Anda di halaman 1dari 9

Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn)

Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

Laode Rijai
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS
Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman

ABSTRAK

Tumbuhan Tembelekan dianggap masyarakat sebagai pengganggu atau gulma karena


pertumbuhannya yang dahsyat merambat ke segala arah sehingga mengganggu pada
kegiatan pembukaan lahan. Manfaat tradisional daun tumbuhan ini dikenal oleh berbagai
suku di Indonesia, tetapi hanya sebagai obat luka yang tidak menarik karena obat luka
tergolong obat murah di pasaran. Potensi botani yang tampak terhadap tumbuhan
Tembelekan adalah pertumbuhannya yang dahsyat sehingga jika memiliki manfaat
ekonomi menjadi sangat potensial ditinjau dari penyediaan bahan baku. Beberapa
penelitian ilmiah telah dilakukan terhadap daun dan bunga Tembelekan dan
terbuktidaunnya sangat potensial sebagai obat luka yang melebihi obat luka bioplacenton
dan bunganya bersifat antioksidan yang sangat kuat.Kandungan metabolit sekunder daun
dan bunganya juga sangat bervariasi sehingga masih memungkinkan potensi-potensi lainya
dalam bidang farmasi.

Kata Kunci: Tembelekan (Lantana camara L), sumber bahan farmasi potensial

PENDAHULUAN tidak rasional melainkan kemampuan


manusia sangat terbatas untuk
Potensi farmasi suatu bahan yaitu potensi menjelaskannya secara rasional. Fakta
yang terkait dengan kegunaan sebagai klinik berbagai khasiat bahan alami
obat, makanan, dan kosmetik yang sehat semakin berkembang juga dan akhirnya
dan menyehatkan. Bahan yang berguna sejak tahun 1990-an hingga sekarang ada
atau berpotensi dalam bidang farmasi kecenderungan kembali kepada bahan
tersebut dapat bersumber dari bahan alami untuk pengobatan. Seiring dengan
alami dan sintetik (buatan). Bahan alami peristiwa tersebut perkembangan ilmu
yang sangat dominan sebagai sumber pengetahuan dan teknologi pengkajian
bahan farmasi adalah tumbuhan, bahan alami untuk menjadi obat rasional
dankhusus untuk obat dan kosmetik juga juga meningkat dan akhirnya hingga saat
dapat bersumber dari sintetik. Sejarah ini obat-obat dari bahan alami tampaknya
membuktikan bahwa perkembangan akan kembali digunakan manusia dengan
kedokteran dan farmasi berawal dari kebenaran ilmiah yang lebih memadai
kemampuan manusia meracik obat dari dari sebelumnya.
bahan alami tersebut. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi akhirnya Sehubungan dengan itu, kegiatan
manusia dapat mensintetik bahan farmasi pencarian sumber-sumber bahan alami
terutama obat sehingga penggunaan untuk kebutuhan obat dan kosmetik saat
bahan alami menjadi ditinggalkan. ini semakin meningkat termasuk tingkat
Kesangsian kebenaran khasiat bahan keilmiaan pencarian karena ilmu dan
alami sebagai bahan obat merupakan teknologi telah tersedia. Sumber-sumber
penyebab utama berkembangnya obat bahan yang sangat potensial sebagai
sintetik dan akhirnya obat-obat bahan sumber bahan farmasi adalah tumbuhan
alami menjadi dianggap tidak rasional. karena memiliki keragaman metabolit
Khasiat bahan alami sebagai obat bukan sekunder yang tinggi, kemudahan

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 203


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

budidaya, dan khusus Indonesia memiliki tunggal sehingga diperlukan usaha-usaha


keragaman spesies tumbuhan yang untuk memperluas informasi tentang
melimpah. Pencarian sumber bahan manfaatnya melalui suatu kegiatan
farmasi lebih diprioritaskan pada penelitian ilmiah. Eksplorasi manfaat
tumbuhan yang tidak termanfaatkan suatu tumbuhan dapat dilakukan pada
selama ini, namun tumbuhan tersebut skala simplisia, esktrak, hingga molekul
harus mudah dibudidayakan. Tembelekan kandungannya. Eksploitasi tumbuhan
(L. camara, L.) seperti terlihat pada atau hutan yang dilakukan oleh
Gambar 1, merupakan tumbuhan liar masyarakat Indonesia selama ini telah
yang selama ini dianggap sebagai gulma menyebabkan banyaknya spesies yang
oleh masyarakat karena pertumbuhannya punah bahkan di antaranya belum dikenal
sangat dahsyat yang merambat secara ilmiah. Keadaan ini merupakan
keberbagai arah sehingga mengganggu bencana sehingga diperlukan usaha
tanaman komoditi petani. Pertumbuhan dalam bentuk lain untuk melindungi
Tembelekan yang dahsyat sebenarnya berbagai spesies ciptaan Tuhan tersebut.
merupakan potensi yang luar biasa jika Penelitian yang mengarah pada
dapat diungkap secara ilmiah pemanfaatan kefarmasian bukanlah
kegunaannya. Pertumbuhan dahsyat akan kegiatan yang aman bagi spesies
menghasilkan jumlah populasi yang sehingga dimulai dari spesies yang
banyak dalam waktu singkat sehingga mudah untuk dibudidayakan. Tumbuhan
sangat baik ditinjau dari segi ketersediaan Tembelekan adalah salah satu spesies
bahan baku. Manfaat tradisional daun potensial ditinjau dari segi budidaya
tumbuhan Tembelekan sebagai obat luka sehingga akan terus dilakukan penelitian
sangat manjur, namun dari segi ekonomi secara mendalam tentang potensi farmasi
potensi obat luka sangat rendah sehingga yang dimilikinya yang pada akhirnya
tidak menarik pada berbagai peneliti dan tumbuhan tersebut nantinya menjadi
produsen. Potensi suatu tumbuhan pada suatu komoditi yang bernilai ekonomi.
bidang farmasi umumnya tidak bersifat

Gambar 1. Tumbuhan Tembelekan (L. camara)

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 204


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

METODE PENELITIAN yang diperoleh berjumlah 28,6 g yang


berarti rendemen ekstraknya adalah 21,21
Penelitian penelusuran potensi berbagai %. Ekstrak-ekstrak tersebut telah siap
tumbuhan dilakukan secara terus menerus untuk perlakuan selanjutnya.
oleh Laboratorium Penelitian dan
Pengembangan Kefarmasian FARMAKA C. Pengujian Potensi Obat Luka
TROPIS dengan sasaran menemukan Ekstrak Daun
suatu tumbuhan yang dapat segera
termanfaatkan sebagai bahan Uji potensi sebagai obat luka dilakukan
farmasi.Artikel ilmiah ini melaporkan secara in vivo menggunakan hewan uji
beberapa hasil penelitian tersebut yang tikus putih. Prinsip pengujian
telah dilaksanakan yaitu potensi pengamatan terhadap kesembuhan luka
tumbuhan Tembelekan sebagai sumber berdasarkan waktu. Uji potensi sebagai
bahanantioksidan tembelekan, luka hanya dilakukan terhadap daun
kemampuan sebagai obat luka, dan sesuai dengan potensi tradisionalnya.
golongan metabolit sekundernya.
a. Penetapan Konsentrasi Ekstrak
A. Penyiapan Bahan Tumbuhan untuk Pengujian

Daun dan bunga tumbuhan Tembelekan Prinsip penentuan seri konsentrasi uji
diambil di Samarinda di Kebun Raya dilakukan secara acak yaitu dengan
Universitas Mulawarman. Daun dan mencobakan konsentrasi yang dipilih
bunga tumbuhan tersebut dikeringkan secara acak tersebut. Konsentrasi yang
dengan sinar matahari untuk keperluan ditetapkan adalah konsentrasi yang
ekstraksi. Daun dan bunga yang telah memberikan efek dibandngkan dan
dinyatakan kering selanjutnya diblender kelompok kontrol. Konsentrasi ekstrak
untuk mendapatkan serbuk kering yang yang ditetapkan yaitu 5%; 17%; dan 30
siap untuk diekstraksi. %. Pada seri konsentrasi tersebut
menunjukkan adanya efek ekstrak
B. Ekstraksi dan Fraksinasi sebagai obat luka.

Serbuk kering daun dan bunga tumbuhan b. Penyiapan Hewan Uji


tembelekan masing-masing diekstraksi Hewan uji yang digunakan tikus putih
dengan pelarut etanol dengan metode dikelompokan dalam 4 kelompok dan
maserasi dingin. Bobot serbuk kering setiap kelompok terdiri dari 3 ekor
daun yang digunakan 500 g dilakukan sehingga jumlah hewan uji yang
ekstraksi dengan pelarut etanol 70 % diperlukan adalah 12 ekor. Kelompok
yang berlangsung selama 13 hari hewan uji terdiri dari kelompok kontrol
termasuk kegiatan penguapan pelarut (tanpa perlakuan), kelompok eksperimen
dengan rotavapor dan juga penguapan atau perlakuan yaitu perlakuan
pada udara terbuka untuk meminimalisasi berdasarkan konsetrasi uji yang
pelarut etanol dalam ekstrak. Hasil digunakan. Setiap ekor hewan uji yang
penguapan pelarut tersebut ditemukan masuk kategori kelompok tersebut di
ekstrak pekat etanol daun Tembelekan lukai hingga ukuran mencapai luas 4 m2.
84,8 g yang berarti rendemen ekstraknya
16,96 %. Ekstrak yang diperoleh tersebut c. Pengujian Potensi Obat Luka
siap untuk diuji. Selanjutnya, serbuk
kering bunga tembelekan adalah 134,8 g Pengujian dilaksanakan secara bertahap
yang dimaserasi dengan etanol 70% atau dalam waktu yang tidak bersamaan
selama 8 hari. Ekstrak bunga tembelekan antara kelompok satu dan lainnya untuk

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 205


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

menghindari tingkat kerumitan wadah berwarna gelap untuk mencegah


pengujian. Kelompok kontrol atau sinar UV yang dapat merusak struktur
kelompok yang tidak diberikan ekstrak, molekul DPPH.
penyembuhan terjadi secara alami,
sedangkan kelompok eksperimen b. Penentuan Konsentrasi Ekstrak
diberikan ekstrak sesuai dengan Uji
konsentrasi uji yang telah ditetapkan.
Indikator penyembuhan adalah penutupan Prinsip penentuan konsentrasi uji
luka yang sempurna pada selang waktu antioksidan adalah nilai absorbansi
tertentu sehingga data dalam satuan membentuk garis linier terhadap
waktu yaitu hari. penurunan absorbansi DPPH setelah
penambahan ekstrak. Hal ini sesuai
D. Pengujian Antioksidan Ekstrak dengan tujuan pengujian yaitu
Bunga menetapkan tingkat kekuatan aktvitas
antioksidan dengan satuan Inhibitor
Antioksidan adalah sifat kimia suatu Concentration (IC50). Hasil penentuan
molekul yang dapat dimanfaatkan dalam konsentrasi uji untuk pengujian
bidang farmasi. Antioksidan bahan alami antioksidan ditunjukkan pada Tabel 1.
pada umumnya bersifat positif terhadap
kesehatan yaitu khas untuk meredam c. Pengujian Antioksidan
radikal bebas yang berbahaya. Uji
antioksidan tumbuhan Tembelekan Pengujian antioksidan dilakukan dengan
dilakukan terhadap bunga. Uji cara penambahan 2 mL larutan DPPH ke
antioksidan dilakukan terhadap senyawa dalam larutan ekstrak pada setiap seri
radikal bebas DPPH yaitu suatu senyawa konsentrasi uji dan dibiarkan selama 30-
radikal sintetik yang cukup stabil. 45 menit dengan harapan terjadi reaksi
Ekstrak yang diuji pada pengujian kimia antara metabolit sekunder ekstrak
antioksidan adalah ekstrak pekat etanol, dengan DPPH. Campuran larutan tersebut
fraksi n-heksana, fraksi etilasetat, dan dikocok dalam tabung reaksi lalu
fraksi n-butanol. Seluruh fraksi tersebut dipindahkan ke dalam Cuvet
diperoleh dari fraksi pekat etanol melalui Spektrometer UV-VIS untuk diukur nilai
fraksinasi dengan teknik cair-cair yang absorbansinya. Sebelum perlakuan
dilaksanakan secara gradien. ekstraksi terhadap larutan DPPH terlebih
dahulu dilakukan pengukuran absobansi
a. Penyiapan Larutan Senyawa larutan DPPH pada panjang gelombang
Radikal DPPH maksimum yang dicapai yaitu sekitar
510-516 nm. Pengujian dilakukan tiga
Larutan DPPH dibuat pada konsetrasi 40 kali hingga 5 kali untuk menghindari
ppm dalam pelarut metanol Pa. Larutan kesalahan setiap seri konsentrasi.
DPPH tersebut diusahakan diletakan pada

Tabel 1. Konsentrasi uji antioksidan ekstrak bunga tumbuhan Tembelekan (L. camara)
Konsentrasi Uji dalam ppm
No. Ekstrak I II III IV
1. Ekstrak pekat etanol 20 40 80 160
2. Ekstrak fraksi n-heksana 40 60 80 100
3. Ekstrak fraksi etilasetat 5 25 45 65
4. Ekstrak fraksi n-butanol 5 25 45 65

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 206


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

E. Pengujian Metabolit Sekunder yang berhasil dipisahkan dengan eluen


tersebut adalah 7 spot yang
Uji metabolit sekunder daun tumbuhan menggambarkan bahwa minimal terdapat
Tembelekan dilakukan terhadap senyawa 7 senyawa dengan nilai Rf yang berbeda
tunggal hasil isolasi dari fraksi n-heksana secara signifikan.
dan etilasetat, sedangkan uji metabolit
sekunder terhadap bunga dilakukan 3). Uji Golongan Metabolit Sekunder
dalam bentuk skrining ekstrak pekat Daun Tembelekan.
etanol.
Sampel daun yang dilakukan uji
a. Isolasi Metabolit Sekunder golongan metabolit sekunder adalah
ekstrak fraksi etilasetat dan n-heksana
Teknik isolasi yang digunakan adalah yang diarahkan pada spot hasil isolasi
Kromatografi Kolom (KK) menggunakan dengan teknik KK. Tujuannya adalah
silika gel 254 nm dan ukuran kolom 100 untuk mengetahui lebih spesifik terhadap
mL. Senyawa yang diperoleh berdasarkan senyawa tertentu. Golongan metabolit
penampakan spot hasil Kromatografi sekunder yang diuji terhadap spot
Lapis Tipis (KLT) dengan berbagai nilai senyawa yang diperoleh adalah steroid,
Rf yang ditemukan. Setiap spot pada plat alkaloid, dan flavanoid karena ketiga
KLTdengan nilaiRf tertentu merupakan golongan tersebut merupakan senyawa
senyawa tunggal atau beberapa senyawa polaritas rendah yang dapat terekstraksi
dan terhadap setiap spot tersebut dengan pelarut etilasetat maupun n-
dilakukan identifikasi golongan metabolit heksana. Pengujian menggunakan
sekunder menggunakan pereaksi khas. pereaksi khas terhadap golongan
metabolit sekunder tersebut. Teknik
1). Isolasi Metabolit Sekunder Fraksi pengujian dilakukan dengan
n-Heksana penyemprotan setiap spot dengan larutan
pereaksi dan jugadengan pengujian pada
Eluen yang digunakan untuk pemisahan larutan ekstrak masing-masing fraksi.
metabolit sekunder fraksi n-heksana
adalah Kloroform-Metanol dengan 4). Uji Metabolit Sekunder Bunga
perbandingan 4 :1 yang merupakan Tumbuhan Tembelakan
perbandingan terbaik dari hasil pencarian
eluen. Jumlah spot senyawa yang berhasil Ekstrak yang dilakukan pengujian
dipisahkan dengan eluen tersebut adalah metabolit sekunder adalah ekatrak pekat
9 spot yang menggambarkan bahwa etanol, ekstrak fraksi n-butanol, ekstrak
minimal terdapat 9 senyawa dengan nilai fraksi etilasetat, dan ekstrak fraksi n-
Rf yang berbeda secara signifikan. heksana. Golongan metabolit sekunder
yang diuji adalah alkaloid, flavanoid,
2). Isolasi Metabolit Sekunder Fraksi triterpen, tanin, antoisianin, saponin
Etilasetat khusus terhadap ekstrak pekat etanol,
etilasetat, dan n-butanol, serta steroid.
Eluen yang digunakan untuk pemisahan Teknik pengujian adalah perlakuan
metabolit sekunder fraksi etilasetat pereaksi khas terhadap semua metabolit
adalah Kloroform-Metanol dengan sekunder yang diidentifikasi dengan
perbandingan 6:1 yang terbaik dari hasil menggunakan wadah plat tetes. Hasil
pencarian eluen. Jumlah spot senyawa reaksi yang menunjukkan adanya

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 207


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

golongan metabolit sekunder diberikan tikus putih. Penentuan potensi ekstrak


kode positif, dan jika dominan positif 2 dibandingkan dengan kontrol normal atau
dan jika sangat dominan positif 3. penyembuhan luka tanpa pemberian
ekstrak yang dianggap sebagai obat.
HASIL DAN PEMBAHASAN Selain itu juga dilakukan uji potensi
membandingkannya dengan obat luka
Potensi kefarmasian tumbuhan yang telah ada yaitu bioplacenton. Hasil
Tembelekan yang dilaporkan (a) potensi pengujian ditunjukkan pada Tabel 2.
sebagai obat luka yang merupakan
kegunaan tradisional daun tumbuhan Hasil pengujian tersebut menunjukkan
tersebut selama ini (b) antioksidan bunga bahwa ekstrak pekat etanol daun
karena bunga tumbuhan Tembelekan tembelekan sangat potensial sebagai obat
berwarna warni yang menggambarkan luka karena melampaui potensi obat
flavanoid yang pada umumnya memiliki bioplacenton, terlebih jika dibandingkan
aktivitas antioksidan yang cukup baik (c) dengan penyembuhan normal di atas 50%
golongan metabolit sekunder senyawa lebih baik jika menggunakan daun
yang diisolasi dari fraksi n-heksana dan tembelakan. Bukti ilmiah ini mendukung
etilasetat daun tumbuhan tembelekan bukti klinik secara tradisional yang
serta (d) golongan metabolit sekunder selama ini dilakukan oleh masyarakat.
bunga. Aspek yang dapat ditindak lanjuti adalah
pencarian senyawa yang yang diduga
A. Potensi Daun Tembelakan (L. samgat berpotensi atau membuat dalam
camara) Sebagai Obat Luka bentuk sediaan untuk selanjutnya
dilakukan uji stabilitas aktivitas sebagai
Potensi ekstrak pekat etanol daun obat luka.
tembelakan sebagai obat luka dilakukan
dengan uji in vivo terhadap hewan uji

Tabel 2. Potensi ekstrak pekat etanol daun tembelekan (L. camara) sebagai obat luka
dengan menggunakan hewan uji tikus putih
No. Konsetrasi Uji Ekstrak dan Pembanding Lama Penyembuhan Luka (hari)
1. Konsentrasi uji 5 % 3,6
2. Konsentrasi uji 17,5 % 3,5
3. Konsentrasi uji 30 % 3
4. Bioplacenton (pembanding obat) 4
5. Aquadest (pembanding normal) 6,5
Sumber: Esa (2011)

B. Potensi Bunga Tembelekan (L. Tabel 3. Potensi antioksidan ekstrak


camara) Sebagai Antioksidan bunga tumbuhan tembelekan (L. camara)
terhadap senyawa radikal bebas DPPH
Potensi antioksidan bunga tumbuhan Nilai IC50
No. Ekstrak
tembelekan yang dilaporkan adalah (ppm)
ekstrak pekat etanol, fraksi n-heksana, 1. Ektrak pekat etanol 65,94
fraksi etilasetat, dan fraksi n-butanol. 2. Ekstrak fraksi n-heksana 53,66
Bunga tumbuhan tembelekan yang 3. Ekstrak fraksi etilasetat 63,58
berwarna-warni merupakan alasan utama 4. Ekstrak fraksi n-butanol 27,53
pengujian potensi antioksidan. Hasil Sumber: Amarullah (2011)
pengujian antioksidan tersebut
ditunjukkan pada Tabel 3.

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 208


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

Seluruh ekstrak bunga daun tembelekan a. Profil Metabolit Sekunder Daun


memiliki aktivitas antioksidan yang Tembelekan
sangat baik yaitu kurang dari 200 ppm,
yang mana seluruh bahan yang memiliki Ekstrak yang dilakukan identifikasi
aktivitas antioksidan < 200 ppm termasuk golongan metabolit sekunder daun
kategori antioksidan yang dapat tembelekan adalah terhadap senyawa
dimanfaatkan dalam bidang kesehatan hasil pemisahan dengan teknik KK dari
atau sebagai bahan farmasi (Rapael, fraksi etilasetat dan n-heksana. Hasil
1991). Perlakuan bunga sebagai sampel identifikasi metabolit sekunder daun
adalah bunga yang telah dikeringkan tembelekan ditunjukan pada Tabel 4.
pada oven sehingga jika terdapat senyawa
yang tidak tahan panas akan rusak pada Kegunaan data tersebut adalah tindak
saat pemanasan 40 oC. Karena itu lanjut pemisahan untuk mendapatkan
aktivitas antioksidan yang ditunjukkan senyawa tersebut dengan teknik
dapat berasal dari senyawa yang stabil sederhana yaitu penggunaan
dengan pemanasan. Kromatografi Kolom. Jumlah senyawa
tersebut belum maksimal karena masih
C. Kandungan Metabolit Sekunder terdapat spot yang tumpang tindih
Tembelekan (L. camara) sedangkan jumlah yang ditampilkan telah
memiliki bentuk yang murni dan nilai Rf
Ekstrak yang diidentifikasi kandungan yang berbeda secara signifikan antara
metabolit sekundernya adalah ekstrak spot satu dan lainnya. Kebenaran
fraksi etilasetat dan ekstrak fraksi n- pemisahan juga diindikasikan dengan
heksana daun, sedangkan untuk bunga golongan metabolit sekunder yang
dilakukan terhadap seluruh ekstrak yang ditemukan yaitu flavanoid, alkaloid, dan
diperoleh yaitu ekstrak pekat etanol, steroid yang kesemuanya adalah dapat
ekstrak fraksi n-butanol, ekstrak fraksi terekstraksi pada pelarut n-heksana dan
etilasetat, dan ekstrak fraksi n-heksana. etilasetat dengan tingkat polaritas yang
berbeda.

Tabel 4. Profil golongan metabolit sekunder daun tembelakan (L. camara) suatu profil
senyawa dari fraksi etilasetat dan n-heksana hasil isolasi dengan teknik KK
No Ekstrak Fraksi Jumlah Senyawa Profil Golongan Senyawa
1 Ekstrak fraksi n-heksana 9 Steroid dan flavanoid
2 Ekstrak fraksi etilasetat 7 Steroid dan flavanoid
Sumber: Ajeng dan Utami (2013)

b. Profil Metabolit Sekunder Bunga Bunga tumbuhan Tembelekan tidak


Tumbuhan Tembelekan (L. camara) mengandung antosianin yang sebelumnya
diduga karena warna-warni bunga pada
Ektrak bunga tembelekan yang umumnya keunguan, akan tetapi
dilaporkan kandungan metabolit kandungan flavanoidnya sangat dominan
sekundernya adalah ekstrak pekat etanol, pada ekstrak pekat dan fraksi etilasetat.
ekstrak fraksi n-butanol, ekstrak fraksi Seluruh metabolit sekunder tersebut
etilasetat, dan ekstrak fraksi n-heksana. diduga sangat stabil dengan panas karena
Hasil identifikasi metabolit sekunder pengeringan dilakukan dengan teknik
terhadap seluruh ekstrak tersebut pemanasan oven pada temperatur 40–60
o
ditunjukkan pada Tabel 5. C.

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 209


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

Tabel 1.5. Golongan metabolit sekunder bunga Tembelekan (L. camara)


No Ekstrak Bunga Tembelekan Golongan Metabolit Sekunder Kuantitas
Alkaloid ++
1 Ekstrak pekat etanol Flavanoid +++
Tanin +++
steroid ++
2 Ekstrak fraksi n-butanol Tanin ++
3 Ekstrak fraksi etilasetat Flavanoid +++
Steroid ++
4 Ekstrak fraksi n-heksana Alkalod ++
Steroid ++
Sumber: Amrullah (2013)

Berdasarkan hasil-hasil penelitian 3. Kandungan metabolit sekundernya


tersebut maka tumbuhan tembelekan sangat beragam sehingga masih
memiliki potensi kefarmasian yang cukup memungkinkan memiliki potensi
baik yaitu sebagai antioksidan untuk kefarmasian lainnya.
bunganya dan obat luka untuk daunya.
Potensi-potensi tersebut secara ilmiah REKOMENDASI
dapat dikembangkan yaitu melalui
penelitian akitvitas lainnya seperti Rekomendasi penting untuk tumbuhan
sitotoksik untuk daunnya, antibakteri Tembelekan adalah penelitian
secara khsusus, serta bebagai potensi kefarmasian yang lebih komplek untuk
lainnya. Tumbuhan Tembelekan dengan menemukan potensi yang paling
pertumbuhannya yang dahsyat dalam prospektif sehingga anggapan masyarakat
waktu yang singkat merupakan potensi terhadap tembelekan sebagau gulma
yang luar biasa sehingga predikatnya dapat segera dihilangkan. Laporan ilmiah
sebagai gulma akan segera ditiadakan. ini cukup untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terhadap tumbuhan
KESIMPULAN tembelekan.

Tumbuhan Tembelekan (L. camara) UCAPAN TERIMAKASIH


sangat berpotensi sebagai sumber bahan
farmasi yaitu sebagai sumber bahan Terimakasih kepada Kepala dan seluruh
antioksidan dan sebagai bahan obat luka. petugas Laboratorium Penelitian dan
Secara rinci potensi tembelekan adalah: Pengembangan Kefarmasian FARMAKA
1. Potensi daun tembelekan (L. camara) TROPIS Fakultas Farmasi Universitas
sebagai obat luka melampaui potensi Mulawarman sebagai tempat kegiatan
obat Bioplacenton dengan indikator penelitian kefarmasian terutama
lebih cepat meneyembuhkan. pemanfaatan sumberdaya alam.
2. Daun tumbuhan Tembelekan (L.
camara) sangat berpotensi sebagai DAFTAR PUSTAKA
sumber antioksidan yaitu ekstrak 1. Ajeng, P. A., 2013. Isolasi dan uji
pekat etanol, ekstrak fraksi n- aktivitas senyawa metabolit sekunder
butanol, ekstrak fraksi etilasetat, dan dari ekstrak fraksi n-Heksana daun
ekstrak fraksi n-heksana semuanya tumbuhan Tembelekan (L. camara).
memiliki potensi antioksidan yang Skripsi. Fakultas Farmasi UNMUL.
sangat baik yaitu memiliki nilai IC50
kurang dari 100 ppm

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 210


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial

2. Amrullah, S., 2012. Identifikasi 4. Rapael, 1991. Natural Products: a


Metabolit Sekunder dan Antioksidan Laboratory Guide, Second Ed.
bunga tumbuhan Tembelekan L. Academic Press, Inc. London.
camara). Skripsi. Fakultas Farmasi, 5. Utami, T., 2013. Isolasi dan uji
Universitas Mulawarman. Samarinda. aktivitas ekstrak fraksi etilasetat daun
3. Esa, E. 2011. Uji potensi obat luka tumbuhan Tembelekan (L. camera).
ekstrak pekat etanol daun tumbuhan Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas
Tembelekan (L. camara) terhadap Mulawarman. Samarinda.
hewan uji tikus putih. Skripsi.
Fakultas Farmasi Universitas
Mulawarman. Samarinda.

J. Trop. Pharm. Chem. 2014. Vol 2. No. 4. 211


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090

Anda mungkin juga menyukai