I. Pendahuluan
1. LatarBelakang
ketersediaan infrastruktur, lahan dan air. Dari segi petani, persoalan yang dihadapi
Sedangkan ditinjau dari sisi kebijakan sector perbankan adalah masih tingginya
suku bunga kredit perbankan sedangkan dari sisi pemerintah adalah masih
tukar petani, belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik, belum padunya
pemerintah telah menyediakan skim kredit program Kredit usaha Rakyat yang
bertujuan untuk memberikan keringan suku bunga dan kemudahan petani untuk
Salah satu permasalahan dasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses
kepada sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi tani yang
Bantuan Pinjaman modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik,
petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan
Programmedirancanguntukmenghasilkanwirausahawanmudapedesaansertame
menyediakanpelatihanuntukgenerasimilenialsekaranggunamendongkrakwisaus
berlakuuntukmengikutipelatihan.
2. Tujuan
PrasaranasertaPembiayaanPoktan / Gapoktanadalah
Sebagaiacuandalampelaksanaankegiatanfasilitasipembiayaa
SebagaiacuandalamFasilitasiPeningkatan Akses
PrasaranasertaPembiayaanPoktan / Gapoktan
3. Manfaat
PrasaranasertaPembiayaanPoktan / Gapoktanadalah
Adanya
pedomanbagipetugasdinaspertanian,penyuluhpertanian dan
pelakuutamasertapelakuusahadalampelaksanaanfasilitasiPe
PrasaranasertaPembiayaanPoktan /
Tersedianyaacuanbagipetugasdinaspertanian,penyuluhperta
nian dan
pelakuutamasertapelakuusahadalampelaksanaanfasilitasiPe
PrasaranasertaPembiayaanPoktan /
Gapoktandalammelakukanpembinaan dan
pengawalankegiatantersebut
II. TinjauanTeori
pada ukuran, fungsi dari kelompok tersebut (Stockbridge et al. 2003). Namun, yang
kemitraan, plasma atau skim yang lain. Apabila anggota kelompok tidak aktif
akan gagal mencapai tujuan kelompok (Stockbridge et al., 2003) karena kelompok
tani merupakan gabungan antara pemilik, manajer, nasabah dan pekerja yang pada
mengurangi enefisiensi dalam lembaga sosial dan perubahan teknologi dan (2) bila
kelompok dipantau oleh petani anggota yang minatnya terhadap perubahan sosial
secara efisien, maka banyak perubahan dapat dicapai dengan melibatkan proses
Meskipun pustaka teori kerjasama kelompok terbatas, menurut teori di atas, maka
keberadaan kelompok tani sangat penting. Pemerintah dan pihak swasta dapat
kerjasama dalam bentuk apa pun diharapkan dapat mengungkit peran serta aktif
adalah nyata. Bahkan, secara ekonomis, kelompok tani pun dapat diasumsikan
untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, kelompok tani merupakan pelaku
tepat untuk kegiatan yang melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian,
untuk alih teknologi. Peran Kelompok Tani dalam Penerapan Teknologi Teknologi
leverage dimensi hukum dan kelembagaan (Suyitman et al., 2009). Pada umumnya
menciptakan teknologi baru, artinya lembaga pasar yang menentukan arah dan laju
selalu ada menurut norma yang dianut dan tujuan tertentu yang hendak dicapai
dalam arah dan laju pengembangan teknologi (Gunawan et al., 1989). Berbagai
teknologi pertanian seperti: pengaturan waktu tanam, pergiliran jenis tanaman dan
tanah dan air, dan sebagainya hanya efektif diterapkan jika dilakukan bersama-
sama oleh anggota kelompok tani. Sebab, jika hanya dilakukan oleh petani secara
individu, tanpa ada konsolidasi dengan petani lain, tidak akan memberikan hasil
yang diharapkan (Muis et al. 2008). Dalam beberapa program nasional dari
praktisi penerapan teknologi dalam suatu sistem inovasi ‘tahap awal penumbuhan
usaha komersial. Dalam tiga tahapan sistem inovasi teknologi Prima Tani, jelas
Kemajuan teknologi itu penting, namun lebih penting lagi jika diperoleh dari hasil
penelitian. Teknologi dan penelitian tidak dapat dilepaskan dalam proses produksi,
pertanian secara agregat (Hutabarat, 1999). Umpan balik dari petani anggota
kelompok yang mengadopsi teknologi merupakan masukan yang baik untuk
penelitian teknologi selanjutnya. Karena dalam proses alih dan adopsi teknologi,
tidak ada suatu teknologi pun yang cocok diterapkan di semua lokasi dan memberi
penelitian dan teknologi terbaru kepada kelompok yang lain. Hal ini penting untuk
menghindari resiko awal adopsi tetapi juga tidak terlambat dalam menangkap
proses diseminasi paket teknologi di masa depan masih perlu banyak pembenahan,
terutama berkaitan dengan pembagian peran secara tegas antara peneliti dan
melalui kelompok tersebut juga harus didukung oleh fasilitas penunjang kegiatan
agar dapat lebih fokus dan mencapai sasaran, yaitu teknologi tepat guna bagi
sejumlah petani atau kelompok tani harus diterima kelompok yang bersangkutan
dan disebut sebagai masa kritis teknologi. Apabila masa kritis tidak tercapai maka
teknologi tidak akan diadopsi dan hilang begitu saja. Agar adopsi teknologi dapat
berlanjut, jumlah orang dalam kelompok yang mengadopsi dengan berhasil harus
tersebut kehilangan manfaatnya atau sampai ditemukan teknologi baru yang lebih
III. Metode
1. WaktudanTempat
bulanNopembersetiaptahunbertempat di wilayah
KecamatanBissappu, KabupatenBantaeng
2. TeknikPengumpulanData
teknologiinformasidibidangpertanian.
2. Melakukananalisis data
3.AnalisisData
HasildanPembahasan
1. Hasil
Dukungan/1fasilitas/1akses/1teknologi
merupakan/1element/1sarana/1prasarana/1dalam pemenuhan akses teknologi
yang dibutuhkan.
2. Pembahasan
Akses/1pelaku/1utama/1pembangunan
pertanian/1terhadap/1berbagai/1informasi/1dan
inovasi/1pertanian/1menjadi/1isu/1yang/1sangat
krusial/1dalam/1menentukan/1keberhasilan pembangunan
Akses/1teknologiinformasipetanimelalui/1media/
1elektronikterhadapjenisinformasisudahmulaiadadikalanganpelaku
utamadenganmaraknyapenggunaan handphone
android.Keragamanjenisinformasi/1yangdiaksespetaniberagam,
mayoritaspetanimengaksesinformasibudidayamelalui/1media/1elek
tronik/1yang
dimilikinya./1Teknik/1budidaya/1yang/1diaksesmeliputiteknikpen
golahanlahan, pengendalianhama, pengairan, pemupukan dan
ituakses pada
pembiayaankegiatanusahataninyasudahmulaimencobamelalui
KonsepRancanganModel
INFORMASI TEKNOLOGI
PELAKU UTAMA
SARANA DAN DAN PELAKU
PRASARANA PASAR
USAHA
PEMBIAYAAN
Lampiran
DaftarPustaka/Referensi