Anda di halaman 1dari 40

Magang Mahasiswa

ANALISIS MATERI PENYULUHAN


BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN (BKPP)
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TYA ARI NURASIH


H0415060

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
PROFIL BKPP DIY
1.Kondisi Wilayah

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan


(BKPP) DIY terletak di Jl. Gondosuli No. 6,
Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55166. Kantor
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
(BKPP) DIY bersebelahan dengan Kantor
Dinas Pertanian Provinsi DIY. Jarak
Tempuh2,7 km dari pusat Kota Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak
di bagian tengah-selatan Pulau Jawa,
secara astronomis terletak pada 7°33’-
8°12’ LS dan 110°00’-110°50’ BT, dengan
luas wilayah 3.185,850 km2atau 0,17 %
dari luas Indonesia (1.860.359,67 km²)dan
sebagian besar wilayah DIY terletak pada
ketinggian antara 100 m – 499 m dpl.
PROFIL BKPP DIY
2. Kronologis Sejarah

o Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta


berdiri sejak bulan Januari tahun 2009.
o Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 57 tahun 2008 BKPP DIY
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan serta koordinasi
penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan dan perkebunan.

Periode 2009-2015 Periode 2016-sekarang


Terdapat 4 bidang : Terdapat 3 Bidang :
* Bidang Ketersediaan Pangan * Bidang Ketersediaan dan Distribusi
* Bidang Distribusi Pangan Pangan
* Bidang Konsumsi dan * Bidang Konsumsi dan Kewaspadaan
Kewaspadaan Pangan Pangan
* Bidang Koordinasi Penyuluhan * Bidang Koordinasi Penyuluhan
PROFIL BKPP DIY
3. Visi dan Misi

 Visi
Mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, berkarakter dan berbudaya
secara berkelanjutan melalui tercapainya kemandirian dan kedaulatan
pangan didukung oleh sistem penyuluhan yang efektif dan efisien.

 Misi
1. Meningkatkan kewaspadaan pangan dan menjamin ketersediaan serta
akses pangan yang berkelanjutan untuk antisipasi kerawanan pangan.
2. Meningkatkan mutu konsumsi dan diversifikasi pangan berbasis
karakter dan budaya lokal.
3. Memantapkan kelembagaan dan penanganan keamanan pangan.
4. Meningkatkan keterjangkauan pangan melalui pengaturan sistem
distribusi, harga dan akses pangan.
5. Meningkatkan kemampuan dan peranserta kelembagaan masyarakat
dalam pengelolaan ketahanan pangan dan penyuluhan.
6. Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan sesuai karakter dan budaya lokal dan kebutuhan petani,
nelayan dan masyarakat sekitar kawasan hutan.
PROFIL BKPP DIY
4. Struktur Organisasi
PROFIL BKPP DIY
4. Tugas dan Fungsi

1. Penyusunan program kerja urusan ketahanan pangan dan koordinasi


penyuluhan
2. Perumusan kebijakan teknis urusan ketahanan pangan dan koordinasi
penyuluhan
3. Pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
ketersediaan pangan
4. Pengelolaan, pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian
distribusi pangan
5. Pengoordinasian, pemberian fasilitasi dan pengendalian konsumsi dan
kewaspadaan pangan
6. Pengoordinasian, dan pemberian fasilitasi penyuluhan pertanian,
perikanan, kehutanan, dan perkebunan
7. Pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan pangan khas DIY untuk
ketahanan pangan
8. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja urusan ketahanan pangan dan
penyuluhan
9. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
PROFIL BKPP DIY
Koordinasi Penyuluhan

1. Kabupaten Kulon Progo terdapat 12 BPP.

2. Kabupaten Bantul terdapat 17 BPP.

3. Kabupaten Gunung Kidul terdapat 18 BPP.

4. Kabupaten Sleman terdapat 8 BPP.

5. Kabupaten/ Kota Yogyakarta terdapat 1 BPP.


TUJUAN KEGIATAN
MAGANG
TUJUAN UMUM

1. Mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja


yang nyata di bidang penyuluhan pertanian.
2. Meningkatkan kompetensi lulusan melalui pengaplikasian teori
yang diterima selama perkuliahan pada kenyataan yang terjadi
di dunia pertanian.
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai teori dan
aplikasi di lapangan mengenai proses kegiatan perencanaan
program penyuluhan, penyelenggaraan penyuluhan dan
pengembangan kapasitas di Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Meningkatkan hubungan antara Fakultas Pertanian UNS,
pemerintah, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP)
Provinsi DIY, serta dengan masyarakat.
TUJUAN KHUSUS

1. Memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir mahasiswa


mengenai perencanaan program penyuluhan, penyelenggaraan
penyuluhan dan pengembangan kapasitas penyuluh di bidang
pertanian melelui BKPP DIY.
2. Mendapatkan informasi dan praktik langsung mengenai
penyusunan materi penyuluhan pertanian dan kaitannya dengan
website Cyber Extension (Sistem Informasi Penyuluhan
Pertanian).
3. Mendapat pengetahuan mengenai berbagai kegiatan penyuluhan
di lapang.
MATERI PENYULUHAN
MATERI PENYULUHAN

 Mardikanto (2009)
Materi Penyuluhan Pertanian adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan
penyuluh kepada masyarakat sasaran (petani) sebagai inovasi yang mampu
mendorong perbaikan pengetahuan, sikap dan perilaku petani yang lebih
baik

 DPSMK Kemendikbud (2013)


Materi penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan oleh para
penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk
yang meliputi informasi, inovasi teknologi, budidaya, rekayasa sosial,
manajemen, ekonomi, hukum dan kelestarian lingkungan.

 Permentan No. 35 Tahun 2009


Materi Penyuluhan Pertanian adalah bahan dan alat bantu penyuluhan
yang disusun oleh Penyuluh Pertanian dalam rangka pelaksanaan penyuluhan
pertanian.
Landasan Konstitusional
UU No.16 Tahun 2006
(Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan)

Tentang Materi Penyuluhan


 Pasal 27  Pasal 28
1) Materi penyuluhan dibuat 1) Materi penyuluhan dalam bentuk
berdasarkan kebutuhan dan teknologi tertentu yang akan
kepentingan pelaku utama dan disampaikan kepada pelaku utama
pelaku usaha dengan dan pelaku usaha harus mendapat
memperhatikan kemanfaatan dan rekomendasi dari lembaga
kelestarian sumber daya pemerintah, kecuali teknologi yang
pertanian, perikanan, dan bersumber dari pengetahuan
kehutanan. tradisional.
2) Materi penyuluhan sebagaimana 2) Lembaga pemerintah pemberi
dimaksud pada ayat 1) berisi unsur rekomendasi wajib mengeluarkan
pengembangan sumber daya rekomendasi segera setelah
manusia dan peningkatan modal proses pengujian dan administrasi
sosial serta unsur ilmu selesai.
pengetahuan, teknologi, informasi, 3) Teknologi tertentu sebagaimana
ekonomi, manajemen, hukum, dan dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
pelestarian lingkungan. oleh Menteri.
SUMBER MATERI PENYULUHAN

INSTANSI PEMERINTAH
Kartasapoetra (2010)
(Departemen/dinas-dinas terkait, lembaga
penelitian dan pengembangan, pusat-pusat
informasi, pengujian lokal yang dilakukan
penyuluh)
PUBLIKASI

PENGALAMAN PETANI (Media massa, internet, dll)


(Pengalaman usahataninya sendiri
atau pengalaman secara khusus
dengan atau tanpa bimbingan
penyuluh)
SUMBER LAIN YANG
DIPAERCAYA
SUMBER RESMI (Informasi pasar dari pedagang,
inovasi perguruan tinggi)
(Lembaga-lembaga swasta/ swadaya
masyarakat bidang penelitian
pengkajian dan penyebaran
informasi)
SIFAT PEMILIHAN MATERI
PENYULUHAN
Mardikanto(2009)

 Materi yang berisi pemecahan masalah yang sedang dan akan


dihadapi.
 Materi yang berisi petunjuk dan rekomendasi yang harus
dilaksanakan. Materi petunjuk dan rekomendasi sering kali
sangat diharapkan oleh masyarakat, tetapi kurang memperoleh
prioritas dibanding dengan materi yang berisi pemecahan
masalah.
 Materi yang bersifat instrumental. Materi penyuluhan dengan
sifat ini tidak harus dikonsumsi dalam waktu cepat, tetapi
merupakan materi yang perlu diperhatikan dan mempunyai
manfaat jangka panjang
CYBER EXTENSION
CYBER EXTENSION
Cyber Extension merupakan sistem
informasi penyuluhan pertanian
melalui media internet yang
dibangun untuk mendukung
penyediaan materi penyuluhan dan
informasi pertanian bagi penyuluh
dalam memfasilitasi proses
pembelajaran agribisnis pelaku
utama dan pelaku usaha. Cyber
Extension dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi penyuluhan, khususnya
membantu memperlancar dan
mempermudah fasilitasi kepada
pelaku penyuluhan terutama para
penyuluh pertanian, baik penyuluh
pertanian PNS, swasta, maupun
swadaya (Rasyid, 2015).

http://cybex.pertanian.go.id
TUJUAN CYBER EXTENSION

1. Menyediakan materi/informasi pertanian yang dibutuhkan


penyuluh, pelaku utama, pelaku usaha dan masyarakat pertanian
sesuai kebutuhan spesifik lokalita
2. Mempercepat arus informasi pertanian dari pusat sampai
tingkat petani
3. Meningkatkan penyediaan materi penyuluhan pertanian bagi
penyuluh, pelaku usaha
4. Meningkatkan akses petani dalam mendapatkan informasi
CYBER EXTENSION

1. Materi Penyuluhan Pertanian dibuat oleh masing-masing


penyuluh pertanian di tingkat pusat
2. Materi Spesifik Lokalita dibuat oleh masing-masing penyuluh
pertanian di tingkat provinsi, kabupaten/Kota dan
kecamatan/BP3K
3. Gerbang Nasional dibuat oleh masing-masing penyuluh pertanian
di tingkat pusat
4. Gerbang Daerah dibuat oleh masing-masing penyuluh pertanian
di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan/BP3K
PENGELOLAAN CYBER EXTENSION

ADMIN PUSAT • Merawat database cyber


• Mengisi dan memonitor materi dan berita yang masuk
(Pusat Informasi semua sub menu cyber
Penyuluhan, Kementerian • Menetapkan dan mengubah user ID dan password admin
Pertanian) untuk semua tingkatan

ADMIN BIDANG • Mengisi menu materi penyuluhan sub sektor SDM, profil
(Tanaman pangan, kita, dan gerbang nasional
perkebunan, kehutanan, • Mempublikasikan berita kegiatan masing-masing bidang
perikanan, peternakan) • Memverifikasi dan mempublikasikan database masing-
masing bidang

• Mengisi menu materi penyuluhan masing-masing sub


sektor, kebijakan sektoral, dan gerbang nasional
ADMIN SUB SEKTOR
• Mempublikasikan materi-materi penyuluhan dan berita
masing-masing sub sektor
PENGELOLAAN CYBER EXTENSION

ADMIN TINGKAT •Mensosialisasikan, mengisi, menyeleksi, dan memonitoring materi spesifik lokalita dan
PROVINSI gerbang daerah setiap provinsi
•Mengisi database penyuluhan masing-masing provinsi/ kabupaten/ kota/ BP3K
(Badan Penyuluhan •Melakukan verifikasi materi dan data Kelembagaan Penyuluhan, Ketenagaan
Pertanian di setiap Penyuluhan, Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan Ekonomi Petani yang diinput dari
provinsi/kabupaten/kota dan kecamatan
Provinsi)

ADMIN TINGKAT •Mensosialisasikan, mengisi, menyeleksi, dan memonitoring materi spesifik lokalita dan
gerbang daerah
KABUPATEN/KOTA •Mengisi database penyuluhan masing-masing kabupaten/ kota/ BP3K
•Melakukan verifikasi materi dan data Kelembagaan Penyuluhan, Ketenagaan
(Penyuluh Dinas Penyuluhan, Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan Ekonomi Petani yang diinput dari
Pertanian Kabupaten) kabupaten/kota dan kecamatan

•Menyeleksi materi spesifik lokalita dan gerbang daerah yang layak di pulikasikan
ADMIN TINGKAT •Mengisi menu materi spesifik lokalita dan gerbang daerah setiap kabupaten
KECAMATAN/ BP3K •Mengisi database penyuluhan masing-masing BP3K
•Melakukan verifikasi materi dan data Kelembagaan Penyuluhan, Ketenagaan
Penyuluhan, Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan Ekonomi Petani yang diinput dari BP3K
CYBER EXTENSION

Standardisasi Materi Penyuluhan


1. Ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti
2. Ditulis dengan mencantuman nama penulis di akhir tulisan
dalam tanda kurung
3. Apabila merupakan kutipan tulisan atau saduran dari sumber
lain, cantumkan sumber tulisan (penulis, buku, majalah, koran,
alamat web/URL, dll)
4. Apabila gambar diambil dari sumber lain, cantumkan sumber
gambar (buku, majalah, koran, alamat web/URL, dll)
5. Dibuat dengan aplikasi microsoft word pada komputer dengan
ukuran kertas A4, margin 1 inch atau 2,54 cm
(normal/default), ukuran fonts/huruf 12 point, spasi 1, banyak
tulisan maksimal 1 ¾ halaman
6. Menggunakan gambar dengan format Jpeg/Gif
7. Menggunakan gambar dengan ukuran 200-300 pixel X 300-400
pixel.
CYBER EXTENSION
Fakta di Lapangan

 Website Cyber Extension dapat diakses oleh siapapun, baik penyuluh,


peneliti, petani, maupun masyarakat umum yang membutuhnkan
informasi materi penyuluhan.
 Petani sebagai pelaku utama dalam kegiatan pertanian dapat mengakses
website Cyber Extension, namun hanya sebagian kecil petani yaitu
petani modern yang mampu mengakses internet dan memiliki sarana
akses informasi yang memadai.
 Mengunggah materi penyuluhan di website Cyber Extension merupakaan
salah satu acuan terhadap evaluasi kinerja penyuluh pertanian baik
penyuluh PNS (Pegawai Negeri Sipil) maupun penyuluh THL (Tenaga
Harian Lepas).
 BP3K provinsi DIY untuk mengunggah materi penyuluhan minimal 2 – 4
kali setiap bulan setelah kegiatan penyuluhan.
 Pada praktiknya banyak penyuluh melalui admin BP3K yang mengunggah
materi penyuluhan di Cyber Extension kurang dari anjuran tersebut,
bahkan hanya mengunggah mateeri di satu bulan tertentu (biasanya
menjelang akhir tahun) secara bersama
PRAKTIK KEGIATAN
MAGANG

BKPP PROVINSI DIY

UPT BP4 Wilayah VIII


Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Sleman
PRAKTIK LAPANGAN

UPT BP4 WILAYAH VIII,


BKPP PROVINSI DIY
PRAMBANAN, SLEMAN
1. Survei dan menyusun data tanaman yang
1. Pengenalan lingkungan kerja bermanfaat bagi kesehatan (Tanaman Obat) di
(kelembagaan dan arsip administrasi sekitar UPT BP4 VIII
bagian penyuluhan) Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan (BKPP) 2. Mengikuti penyuluhan bersama Dinas Pertanian
Provinsi DIY Kabupaten Sleman dalam Gerakan Pengendalian
(Gerdal) OPT Tanaman Cabai di Kelompok Tani,
2. Pengenalan website Sistem “Ngudi Rejeki” dan “Agro Makmur”, Desa
Informasi Penyuluhan Pertanian Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten
(Cyber Extension) dan latihan Sleman
menyusun hingga upload materi
penyuluhan spesifik lokalita Provinsi 3. Mengikuti kegiatan Rapat Evaluasi Gapoktan
DIY di Cyber Extension “Manunggal Lestari”, Desa Tamanmartani,
Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman
3. Kunjungan dan wawancara petani 4. Mengikuti kegiatan penyuluh lapang dengan
Mina Padi di Kecamatan Godean, kelompok tani dalam pelatihan pembuatan pupuk
Sleman kompos.
4. Wawancara penyuluh di BKPP DIY 5. Mengikuti pembinaan Kelompok Wanita Tani
(KWT) “Sedya Rukun”, Desa Madurejo, Kecamatan
5. Kunjungan dan pengenalan lokasi
Prambanan, Kabupaten Sleman
tugas lapang dari BKPP DIY di di
UPTD BP4 VIII Prambanan, 6. Mengikuti Panen Raya DEM Padi Organik Kelompok
Kabupaten Sleman “Tani Makmur” Desa Gamparan, Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman
BKPP PROVINSI DIY
MEMBUAT MATERI PENYULUHAN &
MENGUNGGAH KE CYBER EXTENSION

1. Mempelajari dan membandingkan data potensi wilayah di


Kabupaten Sleman dan Bantul (Lampiran 5)
2. Menetapkan tema yang telah disesuaikan dengan potensi
wilayah
3. Menyusun materi penyuluhan dengan literasi bacaan
diperpustakaan BKPP DIY maupun sumber terpercaya di
internet (Lampiran 3)
4. Mengunggah materi penyuluhan di Cyber Extension
BKPP PROVINSI DIY
CARA MENGUNGGAH MATERI KE CYBER EXTENSION

MENYIAPKAN FILE JALANKAN WEBSITE LOGIN DENGAN KLIK MENU “MATERI


MATERI PENYULUHAN CYBER EXTENSION ARTIKEL” KEMUDIAN
USSER ACCOUNT
YANG TELAH DENGAN ALAMAT
SEBAGAI ADMIN PILIH “MATERI
DIVERIVIKASI http://cybex.pertanian.
PEMBIMBING LAPANG go.id TINGKAT PROVINSI LOKALITA”

MENGISI DAN
APABILA SEMUA DATA MELENGKAPI JUDUL
SUDAH TERISI, LALU ISI MATERI,
SUMBER, GAMBAR
KLIK SIMPAN
PENDUKUNG
BKPP PROVINSI DIY
MATERI TELAH TERUNGGAH DI CYBER EXTENSION
BKPP PROVINSI DIY
REKAPITULASI MATERI PENYULUHAN
PROVINSI DIY DI CYBER EXTENSION
Lampiran 4
1. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) provinsi DIY
memiliki tugas dan kewenangan salah satunya adalah
mengoordinasi dan memonitoring kegiatan penyuluhan di setiap
wilayah DIY
2. Cyber Extension merupakan salah satu bentuk sarana media
pengembangan dan evaluasi kinerja penyuluh pertanian baik di
tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota, tingkat BP3K, maupun
tingkat penyuluh
3. Hasil rekapitulasi materi penyuluhan di Cyber Extension dengan
spesifik lokalita provinsi DIY menunjukkan bahwa Kabupaten yang
paling banyak mengunggah materi penyuluhan di Cyber Extension
adalah Kulon Progo dan Kabupaten yang paling sedikit mengunggah
materi penyuluhan adalah Kota Yogyakarta
BKPP PROVINSI DIY
Wawancara Petani Mina Padi di
Godean, Sleman
1. Menurut petani bernama Bapak Parijo, Mina padi adalah sistem
bercocok tanam padi sekaligus memelihara ikan di dalamnya, sehingga
hasil yang didapatkan oleh petani menjadi dua kali lipat.
2. Padi tetap bisa hidup tanpa pestisida, jika ingin mencegah menurunnya
kualitas tanaman padi hal ini bisa diantisipasi dengan memberikan
pupuk sebelum menebar benih ikan.
3. Perawatan ikan dalam mina padi mudah, karena waktu diberi makan
adalah ketika pagi dan sore hari saja, dan kotoran dari ikan bisa
dijadikan pupuk alami padi.
4. Peran dari penyuluh dan pemerintah sangatlah besar hingga akhirnya
petani semakin banyak yang melakukan usaha Mina Padi bahkan
didukung oleh FAO (Food And Agriculture Organization).
BKPP PROVINSI DIY
Wawancara Petani Mina Padi di Godean, Sleman
BKPP PROVINSI DIY
Focus Group Discussion (FGD) program
KRPL BKPP Provinsi DIY
o Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan program
yang sedang dikembangkan oleh BKPP DIY untuk menggalakan
kemandirian pangan yang baik. Kegiatan FGD pembahasan
KRPL dilaksanakan pada Jumat, 9 Februari 2018 di Ruang
Rapat Cassava BKPP DIY.
o Tujuan model KRPL sendiri yaitu untuk memenuhi kebutuhan
pangan dan gizi keluarga secara lestari, meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam budidaya dan pemanfaatan
limbah, mengembangkan sumber benih/bibit serta
meningkatkan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang
bersih, sehat secara mandiri.
o Pemanfaatan pekarangan dengan konsep KRPL (Kawasan
Rumah Pangan Lestari) merupakan suatu konsep model rumah
pangan yang dibangun dalam suatu kawasan (Dusun, Desa,
Kecamatan dan seterusnya) dengan prinsip pemanfaatan
pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan
kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta peningkatan
pendapatan dan pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat.
UPT BP4 Wil VIII Prambanan, Sleman

Membuat Data Manfaat Tanaman

o BKPP DIY bersama Dinas


Pertanian Provinsi DIY memiliki
program lomba gelar potensi
pertanian yang diikuti oleh
petani dan penyuluh setiap
BP3K seluruh wilayah DIY
o Mendata dengan melakukan
survei dan mengamati secara
langsung berbagai tanaman
serta mencari manfaat tanaman
di sekitar BP3K Prambanan,
Sleman untuk di terapkan saat
lomba Gelar Potensi Pertanian
provinsi DIY.
UPT BP4 Wil VIII Prambanan, Sleman
Mengikuti Penyuluhan Gerdal (Gerakan
Pengendalian) OPT Tanaman Cabai
o Penyuluhan lapang bersama Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman dalam
penyuluhan di Kelompok Tani, “Ngudi
Rejeki“ dan “Agro Makmur”, Desa
Sumberharjo, Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman.
o Penyuluhan membahas materi
tentang gerakan pengendalian
(gerdal) OPT tanaman cabai, yang
merupakan tindak lanjut dari
penyuluhan pendampingan Upaya
Khusus (Upsus) Cabai di Kabupaten
Sleman.
o Metode penyuluhan yang dilakukan
adalah diskusi, ceramah dan
demonstrasi. Penyuluh melakukan
diskusi untuk menggali informasi
terkait keluhan para petani mengenai
gangguan yang muncul dalam
bertanam cabai menjelang masa
panen.
UPT BP4 Wil VIII Prambanan, Sleman
Mengikuti Rapat Evaluasi Gapoktan
o Kegiatan praktik lapangan bersama penyuluh mengikuti
pertemuan rapat evaluasi Gapoktan “Manunggal Lestari”,
Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten
Sleman. Rapat evaluasi gapoktan dilaksanakan pada Selasa,
25 Januari 2018 bertempat di Balai Desa Tamanmartani,
Kalasan, Sleman.
o Pembahasan rapat Gapoktan meliputi evaluasi
pengembangan dana PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan). PUAP merupakan program kementerian
pertanian bagi petani di pedesaan dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup, kemandirian, dan
kesejahteraan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal
usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani
maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu
memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani
anggota
o Hasil rapat evaluasi Gapoktan “Manunggal Lestari”
diantaranya adalah perlunya pengawalan dari pemerintah
dan arahan langsung kepada anggota Gapoktan supaya
perputaran dana tidak terhambat. Hambatan pada
Gapoktan mengenai persyaratan badan hukum yang belum
dipahami syarat dan tahapannya, pembina Dinas Pertanian
memberi solusi untuk selalu berkoordinasi dengan
pemerintah desa yang lebih berwenang secara langsung
dengan Gapoktan.
UPT BP4 Wil VIII Prambanan, Sleman
Mengikuti Penyuluhan Pembinaan Kelompok
Wanita Tani (KWT)
o Kegiatan pertemuan pembinaan Kelompok Wanita
Tani “Sedya Rukun” dilaksanakan pada Kamis, 1
Februari 2018 di Desa Sumberharjo, Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman.
o Pertemuan dihadiri oleh seluruh anggota KWT,
penyuluh lapang pendamping, dan turut mengundang
petugas pembinaan dari Dinas Pertanian Kabupaten
Sleman.
o KWT “Sedya Rukun” kegiatannya meliputi budidaya
tanaman pekarangan, tanaman hias, usaha budidaya
jamur konsumsi, beternak ayam kampung, kelinci
hias, dan budidaya ikan lele. Hasil dari usaha
tersebut untuk konsumsi rumah tangga dan untuk
dijual.
o KWT “Sedya Rukun” memiliki beberapa prestasi dan
penghargaan. Pesan dari penyuluh dan Dinas
Pertanian Kabupaten Sleman adalah tetap
menjalankan prinsip penganekaragaman pangan
(konsumsi) keluarga dan “teruslah menanam apa yang
bisa dimakan, dan memakan apa yang bisa ditanam”
UPT BP4 Wil VIII Prambanan, Sleman
Mengikuti Panen Dem Padi Organik

o Demonstrasi (demfarm) dilakukan oleh kelompok


pelaku utama dan pelaku usaha di hamparan yang
dikelola kelompok pelaku utama dan pelaku usaha
yang didampingi oleh penyuluh. Materi demfarm
meliputi budidaya/ pasca panen/ pengolahan/
pemasaran/ kerjasama/ pengelolaan usaha.
o Kelompok “Tani Makmur” Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Sleman melaksanakan panen dem padi
organik pada Jumat, 2 Ferbruari 2018 di Desa
Sumberharjo. Panen dem padi organik dihadiri oleh
anggota Kelompok “Tani Makmur”, penyuluh
pendamping, Kepala Desa Sumberharjo, Sekretaris
Camat Kecamatan Prambanan Sleman, dan perwakilan
dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.
o Penanaman bulan November, padi varietas Inpari 10,
dengan sistem tanam jajar legowo (Tajarwo) 2-1.
KESIMPULAN

1. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) adalah unsur pelaksana


Pemerintah Daerah yang memiliki tugas dan wewenang dalam mengkoordinasi,
memonitoring, dan mengevaluasi kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan,
kehutanan dan perkebunan setiap wilayah DIY mulai dari merencanakan
program penyuluhan, penyelenggaraan penyuluhan dan pengembangan
kapasitas penyuluh sesuai dengan kebijakan daerah dan kebijakan nasional.
2. Penyusunan materi penyuluhan dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan
(programa penyuluhan). Materi penyuluhan yang disampaikan didasarkan pada
kebutuhan petani. Cyber Extension (Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian)
merupakan website yang betujuan untuk mempercepat arus informasi
pertanian dari pusat sampai tingkat petani. Penyuluh mengeluhkan kewajiban
mengunggah materi penyuluhan di Cyber Extension karena keterbatasan
waktu yang sudah dihabiskan dilapang dan kurangnya ketrampilan penguasaan
media berbasis internet.
3. Kegiatan penyuluhan dan pertemuan antara petani dan penyuluh di lapang
tidak selalu sesuai dengan teori yang dipelajari. Sebagian besar penyuluh
tidak menyampaikan apa yang ingin disampaikan penyuluh, melainkan
menyesuaikan dengan kegiatan petani dan kebutuhan petani yang nyata,
kemudian disampaikan materi berdasarkan pengetahuan penyuluh untuk
membantu memecahkan masalah yang dihadapi petani.
SARAN

1. Diharapkan lebih meningkatkan koordinasi dengan penyuluh di


BP3K dan keterlibatan secara langsung dalam kegiatan
pertemuan petani.
2. Memberi sosialisasi dan pelatihan mengenai sistem informasi
pertanian berbasis internet kepada penyuluh bahkan petani.
3. BKPP DIY diharapkan lebih berperan aktif dalam pengisian
materi penyuluhan bersama penyuluh lapang di kelompok tani.
TERIMAKASIH....

Anda mungkin juga menyukai