Setiap program kegiatan yang direncanakan seharusnya diakhiri dengan
evaluasi dan dimulai dengan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program atau kegiatan telah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan tujuan yang diharapkan.
4.1 Pendataan KUSUKA/Listing
Evaluasi pendataan KUSUKA seharusnya dilakukan jika memang pelaku
utama atau pelaku usaha benar-benar ada sehingga kegiatan ini tidak dapat ditarget jumlah pelaku yang harus didata dalam satu tahun dikarenakan pelaku usaha atau pelaku utama kelautan dan perikanan telah terdata pada tahun sebelumnya. Untuk itu perlu adanya evaluasi untuk menentukan bagaimana target dari pendataan KUSUKA.
4.2 Penumbuhan Kelompok
Penumbuhan kelompok dibentuk berdasarkan potensi dari pelaku utama atau
pelaku usaha kelautan perikanan perseorangan yang kemudian dibentuk kelompok untuk dapat melakukan kegiatan bersama dengan tujuan besama yaitu meningkatkan kesejahteraan pembudidaya. Berdasarkan dengan apa yang telah dilakukan di tahun 2019, penumbuhan kelompok telah sesuai dengan apa yang diharapkan sesuai dengan potensi di wilayah binaan sehingga diharapkan dengan banyaknya kelompok yang ditumbuhkan, kegiatan perikanan di wilayah binaan dapat berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan.
4.3 Peningkatan Kelas Kelompok
Peningkatan kelas kelompok merupakan penilaian dalam bentuk angka
sebagai akibat dari adanya proses penyuluhan yang dilakukan penyuluh perikanan secara berkelanjutan. Setelah melihat hasil penilaian kelompok perikanan di wilayah binaan, hanya beberapa kelompok yang mengalami peningkatan penilaian. Hal ini disebabkan antara lain kegiatan perikanan masih dianggap usaha sampingan bagi sebagian anggota kelompok perikanan. Sedangkan bagi kelompok yang benar-benar
42 43
melakukan usaha perikanan, penilaian kelas kelompok mengalami peningkatan yang
diartikan penyuluhan yang dilakukan selama ini berdampak positif bagi kemampuan kelompok dalam melakukan kegiatan perikanan.
4.4 Pendampingan dan Penumbuhan UMKM Sektor Kelautan dan Perikanan
Kegiatan penumbuhan UMKM di wilayah binaan selama 2 tahun terakhir ini
terdapat 2 UMK yang telah dilegalisasi oleh desa setempat. Hal ini mengartikan bahwa pendapingan terhadap pelaku utama untuk ditumbuhkan UMKM telah diperhatikan mengingat dengan terbentuknya UMK bagi para pelau utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan akan mendatangkan berbagai keuntungan yang akan berdampak positif bagi kegiatan perikanan yang sedang mereka kerjakan. UMK yang telah terbentuk kemudian didampingi untuk memberikan arahan dan saran sehingga kegiatan perikanan yang mereka lakukan dapat berdampak positif yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
4.5 Pendampingan dan Penumbuhan Koperasi Sektor KP
Penumbuhan koperasi sektor kelautan dan perikanan sangat sulit untuk
ditumbuhkan. Hal ini disebabkan belum siapnya kelompok-kelompok perikanan di wilayah binaan untuk dibentuk dalam suatu wadah koperasi dengan berbagai alasan yang diungkapkan. Selain itu juga proses yang panjang dan kebutuhan materil yang harus disediakan menjadi pertimbangan dalam penumbuhan koperasi sektor kelautan dan perikanan ini.
4.6 Pendampingan Akses Modal
Kelompok perikanan yang didampingi belum mampu untuk mengakses
modal untuk pengembangan usaha perikanan yang dilakukan. Hal ini dikarenakan sektor perikanan belum dapat menghasilkan keuntungan yang besar sehingga mereka ketakukan tidak mampu mengangsur jika mereka mengajukan modal ke lembaga keuangan/bank.
4.7 Pendampingan Akses Pasar
Pendampingan akses pasar sudah mengalami kemajuan pada beberapa
kelompok hal ini dibuktikan dengan adanya kerjasama dengan pedagang di pasar. Selain itu juga terdapat kerjasama dengan sesama kelompok pembudidaya dalam 44
memasarkan ikan yang dihasilkan kelompok yaitu antara kelompok Lele
sangkuriang mandiri dengan kelompok Alvin Jaya Lele.
4.8 Pendampingan Akses Informasi dan Teknologi
Kebanyakan dari kelompok binaan penyuluh telah mengalami peningkatan
wawasan mengenai kegiatan perikanan yang dilakukan. Hal ini salah satunya dampak dari pendampingan penyuluh terhadap akses informasi dan teknologi yang diberikan kepada kelompok.
4.9 Sosialsisasi Peraturan Perundang-undangan KP
Kelompok binaan penyuluh telah mengetahui beberapa peraturan perundang-
undangan yang disampaikan penyuluh sebagai salah satu wawasan yang diberikan sehingga mereka mengerti dan memahami terhadap peraturan yang disampaikan tersebut. Sala satunya adalah perautan perundang-undangan KKP mengenai Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) dan peraturan perundang- undangan KKP lainnya yang berkaitan dengan kelompok pembudidaya ikan,
4.10 Pendampingan Bantuan Pemerintah
Pendampingan bantuan pemerintah kepada kelompok perikanan yang dibantu
sangat bermanfaat bagi kelompok. Dengan adanya pendampingan, kelompok terbantu dalam hal teknis maupunnon teknis sehingga bantuan yang disalurkan dapat benar-benar dimafaatkan secara baik dan benar serta mampu memberikan manfaat bagi kelompok. Selain itu juga, pendampingan yang terus menerus mampu meningkatkan wawasan kelompok terhadap kegiatan usaha perikanan yang sedang dilakukan.
4.11 Pendampingan Kelompok dalam Peningkatan Produksi
Pendampingan ini sangat berdampak positif terhadap peningkatan produksi
kelompok binaan. Hal ini dirasakan oleh beberapa kelompok mampu meningkatkan produksinya yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Hal ini dampak dari peningkatan wawasan kelompok terhadap teknis budidaya ikan yang mereka lakukan serta aspek non teknis yang diberikan.