UNSUR-UNSUR
PENYULUHAN
PENGERTIAN
Menurut KBBI, unsur adalah bagian terkecil
dari suatu benda
Unsur-unsur penyuluhan pertanian yaitu
semua faktor yang terlibat dalam kegiatan
penyuluhan pertanian dan bersifat saling
menunjang.
Dalam artian, antara faktor yang satu
dengan faktor yang lain tidak dapat
dipisahkan
PENGERTIAN
I. Unsur-unsur penyuluhan pertanian pada prinsipnya
merupakan semua faktor yang terdapat pada
kegiatan penyuluhan yang meliputi
1. 1. Sumber,
2. 2. Materi,
3. 3. Penyuluh,
4. 4. Metode,
5. 5. Teknik ,
6. 6. Media
7. 7. Sasaran
8. 8. Tujuan,
9. 9. Waktu,
10. 10. Evaluasi penyuluhan pertanian
1. SUMBER
1. Sumber penyuluhan pertanian merupakan sumber
penghasil materi awal sebelum dilakukan penyuluhan
pertanian (Ibrahim dkk, 2003).
2. Sasaran penentu
• Tidak terlibat langsung/bukan pelaksana kegiatan bertani, tetapi
secara langsung /tidak langsung terlibat dalam penentuan kebijakan
dan/atau menyediakan kemudahan-kemudahan pelaksanaan dan
pengelolaan usahatani
• Pimpinan lembaga pertanian, peneliti/ilmuwan, lembaga perkreditan,
pedagang, produsen dan penyalur saprodi-alsintan,
pengusaha/industri pengolahan hasil pertanian
7. SASARAN PENYULUHAN
PERTANIAN
Sasaran penyuluhan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : :
1.sasaran utama, 2.sasaran, penentu dan 3. sasaran pendudkung
3. Sasaran Pendukung
• Secara langsung atau tidak langsung tidak memiliki hubungan
dengan kegiatan pertanian tetapi dapat dimintai bantuan guna
kelancaran penyuluhan pertanian
• Pekerja sosial, seniman, biro iklan, konsumen hasil pertanian
MENURUT ROGERS BERDASARKAN HASIL
PENELITIANNYA, MENYEBUTKAN SIFAT-SIFAT UMUM
YANG DIMILIKI OLEH MASYARAKAT DESA
:
a. Mutual distrust in interpersonal relation
Pada umumnya mereka kurang saling merasakan dalam pergaulan diantara mereka sendiri. Para petani
lainnya jarang melakukan pendekatan, mencari informasi nyata kegiatan dari petani lain yang maju, bahkan
kemajuan petani lain dianggap melakukan hal yang “bukan-bukan”.
b. Lack and difficult to innovate new ideas and technology
Sulit dan sangat kekurangan daya untuk mendapatkan paham/ide-ide baru, pada umumnya para
petani/peternak selalu tertutup sehingga tidak mampu menemukan ide-ide baru bahkan untuk menerapkan
cara-cara baru yang masuk ke dalam masyarakatnya harus melalui beberapa tahapan dan baru akan
menerimanya setlah nyata keyakinannya bahwa akan menguntungkan.
c. Lack thinking for the future (fatalism)
Kurang kemampuannya untuk memikirkan kehidupannya di masa depan. Segala sesuatu hanya terpikirkan
untuk masa sekarang, soal masa depan adalah soal nanti. Kurang ada usaha untuk memecahkan masalah
dan terlalu menitik beratkan pada nasib.
d. Low aspirational level
Motivasinya untuk memikirkan peningkatan atau perbaikan pada yang sekarang dialami adalah rendah,
demikian pula aspirasinya untuk meningkatkan taraf hidupnya.
e. Lack of deffered to gradification
Umumnya mereka kurang dapat mengekang nafsu, tidak dapat menahan diri terhadap sesuatu yang
diinginkannya, kurang cermat dan tidak mampu mengambil keputusan yang menguntungkan.
f. Limited time expected
Umumnya mereka kurang dapat membedakan apa yang kini sedang mereka hadapi, yang sudah terjadi dan
apa yang mungkin bakal mereka hadapi. Kenangan masa lampau sangat berbekas pada diri mereka,
sehingga perencanaan untuk masa depan tidak diperhatikannya.
g. Familism
Jalinan dengan keluarga sendiri sangat erat sehingga kerapkali jalinan dengan orang lain terabaikan,
terutama dalam hal saling koreksi. Dalam masyarakat yang menganut sistem marga selalu terdapat
kecurigaan terhadap mereka yang bukan sanak.
h. Dependent upon government authority
Pembuatan sarana-sarana yang menunjang dan melancarkan usaha pertanian/peternakan (irigasi, jalan,
jembatan, dll) menurut anggapan kebanyak mereka merupakan kewajiban dari pejabat penguasa
(pemerintah).
i. Local likeness
Sifatnya sangat lokal, gerakannya dalam masyarakat demikian terbatas sehingga kebanyakan dari mereka
kurang mengetahui perubahan-perubahan keadaan yang beralangsung diluar lingkungannya.
j. Lack of impaty
Umumnya kurang mampu untuk mengetahui dan menempatkan diri dalam kemauan/kehendak orang lain
sehingga seringkali sulit untuk berkomunikasi.
BEBERAPA ISTILAH SASARAN
PENYULUHAN DALAM
PENYULUHAN PERTANIAN
– Petani naluri adalah petani yang cara usahanya masih seperti yang
diwariskan oleh nenek moyangnya.
– Petani maju adalah petani yang telah menerapkan teknologi baru
dalam usaha atau kegiatan-kegiatan bertaninya dan bersikap maju
(progresif).
– Petani teladan adalah petani yang usahanya dicontoh oleh para
petani lainnya di lingkungannya, akan tetapi mereka itu sendiri
tidak/kurang aktif dalam penyebarluasannya.
– Kontak Tani merupakan petani-petani teladan yang aktif/berperan
serta dalam usaha menyebarluaskan teknologi baru kepada para
petani di desanya.
8. TUJUAN PENYULUHAN PERTANIAN