Anda di halaman 1dari 38

MODUL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

OPTIMALISASI PENINGKATAN KEMAMPUAN


KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN
PEMBUATAN BUKET SNACK

Oleh:
Reiga Ritomiea Ariescy, SE,. MM 0023119202
Shafira Salsabilla Kemala Putri 21012010376

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

SURABAYA

2023
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Modul Optimalisasi Peningkatan
: Kemampuan Kewirausahaan
Melalui Pelatihan Pembuatan
Buket Snack

2. Pemanfaatan Ipteks : Media Sosial


3. Nama Dosen Pembimbing Lapangan
a. Nama Lengkap Reiga Ritomiea Ariescy, SE,.
: MM

b. NIDN : 0023119202
c. Jabatan Fungsional : Dosen Pembimbing Lapangan
d. Program Studi : Manajemen
e. Nomor HP : 08123481702
f. Alamat e-mail :
g. Perguruan Tinggi : UPN “Veteran” Jawa Timur
4. Lokasi Kegiatan Kelurahan Rungkut
: Menanggal, Kec. Gunung
Anyar, Kota Surabaya

5. Nama Mahasiswa
a. Nama Lengkap : Shafira Salsabilla Kemala Putri
b. NPM : 21012010376
c. Prodi : Manajemen
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul
pengabdian masyarakat ini. Modul ini dilengkapi dengan
pemahaman tentang pentingnya berwirausaha di era ini terutama
bagi kaum milenial dan gen Z. Modul pengabdian masyarakat
dengan judul “Optimalisasi Peningkatan Kemampuan
Kewirausahaan Melalui Pelatihan Pembuatan Buket Snack” dibuat
berdasarkan permasalahan yang dialami oleh para pelaku UMKM
di Kelurahan Rungkut Menanggal. Minimnya pengetahuan
tentang berwirausaha menjadi salah satu faktor mengapa warga
Kelurahan Rungkut Menanggal kurang berminat untuk
berwirausaha.
Sasaran dibuatnya modul ini adalah warga di Kelurahan
Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya.
Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan & praktik bersama. Pelaksanaan
kegiatan pelatihan kewirausahaan ini bertujuan untuk
meningkatkan potensi dan memotivasi warga Kelurahan Rungkut
Menanggal untuk berwirausaha. Kegiatan ini berisi tentang cara
pembuatan buket snack yang benar. Tim pengabdian juga
memberikan penilaian terhadap buket snack yang telah dibuat
berdasarkan beberapa aspek, yaitu kerapian, keserasian, dan
perpaduan warna.
Pembuatan modul ini juga dalam rangka memenuhi salah
satu luaran Bina Desa. Kami berharap dengan adanya modul ini
dapat berman faat bagi masyarakat, terutama para pelaku
UMKM, institusi terkait, dan pihak perguruan tinggi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), bapak Reiga Ritomiea Ariescy,
SE,. MM yang telah memberikan pengarahan, motivasi,
masukan, dan meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran
dan keikhlasan untung membimbing penulis.

Surabaya, 27 November 2023

Reiga Ritomiea Ariescy, SE,. MM


DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Urgensi
1.3 Landasan Teori
1.4 Tujuan
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Diadakan Pelatihan
2.2 Pemahaman Kewirausahaan
2.3 Peran Pelatihan dalam Berwirausaha
2.4 Pengelolaan Usaha
2.5 Tren Buket Snack
2.6 Pembuatan Buket Snack
2.7 Pemasaran Buket Snack
3. PENUTUP
4. DAFTAR PUSTAKA
5. LAMPIRAN
OPTIMALISASI PENINGKATAN KEMAMPUAN
KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN
PEMBUATAN BUKET SNACK
Shafira Salsabilla Kemala Putri1), Reiga Ritomiea Ariescy2)
21012010376@student.upnjatim.ac.id

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan menurut Mathis (2002) adalah suatu proses
dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk
membantu mencapai tujuan organisasi. Pelatihan merupakan
unsur kunci dalam pengembangan individu, organisasi, dan
masyarakat secara keseluruhan. Pelatihan membuka pintu bagi
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman,
yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas,
kreativitas, dan inovasi. Selain itu, pelatihan membantu
menciptakan lingkungan di mana individu merasa didukung
untuk tumbuh dan berkembang, yang dapat mendorong
motivasi dan loyalitas. Tidak dapat disangkal, bahwa penting
diadakannya pelatihan di era ini. Di tengah perubahan
teknologi yang begitu cepat dan persaingan global yang
semakin ketat, pelatihan menjadi kunci untuk memastikan
individu dan organisasi tetap relevan dan berdaya saing.
Pelatihan memberikan kesempatan bagi individu untuk
mengembangkan keterampilan baru, memahami
perkembangan terbaru dalam industri mereka, dan
meningkatkan pengetahuan mereka. Dalam keseluruhan,
pelatihan di era ini tidak hanya penting untuk perkembangan
individu, tetapi juga memainkan peran kunci dalam
pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi.
Dalam beriwarusaha, pelatihan dapat memberikan manfaat
sosial dan ekonomi bagi peserta pelatihan dan masyarakat
secara umum. Adapun manfaat dari diadakannya pelatihan
dalam berwirausaha yaitu dapat memahami tren pasar terkini
dan praktik terbaik dalam bisnis, sehingga dapat membantu
peserta untuk tetap kompetitif dan relevan dalam lingkungan
yang terus berubah. Selain itu, pelatihan juga dapat
meningkatkan keterampilan peserta dari segi kreativitas.
Sejalan dengan itu, pelatihan bucket snack merupakan
salah satu pelatihan yang sangat relevan untuk dilakukan di
era digital ini. Bucket snack dapat menjadi salah satu peluang
usaha dan hadiah unik yang saat ini mulai digemari oleh
banyak kalangan, terutama Generasi Z dan Milenial. Dilansir
dari laman BPS, Jumlah penduduk Indonesia hingga
September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa, dimana komposisi
penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z dan Milenial
dengan masing-masing sebanyak 27,94 persen dan 25,87
persen. Dikatakan Generasi Z yaitu mereka yang lahir pada
1997-2012, dan Generasi Milenial lahir pada tahun 1981-
1996. Sehingga dapat disimpulkan, Indonesia didominasi oleh
usia produktif. (Shalihah, 2021). Dengan mendominasinya
usia produktif ini, akan lebih mudah untuk meningkatkan
perekonomian karena usia produktif dapat mengembangkan
berbagai inovasinya dalam berwirausaha. Melalui pelatihan
pembuatan bucket snack ini, diharapkan akan lebih
membangkitkan minat warga Kelurahan Rungkut Menanggal
untuk terampil dan memiliki jiwa berwirausaha. Menurut
(Muktar, 2017) minat adalah suatu yang sangat diperlukan
dalam melakukan suatu aktifitas termasuk aktifitas belajar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat disimpulkan
bahwa modul ini ditulis sebagai upaya meningkatkan
kemampuan berwirausaha warga Kelurahan Rungkut
Menanggal, Kota Surabaya, agar menjadi Sumber Daya
Manusia yang tinggi akan kreativitas serta dapat
mengembangkan inovasi dan menaikkan pertumbuhan
ekonomi.

1.2 Urgensi
Kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang untuk
menciptakan usaha baru dan mengelolanya. Kewirausahawan
memiliki peran penting dalam perekonomian, yaitu
menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing
ekonomi, dan mendorong inovasi. Maka dari itu diadakannya
pelatihan adalah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan kewirausahaan. Pelatihan pembuatan buket snack
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan
kewirausahaan. Pelatihan ini dapat memberikan keterampilan
dan pengetahuan bagi peserta dalam membuat buket snack
yang menarik dan berkualitas.
Pelatihan pembuatan buket snack juga dapat meningkatkan
mentalitas kewirausahaan peserta, seperti kreativitas, inovasi,
dan kemandirian. Mentalitas ini penting untuk menghadapi
tantangan dalam menjalankan usaha.
Oleh karena itu, pelatihan pembuatan buket snack
merupakan salah satu upaya yang penting untuk meningkatkan
kemampuan kewirausahaan. Pelatihan ini dapat memberikan
keterampilan, pengetahuan, dan mentalitas kewirausahaan
yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pembuatan buket
snack dengan sukses.
1.3 Landasan Teori

A. Pelatihan Kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan merupakan suatu kegiatan yang
dilaksanakan guna mengembangkan pengetahuan, bakat,
keterampilan, serta sikap dengan menerapkan jiwa wirausaha
yang kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan kesempatan
yang dihadapi serta memecahkan masalah di lapangan dengan
simulasi pada pelatihan.
Pelatihan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
kewirausahaan, mendorong tumbuhnya obsesi dan motivasi
berwirausaha, meningkatkan pemahaman manajemen
(organisasi, produksi, keuangan, dan pemasaran), merubah
pola pikir tentang kewirausahaan dan membuat rencana bisnis
usaha.
Malcolm Tight (2002), menyatakan bahwa pelatihan lebih
diasosiasikan pada mempersiapkan seseorang dalam
melaksanakan suatu peran atau tugas, biasanya dalam dunia
kerja. Pelatihan bisa juga dilihat sebagai elemen khusus atau
keluaran dari suatu proses pendidikan yang lebih umum.
Pelatihan memiliki ciri-ciri yang khas, seperti yang
diungkapkan oleh Philips H. Coombs dan Manzoer Ahmed
(1993), yang menyatakan bahwa ciri khas pelatihan sebagai
suatu pendekatan pembangunan adalah:
1. Diusahakan sedapat mungkin untuk menyesuaikan
bahan pengajaran dengan pola budidaya dan keadaan
lingkungan di kampung halaman peserta;
2. Seluruh kursus diselenggarakan sesuai dengan suatu
siklus penuh untuk budi daya bersangkutan bagian terbanyak
dari masa pelajaran untuk kerja praktik;
3. Pelajaran di ruang kelas dititikberatkan pada diskusi
dalam kelompok kecil dari pada ceramah. Penyelenggaraan
pelatihan hendaknya dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan.
Keberhasilan pelatihan sangat dipengaruhi oleh beberapa
hal, antara lain antusiasme dan peran aktif peserta dalam
pelatihan, serta menyelesaikan semua tugas pelatihan yang
diberikan dengan baik (Oktaviani, dkk., 2019). Terkait dengan
pelatihan Eddie Davies (2005) mengajukan 10 langkah efektif
menyelenggarakan pelatihan, yaitu:
1. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, yaitu mendeteksi
permasalahan yang dihadapi saat ini dan tuntutan masa yang
akan datang, khususnya yang dapat diatasi dengan
menyelenggarakan pelatihan.
2. Mengklarifikasi sasaran pelatihan, yaitu mengkaji
kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh peserta setelah
mengikuti program.
3. Mempertimbangkan peserta/kelompok sasaran dengan
mencoba memahami dan mengidentifikasi kesenjangan calon
peserta agar rancangan pelatihan dapat menutup kesenjangan
tersebut.
4. Mengembangkan garis besar program pelatihan, yaitu
rencana induk yang disusun secara hierarkis dan sekuensial.
5. Memilih metode dan media, yaitu strategi dan perangkat
pembelajaran yang aplikatif atau mudah digunakan dan efektif
dalam menghantarkan pesan pembelajaran.
6. Menyiapkan panduan bagi pemimpin yang meliputi
rencana sesi, handouts dan storyboard.
7. Melakukan uji coba sesi pelatihan, yaitu menerapkan
rancangan pada target yang terbatas untuk mendeteksi sedini
mungkin hal-hal yang menyebabkan kegagalan pelatihan,
misalnya ketepatan waktu, penafsiran yang berbeda, dan lain-
lain.
8. Melaksanakan sesi pelatihan, dengan tetap melakukan
pemantauan untuk dapat mendeteksi apakah pelaksanaan
kegiatan merujuk pada rencana yang telah disusun atau tidak.
9. Melakukan tindak lanjut pelatihan, agar hasil pelatihan
dapat diimplementasikan oleh peserta sekembalinya ke tempat
kerja.
10. Mengevaluasi hasil, yaitu mengukur dan menilai
apakah setiap tahapan program menggunakan biaya sesuai
dengan kebutuhan? Apakah terjadi perubahan kinerja ke arah
yang positif? Apakah biaya yang dikeluarkan sebanding
dengan manfaat yang diperoleh?

B. Buket snack
Buket snack merupakan makanan ringan yang dirangkai
menyerupai buket bunga pada umumnya. Namun, buket snack
dikemas lebih kekinian dan banyak digunakan sebagai hadiah
wisuda ataupun ulang tahun. Buket snack bisa menjadi
alternatif pengganti buah tangan atau hadiah buket bunga,
sebab buket bunga yang diberikan seringkali layu dan diberi
sampah (Badriatin, dkk., 2019).
1.5 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan modul ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat meningkatkan minat dan kemampuan
berwirausaha warga Kelurahan Rungkut Menanggal
2. Membantu warga Kelurahan Rungkut Menanggal
dalam berwirausaha
3. Untuk menjadi referensi bagi warga Kelurahan
Rungkut Menanggal dalam membuka bisnis baru

2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Pentingnya Diadakan Pelatihan
Berdasarkan kendala pada mayoritas warga Kelurahan
Rungkut Menanggal, yaitu kurangnya minat dan kemampuan
dalam berwirausaha sehingga dengan diadakannya pelatihan dapat
membantu mengatasi hal tersebut. Dengan adanya pelatihan
warga Kelurahan Rungkut Menanggal akan mendapat tambahan
pengetahuan mengenai cara dalam berwirausaha.
Menurut Sri Larasati (2018) dikatakan bahwa pelatihan
merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek yang
membutuhkan aturan sistematis dan terorganisir sehingga dapat
mempelajari keterampilan teknis dan juga pengetahuan untuk
tujuan tertentu. Manfaat Pelatihan menurut pendapat Widodo
(2015) dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Perilaku: sikap dan perilaku seorang individu dapat diubah
melalui pelatihan sehingga akan membantu indiividu
tersebut untuk dapat mendorong tercapainya
pengembangan dan kepercayaan diri dalam melakukan
tugas yang baru, membantu dalam mengurangi stress, dan
mengatasi konflik yang mungkin terjadi sehingga akan
menciptakan pengakuan dan juga kepuasan kerja.
2. Pengetahuan: kegiatan pelatihan dapat menciptakan
pengetahuan baru untuk melakukan tugas individu yang
memakai teknologi baru seperti di era digital saat ini
sehingga pekerjaan dapat dikerjakan lebih mudah, serta
dapat meningkatkan kemampuan dan produktivitas kerja.
3. Keterampilan: kegiatan pelatihan dapat memberi manfaat
tersendiri bagi sebuah organisasi karena dapat memiliki
anggota yang terlatih, efisien dan juga efektif dalam
melakukan pekerjaan. Keterampilan dari proses pelatihan
diharapkan dapat menciptakan inovasi baru bagi sebuah
organisasi dan juga kreativitas setiap individu.
Pelatihan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dengan meningkatkan keterampilan sebuah individu.
Dengan pelatihan juga mampu melatih keterampilan individu
dimana akan diajarkan tentang bagaimana cara menghadapi
masalah-masalah yang sedang terjadi.
Dalam dunia kerja, pelatihan sangat penting karena dapat
membantu karyawan dan perusahaan meningkatkan kinerja,
produktivitas, dan keberhasilan dalam menjalankan bisnis. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa pelatihan dalam berbisnis
penting:
1. Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri: Pelatihan
membantu karyawan dan pemimpin perusahaan
meningkatkan harga diri dan kepercayaan dalam diri, yang
pada akhirnya akan mempengaruhi daya saing dan kinerja
bisnis
2. Peningkatan performa tim: Pelatihan membantu
mengembangkan keterampilan dan kemampuan karyawan,
sehingga mereka dapat bekerja lebih efisien bersama
dalam tim
3. Eksplorasi usaha: Pelatihan bisnis membantu Kita melihat
dan mengeksplorasi sisi lain dari usaha Kita, membuka
pemikiran Kita dalam menemukan peluang baru untuk
pengembangan bisnis
4. Perencanaan keuangan yang efektif dan efisien: Pelatihan
bisnis membantu kita memahami cara membuat strategi
pemasaran yang baik, cara menjalankan iklan secara
efektif, dan menghasilkan keputusan keuangan yang
terbaik untuk bisnis kita.
5. Membentuk tim yang kompak: Pelatihan bisnis membantu
mengembangkan gaya kepemimpinan dan membantu kita
mengerti tentang diri kita sendiri, sehingga membuat
pembagian pekerjaan terasa gampang dan menyenangkan
serta tim dapat kompak mencapai tujuan yang diinginkan
6. Manajemen dan operasional bisnis: Pelatihan bisnis juga
membantu memahami manajemen dan operasional bisnis,
sehingga dapat mengelola bisnis dengan lebih efektif dan
efisien.
Secara keseluruhan, pelatihan sangat penting bagi sebuah
individu karena dapat membantu sebuah individu dalam
meningkatkan daya saing, meningkatkan kinerja, dan memastikan
keberhasilan dalam menjalankan ataupun memulai sebuah bisnis.
2.2 Pemahaman Kewirausahaan
Pemahaman tentang kewirausahaan sangat penting karena
membantu kita memahami peran dan tanggung jawab
wirausahawan dalam perekonomian, serta bagaimana mereka
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan
kerja. Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan memasarkan peluang usaha yang
menguntungkan, sedangkan wirausahawan adalah orang yang
melakukan proses kewirausahaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
wirausahawan adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali
produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur
permodalan operasinya.
Menurut Manfred F. R. Kets de Vries, wirausahawan adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda, mengambil risiko, dan berani menghadapi
ketidakpastian.
Wirausahawan memiliki karakteristik tertentu yang
membedakannya dari orang lain. Karakteristik tersebut antara
lain:
1. Berorientasi pada hasil dan tindakan. Wirausahawan selalu
berfokus pada hasil yang ingin dicapai dan tidak hanya
bermimpi, tetapi juga bertindak untuk mewujudkan
mimpinya.
2. Berani mengambil risiko. Wirausahawan tidak takut
mengambil risiko, bahkan risiko yang besar.
3. Memiliki daya tahan yang tinggi. Wirausahawan memiliki
daya tahan yang tinggi untuk menghadapi tantangan dan
kegagalan.
4. Kreatif dan inovatif. Wirausahawan memiliki kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
5. Berorientasi pada peluang. Wirausahawan selalu melihat
peluang untuk mengembangkan usahanya.
Karakteristik-karakteristik tersebut saling berkaitan dan saling
mendukung. Misalnya, karakteristik berorientasi pada hasil dan
tindakan mendorong wirausahawan untuk berani mengambil
risiko, memiliki daya tahan yang tinggi, dan kreatif dan inovatif.
Karakteristik berorientasi pada peluang juga merupakan bagian
dari karakteristik berorientasi pada hasil dan tindakan. Dengan
memiliki karakteristik-karakteristik tersebut, wirausahawan dapat
lebih sukses dalam menjalankan usahanya.
Pemahaman kewirausahaan yang harus diketahui selain
karakteristik wirausahawan yaitu tentang manfaat kewirausahaan.
Kewirausahaan memiliki manfaat bagi individu, masyarakat, dan
negara. Manfaat kewirausahaan bagi individu yaitu dapat
meningkatkan kemandirian. Hal tersebut karena wirausahawan
memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan
mengambil keputusan sendiri. Wirausahawan harus mampu
mengelola usahanya sendiri, mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengendalian. Mereka
harus mampu menghadapi tantangan dan risiko yang ada dalam
dunia usaha.
Selain itu, Kewirausahaan dapat meningkatkan kesejahteraan
karena wirausahawan memiliki peluang untuk meningkatkan
penghasilannya melalui usahanya. Dengan memiliki usaha sendiri,
wirausahawan dapat menentukan sendiri berapa banyak
penghasilan yang ingin mereka dapatkan.
Kewirausahaan juga dapat meningkatkan kesejahteraan karena
wirausahawan dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Dengan menciptakan lapangan kerja, wirausahawan dapat
membantu orang lain untuk mendapatkan penghasilan dan
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kewirausahaan tidak hanya dapat meningkatkan kemandirian
dan kesejahteraan. Selain itu, kewirausahaan juga dapat
meningkatkan kepuasan. Kewirausahaan dapat meningkatkan
kepuasan karena wirausahawan memiliki kebebasan untuk
mengekspresikan diri dan kreativitasnya. Wirausahawan dapat
menentukan sendiri bagaimana mereka ingin menjalankan
usahanya.
Dapat diartikan bahwa kewirausahaan dapat meningkatkan
kepuasan karena wirausahawan memiliki peluang untuk mencapai
tujuannya, mengekspresikan diri, dan memberikan dampak positif
bagi masyarakat.
Selanjutnya, kewirausahaan memiliki manfaat bagi
masyarakat. Adapun manfaat bagi masyarakat yaitu
kewirausahaan dapat menciptakan lapangan kerja. Kewirausahaan
dapat menciptakan lapangan kerja karena wirausahawan yang
sukses membutuhkan orang lain untuk membantu menjalankan
usahanya. Wirausahawan membutuhkan karyawan untuk
memproduksi barang atau jasa, memasarkan produk atau jasa, dan
mengelola usahanya.
Selain itu, Kewirausahaan dapat meningkatkan daya saing
ekonomi karena wirausahawan dapat menciptakan produk dan
jasa yang inovatif. Produk dan jasa yang inovatif dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan lebih baik, sehingga dapat
meningkatkan daya saing ekonomi.
Wirausahawan memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Hal ini dapat berupa produk, jasa,
proses, atau model bisnis baru. Inovasi dapat memberikan
keunggulan kompetitif bagi wirausahawan, sehingga dapat
meningkatkan daya saing ekonomi. Di sisi lain, Inovasi dapat
meningkatkan produktivitas usaha. Hal ini karena inovasi dapat
membantu wirausahawan untuk menghasilkan produk atau jasa
dengan lebih efisien dan efektif. Inovasi juga Oleh karena itu,
kewirausahaan dapat menjadi salah satu faktor penting dalam
meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara dapat
meningkatkan daya saing produk dan jasa. Hal ini karena inovasi
dapat membuat produk dan jasa menjadi lebih berkualitas, lebih
menarik, dan lebih terjangkau.
Selain bermanfaat bagi individu dan masyarakat,
kewirausahaan juga bermanfaat bagi negara. Menurut Dr.
Hermanto Daryanto Kewirausahaan adalah salah satu faktor
penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara.
Kewirausahaan bermanfaat bagi negara karena dapat memberikan
dampak positif bagi perekonomian, sosial, dan budaya sebuah
negara. Adapun beberapa manfaat kewirausahaan bagi negara
yaitu:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Kewirausahaan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi karena wirausahawan dapat menciptakan
lapangan kerja, meningkatkan daya saing ekonomi,
dan mendorong inovasi.
2. Menciptakan lapangan kerja
Kewirausahawan dapat menciptakan lapangan kerja
karena wirausahawan yang sukses membutuhkan
orang lain untuk membantu menjalankan usahanya.
Hal ini dapat membantu mengurangi pengangguran
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan daya saing ekonomi
Kewirausahawan dapat meningkatkan daya saing
ekonomi karena wirausahawan dapat menciptakan
produk dan jasa yang inovatif. Produk dan jasa yang
inovatif dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan daya
saing ekonomi.
4. Meningkatkan penerimaan pajak
Kewirausahawan dapat mendorong inovasi karena
wirausahawan memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Inovasi
dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha,
serta meningkatkan daya saing produk dan jasa.
5. Meningkatkan ekspor
Wirausahawan yang berhasil dapat mengembangkan
usahanya hingga ke pasar internasional. Hal ini dapat
meningkatkan ekspor negara tersebut.
Secara keseluruhan, kewirausahaan memiliki banyak manfaat
bagi individu, masyarakat, dan negara. Kewirausahaan dapat
berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan, mendorong
inovasi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

2.3 Peran Pelatihan dalam Berwirausaha


Dalam berwirausaha sebuah pelatihan dapat membantu kita
untuk meningkatkan keterampilan. Pada pelatihan wirausaha akan
diajarkan berbagai keterampilan-keterampilan. Keterampilan
seseorang dapat dibentuk dengan melalui berbagai tahap
pembelajaran dan berbagai metode. Salah satu metode belajar
yang tercepat adalah melalui pelatihan wirausaha. Pelatihan
wirausaha ada yang akan memberikan workshop dan menuntun
kita untuk menghasilkan suatu produk. Tentunya setelah
mengikuti pelatihan ini kita harus banyak mengasah kembali
kemampuan kita agar menjadi lebih baik lagi. Dengan pelatihan
wirausaha pula, kita dapat mempersingkat masa belajar karena
kita dapat langsung praktekkan di usaha kita sendiri.

Pelatihan wirausaha bukan hanya tentang mengasah


ketrampilan namun juga bagaimana mampu membangun karakter
dan mindset positif dari pemilik usaha. Tumpuan utama sebuah
usaha berjalan dengan baik dipengaruhi oleh pemimpinnya.
Sebagai pemilik usaha tentu butuh mengasah jiwa kepemimpinan
dan bagaimana membangun karakter yang kuat. Pelatihan
wirausaha dapat juga melatih dan memotivasi pemilik usaha
dengan pelatihan kepemimpinan contohnya.

Dengan pelatihan seperti ini akan mampu membangun


karakter pemimpin dalam jiwa pemilik usaha sehingga mampu
mengatur dan memimpin tim agar dapat mencapai visi dari sebuah
usaha yang dijalankan. Melalui pelatihan wirausaha juga dapat
memberikan motivasi kepada para pemilik usaha dengan
memberikan pandangan dan mengubah pola pikir pemilik usaha
ke arah positif.

Pelatihan kewirausahaan memainkan peran penting dalam


membentuk sikap dan intensi kewirausahaan di kalangan individu
yang ingin memulai dan mengembangkan bisnis. Program
pelatihan kewirausahaan memberikan dampak positif terhadap
pembentukan sikap kewirausahaan, seperti pola pikir,
kemampuan, dan status kewirausahaan. Selain itu, pelatihan juga
berperan dalam membentuk intensi kewirausahaan, yaitu
timbulnya keinginan di antara peserta program pelatihan untuk
memulai dan mengembangkan bisnis serta melihat peluang usaha
lain yang bisa dijalankan.
Pelatihan kewirausahaan membantu dalam mengembangkan
wirausaha dan membentuk karakter dari wirausahawan. Hal ini
meliputi peningkatan minat dan dorongan wirausaha, pengertian
etika bisnis, bentuk-bentuk usaha, syarat-syarat pendirian
perusahaan, permodalan, analisis peluang pasar, analisis
kelayakan finansial, penilaian kemampuan organisasional, analisis
persaingan, inovasi dalam kewirausahaan, serta konsultasi
strategic bisnis plan.
Selain itu, pelatihan wirausaha juga membantu dalam
mengembangkan keterampilan soft skills maupun hard skills, serta
mengubah mindset pekerja menjadi wirausaha. Program pelatihan
ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi warga
Kelurahan Rungkut Menanggal yang memiliki minat
berwirausaha untuk mengembangkan ide menjadi usaha kreatif
dan inovatif, serta memfasilitasi mahasiswa dalam memulai usaha
yang diinginkan
2.4 Pengelolaan Usaha
Definisi pengelolaan usaha menurut Kamus Besar Bahasa
Indonsia adalah proses yang membantu untuk menyusun
kebijakan dan tujuan perusahaan, proses yang memberikan
pengawasan pada semua hal dalam suatu pelaksanaan untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut G.R Terry pengelolaan adalah
proses khas dari perencanaan, penggerakan dan pengendalian
tindakan yang diambil untuk menentukan dan mencapai tujuan
yang telah ditentukan melalui penggunaan sumberdaya manusia
dan sumberdaya lainnya.
Tujuan pengelolaan usaha adalah agar semua sumber daya
yang ada seperti orang, peralatan atau fasilitas suatu perusahaan
dapat dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
kerugian waktu, tenaga dan materi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Pengelolaan diperlukan di semua organisasi, karena
tanpa pengelolaan bisnis akan sia-sia dan tujuan akan sulit
dicapai. Berikut adalah beberapa tujuan pengelolaan usaha:
1. Untuk mendapat tujuan yang seimbang sesuai dengan
visi dan misi.
2. Untuk menjaga keselarasan diantara antara tujuan yang
saling berbenturan. Manajemen diharapkan dapat
menjaga keselarasan antara tujuan, sasaran, dan latihan
yang berbenturan dari individu-individu yang terlibat
erat dalam suatu asosiasi.
3. Untuk fokus pada kemahiran dan kelangsungan hidup.
Pekerjaan asosiasi dapat diperkirakan dengan berbagai
cara yang akrab adalah kemahiran dan kelangsungan
hidup.
Berdasarkan definisi manajemen, manajemen usaha memiliki
sejumlah fungsi yang terus berkembang sesuai dengan kebutuhan
bisnis. Berikut adalah bagian dari fungsi manajemen yaitu:
a. Planning (Perencanaan)
Batemen dan Snell berpendapat bahwa
perencanaan adalah merinci tujuan yang harus dicapai dan
menyelesaikan diawal kegiatan yang sesuai yang
diharapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan
adalah fungsi pengelolaan usaha yang paling penting.
Perencanaan yang baik dapat membantu wirausahawan
untuk mencapai tujuan dan sasaran usahanya. Dalam
perencanaan, wirausahawan harus menetapkan tujuan dan
sasaran usaha, serta menentukan strategi dan taktik untuk
mencapainya.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian dalam pengelolaan usaha
merupakan salah satu tahapan penting dalam manajemen
usaha. Hal ini melibatkan proses memperoleh dan
mengatur sumber daya perusahaan, baik manusia, modal,
maupun teknologi, untuk menjalankan rencana yang sudah
dibuat dan mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian
juga melibatkan pembentukan staff, yaitu pemilihan dan
penempatan sumber daya manusia yang akan
melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun
sehingga dapat berjalan dengan baik dan tepat. Dengan
pengorganisasian yang baik, usaha dapat berkembang dan
memperoleh kesuksesan, sedangkan usaha yang tanpa
pengorganisasian yang baik akan mengalami kemunduran
dan kalah bersaing dengan usaha lain yang ada
Manfaat pengorganisasian dalam pengelolaan
usaha antara lain adalah untuk mencapai tujuan organisasi,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, serta
memastikan bahwa sumber daya perusahaan digunakan
secara optimal
Dengan demikian, pengorganisasian merupakan
bagian integral dari manajemen usaha yang berperan
penting dalam mencapai kesuksesan dan pertumbuhan
usaha.
c. Actuating (Penggerakan)
Menurut Umar, mobilisasi pada hakekatnya adalah
suatu usaha untuk membuat orang atau orang tertarik dan
mampu berkerja untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan secara baik dan benar. Penggerakan adalah
fungsi pengelolaan usaha yang bertujuan untuk
menggerakkan semua karyawan untuk bekerja sama dan
berkontribusi dalam mencapai tujuan usaha. Penggerakan
dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
1. Motivasi
Motivasi adalah proses yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat berasal dari
dalam diri seseorang (motivasi intrinsik) atau dari luar
diri seseorang (motivasi ekstrinsik).
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Kepemimpinan yang efektif dapat
mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan
lebih termotivasi.
3. Komunikasi
Komunikasi yang efektif dapat membantu
karyawan untuk memahami tujuan dan sasaran usaha,
serta peran mereka dalam mencapai tujuan tersebut.
4. Lingkungan kerja yang positif
Lingkungan kerja yang positif dapat membantu
karyawan untuk merasa nyaman dan termotivasi untuk
bekerja.
d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan
usaha merupakan proses penting yang memastikan bahwa
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
disusun sebelumnya. Pengawasan adalah proses untuk
memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan, sementara pengendalian melibatkan
pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan
korektif guna penyempurnaan hasil.
Pengawasan dan pengendalian sangat penting
untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan
produktif, serta memastikan bahwa usaha mampu
berkembang dan memperoleh kesuksesan. Selain itu,
pengawasan dan pengendalian juga membantu mengatasi
masalah internal organisasi, seperti kegagalan penerapan
pengendalian manajemen, yang mengakibatkan kerugian
dan kondisi yang tidak kondusif bagi organisasi.
Fungsi controlling merupakan fungsi terakhir dari
proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan
memudahkan pelaksanaan proses manajemen, karena
harus dilakukan sebaik mungkin. Pengendalian ini erat
kaitanya dengan fungsi perencanaan dan tidak bisa
dipisahkan dari kedua fungsi tersebut karena:
1. Pengendalian harus dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Pengendalian dapat dilaksanakan jika direncanakan.
3. Pelaksanaan penataan akan lebih baik, dengan asumsi
pengendalian dilaksanakan dengan tepat.
4. Tujuan baru mungkin diketahui atau mungkin tidak
dilaksanakan dengan baik setelah pemantauan atau
evaluasi dilakukan.
2.5 Tren Buket Snack
Buket dikenal dengan rangkaian bunga yang dijadikan satu
dan dikemas dengan tampilan yang menarik dan cantik. Di era
globalisasi ini banyak masyarakat berinovasi sehingga terbentuk
buket yang bermacam-macam dan bervariasi dari tampilan bunga,
uang, snack atau makanan ringan, hingga kosmetik yang dibentuk
secara menarik dan cantik.
Pada era ini, perkembangan zaman sangat pesat terutama
dalam hal gaya hidup. Berbagai acara dan momentum spesial
yang ada selalu saja identik dengan pemberian hadiah. Semua
kalangan masyarakat sering melakukan berbagai macam selebrasi
seperti acara ulang tahun, wisuda, momentum selepas sidang, dan
momen˗momen lainnya. Masyarakat umumnya mencari kado atau
hadiah yang unik, menarik, dan cocok untuk merayakan hari
spesial orang-orang terkasih (Mukhafidoh & Prayogi, 2022).
Hadiah atau kado sangat erat kaitannya dengan suatu momen yang
spesial, karena hal tersebut dijadikan sebagai bentuk apresiasi
terhadap hal yang telah dilakukan. Hadiah atau kado yang akan
diberikan memiliki berbagai macam jenis, misalnya barang yang
memiliki fungsi hias saja contohnya bunga kertas, barang yang
memiliki fungsi hias dan fungsi pakai, atau bisa jadi barang yang
bisa dikonsumsi, contohnya snack atau makanan ringan lainnya
(Astuti, Buntoro, & Ariyadi, 2019). Salah satu alternatif atau
rujukan sebagai hadiah yaitu buket bunga dan buket snack.
Pemberian dengan buket snack juga selain harganya murah dan
terjangkau juga lebih dapat memberikan manfaat karena isinya
dapat kita makan. Kebanyakan saat ini, segala jenis buah tangan
sudah berbahan dasar berupa limbah, dimana limbah disini
merupakan sesuatu hal yang dipandang tidak berguna dan akan
menjadi sampah (Yasser et al., 2020), yang pada dasarnya justru
dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan dapat
mendatangkan hal positif jika dikelola dengan benar.
Produk kerajinan dengan memanfaatkan limbah dengan
keterampilan tangan (Muliyani et.al, 2019:142) khususnya buket
bunga dan buket snack juga termasuk dalam industri kreatif yang
menjadi unggulan pengembangan ekonomi kreatif 2025 oleh
Departemen Perdagangan RI. Sejalan dengan itu, pengembangan
industri buket bunga dan snack juga merupakan sektor
kewirausahaan sangat menarik diangkat karena dapat memberikan
kontribusi pada sektor ekonomi dan sosial (Soputan et al,
2019:100) terkhusus pula bagi kegiatan yang dilakukan ditengah-
tengah masyarakat sehingga mampu untuk menciptakan
komunitas dan menciptakan peluang terbukanya lapangan
pekerjaan baru sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat (Astuti, Buntoro & Ariyadi, 2019:6).
2.6 Pembuatan Buket Snack
Dalam pembuatan buket snack, pemilihan bahan baku
memegang peranan penting untuk menciptakan tampilan dan rasa
yang menarik. Bahan baku yang digunakan harus berkualitas dan
aman untuk dikonsumsi. Beberapa bahan baku yang umum
digunakan dalam pembuatan buket snack antara lain adalah
berbagai macam snack ringan seperti keripik, cokelat, kue kering,
permen, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa tips dalam
memilih bahan baku untuk bucket snack:
1. Pilihlah snack yang memiliki rasa yang enak dan
disukai banyak orang
2. Pilihlah snack yang memiliki daya simpan yang lama
3. Pilihlah snack yang memiliki ukuran yang sesuai
dengan buket yang akan digunakan
Selain itu, kertas kado atau kain berwarna juga digunakan
sebagai bahan pembungkus dan dekorasi untuk menambah
estetika buket snack. Pita serut, kardus bekas, tusuk sate, dan
gunting juga merupakan bahan dan alat yang diperlukan dalam
pembuatan buket snack untuk menyusun dan menghias snack-
snack tersebut sehingga menjadi buket yang menarik. Pemilihan
bahan baku yang berkualitas dan menarik akan sangat
mempengaruhi hasil akhir dari buket snack yang dibuat.
Hal selanjutnya yang harus dilakukan setelah pemilihan
bahan yaitu menyusunnya. Penyusunan buket adalah proses
merangkai snack menjadi bentuk buket. Adapun proses
penyusunan buket snack yaitu:
1. Sediakan dan siapkan alat dan bahan.
2. Siapkan 2 atau 4 kain selopan yang berbeda warna
sesuai selera, pita warna sesuai selera juga, sterofoam,
6 tusuk sate (3 tusuk sate diatas dan 3 tusuk sate
dibawah), lem tembak, gunting dan tentunya beberapa
snack sesuai selera. Usahakan snack bervariasi sesuai
dengan satu warna agar lebih cantik dan disusun
semenarik mungkin. Pemilihan snack juga harus
berhati-hati, cek tanggal kadaluwarsa pada snack
tersebut supaya lebih aman.
3. Bentuk sterofoam menjadi segi empat namun memakai
pegangan lalu di tempel di bagian belakang snack
tersebut dan ukurannya disesuakan dengan banyaknya
snack yang akan dijadikan buket.
4. Setelah sterofoam terbentuk, tempelkan snack yang
sudah di tempelkan dengan tusuk sate sesuai dengan
posisi yang diinginkan menggunkan lem tembak.
5. Setelah semua snack menempel di sterofoam,
tempelkan 6 tusuk sate menggunakan lem tembak
dibagian belakang kardus yang berisi tumpukan snack.
6. Setelah itu, bungkus sterofoam yang telah di isi oleh
beberapa snack tersebut dengan kain selopan, bentuk
kain hingga menjadi sebuah buket dan lakukan
kembali dengan kain selopan yang warnanya berbeda
sesuai selera.
7. Supaya buket snack kuat, rapi dan terlihat cantik, dapat
diikatkan dengan pita warna warni atau pita serut
supaya lebih bervariasi dibagian pegangan buket
dengan bentuk yang diinginkan sesuai selera.
Dalam penyusunan buket snack, ada beberapa tips yang
dapat dilakukan yaitu:
1. Mulailah dengan menyusun snack yang berukuran
besar terlebih dahulu.
2. Susun snack dengan rapi dan teratur.
3. Gunakan pita atau kertas kado untuk mempercantik
tampilan buket.
4. Gunakan snack dengan berbagai warna dan ukuran
untuk membuat buket yang lebih menarik.
5. Gunakan pita atau kertas kado dengan motif yang
sesuai dengan tema buket.
6. Tambahkan hiasan lain, seperti bunga atau boneka,
untuk mempercantik tampilan buket.
Tahapan terakhir dalam proses pembuatan buket snack
adalah pengemasan. Dalam pembuatan buket snack, pengemasan
memainkan peran penting dalam menciptakan tampilan yang
menarik dan profesional. Beberapa cara pengemasan yang umum
digunakan meliputi penggunaan kain wrapping, pita warna, kertas
kado, dan kardus bekas. Pengemasan ini dapat memberikan
sentuhan estetika yang membuat buket snack terlihat lebih
menarik dan cocok sebagai hadiah untuk berbagai acara seperti
ulang tahun, pernikahan, atau acara spesial lainnya. Selain itu,
pengemasan yang menarik juga dapat meningkatkan nilai jual
buket snack, karena memberikan kesan bahwa buket snack
tersebut adalah hadiah yang dipersiapkan dengan baik dan penuh
perhatianDengan pengemasan yang kreatif dan menarik, buket
snack dapat menjadi pilihan hadiah yang unik dan berkesan bagi
penerimanya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan
dalam mengemas buket snack:
1. Gunakan kemasan yang kuat dan tahan lama.
2. Gunakan kemasan yang dapat melindungi snack dari
kerusakan.
3. Gunakan kemasan yang menarik agar terlihat lebih
cantik.

2.7 Pemasaran Buket Snack


Pemasaran adalah proses menciptakan, berkomunikasi,
menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Pemasaran buket
snack adalah proses untuk memperkenalkan dan menjual buket
snack kepada target pasar. Adapun beberapa langkah dalam
melakukan pemasaran yaitu:
1. Menentukan target pasar
Langkah pertama dalam pemasaran buket snack
adalah menentukan target pasar. Target pasar adalah
sekelompok orang yang memiliki kebutuhan atau
keinginan yang sama yang dapat dipenuhi oleh buket
snack. Dalam menentukan target pasar, perlu
dipertimbangkan beberapa faktor, yaitu usia, jenis
kelamin, pendapatan, gaya hidup, dan lokasi.
2. Menetapkan Harga
Harga adalah salah satu faktor penting dalam
pemasaran. Harga yang terlalu tinggi dapat membuat
konsumen enggan membeli, sedangkan harga yang terlalu
rendah dapat membuat usaha tidak menguntungkan.
Dalam menetapkan harga, perlu dipertimbangkan beberapa
faktor, yaitu biaya produksi, kondisi persaingan, dan target
pasar.
3. Menggunakan media promosi
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memperkenalkan produk atau jasa kepada target pasar.
Dalam pemasaran buket snack, dapat digunakan berbagai
media promosi, antara lain:
1) Media sosial
Media sosial merupakan salah satu media promosi
yang efektif untuk pemasaran buket snack. Berikut
adalah beberapa contoh pemasaran buket snack
melalui media sosial:
a. Buatlah akun media sosial untuk usaha
buket snack Anda.
b. Isi akun media sosial Anda dengan konten
yang menarik, seperti foto dan video buket
snack Anda.
c. Gunakan hashtag yang relevan untuk
menjangkau lebih banyak orang.
d. Ikuti akun media sosial influencer yang
relevan dengan target pasar Anda.
e. Kolaborasi dengan influencer untuk
mempromosikan produk Anda.
f. Lakukan giveaway atau promo untuk
menarik perhatian calon pembeli.

Dalam memasarkan buket snack melalui


media sosial, diperlukan konten agar dapat menarik
banyak peminat. Berikut adalah contoh konten
yang dapat digunakan untuk promosi buket snack
di media sosial:
a. Foto buket snack yang menarik dan
berkualitas
b. Video proses pembuatan buket snack
c. Testimoni dari pelanggan
d. Infografis tentang buket snack
2) Iklan online
Iklan online adalah salah satu media
promosi yang efektif untuk pemasaran buket snack.
Iklan online dapat menjangkau target pasar yang
luas dan spesifik, serta dapat ditargetkan
berdasarkan berbagai faktor, seperti demografi,
minat, dan lokasi. Berikut adalah beberapa contoh
pemasaran buket snack melalui iklan online:
1. Iklan di Google Ads
Google Ads adalah platform iklan online
yang memungkinkan kita untuk menayangkan
iklan di hasil pencarian Google. Kita dapat
menargetkan iklan kita berdasarkan berbagai
faktor, seperti kata kunci, lokasi, dan
perangkat.
2. Iklan di facebook Ads
Facebook Ads adalah platform iklan online
yang memungkinkan kita untuk menayangkan
iklan di platform Facebook, Instagram, dan
Messenger. Kita dapat menargetkan iklan kita
berdasarkan berbagai faktor, seperti demografi,
minat, dan perilaku.
3. Iklan di Tiktok Ads
TikTok Ads adalah platform iklan online
yang memungkinkan kita untuk menayangkan
iklan di platform TikTok.
3) Iklan offline
Salah satu contoh pemasaran buket snack
melalui iklan offline adalah dengan menggunakan
brosur atau pamflet. Dalam brosur atau pamflet,
dapat digunakan gambar-gambar menarik dari
buket snack yang ditawarkan, disertai dengan
informasi mengenai harga, keterangan produk, dan
cara pemesanan. Selain itu, dapat pula
menggunakan kata-kata promosi yang menarik dan
menggugah minat konsumen, seperti "Buket snack
kami menghadirkan pengalaman makanan yang
menyenangkan dengan sentuhan kreativitas" atau
"Nikmati kelezatan dan keanekaragaman makanan
dalam buket snack kami". Dengan membagikan
brosur atau pamflet pada acara tertentu atau di
tempat-tempat strategis seperti pusat perbelanjaan,
iklan offline dapat menjangkau konsumen
potensial secara luas dan efektif.
4) Word of mouth
Pemasaran melalui word of mouth adalah
salah satu strategi pemasaran yang paling efektif,
karena dapat menjangkau target pasar yang luas
dan spesifik. Strategi ini mengandalkan penyebaran
informasi tentang produk atau jasa melalui mulut
ke mulut.
Salah satu contoh pemasaran buket snack
melalui word of mouth adalah dengan
memanfaatkan testimoni atau ulasan dari
pelanggan yang puas. Ketika pelanggan merasa
puas dengan buket snack yang mereka beli, mereka
cenderung akan merekomendasikan produk
tersebut kepada teman, keluarga, atau rekan kerja
mereka. Selain itu, pemilik usaha juga dapat
memanfaatkan kerjasama dengan influencer atau
public figure yang memiliki pengaruh di
masyarakat untuk mempromosikan produk buket
snack melalui word of mouth. Dengan
memanfaatkan testimoni pelanggan dan kerjasama
dengan influencer, pemasaran buket snack melalui
word of mouth dapat menjadi efektif dalam
menjangkau konsumen potensial.
3. PENUTUP
Dengan penutup modul mengenai Optimalisasi
Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan Melalui Pelatihan
Pembuatan Buket Snack, diharapkan peserta dapat memahami
pentingnya pengembangan keterampilan kewirausahaan dalam
memulai dan mengelola usaha. Pelatihan ini dapat memberikan
keterampilan dan pengetahuan bagi peserta dalam membuat buket
snack yang berkualitas dan menarik. Peserta pelatihan diharapkan
dapat menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh
selama pelatihan untuk mengembangkan usaha pembuatan buket
snack. Selain itu, peserta pelatihan juga dapat mengembangkan
usaha pembuatan buket snack dengan mengikuti tren buket snack
terkini, berinovasi dengan menciptakan kreasi buket snack yang
unik dan menarik, serta menjalin kerjasama dengan pihak-pihak
terkait, seperti pelaku usaha lain, pemerintah, atau komunitas agar
dapat bermanfaat bagi peserta itu sendiri, dan juga bermanfaat
bagi negara. Dengan demikian, diharapkan peserta dapat
mengoptimalkan potensi kewirausahaan mereka dan mencapai
kesuksesan dalam pengembangan usaha mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Christanti, Anita, and Jl Siwalankerto. “STUDI PERANAN
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP
PEMBENTUKAN SIKAP DAN INTENSI KEWIRAUSAHAAN
DI SENTRA INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE
RUNGKUT LOR, SURABAYA” 4, no. 1 (2016).
Darmansyah, Asep, Umi Zuraida, and Yedi Purwanto. “Pelatihan
Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan dan Pembukuan dalam
Mendukung Terbentuknya Wirausaha Baru di Kabupaten
Indramayu.” ETHOS: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat 8, no. 2 (June 30, 2020).
https://doi.org/10.29313/ethos.v8i2.5919.
Faridha, Yhola Kiki Nor, Kokom Komariah, and Badraningsih
Lastariwati. “PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MEMBUAT
PRODUK OLAHAN KEKINIAN MELALUI
PEMBERDAYAAN REMAJA PUTRI DI DUSUN SALAKAN,”
n.d.
Istiqomah, Alfianisa Lien. “PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN
MEMBUAT SNACK BUKET DI DUSUN RANDEGAN DESA
KARANGJATI KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN
CILACAP” 1, no. 1 (2022).
khairally, elmy. “10 Cara Membuat Buket Snack Yang Mudah Dan
Menarik.” Detik.Com, December 21, 2022.
https://www.detik.com/bali/berita/d-6473720/10-cara-membuat-
buket-snack-yang-mudah-dan-menarik#.
Ridwan, Muh Ilham. “Pelatihan Pembuatan Buket Bunga dan Snack
Sebagai Kado Wisuda di Perpustakaan Bone,” 2020.
Suparti. “Best Practice Peningkatan Pendekar Sipitung Melalui
Pembelajaran Market Day.” Widya Sari, January 11, 2019.
Tusino, Tusino, Anita Rinawati, Andika Wijaya, Astina Yuliaputri,
Erfiz Sulistyo Aji, Listika Rahmawati, Muhammad Farid Azhar,
Pandu Prakoso, Risnaeni Hanifah, and Rizki Dewi Anjelina.
“Penguatan Ekonomi Masyarakat melalui Pelatihan Pembuatan
Buket Snack bagi Ibu-Ibu PKK.” Surya Abdimas 7, no. 3 (July 10,
2023): 422–27. https://doi.org/10.37729/abdimas.v7i3.2884.
Wijaya, Shierli. “PENTINGNYA PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN DALAM MENCIPTAKAN KINERJA
KARYAWAN DI ERA DIGITAL” 13, no. 01 (2023).

Anda mungkin juga menyukai