Anda di halaman 1dari 58

REVITALISASI PERTANIAN

Hardy GUCHI
REVITALISASI PERTANIAN

 Revitalisasi pertanian dalam arti luas dilakukan


untuk mendukung pencapaian sasaran penciptaan
lapangan kerja terutama di perdesaan dan
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sektor pertanian, yang mencakup tanaman bahan makanan,
peternakan, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan kehutanan,
pada tahun 2003 menyerap 46,3 persen tenaga kerja dari total
angkatan kerja, menyumbang 6,9 persen dari total nilai ekspor
non migas, dan memberikan kontribusi sebesar 15 persen dari
PDB nasional. Sektor pertanian juga berperan besar dalam
penyediaan pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam
rangka memenuhi hak atas pangan.
PERMASALAHAN

 Untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan peran


tersebut, sektor pertanian menghadapi berbagai
perubahan sebagai akibat dari globalisasi yaitu: (i)
semakin terbukanya pasar dan meningkatnya persaingan;
(ii) meningkatnya tuntutan kebijakan pertanian yang
berlandaskan mekanisme pasar (market oriented policy)
dan (iii) semakin berperannya selera konsumen (demand
driven) dalam menentukan aktivitas di sektor pertanian.
Sektor pertanian masih memiliki potensi untuk
ditingkatkan apabila berhasil menangani kendala-
kendala yang meliputi: produktivitas, efisiensi usaha,
konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan
prasarana pertanian, serta terbatasnya kredit dan
infrastruktur pertanian.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

SUSTAINABLE DEVELOPMENT
SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN
BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN
LUSA MEMBANGUN = TERUS BANGUN
SEKARANG MEMBANGUN =ANAK-CUCU JUGA DAPAT
MEMBANGUN
TRIPLE TRACK STRATEGY
PEMBANGUNAN

Peningkatan
pertumbuhan
ekonomi melalui
: percepatan
investasi dan
ekspor
Revitalisasi
Pembenahan
sektor pertanian
sektor riil
dan pedesaan
untuk
utnuk
menyerap
pengentasan
angkatan kerja
kemiskinan
dan
menciptakan
FILOSOFI REVITALISASI PERTANIAN
1. Pertanian, tidak hanya urusan bercocok
tanam, memelihara ternak/ikan,
menangkap ikan
2. Pertanian merupakan way of life dan sumber
kehidupan sebagian besar masyarakat
3. Pertanian merupakan pemasok sandang, pangan dan
papan
4. Pertanian sbg konservasi dan pelestari alam &
lingkungan
5. Pertanian sbgt penghasil bio-
farmaka
6. Pertanian sbg penghasil energi, bio-
diesel
7. Pertanian sbg penyedia jasa amenitas, agro
wisata
KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Ekspor
Luar d / HASIL
aera h
Pembangunan Domesti
k

Eksternal
input

SIAPA YG
APA YG
MEMBANGUN
DIBANGUN
(SDM)
(Sumberdaya)

KEBERDAYAAN
SISTEM
INDUSTRI
PRODUK
SISTEM
UNGGULAN
DISTRIBUSI
DOMESTIK &
EKSPOR

Kaidah - kaidah global:

Standar Kesepakatan
mutu: Sistem
Perdagangan
ISO ….. Global
SINERGI POTENSI, SUMBERDAYA, ORIENTASI

KAPITA
SD
L
Prasarana INFORMASI
A
SD
Kelembagaan
M
IPTEK

CLUSTER USAHA
Lainny
a… .

KAWASAN / SENTRA
FILOSOFI
FILOSOFI KIPMAS
KIPMAS

masyarakat

SISTEM SISTEM INDUSTRI


PRODUKSI PENGOLAHAN
PRODUK
PRIMER UNGGULAN

COMMUNITY BASE ECONOMY


Paradigma Revitalisasi Pertanian di
Sumatera Utara :

”Membangun
”Membangun sumberdaya
sumberdaya manusia
manusia
dan
dan masyarakat
masyarakat pemilik-pengelola
pemilik-pengelola
sistem
sistem usaha
usaha pertanian
pertanian berbasis
berbasis
komoditi
komoditi /produk
/produk unggulan".
unggulan".
“Pertanian,
“Pertanian, Peternakan,
Peternakan, Perkebunan,
Perkebunan,
Perhutanan,
Perhutanan, dan
dan Perikanan”
Perikanan”
Visi : :
Visi

“Mewujudkansistem
“Mewujudkan sistempertanian
pertanianmilik
milik
masyarakatyang
masyarakat yangefisien,
efisien,produktif
produktif, , berdaya
berdaya
saingtinggi
saing tinggidan
danberkelanjutan,
berkelanjutan,melalui
melalui
pengelolaansumberdaya
pengelolaan sumberdayasecara
secaraoptimal
optimaldandan
berkesinambungan”.
berkesinambungan”.
Misi
Misi pengembangan
pengembangan ::

1. Memberdayakan masyarakat,
2. Menciptakan sistem usaha produktif yang
M berdaya saing tinggi, berkeadilan dan
I berkelanjutan,
S
3. Mengembangkan budaya industri sebagai
I
landasan pengembangan usaha
4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif
kawasan
Nilai keadilan merupakan merupakan prasyarat pokok dalam
menjamin keberlanjutan revitalisasi .

Nilai keadilan ini dapat dikaji berdasarkan pertanyaan berikut:

(a). Apakah sumberdaya pembangunan telah terdistribusi


secara adil

(b). Apakah hasil usaha pembangunan telah terdistribusi


secara adil ,

(c). Apakah akses terhadap kesempatan/peluang


kesempatan untuk berusaha
di bidang ekonomi telah terdistribusi secara adil , dan

(d). Apakah kesempatan/peluang untuk berusaha di


bidang ekonomi telah terdistribusi secara fair/ adil antar
generasi
Strategi
Strategi yang
yang perlu
perlu dikembangkan:
dikembangkan:

1. Menumbuh-kembangkan nilai-nilai yang melandasi


berkembangnya hubungan yang harmonis antara
manusia dengan alam (pendekatan ekosistem).

Sumberdaya alam bukan semata-mata sebagai “sesuatu”


yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, tetapi
juga menerima kehadiran makhluk lain ciptaan Tuhan
2. Pemanfaatan social capital seperti local-knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan perkebunan. Hal ini sangat

 3.
YME sebagai bagian yang sama seperti halnya manusia.
penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.
Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk

Nilai ini adalah landasan untuk terbinanya hubungan


kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat
ditingkatkan.
 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran


harus dicegah.
5. harmonis antara manusia dengan lingkungannya (nilai-
Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan
efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.
 6.
nilai ekologi).
Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang
berkelanjutan.
 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan
usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.
 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan
berkesinambungan.
 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
Strategi yang
Strategi yangperlu
perludikembangkan
dikembangkan::

2. Pemanfaatan social capital dan local-


knowledge,
knowledge institusi lokal dan sejenisnya
sebagai pintu masuk dalam setiap proses
pengembangan usaha. Hal ini sangat penting
untuk ditekankan agar konflik sosial dapat
dihindari atau bahkan dicegah.
Strategi yang perlu dikembangkan:

3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait


langsung dengan setiap upaya Pengembangan
usaha produktif primer hingga tersier.
Hal ini sangat strategis untuk kepentingan
jangka panjang mengingat hanya dengan
pengembangan SDM dan IPTEK yang terus
menerus , daya saing komoditi / produk
unggulan dapat ditingkatkan.
Strategi
Strategi yang
yangperlu
perludikembangkan:
dikembangkan:

4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi


nilai tambah dalam setiap keputusan dan
tindakan.

5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang


mampu meminimalkan ongkos transaksi,
membangun kebersamaan dan menghidupkan
cara kerja yang dinamis dan efisien melalui
pengembangan jaringan (network) yang andal.
Strategi yang perlu dikembangkan:

6. Pewilayahan komoditas /produk sesuai dengan


agroekosistem dan pembatas pembatas
ekologis sebagai landasan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan.

7. Pengembangan Kawasan Agribisnis Komoditi


unggulan milik masyarakat (KAKUMAS)
sebagai media (wadah) transformasi
masyarakat dari waktu ke waktu melalui
pemanfaatan usaha produksi yang terintegrasi
dengan industri pengolahan produknya.
Strategi yang perlu dikembangkan:

8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif


untuk investasi di bidang poduk unggulan,
khususnya berupa kebijaksanaan yang
diterapkan secara konsisten dan
berkesinambungan.
9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala
bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas
serupa lainnya.
10.Usaha
10. Usahabisnis
bisnis tdk
tdksemata
sematadidasarkan
didasarkanatasatas
motivasikeuntungan
motivasi keuntunganmaksimum
maksimumindividual
individual
perusahaan/ /pengusaha,
perusahaan pengusaha,namun
namunharus harus
mengembangkan nilai kerjasama,
mengembangkan nilai kerjasama, saling saling
percayadan
percaya dan pengembangan
pengembanganjaringan
jaringankerja
kerja
(networking);
(networking);
11.Aspek
11. Aspekkeberlanjutan
keberlanjutanfungsi
fungsilingkungan
lingkungan
hidup harus menjadi pertimbangan
hidup harus menjadi pertimbangan utama utama
dalamperancangan
dalam perancangan(desain)
(desain)usaha
usahabisnis.
bisnis.
FILOSOFI
FILOSOFIKAKUMAS:
KAKUMAS: MAKNA
MAKNABUDAYA
BUDAYAINDUSTRI
INDUSTRI

1. IPTEK menjadi landasan utama dalam pengambilan


keputusan

2. Inovasi IPTEK sbg instrumen untuk mengelola SDA

3. Mekanisme pasar sbg media transaksi

4. Efisiensi & produktivitas sbg landasan alokasi sumberdya

5. Mutu dan KEUNGGULAN sbg tujuan

6. PROFESIONALISME sbg yang ditonjolkan


7. REKAYASA unt mengurangi ketergantungan pd alam
REFORMASITRADISI:
REFORMASI TRADISI:Bisnis
Bisnis MILIK
MILIKMASYARAKAT
MASYARAKAT

Tradisi:
Tradisi: TERGANTUNG
TERGANTUNGPd
PdALAM
ALAM

Tradisi: BEKERJA-SAMA dg ALAM

Melalui: 1.1.Rekayasa
Melalui: RekayasaTeknologi
Teknologi

2.2.Rekayasa
RekayasaKelembagaan
Kelembagaan

Produktivitas
Produktivitas
Efisiensi
Efisiensi
Stabilitas/
Stabilitas/Sustainabilitas
Sustainabilitas
Equity
Equity
PRASYARAT IMPLEMENTASI KONSEP KAKUMAS

1. DATA & INFORMASI EMPIRIK

2.2. EXPERT
EXPERT SYSTEM
SYSTEM
DECISSION
DECISSIONSUPPORT
SUPPORTSYSTEM
SYSTEM

3. PUBLIC POLICY
PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN
REORIENTASI BISNIS MILIK MASYARAKAT

Memproduksi
Memproduksi “apa-apa
“apa-apayg
ygdpt
dptdihasilkan”
dihasilkan”

Menghasilkan
Menghasilkan “apa-apa
“apa-apayg
ygdiminta
dimintapasar
pasar””

PASAR
PASAR::ff(taraf
(tarafhidup,
hidup,kesejahteraan,
kesejahteraan,
selera/
selera/cita
citarasa,
rasa,tuntutan
tuntutanpasar,
pasar,...)
...)

MUTU
MUTUyg ygbaik
baik
WAKTU
WAKTUyg ygtepat
tepat
HARGA
HARGAyg
ygterjangkau
terjangkau
MAKNA
MAKNAINDUSTRI
INDUSTRI

REKAYASA SOSIAL REKAYASA


REKAYASA IPTEK
IPTEK

?? ? Tekno-
Tekno-
logi
logi
Tekn.
Konservasi

? Produksi
Produksi Rehabilitas
i
Promosi/
Promosi/
Pemasaran
Pemasaran

Pengolaha Pasar
n Pasar
Budiday Informatika Riil
Riil
Informatika
a
Nilai
Nilaitambah
tambah Pasar
Pasar
Diversifikasi
Diversifikasi LIMBAH
LIMBAH Potensial
Potensial
Ciri-ciri
Ciri-ciri Masyarakat
MasyarakatPelaku
PelakuUsaha
Usaha

1.Lahan
1. Lahan/lokasi
/lokasiUsaha
Usaha sngt
sngtBeragam
Beragam
2.Produktivitas
2. Produktivitassgt
sgtberagam
beragam
3.Aplikasi
3. Aplikasiteknologi
teknologirendah
rendah
4.Risiko
4. Risikogagal
gagaljual
jualumumnya
umumnyatinggi
tinggi

5.5.Penghasil
Penghasilbahan
bahanmentah
mentah
6.6.Nilai
Nilaitambah
tambahrendah
rendah
7.7.Posisi
PosisiRebut-Tawar
Rebut-Tawarrendah
rendah
8.8.……….
……….
STRATEGI KEMITRAAN

1. Partisipasi Masyarakat
2. Pemihakan pd yg LEMAH
3. PEMBERDAYAAN

4.
4. Transparansi
Transparansi & & Akuntabilitas
Akuntabilitas
5.
5. Local
Local specific
specific &
& Social
Social Capital
Capital
6.
6. Berkeadilan
Berkeadilan
7.
7. ………..
………..
PERMASALAHAN REVITALISASI PERTANIAN
PERMASALAHAN REVITALISASI PERTANIAN

Bgm
menciptakan/
memanfaatkan
peluang pasar
Bgm ? Bgm mengolah
melestarikan produk-
SDA-LH produk
? UNGGULAN
?

Bgm
Bgm
Memproduksi
menyediakan
bahan baku
sarana /
yg Benar ?
instrumen?
PRASYARAT
PRASYARAT PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN USAHA
USAHABISNIS
BISNIS
PERTANIAN
PERTANIAN
SIRAMAN
SIRAMAN
ROHANI
ROHANI

PENDAM-
PENDAM-
PENYEHATAN
PENYEHATAN PINGAN
PINGAN
BIOFISIK
BIOFISIK

PENYEHATAN
PENYEHATAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
LINGKUNGA
LINGKUNGA KETRAMPILA
KETRAMPILA
NN NN
SIKLUS
SIKLUSPEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAANMASYARAKAT
MASYARAKAT
PELAKU
PELAKUUSAHA
USAHA

Melindung
i
Mengajak
Mengajak

Memberi-
Memberi-
Memihaki tahu
tahu

Mendam- Melatih
pingi
PENDAM YANG
YANG
PENDAM DIDAM-
-PING
-PING DIDAM-
PINGI
PINGI

Broadcasting INFORMASI/
INFORMASI/ Receiving
Broadcasting Receiving
System SUBSTANSI
SUBSTANSI System
System System
Group
Group Group
Group
POLA
POLA BOT
BOT==Building,
Building,Operating,
Operating,Transfer
Transfer

INVESTOR
(Privat /
Publik)
Membangun PROSES
PROSESALIH
ALIH
KELOLA
KELOLA

Pember
Pember
-dayaan
-dayaan
“KOPERASI

POLA
POLA BTN
BTN==Bank
BankTabungan
TabunganNegara
Negara

BTN
BTN--KIPMAS
KIPMAS

DEVELOPER
DEVELOPER
yg
yg
KOMPETEN
KOMPETEN

KOPERMAS
Koperasi
Masyarakat
LINGKUP KETAHANAN
LINGKUP KETAHANANPANGAN
PANGAN

1.1. Aksesibilitas 1.1. Pengaturan


PengaturanKestabilan
AksesibilitasPangan
Pangan 2.2.
Kestabilan
Kesinambungan
2.2. Stabilitas
Stabilitasharga
hargapangan
pangan Kesinambungan
strategis penyediaan
penyediaanpangan
pangan
strategis

Subsistem
Subsistem
Ketersediaan
Ketersediaan

Subsistem Subsistem
Subsistem
Subsistem
Konsumsi Distribusi
Distribusi
Konsumsi

1.1.Jumlah,
Jumlah,mutu
mutu/ /gizi/nutrisi,
gizi/nutrisi,Keamanan
Keamanan
2.2.Keragaman
KeragamanKonsumsi
KonsumsiPangan
Pangan
KEBIJAKANKETAHANAN
KEBIJAKAN KETAHANANPANGAN
PANGAN

Ketersediaan
Ketersediaan pangan
panganbagi
bagimasyarakat
masyarakat
(food availability)
(food availability)

Keterjangkauan
Keterjangkauanpangan
panganoleh
olehseluruh
seluruhmasyarakat
masyarakat
(food accessibility)
(food accessibility)

Kelayakan
Kelayakanuntuk
untukditerima
diterimakonsumen
konsumen
(consumer acceptibility)
(consumer acceptibility)
KETAHANAN
KETAHANAN
PANGAN
PANGAN Keamanan
Keamananuntuk
untukdikonsumsi
dikonsumsi
(food safety)
(food safety)

Kesejahteraanmasyarakat,
Kesejahteraan masyarakat,keluarga
keluargadan
dan
perorangan
perorangan
(People’swelfare)
(People’s welfare)
PERMASALAHAN PENYEDIAAN PANGAN:

1. Produksi domestik beberapa komoditi


pangan kalah bersaing dengan produk impor
2. Adanya penyelundupan dan/atau impor
illegal bahan pangan pokok, seperti beras
dan gula
3. Kedala-kendala agroteknologi dan agribisnis
dalam sistem produksi domestik
PERMASALAHAN DISTRIBUSI PANGAN:

1. Harga Pangan yang fluktuatif


2. Rendahnya kualitas produk di tingkat
produsen/petani, termasuk keseragaman
3. Posisi tawar produsen/petani yang lemah
4. Nilai tukar komoditi yang rendah
5. Jaminan kesinambungan / kontinyuitas
suplai
6. Panjangnya rantai pemasaran
PERMASALAHAN KONSUMSI PANGAN:

1. Tingginya ketergantungan pada konsumsi


beras
2. Belum tergalinya potensi pangan lokal non
beras
3. Masih lemahnya kelembagaan pangan di
pedesaan
4. Masih terbatasnya daya beli masyarakat
PERMASALAHAN KEWASPADAAN PANGAN:

1. Lemahnya database dan sistem informasi


rawan pangan, nutrisi dan gizi di tingkat
Kecamatan dan desa
2. Banyaknya produk pangan yang tidak aman
konsumsi
3. Adanya beberapa daerah yang rawan gizi
4. Masih terbatasnya kesadaran gizi pada
sebagian masyarakat
KECENDERUNGAN PERDAGANGAN GLOBAL KOMODITI
PERTANIAN:

1. Persaingan semakin ketat, pada level


korporasi dan level negara
2. Intervensi negara, politik dan diplomasi
semakin intense
3. Trik-trik perdagangan dg memanfaatkan
celah kelemahann aturan WTO
4. Proteksi berlebihan
KECENDERUNGAN GLOBAL: PROSES SPESIALISASI

1. Kapitalisme yang didukung negara


2. Komoditi pertanian masuk ke dalam kancah
konglomerasi dunia dan perusahaan
multinasional
3. Unit-unit produksi di Indonesia umumnya
masih bersifat tradisional, usaha kecil dan
mikro
KECENDERUNGAN GLOBAL: PERMINTAAN DOMESTIK DAN
GLOBAL MENINGKAT

1. Produk dengan elastisitas tinggi meningkat


lebih besar permintaannya
2. Permintaan global meningkat kulitasnya
karena peningkatan pendapatan
3. Tuntutan diversifikasi produks semakin
meluas, baik domestik maupun global
REFORMASI KEBIJAKAN KE ARAH REVITALISASI PERTANIAN

1. Reposisi kebijakan dg memperhatikan


perubahan global
2. Diversifikasi usaha pada tingkat petani atau
usaha agribisnis ke arah usaha yang
profitable
3. Revgitalisasi fokus non-besar, seperti
hortikultura, perkebunan, perikanan dan
peternakan
4. Perubahan orientasi ke arah outward-looking
5. Re-orientasi sistem usaha pertanian ke arah
sistem agribisnis
6. Gerakan efisiensi dan menghilangkan biaya
KEBIJAKAN OUTWARD LOOKING: GRAND STRATEGY

1. Mendorong usaha agribisnis berorientasi


ekspor (ke luar propinsi atau ke luar negara)
2. Deregulasi, debirokratisasi, dan efisiensi
transaksi
3. Sistem pendukung dan sistem insentif :
- Sistem kepabeanan
- Sistem Hukum
- Kredit dan per bankan
4. …
KEBIJAKAN OUTWARD LOOKING: GRAND STRATEGY

Program prioritas Penataan Sistem Agribisnis:

1. Pengembangan komoditi unggulan yang kompetitif.


2. Pengembangan industri pembibitan dan perbenihan
3. Pemberdayaan petani / Produsen: Rasionalisasi dan
modernisasi
4. Pemetaan agribisnis dan Profil Investasi
5. Optimalisasi lahan dan sumberdayanya
6. Akses terhadap modal, teknologi dan informasi
7. Industri pengolahan
8. Pertanian rakyat yang efisien (perkebunan,
perhuitanan, perikanan dan peternakan)
9. Pengembangan TTG bidang pertanian
TUNTUTAN PRODUK PERTANIAN PADA ERA GLOBAL

Pasar Domestik KEUNGGULAN KOMPETITIF Pasar Global

Persyaratan produk: Persyaratan keunggulan komparatif:


-Kualitas tinggi - Keunikan produk
-Nilai guna produk - Biaya produksi /distribusi rendah
-Higienitas produk - Nilai tambah tinggi
-Keseragaman produk - Mampu substitusi produk sejenis
-Harga bersaing

Persyaratan pelayanan: Persyaratan nilai sosial &


- Kuantitas sesuai quota lingkungan:
- Kontinyuitas - Pertimbangan HAM
- Kecepatan layanan - Kelestarian nlingkungan
- Efisiensi pemasaran

Efisiensi sumberdaya Layak Efisiensi sekala usaha (economic of scale)


(pewilayahan komoditi) jika

Efisiensi pemasaran
Efisiensi produksi
Efisiensi cakupan usaha
Economic of scope
AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS

Agribisnis komoditi unggulan


Bisnis
Saprodi Bisnis Usahatani Bisnis
Agroindustri Bisnis Trading
Pembangunan pertanian:
- Jaminan pasar hasil/produk
- Tersedianya Saprodi secara lokal
- Adanya kredit produksi
- Akses transportasi ke pasar
- Akses penyuluhan pertanian Sustainable
Pembangunan non-pertanian :
AGROPOLITAN
- Industri pendukung pertanian
- Kelembagaan sosial-budaya
- Pendidikan, kesehatan, ketenaga-kerjaan
- Komunikasi

Sumberdaya Alam: Penguatan Lembaga Pendukung


1. Konservasi SDA 1. Perbankan
2. Perlindungan SDA 2. Informasi IPTEK
3. Kebijakan publik
ARAH KEBIJAKAN REVITALISASI PERTANIAN
ARAH KEBIJAKAN REVITALISASI PERTANIAN

Ekstensifikasi
Ekstensifikasi
&
&Intensifikasi
Intensifikasi
Pengembanga Pertanian
Pertanian Efisiensi
Efisiensi
Pengembanga dalamusaha
usaha
nnnilai
nilaitambah
tambah dalam
hasil pertanian pertanian
pertanian
hasil pertanian

Kelestarian
Kelestarian
Penguatan
Penguatan sumberdaya
sumberdaya
Kelembagaan
Kelembagaan pertanian:
pertanian:
pertanian: -Usahatani konservasi
-Usahatani konservasi
pertanian:
- Transfer IPTEK - -Pembatasan
Pembatasanusaha
usaharawan
rawan
- -Transfer IPTEK lingkungan
Poktanifungsional
- Poktani fungsional - -Usaha off farm lingkungan
- Bisnispertanian
- Bisnis pertanian Pengembangan
Pengembangan Usaha off farm
pasar
pasarhasil
hasil
pertanian:
pertanian:
-Promosi komoditi
-Promosi komoditi
-Diversifikasi
-Diversifikasiproduk
produk
-Kemitraan
-Kemitraandg dglembaga
lembaga/ /
negara
negarakonsumen
konsumen
-Penerapan
-Penerapanstandar
-Prasarana standarmutu
mutu
pemasaran
-Prasarana pemasaran
-Lembaga
-LembagaInformasi
InformasiPasar
Pasar
KAWASAN AGRIBISNIS SAPI POTONG

1. BREEDING CENTER
2. KIMSAPI: Kawasan Industri Sapi Milik
Masyarakat
3. Pakan Hijauan
Mengapa
Mengapa sapi
sapi potong
potong

Kebutuhan daging sapi selalu meningkat & tidak dapat


dipenuhi dari sumber lokal
Th 1999, import sapi bakalan 378.300 ekor & import
daging 27.200 ton
Th 1996, nilai import US$ 3.014.400 (sapi bakalan) &
US$32.433.900 (daging)
Import sapi bakalan berlangsung terus hingga saat ini
Sapi potong dapat mengkonversi limbah pertanian,
industri & hijauan bermutu rendah menjadi produk
bermanfaat & bernilai ekonomi (daging)
Untuk KIPMAS

Produksi pedet
Pembesaran pedet/bakalan Kebutuhan sumber-
daya dan IPTEK
Penggemukan berbeda
Pasca panen

Daerah otonomi dapat memilih satu atau lebih


berdasarkan karakteristik SDA, SDM & modal yang
dimiliki melalui studi kelayakan
KAPET : Komoditi Sayuran Segar
Teknologi Pengemasan Segar

CORPORATE FARMING
Teknologi Tepat Guna
untuk diversifikasi
produk olahan
Dan penciptaan nilai
tambah ekonomi
Pengembangan Kawasan Industri Perikanan Milik Masyarakat:

KIPMAS
SEKIAN
SEKIAN! !
SEMOGA
SEMOGA
BERMANFAAT
BERMANFAAT

Wassalam
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai