Oleh:
Reiga Ritomiea Ariescy, SE,. MM 0023119202
Shafira Salsabilla Kemala Putri 21012010376
JAWA TIMUR
SURABAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Modul Optimalisasi Peningkatan
: Kemampuan Kewirausahaan
Melalui Pelatihan Pembuatan
Buket Snack
b. NIDN : 0023119202
c. Jabatan Fungsional : Dosen Pembimbing Lapangan
d. Program Studi : Manajemen
e. Nomor HP : 08123481702
f. Alamat e-mail :
g. Perguruan Tinggi : UPN “Veteran” Jawa Timur
4. Lokasi Kegiatan Kelurahan Rungkut
: Menanggal, Kec. Gunung
Anyar, Kota Surabaya
5. Nama Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Shafira Salsabilla Kemala Putri
b. NPM : 21012010376
c. Prodi : Manajemen
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul
pengabdian masyarakat ini. Modul ini dilengkapi dengan
pemahaman tentang pentingnya berwirausaha di era ini terutama
bagi kaum milenial dan gen Z. Modul pengabdian masyarakat
dengan judul “Optimalisasi Peningkatan Kemampuan
Kewirausahaan Melalui Pelatihan Pembuatan Buket Snack” dibuat
berdasarkan permasalahan yang dialami oleh para pelaku UMKM
di Kelurahan Rungkut Menanggal. Minimnya pengetahuan
tentang berwirausaha menjadi salah satu faktor mengapa warga
Kelurahan Rungkut Menanggal kurang berminat untuk
berwirausaha.
Sasaran dibuatnya modul ini adalah warga di Kelurahan
Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya.
Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan & praktik bersama. Pelaksanaan
kegiatan pelatihan kewirausahaan ini bertujuan untuk
meningkatkan potensi dan memotivasi warga Kelurahan Rungkut
Menanggal untuk berwirausaha. Kegiatan ini berisi tentang cara
pembuatan buket snack yang benar. Tim pengabdian juga
memberikan penilaian terhadap buket snack yang telah dibuat
berdasarkan beberapa aspek, yaitu kerapian, keserasian, dan
perpaduan warna.
Pembuatan modul ini juga dalam rangka memenuhi salah
satu luaran Bina Desa. Kami berharap dengan adanya modul ini
dapat berman faat bagi masyarakat, terutama para pelaku
UMKM, institusi terkait, dan pihak perguruan tinggi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), bapak Reiga Ritomiea Ariescy,
SE,. MM yang telah memberikan pengarahan, motivasi,
masukan, dan meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran
dan keikhlasan untung membimbing penulis.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan menurut Mathis (2002) adalah suatu proses
dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk
membantu mencapai tujuan organisasi. Pelatihan merupakan
unsur kunci dalam pengembangan individu, organisasi, dan
masyarakat secara keseluruhan. Pelatihan membuka pintu bagi
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas,
kreativitas, dan inovasi. Selain itu, pelatihan membantu
menciptakan lingkungan di mana individu merasa didukung
untuk tumbuh dan berkembang, yang dapat mendorong
motivasi dan loyalitas. Tidak dapat disangkal, bahwa penting
diadakannya pelatihan di era ini. Di tengah perubahan
teknologi yang begitu cepat dan persaingan global yang
semakin ketat, pelatihan menjadi kunci untuk memastikan
individu dan organisasi tetap relevan dan berdaya saing.
Pelatihan memberikan kesempatan bagi individu untuk
mengembangkan keterampilan baru, memahami
perkembangan terbaru dalam industri mereka, dan
meningkatkan pengetahuan mereka. Dalam keseluruhan,
pelatihan di era ini tidak hanya penting untuk perkembangan
individu, tetapi juga memainkan peran kunci dalam
pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi.
Dalam beriwarusaha, pelatihan dapat memberikan manfaat
sosial dan ekonomi bagi peserta pelatihan dan masyarakat
secara umum. Adapun manfaat dari diadakannya pelatihan
dalam berwirausaha yaitu dapat memahami tren pasar terkini
dan praktik terbaik dalam bisnis, sehingga dapat membantu
peserta untuk tetap kompetitif dan relevan dalam lingkungan
yang terus berubah. Selain itu, pelatihan juga dapat
meningkatkan keterampilan peserta dari segi kreativitas.
Sejalan dengan itu, pelatihan bucket snack merupakan
salah satu pelatihan yang sangat relevan untuk dilakukan di
era digital ini. Bucket snack dapat menjadi salah satu peluang
usaha dan hadiah unik yang saat ini mulai digemari oleh
banyak kalangan, terutama Generasi Z dan Milenial. Dilansir
dari laman BPS, Jumlah penduduk Indonesia hingga
September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa, dimana komposisi
penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z dan Milenial
dengan masing-masing sebanyak 27,94 persen dan 25,87
persen. Dikatakan Generasi Z yaitu mereka yang lahir pada
1997-2012, dan Generasi Milenial lahir pada tahun 1981-
1996. Sehingga dapat disimpulkan, Indonesia didominasi oleh
usia produktif. (Shalihah, 2021). Dengan mendominasinya
usia produktif ini, akan lebih mudah untuk meningkatkan
perekonomian karena usia produktif dapat mengembangkan
berbagai inovasinya dalam berwirausaha. Melalui pelatihan
pembuatan bucket snack ini, diharapkan akan lebih
membangkitkan minat warga Kelurahan Rungkut Menanggal
untuk terampil dan memiliki jiwa berwirausaha. Menurut
(Muktar, 2017) minat adalah suatu yang sangat diperlukan
dalam melakukan suatu aktifitas termasuk aktifitas belajar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat disimpulkan
bahwa modul ini ditulis sebagai upaya meningkatkan
kemampuan berwirausaha warga Kelurahan Rungkut
Menanggal, Kota Surabaya, agar menjadi Sumber Daya
Manusia yang tinggi akan kreativitas serta dapat
mengembangkan inovasi dan menaikkan pertumbuhan
ekonomi.
1.2 Urgensi
Kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang untuk
menciptakan usaha baru dan mengelolanya. Kewirausahawan
memiliki peran penting dalam perekonomian, yaitu
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing
ekonomi, dan mendorong inovasi. Maka dari itu diadakannya
pelatihan adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan kewirausahaan. Pelatihan pembuatan buket snack
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan
kewirausahaan. Pelatihan ini dapat memberikan keterampilan
dan pengetahuan bagi peserta dalam membuat buket snack
yang menarik dan berkualitas.
Pelatihan pembuatan buket snack juga dapat meningkatkan
mentalitas kewirausahaan peserta, seperti kreativitas, inovasi,
dan kemandirian. Mentalitas ini penting untuk menghadapi
tantangan dalam menjalankan usaha.
Oleh karena itu, pelatihan pembuatan buket snack
merupakan salah satu upaya yang penting untuk meningkatkan
kemampuan kewirausahaan. Pelatihan ini dapat memberikan
keterampilan, pengetahuan, dan mentalitas kewirausahaan
yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pembuatan buket
snack dengan sukses.
1.3 Landasan Teori
A. Pelatihan Kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan merupakan suatu kegiatan yang
dilaksanakan guna mengembangkan pengetahuan, bakat,
keterampilan, serta sikap dengan menerapkan jiwa wirausaha
yang kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan kesempatan
yang dihadapi serta memecahkan masalah di lapangan dengan
simulasi pada pelatihan.
Pelatihan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
kewirausahaan, mendorong tumbuhnya obsesi dan motivasi
berwirausaha, meningkatkan pemahaman manajemen
(organisasi, produksi, keuangan, dan pemasaran), merubah
pola pikir tentang kewirausahaan dan membuat rencana bisnis
usaha.
Malcolm Tight (2002), menyatakan bahwa pelatihan lebih
diasosiasikan pada mempersiapkan seseorang dalam
melaksanakan suatu peran atau tugas, biasanya dalam dunia
kerja. Pelatihan bisa juga dilihat sebagai elemen khusus atau
keluaran dari suatu proses pendidikan yang lebih umum.
Pelatihan memiliki ciri-ciri yang khas, seperti yang
diungkapkan oleh Philips H. Coombs dan Manzoer Ahmed
(1993), yang menyatakan bahwa ciri khas pelatihan sebagai
suatu pendekatan pembangunan adalah:
1. Diusahakan sedapat mungkin untuk menyesuaikan
bahan pengajaran dengan pola budidaya dan keadaan
lingkungan di kampung halaman peserta;
2. Seluruh kursus diselenggarakan sesuai dengan suatu
siklus penuh untuk budi daya bersangkutan bagian terbanyak
dari masa pelajaran untuk kerja praktik;
3. Pelajaran di ruang kelas dititikberatkan pada diskusi
dalam kelompok kecil dari pada ceramah. Penyelenggaraan
pelatihan hendaknya dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Keberhasilan pelatihan sangat dipengaruhi oleh beberapa
hal, antara lain antusiasme dan peran aktif peserta dalam
pelatihan, serta menyelesaikan semua tugas pelatihan yang
diberikan dengan baik (Oktaviani, dkk., 2019). Terkait dengan
pelatihan Eddie Davies (2005) mengajukan 10 langkah efektif
menyelenggarakan pelatihan, yaitu:
1. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, yaitu mendeteksi
permasalahan yang dihadapi saat ini dan tuntutan masa yang
akan datang, khususnya yang dapat diatasi dengan
menyelenggarakan pelatihan.
2. Mengklarifikasi sasaran pelatihan, yaitu mengkaji
kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh peserta setelah
mengikuti program.
3. Mempertimbangkan peserta/kelompok sasaran dengan
mencoba memahami dan mengidentifikasi kesenjangan calon
peserta agar rancangan pelatihan dapat menutup kesenjangan
tersebut.
4. Mengembangkan garis besar program pelatihan, yaitu
rencana induk yang disusun secara hierarkis dan sekuensial.
5. Memilih metode dan media, yaitu strategi dan perangkat
pembelajaran yang aplikatif atau mudah digunakan dan efektif
dalam menghantarkan pesan pembelajaran.
6. Menyiapkan panduan bagi pemimpin yang meliputi
rencana sesi, handouts dan storyboard.
7. Melakukan uji coba sesi pelatihan, yaitu menerapkan
rancangan pada target yang terbatas untuk mendeteksi sedini
mungkin hal-hal yang menyebabkan kegagalan pelatihan,
misalnya ketepatan waktu, penafsiran yang berbeda, dan lain-
lain.
8. Melaksanakan sesi pelatihan, dengan tetap melakukan
pemantauan untuk dapat mendeteksi apakah pelaksanaan
kegiatan merujuk pada rencana yang telah disusun atau tidak.
9. Melakukan tindak lanjut pelatihan, agar hasil pelatihan
dapat diimplementasikan oleh peserta sekembalinya ke tempat
kerja.
10. Mengevaluasi hasil, yaitu mengukur dan menilai
apakah setiap tahapan program menggunakan biaya sesuai
dengan kebutuhan? Apakah terjadi perubahan kinerja ke arah
yang positif? Apakah biaya yang dikeluarkan sebanding
dengan manfaat yang diperoleh?
B. Buket snack
Buket snack merupakan makanan ringan yang dirangkai
menyerupai buket bunga pada umumnya. Namun, buket snack
dikemas lebih kekinian dan banyak digunakan sebagai hadiah
wisuda ataupun ulang tahun. Buket snack bisa menjadi
alternatif pengganti buah tangan atau hadiah buket bunga,
sebab buket bunga yang diberikan seringkali layu dan diberi
sampah (Badriatin, dkk., 2019).
1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan modul ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat meningkatkan minat dan kemampuan
berwirausaha warga Kelurahan Rungkut Menanggal
2. Membantu warga Kelurahan Rungkut Menanggal
dalam berwirausaha
3. Untuk menjadi referensi bagi warga Kelurahan
Rungkut Menanggal dalam membuka bisnis baru
DAFTAR PUSTAKA
Christanti, Anita, and Jl Siwalankerto. “STUDI PERANAN
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
PEMBENTUKAN SIKAP DAN INTENSI KEWIRAUSAHAAN
DI SENTRA INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE
RUNGKUT LOR, SURABAYA” 4, no. 1 (2016).
Darmansyah, Asep, Umi Zuraida, and Yedi Purwanto. “Pelatihan
Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan dan Pembukuan dalam
Mendukung Terbentuknya Wirausaha Baru di Kabupaten
Indramayu.” ETHOS: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat 8, no. 2 (June 30, 2020).
https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5919.
Faridha, Yhola Kiki Nor, Kokom Komariah, and Badraningsih
Lastariwati. “PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MEMBUAT
PRODUK OLAHAN KEKINIAN MELALUI
PEMBERDAYAAN REMAJA PUTRI DI DUSUN SALAKAN,”
n.d.
Istiqomah, Alfianisa Lien. “PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
MEMBUAT SNACK BUKET DI DUSUN RANDEGAN DESA
KARANGJATI KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN
CILACAP” 1, no. 1 (2022).
khairally, elmy. “10 Cara Membuat Buket Snack Yang Mudah Dan
Menarik.” Detik.Com, December 21, 2022.
https://www.detik.com/bali/berita/d-6473720/10-cara-membuat-
buket-snack-yang-mudah-dan-menarik#.
Ridwan, Muh Ilham. “Pelatihan Pembuatan Buket Bunga dan Snack
Sebagai Kado Wisuda di Perpustakaan Bone,” 2020.
Suparti. “Best Practice Peningkatan Pendekar Sipitung Melalui
Pembelajaran Market Day.” Widya Sari, January 11, 2019.
Tusino, Tusino, Anita Rinawati, Andika Wijaya, Astina Yuliaputri,
Erfiz Sulistyo Aji, Listika Rahmawati, Muhammad Farid Azhar,
Pandu Prakoso, Risnaeni Hanifah, and Rizki Dewi Anjelina.
“Penguatan Ekonomi Masyarakat melalui Pelatihan Pembuatan
Buket Snack bagi Ibu-Ibu PKK.” Surya Abdimas 7, no. 3 (July 10,
2023): 422–27. https://doi.org/10.37729/abdimas.v7i3.2884.
Wijaya, Shierli. “PENTINGNYA PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DALAM MENCIPTAKAN KINERJA
KARYAWAN DI ERA DIGITAL” 13, no. 01 (2023).