Indonesia, disamping sebagai negara maritim karena luas lautan lebih besar dari daratan, juga dikenal sebagai negara agraris, negara
dengan tanah yang subur dan kaya akan potensi alam termasuk air. Keragaman jenis tanaman dan hewani mestinya menjadikan
Indonesia mercusuar dunia untuk ketahanan pangan masyarakat. Namun beberapa tahun belakangan ini justru sebaliknya. Masih ada
beberapa daerah yang terberitakan kekurangan pangan, gizi buruk dan sebagainya. Disamping itu, angka pengangguran usia produktif
masih relatif tinggi. Kenapa ini terjadi?
Banyak faktor penyebab, diantaranya kurangnya kemampuan pemanfaatan lahan yang sesuai dengan peruntukkannya, dan masih
adanya paradigma yang berkembang di masyarakat bahwa dunia pertanian termasuk perikanan, bukanlah lahan yang “layak” untuk
hidup berkecukupan, sehingga bidang yang sebenarnya sudah disiapkan alam Indonesia ini dipandang sebelah mata.
Untuk itu, beberapa terobosan diperlukan untuk mengembalikan kejayaan pangan dan pendapatan masyarakat lewat pemanfaatan
lahan dan potensi alam sekitar. Terobosan dan upaya ini bukan hanya tugas pemerintah, namun beberapa unsur masyarakat dan kita
semua sebagai masyarakat sosial.
Berbagai upaya yang dianggap tepat untuk pemberdayaan masyarakat mandiri adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan atau
membuka usaha sendiri bagi masyarakat, tentu hal ini tidak gampang, namun dengan sifat saling bahu membahu dari beberapa unsur
tentu hal ini diharapkan dapat terwujud. Beberapa daerah yang kini menjadi sentra pertanian, peternakan dan perikanan dimana
masyarakatnya makmur dari pemanfaatan alam yang tepat guna dan berkemampuan teknik pengoperasian yang tinggi, dapat dijadikan
model percontohan keberhasilan itu.
Berkenaan dengan hal tersebut kami, BLKN AL ROYYAN dan DEJEEFISH, badan usaha budidaya ikan yang sudah mengantongi 5 (lima)
sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) yang dikeluarkan Direktorat Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dan
jasa pelatihan perikanan yang mendapat izin penyelenggara pelatihan dari Badan Pengembanagan Sumber Daya Manusia Kementerian
Kelautan dan Perikanan (BPSDM KKP) berupa Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan & Perikanan (P2MKP) dan dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab. Sukabumi berupa Lembaga Pelatihan & Kewirausahaan (LPK), yang berdomisili di salah satu sentra perikanan besar
Indonesia, Sukabumi – Jawa Barat, yang dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini membina pembudidaya dan memberikan pelatihan
teknik budidaya perikanan kepada masyarakat yang membutuhkan, mengajak berbagai unsur untuk saling bahu membahu membina
masyarakat dalam hal penerapan teknologi budidaya perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar.
DASAR PEMIKIRAN
Tahun 2020 ini umat manusia diseluruh penjuru dunia digoncang dengan adanya pendemi Virus Corona (Covid-19) yang sangat
mempengaruhi kehidupan masyarakat dan menimbulkan banyak kepanikan. Ratusan bahkan ribuan manusia terinfeksi dan sudah
banyak yang meninggal dunia akibat Virus ini. Beberapa perusahaan melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) padahal masih
produktif untuk bekerja. Sehingga dampak Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, perekonomian, tetapi juga pada Tenaga
Kerja. Sejalan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu program nyata untuk merangkul masyarakat yang terdampak Covid-19.
Jawa Barat salah satu wilayah yang terdampak Pandemi Covid-19 mempunyai sumber daya Perikanan yang melimpah, kondisi ini sudah
dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat sekitar dengan mengembangkan usaha budidaya ikan.
Beberapa kondisi usaha budidaya ikan yang dilakukan pada saat ini :
A. Kekuatan :
1. Pasar luas
2. Kebutuhan pasar akan ikan terus meningkat
3. Potensi sumber pakan sangat banyak dan belum termanfaatkan
D. Hambatan :
1. Belum adanya dukungan dari instansi terkait untuk mengembangkan potensi kelompok yang luar biasa
Melihat dari potensi, peluang dan hambatan diatas, maka :
1. Perlu adanya peningkatan pengetahuan budidaya sebagai basic need untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia
2. Perlu adanya pemilihan komoditas budidaya yang tepat sehingga pembudidaya dapat fokus pada satu produk budidaya dan
untuk menjaga kontinuitas produk sebagai salah satu memuaskan keinginan pelanggan
3. Adanya pengetahuan terhadap pemanfaatan lingkungan sekitar untuk dimanfaatkan sebagai sumber pakan buatan sendiri,
sehingga dapat memangkas biaya produksi yang signifikan dibanding menggunakan pakan pabrikan
4. Administrasi keuangan dan akuntansi sederhana perlu diterapkan dalam kelompok sehingga progress pertumbuhan kelompok
dan masing- masing anggota dapat terukur dan teridentifikasi guna perbaikan yang berkelanjutan
5. Olahan produk perikanan dapat meningkatkan nilai tambah produk perikanan bisa dilakukan oleh ibu –ibu kelompok. Sehingga
memberikan pendapatan tambahan bagi keluarganya
TUJUAN
Rencana Kegiatan dilaksanakan selama 3 bulan dan dibagi 4 tahap kegiatan diantaranya :
1. Tahap Pertama yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui program pelatihan budidaya ikan air tawar, diversifiasi produk
olahan hasil perikanan dan diakhiri dengan kegiatan Uji Kompetensi
2. Tahap Kedua yaitu Demplot Usaha Pembenihan dan Pendederan, Demplot Usaha Pembesaran dan Demplot Usaha Pengolahan hasil
Perikanan
3. Tahap Ketiga yaitu Proses Produksi Budidaya Ikan Lele serta pendampingan produksi, dan program field trip/study banding
4. Tahap empat yaitu Panen Raya dan Gelar Produk Kelompok
Adapun target kegiatan selama 3 bulan adalah :
Tahapan Produksi ikan Lele Belum Produksi Pembenihan, pendederan dan pembesaran
Target Hasil Produksi Ikan Lele Belum produksi Produsi larva dan benih
PEMBAGIAN SEGMENTASI
PELATIHAN OLAHAN
DAN PEMBENTUKAN UJI KOMPETENSI
IKAN
KELOMPOK
TAHAPAN KEGIATAN :
1. Observasi
Dalam observasi ini ada beberapa hal yg akan kita amati menyangkut analisa permasalahan yg dihadapi oleh masyarakat baik dari
segi teknik budidaya, sosial maupun perekonomian.
Calon peserta kemudian disaring dan akhirnya dipilih sesuai dengan minat dan sumber daya yang dimiliki
a. Peserta untuk segemen Pembenihan
b. Peserta untuk segemen Pendederan
c. Peserta untuk segemen Pembesaran
d. Peserta untuk Pengolahan Hasil Perikanan
Peserta berasal dari masyarakat Jawa Barat
a. Pembekalan Teori 20%, meliputi : Teori umum diversifikasi/olahan hasil perikanan, kegunaan teknik kemasan, Pemasaran dan
manfaat hasil pengolahan.
b. Praktek 80%, meliputi : Pengenalan dan pengoperasian peralatan pengolahan, pengenalan dan pemilihan bahan baku, cara
membuat Nugget, Abon, Bakso, dan fishstick yang berbahan baku ikan.
c. Pengadministrasian usaha produk olahan dan Teknologi Pemasaran
d. Motivasi Kewirausahaan
5. Pembagian Segmentasi Budidaya dan pembentukan Kelompok
Peserta akan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Kelompok Pembenihan
b. KelompokPendederan
c. Kelompok Pembesaran
MANFAAT KEGIATAN
TARGET
1. Pembudidaya mempunyai keahlian dalam proses budidaya sesuai dengan kaidah-kaidah CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik)
2. Pembudidaya mampu melaksanakan budidaya pembesaran ikan lele
3. Pembudidaya mampu menghasilkan ikan Lele ukuran benih
4. Pembudidaya mampu menanggulangi dan mengurangi tingkat kematian ikan Lele di ukuran benih
1. Pengolah mampu membuat produk olahan yang berbahan baku ikan untuk dijadikan abon dan Nugget
2. Pengolah mampu menghasilkan inovasi rasa atau jenis olahan
3. Mampu memasarkan hasil olahan sendiri
KEGIATAN TAHAP 2 :
Pembangunan
Demplot Pembenihan
PENJADWALAN
dan Pendederan Ikan
Lele
Pembangunan Pembangunan
Demplot Pengolahan Demplot Pembesaran
hasil Perikanan Ikan Lele
TAHAPAN KEGIATAN
1. Demplot Usaha Pembenihan dan Pendedern Ikan Lele
a. Lokasi demplot berada di sekertariat Kelompok,
b. Demplot akan dikelola oleh 20 orang orang peserta
c. Demplot akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana standar
PROSES PRODUKSI BUDIDAYA IKAN LELE SERTA PENDAMPINGAN PRODUKSI, DAN PROGRAM FIELD TRIP/STUDY BANDING
PRODUKSI
PRODUKSI
BUDIDAYA IKAN
OLAHAN IKAN
LELE
PENDAMPINGAN
STUDI BANDING
PRODUKSI
TAHAPAN KEGIATAN :
Proses terpenting pasca pelatihan adalah proses tindak lanjut. Oleh karena itu, pada proses Pendampingan diperlukan langkah-langkah
follow up sebagai berikut :
a. Mendampingi aplikasi proses budidaya sesuai dengan teknologi perikanan yang sudah diajarkan
b. Perbaikan dan monitoring administrasi baik manajerial dan keuangan secara berkala
c. Pendampingan Proses Pemasaran yang bersifat mendorong dan membentuk jejaring informasi berdasarkan kebutuhan
Pemasaran
d. Memfasilitasi dan mendampingi proses Pembangunan Bak Terpal bulat, perbaikan kolam air deras dan perbaikan saluran irigasi.
e. Merencanakan pengembangan Kelompok
f. Proses Pembuatan Pakan dan Olahan hasil perikanan
g. Memastikan setiap langkah perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kelompok sesuai dengan target yang diharapkan
h. Setelah proses pendampingan selesai maka Kelompok diharapkan menjadi mandiri
MANFAAT KEGIATAN
1. Perencanaan, yakni membantu kelompok dalam menyusun rencana (action plan) dan target usaha ke depan secara terukur,
terarah, dan wajar
2. Implementasi, yakni turut mendampingi Kelompok dalam menjalankan rencana yang telah disusunnya, membantu mencarikan
solusi ketika pengusaha menghadapi kendala dan permasalahan
3. Evaluasi, yaitu turut memberikan penilaian atas kinerja yang dicapai kelompok, dan membantu kelompok dalam menemukan
penyebab terjadinya penyimpangan dari target yang telah dibuat
4. Pengembangan, yakni turut membantu pengusaha UKM dalam menyusun rencana pengembangan dari hasil yang telah dicapai
selama ini
1. Bersifat proaktif dan intensif, artinya pendamping secara aktif, terjun ke lapangan membantu kelompok. Bersama-sama mencari
dan menemukan solusi dari setiap permasalahan di lapangan.
2. Pendekatan praktis dan aplikatif, artinya berbagai strategi dan kebijakan secara langsung diujicobakan pada tataran praktis.
Sehingga dapat diukur seberapa efektif ide atau problem solving konsultan bagi kemajuan kelompok. Tidak lagi sebatas konsep
atau wacana yang bersifat mengawang.
3. Menekankan pada keberhasilan pendekatan personil, artinya program ini amat sangat membutuhkan kemampuan pendamping
dalam berkomunikasi langsung. Bagaimana Pembudidaya bisa percaya dan mau mengikuti berbagai saran dan masukan
pendamping tanpa terkesan menggurui.
KEGIATAN TAHAP 4 :
Kegiatan akhir dari Program ini adalah Panen Raya yang akan diselenggarakan oleh kelompok dihadiri oleh beberapa Pemangku
kepentingan dalam bentuk ceremony khusus, hal ini bertujuan untuk menunjukan keberhasilan program pelatihan, dan khusus untuk
peserta dapat menjadi penyemangat dan pendorong untuk dapat menjadi wirausahawan baru meski dalam kondisi Pandemi Covid-19
ini
Hasil dari Program berupa benih ikan, ikan konsumsi dan Hasil Pengolahan akan dipajang atau dipamerkan dalam acara Gelar Produk,
hal ini bertujuan untuk Promosi Produk dari kelompok dan mengenalkannya pada manyarakat sekitar
PESERTA
Peserta pelatihan dan pembinaan adalah masyarakat terdampak Covid-19 atau masyarakat umum di daerah trtinggal dan ibu rumah
tangga di wilayah kabupaten Seluruh Jawa Barat yang berkeinginan kuat untuk menjadi wirausahawan baru bidang Perikanan.
Dari keseluruhan kegiatan, rencana total peserta yang mengikuti program sebanyak 60 orang per kabupaten dengan keterangan sebagai
berikut :
Semua kegiatan pelatihan diadakan di lokasi pelatihan BLK AL ROYYAN dan CV. DEJEEFISH, Sukabumi Jawa Barat.
SUMBER DANA
Dana untuk menyukseskan kegiatan ini dapat berasal dari CSR Perusahaan, dana Aspirasi dll
ANGGARAN DANA
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Pelatihan Pembenihan dan Pendederan Ikan Lele, Pelatihan Pembesaran Ikan Lele, Pelatihan
Pengolahan Hasil Perikanan, Uji Kompetensi, Pembuatan Demplot Pembenihan, Pendederan, Pembesaran ikan Lele dan Pengolahan
Hasil Perikanan, Pendampingan Produksi/pasca pelatihan, studi banding, Panen Raya dan Gelar Produk.
Anggaran biaya untuk semua kegiatan yang akan dilaksanakan selama 3 bulan (4 tahap) untuk total 60 orang Peserta adalah Rp.
564.470,- (lima ratus enam puluh empat juta empat ratus tujuh puluh rupiah). Rincian terlampir
PENYELENGGARA
Website : www.dejeefish.com
E-Mail : dejeefish@yahoo.com
PENUTUP
Program ini benar-benar dibuat dengan niat pengabdian ilmu dan kepedulian pada masyarakat khususnya yang terdampak Pandemi
Covid-19. Harapan semoga berjalan dengan lancar dan dapat berguna bagi banyak insan.