Anda di halaman 1dari 121

Inovasi Pertanian

untuk Kesejahteraan Petani,


Kemandirian Pangan, dan Daya Saing
Menuju Era Pertanian 4.0

LAPORAN TAHUNAN

2019
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
LAPORAN TAHUNAN
BADAN LITBANG PERTANIAN
2019

Inovasi Pertanian untuk Kesejahteraan Petani,


Kemandirian Pangan, dan Daya Saing
Menuju Era Pertanian 4.0

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian


Kementerian Pertanian
Kata Pengantar

Kata Pengantar
Kenyataan menunjukkan pembangunan pertanian yang
didukung oleh berbagai program dan kebijakan dinilai
berhasil meningkatkan produksi pangan dan pertanian.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan),
Kementerian Pertanian, beserta jajarannya dalam
menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi.
Tanpa dukungan inovasi teknologi, sektor pertanian
sulit berkembang mengingat semakin beragam dan
kompleknya kendala dan masalah yang dihadapi di
lapangan.

Masalah utama dalam peningkatan produksi pangan dan pertanian antara lain
konversi lahan terutama lahan sawah produktif, untuk penggunaan nonpertanian,
degradasi sebagian lahan sawah irigasi, keterbatasan lahan subur, belum optimalnya
pencetakan sawah baru dan pemanfaatan lahan suboptimal, kelangkaan tenaga
kerja muda di bidang pertanian, dan perubahan iklim yang dampaknya lebih terasa
di sektor pertanian.

Sesuai dengan mandatnya sebagai lembaga penelitian publik, Balitbangtan terus


berupaya menghasilkan teknologi yang efektif dan efisien untuk mengatasi kendala
dan masalah yang dihadapi petani dalam berusahatani. Pada tahun 2019 Balitbangtan
telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi dan kelembagaan yang perlu segera
disosialisasikan kepada khalayak pengguna, terutama penyuluh dan petani yang
menjadi ujung tombak pembangunan pertanian. Inovasi yang telah dihasilkan
antara lain dari aspek pengelolaan dan rehabilitasi lahan, pengelolaan sumber daya
air pada lahan sawah hujan, formula pupuk dan ameliorasi lahan, dan rekomendasi
pemupukan. Selain itu Balitbangtan telah menghasilkan berbagai varietas unggul
baru tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan ternak.

Teknologi pertanian spesifik lokasi untuk berbagai komoditas dan agroekosistem


juga telah dihasilkan. Penelitian pengelolaan pakan dan pengendalian penyakit
ternak telah menghasilkan formula pakan berbasis sumber daya lokal dan teknologi
pencegahan penyakit ternak sapi. Prototipe alat-mesin pertanian terus dikembangan
melalui modifikasi dan perekayasaan. Pengembangan mekanisasi menjadi titik
ungkit modernisasi pertanian, dari subsisten (subsistence farming) menjadi pertanian
modern dan komersial (commercial farming).

Penelitian pascapanen terus pula ditingkatkan dan telah menghasilkan berbagai


teknologi yang berdaya saing dan bernilai tambah. Produk strategis yang dihasilkan
di bidang perkebunan adalah bahan bakar nabati biodiesel B100 yang berasal dari
minyak sawit (crude palm oil - CPO). Pemerintah akan mengembangkan produks
biodiesel B100 untuk mengurangi impor bahan bakar solar dan memperluas pasar
minyak sawit di dalam negeri.

Selain inovasi teknis, Balitbangtan juga berupaya mengembangkan inovasi


kelembagaan dan rekomendasi kebijakan pertanian. Pengembangan kelembagaan
dan implementasi kebijakan pertanian pada prinsipnya bertujuan untuk mendorong
upaya peningkatan produksi, mengembangkan produk dan pasar komoditas dalam
negeri, dan meningkatkan kesejahteraan petani sebagai ujung tombak pembangunan
pertanian.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian i


Kata Pengantar

Diseminasi teknologi adalah bagian yang dari kegiatan penelitian dan diperlukan
untuk mempercepat proses adopsi teknologi oleh pengguna hasil penelitian dengan
memanfaatkan berbagai media. Hal ini diharapkan dapat mempercepat modernisasi
pertanian dan meningkatkan nilai tambah, daya saing produksi, dan kesejahteraan
petani.

Balitbangtan terus berupaya memperbaiki manajemen organisasi untuk


meningkatkan efektivitas dan mempercepat pelayanan publik. Hal ini sejalan
dengan tuntutan reformasi birokrasi dan perkembangan jaman.

Laporan Tahunan ini merupakan salah satu media publikasi hasil penelitian dan
sekaligus sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran dan sarana
prasarana untuk penelitian dan pengembangan pertanian pada tahun 2019. Kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Laporan Tahunan ini
disampaikan penghargaan dan terima kasih.

Jakarta,
Kepala Badan,

Dr. Ir. Fadjry Djufry, MSi

ii Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Daftar Isi

Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Kinerja Penelitian dan Pengembangan 1

INOVASI PENINGKATAN POTENSI SUMBER DAYA LAHAN 5
Pengembangan Potensi Sumber Daya Lahan dan Air 5
Teknologi Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang (LBT) 11
Inovasi Formula Pupuk 12

INOVASI VARIETAS UNGGUL DAN PERBENIHAN 15


Varietas Unggul Tanaman 15
Bibit dan Galur Unggul Ternak 28
Teknologi Perbenihan 30

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN BERKELANJUTAN 33


Teknologi Perbenihan 31
Teknologi Budi Daya 33
Teknologi Pengendalian OPT 40
Teknologi Spesifikasi Lokasi 44
Teknologi Pengelolaan Pakan dan Pengendalian Penyakit Ternak Kajian 48

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian iii


Daftar Isi

INOVASI MEKANISASI, PASCAPANEN, DAN


PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN 53
Alat-Mesin Pertanian 53
Teknologi Peningkatan Daya Saing, Daya Simpan, dan Diversifikasi 55

INOVASI KELEMBAGAAN DAN REKOMEDASI KEBIJAKAN 61

DISEMINASI TEKNOLOGI 85
Diseminasi Teknologi Melalui Sistem Informasi 85
Model Pengembangan 91
Pameran dan Ekspose Teknologi 94

INOVASI MANAJEMEN 99
Aset 99
Renstra 2020-2024 99
Perencanaan Kinerja dan Anggaran TA 2019 100
Prioritas Riset Nasional 100
Pengelolaan Anggaran 101
Sumber Daya Manusia 102
Pengembangan Organisasi 102
Pemasukkan dan Pengeluaran Benih dan Bibit Sumber Daya Genetik 103
Kerja Sama 104
HaKI, Lisensi 106
Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendukung Manajemen Balitbangtan 108

iv Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Kinerja Penelitian dan Pengembangan

Kinerja Penelitian dan


Pengembangan
P
ertanian adalah sumber Kalla, upaya peningkatan produksi lahan gambut berpotensi menjadi
ekonomi sebagian besar pangan juga mendapat prioritas sumber pertumbuhan produksi
masyarakat Indonesia, setelah dilantik sejak akhir tahun beberapa komoditas pertanian,
terutama di perdesaan. 2014. Dalam rentang waktu yang termasuk padi dan palawija. Hasil
Oleh karena itu, pemerintah terus relatif pendek, produksi padi nasional identifikasi menunjukkan total luas
mendorong pembangunan pertanian meningkat cukup tinggi sehingga lahan gambut di 23 kabupaten di
melalui berbagai program. Di pada tahun 2016 Indonesia tidak Sumatera adalah 2,89 juta ha dan di
antara komoditas pertanian yang mengimpor beras. Produksi beberapa 35 kabupaten di Kalimantan 3,18 juta
dibudidayakan, padi, jagung, komoditas pertanian lainnya juga ha.
dan kedelai mendapat prioritas mengalami peningkatan.
peningkatan produksi untuk Selain lahan gambut, lahan rawa
memenuhi kebutuhan pangan Tahun 2019 adalah akhir dari pasang surut juga berpeluang
penduduk yang terus meningkat. periode pemerintahan Presiden Joko dimanfaatkan untuk pengembangan
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf pertanian. Sebagian ekosistem
Dalam perjalanannya, pembangunan Kalla, yang kemudian dilanjutkan ini didominsi oleh lahan sulfat
pertanian nasional dinilai berhasil dengan pemerintahan Presiden Joko masam yang memerlukan
karena mampu mewujudkan Widodo dan Wakil Presiden Ma’aruf penanganan khusus. Balitbangtan
berswasembada pangan, terutama Amin. Pembangunan pertanian pada telah memvalidasi rekomendasi
beras, untuk pertama kalinya pada tahun 2019 terus digenjot sehingga pemupukan tanaman padi pada
tahun 1984. Sayangnya swasembada produksi beberapa komoditas tetap lahan sulfat masam menggunakan
pangan tidak berlangsung lama meningkat yang berdampak terhadap Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR).
karena semakin kompleksnya peningkatan pendapatan petani. Penelitian validasi rekomendasi
tantangan yang dihadapi dalam pemupukan juga telah dilakukan
pembangunan pertanian. Keberhasilan pembangunan pertanian pada tanaman jeruk menggunakan
nasional tidak terlepas dari dukungan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK).
Masalah yang dihadapi dalam inovasi teknologi. Oleh karena itu,
mempertahankan swasembada Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi ameliorasi dan pemupukan
pangan antara lain tingginya laju Pertanian (Balitbangtan) sebagai pada lahan sulfat masam berperan
pertumbuhan penduduk, konversi lembaga penelitian publik dituntut penting dalam percepatan pemulihan
lahan, terutama lahan sawah irigasi ke untuk terus menghasilkan teknologi lahan terlantar. Penggunaan fosfat
penggunaan nonpertanian, degradasi yang mampu mengatasi kendala dan alam sebagai sumber pupuk P
lahan sawah, keterbatasan lahan masalah pertanian. Didukung oleh akan membantu memperkuat efek
subur, belum optimalnya pencetakan sejumlah unit kerja (UK) dan unit ameliorasi menggunakan kompos
sawah baru dan pemanfaatan lahan pelaksana teknis (UPT) penelitian in-situ karena fosfat alam mampu
suboptimal, kelangkaan tenaga dan pengkajian yang tersebar di 34 menetralkan kemasaman tanah.
kerja muda di bidang pertanian, dan provinsi di Indonesia, Balitbangtan
perubahan iklim yang tidak hanya berupaya menghasilkan inovasi Penelitian pada lahan rawa di
berdampak terhadap pertanian tetapi teknologi dan kelembagaan untuk Barito Kuala Kalimantan Selatan
juga pada aspek kehidupan lainnya, memecahkan masalah yang dihadapi dan Banyuasin Sumatera Selatan
seperti kebakaran lahan dan hutan masyarakat pertanian dalam menunjukkan implementasi tekno-
pada musim kemarau dan banjir pada berproduksi dan pemasaran produk. logi panca-kelola meningkatkan
musim hujan. Di beberapa daerah produktivitas lahan yang tercermin
juga terjadi pertumbuhan kerdil Pada tahun 2019, Balitbangtan telah dari peningkatan hasil padi menjadi
(stunting) yang umumnya menimpa menghasilkan berbagai inovasi, 6,96 ton/ha dari hanya 2,95 ton/ha
anak-anak. Pemerintah telah mendata antara lain kondisi dan luas riil lahan dengan penggunaan paket teknologi
100 kabupaten rawan stunting akibat gambut yang dapat dimanfaatkan petani setempat.
kekurangan gizi. untuk pertanian melalui pemetaan
di 58 kabupaten/kota di Sumatera Penyediaan data dan informasi
Di era pemerintahan Presiden Joko dan Kalimantan. Dengan sentuhan karakteristik sumber daya lahan
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf teknologi dan pengelolaan yang tepat, dan air diperlukan untuk menyusun

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 1


Kinerja Penelitian dan Pengembangan

desain dan rekomendasi pengelolaan padi yang telah dilepas, Inpari- Teknologi pertanian spesifik
lahan dan air pada lahan rawa IR Nutri Zinc mengandung Zn lokasi untuk berbagai komoditas
pasang surut. Data dan informasi tinggi. Pengembangan varietas juga telah dihasilkan. Penerapan
karakteristik hidrodinamika lahan unggul ini diharapkan dapat teknologi RAISA ternyata mampu
pada agroekosistem ini dapat membantu mengatasi gizi buruk dan meningkatkan produktivitas padi di
dimanfaatkan dalam meningkatkan meminimalisasi masalah stunting. lahan rawa pasang surut. Komponen
efektivitas dan efisiensi implementasi Selain kaya nutrisi, varietas Inpari- teknologi RAISA adalah varietas
optimalisasi lahan rawa pasang surut IR Nutri Zinc juga berpotensi hasil unggul baru, cara tanam, aplikasi
untuk pertanian berkelanjutan. tinggi, 9,98 t/ha dengan rata-rata 6,21 pupuk hayati, ameliorasi, dan
t/ha. pemupukan rekomendasi, masing-
Perubahan iklim berpengaruh masing saling melengkapi dalam
terhadap pegembangan pertanian. Dua varietas jagung hibrida yang meningkatkan produktivitas padi.
Hal ini diperparah oleh rendahnya dilepas berpotensi hasil 11-12 ton/ Penerapan teknologi spesifik lokasi
kapasitas adaptasi tanaman karena ha. Satu di antara dua jagung hibrida ubi kayu pada lahan rawa pasang
terbatasnya sumber daya dan akses tersebut dapat beradaptasi pada surut menghasilkan umbi rata-rata
terhadap informasi iklim dan dataran rendah sampai dataran tinggi 47,6 ton/ha pada umur sembilan
teknologi. Melalui penelitian telah dan keduanya agak tahan bulai yang bulan. Teknologi spesifik lokasi
diketahui skala prioritas penanganan merupakan penyakit utama tanaman juga telah dihasilkan untuk pepaya
dampak perubahan iklim dan jagung. Selain itu telah dihasilkan pada lahan rawa. Selain itu telah
memberikan rekomendasi teknologi varietas sorgum, kedelai, kacang dihasilkan teknologi persemaian
adaptasi. hijau, dan ubi kayu. bibit sagu.

Pengelolaan dan pemanfaatan air Untuk komoditas hortikultura Dari penelitian pengelolaan pakan
secara efisien dan optimal diperlukan telah dilepas varietas jeruk, cabai dan pengendalian penyakit ternak
untuk memenuhi kebutuhan air merah dengan daya hasil 12-15 ton/ telah dihasilkan formula pakan
tanaman, baik pada lahan kering ha, varietas bawang merah yang ternak sapi berbasis sumber daya
maupun lahan tadah hujan. Data mampu berproduksi hingga 13,5 lokal, teknologi pencegahan penyakit
air permukaan secara nasional ton/ha umbi kering, varietas bunga ngorok pada sapi, dan potensi rumput
dapat dianalisis agar dapat disusun anggrek, krisan, dan lili. Untuk S. secundatum sebagai pakan ternak
sistem informasi sumber daya air. komoditas perkebunan telah dilepas ruminansia. Produktivitas rumput
Balitbangtan telah menghasilkan varietas kayu manis, cengkeh, pala, S. secundatum yang ditanam di Sei
Sistem Informasi Sumber Daya Air tembakau, abaka, kelapa dalam Putih Sumatera Utara pada naungan
(SISDA) Pertanian Nasional untuk dan kelapa genjah, kopi, dan teh. 55% dan 75% masing- masing 53,7
mengetahui ketersediaan air di tingkat Untuk komoditas peternakan telah ton dan 46,7 ton/ha/tahun bahan
kecamatan dalam menentukan dihasilkan bibit dan galur unggul segar, lebih tinggi dibading pada
desain/perencanaan budi daya kambing boerka, domba, ayam, dan lahan terbuka yang hanya 32,4 ton/
tanaman pangan maupun hortikultura itik dengan keunggulan tersendiri. ha/tahun.
atau tanaman perkebunan di suatu
kawasan. Teknologi irigasi hemat Teknologi budi daya padi, jagung, Mekanisasi pertanian berperan
air bermanfaat meningkatkan indeks dan kedelai terus diperbaiki untuk penting meningkatkan produktivitas
pertanaman pada lahan kering dari mendukung program upaya khusus dan efisiensi usaha tani serta
100 menjadi 200 dan pada lahan (Upsus) Kementerian Pertanian meningkatkan mutu dan nilai tambah
sawah tadah hujan dari 200 menjadi guna mempercepat kemandirian produksi. Alat-mesin pertanian terus
300. pangan. Bawang merah adakalanya berkembang dengan prototipe yang
menjadi barang langka di pasaran beragam dan dapat digunakan di
Penelitian rehabilitasi lahan karena distiribusi panen yang tidak hampir setiap proses usaha tani.
bekas tambang timah di Bangka merata. Teknologi produksi lipat Pengembangan mekanisasi menjadi
Tengah dan lahan bekas tambang ganda (proliga) menjadi salah satu titik ungkit modernisasi pertanian,
batubara di Kalimantan Timur telah solusi dalam peningkatan produksi dari subsisten (subsistence farming)
menghasilkan teknologi rehabilitasi bawang merah. Teknologi budi menjadi pertanian modern dan
lahan terlantar bekas tambang dalam daya lainnya yang dihasilkan pada komersial (commercial farming).
mendukung program peningkatan tahun 2019 meliputi teknologi
produktivitas lahan menuju perbanyakan bawang putih dengan Pada tahun 2019 Balitbangtan
swasembada pangan dan pertanian teknologi embriogenesis somatik telah mengembangkan otomatisasi
ramah lingkungan. serta teknologi budi daya mangga traktor dengan roda crawler dimana
dan jeruk. Teknologi pengendalian sistem kemudinya berbeda dengan
Balitbangtan pada tahun 2019 juga organisme pengganggu tanaman traktor empat roda. Traktor roda
menghasilkan berbagai varietas yang dihasilkan mencakup untuk crawler diharapkan dapat membantu
unggul tanaman, bibit dan galur komoditas padi, kacangan hijau, pengolahan tanah pada lahan
ternak. Di antara varietas unggul sayuran, dan pisang barangan. rawa karena mempunyai ground

2 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Kinerja Penelitian dan Pengembangan

pressure ke tanah yang lebih rendah penyimpanan serta pematahan bertujuan meningkatkan produksi,
dibandingkan dengan traktor empat dormansi bawang putih skala lapang. mengembangkan produk komoditas
roda. Pengembangan implement Pada musim hujan, penggunaan dalam negeri, dan meningkatkan
direct seeder lahan sawah sudah instore dryer dengan pemanas kesejahteraan petani sebagai ujung
dilakukan melalui pabrikasi dan tambahan dapat mempercepat proses tombak pembangunan pertanian.
modifikasi beberapa komponen curing bawang putih menjadi 4-5
Dalam hal ini inovasi kelembagaan
sehingga dihasilkan proptotipe hari dari 10-15 hari dengan cara
pertanian dan kebijakan yang
direct seeder delapan baris dan jarak penjemuran konvensional.
bertujuan meningkatkan produksi
tanam 30-40 cm untuk sistem jajar
legowo 2:1. Dalam implementasinya, Balitbangtan telah mengembangkan guna menjamin suplai, stabilitas
prototipe ini digandengkan dengan teknologi pengolahan mie dengan harga, meningkatkan nilai tambah
traktor yang umumnya digunakan bahan baku lokal ubi kayu, sagu, dan daya saing produk memegang
sebagai rice transplanter tipe riding. jagung, sorgum, dan hanjeli. Mie peranan penting.
yang dihasilkan dari bahan baku
Balitbangtan juga telah merekayasa lokal ini memiliki kualitas setara Diseminasi teknologi diperlukan
prototipe mesin grafting atau dengan mie dari terigu. Teknologi untuk mempercepat proses adopsi
sambung pucuk bibit kakao. Analisis pengolahan sekam padi menjadi teknologi oleh pengguna hasil
ekonomi menunjukkan biaya operasi produk nanobiosilika termodifikasi penelitian melalui berbagai media,
mesin robot grafting Rp 350/batang lebih efisien (rendah energi, proses antara lain memanfaatkan teknologi
bibit. Apabila harga bibit batang lebih cepat) dibandingkan dengan informasi era 4.0, pameran, temu
bawah Rp 5.000/batang dan biaya teknologi sol gel konvensional lapang, promosi dan komersialisasi
pemeliharaan bibit sampai siap maupun teknologi produksi silika paket teknologi. Hal ini diharapkan
pindah tanam Rp 2.000/batang, maka dari mineral batuan. dapat mempercepat modernisasi
harga bibit kakao yang disiapkan pertanian dan meningkatkan nilai
dengan mesin robot grafting adalah Produk strategis yang dihasilkan tambah, daya saing produksi, dan
Rp 7.800/batang, lebih murah Balitbangtan adalah bahan bakar kesejahteraan petani.
dibandingkan dengan harga bibit nabati biodiesel B100 yang berasal
yang disiapkan secara konvensional dari minyak sawit (crude palm oil - Pembangunan pertanian menghadapi
yang mencapai Rp 10.000/batang. CPO). Biodiesel adalah bahan bakar berbagai tantangan dalam
alternatif terbarukan yang terbuat
pemanfaatan potensi sumber daya.
Penelitian pascapanen terus dari minyak nabati atau hewani.
Oleh karena itu, dalam mewujudkan
ditingkatkan untuk menghasilkan Selain minyak sawit, biodiesel juga
pembangunan pertanian
teknologi yang berdaya saing. dapat dibuat dari kemiri sunan,
Pengembangan teknologi penyim- kemiri sayur, bintaro, nyamplung, berkelanjutan yang berdaulat dan
panan atmosfer terkendali dan pongamia, kelapa, biji karet, kesambi, mandiri diperlukan kebijakan
pengemasan atmosfer modifikasi kepuh, dan jarak pagar. yang terintegrasi antara di tingkat
berperan penting memperpanjang kabupaten/kota dengan tingkat
masa simpan buah manggis dari Dalam mempercepat pengembangan provinsi dan pusat. Balitbangtan terus
7-8 hari menjadi 25 hari, buah inovasi teknologi usaha tani, berupaya memperbaiki manajemen
salak dari 5-6 hari menjadi 17 hari, Balitbangtan juga berupaya organisasi untuk meningkatkan
dan buah mangga dari 7-8 hari menghasilkan inovasi kelembagaan efektivitas dan efisiensi pelayanan
menjadi 24 hari. Balitbangtan juga dan rekomendasi kebijakan publik. Hal ini sejalan dengan
telah mengembangkan teknologi pertanian. Implementasi kebijakan tuntutan reformasi birokrasi dan
instore drying untuk curing dan pertanian pada prinsipnya perkembangan jaman.
.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 3


Kinerja Penelitian dan Pengembangan
Inovasi Pengolaan Sumber Daya Lahan dan Air

4
Kinerja Penelitian dan Pengembangan

Inovasi Peningkatan Potensi


Sumber Daya Lahan

Pembangunan pertanian menghadapi tantangan yang makin berat karena makin


terbatasnya kepemilikan lahan oleh petani, konversi lahan untuk keperluan non
pertanian, degradasi lahan dan air, perubahan iklim, dan kerusakan lingkungan
di beberapa kawasan. Di sisi lain, kebutuhan produk pertanian dan pangan terus
meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dari waktu ke waktu. Agar terjadi
keseimbangan antara peningkatan jumlah penduduk dengan kebutuhan produk
pertanian dan pangan, upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah optimalisasi
pemanfaatan sumber daya lahan yang masih tersedia dengan sentuhan inovasi
teknologi.

A. PENGEMBANGAN No. 10/2011, dan Inpres No.6 kota, terutama di Sumatera dan
POTENSI SUMBER tahun 2013 tentang penundaan Kalimantan.
DAYA LAHAN DAN AIR pemberian ijin baru bagi hutan
primer dan lahan gambut untuk Pada tahun 2019 pemetaan lahan
Identifikasi Lahan Gambut perluasan pertanian. Di beberapa gambut dilaksanakan di 58
Mendukung One Map Policy daerah yang perekonomian kabupaten/kota di Sumatera dan
masyarakatnya bergantung Kalimantan. Hasil identifikasi
Indonesia memiliki lahan gambut pada pertanian lahan gambut, menunjukkan total luas lahan
yang cukup luas dan tersebar implementasi regulasi tersebut gambut di 23 kabupaten di
di Sumatera, Kalimantan, menjadi dilema. Oleh karena Sumatera adalah 2,89 juta ha,
Papua dan Sulawesi. Lahan itu, identifikasi lahan gambut sedangkan di 35 kabupaten
gambut memiliki multifungsi, untuk pertanian berkelanjutan lainnya di Kalimantan dengan
di antaranya fungsi ekonomi. menjadi sangat penting. Hingga luas 3,18 juta ha. Tanah
Pemanfaatan tanah gambut tahun 2018, Balitbangtan telah gambut di Sumatera didominasi
untuk pertanian mengacu pada memetakan lahan gambut pada oleh jenis Organosol Hemik,
Permentan No. 14/2009, Inpres skala 1:50.000 di 72 kabupaten/ Organosol Saprik dan Organosol

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 5


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

Sebagian areal lahan gambut yang Pengamatan terhadap sifat tanah gambut di Kota Palangkaraya,
terdapat di Tanjungjabung, Jambi Kalimantan Tengah menggunakan bor gambut

Fibrik, sedangkan di Kalimantan dalam sekali (500-<700 cm) sangat dalam (300-<500 cm),
didominasi oleh Organosol 452.556 ha, lahan gambut dalam 189.467 ha lahan gambut sangat
Hemik dan Organosol Saprik. (200-<300 cm) 390.899 ha, lahan dalam sekali (500-<700 cm), dan
gambut dangkal (50-<100 cm) 9.936 ha lahan gambut ekstrem
Lahan gambut memiliki 354.745 ha, dan lahan gambut sangat dalam (>700 cm).
kedalaman yang bervariasi, ekstrem sangat dalam (>700 cm)
berkisar antara 100 cm hingga 156.008 ha. Di Kalimantan, dari Pemanfaatan lahan gambut
lebih dari 700 cm. Berdasarkan 35 kabupaten yang diidentifikasi untuk usaha pertanian secara
luasnya, lahan gambut sangat terdapat 1.046.479 ha lahan berkelanjutan memerlukan tek-
dalam (300-<500 cm) di gambut sedang (100-<200 cm), nologi yang spesifik karena
Sumatera terdapat 865.023 ha, 915.002 ha lahan gambut dalam sifatnya yang khas dan fragile.
kemudian diikuti oleh lahan (200-<300 cm), 586.600 ha Lahan gambut diketahui
gambut sedang (100-<200 cm) lahan gambut dangkal (50-<100 sebagai sumber emisi gas
669.410 ha, lahan gambut sangat cm), 437.150 ha lahan gambut rumah kaca (GRK). Oleh sebab

Peta lahan gambut di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, skala 1:50.000

6 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

Peta lahan gambut di daerah perkotaan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, skala 1:50.000

itu diperlukan kajian estimasi lahan sulfat masam serta nyata dengan perlakuan NPK
cadangan karbon. Data/informasi meningkatkan produktivitas uji tanah. Artinya, pemupukan
dari hasil kajian tersebut dan efisiensi pemupukan pada dengan dosis rekomendasi
diperlukan dalam mendukung tanaman jeruk diperlukan ¾-1½ NPK menggunakan PUTR
pengelolaan lahan gambut untuk rekomendasi pemupukan meningkatkan pertumbuhan
pertanian berkelanjutan. Hasil yang tervalidasi. Pada tahun tanaman padi dan sesuai dengan
kajian menunjukkan, cadangan 2019 telah dilakukan validasi perlakuan dosis uji tanah
karbon pada lahan gambut rekomendasi pemupukan padi berdasarkan status hara tanah
seluas 2,89 juta ha di Sumatera sawah pada tanah sulfat masam dan kebutuhan hara tanaman
terdapat sebesar 7,92 milyar ton menggunakan Perangkat Uji padi.
dengan rata-rata 3.877 ton/ha, Tanah Rawa (PUTR).
sedangkan di Kalimantan pada Validasi Rekomendasi
lahan gambut seluas 3.184.634 Hasil penelitian menunjukkan Pemupukan Tanaman Jeruk
ha terdapat 5,01 milyar ton pemupukan dengan dosis ¾-1½
cadangan karbon dengan rata- PUTR meningkatkan tinggi Penelitian validasi rekomendasi
rata 1.427 ton/ha. Angka ini tanaman dan jumlah anakan pemupukan pada tanaman
menunjukkan cadangan karbon tanaman padi tetapi tidak berbeda jeruk menunjukkan perlakuan
pada lahan gambut di Sumatera
lebih besar dibandingkan dengan
Kalimantan meski luasannya
lebih kecil. Hal ini disebabkan
oleh cukup luasnya lahan gambut
sangat dalam (300 -<500 cm) di
Sumatera.

Validasi Rekomendasi
Pemupukan Padi Sawah pada
Lahan Sulfat Masam

Pemupukan berperan penting


meningkatkan produktivitas
Penelitian validasi rekomendasi pemupukan padi sawah pada lahan sulfat
lahan dan tanaman. Untuk
masam, dengan perlakuan ¾- 1½ x NPK (kiri) dan rekomendasi dinas pertanian
mengetahui akurasi rekomendasi setempat (kanan). Lokasi di KP. Balandean, Kalimantan Selatan, 2019
pemupukan padi sawah pada

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 7


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

Keragaan tanaman jeruk pada penelitian validasi rekomendasi pemupukan tanaman jeruk di KP. Balitjestro,
Malang, Jawa Timur dengan perlakuan kontrol, NPK standar, 1x NPK PUTK, dan 2x NPK PUTK

pemupukan dengan dosis 1x Untuk meminimalisasi risiko Terpadu. Manfaat utama dari
NPK menggunakan Perangkat bencana iklim 1-2 musim ke depan penelitian ini adalah dalam
Uji Tanah Kering (PUTK) perlu dipersiapkan informasi menyusun skala prioritas
memberikan bobot buah total, prediksi iklim untuk 6 bulan penanganan dampak iklim
bobot rata-rata per buah, jumlah ke depan dan dimutakhirkan ekstrim berdasarkan besaran
buah, dan nilai Brix yang tidak setiap 3 bulan. Hasil prediksi dampak yang ditimbulkan
berbeda nyata dengan NPK ini selanjutnya digunakan untuk dan memberikan rekomendasi
standar. Dari hasil penelitian mengembangkan model dampak teknologi adaptasinya.
ini diketahui dosis rekomendasi dalam bentuk prediksi risko
pemupukan NPK menggunakan kekeringan pada tanaman padi. Hal penting dari informasi
PUTK sesuai dengan perlakuan Prediksi risiko kekeringan ini prediksi dapat diakses dan
dosis uji tanah berdasarkan terintegrasi dalam SI Katam dipahami oleh pengguna.
status hara tanah dan kebutuhan
hara tanaman jeruk.

Teknologi Pengelolaan Risiko


Iklim pada Pertanian

Dampak perubahan iklim yang


paling besar pengaruhnya
terhadap sektor pertanian adalah
kejadian iklim ekstrim dan
ketidakpastian musim. Dampak
tersebut diperparah oleh
rendahnya kapasitas adaptasi
tanaman karena terbatasnya
sumber daya dan akses terhadap http://katam.litbang.pertanian.go.id/main.aspx
informasi iklim dan teknologi.

8 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

Informasi prediksi tersebut dapat secara nasional dapat dianalisis Teknologi irigasi hemat air yang
diakses melalui website http:// agar dapat disusun sistem merupakan tahap terakhir dari
balitklimat.litbang.pertanian. informasi sumber daya air. teknologi pengelolaan air terpadu
go.id/. Prediksi tersedia untuk Sistem Informasi Sumber Daya bermanfaat meningkatkan
seluruh provinsi di Indonesia Air (SISDA) Pertanian Nasional indeks pertanaman pada lahan
dan peta prediksi dalam bentuk dapat menghasilkan informasi kering dari 100 menjadi 200,
pdf file yang dapat diakses oleh ketersediaan air di tingkat serta pada lahan sawah tadah
pengguna. kecamatan yang dapat digunakan hujan dari 200 menjadi 300.
untuk menentukan desain/ Teknologi irigasi hemat air dapat
Prediksi risiko kekeringan padi perencanaan budi daya tanaman meningkatkan produktivitas
diupdate setiap 2 bulan untuk pangan maupun hortikultura air. Dalam implementasinya,
3 dan 4 bulan ke depan. Peta atau tanaman perkebunan di pemberiaan air irigasi pada
prediksi tersedia untuk tingkat suatu kawasan. tanaman jagung yang biasanya
propvinsi dan kabupaten/kota 0,6 liter/detik (ketentuan PUPR)
yang dapat diakses pada website SISDA yang sudah disusun dapat dapat dikurangi lebih dari 50%.
http://katam.litbang.pertanian. digunakan untuk perencanaan Pada lahan sawah tadah hujan,
go.id/. budi daya tanaman oleh Dinas pengairan tanaman jagung 200
Pertanian, swasta, penyuluh ml sebanyak 5 kali, 7 kali dan
Teknologi Pengelolaan Air lapangan, dan bahkan dapat 12 kali selama pertanaman serta
Terpadu pada Pertanian langsung digunakan oleh petani. di leb 1 kali, hasilnya berkisar
Lahan Kering Tahap pengelolaan air terpadu antara 7,50-8,18 ton/ha. Pada
selanjutnya adalah mendesain lahan kering, pemberian irigasi
Teknologi pengelolaan air jaringan irigasi yang berguna 200 ml sebanyak 20 kali setiap
terpadu diperlukan untuk untuk mendistribusikan air irigasi 3 hari, 30 kali setiap 3 hari,
meningkatkan indeks per- secara efisien dari sumber air dan 30 kali setiap 2 hari selama
tanaman yang berdampak ke lahan pertanian/pertanaman. pertanaman dan di leb 1 kali,
pada peningkatan produksi. Desain jaringan irigasi untuk hasil jagung berkisar antara
Pengelolaan dan pemanfaatan lahan sawah tadah hujan dan 6,45-8,21 ton/ha.
air secara efisien dan optimal lahan kering pada prinsipnya
diperlukan untuk memenuhi sama, yaitu mendistribusikan air Progres Pembangunan
kebutuhan air tanaman, baik irigasi dari sumber air ke lahan Saluran Air pada Lahan
pada lahan kering maupun lahan pertanian. Rawa Pasang Surut di
tadah hujan. Data air permukaan Kalimantan Selatan

Lahan rawa pasang surut


merupakan lahan marginal
yang potensial dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian
mendukung swasembada beras
nasional. Hambatan utama
dalam pemanfaatan lahan rawa
pasang surut untuk pertanian
padi sawah meliputi genangan
air, kondisi fisika-kimia lahan,
kemasaman air tanah, biologis
(hama penyakit), dan sosial
a b ekonomi. Penerapan teknologi
tata kelola air berdasarkan
karakteristik hidrologis lahan
(a) Desain jaringan irigasi pada lahan sawah tadah hujan, (b) Desain
jaringan irigasi pada lahan kering rawa pasang surut merupakan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 9


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

dari hanya 5,28 t/ha dengan


penerapan paket teknologi dinas
pertanian dan 2,95 t/ha dengan
penggunaan paket teknologi
petani setempat.

Teknologi Fertigasi Statis


untuk Meningkatkan Efisiensi
Pengelolaan Hara pada Kebun
Induk Lada

Pembuatan saluran Permasalahan utama dalam


irigasi di demfarm memproduksi benih/stek lada
SERASI Jejangkit,
adalah terbatasnya kebun
Kalimantan Selatan
(garis hitam) induk/kebun benih yang
mampu menghasilkan benih
bermutu secara berkelanjutan.
kunci utama keberhasilan Pengaturan komposisi hara
kesejahteraan petani antara
program perluasan dan NPK dan pemberian air pada
lain diimplementasikan dalam
peningkatan indeks pertanaman setiap periode pertumbuhan
program “Serasi” melalui
pada lahan sawah pasang surut. (pertumbuhan awal, sebelum dan
peningkatan IP (Indeks
Penyediaan data dan informasi setelah pemangkasan) dengan
Pertanaman) dan peningkatan
karakteristik sumber daya produktivitas tanaman padi teknik fertigasi merupakan salah
lahan dan air sangat diperlukan pada lahan rawa pasang surut satu upaya untuk meningkatkan
untuk menyusun desain dan dan lebak. Di sisi lain, produksi pertumbuhan vegetatif sehingga
rekomendasi pengelolaan lahan tanaman padi di tingkat petani dapat meningkatkan produksi
dan air pada lahan rawa. Dampak pada lahan rawa pasang surut benih dan mutu stek. Teknologi
langsung dari ketersediaan data sangat beragam, karena mereka fertigasi statis bertujuan untuk
dan informasi karakteristik umumnya tidak menerapkan mendapatkan dosis pemberian
hidrodinamika lahan rawa teknologi secara optimal. hara dan jumlah tunas terbaik
pasang surut adalah peningkatan Teknologi introduce (panca- yang dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kelola) diperlukan untuk efisiensi pengelolaan hara dan
implementasi optimalisasi meningkatkan produktivitas produksi benih lada bermutu.
lahan rawa pasang surut untuk lahan rawa.
pertanian berkelanjutan. Hasil Melalui penelitian di lapang
penelitian ini diharapkan dapat Penelitian dilaksanakan di diperoleh (1) Pemberian
membantu pengambil kebijakan lokasi program ”Serasi” , Kab. hara dengan dosis 50% dari
dalam optimalisasi pemanfaatan Barito Kuala Kalsel dan Kab. rekomendasi dan dilakukan
lahan rawa untuk mendukung Banyuasin Sumsel. Penelitan dengan fertigasi statis
peningkatan produksi beras terdiri atas dua kegiatan yaitu (1) meningkatkan pertumbuhan
nasional. implementasi teknologi ”panca- tanaman lada (tinggi tanaman,
kelola” untuk meningkatkan IP jumlah daun, diameter sulur),
Implementasi Teknologi dan produktivitas lahan rawa produksi stek lada (diameter
“Panca-Kelola” Pengelolaan pada hamparan seluas 6 ha, dan sulur, jumlah stek satu buku,
Lahan Rawa untuk (2) perbaikan teknologi ”panca- stek lada perdu), kandungan
Peningkatan IP dan kelola” pada lahan rawa pasut klorofil daun, mutu benih (daya
Produktivitas Lahan Rawa tipe B (kegiatan pendukung). tumbuh, tinggi tunas) dibanding
Implementasi teknologi panca- perlakuan kontrol (SOP); (2)
Upaya peningkatan produk- kelola meningkatkan produk- Peningkatan jumlah tunas yang
tivitas lahan rawa dan tivitas padi menjadi 6,96 t/ha dipelihara sampai enam tunas

10 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

a b

c d

Pertumbuhan tanaman lada pada berbagai perlakuan hara dan jumlah tunas yang dipelihara. A dan B pada tiang
panjat mati; C dan D pada tiang panjat hidup pada saat tanaman lada berumur 12 bulan

meningkatkan produksi stek tambang timah di Desa Bukit Rehabilitasi LBT untuk
satu cabang, dengan mutu stek Kijang, Kecamatan Namang, Tanaman Pangan, Pakan, dan
(daya tumbuh, diameter sulur) Kabupaten Bangka Tengah dan Hortikultura
yang tetap tinggi; (3) Jenis tiang lahan bekas tambang batubara
panjat mati lebih baik dibanding di Desa Embalut, Kecamatan Bahan organik, terutama pupuk
tiang panjat hidup dengan tinggi Tenggarong Seberang, Kabu- kandang, merupakan faktor
tanaman 37-66%), jumlah daun paten Kalimantan Timur. penentu keberhasilan rehabilitasi
72,30-73,52, diameter sulur lahan bekas tambang timah.
Penelitian berlangsung pada
30,13-51,63 mm, dan produksi
tahun 2016 sampai 2019 dengan Pemberian pupuk kandang dapat
stek lada satu buku 32,17-140%.
output akhir adalah informasi dikombinasikan dengan kompos
dan teknologi rehabilitasi tandan kosong kelapa sawit
B. TEKNOLOGI
REHABILITASI lahan terlantar bekas tambang dengan perbandingan 1:2 atau 10
LAHAN BEKAS dalam mendukung program t/ha pupuk kandang ditambah 20
TAMBANG (LBT) peningkatan produktivitas lahan t/ha kompos tandan kosong kelapa
menuju swasembada pangan dan sawit. Hasil penelitian terhadap
Penelitian rehabilitasi lahan bekas pertanian ramah lingkungan. sifat kimia tanah pada LBT timah
tambang (LBT) dilaksanakan pada Beberapa penelitian rehabilitasi berdasarkan kedalaman tanah
dua lokasi, yaitu pada lahan bekas LBT adalah sebagai berikut: dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sifat kimia tanah di areal tanaman pangan pada lahan bekas tambang timah, Bangka Tengah, 2019

Pengamatan tanah Kedalaman S Fe Al Mn Cu Zn B Pb Cd Hg

cm ppm ..................................... ppm ......................................... Ppb


Lahan jagung 0-20 0,018 1,08 1,51 52 15 15 50 14 td td
Lahan jagung 20-40 0,003 1,51 1,42 32 8 30 38 48 0,11 td
Lahan kc tanah 0-20 0,005 0,87 1,58 50 28 31 79 4 0,16 td
Lahan kc tanah 20-40 0,001 0,92 1,61 81 17 17 55 7 0,09 td
Lahan ubi jalar 0-20 0,005 0,97 1,75 66 20 16 50 11 0,07 td
Lahan ubi jalar 20-40 0,011 0,70 1,29 16 6 3 40 8 td td

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 11


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

pintoi, Clytoria, Indigofera) dan


rumput (odot, gajah Taiwan,
Bd mulato) sangat rendah, jauh
di bawah ambang batas. Pada
lahan bekas tambang batubara,
analisis tanah dilakukan pada
lahan yang ditanami mukuna,
jagung, dan rumput pakan. Data
analisis memperlihatkan kadar
bahan organik sangat rendah,
unsur hara mikro berkisar dari
sangat rendah sampai rendah,
dan logam berat Pb, Cd, dan
Hg tidak terdeteksi. Logam
berat yang terkandung masih di
bawah ambang batas, sedangkan
Demplot pengembangan tanaman pangan dan hortikultura pada lahan Mn sangat tinggi. Hal ini yang
bekas tambang timah di Bangka Tengah, 2019
menyebabkan tanah menjadi
keras bila kering dan sulit diolah
Kondisi lahan bekas tambang dibandingkan dengan lahan dalam konsisi basah.
sangat bervariasi, hal dapat tanaman pangan. Sedangkan
terlihat pada Tabel 1. Pengamatan untuk logam berat Pb pada C. INOVASI FORMULA
tanah pada areal tanaman pangan lahan TPT rata-rata lebih tinggi PUPUK
memperlihatkan unsur mikro dibandingkan dengan lahan
seperti S, Fe, Al, Mn, Cu, Zn tanaman pangan. Begitu juga Formula Dekomposer Unggul
dan B yang bervariasi dengan Cd yang terdeteksi pada lahan untuk Merombak Sisa Tanaman
2 kedalaman (0-20 cm dan 20- pangan tidak terdeteksi namun
40 cm). Variasi data ini dapat pada lahan TPT. Perbedaan hasil Teknologi ameliorasi dan
diakibatkan oleh kegiatan analisis ini berimplikasi pada pemupukan di lahan rawa
pentingnya analisis tanah pada mengandung pirit atau lahan
penambangan dan/atau sifat
setiap lokasi. sulfat masam menjadi tulang
dari unsur tersebut yang mobil
terhadap tekstur pasir. Beberapa punggung upaya percepatan pe-
Hasil analisis menunjukkan mulihan lahan terlantar sebagai
unsur logam berat masih
logam berat Pb yang terkandung dampak perturan pemerintah
terditeksi namun masih dibawah
pada tanaman berbagai jenis tentang larangan penyiapan lahan
ambang batas. legume (Stylosantes, Arachis pertanian dengan cara membakar.
Rehabilitasi LBT untuk
Pengembangan Tanaman
Pakan Ternak

Aspek yang perlu diperhatikan


dalam pengembangan tanaman
pakan ternak (TPT) pada lahan
bekas tambang timah adalah
logam berat yang terkandung di
tanah. Unsur hara mikro yang
terdapat pada lahan tanaman
pangan berbeda dengan lahan Pertumbuhan tanaman pakan ternak pada lahan bekas tambang timah,
Bangka Tengah, 2019
TPT. Pada lahan TPT, unsur
hara mikro rata-rata lebih rendah

12 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Peningkatan Potensi Sumber Daya Lahan

Penelitian pemupukan pada tanaman jeruk di KP.


Proses pengomposan sisa vegetasi Balitjestro, Malang, Jawa Timur, dengan perlakuan
di lapan kontrol, NPK standar, 1x NPK PUTK,
dan 2x NPK PUTK

Teknologi ini didukung oleh sumber pupuk P akan membantu 1x NPK dengan dosis yang
penyediaan formula dekomposer memperkuat efek ameliorasi ditetaptakan melalui implementasi
unggul yang diperoleh dari menggunakan kompos insitu Perangkat Uji Tanah Kering
hasil uji aktivitas di lapang karena fosfat alam mampu (PUTK) yang disempurnakan
dan dapat digunakan untuk menetralkan kemasaman tanah. memberikan bobot buah total,
mendekomposisi berbagai bobot rata-rata per buah, jumlah
bahan organik. Pengomposan Rekomendasi Pemupukan buah, dan nilai Brix yang tidak
bahan organik secara insitu Tanaman Jeruk Berdasarkan berbeda nyata dengan NPK standar.
adalah upaya termurah untuk PUTK yang Disempurnakan Dosis rekomendasi pemupukan
mendapatkan bahan amelioran NPK dari PUTK berkesesuaian
sebagai pengganti membuka Penelitian validasi rekomendasi dengan dosis uji tanah berdasarkan
lahan dengan cara membakar. pemupukan pada tanaman status hara tanah dan kebutuhan
Penggunaan fosfat alam sebagai jeruk menunjukkan pemupukan hara tanaman jeruk.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 13


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan
Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Inovasi Varietas Unggul


dan Perbenihan

Indonesia terus berupaya menghasilkan varietas unggul


baru yang telah terbukti mampu meningkatkan produksi
karena berdaya hasil tinggi, tahan hama penyakit utama,
dan memiliki beberapa kelebihan lainnya. Untuk dapat
dikembangkan secara luas, benih bermutu dari varietas
unggul tersebut perlu tersedia dalam jumlah yang cukup
dan tepat waktu. Balitbangtan pada tahun 2019 telah
menghasilkan varietas unggul berbagai komoditas guna
meningkatkan produksi pertanian dan mendukung upaya
pencapaian swasembada pangan berkelanjutan.

A. VARIETAS UNGGUL
TANAMAN

Padi Unggul Inpari-46 GSR


TDH

Varietas ini cocok ditanam pada


lahan sawah tadah hujan. Agak
tahan terhadap wereng batang
cokelat biotipe 1, tahan penyakit
hawar daun bakteri patotipe
Penampilan malai, beras, dan, gabah varietas Inpari-46 GSR TDH
III, tahan penyakit blas ras 133
dan agak tahan ras 033, 073 dan
173 dengan potensi hasil 9,08 Padi Varietas Inpari-IR Nutri 68144-2B- 2-2-3-166 ///IRRI145
ton/ha, rata-rata 6,74 ton/ha. Zinc dan mengandung Zn tinggi, 34,51
Pengembangan varietas Inpari-46 ppm. Hal ini diharapkan dapat
GSR TDH diharapkan dapat Varieras Inpari-IR Nutri membantu program pemerintah
meningkatkan produktivitas lahan Zinc berasal dari persilangan dalam mengatasi gizi buruk dan
sawah tadah hujan. IR91153-AC 82/IR05F102//IR meminimalisasi masalah stunting

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 15


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

(anak cebol). Selain kaya nutrisi,


varietas Inpari-IR Nutri Zinc
juga berpotensi hasil tinggi, 9,98
t/ha dengan rata-rata 6,21 t/ha,
agak tahan hama wereng batang
cokelat (WBC) biotipe-1 dan 2,
tahan penyakit hawar daun bakteri
(HDB) patotipe III, tahan penyakit
blas ras 033, agak tahan penyakit
Penampilan varietas unggul Baroma di lapangan (kiri) dan varietas Basmati (kanan)
tungro inokulum Garut dan
yang merupakan salah satu tetua varietas Baroma.
Purwakarta. Varietas unggul ini
berumur 115 hari, tinggi tanaman
95 cm, dan direkomendasikan pulen, potensi hasil mencapai patotipe III dan IV, tahan penyakit
dikembangkan pada lahan sawah 11,91 ton/ha dan rata-rata hasil blas ras 033, dan tahan penyakit
irigasi dengan ketinggian 0-600 m 6,73 ton/ha dengan tekstur nasi tungro.
dpl. pulen. Dibandingkan dengan

Pengembangan varietas Inpari-IR Nutri Zinc (kiri) diharapkan dapat mengatasi masalah Malai varietas Pamera berukuran panjang,
stunting pada beberapa daerah di Indonesia. Bentuk gabah dan beras varietas Inpari-IR mirip varietas Basmati
Nutri Zinc dibanding Inpari-5 Merawu dan Ciherang (kanan)

Padi Varietas Pamera


Padi Varietas Baroma padi beras merah varietas
Inpari-24 yang dilepas empat
Varietas Pamera merupakan
Varietas unggul Baroma berasal tahun yang lalu, varietas Pamelen
turunan dari galur Pusa Basmati-4
dari persilangan B10532E-KN- lebih unggul dari segi potensi
dengan potensi hasil 11,33 ton/
38-2LR-B387-3/Pusa Basmati-5, hasil, umur lebiih genjah (112 hari
ha, rata-rata 6,43 ton/ha. Varietas
umur 113 hari, tinggi tanaman 112 setelah sebar (HSS), kandungan
unggul ini tahan penyakit hawar
cm, tekstur nasi pera, potensi hasil total fenolik 6929,8 ± 482,3 mg
daun bakteri patotipe III dan VIII,
9,18 ton/ha dengan rata-rata 6,01 GAE*/100 g BPK. Varietas ini
tahan penyakit blas ras 033 dan
ton/ha. Varietas unggul ini agak agak tahan terhadap hama wereng
173. Tekstur nasi varietas Parmera
tahan hama wereng batang cokelat cokelat biotipe-1, agak tahan
tergolong sedang dan cocok
biotipe-1, agak tahan penyakit penyakit hawar daun bakteri
hawar daun bakteri patotipe III,
tahan patotipe IV dan VIII, agak
tahan penyakit blas ras 033, 101,
tahan ras 173. Varietas Baroma
sesuai dikembangkan pada lahan
sawah irigasi dataran rendah
hingga ketinggian 600 m dpl.

Padi Varietas Pamelen

Varietas Pamelen merupakan padi Penampilan tanaman padi varietas Pamelen di Kebun Percobaan
Sukamandi, Jawa Barat
dengan beras merah, tekstur nasi

16 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

dikembangkan pada lahan sawah


irigasi dataran rendah sampai
ketinggian 600 mdpl dengan rasa
nasi sedang. Potensi hasil 11,33
ton/ha dan rata-rata hasil 6,43 ton/
ha.

Padi Varietas Jeliteng


Varietas Paketih, potensi hasil Varietas Mantap tahan penyakit hawar
Varietas Jaliteng merupakan 9,46 ton/ha daun bakteri dengan potensi hasil
padi dengan beras hitam dengan 9,1 ton/ha
kandungan fenolik sangat tinggi,
yaitu 7104,3 ± 417,9 mg GAE*/100 daun bakteri patotipe III dan IV, bakteri patotipe III dan VIII,
g BPK. Potensi hasilnya 9,87 ton/ tahan penyakit blas ras 073 dan rentan penyakit blas strain 033,
ha dengan rata-rata 6,18 ton/ 173, agak tahan blas ras 033 dan 073, 133 dan 173, agak tahan
ha, umur genjah, tanaman tidak 133. Varietas unggul Paketih penyakit tungro inokulasi Garut
terlalu tinggi dan memiliki vigor cocok dikembangkan pada lahan dan Purwakarta, cocok ditanam
yang baik. Varietas ini agak tahan sawah irigasi dataran rendah pada lahan sawah irigasi dataran
hama wereng cokelat biotipe-2 hingga ketinggian 600 m dpl. rendah sampai 600 mdpl dengan
dan 3, tahan terhadap penyakit potensi hasil 9,5 ton/ha, rata-rata
hawar daun bakteri patotipe IV, Padi Varietas Mantap 7,1 ton/ha dan tekstur nasi pulen.
tahan penyakit blas ras 033 dan
073, sesuai dikembangkan pada Berasal dari persilangan Bio12/
lahan sawah irigasi dataran rendah RHS412-1CX-20X-02H, varietas
sampai 600 mdpl. Potensi hasil Mantap agak tahan terhadap hama
9,87 ton/ha, rata-rata 6,18 ton/ha, wereng batang coklat biotipe 1, 2
dengan rasa nasi pulen. dan 3, tahan penyakit hawar daun
bakteri patotipe III dan VIII, agak
tahan terhadap penyakit tungro
inokulasi Garut dan Purwakarta.
Potensi hasilnya 9,1 ton/ha, rata-
rata 7,2 ton/ha, dengan rasa nasi
pulen. Varietas unggul Mantap
Varietas Inpari-45 Dirgahayu, potensi hasil 9,5
sesuai dikembangkan pada lahan ton/ha dengan tekstur nasi pulen
sawah irigasi dataran rendah
sampai 700 m dpl.
Varietas Jeliteng memiliki beras hitam
dengan kandungan fenolik tinggi Padi Varietas Inpari-45 Padi Varietas Inpari Digdaya
Dirgahayu
Padi Varietas Paketih Varietas unggul ini mampu
Varietas Inpari-45 Dirgahayu berproduksi 9,5 ton/ha dengan rata-
Varietas Paketih adalah hasil adalah hasil persilangan antara rata hasil 7,92 ton/ha dan tekstur
persilangan antara padi ketan hitam varietas Cibogo dengan Ciherang, nasi pulen. Cocok dikembangkan
dan varietas Pandan Wangi Cianjur, umur 116 hari setelah semai, pada lahan sawah irigasi dataran
umur 112 hari, tinggi tanaman 107 tinggi tanaman 120 cm, tekstur rendah sampai ketinggian 600
cm, tahan rebah, tekstur nasi ketan, nasi pulen, potensi hasil 9,5 ton/ m dpl, varietas Inpari Digdaya
potensi hasil 9,46 ton/ha dengan ha dengan rata-rata 7,1 ton/ha agak tahan terhadap hama wereng
rata rata 6,32 ton/ha. Varietas ini Varietas ini agak tahan hama batang cokelat biotipe 1, 2 dan 3
agak tahan hama wereng cokelat wereng cokelat biotipe-1, 2, dan serta agak tahan penyakit hawar
biotipe- 1, tahan penyakit hawar 3, tahan penyakit hawar daun daun bakteri patotipe III dan IV.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 17


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Varietas Inpari Digdaya mampu berproduksi 9,5


ton/ha pada lahan sawah irigasi dataran rendah
Varietas Bio Patenggang Agritan dapat dkembangkan
pada lahan kering dan lahan sawah

Padi Varietas Bio Patenggang sedangkan di lahan sawah irigasi Selain berdaya hasil tinggi yang
Agritan 8,5-9,0 ton/ha, lebih tinggi dari mencapai 13,78 ton/ha dengan
hasil uji pada petak pembanding rata-rata 11,03 ton/ha, varietas
Varietas Bio Patenggang Agritan yang hanya berproduksi 6 ton/ha. Jharing-1 tahan terhadap patogen
adalah turunan dari padi gogo Pada lahan sawah tadah hujan di Peronosclerospora philippinensis,
varietas Situ Patenggang yang Kabupaten Ogan Komering Ulu agak tahan penyakit bulai jenis
dilepas pada tahun 2003. Sebagian Timur (OKUT), Sumatera Selatan, patogen Peronosclerospora
petani telah mengembangkan MT II 2018, hasil varietas Bio maydis, dan agak tahan ter-
varietas Situ Patenggang yang Patenggang Agritan 36,4% lebih hadap penyakit hawar daun
selain sebagai padi gogo juga tinggi dibanding varietas Ciherang (Helmintosporium maydis) dan
adaptif pada kondisi genangan yang biasa ditanam petani. Lokasi karat daun (Puccinia polysora).
atau sawah sehingga dikenal pengujian diketahui merupakan Jagung hibrida ini juga toleran
sebagai padi amfibi. Beberapa daerah endemis penyakit blas dan kekeringan dan beradaptasi luas
tahun kemudian varietas Situ hama wereng cokelat. pada dataran rendah sampai
Patenggang dilaporkan rentan dataran tinggi.
terhadap penyakit blas ras 073, Pada MT I 2019 pemerintah
033, 001, 373, dan 041. Untuk daerah setempat mengembangkan
lebih meningkatkan ketahanan varietas Bio Patenggang Agritan
varietas Situ Patenggang terhadap di empat lokasi berbeda dengan
hama dan penyakit utama dila- luasan 10,25 ha. Varietas Bio
kukan dengan mengintroduksi Patenggang Agritan ternyata
gen ketahanan yang bersifat mempunyai daya adaptabilitas
durable resistance (resistensi yang tinggi pada berbagai
yang tahan lama). Dari penelitian agroekosistem, seperti lahan
ini dihasilkan beberapa galur, satu kering, lahan sawah tadah hujan,
diantaranya dilepas dengan nama dan lahan sawah irigasi. Varietas
Bio Patenggang Agritan. unggul ini berumur 120–125 hari
setelah semai dengan hasil rata-
Setelah dilepas sebagai varietas rata pada lahan kering di tingkat
unggul, Bio Patenggang Agritan petani 4,7 t GKG/ha.
dikembangkan di beberapa lokasi,
baik di lahan kering maupun lahan Jagung Hibrida Varietas
sawah tadah hujan dan lahan Jharing-1
sawah irigasi. Pada lahan kering
Jagung hibrida varietas Jharing-1
dan lahan sawah tadah hujan, Jagung hibrida berdaya hasil memiliki potensi hasil 13,78 ton/ha
hasil varietas Bio Patenggang lebih tinggi dibandingkan dan tahan terhadap beberapa
berkisar antara 6,8- 7,7 ton/ha, dengan jagung bersari bebas. penyakit penting

18 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Jagung Hibrida Varietas JH-29 Numbu, berumur pendek 65 hari,


dapat diratun dan hasil biomas
Potensi hasil jagung hibrida JH- 60,31 ton/ha dengan kadar gula
29 mencapai 12,6 ton/ha dengan brix rata-rata 13,4%. Varietas
rata-rata 11,7 ton/ha. Selain unggul gandum ini memiliki
berpotensi hasil tinggi, varietas potensi 12,93 ton/ha, tahan
JH-29 juga mengandung protein terhadap penyakit karat daun,
dan karbohidrat yang tinggi. dan bercak daun, sangat tahan
Kandungan protein varietas JH- Jagung hibrida varietas JH-30 penyakit antraknosa dan busuk
29 lebih tinggi 10% dari varietas berpotensi hasil 12,6 ton/ha batang.
JH-27. Varietas JH-29 memiliki
menengah dan dataran tinggi
tinggi tanaman sekitar 225 cm dan
karena lebih tahan penyakit hawar
tinggi letak tongkol 115 cm dari
daun dan bulai patogen P. maydis.
atas permukaan tanah. Bentuk
tongkol silindris mengerucut,
Jagung hibrida varietas JH-30
warna biji orange dengan jumlah
memiliki tinggi tanaman sekitar
16-20 baris biji per tongkol.
224 cm dan tinggi letak tongkol
Keunggulan varietas JH-29
sekitar 115 cm. Bentuk tongkol
adalah dapat beradaptasi luas pada
semi silindris, warna biji kuning
dataran rendah sampai dataran Penampilan tanaman dan tongkol gandum
orange dengan jumlah 14-16 varietas Soper-9 Agritan
tinggi di samping potensi hasil
baris biji per tongkol. Kandungan
tinggi yaitu 13,6 ton/ha dengan Gandum Varietas Soper-9
proteinnya lebih tinggi yaitu
rata-rata hasil 11,7 ton/ha. Agak Agritan
10,12% dan kandungan lemak
tahan penyakit bulai jenis patogen
9,03%. Jagung hibrida ini agak
Peronosclerospora philippinensis Sorgum Soper-9 Agritan
tahan terhadap penyakit bulai
dan Peronosclerospora maydis, merupakan salah satu varietas
jenis patogen P. philippinensis
agak tahan penyakit hawar daun gandum yang juga mempunyai
dan P. maydis serta agak tahan
(Helmintosporium maydis) dan beberapa keunggulan, antara
penyakit hawar daun (H. maydis)
karat daun (Puccinia polysora). lain potensi hasil 8,33 ton/ha,
dan karat daun (P. polysora).
kandungan karbohidrat 69,4%
dan protein 9,12, kadar gula brix
17,90%, volume nira 274 ml,
produksi biomas 56 ton/ha, dan
tahan rebah.

Jagung hibrida varietas JH-29 mampu


berproduksi 13,6 ton/ha dan tahan
terhadap penyakit utama tanaman jagung Penampilan tanaman dan tongkol gandum varietas Soper-7 Agritan

Varietas Jagung Hibrida JH-30 Sorgum Varietas Bioguma


Gandum Varietas Soper-7 Agritan
Agritan
Varietas JH-30 berpotensi hasil
12,6 ton/ha dengan rata-rata Sorgum adalah sumber pangan
Sorgum Soper-7 Agritan adalah penting setelah gandum, padi,
11,3 ton/ha. Jagung hibrida ini
hasil persilangan antara H-183-A/ jagung, dan barley. Biji sorgum
cocok dibudidayakan di dataran

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 19


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

bioenergi. Varietas Bioguma-3


Agritan memiliki potensi hasil 8,3
ton/ha, kandungan brix ±15,5%,
agak tahan terhadap penyakit
karat daun, agak tahan penyakit
bercak daun dan antraknosa, dan
sangat tahan terhadap penyakit
busuk batang, dapat beradaptasi
Sorgum manis varietas Bioguma Agritan pada lingkungan suboptimal, dan
digunakan sebagai bahan baku Varietas Bioguma-1 Agritan juga potensial sebagai bahan baku
industri pati, gula cair (sirup), memiliki potensi hasil 9,26 ton/ bioenergi.
jaggery (semacam gula merah), ha, kandungan brix ±15,5%,
etanol, lem, cat, kertas, degradable tahan terhadap penyakit karat Kedelai Varietas Dering-2
plastics, dan lain-lain. Biji sorgum daun, agak tahan terhadap
juga dimanfaatkan sebagai bahan penyakit antraknosa, dan sangat Varietas Dering-2 merupakan
campuran ransum pakan ternak tahan terhadap penyakit busuk hasil persilangan antara galur
unggas, sedangkan batang dan batang, beradaptasi baik pada Arg/GCP-335 dengan varietas
daunnya untuk pakan ternak lingkungan luas, dan berpotensi Baluran. Varietas unggul kedelai
ruminansia. Jenis sorgum yang sebagai bahan baku bioenergi. ini toleran kekeringan selama
batangnya mengandung kadar Varietas Bioguma-2 Agritan fase reproduktif. Keunggulan
gula cukup tinggi disebut sorgum memiliki potensi hasil 9,3 ton/ha, lain yang dimilikinya adalah agak
manis. Budi daya sorgum telah kandungan brix ±14,6%, tahan tahan hama ulat grayak, pengisap
berkembang di beberapa wilayah terhadap penyakit karat daun, polong, penggerek polong, dan
di Indonesia, terutama di daerah bercak daun, agak tahan penyakit agak tahan penyakit karat daun.
dengan ekosistem lahan kering antraknosa, dan sangat tahan Potensi hasilnya dapat mencapai
beriklim kering, seperti Sulawesi penyakit busuk batang, adaptif 3,32 ton/ha dengan kandungan
Selatan Sulawesi Tenggara, Nusa pada lingkungan optimal, dan protein 35,96% bk dan lemak
Tenggara Barat, Nusa Tenggara berpotensi sebagai bahan baku 19,74% bk.
Timur, DI Yogyakara (DIY),
Jawa Tengah, dan Jawa Timur
tetapi dengan hasil dan mutu yang
masih rendah. Upaya peningkatan
produktivitas dan mutu serta
ketahanan/toleransi tanaman
sorgum terhadap cekaman biotik/
abiotik antara lain dilakukan
melalui perbaikan genetik yang
menghasilkan varietas unggul.
Pertumbuhan tanaman dan biji kedelai varietas Dering-2

Bioguma-1 Agritan adalah varietas


unggul sorgum hasil perbaikan
genetik varietas Numbu melalui
mutasi menggunakan iradiasi sinar
gamma yang dikombinasikan
dengan kultur in vitro. Dari
perbaikan genetik varietas
dihasilkan tiga varietas sorgum
manis yang dilepas dengan nama
Bioguma-1 Agritan, Bioguma-2 Biji dan penampilan tanaman kedelai varietas Dering-3
Agritan, dan Bioguma-3 Agritan.

20 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Kedelai Varietas Dering-3

Kedelai varietas Dering-3


merupakan hasil seleksi
persilangan antara varietas
Dering-1 dengan Burangrang.
Keunggulan yang dimiliki
adalah potensi hasil 2,99 ton/
ha dengan rata-rata 2,42 ton/ha, Varietas Demas-3, potensi hasil 2,88 ton/ha dan tahan terhadap ulat grayak
toleran kekeringan selama fase yang merupakan hama penting tanaman kedelai

reproduktif, agak tahan terhadap Kedelai Varietas Demas-3 ton/ha dengan rata-rata 1,79 ton/
ulat grayak, agak tahan hama ha, bobot 100 biji 3,63 gram,
pengisap polong dan penggerek Vareitas Demas-3 merupakan agak tahan penyakit bercak
polong, agak tahan penyakit karat hasil seleksi silang balik daun, embun tepung, dan hama
daun, dan kandungan protein galur G511H dengan varietas penggerek polong Maruca
40,49% bk. Anjasmoro. Keunggulan varietas testulalis. Biji varietas Vimil-1
ini antara lain potensi hasil tinggi berukuran kecil dan polong masak
Kedelai Varietas Demas-2 2,88 ton/ha dengan rata-rata serempak.
2,66 ton/ha, agak tahan terhadap
Varietas Demas-2 merupakan hasil penyakit karat daun (Phakopsora Kacang Hijau Varietas Vimil-2
seleksi terhadap hasil persilangan pachirhyzi Syd), peka penyakit
virus SMV, peka hama pengisap Kacang hijau varietas Vimil-2
GH11H x Anjasmoro, dengan
polong (Riptortus linearis), agak adalah hasil persilangan antara
berbagai keunggulan, antara lain
tahan terhadap hama ulat grayak varietas Sampeong dengan galur
potensi hasil 3,27 ton/ha dengan
(Spodoptera litura F), kandungan MMC 679, umur tanaman 57 hari,
rata-rata hasil 2,79 ton/ha, agak protein 37,20% bk, dan kandungan jumlah polong berkisar antara
tahan terhadap penyakit karat lemak 17,71% bk. 12-17 dengan rata-rata 12 biji
daun (Phakopsora pachirhyzi per polong. Potensi hasil varietas
Syd), peka penyakit virus SMV, unggul kacang hijau ini 2,20 ton/
agak tahan hama pengisap ha dengan rata-rata 1,73 ton/ha,
polong (Riptortus linearis), dan bobot 100 biji 3,73 gram, tanaan
tahan terhadap hama ulat grayak agak tahan terhadap penyakit
(Spodoptera litura F) dengan bercak daun, embun tepung, dan
kandungan protein 37,53% bk dan hama penggerek polong Maruca
lemak 19,72% bk. testulalis, ukuran biji kecil dan
masak serempak.
Penampilan biji kedelai kacang
hijau varietas Vimil-1

Kacang Hijau Varietas Vimil-1

Varietas Vimil-1 merupakan


hasil persilangan antara galur
679 dengan varietas Sampeong,
berumur genjah 57 hari, jumlah
polong berkisar antara 13-20 Kacang hijau varietas Vimil-2, potensi hasil
2,20 ton/ha
Pertumbuhan tanaman dan biji dengan rata-rata 12 biji per
kedelai varietas Demas-2, potensi polong, Varietas unggul kacang
hasil mencapai 3,27 ton/ha
hijau ini berpotensi hasil 2,06

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 21


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Ubi kayu Vamas-1 mampu berproduksi 43,61 ton/ha


Bawang merah varietas Ambasador-3
Agrihorti mampu berproduksi 21,64-
23,92 ton/ha umbi basah dan 12,17-
Ubi Kayu Varietas Vamas-1 Balitbangtan telah melepas 13,53 ton/ha umbi kering
varietas unggul baru cabai merah
Varietas Vama-1 merupakan dengan nama Malindo Agrihorti.
Jengkol Varietas Lokan Pessel
turunan dari hasil persilangan Varietas unggul ini mempunyai
terbuka dengan tetua betina warna buah matang merah cerah,
Sebagian besar warga Indonesia
CMR44-29-12. Varietas unggul rasa pedas, cocok dikembangkan
menyukai jengkol karena rasanya
ini mampu berproduksi 43,61 pada dataran tinggi dengan elevasi
yang enak dan legit. Dilepas pada
ton dengan rata-rata 32,42 ton/ ±1.250 m dpl, adaptif pada musim
tahun 2019, jengkol varietas
ha, kadar pati tinggi 22,14% kemarau, dan hasilnya berkisar
Lokan Pessel mempunyai
bb dan 83,65% bk, agak tahan antara 12,67-15,94 ton/ha.
beberapa keunggulan, antara lain
hama tungau pada lahan kering,
produktivitas tinggi per pohon
agak tahan penyakit busuk umbi Bawang Merah Varietas
tinggi per tahun (180-250 kg),
(Fusarium spp.), dan sudah dapat Ambasador-3 Agrihorti
bobot polong per tandan berkisar
dipanen pada umur 7 bulan.
antara 302,6-505,5 gram dengan
Bawang merah banyak dibutuhkan
jumlah polong berkisar antara
masyarakat sebagai penyedap
9-16 per tandan, jumlah polong isi
Cabai Merah Varietas Malindo masakan. Ketersediaannya di
7-16 per tandan. Selain itu varietas
Agrihorti pasaran juga fluktuatif. Pada saat
unggul jengkol ini memiliki bobot
produksi tidak memadai harganya
biji 20,21-32,52 gram, dengan
Cabai merah adalah salah hampir selalu melonjak. Dalam
tingkat edible portion tinggi,
satu konoditas hortikultura upaya peningkatan produksi,
berkisar antara 43,86-52,82%.
yang banyak dibutuhkan dan Balitbangtan telah menghasilkan
ketersediaan dan harganya varietas unggul baru bawang
seringkali mengalami fluktuasi, merah yang dilepas dengan
terutama menjelang hari-hari nama Ambasador-3 Agrihorti.
besar keagamaan. Salah satu upaya Keunggulan varietas unggul
untuk mengantisipasi hal tersebut, ini adalah mampu berproduksi
21,64-23,92 ton/ha umbi basah
dan 12,17-13,53 ton/ha umbi
kering, susut bobot umbi relatif
rendah dan dapat dikembangkan
di dataran tinggi pada musim
hujan. Penciri utama varietas
Ambasador-3 Agrihorti adalah
seludang bunga berwarna putih Jengkol varietas Lokan Pessel,
dan bentuk umbi agak lancip. produktivitas 180-250 kg per pohon
Cabai merah varietas Malindo
tinggi per tahun dengan bobot biji
Agrihorti, hasil berkisr antara
20,21- 32,52 gram
12-15 ton/ha

22 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Krisan Varietas Btari Agrihorti

Krisan diminati oleh pecinta


bunga sehingga menjadi sumber
ekonomi bagi petani dan pedagang
bunga. Balitbangtan telah melepas
varietas unggul baru krisan
dengan nama Btari Agrihorti.
Keunggulannya adalah memiliki
kuntum bunga berwarna kuning
Aggrek Paphiopedilum Rupini Agrihorti berbunga ganda
cerah yang banyak dicari petani
dan pedagang, diameter kuntum
bunga cukup besar (6,06-8,27 Lili Varietas Raveena Agrihorti antara 29-35 hari. Pengembangan
cm), jumlah kuntum bunga 15-30 varietas Sintaponsoe diharapkan
kuntum per tanaman. Bunga lili disukai oleh umumnya dapat menekan jeruk impor yang
pencinta bunga. Untuk menambah kini membanjiri pasar.
koleksi lili bagi pencinta bunga
telah dilepas varietas Raveena
Agrihorti pada tahun 2019.
Keunggulan varietas unggul baru
bunga lili ini adalah memiliki
warna bunga orange cerah, tahan
lama dalam vas dan produktif
menghasilkan anakan/bulbil.

Krisan varietas Btari Agrihort memiliki


kuntum bunga berwarna kuning cerah

Anggrek Varietas Paphiopedilum


Rupini Agrihorti Varietas Sintaponsoe, hasil
pemuliaan tanaman jeruk secara
konvensional
Bagi pecinta bunga, anggrek
Lili varietas Raveena Agrihorti, warna
adalah primadona. Dilepas pada bunga orange cerah
tahun 2019, anggrek varietas
Paphiopedilum Rupini Agrihorti Jeruk Varietas Ortaji
memiliki beberapa keunggulan, Jeruk Varietas Sintaponsoe
antara lain berbunga ganda (dua Jeruk unggul baru varietas Ortaji
kuntum/tangkai), ukuran bunga Pada tahun 2019 Balitbangtan yang dilepas pada tahun 2019
yang besar dengan panjang 9,5- telah melepas varietas unggul jeruk memiliki beberapa keunggulan,
10,2 cm dan lebar 13,2-13,5 cm. yang diberi nama Sintaponsoe. antara lain ukuran buah relatif
Bentuk bunga (bracktea) broadly Varietas unggul baru ini memiliki besar, rasa manis sedikit asam dan
ovate. Selain itu warna bunga produksi tinggi, mencapai 24-36 jumlah biji sedikit. Penciri utama
petal cokelat kemerahan, Greyed kg per pohon per tahun, warna jeruk varietas Ortaji adalah kulit
Purple 184B, dan corak totol kulit buah kuning oranye, dan buah berwarna kuning oranye dan
cokelat kehitaman. daya simpan lebih lama, berkisar bentuk buah bulat memanjang.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 23


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Jeruk varietas Ortaji, bentuk buah bulat


memanjang dan jumlah biji sedikit Cengkeh pada fase berbunga (kiri) dan bunga masak petik
varietas Siantan Agribun (kanan)

Kayumanis Varietas Ceylon memiliki senyawa antipenuaan menyebar ke berbagai daerah


Zeyna Agribun-01 kulit. di Provinsi Jambi dan Sumatera
Barat.
Kayumanis banyak dimanfaatkan Varietas Ceylon Zeyna
sebagai bahan rempah, minyak Agribun-01 berproduksi tinggi Cengkeh Varietas Siantan
atsiri, dan oleoresin. Ceylon dengan mutu yang tinggi pula. Agribun
Zeyna Agribun-01 adalah varietas Potensi hasil kulit kering rata-
unggul baru kayumanis yang rata 3,51 kg/pohon atau setara Sampai tahun 2013 baru empat
memiliki aroma wangi, lembut, 3,12 ton/ha (populasi 890 pohon), varietas cengkeh yang telah dilepas
dan tidak mengandung kumarin, sinnamaldehid kulit 62,57%, di Indonesia, yaitu Zanzibar
yaitu senyawa yang bersifat kadar minyak atsiri kulit 0,84%, Karo, Zanzibar Gorontalo, AFO
antikoagulan, karsinogenik, dan kadar minyak atsiri daun 0,83%, dan Tuni Bursel. Varietas Siantan
hepatotoksik yang kuat. Hal kadar eugenol daun 91,59%.
Agribun yang dilepas pada tahun
ini penting artinya mengingat Varietas unggul kayumanis ini
2019 tergolong cengkeh tipe
kayumanis dimanfaatkan dapat dikembangkan di dataran
Siputih. Keunggulannya adalah
sebagai flavor pada makanan dan rendah sampai menengah pada
produktivitas bunga segar rata rata
minuman, bahan pewangi parfum, daerah beriklim basah.
111,42 ± 12,39 kg, setara dengan
dan antioksidan, antiinflamasi,
antimikroba, mengatasi penyakit 44,57 ± 4,96 kg bunga kering per
Kayumanis Varietas Burmani
diabetes mellitus dan hipertensi, Koerintji pohon per tahun, dapat dipanen
meningkatkan fungsi kognitif dan pada saat relatif lebih muda
mengurangi risiko kanker kolon, Keunggulan kayumanis varietas dibanding varietas yang dilepas
mengurangi kolesterol LDL dan Koerintji antara lain produktivitas sebelumnya.
meningkatkan HDL, mencegah kulit 126,25-201,51 kg bobot
dan merawat karies gigi, dan basah/pohon, setara dengan Hasil rata-rata bunga cengkeh
25,41-39,98 kg bobot kering/ segar varietas Zanzibar Karo
pohon. Ketebalan kulit kayumanis 47 kg, AFO 103 kg, Zanzibar
ini berkisar antara 3.65-6.65 Gorontalo 133,46 kg, dan Tuni
mm. Keunggulan lainnya yaitu Bursel 143,80 kg. Ukuran bunga
memiliki mutu kulit kayu yang cengkeh varietas Siantan Agribun
baik dengan kadar minyak adalah 0,41 ± 0,02 g (lebih besar
atsiri 1,29-3,57% dan kadar dari cengkeh Zanzibar), kadar
sinamaldehid 91,88-94,19% minyak atsiri 17,05 ± 1,59%, total
(standar SNI 50%). Karakteristik eugenol 77,45 ± 3,14%, kadar
mutu tersebut disukai oleh negara- true eugneol 74,66 ± 1,79%,
negara pengimpor kayumanis. kadar ß-caryophyllen 20,26 ±
Pertanaman dan daun kayumanis varietas
Zeyna Agribun-01, potensi hasil kulit Varietas Koerintji merupakan 2,38%, humulene 2,12 ± 0,33%,
kering 3,12 ton/ha kayumanis terbaik dan telah dan eugenil acetate 10,95%.

24 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Daun, buah basah, buah kering, dan fully pala varietas Tiangau Agribun

Pala Varietas Tiangau Agribun dilepas sebagai varietas unggul


diberi nama BEI-302S. Tinggi
Varietas Tiangau Agribun tanaman 98,2 + 4,9 cm, jumlah
merupakan pala unggul baru daun 26,9 + 1,4 helai, panjang
yang berasal dari Pulau Siantan, daun 55,2 + 4,4 cm, lebar daun
Kepulauan Riau. Varietas ini 33,3 + 7,2 cm, nisbah/indeks daun
memiliki bentuk buah yang mirip 0,60, dan umur berbunga 50%
dengan pala banda namun ukuran 59,6 + 4,5 hari. Produktivitas
buah dan bijinya lebih besar dan varietas BEI-302S adalah 2.036,2
punggung biji menggembung. + 323,4 kg/ha, indeks mutu 76,2
Potensi hasil varietas Tiangau + 16,48, indeks tanaman 156,0 +
Agribun mencapai 11.064 butir Tembakau cerutu besuki varietas
40,69, dan kadar nikotin 4,24 +
per pohon per tahun. Bobot buah, No. H382-T2 Agribun, produktivitas
krosok 1,38 ton/ha 1,06%.
biji, fully masing- masing 64,32
gram, 10,78 gram, dan 1,93 gram/ Tembakau Purwodadi Varietas
butir. Kadar minyak atsiri dan BEI-103
Agribun tahan terhadap penyakit
myristicin biji cengkeh Tiangau
Ralstonia solanacearum.
Agribun mencapai 13,12% atau
Tembakau puwodadi varietas
37,38% lebih tinggi dibandingkan
Tembakau Kasturi Varietas BEI-103 juga termasuk tipe galur
dengan varietas pala yang sudah
BEI-302S murni, tinggi tanaman 150,94 ±
ada sebelumnya.
24,60 cm, jumlah daun 35,51 ±
Selama penelitian, tembakau 4,87 helai, panjang daun 44,18 ±
Tembakau Cerutu Besuki
unggul ini diberi kode aksesi 7,39 cm, lebar daun 23,04 ± 3,70
Varietas No. H382-T2 Agribun
KKS006.208.293.ST/DarkJ cm, nisbah/indeks daun 1,92,
dengan tipe galur murni. Setelah umur berbunga 50% 74,31 ±
Tembakau cerutu besuki varietas
No. H382-T2 Agribun memiliki
tipe varietas murni, tinggi
tanaman 239,45 ± 14,79 cm, umur
berbunga 70,71 ± 2,8 hari setelah
tanam (HST), jumlah daun 34 ±
1 helai, panjang daun ke-5 50,61
± 3,49 cm, lebar daun ke-5 1,45
± 6,71 cm, panjang daun ke-10
55,94 ± 2,98 cm, lebar daun ke-
10 30,34 ± 2,44 cm. Produktivitas
krosok varietas unggul ini 1,38
ton/ha, dek-om 62,88%, indeks
tanaman 71,33, dan kadar nikotin Tembakau kasturi varietas BEI-302S
1,09-1,29%. Varietas No.H382-T2

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 25


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Tembakau Aromatik Varietas batang rata-rata 6,7-11,7 btg/rpn,


BEI-101S bobot batang segar 15,3-25,5 kg,
produktivitas serat berkisar antara
Sebelum dilepas, varietas unggul 0,73-1,22 kg/btg atau 2.098-5.010
BEI-101S selama penelitian diberi kg/ha/tahun, dan kekuatan serat
kode aksesi KKS009.2006.171/ 36,71-57,25 gram/tex.
Dark B. Tembakau aromatik tipe
kasturi ini tumbuh dengan tinggi
tanaman 130,3 + 9,84 cm, jumlah
daun 24,8 + 1,45 helai, panjang
Tembakau purwodadi varietas
daun 55,2 + 4,55 cm, lebar daun
BEI-103, tahan penyakit Phytophtora 30,3 + 3,12 cm, nisbah/indeks
daun 1,92, umur berbunga 50%
3,21 hari. Potensil hasil varietas
57,5 ± 2,49 HST. Varietas unggul
BEI-103 1,74 ± 0,36 ton/ha,
BEI-101S berotensi hasil 1.615,7
indeks mutu 82,18 ± 6,65, indeks
+ 553,3 kg/ha, indeks mutu 42,46
tanaman 141,95 ± 29,35, kadar
+ 16,0, indeks tanaman 73,24 +
nikotin 1,11 ± 0,41%, dan tahan
45,47, kadar nikotin 3,85 ± 0,75%,
penyakit Phytophtora.
dan tahan penyakit Phytophtora. Abaka hote varietas Abakatas-1,
produktivitas serat 2.098-
Tembakau Lokal Varietas 5.010 kg/ha/tahun
Paiton-3
Abaka Rote Varietas EH
Tembakau lokal varietas Paiton-3
berasal dari tipe murni, tinggi Abaka rote varietas EH mampu
tanaman 181,65 ± 20,10 cm, mempoduksi serat 6.236 kg/ha/
jumlah daun 24,83 ± 4,52 helai, tahun, bobot batang segar 154.363
panjang daun 46,49 ± 5,08 cm, kg/ha/th , Rendemen serat 3,78%,
lebar daun 21,07 ± 2,80 cm, panjang batang 382,7 cm, lingkar
nisbah/indeks daun 2,21, umur batang 72,6 cm, jumlah anakan
berbunga 50% 60,21 ± 4,57 HST, 8,3 tan/rpn, kekuatan serat 39,3
panjang bunga tergolong sedang gram/tex.
Tembakau aromatik varietas
4,9 mm. Potensil hasil varietas
BEI-101S
lokal ini 1,33 ± 0,43 ton/ha,
indeks mutu 82,30 ± 3,18, indeks
tanaman 112,04 ± 43,17, kadar Abaka Hote Varietas Abakatas-1
nikotin 2,17 ± 0,38%, dan tahan
penyakit Phytophtora. Abaka (Musa textilis NEE) adalah
tanaman penghasil serat yang
dapat digunakan untuk berbagai
keperluan, antara lain sebagai
bahan pembuat tali yang kuat,
seperti tali pengikat kapal saat
bersandar di pelabuhan. Nama Abaka rote varietas EH, produktivitas
lokal Abaka adalah hote dan rote. serat 6.236 kg/ha/tahun

Panjang batang abaka hote Kelapa Dalam Varietas Cungap


varietas Akabatas-1 berkisar Merah
Tembakau lokal varietas Paiton-3 antara 229-294 cm, lingkar batang
bawah 42,5-41,2 cm, lingkar Kelapa merupakan komoditas
batang atas 5,4-28,1 cm, jumlah yang dapat diolah untuk berbagai

26 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

(A) Akar tanaman dewasa, (B) batang (C) akar kecambah, dan (D) buah muda
kelapa dalam varietas Cungap Merah

produk seperti minyak makan berturut-turut. Kelapa dalam ini berperan penting sebagai sumber
dan produk pangan lainnya. Pada dapat digunakan sebagai bahan benih untuk pengembangan pada
tahun 2019 Balitbangtan telah baku industri pangan maupun lahan pasang surut, kelapa dalam
melepas varietas kelapa dalam. nonpangan berpean penting varietas Zabak juga potensial
Varietas unggul Cungap Merah sebagai sumber benih dalam sebagai bahan baku industri
memiliki akar, batang dan buah pengembangan kelapa pada lahan kelapa parut kering, santan,
berwarna merah muda. Sabut kering beriklim kering. tepung kelapa, dan VCO.
dan air buahnya mengandung
antioksidan tinggi seperti beta Kelapa Dalam Varietas Zabak Kelapa Dalam Varietas Gambut
karoten dan anthosianin pada
sabut dan anthosianin pada air Kelapa dalam varietas Zabak Kelapa dalam varietas Gambut
buah. Dengan demikian, varietas berasal dari Jambi. Produksi, juga berasal dari Jambi. Produksi,
Cungap Merah dapat digunakan kadar minyak, dan proteinnya kadar minyak, dan proteinnya
sebagai bahan baku makanan tinggi. Produksi setara kopra tinggi. Produksi setara kopra
yang mempunyai antioksidan Kelapa Dalam asal Tanjung Kelapa Dalam asal Tanjung
tinggi dan sumber benih untuk Jabung Timur adalah > 3 ton Jabung Timur adalah > 3 ton
pengembangan kelapa dalam. kopra per hektar per tahun dengan kopra per hektar per tahun dengan
kadar minyak 64,74% dan protein kadar minyak 60,48% dan protein
Kelapa Dalam Varietas Nui Sua 8,60%. Varietas unggul ini adaptif
pada lahan pasang surut. Selain
Varietas unggul Nui Sua
berasal dari Kabupaten Sula,
Maluku Utara. Kelapa dalam ini
menghasilkan buah 3,8-4,0 ton/
ha/tahun) dan adaptif pada daerah
dengan curah hujan rendah atau
dengan bulan kering 5-9 bulan

Kelapa dalam varietas Nui Sua di Kelapa dalam varietas Zabak Tanaman dan daging buah kelapa
Kabupaten Sula, Maluku Utara dalam varietas Gambut

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 27


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

8,68% Varietas Gambut cocok


dikembangkan pada lahan pasang
surut dan buahnya dapat dijadikan
sebagai bahan baku industri kelapa
parut kering, santan, tepung
kelapa, dan VCO.

Kelapa Hibrida Varietas


Hengniu

Varietas unggul baru ini berasal


dari Manado, Sulawesi Utara
dengan keunggulan batang
pendek (tidak cepat tinggi), jarak
antarbekas daun cukup rapat,
cepat berbuah (<3 tahun mulai
berbunga), kadar minyak 62%
dan asam laurat 46,46%. Varietas
Hengniu cocok dikembangkan
pada lahan kering beriklim basah. Keragaan klon unggul kopi Besemah-1

Buahnya dapat digunakan sebagai


sumber benih dan bahan baku percabangan sekunder aktif Teh Varietas PGL-1
industri kelapa parut kering, (tipe kipas). Klon Besemah-1
santan, tepung kelapa, dan VCO. mempunyai hasil 2,60 ton/ha dan Teh varietas PGL-1 memiliki
potensi hasil pucuk daun 3,62 t/
ha, citarasa seduhan baik, kadar
polifenol tinggi (16,70%), dan
aktivitas antioksidan sangat kuat.
Bentuk daun varietas PGL-1 elip
memanjang, tepi daun bergerigi
teratur (denticulate), ujung daun
bertugi (aristate), warna pucuk
p+1 hijau kekuningan, daun tua
berwarna hijau tua, dan permukaan
daun bergelombang.

Pertanaman kelapa hibrida Hengniu (kiri) dan performa buahnya (kanan)

Kopi Klon Besemah-1 tergolong fine Robusta (81,25)


dengan karakter spicy, nutty,
Kopi klon Besemah-1 merupakan dan astringer. Umur ekonomis
hasil seleksi pohon induk di klon Besemah-1 dapat mencapai
Batu Belighe, Kecamatan 30 tahun dan rekomendasi
Pagar Alam, Sumatera Selatan. penanaman secara poliklonal.
Pertumbuhannya menyamping Gejala penyakit karat daun dan
(horisontal) karena berasal dari hama PBKo termasuk ringan.
hasil sambung tunas plagiotrop Klon Besemah-1 adaptif pada
pada batang bawah tanaman tua/ dataran tinggi (> 700 m dpl) di
tidak produktif. Percabangan daerah dengan tipe iklim A atau B Teh varietas PGL-1, potensil hasil
utama kaku melebar dengan Schmidth dan Ferguson. pucuk daun 3,62 ton/ha/th

28 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

(20%), warna belang hitam atau


dalam jumlah lebih kecil cokelat
tua, cokelat muda dan putih,
persentase belang 1-10%, profil
muka lurus (84%) dan sebagian
kecil cembung (16%), bertanduk
(60%) dan tidak bertanduk (40%),
tanduk berwarna kuning, orientasi
tanduk berupa tonjolan (48%),
Kambing Boerka Galaksi Agrinak selebihnya melengkung (12%).
Sifat kualitatif Comba Compass
B. BIBIT DAN GALUR Sumut, Kalbar, Kaltim, Sumbar, Agrinak betina yakni bulu
UNGGUL TERNAK Jatim, Sulut, Sultra, Babel, kepri, berwarna putih (54%) dan sebagian
Jambi, Bengkulu, Sumsel, Riau, (42%) berwarna cokelat atau
Kambing Boerka Galaksi NTB, Bali, dan Sulsel. Sebelum hitam (4%), pola warna campuran
Agrinak kambing Boerka didistribusikan dua warna (46%) atau satu warna
sudah dilakukan penyuntikan (24%) atau campuran tiga warna
Salah satu upaya perbaikan vitamin, penyediakan pakan (24%) atau totol-totol (6%), warna
produktivitas kambing di secukupnya, temasuk rumput belang cokelat muda atau dalam
Indonesia adalah meningkatkan hijau, dan sudah dilakukan uji jumlah kecil cokelat tua, cokelat
mutu genetik melalui persilangan RBT (Rose Bengal Test) dan MCF muda, putih dan hitam, persentase
kambing kacang dengan kambing (Malignant Catarrhal Fever). belang 1-10%, profil muka
Boer. Kambing kacang tahan lurus, tidak bertanduk dan sifat
terhadap penyakit, bersifat Domba Compass Agrinak keindukan baik. Domba Compass
prolifik, dan mampu beradaptasi Agrinak mampu beradaptasi pada
dengan lingkungan yang kurang Domba Compass Agrinak lingkungan tropis dan lembab,
baik. Kambing Boer merupakan adalah domba unggul hasil daya tahan terhadap internal
kambing tipe pedaging yang persilangan antara domba lokal parasit lebih tinggi atau sama
telah berkembang luas dan Sumatera dengan domba St. dengan domba lokal, mempunyai
pertumbuhannya cepat, kualitas Croix (Virgin Island, Amerika laju pertumbuhan lebih tinggi dari
daging sangat baik dan memiliki Serikat) dan domba Barbados domba lokal Sumatera.
tingkat reproduksi yang tinggi. Blackbelly (Barbados Islands)
Persilangan kedua jenis kambing dengan komposisi ½ domba lokal Galur Ayam SenSi-1 Agrinak
tersebut membentuk kambing Sumatera, ¼ St. Croix, dan ¼
potong unggul Boerka. Rata- Barbados Blackbelly. Pemuliaan Ayam Sensi-1 Agrinak adalah
rata bobot lahir kambing Boerka domba compass agrinak telah singkatan dari ayam sentul
adalah 2,7 kg, bobot sapih umur dilakukan sejak tahun 1986 yang terseleksi, yang merupakan salah
3 bulan 10,5 kg, bobot anak umur merupakan kerjasama antara satu galur murni (pure line) ayam
6 bulan 17,98 kg, dan bobot umur Small Ruminant-Collaborative lokal pedaging unggul dan dapat
satu tahun 23,85 kg. Research Support Program (SR- dimanfaatkan sebagai ayam niaga
CRSP) dengan Balai Penelitian (final stock) atau ayam tetua
Pada tahun 2019 telah dilepas Ternak, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. (parent stock). Ayam jenis ini
kambing Boerka Galaksi Agrinak memiliki dua varian berdasarkan
dengan litter size (jumlah anak Sifat kualitatif domba Compass warna bulu, yaitu abu dan pucak
yang dilahirkan dalam satu Agrinak jantan yakni sebagian (putih bercak hitam) dengan
kali kelahiran) 1,58 dan tingkat besar (68%) bulu berwarna putih keunggulan masing-masing.
kematian 6,36%. Program dan sisanya (32%) berwarna SenSi-1 Agrinak berbulu warna
penyebaran kambing Boerka coklat, pola warna campuran dua abu abu dengan keseragaman
sudah dilaksanakan sebanyak 917 warna (44%) atau satu warna 88%, bentuk jengger kacang
ekor ke 17 provinsi, yaitu Aceh, (36%) atau campuran tiga warna pada umur 70 hari. Berbobot

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 29


Inovasi Varietas Unggul dan Perbenihan

Penelitian pemuliaan melalui


seleksi terhadap itik Alabio
berlangsung selama lima
generasi. Hasil pemuliaan
telah menghasilkan itik petelur
yang dilepas dengan nama itik
Alabimaster-1 Agrinak. Pelepasan
itik unggul petelur ini diharapkan
dapat memberikan alternatif bagi
peternak dalam meningkatkan
Ayam SenSi-1 Agrinak Pucak (kiri) dan Ayam SenSi-1
produksi telur itik dan penyediaan
Agrinak Abu (kanan) protein hewani bagi masyarakat
luas.
29,7 gram/ekor untuk day old Itik Alabimaster-1 Agrinak
chick (DOC), 1.000 gram/ekor C. TEKNOLOGI
untuk pejantan berumur 70 hari, Balitbangtan melakukan eks- PERBENIHAN
dan 800 gram/ekor untuk ayam plorasi sumber daya genetik
betina. Produksi telur 52% pada ternak berbagai itik lokal. Dari Teknologi Percepatan
umur 29-45 minggu dengan bobot hasil eksplorasi dan karakterisasi Produksi Benih Anggrek
telur 44,5 gram/butir. sifat-sifat itik tersebut dilakukan Phalaenopsis
seleksi yang lebih intens untuk
Karakter Sensi-1 Agrinak Pucak itik Alabio. Persilangan antara Teknologi percepatan produksi
sama dengan Sensi-1 Agrinak itik Mojosari jantan dan Alabio benih anggrek Phalaenopsis
Abu, antara lain berbobot 1.000 betina menunjukkan keunggulan
dilakukan melalui perbanyakan
gram/ekor untuk pejantan dan layak dikembangkan sebagai
klonal secara in vitro melalui
berumur 70 hari, sedangkan ayam bibit komersial (final stock) itik
peningkatan laju proliferasi kultur
betina 800 gram/ekor. Produksi petelur. Seleksi telah diterapkan
(kalus/embrio/tunas). Teknologi
telur 52% pada umur 29-45 terhadap itik Alabio yang akan
digunakan sebagai bibit induk ini dapat dijadikan sebagai
minggu. Keduanya juga relatif
tahan terhadap penyakit. bobot (parent stock) dengan tujuan alternatif dalam produksi massal
DOC Sensi-1 Agrinak Pucak lebih untuk tetap konsisten dan stabil anggrek Phalaenopsis untuk
besar, yaitu 30,5 gram/ekor dan dalam menghasilkan bibit hibrida menjamin ketersediaan benih
dengan bobot telur 44,8 gram/ itik petelur yang disebut dengan yang seragam dan berkualitas
butir. itik Master. secara berkesinambungan.

Teknologi percepatan produksi benih anggrek Phalaenopsis

30 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan
Inovasi Teknologi
Pertanian Berkelanjutan

Inovasi teknologi berperan penting dalam meningkatkan


produktivitas pertanian secara berkelanjutan mengingat
upaya peningkatan produksi melalui perluasan lahan
(ekstensifikasi) sulit diterapkan karena terbatasnya
lahan subur. Penerapan konsep pertanian berkelanjutan
menjadikan lahan mampu berproduksi stabil sepanjang
tahun. Pengelolaan lahan dengan prinsip ramah
lingkungan menjamin pemanfaatan lahan pertanian
untuk berproduksi secara berkelanjutan. Hal ini menjadi
solusi dalam mengatasi masalah ketahanan pangan,
energi, dan kebutuhan lainnya dari penduduk yang
populasinya terus meningkat dari tahun ke tahun.

A. TEKNOLOGI yang dapat dilakukan untuk kondisi tanah kering karena


BUDI DAYA mengatasi ancaman kekeringan pengeringan lahan saat panen
pada lahan sawah tadah hujan musim tanam sebelumnya.
Teknologi Budi Daya Padi adalah menggunakan sistem padi Secara umum, ada dua cara
Gogo Rancah (GORA) gogorancah. Dengan sistem ini, penyiapan lahan yang dapat
padi ditanam pada musim hujan diterapkan sesuai dengan
Kekurangan air menjadi dengan menerapkan gabungan kondisi tanah, ketersediaan air,
masalah bagi petani padi karena sistem gogo dan sistem basah. dan lingkungan setempat yaitu:
mengganggu proses pengolahan Teknologi budi daya padi gogo
1. Tanpa Olah Tanah (TOT)
tanah dan pertumbuhan tanaman. rancah juga dapat diterapkan
Petani umumnya menunggu pada lahan sawah irigasi yang Lahan dibersihkan dari
waktu 1-2 bulan setelah hujan mendapat pengairan terlambat. gulma dengan cara disem-
turun untuk dapat mengolah Beberapa tahapan dalam budi prot herbisida pratanam
tanah, terutama pada saat air sudah daya padi gogo rancah adalah seperti Round-up atau
menggenagi sawah. Akibatnya, sebagai berikut: Gramoxone, kondisi
waktu tanam tertunda sehingga lahan kering. setelah
tanaman padi pada fase generatif a. Penyiapan Lahan lahan disemprot herbisida
sering mengalami kekeringan Penyiapan lahan dilakukan sesuai anjuran dan lahan
dan bahkan gagal panen. Upaya pada musim kemarau atau dibiarkan hingga gulma/

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 33


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

rumput menguning. • Setelah pengolahan namun pengelolaan tanaman


Sekitar 5 hari kemudian pertama dapat khususnya pengendalian gulma
akar gulma mati. Jika dilanjutkan dengan olah dan hama penyakit relatif lebih
pada musim sebelumnya tanah menggunakan sulit. Di sentra produksi padi di
lahan ditanami padi, maka rotary. Bajak rotary Sulawesi dan Sumatera, petani
penyiapan lahan dengan dapat digunakan dalam seringkali dihadapkan pada
sistem TOT dalam kondisi kondisi tanah tanpa kondisi tanah, kelangkaan
kering dapat dilakukan air jika menggunakan tenaga kerja dan mesin
dengan menambahkan sistem tanam benih pertanian sehingga hambur
biodekomposer untuk langsung (tabela). Jika benih menjadi pilihan utama.
mempercepat pelapukan menggunakan sistem Penyiapan benih dilakukan
jerami padi dari musim tanam pindah sebaiknya dengan cara menyeleksi benih
tanam sebelumnya. rotary dan pengolahan bernas kemudian direndam.
tanah akhir dilakukan Benih yang mengapung
2.
Olah tanah kombinasi
dalam kondisi tanah dibuang. Langkah berikutnya
(kering dan basah)
basah. adalah merendam benih
Olah tanah dalam kondisi bernas selama 48 jam untuk
kering menggunakan me- b. Sistem tanam mematahkan masa dorminansi
sin seperti wheel tractor Teknologi tanam benih benih dan mempercepat proses
(traktor roda) memberikan langsung (tabela) dapat perkecambahan, kemudian
hasil olah lebih dalam; diterapkan pada lahan sawah ditiriskan selama 24 jam
waktu penyiapan lahan irigasi di daerah yang langka hingga calon akar sudah
lebih pendek sehingga tenaga kerja pertanian, muncul di ujung benih untuk
mempercepat proses budi dengan kepemilikan lahan selanjutnya disebar langsung
daya dan meningkatkan yang luas (di atas 3 ha per menggunakan tangan.
indeks pertanaman petani). Dengan sistem tanam
per tahun; dan air tabela, persemaian tidak Sebar benih menggunakan alat
yang digunakan untuk diperlukan karena benih tanam benih langsung (atabela)
pengolahan tanah lebih langsung ditanam di lahan, yaitu dengan cara memilih
hemat dibandingkan baik dengan cara disebar benih bernas kemudian
dengan pengolahan tanah secara manual (broadcasting) direndam selama 8-20 jam
sempurna (atau olah tanah maupun menggunakan alat untuk mematahkan masa
dalam kondisi air tergenang tanam atabela (direct seeding) dorminasi, namun calon akar
dan menggunakan traktor untuk memperolah alur/jajaran belum muncul. Selanjutnya
tangan). tanaman yang lebih teratur. benih dikeringkan kembali
Tahapan penyiapan lahan Penggunaan sistem tanam selama 8-10 jam sebelum
dengan cara olah tanah tabela diperkirakan akan disebar mengunakan alat
berkembang pada tahun-tahun tanam.
kombinasi adalah:
mendatang mengingat semakin
• Penyemprotan herbisida langkanya tenaga kerja. c. Pengelolaan air
pratanam minimal 5 hari Dewasa ini telah dipopulerkan Persiapan lahan pada sawah
sebelum pengolahan alat-mesin pertanian modern irigasi dilakukan dengan
tanah pertama. untuk tanam benih langsung, pengolahan lahan sempurna,
• Penyiapan lahan seperti drone dan mesin tanam dengan tahapan pembajakan
dengan cara olah kering (direct seeding machine). singkal (olah basah) atau
menggunakan wheel pembajakan piringan (olah
tractor (traktor roda) Hambur atau sebar benih kering), penggaruan, dan
dengan bajak singkal langsung dengan tangan perataan lahan. Lahan yang
(piringan) dalam kondisi (manual broadcasting) hemat diolah basah dibiarkan selama
tanpa air. tenaga kerja dan waktu, 1 minggu setelah dibajak

34 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

dengan kedalaman air 10- pupuk urea (50 kg) diberikan agak berat, yang penting tanah
20cm. Penggaruan lahan pada fase primordia bunga, dapat mengatuskan air sehingga
menggunakan garu atau atau pada saat tanaman tidak menggenangi pertanaman.
‘gelebeg’ 1 minggu sebelum berumur 40-45 hari untuk Paket teknologi budi daya jagung
perataan lahan. Setelah lahan varietas genjah dan 55-65 hari pada lahan kering/tadah hujan
diratakan, air dimasukkan untuk varietas berumur sedang. diharapkan dapat meningkatkan
ke sawah agar tanah lembab Pupuk disebar ke dalam alur produksi dan keuntungan, dengan
sehingga lahan siap tabur. atau larikan yang dibuat di varietas anjuran adalah JH 45,
Genangan air pada saat tabur antara barisan tanaman padi. Nasa 29 dan HJ 21. Penggunaan
benih dapat dicegah dengan Setelah ditabur ke dalam fungisida untuk mencegah
membuat saluran cacing larikan, pupuk segera ditutup penyakit bulai berbahan aktif
mengelilingi petakan sawah dengan tanah dan pemupukan metalaksil dengan dosis 3-5 g/
dan caren di dalam petakan. diusahakan pada saat tanah kg benih dicampur dalam 10-15
Teknologi tabela dalam larikan cukup lembab. Jika air telah ml air. Jarak tanam dianjurkan
(atabela) tidak memerlukan cukup untuk menggenangi menggunakan jajar legowo 2:1.
caren dalam petakan. pertanaman, pemupukan dapat Penggunaan jagung hibrida
dilakukan dengan cara ditebar unggul dan komponen teknologi
d. Penanaman merata. pendukung yang tepat, tanaman
Benih ditanam pada awal dapat berproduksi ± 10 ton/ha.
musim hujan, kira-kira setelah g. Penggenangan atau perancahan
2-3 kali turun hujan, atau Pada tahap permulaan, 35-45 Teknologi Budi Daya Sorgum
apabila kelembaban tanah telah hari tanaman padi diusahakan Sistem Ratun
mamadai. Apabila sebelumnya dengan sistem gogo. Apabila
masih ada tanaman palawija, curah hujan diperkirakan Budi daya sorgum dengan sistem
penanaman benih padi telah mencukupi untuk ratun menghemat penggunaan
dapat dilakukan 1-1,5 bulan penggenangan sawah secara benih, mengurangi biaya
menjelang palawija dipanen. terus- menerus, pertanaman produksi hingga 20%, dan dapat
digenangi setinggi 5-10 cm mengendalikan erosi. Sorgum
e. Penyiangan atau disesuaikan dengan tinggi dengan sistem tanam ratun dapat
Penyiangan dilakukan seawal tanaman, kemudian tanaman dipanen 20-30 hari lebih awal
mungkin, disesuaikan dengan dipelihara dengan sistem dibanding tanam benih/biji.
keadaan gulma di lapangan. sawah. Penggunaan benih dengan daya
Penyiangan secara kering tumbuh rendah, tanaman sorgum
dapat dilakukan pada saat h. Pengendalian organisme sering gagal berproduksi. Budi
tanaman padi berumur 15 dan pengganggu daya sorgum dengan sistem tanam
30 HST. Penyiangan secara Gejala serangan organisme ratun lebih baik dari tanam biji
basah dilakukan pada minggu pengganggu pada tanaman dalam menekan populasi gulma.
pertama dan minggu ketiga padi gogo rancah sama dengan
setelah penggenangan lahan. padi sawah. Pengendaliannya Sorgum sebaiknya ditanam pada
Pengendalian gulma dapat mengikuti anjuran setempat. akhir musim hujan atau awal
menggunakan herbisida yang musim kemarau di daerah tropika
sesuai dengan rekomendasi Teknologi Budi Daya Jagung beriklim basah agar tanaman
setempat. pada Lahan Kering/Tadah dapat tumbuh optimal sehingga
Hujan malai terisi sempurna dan
f. Pemupukan bernas, selain dapat menghindari
Pemupukan pertama meng- Budi daya jagung umumnya gangguan penyakit cendawan.
gunakan 50 kg urea, 50 kg ZA, dilakukan pada musim hujan Di daerah beriklim kering seperti
50 kg SP36, dan 50 kg KCl dan awal musim kemarau. NTT, sorgum ditanam pada awal
pada saat tanaman berumur Jagung dapat ditanam pada musim hujan, bersamaan dengan
7 hari setelah tumbuh. Sisa tanah bertekstur ringan maupun penanaman jagung karena curah

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 35


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

air secukupnya. Penjarangan berbahan aktif isopropil


tunas untuk tanaman ratun amina glifosat (sistemik purna
dilakukan pada umur 25-30 hari tumbuh, nonselektif).
dengan menyisakan 1-2 anakan b) Saluran drainase dibuat setiap
per tanaman. Pemupukan kedua 2-3 m lebar bedengan. Pada
dilakukan pada umur 30 hari tanah berat dan kontur lahan
dengan 100-200 urea/ha. cekung dapat dibuat kurang
dari 2 m dari lebar bedengan.
Teknologi Budi Daya Kedelai c) Menggunakan varietas toleran
pada Lahan Salin salinitas, antara lain Anjasmoro
dan galur harapan K13.
Teknologi budi daya kedelai pada d) Jarak tanam 30-40 cm x 10-15
lahan salin disusun berdasarkan cm, 2-3 tanaman/rumpun.
Pertumbuhan sorgum dengan
hasil penelitian pada lahan salin e) Dosis pupuk 100 kg Urea +
sistem ratun dengan Daya Hantar Listrik (DHL) 200-300 kg SP36 + 100 kg
tanah 5,0->12,0. Produktivitas KCl per ha, atau pupuk NPK
hujan rendah dengan durasi yang
kedelai pada lahan salin di Phonska dengan dosis 400 kg/
singkat. Untuk mendapatkan Lamongan dan Tuban dengan ha.
hasil yang tinggi gunakan kisaran DHL tanah 5,0-12,0 dS/m f) Ameliorasi dapat meng-
benih varietas unggul seperti pada musim hujan dan musim gunakan 5 ton/ha pupuk
Numbu atau varietas lain dengan kemarau dapat mencapai 1,45- kandang atau 1,5 ton/ha
daya kecambah minimal 90%, 2,89 ton/ha dengan menggunakan gipsum pertanian + 2,5 ton/
bebas hama dan penyakit, dan varietas Anjasmoro disertai ha pupuk kandang. Amelioran
mempunyai bentuk dan warna pembelian amelioran pupuk tersebut disebar bersamaan
yang seragam. kandang, gypsum, pemupukan atau setelah pengolahan tanah.
NPK, dan mulsa jerami. Apabila menggunakan pupuk
Penggunaan benih sorgum untuk kandang diberikan sebagai
budi daya ratun perlu dilakukan Teknologi budi daya kedelai pada penutup lubang tanam.
seleksi sumber benih. Dalam hal lahan salin adalah sebagai berikut:
ini faktor penting yang diperlukan a) Lahan dibersihkan dari Teknologi Inovatif Budi Daya
adalah toleransi tanaman terhadap sisa tanaman sebelumnya. Ubi Jalar pada Lahan Pasang
kekeringan, batang kuat, daun tidak Penyiapan lahan dengan cara Surut
cepat mengering, dan memiliki tanpa olah tanah (TOT) atau
kemampuan menghasilkan olah tanah menggunakan bajak/ Salah satu faktor pembatas
anakan tinggi. Jarak tanam 75 rotari untuk tanah padat, gulma pengembangan ubi jalar pada
cm x 25 cm, ditanam dua biji disemprot dengan herbisida lahan pasang surut Kalimantan
benih per lubang, dan selanjutnya
disisakan satu tanaman hingga
panen. Pemupukan diberikan
dengan dosis 135 kg N, 45 kg
P2O5 dan 45 kg K2O per ha.
Pemupukan pertama dilakukan 10
hari setelah tanam (HST) dengan
50% dosis N ditambahkan seluruh
dosis P dan K. Sisa pupuk urea
diberikan sebagai pupuk kedua
pada 30 HST dengan cara ditugal
5-10 cm di samping tanaman,
kemudian ditutup dengan tanah.
Pemupukan pertama tanaman
ratun menggunakan 50 kg urea Pertumbuhan kedelai GH K13 pada lahan salin di
dan 25-35 kg P2O5 serta diberi Lamongan Jawa Timur dengan DHL 5-12 dS/m, 2019

36 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Selatan adalah varietas lokal Largo Super sawah tadah hujan yang terletak
yang digunakan rentan terhadap pada ketinggian antara 4-30 m
hama boleng (Cylas formicarius) Balitbangtan telah menghasilkan dpl dengan rata-rata hasil padi
dan penyakit kudis (Sphaceloma teknologi largo super. Kata largo 4-5 ton/ha. Sebanyak 68,13% dari
batatas). Untuk menekan keru- berasal dari kata larikan gogo luas lahan mengandung kadar
sakan tanaman akibat hama yang merupakan sistem tanam bahan organik rendah (49,97%),
penyakit tersebut dikembangkan pada lahan kering secara larikan. kandungan N-total dan P-tersedia
paket teknologi inovatif budi daya Kajian paket teknologi largo super juga rendah. Seluas 93,7% lahan
yang mengintegrasikan komponen
telah dilaksanakan pada lahan mengandung K-dd sedang.
pengendalian hama dan penyakit
sawah tadah hujan di Kecamatan
utama (Tabel 2). Paket teknologi
Batang Kuis, Kabupaten Deli Di samping penelitian paket
inovatif tersebut efektif menekan
Serdang, Sumatera Utara, pada teknologi largo super juga
kerusakan umbi karena hama
boleng dan penyakit kudis. Hasil bulan Juni hingga Oktober 2019. dilakukan kegiatan denfarm largo
ubi jalar unggul varietas Sari Luas lahan sawah tadah hujan di super menggunakan varietas
yang dibudidayakan dengan paket Kabupaten Deli Serdang mencapai Inpago-11 dan IR64 sebagai
teknologi inovatif mencapai 24,15 19.365 ha. Di Kecamatan Batang pembanding. Dari analisis sistem
ton/ha. Kuis terdapat 1.248 ha lahan usahatani, paket A memberikan

Tabel 2. Perbandingan teknologi eksisting dan inovasi teknologi produksi ubi jalar pada lahan pasang surut
Komponen teknologi Teknologi eksisting Teknologi Inovatif
Penyiapan lahan Bajak 2x Bajak 2x
Varietas Lokal dan Sari Lokal dan Sari
Jarak tanam 100 x 200 100 x 200
Dolomit 1 t/ha 2 t/ha (campur pupuk organik)
Mulsa - 2 t/ha
Gulud L:100 cm, T:40 cm L:100 cm, T:40 cm
Pupuk organik 2 t/ha 3 t/ha (campur dolomit)
Pupuk anorganik (Phonska) 200 kg/ha (ditugal) 400 kg/ha (dialurkan)
Penyiangan 15, 45 HST 15, 45 HST
Pengendalian OPT
Insektisida karbofuran (saat Biopestisida bebas rendam (saat tanam)
Hama tanam)
Deltametrin (50,70,90 HST) Aplikasi (1,2,3 BST)
Penyakit Fungisida Benomil (4, 5, 6, 7) EBM (4, 5, 6, 7 MST) 4 BST
MST dan 4 BST
BST: bulan setelah tanam; MST: minggu setelah tanam; EBM: ekstrak bawang merah

Pertanaman padi dengan sistem largo super pada 17 HST (kiri) dan panen di Kecamatan Batang Kuis,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (kanan)

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 37


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Pada denfarm largo super dengan


menerapkan paket teknologi
lengkap (Paket A), hasil tertinggi
diberikan oleh varietas Inpago-11
yang mencapai 9,10 t/ha dan
varietas IR64 memberikan hasil
7,20 t/ha GKP. Dari hasil penelitian
ini dapat disimpulkan semakin
lengkap teknologi yang diberikan
semakin tinggi hasil gabah yang
diperoleh. Tanam dengan cara
larikan memberikan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan cara
tanam tegel, sedangkan varietas
Inpago-11 memberikan hasil yang
Pertumbuhan jagung hibrida yang diusahakan dengan sistem tanam, jarak
lebih tinggi. tanam, dan populasi optimal

Sistem Tanam, Jarak Tanam, untuk jagung hibrida tipe semi petani dilakukan pada lahan yang
dan Populasi Optimal
tegak ditanam dengan jarak tanam bergelombang dengan perlakuan
Tanaman Jagung
(100-40) cm x 15 cm (populasi alas semai jaring, karena lebih
95.238 tanaman/ha), (90-40) vigor dibanding perlakuan
Untuk meningkatkan produktvitas,
cm x 15 cm (populasi 102.564 lainnya.
selain penggunaan verietas unggul
tanaman/ha), (62,5-12,5) cm x 25
baru yang berpotensi hasil tinggi
cm (populasi 106.666 tanaman/ Peningkatan produktivitas lipat
juga diperlukan pengelolaan
tanaman secara tepat, antara lain ha).Untuk jagung hibrida dengan ganda diteliti dengan perlakuan
menggunakan sistem tanam, jarak daun agak terkulai ditanam dengan penambahan populasi pada
tanam, dan populasi optimal. jarak tanam (90-50) cm x 20 cm berbagai jarak tanam (15 cm x 15
Sistem pertanaman jagung (populasi 71.428 tanaman/ha) dan cm, 15 cm x 20 cm, 20 cm x 20
melalui pengaturan tanaman, (100-50) cm x 15 cm (populasi cm) menggunakan varietas Bima
baik melalui peningkatan 88.888 tanaman/ha). dan Trisula dengan benih asal
populasi maupun dengan sistem biji botani (TSS). Jarak tanam
tanam legowo. Sistem tanam Teknologi Peningkatan berpengaruh terhadap hasil dan
legowo adalah sistem tanam Produksi Lipat Ganda hasil tertinggi diperoleh pada
dengan mengatur baris tanaman (Proliga) Bawang Merah jarak tanam 15 cm x 20 cm. Umbi
sedemikian rupa sehingga terdapat bawang merah pada saat dipanen
bagian tanaman yang lebih Penelitian proliga bawang umumnya berukuran besar dengan
longgar yang memungkinkan merah di Desa Bage, Kabupaten perbandingan umbi besar dengan
memperoleh cahaya matahari Deli Serdang, Sumatera Utara, umbi sedang 9:0 pada jarak
yang lebih banyak, sehingga dapat
dilakukan pada lahan seluas tanam 20 cm x 20 cm. Meskipun
ditingkatkan populasi tanaman
4.000 m2. Varietas yang populasi tanaman dengan jarak
malalui pengaturan cara tanam.
ditanam sebagian besar adalah tanam 15 cm x 15 cm paling besar,
Populasi optimal tanaman Bima bersertifikat label biru namun hasil umbi lebih rendah
jagung hibrida dengan daun tipe dan sebagian kecil Trisula. dibanding jarak tanam 15 cm x 20
terkulai dan lebar adalah 71.000- Produktivitas bawang merah yang cm. Keuntungan yang diperoleh
90.000 tanaman/ha, sedangkan diusahakan petani setempat hanya menunjukkan pola serupa. Selain
varietas jagung yang daunnya 4-5 ton/ha. Kajian proliga bawang jarak tanam, bentuk benih (bibit)
agak terkulai populasi dapat merah menggunakan benih asal juga memperlihatkan perbedaan
ditingkatkan menjadi 110.000 biji botani (TSS). Persemaian terhadap hasil umbi bawang
tanaman/ha. Sistem tanam legowo benih asal biji yang disukai merah (Tabel 3).

38 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Tabel 3. Perlakuan penelitian proliga bawang merah, produktivitas, dan keuntungan yang diperoleh. Deli
Serdang, Sumatera Utara, 2019

Ukuran Umbi
Bibit Jarak Tanam (Cm) Panen (besar:se- Produktivitas Keuntungan (Rp)
dang) (Ton/ha)

TSS 15x15 9:2 9,78 91.831.000


15x20 9:1 11,11 166.505.000
20x20 9:0 7,24 105.482.000
Umbi 15x15 9:2 16,68 424.480.000
15x20 9:1 17,56 450.000.000
20x20 9:0 8,55 188.710.000

Perakitan teknologi perbanyakan benih


bawang putih melalui embriogenesis somatik

Perbanyakan Bawang
Putih dengan Teknologi
Embriogenesis Somatik

Invensi ini berkaitan dengan


pembuatan formula proses
produksi bulblet bawang putih
Pengamatan (a), penyiraman (b) dan
melalui embriogenesis somatik penyemprotan tanaman mangga off season (c,d)
tidak langsung. Dalam hal ini
perbanyakan kalus embriogenik
menggunakan eksplan shoot Teknologi Budi Daya
ramah lingkungan. Pemupukan
tip dengan media induksi Mendukung Mangga Off dilakukan berdasarkan hasil
kalus. Teknologi produksi Season penelitian sebelumnya dengan
bulblet bawang putih melalui dosis Urea 1,3 kg, SP36 1,3 kg,
embriogenesis somatik tidak Teknologi budi daya mangga dan KCl 1 kg/tanaman, diberikan
langsung dapat diaplikasikan off season merupakan per- sekaligus pada awal musim
dengan baik pada proses induksi lakuan kombinasi antara pemu- kering setelah musim panen
kalus, inisiasi, regenerasi, pukan, bahan penahan air, tahun sebelumnya. Pengelolaan
perkembangan dan maturasi dan pengendalian Organisme air menggunakan bahan penahan
embrio somatik. pengganggu Tanaman (OPT) yang air berupa kompos batang pisang

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 39


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

sebanyak 60 kg per tanaman yang


dibenamkan ke dalam tanah pada
kedalaman ± 30 cm.

Pengendalian OPT menggunakan


sereh wangi dengan dosis 3
cc per liter yang diaplikasikan
menggunakan semprotan ke
seluruh bagian tanaman dengan
frekuensi empat kali yaitu pada
fase tunas, tunas, bunga rontok, Layout budi daya (kiri) dan penampilan buah jeruk dengan teknologi SITAR
dan sebulan sebelum panen
(pembesaran buah). Teknologi SITARA mencapai Rp 33,89 juga membantu dalam mengurangi
ini mampu memberikan produksi hingga Rp 35,32 juta/ha/tahun. populasi inokulum patogen.
rata-rata 23,66 kg per tanaman Keunggulan lainnya dari teknologi
dengan efisiensi penggunaan air SITARA adalah produktivitas
13,3% pada tanah suboptimal. b. Tanam jajar legowo
lahan lebih tinggi bahkan berlipat Perkembangan penyakit
Kombinasi perlakuan ini dinilai ganda, modal usaha lebih cepat
efektif, efisien, ramah lingkungan, tanaman di lapangan selain
kembali, penggunaan tenaga kerja dipengaruhi oleh sifat
dan tidak meninggalkan residu dan input produksi lebih efisien.
pada buah. ketahanan tanaman inang juga
oleh kondisi fisik lingkungan,
Teknologi Budi Daya Sistem seperti suhu dan kelembaban.
B. TEKNOLOGI
Rapat (SITARA) Tanaman Di daerah beriklim tropik
PENGENDALIAN OPT
Jeruk seperti Indonensia, suhu
dan kelembaban umumnya
Pengendalian Penyakit Hawar
Penerapan paket teknologi budi Pelepah Padi Berdasarkan tinggi. Kondisi seperti ini
daya jeruk SITARA mampu sangat cocok bagi patogen
Modifikasi Budi Daya
meningkatkan produktivitas tanaman untuk berkembang
sekitar 100% pada populasi dan menginfeksi tanaman di
Komponen teknologi pengelolaan
tanaman yang sama (625 pohon), bawah kanopi. Tanam jajar
penyakit hawar pelepah padi
dan meningkat hingga 200- legowo dapat mengurangi
berdasarkan modifikasi budi daya
400% pada populasi 956-1.601 suhu dan kelembaban
adalah sebagai berikut:
pohon/ha. Daerah yang mulai lingkungan pertanaman.
menerapkan teknologi budi Sirkulasi udara lebih lancar di
daya jeruk SITARA antara lain a. Sanitasi lingkungan
sekitar pertanaman sistem jajar
Kabupaten Batang (Jawa Tengah), Penyakit hawar pelepah
legowo sehingga uap air dapat
Kabupaten Pelalawan (Riau), dan disebabkan oleh jamur
terbawa aliran udara dan tidak
Bengkulu. Rhizoctonia solani. Jamur
tertambat pada pertanaman.
ini bersifat polyphage yaitu Kondisi ini mengurangi
Pengembangan jeruk dengan mempunyai inang yang perkembangan penyakit hawar
teknologi SITARA diperlukan luas. Jamur R solani dapat pelepah.
untuk percepatan peningkatan menginfeksi tanaman palawija
produksi dalam upaya
seperti kacang dan jagung c. Pengairan berselang
mengurangi impor atau bahkan
yang sering digunakan untuk Kelembaban lingkungan
dapat mendorong peningkatan
ekspor buah jeruk. Hasil pergiliran tanaman setelah di bawah kanopi tanaman
analisis usahatani menunjukkan padi. Dengan demikian sumber juga dipengaruhi oleh cara
keuntungan dari penerapan inokulum patogen ini selalu pengairan. Kelembaban tinggi
teknologi konvensional (kontrol) tersedia di lapang. Oleh karena terjadi pada pertanaman yang
hanya Rp 18,87 juta/ha/tahun, itu sanitasi di sekitar tanaman digenangi terus menerus.
sedangkan dengan teknologi jeruk yang dibudidayakan sangat Pengairan berselang nyata

40 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

mengurangi kelembaban mengurangi risiko tanaman


lingkungan pertanaman padi terinfeksi patogen.
sehingga dapat menekan laju
perkembangan penyakit di Budi daya padi yang menerapkan
bawah kanopi. teknologi tersebut (paket
rekomendasi) memberikan
peluang bagi tanaman padi untuk
d. Penggunaan pupuk organik tumbuh sehat, risiko terinfeksi
Penambahan bahan organik penyakit hawar pelepah kecil,
ke lahan pertanian berarti dan berpeluang untuk berproduksi
memodifikasi lingkungan lebih tinggi.
fisik, kimia, dan biologi tanah.
Penambahan bahan organik Bobot gabah kering panen
pada petak perlakuan paket Kit deteksi cepat virus
menyediakan substrat bagi
rekomendasi berbeda nyata penyakit tungro
mikroorganisme tanah untuk
dengan kontrol atau paket
tumbuh dan berkembang.
bukan rekomendasi. Pertanaman
Jamur R. solani merupakan Ketahanan Varietas Padi
pada petak kontrol mendapat
patogen tular tanah (soil borne) terhadap Varian Virulensi
gangguan penyakit hawar
yang berasosiasi dengan Virus tungro Spesifik
pelepah lebih parah dibanding
residu tanaman. Lingkungan petak paket rekomendasi. Hal ini
Penelitian peningkatan keta-
tanah dengan populasi menyebabkan bobot gabah kering
hanan varietas/galur padi
mikroorganisme tinggi terjadi panen lebih rendah pada petak
terhadap varian virulensi virus
interaksi mikroorganisme paket bukan rekomendasi.
tungro spesifik bertujuan untuk
yang makin kuat. Interaksi menghasilkan galur spesifik tahan
mikroorganisme dapat penyakit tungro. Hasil penelitian
Pengembangan Teknik
menimbulkan tekanan dan menunjukkan diperoleh satu galur
Pengendalian Penyakit Tungro
kematian patogen tular tanah Terpadu di Daerah Endemis yang memiliki hasil lebih tinggi
atau mengurangi potensinya dari varietas pembanding Inpari-36
sebagai patogen penyebab Pengembangan teknik pengen- Lanrang, yaitu BP12280-3f-7-
penyakit. dalian tungro di daerah endemis Kn-2-1*B-Lrg.1-4-3 dengan
pada tahun 2019 bertujuan untuk umur berbunga 50% lebih genjah
mengujicoba kit deteksi cepat dibanding varietas pembanding
e. Pupuk rekomendasi LKP
penyakit tungro pada skala dan galur uji lainnya. Selain itu
(layanan konsultasi padi) terdapat sembilan galur uji yang
pengujian lapang dengan metode
Pupuk rekomendasi meng- memberikan hasil yang lebih
LAMP (Loopmediated isothermal
gunakan pupuk majemuk tinggi dibanding galur pem-
amplification). Penelitian dila-
NPK dengan dosis 200 kg/ha kukan di Kabupaten Kapuas banding Inpari-37 Lanrang,
diberikan pada saat tanaman Kalimantan Tengah, Kabupaten yaitu BP12280-3f-7-Kn-2-1
berumur 0-10 hari setelah Sigi Sulawesi Tengah, dan *B-Lrg.1-4-3; BP10578f-2-
tanam (HST), sedangkan pupuk Bengkulu. Kit yang dicoba masih 3-3*B-Lrg-1-18-2; BP12280-
tunggal (urea) ditambahkan dalam tahap pengujian, sehingga 3f-7-Kn-1- 1*B-Lrg.1-13-7;
penggunaannya di laboratorium BP12280-4f-Kn-3-3-1*B-
berdasarkan pembacaan
dalam skala portabel masih Lrg.1-2-11-2; BP12280-4f-
bagan warna daun (BWD).
diperlukan. Peralatan labora- K n - 3 - 3 - 1 * B - L rg . 2 - 1 - 1 5 - 1 3 ;
Rekomendasi pemupukan BP10102f-7-2-3*B-Lrg-1-16-5;
torium akan lebih fleksibel
ini dapat mengefisienkan BP11246f-Kn-3-3-2*B-
diaplikasikan di lapang, dengan
penggunaan pupuk N, sehingga target dapat dilakukan oleh Lrg-1-12-18; BP12280-4f-Kn-
jaringan tanaman padi lebih pihak terkait termasuk petani 3-3-1*B-Lrg- 1-1-15-13; dan
kokoh atau tidak bersifat sehingga perangkat lebih mudah BP12280-3f-7-Kn-2-1*B-
lunak (sukulen). Kondisi ini digunakan. Lrg.1-1-3.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 41


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

melahirkan keturanan baru) pemakaian mulsa dan sanitasi);


serangga. 4) pengendalian fisik perangkap);
3. VIRGRA, mengandung 5) pengendalian secara biologi
Spodoptera litura Nuclear (penggunaan musuh alami,
Polyhedrosis Virus (Sl NPV) entomopatogen, pestisida nabati);
untuk membunuh ulat pemakan dan 6) penggunaan pestisida
daun dan polong. kimiawi secara bijaksana.
4. BeBas, biopestisida yang
mengandung konidia cendawan a. Varietas unggul baru
Pengujian daya hasil lanjutan galur padi tahan
entomopatogen Beauveria Jenis sayuran dataran rendah yang
tungro. Kebun Percobaan Lanrang, Sulawesi bassiana, digunakan untuk telah dilepas Balitbangtan antara
Selatan, 2019 membunuh seluruh struktur lain bawang merah (13 varietas),
populasi hama pengisap daun cabai merah (8 varietas), tomat
dan polong, serta penggerek (10 varietas), buncis (6 varietas),
Teknologi Pengendalian polong. bayam (2 varietas), petsai (2
Hayati Hama dan Penyakit 5. Ekstrak lengkuas (EL), varietas), mentimun (3 varietas),
Utama Kacang Hijau biofungisida untuk menekan kangkung (1 varietas), kacang
perkembangan penyakit E. panjang (2 varietas). Varietas
polygoni, C. Canescens, dan unggul baru cabai merah antara
Petani umumnya mengendalikan
Uromyces sp., serta berfungsi lain Lingga, Ciko, Tanjung-1,
hama dan penyakit kacang hijau
Tanjung-2, Lembang-1, dan
menggunakan pestisida kimia, sebagai zat pengatur tumbuh
Kencana. Varietas unggul cabai
sehingga populasinya terus (growth regulator).
rawit adalah Prima Agrihot dan
meningkat dan semakin sulit
Rabani Agrihot.
dikendalikan. Hal ini disebabkan Varietas yang digunakan adalah
karena sebagian besar hama dan Vima-1 dan Vima-2. Pengendalian
b. Persemaian sehat
penyakit sudah resisten terhadap hayati secara inundasi diperoleh Teknologi persemain sehat
sebagian besar formulasi pestisida bobot biji 1,23 ton/ha, relatif menggunakan benih bermutu/
kimia. Salah satu cara untuk sama dengan pengendalian secara berlabel dengan proses sertifikasi
menekan resistensi dan resurjensi kimiawi terjadwal dengan bobot yang meliputi (1) pemeriksaan
tanaman adalah menerapkan biji 1,25 ton/ha. Bobot biji dari terhadap kebenaran benih sumber,
teknologi pengendalian hayati pengendalian secara hayati dan pertanaman, alat panen dan
menggunakan biopestisida. kimiawi lebih rendah dibandingkan pengolahan benih, tercampurnya
Balitbangtan telah menghasilkan dengan cara inundasi maupun benih; (2) pengujian laboratorium
beberapa formula biopestisida: terjadwal. berupa mutu genetik, fisiologis, dan
1. Trichol-8, mengandung fisik; (3) pengawasan pemasangan
konidia cendawan antagonis Teknologi Pengendalian label. Untuk mencegah per-
Trichoderma harzianum Organisme Pengganggu kembangan penyakit layu
yang berfungsi menekan Tanaman Sayuran di Lahan fusarium diaplikasikan perlakuan
perkembangan penyakit tular Rawa benih dengan cara setiap 100 kg
tanah (R. solani, S. rolfsii), benih bawang ditaburi dengan
meningkatkan ketahanan Teknologi yang ditawarkan dalam Biotrico plus 1 kg, atau 100 gram
tanaman terhadap hama mengendalikan hama dan penyakit Mankoseb (Dithane). Benih yang
dan penyakit, serta sebagai tanaman sayuran pada lahan telah ditaburi Biotrico disimpan
dekomposer. rawa adalah dengan pendekatan dalam karung plastik selama 1-2
2. Pestisida nabati serbuk biji pengendalian secara terpadu. hari sebelum tanam.
mimba (SBM), berfungsi Pendekatan tersebut antara
menolak makan serangga, lain: 1) penggunaan varietas Perlakuan benih generatif
unggul; 2) persemaian sehat; 3) dilakukan dengan cara benih cabai
menghambat proses ganti kulit,
penerapan teknik bercocok tanam direndam dalam larutan fungisida
dan menyebabkan keperidian
propamokarb hidroklorida (1
(kemampuan jenis hama untuk (pola tanam, pengolahan lahan,
ml/l) selama 1 jam atau direndam

42 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Perangkap lem kuning untuk pengendalian Perangkap atraktan metyl eugenol/cue


hama lalat buah

dengan air hangat 50-60oC selama satu keluarga/famili. Tumpangsari inang virus (dari sebelum tanam
2 jam. Isolasi persemaian dengan bertujuan untuk meningatkan dan setelah tanam) dilakukan
sungkup menggunakan atap dari keanekaragaman organisme, dengan mencabut langsung dan
plastik transparan (UV), dinding meningkatkan persaingan dimasukkan ke dalam plastik atau
dari kain sifon dangan tinggi antarorganisne, dan mencegah dibakar.
1,5-2,0 m, sterelisasi dalam munculnya hama penyakit. Salah
sungkup melalui pembersihan satu komoditas yang diusahakan d. Pengendalian OPT secara
gulma, aplikasi insentisida, dan secara tumpangsari mengeluarkan fisik
pematauan dengan perangkap aroma yang tidak disukai hama. Pengendalian OPT secara fisik
kuning. Tempat persemaian tidak menggunakan tanaman border
penghalang OPT. Pemanfaatan
tepat jika sungkup terlalu pendek Pengolahan tanah dilakukan
border tanaman jagung yaitu
dan bagian bawah terbuka. dengan cara penjemuran tanah
dengan cara menanam jagung
Imunisasi dengan pemanfaatan (2-3 MST) pada pengolahan 3-4 minggu sebelum tanam cabai.
indozer daun bunga pagoda pertama, tinggi bedengan pada Jagung ditanam 5-6 baris secara
diperlukan untuk ketahanan cabai musim kemarau 20-30 cm dan zigzag, jarak antara border jagung
terhadap virus kuning. pada musim hujan 40-50 cm. dan cabai 1 m.
Pengapuran dilakukan jika
c. Cara bercocok tanam pH tanah < 6, terutama untuk Pemanfaatan screen pada tanaman
Teknologi berocok tanam yang mengendalikan penyakit bengkak bawang merah dapat menekan
dianjurkan adalah pengaturan pola akar pada kubis atau bunga populasi telur dan larva, intensitas
dan jarak tanam, tumpang sari, kol. Jika pH tanah 4 diperlukan kerusakan tanaman, dan secara
pengolahan tanah/tinggi guludan, penggunaan kapur 13 ton/ha, jika tidak langsung juga meningkatkan
jumlah anakan, tinggi tanaman,
pengapuran, mulsa plastik hitam pH tanah 4,5 kebutuhan kapur
jumlah daun, dan jumlah umbi
perak, sanitasi gulma dan tanaman 10,70 ton/ha, jika pH tanah 5
bawang merah. Kelambu kasa
terserang. Pengaturan pola tanam kebutuhan kapur 7,8 ton/ha, dan
plastik tahan digunakan hingga
dan jarak tanam bertujuan untuk jika pH tanah 5,5 kebutuhan kapur 6-8 musim tanam. Penggunaan
memutus siklus hidup hama dan 5,8 ton/ha. Pelubangan mulsa perangkap hama sayuran meliputi
penyakit di kawasan setempat. plastik dilakukan 15 hari setelah perangkap kutu kebul dan aphid
Oleh karena itu, dalam pengaturan pemasangan, hal ini berguna (40/ha), feromon seks perangkap
pola tanam harus diupayakan untuk menekan gulma inang virus, penggerek buah cabai (50/ha),
pergiliran tanaman dengan populasi vektor, dan menjaga perangkap thrips (40/ha), dan
tanaman yang tidak berasal dari kelembaban tanah. Sanitasi gulma perangkap lalat buah (50/ha).

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 43


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

e. Pengendalian OPT secara C. TEKNOLOGI (Biotara sebagai pupuk tabur dan


biologi SPESIFIK LOKASI Agrimeth sebagai seed treatment);
Pengendalian OPT secara biologi 4) cara tanam (tabela/tanam
yaitu menggunakan musuh Teknologi Pengelolaan pindah- legowo 2:1); 5) tata air
alami, entomophatogen, dan Rawa Intensif Super Aktual mikro (kemalir); 6) pemupukan
pestisida nabati. Teknologi yang Tervalidasi (RAISA 2.0) berimbang sesuai rekomendasi
dapat diterapkan antara lain berdasarkan perangkat uji tanah
pemanfaatan tanaman border dan RAISA merupakan paket rawa maupun decision support
revugia, penggunaan predator, teknologi yang diperbarui system; 7) pengendalian OPT dan
berdasarkan inovasi terkini
parasitoid, entomopatogen, dan 8) pemanfaatan mekanisasi.
Balitbangtan spesifik ekosistem
pestisida nabati.
lahan rawa untuk peningkatan
Komponen teknologi RAISA
hasil dengan tetap memperhatikan
f. Pengendalian dengan keberlanjutan dari kualitas berupa varietas, cara tanam,
pestisida kimia lahan di masa yang akan datang. aplikasi pupuk hayati, ameliorasi,
Penggunaan pestisida kimia Teknologi ini terdiri atas dan pemupukan rekomendasi,
perlu dilakukan secara bijaksana, beberapa komponen teknologi masing-masing memberikan
yaitu tepat waktu, tepat yang prinsipnya mengacu pada pengaruh penting terhadap
jenis, tepat dosis, tepat cara, pendekatan Pengelolaan Tanaman peningkatan produktivitas.
dan tepat peralatan aplikasi. Terpadu (PTT) padi rawa. Namun Berdasarkan hasil penelitian pada
Tidak dibenarkan melakukan komponennya menjadi aktual tahun 2019, beberapa perbaikan
pencampuran pestisida, termasuk karena menggunakan inovasi dari komponen paket teknologi
pupuk daun. Penyemprotan terkini untuk pengelolaan dan RAISA adalah sebagai berikut:
pestisida sebaiknya sore hari pada sistem produksi padi pada lahan
rawa pasang surut. Penerapan
pukul 16.00 di daerah setempat. a. Varietas unggul baru
teknologi ini mendorong
sepesifik lokasi
peningkatan hasil melalui
Teknologi Pengendalian Varietas unggul merupakan
peningkatan indeks pertanaman
Penyakit Layu Fusarium pada dari 1 menjadi 2 atau 3 kali dalam salah satu komponen utama
Pisang Barangan satu tahun. Sifat paket teknologi teknologi yang terbukti berdaya
ini adalah terbuka sehingga hasil tinggi dan penggunaannya
Teknologi pengendalian penyakit perbaikan komponen-komponen lebih praktis. Balitbangtan telah
layu fusarium (Foc.) pada teknologinya akan mendukung melepas beberapa varietas unggul
tanaman pisang menggunakan peningkatan produktivitas lahan padi spesifik lahan rawa sehingga
asam salisilat. Hasil penelitian rawa. petani dapat lebih leluasa memilih
di rumah kasa dan di lapangan varietas yang sesuai dengan
menunjukkan, penyemprotan Dalam pengembangan usahatani teknik budi daya dan kondisi
seluruh bagian tanaman pisang padi pada lahan rawa pasang surut lingkungan setempat. Varietas-
dengan larutan asam salisilat tidak semua komponen teknologi varietas tersebut antara lain adalah
dapat diterapkan sekaligus,
konsentrasi 5 mm sebelum benih Inpara-1, Inpara-2, Inpara-3,
terutama di lokasi yang memiliki
pisang ditanam pada polibag Inpara-6, Inpara-7, Inpara-8
masalah yang spesifik. Namun
dapat menurunkan tingkat Agritan, dan Inpara-9 Agritan.
ada enam komponen teknologi
penularanpenyakit layu fusarium yang dapat diterapkan bersamaan Varietas unggul untuk lahan rawa
pada pisang barangan sekitar 50% (compulsory technology) sebagai bukaan baru adalah Inpara-2,
di rumah kasa dan 40% di lapang, penciri pendekatan PTT padi Inpara-1, Inpara-10 BLB, dan
dibandingkan dengan tanaman rawa pasang surut: 1) varietas Inpara-9 Agritan memiliki potensi
kontrol yang diinokulasi dengan unggul baru spesifik lokasi; 2) hasil tinggi. Varietas Inpara-2,
Foc. pada konsentrasi 1 juta ameliorasi (dolomit 1-2 ton/ Inpara-9 Agritan, dan Inpara-10
konidia/ml inokulum. ha); 3) aplikasi pupuk hayati BLB disukai oleh umumnya

44 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Hasil beberapa varietas unggul padi lahan rawa (Inpara). Batola, Kalimantan Selatan, 2019

petani pada agroekosistem lahan dengan pupuk anorganik sesuai dilakukan pada pertanaman
rawa karena berasnya putih, tidak rekomendasi mapun pupuk hayati RAISA dalam Demfarm SERASI
banyak butir kapur dan beras dan amelioran. di Kalimantan Selatan pada tahuan
patah, bentuk beras kecil, dan 2019. Aplikasi pestisida nabati
rasanya enak. c. Pengendalian organisme Pesnab B menekan serangan hama
pengganggu tanaman hingga 35% pada saat tanaman
b. Pemupukan berimbang padi berumur 56 HST dan
Pemupukan berimbang sesuai Pengendalian organisme peng- meningkatkan hasil gabah 27%.
rekomendasi berdasarkan ganggu tanaman dengan aplikasi
Perangkat Uji Tanah Rawa pestisida nabati berbasis sumber Perbaikan komponen paket
(PUTR) maupun Decision daya lokal memberikan prospek teknologi budi daya RAISA 2.0
Support System (DSS) dengan yang baik terhadap perbaikan (Tabel 4) berdampak terhadap
antisipasi kandungan pirit. kualitas produk pertanian, ramah peningkatan produktivitas lahan
Kandungan pirit yang tinggi lingkungan, dan berkontribusi rawa pasang surut, produksi
di tanah akan menurunkan terhadap stabilitas hasil tanaman padi, dan kelestarian lingkungan
efektivitas pengelolaan hara, baik budi daya. Penelitian telah setempat.

Perbedaan hasil padi dengan perlakuan paket budi daya RAISA dibanding
perlakuan lainnya. Sumatera Selatan, 2019

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 45


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Perbandingan perkembangan serangan hama pada perlakuan kontrol (pestisida kimia)


dan aplikasi pestisida nabati. Jakenan, Jawa Tengah, 2019

Tabel 4. Perbaikan komponen paket teknologi budi daya RAISA 2.0


Komponen teknologi RAISA 2.0 Uraian
Varietas Varietas unggul baru spesifik lokasi (Inpara-2, Inpara-9
Agritan, dan Inpara-10 BLB di lahan rawa bukaan baru)

Amelioran Kapur 1-2 ton/ha


Pemupukan Aplikasi pupuk hayati (BIOTARA sebagai pupuk tabur dan
AGRIMETH sebagai seed treatment)
Cara tanam Tabela/tanam pindah-jajar legowo 2:1
Pengairan Pengaturan tata air mikro (kemalir)
Pemupukan Pemupukan berimbang sesuai rekomendasi Perangkat
Uji Tanah Rawa dengan analisis kandungan pirit untuk
meningkatkan efektivitas serapan hara

Pengendalian OPT Aplikasi pestisida nabati


Penyiapan lahan dan budi daya Berbasis mekanisasi

Tabel 5. Perbandingan komponen teknologi eksisting dan inovasi teknologi produksi ubi kayu pada lahan
pasang surut Kalimantan Selatan, 2019

Komponen teknologi Teknologi eksisting Teknologi inovasi


Lahan Bajak 2x Bajak 2x dan garu 2x
Varietas Gajah Kristal
Jarak tanam 100 cm x 200 cm 100 cm x 200 cm
Pupuk kandang 10 ton/ha 10 ton/ha
Pupuk anorganik 400 kg/ha, ditugal 400 kg/ha, disebar dalam alur
Dolomit 1 ton/ha 5 ton/ha
PPC-ZPT 0, 2, dan 4 BST 0, 2, dan 4 BST
Penyiangan 1x 2x
Pengendalian OPT Pestisida kimia Biopestisida
Panen pada umur 8-10 BST 8-10 BST

BST = bulan setelah tanam

46 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Inovasi Teknologi Produksi


Ubi Kayu pada Lahan Pasang
Surut

Ubi kayu yang berkembang pada


lahan pasang surut adalah varietas
lokal Kristal yang memiliki rasa
enak, kandungan HCN rendah
berkisar antara 14-18%, dan kadar
gula total tinggi mencapai 37%.
Beberapa varietas unggul ubi kayu
memiliki potensi hasil 60 ton/ha.
Namun varietas Gajah dengan
potensi hasil yang dapat mencapai
100 ton/ha kurang disukai petani.
Teknologi inovasi budi daya ubi
kayu pada lahan pasang surut Penerapan teknologi pengapuran dan pemupukan meningkatkan produktivitas
dapat memperbaiki cara budi dan kualitas buah pepaya merah varietas Delima pada lahan lebak
daya petani sehingga diperoleh
Kab. Siak, Riau, diperoleh dua Teknologi Persemaian Bibit
produktivitas tinggi, efisien, dan
teknologi. Pertama, teknologi Sagu di Polibag
ramah lingkungan.
pengapuran dan pemupukan
untuk meningkatkan produktivitas Penelitian pembibitan sagu di
Hasil penelitian pada lahan
dan kualitas buah pepaya merah polibag dilaksanakan di Sentani
pasang surut menunjukkan
varietas Delima. Kedua, teknologi tengah Papua pada tahun 2019.
penerapan teknologi inovasi
memperpanjang umur simpan Hasil penelitian menunjukkan
menggunakan varietas Kristal
buah pepaya merah varietas bahwa selama 4 bulan peme-
menghasilkan umbi 47,60 ton/
Delima. Pada teknologi pertama, liharaan di bawah naungan
ha pada umur sembilan bulan.
kapur diberikan dengan dosis 6 ton/ paranet 65% laju pertumbuhan
Penerapan teknologi eksisting
ha/tahun serta kombinasi pupuk bibit 57 cm dari panjang rachis
menggunakan varietas Gajah
P dan K dengan dosis 300 gram awal hingga umur 4 bulan sesudah
hanya menghasilkan umbi
P2O5/tanaman/tahun + 300 gram semai. Laju pertumbuhan rachis
35,92 ton/ha Dengan demikian,
K2O/tanaman/tahun. Penerapan terendah adalah dengan bobot
penerapan teknologi inovasi
teknologi ini memberikan hasil <999 gram pada naungan paranet
mampu meningkatkan bobot
pepaya 98 kg/pohon/tahun, jum- 65% dengan laju pertumbuhan
umbi 32,5% dibanding teknologi rachis 18 cm. Hasil pengamatan
lah buah rata-rata 95,45 buah/
eksisting. Komponen teknologi pohon/tahun, bobot buah 1031,30 pertumbuhan bibit sagu di polibag
eksisting dan teknologi inovasi gram/buah, TSS 11,81o Brix, dan selama 4 bulan menunjukkan
ubi kayu pada lahan pasang surut kekerasan buah 55,08 kg/cm2/ bahwa rata-rata jumlah rachis ter
Kalimantan Selatan dapat dilihat dt. Pada teknologi kedua, untuk tinggi diperoleh pada perlakuan
pada Tabel 5. memperpanjang umur simpan bobot sucker 1.500-1.999 gram
pepaya digunakan bio coating dan bobot sucker (anakan) 1.000-
Teknologi Peningkatan yang terdiri atas kitosan dan gel 1.499 gram pada naungan paranet
Produktivitas dan Kualitas lidah buaya. Penggunaan bahan 65%, yakni 4 dan 3,5 rachis.
Pepaya Merah Delima pada pelapis kitosan dan gel lidah Jumlah rachis terendah diperoleh
Lahan Rawa Lebak buaya masing-masing dengan pada bobot sucker <999 gram dan
perbandingan 75% : 25% dapat >2.000 gram masing-masing 2,5
Penelitian terhadap papaya menekan kehilangan bobot buah, dan 2 rachis.
pada lahan rawa lebak yang menekan intensitas penularan
dilaksanakan di Desa Muara penyakit, dan meningkatkan Bibit sagu yang hidup terendah
Klantan, Kec. Sai Mandau, kekerasan buah. di persemaian polibag terdapat

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 47


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Perendaman bongkol bibit sagu pada air yang dicampur fungisida (kiri). Bibit sagu yang baru disemai di polibag (kanan).
Sentani Tengah, Papua, 2019

pada perlakuan bobot sucker <999 D. TEKNOLOGI pengaruhnya terhadap kualitas


g, rata-rata 40-46%. Bibit sagu PENGELOLAAN dan kecernaan in vitro, dan 3)
yang hidup tertinggi mencapai PAKAN DAN Pemberian pakan tambahan untuk
60-77% diperoleh pada perlakuan PENGENDALIAN perbaikan reproduksi pada induk
bobot sucker 1.500-1.999 gram PENYAKIT TERNAK sapi potong.
pada tempat semai yang dinaungi KAJIAN
paranet 65%. Hasil pengamatan Survei dilakukan di tiga lokasi
menunjukkan bibit sagu yang Formulasi Pakan Ternak Sapi yang masing-masing mewakili
disemai di polibag dapat Lengkap Berbasis Sumber daerah dengan daya dukung pakan
dipindahkan ke lapangan setelah Daya Lokal sedikit, sedang, dan melimpah.
berumur 3 bulan. Kesimpulan dari Kegiatan kedua menggunakan 15
penelitian tersebut adalah: Pengkajian formulasi pakan ternak drum pakan ternak sapi lengkap
1. Jika memperbanyak bibit sagu sapi lengkap berbasis sumber daya (@ 25 kg) yang dibagi menjadi
di polibag hendaknya tidak lokal di Jawa Tengah bertujuan: lima kelompok perlakuan 0; 1,5;
menggunakan bibit ukuran 1) mendapatkan informasi bahan 3; 4,5; 6 bulan. Kegiatan ketiga
kecil (<999 gram) karena pakan lokal untuk pakan ternak menggunakan 15 ekor induk sapi
pertumbuhan tajuknya lambat sapi potong; 2) mengetahui potong yang selanjutnya dibagi
dan tingkat kematian bibit kualitas pakan ternak sapi lengkap menjadi tiga kelompok perlakuan.
cukup tinggi, lebih dari 50%. yang disimpan selama beberapa Kelompok pertama, yaitu lima
2. Jika memperperbanyak bibit waktu; dan 3) memperoleh paket ekor induk sapi potong yang
sagu di polibag disarankan teknologi formulasi pakan ternak diberi pakan tambahan formulasi
menggunakan bibit dengan sapi lengkap berbasis sumber I, kelompok kedua, terdiri dari
bobot sucker 1.000-1.999 daya lokal untuk perbaikan lima ekor induk sapi potong yang
gram dan disemai di bawah reproduksi induk sapi potong. diberi pakan tambahan formulasi
naungan paranet 65% karena Pengkajian dilaksanakan di Desa II, dan kelompok ketiga yaitu lima
memiliki pertumbuhan rachis Sidomulyo, Kecamatan Gunem, ekor induk sapi potong tidak diberi
dan prosentase hidup relatif dan Desa Megal, Kecamatan pakan tambahan. Pakan tambahan
tinggi. Pamotan, Kabupaten Rembang berupa pakan lengkap sebanyak
3. Bibit sagu yang disemai dari bulan Januari hingga 5 kg/ekor/hari. Formulasi
di polibag sudah dapat Desember 2019. Pengkajian pakan lengkap I: rumput gajah
dipindahkan ke lapangan terdiri atas tiga kegiatan, yaitu: 25%, daun jaranan 16%, daun
setelah berumur minimal 3 1) Survei daya dukung pakan; 2) gliricidiae 10%, jerami padi habis
bulan sesudah semai. Lama simpan pakan lengkap dan panen 36%, bekatul 8%, mineral

48 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Praktek pembuatan pakan lengkap ternak sapi di Rembang, Jawa Tengah, 2019

1%, molases 3%, dan garam produktif yang ada di Kabupaten I (26,52 kg) dan formulasi II
1%. Formulasi pakan lengkap II: Rembang 81.937 ST (Satuan
(25,40 kg) lebih tinggi dibanding
rumput lapang 36%, daun jaranan Ternak), sedangkan daya dukung
yang tidak diberi pakan tambahan
13%, daun gliricidiae 9%, jerami pakan 148.843 ton BK (Bahan
padi habis panen 31%, bekatul Kering). Sumber daya lokal yang (24,26 kg). Waktu estrus post
7%, mineral 1%, molases 2%, dan dapat digunakan sebagai pakan partus induk sapi potong yang
garam 1%. ternak sapi adalah jerami padi, diberi pakan tambahan formulasi
brangkasan jagung, brangkasan I (109 hari) dan formulasi II (150
Hasil survei daya dukung kedelai rumput alam, dan pucuk hari) lebih awal dibanding yang
pakan di Kabupaten Rembang tanaman tebu. Pakan ternak sapi tidak diberi pakan tambahan
menunjukkan dua kecamatan lengkap dapat disimpan selama
(>180 hari). Pemberian pakan
termasuk dalam kategori kritis, 4,5 bulan tanpa penurunan
tambahan pada induk sapi potong
empat kecamatan rawan, dan kualitas. Bobot lahir pedet dari
delapan kecamatan aman. kelompok induk sapi potong yang sangat dianjurkan pada saat induk
Populasi ternak sapi potong betina diberi pakan tambahan formulasi sapi bunting tua (8-9 bulan).

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 49


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

Pengembangan Vaksin SE Potensi dan proteksi seed vaksin tertinggi dibandingkan dengan
pada Sapi SE tersebut telah diuji coba pada kelompok sapi yang divaksin SE
hewan kelinci NZ pada tahun komersial dan kelompok kontrol.
Penyakit Septicemia Epizootica 2017. Hasil uji menunjukkan seed Hasil uji PMPT menunjukkan
(SE) atau penyakit ngorok pada vaccine SE isolat lokal dalam vaksin SE isolat lokal dalam
sapi disebabkan oleh infeksi bakteri formulasi seppic-montanide formulasi seppic montanide 70:30
Pasteuralla multocida serotipe 70:30 menghasilkan respon memberikan proteksi lebih tinggi
Asia B:2. Pencegahan penyakit antibodi pascavaksinasi lebih pada hari ke-3 (100%) setelah
SE telah dilakukan melalui tinggi dibandingkan dengan seed diuji tantang dengan isolat P.
program vaksinasi setiap tahun P. multocida isolat asal Lampung multocida patogen dibandingkan
di daerah endemis menggunakan dan vaksin SE komersial. Uji dengan seed Lampung dan
vaksin SE komersial dari isolat proteksi pasif vaksin SE isolat vaksin komersial Septivak.
P. multocida strain Katha asal lokal pada mencit dengan teknik Formulasi vaksin SE dalam
Burma. Letupan penyakit SE PMPT (Passive Mouse Protection seppic montanide memberikan
pada sapi masih dilaporkan di Test) menggunakan strain tantang tingkat proteksi yang paling tinggi
beberapa daerah seperti Kupang P. multocida 332 menunjukkan dibandingkan dengan oil adjuvant
dan Sulawesi Selatan pada tahun bahwa vaksin SE isolat lokal dan aluminium hidroxy gel.
2014 walaupun program vaksinasi dalam formulasi seppic montanide
SE telah dilaksanakan setiap memberikan proteksi tertinggi Uji vaksin SE isolat lokal skala
tahun. Hal ini kemungkinan akibat (100%) dibanding seed vaksin asal lapang terbatas telah dilakukan di
vaksin SE yang digunakan kurang Lampung dan vaksin komersial. loka penelitian sapi potong Grati
homolog dengan bakteri penyebab menggunakan 60 ekor sapi potong
SE dan kurangnya cakupan Uji vaksin SE dalam formulasi PO yang dibagi ke dalam enam
vaksinasi. Melalui pengembangan adjuvant seppic montanide pada kelompok (10 ekor/kelompok).
vaksin SE dengan isolat lokal P. sapi skala laboratorium telah Group A, sapi divaksinasi vaksin
multocida dapat menjadi alternatif dilakukan pada tahun 2018 SE isolat lokal (70:30) satu
permasalahan tersebut dan dapat menggunakan 10 ekor sapi PO kali vaksinasi. Group B, sapi
membantu penyediaan vaksin SE betina umur sekitar 1 tahun divaksinasi vaksin SE isolat
untuk pencegahan penyakit SE dibagi ke dalam tiga kelompok. lokal (70:30), dua kali vaksinasi.
pada ternak di Indonesia. Kelompok A (4 ekor), sapi Group C, sapi divaksinasi vaksin
divaksinasi vaksin SE isolat lokal SE komersial satu kali vaksinasi.
Pengembangan vaksin SE isolat dalam formulasi seppic montanide Group D, sapi divaksinasi vaksin
lokal P. multocida dimulai sejak 70:30. Kelompok B (4 ekor), sapi SE komersial dua kali vaksinasi.
tahun 2015 dengan isolasi dan divaksinasi vaksin SE komersial. Group E, sapi divaksinasi vaksin
identifikasi bakteri P. multocida Kelompok C (2 ekor), sapi tidak SE isolat lokal (60:40). Group F,
isolat lokal. Hasil isolasi diperoleh divaksinasi sebagai kontrol. sapi tidak divaksinasi (kontrol).
isolat lokal P. multocida dari Konsentrasi vaksin SE untuk sapi Koleksi sampel darah dilakukan
sampel limpa sapi yang mati akibat 2 mg diberikan secara subkutan, pravaksinasi, 1 bulan, 2 bulan,
infeksi SE dari Kupang, Nusa 3 ml per ekor. Respon antibodi 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan
Tenggara Timur. Karakterisasi diukur sebelum vaksinasi dan pascavaksinasi. Pengujian respon
isolat lokal P. multocida telah setelah vaksinasi (2, 4, 8, 12 dan antibodi pra dan pascavaksinasi
dilakukan pada tahun 2016 secara 16 minggu). Uji proteksi vaksin menggunakan metode ELISA.
biokimia, API dan PCR. Hasil SE dilakukan secara pasif (PMPT)
kajian menunjukkan isolat lokal pada mencit seperti sebelumnya. Hasil pengukuran respon antibodi
P. multocida tersebut termasuk menunjukkan sapi yang divaksin
serotipe B:2, sesuai dengan Respon antibodi kelompok sapi SE isolat lokal formulasi 70:30,
serotipe P. multocida penyebab yang divaksinasi dengan formulasi dua kali vaksinasi (Group B) dan
SE. Isolat lokal P. multocida vaksin SE dalam seppic montanide formulasi 60:40 menunjukkan
terpilih sebagai kandidat seed pada minggu ke-4 setelah respon titer antibodi (OD) lebih
vaksin SE. vaksinasi menunjukkan hasil tinggi dibandingkan dengan

50 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Teknologi Pertanian Berkelanjutan

panicoideae. S. secundatum petak (dibuat pagar pembatas).


dapat tumbuh baik pada kondisi Lama pengembalaan optimal
intensitas cahaya rendah/toleran adalah tujuh hari untuk setiap
naungan, mudah berkembang petak, dan kembali digembalakan
dan tumbuh cepat. Tanaman ini ke petak yang pertama setelah 45-
memiliki rhizoma dan stolon yang 60 hari. Hal ini bertujuan untuk
padat, perarakan sangat kuat, memberikan kesempatan bagi
mampu berkompetisi dengan rumput S. secundatum tumbuh
gulma, tahan pengembalaan berat kembali setelah digembalai
Vaksin lokal untuk proteksi bakteri P.
multocida penyebab penyakit ngorok dan toleran naungan sampai 75%. ternak.
pada sapi dan kerbau Produktivitas S. secundatum yang
ditanam di Sei Putih Sumatera Protein kasar rumput ini pada
vaksin komersial SE (Group Utara pada naungan 55% dan 75% umur panen 45 hari 11,81%,
C dan D) dan group kontrol masing-masing 53,7 ton dan 46,7 kandungan serat deterjen
(Group F). Namun dibandingkan ton/ha/tahun bahan segar, lebih
dengan respon antibodi vaksin neutral dan serat deterjen asam
tinggi dibading pada lahan terbuka
SE formulasi 60:40 menunjukkan masing-masing 69,22% dan
yang hanya 32,4 ton/ha/tahun.
respon antibodi yang lebih baik 35,15%. Kondisi ini cukup untuk
Rendahnya produksi rumput S.
dari formulasi vaksin SE 70:30. mendukung pertumbuhan ternak
secundatum pada lahan terbuka
Terlihat bahwa formulasi vaksin ruminansia. Nilai nutrisi rumput S.
disebabkan oleh terjadinya
SE 70:30 (Group B) meningkat secundatum menurun cepat dengan
kerusakan zat hijau daun (klorofil)
sampai bulan ke-3 pascavaksinasi bertambahnya umur tanaman.
apabila terkena sinar matahari
dan kemudian mulai menurun Oleh karena itu disarankan agar
secara langsung. Rumput ini
pada bulan ke-4 pascavaksinasi, dapat menjadi pilihan dalam frekuensi penggembalaan maupun
sedangkan respon antibodi pengembangan integrasi ternak pemotongan rumput perlu diatur
vaksin SE formulasi 60:40 dengan tanaman perkebunan, sedemikian rupa.
terus meningkat sampai bulan seperti kelapa, kelapa sawit, dan
ke-4 pascavaksinasi. Teknologi karet. Rumput S. secundatum Pada tahun 2019 telah dilakukan
ini telah bekerjasama melalui dapat dimanfaatkan dengan sistem survei dan pada prinsipnya tidak
Perjanjian lisensi dengan PT potong-angkut maupun untuk ada kendala di lapangan. Masih
Caprifarmindo Laboratories penggembalaan. Bila digunakan ada beberapa saran perbaikan
tentang “Vaksin Isolat Lokal untuk penggembalaan sebaiknya untuk kesempurnaan proposal
untuk Proteksi terhadap Infeksi dilakukan secara bergiliran pelepasan calon varietas S.
Bakteri Pasteurella multocida dengan membagi lahan rumput secundatum dengan nama Steno
Penyebab Septicemia Epizootica yang tersedia dalam beberapa Agrinak.
atau Penyakit Ngorok pada Sapi
dan Kerbau”. Perjanjian lisensi
dilakukan dalam rangka alih
teknologi untuk inovasi dan
penyebaran teknologi.

Stenotaphrum secundatum
Rumput Toleran Naungan

Rumput S. secundatum dikenal


dengan nama umum “buffallo
grass” di Australia atau St.
Agustine grass di Amerika Produktivitas S. secundatum di Sei Putih, Sumatera Utara, pada naungan 55% dan
75% masing-masing 53,7 ton dan 46,7 ton/ha/tahun bahan segar (tengah dan kanan),
Serikat, termasuk dalam famili lebih tinggi dibading pada lahan terbuka yang hanya 32,4 ton/ha/tahun (kiri).
gramineae dengan subfamili

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 51


Inovasi Mekanisasi, Pascapanen, dan Pengolahan Hasil Pertanian
Inovasi Mekanisasi,
Pascapanen, dan
Pengolahan
Hasil Pertanian
Inovasi mekanisasi, pascapanen, dan pengelolaan hasil
pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi usaha tani, meningkatkan
mutu dan nilai tambah produk, serta pemberdayaan
petani. Perkembangan alat-mesin pertanian di Indonesia
memerlukan pemetaan yang baik berkenaan dengan
kebutuhan dan ketersediaan, serta upaya kelembagaan
untuk peningkatan efektivitasnya. Penggunaan alat-
mesin pertanian berperan menekan biaya usaha tani dan
memberikan keuntungan bagi petani, sehingga mampu
berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan.

A. ALAT-MESIN stir, kontrol pedal kopling, kontrol Pengembangan Implement


PERTANIAN akselerator (rpm engine), kontrol Direct Seeder Lahan Sawah
tuas PTO, kontrol tuas transmisi
Pengembangan Traktor (maju dan mundur), tuas transmisi Pengembangan implement direct
Otomatis gigi 1 dan 2, tuas implement dan seeder lahan sawah sudah dilakukan
kontrol untuk mematikan engine. melalui pabrikasi dan modifikasi
Pada tahun 2019 Balitbangtan Selain itu sistem pengendalian beberapa komponennya sehingga
telah mengembangkan otomatisasi traktor otomatis sudah berfungsi dihasilkan proptotipe direct
traktor dengan roda crawler sesuai harapan. seeder 8 baris, jarak tanam jajar
dimana sistem kemudinya berbeda legowo 2:1 30-40 cm. Prototipe ini
dengan traktor empat roda. Traktor digandengkan dengan traktor yang
roda crawler ini diharapkan dapat umumnya digunakan sebagai rice
membantu pengolahan tanah pada transplanter tipe riding. Pengaturan
lahan rawa karena mempunyai jarak tanam dalam baris dapat
ground pressure ke tanah yang dilakukan lima variasi dengan
lebih rendah dibandingkan cara mengubah posisi setting
dengan traktor empat roda. pada traktor penarik. Prototipe
Hasil pengembangannya adalah implement ini juga sesuai dan dapat
difabrikasi sistem mekanis dan diinstall dengan mudah.
pemrograman kontrol traktor
otomatis untuk traktor dengan roda Traktor otomatisasi dapat membantu Pada pengkajian ini dilakukan
crawler yang terdiri atas kontrol pengolahan tanah pada lahan rawa rekayasa coating benih

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 53


Inovasi Mekanisasi, Pascapanen, dan Pengolahan Hasil Pertanian

penjepit batang bawah untuk


memposisikan batang bawah saat
dipotong dan saat disambung,
5) Pengikat sambungan batang
bawah dan entress, 6) Hopper
entress, 7) Pengumpan entress, 8)
Tangan penjepit entress, 9) Pisau
pemotong entress, 10) Lengan
pejepit dan pemindah benih yang
Proses pabrikasi komponen implement direct seeder 10 baris telah tergrafting, dan 11) Sistem
dengan jarak 25 cm pengendali menggunakan PLC,
sensor-sensor, dan encoder untuk
menggunakan material iron sambung pucuk bibit tanaman mengedalikan kerja mesin.
powder dan calsium proksida keras yang terdiri atas: 1) Prototipe
untuk mencegah serangan hama II mesin grafting bibit kakao Mesin penyemai benih kakao
burung pada benih setelah disebar otomatis sistem pneumekatronik yang direkayasa berfungsi
dan meningkatkan daya simpan atau robot grafting, dan 2) menyemaikan benih kakao dalam
benih serta menjadikan benih padi Prototipe mesin penyemai polibag secara otomatis. Mesin
lebih berat sehingga tidak mudah benih kakao sistem mekatronik. ini terdiri atas lima bagian utama
hanyut terbawa air. Berat jenis Mesin robot grafting prototipe II yaitu: 1) Konveyor sambuk
benih padi meningkat menjadi berfungsi menyambung batang datar berusuk untuk mengangkut
1,6 dan 1,25 masing- masing bawah dan atas bibit tanaman keras polibag, 2) Pengisi media tanam
untuk coating material iron dan khususnya kakao menggunakan ke polibag, 3) Penakar dan
calper. Dibandingkan dengan sistem ‘peumekatronik’ yang penyemai benih kakao ke polibag,
benih biasa, perkecambahan benih dikendalikan oleh Programable 4) Penutup media tanam ke
tercoating terlambat sekitar 7 hari Logis Controller (PLC). Bagian polibag, 5) Bucket elevator, dan
untuk material iron powder dan 3 utama mesin adalah: 1) Konveyor 6) Sistem pengendali.
hari untuk material calper. Namun rantai bermangkuk sebagai
akhirnya perkecambahan menjadi pengankut dan pengumpan Mesin penyemai benih kakao
100%. batang bawah, 2) Sabuk pengarah prototipe I juga telah diuji
batang bawah, 3) Pemotong fungsional dan setiap komponen
Standard prosedur pengoperasian batang bawah, 4) Lengan dapat berfungsi menyemai benih
direct seeder di lapangan perlu
diperhatikan, salah satunya
penyiapan lumpur lahan. Lahan
sawah harus terlumpurkan merata,
kemudian dilakukan pengaturan
air di lahan. Setelah itu perlu
diberikan jeda waktu sampai
pada saat tanam dengan tujuan
untuk membuat lumpur mampat.
Umumnya sekitar 2 hari, atau
bila diukur dengan cone drop
kedalaman 5-10 cm.

Pengembangan Mesin
Sambung Pucuk Bibit
Tanaman Keras

Balitbangtan pada tahun 2019


Mesin robot grafting dan komponennya
telah merekayasa prototipe mesin

54 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Mekanisasi, Pascapanen, dan Pengolahan Hasil Pertanian

kakao dalam polibag dengan baik.


Uji unjuk kerja menunjukkan
kapastias kerja mesin robot
grafting ini 200 tanaman per jam
menggunakan 1 orang operator.
Diperkirakan harga mesin robot
grafting sekitar Rp 350 juta/unit.

Analisis ekonomi menunjukkan


biaya operasi mesin robot grafting
Rp 350/batang bibit. Apabila harga
bibit batang bawah Rp 5.000/
batang dan biaya pemeliharaan
bibit sampai siap pindah tanam
Rp 2.000/batang, maka harga bibit
kakao yang disiapkan dengan Aplikasi teknologi penyimpanan atmosfer terkendali
mesin robot grafting adalah pada buah manggis dan mangga
Rp 7.800/batang. Dengan asumsi
yang sama, harga bibit yang
disiapkan secara konvensional
dengan tenaga manusia adalah Rp
10.000/batang. Bila mesin robot
grafting digunakan untuk usaha
perbanyakan bibit, maka BCR- (a) (b) (c)
nya mencapai di atas 3. Mesin Teknik pengemasan atmosfer termodifikasi buah salak:
(a) wrapping, (b) perforasi, (c) komposisi udara
penyemai benih kakao juga telah
diuji fungsional maupun unjuk
kerja dengan kapasitas rata-rata
250 polibag per jam.

B. TEKNOLOGI
PENINGKATAN DAYA
SAING, DAYA SIMPAN,
DAN DIVERSIFIKASI

Teknologi Pascapanen untuk


Mempertahankan Kualitas
dan Meningkatkan Daya Saing Buah mangga dengan perlakuan pengemasan atmosfer termodifikasi di
keranjang dengan dilapisi plastik perforasi
Buah Tropis

Pemasaran buah tropis Indonesia rendah. Salah satu pendekatan memperpanjang masa simpan
menghadapi masalah dalam hal untuk mengatasi masalah tersebut buah manggis dari 7-8 hari
kualitas yang rendah dan masa dilakukan pengembangan tek- menjadi 25 hari, dan buah salak
simpan yang pendek. Sebagai nologi penyimpanan atmosfer dari 5-6 hari menjadi 17 hari
contoh, masa simpan buah terkendali (Controlled Atmosphere dengan tingkat kerusakan 20%.
manggis dan mangga hanya 7- Storage/CAS) dan pengemasan
8 hari dan salak 5-6 hari. Hal atmosfer termodifikasi (Modi- Sementara itu, teknologi MAP
ini berujung pada terbatasnya fied Atmosphere Packaging/ yang dikembangkan mampu
pemasaran dan daya saing yang MAP). Teknologi CAS dapat memperpanjang masa simpan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 55


Inovasi Mekanisasi, Pascapanen, dan Pengolahan Hasil Pertanian

buah salak dari 5-6 hari menjadi benih bawang putih dataran produk mie yang memiliki kualitas
26 hari dengan tingkat kerusakan tinggi dari 5-6 bulan menjadi setara dengan mie dari terigu.
29%, dan buah mangga gedong hanya 3 bulan. Benih bawang Keunggulan mie nusantara antara
dari 7-8 hari menjadi 24 hari tanpa putih yang dihasilkan dengan lain tidak mengandung gluten,
kerusakan. Teknologi CAS dan metode thermal shock memiliki memiliki kandungan pati resisten
MAP telah diminati oleh beberapa daya tumbuh dan pertumbuhan (resistent starch) yang tinggi, dan
perusahaan/eksportir buah. tanaman lebih baik daripada benih indeks glikemik rendah sehingga
yang dihasilkan kelompok tani/ baik untuk kesehatan. Teknologi
Teknologi Pengeringan- penangkar pada penamaman di pengolahan mie nusantara sudah
Penyimpanan (Instore Drying) lapang (berdasarkan pertumbuhan mulai diterapkan di beberapa
Bawang Putih tanaman sampai dengan umur 30 sentra pangan lokal (Jawa Barat,
hari). Jawa Tengah, NTT, Maluku, dan
Upaya percepatan swasembada Papua) dan produknya sudah
bawang putih menghadapi kendala Inovasi Pascapanen Pertanian mulai dipasarkan.
karena terbatasnya benih akibat Mendukung Ketahanan
perawatan umbi (curing) bvawang Pangan
yang relatif lama dan lambatnya
pematahan dormansi. Balitbangtan Pangan lokal memiliki potensi
telah mengembangkan teknologi yang besar mendukung ketahanan
instore drying untuk curing dan pangan nasional. Terkait hal
penyimpanan serta pematahan tersebut, konsumsi pangan
dormansi bawang putih skala lokal perlu ditingkatkan melalui
lapang. Pada musim hujan, penerapan teknologi pengolahan.
penggunaan instore dryer Mie merupakan salah satu bentuk
dengan pemanas tambahan pangan dengan tingkat kesukaan
dapat mempercepat proses yang tinggi. Balitbangtan telah
curing bawang putih dari 10- mengembangkan teknologi pe-
15 hari dengan cara penjemuran ngolahan mie berbahan pangan
konvensional menjadi 4-5 hari. lokal yang diperkenalkan
sebagai mia nusantara. Teknologi
Penyimpanan benih bawang putih yang dikembangkan mampu
dengan metode thermal shock dapat menjadikan ubi kayu, sagu, jagung,
mempersingkat masa dormansi sorgum, dan hanjeli menjadi Produk mie nusantara
menggunakan bahan pangan lokal

Inovasi Teknologi Pertanian


untuk Peningkatan Nilai
Tambah

Upaya peningkatan produksi padi


menyisakan limbah berupa sekam
dengan potensi nilai tambah yang
besar, namun sejauh ini belum
dimanfaatkan secara maksimal.
Balitbangtan mengembangkan
teknologi pengolahan sekam padi
menjadi produk nanobiosilika
termodifikasi untuk bahan baku
industri bernilai ekonomi tinggi.
Instore dryer untuk curing bawang putih di dataran tinggi Keunggulan teknologi purifikasi
dan termal yang dikembangkan

56 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Mekanisasi, Pascapanen, dan Pengolahan Hasil Pertanian

biji karet, kesambi, kepuh, jarak


pagar, dan tanaman penghasil
minyak lainnya. Di antara sumber
minyak nabati, saat ini minyak
kelapa sawit menjadi sumber
utama biodiesel di Indonesia
karena jumlah industri sawit yang
sudah siap dan juga pasokan yang
melimpah. Biodiesel memiliki
beberapa kelebihan diantaranya
mengurangi emisi gas-gas
beracun yang menyebabkan
berbagai masalah serius bagi
kesehatan manusia, seperti Carbon
Proses pembuatan sol sepatu dengan filler nanobiosilika dari sekam padi Monoksida (CO), Hidrokarbon
(HC), Nitrogen Oksida (NOx),
lebih efisien (rendah energi, proses alternatif terbarukan berupa metil Sulfur Oksida (SOx), mengurangi
lebih cepat) dibandingkan dengan ester yang terbuat dari minyak senyawa karsinogenik, dan
teknologi sol gel konvensional nabati atau hewani. Memiliki sifat meningkatkan pelumasan
maupun teknologi produksi silika fisik yang sama dengan minyak mesin. Selain itu, penggunaan
dari mineral batuan. Produk solar, biodiesel dapat digunakan B100 diyakini lebih ekonomis,
nanobiosilika termodifikasi yang sebagai bahan bakar pengganti menyejahterakan petani sawit,
dihasilkan memiliki kemurnian untuk kendaraan bermesin diesel. dan menghemat devisa.
≥ 97% dan luas permukaan Untuk mengetahui efisiensi dan
spesifik > 200 m2/gram. Produk performa mesin diesel dalam Produksi CPO Indonesia mencapai
nanobiosilika tersebut telah penggunaan B100, Kementan 41,6 juta ton pada tahun 2018.
diadopsi dan diaplikasikan oleh telah melakukan soft launching Dalam kurun waktu 2014- 2018,
industri barang jadi karet sebagai uji coba perdana penggunaan produksi CPO meningkat 29,5%
bahan pengisi pada sol sepatu/ B100 pada alat-mesin pertanian setiap tahun. Pada 2018 produksi
sandal. Modifikasi permukaan dan kendaraan komersial roda biodiesel B20 mencapai 6,01
telah dilakukan dengan teknik two 4 lingkup Kementan di Kantor juta kiloliter, meningkat 82,12%
step modification (TSM). Teknik Pusat Kementerian Pertanian. Uji dibanding 2014 yang hanya 3,30
TSM menghasilkan produk coba penggunaan B100 perdana juta kiloliter. Program substitusi
vulkanisat yang memenuhi standar di lingkup Kementan merupakan impor solar dengan biodiesel B20
SNI (untuk parameter ketahanan tonggak sejarah Indonesia dalam dapat menghemat devisa negara
abrasi dan sobek). memanfaatkan sumber energi sebanyak Rp 57,7 triliun. B20
baru dan terbarukan secara massal adalah program pemerintah untuk
yang diharapkan mampu untuk mewajibkan pencampuran 20%
Teknologi Bahan Bakar mensubstitusi penggunaan bahan biodiesel dengan 80% bahan bakar
Nabati B100 bakar lainnya. Keunggulan dari minyak jenis solar. Pengembangan
proses minyak kering (drying oil) biodiesel B100 diharapkan
Kementerian Pertanian sebelum dilakukan proses mampu menjadi produk lokal unggulan
(Kementan) terus menghasilkan menghasilkan biodiesel B100 yang mampu meningkatkan
berbagai inovasi teknologi yang memenuhi standar biodiesel daya saing produksi CPO dan
melalui Balitbangtan, yang salah 7182:2015. memperkuat ketahanan energi
satunya telah mengembangkan nasional.
bahan bakar nabati biodiesel Selain dari CPO, biodiesel juga
B100 yang berasal dari minyak dapat dibuat dari tanaman kemiri Biodiesel produksi Balitbangtan:
sawit (crude palm oil /CPO). sunan, kemiri sayur, bintaro, • Bahan bakar yang digunakan
Biodiesel adalah bahan bakar nyamplung, pongamia, kelapa, dapat bersumber dari

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 57


Inovasi Mekanisasi, Pascapanen, dan Pengolahan Hasil Pertanian

berbagai jenis minyak


nabati seperti, kelapa sawit,
kelapa, kemiri sunan, kemiri
sayur, nyamplung, kosambi,
pongamia, bintaro dan
sebagainya. Namun yang
paling siap adalah kelapa
sawit.
• Kapasitas produksi 3.000 liter/
hari.
• Stok per 31 Desember 2019 Reaktor biodisel bahan bakar nabati B100
adalah 40.852 liter.

Hasil uji kendaraan roda empat


menggunakan bahan bakar nabati
B100:

• Hingga 20.000 km tidak


ditemukan masalah pada mobil
• Hasl uji roadtest kendaraan
roda empat menunjukan B100
setara dengan pertadex.

Menteri Pertanian (depan) dalam acara launching bahan bakar nabati B100
tanggal 15 April 2019 di Kementerian Pertanian

58 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijkan
Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

Inovasi Kelembagaan dan


Rekomedasi Kebijakan
Implementasi kebijakan pertanian pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan
produksi, mengembangkan produk komoditas dalam negeri, dan meningkatkan
kesejahteraan petani sebagai ujung tombak pembangunan pertanian. Dalam hal ini
inovasi kelembagaan pertanian dan kebijakan yang bertujuan meningkatkan produksi
guna menjamin suplai, stabilitas harga, meningkatkan nilai tambah dan daya saing
produk memegang peranan penting.

Layanan Konsultasi Padi dan Perangkat lunak ini bermanfaat dan Nusa Tenggara Barat)
Inovasi Pemupukan pada memperbaiki: (a) teknik selama dua musim tanam. Hasil
Kawasan Pertanian di Era pengelolaan budi daya padi seperti validasi lapangan menunjukkan
Teknologi 4.0 jarak tanam dan pilihan varietas pemupukan tanaman padi dengan
yang sesuai untuk mengatasi memanfaatkan LKP meningkatkan
1.
Inovasi layanan konsultasi masalah hama penyakit utama, hasil gabah kering panen 0,2 t/ha
padi (b) menentukan target hasil di Jawa dan 0,6 t/ha di luar Jawa,
berdasarkan rata-rata hasil yang dibanding pemupukan dengan
Bekerja sama dengan lembaga pernah dicapai, (c) memberikan dosis kebiasaan petani. Tambahan
penelitian internasional, Ba- acuan rekomendasi takaran pupuk pendapatan dengan memanfaatkan
litbangtan telah mengem- N, P, dan K untuk mencapai LKP Rp 0,7 juta/ha di Jawa dan Rp
bangkan beberapa piranti target hasil yang ditetapkan, dan 2 juta/ha di luar Jawa. Peningkatan
untuk meningkatkan efisiensi (e) memberikan saran strategi hasil gabah dicapai dengan dosis
penggunaan pupuk pada padi pemupukan yang efisien (tepat pupuk yang relatif lebih sedikit.
sawah irigasi maupun padi takaran, tepat sumber, dan tepat Rata-rata penggunaan pupuk
sawah tadah hujan, yang luasnya waktu aplikasi). Kelebihannya N menggunakan inovasi PHSL
di Indonesia sekitar 7 juta ha. LKP selain untuk petani menurun dari 194 kg menjadi 94
Salah satu piranti tersebut adalah individual, juga dapat digunakan kg/ha di Jawa dan dari 112 kg
untuk Pemupukan Hara Spesifik oleh kelompok-kelompok tani menjadi 85 kg/ha di luar Jawa.
Lokasi (PHSL) yang dirilis dalam suatu kawasan, sehingga Penggunaan pupuk P2O5 menurun
oleh Menteri Pertanian pada penerapan teknologi menjadi dari 34 kg menjadi 20 kg/ha di
tahun 2011. Perangkat lunak lebih masif. Rekomendasi pupuk Jawa dan dari 33 kg menjadi 26
PHSL disempurnakan dengan untuk kelompok tani juga dapat kg/ha di luar Jawa. Penggunaan
memasukkan teknologi budi daya digunakan sebagai dasar pengisian pupuk K2O juga menurun dari
terbaik, seperti sistem tanam jajar RDKK. 25 kg menjadi 18 kg/ha di Jawa,
legowo dan varietas unggul baru tetapi tidak demikian di luar Jawa.
tahan hama dan penyakit. Piranti Validasi LKP untuk lahan sawah
lunak ini dinamakan “Layanan irigasi telah dilakukan di sembilan 2. Dampak penggunaan pupuk
Konsultasi Padi” (LKP) dan provinsi di Jawa (Jawa Barat, secara berlebihan
dapat diakses menggunakan Jawa Tengah, Jawa Timur) dan
smart phone maupun komputer luar Jawa (Sumatera Utara, Riau, Petani telah sejak lama
melalui http://webapps.irri.org/ Kalimantan Barat, Sulawesi mempedomani warna daun padi
lkp/id. Selatan, Sulawesi Tenggara, secara visual sebagai petunjuk

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 61


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

untuk mengetahui kesuburan subsidi pupuk tanpa mengurangi keterlambatan dan miskomunikasi
tanaman mereka. Kebanyakan produksi padi dan sekaligus mengenai penanaman,
petani memberikan pupuk urea mengefisienkan biaya produksi pemupukan, penyemprotan,
pada tanaman padi berlebihan gabah. pemanenan, pengeringan, dan
karena bagi mereka daun yang penjualan dapat diminimalkan.
berwarna hijau adalah tanda 3. Peranan penyuluh lapangan Koperasi dapat mengetahui
subur. Sebenarnya, jika pupuk semakin penting kebutuhan mingguan petani
urea diberikan secara berlebihan secara akurat dan menjadwalkan
mengakibatkan tanaman berwarna Memasuki era perdagangan bebas dengan baik, musim panen
hijau gelap, batang lemas, daun dan desentralisasi, pembangunan dapat dirotasi, harga lebih stabil,
tebal dan berair, sehingga rentan pertanian menghadapi berbagai sementara koperasi dapat menjadi
terhadap serangan hama dan tantangan dalam pemenuhan pengumpul dan pemasar langsung
penyakit. Pemberian pupuk kecukupan pangan, peningkatan produksi dari petani kepada
secara berlebihan memperlambat kesejahteraan petani, dan konsumen akhir. Peran tengkulak
pematangan gabah, melunaknya penyediaan lapangan kerja dan pengijon secara bertahap
jerami sehingga tanaman mudah melalui pengembangan usaha dapat dieliminasi. Untuk itu
rebah dan menurunkan kualitas dan sistem agribisnis berdaya dibutuhkan perubahan paradigma
gabah. Sebaliknya, kekurangan saing. Untuk mengelola usaha tani delivery system inovasi teknologi
pupuk menyebabkan tanaman dengan baik, petani memerlukan dari Puslit/Balit ke BBP2TP/
tumbuh kerdil, sistem perakaran berbagai sumber informasi, antara BPTP dan dari BPTP ke PPL di
terbatas, daun berwarna kuning, lain akses terhadap informasi BPP.
dan gabah cenderung cepat rontok. teknologi, kebijakan pemerintah,
Oleh karena itu, pengelolaan ketersediaan benih unggul, Dalam memperkenalkan inovasi
pupuk organik maupun pupuk prospek dan informasi pasar, teknologi baru, BPTP secara
anorganik untuk mendapatkan pengalaman petani lain, sehingga bertahap harus berubah dari
produksi optimum sangat penting. petani mampu memilih beberapa menggunakan model temu lapang,
pilihan tersedia yang sesuai pelatihan, atau sebagai nara
Pemberian pupuk kimia secara dengan situasi dan kondisi faktual sumber menjadi bekerja melalui
berlebihan juga pemborosan di lapangan. internet. Memperkenalkan inovasi
energi dan biaya, meningkatkan teknologi melalui demplot,
penggunaan pestisida untuk Peranan penyuluh lapangan di display varietas, dan temu lapang
pengendalian hama dan penyakit BPP menjadi penting karena memerlukan dana yang besar
tanaman, sehingga biaya produksi berperan dalam menyosialisasikan karena harus mendatangkan
gabah per satuan input menjadi inovasi teknologi yang relevan, banyak petani, jangkauan terbatas
lebih mahal, di samping terjadinya akurat, dan tepat waktu yang karena hanya petani di sekitarnya
pencemaran lingkungan. akan dimanfaatkan oleh petani yang bisa hadir, dan tidak efisien
Sebaliknya, tanaman yang dalam usaha menghasilkan karena lokasinya seringkali
kekurangan pupuk menyebabkan produk pertanian yang berkualitas berpindah-pindah setiap tahun,
potensi hasil tidak tercapai. Untuk dan berdaya saing. Salah satu sehingga adopsi teknologi tidak
itu, pengelolaan pupuk menjadi contoh, teknologi internet dapat sinambung. Metode penyuluhan
penting dalam menentukan dimanfaatkan untuk memberikan pertanian konvensional
produksi padi. Dengan informasi kepada para petani mengutamakan pertemuan
meningkatnya areal tanam padi, tentang pemeliharaan tanaman di lapang atau tatap muka.
kebutuhan dan subsidi pupuk maupun hewan, pemberian Paradigma ini memposisikan
akan terus meningkat. Tingginya pupuk dan pakan, irigasi, petani sebagai insan yang
subsidi pupuk yang dialokasikan ramalan cuaca, waktu tanam, belum “melek” informasi. Di
membebani anggaran pemerintah. dan harga pasar. Pemanfaatan sisi lain, petani di perdesaan
Penggunaan pupuk yang lebih internet menguntungkan petani sudah mulai memanfaatkan
rasional dan spesifik lokasi dalam advokasi dan koperasi. kemajuan teknologi informasi
diharapkan dapat menurunkan Dengan lancarnya arus informasi, dalam memenuhi kebutuhannya,

62 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

termasuk sarana produksi, sudah tersedia melalui web site 10,52%, Kalimantan 2,25%,
pemasaran dan harga pasar maupun diunggah secara gratis Maluku dan Papua 0,87%. Hal
menggunakan smartphone. melalui google play store. Dengan ini menunjukkan pengembangan
cara ini diharapkan adopsi kedelai di luar Jawa masih
Kebijakan terkait pengembangan teknologi Balitbangtan dapat lamban dan tidak sebanding
kawasan pertanian telah diinisiasi berlangsung secara masif pada dengan potensi lahan yang ada
sejak tahun 2012 dan diatur wilayah pengembangan berbasis dibandingkan dengan luas lahan
dalam Permentan 50/2012 korporasi petani. pertanian di Jawa yang semakin
yang mengalami beberapa menciut karena beralih fungsi
kali revisi menjadi Permentan Upaya Peningkatan Produksi untuk keperluan nonpertanian.
18/2018. Penguatan pada aspek Kedelai Nasional
pemberdayaan petani dalam suatu Untuk merealisasikan target
kelembagaan ekonomi petani Konsumsi kedelai di Indonesia swasembada kedelai pada tahun
berbadan hukum (korporasi terus meningkat setiap tahun, 2025, pemerintah telah menyusun
petani). Presiden mengarahkan dengan rata-rata kebutuhan 2,3 rencana pencapaian sasaran
agar petani berkumpul dalam skala juta ton per tahun, sedangkan yang dituangkan dalam grand
besar dan mengelola aktivitas produksi rata rata dalam 5 tahun strategi percepatan peningkatan
hulu hilir, menggunakan aplikasi terakhir hanya 0,98 juta ton atau produksi kedelai dalam periode
modern, mendistribusikan produk 43% dari kebutuhan sehingga 2015-2045. Sasaran jangka
secara modern (melalui aplikasi), sisanya 57% harus diimpor. Luas pendek (2015-2019) yaitu
dan berupaya meningkatkan panen kedelai tertinggi 1,6 juta tercapainya peningkatan produksi
ekspor. hektar pernah dicapai pada tahun kedelai sebesar 2.453.851
1992 dan pada tahun 2015 luas ton dan berkurangnya impor
4. Rekomendasi kebijakan panen turun tajam menjadi hanya (hanya 200.000 ton). Sasaran
614 ribu hektar. jangka menengah (2020-2025)
Ke depan, teknik pendampingan tercapainya swasembada kedelai
kawasan pertanian terutama Selama 20 tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan produksi
komoditas padi perlu diperkaya penurunan luas panen 61,62% sebesar 2.960.993 ton. Sasaran
dengan memanfaatkan aplikasi atau rata-rata 4,05% per tahun. jangka panjang (2021-2045)
teknologi yang relevan dan Penurunan luas panen terbesar tercapainya surplus kedelai
sudah tersedia seperti Kalender terjadi di Sumatera 85% (dari dan produksi pada tahun 2045
Tanam untuk memprediksi 480.714 ha menjadi 68.619 diharapkan 7.695.000 ton dengan
perubahan cuaca yang tidak ha), Jawa 59% (dari 879.650 ha surplus sebesar 2.908.360 ton.
menentu, informasi ketersediaan menjadi 358.070 ha), Sulawesi
benih unggul, perangkat lunak 48% (dari 124.551 ha Pertumbuhan produksi kedelai
(software) maupun alat uji cepat menjadi 64.616 ha), Kalimantan nasional pada tahun 2014 adalah
pemberian pupuk spesifik lokasi 40,42% (dari 23.148 ha menjadi 12,18% dan tahun 2015 hanya
seperti PUTS, PUTK, dan LKP, 13.791 ha), Bali dan Nusatenggara 0,89 %. Produksi tertinggi terjadi
diagnosis serangan hama dan (NTB, NTT) 31,98% (dari di Jawa Timur, yaitu 35,81%
penyakit utama serta rekomendasi 152.388 ha menjadi 103.657 dari produksi nasional, diikuti
pengendalian seperti Rice Doctor ha), sedangkan Maluku dan oleh Jawa Tengah dan NTB.
dan lain-lain. Semua inovasi Papua relatif stabil (dari 5.255 ha Produktivitas kedelai secara
tersebut dapat saling melengkapi menjadi 5.342 ha). nasional pada tahun 2015 rata-
antara yang satu dengan lainnya. rata 1,57 ton/ha sedangkan pada
Pelatihan penyuluh lapangan dan Luas panen kedelai terbesar tahun 1992 baru mencapai 1,12
petani tidak lagi tentang teknik pada tahun 2015 terjadi di Jawa ton/ha (meningkat rata-rata
budi daya dan pascapanen, tetapi seluas 358.070 ha atau 58,31% 2,16% per tahun). Pada tahun
dengan konten penggunaan dan dari total luas panen, diikuti 2015 produktivitas kedelai di
pemanfaatan berbagai perangkat oleh Nusatenggara 16,88%, beberapa daerah sudah di atas 2
lunak teknologi informasi yang Sumatera 11,17%, Sulawesi ton/ha, terutama di Jawa Tengah

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 63


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

dan sebagian di Sulawesi Tengah, terdapat 30 varietas tetapi hanya tenaga kerja, kekurangan
dan perlu ditingkatkan lagi hingga Anjasmoro yang masuk ke dalam ketersediaan benih, dan
mencapai potensi hasil 3 ton/ha. peringkat lima besar pada tahun rendahnya pengetahuan
2015, sedangkan varietas lainnya petani setempat dalam
Rendahnya produktivitas kedelai di bawah 4,57%. Dari data ini budi daya kedelai spesifik
di tingkat petani disebabkan dapat disimpulkan bahwa luas lokasi. Kelangkaan tenaga
oleh belum optimalnya sebaran tiap varietas unggul baru kerja belum diimbangi oleh
penerapan teknologi spesifik kedelai rakitan Balitbangtan pengembangan dan penerapan
lokasi dibandingkan dengan (yang dilepas 16 tahun yang lalu alat-mesin pertanian di
potensi produktivitas beberapa atau setelah tahun 2000) masih daerah pengembangan baru.
varietas unggul kedelai yang rendah, di bawah 4,57% (kecuali Pertanaman kedelai di lahan
dapat mencapai 3,50 ton/ha Anjasmoro). sawah pada MK II sangat luas
dengan pendekatan pengelolaan dan membutuhkan banyak
tanaman terpadu (PTT), termasuk Oleh karena itu, upaya benih. Akibat ketiadaan benih,
penggunaan varietas unggul peningkatan produktivitas kedelai petani memberakan lahannya.
sebagai salah satu komponen PTT. nasional perlu menggunakan Masalah ini dapat dipecahkan
Hingga tahun 2015, pemerintah varietas unggul baru selain sumber dengan mengembagnkan
telah melepas 87 varietas unggul pertumbuhan produksi. daerah mandiri benih
kedelai yang sebagian besar dengan sistem “jabalsim”
dihasilkan oleh Kementerian 1. Sumber pertumbuhan produksi dengan pengaturan pola
Pertanian melalui Balitbangtan. tanam antara lahan kering
Varietas kedelai yang pertama Sumber pertumbuhan produksi dan lahan sawah. Sulitnya
dilepas yaitu varietas Otau pada kedelai secara nasional antara memperoleh benih unggul
tahun 1918 hingga varietas lain (1) peningkatan produktivitas di lapangan menyebabkan
Devon-1 yang dilepas pada (hasil ton/ha), (2) perluasan areal petani menggunakan benih
tahun 2015 yang masing-masing tanam melalui peningkatan indeks asalan yang dibeli dari pasar
memiliki keunggulan spesifik pertanaman (IP) dan pembukaan atau sortiran dari hasil panen
lokasi. lahan baru, (3) peningkatan sendiri musim sebelumnya.
pemeliharaan tanaman dari Daya simpan benih kedelai
Data sebaran varietas kedelai pada cekaman biotik dan abiotik, (4) hanya sekitar 3 bulan sehingga
tahun 2014-2015 menunjukkan menekan kehilangan hasil pada produsen atau penangkar
hingga tahun 2015 dengan luas saat panen dan pascapanen, dan benih kurang berminat karena
panen total 532.818 ha, peringkat (5) peningkatan stabilitas hasil jika permintaan benih tidak
lima besar adopsi varietas kedelai kedelai. pasti. Oleh karena itu perlu
adalah varietas Anjasmoro dikembangkan kawasan
(dilepas tahun 2001) dengan luas a. Peningkatan produktivitas. mandiri benih melalui sistem
tanam 40,20%, varietas Wilis Peningkatan hasil kedelai dapat produksi benih berbasis
(dilepas tahun 1983) dengan luas diupayakan melalui introduksi korporasi antarlapang dan
tanam 23,54%, varietas Grobogan varietas unggul baru dengan musim (jabalsim) untuk
(dilepas tahun 2008) dengan luas produktivitas minimal 3 ton/ keberlanjutan penyediaan
tanam 8,36%, varietas Baluran ha untuk meningkatkan daya benih bagi petani dengan
(dilepas tahun 2002) dengan saing kedelai dengan palawija harga terjangkau.
luas tanam 5,06%, dan varietas lainnya, yang didukung oleh c. Pengendalian cekaman biotik
Burangrang (dilepas tahun 1999) teknologi budi daya dengan dan abiotik. Upaya untuk
dengan luas tanam 4,57%. Sisanya pendekatan PTT. Di sisi lain, menekan cekaman organisme
adalah gabungan varietas unggul keterampilan budi daya kedelai pengganggu tanaman (OPT)
lain 9,61% dan varietas lokal di tingkat petani memerlukan dan cekaman lingkungan
8,65%. pelatihan dan pendampingan. (abiotik) dapat dilakukan
b. Perluasan areal tanam. dengan sistem peringatan dini
Varietas unggul baru kedelai Pengembangan kedelai di areal (early warning system) dan
hasil penelitian Balitbangtan baru menghadapi beberapa penggunaan pestisida kimiawi
yang dilepas setelah tahun 2000 masalah, antara lain kelangkaan maupun organik dan on the

64 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

spot control melalui economic korporasi antarlapang dan harga pasar terjamin. Dengan
outbreak system (terjemahkan musim, dan (d) membangun demikian perlu pembatasan
ke Bahasa Indonesia). Dengan kelembagaan petani impor kedelai dengan memacu
demikian, sebelum serangan produsen benih kedelai untuk peningkatan produksi dalam
OPT meluas sudah dapat mewujudkan Desa Mandiri negeri secara bertahap sejalan
dibasmi. Introduksi pestisida Benih. dengan penurunan volume
organik sangat dibutuhkan b. Beberapa varietas unggul baru impor.
seperti Agrimet dan PPC Nano. memiliki produktivitas di
Khusus pestisida organik yang atas 2 ton/ha dengan potensi 3. Rekomendasi kebijakan
juga berfungsi sebagai pupuk hasil di atas 3 ton/ha dan
organik sudah ditemukan PPC umur panen sangat genjah. a. Pengembangan inovasi tek-
Nano berbahan kedelai dengan Misalnya varietas Gema nologi kedelai yang diterapkan
daya simpan hingga 3-4 tahun dengan produktivitas 2,47 ton/ dengan pendekatan PTT dan
tanpa perubahan daya basmi. ha sementara potensi hasilnya penggunaan varietas unggul
d. Menekan kehilangan hasil saat 3,06 ton/ha dan umur panen baru potensi hasil tinggi
panen dan pascapanen. Panen 73 hari. Varietas Biosoy-1 (3,0 ton/ha) melalui bantuan
dan penanganan hasil panen di dan Biosoy-2 yang dilepas benih bersubsidi, terutama
tingkat petani masih didominasi pada tahun 2019 juga cukup pada wilayah yang masih
oleh cara tradisional yang prospektif dengan potensi hasil menggunakan varietas lokal
mengakibatkan kehilangan 3,6 ton/ha, biji besar dengan dan varietas unggul lama.
hasil cukup tinggi. Oleh bobot 22,5 gram/100 biji. b. Pengembangan sistem
karena itu, untuk menekan Hasil uji coba sebagai bahan produksi benih kedelai
kehilangan hasil pada tahapan baku tempe cukup baik dengan berbasis korporasi antarlapang
ini diperlukan alat-mesin penampilan jamur lebih putih, dan musim melalui program
pertanian berupa harvester dan proses permentasi lebih cepat, Desa Mandiri Benih,
thresher. dan memiliki rasa agak manis. menggunakan varietas unggul
e. Peningkatan stabilitas hasil. c. Harga kedelai yang fluktuatif yang sudah terbukti berdaya
Pemanfaatan sumber per- perlu mendapatkan perhatian hasil tinggi melalui uji coba
Dtumbuhan produksi kedelai pemerintah untuk menarik di suatu wilayah dengan
tersebut di atas akan berujung minat petani mengusahakan bantuan subsidi benih untuk
pada peningkatan stabilitas komoditas pangan ini. pengembangan pada skala luas
hasil dan produksi secara Penanaman kedelai yang hanya dan berkelanjutan.
nasional. pada musim-musim tertentu c. Percepatan proses diseminasi
dan puncak tanam umumnya dan adopsi teknologi guna
2. Faktor penunjang pada MK II berpengaruh meningkatkan produktivitas
terhadap kontinuitas suplai benih sumber, dan
a. Optimalisasi pemanfaatan produk. Seringkali terjadi pendistribusian benih kedelai
sumber pertumbuhan produksi kelebihan produksi di satu sisi kepada pengguna melaui
harus didukung oleh: (a) dan kelangkaan produksi di sisi pengembangan program Desa
penerapan inovasi PTT dengan lain, apalagi adanya kedelai Mandiri Benih Kedelai melalui
penerapan varietas unggul baru impor di pasaran. sistem produksi benih berbasis
dengan potensi hasil tinggi d. Di Indonesia, kedelai korporasi antarlapang dan
spesifik agroekosistem, (b) diusahakan pada musim musim (Jabalsim) di sentra
percepatan proses diseminasi tertentu sehingga ketersediaan pengembangan kedelai dan
dan adopsi inovasi teknologi produk di pasaran tidak areal bukaan baru.
spesifik lokasi, (c) menjamin kontinu setiap bulan. Hal ini d. Fasilitasi pelatihan bagi
keberlanjutan penyediaan yang dijadikan alasan untuk penangkar benih kedelai
benih varietas unggul baru melakukan impor kedelai dan petani produsen calon
melalui pengembangan sistem walaupun bisa diantisipasi benih, peningkatan peran
produksi benih berbasis selama permintaaan dan UPBS dan bantuan alat-mesin

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 65


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

pertanian untuk meningkatkan pada sistem tumpangsari dan Agrimet diberikan dengan
produktivitas dan mutu benih jagung, kedelai, dan padi gogo cara disemprotkan pada
kedelai bersertifikat saat ini masih kurang padahal permukaan daun (foliar spray)
e.
Interaksi antara potensi selsin meningkatkan hasil juga dengan dosis 15 ml/liter air.
genetik (G), adaptasi terhadap dapat meningkatkan mutu biji Pupuk organik (PPC Nano)
lingkungan (E), dan potensi jagung, kedelai, dan padi gogo. disemprotkan pada tanaman
pasar dan permintaan, serta Penggunaan pupuk hayati dapat saat berumur 20, 35, dan 50
respon petani (M) dalam pola mengefisienkan penggunaan HST untuk kedelai, dan pada
perakitan varietas unggul baru pupuk kimia, menyuburkan umur 30, 50 dan 70 HST untuk
kedelai sangat dibutuhkan tanah, dan aman bagi lingkungan. tanaman jagung dan padi
guna meningkatkan Farmers Oleh karena itu pemerintah perlu gogo dengan dosis 10-15 ml/
Willingness to Accept (WTA) mendorong pengembangan pupuk liter air. Pengendalian hama
dan Consumers Willingness to hayati, terutama untuk tanaman
dan penyakit dilakukan sesuai
Pay (WTP), termasuk sektor jagung, kedelai, dan padi gogo
kebutuhan apabila diperlukan.
industri pangan sebagai bagian yang umumnya ditanam pada
c. Dengan menerapkan teknologi
dari Double Track Approach. lahan marginal yang relatif kurang
pupuk hayati (Provibio dan
subur agar produktivitas tanaman
Agrimet) dan pupuk organik
Peningkatan Produktivitas dan pendapatan petani dapat
Tanaman Pangan dengan (PPC Nano), produktivitas
ditingkatkan.
Sistem Tumpangsari jagung, kedelai, dan padi
gogo yang ditanam secara
2. Rekomendasi kebijakan
Pada tahun 2018, Direktorat tumpangsari dapat ditingkatkan
Jenderal Tanaman Pangan, masing-masing 630-760 kg/
a. Setelah padi dipanen segera
Kementerian Pertanian, telah ha, 530 kg/ha, dan 510 kg/ha,
dibuat bedengan pada setiap
menjadikan sistem tanam lebih tinggi daripada teknologi
petakan sawah dengan ukuran
tumpangsari sebagai salah satu budidaya tumpangsari cara
8 m x panjang petakan. Lebar
program peningkatan produksi petani.
parit antarbedengan 40 cm
tanaman pangan, khususnya dengan kedalaman 30 cm,
padi gogo, jagung, dan kedelai. Produksi Benih Sumber Padi,
dan tanah tidak diolah (TOT).
Program tersebut dapat dijalankan Jagung, dan Kedelai
Setelah jerami dibabat, lahan
melalui rekayasa sistem tanam
disemprot dengan herbisida
yaitu dengan sistem tumpangsari. Komoditas tanaman pangan
Ally plus untuk mengendalikan
Kendala pada sistem tumpangsari diprediksi akan mengalami
gulma.
adalah persaingan di antara dua kenaikan harga secara signifikan
b. Tanam dilakukan dengan cara
atau lebih jenis tanaman yang jika produksi dalam kurun
dibudidayakan, terutama dalam tugal, jarak tanam jagung 80
waktu 2010-2050 tidak dapat
penyerapan air, unsur hara, cm x 20 cm, kedelai 40 cm x ditingkatkan. Dalam rentang
dan cahaya. Untuk menekan 15 cm, dan padi gogo 20 cm x waktu tersebut penduduk
persaingan tanaman dalam 15 cm. Setelah tanam, setiap dunia diperkirakan meningkat
penyerapan cahaya dan unsur barisan lubang biji ditutup menjadi 2,3 miliar jiwa sehingga
hara dapat dilakukan dengan cara dengan kompos. Pupuk Urea permintaan pangan juga akan
mengatur jarak tanam. Pupuk dan Phonska diberikan pada meningkat. Upaya pemenuhan
hayati dan pupuk organik diberikan saat tanaman berumur 10 HST kebutuhan pangan dunia dapat
dengan cara penyemprotan dengan cara dilarik di samping dilakukan dengan beberapa cara,
pada permukaan daun masing- barisan tanaman. Pupuk diantaranya melalui peningkatan
masing komoditas yang ditanam, hayati Provibio untuk kedelai intensitas tanam dengan perbaikan
sehingga tidak terjadi persaingan diberikan pada saat tanaman kualitas benih dan efisiensi
penyerapan hara dari pemupukan berumur 20, 35, dan 50 HST. penggunaan input budi daya
yang diberikan melalui tanah. Pupuk hayati Agrimet untuk seperti air, pupuk, dan pestisida.
tanaman jagung dan padi gogo
1. Pemanfaatan pupuk hayati diberikan pada 25, 45 dan 65 Upaya peningkatan produksi
Pemanfaatan pupuk hayati HST. Pupuk hayati Provibio pangan, khususnya padi, awalnya

66 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

didorong oleh revolusi hijau oleh Phakopsora pachyrhizi, dan untuk menambah luas lahan baku
setelah ditemukan varietas hawar bakteri oleh Pseudomonas pertanian, kalah berpacu dengan
unggul baru yang responsif savastanoi pv. kecepatan alih fungsi lahan
terhadap pemupukan anorganik pertanian. Diversifikasi pangan
dosis tinggi terutama urea. Di Peningkatan produksi pangan berhenti pada pencanangan dan
Indonesia, inovasi revolusi terutama padi sejak revolusi hijau pameran makanan nonberas.
hijau diadopsi dalam bentuk ditopang oleh penggunaan pupuk Diversifikasi pangan tetap menjadi
paket teknologi yang dikemas anorganik dan pestisida organik salah satu upaya peningkatan
dalam Panca-Usaha Tani yang sintetik secara massal dan terus- ketersediaan pangan, tetapi
mencakup: (1) penggunaan benih menerus. Di satu sisi, hal ini cepat sumber karbohidrat alternatif
unggul baru, (2) cara bercocok meningkatkan produksi, namun di selain padi dan jagung seperti ubi
tanam yang tepat, (3) penggunaan
sisi lain berdampak buruk terhadap kayu dan sorgum tidak masuk
air irigasi, (4) pemupukan, dan
kelestarian dan keseimbangan komoditas strategis. Jagung
(5) pemberantasan hama dan
lingkungan. Serangan hama meskipun menjadi komoditas
penyakit. Untuk menerapkan
dan penyakit dipengaruhi oleh strategis, tetapi produksinya
Panca-Usaha Tani di lapangan,
kesimbangan antara jenis hama, lebih banyak untuk pakan ternak,
pemerintah mendorong gerakan
penyakit, lingkungan (inang salah sedangkan jagung konsumsi untuk
Bimbingan Massal (BIMAS)
yang telah berhasil meningkatkan satunya), dan cara budi daya. diversifikasi kurang diperhatikan.
produksi padi nasional sampai Penggunaan pupuk anorganik
tercapainya swasembada beras dan pestisida organik sintetik Dari era BIMAS sampai UPSUS,
untuk pertama kalinya pada secara intensif dalam jangka upaya peningkatan produksi
tahun 1984, jagung pada tahun panjang menyebabkan terjadinya pangan lebih banyak melalui
2017, sedangkan kedelai belum proses degradasi kesuburan lahan intensifikasi. Dalam pelaksanaan
mencapai swasembada sampai terutama lahan sawah, dimana intensifikasi dikembangkan paket
saat ini. terjadi penurunan kualitas sifat teknologi sampai pendekatan
fisik, anorganik, dan biologi tanah pengeloaan tanaman terpadu
Sesuai peta jalan menuju lumbung yang berimbas pada penurunan (PTT) untuk menyusun paket
pangan 2045, swasembada kualitas tanah. Perubahan cara teknologi spesifik lokasi sesuai
kedelai dijadwalkan tercapai budi daya sejak revolusi hijau kondisi biofisik dan sosial ekonomi
pada 2020 jika tidak ada kendala telah mengubah keseimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan
yang berarti. Intensifikasi padi, faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha tani. Akhir-
jagung, dan kedelai berhasil perkembangan hama dan penyakit. akhir ini, teknik budi daya yang
meningkatkan produksi, tetapi Penggunaan pupuk anorganik dan diterapkan kembali dalam bentuk
disertai dengan peningkatan pestisida kimia secara berlebihan paket teknologi dengan branding
serangan hama dan penyakit dan terus menerus dalam baru seperti Jarwo Super, Largo
tanaman. Wereng batang cokelat jangka panjang menyebabkan Super, Salibu, Budena, Kepas, dan
dan penyakit yang disebabkan menurunnya efisiensi produksi, lain lain. Penerapan intensifikasi
oleh virus yang ditularkan pada biaya usaha tani, dan menggaggu menargetkan pencapaian
tanaman padi, yaitu penyakit
kesehatan petani. produktivitas tinggi sebagai salah
hawar daun dan penyakit hawar
satu faktor yang menentukan
pelepah pada jagung hibrida.
1. Kritik terhadap kebijakan saat peningkatan produksi.
Hama dan penyakit pada tanaman
ini
kedelai lebih banyak, diantaranya
Penerapan intensifikasi yang
ulat grayak S. litura, pelipat daun
Upaya pemenuhan kebetuhan menargetkan pencapaian
C. chalcites, penggulung daun L.
indicata, kepik hijau N. viridula, padi, jagung, dan kedelai dari produktivitas tinggi untuk
kepik cokelat R. linearis, kutu produksi dalam negeri diupayakan mempersempit senjang hasil
kebul B. tabaci, dan pengisap daun melalui program ekstensifikasi, antara potensi hasil varietas unggul
Empoasca sp. Penyakit tanaman intensifikasi, dan diversifikasi. dengan hasil aktual di tingkat
kedelai disebabkan oleh cendawan Ekstensifikasi melalui pencetakan petani mendorong penggunaan
Sclerotium rolfsii, karat daun sawah baru berjalan sangat lambat input pupuk kimia, terutama

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 67


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

urea dan penggunaan pestisida jenis pupuk dan pestisida Peningkatan Nilai Tambah
organik sintetik yang mempunyai hayati telah dihasilkan Dan Daya Saing Tebu
daya bunuh hama target dengan oleh lembaga riset nasional Indonesia
cepat. Pemupukan urea yang maupun perguruan
berlebihan menyebabkan tanaman tinggi, namun belum Rekomendasi kebijakan ini
tumbuh subur, meningkatkan banyak dikembangkan. disusun sebagai penunjang agar
kelembaban di bawah kanopi dan Konsorsium Pupuk Hayati agroindustri berbasis perkebunan
sel daun sangat disukai oleh hama Unggulan Nasional telah dapat berlangsung sesuai dengan
maupun penyakit. Kelembaban menghasilkan formula harapan, antara lain:
di bawah kanopi di atas 70% pupuk hayati Agrimeth,
meningkatkan kelulushidupan LOB, Provibio, Biosoy. 1. Kebijakan internal Kemen-
nimfa wereng batang cokelat. Formula pestisida hayati terian Pertanian
Penggunaan pestisida organik yang perlu dicoba di
sintetik yang tidak berdasarkan lapangan diantaranya a. Melakukan revisi untuk
ambang kendali, sesuai hasil Tribas, Virgra, SBM, sinkronisasi antara
pengamatan, dapat menyebabkan BeBas, Trichol-8, dan visi, misi, dan program
fenomena kepadatan populasi Eugenol. Direktorat Pengolahan
yang meningkat setelah aplikasi dan Pemasaran Hasil
2. Dari hasil pengujian lapang
pestisida (resurgen) karena Perkebunan, Direktorat
dapat direkomendasikan:
musuh alami juga ikut terbunuh. (1) Biopestisida Tribas Jendral Perkebunan.
Pemakaian bahan aktif pestisida dapat menurunkan tingkat b. Kementerian Pertanian
yang sama secara terus menerus infeksi penyakit hawar mengupayakan regulasi
menyebabkan serangga kebal daun dan hawar pelepah tambahan pendapatan
(resisten) terhadap bahan aktif pada beberapa tetua jagung petani dari nilai tambah
tersebut. hibrida; (2) Biopestisida yang dikembangkan oleh
Virgra, SBM, dan BeBas perusahaan pengolah bahan
2. Rekomendasi kebijakan dapat menekan populasi baku.
1. Dalam upaya menghindari hama ulat grayak S. litura, c. Kementerian Pertanian
dampak yang tidak pelipat daun C. chalcites, mengupayakan keberlan-
diinginkan, dimensi penggulung daun L. jutan program integrasi
kelestarian lingkungan indicata, kepik hijau N. tebu-sapi dalam bentuk
menjadi faktor utama viridula, kepik cokelat gerakan.
gerakan perubahan dari R. linearis, kutu kebul B. d. Perlu dikembangkan
revolusi hijau menjadi tabaci, dan pengisap daun kebijakan tentang
Empoasca sp. Biofungisida insentif bagi petani
revolusi hijau lestari.
dari minyak cengkeh yang mengembangkan
Pupuk dan pestisida hayati
dapat menekan intensitas bioindustri berbasis inovasi
memiliki prospek yang
penyakit tanaman kedelai teknologi tebu, antara lain
baik untuk dikembangkan,
cendawan Sclerotium dalam bentuk fasilitasi
karena semakin diminati
rolfsii, karat daun akses ke berbagai lembaga
oleh petani, terutama Phakopsora pachyrhizi,
petani muda. Aplikasi terkait dengan penjualan,
dan hawar bakteri
pestisida hayati dalam pembelian sarana
yang disebabkan oleh
jangka panjang diharapkan prasarana, dan keuangan
Pseudomonas savastanoi
dapat mengurangi serangan (koperasi, bank, perusahaan
pv. Glycinea; (3) Aplikasi
hama dan penyakit, distributor, dan lain-lain).
Agrimet cair selain sebagai
memulihkan lingkungan e. Kementerian Pertanian
pupuk hayati juga efektif
yang sudah terpolusi oleh menekan penyakit virus memberikan kemudahan
pestisida kimia untuk pada tanaman padi fase kepada pabrik gula
pencapaian swasembada vegetatif hingga generatif yang ingin melakukan
pangan. Saat ini berbagai awal. diversifikasi dan mengem-

68 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

bangkan bioindustri ber- ESDM, dan Otoritas b. Optimalisasi tanaman


basis tebu dalam bentuk Keuangan mengeluarkan perkebunan eksisting,
advokasi dan rekomendasi kebijakan yang sinkron antara lain rehabilitasi
pengembangan berdasarkan agar implementasi tanaman tua, penyediaan
kondisi dan potensi kebun. bioagroindustri berbasis benih unggul.
f. Model agroindustri berbasis tebu dapat direalisasikan c. Teknologi pengelolaan
tebu di Kalimantan Tengah oleh seluruh pabrik gula. lahan rawa, antara lain
mendukung program pe- e. Diperlukan kebijakan tata kelola air dan lahan
ngembangan perkebunan pemberian insentif dengan sistem surjan dan
berbasis korporasi (2020 - dan akses pemodalan penggunaan pupuk dolomit/
2024). bagi agroindustri yang kapur pertanian.
mengembangkan diversifi- d. Teknologi budi daya pada
2. Kebijakan eksternal Keme- kasi dan pemanfaatan lahan rawa, antara lain
nteran Pertanian terkait limbah pabrik gula. teknik penanaman tebu
berbagai sektor f. Diperlukan usulan dari dengan modifikasi juring.
Kementrian Pertanian
a. Menghimbau BPS dan ke Kementrian BUMN 2. Pewilayahan atau zonasi
Ditjen Bea Cukai untuk terkait pabrik gula untuk komoditas tanaman per-
dapat merevisi penge- mendorong agar produk kebunan di lahan rawa.
lompokan produk ekspor petani yang dinilai sebagai Pengembangan komoditas
perkebunan dengan lebih produk jual bukan hanya tanaman perkebunan di
rinci guna memudahkan proses gulanya tetapi lahan rawa pasang surut
rencana pengembangan. juga hasil samping dan diarahkan ke tipe lahan C
b. Mengusulkan kepada Ke- limbahnya selain tetes tebu. dan D untuk menghindari
menterian ESDM (me-lalui kompetisi penggunaan lahan
Kemenko) untuk perubahan Pengembangan Komoditas dengan tanaman pangan.
Permen ESDM No 27/2014 Perkebunan di Lahan Rawa Jenis tanaman perkebunan
dan 12/2017 tentang untuk tipe C adalah tebu,
penyediaan/pembelian Rekomendasi kebijakan pengem- kelapa dalam, sawit, kenaf,
listrik berbahan bakar bangan komoditas perkebunan jute sedangkan untuk tipe D
limbah tanaman oleh PLN di lahan rawa dapat ditetapkan tanaman perkebunan yang
yang hanya berlaku untuk dengan beberapa langkah: dapat dikembangkan adalah
Perusahaan Pembangkit kelapa dalam, sawit, karet dan
Listrik menjadi Perusahaan 1. Penyediaan teknologi per- kopi. Pengembangan tanaman
yang juga menghasilkan kebunan spesifik lahan rawa. perkebunan juga diarahkan
listrik dari limbah Beberapa jenis tanaman pada lahan pekarangan
pengolahan. perkebunan dapat beradaptasi terutama kelapa, lada, dan
c. Mengusulkan kepada Ke- sesuai dengan agroekosistem kopi.
menterian terkait dengan rawa. Selain kelapa sawit dan
karet, komoditas perkebunan
investasi untuk memberikan 3. P e m b a n g u n a n / p e n g u a t a n
lain yang dapat dikembangkan
insentif (pajak, kemudahan infrastruktur pendukung.
adalah kelapa, kopi, kenaf,
fasilitas, kredit dll.) a. Pembuatan saluran untuk
jute, lada, dan tebu. Teknologi
guna menarik sektor spesifik lahan rawa untuk irigasi, drainase, dan
usaha/investasi dalam pengembangan komoditas transportasi (saluran
peningkatan nilai tambah tersebut: sekunder, tersier dan pintu
dan daya saing. a. Penggunaan varietas air).
d. Menyarankan Kementeri-an toleran lahan rawa, antara b. Pembuatan akses jalan
BUMN, Kementrian Perin- lain varietas tebu PS 5051, produksi pertanian.
dustrian dan Perdagangan, kelapa dalam, kopi liberika, c. Pembangunan pabrik
BKPM, Kementerian kenaf, jute. pengolahan bahan mentah

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 69


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

menjadi setengah jadi melalui integrasi kelapa sawit dan toleran naungan seperti umbi
(industri dasar). tanaman pangan (padi, jagung, porang (Amorphopallus
kedelai. dan umbi-umbian) onchophillus), ubi jalar
4. Pengendalian dampak ling- menuju program perkebunan (Ipomoea batatas), padi gogo,
kungan. berkelanjutan masih memerlukan dan beberapa varietas kedelai
Pengembangan komoditas beberapa perbaikan, yaitu: toleran naungan (Dena-1 dan
perkebunan pada lahan rawa 1.
Penentuan kriteria umur Dena-2) sebagai tanaman sela
perlu didukung dengan kajian peremajaan kelapa sawit yang kelapa sawit.
amdal, antara lain perubahan sebelumnya terlalu lama, yaitu 5. Khusus pada lahan sawit
agroekosistem hutan dari 25 tahun bagi tanaman yang dengan tingkat erosi yang
heterogen menjadi homogen, tidak berproduksi dengan baik. cukup tinggi atau lahan
kerusakan lahan dengan Sebaiknya bisa dilakukan pada endemik jamur Ganoderma
terangkatnya lapisan pirit ke umur 5 tahun yang didahului spp pada TBM 1-4, selain
permukaan tanah, risiko banjir, dengan monitoring produksi penggunaan tanaman pangan
dan limbah padat dan cair dari sawit mulai pada umur 3 tahun, sebagai tanaman sela perlu
industri dasar. terutama pada pertanaman penambahan baris tanaman
sawit yang berasal dari benih penutup tanah seperti
5. Kebijakan pedoman serasi tidak bermutu. Crotalaria juncea.
Kebijakan pemerintah 2. Dari 5,8 juta ha lahan sawit milik 6.
Mengefektifkan peran ke-
tentang Pedoman Serasi perlu rakyat, sekitar 4 juta ha atau lembagaan petani dengan
mengakomodasi komoditas 80% tidak memiliki legalitas, meningkatkan kapasitas
perkebunan, baik dalam jangka sehingga menghambat pelak- SDM melalui pelatihan, pen-
pendek, jangka menengah, sanaan program peremajaan dampingan, dan pengawalan.
maupun jangka panjang. sawit. Oleh karena itu, Program demplot peremajaan
perlu pendampingan dalam Ditjen Perkebunan perlu
6. Penerbitan Peraturan Peme- pengurusan legalitas lahan dibangun tersebar di wilayah
rintah sawit agar bisa lebih peremajaan.
Peraturan Pemerintah sebagai cepat, mengingat rumitnya 7. Pengaturan dan pelaksanaan
turunan Undang-undang kelengkapan dokumen yang program peremajaan dan
Sistem Pertanian Berkelanjutan diperlukan. ISPO perlu disinergikan dari
perlu segera diterbitkan,
3. Pola integrasi kelapa sawit tingkat pusat sampai ke daerah
disosialisasikan, dan
dengan jagung pada TBM 1 penerima bantuan peremajaan.
diterapkan serta perlu dibuat
dan 2 lebih menguntungkan
aturan turunan khususnya
dibandingkan dengan tanaman Mendorong Kebangkitan
terkait dengan pengembangan
pangan lainnya seperti padi Komoditas Vanili
tanaman perkebunan pada
dan kedelai. Oleh sebab itu,
lahan rawa.
pada lahan dan iklim yang 1. Pembangunan kebun induk
sesuai untuk jagung sebaiknya vanili di daerah pengembangan
7. Penerbitan Peraturan Daerah
tidak memilih tanaman pangan diperlukan untuk
Diperlukan Peraturan Daerah
lainnya. Kebutuhan benih menghasilkan benih dan bahan
(Perda) mengenai tata ruang
jagung dan tanaman pangan tanaman bagi pengembangan
tanaman perkebunan apada
lain sebaiknya menjadi bagian vanili dengan syarat- syarat
lahan rawa yang sinkron
dalam paket bantuan dana pengelolaan tertentu. Dalam
dengan regulasi nasional.
peremajaan. pengelolaannya dilakukan
seleksi terhadap pohon- pohon
Integrasi Kelapa Sawit- 4. Pada TBM 3 dan 4, dengan
yang berpotensi sebagai
Tanaman Pangan keterbatasan intensitas caha-
tanaman induk terpilih.
ya matahari disarankan meng-
gunakan tanaman pangan 2.
Pembinaan dan sosialisasi
Implementasi kebijakan pere-
dengan varietas unggul sistem sertifikasi benih vanili
majaan kelapa sawit, terutama

70 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

bagi penangkar ditujukan 8. Revitalisasi kelembagaan adanya perubahan dan penerapan


untuk meningkatkan kemam- petani vanili diawali dengan suatu teknologi akan mengubah
puan penangkar atau kelompok pemetaan fungsi dan peran sistem mekanisasinya, sebagai
penangkar benih dalam lembaga komoditas vanili contoh penerapan teknologi era
pengelolaan produksi dan dan akses petani untuk 4.0.
pemasaran benih vanili varietas mendapatkan manfaat
unggul yang bersertifikat. dari lembaga tersebut. Teknologi mekanisasi pertanian
Sosialisasi diharapkan dapat Pendampingan dipandang industri 4.0 dijalankan dengan
mendorong pengembangan perlu terhadap lembaga yang fasilitasi penuh dari sistem
penangkar atau produsen benih telah ada dalam membangun produksi cyber-physical (cyber-
di daerah yang kelembagaan jejaring dengan para pelaku physical production systems
penangkar benihnya belum pada rantai nilai komoditas - CPPS) sebagai prinsip dasar
berkembang. vanili. pengembangan sistem pertanian
3. Penyusunan petunjuk teknis 9. Pengembangan kemitraan cerdas (smart agriculture).
budi daya sesuai dengan karakt- petani, pemasar, dan Teknologi pertanian cerdas berciri:
eristik varietas mendukung perusahaan dalam program (a) efisien tempat dan waktu bisnis;
pengembangan varietas unggul pengembangan vanili (b) efisien input sarana produksi;
Vania-1, Vania-2, dan Alor. berkelanjutan. Kemitraan (c) mampu meningkatkan
4. Pembimbingan masyarakat dibangun dengan tujuan untuk preferensi dan kepuasan
untuk menyusun Dokumen meningkatkan efektivitas pelanggan; (d) meningkatkan
Deskripsi Indikasi Geografis, fungsi rantai nilai. jaminan kualitas produk; (e)
yaitu dokumen yang memuat menurunkan biaya produksi dan
informasi, termasuk reputasi, Penerapan Teknologi risiko gagal berproduksi; (f)
kualitas, dan karakteristik Pertanian Era 4.0 ekspansi usaha bisnis dengan
barang dan/atau produk yang cepat, tepat, dan murah. Selama
terkait dengan faktor geografis Mekanisasi pertanian sebagai periode 2015-2018, Kementerian
dari barang dan/atau produk sistem teknologi merupakan tu- Pertanian telah menyalurkan
yang dimohonkan Indikasi lang punggung pertanian modern bantuan alat-mesin pertanian 415
Geografisnya. dengan ciri: (a) agribisnis dengan ribu unit, meningkat lebih dari
efisiensi input produksi tinggi, 300% dibanding tahun-tahun
5. Akselerasi penerapan inovasi
output tinggi dan berkualitas; (b) sebelumnya. Program tersebut
teknologi di tingkat penangkar
dan petani. peningkatan produksi 10-20%; (c) berdampak pada peningkatkan
penurunan biaya produksi 30-40% produksi pangan (10-20%),
6. Meningkatkan partisipasi
dan hemat tenaga kerja 70-80%; (d) menghemat tenaga kerja pertanian
petani dan pelaku usaha pada
menekan kehilangan hasil mulai (70-80%), dan meningkatkan
pameran internasional secara
sejak panen hingga pascapanen kesejahteraan petani. Hal ini
berkala. Fasilitasi keterlibatan
dari 14% menjadi 3%; (e) sepadan terlihat dari peningkatan kapasitas
petani dan pelaku usaha
lainnya dalam ajang promosi dengan perubahan kondisi mekanisasi dari 0,5 HP/ha pada
dalam rangka membangun lingkungan produksi; (f) daya tahun 2015 menjadi 1,68 HP/ha
jejaring dan penggalangan saing produk tinggi (competitive tahun 2018 dan mampu menekan
informasi pasar. and profitable) dan cocok biaya produksi sekitar 30%.
7. Pendirian pilot project agro- untuk mendukung proses rantai
industri pengolahan vanili ber- nilai (value chain), (g) mampu Hampir keseluruhan bantuan
basis pedesaan atau kelompok mengikuti perubahan produk tersebut termasuk kelompok
tani. Industri pengolahan sesuai kondisi wilayah (specified teknologi mekanisasi pertanian
bersama diarahkan untuk diversification) dan sesuai era industri 2.0-3.0 dan sebagian
penerapan sistem jaminan keinginan konsumen (tradable). kecil teknologi mekanisasi era
mutu pada tingkat produksi dan Salah satu subsistem teknologi 1.0 (10%) yang masih banyak
perdagangan, serta jaminan mekanisasi pertanian adalah alat- dimiliki dan digunakan petani.
kepastian penjualan. mesin pertanian, sehingga setiap Teknologi mekanisasi pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 71


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

era industri 2.0-3.0 dalam bentuk Payung hukum pengembangan kendala dan permasalahan: (a)
traktor roda dua dan traktor roda mekanisasi pertanian saat ini infrastuktur pendukung usaha tani
empat untuk pengolahan tanah, adalah PP No. 81/2001 tentang (jaringan irigasi dan drainase)
pompa air untuk irigasi, rice Alat dan Mesin Budidaya dan jalan usaha tani yang belum
transplanter untuk tanam padi dan Tanaman, dan PP No. 41/2011 memadai; (b) luas petakan lahan
combine harvester untuk panen tentang Alat dan Mesin Peternakan yang bervariasi; (c) kinerja
padi. Di antara teknologi dominan dan Kesehatan Hewan. Kedua PP kelembagaan yang terkait dengan
mekanisasi era industri 2.0 yang mengatur penyelengaraan alat- bidang mekanisasi belum optimal;
sudah dilisensikan Balitbangtan mesin pertanian oleh Pemerintah (d) jumlah dan kompetensi SDM
kepada industri alat- mesin Kabupaten/Kota berdasarkan di bidang mekanisasi pertanian
pertanian yaitu rice transplanter pedoman, norma, dan standar (petani, penyuluh) masih kurang;
jajar legowo, mini combine yang diatur dalam Peraturan (e) belum dilakukan spesifikasi
harvester, mesin pengolah tanah Menteri Pertanian (Permentan). lokasi dan jenis alat-mesin
multiguna, rotatanam, mesin Permentan tentang pedoman pertanian; (f) sistem data dan
penyiang bermotor, pemipil pelaksanaan yang diperintahkan informasi mekanisasi pertanian
jagung berkelobot, mesin panen oleh PP 81/2001 telah diterbitkan masih terbatas dan tidak up to
multikomoditas, dan pompa antara lain: (1) Permentan 65/2006 date; dan (g) belum ada sistem
air hibrid. Sebagai antisipasi tentang Pedoman Pengawasan dukungan kredit pembiayaan yang
penerapan teknologi mekanisasi Pengadaan, Peredaran, dan mudah dijangkau oleh pemakai
pertanian era industri 4.0 sejak Penggunaan Alat dan atau alat-mesin pertanian. Sementara
tahun 2017 Balitbangtan mulai Mesin Pertanian; (2) Permentan keberhasilan pengembangan
mengembangkan beberapa 05/2007 tentang Syarat dan Tata mekanisasi pertanian 4.0
prototipe, yaitu mesin robot Cara Pengujian dan Pemberian memerlukan prasyarat utama yang
tanam padi, drone penebar benih Sertifikat Alat dan Mesin Budi harus dipenuhi, yaitu kesesuaian
padi, pupuk granul, dan pestisida, Daya Pertanian; (3) Permentan jenis dan level teknologi
autonomous tractor, autonomous 25/2008 tentang Penumbuhan mekaninsasi dengan luas dan
boat tractor, dan aplikasi UPJA dan Pengembangan Usaha Jasa agroekosistem lahan (selektif),
smart mobile. Alat dan Mesin Pertanian; dan pemahaman dan pengelolaan
(4) Permentan 39/2008 tentang teknologi alat-mesin pertanian,
Mengingat bervariasinya kondisi
Pembentukan Lembaga Sertifikasi infrastruktur, SDM (petani dan
agroekologi wilayah, luas
Produk Alat dan Mesin Pertanian. penyuluh), dan kelembagaan
kepemilikan lahan petani, sosial,
pendukung.
budaya, tingkat keterampilan,
Kebijakan tentang pengembangan
kearifan, dan pengetahuan petani
mekanisasi pertanian 4.0 masih Dari hasil kajian Komisi
maka penerapan mekanisasi
terbatas pada Kepmentan nomor Pengembangan Mekanisasi
pertanian berbasis teknologi
382/KPTS/OT.050/M/05/2019 Pertanian maka isu aktual yang
4.0 perlu dilakukan secara
tentang Tim Kerja Pertanian mempengaruhi pengembangan
selektif-progresif dalam rangka
4.0. Tugas pokok tim tersebut alat-mesin pertanian pertanian di
mewujudkan pertanian maju,
adalah: (1) membangun model Indonesia pada tahun 2019 adalah
mandiri, dan modern. Hasil
pertanian modern dari hulu arah kebijakan pengembangan
gabungan antara teknologi
sampai hilir (terintegrasi); mekanisasi pertanian 4.0 dengan
mekanisasi pertanian era 2.0,
(2) menerapkan inovasi teknologi menghasilkan dua rekomendasi
3.0 dan 4.0 akan memunculkan
terobosan baru yang membawa modern; (3) membangun model kebijakan mekanisasi pertanian
perubahan nonlinear yang kelembagaan pertanian modern; yaitu: 1) Kebijakan pengembangan
mengubah sistem pertanian dan (4) mengamati perubahan mekanisasi pertanian 4.0; dan
tradisional menjadi sistem yang sosial penerapan pertanian 2) Strategi pengembangan
lebih modern, namun tetap modern. mekanisasi pertanian 4.0.
memperhatikan struktur pertanian Kebijakan pengembangan meka-
yang didominasi oleh pertanian Implementasi mekanisasi pertanian nisasi pertanian 4.0 diarahkan
skala kecil. era masih menghadapi berbagai pada: (1) peningkatan kompetensi

72 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

SDM pertanian; (2) mendorong Rekayasa Genetik Pertanian (Pengembangan sistem manajemen
pertumbuhandan pengembangan di Laboratorium, Fasilitas Uji hak kekayaan intelektual/HKI dan
produk alat-mesin pertanian dalam Terbatas, dan Lapangan Uji pengoperasian sistem manajemen
negeri; (3) menarik minat generasi Terbatas. Draft Permentan ini HKI); (4) Pengembangan rencana
milenial untuk bekerja di sektor terdiri atas 21 pasal dan 11 bisnis dan pendanaan; dan (5)
pertanian; (4) pengembangan bab. Di dalamnya berisi uraian Kolaborasi nasional, bilateral, dan
inovasi teknologi mekanisasi antara lain: (1) Kelembagaan internasional.
pertanian 4.0 yang selektif; dan yang bertanggung jawab dalam
(5) memperkuat kelembagaan pengawasan penelitian PRG Kebijakan Pengelolaan
petani dan kelembagaan ekonomi (produk rekayasa genetik?), yaitu Keanekaragaman Hayati
petani. Komisi Penelitian PRG Pertanian,
(2) Persyaratan dan tata cara Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang
Strategi pengembangan meka- permohonan izin penelitian PRG, Dasar 1945 berbunyi ‘Bumi
nisasi pertanian 4.0 dilakukan dan (3) tata cara pemantauan dan air dan kekayaan alam yang
melalui: (1) penyiapan grand pelaksanaan penelitian PRG. terkandung di dalamnya dikuasai
design dan pedoman pengem- Permentan ini diharapkan oleh negara dan dipergunakan
bangan mekanisasi pertanian 4.0 menjamin keamanan hayati untuk sebesar-besar kemakmuran
yang diinisiasi oleh Sekretariat melalui prinsip kehati-hatian rakyat’. Dari pasal tersebut tersirat
Jenderal; (2) penyiapan regulasi dalam pelaksanaan penelitian bahwa semua keanekaragaman
pengembangan mekanisasi produk rekayasa genetik yang hayati yang ada di Indonesia
pertanian 4.0 yang diinisiasi tertuang dalam ratifikasi Protokol sepenuhnya dikuasai oleh
oleh Ditjen Prasana dan Sarana Cartagena Undang-undang negara dan dipergunakan untuk
Pertanian; (3) perkuatan fungsi RI Nomor 21 Tahun 2004 dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Balitbangtan melalui BBP Mektan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 12 Indonesia. Indonesia merupakan
sebagai pusat pengembangan Peraturan Pemerintah Nomor 21 salah satu negara yang memiliki
mekanisasi pertanian 4.0 (SDM, Tahun 2005 tentang Keamanan keanekaragaman hayati yang
fasilitas, dan anggaran); (4) Hayati Produk Rekayasa besar, berupa sumber daya
mendorong direktorat teknis Genetik. Selain itu, rekomendasi genetik, spesies, dan ekosistem.
terkait untuk menerapkan kebijakan bioteknologi juga Sumber daya genetik atau plasma
mekanisasi pertanian 4.0 secara dibuat untuk pelaksanaan Action nutfah merupakan materi genetik
selektif dan bertahap; dan (5) plan Pusat Genom Pertanian yang berasal dari tanaman,
pembangunan infrastruktur Indonesia (PGPI) platform yang hewan, dan mikroorganisme yang
pendukung penerapan pertanian dikerjasamakan dengan WIPO mengandung unit fungsional
4.0 melalui kerja sama (Organisasi Hak atas Kekayaan pewarisan sifat yang bernilai
antarlembaga pemerintah dan Intelektual Dunia atau disebut nyata atau potensial. Saat ini
swasta. juga World Intellectual Property perkembangan teknologi dan
Organization/WIPO). Action plan minat internasional terhadap
Kebijakan Pengembangan ini dibagi berdasarkan tujuan: produk-produk alami (natural
Bioteknologi dan SDG (1) Pengoperasian Pusat Genom products) terus meningkat
Pertanian Pertanian Indonesia (PGPI) yang sehingga keanekaragaman hayati
berkelanjutan: (a) pengoperasian memiliki nilai ekonomi yang
Analisis kebijakan diperlukan PGPI secara teknikal standar, makin tinggi.
untuk mengantisipasi isu di bidang (b) pengembangan komunitas
bioteknologi, khususnya produk pengguna dan kebutuhannya; Analisis kebijakan pengelolaan
rekayasa genetik pertanian. Salah (2) Desain dan pengembangan keanekaragaman hayati ber-
satu rekomendasi yang sudah eksosistem teknikal dan legal; tujuan untuk melindungi dan
disusun Balitbangtan melalui BB (3) Desain mengintegrasikan melestarikan sumber daya genetik
Biogen adalah draft Permentan manajemen hak kekayaan pertanian (SDGP) nasional sebagai
tentang Pedoman Pelaksanaan intelektual dengan akses aset penting bangsa sehingga
Penelitian Tanaman Produk dan pembagian keuntungan keberadaan, hak kepemilikan,

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 73


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

pemanfaatan, dan pertukarannya diminta oleh Dirjen Tanaman simpan telur yang relatif singkat
perlu dilindungi oleh undang- Pangan berdasarkan surat menyebabkan stabilisasi pasokan
undang. BB Biogen yang Nomor 2790/KR.020/C/10/2019. dan harga sulit dilakukan. Selama
bernaung di bawah Balitbangtan Rekomendasi BB Biogen ini, produsen telur ayam masih
berkewajiban memberikan re- menyatakan ekspor atau banyak yang belum menerapkan
komendasi kebijakan penge- pengeluaran porang ke luar SOP untuk menghasilkan telur
lolaan SDGP yang tepat dan negeri yang mengandung material dengan kualitas yang baik dan
bermanfaat untuk peningkatan genetik baik berupa biji, umbi, memiliki umur simpan optimal.
kesejahteraan masyarakat secara katak/bulbil, atau bentuk lain Hasil penelitian menunjukkan
keseluruhan. Pada tahun 2019, tidak diizinkan sesuai Permentan telur yang ditangani dengan baik
BB Biogen selaku Sekretariat Nomor 127 Tahun 2014 tentang sejak dari kandang memiliki umur
Komisi Nasional Sumber Daya Pemasukan dan Pengeluaran simpan selama 15 hari pada suhu
Genetik berkontribusi aktif Benih Tanaman. Ekspor ruang dengan atau tanpa pelapisan.
dalam perbaikan draft Rancangan disarankan dalam bentuk olahan Penyimpanan pada suhu 16-20○C
Undang-Undang Pelestarian karena porang tidak termasuk telah cukup mempertahankan
dan Pemanfaatan Sumber Daya dalam Annex 1 ITPGRFA (yang kualitas dan meningkatkan umur
Genetik. diratifikasi menjadi Undang- simpan hingga 45 hari, baik pada
Undang Nomor 4 Tahun 2006). telur yang mendapat perlakuan
Rancangan Undang-Undang Dengan demikian, pengeluaran pelapisan maupun tanpa pelapisan.
Pelestarian dan Pemanfaatan SDG tidak mengikuti aturan
Sumber Daya Genetik merupakan turunan Undang-Undang tersebut. Untuk menjaga stabilisasi pasokan
target kerja Dewan Perwakilan dan harga telur ayam nasional
Daerah dan masuk ke dalam Untuk SDG tanaman pangan dapat dimulai dengan penerapan
Prolegnas tahun 2015–2019. RUU dan pertanian di luar komoditas teknologi dan manajemen
Pelestarian dan Pemanfaatan ITPGRFA, termasuk porang, penyimpanan yang disertai
Sumber Daya Genetik terdiri atas harus mengikuti Protokol dengan penggunaan sistem
14 bab dan 48 pasal. Di dalamnya Nagoya yang telah diratifikasi pendingin di tingkat peternak.
terkandung substansi, antara lain dalam Undang-Undang Nomor Untuk itu, kebijakan yang perlu
(1) rincian definisi penyedia, 11 Tahun 2013. Oleh karena dilakukan oleh pemerintah antara
pemilik, dan pengampu SDG itu, pengeluaran material
lain adalah:
dan pengetahuan tradisional, (2) genetik porang harus mengikuti
1) Penyediaan teknologi dan
pemanfaatan SDG oleh masyarakat mekanisme di Kementerian
manajemen kandang dan
harus seiring dengan upaya Pertanian, khususnya tentang
sistem penyimpanan.
pelestarian, dan (3) pengaturan PIC, MAT, dan MTA. Dalam
2) Pembinaan dan pendampingan
pemanfaatan SDG oleh pihak sidang Governing Body sesi 8
(GB8), ITPGRFA-FAO pada untuk peningkatan pengu-
luar negeri yang selalu meningkat asaan teknologi dan mana-
dari tahun ke tahun dengan pola bulan November 2019 di Roma,
BB Biogen juga memberikan jemen sistem produksi.
pembagian keuntungan (access on
rekomendasi tidak setuju revisi 3) Fasilitasi pembiayaan sistem
benefit sharing). Selain itu telah
MTA dan amandemen sistem produksi dan pemasaran.
dilakukan perbaikan draft naskah
m u l t i l a t e r a l - I T P G R FA - FA O 4) Perbaikan sistem insentif bagi
akademik tentang Pelestarian
pada versi GB8-2019 Indonesia pelaku usaha terkait.
dan Pemanfaatan Sumber Daya
Genetik. Draft RUU Pelestarian mengusulkan perlunya kajian
komprehensif dari aspek social, Strategi Pengembangan
dan Pemanfaatan Sumber
Daya Genetik beserta naskah eknomi, budaya, dan legalitas. Kelembagaan Ekonomi Petani
akademiknya telah disampaikan menuju Korporasi Petani
kepada DPR untuk proses legalitas Teknologi Memperpanjang
selanjutnya. Umur Simpan Telur Ayam Pengembangan kelembagaan eko-
Konsumsi nomi petani (KEP) tidak harus
BB Biogen juga memberikan dimulai dari awal karena dalam
rekomendasi perihal Pelarangan Harga telur ayam selalu mengalami pembangunan pertanian sudah
Pengeluaran Benih Porang yang fluktuasi setiap tahun. Umur berkembang kelembagaan petani,

74 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

baik kelompok tani maupun keringanan bunga pinjaman kapasitas SDMnya dan kebutuhan
gabungan kelompok tani. Bahkan dan jaminan pinjaman. kelembagaan dan kapasitas
kelembagaan ekonomi petani 4. Korporasi petani merupakan SDM ke depan sesuai dengan
yang disebut sebagai kelompok transformasi satu KEP atau karakteristik pengembangan
petani guna meningkatkan kumpulan beberapa KEP dalam kawasan pertanian komoditas atau
produktivitas dan efisiensi usaha satu subsektor di kawasan yang subsektor pertanian tertentu.
tani sudah mulai tumbuh di sama.
sebagian masyarakat pertanian. Pengembangan kelembagaan
Dengan demikian, langkah Potensi kelembagaan masyarakat secara sederhana dibagi atas
pertama adalah menetapkan target lokal termasuk di dalamnya tiga, yaitu sumber daya manusia,
pengembangan kelembagaan yang kelembagaan petani yang pada organisasi, dan regulasi atau aturan
seharusnya adalah kelembagaan prinsipnya adalah kelembagaan main. Sumber daya manusia
ekonomi petani yang berpotensi komunitas petani. Kelembagaan dalam korporasi petani tidak
ditingkatkan kapasitasnya ekonomi petani menuju korporasi hanya petani namun juga penyuluh
(kelembagaan dan SDM) menuju petani tetap harus mampu pertanian, pedagang, buruh tani,
korporasi petani. Hal ini dapat mengakomodasi kebutuhan pengusaha penggilingan gabah,
diinisiasi dari poktan/gapoktan anggota dan sesuai dengan tatanan perbankan/lembaga keuangan
kelas lanjut yang sudah memiliki sosial masyarakat termasuk aturan dan stakeholder lain. Langkah-
hubungan kerja sama usaha yang mainnya. Kepemimpinan yang langkah berikutnya yang menjadi
baik antaranggota dan memiliki mampu membangun ikatan dan suatu keharusan korporasi petani
cikal bakal modal kelompok usaha motivasi anggota untuk mematuhi adalah meningkatkan kapasitas
yang dapat dikembangkan. norma dan aturan main juga manajerial pengurus, menjaring
memegang peranan yang strategis. potensi pasar, menyusun bisnis
1. Kriteria KEP yang berpotensi plan, dan menjalin kemitraan.
menuju korporasi petani Menemukan sosok petani
memiliki kegiatan usaha tani atau pelaku pertanian inovator Keberlanjutan Penerapan
dari hulu sampai hilir (jenis menjadi faktor penting dalam Teknologi dan Jaminan
usaha selain budi daya), pengembangan kelembagaan Penyediaan Bibit Ayam KUB
memiliki jejaring kerja sama karena sosok inilah yang menjadi
dengan pelaku usaha (input/ pendamping langsung di lapangan Beberapa rekomendasi kebijakan
saprodi, pemasaran dan yang memiliki hubungan baik yang diusulkan untuk menjamin
permodalan), dan memiliki dengan petani dalam satu keberlanjutan penyediaan bibit
motor penggerak. kawasan. Kemitraan dengan ayam KUB adalah sebagai berikut:
2. Pemerintah dapat membuat swasta, pemerintah daerah, • Strata 1 sampai 3 dikembangkan
regulasi untuk pedagang besar dan stakeholder lainnya dapat oleh peternak di masyarakat.
agar memenuhi pasokannya menerapkan bridging leadership BPTP lebih banyak berperan
dari produk KEP. Kerja sama menuju kelembagaan ekonomi sebagai sumber Grand Parent
pemasaran dilegalkan dengan petani yang berkelanjutan. Stock (GPS) dan pendamping
kontrak pembelian. teknologi kepada semua strata
3. Kewajiban KEP untuk Persoalan mendasar adalah dimana Great Grand Parent
memenuhi kebutuhan anggota kebijakan tentang petani tidak Stock (GGPS) dikembangkan
(produksi dibayar tunai, modal dapat dibuat umum karena oleh Balitbangtan melalui
usaha tani dan kebutuhan karakteristik petani yang sangat Balitnak.
hidup sehari-hari). Oleh beragam membutuhkan kebijakan • Strata 1 menghasilkan telur
karena itu, penguatan modal dan pendekatan yang sesuai DOC hanya dari GPS atau
KEP bukan oleh per orangan dengan karakteristik tersebut. Parent Stock (PS) dan tidak
tapi oleh lembaga. Pemerintah Oleh karena itu, pengembangan mengambil telur dari strata
dapat membuat regulasi untuk kelembagan ekonomi petani di bawahnya untuk menjaga
mempermudah akses KEP ke berdasarkan identifikasi kondisi kemurnian genetik dan
Lembaga Keuangan (LK), kelembagaan saat ini termasuk kualitas ayam. Produksi telur

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 75


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

DOC oleh peternak strata 1 Peningkatan Indeks Swasembada Bali. Komoditas kopi yang ada
mendapat pengawasan dari Beras di Riau; Kajian Organisme adalah kopi arabika, yang sudah
BPTP dan Balitnak sehingga Pengganggu Tanaman Perkebunan tua berumur 20-25 tahun dengan
kemurnian DOC dari peternak di Kabupaten Indragiri Hilir Riau; populasi rata-rata 1.000 tanaman
strata 1 sama dengan DOC dari Optimalisasi Kinerja Penggilingan per ha. Perlu program dan
BPTP/Balitnak. Padi di Sumatera Selatan; Strategi kegiatan peremajaan kopi untuk
• Kapasitas produksi strata 1 dapat Pengembangan Kawasan Jeruk peningkatan produktivitas dan
memenuhi kebutuhan DOC Berbasis Korporasi Petani di peningkatan populasi. Tanaman
strata 2 sehingga keseimbangan Kabupaten Rejang Lebong buah yang dominan adalah durian
produksi dan kebutuhan Bengkulu; Analisis Kebutuhan dan manggis. Permasalahannya,
telur DOC antarstrata harus Inovasi Teknologi Mendukung sebagian besar (70%) tanaman
diperhitungkan dengan cermat Pengembangan Perbenihan dan durian dan manggis yang ada
dari awal. Daya Saing Produk Pertanian di berasal dari benih lokal dengan
• Komposisi ayam jantan dan Lampung; Strategi Keberlanjutan produktivitas rendah. Selain
betina (1:5) dipertahankan Pengembangan Ayam KUB di produktivitas yang rendah,
untuk strata 1 dan 2 dalam Jawa Barat; Pengembangan Buah- terdapat selisih harga yang sangat
menghasilkan telur fertile. Buahan Berkelas Dunia di Jawa tinggi antara di tingkat petani,
• Strata 1 juga mengembangkan Timur; Analisis Keberlanjutan pengepul, dan pengecer, apalagi
unit produksi pakan berbahan Program Pengentasan Kemiskinan di tingkat eksportir. Harga di
baku lokal untuk mensuplai Berbasis Bantuan Komoditas tingkat petani berkisar antara
kebutuhan pakan ternak strata 1 Ayam di NTB; Rekomendasi Rp 3.000-5.000/kg, tingkat
sampai strata 3. Kebijakan untuk Meningkatkan pengepul Rp 28.000/kg, dan
• Memperkuat kapasitas strata 1 Produktivitas Tanaman Padi di untuk ekspor Rp 58.000/kg. Oleh
(untuk menghasilkan PS) dan Kabupaten Sambas Kalbar; Kinerja karena itu perlu percontohan
strata 2 untuk menghasilkan Kelembagaan Penyuluhan di budi daya manggis dan durian,
final stock (FS) dengan Sultra; Penyusunan Rekomendasi penguatan kelembagaan input
cara menambah sarana dan Model Pelaksanaan Taman dan output untuk menyelesaikan
prasarana. Sebagai contoh, Teknologi Pertanian (TTP) di Bali; permasalahan pasar input dan
mempermudah ijin penambahan Penerapan Teknologi Pajale di produksi untuk peningkatan
daya listrik dan menciptakan Tingkat Petani NTT; Rekomendasi pendapatan petani.
sumber energi alternatif untuk Paket Teknologi Padi, Jagung
menggerakkan mesin penetas. dan Kedelai Mendukung Upaya Ternak sapi di lokasi sekitar TTP
• Fasilitasi bimbingan teknis Khusus Swasembada Pangan di belum dibudidayakan secara baik,
(Bimtek) secara intensif Sulbar; Kajian Efektivitas dan kotoran ternak belum diproses
kepada peternak strata Efisiensi Pupuk Bersubsidi di menjadi pupuk organik padat dan
1 sampai strata 3 untuk Maluku; Peningkatan Daya Saing cair untuk tanaman kopi maupun
meningkatkan keterampilan Kelapa di Maluku Utara; dan tanaman buah. Di sisi lain, belum
kesehatan hewan, sehingga Peningkatan Keanekaragaman berkembang tanaman pakan
pemeliharan dapat dilakukan Produksi dan Konsumsi Pangan unggul yang sesuai dikembangkan
secara mandiri melibatkan Lokal Mendukung Terwujudnya di kawasan kebun kopi, seperti
penyuluh dalam Komando Ketahanan Pangan di Papua. rumput odot, indigofera, dan
Strategis Pembangunan lainnya. Demikian juga limbah
Pertanian Kostra Tani. Hasil Rekomendasi Model kulit kopi, belum dimanfaatkan
Pelaksanaan Taman Teknologi untuk pakan sapi, padahal
Rekomendasi kebijakan yang Pertanian (TTP) di Bali potensinya sangat besar. Untuk
dihasilkan oleh BPTP pada tahun TTP di Kabupaten Tabanan, sejak
2019 antara lain: Rekomendasi Komoditas utama di sekitar calon dilaksanakan serah terima oleh
Optimalisasi Lahan Kering, lokasi TTP Badung di B a l i BPTP, Pemda telah bergerak
Lahan Tadah Hujan Serta adalah tanaman kopi, tanaman untuk keberlanjutan pelaksanaan
Gerakan Petani Millenial di Aceh; buah, asparagus, dan ternak sapi TTP di Kabupaten Tabanan. TTP

76 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

telah dilengkapi dengan tempat tetapi saling mendukung, misalnya Pengembangan UPJA akan
persembahyangan, pertamanan, unit pembuat arang sekam atau mendorong tumbuhnya keter-
dan dijadikan kantor sementara briket, atau unit pengeringan kaitan antara on-farm dan off-farm.
oleh tenaga harian lepas (THL) gabah atau pengeringan gabah UPJA adalah bagian dari usaha
dari UPTD Kecamatan Pupuan. bersatu dengan RMU. Dampak menumbuhkan kelembagaan
Selain Pemda, BPTP juga dari usaha diversifikasi ini selain agribisnis di pedesaan, mencakup
telah menempatkan kegiatan meningkatkan nilai tambah juga usaha jasa pengolahan tanah,
perkebunan kopi robusta di tempat membuka kesempatan kerja. penanaman, pemanenan, peron-
ini, pengembangan bibit tanaman tokan, pemipilan, pengeringan,
buah, dan berlanjut hingga tahun Upaya lainnya yang dapat penggilingan, dan perbengkelan.
2020. Permasalahannya, Pemda dilakukan adalah mengaktifkan
belum menentukan pelaksana kegiatan tunda jual gabah dengan Model kelembagaan UPJA
utama untuk melanjutkan memanfaatkan lumbung pangan yang dikembangkan hendaknya
pelaksanaan TTP. Di sarankan, di daerah setempat. Hal ini dapat memiliki karakteristik akomodatif
sebelum memberikan keuntungan, dilakukan dengan memanfaatkan terhadap kebutuhan masyarakat
TTP dikelola oleh Dinas Pertanian. RMU dan atau gudang di pengguna, inovatif terhadap
Setelah siap dan memberikan rumah petani. Kegiatan tunda perkembangan teknologi, dan
keuntungan secara ekonomi bagi jual gabah perlu didukung oleh lentur terhadap perubahan situasi
Pemda, baru dilaksanakan oleh pengering gabah buatan. Fasilitas dan kondisi. Peran UPJA dalam
BUMD untuk pengembangan pengeringan gabah selain untuk sistem produksi tanaman adalah
lebih lanjut. mempercepat proses pengeringan melakukan introduksi teknologi
gabah kering panen (GKP) ke alat-mesin pertanian dengan
Rekomendasi Kebijakan Opti- dalam bentuk gabah kering giling sistem manajemen maju sehingga
malisasi Kinerja Penggilingan (GKG) juga dapat menekan penerapan teknologi tersebut
Padi di Sumatera Selatan kehilangan hasil. dapat memberikan keuntungan
bagi pengelola dan bermanfaat
Kinerja penggilingan padi (RMU) Penggunaan Rice Transplanter bagi penggunanya. Dengan
di Sumatera Selatan menurun dan Pengembangan Kelem- memanfaatkan UPJA maka
drastis karena gabah yang bagaan UPJA pada Ekosistem efisiensi usaha tani pada lahan
dihasilkan petani langsung dijual Lahan Rawa Pasang Surut rawa dapat lebih ditingkatkan dan
ke pengusaha besar skala besar. petani diuntungkan tanpa harus
Bahkan sebagian pengusaha beras Kegiatan budi daya padi yang menyediakan investasi untuk
datang dari luar provinsi seperti paling banyak memerlukan tenaga pengadaan alat-mesin pertanian
Lampung. Upaya yang dapat kerja adalah penanaman bibit di secara per orangan.
dilakukan untuk meningkatkan sawah. Penggunaan alat tanam
kinerja penggilingan padi adalah bibit padi (rice transplanter) Penguatan Kebijakan Pengem-
diversifikasi pengolahan hasil dapat menekan jumlah tenaga bangan Bawang Merah di
padi melalui pembuatan unit kerja tanam. Pengembangan Lahan Rawa
pengolahan terpadu. Selain alat-mesin pertanian terus
menghasilkan beras, usaha didorong oleh pemerintah melalui Tanaman bawang merah
terpadu ini juga menghasilkan pengembangan unit Usaha merupakan tanaman yang mem-
nilai tambah dari sekam (dibuat Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). punyai nilai ekonomi tinggi dan
arang sekam, briket arang sekam) UPJA merupakan rekayasa sosial dapat dikembangkan di lahan
dan dedak. yang bertujuan untuk mendorong rawa. Seiring dengan peningkatan
pemanfaatan alat-mesin pertanian jumlah penduduk maka per-
Untuk membuat unit pengolahan dalam mengatasi keterbatasan mintaan akan bawang merah juga
hasil padi secara terpadu tenaga kerja dan dapat meningkat. Untuk memenuhi
diperlukan modal besar. Oleh dimanfaatkan secara berkelompok permintaan, pemerintah melalui
karena itu, unit pengolahan hasil sehingga kepemilikannya secara program upsus mencanangkan
padi dapat dibuat secara terpisah individual tidak menguntungkan. swasembada bawang merah pada

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 77


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

tahun 2020. Ketersediaan bawang spesifik lokasi, dan (f) Dukungan defenisi batas ketebalan gambut
merah hingga Desember 2017 kelembagaan pengembangan bervariasi dari 10 m sampai 100 cm.
tercatat 123.849 ton, sedangkan bawang merah.
kebutuhan 109.437 ton sehingga Kebijakan yang diperlukan untuk
terdapat surplus 14.412 ton. Ketidakpastian Data Luas mendapatkan informasi riil luas
Selama ini kebutuhan bawang Lahan Gambut lahan gambut yang sesungguhnya
merah di Kalimantan Selatan adalah (a) kesepakan bersama
berasal dari Pulau Jawa. Sumber informasi tentang luas berbasis ilmu pengetahuan
lahan gambut di Indonesia dan ketebalan gambut yang dijadikan
Dewasa ini lahan subur Negara lain sangat beragam. rujukan, (b) melakukan verifikasi
makin terbatas sehingga lahan Ketidakpastian data tersebut dan validasi data yang dihasilkan
rawa menjadi pilihan untuk memerlukan solusi untuk dari berbagai sumber, (c)
pengembangan bawang merah. menghindari perdebatan berke- menggunakan data dari hasil
Masalahnya, pengembangan panjangan di antara ilmuwan, pemetaan detail, (d) penetapan
bawang merah di lahan rawa peneliti, pengambilkebijakan, institusi yang melakukan verifikasi
dihadapkan bukan hanya dari LSM, dan praktisi. Sesuai dengan dan validasi untuk pemutakhiran
aspek biofisik lahan seperti informasi yang ada, luas lahan data, dan (e) penetapan institusi
kemasaman tanah yang tinggi, gambut di Indonesia dari tahun yang kompeten mengeluarkan
ketersediaan hara yang rendah, 1980 sampai 2007 berkisar antara informasi luas lahan gambut
dan serangan OPT yang 17 juta sampai 27 juta ha. Data dan memantau perubahan lahan
intensif, tetapi juga aspek sosial terbitan tahun 2018 menunjukkan gambut.
ekonomi seperti permodalan luas lahan gambut di Indonesia
dan penguasaan teknologi budi tercatat 14,8 juta ha. Data tersebut Pendekatan Pengelolaan
daya yang rendah, persaingan mencerminkan telah terjadi Lahan Gambut Terdegradasi
pemanfaatan lahan, fluktuasi penciutan luas lahan gambut
harga, dan penguasaan teknologi sekitar 13-45%, bergantung pada Pembukaan lahan/hutan dan
pascapanen, termasuk belum sumber data. Oleh karena itu semak belukar tanpa bakar sudah
tersedianya gudang penyimpanan. diperlukan kepastian data luasan banyak diterapkan oleh perusahaan
Bila permasalahan tersebut tidak sesungguhnya di lapangan untuk konsesi perkebunan/HTI, namun
ditangani akan terjadi (1) fluktuasi dijadikan rujukan. masih perlu dimantapkan secara
harga, (2) produksi rendah, dan (3) terintegrasi antarkementerian
pendapatan petani tetap rendah. Ketidakpastian data luas lahan dan lembaga terkait. Teknologi
Impor tidak menyelesaikan gambut disebabkan oleh (a) tersebut segera disebarluaskan
masalah karena mengurangi sumber informasi dari pemetaan ke stake holder yang lebih luas,
sumber ekonomi petani dalam kecil, yaitu skala eksplorasi termasuk petani/pekebun yang
negeri. (1:1000.000) sampai skala semi mempunyai lahan usaha di sekitar
detail (1:50.000), (b) tingkat
lahan yang rawan kebakaran agar
Dalam upaya penguatan teknologi dan metode pemetaan
pencegahan kebakaran lahan dan
pengembangan bawang merah yang digunakan berubah dari
hutan dapat memenuhi sasaran.
perlu dilakukan beberapa hal konvensional ke digital, (c)
Perlu dilakukan pengembangan
berikut: (a) Pengembangan sentra sebagian lokasi sulit diakses
pengelolaan air secara makro
produksi melalui pemanfaatan untuk melakukan verifikasi dan
dan mikro dalam suatu
lahan rawa, (b) Penerapan validasi data di lapangan sehingga
teknologi budi daya spesifik lokasi dilakukan ekstrapolasi, (d) ekosistem berbasis DAS, bagi
lahan rawa, (c) Penguatan modal penggunaan lahan gambut intensif setiap pengguna lahan gambut,
Petani, (d) Pelatihan petani dalam untuk pertanian dan drainase dengan melakukan kajian secara
pengembangan bawang merah yang menyebabkan menipisnya terintegrasi yang meliputi kajian
di lahan rawa, (e) Pembinaan ketebalan gambut dan berdampak sumber daya lahan, ekologi
petani sebagai penangkar benih pada berkurangnya luasan, (e) (akuatik dan terestrial), dan sosial
atau bibit bawang merah unggul kebakaran lahan gambut, dan (f) ekonomi.

78 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

Lahan gambut di Indonesia pada tahun 2019. Sumber daya tersebut, sesuai dengan peraturan
perlu dipetakan secara lebih lahan yang termasuk TORA dan perundangan yang berlaku.
detail (skala 1:50.000), untuk diperkirakan seluas 4,5 juta Informasi ini diperlukan agar
identifikasi kubah-kubah gambut hektar yang termasuk kategori dapat dilakukan upaya percepatan
yang perlu dilindungi dan legalisasi aset dan sekitar 4,1 alokasi lahan TORA untuk
dikonservasi sebagai kawasan juta hektar termasuk kategori mendukung perluasan lahan baku
resapan/cadangan air, sehingga redistribusi tanah. Agar lahan padi, jagung, dan kedelai.
usaha restorasi lahan gambut yang termasuk ke dalam program
dapat lebih terarah sesuai dengan TORA dimanfaatan tepat sasaran Peluang Peningkatan
karakteristik lahan. Pemanfaatan maka diperlukan data kesesuaian Produktivitas dan Indeks
fungsi hutan lindung dan lahan yang operasional minimal Pertanaman Padi di Lahan
penyangga ekosistem gambut pada skala 1 : 50.000. Pada saat Sawah
diarahkan untuk pemanfaatan ini peta tersebut sebagian besar
jasa hidrologi dan jasa penyimpan sudah tersedia untuk seluruh Seiring dengan peningkatan
(sink) karbon. Pembentukan Indonesia tetapi belum banyak jumlah penduduk dengan laju
kelembagaan yang dapat yang dimanfaatkan. Dengan 1,34% per tahun atau setara
mendorong peningkatan nilai jasa memanfaatkan peta kesesuaian dengan 3,5 juta jiwa setiap tahun,
hidrologi dan jasa penyimpan lahan tersebut maka dapat diperlukan tambahan produksi
karbon dinilai urgen. Dalam diketahui lahan TORA yang pangan sekitar 1,5 juta ton gabah
memanfaatkan lahan gambut yang sesuai untuk tanaman padi, kering giling. Di sisi lain, terjadi
sesuai untuk pertanian diperlukan jagung, kedelai maupun tanaman penciutan luas lahan sawah
kehati-hatian dan perencanaan pertanian lainnya serta bagaimana intensif akibat konversi lahan
matang, yang dituangkan dalam cara mengatasi faktor pembatas 100.000 ha/tahun, sementara
suatu aturan/kebijakan yang dapat pertumbuhan setiap tanaman. kemampuan pencetakan sawah
mengakomodasi pembangunan Oleh karena itu peta tersebut perlu secara nasional hanya 20.000 ha/
dan lingkungan. Perencanaan dimanfaatkan untuk mendukung tahun. Berdasarkan data BPS
harus mengacu pada hasil pelaksanaan program TORA. (2018), produksi padi pada tahun
studi mendalam terkait dengan 2018 sekitar 55,9 juta ton GKG dan
karakteristik gambut setempat Lahan TORA yang sesuai untuk tahun 2019 harus memproduksi
(in- situ) dan dampaknya bila tanaman padi, jagung, dan kedelai 57,4 juta ton jika dikaitkan dengan
hutan rawa gambut dikonversi belum dapat dimanfaatkan untuk tambahan jumlah penduduk.
dan dimanfaatkan. Pengembangan perluasan pengembangan ketiga
dengan pengelolaan yang baik komoditas pangan tersebut jika Peta sebaran tingkat produktivitas
dan benar, lahan gambut akan masih berstatus kawasan hutan dan peta sebaran indeks per-
memiliki produktivitas yang yang dapat dikonversi. Agar dapat tanaman padi menunjukkan
cukup tinggi secara berkelanjutan, dimanfaatkan untuk perluasan banyak kabupaten kota yang
baik untuk budi daya tanaman tanaman padi, jagung, dan produktivitas padinya masih
semusim, tanaman tahunan, kedelai Kementerian Pertanian di bawah rata-rata nasional,
maupun tanaman hutan. atau Pemerintah Daerah harus sehingga berpeluang untuk
mengajukan permohonan ditingkatkan. Untuk memenuhi
Efektivitas Program TORA: pelepasan kawasan hutan tersebut tambahan produksi gabah 1,5 juta
Mekanisme yang Seharusnya untuk dijadikan lahan pertanian ton pada tahun 2019 diperlukan
tanaman pangan. Dalam kaitan peningkatan produktivitas 0,1 ton/
Dalam nawacita (RPJMN 2015- ini perlu dipahami prosedur dan ha di seluruh pulau dan 0,2 ton/ha
2019) ditegaskan bahwa salah persyaratan yang harus dipenuhi di Kalimantan. Selain itu, perlu
satu sasaran yang ingin dicapai untuk pelepasan kawasan hutan, peningkatan indeks pertanaman
adalah tersedianya sumber Tanah termasuk waktu dan biaya yang padi sebesar 0,2 di Bali dan
Obyek Reforma Agraria (TORA) dibutuhkan untuk menyelesaikan Nusa Tenggara, Kalimantan, dan
dan terlaksananya redistribusi setiap tahap dan prosedur Papua. Dukungan kebijakan dari
tanah dan legalisasi aset tanah pelepasan kawasan hutan pemerintah sangat diperlukan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 79


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

terkait dengan penyediaan sarana pupuk hayati dengan pupuk adalah melalui penambahan
dan prasarana produksi dengan anorganik. Sumber bahan organik luas tanam. Di Kabupaten Hulu
prinsip lima tepat yaitu tepat dapat menggunakan sisa hasil Sungai Tengah (HST) Kalimantan
waktu, tepat jenis, tepat takaran, panen padi dan pupuk kandang. Selatan, padi dibudidayakan di
tepat tempat, dan tepat sasaran. Pemupukan N berdasarkan rata- 11 kecamatan, 148 desa, dengan
rata produktivitas padi selama 1.203 kelompok tani, meliputi
Upaya Peningkatan Produksi lima musim tanam sebelumnya agroekosistem irigasi, tadah
Padi pada Lahan Sawah dapat digunakan sebagai pedoman hujan/kering, dan lebak dengan
Tadah Hujan pemupukan urea. Rekomendasi luas sawah 38.470 ha. Aspek yang
pupuk P dan K didasarkan pada diperlukan dalam pelaksanaan
Pengembangan lahan sawah peta status hara P dan K, atau hasil program tambah luas tanam
tadah hujan perlu mendapatkan analisis dengan Perangkat Uji adalah (1) orientasi tambah luas
perhatian, hal ini terkait dengan Tanah Sawah. tanam itu sendiri, (2) pengamanan
masih berlangsungnya konversi panen, (3) sarana pengelolaan
lahan sawah produktif untuk Kebijakan Luas Tambah Tanam air, (4) pemanfaatan alat-mesin
keperluan nonpertanian di Padi: Kasus Kabupaten Hulu pertanian, (5) peta atau informasi
beberapa daerah. Pemanfaatan Sungai Tengah, Kalimantan potensi lahan, dan (6) target.
lahan sawah tadah hujan Selatan Kinerja program tambah luas
bergantung pada hujan yang saat tanam yang rendah menyebabkan
ini telah mengalami pergeseran Padi merupakan komoditas (a) target produksi padi tidak
musim. Kekeringan umum terjadi strategis, ekonomis, dan bahkan tercapai, (b) penghasilan petani
pada awal tanam musim pertama, politis yang dikonsumsi oleh tidak maksimal, (c) dukungan
dan pada fase pengisian gabah pada sekitar 95% penduduk Indonesia, terhadap upaya peningkatan
musim tanam kedua. Pengelolaan sehingga produksinya perlu produksi padi menurun. Perbaikan
air yang bijak merupakan salah terus ditingkatkan mengingat kinerja program tambah luas
satu upaya untuk mengoptimalkan meningkatnya kebutuhan akibat tanam dan peningkatan produksi
pengelolaan lahan sawah tadah (a) pertambahan jumlah penduduk, padi di Kabupaten Hulu Sungai
hujan. (b) peningkatan konsumsi harian Tengah Kalimantan Selatan dapat
individu, dan (c) tekad pemerintah dilakukan dengan dukungan
“Mengejar air” pada lahan menjadikan Indonesia sebagai kebijakan (1) peningkatan
sawah tadah hujan dapat lumbung pangan dunia. Masalah produktivitas, (2) pengamanan
dilakukan dengan penanaman produksi padi dihadapkan pada panen, (3) optimalisasi dan
padi sistem gogo rancah pada (1) menciutnya lahan pertanian, revitalisasi sarana pengelolaan
musim pertama dan sistem culik (2) alih fungsi lahan, (3) air, (4) optimalisasi pemanfaatan
pada musim tanam kedua. Pada kompetisi pemanfaatan lahan, alat-mesin pertanian, (5) penataan
musim pertama, persiapan lahan (4) degradasi kesuburan lahan, informasi potensi lahan, dan (6)
dilakukan pada saat kering dan (5) menurunnya jumlah keluarga penentuan target program tambah
padi ditanam secara gogo sebelum tani, (6) kerusakan infrastruktur luas tanam padi secara tahunan.
air dapat digunakan untuk pertanian, (7) serangan organisme
menggenangi lahan. Pada musim pengganggu tumbuhan (OPT), Sistem Usaha Tani Kolektif:
kedua, persemaian dibuat sebelum dan (8) tataruang pertanian. Dari Strategi Pemberdayaan Petani
panen musim pertama pada sisi konsumsi, masalah yang Berlahan Sempit
sebagian kecil lahan yang dipanen dihadapi adalah (a) rendahnya
terlebih dahulu, persiapan lahan diversifikasi sumber karbohidrat, Luas pemilikan lahan oleh petani
dilakukan dalam waktu singkat (b) rendahnya efisiensi konsumsi, di Jawa dan di luar Jawa relatif
dan langsung tanam. Pemupukan dan (c) meningkatnya kebutuhan sempit yang sebagian besar
berimbang merupakan kunci konsumsi individu. diusahakan untuk memenuhi
pengelolaan hara lahan sawah kebutuhan sendiri (subsisten).
tadah hujan dan memadukan Salah satu langkah untuk Pada era globalisasi, petani
meningkatkan produksi padi dituntut untuk meningkatkan daya
penggunaan bahan organik dan
saing produk (kuantitas, kualitas,

80 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

dan kontinuitas) sesuai dengan tidak nyata meningkatkan mendorong tumbuhnya industri
permintaan pasar. Pembentukan hasil tanaman. Demikian juga pupuk organik di sentra produksi
ikatan kerja sama (korporasi) perbaikan terhadap sifat fisik, yang mempunyai bahan baku
dalam pengelolaan lahan dapat kimia, dan biologi tanah tidak melimpah. Kebijakan pemberian
meningkatkan daya saing dan optimal karena bentuk pupuk yang bantuan alat-mesin kepada
pendapatan petani. cair dengan kadar C-organik yang kelompok tani di sentra usaha tani
rendah. Pupuk organik cair yang lahan sawah maupun lahan kering
Model Coorporate Farming diperkaya dengan unsur mikro, untuk pembuatan pupuk organik
melalui konsolidasi fisik lahan dan hormon tumbuh atau pupuk hayati dan atau mikroba dekomposer
manajemen dengan petani sebagai mampu meningkatkan efektivitas diperlukan guna mempercepat
pemegang saham sulit diterima pupuk, namun kriterianya proses pengomposan dan
karena petani mempunyai ikatan mengacu pada persyaratan teknis sekaligus. Pemerintah juga perlu
emosional, sosial, dan kultural minimal pupuk mikro, pupuk
mengawasi mutu pupuk organik
yang kuat dengan lahan yang hayati. Apabila pupuk organik
cair yang telah dan akan beredar.
dimiliki. Usaha tani padi dalam cair mengandung hormon tumbuh
skala luas (Rice Estate Farming) maka persyaratan teknis minimal
Rekomendasi Kebijakan
seperti yang dilaksanakan di mengikuti persyaratan uji mutu
Mekanisme Penyebaran Benih
Merauke, Papua, tidak berjalan ZPT yang diatur dalam pendaftaran
sesuai dengan rencana karena Pestisida. Pengkayaan dengan Kentang
terdapat perbedaan persepsi antara unsur unsur dapat meningkatkan
investor dengan pemerintah dan efektivitas pupuk, kesuburan Mekanisme penyebaran benih
berbenturan dengan adat istiadat tanah dan hasil tanaman. kentang saat ini (delegasi
masyarakat lokal. Usaha tani model legalitas dan pembelian langsung)
Collective Farming diperkirakan Dalam promosinya, pupuk organik kurang memberikan insentif
lebih sesuai karena merupakan cair bermanfaat multiguna seperti bagi penerima delegasi legalitas
model korporasi yang tidak meningkatkan produktivitas, untuk terus berproduksi. Banyak
mengarah kepada konsolidasi fisik mutu, efisiensi hara, tanaman penangkar yang memilih
lahan, tetapi kepada pengelolaan menjadi tahan terhadap cekaman untuk melakukan pembelian
lahan secara bersama sama lingkungan dan OPT, tetapi lebih langsung benih sumber ke balai
dalam suatu sistem manajemen sering tidak terbukti efektivitasnya. penelitian terkait karena tidak
Usaha Kelompok Tani Terpadu. Penggunaan pupuk organik memerlukan persyaratan yang
Model ini memerlukan kerja cair sebaiknya dikombinasikan rumit. Banyaknya benih yang
sama dengan swasta/pengusaha dihasilkan oleh penangkar dengan
dengan pupuk anorganik dengan
yang didukung oleh pemerintah. pembelian langsung menyebabkan
dosis lebih rendah dari dosis
Petani bertindak sebagai anggota konsumen yang membeli benih
rekomendasi. Apabila hanya
sekaligus pengelola dan pihak kentang dari delegasi legalitas
menggunakan pupuk organik cair
pengusaha sebagai investor. menjadi berkurang. Padahal
dikhawatirkan produktivitas tanah
Dalam hal ini, pemerintah sebagai metode delegasi legalitas paling
dan tanaman akan terus merosot
fasilitator dan katalisator dalam efektif dalam penyebaran benih
perencanaan, penyusunan strategi karena akan terjadi pengurasan
hara dalam tanah. Dalam upaya kentang karena menghasilkan
usaha, introduksi teknologi yang
perbaikan sifat tanah perlu pelipatgandaan benih kentang
efisien, pengadaan modal, sarana
penerapan teknologi yang relatif yang jauh lebih besar dibanding
produksi, alat-mesin pertanian,
murah dan mudah dikerjakan mekanisme pembelian langsung.
dan pemasaran hasil.
petani, melalui pengadaan pupuk Disarankan agar mekanisme
organik in-situ dengan sistem penyebaran benih kentang melalui
Efektivitas Pupuk Organik Cair
dalam Peningkatan Produksi alley cropping, strip cropping delegasi legalitas dijadikan satu
Tanaman Pangan atau menanam cover crop dan satunya metode penyebaran
mengembalikan sisa panen ke benih kentang. Kebijakan ini
Pupuk organik cair dengan lahan usaha tani serta integrasi diperkirakan dapat menambah
kandungan kadar C-organik tanaman-ternak. Dalam kaitan pangsa pasar pembelian benih
6%, dosis 6 liter/ha umumnya ini diperlukan kebijakan untuk dari penerima delegasi legalitas

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 81


Inovasi Kelembagaan dan Rekomendasi Kebijakan

kentang (penangkar yang selama dari 2 tahun menjadi 3 tahun untuk hortikultura kelompok sayuran
ini membeli benih dari UPBS meningkatkan efektivitas dalam kentang. Kebijakan tersebut
Balitsa melalui pembelian penyebaran dan ketersediaan diharapkan dapat meningkatkan
langsung diarahkan untuk benih kentang bermutu baik kinerja instansi terkait dengan
membeli benih dari penerima
bagi pemulia, instansi, atau nilai return on investment. Nilai
delegasi legalitas).
lembaga pemberi dan produsen penyesuaian PP tarif dapat
Untuk mendukung keputusan penerima delegasi. Selain itu ditentukan kemudian. Kebijakan
tersebut diperlukan penyesuaian juga diperlukan perubahan tersebut diperkirakan juga
Kepmentan Nomor 20/Kpts/ Peraturan Pemerintah Nomor 35 dapat meningkatkan efektivitas
SR.130/IV/2014 dengan perbaikan tahun 2016 yaitu penyesuaian penyebaran dan ketersediaan
masa berlaku delegasi legalitas harga penjualan benih tanaman benih kentang bermutu.

82 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Diseminasi Tekonologi
Diseminasi
Teknologi

Balitbangtan memiliki tugas dan fungsi untuk


menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi pertanian
kepada penggunanya. Teknologi yang telah dihasilkan
perlu segera disampaikan kepada pengguna melalui
berbagai media, antara lain media informasi elektronik,
media cetak, pameran, ekspose, dan pertemuan. Kegiatan
penyampaian informasi teknologi ini dipopulerkan
sebagai diseminasi teknologi. Diseminasi teknologi
membantu masyarakat pertanian dalam meningkatkan
produktivitas lahan, pengetahuan budi daya, penanganan
panen dan pascapanen, mengembangkan usaha tani, dan
memasarkan produk pertanian. Hal ini diperlukan dalam
mempercepat modernisasi pertanian, meningkatkan nilai
tambah produksi, dan meningkatkan pendapatan pelaku
usaha tani.

A. DISEMINASI pertanian, pusat pembelajaran, (Kostrawil) berkedudukan di


TEKNOLOGI pusat konsultasi agribisnis, dan provinsi dengan kepala komando
MELALUI SISTEM pusat pengembangan jejaring Gubernur. Secara nasional,
INFORMASI kemitraan. Tidak hanya penyuluh pergerakan komando strategis
tetapi juga bergabung dengan ini dikomandani oleh Menteri
Agriculture War Room (AWR) 16 tenaga fungsional lingkup Pertanian dalam bentuk Kostra
Kementan yang ada di kecamatan, Nasional (Kostranas). Agar dapat
Upaya Kementan untuk ditambah dengan tenaga informasi mengoperasionalkan Gerakan
memastikan ketersediaan teknologi (IT), Babinsa, dan Kostratani sebagai gerakan pem-
pangan sekaligus memperkuat Babinkamtibmas yang akan baharu dalam pembangunan
penyuluhan, dirintis melalui menyatu dalam Kostratani. pertanian, Kementan akan
gerakan bersama bernama Kostratani berkedudukan di menghubungkan Kostratani ke
Komando Strategis Pembangunan tingkat kecamatan dengan lokasi Agriculture War Room (AWR).
Pertanian (Kostratani) “Gerakan komando berada di BPP dan kepala Tidak hanya itu, semua gerakan
Pemberharuan Pembangunan komando adalah Camat. pembangunan pertanian seperti
Pertanian Indonesia untuk Gerakan Tiga Kali Ekspor
Mewujudkan Ketahanan Pangan Di tingkat kabupaten, komando (Gratieks), Pertanian Masuk
Nasional”. Kostratani berperan strategis ini bernama Kostra Sekolah, Gerakan Peningkatan
sebagai pusat data dan informasi, Daerah (Kostrada) dengan kepala Produksi, Nilai Tambah dan Daya
pusat gerakan pembangunan komando Bupati. Kostra Wilayah Saing Perkebunan (Grasida),

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 85


Diseminasi Teknologi

dan informasi cuaca sehingga


menjadi acuan bagi pelaku usaha
tani dalam meningkant produksi.
AWR terkoneksi dengan 34
BPTP dan 39 Kostratani yang
tersambung dengan CCTV dalam
kondisi hidup selama 24 jam.
CCTV mampu menembus lebih
dari 100 meter areal sawah dan
bisa melakukan komunikasi secara
langsung dengan para petani.

Dalam rangka mendukung kegiatan


Agriculture War Room (AWR), ruang kontrol pembaharuan pertanian berbasis Kostratani, AWR Balitbangtan
teknologi informasi modern
juga memiliki intelligence room
yang berfungsi sebagai ruang
operasional dan komando lingkup
SIKOMANDAN, IQFAST, kelistrikan, pengatur suhu, jaringan Balitbangtan, sekaligus untuk
hingga Family Farming dapat internet, jaringan video wall, penguatan monitoring, pelaporan,
dilaksanakan melalui Kostratani. video prosesor, computer, video dan verifikasi kegiatan strategis
interaktif, tata suara, lighting, dan Kementerian Pertanian terkait
Agriculture War Room (AWR) peralatan video conference. penelitian dan pengembangan.
adalah ruang kontrol pembaharuan Intelligence room mempunyai
berbasis teknologi informasi AWR berfungsi mengawasi dan fasilitas untuk monitoring
modern, sebagai pusat komando mengendalikan serangan hama, pertumbuhan tanaman melalui
strategis pembangunan pertanian dilengkapi dengan sensor data yang CCTV, fasilitas teleconference
dalam menggerakan seluruh bisa disentuh melalui perangkat yang terhubung dengan 12 pusat
stakeholder pertanian untuk android. AWR juga bisa digunakan penelitian dan 34 BPTP di 34
tercapainya kemandirian pangan dalam memantau penyebaran provinsi di Indonesia. Selama
dengan efisien dan efektif. benih dan bibit unggul, sebagai ini, intelligence room digunakan
Komponen sarana prasarana AWR alat komunikasi antara pemerintah oleh BBSDLP sebagai bentuk
Komando Strategis pembangunan dan para petani. dapat berfungsi layanan data dan informasi
pertanian nasional meliputi sebagai pemantauan kesediaan dan sumber daya lahan pertanian,
kelompok ruang interior, peralatan distribusi pupuk, kondisi lahan, termasuk sarana display data dan

Dashboard Agricultur Waar Room (AWR) Kementan

86 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Diseminasi Teknologi

informasi ketersediaan dan


kebutuhan alat-mesin pertanian
kepada pelanggan, mengelola data
sewa dengan baik, memberikan
pelayanan terbaik kepada
Intelligence room mempunyai
pelanggan, dan melakukan uji
fasilitas teleconference yang kinerja terhadap aplikasi android
terhubung dengan 12 pusat UPJA Smart Mobile yang telah
penelitian dan 34 BPTP di 34 dikembangkan di lokasi terpilih.
provinsi di Indonesia.

informasi yang lengkap dan dapat


diakses setiap saat, baik untuk
kebutuhan pengambilan kebijakan
maupun layanan informasi,
khususnya bagi para pengambil
kebijakan. Dalam pengembangan
Kostratani, intelligence room
akan menjadi AWR Balitbangtan
yang mendukung akses data
dan informasi tingkat provinsi,
sekaligus menjadi operasional
Versi Android dan Versi web
room Kostra Daerah.
lapangan, yaitu: (1) Kemampuan BANGBEN
GoSheepVet
petani dalam mengolah lahan
usaha tani terbatas (0,5 ha); (2) BANGBEN adalah virtual market
Aplikasi berbasis android yang
Pengelolaan alat-mesin pertanian benih padi, dikembangkan oleh
dibangun oleh Balitbangtan
secara per orangan kurang efisien; Balai Besar Penelitian Tanaman
melalui Balai Besar Penelitian
(3) Tingkat pendidikan dan
Veteriner (BBLitvet) dan Padi. Dengan BANGBEN para
ketrampilan petani masih rendah;
diluncurkan pada tahun 2019 ini produsen benih diberi kemudahan
(4) Kemampuan permodalan
merupakan aplikasi kesehatan untuk melakukan pemesasan
usaha tani masih lemah; dan
untuk ternak kambing dan domba. secara online dan berkerja sama
(5) Pengelolaan usaha tani tidak
GoSheepVet dapat diunduh dengan PT Pos Indonesia dalam
efisien.
melalui Google Play Store pada pendistribusiannya. dengan adanya
tautan https://play.google.com/
Aplikasi android UPJA Smart BANGBEN, para pengguna dapat
store/apps/details?id=gosheepvet.
Mobile dapat memberikan melakukan pemesanan benih
ninfo.techno.litbang.pertanian.
Aplikasi ini juga berbasis web
dan dapat dibuka di gosheepvet.
litbang.pertanian.go.id.

UPJA Smart Mobile

Perancangan teknologi informasi


ini dilatarbelakangi oleh belum
optimalnya pemanfaatan alat-
mesin pertanian dan kelembagaan
UPJA juga belum berkembang
karena beberapa kendala di

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 87


Diseminasi Teknologi

secara cepat. BANGBEN dapat pemantauan masih dilakukan rata-rata hasil kedelai maksimum
diakses melalui www.bangben. secara manual. di tingkat petani, MHK (t/ha).
litbang.pertanian.go.id.
Pengembangan sistem pemantauan Smart Feed Agrinak
i-PETA-SDL standing crop berbasis teknologi
(Si Mulia) diperlukan untuk Teknologi informasi Balitbangtan
Aplikasi ini dapat memudahkan menggantikan sistem manual yang telah dimanfaatkan peng-
para pengguna untuk memperoleh dengan pemanfaatan teknologi guna pada tahun 2019 salah
data atau informasi peta tanah dan digital berbasis android/handphone. satunya adalah aplikasi ponsel
peta turunannya seluruh Indonesia. Sistem ini efektif karena pelaporan berbasis android Smart Feed
Aplikasi I-PETA-SDL dapat dapat dilakukan real time saat Agrinak (SFA). Smart Feed
di unduh secara gratis melalui berada di lokasi produksi. Agrinak adalah aplikasi formulasi
https://play.google.com/store/apps/ Sistem Si Mulia dirancang untuk pakan berbasis android versi
details?id=com.balittanah.ipetasdl. terintegrasi dengan database 1.0.0 dirancang khusus untuk
yang memungkinkan pelaporan menyusun formulasi pakan
status tanaman secara otomatis. ayam KUB (Kampung Unggul
Pengembangan teknologi ini Balitbangtan) pada berbagai
berperan dalam meningkatkan umur produksi. Aplikasi yang
kualitas benih yang dihasilkan dapat diunduh secara gratis di
pada tingkatan benih inti sampai Play Store ini menawarkan ragam
benih sebar. bahan pakan konvensional dan
inkonvensional. Aplikasi ini dapat
SIWAKA.INS V.03 membantu peternak agar mampu
memformulasi pakan ayam KUB
Balitbangtan melalui Balai sendiri berbasis bahan baku pakan
Penelitian Tanaman Aneka yang tersedia setempat.
Kacang dan Umbi (Balitakabi)
telah menyiapkan model simulasi Prinsip kerja aplikasi ini
Simulia untuk mewujudkan cita-cita mempertimbangkan standar
swasembada kedelai. Model kebutuhan nutrisi pada setiap
Balitbangtan melalui Balai simulasi tersebut dipopulerkan status fisiologis ternak, batasan
Penelitian Tanaman Serealia dengan nama SIWAKA.INS V.03 penggunaan bahan, dan harga
berperan aktif mendukung (Simulasi Swasembada Kedelai), termurah. Hasil formulasi berupa
penyediaan benih jagung pengguna cukup mengunjungi tingkat penggunaan setiap bahan
bekerjasama dengan berbagai h t t p s:// i n s i g h t m a k e r. c o m / dan informasi kandungan nutrien
pihak. Salah satu tantangan yang insight/108161/SIWAKA-INS-v-03. pakan yang telah disusun, serta
dihadapi dalam penyediaan benih Dalam aplikasi simulasi tersebut harga pakan termurah (per 1 kg).
jagung adalah menjaga kualitas terdapat lima skenario yang harus Data kandungan bahan pakan
benih pada saat pembuatan benih dimasukkan, yaitu (1) Perluasan bersumber dari hasil analisis
inti, perbanyakan benih tetua, areal kedelai, PPA (%/tahun), (2) Laboratorium Balai Penelitian
dan proses menjadi benih sebar Peningkatan produktivitas kedelai, Ternak (Balitnak) dan referensi.
(F1). Perbanyakan benih tetua LAJUY (%/tahun), (3) Kehilangan Update harga bahan pakan
dan benih F1 jagung hibrida yang hasil pascapanen, KHKDL (%/ oleh user dan data bahan pakan
dilakukan pada lokasi luas dan tahun), (4) Peningkatan jumlah tersimpan di server Balitnak.
terpisah (scattered) menyulitkan penduduk, KB (%/tahun), dan (5)
monitoring kondisi pertanaman. Peningkatan konsumsi kedelai, Perangkat Uji Cepat Mutu
Pemantauan fase kritis dalam LAJUK (%/tahun) serta dua Beras
produksi benih seperti fase masukan pendukung: (1) Luas
pembungaan dan pengisian biji lahan maksimum yang dapat Pengembangan teknologi in-
belum berjalan optimal karena diupayakan, MLL (juta ha) dan (2) formasi ini didasarkan pada

88 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Diseminasi Teknologi

Perangkat dan tampilan aplikasi antarmuka deteksi cepat mutu beras

kebutuhan masyarakat yang + 58,899 (R2 = 0,9089; y = kadar cepat mutu organoleptik beras
menghendaki perangkat untuk amilosa; x = nilai Blue). Semakin dan daya simpannya. Aplikasi
menetapkan mutu beras dengan tinggi nilai Blue, semakin rendah ini sudah mulai diminati petani,
cepat. Perubahan mutu dan kadar amilosa. Di samping itu pedagang beras, dan BULOG.
citarasa nasi dipengaruhi oleh juga terdapat korelasi antara
perubahan kadar amilosa beras kadar amilosa dengan umur Perangkat Deteksi Cepat
selama penyimpanan. Untuk simpan, dengan persamaan: y= Kandungan Aflatoksin pada
membangun teknologi informasi -0,862x +19,894 (R2 = 0,9918; y = Pala
ini dilakukan penelitian pemetaan kadar amilosa; x = umur simpan).
hubungan antara perubahan Semakin tinggi nilai kadar Kandungan aflatoksin pada pala
kadar amilosa beras selama amilosa semakin rendah umur perlu dideteksi dengan cepat untuk
penyimpanan dengan perubahan simpan beras. membantu petani, kelompok tani,
karakteristik citra beras (nilai dan eksportir dalam memastikan
Red- Green-Blue/RGB). Nilai Blue Korelasi tersebut selanjutnya keamanan pala dari cemaran
sangat signifikan hubungannya digunakan untuk membangun aflatoksin. Perangkat deteksi
dengan perubahan kadar amilosa aplikasi deteksi cepat mutu beras cepat kandungan aflatoksin telah
beras, dibandingkan nilai Red berbasis android. Verifikasi dibangun dengan pendekatan
dan Green. Nilai Blue terbukti teknologi ini menunjukkan aplikasi android. Landasan
berkorelasi terhadap kadar amilosa aplikasi yang dibangun telah ilmiah yang digunakan adalah
beras selama penyimpanan, berfungsi dengan baik dan dapat cemaran aflatoksin secara visual
dengan persamaan: y = -0,1922x dipakai sebagai perangkat deteksi tampak nyata yang dicirikan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 89


Diseminasi Teknologi

oleh pendaran biru pada rentang menyajikan data dan informasi Selain itu aplikasi ini juga
cahaya ultraviolet. Sifat ini yang meliputi komoditas, jenis berfungsi mendukung program
memudahkan proses pemindaian benih sumber, varietas, jumlah e-Government Balitbangtan
aflatoksin menggunakan tekno- benih yang tersedia, jumlah dalam membangun tata kelola
logi pengolahan citra digital. benih yang ditargetkan, kesiapan pemerintahan yang baik, dan
benih sumber, dan tujuan sebagai implementasi Undang-
Kandungan aflatoksin pada distribusi benih sumber. Data Undang No. 11 Tahun 2008
pala hasil uji laboratorium tersebut kemudian dikompilasi tentang Keterbukaan Informasi
memiliki korelasi yang positif dan diproses dengan program Publik (KIP). Aplikasi ini telah
dengan karakteristik citranya, aplikasi sehingga mudah diakses. dikembangkan dengan versi
berupa luasan pendaran Dalam hal ini, Balitbangtan android dan sudah dipublikasikan
cemaran. Persamaan matematik melalui Puslitbang Hortikultura di Google Playstore (https://
yang menghubungkan antara menjadi pusat database tanaman play.go og le.c om /st or e /ap p s /
kandungan aflatoksin dengan hortikultura yang berperan details?id=go.id.sisinfo_horti.
luasan pendaran cemaran dapat penting dalam menghimpun data litbang.pertanian). Versi android
digunakan sebagai model penduga perbenihan dari masing-masing dibangun menggunakan Software
dalam aplikasi deteksi cepat UPT (Balai Penelitian Tanaman Developer Aplikasi Android
berbasis pemrograman android. Sayuran, Balai Penelitian Famework IONIC; PHP 5.6;
Aplikasi ini sudah mulai diminati Tanaman Buah Tropika, Balai MySQL; dan JASON API. Sistem
pengguna seperti Direktorat Penelitian Tanaman Buah Sub- aplikasi ini telah diuji pada
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tropika, dan Balai Penelitian Smartphone Android Versi 4.3
Tanaman Perkebunan dan Pemda Tanaman Hias). Pengembangan (Jelly Bean), 4.4.2 (KitKat), dan
penghasil pala. aplikasi benih sumber dengan 5.1 (Lollipop).

MyAgri

Myagri adalah aplikasi sistem


informasi teknologi budi daya
tanaman sayuran berbasis mobile
yang disusun dan dikembangkan
oleh Balitbangtan melalui Balai

Perangkat dan tampilan aplikasi antarmuka deteksi cepat


aflatoksin pada pala

BENIHKU
database terpusat perlu terus
Sistem Informasi Pengelolaan diremajakan untuk memperlancar
Benih Sumber Hortikultura Versi pengelolaan data dan penyebaran
3 (SIBES-Horti V3) adalah aplikasi informasi dari UPBS pada UPT Aplikasi sistem informasi teknologi
budi daya tanaman sayuran
yang mendokumentasikan serta lingkup Puslitbang Hotikultura. berbasis mobile

90 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Diseminasi Teknologi

APPA Buah Tropika bukaan baru, diperoleh model


pengembangan usaha tani padi
Dalam rangka mendukung lahan rawa pasang surut bukaan
revolusi industri 4.0 pada bidang baru dengan komponen sebagai
pertanian, Balitbangtan melalui berikut: 1) Sumber daya manusia
Balitbu Tropika telah menyiapkan petani; 2) Paket teknologi
aplikasi yang dapat menjawab yang adaptif dan spesifik
semua permasalahan terkait lokasi, penelitian komponen
tanaman buah tropika. APPA teknologi spesifik lokasi dengan
(Aplikasi Portal Agribisnis) buah memanfaatkan sumber daya
tropika ini memiliki 12 fitur, antara lokal in-situ, dan paket teknologi
lain forum, panduan, penangkar, usaha tani padi dikaji pada skala
peneliti, tutorial dan lain-lain. luas dalam bentuk kawasan;
Pada tahap awal ini, aplikasi 3) Kelembagaan petani yang
baru berisi panduan budi daya mendukung keberlanjutan usaha
durian dan informasi teknologi tani padi; 4) Pendampingan dan
Tampilan aplikasi portal agribisnis pemupukan. Tutorial budi daya dukungan dari pemerintah, dinas
buah tropika tanaman buah dihubungkan dan instansi terkait; dan 5) Kerja
langsung melalui link ke Youtube. sama dengan pengusaha/swasta,
kerja sama dengan pengusaha
Penelitian Tanaman Sayuran.
B. MODEL dapat berupa pemasaran hasil yang
Beberapa fitur utama yang ada
PENGEMBANGAN bersifat win win solution, tidak ada
pada aplikasi ini bertujuan
pihak yang dirugikan, dan kerja
untuk memudahkan petani Model Pengembangan Usaha sama dalam peningkatan mutu
mendapatkan informasi teknik Tani Padi Sawah Pasang hasil gabah/beras, pengemasan
budi daya tanaman sayuran yang Surut Bukaan Baru dan perdagangan.
meliputi informasi pestisida,
OPT sayuran, info cuaca, info Dari karakterisasi biofisik, usaha Implementasi Model Usaha
harga sayuran, video praktek tani padi dan sosial ekonomi, Tani Inovatif Pertanian
budi daya. Selain itu, aplikasi ini kelembagaan petani, serta hasil Lahan Rawa Pasang Surut di
juga memiliki fitur yang dapat kajian paket teknologi usaha tani Wilayah Perbatasan
menghubungkan petani dengan padi dan inisiasi kelembagaan
ahli pertanian sayuran jika ada petani yang dapat mendukung Wilayah perbatasan Negara
pertanyaan seputar budi daya keberlanjutan usaha tani padi Kesatuan Republik Indonesia
tanaman sayuran. di lahan sawah pasang surut (NKRI) dengan Negara Bagian

Tata air sistem satu arah dan sistem tabat (konservasi) pada lahan sawah bukaan baru
di Desa Sungai Daun, Kalimantan Barat

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 91


Diseminasi Teknologi

Serawak Malaysia merupakan


salah satu wilayah perbatasan yang
memiliki pertumbuhan ekonomi
rendah, termasuk dari sektor
pertanian. Guna mempercepat
proses pembangunan pertanian
di wilayah perbatasan tersebut
diperlukan pendekatan yang
terintegrasi dan komprehensif,
meliputi aspek teknis (biofisik
dan teknologi), ekonomi, dan
sosial budaya. Masalah yang
dihadapi di wilayah perbatasan
antara lain keterisolasian,
ketertinggalan, kemiskinan, Petani di Desa Matang Danau, Kalimantan Barat,
keterbatasan prasarana dan menerapkan teknologi pola tanam padi-padi
sarana, terutama infrastruktur
fisik dan kelembagaan. Selain itu,
Pengurus Gapoktan, Babinsa, dan pompanisasi air dari saluran
kualitas sumber daya manusia
Penyuluh Pertanian, Camat, ke lahan sawah. Masyarakat
yang rendah juga menghambat
Danramil, Kapolsek, Kepala Desa Matang Danau memberikan
pembangunan wilayah ini.
Dinas Pertanian dan Ketahanan respon positif untuk mengadopsi
Pengembangan pertanian di
Pangan Kabupaten Sambas, teknologi introduksi dan
wilayah perbatasan difokuskan
Peneliti dari Balittra dan BPTP menerapkan pola tanam padi-
pada pengembangan pertanian
Kalimantan Barat. Kendala padi. Peningkatan produksi
lahan rawa pasang surut tipologi
utama yang dihadapi petani dapat dicapai menggunakan
C dan D dengan komoditas padi
adalah kekurangan infrastruktur varietas unggul yang disukai
pada IP 200.
berupa pompa air, threser untuk petani setempat seperti Cilosari,
prosesing, normalisasi saluran air Karampai, Inpara- 3, Inpari-14,
Teknologi introduksi yang
dan dukungan informasi teknologi dan Inpari-30. Peningkatan
diterapkan pada lokasi tersebut
yang masih terbatas. intensitas tanam menjadi dua kali
memberikan hasil padi 3,79 ton/ha dilakukan melalui pembentukan
GKG, lebih tinggi dibandingkan Pada tahun 2019 dilakukan: (1) kelembagaan petani yang baru
dengan teknologi petani yang normalisasi fungsi saluran air atau meningkatkan penguatan
hanya menghasilkan 2,35 ton/ yang telah ada di lahan rawa kelembagaan petani yang sudah
ha. Dalam kegiatan ini, Inpara-1 pasang surut wilayah perbatasan, ada dalam penyediaan benih
dan Inpari-32 merupakan varietas (2) implementasi model usaha unggul (penangkaran benih),
terbaik pada musim kemarau tani inovatif pertanian lahan penyediaan air irigasi (P3A), dan
dengan hasil masing-masing rawa pasang surut di wilayah penyediaan tenaga kerja (UPJA)
5,39 ton dan 5,33 ton/ha GKG. perbatasan, dan (3) rekomendasi yang perlu dibenahi dalam jangka
Penera¬pan teknologi inovatif kelembagaan dan kajian pendek oleh instansi terkait.
hasil penelitian pertanian pada kelayakan ekonomi dari model
usaha tani inovatif pertanian Pengembangan Model
lahan rawa pasang surut ini
lahan rawa pasang surut di Pertanian Korporasi
secara ekonomis menguntungkan
wilayah perbatasan.
dan layak untuk dikembangkan.
Pengembangan pertanian kor-
Temu lapang dilaksanakan pada Hasil penelitian menunjukkan porasi merupakan pendekatan
25 Juli 2019 di Kecamatan Paloh, kebutuhan air untuk pengolahan dalam peningkatan kesejahteraan
Kabupaten Sambas, Kalimantan tanah dan tanaman padi dapat petani sebagaimana diamanahkan
Barat yang dihadiri oleh ratusan terpenuhi melalui melalui oleh Presiden. Kementerian
petani dari 29 Kelompok Tani, pembersihan saluran sekunder Pertanian melalui Balitbangtan

92 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Diseminasi Teknologi

Capaian fisik: (a) dam air mikro, (b) persemaian dapog basah, (c) panen padi menggunakan combine harvester,
(d) budi daya ternak itik unggul, (e) gedung verical dryer, dan (f) penggilingan padi modern yang sudah diadakan

telah membangun model/per- untuk mendukung pengelolaan dihasilkan 5.838 ekor, melebihi
contohan pertanian korporasi infrastruktur air irigasi tersebut. jumlah DOD yang ditargetkan
petani di Kecamatan Jayakerta 5.000 ekor. Kelompok tani
Kabupaten Karawang, Jawa Target produktivitas padi 8 hortikultura juga telah terbentuk
Barat, yang mencakup lima desa ton/ha di lokasi pilot project dan mendapatkan bimbingan
dengan target luasan 1.000 ha. (500 ha) sudah dapat dicapai teknis serta penguasaan teknologi
Terdapat tujuh subkegiatan dalam melalui penerapan varietas budi daya sayuran lahan kering.
pengembangan model ini, yaitu: unggul (Inpari-32) dan teknologi Selain itu juga dilakukan
(1) kelembagaan korporasi, inovatif budi daya dan alat-mesin pengembangan kelembagaan
(2) pembangunan jaringan irigasi pertanian. Beberapa teknologi petani.
dan tatakelola air, (3) budi daya inovatif yang telah dimanfaatkan
padi, (4) budi daya itik, (5) budi petani dalam budi daya padi Pembangunan gedung vertical
daya komoditas hortikultura, (6) antara lain persemaian dapog dryer dan instalasi paket unit
penggunaan alat-mesin pertanian, basah, pemupukan berimbang, penggilingan padi modern
dan (7) penanganan pascapanen. pengendalian hama terpadu, sudah selesai dilaksanakan.
benih bermutu, dan penggunaan Vertical dryer kapasitas 30 ton
Kegiatan ini dilaksanakan rice transplanter dan combine ditempatkan sesuai rencana dan
sejak 2018 hingga akhir 2019. harvester oleh operator binaan. sudah mulai digunakan petani
Infrastruktur air irigasi yang untuk mengeringkan gabah
dibangun berupa dam air mikro Petani kooperator telah yang dipanen pada musim hujan.
4 unit, long storage sepanjang menerapkan budi daya itik unggul Uji kinerja penggilingan padi
4.210 m, dan 32 pintu air (18 Balitbangtan (jenis Alabi Master-1 kapasitas 3 ton gabah kering
tempat pembagi air), dan telah Agrinak, Mojomaster-1 Agrinak, giling (GKG) menunjukkan hasil
dimanfaatkan petani dalam itik Master dan itik PMp). Budi sebagai berikut: bobot awal 9.340
penyediaan pasokan air irigasi, daya ternak itik unggul pada tahun kg GKG, bobot hasil giling terdiri
khususnya pada musim kemarau. 2019 telah menghasilkan telur atas beras utuh (beras kepala)
Infrastruktur irigasi ini mampu 105.895 butir, melebihi produksi 5.320 kg, beras patah 202 kg,
mengairi 1.177 ha lahan sawah telur itik yang ditargetkan beras reject (color sorter) 194 kg,
dengan debit >1.000 liter/detik dan 100.000 butir. Petani peternak dan beras menir 318 kg. Secara
meningkatkan indeks pertanaman itik juga telah diperkenalkan keseluruhan, rendemen beras
menjadi 200. Kelembagaan teknologi penetasan telur giling berdasarkan pengukuran
Perkumpulan Petani Pemakai Air untuk menghasilkan day old white rice tester adalah 65%. Dari
Irigasi (P3AI) sudah terbentuk duck (DOD). Total DOD yang aspek kelembagaan telah dibentuk

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 93


Diseminasi Teknologi

koperasi primer di lima desa


untuk menumbuhkembangkan
berbagai usaha pertanian.

C. PAMERAN
DAN EKSPOSE
TEKNOLOGI

Dalam perjalanannya,
Balitbangtan telah banyak
menghasilkan produk penelitian
yang inovatif. Agar hasil
penelitian tersebut dapat dengan Pada Agro Food Expo 2019, Balitbangtan beserta jajaran memamerkan
mudah diakses masyarakat/ produk aneka olahan pangan lokal, beras fungsional, dan aneka produk
pengguna, maka perlu dikemas hortikultura (buah-buahan segar)
dan disebarluaskan atau
didiseminasikan melalui berbagai balik balik dari stakeholder dan pangan, hortikultura, peternakan,
media. Penggunaan media dan atau pengguna inovasi teknologi perikanan, makanan olahan
sarana diseminasi berhubungan kepada Balitbangtan untuk dan teknologinya. Dalam
erat dengan target sasaran perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan pameran yang
pengguna dan tujuan diseminasi. teknologi yang lebih sesuai ke-19 ini, Indonesia Agro Food
Salah satu media diseminasi yang dengan kebutuhan masyarakat Expo 2019 fokus pada topik
digunakan oleh Balitbangtan pertanian. Selama tahun 2019, ”Optimalisasi Sumber Daya
adalah gelar teknologi atau temu Balitbangtan melalui Subbag Pertanian Menuju Swasembada
lapang dan pameran inovasi. Humas, Sekretariat Badan, Pangan Berkelanjutan”.
Media diseminasi ini memiliki telah melaksanakan 23 pameran Balitbangtan dengan jajarannya
kelebihan. Pertama, khalayak dengan koordinasi materi dan menampilkan produk aneka
sasaran dapat melihat langsung pembiayaan dari DIPA Sekretariat olahan pangan lokal, beras
inovasi teknologi yang digelar. Balitbangtan. Beberapa pameran fungsional, dan aneka produk
Kedua, gelar teknologi atau inovasi dan gelar teknologi hortikultura (buah-buahan segar).
pameran inovasi menjadi ajang pertanian yang dikuti dan
bertemunya stakeholder dengan diselenggarakan Balitbangtan Pameran Agrivaganza
para peneliti penghasil inovasi. disajikan dibawah ini.
Dengan demikian proses tukar Kementerian Pertanian melalui
menukar informasi akan saling 19 Indonesia Agro Food
Th
Biro Humas dan Informasi
melengkapi dan diharapkan terjadi Expo 2019 Publik Sekretariat Jenderal
alih teknologi. menyelenggarakan pameran
Agro Food Expo 2019 Agri Vaganza setiap tahun.
Tujuan utama kegiatan diseminasi dilaksanakan pada 28-30 Juni Agrivaganza 2019 menghidupkan
melalui gelar teknologi atau 2019 di Jakarta Convention kembali tradisi peringatan Hari
pameran inovasi pada dasarnya Centre (JCC), dengan melibatkan Krida Pertanian oleh Kementerian
adalah memberikan pengetahuan antara lain Sekretariat Badan, Pertanian. Agrivaganza 2019
dan pemahaman tentang inovasi Puslitbangtan, Puslitbanghorti, diharapkan menjadi momentum
teknologi yang dihasilkan Puslitbangbun, Puslitbangnak, untuk melihat kembali sasaran
Balitbangtan kepada masyarakat BB Pascapanen, dan BPATP. strategis Kementerian Pertanian
pertanian untuk dapat diadopsi Indonesia International Agro untuk tetap on the track, dengan
dalam upaya peningkatan Food Expo merupakan kegiatan mengundang masyarakat
produksi dan kesejahteraan yang mengekspos produk umum untuk mengenal dan
petani. Di sisi lain, kegiatan pertanian yang mencakup mengimplementasikan pertanian
diseminasi memberikan umpan komoditas perkebunan, tanaman dalam keseharian.

94 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Diseminasi Teknologi

Pada tahun 2019, pameran


Agrivaganza dilaksanakan
di Jakarta pada 11-13 Juli
2019 di Halaman Gedung
Pusat Informasi Agribisnis
Kementerian Pertanian.
Pameran ini mengangkat tema
“SDM dan Instruktur Menuju
Pertanian Berdaya Saing”. Selain
menampilkan berbagai inovasi
teknologi, Balitbangtan dalam
pameran ini juga mengadakan
demo pascapanen berupa Drone penebar benih ditampilkan pada Pameran Hari Pangan se-Dunia ke-39
pembuatan salad dari microgreen, tahun 2019 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
serta pengolahan daun kelor
menjadi cendol dan puding. Besar Penelitian dan Veteriner, Garifta Merah, Garifta Kuning,
Balai penelitian Ternak, Loka Agri Gardina-45 ‘Si Mangga
Pameran ILDEX 2019 Penelitian Sapi Potong, dan Loka Pisang’, Gadung-21 ‘Mangga
Penelitian Kambing Potong. Alpukat’, Harum Manis-143,
International Livestock and Dairy Materi yang ditampilkan adalah Kebo, Manalagi-69, Cengkir,
Expo (ILDEX) yang ketiga digelar produk inovasi peternakan dan Dugur, Sari, Duren, dan Golek.
pada 18-20 Oktober 2019 di Jakarta veteriner. Kemudian jeruk Batu-55, Siam
International Expo. ILDEX yang Pontianak, Terigas, RGL, Manis
digelar setiap dua tahun sejak Pameran Hari Pangan se- Pacitan, dan Siam Gunung Ome,
2013 merupakan kegiatan ekspose Dunia 2019 serta Pepaya Merah Delima.
inovasi teknologi peternakan Aneka produk olahan juga
berskala international. Pameran Pameran Hari Pangan se-Dunia dipamerkan berupa tepung dari
ILDEX 2019 diinisiasi oleh ke-39 tahun 2019 di Indonesia ubi jalar, ubi kayu, dan sagu,
Federasi Masyarakat Perunggasan dilaksanakan pada 2-5 November mie, dan kukis dari tepung ubi
Indonesia (FMIPI). Event ini di Kota Kendari, Sulawesi jalar varietas Antin-3 dan tepung
juga sebagai ajang promosi dan Tenggara, dengan tema “Teknologi ubi kayu. Selain itu dipamerkan
edukasi perkembangan ilmu dan Industri Pertanian dan Pangan produk olahan kelapa dalam
teknologi peternakan, kesehatan Menuju Indonesia Lumbung bentuk sabun, minyak kelapa,
hewan, dan pertemuan stake Pangan Dunia 2045”. Kali ini gula, dan makanan kering.
Balitbangtan memamerkan
inovasi teknologi komoditas
tanaman pangan, perkebunan, Pameran Agro Inovasi Fair
hortikultura, pascapanen, 2019
produk, dan alat-mesin pertanian
berbasis teknologi industri 4.0. Dalam upaya mempromosikan
Inovasi tersebut antara lain teknologi pertanian, mening-
drone penebar benih padi kreasi katkan kapasitas masyarakat
Antusiasme pengunjung Pameran Balitbangtan melalui Balai Besar terhadap teknologi pertanian
ILDEX 2019 Pengembangan Mekanisasi melalui bimbingan teknis dan
Pertanian (BBP Mektan), beras demonstrasi teknologi, serta
holder dalam transaksi agribisnis. Baroma dan Japonica, benih padi meningkatkan akses untuk
Balitbangtan berpartisipasi dalam varietas Inpago-10 dan Rindang. pengembangan, hilirisasi, dan
pameran dengan menampilkan pemasaran produk pertanian
berbagai teknologi hasil penelitian Produk hortikultura yang melalui temu bisnis dan klinik
Puslibang Peternakan, Balai dipamerkan adalah mangga agribisnis, Balitbangtan meng-

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 95


Diseminasi Teknologi

menampilkan berbagai hasil riset


dan inovasi di bidang teknologi.
Pada kesempatan ini Balitbangtan
memamerkan teknologi hasil
penelitian yang telah ditetapkan
sebagai Pusat Unggulan IPTEK
(PUI) seperti teknologi kultur
jaringan, nanoteknologi, bio-
teknologi, dan beberapa teknologi
lainnya.

Pameran ini adalah rangkaian


dari peringatan Hari Kebangkitan
Teknologi Nasional (Hakteknas)
Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry (kanan depan) setelah membuka ke-24 dengan tema “IPTEK
Agro Inovasi Fair (AIF) 2019 di Bogor dan Inovasi dalam Industri
Kreatif di Era Revolusi Industri
gelar Agro Inovasi Fair (AIF) Expo merupakan pameran 4.0”. Wakil Presiden RI, Jusuf
2019 di halaman gedung kantor tahunan yang diselenggarakan Kalla, hadir dan memberi
Balai Pengelola Alih Teknologi Kementerian Riset, Teknologi, arahan tentang perkembangan
Pertanian di Bogor pada 24-25 dan Pendidikan Tinggi dengan teknologi di Indonesia. Setelah
Agustus 2019. Pameran dengan
tema "Membumikan hasil riset
pertanian Indonesia" dihadiri oleh
para pelaku industri agribisnis.

AIF yang kelima ini menampilkan


teknologi kekayaan intelektual
(intellectual property) yang
sudah diadopsi pengusaha. Pada
tahun 2019, Balitbangtan telah
mendaftarkan 40 hasil penelitian
untuk rezim paten, cipta, merk,
dan Hak Pendaftaran Varietas
Tanaman (Hak PVT). Selain itu
tercatat 30 kerja sama lisensi
yang telah ditandatangani antara Sekretaris Balitbangtan, Dr. Prama Yufdy, menjelaskan beberapa inovasi hasil
Balitbangtan dengan pihak penelitian Balitbangtan kepada Wapres RI, Jusuf Kalla, pada Pameran Ritech
Expo di Denpasar, Bali
penerima lisensi. Pada tahun 2019
Balitbangtan menerima royalti
senilai Rp 8,4 miliar dari inovasi
teknologi yang dikembangkan
mitra penerima lisensi.

Pameran Ritech Expo

Balitbangtan berpartisipasi
dalam Pameran Ritech Expo
2019 pada 25-28 Agustus Antusiasme pengunjung pada stand Balitbangtan di Pameran
2019 di Denpasar Bali. Ritech Ritech Expo di Denpasar, Bali

96 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Diseminasi Teknologi

itu, Wakil Presiden mengunjungi


stand pameran, termasuk stand
Balitbangtan.

Festival Iklim

Kementerian Lingkungan Hidup


dan Kehutanan menyelenggarakan
Pameran Festival Iklim pada
2-4 Oktober 2019 di Manggala
Wanabakti, Jakarta. Dibuka oleh
Menteri LHK, Dr. Ir. Siti Nurbaya
Bakar, M.Sc, festival iklim
merupakan puncak Gerakan
Kampanye Perubahan Iklim yang
Pengunjung festival iklim terkesan dengan teknologi AWS
dilaksanakan sejak bulan Agustus (Stasiun Cuaca Otomatis)
2019. Terkait dengan adaptasi
perubahan iklim, Menteri LHK • M-Dec, adalah inokulan wilayah rawan kekeringan dan
menjelaskan Indonesia telah perombak bahan organik banjir, dll.
berkomitmen meningkatkan untuk mempercepat proses
ketahanan ekonomi, ketahanan pengomposan dan menekan Pameran Smart Agri 2019
sosial dan sumber penghidupan, penyakit tular tanah.
serta ketahanan ekosistem. Pameran Smart Agri 2019
• Sistem Informasi I-PETA SDL, bertempat di Grand City Convex,
Penyediaan sarana, prasarana, yaitu sistem informasi berbasis Surabaya, Jawa Timur pada
dan infrastruktur yang tahan
android untuk pemesanan peta 2-4 Oktober 2019. Dalam hal
terhadap perubahan iklim untuk
secara online. ini, Balitbangtan diwakili oleh
sektor-sektor yang sensitif
• Sistem informasi KATAM, Sekretariat Badan, BBP Mektan,
harus terintegrasi dengan BPATP, BPTP Jawa Timur,
keseluruhan proses perencanaan merupakan sistem informasi
berbasis web, dapat membantu Balitjestro, Balittas, dan Lolit Sapi
pembangunan, mulai dari tingkat Potong. Beberapa teknologi yang
desa sampai ke tingkat nasional, memberikan data spasial
dipamerkan Kit Kebuntingan
antara lain sektor pertanian, dan tabular tentang prediksi Dini, Jeruk Kepro 55, Bud Chips
kelautan dan perikanan, musim, awal waktu tanam, pol Tegakan, dan Drone Tanam Sebar
kehutanan, lingkungan hidup, dan tanam, luas tanam potensial, Benih Padi.
kesehatan serta wilayah khusus
seperti perkotaan dan pesisir.

Dalam kegiatan ini, Kementerian


Pertanian diwakili oleh
Balitbangtan dan Direktorat
Jenderal Holtikultura. Produk
Unggulan yang dipamerkan
Balitbangtan antara lain:
• AWS (Authomatic Weather
Station), serangkaian alat
untuk mengetahui kondisi
udara dan menilai kesesuaian
kondisi lingkungan sekitar
untuk berbagai tujuan praktis. Suasana di stand Balitbangtan pada Pameran Smart Agri 2019
AWS juga disebut stasiun di Grand City Convex, Surabaya
cuaca otomastis.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 97


Inovasi Manajemen
Inovasi Manajemen

oleh kelengkapan laboratorium,


baik peralatan dan SDM peneliti
maupun sistem pengendalian
mutu yang memenuhi persyaratan
standar baku nasional dan
internasional, yaitu Standar
Nasional Indonesia (SNI ISO/IEC
19-17025:2005).

Balitbangtan memiliki 160


laboratorium yang tersebar
pada 55 satker di seluruh
provinsi. Jenis dan kemampuan
Balitbangtan terus berupaya memperbaiki kualitas laboratorium di masing-masing
satker beragam. Oleh karena
manajemen organisasi untuk meningkatkan efektivitas
itu, kemampuan dan kapasitas
dan efisiensi penelitian dan pengembangan dalam laboratorium selalu diupayakan
menghasilkan inovasi teknologi dan kelembagaan meningkat secara bertahap.
pertanian. Hal ini sejalan dengan tuntutan reformasi Sebanyak 58 laboratorium sudah
birokrasi dan kemajuan peradaban serrta perkembangan mendapatkan sertifikat akreditasi
SNI ISO/IEC 19-17025:2005
tekologi informasi.
dari Komite Akreditasi
A. ASET Berdasarkan Keputusan Menteri Nasional (KAN) yang berarti
Pertanian Nomor 93/KPTS/ telah mendapatkan pengakuan
Kebun Percobaan (KP) pada KB.410/M/1/2019 telah ditetapkan formal, baik nasional maupun
unit kerja lingkup Balitbangtan 131 KP yang tersebar di 49 UPT/ regional dan internasional, dalam
digunakan untuk kegiatan satker Balitbangtan. Adanya melaksanakan pengujian tertentu,
penelitian dan pengkajian (litkaji), perubahan jumlah KP disebabkan 13 laboratorium dalam proses
konservasi ex-situ sumber daya oleh: 1) Balitbangtan mendapat akreditasi, dan 94 laboratorium
genetik (SDG), produksi benih hibah lahan dari Pemda setempat belum terakreditasi dan akan
sumber, show window inovasi yang digunakan sebagai KP; 2) diakreditasi secara bertahap.
teknologi. Selain itu KP juga Terjadi penyerobotan lahan/status
dimanfaatkan untuk kebun lahan bersengketa.
produksi, media pendidikan, dan B. RENSTRA 2020-2024
sebagai wahana agrowidyawisata. Dalam mendukung tugas dan
Dengan demikian, KP berperan fungsi Balitbangtan sebagai Renstra Balitbangtan merupakan
sebagai sarana pelaksanaan tugas lembaga penelitian, laboratorium dokumen perencanaan untuk
dan fungsi UPT penelitian dan merupakan salah satu sumber daya periode 5 tahunan yang memuat
pengkajian serta sebagai sumber yang penting untuk menunjang visi, misi, tujuan, strategi,
Pendapatan Negara Bukan Pajak kegiatan penelitian. Keberhasilan kebijakan, program dan kegiatan
(PNBP). penelitian ditentukan antara lain sesuai dengan tugas dan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 99


Inovasi Manajemen

fungsi Balitbangtan. Renstra 2020-2024 dirancang untuk men- dokumen Perjanjian Kinerja
Balitbangtan ditetapkan sebagai dukung keberhasilan pencapaian (PK) yang berisikan penugasan
acuan dan arah bagi setiap Unit target pembangunan pertanian dari pimpinan instansi yang
Kerja (UK) dan Unit Pelaksana nasional yang sinergis dengan lebih tinggi kepada pimpinan
Teknis (UPT) dalam perencanaan agenda prioritas riset nasional instansi yang lebih rendah untuk
dan pelaksanaan kegiatan dengan ruang lingkup penelitian melaksanakan program/kegiatan
penelitian dan pengembangan dan pengembangan pertanian yang disertai dengan indikator
pertanian, sekaligus menjadi yang meliputi: (1) Prioritas kinerja. PK adalah wujud
pijakan dan tolok ukur target nasional mendukung RPJMN komitmen kesepakatan antara
pencapaian kinerja Balitbangtan 2020-2024, (2) Prioritas riset penerima dan pemberi amanah
dalam periode lima tahun. nasional sebagai wujud sinergitas atas kinerja terukur tertentu
Pelaksanaan Renstra dan target pelaksanaan riset nasional; (3) berdasarkan tugas, fungsi, dan
kinerja lima tahunan tersebut Flagship Program Strategis wewenang serta sumber daya
dijabarkan secara sinambung Kementerian Pertanian melalui yang tersedia.
dalam Rencana Kerja dan kegiatan dukungan inovasi unggul, dan
tahunan Balitbangtan. (4) Penelitian yang menghasilkan Kinerja yang disepakati
inovasi unggulan tematik mencakup outcome yang
Tahun 2019 adalah tahap akhir lainnya yang komprehensif dan dihasilkan dari kegiatan tahun-
implementasi perencanaan pe- terintegrasi antar-UK dan UPT tahun sebelumnya. Hal ini sejalan
nelitian dan pengembangan Balitbangtan. dengan salah satu sasaran dan
untuk periode 2015-2019. Pada indikator kinerja yang baru, yaitu
periode tersebut, Balitbangtan mengukur tingkat pemanfaatan
melaksanakan reorientasi C. PERENCANAAN teknologi hasil penelitian dalam
sasaran program dan kegiatan KINERJA DAN lima tahun terakhir. Untuk
yang semula berorientasi ANGGARAN TA 2019 memudahkan penyusunan dan
output menjadi outcome untuk pengukuran indikator kinerja,
mendukung pertanian bioindustri Kinerja Balitbangtan selama Kementerian Pertanian telah
berkelanjutan. ini diukur dari output yang membangun aplikasi penyusunan
dihasilkan, misalnya jumlah PK berbasis elektronik, yaitu
Perubahan reorientasi tersebut varietas unggul baru (VUB), e-PK. Dengan sitem elektronik ini
dilanjutkan pada perencanaan teknologi, rekomendasi kebijakan, diharapkan penyusunan PK lebih
penelitian dan pengembangan benih/bibit sumber tanaman/ mudah, efisien, dan efektif.
pertanian periode 2020-2024 ternak yang dihasilkan belum
untuk merespon semakin ketat mengukur manfaat output tersebut D. PRIORITAS RISET
dan kompetitifnya tantangan oleh pengguna. Dengan standar NASIONAL
pembangunan pertanian pada era kinerja yang baru diharapkan
informasi teknologi. Dalam kodisi dapat melihat gambaran kinerja Dalam kerangka memperkuat
demikian, Balitbangtan dituntut Balitbangtan sampai ke pengguna, kapasitas riset dan inovasi bagi
untuk terus menghasilkan sebagai bahan evaluasi kegiatan peningkatan daya saing bangsa,
terobosan teknologi inovatif selanjutnya. Rencana Induk Riset Nasional
yang memiliki nilai kebaruan (RIRN) ditetapkan sebagai acuan
(scientific recognition) dan Standar kinerja Balitbangtan perencanaan riset dalam skala
bermanfaat (impact recognition), yang baru didelegasikan secara nasional untuk melengkapi sistem
sebagaimana diamanatkan dalam berjenjang dari Kepala Badan perencanaan nasional yang telah
Undang Undang No. 11 tahun (eselon I) sampai ke tingkat ada. Dalam mewujudkan hal
2019 tentang Sistem Nasional eselon IV, sehingga dapat terlihat tersebut, riset nasional dibangun
IPTEK 2019. keselarasan ukuran kinerja secara terintegrasi dengan
antara kinerja atasan dan pejabat dukungan kemampuan riset yang
Program dan kegiatan penelitian di bawahnya. Pendelegasian kuat dan terarah melalui sinergi
dan pengembangan pertanian kinerja harus dilengkapi dengan pengelolaan dan pemanfaatan

100 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Manajemen

Anggaran operasional penelitian dan pengembangan pertanian tahun 2019.

sumber daya riset nasional. perencanaan kegiatan PRN Selama tahun anggaran 2019
Mengacu pada Peraturan Presiden 2020-2024 dengan melibatkan telah terjadi beberapa kali
(Perpress) Nomor 38 Tahun 2018 pihak eksternal dari Perguruan perubahan kebijakan, baik
tentang RIRN, riset nasional Tinggi, Lembaga Litbang LPNK, di internal Balitbangtan,
periode 2017-2045 difokuskan BUMN, dan Swasta dalam Kementerian Pertanian, maupun
untuk mendukung sektor industri, rangka membahas kapasitas dan Pemerintah yang mengharuskan
energi, dan produk kreatif berbasis kapabilitas (SDM, Sarpras, HKI, revisi anggaran dan perubahan
ilmu pengetahuan dan teknologi pengalaman Riset), KAK, RAB, anggaran. Revisi yang terjadi dan
dengan tetap memperhatikan Work Break Down Structure kronologis perubahan anggaran
persoalan nasional lain di luar (WBS), Info Grafis, dan dokumen Balitbangtan TA 2019 adalah
ekonomi. Ranah RIRN mencakup lainnya. Dalam implementasinya sebagai berikut:
riset dari hulu sampai hilir masih perlu dilakukan konfirmasi
1. Perubahan Rupiah
sebelum proses komersialisasi lebih lanjut untuk disepakati
Murni (RM) sebesar Rp
dan produksi. dalam perjanjian kerja sama.
6.000.000.000 karena adanya
pengurangan belanja pegawai
RIRN periode 2017-2045 di- E. PENGELOLAAN
untuk memenuhi kekurangan
jabarkan dalam bentuk Prioritas ANGGARAN
alokasi kenaikan tunjangan
Riset Nasional (PRN) periode lima
kinerja lingkup Kementerian
tahunan. RPN periode 2020-2024 Berdasarkan surat Menteri
Pertanian TA 2019.
adalah dokumen pelaksanaan Keuangan Nomor S-820/
Rencana Induk Riset Nasional MK.02/2018 tanggal 31 Oktober 2.
Perubahan Pinjaman Luar
(RIRN) periode 2017-2045 2018 tentang Penyampaian Negeri (PLN) sebesar Rp
untuk periode 2020-2024. Sesuai Pagu Alokasi Kementerian/ 11.012.037.000 karena adanya
dengan Permenristekdikti No. Lembaga TA 2019 dan surat luncuran, percepatan dan
38 Tahun 2019 tentang Prioritas Menteri Pertanian Nomor. 321/ droploan proyek SMARTD
Riset Nasional periode 2020- RC.110/M/10/2018 tanggal yang closing date per 30 Juni
2024, Balitbangtan ditugaskan 25 Oktober 2018 tentang 2019.
sebagai koordinator pelaksana Penyampaian RKA-K/L Pagu 3.
Penambahan pagu PNBP
PRN bidang pangan untuk enam Alokasi Anggaran TA 2019 pada satker lingkup
komoditas, yaitu padi, jagung, lingkup Kementerian Pertanian, Balitbangtan TA 2019 sebesar
kedelai, kelapa sawit, sapi potong, Balitbangtan mengelola anggaran Rp 40.697.069.000 karena
dan ayam lokal. sebesar Rp 1.865.476.595.000. adanya kerja sama penelitian,
Alokasi tersebut terdiri atas penambahan royalti, kelebihan
Untuk membangun sinergitas belanja pegawai, belanja barang realisasi target PNBP dari
kegiatan penelitian, Balitbangtan operasional, belanja barang satker lingkup Balitbangtan.
telah mengkoordinasikan bebe- nonoperasional dan belanja 4. Penambahan anggaran dari
rapa kali iterasi pertemuan modal. Hibah Luar Negeri sebesar

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 101


Inovasi Manajemen

Perubahan pagu anggaran lingkup Balitbangtan TA 2019

Rp 17.249.314.000 pada satker menggunakan metode ilmiah visi dan misi Balitbangtan,
lingkup Balitbangtan. dalam menghasilkan ilmu Kementerian Pertanian. Dalam
5. Perubahan-perubahan tersebut pengetahuan dan teknologi upaya mewujudkan organisasi
berdampak pada perubahan atau personel yang melakukan instansi pemerintah yang efektif
pagu anggaran lingkup praktik pengetahuan dengan dan efisien, pemerintah telah
Balitbangtan TA 2019. cara tradisional untuk menghasil menerbitkan Peraturan Presiden
produk tertentu. Di lembaga No. 7 Tahun 2015 tentang
F. SUMBER DAYA penelitian, peneliti dengan jabatan Pembentukan dan Organisasi
MANUSIA fungsional peneliti merupakan Kementerian Negara dan
sumber daya strategis dalam Peraturan Presiden No. 45 Tahun
Sumber daya manusia (SDM) menghasilkan inovasi teknologi. 2015 tentang Kedudukan, Tugas,
adalah salah satu faktor yang Hingga tahun 2019, Balitbangtan dan Fungsi Eselon I Kementerian
sangat penting dalam organisasi, didukung oleh 1.656 peneliti yang Negara serta Susunan
baik institusi pemerintah maupun terdiri atas Peneliti Utama 204 Organisasi, Tugas dan Fungsi
perusahaan. SDM juga merupakan orang (12,32%), Peneliti Madya Eselon I Kementerian Negara.
kunci yang menentukan 390 orang (23,55%), Peneliti Menindaklanjuti kebijakan
perkembangan instansi atau Muda 455 orang (27,48 %), dan tersebut, Menteri Pertanian
perusahaan, baik sebagai Peneliti Pertama 607 orang (36,65 menetapkan Peraturan Menteri
penggerak, pemikir, perencana %). Peneliti utama yang telah Pertanian No. 43/Permentan/
maupun pengelola dan pelaksana memenuhi persyaratan yang OT.010/8/2015 tentang Organisasi
kegiatan untuk mencapai tujuan. ditetapkan oleh Lembaga Ilmu dan Tata Kerja Kementerian
Balitbangtan pada tahun 2019 Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pertanian.
didukung oleh 5.981 SDM berhak dilantik sebagai profesor
sebanyak, 2.924 orang (48,89%) riset. Dalam rentang waktu 2006- Berdasarkan Pasal 79 Peraturan
diantaranya adalah tenaga 2019, Balitbangtan telah memiliki Presiden Republik Indonesia
fungsional peneliti, penyuluh, 141 profesor riset. No. 7 Tahun 2017 tentang
perekayasa, teknisi litkayasa, Organisasi Kementerian
pustakawan, pranata komputer, G. PENGEMBANGAN Negara, Kementerian harus
pranata humas, arsiparis, statisti, ORGANISASI menyusun peta bisnis proses
analis kepegawaian, perencana yang menggambarkan tata
dan perancang peraturan Pengembangan organisasi Balit- hubungan kerja yang efektif dan
perundang-undangan. bangtan terus disempurnakan efisien antarunit organisasi di
dan disesuaikan dengan dinamika lingkungan Kementerian. Dalam
Peneliti adalah personel perubahan lingkungan strategis Peraturan Presiden Republik
yang melakukan penelitian guna mendukung pencapaian Indonesia No. 45 Tahun 2015,

102 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Manajemen

Struktur organisasi Balitbangtan

Pasal 44 menjelaskan dalam penerapan sistem, proses dan dan (12) Diseminasi teknologi
melaksanakan tugas dan fungsi, prosedur kerja yang jelas, perlu dan inovasi pertanian. Selain itu
Kementerian Pertanian harus dilakukan sosialisasi penerapan Balitbangtan juga mempunyai
menyusun peta bisnis proses yang SOP yang terintegrasi dengan 25 SOP Mikro yang terkait
menggambarkan tata hubungan peta bisnis proses Kementerian dengan pelayanan yang ada di
kerja yang efektif dan efisien Pertanian. Balitbangtan.
antarunit organisasi di lingkungan
Kementerian Pertanian. Melalui pembahasan intensif H. PEMASUKKAN DAN
sejak tahun 2018-2019, Balit- PENGELUARAN
Melalui Permentan Nomor 718 bangtan telah menghasilkan BENIH DAN BIBIT
Tahun 2016 telah ditetapkan 12 SOP Makro yang telah SUMBER DAYA
Peta Proses Bisnis Kementerian terintegrasi dengan Peta Proses GENETIK
Pertanian. Peta proses bisnis ini Bisnis Kementerian Pertanian.
disusun berdasarkan visi dan SOP Makro tersebut adalah: (1) Dalam rangka melindungi
misi Kementerian Pertanian Pengembangan varietas unggul Sumber Daya Genetik (SDG)
yang ada dalam rencana strategis baru tanaman; (2) Pengembangan Tanaman serta upaya peningkatan
dan tugas fungsi unit kerja galur/klon unggul baru ternak; pelayanan dalam pelestarian
sebagaimana tertuang dalam (3) Pengelolaan penelitian dan dan pemanfaatan SDG tanaman
Permentan Nomor 43 Tahun 2015 pengembangan bioteknologi dan yang salah satunya untuk tujuan
dan Kepmentan 718 (Peta Proses sumber daya genetik pertanian; penelitian, Menteri Pertanian
Bisnis Induk hingga Peta Lintas (4) Pengelolaan penelitian dan menerbitkan Peraturan Menteri
Fungsi). Untuk mewujudkan pengembangan sumber daya Pertanian No. 37 Tahun
tatalaksana yang efektif, efisien lahan pertanian; (5) Pengelolaan 2011 tentang Pelestarian dan
dan transparan, Balitbangtan penelitian dan pengembangan Pemanfaatan SDG Tanaman.
melakukan pembaharuan pascapanen pertanian; (6) Pemasukan dan pengeluaran
prosedur kerja melalui perbaikan Pengelolaan penelitian veteriner; SDG tanaman untuk penelitian
SOP. Strategi pendayagunaan (7) Pengelolaan penelitian berdampak terhadap peningkatan
ketatalaksanaan di Balitbangtan perekayasaan dan pengembangan kebutuhan benih berkualitas di
dilaksanakan melalui penciptaan mekanisasi pertanian; (8) dalam negeri serta mendorong dan
kerangka kerja, peta proses bisnis, Pengelolaan penelitian peternakan membangkitkan kembali industri
pemangkasan dan eliminasi dan kesehatan hewan; (9) perbenihan nasional. Dalam
mekanisme kerja, prosedur dan Penciptaan teknologi tanaman; meningkatkan hasil pertanian
mekanisme peluang terjadinya (10) Pengelolaan standarisasi alat- yang berdaya saing tinggi perlu
praktek KKN, dan perumusan mesin pertanian; (11) Pengelolaan didukung oleh inovasi teknologi
SOP. Agar meningkatnya model pengembangan pertanian; dan ketersediaan benih bermutu.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 103


Inovasi Manajemen

Sesuai dengan Permentan No. 37


Tahun 2011 tentang Pelestarian
dan Pemanfaatan SDG Tanaman,
izin pemasukan dan pengeluaran
SDG untuk penelitian dikeluarkan
oleh Kepala Balitbangtan, dan
dibantu oleh Tim Evaluasi
untuk pengeluaran ke/dari
dalam/luar negeri. Dalam hal
ini telah ditetapkan Keputusan
Kepala Balitbangtan No. 93/ Kerja sama dalam negeri inisiasi Balitbangtan TA 2019
Kpts/OT.050/H/01/2019 tahun
2019 tentang Pembentukan
Tim Pemberian Ijin pemasukan Kementerian dan Lembaga, Pertanian Strategis) dan kemitraan
dan pengeluaran SDG untuk Pemerintah Daerah, Universitas/ kontingensi.
penelitian. Perguruan Tinggi, Swasta, KTNA
(Kelompok Tani dan Nelayan Kerja sama luar negeri
Andalan), BUMN dan lembaga
I. KERJA SAMA penelitian lainnya. Kerja sama Kerja sama luar negeri
luar negeri dilaksanakan melalui adalah kerja sama penelitian,
Pada tahun 2019 telah diinisasi skema antardua negara (bilateral), pengembangan, komersialisasi
kerja sama multipihak (KMP) antarpihak dalam wilayah inovasi, dan alih teknologi dengan
guna pemberdayaan ekonomi (regional), dan antarpihak yang mitra luar negeri. Kerja sama
masyarakat. Kerja sama ini berkelompok dalam kepentingan dengan mitra luar negeri biasanya
diharapan dapat membentuk dilakukan dengan perjanjian,
dan visi/misi yang sama
jejaring kerja sama dengan pelaku baik melalui Memorandum of
(multilateral).
ekonomi, mulai dari tingkat Understanding (MoU) maupun
produksi dan distribusi hingga Nota Kesepahaman atau Technical
Kerja sama yang dilakukan
pasar. Dinamika yang terjadi Cooperation Project (TCP) atau
Balitbangtan dengan inisiasi
dalam proses pemberdayaan Framework. Balitbangtan telah
mandiri pada tahun 2019 bertujuan
ekonomi masyarakat desa melaksanakan 24 kerja sama
untuk jejaring kerja sama. Pada
dalam dua dekade terakhir hibah pada tahun 2019. Hal
telah melahirkan ragam model tahun 2019 mekanisme kerja sama ini menunjukkan kepercayaan
pemberdayaan yang diinisiasi oleh inisiasi Balitbangtan dilaksanakan pihak mitra luar negeri kepada
pemerintah pusat maupun daerah. dengan dua metode, yaitu Balitbangtan sebagai lembaga
Model mutakhir yang sedang KP4S (Kerja Sama Penelitian, penelitian pertanian tebesar di
dikembangkan banyak pihak Pengkajian dan Pengembangan Indonesia.
adalah tentang pemberdayaan
berbasis kemitraan antarpelaku
ekonomi.

Kerja sama dalam negeri

Kerja sama dalam negeri


diarahkan untuk meningkatkan
pemanfaatan sarana/fasilitas
penelitian, jasa pelayanan, dan alih
teknologi dalam upaya hilirisasi
inovasi teknologi penelitian.
Kerja sama ini dilakukan dengan Kerja sama luar negeri Balitbangtan TA 2019

104 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Manajemen

Mekanisme dan prosedur administrasi kerja sama hibah

Kerja sama hibah networking dan capacity building 4) World Vegetable Centre
bagi peneliti Balitbangtan. Kerja dengan Balitkabi dalam rangka
Sejalan dengan PP No. 11 Tahun sama hibah pada tahun 2019 hibah pengembangan kacang
2011 tentang Tata Cara Pengadaan terdiri atas 24 judul yang berasal hijau, International Mungbean
Pinjaman dan/atau Penerimaan dari 13 pendonor. Kerja sama Improvement Network (IMIN)
Hibah serta Penerusan Pinjaman hibah terbanyak diinisiasi oleh Phase 2 Project, ditandatangani
dan/atau Hibah Luar Negeri, ACIAR dari Australia. desk to desk pada 5 Desember
maka setiap hibah luar negeri dan 12 Desember 2019.
yang diterima oleh Kementerian Memorandum of Understanding
Pertanian harus tercatat ke dalam Pada tahun 2019 telah dijajagi 13
DIPA serta diproses lebih lanjut Pada tahun 2019 telah terealisasi MoU kerja sama penelitian dengan
oleh Kementerian Keuangan pelaksanaan empat MoU dengan mitra luar negeri. Negosiasi
untuk mendapatkan nomor pihak luar negeri, dua diantaranya antarpihak umumnya melalui
registrasi. merupakan MoU lanjutan. MoU korespondensi yang diinisiasi
yang telah ditandatangani yaitu: oleh mitra pengusul maupun
Kementerian Pertanian telah 1) SAKATA Seed Corporation Balitbangtan. Peninjauan dan
mengeluarkan himbauan kepada dengan Balithi dalam rangka review atas pemanfaatan MoU
setiap unit eselon I, bahwa Research and Development ke depan perlu dilaksanakan,
pelaksanaan hibah luar negeri Collaboration on Horticulture terutama dengan dinamisnya
harus melalui mekanisme one gate Crops, ditandatangani pada 29 regulasi di dalam negeri dan
policy, dimana setiap perencanaan April 2019 di Tokyo, Jepang. traktat internasional. Oleh karena
sampai penandatanganan naskah itu, ke depan perlu memperkuat
hibah harus melalui Sekretariat 2)
JIRCAS dalam rangka
tim legal untuk pemahaman
Jenderal, Kementerian Pertanian. Technical and Science
konten dan ruang lingkup kerja
Hal ini dimaksudkan agar Cooperation penelitian
sama, termasuk mengkaji dampak
perencanaan dan pelaksanaan varietas padi, ditandatangani
dan manfaatnya bagi Indonesia.
hibah lebih tertib dan sesuai pada 29 April 2019.
Rambu-rambu negosiasi di tingkat
dengan kebutuhan kementerian. 3)
MoU Balitbangtan dengan internasional telah disahkan dalam
Hal ini sesuai dengan CIMMYT tentang Penelitian Undang-Undang No. 5 Tahun
Permentan No. 74/Permentan/ dan Pengembangan Jagung 1994 terkait dengan Convention
OT.140/12/2012. Kerja sama hibah dan Sorgum, ditandatangani on Biological Diversity (CBD),
banyak diterima dari pihak asing pada 29 Agustus 2019 di Protocol Cartagena sebagaimana
dan dilaksanakan dalam kerangka Mexico City. diratifikasi dalam Undang-

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 105


Inovasi Manajemen

ITPGRFA
UU No.4
Protokol Tahun 2006
Cartagena
UU21/2004
1992- PP 21/2005 Keamanan Hayati
Common Convention on (Biosafety)
Herltage of Biological
Mankind Diversity
UU 5/1994 Mengatur tentang akses
Protokol pada Sumber Daya Genetik
Nagoya Dan Pembangian Keuntungan
UU11/2003 Yang Adil Dan Seimbang Yang
Timbul Dari Pemanfaatannya

Rambu-rambu dalam negosiasi internasional

Undang No. 21 Tahun 2004 Balitbangtan dilaksanakan sesuai sebagaimana ditetapkan Menteri
dan Peraturan Pemerintah No. dengan tugas dan fungsinya Pertanian pada 21 November
21 tahun 2005 serta Protocol dalam penelitian, pengembangan, 2019 telah menentukan target
Nagoya yang diratifikasi menjadi pengkajian dan diseminasi penerimaan PNBP di UK/UPT.
Undang-Undang No. 11 Tahun teknologi. Pada tahun 2019 terdata Namun penerapannya untuk
2013 dan Undang-undang No. 131 Perjanjian Kerja Sama (PKS) kerja sama penelitian perlu terus
4 Tahun 2006 untuk ratifikasi antara UK/UPT di lingkungan disosialisasikan, termasuk melalui
International Treaty on Plant Balitbangtan dalam bentuk kerja negosiasi. Kerja sama yang
Genetic Resources for Food and sama Kontrak PNBP (Penerimaan terkait dengan PNBP umumnya
Agriculture (ITPGRFA). Negara Bukan Pajak). dicermati dari pelaksanaan yang
dapat memberikan sejumlah dana
Pada tahun 2019, MoU atau Kontrak kerja sama PNBP kepada pelaksana di UK/UPT dan
Nota Kesepakatan dengan proses kontrak kerja sama.
18 mitra dalam negeri telah Kontrak kerja sama PNBP
ditandatandatangani oleh Kepala sebagaimana diatur dalam J. HAKI, LISENSI
Balitbangtan dengan Pemerintah Permentan 51 Tahun 2019 tentang
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Pengelolaan Penerimaan Negara Balitbangtan telah menghasilkan
Kota, Lembaga Penelitian, Bukan Pajak pada Kegiatan berbagai invensi yang bernilai
Perguruan Tinggi, dan pihak Penelitian dan Pengembangan kekayaan intelektual. Pada tahun
swasta. Kerja sama dalam negeri serta Pendidikan dan Pelatihan 2019 Balitbangtan menargetkan
dalam bentuk perjanjian kerja Berdasarkan Kontrak Kerja pendaftaran 45 perlindungan
sama dengan UK/UPT lingkup Sama dengan Pihak Lain kekayaan intelektual baik dalam

Proses pengajuan Penerimaan Negara Bukan Pajak

106 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Manajemen

Balitbangtan diatur dalam


Permentan 07 tahun 2018.

Balitbangtan pada tahun 2019


berhasil memediasi 55 perjanjian
kerja sama lisensi dari 10 perjanjian
yang ditargetkan, baik perjanjian
baru maupun perpanjangan
perjanjian kerja sama. Sebanyak
45 perjanjian didominasi oleh
Pendaftaran kekayaan intelektual dari invensi Balitbangtan kerja sama lisensi varietas jagung
hibrida. Perjanjian lainnya yang
berhasil ditandatangani adalah
bentuk paten, merk, dan cipta (sertifikat) juga diupayakan kerja sama pupuk dan pestisida,
maupun hak perlindungan dengan fasilitasi asistensi untuk perpanjangan satu perjanjian
varietas tanaman (PVT). Hingga mempertemukan penyusun draft rahasia dagang, dan perjanjian
akhir tahun 2019 Balitbangtan paten (inventor) dengan pemeriksa lisensi ayam KUB.
berhasil mendaftarkan 107 paten. Hal ini bertujuan untuk
invensi, melebihi target. Royalti merupakan kompensisasi
mempercepat perbaikan deskripsi
yang diterima Balitbangtan dari
paten sesuai dengan arahan
Keberhasilan Balitbangtan me- kerja sama alih teknologi melalui
pemeriksa.
lampaui target pendaftaran lisensi. Royalti beradsarkan
invensi didukung oleh sosialisasi kluster meliputi varietas unggul
Promosi dan temu bisnis
dan pemanduan drafting paten tanaman, alat-mesin pertanian,
merupakan saran yang
maupun penyusunan dokumen alat uji, formula pupuk dan
digunakan Balitbangtan dalam
PVT oleh Tim Kekayaan pembenah tanah, produk olahan,
mempromosikan invensi yang dan obat herbal, serta kluster
Intelektual Balitbangtan yang
dikoordinasikan oleh Balai bernilai kekayaan intelektual. Hal peternakan.
Pengelola Alih Teknologi ini bertujuan untuk menjembatani
Pertanian sebagai unit kerja proses invensi menuju inovasi. Royalti yang sudah diterima
yang ditunjuk dalam pelayanan Pengembangan invensi menjadi melalui pengelolaan PNBP untuk
kekayaan pengelolaan kekayaan inovasi dilakukan dengan kluster varietas unggul tanaman
intelektual dan alih teknologi. mekanisme alih teknologi. didominasi oleh pengembangan
Upaya percepatan proses granted Proses alih teknologi dari invensi jagung hibrida, padi hibrida,
kenaf, dan kentang Medians.
Untuk kluster alat-mesin
pertanian dan alat uji masih
didominasi oleh pengembangan
transplanter jajar legowo, dan
mini combine harvester, dan
alat uji PUTK, PUTR, PUTS,
PUP, PUPO. Pada kluster
peternakan, royalti diterima dari
pengembangan ayam KUB dan
itik Master. Untuk kluster pupuk
dan pembenah tanah diantaranya
diperoleh dari penjualan Pupuk
NPK Jeranti dan pupuk lainnya.
Pada kluster produk olahan dan
Capaian paten granted dan sertifikat perlindungan kekayaan intelektual obat dieroleh dari pengembangan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 107


Inovasi Manajemen

Proses alih teknologi dari invensi Balitbangtan

Capaian perjanjian kerja sama lisensi inovasi Balitbangtan

Beras Indeks Glikemiks Rendah (TIK) Sekretariat Balitbangtan dan Sistem Informasi Layanan
“Fitrice” dan Ramuan Demam mengoptimalkan perannya untuk Kepegawaian (SILAK).
Berdarah “DEHAF”. mendukung manajemen dengan
membangun dan mengembangkan (1) Single Sign On
K. TEKNOLOGI aplikasi, intranet, dan situs
Single Sign On (SSO)
INFORMASI DAN web Balitbangtan. Pada tahun
Balitbangtan merupakan fitur
KOMUNIKASI 2019, Balitbangtan membangun
yang memberikan kemudahan
MENDUKUNG beberapa aplikasi untuk
bagi user dalam melakukan
MANAJEMEN menunjang kinerja manajemen
login pada aplikasi. User hanya
BALITBANGTAN dan administrasi diantaranya
perlu sekali login untuk dapat
Single Sign On (SSO), i-Program
mengakses semua aplikasi
Selama tahun 2019, teknologi versi 2.0, Evaluasi Proposal,
yang terintegrasi dengan SSO.
informasi dan komunikasi i-Proposal, IT Support Versi 2.0,
Sebelumnya user perlu mengingat

108 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Manajemen

Perolehan royalti invensi Balitbangtan 2019 (dalam Rupiah)

username dan password dari tiap login menggunakan email dan yang sebelumnya. Pada versi
aplikasi agar dapat mengakses password tersebut, sehingga akun sebelumnya, para koordinator
aplikasi. SSO Balitbangtan dapat email dan password ini mudah program di masing-masing Satker
diakses melalui http://sso.litbang. diingat. Hingga akhir tahun 2019, lingkup Balitbangtan melakukan
pertanian.go.id. aplikasi yang sudah terintegrasi input Rencana Kerja (Renja),
dalam SSO Balitbangtan adalah besaran anggaran hingga proposal
SSO Balitbangtan memerlukan i-Program Versi 2.0, Evaluasi kegiatan ke dalam aplikasi. Dalam
akun email dan password Proposal, i-Proposal, IT Support hal ini masih dapat menimbulkan
dari domain @pertanian. Versi 2.0, dan Sistem Informasi tidak kesesuaian data antara
go.id. Mengingat setiap ASN Layanan Kepegawaian (SILAK). RKAKL DIPA dan i-Program.
Balitbangtan mempunyai akun Pada aplikasi i-Program Versi 2.0,
email domain @pertanian. (2) i-Program pengembangan tidak hanya pada
go.id dan melakukan entri Aplikasi i-Program Versi 2.0 sektor tampilan, namun juga ada
aktivitas harian di aplikasi merupakan pengembangan lebih penambahan fitur pada back-end
epersonal Kementan dengan lanjut dari aplikasi i-Program aplikasi. Pada aplikasi i-Program

Aplikasi i-Program Versi 2.0

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 109


Inovasi Manajemen

Versi 2.0 dapat terkoneksi dengan


RKAKL DIPA, sehingga proses
input data dapat diminimalisasi
hanya dengan mengambil data
dari aplikasi RKAKL DIPA
melalui fitur RKAKL Uploader.

Aplikasi RKAKL Uploader


merupakan aplikasi desktop
yang dikembangkan untuk
menjembatani pengambilan data
antara aplikasi RKAKL DIPA
yang dikembangkan Kementerian
Keuangan dengan penggunaan
aplikasi i-Program Versi 2.0.
Sesuai dengan namanya, data dari Aplikasi i-proposal versi 2.1
aplikasi RKAKL DIPA diproses
dan di-upload ke dalam database
aplikasi i-Program Versi 2.0. Data i-Proposal Versi 2.1 dan juga (5) Sistem Informasi Layanan
dari aplikasi RKAKL DIPA dapat aplikasi i- Program Versi 2.1. Kepegawaian (SiLak)
terbaca pada aplikasi i-Program
SiLak merupakan aplikasi
Versi 2.0 secara harmonis. (4) IT Support pelayanan kepegawaian. Aplikasi
Hingga akhir tahun 2019, aplikasi
Website IT Support Balitbangtan berbasis web dan android ini berisi
i-Program telah sampai versi 2.2
dikembangkan untuk mening- empat fitur utama, yaitu kenaikan
dimana terdapat perbaikan pada
katkan pelayanan teknis TIK pangkat, jabatan fungsional,
kinerja aplikasi dan fitur impor
dari Sekretariat Badan kepada pensiun, dan tugas belajar. Pada
output dari RKAKL DIPA.
Satker lingkup Balitbangtan. tahun 2019, pengembangannya
Pelayanan teknis yang diberikan masih sampai pada fitur kenaikan
(3) i-Proposal dan Evaluasi
meliputi website, jaringan, pangkat dan jabatan fungsional.
Proposal
email, database, hosting, server, Pengembangan fitur kenaikan
Aplikasi Evaluasi Proposal pangkat bertujuan untuk
hardware, dan software. Dalam
adalah aplikasi web dimana mempermudah pengusulan
mendapatkan pelayanan teknis,
evaluator memberikan nilai hasil kenaikan pangkat pegawai dan
Satker cukup mengunjungi
evaluasi dari proposal kegiatan memudahkan pegawai yang
website IT Support Balitbangtan
yang telah diupload sebelumnya bersangkutan untuk memonitor.
pada aplikasi i-Program Versi ke http://sso.litbang.pertanian.
Aplikasi ini bertujuan untuk
2.0 berdasarkan kriteria yang go.id dan mengisi form bantuan
mempercepat proses pengusulan
tertera pada setiap jenis proposal. teknis. Dengan adanya website
kenaikan pangkat pegawai lingkup
Proposal yang telah dibagikan IT Support Balitbangtan, seluruh
Balitbangtan, mempermudah
oleh admin unit kerja melalui permintaan pelayanan teknis TIK dalam pencarian data pegawai
aplikasi i-Proposal Versi 2.1 akan dari Satker lingkup Balitbangtan yang diusulkan untuk kenaikan
tampil pada aplikasi Evaluasi dapat terdokumentasi dengan baik pangkat, dan mempermudah
Proposal, sehingga para evaluator dan dapat ditindak lanjuti dengan monitoring/tracking usulan
dapat langsung melakukan cepat dan akurat. Hingga akhir kenaikan pangkat pegawai.
evaluasi proposal yang muncul tahun 2019, aplikasi IT Support
pada daftar aplikasi. Setiap telah sampai pada versi 2.0 Pada fitur jabatan fungsional
nilai judul proposal yang telah dengan perbaikan pada tampilan, (jabfung), setiap pegawai
diberikan dan dikirim evaluator kinerja aplikasi, dan dukungan Balitbangtan dapat memantau
pada aplikasi Evaluasi Proposal untuk terintegrasi dengan SSO status pengajuan pengangkatan
dapat terlihat pada aplikasi Balitbangtan. pertama jabatan fungsional,

110 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Inovasi Manajemen

Jumlah penayangan berita pada web Balitbangtan setiap bulan pada tahun 2019

Jumlah tayangan Info Aktual dan Info Teknologi setiap bulan pada tahun 2019

kenaikan tingkat jabatan, dan Konten informasi tersebut menjaga kestabilan one day one
pembebasan sementara. Informasi dimutakhirkan setiap hari. news.
pengajuan hanya dapat diakses
oleh pegawai yang bersangkutan Kebijakan one day one news situs Redisain situs web Balitbangtan
dan verifikator pada UK/UPT web Balitbangtan bertujuan untuk juga diharapkan dapat lebih
pegawai tersebut. percepatan penyebaran informasi menarik perhatian khalayak
yang menarik bagi pengunjung untuk berkunjung dan mencari
(6) Situs Web Balitbangtan situs. Sepanjang tahun 2019, situs informasi, khususnya inovasi
www.litbang.pertanian.go.id web Balitbangtan menayangkan yang dihasilkan Balitbangtan.
Pada tahun 2019 Balitbangtan berita sebanyak 344 tayangan Selama tahun 2019, situs web
mulai mengelola situs web redisain dengan jumlah Info Aktual 198 Balitbangtan mendapat 1.201.069
yang telah diluncurkan pada akhir tayangan dan Info Teknologi kunjungan (number of visits).
tahun 2018. Situs web baru ini 146 tayangan. Penayangan berita
tetap mengutamakan fungsinya pada tahun 2019 meningkatan Sejak 2009 situs web Balitbangtan
sebagai media untuk menyebarkan dari tahun 2018 yang baru mengikuti pemeringkatan untuk
informasi, khususnya inovasi mencapai 265 tayangan. Dalam kriteria lembaga riset dunia
teknologi pertanian, melalui fitur memutakhirkan informasi, Tim yang dinilai oleh Webometrics
Info Aktual dan Info Teknologi. Web berperan penting dalam atau Ranking Web of World

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 111


Inovasi Manajemen

Tampilan Situs Web Balitbangtan setelah redisain

Research Centers (https://research. dipilih. Sumber data diperoleh pada peringkat ke-3567 dari total
webometrics.info/en /cur rent_ dari Ahrefs Majestic. 8138 lembaga riset global.
edition). Pengumpulan data un- 3. TRANSPARENCY (10%),
tuk penilaian dilakukan oleh jumlah sitasi dari tulisan Selain penilaian tingkat dunia,
Webometrics setiap enam bulan ilmiah yang diterbitkan oleh Indonesia melalui Kementerian
sekali, yakni bulan Januari dan jurnal internasional dan Ristek memiliki SINTA (Science
Juli dengan kriteria mengikuti terindeks pada Google Scholar. and Technology Index) yang
perkembangan yang ada. Untuk
4. EXCELLENCE (35%), yaitu menilai kinerja peneliti, penulis,
periode Juli 2019, kriteria yang
jumlah dokumen/naskah jurnal, dan kinerja institusi
diterapkan adalah:
ilmiah yang disitasi oleh 26 lembaga penelitian. Pada tahun
1. PRESENCE/Size (5%), jumlah disiplin ilmu dalam periode 2019 Balitbangtan menempati
halaman web yang dapat 2013-2017. Sumber data posisi 37 dari 4791 lembaga
terindeks oleh mesin pencari diperoleh melalui Scimago.
Google, termasuk jenis penelitian dan perguruan
dokumen (file) seperti pdf. tinggi di Indonesia. Tautan
Selama tahun 2019, Balitbangtan
SINTA dapat dilihat pada
2. VISIBILITY (50%), jumlah yang menggunakan nama
jaringan eksternal yang Indonesian Agency for http://sinta2.ristekdikti.go.id/
berbeda (subnet), berasal dari Agricultural Research and affiliations?page=4&sort=all2.
backlink ke halaman web Development (IAARD) Rangkuman secara keseluruhan
lembaga (webdomain). Setelah menempati peringkat ke-7 dari dapat dilihat pada link http://sinta2.
normalisasi, nilai maksimum 30 lembaga riset di Indonesia. r istekdik ti.go.id /aff iliations/
antara dua sumber yang Di tingkat dunia, IAARD barada detail?id=8078&view=overview.

112 Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2019


Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian - Kementerian Pertanian 113

Anda mungkin juga menyukai