DI ERA DIGITALISASI
Program Perintah/
Pendekatan Instruksi Peningkatan
Proyek
Kekuasaan Transfer Produksi
Pemerintah
Tekbnologi
Mampu •Motivasi
Menggali Membangun •Berbprestasi
Pemberdayaan
Potensi Dirinya •Taat Azaz
Sendiri •Enterpreneurship
Perubahan
lingkungan strategis
UU No. 16/2006
UU No. 32/2004
tentang SP3K
tentang Otonomi
Daerah
STRUKTURAL
Kebijakan
Kelembagaan
Diklat
Manajemen
Organisasi Profesi
Aksesiblitas (Teknologi, Modal, Pasar)
SITUASI AKTIVITAS
FAKTOR PENENTU
HASIL
1. Merencanakan,
1. Kurangnya HARAPAN 1. Kebijakan penyuluhan
Melaksanakan,
peningkatan kuantitas pertanian progresif
Mengkoordinasikan dan
dan kualitas Terwujudnya 2. Dinas Lingkup Pertanian
Mengevaluasi
penyuluh postur 3. Asosiasi profesi
Penyelenggaraan POSTUR
2. Lemahnya penyuluhan 4. Diklat penyuluhan
2. Optimalisasi Pemanfaatan PENYULUHAN
manajemen pertanian 5. Ketenagaan penyuluhan
progresif Cyber Extension PROGRESIF
penyuluhan pertanian (karakteristik,
yang dapat 3. Optimalisasi Sumberdaya Penguatan
3. Lemahnya motivasi, kemandirian,
memberikan Pertanian Setempat HARD SKILL
kepemimpinan kompetensi PP)
pelayanan 4. Mengembangkan Kelompok dan SOFT
formal membangun prima 6. Kelembagaan
Pelaku Utama SKILL yang
penyuluhan (Kepemimpinan dan
5. Proaktif memperkuat net tinggi
4. Disharmoni antara manajemen)
working antar asosiasi untuk
Kelembagaan 7. Pendanaan, sarana dan
memperoleh dukungan PELAYANAN
Penyuluhan dengan prasarana
Pemkab/Pemkot PRIMA
Dinas Lingkup 8. Jaringan komuniaksi cyber
6. Fasilitas Informasi Teknologi,
Pertanian extension, Litbang dan
Pasar dan Modal, Konsultan
5. Rendahnya dukungan Perguruan Tinggi
Kemitraan Usaha dan Diklat
pendanaan, sarana 9. Penyelenggaraan (jaringan
dan prasarana kerja, koordinasi program
aksi)
SASARAN: Pelaku Utama, Pelaku Usaha, Pemerintah,
Pemkab/Pemkot dan Dunia Usaha
KONDISI SAAT KEBIJAKAN KONDISI
INI PENYULUHAN YANG
PERTANIAN DIHARAPKAN
• Membangkitkan semangat PP
• Menumbuhkan kepercayaan diri PP
• Tempat penyuluh (berkreasi, berinovasi, MINIMAL DI
Kelembagaan berorganisasi)
• Sumber informasi dalam pengembangan
TINGKAT BPP
agribisnis
• Tempat menumbuhkembangkan
kemandirian petani
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
PERTANIAN BERAZASKAN:
1. DEMOKRASI
2. MANFAAT
3. KESETARAAN
4. KETERPADUAN
5. KESEIMBANGAN
6. KETERBUKAAN
7. KERJASAMA
8. PARTISIPATIF
9. KEMITRAAN
10. BERKELANJUTAN
11. BERKEADILAN
12. PEMERATAAN
13. BERTANGGUNG GUGAT
MAKNA PENYULUHAN
• Untuk memenuhi tuntutan perubahan zaman, tidak ada upaya lain bagi
penyuluh, kecuali harus belajar secara berkelanjutan.
• Di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi banyak media belajar
yang dirancang secara khusus (by design) maupun yang dapat
dimanfatkan (by utilization) untuk proses pembelajaran.
• Termasuk penggunaan media massa (TV, Radio, Media Cetak, Media
Online hingga Media Sosial) sebagai media penyuluhan
• Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat untuk
menjembatani informasi dan pengetahuan yang tersebar diantara yang
menguasai dan yang tidak.
• Penelitian Palmer dan Keonig (2009) memperlihatkan sebuah fakta bahwa
masyarakat telah memindahkan penggunaan media dari awalnya koran,
televisi dan radio menjadi media online dan sosial
Sumber: Setiawan, 2021
Sumber: Setiawan, 2021
Sumber: Setiawan, 2021
DATA KONSUMEN DAN MEDIA
(KUARTAL 3 2015 DAN KUARTAL 3 2020)
Dari tabel: Media massa online maupun media sosial jauh lebih diminati usia
produktif/milenial (15-49 tahun) dibandingkan media cetak
INFORMASI CEPAT, MEDSOS JADI KUNCI
Perlu percepatan
Pemanfaatan
Perkembangan penyampaian
media informasi
IT informasi pertanian
oleh penyuluh
ke petani
Bagaimana
pemanfaatan media
? Media sosial
Facebook, Youtube,
sosial tersebut Whatsapp, Instagram
DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI