LAPORAN TAHUNAN
2019
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Kementerian Pertanian
LAPORAN TAHUNAN
BADAN LITBANG PERTANIAN
2019
Kata Pengantar
Kenyataan menunjukkan pembangunan pertanian yang
didukung oleh berbagai program dan kebijakan dinilai
berhasil meningkatkan produksi pangan dan pertanian.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan),
Kementerian Pertanian, beserta jajarannya dalam
menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi.
Tanpa dukungan inovasi teknologi, sektor pertanian
sulit berkembang mengingat semakin beragam dan
kompleknya kendala dan masalah yang dihadapi di
lapangan.
Masalah utama dalam peningkatan produksi pangan dan pertanian antara lain
konversi lahan terutama lahan sawah produktif, untuk penggunaan nonpertanian,
degradasi sebagian lahan sawah irigasi, keterbatasan lahan subur, belum optimalnya
pencetakan sawah baru dan pemanfaatan lahan suboptimal, kelangkaan tenaga
kerja muda di bidang pertanian, dan perubahan iklim yang dampaknya lebih terasa
di sektor pertanian.
Diseminasi teknologi adalah bagian yang dari kegiatan penelitian dan diperlukan
untuk mempercepat proses adopsi teknologi oleh pengguna hasil penelitian dengan
memanfaatkan berbagai media. Hal ini diharapkan dapat mempercepat modernisasi
pertanian dan meningkatkan nilai tambah, daya saing produksi, dan kesejahteraan
petani.
Laporan Tahunan ini merupakan salah satu media publikasi hasil penelitian dan
sekaligus sebagai pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran dan sarana
prasarana untuk penelitian dan pengembangan pertanian pada tahun 2019. Kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan Laporan Tahunan ini
disampaikan penghargaan dan terima kasih.
Jakarta,
Kepala Badan,
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Kinerja Penelitian dan Pengembangan 1
INOVASI PENINGKATAN POTENSI SUMBER DAYA LAHAN 5
Pengembangan Potensi Sumber Daya Lahan dan Air 5
Teknologi Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang (LBT) 11
Inovasi Formula Pupuk 12
DISEMINASI TEKNOLOGI 85
Diseminasi Teknologi Melalui Sistem Informasi 85
Model Pengembangan 91
Pameran dan Ekspose Teknologi 94
INOVASI MANAJEMEN 99
Aset 99
Renstra 2020-2024 99
Perencanaan Kinerja dan Anggaran TA 2019 100
Prioritas Riset Nasional 100
Pengelolaan Anggaran 101
Sumber Daya Manusia 102
Pengembangan Organisasi 102
Pemasukkan dan Pengeluaran Benih dan Bibit Sumber Daya Genetik 103
Kerja Sama 104
HaKI, Lisensi 106
Teknologi Informasi dan Komunikasi Mendukung Manajemen Balitbangtan 108
desain dan rekomendasi pengelolaan padi yang telah dilepas, Inpari- Teknologi pertanian spesifik
lahan dan air pada lahan rawa IR Nutri Zinc mengandung Zn lokasi untuk berbagai komoditas
pasang surut. Data dan informasi tinggi. Pengembangan varietas juga telah dihasilkan. Penerapan
karakteristik hidrodinamika lahan unggul ini diharapkan dapat teknologi RAISA ternyata mampu
pada agroekosistem ini dapat membantu mengatasi gizi buruk dan meningkatkan produktivitas padi di
dimanfaatkan dalam meningkatkan meminimalisasi masalah stunting. lahan rawa pasang surut. Komponen
efektivitas dan efisiensi implementasi Selain kaya nutrisi, varietas Inpari- teknologi RAISA adalah varietas
optimalisasi lahan rawa pasang surut IR Nutri Zinc juga berpotensi hasil unggul baru, cara tanam, aplikasi
untuk pertanian berkelanjutan. tinggi, 9,98 t/ha dengan rata-rata 6,21 pupuk hayati, ameliorasi, dan
t/ha. pemupukan rekomendasi, masing-
Perubahan iklim berpengaruh masing saling melengkapi dalam
terhadap pegembangan pertanian. Dua varietas jagung hibrida yang meningkatkan produktivitas padi.
Hal ini diperparah oleh rendahnya dilepas berpotensi hasil 11-12 ton/ Penerapan teknologi spesifik lokasi
kapasitas adaptasi tanaman karena ha. Satu di antara dua jagung hibrida ubi kayu pada lahan rawa pasang
terbatasnya sumber daya dan akses tersebut dapat beradaptasi pada surut menghasilkan umbi rata-rata
terhadap informasi iklim dan dataran rendah sampai dataran tinggi 47,6 ton/ha pada umur sembilan
teknologi. Melalui penelitian telah dan keduanya agak tahan bulai yang bulan. Teknologi spesifik lokasi
diketahui skala prioritas penanganan merupakan penyakit utama tanaman juga telah dihasilkan untuk pepaya
dampak perubahan iklim dan jagung. Selain itu telah dihasilkan pada lahan rawa. Selain itu telah
memberikan rekomendasi teknologi varietas sorgum, kedelai, kacang dihasilkan teknologi persemaian
adaptasi. hijau, dan ubi kayu. bibit sagu.
Pengelolaan dan pemanfaatan air Untuk komoditas hortikultura Dari penelitian pengelolaan pakan
secara efisien dan optimal diperlukan telah dilepas varietas jeruk, cabai dan pengendalian penyakit ternak
untuk memenuhi kebutuhan air merah dengan daya hasil 12-15 ton/ telah dihasilkan formula pakan
tanaman, baik pada lahan kering ha, varietas bawang merah yang ternak sapi berbasis sumber daya
maupun lahan tadah hujan. Data mampu berproduksi hingga 13,5 lokal, teknologi pencegahan penyakit
air permukaan secara nasional ton/ha umbi kering, varietas bunga ngorok pada sapi, dan potensi rumput
dapat dianalisis agar dapat disusun anggrek, krisan, dan lili. Untuk S. secundatum sebagai pakan ternak
sistem informasi sumber daya air. komoditas perkebunan telah dilepas ruminansia. Produktivitas rumput
Balitbangtan telah menghasilkan varietas kayu manis, cengkeh, pala, S. secundatum yang ditanam di Sei
Sistem Informasi Sumber Daya Air tembakau, abaka, kelapa dalam Putih Sumatera Utara pada naungan
(SISDA) Pertanian Nasional untuk dan kelapa genjah, kopi, dan teh. 55% dan 75% masing- masing 53,7
mengetahui ketersediaan air di tingkat Untuk komoditas peternakan telah ton dan 46,7 ton/ha/tahun bahan
kecamatan dalam menentukan dihasilkan bibit dan galur unggul segar, lebih tinggi dibading pada
desain/perencanaan budi daya kambing boerka, domba, ayam, dan lahan terbuka yang hanya 32,4 ton/
tanaman pangan maupun hortikultura itik dengan keunggulan tersendiri. ha/tahun.
atau tanaman perkebunan di suatu
kawasan. Teknologi irigasi hemat Teknologi budi daya padi, jagung, Mekanisasi pertanian berperan
air bermanfaat meningkatkan indeks dan kedelai terus diperbaiki untuk penting meningkatkan produktivitas
pertanaman pada lahan kering dari mendukung program upaya khusus dan efisiensi usaha tani serta
100 menjadi 200 dan pada lahan (Upsus) Kementerian Pertanian meningkatkan mutu dan nilai tambah
sawah tadah hujan dari 200 menjadi guna mempercepat kemandirian produksi. Alat-mesin pertanian terus
300. pangan. Bawang merah adakalanya berkembang dengan prototipe yang
menjadi barang langka di pasaran beragam dan dapat digunakan di
Penelitian rehabilitasi lahan karena distiribusi panen yang tidak hampir setiap proses usaha tani.
bekas tambang timah di Bangka merata. Teknologi produksi lipat Pengembangan mekanisasi menjadi
Tengah dan lahan bekas tambang ganda (proliga) menjadi salah satu titik ungkit modernisasi pertanian,
batubara di Kalimantan Timur telah solusi dalam peningkatan produksi dari subsisten (subsistence farming)
menghasilkan teknologi rehabilitasi bawang merah. Teknologi budi menjadi pertanian modern dan
lahan terlantar bekas tambang dalam daya lainnya yang dihasilkan pada komersial (commercial farming).
mendukung program peningkatan tahun 2019 meliputi teknologi
produktivitas lahan menuju perbanyakan bawang putih dengan Pada tahun 2019 Balitbangtan
swasembada pangan dan pertanian teknologi embriogenesis somatik telah mengembangkan otomatisasi
ramah lingkungan. serta teknologi budi daya mangga traktor dengan roda crawler dimana
dan jeruk. Teknologi pengendalian sistem kemudinya berbeda dengan
Balitbangtan pada tahun 2019 juga organisme pengganggu tanaman traktor empat roda. Traktor roda
menghasilkan berbagai varietas yang dihasilkan mencakup untuk crawler diharapkan dapat membantu
unggul tanaman, bibit dan galur komoditas padi, kacangan hijau, pengolahan tanah pada lahan
ternak. Di antara varietas unggul sayuran, dan pisang barangan. rawa karena mempunyai ground
pressure ke tanah yang lebih rendah penyimpanan serta pematahan bertujuan meningkatkan produksi,
dibandingkan dengan traktor empat dormansi bawang putih skala lapang. mengembangkan produk komoditas
roda. Pengembangan implement Pada musim hujan, penggunaan dalam negeri, dan meningkatkan
direct seeder lahan sawah sudah instore dryer dengan pemanas kesejahteraan petani sebagai ujung
dilakukan melalui pabrikasi dan tambahan dapat mempercepat proses tombak pembangunan pertanian.
modifikasi beberapa komponen curing bawang putih menjadi 4-5
Dalam hal ini inovasi kelembagaan
sehingga dihasilkan proptotipe hari dari 10-15 hari dengan cara
pertanian dan kebijakan yang
direct seeder delapan baris dan jarak penjemuran konvensional.
bertujuan meningkatkan produksi
tanam 30-40 cm untuk sistem jajar
legowo 2:1. Dalam implementasinya, Balitbangtan telah mengembangkan guna menjamin suplai, stabilitas
prototipe ini digandengkan dengan teknologi pengolahan mie dengan harga, meningkatkan nilai tambah
traktor yang umumnya digunakan bahan baku lokal ubi kayu, sagu, dan daya saing produk memegang
sebagai rice transplanter tipe riding. jagung, sorgum, dan hanjeli. Mie peranan penting.
yang dihasilkan dari bahan baku
Balitbangtan juga telah merekayasa lokal ini memiliki kualitas setara Diseminasi teknologi diperlukan
prototipe mesin grafting atau dengan mie dari terigu. Teknologi untuk mempercepat proses adopsi
sambung pucuk bibit kakao. Analisis pengolahan sekam padi menjadi teknologi oleh pengguna hasil
ekonomi menunjukkan biaya operasi produk nanobiosilika termodifikasi penelitian melalui berbagai media,
mesin robot grafting Rp 350/batang lebih efisien (rendah energi, proses antara lain memanfaatkan teknologi
bibit. Apabila harga bibit batang lebih cepat) dibandingkan dengan informasi era 4.0, pameran, temu
bawah Rp 5.000/batang dan biaya teknologi sol gel konvensional lapang, promosi dan komersialisasi
pemeliharaan bibit sampai siap maupun teknologi produksi silika paket teknologi. Hal ini diharapkan
pindah tanam Rp 2.000/batang, maka dari mineral batuan. dapat mempercepat modernisasi
harga bibit kakao yang disiapkan pertanian dan meningkatkan nilai
dengan mesin robot grafting adalah Produk strategis yang dihasilkan tambah, daya saing produksi, dan
Rp 7.800/batang, lebih murah Balitbangtan adalah bahan bakar kesejahteraan petani.
dibandingkan dengan harga bibit nabati biodiesel B100 yang berasal
yang disiapkan secara konvensional dari minyak sawit (crude palm oil - Pembangunan pertanian menghadapi
yang mencapai Rp 10.000/batang. CPO). Biodiesel adalah bahan bakar berbagai tantangan dalam
alternatif terbarukan yang terbuat
pemanfaatan potensi sumber daya.
Penelitian pascapanen terus dari minyak nabati atau hewani.
Oleh karena itu, dalam mewujudkan
ditingkatkan untuk menghasilkan Selain minyak sawit, biodiesel juga
pembangunan pertanian
teknologi yang berdaya saing. dapat dibuat dari kemiri sunan,
Pengembangan teknologi penyim- kemiri sayur, bintaro, nyamplung, berkelanjutan yang berdaulat dan
panan atmosfer terkendali dan pongamia, kelapa, biji karet, kesambi, mandiri diperlukan kebijakan
pengemasan atmosfer modifikasi kepuh, dan jarak pagar. yang terintegrasi antara di tingkat
berperan penting memperpanjang kabupaten/kota dengan tingkat
masa simpan buah manggis dari Dalam mempercepat pengembangan provinsi dan pusat. Balitbangtan terus
7-8 hari menjadi 25 hari, buah inovasi teknologi usaha tani, berupaya memperbaiki manajemen
salak dari 5-6 hari menjadi 17 hari, Balitbangtan juga berupaya organisasi untuk meningkatkan
dan buah mangga dari 7-8 hari menghasilkan inovasi kelembagaan efektivitas dan efisiensi pelayanan
menjadi 24 hari. Balitbangtan juga dan rekomendasi kebijakan publik. Hal ini sejalan dengan
telah mengembangkan teknologi pertanian. Implementasi kebijakan tuntutan reformasi birokrasi dan
instore drying untuk curing dan pertanian pada prinsipnya perkembangan jaman.
.
4
Kinerja Penelitian dan Pengembangan
A. PENGEMBANGAN No. 10/2011, dan Inpres No.6 kota, terutama di Sumatera dan
POTENSI SUMBER tahun 2013 tentang penundaan Kalimantan.
DAYA LAHAN DAN AIR pemberian ijin baru bagi hutan
primer dan lahan gambut untuk Pada tahun 2019 pemetaan lahan
Identifikasi Lahan Gambut perluasan pertanian. Di beberapa gambut dilaksanakan di 58
Mendukung One Map Policy daerah yang perekonomian kabupaten/kota di Sumatera dan
masyarakatnya bergantung Kalimantan. Hasil identifikasi
Indonesia memiliki lahan gambut pada pertanian lahan gambut, menunjukkan total luas lahan
yang cukup luas dan tersebar implementasi regulasi tersebut gambut di 23 kabupaten di
di Sumatera, Kalimantan, menjadi dilema. Oleh karena Sumatera adalah 2,89 juta ha,
Papua dan Sulawesi. Lahan itu, identifikasi lahan gambut sedangkan di 35 kabupaten
gambut memiliki multifungsi, untuk pertanian berkelanjutan lainnya di Kalimantan dengan
di antaranya fungsi ekonomi. menjadi sangat penting. Hingga luas 3,18 juta ha. Tanah
Pemanfaatan tanah gambut tahun 2018, Balitbangtan telah gambut di Sumatera didominasi
untuk pertanian mengacu pada memetakan lahan gambut pada oleh jenis Organosol Hemik,
Permentan No. 14/2009, Inpres skala 1:50.000 di 72 kabupaten/ Organosol Saprik dan Organosol
Sebagian areal lahan gambut yang Pengamatan terhadap sifat tanah gambut di Kota Palangkaraya,
terdapat di Tanjungjabung, Jambi Kalimantan Tengah menggunakan bor gambut
Fibrik, sedangkan di Kalimantan dalam sekali (500-<700 cm) sangat dalam (300-<500 cm),
didominasi oleh Organosol 452.556 ha, lahan gambut dalam 189.467 ha lahan gambut sangat
Hemik dan Organosol Saprik. (200-<300 cm) 390.899 ha, lahan dalam sekali (500-<700 cm), dan
gambut dangkal (50-<100 cm) 9.936 ha lahan gambut ekstrem
Lahan gambut memiliki 354.745 ha, dan lahan gambut sangat dalam (>700 cm).
kedalaman yang bervariasi, ekstrem sangat dalam (>700 cm)
berkisar antara 100 cm hingga 156.008 ha. Di Kalimantan, dari Pemanfaatan lahan gambut
lebih dari 700 cm. Berdasarkan 35 kabupaten yang diidentifikasi untuk usaha pertanian secara
luasnya, lahan gambut sangat terdapat 1.046.479 ha lahan berkelanjutan memerlukan tek-
dalam (300-<500 cm) di gambut sedang (100-<200 cm), nologi yang spesifik karena
Sumatera terdapat 865.023 ha, 915.002 ha lahan gambut dalam sifatnya yang khas dan fragile.
kemudian diikuti oleh lahan (200-<300 cm), 586.600 ha Lahan gambut diketahui
gambut sedang (100-<200 cm) lahan gambut dangkal (50-<100 sebagai sumber emisi gas
669.410 ha, lahan gambut sangat cm), 437.150 ha lahan gambut rumah kaca (GRK). Oleh sebab
Peta lahan gambut di daerah perkotaan Palangkaraya, Kalimantan Tengah, skala 1:50.000
itu diperlukan kajian estimasi lahan sulfat masam serta nyata dengan perlakuan NPK
cadangan karbon. Data/informasi meningkatkan produktivitas uji tanah. Artinya, pemupukan
dari hasil kajian tersebut dan efisiensi pemupukan pada dengan dosis rekomendasi
diperlukan dalam mendukung tanaman jeruk diperlukan ¾-1½ NPK menggunakan PUTR
pengelolaan lahan gambut untuk rekomendasi pemupukan meningkatkan pertumbuhan
pertanian berkelanjutan. Hasil yang tervalidasi. Pada tahun tanaman padi dan sesuai dengan
kajian menunjukkan, cadangan 2019 telah dilakukan validasi perlakuan dosis uji tanah
karbon pada lahan gambut rekomendasi pemupukan padi berdasarkan status hara tanah
seluas 2,89 juta ha di Sumatera sawah pada tanah sulfat masam dan kebutuhan hara tanaman
terdapat sebesar 7,92 milyar ton menggunakan Perangkat Uji padi.
dengan rata-rata 3.877 ton/ha, Tanah Rawa (PUTR).
sedangkan di Kalimantan pada Validasi Rekomendasi
lahan gambut seluas 3.184.634 Hasil penelitian menunjukkan Pemupukan Tanaman Jeruk
ha terdapat 5,01 milyar ton pemupukan dengan dosis ¾-1½
cadangan karbon dengan rata- PUTR meningkatkan tinggi Penelitian validasi rekomendasi
rata 1.427 ton/ha. Angka ini tanaman dan jumlah anakan pemupukan pada tanaman
menunjukkan cadangan karbon tanaman padi tetapi tidak berbeda jeruk menunjukkan perlakuan
pada lahan gambut di Sumatera
lebih besar dibandingkan dengan
Kalimantan meski luasannya
lebih kecil. Hal ini disebabkan
oleh cukup luasnya lahan gambut
sangat dalam (300 -<500 cm) di
Sumatera.
Validasi Rekomendasi
Pemupukan Padi Sawah pada
Lahan Sulfat Masam
Keragaan tanaman jeruk pada penelitian validasi rekomendasi pemupukan tanaman jeruk di KP. Balitjestro,
Malang, Jawa Timur dengan perlakuan kontrol, NPK standar, 1x NPK PUTK, dan 2x NPK PUTK
pemupukan dengan dosis 1x Untuk meminimalisasi risiko Terpadu. Manfaat utama dari
NPK menggunakan Perangkat bencana iklim 1-2 musim ke depan penelitian ini adalah dalam
Uji Tanah Kering (PUTK) perlu dipersiapkan informasi menyusun skala prioritas
memberikan bobot buah total, prediksi iklim untuk 6 bulan penanganan dampak iklim
bobot rata-rata per buah, jumlah ke depan dan dimutakhirkan ekstrim berdasarkan besaran
buah, dan nilai Brix yang tidak setiap 3 bulan. Hasil prediksi dampak yang ditimbulkan
berbeda nyata dengan NPK ini selanjutnya digunakan untuk dan memberikan rekomendasi
standar. Dari hasil penelitian mengembangkan model dampak teknologi adaptasinya.
ini diketahui dosis rekomendasi dalam bentuk prediksi risko
pemupukan NPK menggunakan kekeringan pada tanaman padi. Hal penting dari informasi
PUTK sesuai dengan perlakuan Prediksi risiko kekeringan ini prediksi dapat diakses dan
dosis uji tanah berdasarkan terintegrasi dalam SI Katam dipahami oleh pengguna.
status hara tanah dan kebutuhan
hara tanaman jeruk.
Informasi prediksi tersebut dapat secara nasional dapat dianalisis Teknologi irigasi hemat air yang
diakses melalui website http:// agar dapat disusun sistem merupakan tahap terakhir dari
balitklimat.litbang.pertanian. informasi sumber daya air. teknologi pengelolaan air terpadu
go.id/. Prediksi tersedia untuk Sistem Informasi Sumber Daya bermanfaat meningkatkan
seluruh provinsi di Indonesia Air (SISDA) Pertanian Nasional indeks pertanaman pada lahan
dan peta prediksi dalam bentuk dapat menghasilkan informasi kering dari 100 menjadi 200,
pdf file yang dapat diakses oleh ketersediaan air di tingkat serta pada lahan sawah tadah
pengguna. kecamatan yang dapat digunakan hujan dari 200 menjadi 300.
untuk menentukan desain/ Teknologi irigasi hemat air dapat
Prediksi risiko kekeringan padi perencanaan budi daya tanaman meningkatkan produktivitas
diupdate setiap 2 bulan untuk pangan maupun hortikultura air. Dalam implementasinya,
3 dan 4 bulan ke depan. Peta atau tanaman perkebunan di pemberiaan air irigasi pada
prediksi tersedia untuk tingkat suatu kawasan. tanaman jagung yang biasanya
propvinsi dan kabupaten/kota 0,6 liter/detik (ketentuan PUPR)
yang dapat diakses pada website SISDA yang sudah disusun dapat dapat dikurangi lebih dari 50%.
http://katam.litbang.pertanian. digunakan untuk perencanaan Pada lahan sawah tadah hujan,
go.id/. budi daya tanaman oleh Dinas pengairan tanaman jagung 200
Pertanian, swasta, penyuluh ml sebanyak 5 kali, 7 kali dan
Teknologi Pengelolaan Air lapangan, dan bahkan dapat 12 kali selama pertanaman serta
Terpadu pada Pertanian langsung digunakan oleh petani. di leb 1 kali, hasilnya berkisar
Lahan Kering Tahap pengelolaan air terpadu antara 7,50-8,18 ton/ha. Pada
selanjutnya adalah mendesain lahan kering, pemberian irigasi
Teknologi pengelolaan air jaringan irigasi yang berguna 200 ml sebanyak 20 kali setiap
terpadu diperlukan untuk untuk mendistribusikan air irigasi 3 hari, 30 kali setiap 3 hari,
meningkatkan indeks per- secara efisien dari sumber air dan 30 kali setiap 2 hari selama
tanaman yang berdampak ke lahan pertanian/pertanaman. pertanaman dan di leb 1 kali,
pada peningkatan produksi. Desain jaringan irigasi untuk hasil jagung berkisar antara
Pengelolaan dan pemanfaatan lahan sawah tadah hujan dan 6,45-8,21 ton/ha.
air secara efisien dan optimal lahan kering pada prinsipnya
diperlukan untuk memenuhi sama, yaitu mendistribusikan air Progres Pembangunan
kebutuhan air tanaman, baik irigasi dari sumber air ke lahan Saluran Air pada Lahan
pada lahan kering maupun lahan pertanian. Rawa Pasang Surut di
tadah hujan. Data air permukaan Kalimantan Selatan
a b
c d
Pertumbuhan tanaman lada pada berbagai perlakuan hara dan jumlah tunas yang dipelihara. A dan B pada tiang
panjat mati; C dan D pada tiang panjat hidup pada saat tanaman lada berumur 12 bulan
meningkatkan produksi stek tambang timah di Desa Bukit Rehabilitasi LBT untuk
satu cabang, dengan mutu stek Kijang, Kecamatan Namang, Tanaman Pangan, Pakan, dan
(daya tumbuh, diameter sulur) Kabupaten Bangka Tengah dan Hortikultura
yang tetap tinggi; (3) Jenis tiang lahan bekas tambang batubara
panjat mati lebih baik dibanding di Desa Embalut, Kecamatan Bahan organik, terutama pupuk
tiang panjat hidup dengan tinggi Tenggarong Seberang, Kabu- kandang, merupakan faktor
tanaman 37-66%), jumlah daun paten Kalimantan Timur. penentu keberhasilan rehabilitasi
72,30-73,52, diameter sulur lahan bekas tambang timah.
Penelitian berlangsung pada
30,13-51,63 mm, dan produksi
tahun 2016 sampai 2019 dengan Pemberian pupuk kandang dapat
stek lada satu buku 32,17-140%.
output akhir adalah informasi dikombinasikan dengan kompos
dan teknologi rehabilitasi tandan kosong kelapa sawit
B. TEKNOLOGI
REHABILITASI lahan terlantar bekas tambang dengan perbandingan 1:2 atau 10
LAHAN BEKAS dalam mendukung program t/ha pupuk kandang ditambah 20
TAMBANG (LBT) peningkatan produktivitas lahan t/ha kompos tandan kosong kelapa
menuju swasembada pangan dan sawit. Hasil penelitian terhadap
Penelitian rehabilitasi lahan bekas pertanian ramah lingkungan. sifat kimia tanah pada LBT timah
tambang (LBT) dilaksanakan pada Beberapa penelitian rehabilitasi berdasarkan kedalaman tanah
dua lokasi, yaitu pada lahan bekas LBT adalah sebagai berikut: dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sifat kimia tanah di areal tanaman pangan pada lahan bekas tambang timah, Bangka Tengah, 2019
Teknologi ini didukung oleh sumber pupuk P akan membantu 1x NPK dengan dosis yang
penyediaan formula dekomposer memperkuat efek ameliorasi ditetaptakan melalui implementasi
unggul yang diperoleh dari menggunakan kompos insitu Perangkat Uji Tanah Kering
hasil uji aktivitas di lapang karena fosfat alam mampu (PUTK) yang disempurnakan
dan dapat digunakan untuk menetralkan kemasaman tanah. memberikan bobot buah total,
mendekomposisi berbagai bobot rata-rata per buah, jumlah
bahan organik. Pengomposan Rekomendasi Pemupukan buah, dan nilai Brix yang tidak
bahan organik secara insitu Tanaman Jeruk Berdasarkan berbeda nyata dengan NPK standar.
adalah upaya termurah untuk PUTK yang Disempurnakan Dosis rekomendasi pemupukan
mendapatkan bahan amelioran NPK dari PUTK berkesesuaian
sebagai pengganti membuka Penelitian validasi rekomendasi dengan dosis uji tanah berdasarkan
lahan dengan cara membakar. pemupukan pada tanaman status hara tanah dan kebutuhan
Penggunaan fosfat alam sebagai jeruk menunjukkan pemupukan hara tanaman jeruk.
A. VARIETAS UNGGUL
TANAMAN
Pengembangan varietas Inpari-IR Nutri Zinc (kiri) diharapkan dapat mengatasi masalah Malai varietas Pamera berukuran panjang,
stunting pada beberapa daerah di Indonesia. Bentuk gabah dan beras varietas Inpari-IR mirip varietas Basmati
Nutri Zinc dibanding Inpari-5 Merawu dan Ciherang (kanan)
Varietas Pamelen merupakan padi Penampilan tanaman padi varietas Pamelen di Kebun Percobaan
Sukamandi, Jawa Barat
dengan beras merah, tekstur nasi
Padi Varietas Bio Patenggang sedangkan di lahan sawah irigasi Selain berdaya hasil tinggi yang
Agritan 8,5-9,0 ton/ha, lebih tinggi dari mencapai 13,78 ton/ha dengan
hasil uji pada petak pembanding rata-rata 11,03 ton/ha, varietas
Varietas Bio Patenggang Agritan yang hanya berproduksi 6 ton/ha. Jharing-1 tahan terhadap patogen
adalah turunan dari padi gogo Pada lahan sawah tadah hujan di Peronosclerospora philippinensis,
varietas Situ Patenggang yang Kabupaten Ogan Komering Ulu agak tahan penyakit bulai jenis
dilepas pada tahun 2003. Sebagian Timur (OKUT), Sumatera Selatan, patogen Peronosclerospora
petani telah mengembangkan MT II 2018, hasil varietas Bio maydis, dan agak tahan ter-
varietas Situ Patenggang yang Patenggang Agritan 36,4% lebih hadap penyakit hawar daun
selain sebagai padi gogo juga tinggi dibanding varietas Ciherang (Helmintosporium maydis) dan
adaptif pada kondisi genangan yang biasa ditanam petani. Lokasi karat daun (Puccinia polysora).
atau sawah sehingga dikenal pengujian diketahui merupakan Jagung hibrida ini juga toleran
sebagai padi amfibi. Beberapa daerah endemis penyakit blas dan kekeringan dan beradaptasi luas
tahun kemudian varietas Situ hama wereng cokelat. pada dataran rendah sampai
Patenggang dilaporkan rentan dataran tinggi.
terhadap penyakit blas ras 073, Pada MT I 2019 pemerintah
033, 001, 373, dan 041. Untuk daerah setempat mengembangkan
lebih meningkatkan ketahanan varietas Bio Patenggang Agritan
varietas Situ Patenggang terhadap di empat lokasi berbeda dengan
hama dan penyakit utama dila- luasan 10,25 ha. Varietas Bio
kukan dengan mengintroduksi Patenggang Agritan ternyata
gen ketahanan yang bersifat mempunyai daya adaptabilitas
durable resistance (resistensi yang tinggi pada berbagai
yang tahan lama). Dari penelitian agroekosistem, seperti lahan
ini dihasilkan beberapa galur, satu kering, lahan sawah tadah hujan,
diantaranya dilepas dengan nama dan lahan sawah irigasi. Varietas
Bio Patenggang Agritan. unggul ini berumur 120–125 hari
setelah semai dengan hasil rata-
Setelah dilepas sebagai varietas rata pada lahan kering di tingkat
unggul, Bio Patenggang Agritan petani 4,7 t GKG/ha.
dikembangkan di beberapa lokasi,
baik di lahan kering maupun lahan Jagung Hibrida Varietas
sawah tadah hujan dan lahan Jharing-1
sawah irigasi. Pada lahan kering
Jagung hibrida varietas Jharing-1
dan lahan sawah tadah hujan, Jagung hibrida berdaya hasil memiliki potensi hasil 13,78 ton/ha
hasil varietas Bio Patenggang lebih tinggi dibandingkan dan tahan terhadap beberapa
berkisar antara 6,8- 7,7 ton/ha, dengan jagung bersari bebas. penyakit penting
reproduktif, agak tahan terhadap Kedelai Varietas Demas-3 ton/ha dengan rata-rata 1,79 ton/
ulat grayak, agak tahan hama ha, bobot 100 biji 3,63 gram,
pengisap polong dan penggerek Vareitas Demas-3 merupakan agak tahan penyakit bercak
polong, agak tahan penyakit karat hasil seleksi silang balik daun, embun tepung, dan hama
daun, dan kandungan protein galur G511H dengan varietas penggerek polong Maruca
40,49% bk. Anjasmoro. Keunggulan varietas testulalis. Biji varietas Vimil-1
ini antara lain potensi hasil tinggi berukuran kecil dan polong masak
Kedelai Varietas Demas-2 2,88 ton/ha dengan rata-rata serempak.
2,66 ton/ha, agak tahan terhadap
Varietas Demas-2 merupakan hasil penyakit karat daun (Phakopsora Kacang Hijau Varietas Vimil-2
seleksi terhadap hasil persilangan pachirhyzi Syd), peka penyakit
virus SMV, peka hama pengisap Kacang hijau varietas Vimil-2
GH11H x Anjasmoro, dengan
polong (Riptortus linearis), agak adalah hasil persilangan antara
berbagai keunggulan, antara lain
tahan terhadap hama ulat grayak varietas Sampeong dengan galur
potensi hasil 3,27 ton/ha dengan
(Spodoptera litura F), kandungan MMC 679, umur tanaman 57 hari,
rata-rata hasil 2,79 ton/ha, agak protein 37,20% bk, dan kandungan jumlah polong berkisar antara
tahan terhadap penyakit karat lemak 17,71% bk. 12-17 dengan rata-rata 12 biji
daun (Phakopsora pachirhyzi per polong. Potensi hasil varietas
Syd), peka penyakit virus SMV, unggul kacang hijau ini 2,20 ton/
agak tahan hama pengisap ha dengan rata-rata 1,73 ton/ha,
polong (Riptortus linearis), dan bobot 100 biji 3,73 gram, tanaan
tahan terhadap hama ulat grayak agak tahan terhadap penyakit
(Spodoptera litura F) dengan bercak daun, embun tepung, dan
kandungan protein 37,53% bk dan hama penggerek polong Maruca
lemak 19,72% bk. testulalis, ukuran biji kecil dan
masak serempak.
Penampilan biji kedelai kacang
hijau varietas Vimil-1
Daun, buah basah, buah kering, dan fully pala varietas Tiangau Agribun
(A) Akar tanaman dewasa, (B) batang (C) akar kecambah, dan (D) buah muda
kelapa dalam varietas Cungap Merah
produk seperti minyak makan berturut-turut. Kelapa dalam ini berperan penting sebagai sumber
dan produk pangan lainnya. Pada dapat digunakan sebagai bahan benih untuk pengembangan pada
tahun 2019 Balitbangtan telah baku industri pangan maupun lahan pasang surut, kelapa dalam
melepas varietas kelapa dalam. nonpangan berpean penting varietas Zabak juga potensial
Varietas unggul Cungap Merah sebagai sumber benih dalam sebagai bahan baku industri
memiliki akar, batang dan buah pengembangan kelapa pada lahan kelapa parut kering, santan,
berwarna merah muda. Sabut kering beriklim kering. tepung kelapa, dan VCO.
dan air buahnya mengandung
antioksidan tinggi seperti beta Kelapa Dalam Varietas Zabak Kelapa Dalam Varietas Gambut
karoten dan anthosianin pada
sabut dan anthosianin pada air Kelapa dalam varietas Zabak Kelapa dalam varietas Gambut
buah. Dengan demikian, varietas berasal dari Jambi. Produksi, juga berasal dari Jambi. Produksi,
Cungap Merah dapat digunakan kadar minyak, dan proteinnya kadar minyak, dan proteinnya
sebagai bahan baku makanan tinggi. Produksi setara kopra tinggi. Produksi setara kopra
yang mempunyai antioksidan Kelapa Dalam asal Tanjung Kelapa Dalam asal Tanjung
tinggi dan sumber benih untuk Jabung Timur adalah > 3 ton Jabung Timur adalah > 3 ton
pengembangan kelapa dalam. kopra per hektar per tahun dengan kopra per hektar per tahun dengan
kadar minyak 64,74% dan protein kadar minyak 60,48% dan protein
Kelapa Dalam Varietas Nui Sua 8,60%. Varietas unggul ini adaptif
pada lahan pasang surut. Selain
Varietas unggul Nui Sua
berasal dari Kabupaten Sula,
Maluku Utara. Kelapa dalam ini
menghasilkan buah 3,8-4,0 ton/
ha/tahun) dan adaptif pada daerah
dengan curah hujan rendah atau
dengan bulan kering 5-9 bulan
Kelapa dalam varietas Nui Sua di Kelapa dalam varietas Zabak Tanaman dan daging buah kelapa
Kabupaten Sula, Maluku Utara dalam varietas Gambut
dengan kedalaman air 10- pupuk urea (50 kg) diberikan agak berat, yang penting tanah
20cm. Penggaruan lahan pada fase primordia bunga, dapat mengatuskan air sehingga
menggunakan garu atau atau pada saat tanaman tidak menggenangi pertanaman.
‘gelebeg’ 1 minggu sebelum berumur 40-45 hari untuk Paket teknologi budi daya jagung
perataan lahan. Setelah lahan varietas genjah dan 55-65 hari pada lahan kering/tadah hujan
diratakan, air dimasukkan untuk varietas berumur sedang. diharapkan dapat meningkatkan
ke sawah agar tanah lembab Pupuk disebar ke dalam alur produksi dan keuntungan, dengan
sehingga lahan siap tabur. atau larikan yang dibuat di varietas anjuran adalah JH 45,
Genangan air pada saat tabur antara barisan tanaman padi. Nasa 29 dan HJ 21. Penggunaan
benih dapat dicegah dengan Setelah ditabur ke dalam fungisida untuk mencegah
membuat saluran cacing larikan, pupuk segera ditutup penyakit bulai berbahan aktif
mengelilingi petakan sawah dengan tanah dan pemupukan metalaksil dengan dosis 3-5 g/
dan caren di dalam petakan. diusahakan pada saat tanah kg benih dicampur dalam 10-15
Teknologi tabela dalam larikan cukup lembab. Jika air telah ml air. Jarak tanam dianjurkan
(atabela) tidak memerlukan cukup untuk menggenangi menggunakan jajar legowo 2:1.
caren dalam petakan. pertanaman, pemupukan dapat Penggunaan jagung hibrida
dilakukan dengan cara ditebar unggul dan komponen teknologi
d. Penanaman merata. pendukung yang tepat, tanaman
Benih ditanam pada awal dapat berproduksi ± 10 ton/ha.
musim hujan, kira-kira setelah g. Penggenangan atau perancahan
2-3 kali turun hujan, atau Pada tahap permulaan, 35-45 Teknologi Budi Daya Sorgum
apabila kelembaban tanah telah hari tanaman padi diusahakan Sistem Ratun
mamadai. Apabila sebelumnya dengan sistem gogo. Apabila
masih ada tanaman palawija, curah hujan diperkirakan Budi daya sorgum dengan sistem
penanaman benih padi telah mencukupi untuk ratun menghemat penggunaan
dapat dilakukan 1-1,5 bulan penggenangan sawah secara benih, mengurangi biaya
menjelang palawija dipanen. terus- menerus, pertanaman produksi hingga 20%, dan dapat
digenangi setinggi 5-10 cm mengendalikan erosi. Sorgum
e. Penyiangan atau disesuaikan dengan tinggi dengan sistem tanam ratun dapat
Penyiangan dilakukan seawal tanaman, kemudian tanaman dipanen 20-30 hari lebih awal
mungkin, disesuaikan dengan dipelihara dengan sistem dibanding tanam benih/biji.
keadaan gulma di lapangan. sawah. Penggunaan benih dengan daya
Penyiangan secara kering tumbuh rendah, tanaman sorgum
dapat dilakukan pada saat h. Pengendalian organisme sering gagal berproduksi. Budi
tanaman padi berumur 15 dan pengganggu daya sorgum dengan sistem tanam
30 HST. Penyiangan secara Gejala serangan organisme ratun lebih baik dari tanam biji
basah dilakukan pada minggu pengganggu pada tanaman dalam menekan populasi gulma.
pertama dan minggu ketiga padi gogo rancah sama dengan
setelah penggenangan lahan. padi sawah. Pengendaliannya Sorgum sebaiknya ditanam pada
Pengendalian gulma dapat mengikuti anjuran setempat. akhir musim hujan atau awal
menggunakan herbisida yang musim kemarau di daerah tropika
sesuai dengan rekomendasi Teknologi Budi Daya Jagung beriklim basah agar tanaman
setempat. pada Lahan Kering/Tadah dapat tumbuh optimal sehingga
Hujan malai terisi sempurna dan
f. Pemupukan bernas, selain dapat menghindari
Pemupukan pertama meng- Budi daya jagung umumnya gangguan penyakit cendawan.
gunakan 50 kg urea, 50 kg ZA, dilakukan pada musim hujan Di daerah beriklim kering seperti
50 kg SP36, dan 50 kg KCl dan awal musim kemarau. NTT, sorgum ditanam pada awal
pada saat tanaman berumur Jagung dapat ditanam pada musim hujan, bersamaan dengan
7 hari setelah tumbuh. Sisa tanah bertekstur ringan maupun penanaman jagung karena curah
Selatan adalah varietas lokal Largo Super sawah tadah hujan yang terletak
yang digunakan rentan terhadap pada ketinggian antara 4-30 m
hama boleng (Cylas formicarius) Balitbangtan telah menghasilkan dpl dengan rata-rata hasil padi
dan penyakit kudis (Sphaceloma teknologi largo super. Kata largo 4-5 ton/ha. Sebanyak 68,13% dari
batatas). Untuk menekan keru- berasal dari kata larikan gogo luas lahan mengandung kadar
sakan tanaman akibat hama yang merupakan sistem tanam bahan organik rendah (49,97%),
penyakit tersebut dikembangkan pada lahan kering secara larikan. kandungan N-total dan P-tersedia
paket teknologi inovatif budi daya Kajian paket teknologi largo super juga rendah. Seluas 93,7% lahan
yang mengintegrasikan komponen
telah dilaksanakan pada lahan mengandung K-dd sedang.
pengendalian hama dan penyakit
sawah tadah hujan di Kecamatan
utama (Tabel 2). Paket teknologi
Batang Kuis, Kabupaten Deli Di samping penelitian paket
inovatif tersebut efektif menekan
Serdang, Sumatera Utara, pada teknologi largo super juga
kerusakan umbi karena hama
boleng dan penyakit kudis. Hasil bulan Juni hingga Oktober 2019. dilakukan kegiatan denfarm largo
ubi jalar unggul varietas Sari Luas lahan sawah tadah hujan di super menggunakan varietas
yang dibudidayakan dengan paket Kabupaten Deli Serdang mencapai Inpago-11 dan IR64 sebagai
teknologi inovatif mencapai 24,15 19.365 ha. Di Kecamatan Batang pembanding. Dari analisis sistem
ton/ha. Kuis terdapat 1.248 ha lahan usahatani, paket A memberikan
Tabel 2. Perbandingan teknologi eksisting dan inovasi teknologi produksi ubi jalar pada lahan pasang surut
Komponen teknologi Teknologi eksisting Teknologi Inovatif
Penyiapan lahan Bajak 2x Bajak 2x
Varietas Lokal dan Sari Lokal dan Sari
Jarak tanam 100 x 200 100 x 200
Dolomit 1 t/ha 2 t/ha (campur pupuk organik)
Mulsa - 2 t/ha
Gulud L:100 cm, T:40 cm L:100 cm, T:40 cm
Pupuk organik 2 t/ha 3 t/ha (campur dolomit)
Pupuk anorganik (Phonska) 200 kg/ha (ditugal) 400 kg/ha (dialurkan)
Penyiangan 15, 45 HST 15, 45 HST
Pengendalian OPT
Insektisida karbofuran (saat Biopestisida bebas rendam (saat tanam)
Hama tanam)
Deltametrin (50,70,90 HST) Aplikasi (1,2,3 BST)
Penyakit Fungisida Benomil (4, 5, 6, 7) EBM (4, 5, 6, 7 MST) 4 BST
MST dan 4 BST
BST: bulan setelah tanam; MST: minggu setelah tanam; EBM: ekstrak bawang merah
Pertanaman padi dengan sistem largo super pada 17 HST (kiri) dan panen di Kecamatan Batang Kuis,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (kanan)
Sistem Tanam, Jarak Tanam, untuk jagung hibrida tipe semi petani dilakukan pada lahan yang
dan Populasi Optimal
tegak ditanam dengan jarak tanam bergelombang dengan perlakuan
Tanaman Jagung
(100-40) cm x 15 cm (populasi alas semai jaring, karena lebih
95.238 tanaman/ha), (90-40) vigor dibanding perlakuan
Untuk meningkatkan produktvitas,
cm x 15 cm (populasi 102.564 lainnya.
selain penggunaan verietas unggul
tanaman/ha), (62,5-12,5) cm x 25
baru yang berpotensi hasil tinggi
cm (populasi 106.666 tanaman/ Peningkatan produktivitas lipat
juga diperlukan pengelolaan
tanaman secara tepat, antara lain ha).Untuk jagung hibrida dengan ganda diteliti dengan perlakuan
menggunakan sistem tanam, jarak daun agak terkulai ditanam dengan penambahan populasi pada
tanam, dan populasi optimal. jarak tanam (90-50) cm x 20 cm berbagai jarak tanam (15 cm x 15
Sistem pertanaman jagung (populasi 71.428 tanaman/ha) dan cm, 15 cm x 20 cm, 20 cm x 20
melalui pengaturan tanaman, (100-50) cm x 15 cm (populasi cm) menggunakan varietas Bima
baik melalui peningkatan 88.888 tanaman/ha). dan Trisula dengan benih asal
populasi maupun dengan sistem biji botani (TSS). Jarak tanam
tanam legowo. Sistem tanam Teknologi Peningkatan berpengaruh terhadap hasil dan
legowo adalah sistem tanam Produksi Lipat Ganda hasil tertinggi diperoleh pada
dengan mengatur baris tanaman (Proliga) Bawang Merah jarak tanam 15 cm x 20 cm. Umbi
sedemikian rupa sehingga terdapat bawang merah pada saat dipanen
bagian tanaman yang lebih Penelitian proliga bawang umumnya berukuran besar dengan
longgar yang memungkinkan merah di Desa Bage, Kabupaten perbandingan umbi besar dengan
memperoleh cahaya matahari Deli Serdang, Sumatera Utara, umbi sedang 9:0 pada jarak
yang lebih banyak, sehingga dapat
dilakukan pada lahan seluas tanam 20 cm x 20 cm. Meskipun
ditingkatkan populasi tanaman
4.000 m2. Varietas yang populasi tanaman dengan jarak
malalui pengaturan cara tanam.
ditanam sebagian besar adalah tanam 15 cm x 15 cm paling besar,
Populasi optimal tanaman Bima bersertifikat label biru namun hasil umbi lebih rendah
jagung hibrida dengan daun tipe dan sebagian kecil Trisula. dibanding jarak tanam 15 cm x 20
terkulai dan lebar adalah 71.000- Produktivitas bawang merah yang cm. Keuntungan yang diperoleh
90.000 tanaman/ha, sedangkan diusahakan petani setempat hanya menunjukkan pola serupa. Selain
varietas jagung yang daunnya 4-5 ton/ha. Kajian proliga bawang jarak tanam, bentuk benih (bibit)
agak terkulai populasi dapat merah menggunakan benih asal juga memperlihatkan perbedaan
ditingkatkan menjadi 110.000 biji botani (TSS). Persemaian terhadap hasil umbi bawang
tanaman/ha. Sistem tanam legowo benih asal biji yang disukai merah (Tabel 3).
Tabel 3. Perlakuan penelitian proliga bawang merah, produktivitas, dan keuntungan yang diperoleh. Deli
Serdang, Sumatera Utara, 2019
Ukuran Umbi
Bibit Jarak Tanam (Cm) Panen (besar:se- Produktivitas Keuntungan (Rp)
dang) (Ton/ha)
Perbanyakan Bawang
Putih dengan Teknologi
Embriogenesis Somatik
dengan air hangat 50-60oC selama satu keluarga/famili. Tumpangsari inang virus (dari sebelum tanam
2 jam. Isolasi persemaian dengan bertujuan untuk meningatkan dan setelah tanam) dilakukan
sungkup menggunakan atap dari keanekaragaman organisme, dengan mencabut langsung dan
plastik transparan (UV), dinding meningkatkan persaingan dimasukkan ke dalam plastik atau
dari kain sifon dangan tinggi antarorganisne, dan mencegah dibakar.
1,5-2,0 m, sterelisasi dalam munculnya hama penyakit. Salah
sungkup melalui pembersihan satu komoditas yang diusahakan d. Pengendalian OPT secara
gulma, aplikasi insentisida, dan secara tumpangsari mengeluarkan fisik
pematauan dengan perangkap aroma yang tidak disukai hama. Pengendalian OPT secara fisik
kuning. Tempat persemaian tidak menggunakan tanaman border
penghalang OPT. Pemanfaatan
tepat jika sungkup terlalu pendek Pengolahan tanah dilakukan
border tanaman jagung yaitu
dan bagian bawah terbuka. dengan cara penjemuran tanah
dengan cara menanam jagung
Imunisasi dengan pemanfaatan (2-3 MST) pada pengolahan 3-4 minggu sebelum tanam cabai.
indozer daun bunga pagoda pertama, tinggi bedengan pada Jagung ditanam 5-6 baris secara
diperlukan untuk ketahanan cabai musim kemarau 20-30 cm dan zigzag, jarak antara border jagung
terhadap virus kuning. pada musim hujan 40-50 cm. dan cabai 1 m.
Pengapuran dilakukan jika
c. Cara bercocok tanam pH tanah < 6, terutama untuk Pemanfaatan screen pada tanaman
Teknologi berocok tanam yang mengendalikan penyakit bengkak bawang merah dapat menekan
dianjurkan adalah pengaturan pola akar pada kubis atau bunga populasi telur dan larva, intensitas
dan jarak tanam, tumpang sari, kol. Jika pH tanah 4 diperlukan kerusakan tanaman, dan secara
pengolahan tanah/tinggi guludan, penggunaan kapur 13 ton/ha, jika tidak langsung juga meningkatkan
jumlah anakan, tinggi tanaman,
pengapuran, mulsa plastik hitam pH tanah 4,5 kebutuhan kapur
jumlah daun, dan jumlah umbi
perak, sanitasi gulma dan tanaman 10,70 ton/ha, jika pH tanah 5
bawang merah. Kelambu kasa
terserang. Pengaturan pola tanam kebutuhan kapur 7,8 ton/ha, dan
plastik tahan digunakan hingga
dan jarak tanam bertujuan untuk jika pH tanah 5,5 kebutuhan kapur 6-8 musim tanam. Penggunaan
memutus siklus hidup hama dan 5,8 ton/ha. Pelubangan mulsa perangkap hama sayuran meliputi
penyakit di kawasan setempat. plastik dilakukan 15 hari setelah perangkap kutu kebul dan aphid
Oleh karena itu, dalam pengaturan pemasangan, hal ini berguna (40/ha), feromon seks perangkap
pola tanam harus diupayakan untuk menekan gulma inang virus, penggerek buah cabai (50/ha),
pergiliran tanaman dengan populasi vektor, dan menjaga perangkap thrips (40/ha), dan
tanaman yang tidak berasal dari kelembaban tanah. Sanitasi gulma perangkap lalat buah (50/ha).
Hasil beberapa varietas unggul padi lahan rawa (Inpara). Batola, Kalimantan Selatan, 2019
petani pada agroekosistem lahan dengan pupuk anorganik sesuai dilakukan pada pertanaman
rawa karena berasnya putih, tidak rekomendasi mapun pupuk hayati RAISA dalam Demfarm SERASI
banyak butir kapur dan beras dan amelioran. di Kalimantan Selatan pada tahuan
patah, bentuk beras kecil, dan 2019. Aplikasi pestisida nabati
rasanya enak. c. Pengendalian organisme Pesnab B menekan serangan hama
pengganggu tanaman hingga 35% pada saat tanaman
b. Pemupukan berimbang padi berumur 56 HST dan
Pemupukan berimbang sesuai Pengendalian organisme peng- meningkatkan hasil gabah 27%.
rekomendasi berdasarkan ganggu tanaman dengan aplikasi
Perangkat Uji Tanah Rawa pestisida nabati berbasis sumber Perbaikan komponen paket
(PUTR) maupun Decision daya lokal memberikan prospek teknologi budi daya RAISA 2.0
Support System (DSS) dengan yang baik terhadap perbaikan (Tabel 4) berdampak terhadap
antisipasi kandungan pirit. kualitas produk pertanian, ramah peningkatan produktivitas lahan
Kandungan pirit yang tinggi lingkungan, dan berkontribusi rawa pasang surut, produksi
di tanah akan menurunkan terhadap stabilitas hasil tanaman padi, dan kelestarian lingkungan
efektivitas pengelolaan hara, baik budi daya. Penelitian telah setempat.
Perbedaan hasil padi dengan perlakuan paket budi daya RAISA dibanding
perlakuan lainnya. Sumatera Selatan, 2019
Tabel 5. Perbandingan komponen teknologi eksisting dan inovasi teknologi produksi ubi kayu pada lahan
pasang surut Kalimantan Selatan, 2019
Perendaman bongkol bibit sagu pada air yang dicampur fungisida (kiri). Bibit sagu yang baru disemai di polibag (kanan).
Sentani Tengah, Papua, 2019
Praktek pembuatan pakan lengkap ternak sapi di Rembang, Jawa Tengah, 2019
1%, molases 3%, dan garam produktif yang ada di Kabupaten I (26,52 kg) dan formulasi II
1%. Formulasi pakan lengkap II: Rembang 81.937 ST (Satuan
(25,40 kg) lebih tinggi dibanding
rumput lapang 36%, daun jaranan Ternak), sedangkan daya dukung
yang tidak diberi pakan tambahan
13%, daun gliricidiae 9%, jerami pakan 148.843 ton BK (Bahan
padi habis panen 31%, bekatul Kering). Sumber daya lokal yang (24,26 kg). Waktu estrus post
7%, mineral 1%, molases 2%, dan dapat digunakan sebagai pakan partus induk sapi potong yang
garam 1%. ternak sapi adalah jerami padi, diberi pakan tambahan formulasi
brangkasan jagung, brangkasan I (109 hari) dan formulasi II (150
Hasil survei daya dukung kedelai rumput alam, dan pucuk hari) lebih awal dibanding yang
pakan di Kabupaten Rembang tanaman tebu. Pakan ternak sapi tidak diberi pakan tambahan
menunjukkan dua kecamatan lengkap dapat disimpan selama
(>180 hari). Pemberian pakan
termasuk dalam kategori kritis, 4,5 bulan tanpa penurunan
tambahan pada induk sapi potong
empat kecamatan rawan, dan kualitas. Bobot lahir pedet dari
delapan kecamatan aman. kelompok induk sapi potong yang sangat dianjurkan pada saat induk
Populasi ternak sapi potong betina diberi pakan tambahan formulasi sapi bunting tua (8-9 bulan).
Pengembangan Vaksin SE Potensi dan proteksi seed vaksin tertinggi dibandingkan dengan
pada Sapi SE tersebut telah diuji coba pada kelompok sapi yang divaksin SE
hewan kelinci NZ pada tahun komersial dan kelompok kontrol.
Penyakit Septicemia Epizootica 2017. Hasil uji menunjukkan seed Hasil uji PMPT menunjukkan
(SE) atau penyakit ngorok pada vaccine SE isolat lokal dalam vaksin SE isolat lokal dalam
sapi disebabkan oleh infeksi bakteri formulasi seppic-montanide formulasi seppic montanide 70:30
Pasteuralla multocida serotipe 70:30 menghasilkan respon memberikan proteksi lebih tinggi
Asia B:2. Pencegahan penyakit antibodi pascavaksinasi lebih pada hari ke-3 (100%) setelah
SE telah dilakukan melalui tinggi dibandingkan dengan seed diuji tantang dengan isolat P.
program vaksinasi setiap tahun P. multocida isolat asal Lampung multocida patogen dibandingkan
di daerah endemis menggunakan dan vaksin SE komersial. Uji dengan seed Lampung dan
vaksin SE komersial dari isolat proteksi pasif vaksin SE isolat vaksin komersial Septivak.
P. multocida strain Katha asal lokal pada mencit dengan teknik Formulasi vaksin SE dalam
Burma. Letupan penyakit SE PMPT (Passive Mouse Protection seppic montanide memberikan
pada sapi masih dilaporkan di Test) menggunakan strain tantang tingkat proteksi yang paling tinggi
beberapa daerah seperti Kupang P. multocida 332 menunjukkan dibandingkan dengan oil adjuvant
dan Sulawesi Selatan pada tahun bahwa vaksin SE isolat lokal dan aluminium hidroxy gel.
2014 walaupun program vaksinasi dalam formulasi seppic montanide
SE telah dilaksanakan setiap memberikan proteksi tertinggi Uji vaksin SE isolat lokal skala
tahun. Hal ini kemungkinan akibat (100%) dibanding seed vaksin asal lapang terbatas telah dilakukan di
vaksin SE yang digunakan kurang Lampung dan vaksin komersial. loka penelitian sapi potong Grati
homolog dengan bakteri penyebab menggunakan 60 ekor sapi potong
SE dan kurangnya cakupan Uji vaksin SE dalam formulasi PO yang dibagi ke dalam enam
vaksinasi. Melalui pengembangan adjuvant seppic montanide pada kelompok (10 ekor/kelompok).
vaksin SE dengan isolat lokal P. sapi skala laboratorium telah Group A, sapi divaksinasi vaksin
multocida dapat menjadi alternatif dilakukan pada tahun 2018 SE isolat lokal (70:30) satu
permasalahan tersebut dan dapat menggunakan 10 ekor sapi PO kali vaksinasi. Group B, sapi
membantu penyediaan vaksin SE betina umur sekitar 1 tahun divaksinasi vaksin SE isolat
untuk pencegahan penyakit SE dibagi ke dalam tiga kelompok. lokal (70:30), dua kali vaksinasi.
pada ternak di Indonesia. Kelompok A (4 ekor), sapi Group C, sapi divaksinasi vaksin
divaksinasi vaksin SE isolat lokal SE komersial satu kali vaksinasi.
Pengembangan vaksin SE isolat dalam formulasi seppic montanide Group D, sapi divaksinasi vaksin
lokal P. multocida dimulai sejak 70:30. Kelompok B (4 ekor), sapi SE komersial dua kali vaksinasi.
tahun 2015 dengan isolasi dan divaksinasi vaksin SE komersial. Group E, sapi divaksinasi vaksin
identifikasi bakteri P. multocida Kelompok C (2 ekor), sapi tidak SE isolat lokal (60:40). Group F,
isolat lokal. Hasil isolasi diperoleh divaksinasi sebagai kontrol. sapi tidak divaksinasi (kontrol).
isolat lokal P. multocida dari Konsentrasi vaksin SE untuk sapi Koleksi sampel darah dilakukan
sampel limpa sapi yang mati akibat 2 mg diberikan secara subkutan, pravaksinasi, 1 bulan, 2 bulan,
infeksi SE dari Kupang, Nusa 3 ml per ekor. Respon antibodi 3 bulan, 4 bulan, dan 5 bulan
Tenggara Timur. Karakterisasi diukur sebelum vaksinasi dan pascavaksinasi. Pengujian respon
isolat lokal P. multocida telah setelah vaksinasi (2, 4, 8, 12 dan antibodi pra dan pascavaksinasi
dilakukan pada tahun 2016 secara 16 minggu). Uji proteksi vaksin menggunakan metode ELISA.
biokimia, API dan PCR. Hasil SE dilakukan secara pasif (PMPT)
kajian menunjukkan isolat lokal pada mencit seperti sebelumnya. Hasil pengukuran respon antibodi
P. multocida tersebut termasuk menunjukkan sapi yang divaksin
serotipe B:2, sesuai dengan Respon antibodi kelompok sapi SE isolat lokal formulasi 70:30,
serotipe P. multocida penyebab yang divaksinasi dengan formulasi dua kali vaksinasi (Group B) dan
SE. Isolat lokal P. multocida vaksin SE dalam seppic montanide formulasi 60:40 menunjukkan
terpilih sebagai kandidat seed pada minggu ke-4 setelah respon titer antibodi (OD) lebih
vaksin SE. vaksinasi menunjukkan hasil tinggi dibandingkan dengan
Stenotaphrum secundatum
Rumput Toleran Naungan
Pengembangan Mesin
Sambung Pucuk Bibit
Tanaman Keras
B. TEKNOLOGI
PENINGKATAN DAYA
SAING, DAYA SIMPAN,
DAN DIVERSIFIKASI
Pemasaran buah tropis Indonesia rendah. Salah satu pendekatan memperpanjang masa simpan
menghadapi masalah dalam hal untuk mengatasi masalah tersebut buah manggis dari 7-8 hari
kualitas yang rendah dan masa dilakukan pengembangan tek- menjadi 25 hari, dan buah salak
simpan yang pendek. Sebagai nologi penyimpanan atmosfer dari 5-6 hari menjadi 17 hari
contoh, masa simpan buah terkendali (Controlled Atmosphere dengan tingkat kerusakan 20%.
manggis dan mangga hanya 7- Storage/CAS) dan pengemasan
8 hari dan salak 5-6 hari. Hal atmosfer termodifikasi (Modi- Sementara itu, teknologi MAP
ini berujung pada terbatasnya fied Atmosphere Packaging/ yang dikembangkan mampu
pemasaran dan daya saing yang MAP). Teknologi CAS dapat memperpanjang masa simpan
buah salak dari 5-6 hari menjadi benih bawang putih dataran produk mie yang memiliki kualitas
26 hari dengan tingkat kerusakan tinggi dari 5-6 bulan menjadi setara dengan mie dari terigu.
29%, dan buah mangga gedong hanya 3 bulan. Benih bawang Keunggulan mie nusantara antara
dari 7-8 hari menjadi 24 hari tanpa putih yang dihasilkan dengan lain tidak mengandung gluten,
kerusakan. Teknologi CAS dan metode thermal shock memiliki memiliki kandungan pati resisten
MAP telah diminati oleh beberapa daya tumbuh dan pertumbuhan (resistent starch) yang tinggi, dan
perusahaan/eksportir buah. tanaman lebih baik daripada benih indeks glikemik rendah sehingga
yang dihasilkan kelompok tani/ baik untuk kesehatan. Teknologi
Teknologi Pengeringan- penangkar pada penamaman di pengolahan mie nusantara sudah
Penyimpanan (Instore Drying) lapang (berdasarkan pertumbuhan mulai diterapkan di beberapa
Bawang Putih tanaman sampai dengan umur 30 sentra pangan lokal (Jawa Barat,
hari). Jawa Tengah, NTT, Maluku, dan
Upaya percepatan swasembada Papua) dan produknya sudah
bawang putih menghadapi kendala Inovasi Pascapanen Pertanian mulai dipasarkan.
karena terbatasnya benih akibat Mendukung Ketahanan
perawatan umbi (curing) bvawang Pangan
yang relatif lama dan lambatnya
pematahan dormansi. Balitbangtan Pangan lokal memiliki potensi
telah mengembangkan teknologi yang besar mendukung ketahanan
instore drying untuk curing dan pangan nasional. Terkait hal
penyimpanan serta pematahan tersebut, konsumsi pangan
dormansi bawang putih skala lokal perlu ditingkatkan melalui
lapang. Pada musim hujan, penerapan teknologi pengolahan.
penggunaan instore dryer Mie merupakan salah satu bentuk
dengan pemanas tambahan pangan dengan tingkat kesukaan
dapat mempercepat proses yang tinggi. Balitbangtan telah
curing bawang putih dari 10- mengembangkan teknologi pe-
15 hari dengan cara penjemuran ngolahan mie berbahan pangan
konvensional menjadi 4-5 hari. lokal yang diperkenalkan
sebagai mia nusantara. Teknologi
Penyimpanan benih bawang putih yang dikembangkan mampu
dengan metode thermal shock dapat menjadikan ubi kayu, sagu, jagung,
mempersingkat masa dormansi sorgum, dan hanjeli menjadi Produk mie nusantara
menggunakan bahan pangan lokal
Menteri Pertanian (depan) dalam acara launching bahan bakar nabati B100
tanggal 15 April 2019 di Kementerian Pertanian
Layanan Konsultasi Padi dan Perangkat lunak ini bermanfaat dan Nusa Tenggara Barat)
Inovasi Pemupukan pada memperbaiki: (a) teknik selama dua musim tanam. Hasil
Kawasan Pertanian di Era pengelolaan budi daya padi seperti validasi lapangan menunjukkan
Teknologi 4.0 jarak tanam dan pilihan varietas pemupukan tanaman padi dengan
yang sesuai untuk mengatasi memanfaatkan LKP meningkatkan
1.
Inovasi layanan konsultasi masalah hama penyakit utama, hasil gabah kering panen 0,2 t/ha
padi (b) menentukan target hasil di Jawa dan 0,6 t/ha di luar Jawa,
berdasarkan rata-rata hasil yang dibanding pemupukan dengan
Bekerja sama dengan lembaga pernah dicapai, (c) memberikan dosis kebiasaan petani. Tambahan
penelitian internasional, Ba- acuan rekomendasi takaran pupuk pendapatan dengan memanfaatkan
litbangtan telah mengem- N, P, dan K untuk mencapai LKP Rp 0,7 juta/ha di Jawa dan Rp
bangkan beberapa piranti target hasil yang ditetapkan, dan 2 juta/ha di luar Jawa. Peningkatan
untuk meningkatkan efisiensi (e) memberikan saran strategi hasil gabah dicapai dengan dosis
penggunaan pupuk pada padi pemupukan yang efisien (tepat pupuk yang relatif lebih sedikit.
sawah irigasi maupun padi takaran, tepat sumber, dan tepat Rata-rata penggunaan pupuk
sawah tadah hujan, yang luasnya waktu aplikasi). Kelebihannya N menggunakan inovasi PHSL
di Indonesia sekitar 7 juta ha. LKP selain untuk petani menurun dari 194 kg menjadi 94
Salah satu piranti tersebut adalah individual, juga dapat digunakan kg/ha di Jawa dan dari 112 kg
untuk Pemupukan Hara Spesifik oleh kelompok-kelompok tani menjadi 85 kg/ha di luar Jawa.
Lokasi (PHSL) yang dirilis dalam suatu kawasan, sehingga Penggunaan pupuk P2O5 menurun
oleh Menteri Pertanian pada penerapan teknologi menjadi dari 34 kg menjadi 20 kg/ha di
tahun 2011. Perangkat lunak lebih masif. Rekomendasi pupuk Jawa dan dari 33 kg menjadi 26
PHSL disempurnakan dengan untuk kelompok tani juga dapat kg/ha di luar Jawa. Penggunaan
memasukkan teknologi budi daya digunakan sebagai dasar pengisian pupuk K2O juga menurun dari
terbaik, seperti sistem tanam jajar RDKK. 25 kg menjadi 18 kg/ha di Jawa,
legowo dan varietas unggul baru tetapi tidak demikian di luar Jawa.
tahan hama dan penyakit. Piranti Validasi LKP untuk lahan sawah
lunak ini dinamakan “Layanan irigasi telah dilakukan di sembilan 2. Dampak penggunaan pupuk
Konsultasi Padi” (LKP) dan provinsi di Jawa (Jawa Barat, secara berlebihan
dapat diakses menggunakan Jawa Tengah, Jawa Timur) dan
smart phone maupun komputer luar Jawa (Sumatera Utara, Riau, Petani telah sejak lama
melalui http://webapps.irri.org/ Kalimantan Barat, Sulawesi mempedomani warna daun padi
lkp/id. Selatan, Sulawesi Tenggara, secara visual sebagai petunjuk
untuk mengetahui kesuburan subsidi pupuk tanpa mengurangi keterlambatan dan miskomunikasi
tanaman mereka. Kebanyakan produksi padi dan sekaligus mengenai penanaman,
petani memberikan pupuk urea mengefisienkan biaya produksi pemupukan, penyemprotan,
pada tanaman padi berlebihan gabah. pemanenan, pengeringan, dan
karena bagi mereka daun yang penjualan dapat diminimalkan.
berwarna hijau adalah tanda 3. Peranan penyuluh lapangan Koperasi dapat mengetahui
subur. Sebenarnya, jika pupuk semakin penting kebutuhan mingguan petani
urea diberikan secara berlebihan secara akurat dan menjadwalkan
mengakibatkan tanaman berwarna Memasuki era perdagangan bebas dengan baik, musim panen
hijau gelap, batang lemas, daun dan desentralisasi, pembangunan dapat dirotasi, harga lebih stabil,
tebal dan berair, sehingga rentan pertanian menghadapi berbagai sementara koperasi dapat menjadi
terhadap serangan hama dan tantangan dalam pemenuhan pengumpul dan pemasar langsung
penyakit. Pemberian pupuk kecukupan pangan, peningkatan produksi dari petani kepada
secara berlebihan memperlambat kesejahteraan petani, dan konsumen akhir. Peran tengkulak
pematangan gabah, melunaknya penyediaan lapangan kerja dan pengijon secara bertahap
jerami sehingga tanaman mudah melalui pengembangan usaha dapat dieliminasi. Untuk itu
rebah dan menurunkan kualitas dan sistem agribisnis berdaya dibutuhkan perubahan paradigma
gabah. Sebaliknya, kekurangan saing. Untuk mengelola usaha tani delivery system inovasi teknologi
pupuk menyebabkan tanaman dengan baik, petani memerlukan dari Puslit/Balit ke BBP2TP/
tumbuh kerdil, sistem perakaran berbagai sumber informasi, antara BPTP dan dari BPTP ke PPL di
terbatas, daun berwarna kuning, lain akses terhadap informasi BPP.
dan gabah cenderung cepat rontok. teknologi, kebijakan pemerintah,
Oleh karena itu, pengelolaan ketersediaan benih unggul, Dalam memperkenalkan inovasi
pupuk organik maupun pupuk prospek dan informasi pasar, teknologi baru, BPTP secara
anorganik untuk mendapatkan pengalaman petani lain, sehingga bertahap harus berubah dari
produksi optimum sangat penting. petani mampu memilih beberapa menggunakan model temu lapang,
pilihan tersedia yang sesuai pelatihan, atau sebagai nara
Pemberian pupuk kimia secara dengan situasi dan kondisi faktual sumber menjadi bekerja melalui
berlebihan juga pemborosan di lapangan. internet. Memperkenalkan inovasi
energi dan biaya, meningkatkan teknologi melalui demplot,
penggunaan pestisida untuk Peranan penyuluh lapangan di display varietas, dan temu lapang
pengendalian hama dan penyakit BPP menjadi penting karena memerlukan dana yang besar
tanaman, sehingga biaya produksi berperan dalam menyosialisasikan karena harus mendatangkan
gabah per satuan input menjadi inovasi teknologi yang relevan, banyak petani, jangkauan terbatas
lebih mahal, di samping terjadinya akurat, dan tepat waktu yang karena hanya petani di sekitarnya
pencemaran lingkungan. akan dimanfaatkan oleh petani yang bisa hadir, dan tidak efisien
Sebaliknya, tanaman yang dalam usaha menghasilkan karena lokasinya seringkali
kekurangan pupuk menyebabkan produk pertanian yang berkualitas berpindah-pindah setiap tahun,
potensi hasil tidak tercapai. Untuk dan berdaya saing. Salah satu sehingga adopsi teknologi tidak
itu, pengelolaan pupuk menjadi contoh, teknologi internet dapat sinambung. Metode penyuluhan
penting dalam menentukan dimanfaatkan untuk memberikan pertanian konvensional
produksi padi. Dengan informasi kepada para petani mengutamakan pertemuan
meningkatnya areal tanam padi, tentang pemeliharaan tanaman di lapang atau tatap muka.
kebutuhan dan subsidi pupuk maupun hewan, pemberian Paradigma ini memposisikan
akan terus meningkat. Tingginya pupuk dan pakan, irigasi, petani sebagai insan yang
subsidi pupuk yang dialokasikan ramalan cuaca, waktu tanam, belum “melek” informasi. Di
membebani anggaran pemerintah. dan harga pasar. Pemanfaatan sisi lain, petani di perdesaan
Penggunaan pupuk yang lebih internet menguntungkan petani sudah mulai memanfaatkan
rasional dan spesifik lokasi dalam advokasi dan koperasi. kemajuan teknologi informasi
diharapkan dapat menurunkan Dengan lancarnya arus informasi, dalam memenuhi kebutuhannya,
termasuk sarana produksi, sudah tersedia melalui web site 10,52%, Kalimantan 2,25%,
pemasaran dan harga pasar maupun diunggah secara gratis Maluku dan Papua 0,87%. Hal
menggunakan smartphone. melalui google play store. Dengan ini menunjukkan pengembangan
cara ini diharapkan adopsi kedelai di luar Jawa masih
Kebijakan terkait pengembangan teknologi Balitbangtan dapat lamban dan tidak sebanding
kawasan pertanian telah diinisiasi berlangsung secara masif pada dengan potensi lahan yang ada
sejak tahun 2012 dan diatur wilayah pengembangan berbasis dibandingkan dengan luas lahan
dalam Permentan 50/2012 korporasi petani. pertanian di Jawa yang semakin
yang mengalami beberapa menciut karena beralih fungsi
kali revisi menjadi Permentan Upaya Peningkatan Produksi untuk keperluan nonpertanian.
18/2018. Penguatan pada aspek Kedelai Nasional
pemberdayaan petani dalam suatu Untuk merealisasikan target
kelembagaan ekonomi petani Konsumsi kedelai di Indonesia swasembada kedelai pada tahun
berbadan hukum (korporasi terus meningkat setiap tahun, 2025, pemerintah telah menyusun
petani). Presiden mengarahkan dengan rata-rata kebutuhan 2,3 rencana pencapaian sasaran
agar petani berkumpul dalam skala juta ton per tahun, sedangkan yang dituangkan dalam grand
besar dan mengelola aktivitas produksi rata rata dalam 5 tahun strategi percepatan peningkatan
hulu hilir, menggunakan aplikasi terakhir hanya 0,98 juta ton atau produksi kedelai dalam periode
modern, mendistribusikan produk 43% dari kebutuhan sehingga 2015-2045. Sasaran jangka
secara modern (melalui aplikasi), sisanya 57% harus diimpor. Luas pendek (2015-2019) yaitu
dan berupaya meningkatkan panen kedelai tertinggi 1,6 juta tercapainya peningkatan produksi
ekspor. hektar pernah dicapai pada tahun kedelai sebesar 2.453.851
1992 dan pada tahun 2015 luas ton dan berkurangnya impor
4. Rekomendasi kebijakan panen turun tajam menjadi hanya (hanya 200.000 ton). Sasaran
614 ribu hektar. jangka menengah (2020-2025)
Ke depan, teknik pendampingan tercapainya swasembada kedelai
kawasan pertanian terutama Selama 20 tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 dengan produksi
komoditas padi perlu diperkaya penurunan luas panen 61,62% sebesar 2.960.993 ton. Sasaran
dengan memanfaatkan aplikasi atau rata-rata 4,05% per tahun. jangka panjang (2021-2045)
teknologi yang relevan dan Penurunan luas panen terbesar tercapainya surplus kedelai
sudah tersedia seperti Kalender terjadi di Sumatera 85% (dari dan produksi pada tahun 2045
Tanam untuk memprediksi 480.714 ha menjadi 68.619 diharapkan 7.695.000 ton dengan
perubahan cuaca yang tidak ha), Jawa 59% (dari 879.650 ha surplus sebesar 2.908.360 ton.
menentu, informasi ketersediaan menjadi 358.070 ha), Sulawesi
benih unggul, perangkat lunak 48% (dari 124.551 ha Pertumbuhan produksi kedelai
(software) maupun alat uji cepat menjadi 64.616 ha), Kalimantan nasional pada tahun 2014 adalah
pemberian pupuk spesifik lokasi 40,42% (dari 23.148 ha menjadi 12,18% dan tahun 2015 hanya
seperti PUTS, PUTK, dan LKP, 13.791 ha), Bali dan Nusatenggara 0,89 %. Produksi tertinggi terjadi
diagnosis serangan hama dan (NTB, NTT) 31,98% (dari di Jawa Timur, yaitu 35,81%
penyakit utama serta rekomendasi 152.388 ha menjadi 103.657 dari produksi nasional, diikuti
pengendalian seperti Rice Doctor ha), sedangkan Maluku dan oleh Jawa Tengah dan NTB.
dan lain-lain. Semua inovasi Papua relatif stabil (dari 5.255 ha Produktivitas kedelai secara
tersebut dapat saling melengkapi menjadi 5.342 ha). nasional pada tahun 2015 rata-
antara yang satu dengan lainnya. rata 1,57 ton/ha sedangkan pada
Pelatihan penyuluh lapangan dan Luas panen kedelai terbesar tahun 1992 baru mencapai 1,12
petani tidak lagi tentang teknik pada tahun 2015 terjadi di Jawa ton/ha (meningkat rata-rata
budi daya dan pascapanen, tetapi seluas 358.070 ha atau 58,31% 2,16% per tahun). Pada tahun
dengan konten penggunaan dan dari total luas panen, diikuti 2015 produktivitas kedelai di
pemanfaatan berbagai perangkat oleh Nusatenggara 16,88%, beberapa daerah sudah di atas 2
lunak teknologi informasi yang Sumatera 11,17%, Sulawesi ton/ha, terutama di Jawa Tengah
dan sebagian di Sulawesi Tengah, terdapat 30 varietas tetapi hanya tenaga kerja, kekurangan
dan perlu ditingkatkan lagi hingga Anjasmoro yang masuk ke dalam ketersediaan benih, dan
mencapai potensi hasil 3 ton/ha. peringkat lima besar pada tahun rendahnya pengetahuan
2015, sedangkan varietas lainnya petani setempat dalam
Rendahnya produktivitas kedelai di bawah 4,57%. Dari data ini budi daya kedelai spesifik
di tingkat petani disebabkan dapat disimpulkan bahwa luas lokasi. Kelangkaan tenaga
oleh belum optimalnya sebaran tiap varietas unggul baru kerja belum diimbangi oleh
penerapan teknologi spesifik kedelai rakitan Balitbangtan pengembangan dan penerapan
lokasi dibandingkan dengan (yang dilepas 16 tahun yang lalu alat-mesin pertanian di
potensi produktivitas beberapa atau setelah tahun 2000) masih daerah pengembangan baru.
varietas unggul kedelai yang rendah, di bawah 4,57% (kecuali Pertanaman kedelai di lahan
dapat mencapai 3,50 ton/ha Anjasmoro). sawah pada MK II sangat luas
dengan pendekatan pengelolaan dan membutuhkan banyak
tanaman terpadu (PTT), termasuk Oleh karena itu, upaya benih. Akibat ketiadaan benih,
penggunaan varietas unggul peningkatan produktivitas kedelai petani memberakan lahannya.
sebagai salah satu komponen PTT. nasional perlu menggunakan Masalah ini dapat dipecahkan
Hingga tahun 2015, pemerintah varietas unggul baru selain sumber dengan mengembagnkan
telah melepas 87 varietas unggul pertumbuhan produksi. daerah mandiri benih
kedelai yang sebagian besar dengan sistem “jabalsim”
dihasilkan oleh Kementerian 1. Sumber pertumbuhan produksi dengan pengaturan pola
Pertanian melalui Balitbangtan. tanam antara lahan kering
Varietas kedelai yang pertama Sumber pertumbuhan produksi dan lahan sawah. Sulitnya
dilepas yaitu varietas Otau pada kedelai secara nasional antara memperoleh benih unggul
tahun 1918 hingga varietas lain (1) peningkatan produktivitas di lapangan menyebabkan
Devon-1 yang dilepas pada (hasil ton/ha), (2) perluasan areal petani menggunakan benih
tahun 2015 yang masing-masing tanam melalui peningkatan indeks asalan yang dibeli dari pasar
memiliki keunggulan spesifik pertanaman (IP) dan pembukaan atau sortiran dari hasil panen
lokasi. lahan baru, (3) peningkatan sendiri musim sebelumnya.
pemeliharaan tanaman dari Daya simpan benih kedelai
Data sebaran varietas kedelai pada cekaman biotik dan abiotik, (4) hanya sekitar 3 bulan sehingga
tahun 2014-2015 menunjukkan menekan kehilangan hasil pada produsen atau penangkar
hingga tahun 2015 dengan luas saat panen dan pascapanen, dan benih kurang berminat karena
panen total 532.818 ha, peringkat (5) peningkatan stabilitas hasil jika permintaan benih tidak
lima besar adopsi varietas kedelai kedelai. pasti. Oleh karena itu perlu
adalah varietas Anjasmoro dikembangkan kawasan
(dilepas tahun 2001) dengan luas a. Peningkatan produktivitas. mandiri benih melalui sistem
tanam 40,20%, varietas Wilis Peningkatan hasil kedelai dapat produksi benih berbasis
(dilepas tahun 1983) dengan luas diupayakan melalui introduksi korporasi antarlapang dan
tanam 23,54%, varietas Grobogan varietas unggul baru dengan musim (jabalsim) untuk
(dilepas tahun 2008) dengan luas produktivitas minimal 3 ton/ keberlanjutan penyediaan
tanam 8,36%, varietas Baluran ha untuk meningkatkan daya benih bagi petani dengan
(dilepas tahun 2002) dengan saing kedelai dengan palawija harga terjangkau.
luas tanam 5,06%, dan varietas lainnya, yang didukung oleh c. Pengendalian cekaman biotik
Burangrang (dilepas tahun 1999) teknologi budi daya dengan dan abiotik. Upaya untuk
dengan luas tanam 4,57%. Sisanya pendekatan PTT. Di sisi lain, menekan cekaman organisme
adalah gabungan varietas unggul keterampilan budi daya kedelai pengganggu tanaman (OPT)
lain 9,61% dan varietas lokal di tingkat petani memerlukan dan cekaman lingkungan
8,65%. pelatihan dan pendampingan. (abiotik) dapat dilakukan
b. Perluasan areal tanam. dengan sistem peringatan dini
Varietas unggul baru kedelai Pengembangan kedelai di areal (early warning system) dan
hasil penelitian Balitbangtan baru menghadapi beberapa penggunaan pestisida kimiawi
yang dilepas setelah tahun 2000 masalah, antara lain kelangkaan maupun organik dan on the
spot control melalui economic korporasi antarlapang dan harga pasar terjamin. Dengan
outbreak system (terjemahkan musim, dan (d) membangun demikian perlu pembatasan
ke Bahasa Indonesia). Dengan kelembagaan petani impor kedelai dengan memacu
demikian, sebelum serangan produsen benih kedelai untuk peningkatan produksi dalam
OPT meluas sudah dapat mewujudkan Desa Mandiri negeri secara bertahap sejalan
dibasmi. Introduksi pestisida Benih. dengan penurunan volume
organik sangat dibutuhkan b. Beberapa varietas unggul baru impor.
seperti Agrimet dan PPC Nano. memiliki produktivitas di
Khusus pestisida organik yang atas 2 ton/ha dengan potensi 3. Rekomendasi kebijakan
juga berfungsi sebagai pupuk hasil di atas 3 ton/ha dan
organik sudah ditemukan PPC umur panen sangat genjah. a. Pengembangan inovasi tek-
Nano berbahan kedelai dengan Misalnya varietas Gema nologi kedelai yang diterapkan
daya simpan hingga 3-4 tahun dengan produktivitas 2,47 ton/ dengan pendekatan PTT dan
tanpa perubahan daya basmi. ha sementara potensi hasilnya penggunaan varietas unggul
d. Menekan kehilangan hasil saat 3,06 ton/ha dan umur panen baru potensi hasil tinggi
panen dan pascapanen. Panen 73 hari. Varietas Biosoy-1 (3,0 ton/ha) melalui bantuan
dan penanganan hasil panen di dan Biosoy-2 yang dilepas benih bersubsidi, terutama
tingkat petani masih didominasi pada tahun 2019 juga cukup pada wilayah yang masih
oleh cara tradisional yang prospektif dengan potensi hasil menggunakan varietas lokal
mengakibatkan kehilangan 3,6 ton/ha, biji besar dengan dan varietas unggul lama.
hasil cukup tinggi. Oleh bobot 22,5 gram/100 biji. b. Pengembangan sistem
karena itu, untuk menekan Hasil uji coba sebagai bahan produksi benih kedelai
kehilangan hasil pada tahapan baku tempe cukup baik dengan berbasis korporasi antarlapang
ini diperlukan alat-mesin penampilan jamur lebih putih, dan musim melalui program
pertanian berupa harvester dan proses permentasi lebih cepat, Desa Mandiri Benih,
thresher. dan memiliki rasa agak manis. menggunakan varietas unggul
e. Peningkatan stabilitas hasil. c. Harga kedelai yang fluktuatif yang sudah terbukti berdaya
Pemanfaatan sumber per- perlu mendapatkan perhatian hasil tinggi melalui uji coba
Dtumbuhan produksi kedelai pemerintah untuk menarik di suatu wilayah dengan
tersebut di atas akan berujung minat petani mengusahakan bantuan subsidi benih untuk
pada peningkatan stabilitas komoditas pangan ini. pengembangan pada skala luas
hasil dan produksi secara Penanaman kedelai yang hanya dan berkelanjutan.
nasional. pada musim-musim tertentu c. Percepatan proses diseminasi
dan puncak tanam umumnya dan adopsi teknologi guna
2. Faktor penunjang pada MK II berpengaruh meningkatkan produktivitas
terhadap kontinuitas suplai benih sumber, dan
a. Optimalisasi pemanfaatan produk. Seringkali terjadi pendistribusian benih kedelai
sumber pertumbuhan produksi kelebihan produksi di satu sisi kepada pengguna melaui
harus didukung oleh: (a) dan kelangkaan produksi di sisi pengembangan program Desa
penerapan inovasi PTT dengan lain, apalagi adanya kedelai Mandiri Benih Kedelai melalui
penerapan varietas unggul baru impor di pasaran. sistem produksi benih berbasis
dengan potensi hasil tinggi d. Di Indonesia, kedelai korporasi antarlapang dan
spesifik agroekosistem, (b) diusahakan pada musim musim (Jabalsim) di sentra
percepatan proses diseminasi tertentu sehingga ketersediaan pengembangan kedelai dan
dan adopsi inovasi teknologi produk di pasaran tidak areal bukaan baru.
spesifik lokasi, (c) menjamin kontinu setiap bulan. Hal ini d. Fasilitasi pelatihan bagi
keberlanjutan penyediaan yang dijadikan alasan untuk penangkar benih kedelai
benih varietas unggul baru melakukan impor kedelai dan petani produsen calon
melalui pengembangan sistem walaupun bisa diantisipasi benih, peningkatan peran
produksi benih berbasis selama permintaaan dan UPBS dan bantuan alat-mesin
pertanian untuk meningkatkan pada sistem tumpangsari dan Agrimet diberikan dengan
produktivitas dan mutu benih jagung, kedelai, dan padi gogo cara disemprotkan pada
kedelai bersertifikat saat ini masih kurang padahal permukaan daun (foliar spray)
e.
Interaksi antara potensi selsin meningkatkan hasil juga dengan dosis 15 ml/liter air.
genetik (G), adaptasi terhadap dapat meningkatkan mutu biji Pupuk organik (PPC Nano)
lingkungan (E), dan potensi jagung, kedelai, dan padi gogo. disemprotkan pada tanaman
pasar dan permintaan, serta Penggunaan pupuk hayati dapat saat berumur 20, 35, dan 50
respon petani (M) dalam pola mengefisienkan penggunaan HST untuk kedelai, dan pada
perakitan varietas unggul baru pupuk kimia, menyuburkan umur 30, 50 dan 70 HST untuk
kedelai sangat dibutuhkan tanah, dan aman bagi lingkungan. tanaman jagung dan padi
guna meningkatkan Farmers Oleh karena itu pemerintah perlu gogo dengan dosis 10-15 ml/
Willingness to Accept (WTA) mendorong pengembangan pupuk liter air. Pengendalian hama
dan Consumers Willingness to hayati, terutama untuk tanaman
dan penyakit dilakukan sesuai
Pay (WTP), termasuk sektor jagung, kedelai, dan padi gogo
kebutuhan apabila diperlukan.
industri pangan sebagai bagian yang umumnya ditanam pada
c. Dengan menerapkan teknologi
dari Double Track Approach. lahan marginal yang relatif kurang
pupuk hayati (Provibio dan
subur agar produktivitas tanaman
Agrimet) dan pupuk organik
Peningkatan Produktivitas dan pendapatan petani dapat
Tanaman Pangan dengan (PPC Nano), produktivitas
ditingkatkan.
Sistem Tumpangsari jagung, kedelai, dan padi
gogo yang ditanam secara
2. Rekomendasi kebijakan
Pada tahun 2018, Direktorat tumpangsari dapat ditingkatkan
Jenderal Tanaman Pangan, masing-masing 630-760 kg/
a. Setelah padi dipanen segera
Kementerian Pertanian, telah ha, 530 kg/ha, dan 510 kg/ha,
dibuat bedengan pada setiap
menjadikan sistem tanam lebih tinggi daripada teknologi
petakan sawah dengan ukuran
tumpangsari sebagai salah satu budidaya tumpangsari cara
8 m x panjang petakan. Lebar
program peningkatan produksi petani.
parit antarbedengan 40 cm
tanaman pangan, khususnya dengan kedalaman 30 cm,
padi gogo, jagung, dan kedelai. Produksi Benih Sumber Padi,
dan tanah tidak diolah (TOT).
Program tersebut dapat dijalankan Jagung, dan Kedelai
Setelah jerami dibabat, lahan
melalui rekayasa sistem tanam
disemprot dengan herbisida
yaitu dengan sistem tumpangsari. Komoditas tanaman pangan
Ally plus untuk mengendalikan
Kendala pada sistem tumpangsari diprediksi akan mengalami
gulma.
adalah persaingan di antara dua kenaikan harga secara signifikan
b. Tanam dilakukan dengan cara
atau lebih jenis tanaman yang jika produksi dalam kurun
dibudidayakan, terutama dalam tugal, jarak tanam jagung 80
waktu 2010-2050 tidak dapat
penyerapan air, unsur hara, cm x 20 cm, kedelai 40 cm x ditingkatkan. Dalam rentang
dan cahaya. Untuk menekan 15 cm, dan padi gogo 20 cm x waktu tersebut penduduk
persaingan tanaman dalam 15 cm. Setelah tanam, setiap dunia diperkirakan meningkat
penyerapan cahaya dan unsur barisan lubang biji ditutup menjadi 2,3 miliar jiwa sehingga
hara dapat dilakukan dengan cara dengan kompos. Pupuk Urea permintaan pangan juga akan
mengatur jarak tanam. Pupuk dan Phonska diberikan pada meningkat. Upaya pemenuhan
hayati dan pupuk organik diberikan saat tanaman berumur 10 HST kebutuhan pangan dunia dapat
dengan cara penyemprotan dengan cara dilarik di samping dilakukan dengan beberapa cara,
pada permukaan daun masing- barisan tanaman. Pupuk diantaranya melalui peningkatan
masing komoditas yang ditanam, hayati Provibio untuk kedelai intensitas tanam dengan perbaikan
sehingga tidak terjadi persaingan diberikan pada saat tanaman kualitas benih dan efisiensi
penyerapan hara dari pemupukan berumur 20, 35, dan 50 HST. penggunaan input budi daya
yang diberikan melalui tanah. Pupuk hayati Agrimet untuk seperti air, pupuk, dan pestisida.
tanaman jagung dan padi gogo
1. Pemanfaatan pupuk hayati diberikan pada 25, 45 dan 65 Upaya peningkatan produksi
Pemanfaatan pupuk hayati HST. Pupuk hayati Provibio pangan, khususnya padi, awalnya
didorong oleh revolusi hijau oleh Phakopsora pachyrhizi, dan untuk menambah luas lahan baku
setelah ditemukan varietas hawar bakteri oleh Pseudomonas pertanian, kalah berpacu dengan
unggul baru yang responsif savastanoi pv. kecepatan alih fungsi lahan
terhadap pemupukan anorganik pertanian. Diversifikasi pangan
dosis tinggi terutama urea. Di Peningkatan produksi pangan berhenti pada pencanangan dan
Indonesia, inovasi revolusi terutama padi sejak revolusi hijau pameran makanan nonberas.
hijau diadopsi dalam bentuk ditopang oleh penggunaan pupuk Diversifikasi pangan tetap menjadi
paket teknologi yang dikemas anorganik dan pestisida organik salah satu upaya peningkatan
dalam Panca-Usaha Tani yang sintetik secara massal dan terus- ketersediaan pangan, tetapi
mencakup: (1) penggunaan benih menerus. Di satu sisi, hal ini cepat sumber karbohidrat alternatif
unggul baru, (2) cara bercocok meningkatkan produksi, namun di selain padi dan jagung seperti ubi
tanam yang tepat, (3) penggunaan
sisi lain berdampak buruk terhadap kayu dan sorgum tidak masuk
air irigasi, (4) pemupukan, dan
kelestarian dan keseimbangan komoditas strategis. Jagung
(5) pemberantasan hama dan
lingkungan. Serangan hama meskipun menjadi komoditas
penyakit. Untuk menerapkan
dan penyakit dipengaruhi oleh strategis, tetapi produksinya
Panca-Usaha Tani di lapangan,
kesimbangan antara jenis hama, lebih banyak untuk pakan ternak,
pemerintah mendorong gerakan
penyakit, lingkungan (inang salah sedangkan jagung konsumsi untuk
Bimbingan Massal (BIMAS)
yang telah berhasil meningkatkan satunya), dan cara budi daya. diversifikasi kurang diperhatikan.
produksi padi nasional sampai Penggunaan pupuk anorganik
tercapainya swasembada beras dan pestisida organik sintetik Dari era BIMAS sampai UPSUS,
untuk pertama kalinya pada secara intensif dalam jangka upaya peningkatan produksi
tahun 1984, jagung pada tahun panjang menyebabkan terjadinya pangan lebih banyak melalui
2017, sedangkan kedelai belum proses degradasi kesuburan lahan intensifikasi. Dalam pelaksanaan
mencapai swasembada sampai terutama lahan sawah, dimana intensifikasi dikembangkan paket
saat ini. terjadi penurunan kualitas sifat teknologi sampai pendekatan
fisik, anorganik, dan biologi tanah pengeloaan tanaman terpadu
Sesuai peta jalan menuju lumbung yang berimbas pada penurunan (PTT) untuk menyusun paket
pangan 2045, swasembada kualitas tanah. Perubahan cara teknologi spesifik lokasi sesuai
kedelai dijadwalkan tercapai budi daya sejak revolusi hijau kondisi biofisik dan sosial ekonomi
pada 2020 jika tidak ada kendala telah mengubah keseimbangan untuk meningkatkan efisiensi dan
yang berarti. Intensifikasi padi, faktor yang mempengaruhi keberlanjutan usaha tani. Akhir-
jagung, dan kedelai berhasil perkembangan hama dan penyakit. akhir ini, teknik budi daya yang
meningkatkan produksi, tetapi Penggunaan pupuk anorganik dan diterapkan kembali dalam bentuk
disertai dengan peningkatan pestisida kimia secara berlebihan paket teknologi dengan branding
serangan hama dan penyakit dan terus menerus dalam baru seperti Jarwo Super, Largo
tanaman. Wereng batang cokelat jangka panjang menyebabkan Super, Salibu, Budena, Kepas, dan
dan penyakit yang disebabkan menurunnya efisiensi produksi, lain lain. Penerapan intensifikasi
oleh virus yang ditularkan pada biaya usaha tani, dan menggaggu menargetkan pencapaian
tanaman padi, yaitu penyakit
kesehatan petani. produktivitas tinggi sebagai salah
hawar daun dan penyakit hawar
satu faktor yang menentukan
pelepah pada jagung hibrida.
1. Kritik terhadap kebijakan saat peningkatan produksi.
Hama dan penyakit pada tanaman
ini
kedelai lebih banyak, diantaranya
Penerapan intensifikasi yang
ulat grayak S. litura, pelipat daun
Upaya pemenuhan kebetuhan menargetkan pencapaian
C. chalcites, penggulung daun L.
indicata, kepik hijau N. viridula, padi, jagung, dan kedelai dari produktivitas tinggi untuk
kepik cokelat R. linearis, kutu produksi dalam negeri diupayakan mempersempit senjang hasil
kebul B. tabaci, dan pengisap daun melalui program ekstensifikasi, antara potensi hasil varietas unggul
Empoasca sp. Penyakit tanaman intensifikasi, dan diversifikasi. dengan hasil aktual di tingkat
kedelai disebabkan oleh cendawan Ekstensifikasi melalui pencetakan petani mendorong penggunaan
Sclerotium rolfsii, karat daun sawah baru berjalan sangat lambat input pupuk kimia, terutama
urea dan penggunaan pestisida jenis pupuk dan pestisida Peningkatan Nilai Tambah
organik sintetik yang mempunyai hayati telah dihasilkan Dan Daya Saing Tebu
daya bunuh hama target dengan oleh lembaga riset nasional Indonesia
cepat. Pemupukan urea yang maupun perguruan
berlebihan menyebabkan tanaman tinggi, namun belum Rekomendasi kebijakan ini
tumbuh subur, meningkatkan banyak dikembangkan. disusun sebagai penunjang agar
kelembaban di bawah kanopi dan Konsorsium Pupuk Hayati agroindustri berbasis perkebunan
sel daun sangat disukai oleh hama Unggulan Nasional telah dapat berlangsung sesuai dengan
maupun penyakit. Kelembaban menghasilkan formula harapan, antara lain:
di bawah kanopi di atas 70% pupuk hayati Agrimeth,
meningkatkan kelulushidupan LOB, Provibio, Biosoy. 1. Kebijakan internal Kemen-
nimfa wereng batang cokelat. Formula pestisida hayati terian Pertanian
Penggunaan pestisida organik yang perlu dicoba di
sintetik yang tidak berdasarkan lapangan diantaranya a. Melakukan revisi untuk
ambang kendali, sesuai hasil Tribas, Virgra, SBM, sinkronisasi antara
pengamatan, dapat menyebabkan BeBas, Trichol-8, dan visi, misi, dan program
fenomena kepadatan populasi Eugenol. Direktorat Pengolahan
yang meningkat setelah aplikasi dan Pemasaran Hasil
2. Dari hasil pengujian lapang
pestisida (resurgen) karena Perkebunan, Direktorat
dapat direkomendasikan:
musuh alami juga ikut terbunuh. (1) Biopestisida Tribas Jendral Perkebunan.
Pemakaian bahan aktif pestisida dapat menurunkan tingkat b. Kementerian Pertanian
yang sama secara terus menerus infeksi penyakit hawar mengupayakan regulasi
menyebabkan serangga kebal daun dan hawar pelepah tambahan pendapatan
(resisten) terhadap bahan aktif pada beberapa tetua jagung petani dari nilai tambah
tersebut. hibrida; (2) Biopestisida yang dikembangkan oleh
Virgra, SBM, dan BeBas perusahaan pengolah bahan
2. Rekomendasi kebijakan dapat menekan populasi baku.
1. Dalam upaya menghindari hama ulat grayak S. litura, c. Kementerian Pertanian
dampak yang tidak pelipat daun C. chalcites, mengupayakan keberlan-
diinginkan, dimensi penggulung daun L. jutan program integrasi
kelestarian lingkungan indicata, kepik hijau N. tebu-sapi dalam bentuk
menjadi faktor utama viridula, kepik cokelat gerakan.
gerakan perubahan dari R. linearis, kutu kebul B. d. Perlu dikembangkan
revolusi hijau menjadi tabaci, dan pengisap daun kebijakan tentang
Empoasca sp. Biofungisida insentif bagi petani
revolusi hijau lestari.
dari minyak cengkeh yang mengembangkan
Pupuk dan pestisida hayati
dapat menekan intensitas bioindustri berbasis inovasi
memiliki prospek yang
penyakit tanaman kedelai teknologi tebu, antara lain
baik untuk dikembangkan,
cendawan Sclerotium dalam bentuk fasilitasi
karena semakin diminati
rolfsii, karat daun akses ke berbagai lembaga
oleh petani, terutama Phakopsora pachyrhizi,
petani muda. Aplikasi terkait dengan penjualan,
dan hawar bakteri
pestisida hayati dalam pembelian sarana
yang disebabkan oleh
jangka panjang diharapkan prasarana, dan keuangan
Pseudomonas savastanoi
dapat mengurangi serangan (koperasi, bank, perusahaan
pv. Glycinea; (3) Aplikasi
hama dan penyakit, distributor, dan lain-lain).
Agrimet cair selain sebagai
memulihkan lingkungan e. Kementerian Pertanian
pupuk hayati juga efektif
yang sudah terpolusi oleh menekan penyakit virus memberikan kemudahan
pestisida kimia untuk pada tanaman padi fase kepada pabrik gula
pencapaian swasembada vegetatif hingga generatif yang ingin melakukan
pangan. Saat ini berbagai awal. diversifikasi dan mengem-
menjadi setengah jadi melalui integrasi kelapa sawit dan toleran naungan seperti umbi
(industri dasar). tanaman pangan (padi, jagung, porang (Amorphopallus
kedelai. dan umbi-umbian) onchophillus), ubi jalar
4. Pengendalian dampak ling- menuju program perkebunan (Ipomoea batatas), padi gogo,
kungan. berkelanjutan masih memerlukan dan beberapa varietas kedelai
Pengembangan komoditas beberapa perbaikan, yaitu: toleran naungan (Dena-1 dan
perkebunan pada lahan rawa 1.
Penentuan kriteria umur Dena-2) sebagai tanaman sela
perlu didukung dengan kajian peremajaan kelapa sawit yang kelapa sawit.
amdal, antara lain perubahan sebelumnya terlalu lama, yaitu 5. Khusus pada lahan sawit
agroekosistem hutan dari 25 tahun bagi tanaman yang dengan tingkat erosi yang
heterogen menjadi homogen, tidak berproduksi dengan baik. cukup tinggi atau lahan
kerusakan lahan dengan Sebaiknya bisa dilakukan pada endemik jamur Ganoderma
terangkatnya lapisan pirit ke umur 5 tahun yang didahului spp pada TBM 1-4, selain
permukaan tanah, risiko banjir, dengan monitoring produksi penggunaan tanaman pangan
dan limbah padat dan cair dari sawit mulai pada umur 3 tahun, sebagai tanaman sela perlu
industri dasar. terutama pada pertanaman penambahan baris tanaman
sawit yang berasal dari benih penutup tanah seperti
5. Kebijakan pedoman serasi tidak bermutu. Crotalaria juncea.
Kebijakan pemerintah 2. Dari 5,8 juta ha lahan sawit milik 6.
Mengefektifkan peran ke-
tentang Pedoman Serasi perlu rakyat, sekitar 4 juta ha atau lembagaan petani dengan
mengakomodasi komoditas 80% tidak memiliki legalitas, meningkatkan kapasitas
perkebunan, baik dalam jangka sehingga menghambat pelak- SDM melalui pelatihan, pen-
pendek, jangka menengah, sanaan program peremajaan dampingan, dan pengawalan.
maupun jangka panjang. sawit. Oleh karena itu, Program demplot peremajaan
perlu pendampingan dalam Ditjen Perkebunan perlu
6. Penerbitan Peraturan Peme- pengurusan legalitas lahan dibangun tersebar di wilayah
rintah sawit agar bisa lebih peremajaan.
Peraturan Pemerintah sebagai cepat, mengingat rumitnya 7. Pengaturan dan pelaksanaan
turunan Undang-undang kelengkapan dokumen yang program peremajaan dan
Sistem Pertanian Berkelanjutan diperlukan. ISPO perlu disinergikan dari
perlu segera diterbitkan,
3. Pola integrasi kelapa sawit tingkat pusat sampai ke daerah
disosialisasikan, dan
dengan jagung pada TBM 1 penerima bantuan peremajaan.
diterapkan serta perlu dibuat
dan 2 lebih menguntungkan
aturan turunan khususnya
dibandingkan dengan tanaman Mendorong Kebangkitan
terkait dengan pengembangan
pangan lainnya seperti padi Komoditas Vanili
tanaman perkebunan pada
dan kedelai. Oleh sebab itu,
lahan rawa.
pada lahan dan iklim yang 1. Pembangunan kebun induk
sesuai untuk jagung sebaiknya vanili di daerah pengembangan
7. Penerbitan Peraturan Daerah
tidak memilih tanaman pangan diperlukan untuk
Diperlukan Peraturan Daerah
lainnya. Kebutuhan benih menghasilkan benih dan bahan
(Perda) mengenai tata ruang
jagung dan tanaman pangan tanaman bagi pengembangan
tanaman perkebunan apada
lain sebaiknya menjadi bagian vanili dengan syarat- syarat
lahan rawa yang sinkron
dalam paket bantuan dana pengelolaan tertentu. Dalam
dengan regulasi nasional.
peremajaan. pengelolaannya dilakukan
seleksi terhadap pohon- pohon
Integrasi Kelapa Sawit- 4. Pada TBM 3 dan 4, dengan
yang berpotensi sebagai
Tanaman Pangan keterbatasan intensitas caha-
tanaman induk terpilih.
ya matahari disarankan meng-
gunakan tanaman pangan 2.
Pembinaan dan sosialisasi
Implementasi kebijakan pere-
dengan varietas unggul sistem sertifikasi benih vanili
majaan kelapa sawit, terutama
era industri 2.0-3.0 dalam bentuk Payung hukum pengembangan kendala dan permasalahan: (a)
traktor roda dua dan traktor roda mekanisasi pertanian saat ini infrastuktur pendukung usaha tani
empat untuk pengolahan tanah, adalah PP No. 81/2001 tentang (jaringan irigasi dan drainase)
pompa air untuk irigasi, rice Alat dan Mesin Budidaya dan jalan usaha tani yang belum
transplanter untuk tanam padi dan Tanaman, dan PP No. 41/2011 memadai; (b) luas petakan lahan
combine harvester untuk panen tentang Alat dan Mesin Peternakan yang bervariasi; (c) kinerja
padi. Di antara teknologi dominan dan Kesehatan Hewan. Kedua PP kelembagaan yang terkait dengan
mekanisasi era industri 2.0 yang mengatur penyelengaraan alat- bidang mekanisasi belum optimal;
sudah dilisensikan Balitbangtan mesin pertanian oleh Pemerintah (d) jumlah dan kompetensi SDM
kepada industri alat- mesin Kabupaten/Kota berdasarkan di bidang mekanisasi pertanian
pertanian yaitu rice transplanter pedoman, norma, dan standar (petani, penyuluh) masih kurang;
jajar legowo, mini combine yang diatur dalam Peraturan (e) belum dilakukan spesifikasi
harvester, mesin pengolah tanah Menteri Pertanian (Permentan). lokasi dan jenis alat-mesin
multiguna, rotatanam, mesin Permentan tentang pedoman pertanian; (f) sistem data dan
penyiang bermotor, pemipil pelaksanaan yang diperintahkan informasi mekanisasi pertanian
jagung berkelobot, mesin panen oleh PP 81/2001 telah diterbitkan masih terbatas dan tidak up to
multikomoditas, dan pompa antara lain: (1) Permentan 65/2006 date; dan (g) belum ada sistem
air hibrid. Sebagai antisipasi tentang Pedoman Pengawasan dukungan kredit pembiayaan yang
penerapan teknologi mekanisasi Pengadaan, Peredaran, dan mudah dijangkau oleh pemakai
pertanian era industri 4.0 sejak Penggunaan Alat dan atau alat-mesin pertanian. Sementara
tahun 2017 Balitbangtan mulai Mesin Pertanian; (2) Permentan keberhasilan pengembangan
mengembangkan beberapa 05/2007 tentang Syarat dan Tata mekanisasi pertanian 4.0
prototipe, yaitu mesin robot Cara Pengujian dan Pemberian memerlukan prasyarat utama yang
tanam padi, drone penebar benih Sertifikat Alat dan Mesin Budi harus dipenuhi, yaitu kesesuaian
padi, pupuk granul, dan pestisida, Daya Pertanian; (3) Permentan jenis dan level teknologi
autonomous tractor, autonomous 25/2008 tentang Penumbuhan mekaninsasi dengan luas dan
boat tractor, dan aplikasi UPJA dan Pengembangan Usaha Jasa agroekosistem lahan (selektif),
smart mobile. Alat dan Mesin Pertanian; dan pemahaman dan pengelolaan
(4) Permentan 39/2008 tentang teknologi alat-mesin pertanian,
Mengingat bervariasinya kondisi
Pembentukan Lembaga Sertifikasi infrastruktur, SDM (petani dan
agroekologi wilayah, luas
Produk Alat dan Mesin Pertanian. penyuluh), dan kelembagaan
kepemilikan lahan petani, sosial,
pendukung.
budaya, tingkat keterampilan,
Kebijakan tentang pengembangan
kearifan, dan pengetahuan petani
mekanisasi pertanian 4.0 masih Dari hasil kajian Komisi
maka penerapan mekanisasi
terbatas pada Kepmentan nomor Pengembangan Mekanisasi
pertanian berbasis teknologi
382/KPTS/OT.050/M/05/2019 Pertanian maka isu aktual yang
4.0 perlu dilakukan secara
tentang Tim Kerja Pertanian mempengaruhi pengembangan
selektif-progresif dalam rangka
4.0. Tugas pokok tim tersebut alat-mesin pertanian pertanian di
mewujudkan pertanian maju,
adalah: (1) membangun model Indonesia pada tahun 2019 adalah
mandiri, dan modern. Hasil
pertanian modern dari hulu arah kebijakan pengembangan
gabungan antara teknologi
sampai hilir (terintegrasi); mekanisasi pertanian 4.0 dengan
mekanisasi pertanian era 2.0,
(2) menerapkan inovasi teknologi menghasilkan dua rekomendasi
3.0 dan 4.0 akan memunculkan
terobosan baru yang membawa modern; (3) membangun model kebijakan mekanisasi pertanian
perubahan nonlinear yang kelembagaan pertanian modern; yaitu: 1) Kebijakan pengembangan
mengubah sistem pertanian dan (4) mengamati perubahan mekanisasi pertanian 4.0; dan
tradisional menjadi sistem yang sosial penerapan pertanian 2) Strategi pengembangan
lebih modern, namun tetap modern. mekanisasi pertanian 4.0.
memperhatikan struktur pertanian Kebijakan pengembangan meka-
yang didominasi oleh pertanian Implementasi mekanisasi pertanian nisasi pertanian 4.0 diarahkan
skala kecil. era masih menghadapi berbagai pada: (1) peningkatan kompetensi
SDM pertanian; (2) mendorong Rekayasa Genetik Pertanian (Pengembangan sistem manajemen
pertumbuhandan pengembangan di Laboratorium, Fasilitas Uji hak kekayaan intelektual/HKI dan
produk alat-mesin pertanian dalam Terbatas, dan Lapangan Uji pengoperasian sistem manajemen
negeri; (3) menarik minat generasi Terbatas. Draft Permentan ini HKI); (4) Pengembangan rencana
milenial untuk bekerja di sektor terdiri atas 21 pasal dan 11 bisnis dan pendanaan; dan (5)
pertanian; (4) pengembangan bab. Di dalamnya berisi uraian Kolaborasi nasional, bilateral, dan
inovasi teknologi mekanisasi antara lain: (1) Kelembagaan internasional.
pertanian 4.0 yang selektif; dan yang bertanggung jawab dalam
(5) memperkuat kelembagaan pengawasan penelitian PRG Kebijakan Pengelolaan
petani dan kelembagaan ekonomi (produk rekayasa genetik?), yaitu Keanekaragaman Hayati
petani. Komisi Penelitian PRG Pertanian,
(2) Persyaratan dan tata cara Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang
Strategi pengembangan meka- permohonan izin penelitian PRG, Dasar 1945 berbunyi ‘Bumi
nisasi pertanian 4.0 dilakukan dan (3) tata cara pemantauan dan air dan kekayaan alam yang
melalui: (1) penyiapan grand pelaksanaan penelitian PRG. terkandung di dalamnya dikuasai
design dan pedoman pengem- Permentan ini diharapkan oleh negara dan dipergunakan
bangan mekanisasi pertanian 4.0 menjamin keamanan hayati untuk sebesar-besar kemakmuran
yang diinisiasi oleh Sekretariat melalui prinsip kehati-hatian rakyat’. Dari pasal tersebut tersirat
Jenderal; (2) penyiapan regulasi dalam pelaksanaan penelitian bahwa semua keanekaragaman
pengembangan mekanisasi produk rekayasa genetik yang hayati yang ada di Indonesia
pertanian 4.0 yang diinisiasi tertuang dalam ratifikasi Protokol sepenuhnya dikuasai oleh
oleh Ditjen Prasana dan Sarana Cartagena Undang-undang negara dan dipergunakan untuk
Pertanian; (3) perkuatan fungsi RI Nomor 21 Tahun 2004 dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Balitbangtan melalui BBP Mektan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 12 Indonesia. Indonesia merupakan
sebagai pusat pengembangan Peraturan Pemerintah Nomor 21 salah satu negara yang memiliki
mekanisasi pertanian 4.0 (SDM, Tahun 2005 tentang Keamanan keanekaragaman hayati yang
fasilitas, dan anggaran); (4) Hayati Produk Rekayasa besar, berupa sumber daya
mendorong direktorat teknis Genetik. Selain itu, rekomendasi genetik, spesies, dan ekosistem.
terkait untuk menerapkan kebijakan bioteknologi juga Sumber daya genetik atau plasma
mekanisasi pertanian 4.0 secara dibuat untuk pelaksanaan Action nutfah merupakan materi genetik
selektif dan bertahap; dan (5) plan Pusat Genom Pertanian yang berasal dari tanaman,
pembangunan infrastruktur Indonesia (PGPI) platform yang hewan, dan mikroorganisme yang
pendukung penerapan pertanian dikerjasamakan dengan WIPO mengandung unit fungsional
4.0 melalui kerja sama (Organisasi Hak atas Kekayaan pewarisan sifat yang bernilai
antarlembaga pemerintah dan Intelektual Dunia atau disebut nyata atau potensial. Saat ini
swasta. juga World Intellectual Property perkembangan teknologi dan
Organization/WIPO). Action plan minat internasional terhadap
Kebijakan Pengembangan ini dibagi berdasarkan tujuan: produk-produk alami (natural
Bioteknologi dan SDG (1) Pengoperasian Pusat Genom products) terus meningkat
Pertanian Pertanian Indonesia (PGPI) yang sehingga keanekaragaman hayati
berkelanjutan: (a) pengoperasian memiliki nilai ekonomi yang
Analisis kebijakan diperlukan PGPI secara teknikal standar, makin tinggi.
untuk mengantisipasi isu di bidang (b) pengembangan komunitas
bioteknologi, khususnya produk pengguna dan kebutuhannya; Analisis kebijakan pengelolaan
rekayasa genetik pertanian. Salah (2) Desain dan pengembangan keanekaragaman hayati ber-
satu rekomendasi yang sudah eksosistem teknikal dan legal; tujuan untuk melindungi dan
disusun Balitbangtan melalui BB (3) Desain mengintegrasikan melestarikan sumber daya genetik
Biogen adalah draft Permentan manajemen hak kekayaan pertanian (SDGP) nasional sebagai
tentang Pedoman Pelaksanaan intelektual dengan akses aset penting bangsa sehingga
Penelitian Tanaman Produk dan pembagian keuntungan keberadaan, hak kepemilikan,
pemanfaatan, dan pertukarannya diminta oleh Dirjen Tanaman simpan telur yang relatif singkat
perlu dilindungi oleh undang- Pangan berdasarkan surat menyebabkan stabilisasi pasokan
undang. BB Biogen yang Nomor 2790/KR.020/C/10/2019. dan harga sulit dilakukan. Selama
bernaung di bawah Balitbangtan Rekomendasi BB Biogen ini, produsen telur ayam masih
berkewajiban memberikan re- menyatakan ekspor atau banyak yang belum menerapkan
komendasi kebijakan penge- pengeluaran porang ke luar SOP untuk menghasilkan telur
lolaan SDGP yang tepat dan negeri yang mengandung material dengan kualitas yang baik dan
bermanfaat untuk peningkatan genetik baik berupa biji, umbi, memiliki umur simpan optimal.
kesejahteraan masyarakat secara katak/bulbil, atau bentuk lain Hasil penelitian menunjukkan
keseluruhan. Pada tahun 2019, tidak diizinkan sesuai Permentan telur yang ditangani dengan baik
BB Biogen selaku Sekretariat Nomor 127 Tahun 2014 tentang sejak dari kandang memiliki umur
Komisi Nasional Sumber Daya Pemasukan dan Pengeluaran simpan selama 15 hari pada suhu
Genetik berkontribusi aktif Benih Tanaman. Ekspor ruang dengan atau tanpa pelapisan.
dalam perbaikan draft Rancangan disarankan dalam bentuk olahan Penyimpanan pada suhu 16-20○C
Undang-Undang Pelestarian karena porang tidak termasuk telah cukup mempertahankan
dan Pemanfaatan Sumber Daya dalam Annex 1 ITPGRFA (yang kualitas dan meningkatkan umur
Genetik. diratifikasi menjadi Undang- simpan hingga 45 hari, baik pada
Undang Nomor 4 Tahun 2006). telur yang mendapat perlakuan
Rancangan Undang-Undang Dengan demikian, pengeluaran pelapisan maupun tanpa pelapisan.
Pelestarian dan Pemanfaatan SDG tidak mengikuti aturan
Sumber Daya Genetik merupakan turunan Undang-Undang tersebut. Untuk menjaga stabilisasi pasokan
target kerja Dewan Perwakilan dan harga telur ayam nasional
Daerah dan masuk ke dalam Untuk SDG tanaman pangan dapat dimulai dengan penerapan
Prolegnas tahun 2015–2019. RUU dan pertanian di luar komoditas teknologi dan manajemen
Pelestarian dan Pemanfaatan ITPGRFA, termasuk porang, penyimpanan yang disertai
Sumber Daya Genetik terdiri atas harus mengikuti Protokol dengan penggunaan sistem
14 bab dan 48 pasal. Di dalamnya Nagoya yang telah diratifikasi pendingin di tingkat peternak.
terkandung substansi, antara lain dalam Undang-Undang Nomor Untuk itu, kebijakan yang perlu
(1) rincian definisi penyedia, 11 Tahun 2013. Oleh karena dilakukan oleh pemerintah antara
pemilik, dan pengampu SDG itu, pengeluaran material
lain adalah:
dan pengetahuan tradisional, (2) genetik porang harus mengikuti
1) Penyediaan teknologi dan
pemanfaatan SDG oleh masyarakat mekanisme di Kementerian
manajemen kandang dan
harus seiring dengan upaya Pertanian, khususnya tentang
sistem penyimpanan.
pelestarian, dan (3) pengaturan PIC, MAT, dan MTA. Dalam
2) Pembinaan dan pendampingan
pemanfaatan SDG oleh pihak sidang Governing Body sesi 8
(GB8), ITPGRFA-FAO pada untuk peningkatan pengu-
luar negeri yang selalu meningkat asaan teknologi dan mana-
dari tahun ke tahun dengan pola bulan November 2019 di Roma,
BB Biogen juga memberikan jemen sistem produksi.
pembagian keuntungan (access on
rekomendasi tidak setuju revisi 3) Fasilitasi pembiayaan sistem
benefit sharing). Selain itu telah
MTA dan amandemen sistem produksi dan pemasaran.
dilakukan perbaikan draft naskah
m u l t i l a t e r a l - I T P G R FA - FA O 4) Perbaikan sistem insentif bagi
akademik tentang Pelestarian
pada versi GB8-2019 Indonesia pelaku usaha terkait.
dan Pemanfaatan Sumber Daya
Genetik. Draft RUU Pelestarian mengusulkan perlunya kajian
komprehensif dari aspek social, Strategi Pengembangan
dan Pemanfaatan Sumber
Daya Genetik beserta naskah eknomi, budaya, dan legalitas. Kelembagaan Ekonomi Petani
akademiknya telah disampaikan menuju Korporasi Petani
kepada DPR untuk proses legalitas Teknologi Memperpanjang
selanjutnya. Umur Simpan Telur Ayam Pengembangan kelembagaan eko-
Konsumsi nomi petani (KEP) tidak harus
BB Biogen juga memberikan dimulai dari awal karena dalam
rekomendasi perihal Pelarangan Harga telur ayam selalu mengalami pembangunan pertanian sudah
Pengeluaran Benih Porang yang fluktuasi setiap tahun. Umur berkembang kelembagaan petani,
baik kelompok tani maupun keringanan bunga pinjaman kapasitas SDMnya dan kebutuhan
gabungan kelompok tani. Bahkan dan jaminan pinjaman. kelembagaan dan kapasitas
kelembagaan ekonomi petani 4. Korporasi petani merupakan SDM ke depan sesuai dengan
yang disebut sebagai kelompok transformasi satu KEP atau karakteristik pengembangan
petani guna meningkatkan kumpulan beberapa KEP dalam kawasan pertanian komoditas atau
produktivitas dan efisiensi usaha satu subsektor di kawasan yang subsektor pertanian tertentu.
tani sudah mulai tumbuh di sama.
sebagian masyarakat pertanian. Pengembangan kelembagaan
Dengan demikian, langkah Potensi kelembagaan masyarakat secara sederhana dibagi atas
pertama adalah menetapkan target lokal termasuk di dalamnya tiga, yaitu sumber daya manusia,
pengembangan kelembagaan yang kelembagaan petani yang pada organisasi, dan regulasi atau aturan
seharusnya adalah kelembagaan prinsipnya adalah kelembagaan main. Sumber daya manusia
ekonomi petani yang berpotensi komunitas petani. Kelembagaan dalam korporasi petani tidak
ditingkatkan kapasitasnya ekonomi petani menuju korporasi hanya petani namun juga penyuluh
(kelembagaan dan SDM) menuju petani tetap harus mampu pertanian, pedagang, buruh tani,
korporasi petani. Hal ini dapat mengakomodasi kebutuhan pengusaha penggilingan gabah,
diinisiasi dari poktan/gapoktan anggota dan sesuai dengan tatanan perbankan/lembaga keuangan
kelas lanjut yang sudah memiliki sosial masyarakat termasuk aturan dan stakeholder lain. Langkah-
hubungan kerja sama usaha yang mainnya. Kepemimpinan yang langkah berikutnya yang menjadi
baik antaranggota dan memiliki mampu membangun ikatan dan suatu keharusan korporasi petani
cikal bakal modal kelompok usaha motivasi anggota untuk mematuhi adalah meningkatkan kapasitas
yang dapat dikembangkan. norma dan aturan main juga manajerial pengurus, menjaring
memegang peranan yang strategis. potensi pasar, menyusun bisnis
1. Kriteria KEP yang berpotensi plan, dan menjalin kemitraan.
menuju korporasi petani Menemukan sosok petani
memiliki kegiatan usaha tani atau pelaku pertanian inovator Keberlanjutan Penerapan
dari hulu sampai hilir (jenis menjadi faktor penting dalam Teknologi dan Jaminan
usaha selain budi daya), pengembangan kelembagaan Penyediaan Bibit Ayam KUB
memiliki jejaring kerja sama karena sosok inilah yang menjadi
dengan pelaku usaha (input/ pendamping langsung di lapangan Beberapa rekomendasi kebijakan
saprodi, pemasaran dan yang memiliki hubungan baik yang diusulkan untuk menjamin
permodalan), dan memiliki dengan petani dalam satu keberlanjutan penyediaan bibit
motor penggerak. kawasan. Kemitraan dengan ayam KUB adalah sebagai berikut:
2. Pemerintah dapat membuat swasta, pemerintah daerah, • Strata 1 sampai 3 dikembangkan
regulasi untuk pedagang besar dan stakeholder lainnya dapat oleh peternak di masyarakat.
agar memenuhi pasokannya menerapkan bridging leadership BPTP lebih banyak berperan
dari produk KEP. Kerja sama menuju kelembagaan ekonomi sebagai sumber Grand Parent
pemasaran dilegalkan dengan petani yang berkelanjutan. Stock (GPS) dan pendamping
kontrak pembelian. teknologi kepada semua strata
3. Kewajiban KEP untuk Persoalan mendasar adalah dimana Great Grand Parent
memenuhi kebutuhan anggota kebijakan tentang petani tidak Stock (GGPS) dikembangkan
(produksi dibayar tunai, modal dapat dibuat umum karena oleh Balitbangtan melalui
usaha tani dan kebutuhan karakteristik petani yang sangat Balitnak.
hidup sehari-hari). Oleh beragam membutuhkan kebijakan • Strata 1 menghasilkan telur
karena itu, penguatan modal dan pendekatan yang sesuai DOC hanya dari GPS atau
KEP bukan oleh per orangan dengan karakteristik tersebut. Parent Stock (PS) dan tidak
tapi oleh lembaga. Pemerintah Oleh karena itu, pengembangan mengambil telur dari strata
dapat membuat regulasi untuk kelembagan ekonomi petani di bawahnya untuk menjaga
mempermudah akses KEP ke berdasarkan identifikasi kondisi kemurnian genetik dan
Lembaga Keuangan (LK), kelembagaan saat ini termasuk kualitas ayam. Produksi telur
DOC oleh peternak strata 1 Peningkatan Indeks Swasembada Bali. Komoditas kopi yang ada
mendapat pengawasan dari Beras di Riau; Kajian Organisme adalah kopi arabika, yang sudah
BPTP dan Balitnak sehingga Pengganggu Tanaman Perkebunan tua berumur 20-25 tahun dengan
kemurnian DOC dari peternak di Kabupaten Indragiri Hilir Riau; populasi rata-rata 1.000 tanaman
strata 1 sama dengan DOC dari Optimalisasi Kinerja Penggilingan per ha. Perlu program dan
BPTP/Balitnak. Padi di Sumatera Selatan; Strategi kegiatan peremajaan kopi untuk
• Kapasitas produksi strata 1 dapat Pengembangan Kawasan Jeruk peningkatan produktivitas dan
memenuhi kebutuhan DOC Berbasis Korporasi Petani di peningkatan populasi. Tanaman
strata 2 sehingga keseimbangan Kabupaten Rejang Lebong buah yang dominan adalah durian
produksi dan kebutuhan Bengkulu; Analisis Kebutuhan dan manggis. Permasalahannya,
telur DOC antarstrata harus Inovasi Teknologi Mendukung sebagian besar (70%) tanaman
diperhitungkan dengan cermat Pengembangan Perbenihan dan durian dan manggis yang ada
dari awal. Daya Saing Produk Pertanian di berasal dari benih lokal dengan
• Komposisi ayam jantan dan Lampung; Strategi Keberlanjutan produktivitas rendah. Selain
betina (1:5) dipertahankan Pengembangan Ayam KUB di produktivitas yang rendah,
untuk strata 1 dan 2 dalam Jawa Barat; Pengembangan Buah- terdapat selisih harga yang sangat
menghasilkan telur fertile. Buahan Berkelas Dunia di Jawa tinggi antara di tingkat petani,
• Strata 1 juga mengembangkan Timur; Analisis Keberlanjutan pengepul, dan pengecer, apalagi
unit produksi pakan berbahan Program Pengentasan Kemiskinan di tingkat eksportir. Harga di
baku lokal untuk mensuplai Berbasis Bantuan Komoditas tingkat petani berkisar antara
kebutuhan pakan ternak strata 1 Ayam di NTB; Rekomendasi Rp 3.000-5.000/kg, tingkat
sampai strata 3. Kebijakan untuk Meningkatkan pengepul Rp 28.000/kg, dan
• Memperkuat kapasitas strata 1 Produktivitas Tanaman Padi di untuk ekspor Rp 58.000/kg. Oleh
(untuk menghasilkan PS) dan Kabupaten Sambas Kalbar; Kinerja karena itu perlu percontohan
strata 2 untuk menghasilkan Kelembagaan Penyuluhan di budi daya manggis dan durian,
final stock (FS) dengan Sultra; Penyusunan Rekomendasi penguatan kelembagaan input
cara menambah sarana dan Model Pelaksanaan Taman dan output untuk menyelesaikan
prasarana. Sebagai contoh, Teknologi Pertanian (TTP) di Bali; permasalahan pasar input dan
mempermudah ijin penambahan Penerapan Teknologi Pajale di produksi untuk peningkatan
daya listrik dan menciptakan Tingkat Petani NTT; Rekomendasi pendapatan petani.
sumber energi alternatif untuk Paket Teknologi Padi, Jagung
menggerakkan mesin penetas. dan Kedelai Mendukung Upaya Ternak sapi di lokasi sekitar TTP
• Fasilitasi bimbingan teknis Khusus Swasembada Pangan di belum dibudidayakan secara baik,
(Bimtek) secara intensif Sulbar; Kajian Efektivitas dan kotoran ternak belum diproses
kepada peternak strata Efisiensi Pupuk Bersubsidi di menjadi pupuk organik padat dan
1 sampai strata 3 untuk Maluku; Peningkatan Daya Saing cair untuk tanaman kopi maupun
meningkatkan keterampilan Kelapa di Maluku Utara; dan tanaman buah. Di sisi lain, belum
kesehatan hewan, sehingga Peningkatan Keanekaragaman berkembang tanaman pakan
pemeliharan dapat dilakukan Produksi dan Konsumsi Pangan unggul yang sesuai dikembangkan
secara mandiri melibatkan Lokal Mendukung Terwujudnya di kawasan kebun kopi, seperti
penyuluh dalam Komando Ketahanan Pangan di Papua. rumput odot, indigofera, dan
Strategis Pembangunan lainnya. Demikian juga limbah
Pertanian Kostra Tani. Hasil Rekomendasi Model kulit kopi, belum dimanfaatkan
Pelaksanaan Taman Teknologi untuk pakan sapi, padahal
Rekomendasi kebijakan yang Pertanian (TTP) di Bali potensinya sangat besar. Untuk
dihasilkan oleh BPTP pada tahun TTP di Kabupaten Tabanan, sejak
2019 antara lain: Rekomendasi Komoditas utama di sekitar calon dilaksanakan serah terima oleh
Optimalisasi Lahan Kering, lokasi TTP Badung di B a l i BPTP, Pemda telah bergerak
Lahan Tadah Hujan Serta adalah tanaman kopi, tanaman untuk keberlanjutan pelaksanaan
Gerakan Petani Millenial di Aceh; buah, asparagus, dan ternak sapi TTP di Kabupaten Tabanan. TTP
telah dilengkapi dengan tempat tetapi saling mendukung, misalnya Pengembangan UPJA akan
persembahyangan, pertamanan, unit pembuat arang sekam atau mendorong tumbuhnya keter-
dan dijadikan kantor sementara briket, atau unit pengeringan kaitan antara on-farm dan off-farm.
oleh tenaga harian lepas (THL) gabah atau pengeringan gabah UPJA adalah bagian dari usaha
dari UPTD Kecamatan Pupuan. bersatu dengan RMU. Dampak menumbuhkan kelembagaan
Selain Pemda, BPTP juga dari usaha diversifikasi ini selain agribisnis di pedesaan, mencakup
telah menempatkan kegiatan meningkatkan nilai tambah juga usaha jasa pengolahan tanah,
perkebunan kopi robusta di tempat membuka kesempatan kerja. penanaman, pemanenan, peron-
ini, pengembangan bibit tanaman tokan, pemipilan, pengeringan,
buah, dan berlanjut hingga tahun Upaya lainnya yang dapat penggilingan, dan perbengkelan.
2020. Permasalahannya, Pemda dilakukan adalah mengaktifkan
belum menentukan pelaksana kegiatan tunda jual gabah dengan Model kelembagaan UPJA
utama untuk melanjutkan memanfaatkan lumbung pangan yang dikembangkan hendaknya
pelaksanaan TTP. Di sarankan, di daerah setempat. Hal ini dapat memiliki karakteristik akomodatif
sebelum memberikan keuntungan, dilakukan dengan memanfaatkan terhadap kebutuhan masyarakat
TTP dikelola oleh Dinas Pertanian. RMU dan atau gudang di pengguna, inovatif terhadap
Setelah siap dan memberikan rumah petani. Kegiatan tunda perkembangan teknologi, dan
keuntungan secara ekonomi bagi jual gabah perlu didukung oleh lentur terhadap perubahan situasi
Pemda, baru dilaksanakan oleh pengering gabah buatan. Fasilitas dan kondisi. Peran UPJA dalam
BUMD untuk pengembangan pengeringan gabah selain untuk sistem produksi tanaman adalah
lebih lanjut. mempercepat proses pengeringan melakukan introduksi teknologi
gabah kering panen (GKP) ke alat-mesin pertanian dengan
Rekomendasi Kebijakan Opti- dalam bentuk gabah kering giling sistem manajemen maju sehingga
malisasi Kinerja Penggilingan (GKG) juga dapat menekan penerapan teknologi tersebut
Padi di Sumatera Selatan kehilangan hasil. dapat memberikan keuntungan
bagi pengelola dan bermanfaat
Kinerja penggilingan padi (RMU) Penggunaan Rice Transplanter bagi penggunanya. Dengan
di Sumatera Selatan menurun dan Pengembangan Kelem- memanfaatkan UPJA maka
drastis karena gabah yang bagaan UPJA pada Ekosistem efisiensi usaha tani pada lahan
dihasilkan petani langsung dijual Lahan Rawa Pasang Surut rawa dapat lebih ditingkatkan dan
ke pengusaha besar skala besar. petani diuntungkan tanpa harus
Bahkan sebagian pengusaha beras Kegiatan budi daya padi yang menyediakan investasi untuk
datang dari luar provinsi seperti paling banyak memerlukan tenaga pengadaan alat-mesin pertanian
Lampung. Upaya yang dapat kerja adalah penanaman bibit di secara per orangan.
dilakukan untuk meningkatkan sawah. Penggunaan alat tanam
kinerja penggilingan padi adalah bibit padi (rice transplanter) Penguatan Kebijakan Pengem-
diversifikasi pengolahan hasil dapat menekan jumlah tenaga bangan Bawang Merah di
padi melalui pembuatan unit kerja tanam. Pengembangan Lahan Rawa
pengolahan terpadu. Selain alat-mesin pertanian terus
menghasilkan beras, usaha didorong oleh pemerintah melalui Tanaman bawang merah
terpadu ini juga menghasilkan pengembangan unit Usaha merupakan tanaman yang mem-
nilai tambah dari sekam (dibuat Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). punyai nilai ekonomi tinggi dan
arang sekam, briket arang sekam) UPJA merupakan rekayasa sosial dapat dikembangkan di lahan
dan dedak. yang bertujuan untuk mendorong rawa. Seiring dengan peningkatan
pemanfaatan alat-mesin pertanian jumlah penduduk maka per-
Untuk membuat unit pengolahan dalam mengatasi keterbatasan mintaan akan bawang merah juga
hasil padi secara terpadu tenaga kerja dan dapat meningkat. Untuk memenuhi
diperlukan modal besar. Oleh dimanfaatkan secara berkelompok permintaan, pemerintah melalui
karena itu, unit pengolahan hasil sehingga kepemilikannya secara program upsus mencanangkan
padi dapat dibuat secara terpisah individual tidak menguntungkan. swasembada bawang merah pada
tahun 2020. Ketersediaan bawang spesifik lokasi, dan (f) Dukungan defenisi batas ketebalan gambut
merah hingga Desember 2017 kelembagaan pengembangan bervariasi dari 10 m sampai 100 cm.
tercatat 123.849 ton, sedangkan bawang merah.
kebutuhan 109.437 ton sehingga Kebijakan yang diperlukan untuk
terdapat surplus 14.412 ton. Ketidakpastian Data Luas mendapatkan informasi riil luas
Selama ini kebutuhan bawang Lahan Gambut lahan gambut yang sesungguhnya
merah di Kalimantan Selatan adalah (a) kesepakan bersama
berasal dari Pulau Jawa. Sumber informasi tentang luas berbasis ilmu pengetahuan
lahan gambut di Indonesia dan ketebalan gambut yang dijadikan
Dewasa ini lahan subur Negara lain sangat beragam. rujukan, (b) melakukan verifikasi
makin terbatas sehingga lahan Ketidakpastian data tersebut dan validasi data yang dihasilkan
rawa menjadi pilihan untuk memerlukan solusi untuk dari berbagai sumber, (c)
pengembangan bawang merah. menghindari perdebatan berke- menggunakan data dari hasil
Masalahnya, pengembangan panjangan di antara ilmuwan, pemetaan detail, (d) penetapan
bawang merah di lahan rawa peneliti, pengambilkebijakan, institusi yang melakukan verifikasi
dihadapkan bukan hanya dari LSM, dan praktisi. Sesuai dengan dan validasi untuk pemutakhiran
aspek biofisik lahan seperti informasi yang ada, luas lahan data, dan (e) penetapan institusi
kemasaman tanah yang tinggi, gambut di Indonesia dari tahun yang kompeten mengeluarkan
ketersediaan hara yang rendah, 1980 sampai 2007 berkisar antara informasi luas lahan gambut
dan serangan OPT yang 17 juta sampai 27 juta ha. Data dan memantau perubahan lahan
intensif, tetapi juga aspek sosial terbitan tahun 2018 menunjukkan gambut.
ekonomi seperti permodalan luas lahan gambut di Indonesia
dan penguasaan teknologi budi tercatat 14,8 juta ha. Data tersebut Pendekatan Pengelolaan
daya yang rendah, persaingan mencerminkan telah terjadi Lahan Gambut Terdegradasi
pemanfaatan lahan, fluktuasi penciutan luas lahan gambut
harga, dan penguasaan teknologi sekitar 13-45%, bergantung pada Pembukaan lahan/hutan dan
pascapanen, termasuk belum sumber data. Oleh karena itu semak belukar tanpa bakar sudah
tersedianya gudang penyimpanan. diperlukan kepastian data luasan banyak diterapkan oleh perusahaan
Bila permasalahan tersebut tidak sesungguhnya di lapangan untuk konsesi perkebunan/HTI, namun
ditangani akan terjadi (1) fluktuasi dijadikan rujukan. masih perlu dimantapkan secara
harga, (2) produksi rendah, dan (3) terintegrasi antarkementerian
pendapatan petani tetap rendah. Ketidakpastian data luas lahan dan lembaga terkait. Teknologi
Impor tidak menyelesaikan gambut disebabkan oleh (a) tersebut segera disebarluaskan
masalah karena mengurangi sumber informasi dari pemetaan ke stake holder yang lebih luas,
sumber ekonomi petani dalam kecil, yaitu skala eksplorasi termasuk petani/pekebun yang
negeri. (1:1000.000) sampai skala semi mempunyai lahan usaha di sekitar
detail (1:50.000), (b) tingkat
lahan yang rawan kebakaran agar
Dalam upaya penguatan teknologi dan metode pemetaan
pencegahan kebakaran lahan dan
pengembangan bawang merah yang digunakan berubah dari
hutan dapat memenuhi sasaran.
perlu dilakukan beberapa hal konvensional ke digital, (c)
Perlu dilakukan pengembangan
berikut: (a) Pengembangan sentra sebagian lokasi sulit diakses
pengelolaan air secara makro
produksi melalui pemanfaatan untuk melakukan verifikasi dan
dan mikro dalam suatu
lahan rawa, (b) Penerapan validasi data di lapangan sehingga
teknologi budi daya spesifik lokasi dilakukan ekstrapolasi, (d) ekosistem berbasis DAS, bagi
lahan rawa, (c) Penguatan modal penggunaan lahan gambut intensif setiap pengguna lahan gambut,
Petani, (d) Pelatihan petani dalam untuk pertanian dan drainase dengan melakukan kajian secara
pengembangan bawang merah yang menyebabkan menipisnya terintegrasi yang meliputi kajian
di lahan rawa, (e) Pembinaan ketebalan gambut dan berdampak sumber daya lahan, ekologi
petani sebagai penangkar benih pada berkurangnya luasan, (e) (akuatik dan terestrial), dan sosial
atau bibit bawang merah unggul kebakaran lahan gambut, dan (f) ekonomi.
Lahan gambut di Indonesia pada tahun 2019. Sumber daya tersebut, sesuai dengan peraturan
perlu dipetakan secara lebih lahan yang termasuk TORA dan perundangan yang berlaku.
detail (skala 1:50.000), untuk diperkirakan seluas 4,5 juta Informasi ini diperlukan agar
identifikasi kubah-kubah gambut hektar yang termasuk kategori dapat dilakukan upaya percepatan
yang perlu dilindungi dan legalisasi aset dan sekitar 4,1 alokasi lahan TORA untuk
dikonservasi sebagai kawasan juta hektar termasuk kategori mendukung perluasan lahan baku
resapan/cadangan air, sehingga redistribusi tanah. Agar lahan padi, jagung, dan kedelai.
usaha restorasi lahan gambut yang termasuk ke dalam program
dapat lebih terarah sesuai dengan TORA dimanfaatan tepat sasaran Peluang Peningkatan
karakteristik lahan. Pemanfaatan maka diperlukan data kesesuaian Produktivitas dan Indeks
fungsi hutan lindung dan lahan yang operasional minimal Pertanaman Padi di Lahan
penyangga ekosistem gambut pada skala 1 : 50.000. Pada saat Sawah
diarahkan untuk pemanfaatan ini peta tersebut sebagian besar
jasa hidrologi dan jasa penyimpan sudah tersedia untuk seluruh Seiring dengan peningkatan
(sink) karbon. Pembentukan Indonesia tetapi belum banyak jumlah penduduk dengan laju
kelembagaan yang dapat yang dimanfaatkan. Dengan 1,34% per tahun atau setara
mendorong peningkatan nilai jasa memanfaatkan peta kesesuaian dengan 3,5 juta jiwa setiap tahun,
hidrologi dan jasa penyimpan lahan tersebut maka dapat diperlukan tambahan produksi
karbon dinilai urgen. Dalam diketahui lahan TORA yang pangan sekitar 1,5 juta ton gabah
memanfaatkan lahan gambut yang sesuai untuk tanaman padi, kering giling. Di sisi lain, terjadi
sesuai untuk pertanian diperlukan jagung, kedelai maupun tanaman penciutan luas lahan sawah
kehati-hatian dan perencanaan pertanian lainnya serta bagaimana intensif akibat konversi lahan
matang, yang dituangkan dalam cara mengatasi faktor pembatas 100.000 ha/tahun, sementara
suatu aturan/kebijakan yang dapat pertumbuhan setiap tanaman. kemampuan pencetakan sawah
mengakomodasi pembangunan Oleh karena itu peta tersebut perlu secara nasional hanya 20.000 ha/
dan lingkungan. Perencanaan dimanfaatkan untuk mendukung tahun. Berdasarkan data BPS
harus mengacu pada hasil pelaksanaan program TORA. (2018), produksi padi pada tahun
studi mendalam terkait dengan 2018 sekitar 55,9 juta ton GKG dan
karakteristik gambut setempat Lahan TORA yang sesuai untuk tahun 2019 harus memproduksi
(in- situ) dan dampaknya bila tanaman padi, jagung, dan kedelai 57,4 juta ton jika dikaitkan dengan
hutan rawa gambut dikonversi belum dapat dimanfaatkan untuk tambahan jumlah penduduk.
dan dimanfaatkan. Pengembangan perluasan pengembangan ketiga
dengan pengelolaan yang baik komoditas pangan tersebut jika Peta sebaran tingkat produktivitas
dan benar, lahan gambut akan masih berstatus kawasan hutan dan peta sebaran indeks per-
memiliki produktivitas yang yang dapat dikonversi. Agar dapat tanaman padi menunjukkan
cukup tinggi secara berkelanjutan, dimanfaatkan untuk perluasan banyak kabupaten kota yang
baik untuk budi daya tanaman tanaman padi, jagung, dan produktivitas padinya masih
semusim, tanaman tahunan, kedelai Kementerian Pertanian di bawah rata-rata nasional,
maupun tanaman hutan. atau Pemerintah Daerah harus sehingga berpeluang untuk
mengajukan permohonan ditingkatkan. Untuk memenuhi
Efektivitas Program TORA: pelepasan kawasan hutan tersebut tambahan produksi gabah 1,5 juta
Mekanisme yang Seharusnya untuk dijadikan lahan pertanian ton pada tahun 2019 diperlukan
tanaman pangan. Dalam kaitan peningkatan produktivitas 0,1 ton/
Dalam nawacita (RPJMN 2015- ini perlu dipahami prosedur dan ha di seluruh pulau dan 0,2 ton/ha
2019) ditegaskan bahwa salah persyaratan yang harus dipenuhi di Kalimantan. Selain itu, perlu
satu sasaran yang ingin dicapai untuk pelepasan kawasan hutan, peningkatan indeks pertanaman
adalah tersedianya sumber Tanah termasuk waktu dan biaya yang padi sebesar 0,2 di Bali dan
Obyek Reforma Agraria (TORA) dibutuhkan untuk menyelesaikan Nusa Tenggara, Kalimantan, dan
dan terlaksananya redistribusi setiap tahap dan prosedur Papua. Dukungan kebijakan dari
tanah dan legalisasi aset tanah pelepasan kawasan hutan pemerintah sangat diperlukan
terkait dengan penyediaan sarana pupuk hayati dengan pupuk adalah melalui penambahan
dan prasarana produksi dengan anorganik. Sumber bahan organik luas tanam. Di Kabupaten Hulu
prinsip lima tepat yaitu tepat dapat menggunakan sisa hasil Sungai Tengah (HST) Kalimantan
waktu, tepat jenis, tepat takaran, panen padi dan pupuk kandang. Selatan, padi dibudidayakan di
tepat tempat, dan tepat sasaran. Pemupukan N berdasarkan rata- 11 kecamatan, 148 desa, dengan
rata produktivitas padi selama 1.203 kelompok tani, meliputi
Upaya Peningkatan Produksi lima musim tanam sebelumnya agroekosistem irigasi, tadah
Padi pada Lahan Sawah dapat digunakan sebagai pedoman hujan/kering, dan lebak dengan
Tadah Hujan pemupukan urea. Rekomendasi luas sawah 38.470 ha. Aspek yang
pupuk P dan K didasarkan pada diperlukan dalam pelaksanaan
Pengembangan lahan sawah peta status hara P dan K, atau hasil program tambah luas tanam
tadah hujan perlu mendapatkan analisis dengan Perangkat Uji adalah (1) orientasi tambah luas
perhatian, hal ini terkait dengan Tanah Sawah. tanam itu sendiri, (2) pengamanan
masih berlangsungnya konversi panen, (3) sarana pengelolaan
lahan sawah produktif untuk Kebijakan Luas Tambah Tanam air, (4) pemanfaatan alat-mesin
keperluan nonpertanian di Padi: Kasus Kabupaten Hulu pertanian, (5) peta atau informasi
beberapa daerah. Pemanfaatan Sungai Tengah, Kalimantan potensi lahan, dan (6) target.
lahan sawah tadah hujan Selatan Kinerja program tambah luas
bergantung pada hujan yang saat tanam yang rendah menyebabkan
ini telah mengalami pergeseran Padi merupakan komoditas (a) target produksi padi tidak
musim. Kekeringan umum terjadi strategis, ekonomis, dan bahkan tercapai, (b) penghasilan petani
pada awal tanam musim pertama, politis yang dikonsumsi oleh tidak maksimal, (c) dukungan
dan pada fase pengisian gabah pada sekitar 95% penduduk Indonesia, terhadap upaya peningkatan
musim tanam kedua. Pengelolaan sehingga produksinya perlu produksi padi menurun. Perbaikan
air yang bijak merupakan salah terus ditingkatkan mengingat kinerja program tambah luas
satu upaya untuk mengoptimalkan meningkatnya kebutuhan akibat tanam dan peningkatan produksi
pengelolaan lahan sawah tadah (a) pertambahan jumlah penduduk, padi di Kabupaten Hulu Sungai
hujan. (b) peningkatan konsumsi harian Tengah Kalimantan Selatan dapat
individu, dan (c) tekad pemerintah dilakukan dengan dukungan
“Mengejar air” pada lahan menjadikan Indonesia sebagai kebijakan (1) peningkatan
sawah tadah hujan dapat lumbung pangan dunia. Masalah produktivitas, (2) pengamanan
dilakukan dengan penanaman produksi padi dihadapkan pada panen, (3) optimalisasi dan
padi sistem gogo rancah pada (1) menciutnya lahan pertanian, revitalisasi sarana pengelolaan
musim pertama dan sistem culik (2) alih fungsi lahan, (3) air, (4) optimalisasi pemanfaatan
pada musim tanam kedua. Pada kompetisi pemanfaatan lahan, alat-mesin pertanian, (5) penataan
musim pertama, persiapan lahan (4) degradasi kesuburan lahan, informasi potensi lahan, dan (6)
dilakukan pada saat kering dan (5) menurunnya jumlah keluarga penentuan target program tambah
padi ditanam secara gogo sebelum tani, (6) kerusakan infrastruktur luas tanam padi secara tahunan.
air dapat digunakan untuk pertanian, (7) serangan organisme
menggenangi lahan. Pada musim pengganggu tumbuhan (OPT), Sistem Usaha Tani Kolektif:
kedua, persemaian dibuat sebelum dan (8) tataruang pertanian. Dari Strategi Pemberdayaan Petani
panen musim pertama pada sisi konsumsi, masalah yang Berlahan Sempit
sebagian kecil lahan yang dipanen dihadapi adalah (a) rendahnya
terlebih dahulu, persiapan lahan diversifikasi sumber karbohidrat, Luas pemilikan lahan oleh petani
dilakukan dalam waktu singkat (b) rendahnya efisiensi konsumsi, di Jawa dan di luar Jawa relatif
dan langsung tanam. Pemupukan dan (c) meningkatnya kebutuhan sempit yang sebagian besar
berimbang merupakan kunci konsumsi individu. diusahakan untuk memenuhi
pengelolaan hara lahan sawah kebutuhan sendiri (subsisten).
tadah hujan dan memadukan Salah satu langkah untuk Pada era globalisasi, petani
meningkatkan produksi padi dituntut untuk meningkatkan daya
penggunaan bahan organik dan
saing produk (kuantitas, kualitas,
dan kontinuitas) sesuai dengan tidak nyata meningkatkan mendorong tumbuhnya industri
permintaan pasar. Pembentukan hasil tanaman. Demikian juga pupuk organik di sentra produksi
ikatan kerja sama (korporasi) perbaikan terhadap sifat fisik, yang mempunyai bahan baku
dalam pengelolaan lahan dapat kimia, dan biologi tanah tidak melimpah. Kebijakan pemberian
meningkatkan daya saing dan optimal karena bentuk pupuk yang bantuan alat-mesin kepada
pendapatan petani. cair dengan kadar C-organik yang kelompok tani di sentra usaha tani
rendah. Pupuk organik cair yang lahan sawah maupun lahan kering
Model Coorporate Farming diperkaya dengan unsur mikro, untuk pembuatan pupuk organik
melalui konsolidasi fisik lahan dan hormon tumbuh atau pupuk hayati dan atau mikroba dekomposer
manajemen dengan petani sebagai mampu meningkatkan efektivitas diperlukan guna mempercepat
pemegang saham sulit diterima pupuk, namun kriterianya proses pengomposan dan
karena petani mempunyai ikatan mengacu pada persyaratan teknis sekaligus. Pemerintah juga perlu
emosional, sosial, dan kultural minimal pupuk mikro, pupuk
mengawasi mutu pupuk organik
yang kuat dengan lahan yang hayati. Apabila pupuk organik
cair yang telah dan akan beredar.
dimiliki. Usaha tani padi dalam cair mengandung hormon tumbuh
skala luas (Rice Estate Farming) maka persyaratan teknis minimal
Rekomendasi Kebijakan
seperti yang dilaksanakan di mengikuti persyaratan uji mutu
Mekanisme Penyebaran Benih
Merauke, Papua, tidak berjalan ZPT yang diatur dalam pendaftaran
sesuai dengan rencana karena Pestisida. Pengkayaan dengan Kentang
terdapat perbedaan persepsi antara unsur unsur dapat meningkatkan
investor dengan pemerintah dan efektivitas pupuk, kesuburan Mekanisme penyebaran benih
berbenturan dengan adat istiadat tanah dan hasil tanaman. kentang saat ini (delegasi
masyarakat lokal. Usaha tani model legalitas dan pembelian langsung)
Collective Farming diperkirakan Dalam promosinya, pupuk organik kurang memberikan insentif
lebih sesuai karena merupakan cair bermanfaat multiguna seperti bagi penerima delegasi legalitas
model korporasi yang tidak meningkatkan produktivitas, untuk terus berproduksi. Banyak
mengarah kepada konsolidasi fisik mutu, efisiensi hara, tanaman penangkar yang memilih
lahan, tetapi kepada pengelolaan menjadi tahan terhadap cekaman untuk melakukan pembelian
lahan secara bersama sama lingkungan dan OPT, tetapi lebih langsung benih sumber ke balai
dalam suatu sistem manajemen sering tidak terbukti efektivitasnya. penelitian terkait karena tidak
Usaha Kelompok Tani Terpadu. Penggunaan pupuk organik memerlukan persyaratan yang
Model ini memerlukan kerja cair sebaiknya dikombinasikan rumit. Banyaknya benih yang
sama dengan swasta/pengusaha dihasilkan oleh penangkar dengan
dengan pupuk anorganik dengan
yang didukung oleh pemerintah. pembelian langsung menyebabkan
dosis lebih rendah dari dosis
Petani bertindak sebagai anggota konsumen yang membeli benih
rekomendasi. Apabila hanya
sekaligus pengelola dan pihak kentang dari delegasi legalitas
menggunakan pupuk organik cair
pengusaha sebagai investor. menjadi berkurang. Padahal
dikhawatirkan produktivitas tanah
Dalam hal ini, pemerintah sebagai metode delegasi legalitas paling
dan tanaman akan terus merosot
fasilitator dan katalisator dalam efektif dalam penyebaran benih
perencanaan, penyusunan strategi karena akan terjadi pengurasan
hara dalam tanah. Dalam upaya kentang karena menghasilkan
usaha, introduksi teknologi yang
perbaikan sifat tanah perlu pelipatgandaan benih kentang
efisien, pengadaan modal, sarana
penerapan teknologi yang relatif yang jauh lebih besar dibanding
produksi, alat-mesin pertanian,
murah dan mudah dikerjakan mekanisme pembelian langsung.
dan pemasaran hasil.
petani, melalui pengadaan pupuk Disarankan agar mekanisme
organik in-situ dengan sistem penyebaran benih kentang melalui
Efektivitas Pupuk Organik Cair
dalam Peningkatan Produksi alley cropping, strip cropping delegasi legalitas dijadikan satu
Tanaman Pangan atau menanam cover crop dan satunya metode penyebaran
mengembalikan sisa panen ke benih kentang. Kebijakan ini
Pupuk organik cair dengan lahan usaha tani serta integrasi diperkirakan dapat menambah
kandungan kadar C-organik tanaman-ternak. Dalam kaitan pangsa pasar pembelian benih
6%, dosis 6 liter/ha umumnya ini diperlukan kebijakan untuk dari penerima delegasi legalitas
kentang (penangkar yang selama dari 2 tahun menjadi 3 tahun untuk hortikultura kelompok sayuran
ini membeli benih dari UPBS meningkatkan efektivitas dalam kentang. Kebijakan tersebut
Balitsa melalui pembelian penyebaran dan ketersediaan diharapkan dapat meningkatkan
langsung diarahkan untuk benih kentang bermutu baik kinerja instansi terkait dengan
membeli benih dari penerima
bagi pemulia, instansi, atau nilai return on investment. Nilai
delegasi legalitas).
lembaga pemberi dan produsen penyesuaian PP tarif dapat
Untuk mendukung keputusan penerima delegasi. Selain itu ditentukan kemudian. Kebijakan
tersebut diperlukan penyesuaian juga diperlukan perubahan tersebut diperkirakan juga
Kepmentan Nomor 20/Kpts/ Peraturan Pemerintah Nomor 35 dapat meningkatkan efektivitas
SR.130/IV/2014 dengan perbaikan tahun 2016 yaitu penyesuaian penyebaran dan ketersediaan
masa berlaku delegasi legalitas harga penjualan benih tanaman benih kentang bermutu.
secara cepat. BANGBEN dapat pemantauan masih dilakukan rata-rata hasil kedelai maksimum
diakses melalui www.bangben. secara manual. di tingkat petani, MHK (t/ha).
litbang.pertanian.go.id.
Pengembangan sistem pemantauan Smart Feed Agrinak
i-PETA-SDL standing crop berbasis teknologi
(Si Mulia) diperlukan untuk Teknologi informasi Balitbangtan
Aplikasi ini dapat memudahkan menggantikan sistem manual yang telah dimanfaatkan peng-
para pengguna untuk memperoleh dengan pemanfaatan teknologi guna pada tahun 2019 salah
data atau informasi peta tanah dan digital berbasis android/handphone. satunya adalah aplikasi ponsel
peta turunannya seluruh Indonesia. Sistem ini efektif karena pelaporan berbasis android Smart Feed
Aplikasi I-PETA-SDL dapat dapat dilakukan real time saat Agrinak (SFA). Smart Feed
di unduh secara gratis melalui berada di lokasi produksi. Agrinak adalah aplikasi formulasi
https://play.google.com/store/apps/ Sistem Si Mulia dirancang untuk pakan berbasis android versi
details?id=com.balittanah.ipetasdl. terintegrasi dengan database 1.0.0 dirancang khusus untuk
yang memungkinkan pelaporan menyusun formulasi pakan
status tanaman secara otomatis. ayam KUB (Kampung Unggul
Pengembangan teknologi ini Balitbangtan) pada berbagai
berperan dalam meningkatkan umur produksi. Aplikasi yang
kualitas benih yang dihasilkan dapat diunduh secara gratis di
pada tingkatan benih inti sampai Play Store ini menawarkan ragam
benih sebar. bahan pakan konvensional dan
inkonvensional. Aplikasi ini dapat
SIWAKA.INS V.03 membantu peternak agar mampu
memformulasi pakan ayam KUB
Balitbangtan melalui Balai sendiri berbasis bahan baku pakan
Penelitian Tanaman Aneka yang tersedia setempat.
Kacang dan Umbi (Balitakabi)
telah menyiapkan model simulasi Prinsip kerja aplikasi ini
Simulia untuk mewujudkan cita-cita mempertimbangkan standar
swasembada kedelai. Model kebutuhan nutrisi pada setiap
Balitbangtan melalui Balai simulasi tersebut dipopulerkan status fisiologis ternak, batasan
Penelitian Tanaman Serealia dengan nama SIWAKA.INS V.03 penggunaan bahan, dan harga
berperan aktif mendukung (Simulasi Swasembada Kedelai), termurah. Hasil formulasi berupa
penyediaan benih jagung pengguna cukup mengunjungi tingkat penggunaan setiap bahan
bekerjasama dengan berbagai h t t p s:// i n s i g h t m a k e r. c o m / dan informasi kandungan nutrien
pihak. Salah satu tantangan yang insight/108161/SIWAKA-INS-v-03. pakan yang telah disusun, serta
dihadapi dalam penyediaan benih Dalam aplikasi simulasi tersebut harga pakan termurah (per 1 kg).
jagung adalah menjaga kualitas terdapat lima skenario yang harus Data kandungan bahan pakan
benih pada saat pembuatan benih dimasukkan, yaitu (1) Perluasan bersumber dari hasil analisis
inti, perbanyakan benih tetua, areal kedelai, PPA (%/tahun), (2) Laboratorium Balai Penelitian
dan proses menjadi benih sebar Peningkatan produktivitas kedelai, Ternak (Balitnak) dan referensi.
(F1). Perbanyakan benih tetua LAJUY (%/tahun), (3) Kehilangan Update harga bahan pakan
dan benih F1 jagung hibrida yang hasil pascapanen, KHKDL (%/ oleh user dan data bahan pakan
dilakukan pada lokasi luas dan tahun), (4) Peningkatan jumlah tersimpan di server Balitnak.
terpisah (scattered) menyulitkan penduduk, KB (%/tahun), dan (5)
monitoring kondisi pertanaman. Peningkatan konsumsi kedelai, Perangkat Uji Cepat Mutu
Pemantauan fase kritis dalam LAJUK (%/tahun) serta dua Beras
produksi benih seperti fase masukan pendukung: (1) Luas
pembungaan dan pengisian biji lahan maksimum yang dapat Pengembangan teknologi in-
belum berjalan optimal karena diupayakan, MLL (juta ha) dan (2) formasi ini didasarkan pada
kebutuhan masyarakat yang + 58,899 (R2 = 0,9089; y = kadar cepat mutu organoleptik beras
menghendaki perangkat untuk amilosa; x = nilai Blue). Semakin dan daya simpannya. Aplikasi
menetapkan mutu beras dengan tinggi nilai Blue, semakin rendah ini sudah mulai diminati petani,
cepat. Perubahan mutu dan kadar amilosa. Di samping itu pedagang beras, dan BULOG.
citarasa nasi dipengaruhi oleh juga terdapat korelasi antara
perubahan kadar amilosa beras kadar amilosa dengan umur Perangkat Deteksi Cepat
selama penyimpanan. Untuk simpan, dengan persamaan: y= Kandungan Aflatoksin pada
membangun teknologi informasi -0,862x +19,894 (R2 = 0,9918; y = Pala
ini dilakukan penelitian pemetaan kadar amilosa; x = umur simpan).
hubungan antara perubahan Semakin tinggi nilai kadar Kandungan aflatoksin pada pala
kadar amilosa beras selama amilosa semakin rendah umur perlu dideteksi dengan cepat untuk
penyimpanan dengan perubahan simpan beras. membantu petani, kelompok tani,
karakteristik citra beras (nilai dan eksportir dalam memastikan
Red- Green-Blue/RGB). Nilai Blue Korelasi tersebut selanjutnya keamanan pala dari cemaran
sangat signifikan hubungannya digunakan untuk membangun aflatoksin. Perangkat deteksi
dengan perubahan kadar amilosa aplikasi deteksi cepat mutu beras cepat kandungan aflatoksin telah
beras, dibandingkan nilai Red berbasis android. Verifikasi dibangun dengan pendekatan
dan Green. Nilai Blue terbukti teknologi ini menunjukkan aplikasi android. Landasan
berkorelasi terhadap kadar amilosa aplikasi yang dibangun telah ilmiah yang digunakan adalah
beras selama penyimpanan, berfungsi dengan baik dan dapat cemaran aflatoksin secara visual
dengan persamaan: y = -0,1922x dipakai sebagai perangkat deteksi tampak nyata yang dicirikan
oleh pendaran biru pada rentang menyajikan data dan informasi Selain itu aplikasi ini juga
cahaya ultraviolet. Sifat ini yang meliputi komoditas, jenis berfungsi mendukung program
memudahkan proses pemindaian benih sumber, varietas, jumlah e-Government Balitbangtan
aflatoksin menggunakan tekno- benih yang tersedia, jumlah dalam membangun tata kelola
logi pengolahan citra digital. benih yang ditargetkan, kesiapan pemerintahan yang baik, dan
benih sumber, dan tujuan sebagai implementasi Undang-
Kandungan aflatoksin pada distribusi benih sumber. Data Undang No. 11 Tahun 2008
pala hasil uji laboratorium tersebut kemudian dikompilasi tentang Keterbukaan Informasi
memiliki korelasi yang positif dan diproses dengan program Publik (KIP). Aplikasi ini telah
dengan karakteristik citranya, aplikasi sehingga mudah diakses. dikembangkan dengan versi
berupa luasan pendaran Dalam hal ini, Balitbangtan android dan sudah dipublikasikan
cemaran. Persamaan matematik melalui Puslitbang Hortikultura di Google Playstore (https://
yang menghubungkan antara menjadi pusat database tanaman play.go og le.c om /st or e /ap p s /
kandungan aflatoksin dengan hortikultura yang berperan details?id=go.id.sisinfo_horti.
luasan pendaran cemaran dapat penting dalam menghimpun data litbang.pertanian). Versi android
digunakan sebagai model penduga perbenihan dari masing-masing dibangun menggunakan Software
dalam aplikasi deteksi cepat UPT (Balai Penelitian Tanaman Developer Aplikasi Android
berbasis pemrograman android. Sayuran, Balai Penelitian Famework IONIC; PHP 5.6;
Aplikasi ini sudah mulai diminati Tanaman Buah Tropika, Balai MySQL; dan JASON API. Sistem
pengguna seperti Direktorat Penelitian Tanaman Buah Sub- aplikasi ini telah diuji pada
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tropika, dan Balai Penelitian Smartphone Android Versi 4.3
Tanaman Perkebunan dan Pemda Tanaman Hias). Pengembangan (Jelly Bean), 4.4.2 (KitKat), dan
penghasil pala. aplikasi benih sumber dengan 5.1 (Lollipop).
MyAgri
BENIHKU
database terpusat perlu terus
Sistem Informasi Pengelolaan diremajakan untuk memperlancar
Benih Sumber Hortikultura Versi pengelolaan data dan penyebaran
3 (SIBES-Horti V3) adalah aplikasi informasi dari UPBS pada UPT Aplikasi sistem informasi teknologi
budi daya tanaman sayuran
yang mendokumentasikan serta lingkup Puslitbang Hotikultura. berbasis mobile
Tata air sistem satu arah dan sistem tabat (konservasi) pada lahan sawah bukaan baru
di Desa Sungai Daun, Kalimantan Barat
Capaian fisik: (a) dam air mikro, (b) persemaian dapog basah, (c) panen padi menggunakan combine harvester,
(d) budi daya ternak itik unggul, (e) gedung verical dryer, dan (f) penggilingan padi modern yang sudah diadakan
telah membangun model/per- untuk mendukung pengelolaan dihasilkan 5.838 ekor, melebihi
contohan pertanian korporasi infrastruktur air irigasi tersebut. jumlah DOD yang ditargetkan
petani di Kecamatan Jayakerta 5.000 ekor. Kelompok tani
Kabupaten Karawang, Jawa Target produktivitas padi 8 hortikultura juga telah terbentuk
Barat, yang mencakup lima desa ton/ha di lokasi pilot project dan mendapatkan bimbingan
dengan target luasan 1.000 ha. (500 ha) sudah dapat dicapai teknis serta penguasaan teknologi
Terdapat tujuh subkegiatan dalam melalui penerapan varietas budi daya sayuran lahan kering.
pengembangan model ini, yaitu: unggul (Inpari-32) dan teknologi Selain itu juga dilakukan
(1) kelembagaan korporasi, inovatif budi daya dan alat-mesin pengembangan kelembagaan
(2) pembangunan jaringan irigasi pertanian. Beberapa teknologi petani.
dan tatakelola air, (3) budi daya inovatif yang telah dimanfaatkan
padi, (4) budi daya itik, (5) budi petani dalam budi daya padi Pembangunan gedung vertical
daya komoditas hortikultura, (6) antara lain persemaian dapog dryer dan instalasi paket unit
penggunaan alat-mesin pertanian, basah, pemupukan berimbang, penggilingan padi modern
dan (7) penanganan pascapanen. pengendalian hama terpadu, sudah selesai dilaksanakan.
benih bermutu, dan penggunaan Vertical dryer kapasitas 30 ton
Kegiatan ini dilaksanakan rice transplanter dan combine ditempatkan sesuai rencana dan
sejak 2018 hingga akhir 2019. harvester oleh operator binaan. sudah mulai digunakan petani
Infrastruktur air irigasi yang untuk mengeringkan gabah
dibangun berupa dam air mikro Petani kooperator telah yang dipanen pada musim hujan.
4 unit, long storage sepanjang menerapkan budi daya itik unggul Uji kinerja penggilingan padi
4.210 m, dan 32 pintu air (18 Balitbangtan (jenis Alabi Master-1 kapasitas 3 ton gabah kering
tempat pembagi air), dan telah Agrinak, Mojomaster-1 Agrinak, giling (GKG) menunjukkan hasil
dimanfaatkan petani dalam itik Master dan itik PMp). Budi sebagai berikut: bobot awal 9.340
penyediaan pasokan air irigasi, daya ternak itik unggul pada tahun kg GKG, bobot hasil giling terdiri
khususnya pada musim kemarau. 2019 telah menghasilkan telur atas beras utuh (beras kepala)
Infrastruktur irigasi ini mampu 105.895 butir, melebihi produksi 5.320 kg, beras patah 202 kg,
mengairi 1.177 ha lahan sawah telur itik yang ditargetkan beras reject (color sorter) 194 kg,
dengan debit >1.000 liter/detik dan 100.000 butir. Petani peternak dan beras menir 318 kg. Secara
meningkatkan indeks pertanaman itik juga telah diperkenalkan keseluruhan, rendemen beras
menjadi 200. Kelembagaan teknologi penetasan telur giling berdasarkan pengukuran
Perkumpulan Petani Pemakai Air untuk menghasilkan day old white rice tester adalah 65%. Dari
Irigasi (P3AI) sudah terbentuk duck (DOD). Total DOD yang aspek kelembagaan telah dibentuk
C. PAMERAN
DAN EKSPOSE
TEKNOLOGI
Dalam perjalanannya,
Balitbangtan telah banyak
menghasilkan produk penelitian
yang inovatif. Agar hasil
penelitian tersebut dapat dengan Pada Agro Food Expo 2019, Balitbangtan beserta jajaran memamerkan
mudah diakses masyarakat/ produk aneka olahan pangan lokal, beras fungsional, dan aneka produk
pengguna, maka perlu dikemas hortikultura (buah-buahan segar)
dan disebarluaskan atau
didiseminasikan melalui berbagai balik balik dari stakeholder dan pangan, hortikultura, peternakan,
media. Penggunaan media dan atau pengguna inovasi teknologi perikanan, makanan olahan
sarana diseminasi berhubungan kepada Balitbangtan untuk dan teknologinya. Dalam
erat dengan target sasaran perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan pameran yang
pengguna dan tujuan diseminasi. teknologi yang lebih sesuai ke-19 ini, Indonesia Agro Food
Salah satu media diseminasi yang dengan kebutuhan masyarakat Expo 2019 fokus pada topik
digunakan oleh Balitbangtan pertanian. Selama tahun 2019, ”Optimalisasi Sumber Daya
adalah gelar teknologi atau temu Balitbangtan melalui Subbag Pertanian Menuju Swasembada
lapang dan pameran inovasi. Humas, Sekretariat Badan, Pangan Berkelanjutan”.
Media diseminasi ini memiliki telah melaksanakan 23 pameran Balitbangtan dengan jajarannya
kelebihan. Pertama, khalayak dengan koordinasi materi dan menampilkan produk aneka
sasaran dapat melihat langsung pembiayaan dari DIPA Sekretariat olahan pangan lokal, beras
inovasi teknologi yang digelar. Balitbangtan. Beberapa pameran fungsional, dan aneka produk
Kedua, gelar teknologi atau inovasi dan gelar teknologi hortikultura (buah-buahan segar).
pameran inovasi menjadi ajang pertanian yang dikuti dan
bertemunya stakeholder dengan diselenggarakan Balitbangtan Pameran Agrivaganza
para peneliti penghasil inovasi. disajikan dibawah ini.
Dengan demikian proses tukar Kementerian Pertanian melalui
menukar informasi akan saling 19 Indonesia Agro Food
Th
Biro Humas dan Informasi
melengkapi dan diharapkan terjadi Expo 2019 Publik Sekretariat Jenderal
alih teknologi. menyelenggarakan pameran
Agro Food Expo 2019 Agri Vaganza setiap tahun.
Tujuan utama kegiatan diseminasi dilaksanakan pada 28-30 Juni Agrivaganza 2019 menghidupkan
melalui gelar teknologi atau 2019 di Jakarta Convention kembali tradisi peringatan Hari
pameran inovasi pada dasarnya Centre (JCC), dengan melibatkan Krida Pertanian oleh Kementerian
adalah memberikan pengetahuan antara lain Sekretariat Badan, Pertanian. Agrivaganza 2019
dan pemahaman tentang inovasi Puslitbangtan, Puslitbanghorti, diharapkan menjadi momentum
teknologi yang dihasilkan Puslitbangbun, Puslitbangnak, untuk melihat kembali sasaran
Balitbangtan kepada masyarakat BB Pascapanen, dan BPATP. strategis Kementerian Pertanian
pertanian untuk dapat diadopsi Indonesia International Agro untuk tetap on the track, dengan
dalam upaya peningkatan Food Expo merupakan kegiatan mengundang masyarakat
produksi dan kesejahteraan yang mengekspos produk umum untuk mengenal dan
petani. Di sisi lain, kegiatan pertanian yang mencakup mengimplementasikan pertanian
diseminasi memberikan umpan komoditas perkebunan, tanaman dalam keseharian.
Balitbangtan berpartisipasi
dalam Pameran Ritech Expo
2019 pada 25-28 Agustus Antusiasme pengunjung pada stand Balitbangtan di Pameran
2019 di Denpasar Bali. Ritech Ritech Expo di Denpasar, Bali
Festival Iklim
fungsi Balitbangtan. Renstra 2020-2024 dirancang untuk men- dokumen Perjanjian Kinerja
Balitbangtan ditetapkan sebagai dukung keberhasilan pencapaian (PK) yang berisikan penugasan
acuan dan arah bagi setiap Unit target pembangunan pertanian dari pimpinan instansi yang
Kerja (UK) dan Unit Pelaksana nasional yang sinergis dengan lebih tinggi kepada pimpinan
Teknis (UPT) dalam perencanaan agenda prioritas riset nasional instansi yang lebih rendah untuk
dan pelaksanaan kegiatan dengan ruang lingkup penelitian melaksanakan program/kegiatan
penelitian dan pengembangan dan pengembangan pertanian yang disertai dengan indikator
pertanian, sekaligus menjadi yang meliputi: (1) Prioritas kinerja. PK adalah wujud
pijakan dan tolok ukur target nasional mendukung RPJMN komitmen kesepakatan antara
pencapaian kinerja Balitbangtan 2020-2024, (2) Prioritas riset penerima dan pemberi amanah
dalam periode lima tahun. nasional sebagai wujud sinergitas atas kinerja terukur tertentu
Pelaksanaan Renstra dan target pelaksanaan riset nasional; (3) berdasarkan tugas, fungsi, dan
kinerja lima tahunan tersebut Flagship Program Strategis wewenang serta sumber daya
dijabarkan secara sinambung Kementerian Pertanian melalui yang tersedia.
dalam Rencana Kerja dan kegiatan dukungan inovasi unggul, dan
tahunan Balitbangtan. (4) Penelitian yang menghasilkan Kinerja yang disepakati
inovasi unggulan tematik mencakup outcome yang
Tahun 2019 adalah tahap akhir lainnya yang komprehensif dan dihasilkan dari kegiatan tahun-
implementasi perencanaan pe- terintegrasi antar-UK dan UPT tahun sebelumnya. Hal ini sejalan
nelitian dan pengembangan Balitbangtan. dengan salah satu sasaran dan
untuk periode 2015-2019. Pada indikator kinerja yang baru, yaitu
periode tersebut, Balitbangtan mengukur tingkat pemanfaatan
melaksanakan reorientasi C. PERENCANAAN teknologi hasil penelitian dalam
sasaran program dan kegiatan KINERJA DAN lima tahun terakhir. Untuk
yang semula berorientasi ANGGARAN TA 2019 memudahkan penyusunan dan
output menjadi outcome untuk pengukuran indikator kinerja,
mendukung pertanian bioindustri Kinerja Balitbangtan selama Kementerian Pertanian telah
berkelanjutan. ini diukur dari output yang membangun aplikasi penyusunan
dihasilkan, misalnya jumlah PK berbasis elektronik, yaitu
Perubahan reorientasi tersebut varietas unggul baru (VUB), e-PK. Dengan sitem elektronik ini
dilanjutkan pada perencanaan teknologi, rekomendasi kebijakan, diharapkan penyusunan PK lebih
penelitian dan pengembangan benih/bibit sumber tanaman/ mudah, efisien, dan efektif.
pertanian periode 2020-2024 ternak yang dihasilkan belum
untuk merespon semakin ketat mengukur manfaat output tersebut D. PRIORITAS RISET
dan kompetitifnya tantangan oleh pengguna. Dengan standar NASIONAL
pembangunan pertanian pada era kinerja yang baru diharapkan
informasi teknologi. Dalam kodisi dapat melihat gambaran kinerja Dalam kerangka memperkuat
demikian, Balitbangtan dituntut Balitbangtan sampai ke pengguna, kapasitas riset dan inovasi bagi
untuk terus menghasilkan sebagai bahan evaluasi kegiatan peningkatan daya saing bangsa,
terobosan teknologi inovatif selanjutnya. Rencana Induk Riset Nasional
yang memiliki nilai kebaruan (RIRN) ditetapkan sebagai acuan
(scientific recognition) dan Standar kinerja Balitbangtan perencanaan riset dalam skala
bermanfaat (impact recognition), yang baru didelegasikan secara nasional untuk melengkapi sistem
sebagaimana diamanatkan dalam berjenjang dari Kepala Badan perencanaan nasional yang telah
Undang Undang No. 11 tahun (eselon I) sampai ke tingkat ada. Dalam mewujudkan hal
2019 tentang Sistem Nasional eselon IV, sehingga dapat terlihat tersebut, riset nasional dibangun
IPTEK 2019. keselarasan ukuran kinerja secara terintegrasi dengan
antara kinerja atasan dan pejabat dukungan kemampuan riset yang
Program dan kegiatan penelitian di bawahnya. Pendelegasian kuat dan terarah melalui sinergi
dan pengembangan pertanian kinerja harus dilengkapi dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya riset nasional. perencanaan kegiatan PRN Selama tahun anggaran 2019
Mengacu pada Peraturan Presiden 2020-2024 dengan melibatkan telah terjadi beberapa kali
(Perpress) Nomor 38 Tahun 2018 pihak eksternal dari Perguruan perubahan kebijakan, baik
tentang RIRN, riset nasional Tinggi, Lembaga Litbang LPNK, di internal Balitbangtan,
periode 2017-2045 difokuskan BUMN, dan Swasta dalam Kementerian Pertanian, maupun
untuk mendukung sektor industri, rangka membahas kapasitas dan Pemerintah yang mengharuskan
energi, dan produk kreatif berbasis kapabilitas (SDM, Sarpras, HKI, revisi anggaran dan perubahan
ilmu pengetahuan dan teknologi pengalaman Riset), KAK, RAB, anggaran. Revisi yang terjadi dan
dengan tetap memperhatikan Work Break Down Structure kronologis perubahan anggaran
persoalan nasional lain di luar (WBS), Info Grafis, dan dokumen Balitbangtan TA 2019 adalah
ekonomi. Ranah RIRN mencakup lainnya. Dalam implementasinya sebagai berikut:
riset dari hulu sampai hilir masih perlu dilakukan konfirmasi
1. Perubahan Rupiah
sebelum proses komersialisasi lebih lanjut untuk disepakati
Murni (RM) sebesar Rp
dan produksi. dalam perjanjian kerja sama.
6.000.000.000 karena adanya
pengurangan belanja pegawai
RIRN periode 2017-2045 di- E. PENGELOLAAN
untuk memenuhi kekurangan
jabarkan dalam bentuk Prioritas ANGGARAN
alokasi kenaikan tunjangan
Riset Nasional (PRN) periode lima
kinerja lingkup Kementerian
tahunan. RPN periode 2020-2024 Berdasarkan surat Menteri
Pertanian TA 2019.
adalah dokumen pelaksanaan Keuangan Nomor S-820/
Rencana Induk Riset Nasional MK.02/2018 tanggal 31 Oktober 2.
Perubahan Pinjaman Luar
(RIRN) periode 2017-2045 2018 tentang Penyampaian Negeri (PLN) sebesar Rp
untuk periode 2020-2024. Sesuai Pagu Alokasi Kementerian/ 11.012.037.000 karena adanya
dengan Permenristekdikti No. Lembaga TA 2019 dan surat luncuran, percepatan dan
38 Tahun 2019 tentang Prioritas Menteri Pertanian Nomor. 321/ droploan proyek SMARTD
Riset Nasional periode 2020- RC.110/M/10/2018 tanggal yang closing date per 30 Juni
2024, Balitbangtan ditugaskan 25 Oktober 2018 tentang 2019.
sebagai koordinator pelaksana Penyampaian RKA-K/L Pagu 3.
Penambahan pagu PNBP
PRN bidang pangan untuk enam Alokasi Anggaran TA 2019 pada satker lingkup
komoditas, yaitu padi, jagung, lingkup Kementerian Pertanian, Balitbangtan TA 2019 sebesar
kedelai, kelapa sawit, sapi potong, Balitbangtan mengelola anggaran Rp 40.697.069.000 karena
dan ayam lokal. sebesar Rp 1.865.476.595.000. adanya kerja sama penelitian,
Alokasi tersebut terdiri atas penambahan royalti, kelebihan
Untuk membangun sinergitas belanja pegawai, belanja barang realisasi target PNBP dari
kegiatan penelitian, Balitbangtan operasional, belanja barang satker lingkup Balitbangtan.
telah mengkoordinasikan bebe- nonoperasional dan belanja 4. Penambahan anggaran dari
rapa kali iterasi pertemuan modal. Hibah Luar Negeri sebesar
Rp 17.249.314.000 pada satker menggunakan metode ilmiah visi dan misi Balitbangtan,
lingkup Balitbangtan. dalam menghasilkan ilmu Kementerian Pertanian. Dalam
5. Perubahan-perubahan tersebut pengetahuan dan teknologi upaya mewujudkan organisasi
berdampak pada perubahan atau personel yang melakukan instansi pemerintah yang efektif
pagu anggaran lingkup praktik pengetahuan dengan dan efisien, pemerintah telah
Balitbangtan TA 2019. cara tradisional untuk menghasil menerbitkan Peraturan Presiden
produk tertentu. Di lembaga No. 7 Tahun 2015 tentang
F. SUMBER DAYA penelitian, peneliti dengan jabatan Pembentukan dan Organisasi
MANUSIA fungsional peneliti merupakan Kementerian Negara dan
sumber daya strategis dalam Peraturan Presiden No. 45 Tahun
Sumber daya manusia (SDM) menghasilkan inovasi teknologi. 2015 tentang Kedudukan, Tugas,
adalah salah satu faktor yang Hingga tahun 2019, Balitbangtan dan Fungsi Eselon I Kementerian
sangat penting dalam organisasi, didukung oleh 1.656 peneliti yang Negara serta Susunan
baik institusi pemerintah maupun terdiri atas Peneliti Utama 204 Organisasi, Tugas dan Fungsi
perusahaan. SDM juga merupakan orang (12,32%), Peneliti Madya Eselon I Kementerian Negara.
kunci yang menentukan 390 orang (23,55%), Peneliti Menindaklanjuti kebijakan
perkembangan instansi atau Muda 455 orang (27,48 %), dan tersebut, Menteri Pertanian
perusahaan, baik sebagai Peneliti Pertama 607 orang (36,65 menetapkan Peraturan Menteri
penggerak, pemikir, perencana %). Peneliti utama yang telah Pertanian No. 43/Permentan/
maupun pengelola dan pelaksana memenuhi persyaratan yang OT.010/8/2015 tentang Organisasi
kegiatan untuk mencapai tujuan. ditetapkan oleh Lembaga Ilmu dan Tata Kerja Kementerian
Balitbangtan pada tahun 2019 Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pertanian.
didukung oleh 5.981 SDM berhak dilantik sebagai profesor
sebanyak, 2.924 orang (48,89%) riset. Dalam rentang waktu 2006- Berdasarkan Pasal 79 Peraturan
diantaranya adalah tenaga 2019, Balitbangtan telah memiliki Presiden Republik Indonesia
fungsional peneliti, penyuluh, 141 profesor riset. No. 7 Tahun 2017 tentang
perekayasa, teknisi litkayasa, Organisasi Kementerian
pustakawan, pranata komputer, G. PENGEMBANGAN Negara, Kementerian harus
pranata humas, arsiparis, statisti, ORGANISASI menyusun peta bisnis proses
analis kepegawaian, perencana yang menggambarkan tata
dan perancang peraturan Pengembangan organisasi Balit- hubungan kerja yang efektif dan
perundang-undangan. bangtan terus disempurnakan efisien antarunit organisasi di
dan disesuaikan dengan dinamika lingkungan Kementerian. Dalam
Peneliti adalah personel perubahan lingkungan strategis Peraturan Presiden Republik
yang melakukan penelitian guna mendukung pencapaian Indonesia No. 45 Tahun 2015,
Pasal 44 menjelaskan dalam penerapan sistem, proses dan dan (12) Diseminasi teknologi
melaksanakan tugas dan fungsi, prosedur kerja yang jelas, perlu dan inovasi pertanian. Selain itu
Kementerian Pertanian harus dilakukan sosialisasi penerapan Balitbangtan juga mempunyai
menyusun peta bisnis proses yang SOP yang terintegrasi dengan 25 SOP Mikro yang terkait
menggambarkan tata hubungan peta bisnis proses Kementerian dengan pelayanan yang ada di
kerja yang efektif dan efisien Pertanian. Balitbangtan.
antarunit organisasi di lingkungan
Kementerian Pertanian. Melalui pembahasan intensif H. PEMASUKKAN DAN
sejak tahun 2018-2019, Balit- PENGELUARAN
Melalui Permentan Nomor 718 bangtan telah menghasilkan BENIH DAN BIBIT
Tahun 2016 telah ditetapkan 12 SOP Makro yang telah SUMBER DAYA
Peta Proses Bisnis Kementerian terintegrasi dengan Peta Proses GENETIK
Pertanian. Peta proses bisnis ini Bisnis Kementerian Pertanian.
disusun berdasarkan visi dan SOP Makro tersebut adalah: (1) Dalam rangka melindungi
misi Kementerian Pertanian Pengembangan varietas unggul Sumber Daya Genetik (SDG)
yang ada dalam rencana strategis baru tanaman; (2) Pengembangan Tanaman serta upaya peningkatan
dan tugas fungsi unit kerja galur/klon unggul baru ternak; pelayanan dalam pelestarian
sebagaimana tertuang dalam (3) Pengelolaan penelitian dan dan pemanfaatan SDG tanaman
Permentan Nomor 43 Tahun 2015 pengembangan bioteknologi dan yang salah satunya untuk tujuan
dan Kepmentan 718 (Peta Proses sumber daya genetik pertanian; penelitian, Menteri Pertanian
Bisnis Induk hingga Peta Lintas (4) Pengelolaan penelitian dan menerbitkan Peraturan Menteri
Fungsi). Untuk mewujudkan pengembangan sumber daya Pertanian No. 37 Tahun
tatalaksana yang efektif, efisien lahan pertanian; (5) Pengelolaan 2011 tentang Pelestarian dan
dan transparan, Balitbangtan penelitian dan pengembangan Pemanfaatan SDG Tanaman.
melakukan pembaharuan pascapanen pertanian; (6) Pemasukan dan pengeluaran
prosedur kerja melalui perbaikan Pengelolaan penelitian veteriner; SDG tanaman untuk penelitian
SOP. Strategi pendayagunaan (7) Pengelolaan penelitian berdampak terhadap peningkatan
ketatalaksanaan di Balitbangtan perekayasaan dan pengembangan kebutuhan benih berkualitas di
dilaksanakan melalui penciptaan mekanisasi pertanian; (8) dalam negeri serta mendorong dan
kerangka kerja, peta proses bisnis, Pengelolaan penelitian peternakan membangkitkan kembali industri
pemangkasan dan eliminasi dan kesehatan hewan; (9) perbenihan nasional. Dalam
mekanisme kerja, prosedur dan Penciptaan teknologi tanaman; meningkatkan hasil pertanian
mekanisme peluang terjadinya (10) Pengelolaan standarisasi alat- yang berdaya saing tinggi perlu
praktek KKN, dan perumusan mesin pertanian; (11) Pengelolaan didukung oleh inovasi teknologi
SOP. Agar meningkatnya model pengembangan pertanian; dan ketersediaan benih bermutu.
Kerja sama hibah networking dan capacity building 4) World Vegetable Centre
bagi peneliti Balitbangtan. Kerja dengan Balitkabi dalam rangka
Sejalan dengan PP No. 11 Tahun sama hibah pada tahun 2019 hibah pengembangan kacang
2011 tentang Tata Cara Pengadaan terdiri atas 24 judul yang berasal hijau, International Mungbean
Pinjaman dan/atau Penerimaan dari 13 pendonor. Kerja sama Improvement Network (IMIN)
Hibah serta Penerusan Pinjaman hibah terbanyak diinisiasi oleh Phase 2 Project, ditandatangani
dan/atau Hibah Luar Negeri, ACIAR dari Australia. desk to desk pada 5 Desember
maka setiap hibah luar negeri dan 12 Desember 2019.
yang diterima oleh Kementerian Memorandum of Understanding
Pertanian harus tercatat ke dalam Pada tahun 2019 telah dijajagi 13
DIPA serta diproses lebih lanjut Pada tahun 2019 telah terealisasi MoU kerja sama penelitian dengan
oleh Kementerian Keuangan pelaksanaan empat MoU dengan mitra luar negeri. Negosiasi
untuk mendapatkan nomor pihak luar negeri, dua diantaranya antarpihak umumnya melalui
registrasi. merupakan MoU lanjutan. MoU korespondensi yang diinisiasi
yang telah ditandatangani yaitu: oleh mitra pengusul maupun
Kementerian Pertanian telah 1) SAKATA Seed Corporation Balitbangtan. Peninjauan dan
mengeluarkan himbauan kepada dengan Balithi dalam rangka review atas pemanfaatan MoU
setiap unit eselon I, bahwa Research and Development ke depan perlu dilaksanakan,
pelaksanaan hibah luar negeri Collaboration on Horticulture terutama dengan dinamisnya
harus melalui mekanisme one gate Crops, ditandatangani pada 29 regulasi di dalam negeri dan
policy, dimana setiap perencanaan April 2019 di Tokyo, Jepang. traktat internasional. Oleh karena
sampai penandatanganan naskah itu, ke depan perlu memperkuat
hibah harus melalui Sekretariat 2)
JIRCAS dalam rangka
tim legal untuk pemahaman
Jenderal, Kementerian Pertanian. Technical and Science
konten dan ruang lingkup kerja
Hal ini dimaksudkan agar Cooperation penelitian
sama, termasuk mengkaji dampak
perencanaan dan pelaksanaan varietas padi, ditandatangani
dan manfaatnya bagi Indonesia.
hibah lebih tertib dan sesuai pada 29 April 2019.
Rambu-rambu negosiasi di tingkat
dengan kebutuhan kementerian. 3)
MoU Balitbangtan dengan internasional telah disahkan dalam
Hal ini sesuai dengan CIMMYT tentang Penelitian Undang-Undang No. 5 Tahun
Permentan No. 74/Permentan/ dan Pengembangan Jagung 1994 terkait dengan Convention
OT.140/12/2012. Kerja sama hibah dan Sorgum, ditandatangani on Biological Diversity (CBD),
banyak diterima dari pihak asing pada 29 Agustus 2019 di Protocol Cartagena sebagaimana
dan dilaksanakan dalam kerangka Mexico City. diratifikasi dalam Undang-
ITPGRFA
UU No.4
Protokol Tahun 2006
Cartagena
UU21/2004
1992- PP 21/2005 Keamanan Hayati
Common Convention on (Biosafety)
Herltage of Biological
Mankind Diversity
UU 5/1994 Mengatur tentang akses
Protokol pada Sumber Daya Genetik
Nagoya Dan Pembangian Keuntungan
UU11/2003 Yang Adil Dan Seimbang Yang
Timbul Dari Pemanfaatannya
Undang No. 21 Tahun 2004 Balitbangtan dilaksanakan sesuai sebagaimana ditetapkan Menteri
dan Peraturan Pemerintah No. dengan tugas dan fungsinya Pertanian pada 21 November
21 tahun 2005 serta Protocol dalam penelitian, pengembangan, 2019 telah menentukan target
Nagoya yang diratifikasi menjadi pengkajian dan diseminasi penerimaan PNBP di UK/UPT.
Undang-Undang No. 11 Tahun teknologi. Pada tahun 2019 terdata Namun penerapannya untuk
2013 dan Undang-undang No. 131 Perjanjian Kerja Sama (PKS) kerja sama penelitian perlu terus
4 Tahun 2006 untuk ratifikasi antara UK/UPT di lingkungan disosialisasikan, termasuk melalui
International Treaty on Plant Balitbangtan dalam bentuk kerja negosiasi. Kerja sama yang
Genetic Resources for Food and sama Kontrak PNBP (Penerimaan terkait dengan PNBP umumnya
Agriculture (ITPGRFA). Negara Bukan Pajak). dicermati dari pelaksanaan yang
dapat memberikan sejumlah dana
Pada tahun 2019, MoU atau Kontrak kerja sama PNBP kepada pelaksana di UK/UPT dan
Nota Kesepakatan dengan proses kontrak kerja sama.
18 mitra dalam negeri telah Kontrak kerja sama PNBP
ditandatandatangani oleh Kepala sebagaimana diatur dalam J. HAKI, LISENSI
Balitbangtan dengan Pemerintah Permentan 51 Tahun 2019 tentang
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/ Pengelolaan Penerimaan Negara Balitbangtan telah menghasilkan
Kota, Lembaga Penelitian, Bukan Pajak pada Kegiatan berbagai invensi yang bernilai
Perguruan Tinggi, dan pihak Penelitian dan Pengembangan kekayaan intelektual. Pada tahun
swasta. Kerja sama dalam negeri serta Pendidikan dan Pelatihan 2019 Balitbangtan menargetkan
dalam bentuk perjanjian kerja Berdasarkan Kontrak Kerja pendaftaran 45 perlindungan
sama dengan UK/UPT lingkup Sama dengan Pihak Lain kekayaan intelektual baik dalam
Beras Indeks Glikemiks Rendah (TIK) Sekretariat Balitbangtan dan Sistem Informasi Layanan
“Fitrice” dan Ramuan Demam mengoptimalkan perannya untuk Kepegawaian (SILAK).
Berdarah “DEHAF”. mendukung manajemen dengan
membangun dan mengembangkan (1) Single Sign On
K. TEKNOLOGI aplikasi, intranet, dan situs
Single Sign On (SSO)
INFORMASI DAN web Balitbangtan. Pada tahun
Balitbangtan merupakan fitur
KOMUNIKASI 2019, Balitbangtan membangun
yang memberikan kemudahan
MENDUKUNG beberapa aplikasi untuk
bagi user dalam melakukan
MANAJEMEN menunjang kinerja manajemen
login pada aplikasi. User hanya
BALITBANGTAN dan administrasi diantaranya
perlu sekali login untuk dapat
Single Sign On (SSO), i-Program
mengakses semua aplikasi
Selama tahun 2019, teknologi versi 2.0, Evaluasi Proposal,
yang terintegrasi dengan SSO.
informasi dan komunikasi i-Proposal, IT Support Versi 2.0,
Sebelumnya user perlu mengingat
username dan password dari tiap login menggunakan email dan yang sebelumnya. Pada versi
aplikasi agar dapat mengakses password tersebut, sehingga akun sebelumnya, para koordinator
aplikasi. SSO Balitbangtan dapat email dan password ini mudah program di masing-masing Satker
diakses melalui http://sso.litbang. diingat. Hingga akhir tahun 2019, lingkup Balitbangtan melakukan
pertanian.go.id. aplikasi yang sudah terintegrasi input Rencana Kerja (Renja),
dalam SSO Balitbangtan adalah besaran anggaran hingga proposal
SSO Balitbangtan memerlukan i-Program Versi 2.0, Evaluasi kegiatan ke dalam aplikasi. Dalam
akun email dan password Proposal, i-Proposal, IT Support hal ini masih dapat menimbulkan
dari domain @pertanian. Versi 2.0, dan Sistem Informasi tidak kesesuaian data antara
go.id. Mengingat setiap ASN Layanan Kepegawaian (SILAK). RKAKL DIPA dan i-Program.
Balitbangtan mempunyai akun Pada aplikasi i-Program Versi 2.0,
email domain @pertanian. (2) i-Program pengembangan tidak hanya pada
go.id dan melakukan entri Aplikasi i-Program Versi 2.0 sektor tampilan, namun juga ada
aktivitas harian di aplikasi merupakan pengembangan lebih penambahan fitur pada back-end
epersonal Kementan dengan lanjut dari aplikasi i-Program aplikasi. Pada aplikasi i-Program
Jumlah penayangan berita pada web Balitbangtan setiap bulan pada tahun 2019
Jumlah tayangan Info Aktual dan Info Teknologi setiap bulan pada tahun 2019
kenaikan tingkat jabatan, dan Konten informasi tersebut menjaga kestabilan one day one
pembebasan sementara. Informasi dimutakhirkan setiap hari. news.
pengajuan hanya dapat diakses
oleh pegawai yang bersangkutan Kebijakan one day one news situs Redisain situs web Balitbangtan
dan verifikator pada UK/UPT web Balitbangtan bertujuan untuk juga diharapkan dapat lebih
pegawai tersebut. percepatan penyebaran informasi menarik perhatian khalayak
yang menarik bagi pengunjung untuk berkunjung dan mencari
(6) Situs Web Balitbangtan situs. Sepanjang tahun 2019, situs informasi, khususnya inovasi
www.litbang.pertanian.go.id web Balitbangtan menayangkan yang dihasilkan Balitbangtan.
Pada tahun 2019 Balitbangtan berita sebanyak 344 tayangan Selama tahun 2019, situs web
mulai mengelola situs web redisain dengan jumlah Info Aktual 198 Balitbangtan mendapat 1.201.069
yang telah diluncurkan pada akhir tayangan dan Info Teknologi kunjungan (number of visits).
tahun 2018. Situs web baru ini 146 tayangan. Penayangan berita
tetap mengutamakan fungsinya pada tahun 2019 meningkatan Sejak 2009 situs web Balitbangtan
sebagai media untuk menyebarkan dari tahun 2018 yang baru mengikuti pemeringkatan untuk
informasi, khususnya inovasi mencapai 265 tayangan. Dalam kriteria lembaga riset dunia
teknologi pertanian, melalui fitur memutakhirkan informasi, Tim yang dinilai oleh Webometrics
Info Aktual dan Info Teknologi. Web berperan penting dalam atau Ranking Web of World
Research Centers (https://research. dipilih. Sumber data diperoleh pada peringkat ke-3567 dari total
webometrics.info/en /cur rent_ dari Ahrefs Majestic. 8138 lembaga riset global.
edition). Pengumpulan data un- 3. TRANSPARENCY (10%),
tuk penilaian dilakukan oleh jumlah sitasi dari tulisan Selain penilaian tingkat dunia,
Webometrics setiap enam bulan ilmiah yang diterbitkan oleh Indonesia melalui Kementerian
sekali, yakni bulan Januari dan jurnal internasional dan Ristek memiliki SINTA (Science
Juli dengan kriteria mengikuti terindeks pada Google Scholar. and Technology Index) yang
perkembangan yang ada. Untuk
4. EXCELLENCE (35%), yaitu menilai kinerja peneliti, penulis,
periode Juli 2019, kriteria yang
jumlah dokumen/naskah jurnal, dan kinerja institusi
diterapkan adalah:
ilmiah yang disitasi oleh 26 lembaga penelitian. Pada tahun
1. PRESENCE/Size (5%), jumlah disiplin ilmu dalam periode 2019 Balitbangtan menempati
halaman web yang dapat 2013-2017. Sumber data posisi 37 dari 4791 lembaga
terindeks oleh mesin pencari diperoleh melalui Scimago.
Google, termasuk jenis penelitian dan perguruan
dokumen (file) seperti pdf. tinggi di Indonesia. Tautan
Selama tahun 2019, Balitbangtan
SINTA dapat dilihat pada
2. VISIBILITY (50%), jumlah yang menggunakan nama
jaringan eksternal yang Indonesian Agency for http://sinta2.ristekdikti.go.id/
berbeda (subnet), berasal dari Agricultural Research and affiliations?page=4&sort=all2.
backlink ke halaman web Development (IAARD) Rangkuman secara keseluruhan
lembaga (webdomain). Setelah menempati peringkat ke-7 dari dapat dilihat pada link http://sinta2.
normalisasi, nilai maksimum 30 lembaga riset di Indonesia. r istekdik ti.go.id /aff iliations/
antara dua sumber yang Di tingkat dunia, IAARD barada detail?id=8078&view=overview.