Anda di halaman 1dari 12

Penelitian

EVALUASI REAKSI PESERTA PADA PENYELENGGARAAN DIKLAT


DASAR JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DI BALAI
DIKLAT APARATUR KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Yudistira Adi Nugroho


e-mail: yudistiraadinugroho09@gmail.com
Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis reaksi pesertapada
penyelenggaraan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan di Balai Diklat Aparatur
Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan menggunakan model Kirkpatrick. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
pedoman observasi dan menyebarkan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik komparatif dengan
rentang skala, yaitu membandingkan kualitas penyelenggaraan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh
Perikanan Tingkat Ahli dengan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Terampil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum, tempat belajar, dan asrama pada penyelenggaraan Diklat
Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli sudah sangat baik, sedangkan layanan panitia,
menu makanan, dan pengaturan waktu masih perlu ditingkatkan. Untuk kurikulum, tempat belajar, asrama,
layanan panitia, menu makanan, dan pengaturan waktu pada penyelenggaraan Diklat Dasar Jabatan
Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Terampil seluruhnya masih perlu ditingkatkan.

Kata-kata kunci: penyuluh perikanan, diklat, evaluasi

EVALUATION OF PARTICIPANT’S REACTIONS ON THE


IMPLEMENTATION OF BASIC TRAINING OF FUNCTIONAL POSITION
OF FISHERY’S EXTENSION WORKERS IN THE TRAINING OFFICE
FOR APPARATUS OF THE MINISTRY OF MARINE AFFAIRS AND
FISHERIES
Abstract: The purpose of this study is to explain the participants reactions with Kirkpatrick model on the
implementation of Basic Training of Functional Position of Fisheries Extension Workers at the Training
Office for Apparatus of the Ministry of Marine Affairs and Fisheries. For research purposes, the method
used in this research is the qualitative descriptive method. Instrument data collection used is the result of
observation and questionnaires distributed to respondents. Data analysis using comparative techniques
with scale range, that is the comparing the quality of implementation Basic Training of Functional Position
Fishery`s Extension workers in expert level with Basic Training of Functional Position of Fisheries
Extension Worker in proficient level. The results showed the reaction of participants using the Kirkpatrick
model known that the curriculum, place of study, and dormitory in the implementation of Basic Training of
Functional Position of Fisheries extension Workers in Expert Level have been very good while service of
the committee, food menu, and time management still needs to be improved. For the curriculum, place
of study, dormitory, service of the committee, food menu, and time management in the implementation
of Basic Training of Functional Position of Fishery’s extension workers in Proficient Level still needed to
be improved.

Keywords: fishery instructor, training, evaluation

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018 49
Evaluasi Reaksi Peserta...

PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan visi Kementerian utama. Agar terbentuk penyuluh perikanan yang
Kelautan dan Perikanan, yaitu “Terwujudnya profesional sesuai dengan tugas jabatannya, maka
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan para penyuluh sebelumnya harus mengikuti dan
secara berdaulat, mandiri dan berkelanjutan untuk lulus diklat dasar atau diklat pembentukan. Dalam
kemakmuran rakyat” membutuhkan peran serta momentum tersebut, para penyuluh akan ditatar dan
seluruh komponen bangsa baik itu masyarakat dibekali berbagai kompetensi yang akan berguna
maupun aparatur kelautan dan perikanan. Bagi pada saat terjun ke lapangan untuk melaksanakan
aparatur kelautan dan perikanan, salah satu hal yang penyuluhan.
dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000
kegiatan penyuluhan yang sistematis, efektif dan tentang Diklat Bagi PNS menyebutkan bahwa tujuan
efisien. pelaksanaan diklat adalah untuk (1) meningkatkan
Penyuluhan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap
bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara
mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan profesional dengan dilandasi kepribadian dan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi;
permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai (2) menciptakan aparatur yang mampu berperan
upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan
usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta kesatuan bangsa; (3) memantapkan sikap dan
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi semangat pengabdian yang berorientasi pada
lingkungan hidup, (UU Nomor 16 tahun 2006). pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan
Penyuluhan sebagai proses pemberdayaan masyarakat; dan (4) menciptakan kesamaan visi
masyarakat memiliki tujuan utama yang tidak dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas
terbatas pada terciptanya “better-farming, better pemerintahan umum dan pembangunan demi
business, dan better living, tetapi untuk memfasilitasi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sesuai
masyarakat (sasaran) untuk mengadopsi strategi dengan tujuan pelaksanaan diklat tersebut maka
produksi dan pemasaran agar mempercepat diharapkan penyuluh perikanan setelah mengikuti
terjadinya perubahan-perubahan kondisi ekonomi diklat dasar mendapatkan bekal kompetensi yang
sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup mendukung tugas jabatannya.
pribadi dan masyarakatnya (dalam jangka panjang) Dalam rangkaian pelaksanaan diklat,
(Slamet, 2000). komponen evaluasi menjadi sangat penting
Merujuk pada hal tersebut maka komponen untuk dilaksanakan. Penyelenggaraan diklat tidak
yang paling esensial dalam penyelenggaraan langsung saja berakhir dengan ditutupnya kegiatan
kegiatan penyuluhan adalah penyuluh perikanan. diklat. Beberapa permasalahan bisa saja baru
Penyuluh perikanan memiliki peran sebagai teridentifikasi setelah berakhirnya kegiatan diklat.
pendamping sekaligus mitra sejati pelaku utama dan Misalnya, bagaimana kualitas program pelatihan
pelaku usaha perikanan dalam mengembangkan dan apakah peserta merasa puas dengan program
usaha perikanan. Dalam Peraturan Menteri Negara diklat yang baru saja selesai atau apakah ada hal-hal
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 19 yang masih perlu atau harus ditingkatkan berkaitan
tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh dengan kualitas pelaksanaan program diklat. Seluruh
Perikanan dan Angka Kreditnya menjelaskan bahwa pertanyaan di atas dapat dijawab jika penyelenggara
tugas pokok penyuluh perikanan adalah melakukan diklat melakukan evaluasi terhadap program diklat
kegiatan penyuluhan perikanan yang meliputi tersebut. Evaluasi program dilakukan untuk menilai
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan efektivitas dan efisiensi program. Menurut Kirkpatrick
serta pengembangan penyuluhan perikanan. (2005), evaluasi diklat dilaksanakan dengan
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut tiga alasan khusus, yaitu (1) untuk menentukan
penyuluh perlu memiliki dan meningkatkan efektivitas suatu program diklat dan mendapatkan
berbagai pengalaman dalam membawa pesan dan informasi untuk mengembangkan program diklat
mendiseminasikan teknologi kepada para pelaku pada masa yang akan datang; (2) untuk menentukan

50 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018
Evaluasi Reaksi Peserta...

apakah program diklat diteruskan, dimodifikasi, kualitas penyelenggaraan kedua diklat tersebut
atau dihentikan; (3) untuk memberikan bukti nyata maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul
mengenai keberadaan lembaga pelatihan dengan “Evaluasi Reaksi Peserta pada Penyelenggaraan
menunjukkan kontribusinya terhadap sasaran serta Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
tujuan perusahaan. di Balai Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan
Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan”. Berdasarkan uraian pada latar belakang
Perikanan sesuai dengan pedoman penyelenggaraan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
dibagi menjadi dua, yaitu jenjang keterampilan ini adalah bagaimana evaluasi reaksi peserta pada
dan jenjang keahlian. Jenjang keterampilan penyelenggaraan Diklat Dasar Jabatan Fungsional
diperuntukkan bagi calon penyuluh yang memiliki Penyuluh Perikanan di Balai Diklat Aparatur
latar belakang pendidikan SMU atau Diploma Kementerian Kelautan dan Perikanan.
sedangkan jenjang keahlian diperuntukkan bagi Sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk
calon penyuluh yang memiliki latar belakang melaksanakan evaluasi penyelenggaraan diklat
pendidikan minimal Strata 1 (S1). dan adanya umpan balik dari peserta, maka ruang
Sesuai dengan pedoman penyelenggaraan lingkup dalam penelitian ini hanya dibatasi pada
diklat tersebut, Balai Diklat Aparatur sebenarnya level pertama dari Model Kirkpatrick yaitu evaluasi
telah melakukan evaluasi penyelenggaraan dengan terhadap reaksi peserta. Penulis mengharapkan
membagikan kuesioner kepada peserta diklat. Namun dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
hasil kuesioner tersebut belum dianalisis secara masukan bagi organisasi dalam memperbaiki sistem
maksimal sehingga belum dirasakan manfaatnya penyelenggaraan Diklat Dasar Jabatan Fungsional
dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat Penyuluh Perikananbaik Tingkat Ahli maupun
berikutnya. Untuk mengetahui dan menganalisis Tingkat Terampil.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif fakta objek yang diteliti. Teknik komparatif pada
kualitatif. Metode deskriptif dilakukan untuk penelitian ini dilakukan untuk membandingkan
menggambarkan secara rinci tentang berjalannya reaksi peserta pada penyelenggaraan Diklat Dasar
suatu program diklat yang telah dilaksanakan. Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli
Pendekatan kualitatif dilakukan untuk menjelaskan dan Tingkat Terampil pada tahun 2017 berdasarkan
evaluasi penyelengaraan diklat yang digambarkan model Kirkpatrick pada level pertama.
berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan Dalam menggambarkan evaluasi reaksi
kepada peserta diklat. Efektivitas program diklat peserta pada penyelenggaraan diklat menggunakan
mencerminkan kepuasan peserta diklat terhadap skala penilaian dengan mengacu pada rentang skala
layanan yang diberikan dengan melihat reaksi sebagai berikut, Sangat Baik (9,1-10), Baik (8,1- 9,0),
peserta diklat pada program diklat yang telah diikuti. Cukup Baik (7,1 – 8,0), Kurang Baik (6,1 – 7,0) dan
Analisis data dilakukan dengan menggunakan Tidak Baik (≤ 6). Sumber data pada penelitian ini
teknik komparatif. Teknik komparatif merupakan merupakan data primer yang diperoleh dari hasil
analisis yang sifatnya membandingkan persamaan kuesioner peserta diklat.
dan perbedaan dua atau lebih sifat-sifat dan fakta-

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil (74,3%), Penata Muda Tingkat I sebanyak 9 orang
Penyelenggaraan Diklat Dasar Jabatan (23,1%) dan Penata sebanyak 1 orang (2,6%),
Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli di Balai kemudian menurut latar belakang yaitu lulusan
Diklat Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan S1 sebanyak 38 orang (97,5%) dan S2 sebanyak
telah dilaksanakan pada 7 – 17 Agustus 2017 yang satu orang (2,5%). Untuk jumlah peserta diklat laki-
diikuti oleh 39 orang. Peserta yang mengikuti diklat laki berjumlah 20 orang (51,3%) dan perempuan
ini terdiri dari Penata Muda sebanyak 29 orang berjumlah 19 orang (48,7%).

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018 51
Evaluasi Reaksi Peserta...

Sedangkan penyelenggaraan Diklat Dasar


Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat
Terampil dilaksanakan pada tanggal 21 – 31
Agustus 2017 yang diikuti oleh 39 orang. Peserta
yang mengikuti diklat ini terdiri dari Pengatur Muda
sebanyak 11 orang (28,2%), Pengatur Muda Tingkat
I sebanyak 2 orang (5,1%), Pengatur sebanyak
13 orang (33,3%), Pengatur Tingkat I sebanyak
12 orang (30,8%) dan Penata Muda sebanyak 1
orang (2,6%). Peserta yang memiliki latar belakang
pendidikan SMU atau sederajat berjumlah 18 orang
(46,2%) dan Diploma III sebanyak 21 orang (53,8%). Gambar 1. Unsur kurikulum
Untuk jumlah peserta diklat laki-laki berjumlah 21 Seluruh aspek pada unsur kurikulum Diklat
orang (53,8%) dan perempuan berjumlah 18 orang Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
(46,2%). Tingkat Ahli memperoleh nilai minimal 9,1. Aspek
Evaluasi reaksi peserta pada penyelenggaraan kesesuaian materi dengan tujuan diklat memperoleh
Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan nilai yang paling tinggi yaitu 9,55, sedangkan aspek
Tingkat Ahli dan Diklat Dasar Jabatan Fungsional kualitas bahan ajar memperoleh nilai yang paling
Penyuluh Perikanan Tingkat Terampil pada dasarnya rendah yaitu 9,1. Apabila unsur kurikulum dirata-
dilaksanakan untuk mengukur kepuasan peserta ratakan diperoleh nilai 9,36 yang berarti sangat
diklat tersebut. Peserta akan termotivasi apabila baik. Maknanya adalah bahwa kurikulum yang
proses pelatihan berjalan memuaskan yang pada sudah digunakan saat ini menurut responden sudah
akhirnya akan memunculkan reaksi dari peserta sangat relevan atau memadai. Namun apabila akan
yang menyenangkan. Sebaliknya, apabila peserta dilakukan review terhadap kurikulum agar lebih
tidak merasa puas terhadap proses pelatihan yang difokuskan pada aspek kualitas bahan ajar karena
diikutinya maka mereka tidak akan termotivasi untuk memperoleh penilaian yang paling rendah.
mengikuti kegiatan pelatihan lebih lanjut.Unsur- Seluruh aspek pada unsur kurikulum Diklat
unsur yang dinilai terhadap reaksi peserta Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Terampil memperoleh penilaian kurang dari
Tingkat Ahli dan Diklat Dasar Jabatan Fungsional 9,1. Aspek kesesuaian materi dengan tujuan diklat
Penyuluh Perikanan Tingkat Terampil terdiri dari (1) memperoleh nilai paling tinggi yaitu 9,03, sedangkan
kurikulum, (2) tempat belajar, (3) asrama, (4) layanan aspek kualitas bahan ajar memperoleh nilai paling
panitia, (5) menu makanan, dan (6) pengaturan rendah yaitu 8,61. Apabila unsur kurikulum dirata-
waktu. Hasil evaluasi reaksi peserta terhadap ratakan diperoleh nilai 8,82 yang artinya baik.
seluruh unsur penilaian tersebut meliputi kurikulum, Maknanya adalah kurikulum yang digunakan saat ini
tempat belajar, tempat menginap/asrama, layanan menurut responden sudah memadai namun masih
panitia, menu makanan, dan pengaturan waktu. perlu diperbaiki. Perbaikan terhadap kurikulum harus
Kurikulum Diklat Dasar Jabatan Fungsional menyentuh seluruh aspek yang ada, terutama pada
Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli dan Diklat aspek kualitas bahan ajar yang memperoleh nilai
Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan terendah.
Tingkat Terampil dinilai dari unsur yang terdiri Sebagaimana penjelasan tersebut, maka
dari penilaian terhadap ketersediaan bahan ajar, kualitas bahan ajar pada Diklat Dasar Jabatan
ketersediaan media pembelajaran, kualitas bahan Fungsional Penyuluh Perikanan baik tingkat ahli
ajar, kesesuaian materi dengan tujuan diklat, maupun tingkat terampil yang digunakan saat ini
meningkatnya pengetahuan terhadap materi, dan masih perlu diperbaiki. Bahan ajar mempunyai
meningkatnya keterampilan terhadap materi. Sesuai peran penting dalam proses pembelajaran di
hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden kelas karena menjadi acuan yang digunakan oleh
terhadap unsur kurikulum diperoleh data yang widyaiswara untuk menyampaikan materi kepada
disajikan dalam bentuk grafik seperti yang terlihat peserta diklat. Bagi widyaiswara, bahan ajar menjadi
pada Gambar 1. acuan yang diserap isinya sehingga dapat menjadi

52 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018
Evaluasi Reaksi Peserta...

pengetahuan, sedangkan bagi peserta diklat, bahan bahan ajar didesain agar widyaiswara dan peserta
ajar dapat digunakan sebagai media untuk proses lebih banyak melaksanakan praktik. Melalui
belajar secara mandiri. Setelah selesai mengikuti praktik, peserta akan ikut terlibat dan memperoleh
diklat, peserta dapat membuka kembali bahan ajar pengalaman langsung yang dapat bermanfaat
diklatnya untuk mengumpulkan kembali informasi baginya saat turun ke lapangan untuk melaksanakan
yang sudah diperoleh saat mengikuti diklat. penyuluhan.
Perlu diketahui bahwa bahan ajar berpengaruh Tempat belajar pada Diklat Dasar Jabatan
terhadap kualitas hasil belajar (Sugiarti, 2013) Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli dan
sehingga dapat dipastikan bahwa kualitas bahan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
ajar merupakan satu hal yang sangat penting dalam Tingkat Terampil terdiri dari tata ruang, kenyamanan,
keberhasilan penyelenggaraan diklat. Semakin keamanan, kebersihan dan kelengkapan fasilitas
baik kualitas bahan ajar maka semakin baik pula belajar. Sesuai hasil kuesioner yang telah diisi oleh
kualitas hasil belajar peserta diklat. Sebaliknya, responden terhadap unsur tempat belajar diperoleh
apabila kualitas bahan ajar dinilai masih kurang data yang disajikan dalam bentuk grafik seperti
maka kualitas hasil belajar juga akan kurang terlihat pada Gambar 2.
berkualitas. Perbaikan mengenai kualitas bahan
ajar lebih diupayakan dari sisi substansi. Substansi
bahan ajar merupakan pokok-pokok uraian untuk
mencapai standar kompetensi yang ingin dicapai
dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu,
substansi bahan ajar harus disusun sesuai dengan
standar. Agar kualitas bahan ajar ini dapat disusun
lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran
maka perbaikan kualitas bahan ajar perlu mengacu
pada sisi ketepatan isi, kedalaman isi, dan proporsi
isi antara penjelasan teori dan praktik.
Ketepatan isi merupakan keabsahan bahan Gambar 2. Unsur tempat belajar
ajar sesuai dengan fakta sebenarnya, sesuai
dengan praktik yang ada di lapangan. Bahan ajar Seluruh aspek pada unsur tempat belajar
yang sudah terlalu lama juga perlu disesuaikan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
kembali dengan kondisi faktual dan relevansinya Tingkat Ahli memperoleh penilaian yang beragam.
dengan kegiatan penyuluhan yang berkembang Aspek keamanan memperoleh nilai paling tinggi yaitu
saat ini. Perkembangan teknologi dan informasi 9,42, sedangkan aspek tata ruang kelas memperoleh
yang semakin maju membuat banyak perubahan penilaian paling rendah yaitu 8,97. Apabila unsur
termasuk dalam kegiatan penyuluhan, sehingga tempat belajar pada Diklat Dasar Penyuluh Perikanan
perlu dipastikan kembali ketepatan isi baik dari sisi Tingkat Ahli dirata-ratakan diperoleh nilai 9,15 yang
teoretis maupun praktis sesuai kondisi kekinian. berarti sangat baik. Maknanya adalah bahwa tempat
Peserta Diklat Dasar Jabatan Fungsional belajar yang digunakan oleh responden pada saat
Penyuluh Perikanan baik tingkat ahli maupun tingkat mengikuti diklat sudah sangat relevan.
terampil memiliki latar belakang yang heterogen, Seluruh aspek tempat belajar Diklat Dasar
baik dari segi umur maupun pengalaman menyuluh. Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat
Sesuai dengan fakta tersebut maka kedalaman isi Terampil memperoleh penilaian kurang dari 9,1.
bahan ajar juga harus mengakomodir perbedaan- Aspek keamanan dan aspek kelengkapan fasilitas
perbedaan tersebut. Isi bahan ajar dapat lebih belajar dan pembelajaran memperoleh penilaian
substantif dengan menyajikan praktik-praktik dalam paling tinggi yaitu 8,97, sedangkan aspek tata ruang
kegiatan penyuluhan melalui studi kasus sebagai kelas memperoleh penilaian paling rendah yaitu
bahan diskusi peserta. 8,61. Apabila unsur tempat belajar dirata-ratakan
Diklat Dasar Jabatan Fungsional merupakan diperoleh nilai 8,82 dengan kategori baik. Maknanya
media bagi peserta untuk memenuhi persyaratan adalah bahwa masih diperlukan peningkatan tempat
jabatan. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, belajar di kelas, terutama pada aspek penataan

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018 53
Evaluasi Reaksi Peserta...

ruang yang memperoleh nilai terendah. diperhatikan, seperti penataan ruang harus dapat
Berdasarkan penjelasan di atas, aspek tata memudahkan peserta diklat untuk melaksanakan
ruang kelas pada pelaksanaan Diklat Dasar Jabatan aktvitas pembelajaran. Penataan ruang kelas harus
Fungsional Tingkat Ahli dan Tingkat Terampil mempertimbangkan jarak antara benda-benda yang
mendapatkan penilaian yang paling rendah jika dimungkinkan dapat mempersulit pergerakan orang-
dibandingkan dengan aspek lainnya, sehingga untuk orang yang berada di dalamnya. Salah satu hal
meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat pada tersebut misalnya penataan jarak meja dan tempat
unsur tempat belajar dapat dimulai dari perbaikan duduk perlu disesuaikan agar mudah dilewati. Sistem
tata ruang terlebih dahulu. Perbaikan tata ruang penataan meja dengan model island memang sangat
kelas dapat melihat bagaimana tata ruang kelas baik, namun tetap harus memperhatikan jarak antara
pada lembaga diklat lain atau membandingkan island yang satu dengan lainnya.
dengan ruangan kelas tempat pelatihan pihak Fleksibilitas barang-barang di dalam kelas
swasta. Ruangan kelas yang ada sekarang hendaknya mudah ditata dan dipindahkan. Hal
merupakan ruangan kelas dengan desain lama, ini dilakukan agar penyesuaian metode yang
sehingga perlu strategi bagaimana penataan ruang digunakan pada saat proses pembelajaran lebih
kelas yang relevan. Sementara penataan ruangan mudah. Misalnya metode diskusi kelompok dengan
kelas sangat penting dalam menunjang proses anggotanya dalam jumlah besar, maka meja peserta
pembelajaran. dapat digabung untuk memudahkan penyelesaian
Terdapat pengaruh yang signifikan antara tugas diskusinya.
penataan ruang kelas dengan prestasi belajar Estetika dari penataan ruang kelas harus
(Firdaus dkk, 2016). Salah satu upaya untuk diperhatikan juga. Ruangan kelas ditata agar
meningkatkan prestasi belajar peserta diklat dapat menyenangkan dan kondusif untuk kegiatan belajar.
dilakukan dengan cara melakukan penataan Ruang kelas yang indah dapat memberikan rasa
ruang kelas. Oleh karena itu penyelenggara diklat nyaman sehingga peserta tidak merasa bosan
diharapkan lebih memperhatikan tata ruang kelas. berada di ruang kelas selama mengikuti sesi
Hal ini perlu dilakukan mengingat ruangan kelas pembelajaran. Oleh karena itu, penyelenggara harus
yang digunakan oleh peserta Diklat Dasar Jabatan memperhatikan penempatan papan tulis, proyektor,
Fungsional Tingkat Ahli dan Tingkat Terampil flipchart, remot, pas bunga dan hiasan dinding di
merupakan ruangan kelas yang digunakan juga tempat yang tepat.
untuk pelaksanaan diklat lainnya, baik diklat teknis Tempat menginap/asrama pada Diklat Dasar
maupun diklat kepemimpinan. Apabila hal itu Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat
dilakukan, penataan ruang kelas dan isinya akan Ahli dan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh
dapat memudahkan terjadinya interaksi yang aktif Perikanan Tingkat Terampil terdiri dari beberapa
antara widyaiswara dan peserta diklat serta antar unsur, yaitu kenyamanan, kebersihan, keamanan,
sesama peserta diklat. Pada prinsipnya penataan dan kelengkapan fasilitas. Sesuai hasil kuesioner
tempat belajar yang baik harus mempertimbangkan yang telah diisi oleh responden terhadap unsur
keleluasaan pandangan, akses untuk bergerak, asrama diperoleh data yang disajikan dalam bentuk
fleksibilitas, dan estetika. grafik seperti terlihat pada Gambar 3.
Keleluasaan pandangan maksudnya
penempatan barang tidak mengganggu pandangan
seluruh orang yang berada di dalam ruang kelas,
dengan demikian maka peserta diklat secara leluasa
dapat memandang widyaiswara yang berdiri di
depan, bahan tayang atau media pembelajaran
yang digunakan serta aktivitas pembelajaran yang
sedang berlangsung. Widyaiswara juga harus dapat
memandang semua peserta diklat saat kegiatan
pembelajaran berlangsung tanpa ada barang yang
menghalangi.
Akses bergerak dalam kelas harus Gambar 3. Unsur asrama

54 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018
Evaluasi Reaksi Peserta...

Seluruh aspek pada unsur asrama Diklat harinya. Oleh karena itu, kondisi asrama memiliki
Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan peranan yang sangat vital, jika kondisi asrama
Tingkat Ahli memperoleh penilaian yang beragam. sangat baik maka gairah belajar peserta juga
Aspek keamanan memperoleh nilai yang paling meningkat. Namun apabila kondisi asrama kurang
tinggi yaitu 9,29, sedangkan aspek kenyamanan baik maka gairah belajar juga akan menurun. Oleh
memperoleh nilai yang paling rendah yaitu 8,9. karena itu, pihak penyelenggara harus memastikan
Apabila unsur asrama dirata-ratakan diperoleh nilai bahwa kenyamanan, keamanan, kebersihan,
9,1 yang artinya sangat baik. Maknanya adalah dan fasilitas yang ada di asrama harus memadai.
asrama yang digunakan dalam pelaksanaan diklat Untuk memastikan hal tersebut sebenarnya sangat
sudah sangat memadai. Namun dari hasil penilaian mudah, penyelenggara dapat melaksanakan fungsi
terlihat bahwa aspek kenyamanan memperoleh controlling atas seluruh aspek tersebut. Pastikan
penilaian paling rendah jika dibandingkan dengan bahwa peserta merasa nyaman dan aman selama
aspek lainnya, sehingga peningkatan nilai pada menggunakan asrama serta fasilitas yang ada
unsur asrama diharapkan lebih memperhatikan di asrama dapat digunakan seluruhnya. Untuk
aspek kenyamanan peserta diklat. mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan
Seluruh aspek pada unsur asrama Diklat cara melakukan pengecekan terhadap fasilitas
Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan asrama. Penyelenggara juga harus memastikan
Tingkat Terampil memperoleh penilaian kurang dari bahwa peserta dapat mengakses internet dari
9,1. Aspek keamanan memperoleh nilai paling tinggi asrama. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan
yaitu 8,61, sedangkan aspek kebersihan memperoleh kemudahan peserta diklat dalam melaksanakan
nilai yang paling rendah yaitu 8,42. Apabila seluruh proses belajar mandiri dan penyelesaian tugas di
aspek pada unsur asrama dirata-ratakan diperoleh asrama.
nilai 8,52 yang artinya baik. Maknanya adalah Layanan panitia pada Diklat Dasar Jabatan
asrama yang digunakan oleh peserta diklat sudah Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli
memadai. Untuk peningkatan nilai asrama maka dan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh
salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan Perikanan Tingkat Terampil terdiri dari beberapa
meningkatkan kebersihannya. Aspek kebersihan unsur, yaitu layanan adminsitrasi diklat, keramahan,
lebih diprioritaskan mengingat aspek tersebut dan kesigapan. Sesuai hasil kuesioner yang
mendapatkan penilaian yang paling rendah. telah diisi oleh responden terhadap unsur asrama
Berdasarkan penjelasan tersebut maka diperoleh data yang disajikan dalam bentuk grafik
penyelenggara harus melakukan penyesuaian seperti terlihat pada Gambar 4.
terhadap kondisi asrama yang merupakan tempat
tinggal atau menginap bagi peserta Diklat Dasar
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli
dan Tingkat Terampil. Kondisi asrama yang nyaman
dan bersih tentu dapat berpengaruh terhadap
motivasi peserta diklat.
Febriyanti (2014) menyebutkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan
belajar dengan motivasi belajar. Selain digunakan
sebagai tempat isitirahat, asrama juga memiliki
fungsi lain yaitu sebagai tempat bagi peserta
diklat untuk melaksanakan proses belajar secara Gambar 4. Unsur layanan panitia
mandiri. Kegiatan pembelajaran yang berakhir di
kelas akan dilanjutkan peserta pada saat berada Seluruh aspek pada unsur layanan panitia
di asrama. Antar peserta dapat melaksanakan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
diskusi dengan topik materi yang sudah diperoleh Tingkat Ahli memperoleh penilaian kurang dari 9,1.
di kelas. Peserta juga dapat melaksanakan tugas Aspek karamahan peserta memperoleh penilaian
yang menuntutnya harus diselesaikan di asrama paling tinggi yaitu 8,9, sedangkan aspek layanan
karena akan dikumpulkan atau dibahas esok administrasi diklat memperoleh nilai paling rendah

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018 55
Evaluasi Reaksi Peserta...

yaitu 8,58. Apabila dirata-ratakan maka unsur yang sama akan mengikuti kegiatan diklat lainnya
layanan panitia memperoleh nilai 8,77 yang artinya di Balai Diklat Aparatur. Peserta diklat bisa saja
baik. Maknanya adalah perlu dilakukan perbaikan sudah beranggapan negatif terlebih dahulu atas
pelayanan panitia kepada peserta diklat. pelayanan panitia. Untuk mengantisipasi hal tersebut
Seluruh aspek pada unsur layanan panitia maka panitia dalam memberikan pelayanan kepada
pada Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh peserta diklat harus menunjukkan beberapa sikap,
Perikanan Tingkat Terampil juga memperoleh seperti lebih responsif, bersedia mendengarkan
penilaian kurang dari 9,1. Aspek keramahan keluhan, menjaga kesabaran, serta lebih ramah.
memperoleh penilaian paling tinggi yaitu 8,61, Dalam memberikan pelayanan kepada
sedangkan aspek layanan administrasi diklat peserta diklat, respon panitia merupakan kunci utama
memperoleh penilaian paling rendah yaitu 8,48. dari kepuasan peserta diklat. Penyelenggara harus
Apabila dirata-ratakan maka unsur layanan panitia berani memastikan bahwa panitia memiliki respon
memperoleh nilai 8,55 yang artinya baik. yang cepat dalam menyelesaikan keluhan peserta
Sesuai hasil penilaian tersebut dapat diklat. Panitia juga harus bersedia memberikan
diketahui bahwa layanan administrasi diklat pada waktu ekstra untuk memberikan pelayanan prima
penyelenggaraan Diklat Dasar Jabatan Fungsional kepada peserta diklat.
Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli dan Diklat Dasar Hal yang sering terjadi dalam memberikan
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat pelayanan kepada peserta diklat adalah adanya
Terampil memperoleh penilaian paling rendah. keluhan. Sebagai panitia sudah seharusnya bersedia
Layanan administrasi diklat meliputi layanan mendengarkan setiap keluhan peserta. Terkadang
persyaratan peserta, absensi peserta, pendataan peserta tidak menyampaikan secara langsung
kepulangan peserta, dan layanan penggantian biaya seperti melalui kotak saran, namun sebagai panitia
transportasi peserta. Pada aspek lainnya, responden keluhan tetaplah keluhan harus segera diatasi.
memiliki penilaian yang sama terhadap keramahan Sebagai panitia harus menyadari bahwa
dan kesigapan yang diberikan panitia masih belum peserta diklat merupakan komunitas yang heterogen
maksimal. Berdasarkan hal tersebut, secara yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
keseluruhan penilaian layanan panitia masih perlu Dengan karakteristik yang berbeda-beda tersebut
ditingkatkan, baik dari aspek layanan administrasi, terkadang panitia menemukan peserta diklat yang
keramahan, maupun kesigapan panitia. Layanan ingin serba cepat atau hal-hal lain yang terkadang
panitia berpengaruh terhadap kepuasan peserta membutuhkan kesabaran lebih. Dalam hal ini,
diklat yang notabene merupakan pelanggan dari panitia harus mampu menjaga kesabaran dalam
sebuah lembaga diklat. memberikan pelayanan kepada semua peserta diklat
Ismerisa (2013) menunjukkan bahwa kualitas tanpa membedakan karakternya.
pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap Keramahan merupakan hal yang sangat
kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian penting saat berinterkasi dengan peserta diklat baik
tersebut maka dapat dipastikan bahwa pelayanan secara langsung maupun tidak. Sikap ramah bisa
panitia sangat berpengaruh terhadap kepuasan ditunjukkan melalui penggunaan bahasa yang baik.
peserta diklat. Apabila pelayanan panitia sangat baik Keramahan dapat ditunjukkan dengan gestur tubuh
maka peserta akan memperoleh kepuasan yang yang baik saat memberikan pelayanan.
maksimal atas layanan tersebut, sebaliknya apabila Menu makanan pada peserta Diklat Dasar
pelayanan yang diberikan kepada peserta kurang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat
maksimal maka kepuasan yang diterima peserta Ahli dan Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh
juga berkurang. Mengingat pelayanan panitia Perikanan Tingkat Terampil dinilai berdasarkan
sangat menentukan dalam memberikan kepuasan kuantitas, kualitas, variasi, dan kebersihan. Sesuai
kepada peserta diklat, maka penyelenggara harus hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden
mampu memaksimalkan setiap aspek pelayanan. terhadap unsur menu makanan diperoleh data yang
Apabila pelayanan yang diberikan dirasa kurang disajikan dalam bentuk grafik seperti terlihat pada
maksimal, hal ini dikhawatirkan memberikan Gambar 5.
dampak yang panjang mengingat peserta diklat

56 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018
Evaluasi Reaksi Peserta...

Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli dan Tingkat


Terampil memperoleh penilaian paling rendah apabila
dibandingkan dengan aspek penilaian lainnya,
sehingga perbaikan dapat dilakukan dengan lebih
memfokuskan pada variasi menu makanan. Sesuai
kondisi faktual di lapangan, menu makanan yang
disajikan juga diberikan kepada peserta diklat lain
bahkan menu makanan tersebut disajikan sepanjang
tahun. Apabila tidak segera dilakukan perbaikan
maka penilaian terhadap menu makanan akan terus
rendah dan hal ini mempengaruhi penilaian terhadap
kualitas penyelenggaraan diklat. Mengingat peserta
Gambar 5. Unsur menu makanan diklat berasal dari daerah yang berbeda-beda, maka
hal ini patut dijadikan bahan pertimbangan dalam
Seluruh aspek pada unsur menu makanan menentukan variasi makanan. Satu hal yang paling
Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan penting dalam menentukan menu makanan yaitu
Tingkat Ahli memperoleh penilaian kurang dari mengenai kesehatan makanannya.
9,1. Aspek kualitas dan kebersihan memperoleh Makanan yang sehat merupakan makanan
penilaian paling tinggi yaitu 8,97, sedangkan aspek yang tepat untuk menambah nutrisi bagi tubuh kita,
variasi memperoleh penilaian paling rendah yaitu yang didalamnya terkandung zat-zat gizi. Zat-zat gizi
8,84. Apabila seluruh aspek penilaian tersebut tersebut yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dirata-ratakan diperoleh nilai 8,92 yang artinya baik. mineral dan air (Hardani, 2002). Merujuk pada hal
Maknanya adalah menu makanan yang disajikan tersebut maka menu makanan wajib memenuhi
pada peserta Diklat Dasar Jabatan Fungsional nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Apabila menu
Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli sudah sesuai makanan sudah memenuhi kewajiban tersebut,
namun masih harus ditingkatkan. maka hal lain yang harus diperhatikan adalah
Seluruh aspek pada unsur menu makanan mengenai daftar menu makanan. Terkait dengan
Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan hal ini, penyediaan daftar menu makanan dapat
Tingkat Terampil, memperoleh penilaian kurang membandingkan dengan daftar menu makanan yang
dari 9,1. Aspek kebersihan memperoleh penilaian disajikan pada lembaga diklat lain. Melalui tindakan
paling tinggi yaitu 8,24, sedangkan aspek variasi studi banding akan diperoleh informasi yang jelas
memperoleh penilaian paling rendah yaitu 7,39. mengenai daftar menu makanan dalam satu minggu
Apabila seluruh aspek unsur menu makanan dirata- bahkan mungkin dalam satu bulan. Sebagai lembaga
ratakan diperoleh nilai 7,72 yang artinya cukup baik. diklat pemerintah, penyediaan menu makanan juga
Maknanya adalah masih perlu peningkatan menu harus disesuaikan dengan ketersediaan anggaran,
makanan yang disajikan kepada peserta diklat sehingga melalui kedua hal ini akan diperoleh titik
terutama untuk aspek, kuantitas, kualitas dan variasi temu mengenai menu makanan yang sesuai dengan
makanan. Ketiga aspek tersebut mendapatkan ketersediaan anggaran.
penilaian yang rendah dari responden, sehingga Pengaturan waktu yang diberikan pada
diperlukan adanya perubahan yang berarti terhadap peserta Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh
menu makanan yang disajikan kepada peserta diklat. Perikanan Tingkat Ahli dan Diklat Dasar Jabatan
Gambar 5 menunjukkan bahwa seluruh Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat Terampil
aspek pada unsur menu makanan pada Diklat terdiri dari beberapa unsur, yaitu jumlah waktu yg
Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dialokasi untuk materi, jumlah waktu tes, dan jumlah
Tingkat Terampil memperoleh nilai lebih rendah waktu istirahat. Sesuai hasil kuesioner yang telah
daripada Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh diisi oleh responden terhadap unsur pengaturan
Perikanan Tingkat Ahli. waktu diperoleh data yang disajikan dalam bentuk
Aspek variasi menu makanan pada grafik seperti terlihat pada Gambar 6.
pelaksanaan Diklat Dasar Jabatan Fungsional

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018 57
Evaluasi Reaksi Peserta...

pemenuhan kebutuhan kurikulum diklat tetapi juga


tidak mengesampingkan alokasi waktu istirahat bagi
peserta diklat. Untuk itu pengaturan jadwal diklat
harus seimbang untuk memenuhi kedua hal tersebut.
Salah satu faktor yang menyebabkan sukses
atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah
waktu belajar. Semakin tepat waktu belajar maka
semakin baik hasil belajarnya (Lestari, 2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu belajar
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar.
Merujuk pada hal tersebut maka pengaturan jadwal
Gambar 6. Unsur Pengaturan Waktu diklat harus dilakukan dengan benar dan tidak asal
jadi.
Seluruh aspek pada unsur pengaturan Pengaturan jadwal diklat dilakukan pada
waktu Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh masa persiapan diklat dengan berpedoman pada
Perikanan Tingkat Ahli memperoleh nilai yang hampir kurikulum diklat. Berdasarkan jadwal diklat yang
sama. Aspek jumlah waktu istirahat memperoleh telah disusun, proses pembelajaran Diklat Dasar
nilai paling tinggi yaitu 8,84, sedangkan aspek Jabatan Fungsional Tingkat Ahli dan Tingkat Terampil
jumlah waktu tes memperoleh nilai paling rendah dimulai pada pagi hari pukul 07.30 WIB. Dalam satu
yaitu 8,71. Apabila aspek unsur pengaturan waktu hari, peserta akan mengikuti proses pembelajaran
dirata-ratakan diperoleh nilai 8,77 yang artinya selama 3 sesi yaitu pukul 07.30 – 09.45, 10.00 –
baik. Maknanya adalah masih perlu ditinjau kembali 12.15 dan 13.00 – 15.15.
pengaturan waktu yang diberikan kepada peserta Pada sela-sela sesi, peserta akan
diklat. mendapatkan waktu istirahat sebanyak 3 kali yaitu
Seluruh aspek pada unsur pengaturan dua kali coffe break selama 15 menit dan satu kali
waktu Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh istirahat sholat dan makan siang selama 45 menit.
Perikanan Tingkat Terampil memperoleh penilaian Namun sesuai dengan jadwal yang telah disusun
dibawah 9,1. Aspek jumlah waktu yang dialokasi tersebut terdapat proses pembelajaran pada Diklat
untuk materi memperoleh nilai paling tinggi yaitu Dasar Jabatan Fungsional Tingkat Ahli sampai
8,78, sedangkan aspek jumlah waktu untuk istirahat dengan lima sesi sehingga berakhir pada pukul 21.00
memperoleh nilai paling rendah yaitu 8,3. Apabila WIB, sedangkan pada proses pembelajaran Diklat
unsur pengaturan waktu dirata-ratakan diperoleh Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
nilai 8,54 yang artinya baik. Maknanya adalah masih Tingkat Terampil terdapat satu hari yang berakhir
perlu ditinjau kembali pengaturan waktu atau jadwal pada pukul 20.15 WIB.
pelaksanaan diklat yang diberikan kepada peserta Menurut Darwin (2017), proses pembelajaran
diklat. diklat sampai dengan malam hari tidak efektif karena
Berdasarkan penjelasan di atas dapat peserta sudah tidak antusias dan merasa lelah.
diketahui bahwa unsur pengaturan waktu dalam Proses pembelajaran yang sampai dengan malam
pelaksanaan Diklat Dasar Jabatan Fungsional hari juga sering menjadi keluhan peserta diklat.
Penyuluh Perikanan Tingkat Ahli dan Tingkat Hal ini disebabkan karena peserta menggunakan
Terampil masih perlu diperbaiki. Pengaturan waktu waktu malam hari untuk istirahat dan proses
merupakan hal yang sangat penting dalam mengatur belajar mandiri di asrama. Sesuai hal tersebut
aktivitas peserta selama mengikuti diklat. Melalui maka pengaturan jadwal diklat sebaiknya tidak
pengaturan waktu, peserta akan memperoleh sampai dengan malam hari. Hal ini dilakukan agar
alokasi untuk belajar di kelas dan istirahat di asrama. peserta dapat menggunakan waktu istirahatnya
Terkait dengan hal ini maka panitia harus mampu dengan baik sehingga dapat lebih siap untuk proses
mengatur jadwal diklat secara tepat dan presisi. pembelajaran berikutnya.
Maksudnya, pembagian waktu harus sesuai dengan

58 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018
Evaluasi Reaksi Peserta...

PENUTUP
Kesimpulan Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
Mengacu pada paparan empiris pada penelitian Tingkat Ahli. Perbaikan terhadap layanan panitia
ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dapat dilakukan dengan cara mengarahkan
mengenai respon peserta pada penyelenggaraan panitia agar lebih cepat dalam merespon, lebih
Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan ramah dalam memberikan pelayanan, dan lebih
Tingkat Ahli dan Tingkat Terampil. Rata-rata respon cepat dalam menyelesaikan layanan administrasi
peserta Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh diklat. Perbaikan terhadap menu makanan dapat
Perikanan Tingkat Ahli pada unsur kurikulum dilakukan dengan cara menyesuaikan daftar menu
diperoleh nilai 9,36. Rata-rata respon peserta pada makanan agar lebih bervariasi tanpa mengurangi
unsur penilaian lainnya yaitu tempat belajar (9,15), kualitas dan kuantitas makanannya. Perbaikan
asrama (9,1), layanan panitia (8,77), menu makanan terhadap pengaturan jadwal diklat dilakukan
(8,92), dan pengaturan waktu (8,77). Respon peserta dengan memastikan bahwa proses pembelajaran
tersebut memiliki makna bahwa unsur kurikulum hanya sampai sore hari, artinya tidak ada proses
tempat belajar, dan asrama sudah sangat memadai pembelajaran pada malam hari.
sedangkan unsur layanan panitia, menu makanan, Pada Diklat Dasar Jabatan Fungsional
pengaturan waktu masih perlu dilakukan perbaikan, Penyuluh Perikanan Tingkat Terampil dapat
sedangkan rata-rata respon peserta Diklat Dasar dilakukan perbaikan terhadap seluruh unsur
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Tingkat penilaian yaitu kurikulum, tempat belajar, asrama,
Terampil pada unsur kurikulum diperoleh nilai 8,82. layanan panitia, menu makanan, dan pengaturan
Kemudian rata-rata respon peserta pada unsur jadwal. Perbaikan kurikulum diklat dapat dilakukan
penilaian lainnya yaitu tempat belajar (8,82), asrama dengan mengembangkan substansi bahan ajar.
(8,52), layanan panitia (8,55), menu makanan (7,72), Perbaikan terhadap tempat belajar dapat dilakukan
dan pengaturan waktu (8,54). Respon peserta dengan melakukan penataan ulang terhadap
tersebut bermakna bahwa seluruh unsur penilaian seluruh barang-barang yang ada di ruangan kelas.
baik kurikulum, tempat belajar, asrama, layanan Perbaikan untuk asrama dapat dilakukan dengan
panitia, menu makanan, dan pengaturan waktu cara memastikan bahwa seluruh fasilitas yang ada di
masih perlu dilakukan perbaikan. asrama dapat digunakan. Perbaikan terhadap unsur
Saran layanan panitia, menu makanan, dan pengaturan
Saran yang dapat disampaikan adalah waktu dilakukan dengan cara yang sama seperti
memperbaiki layanan panitia, menu makanan dan pada Diklat Dasar Jabatan Fungsional Penyuluh
pengaturan jadwal diklat pada pelaksanaan Diklat Perikanan Tingkat Ahli.

DAFTAR PUSTAKA
Darwin. (2017). Efektivitas kediklatan. Jakarta: Seminar Online Kharisma ke-2. Yogyakarta:
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. RS dr. Sardjito.
Febriyanti, A. (2014). Hubungan suasana lingkungan Ismerisa. (2013). Pengaruh pelayanan terhadap
belajar dengan motivasi belajar siswa kelas kepuasan pelanggan. Yogyakarta: UIN Sunan
V SD Negeri Gugus III Kota Bengkulu. Tesis. Kalijaga.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kirkpatrick, D. L & J.D., Kirkpatrick (2005). Evaluating
(FKIP) Universitas Bengkulu. training program. San Francisco, USA: Berret-
Firdaus, R, dkk. (2016). Pengaruh penataan ruang Koehler Publisher, Inc.
kelas terhadap hasil belajar siswa kelas V Lestari, Indah. (2013). Pengaruh waktu belajar
(Study eksperimen di SDN 4 Kuripan Utara) dan minat belajar terhadap hasil belajar
tahun 2016. Skripsi. Fakultas Keguruan dan matematika. Jakarta: Universitas Indraprasta
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram. PGRI.
Hardani, R. (2002). Pola makan sehat. Makalah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018 59
Evaluasi Reaksi Peserta...

Negara Nomor 19 tahun 2008 tentang Jabatan Muda.


Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka Sugiarti, L. (2013). Pengaruh bahan ajar terhadap
Kreditnya. kualitas hasil belajar materi konstruksi pola
Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2000 pada prodi PKK tata busana. Fashion and
tentang Diklat Bagi PNS. Fashion Education Journal, 2(1), 48-54.
Slamet, M. (2000). Memantapkan posisi dan https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe/
meningkatkan peran penyuluhan article/view/2317
pembangunan dalam pembangunan. Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang
Prosiding Seminar IPB Bogor: Pemberdayaan Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Sumber Daya Manusia Menuju Terwujudnya Kehutanan.
Masyarakat Madani. Pustaka Wira Usaha

60 Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD dan DIKMAS - Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai