Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH STUDI MANDIRI S3-PTK PASCASARJANA UNY

FORMAT LAPORAN KEMAJUAN PENULISAN PROPOSAL


NO ASPEK ISI TEORI/DATA KEMAJUAN
PROPOSAL/BAB (diisi penjelasan) (%)
1 JUDUL a. JUDUL PENELITIAN: Manajemen Kapabilting Petani Kelapa Sawit Menuju
PENELITIAN DAN Sustainability Indonesia di KUD Teratai Biru Sumatra Selatan 100%
NAMA PENELITI b. NAMA PENELITI: Ahmad Wahyu Hidayat
c. NIM: 21702261047
2 BAB I. LATAR a. Data Ditjenbun 2015 mengenai data Pta Sawit Indonesia 100%
BELAKANG b. Data produksi, pemrosesan, dan perdagangan minyak sawit telah
berkembang menjadi jaringan arus yang kompleks yang membentang di
berbagai belahan dunia.
c. Datadari Partzsch 2011; Mol 2007 bahwa produk akhir kelapa sawit (CPO
dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO)) memiliki banyak kegunaan karena
dapat diolah menjadi bahan makanan, kosmetik, plastik, deterjen dan
bahan kimia industri dan pertanian lainnya.bahkan baru ini Kelapa sawit
juga berpotensi sebagai biofuel dan biodiesel serta energi terbarukan.
d. Data USDA, WWF dan FAO Saat ini, produksi minyak sawit Ondonesia
mencapai 50,7 juta ton dari 131 juta ton minyak nabati yang
diproduksi di seluruh dunia dan diperkirakan akan tumbuh secara
signifikan pada tahun-tahun mendatang menjadi 77 juta ton pada
tahun 2050.
Masa mendatang kesenjangan yang ada perlu diidentifikasi, sehingga
memungkinkan untuk membuat rekomendasi perbaikan yang mungkin
dapat mengarah pada penyesuaian pengaturan tata kelola di masa
mendatang dan menjadikannya lebih sesuai dengan kebutuhan petani
kecil. Dengan cara ini misalnya, proses memasukkan skema petani kecil
(yang berhasil) seperti proyek NESP OPHIR dan proyek Petani KUD
Teratai Biru ke dalam skema sertifikasi RSPO atau ISPO dapat
dilaksanakan dengan lebih efisien.
e. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pemberdayaan Petani Kelapa Sawit dan kebijakannya di
Indonesia?
2. Bagaimana Kapabilitas petani kelapa sawt dalam era globaliasasi
5.0?
3. Bagaimana model Manajemen Kapabilitas Petani Kelapa Sawit
Menuju keberlanjutan di KUD Teratai Biru Sumatra Selatan?
3 BAB II. KAJIAN a. Teori Vokasional 95%
TEORI/PUSTAKA 1) Konsep pendidikan vokasional yang selama ini dianut dan menjadi
tuntunan adalah konsep yang dikembangkan oleh Prosser dan Quigley
yaitu, “vocational education is essentially a matter of establishing certain
habits through repetitive training both in thinking and in doing, it is
primarily concerned with what these habits shall be and how they shall be
taught” (Prosser & Quigley, 1950 :216). Berdasarkan redaksi tersebut maka
inti dari pendidikan vokasional adalah penerapan penyesuaian berpikir dan
bertindak yang diterapkan secara kontinyu. Pendidikan ini berpegang
teguh pada prinsip bagaimana membentuk sikap dan keterampilan yang
diajarkan kepada siswa dalam pembelajaran yang dijalankan sehingga
mereka berada pada situasi dan kondisi nyata seperti yang akan dihadapi
di dunia kerja kelak.
2) Pasal 26 UU Sisdiknas Tahun 2003 yang mengungkapkan, “Pendidikan
Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik, terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu” (Depdiknas, 2003).
Pada intinya pendidikan vokasional memiliki karakteristik penyelenggaraan
pendidikan yang bukan sekedar mencapai idealisme penyelenggara
pendidikan saja, namun harus dapat terhubung (link) dan sesuai (match)
dengan dunia kerja yang menjadi target pasar lulusannya.

b. Pengembangan Sawit
1) Pengembangan pertanian pada masa globalisasi saat ini lebih
menitik beratkan pada sektor pertanian yang menunjang sektor
industri, agar dapat tercipta struktur ekonomi yang seimbang maka
harus diciptakan keterkaitan antara sektor pertanian dan sektor
industri, diantaranya yaitu terjadinya kemitraan antara petani kelapa
sawit dan pabrik minyak sawit. Pengembangan agribisnis kelapa
sawit merupakan salah satu langkah yang diperlukan sebagai
kegiatan pembangunan subsektor perkebunan dalam rangka
revitalisasi sektor pertanian. Pengembangan kelapa sawit sangat
ditentukan oleh adanya kebijakan ekonomi yang memihak kepada
rakyat, agar mendorong terwujudnya kesejahteraan rakyat.
Pengembangan perkebunan kelapa sawit diyakini tidak saja akan
meningkatkan kesejahteraan rakyat, bahkan dapat meningkatkan
devisa negara, penyerapan tenaga kerja baik pada sektor industri
hulu yaitu perkebunan itu sendiri maupun industri hilirnya (Zen,
2018:1).
2) Sesuai dengan tujuan pembangunan pertanian, tujuan dan sasaran
pengembangan agribisnis kelapa sawit, maka strategi
pengembangan kelapa sawit dijabarkan sebagai berikut (Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2015:25
c. Teori Pemberdayaan Petani
1) Pemberdayaan petani kelapa merupakan kebijakan strategis
untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga
petani serta memperbesar kontribusi petani dalam permanganate
ekonomi. Pengembangan perkebunan kelapa berwawasan agribisnis
melalui pemberdayaan petani dapat dilakukan melalui: 1)
penyuluhan dan pelatihan dalam aspek teknis dan manajemen
untuk meningkatkan kemampuan petani dalam meraih dan
menciptakan peluang ekonomi, 2) mengaktifkan dan memfungsikan
kelembagaan pertanian, seperti kelompok tani, koperasi, lembaga
keuangan mikro, lembaga penyuluhan dan lainnya untuk mengatasi
berbagai persoalan dalam rangka meningkatkan pendapatan petani,
3) pengembangan dan penerapan teknologi spesifik lokasi, 4)
memberikan bantuan permodalan kepada petani dalam bentuk
bantuan dana bergulir dan kredit. (Supadi dan Nurmanaf, 2006:35).
2) Model-model pemberdayaan yaitu: (1) Model Pembangunan
nasional yang berorientasi pada pertumbuhan. Model ini
memandang tujuan pembangunan nasional sebagai pertumbuhan
ekonomi dalam arti sempit, yaitu menyangkut kapasitas ekonomi
nasional; (2) Model pembangunan yang berorientasi pada
kebutuhan dasar. Model ini memfokuskan diri pada bagian
penduduk miskin dan menandaskan bahwa masalah kemisinan
merupakan marginalisasi masyarakat dari proses pembangunan; (3)
Model pembangunan yang berpusat pada manusia. Model ini
menekankan bahwa pembangunan bukan sekedar meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional serta sepunuhnya
kebutuhan dasar masayarakat, tetapi lebih penting lagi adalah upaya
meningkatkan kualitas manusia agar dapat meningkatkan partisipasi
secara nyata dalam berbagai aktifitas kehidupan untuk mendorong
terciptanya kegiatan produktif yang bernilai tinggi (Muslim, 2007:91)
3) Pemberdayaan petani kelapa sawit perlu didukung oleh: 1) bantuan
dana sebagai modal usaha, 2) pembangunan prasarana sebagai
pendukung pengembangan kegiatan sosial ekonomi rakyat, 3)
penyediaan sarana pemasaran, 4) pelatihan bagi petani dan
pelaksana, dan 5) penguatan kelembagaan sosial ekonomi
masyarakat. Fasilitas pemberdayaan petani atau kelompok tani
diberikan melalui kegiatan penguatan modal usaha tani,
pengembangan kelembagaan usaha, serta pembinaan teknis dan
manajemen. Pemberdayaan kelompok tani meliputi aspek
perencanaan usaha permodalan, produksi, pengolahan dan
pemasaran, aspek teknis meliputi budi daya, pascapanen dan
pengolahan hasil, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan aspek
kelembagaan meliputi kerja sama kelompok dan kemitraan usaha
(Departemen Pertanian, 2008:43).
4) Pola Kemitraan data Kementrian Pertanian 2020
4 BAB III. METODE a. Jenis penelitian 100%
PENELITIAN Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif
b. Populasi sampel
Sumber data adalah informan yang memiliki kapasitas dalam memberikan
informasi mengenai pembentukan budaya kerja melalui teaching factory.
Jumlah informannya adalah sekitar 10-20 informan atau jika data yang
didapatkan sudah mengalami kejenuhan.
c. Instrument
Instrumen kunci dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri yang
dibantu dengan lembar observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan dan
alat pendukung seperti alat perekam dan Hp.
d. Validitas dan reliabilitas
Teknik keabsahan data pada penelitian Grounded Theory menurut (Creswell,
2018) menggunakan 4 teknik yaitu triangulasi, member check, long terms-
repeated observation, peer examination.

5 ARTIKEL Nama Jurnal : Converensi UTHM 90%


PUBLIKASI Judul Artikel : Contribution of Indonesia Palm Oil to Sustainable
Development
Link Jurnal : https://conference.uthm.edu.my/
Tanggal Submit : 04 November 2022
ISSN : proses
Publisher : UTHM

6 Keterangan lain/ penjelasan lain (barangkali ada):


a. Keluhan ttg tema…….?
b. Keluhan ttg data2 pendukung….?
c. Keluhan ttg teori………………?
d. Keluhan ttg instrument…….?
e. Keluhan ttg populasi/ sampel….?
f. Dll yg dirasa memberatkan silahkan ditulis.

Ringkasan:

1. Persentase Penulisan Proposal Disertasi (Bab 1 – 3) : 95%


2. Artikel Publikasi : 90%

Anda mungkin juga menyukai