Disampaikan oleh:
Ikhsan Haryadi, S.Pi, M.Si
Kepala Bidang Penyuluhan, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP BRSDM KP
Pada
Temu Koordinasi Teknis Pelaksanaan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Tahun 2019
Wilayah Timur di Makassar, 14 Mei 2019
Landasan Hukum
1. UU No. 31 Thn 2004 Penyuluh Perikanan
Junto UU No. 45 Thn 2009
2. UU No. 16 Thn 2006 PNS dan PPB
3. UU No. 7 Thn 2016 Anggaran
Satminkal
4. UU No. 18 Thn 2012
Kewajiban Pemerintah
Menyelenggarakan penyuluhan
yang diselenggarakan oleh penyuluh INPUT PROSES HASIL DAMPAK
Penyuluhan adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama Kontribusi
Tugas
serta pelaku usaha agar mereka Pembangunan
mau dan mampu menolong dan Mendampingi 40.000 Kelompok pelaku utama dalam: KP
mengorganisasikan dirinya 1. Mengakses permodalan
2. Mengakses Teknologi 1. Pemenuhan kebutuhan pangan
dalam mengakses informasi
3. Mengakses Pasar 2. Pemenuhan kebutuhan bahan baku industri
pasar, teknologi, permodalan.
4. Mengakses Sumberdaya lainnya 3. Memperluas lapangan usaha/kerja
dan sumberdaya lainnya, sebagai
5. Melestarikan fungsi lingkungan hidup 4. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama
upaya untuk meningkatkan
6. Menumbuhkembangkan kelompok 5. Mengentaskan kemiskinan
produktivitas, efisiensi usaha, 6. Meningkatkan pendapatan nasional
7. Menumbuhkan Koperasi
pendapatan, dan 8. Menumbuhkan UMKM 7. Menjaga fungsi kelestarian hidup
kesejahteraan,serta
Sasaran
9. Meningkatkan Pendapatan
meningkatkan kesadaran dalam Nelayan, pembudidaya ikan, 10. Meningkatkan Kesejahteraan
pelestarian fungsi lingkungan dan pengolah ikan, baik
hidup secara individu/kelompok Lokasi
Kecamatan/Desa
PERAN PENYULUHAN PERIKANAN
Koperasi Besar
Keterangan:
1. Jumlah Penyuluh Perikanan PNS di 9 UPT BRSDM KP yang menangani Penyuluhan (Satminkal): 2.971 org (404 kab/kota).
2. Jumlah Penyuluh Perikanan Bantu yang ditetapkan dalam SK Kepala BRSDM KP No: 18/KEP-BRSDM/2019: 2.126 orang (454 kab/kota).
Sumber Data:
Satminkal Penyuluhan Perikanan, 24 April 2019
TUGAS PUSLATLUH KP DAN PENYULUH PERIKANAN DALAM TATA
KELOLA BANTUAN PREMI ASURANSI NELAYAN (BPAN) TAHUN 2019
Sumber:
Perdirjen PT No 2/PER-DJPT/2019 tentang Jukinis BPAN pada DJPT
KONTRIBUSI PUSLATLUH KP DAN PENYULUH PERIKANAN DALAM
BANTUAN PREMI ASURANSI NELAYAN (BPAN) TAHUN 2019
1. Sosialisasi Peraturan Dirjen Perikanan Tangkap No 2 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
BPAN Tahun 2019 Bersama Dit. Perizinan dan Kenelayanan DJPT kepada Satminkal
Penyuluhan dan Penyuluh Perikanan melalui video conference (28 Februari 2019)
2. Penyuluh Perikanan melanjutkan pendataan nelayan (KUSUKA). Telah terinput 720.020
orang nelayan (Data tanggal 9 Mei 2019)
3. Penyuluh Perikanan melakukan pembinaan dan pendampingan pelaku utama/usaha
(nelayan) sesuai wilker meliputi identifikasi nelayan calon penerima, membantu nelayan
binaan dalam mengusulkan BPAN pada modul BP aplikasi Satudata, dan distribusi Kartu
Asuransi Nelayan (target waktu: Jan-Oktober 2019).
SOSIALISASI BANTUAN PREMI ASURANSI NELAYAN (BPAN) TAHUN 2019 MELALUI
VIDEO CONFERENCE PUSLATLUH KP
Link Vicon :
https://www.youtube.co
m/watch?v=7HvwTLz23d
w
REKAPITULASI DATA NELAYAN YANG DIINPUT PENYULUH
PERIKANAN PADA MODUL KUSUKA APLIKASI SATUDATA KKP
JUMLAH
NO PROVINSI 120,000
(orang)
1 ACEH 35.791
2 SUMATERA UTARA 42.634
100,000 96,136
3 SUMATERA BARAT 14.441
4 RIAU 26.378
5 JAMBI 4.261 80,000
6 SUMATERA SELATAN 8.486 69,543
7 BENGKULU 6.522
8 LAMPUNG 16.689 60,000 52,444
9 BANGKA BELITUNG 17.720
42,634
10 KEPULAUAN RIAU 26.378 39,634
11 DKI JAKARTA 1.195 40,000 35,791
PEMECAHAN MASALAH
1. Peningkatan produktifitas penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap ramah
lingkungan;
2. Optimalisasi pengelolaan sumber daya ikan dan pengendalian penangkapan ikan dalam
mendukung keberlanjutan sumber daya ikan;
3. PENINGKATAN FASILITASI NELAYAN KECIL UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN
ASURANSI;
4. Peningkatan jumlah lahan milik nelayan yang tersertifikasi;
5. Peningkatan kemampuan KUB agar lebih berdaya saing;
6. Peningkatan jumlah pemukiman nelayan yang layak huni;
7. Peningkatan kepatuhan nelayan dan pengusaha perikanan tangkap terhadap regulasi kebijakan
tentang perikanan tangkap.
Sumber: Programa Penyuluhan
Perikanan Nasional Tahun 2019
CARA MENCAPAI TUJUAN
Lanjutan Programa Penyuluhan Nasional 2019
150.000
nelayan
CONTOH KENDALA YANG DITEMUKAN PENYULUH PERIKANAN DALAM
PELAKSANAAN BPAN
Kendala atau masalah yang dihadapi saat
No Provinsi Kabupaten/Kota Pendampingan BPAN Saran terkait BPAN
1 BANTEN PANDEGLANG Pergantian dari kartu Nelayan ke Kartu KUSUKA Agar ada upaya mempermudah Nelayan mendapatkan Asnel
walau belum terinput kusuka tapi sudah terdaftar di Kartu Nelayan
2 GORONTALO BONE BOLANGO Tahun 2018 adalah masa peralihan data sehingga banyak Mohon untuk jangan memakai sistem ditahun 2018 karena
nelayan yang tidak terkafer pada Asuransi Nelayan menyulitkan daerah untuk pengusulan nelayan ke ASNEL
3 JAWA TENGAH Batang Pesyaratan penerima tidak boleh dua kali menerima Jumlah nelayan kecil dibawah 10 GT kabupaten terbatas,sarannya
tiap tahun bisa diusulkan
4 JAWA TIMUR KOTA PASURUAN Masih ada 2 nelayan baru dari kelompok yang baru dibentuk Kartu Asuransi Nelayan hanya berlaku selama 1 tahun,sehingga
pada tahun 2018 yang bernama "Sinar Gading Mas" di apabila masa berlakunya telah habis harus mendaftarkan ke
Kecamatan Gadingrejo berjumlah 10 orang belum mempunyai Asuransi Nelayan Mandiri dengan syarat pembayaran premi yang
Kartu Asuransi Nelayan,sehingga untuk tahun ini akan diinginkan secara mandiri dan perlu sosialisasi berkali kali agar
didaftarkan baru.Sedangkan untuk kelompok "Mina Pantura nelayan bersedia secara Mandiri.Diharapkan kedepannya Kartu
Jaya "yang terbentuk pada tahun 2016 di Kecamatan Asuransi Nelayan bisa berlaku selama 2 tahun agar nelayan Kota
Gadingrejo yang berjumlah 22 orang telah terdaftar dan Pasuruan tidak keberatan dan bersedia untuk mengikuti program
mempunyai kartu Asuransi Nelayan tahun 2016 Asuransi Nelayan
5 KALIMANTAN SELATAN Tanah Bumbu Kendala yang dihadapi adalah masing2 calon penerima harus sebaiknya dalam pembuatan BPAN lebih di sederhanakan lgi,
di buatkan akun sehingga memperlambat proses registrasi jgan seperti tahun 2018 yg rumit,,,,
BPAN
Tanah Lau usia daftar asuransi maks 65 tahun sehingga banyak nelayan Kebijakan terkait maks usia penerima bantuan asuransi
yg berusia di atas 65 tahun tidak bisa ikut asuransi
6 KALIMANTAN TENGAH Kapuas nelayan Tidak memiliki KTP Agar membuat asuransi
7 KALIMANTAN UTARA Nunukan Pengisian fom manual Pendaftaran sebaiknya dapat diakses langsung oleh penyuluh dan
atau pelaku utama layaknya KUSUKA
8 NUSA TENGGARA LOMBOK TENGAH Jika usia di atas 65 maka BPAN Tidak bisa memperpanjang Untuk yang diatas 65 tahun boleh memperpanjang premi asuransi
BARAT preminya mandiri
9 NUSA TENGGARA SUMBA TIMUR BELUM SEMUA PELAKU UTAMA MEMILIKI ELEKTRONIK SEMOGA PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH DI TAHUN 2019
TIMUR DAPAT BRRJALAN DENGAN BAIK DAN DIMANFAATKAN
DENGAN SEBAIK MUNGKIN..
SUMBA TIMUR Sulitnya meyakinkan nelayan untuk mengikuti BPAN mandiri, Sudah bagus karena banyak membantu Nelayan
jika sudah habis masa asuransi maka niat untuk mengikuti
secara mandiri akan sulit sekali
10 SULAWESI BARAT Majene Penginputan data melalui website Satu Data dilakukan dengan sebaiknya sistem dapat dibuat lebih sederhana dengan proses
membuat akun masing² pengusul BPAN. registrasi yang cepat.
Hal ini terlalu ribet dan menyulitkan registrasi serta memakan
waktu lama.
Mamuju Persoalan administrasi proses pencairan dana santunan Pencairan santunan di percepat
korban
11 SULAWESI SELATAN Palopo Masih kurangnya sosialisasi BPAN tentang klaim asuransi Sosialisasi program BPAN perlu ditingkatkan utamanya
serta pengajuan peserta BPAN MANDIRI persyaratan peserta dan mekanisme klaim asuransi
Bone Kartu nelayan yg expired sehingga pelaku utama tidak Pengajuan klaim asuransi jgn terlalu sulit
mendapatkan asuransi kematian....nomer KTP pada kartu
nelayan yg beda sulit diproses
Bone 1. Pada saat penginputan di aplikasi satudatakp/bp kadang Untuk melakukan pendampingan bantuan premi asnel seharusnya
nama dan nik ktp tidak muncul padahal bersangkutan pelaku dilibatkan juga penyuluh mulai dari mensosialisaskan kepada
utama_red sudah terdaftar dilaman satudata kusuka kp KUB binaannya, identifikasi, dan pengajuan bantuan dilaman
2. Pada tahun 2019 penyuluh enggak di bukakan akses lagi satudatakp/bp seperti tahun 2018
untuk mengajukan bantuan presmi asuransi nelayan dilaman
satudatakkp seperti tahun lalu
12 SULAWESI TENGGARA Muna Kartu belum bisa di falidasi alasanx belum berlaku disaaat yg Kalu bisa di sosialisasi kan kembali karna sudah banyak yang
bersangkutan terjadi kecelakaan di laut an. H poi desa bertanya kelanjutan bpan.
lagasa.kec duruka kab. Muna.
Konawe Kendalanya Pengambilan Rekam Medik Oleh Ahli Waris tidak sekiranya untuk permintaan rekam medik di gantikan dengan hasil
di perbolehkan kecuali hasil pemeriksaan dokter saja yg dapat pemeriksaan akibat kematian
di ambil di rumah sakit yg menyebabkan kematian nelayan Sumber Data:
tersebut, karena kalau rekam medik yg di keluarkan dokter
mereka tidak bisa keluarkan karena ada sumpah dokter. Sampel Penyuluh
Kolaka Para nelayan belum paham apa itu asuransi mandiri Sosialisasi ke nelayan
Konawe jangka waktu pengeluaran kartu sangat lama, sehingga setelah pendataan asuransi kartu dapat segra direalisasikan
Perikanan yg
penggunaan kartu asuransi tidak begitu maksimal hingga tiba
lagi masa perpanjangan mendampingi BPAN,
Bombana Kurangnya pemahaman pelaku utama/usaha tentang asuransi Sosialisasi terkait asuransi kepada pelaku utama/ Usaha perlu di
nelayan shg yg berminat sangat kurang jumlahnya lakukan 8-9 Mei 2019
DOKUMENTASI PENYULUH PERIKANAN DALAM PENDAMPINGAN
BPAN
Kegiatan sosialisasi BPAN pada anggota KUB oleh Penyuluh Perikanan Kab. Bone, Bantaeng dan Selayar serta
Penyerahan Kartu Asuransi Nelayan Mandiri oleh Penyuluh Perikanan Kab Pangkep
TERIMA KASIH