Anda di halaman 1dari 35

I.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

empat pilar pembangunan, yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan

tenaga kerja), pro-growth (pertumbuhan), dan pro-environment (pemulihan dan pelestarian

lingkungan), dimana sektor kelautan dan perikanan merupakan bagian integral dari

perencanaan pembangunan nasional.

Dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dalam pelaksanaan

pembangunan nasional dan pembangunan bidang kelautan dan perikanan, diperlukan

langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upaya terpisah dari kebijakan lain atau

kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya integrasi yang saling memperkuat dalam

rangka percepatan pembangunan kelautan dan perikanan, terutama untuk meningkatkan

nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan.

Langkah-langkah terobosan sangat diperlukan khusunya untuk pembangunan

sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Sumber daya manusia kelautan dan

perikanan harus dipersiapkan menjadi SDM yang handal dan mampu maju dalam

beradaptasi dengan setiap perubahan dalam sektor kelautan dan perikanan.Hal tersebut

didasari kenyataan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang terbelakang dalam

pendidikan dan lemah dalam ekonomi, dan ternyata hal ini dominan terjadi pada

masyarakat pesisir. Sementara potensi kelautan dan perikanan yang ada di pesisir begitu

besar sehingga diperlukan SDM kelautan dan perikanan yang berkualitas dan siap pakai.

Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan yang dalam

perjalanannya mengalami perubahan nomenklatur berdasarkan PerMen KP. No.6 Tahun

2017 mengenai penggabungan antara Badan Litbang KP dengan BPSDMKP. Keputusan

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


menteri ini merubah unit eselon 1 menjadi Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan. BRSDMKP dibentuk sebagai sebuah bagian dari langkah konkrit

Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam membangun, sebagai bentuk harapan bagi

akselerasi dan revitalisasi pembangunan kelautan dan perikanan. Dibentuk dalam rangka

mewujudkan manusia kelautan dan perikanan yang bermoral, profesional dan berjiwa

bahari, juga meningkatkan profesionalisme aparatur kelautan dan perikanan dalam rangka

memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat kelautan dan perikanan. Untuk tujuan

itu maka BRSDM kelautan dan perikanan dilengkapi dengan unit kerja Pusat Pelatihan dan

Penyuluhan Kelautan dan Perikanan yang bertugas memberikan pelatihan kepada aparatur

dan non aparatur kelautan dan perikanan. Untuk memudahkan distribusi pelatihan secara

nasional maka Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan dibantu oleh unit pelaksana teknis

di daerah berupa Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Medan.

Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Medan pada akhirnya melebur dengan

bidang penyuluhan sebagai dampak dari PerMen KP. No.6 Tahun 2017. Sehingga

berdasarkan PerMen KP No.27 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan maka Balai Diklat Perikanan Resmi berganti nama

menjadi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan. BPPP Medan

merupakan salah satu UPT Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan yang

bertugas melaksanakan pelatihan kelautan dan perikanan untuk wilayah kerja di bagian

barat Indonesia. Di wilayah bagian barat Indonesia, dengan rata-rata kedalaman 75 meter

terdapat banyak potensi sumber daya kelautan, salah satunya adalah ikan. Ikan yang

banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Selain ikan tangkap (ikan yang tersedia di

lautan), penduduk Indonesia juga melakukan budi daya ikan di daerah pesisir. Banyak

penduduk yang mengembangkan usaha tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan adalah

ikan bandeng, lele, nila, dan jenis ikan tawar lainnya yang memiliki nilai gizi yang tinggi.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik secara terencana dan bisa mencapai

target maju yang terukur maka BPPP Medan perlu menyusun rencana strategis dengan

berpedoman pada RPJMN 2015-2019 yang telah ditetapkan melalui Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2007, yakni memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai

bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan

keunggulan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia berkualitas serta kemampuan

IPTEK yang terus meningkat.

Rencana strategis merupakan serangkaian bentuk kegiatan yang kelanjutan dari

pembuatan keputusan yang beresiko dengan memanfaatkan pengetahuan, dan merupakan

suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dengan memperhitungkan

berbagai kekuatan, kelemahan, peluang maupun tantangan yang ada termasuk di dalamnya

visi, misi, tujuan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis

dengan mengantisipasi keadaan dimasa mendatang.

Rencana strategis BPPP Medan disusun berdasarkan Rencana Strategis Pusat

Pelatihan Kelautan dan Perikanan sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan berpedoman pada

Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappanes Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia Nomor 25/PERMEN-KP/2015 tentang rencana Strategis Kementerian

Kelautan Dan Perikanan Tahun 2015-2019.

Untuk mendapatkan dukungan yang optimal dalam implementasinya maka proses

penyusunan Renstra BPPP Medan perlu membangun komitmen dan kesepakatan dari

semua seluruh program yang bernaung di BPPP Medan termasuk dukungan lintas sektor

dan dunia usaha melalui proses yang transparan, demokratis, terpadu dan akuntabel. Tanpa

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


perencanaan strategis yang baik maka BPPP Medan kemungkinan besar tidak akan dapat

mencapai tujuannya.

1.2 TUJUAN

Tujuan disusunnya Rencana Strategis Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan

Medan adalah adanya acuan untuk mendorong optimalisasi peran dan fungsi Balai yang

telah ditetapkan dan terencana dalam bentuk sasaran, kebijakan, program dan kegiatan

serta sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan program kerja dan anggaran selama

5 (lima) tahun dimulai pada tahun 2015 – 2019.

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI BPPP MEDAN

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan merupakan salah satu unit eselon

III di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.47/MEN/2011 tanggal

30 September 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPP Medan, unit ini mempunyai

tugas melaksanakan bimbingan serta pelatihan teknis dan manajerial di bidang usaha

perikanan. Dalam melaksanakan tugasnya BPPP Medan menyelenggarakan fungsi

(1) Perencanaan kegiatan pelatihan; (2) Pelatihan teknis dan manejerial di bidang usaha

perikanan; (3) Penyusunan materi, metodologi dan penyelenggaraan penyuluhan sesuai

kondisi wilayah; (4) Pemantauan kebutuhan pembentukan jaringan pengembangan tenaga

teknis dan manajerial dibidang perikanan; (5) Pengelolaan sarana pelatihan; (6)

Pelaksanaan urusan tatausaha dan rumah tangga.

Tugas pokok dan fungsi tersebut diarahkan untuk melayani sumberdaya manusia

di wilayah kerja Balai, sesuai dengan SK. Kepala BRSDM Nomor. 27/PERMN-KP/2017,

tentang organisasi dan Tata kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan tanggal

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


27 Maret 2017 meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan. Riau,

Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung.

Untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, BPPP Medan

membentuk Struktur Organisasi dan didukung dengan kemampuan sumberdaya manusia

perikanan dan sarana prasarana atau fasilitas yang tersedia. Masing-masing bagian

mempunyai tugas pokok dan uraian tugas tersendiri. Sub Bagian Tata Usaha dengan

tugasnya melakukan adminstrasi kepegawaian, keuangan, persuratan, perlengkapan dan

urusan rumah tangga serta pengelolaan sarana dan Prasarana pelatihan dan penyuluhan

perikanan. Seksi Program, monitoring dan Evaluasi dengan tugasnya melakukan penyiapan

bahan kebijakan, penyusunan program dan Anggaran, pengelolaan kinerja, monitoring dan

evaluasi pelatihan dan penyuluhan serta penyusunan laporan. Seksi Pelatihan dengan tugas

melakukan penyiapan pelaksanaan dan pengelolaan administrasi pelatihan. Seksi

Penyuluhan dengan tugas menyiapkan bahan pengembangan penyuluhan dan pelaksanaan

penyuluhan serta penyusunan kebutuhan peningkatan kapasitas penyuluh PNS, swadaya

dan swasta Sedangkan kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan kegiatan pelatihan dan

penyuluhan serta kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas

masing – masing jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturann perundang –

undangan yang berlaku.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


Gambaran Struktur Organisasi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP)

Medan dapat dilihat pada bagan berikut :

KEPALA BALAI

SubbagTU

Seksi Program Seksi Sarana Latihan

Jabatan Fungsional

Widyaiswara Instruktur Penyuluh

Gambaran Struktur Organisasi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP)

Medan setelah adanya PerMen KP No.27 tahun 2017 dapat dilihat pada bagan berikut :

KEPALA BALAI

Subbag TU

Seksi Program, Seksi Pelatihan


Monitoring dan Seksi
Evaluasi Penyuluhan

Jabatan Fungsional

Widyaiswara Instruktur

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


1.4 SASARAN STRATEGIS

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan telah menetapkan Perjanjian

Kinerja yang berisikan tentang Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

serta target dalam kurun waktu satu tahun anggaran yang telah disepakati antara

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dengan Kepala Balai

Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan. Perjanjian Kinerja ini menjadi acuan kinerja

BPPP Medan dan sebagai tolak ukur atas keberhasilan kerja selama satu tahun anggaran.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,

akuntabel dan berorientasi pada hasil, maka Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan

(BPPP) Medan mempunyai Perjanjian Kinerja, yaitu :

1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

NO. TARGET
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1. Terwujudnya kesejahteraan 1 Jumlah pelaku utama / pelaku usaha yang kompeten 1.344
masyarakat KP dan inovatif meningkat produksinya (orang)
CUSTUMER PERSPECTIVE

2. Meningkatnya nilai ekonomi KP 2 Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang 115


mendukung terwujudnya meningkat kelasnya dari jumlah kelompok pelaku
pengelolaan SDKP yang utama/usaha yang disuluh (Kelompok)
partisipatif, bertanggung jawab 3 Jumlah UMK dan koperasi sektor KP yang 120
dan berkelanjutan ditumbuhkan dan dibentuk
3. Terwujudnya kompetensi SDM KP 4 Jumlah SDM KP yang bersertifikat kompetensi 990
yang mendukung peningkatan (Orang)
produktifitas usaha dan 5 Jumlah SDM KP yang ditingkatkan kompetensinya 990
pendapatan negara dari sektor KP melalui pelatihan KP
6 Nilai PNBP (Milyaran rupiah) 0.06
INTERNAL PROCESSS PERSPECTIVE
4. Tersedianya kebijakan 7 Indeks Efektifitas kebijakan pemerintah bidang riset 7.7
pembangunan yang efektif bidang dan SDM KP
Riset dan SDM KP
5. Terwujudnya peningkatan 8 Jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan 1
kapasitas dan kapabilitas BPPP Medan yang ditingkatkan kapasitasnya
sumberdaya Riset dan SDM KP (Satker)

6. Terselenggaranya program riset 9 Jumlah lembaga pelatihan KP yang terstandar 1


dan pengembangan SDM (lembaga)
mendukuung terwujudnya

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


kedaulatan dan keberlanjutan 10 Jumlah SDM KP yang dilatih dan disuluh untuk 41.680
mendukung tata kelola pemanfaatan sumerdaya
Kelautan dan Perikanaan yang adil berdaya saing
dan berkelanjutan (Orang)
11 Jumlah Penyuluh Perikanan yang melakukan 894
penyuluhan dan pendampingan (Orang)
7. Terselenggaranya pengendalian 12 Deviasi ketepatan/kesesuaian sasaran program 15
dan monitoring pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan Kelautan dan Perikanan
Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan melalui kegiatan pelatihan dan Penyuluhan
KP Kelautan dan Perikanan (%)
8. Terwujudnya aparatur sipil negara 13 Indeks kompetensi dan integritas BPPP Medan 80
BPPP Medan yang kompeten, (Indks)
profesional dan berintegritas
9. Tersedianya manajemen 14 Presentase unit kerja yang menerapkan sistem 65
pengetahuan BPPP Medan yang manajemen pengetahuan yang terstandar limgkup
handal dan udah diakses BPPP Medan (%)
10. Terwujudnya pranata dan 15 Nilai Kenerja Reformasi Birokrasi BPP Meda A (80)
kelembagaaan birokrasi BPPP 16 Nilai Maturitas SPIP (Nilai) 2
Medan yang efektif, efisien dan 17 Presentase tindak lanjut direktif pimpinan (%) 100
berorientasi pada layanan prima 18 Jumlah inovasi pelayanan publik BPPP medan 1
(Proposal)
19 Nilai AKIP BPPP Medan (Nilai) A (86)
11. Terkelolanya anggaran 20 Nilai Kinerja Anggaran BPPP Medan (%) Bak (83)
pembangunan BPPP Medan secara 21 Presentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BPPP 100
efisien dan akuntabel Medan (%)

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

NO. TARGET
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

1. Terwujudnya kesejahteraan 1 Jumlah pelaku utama / pelaku usaha yang kompeten dan 1.109
masyarakat KP inovatif meningkat produksinya (orang)
2 Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang meningkat 119
kelasnya dari jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang
disuluh (kelompok)
CUSTUMER PERSPECTIVE

2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan 3 Jumlah UMK dan koperasi sektor KP yang ditumbuhkan 1.007
Riset dan SDM yang mendukung dan dibentuk
produktivitas usaha dan pendapatan 4 Jumlah ASN KP yang ditingkatkan kompetensinya melalui 120
negara dari sektor KP pelatihan KP (orang)
5 Jumlah masyarakat yang ditingkatkan kompetensinya 1.710
melalui pelatihan KP (orang))
6 Nilai PNBP (Rp) 63.945.000
INTERNAL PROCESSS PERSPECTIVE
4. Terselenggaranya program riset dan 7 Jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan Pusat 1
pengembangan SDM mendukung Pelatihan dan Penyuluhan KP yang diringkatkan
terwujudnya kedaulatan dan kapasitasnya (paket)
keberlanjutan 8 Jumlah lembaga pelatihan KP yang terstandar (lembaga) 1
9 Proporsi fungsional Balai Pelatihan dan Penyuluhan 90
Perikanan Medan dibandingkan total pegawai Balai
Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan (%)
10 Jumlah SDM KP yang dilatih dan disuluh untuk mendukung 49.050
tata kelola pemanfaatan sumerdaya Kelautan dan
Perikanaan yang adil berdaya saing dan berkelanjutan
(Orang)
11 Jumlah Penyuluh Perikanan yang melakukan kegiatan 240
pendataan listing dan samplingobyek kelautan dan
perikanan (Orang)
12 Jumlah penyuluh yang melakukan fasilitas pelaku utama 240
dan pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


mendapatkan bantuan pembiayaan / akses permodalan
(orang)
13 Jumlah penyuluh yang melakukan penilaian peningkatan 240
kelas kelompok pelaku utama/pelaku usaha KP (Orang)
14 Jumlah penyuluh yang melakukan penumbuhan kelompok 240
pelaku utama/pelaku usaha KP (orang)
15 Jumlah penyuluh yang melakukan pendataan Kartu 240
Kusuka (orang)
16 Jumlah penyuluh yang melakukan Fasilitasi dalam 240
mendapatkan bantuan akses pasar (Orang)
17 Jumlah penyuluh yang melakukan Fasilitasi dalam 240
mendapatkan bantuan akses informasi dan teknologi
(Orang)
18 Penyuluh yang melakukan pendampingan bantuan 240
pemerintah (Orang)
19 Tersedianya Metode Percontohan Penyuluhan KP (Lokasi) 5
5. Terselenggaranya pengendalian dan 20 Deviasi ketepatan / kesesuaian sasaran program pelatihan 15
monitoring pelaksanaan Kegiatan dan penyuluhan kelautan dan perikanan melalui kegiatan
Pelatihan dan Penyuluhan KP pelatihan dan penyuluhan kelautan dan perikanan
6. Terwujudnya Aparatur Sipil Negara 21 Indeks kompetensi dan integritas Balai Pelatihan dan 80
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Penyuluhan Medan (Indeks)
Perikanan Medan yang kompeten,
profesional dan berintegritas
7. Tersedianya manajemen 22 Presentase unit kerja yang menerapkan sistem manajeman 65
pengetahuan Balai Pelatihan dan pengetahuan yang terstandar lingkup Balai Pelatihan dan
Penyuluhan Perikanan Medan yang Penyuluhan Perikanan Medan (%)
handal mudah diakses
8. Terwujudnya pranata dan 23 Nilai AKIP Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan A (86)
kelembagaan birokrasi BRSDMKP Medan (Nilai)
yang efektif, efisien dan berorientasi
pada layanan prima
9. Terkelolanya anggaran 24 Nilai Kinerja Anggaran Balai Pelatihan dan Penyuluhan Baik (86)
pembangunan Balai Pelatihan dan Perikanan Medan (%)
Penyuluhan Perikanan Medan secara
efisiensi dan akuntabel

1.7 SISTEMATIKA RENSTRA BPPP MEDAN 2015-2019

Sistematika Renstra Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan Tahun

2015-2019 adalah sebagai berikut:

 Bab 1, merupakan bab pendahuluan yang secara umum menggambarkan latar

belakang, beserta tujuan dari penyusunan Renstra BPPP Medan, dan organisasi

BPPP Medan.

 Bab 2, merupakan bab yang membahas kondisi BPPP Medan saat ini, baik yang

bersifat internal seperti tantangan dan kelemahan dari sistem kelembagaan BPPP

Medan.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


 Bab 3, merupakan bab yang membahas tentang kondisi yang ingin dicapai atau

perubahan ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang dengan

memanfaatkan segala kondisi yang bersifat eksternal seperti peluang dan kekuatan.

 Bab 4, merupakan bab yang membahas atau menganalisis tentang kriteria

perubahan apa saja yang perlu dilakukan didalam rangka mencapai kondisi yang

diinginkan.

 Bab 5, merupakan bab yang membahas gambaran kondisi yang ingin dicapai

di masa depan dalam bentuk suatu indikator sasaran.

 Bab 6, merupakan bab yang membahas strategi pencapaian target melalui kebijakan

yang didukung oleh program dan kegiatan apa saja yang diperlukan pada masa

yang akan datang.

 Bab 7, merupakan bab penutup yang berisi kondisi ideal yang diharapkan dengan

adanya Renstra BPPP Medan.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


II. KONDISI SAAT INI

2.1 KONDISI UMUM

Pada tahun 2015 apabila AEC (Asean Economic Community) tercapai, maka Asean

akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa,

investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara

negara Asean. Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka

peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar dikawasan Asean. Ini juga

berarti sejak saat itu persaingan tenaga kerja akan menjadi terbuka, sehingga tenaga kerja

khususnya SDM kelautan dan perikanan Indonesia harus mampu bersaing dengan tenaga

kerja kelautan dan perikanan asing dari berbagai Negara. Jika tidak maka tenaga kerja

(SDM kelautan dan perikanan) Indonesia akan tersisihkan oleh tenaga kerja asing dari

Negara Malaysia, Singapura, Philipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Brunei Darussalam,

Laos, Myanmar dan sebagainya. Oleh karena itu semua pihak harus ikut serta memecahkan

masalah ini.

Kondisi sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang basis utamanya adalah

masyarakat nelayan saat ini masih sangat membutuhkan penanganan yang serius. Dua

keterbelakangan utama masyarakat yaitu lemahnya pengetahuan dan keterampilan

sertalemahnya ekonomi dominan terjadi pada masyarakat nelayan. Keduanya merupakan

mata rantai yang harus dibenahi secara bersamaan, dan menggunakan berbagai pendekatan.

Pada saat yang sama potensi sumberdaya alam perairan yang melimpah membutuhkan

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


pengetahuan dan keterampilan yang handal untuk pengelolaan yang berdaya saing dan

berkelanjutan.

Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah terjadinya kesenjangan-kesenjangan

antara dunia pendidikan dan dunia kerja, negara-negara berkembang dan negara maju

dihampir seluruh dunia sekarang ini tengah berupaya meningkatkan kualitas

pendidikannya dengan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Termasuk di

Indonesia dengan diundangkannya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Dalam

pembaharuan sistem pendidikan nasional ini salah satu strategi yang ditempuh adalah

pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.

Kebijakan KKP dalam pengembangan SDM kelautan dan perikanan tertuang dalam

PP No. 62 tahun 2014 tentang penyelenggaraaan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan

perikanan pasal 1 ayat 2 pelatihan perikanan adalah keseluruhan kegiatan untuk

meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dibidang

perikanan secara terstruktur dan berjenjang.

2.2 SDM BALAI

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah konsep manusia sebagai subyek atau pelaku

di muka bumi atau manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini. Dengan konsep ini

manusia diharapkan memiliki ilmu dan bermartabat tinggi. Jadi pada hakikatnya

pengembangan SDM termasuk menuntut ilmu adalah diwajibkan bagi setiap manusia

manakala ingin menjadi manusia seutuhnya atau subyek di muka bumi ini.

Tabel berikut ini merupakan gambaran SDM yang dimiliki oleh BPPP Medan

berdasarkan tingkat pendidikannya terhitung Desember 2015:

Status Kepegawaian
Tingkat Persentase
NO. PNS + Tenaga Jumlah
Pendidikan Honorer (%)
CPNS Kontrak

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


1. S2 6 - - 6 7.79

2. S 1/D IV 29 - 2 31 40.26

3. D III 9 - 3 12 15.58

4. DI - - 1 1 1.30

5. SLTA 17 - 3 20 25.97

6. SLTP - - 3 3 3.90

7. SD 1 - 3 4 5,19

Jumlah 62 - 15 77 100

Tabel di atas merupakan gambaran kualitatif SDM BPPP Medan. Dari keseluruhan

jumlah staf, 63.64 % merupakan pelaksana utama pelatihan dimana mereka berasal dari

jenjang pendidikan DIII, DIV, S1 dan S2. Komposisi tersebut menunjukkan bahwa BPPP

Medan memiliki SDM yang memadai untuk melakukan pelatihan. Disisi lain jumlah

pegawai yang berlatar belakang SLTA, SLTP sebanyak 36.36 % berpotensi untuk

mendukung kinerja BPPP Medan melalui optimalisasi dan peningkatan SDM.

Sebagaimana kondisi di atas, dapat disimpulkan sementara bahwa pengelolaan

BPPP Medan dalam fungsi kediklatan sudah berjalan secara optimal. Namun demikian

tetap diperlukan usaha yang maksimal kuat untuk melakukan peningkatan kapasitas SDM

dengan mengikutkan staf pada pendidikan formal kejenjang yang lebih tinggi dan

pendidikan informal seperti BIMTEK, Magang, Pelatihan dan Studi banding baik di dalam

maupun luar negeri.

Tabel berikut ini merupakan gambaran SDM yang dimiliki oleh BPPP Medan berdasarkan

tingkat pendidikannya terhitung 1 Januari 2018:

Status Kepegawaian
Tingkat Persentase
NO. PNS + Tenaga Penyuluh Jumlah
Pendidikan (%)
CPNS Kontrak Perikanan

1. S2 6 - 8 14 3.37

2. S 1/D IV 28 2 249 279 67.07

3. D III 9 3 35 47 11.30

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


4. DI - 1 1 0.24

5. SLTA 16 3 49 68 16.35

6. SLTP - 3 3 0.72

7. SD 1 3 4 0.96

Jumlah 60 15 341 416 100

Tabel di atas merupakan gambaran kualitatif SDM BPPP Medan. Penambahan

jumlah SDM ini karena adanya penambahan penyuluh perikanan yang masuk ke Satminkal

(Satuan Administrasi Pangkalan ) Medan yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara,

Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor : 403 / MEN-SJ/KP.431/XII/2017

tanggal18 Desember 2017 tentang Pemindahan Pegawai Negeri Sipil.

2.3 PENCAPAIAN PENGEMBANGAN SAAT INI

Dalam upaya menjawab tuntutan mengembangkan SDM kelautan dan perikanan

sampai saat ini, BPPP Medan melakukan pembenahan internal staf dan fasilitas pendukung

kegiatan Balai, dan secara eksternal berupa peningkatan kualitas lulusan pelatihan yang

dilakukan oleh BPPP Medan terhadap aparatur dan non aparatur.

2.3.1 Pembenahan Internal

Dalam upaya menjawab tuntutan mengembangkan SDM Kelautan dan Perikanan,

secara internal BPPP Medan mengambil langkah meningkatkan profesionalisme SDM

Balai dengan mengikutkan stafnya pada berbagai pelatihan, magang dan studi banding

dalam dan luar negeri. Tercatat data terakhir tahun 2014 sebanyak 35 orang staf mengikuti

kegiatan pengembangan diri dalam negeri dan 4 orang mengikuti studi banding luar negeri

(Vietnam, Philipina, dan Malaysia). Selain itu, BPPP Medan juga menugaskan dan

memberi ijin kepada stafnya untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi. Data

2014 untuk rentang waktu 2015 s/d 2019 menunjukkan pegawai yang merencanakan

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


melanjutkan pendidikan ke S1 sebanyak 8 orang yang terdiri dari 4 orang staf struktural

dan 6 orang fungsional. Sedangkan yang melanjutkan pendidikan S2 sebanyak 6 orang

yang terdiri dari 3 orang staf struktural dan 3 orang fungsional. Per tahun 2018 pegawai

yang telah menyelesaikan pendidikannya sebanyak 4 orang.

Dalam upaya mengatasi kekurangan tenaga fungsional widyaiswara dan instruktur,

maka BPPP Medan melakukan penambahan jumlah tenaga fungsional. Jumlah instruktur

bertambah 1 orang di tahun 2014 dan 1 orang di tahun 2015 sehingga tercatat jumlah

instruktur menjadi 16 orang dan jumlah widyaiswara seluruhnya berjumlah 10 orang. Pada

tahun 2015 s/d 2019 terjadi pengurangan jumlah fungsional karena memasuki masa

purnabakti sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1 orang instruktur dan 2 orang widyaiswara.

Untuk menunjang pelaksanaan setiap kegiatan di BPPP Medan, dilakukan

peningkatan sarana dan prasarana antara lain melengkapi peralatan administrasi kantor

dengan pengadaan komputer dan laptop. Untuk sarana pelatihan tersedia workshop mesin,

workshopfishing gear, workshop navigasi, bengkel, Kapal Latih, Hatchery, Teaching

Factory,workshop BST, asrama, laboratorium pengolahan hasil perikanan, aula, ruang

makan, ruang belajar, sarana olahraga dan seni dan tempat ibadah.

2.3.2 Pelaksanaan Pelatihan

Pelatihan sebagai kegiatan utama BPPP Medan dalam setiap tahun anggaran

senantiasa dilaksanakan dengan mengambil peserta dari aparatur dan non aparatur. Dalam

usaha pengembangan kualitas keluaran hasil latihan BPPP Medan mengirimkan tenaga

fungsionalnya untuk mengikuti kegiatan peningkatan profesionalisme meliputi magang,

studi banding, TOT, IMO dan kegiatan yang sejenis.

Kondisi lulusan pelatihan yang dilaksanakan BPPP Medan juga menunjukan

kuantitas yang terus meningkat. Data dari tahun 2015 yang sudah dilatih sebanyak 3.582

purnawidya, tahun 2016 sebanyak 3.570 purnawidya, tahun 2017 sebanyak 1.080

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


purnawidya, tahun 2018 ( bulan Mei ) sebanyak 840 purnawidya. Jadi total keseluruhan

purnawidya yang sudah dilatih dari tahun 2015 sampai dengan 2018 sebanyak 9.072

purnawidya, sedangkan untuk PNS yang sudah di Latih sebanyak 120 orang

2.3.3 Kegiatan Unggulan

A. Mobile Training dan In House Training

Sistem pelatihan yang dilaksanakan di luar kampus Balai (Mobile Training) atau

safari pelatihan dengan mengunjungi sasaran daerah pelatihan sehingga lebih efektif dan

dapat memecahkan persoalan yang dihadapi para nelayan, pembudidaya, pengolah

perikanan di desanya secara langsung. Pelatihan yang diselenggarakan berdasarkan hasil

IKP (identifikasi kebutuhan Pelatihan) dengan mengumpulkan data dari masyarakat

perikanan dan Dinas Kelautan Perikanan setempat. BPPP Medan juga melakukan pelatihan

di dalam kampus BPPP Medan (In House Training) dengan cara memanggil para peserta

untuk nantinya menginap di asrama kampus BPPP Medan selama mengikuti kegiatan

pelatihan. Kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan BPPP Medan berada di wilayah kerjanya

di delapan provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar, Kepri, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka

Belitung). Satu kegiatan pelatihan biasanya berlangsung selama 6 hari.

B. Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP)

Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) merupakan mitra

BPSDM KP dalam melakukan pelatihan bagi masyarakat di bawah binaan BPPP Medan,

P2MKP binaan BPPP Medan sampai tahun 2014 sebanyak 62 P2MKP yaitu :

NO NAMA P2MKP PROVINSI KABUPATEN/


KOTAMADYA
1. Bing Bangka Aceh Kab. Aceh Timur
2. Sinar Bahari Kab. Aceh Timur
3. Ketang Pangkat Kab. Aceh Tenggara
4. Kembang Tani Kab. Aceh Utara

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


5. Marsya Guna Kota Banda Aceh
6. Tabina Rawa Kab. Bireuen
7. Marwah Kab. Bireuen
8. Camar Putih Kab.Bireuen
9. Udang Sejahtera Sumatera Utara Kota Medan
10. Suka Karya VI Kota Medan
11. Mekar Jaya Kab. Deliserdang
12. Bela Tani Kab. Serdang Bedagai
13. Elemen Mina Sejahtera Kab. Simalungun
14. Darul Arafah Raya Kab. Deli serdang
15. Sahata Kab. Tapanuli Selatan
16. Sepakat Kab. Tapanuli Selatan
17. Mitra Usaha Kab. Simalungun
18. Mina Usaha Kab. Mandailing Natal
19. Dian Aquatik Indonesia Kota Medan
20. Citra Anugrah Kota Medan
21. Marelan Indah Kota Medan
22. Sini Suka Kab. Deli serdang
23. Amphibi Kab. Tapanuli Selatan
24. Karya Mina Farm Kab. Simalungun
25. Rawang Jaya Kab. Asahan
26. Plasma Projek Kab. Asahan
Kab. Asahan
27. Kubu Lele IV

28. Family Pisces Farm Sumatera Barat Kota Padang


29. Lumira Kab. Padang Pariaman
30. Lambok Basah Kab. Padang Pariaman
31. Tanjung Harapan Kab. Lima Puluh Kota
32. Gurame Putih Kab. Lima Puluh Kota
Pokwasmas Lubuk Larangan
33. Kab. Lima Puluh Kota
Sosa Nagari Koto Bangun
34. Jasa Bahari Kab. Pesisir Selatan
35. Nila Sejahtera Kab.Solok Selatan
36. Riak Manapi Kab.Agam
37. Ar Rahman Kota Payakumbuh
38 Usaha Bersama Kab. Lima Puluh Kota
39. Sukses Bersama Kab. Padang Pariaman
40. Pribumi Mandiri Riau Kab. Bengkalis
41. Putra Niaga Kab. Kampar
42. Dolphin Farm Kota Pekanbaru
43. Graha Mina Mandiri Kab. Kampar
44. Hatchery Nadiyah/ Alam Kab. Kampar

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


Bendungan
45. Karya Nyata Kab.Kampar
46. Merindu Kep. Riau Kota Batam
47. Clinik Agri Bintan Kab. Bintan
48. Sumber Bina Sejati Kab. Bintan
Kota Batam
49. Mutiara Lele

50. Mina Sukses Jambi Kab. Muaro Jambi


51. Mina Sejati Kab. Muaro Jambi
52. Mina Sejahtera Kab. Muaro Jambi
53. Mina Mandiri Kep. Bangka Belitung Kab. Belitung Timur
54. Serukat Indah Kab. Belitung Timur
55. De'Jully’s Collection Kota Tanjung Pinang
56. Neruse Swadaya Kab. Belitung
57. Air Saga Kab. Belitung
58. Kube Suka Damai Kab. Belitung
59. Belitung Handicraft Kab. Belitung
60. Surabaya Makmur Bengkulu Kota Bengkulu
61. Bulang Putra Farm Kota Bengkulu
62. KOMUPI Kota Bengkulu

C. BST (Basic Safety Training)

BST adalah latihan keselamatan dasar bagi para pelaut pemula yang bertujuan untuk

memberikan pembekalan dan pemahaman serta antisipasi apabila suatu saat terjadi

kecelakaan atau keadaan darurat di laut sehingga para pelaut dapat menolong dirinya

sendiri maupun orang lain dan dapat mengurangi resiko sekecil apapun.

D. Teaching Factory

Teaching Factory (Tefa) dibangun dalam rangka peningkatan kompetensi para

pegawai khususnya pegawai fungsional bidang pengolahan hasil perikanan. Bangunan ini

memiliki fungsi sebagai sarana pembelajaran dan praktek pengolahan hasil perikanan.

Nantinya tefa akan difungsikan untuk sentra pengolahan hasil perikanan dan oleh-oleh

olahan hasil perikanan khususnya di wilayah Kota Medan

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


E. Tempat Uji Kompetensi

Berdasarkan hasil verifikasi dari Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

Kelautan dan Perikanan, maka Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan telah

memenuhi syarat sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) sesuai dengan Surat Keputusan

Direktur LSP Kelautan dan Perikanan Nomor : 15/LSP-KP/VI/2009, tentang Tempat Uji

Kompetensi (TUK) di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan. SK

tersebut telah diperbaharui dengan Nomor KEP.143/LSP-KP/IV/2018 tanggal 30 April

2018.

2.4 POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan akan diarahkan untuk memenuhi

kebutuhan skill SDM untuk mampu mengelola sumberdaya alam kelautan dan perikanan

yang ada pada wilayah kerja bahkan pada skala nasional. Selain itu juga akan membangun

hubungan kerjasama pelatihan dengan segenap stakeholder perikanan serta berbagai

instansi terkait dalam rangka menjembatani pelaksanaan diklat dengan aktualisasi

pengetahuan peserta diklat di lapangan, demi pencapaian kesejahteraan.

Potensi sumberdaya hayati perairan khususnya Indonesia Bagian Barat masih

sangat melimpah, terlebih lagi karena kawasan barat terdiri dari banyak pulau dan dengan

dengan sebagian besar tinggal di daerah pesisir dengan mata pencaharian penduduk

sebagainelayan dan pembudidaya perikanan.Sehingga dengan keberadaan BPPP Medan

maka distribusi pengetahuan dan keterampilan di wilayah ini akan cepat merata, dan

sumberdaya alam akan terkelola dengan baik.

Potensi SDM BPPP Medan baik secara administrasi/struktural maupun tenaga

fungsional juga cukup memadai untuk melaksanakan tupoksi Balai dengan baik.Selain itu

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


sarana dan prasarana Balai juga layak menjadi tempat pelatihan, Tempat Uji Kompetensi,

Magang dan Penelitian bagi masyarakat khususnya masyarakat perikanan.

Adanya program otonomi daerah yang membutuhkan banyak sumberdaya manusia

yang akan mengelola daerah juga merupakan peluang bagi BPPP Medan dalam rangka

menyiapkan SDM siap pakai tersebut. Apalagi mengingat bahwa daerah-daerah di wilayah

barat Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, membutuhkan SDM terampil di bidang

pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


III. KONDISI YANG DIINGINKAN

Kondisi pengelolaan sektor kelautan dan perikanan saat ini cenderung

memperlihatkan adanya keterbatasan keterampilan, kemampuan, kualitas dan daya saing

dari SDM-nya. Namun demikian potensi dan peluang strategis untuk meningkatkan

pengelolaan sektor kelautan dan perikanan melalui peningkatan kapasitas SDM-nya masih

sangat terbuka lebar dan menjanjikan.

Berperan serta dalam upaya peningkatan kemampuan profesional SDM kelautan

dan perikanan penting dilakukan mengingat situasi persaingan dewasa ini sangat tinggi.

Hal ini juga terutama karena kita harus bisa memenangkan persaingan di pasar lokal

maupun global. Daya saing yang bisa diunggulkan adalah kemampuan SDM kelautan

perikanan untuk lebih produktif menghasilkan produk yang lebih bermutu. Sehingga bisa

disimpulkan bahwa kunci memenangkan persaingan global adalah tersedianya SDM

kelautan dan perikanan yang tangguh, profesional, mandiri, inovatif, dan memiliki

integritas moral yang tinggi.

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan sebagai salah satu elemen yang

ikut berperan strategis dalam pengembangan sumberdaya manusia kelautan perikanan

memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pelatihan teknis dan manajerial di bidang

kelautan dan perikanan. Untuk itu perlu suatu pemahaman dan penjelasan atas kondisi

ideal yang ingin dicapai. BPPP Medan melalui Rencana Strategis ini merumuskan bahwa

kondisi ideal tersebut secara umum tercapai bila SDM yang terlibat, dalam hal ini aparatur

dan masyarakat, telah mencapai kualitas yang diinginkan.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


3.1 KONDISI SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN NON APARATUR

SDM kelautan dan perikanan non aparatur adalah SDM yang bekerja di sektor

kelautan dan perikanan, yang terdiri atas SDM perikanan tangkap, pembudidaya ikan,

pengolah ikan, permesinan kapal serta keluarganya dan pelaku-pelaku lainnya yang

terlibat.

Sesuai yang diamanatkan oleh Badan Riset SDM Kelautan dan Perikanan tentang

jumlah SDM non aparatur yang ditargetkan terlatih pada tahun 2015, maka sasaran

pelatihan non aparatur diterjemahkan dengan kondisi terlatih dan meningkatnya

keterampilan masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan serta keluarganya.

Jumlah SDM non aparatur yang dikembangkan tersebut diharapkan dalam setahun

mencapai 3.475 orang. Kuantifikasi sasaran pengembangan tersebut didasarkan pada

konsep pikiran bahwa upaya pencapaiannya dilaksanakan melalui kegiatan safari pelatihan,

P2MKP, dan kerjasama pelatihan dengan instansi terkait, sektor swasta dan sektor lain

serta unit produksi.

Pencapaian kuantitas pelatihan non aparatur dalan jumlah tersebut secara angka

memungkinkan untuk tercapai, hanya saja secara kualitas perlu evaluasi dan monitoring

serta penerapan standarisasi kualifikasi.

3.2 PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN APARATUR

SDM kelautan dan perikanan aparatur meliputi pegawai negeri sipil di lingkungan

Kementerian Kelautan dan Perikanan, dinas provinsi/kabupaten/kota dan instansi terkait

lainnya. Upaya peningkatan kapasitas aparatur kelautan dan perikanan pada dasarnya

berkaitan dengan banyak hal seperti aspek sosial, ekonomi, ekologi, dan politik. Itu

sebabnya di dalam pengembangannya perlu adanya keterpaduan secara internal dan

eksternal di dalam menciptakan kondisi yang saling mendukung.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


Secara internal BPPP Medan akan senantiasa dan semakin aktif mengembangkan

kapasitas staf baik struktural untuk fungsi manajemen maupun fungsional melalui

pelatihan, magang, Kaji Widya, studi komparatif, maupun tugas belajar/ijin belajar. Usaha

ini diharapkan akan meningkatkan keandalan dari BPPP Medan dalam melaksanakan

fungsi pelatihan. Hal tersebut dituangkan dalam bentuk kebijakan dan program BPPP

Medan. Secara eksternal BPPP Medan melakukan pelatihan terhadap aparatur KKP dari

berbagai UPT, juga aparatur daerah yang berasal dari dinas kelautan dan perikanan

wilayah, dan kabupaten/kota. Target pelatihan aparatur yang ingin dicapai adalah minimal

pada tingkatan individu aparatur memiliki kemampuan dan kualifikasi individu,

pengetahuan, sikap, etos kerja dan motivasi dari orang-orang yang bekerja dalam

organisasi.

3.3 PENGEMBANGAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Administrasi dan manajemen adalah salah satu faktor yang sangat memegang

peranan penting dalam keberhasilan upaya melaksanakan tupoksi organisasi. Hal ini

merupakan upaya mengkombinasikan semua sumber-sumber untuk didayagunakan secara

produktif untuk mencapai tujuan. Untuk itu, administrasi dan manajemen melaksanakan

fungsi-fungsi seperti : perencanaan, pengorganisasian, pembinaan pegawai, pelaksanaan

dan pengawasan. Dalam hubungan ini, admnistrasi dan manajemen diharapkan dapat

melakukan fungsi-fungsi berikut ini :

1. Mengembangkan sistem perencanaan terpadu;

2. Menyusun sistem dan mekanisme kerja yang jelas, baik di masing-masing unit

kerja maupun antar unit organisasi;

3. Merencanakan dan mengadakan sarana dan prasarana;

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di masing-masing unit organisasi;

5. Mengawasi pelaksanaan tugas di semua unit organisasi.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


6.
IV. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

4.1 IDENTIFIKASI FAKTOR KEKUATAN, KENDALA, ANCAMAN DAN PELUANG

Dalam melakukan analisa untuk menentukan strategi, sasaran dan program selama

lima tahun kedepan, Renstra ini menggunakan analisis SWOT. Telaahan ini menganalisis

faktor-faktor kekuatan, kendala / kelemahan.

1. Beberapa kekuatan yang sudah dimiliki, antara lain :

a. Legitimasi dan Pembiayaan APBN

b. Memiliki SDM Potensial

c. Sarpras Memadai

d. Memiliki jejaring kerja (Pemda, NGO, SMK/SUPM, PT)

e. TUK (tempat uji kompetensi)

f. Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP)

2. Beberapa kelemahan/kendala yang perlu diperhatikan, antara lain :

a. Kesulitan transportasi untuk beberapa wilayah kerja yang jauh

b. Akses Masyarakat pelaku Utama/Usaha di wilayah kerja BPPP Medan terhadap

inovasi teknologi terbaru bidang KP masih rendah

c. Kualitas SDM perlu ditingkatkan

d. Kuantitas SDM kurang

e. Lemahnya publikasi

f. Fokus networking

3. Beberapa ancaman yang perlu diantisipasi, antara lain :

a. Korsa yang lemah

b. Administrasi lemah

c. Persaingan dengan lembaga diklat lain

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


4. Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan, antara lain :

a. Kerjasama Pelatihan

b. Potensi wilayah kelautan

c. Pusat pengkajian CTI

d. Sertifikasi kompetensi

4.2 ANALISA

Berdasarkan hasil identifikasi faktor kekuatan, peluang, kendala dan tantangan

serta dengan menggunakan analisa SWOT, diperoleh alternatif-alternatif strategi jangka

menengah pengembangan SDM kelautan dan perikanan melalui 4 (empat) pengelompokan

sebagai berikut :

1. Strategi memakai kekutan untuk menghadapi kelemahan :

a. Membuat grafik distribusi pelatihan

b. Pengalokasian anggaran untuk pengembangan kualitas SDM

c. Optimalisasi pemanfaatan sarpras balai

d. Membangun sistem mentoring SDM (satu mengkader satu)

e. Alokasi anggaran untuk pengkajian dan publikasi

f. Prospecting dan follow-up untuk networking

g. Memanfaatkan P2MKP untuk percepatan peningkatan kapasitas SDM kelautan dan

perikanan di wilayah kerja BPPP Medan.

2. Strategi memakai kekuatan untuk menghadapi Ancaman:

a. Membangun sistem Mentoring (meningkatkan jiwa korsa)

b. Alokasi anggaran untuk jiwa korsa (tidak harus jauh)

c. Membangun sistem administrasi yang efektif

d. Pengembangan kualitas SDM

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


3. Strategi memakai peluang untuk menghadapi kelemahan :

a. Membangun kemitraan pelatihan dengan Pemda di Wilayah Kerja

b. Meningkatkan pengkajian potensi kelautan

c. Mempublish data potensi kelautan di wilayah kerja (KKP)

d. Menyiapkan data potensi LIN di wilayah kerja

e. Memaksimalkan potensi website untuk publikasi hasil kajian dan kegiatan Balai,

serta promo uji kompetensi

4. Strategi memakai peluang untuk menghadapi ancaman:

a. Pelibatan staf lintas keilmuan untuk Integrasi perikanan

b. Hasil kerjasama pelatihan digunakan membangun sistem administrasi yang efektif.

V. VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


5.1 VISI DAN MISI

Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan merupakan salah satu unsur

penting dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan SDM Kelautan Perikanan

pada umumnya khususnya diwilayah barat Indonesia (wilayah kerja BPPP Medan). Untuk

melaksanakan peran tersebut dibutuhkan lembaga professional /tangguh yang selalu

melakukan perbaikan-perbaikan, dan secara terus menerus melaksanakan pembelajaran,

baik bagi sumberdaya manusianya maupun bagi organisasi itu sendiri. Harapan tersebut

mengaju pada lingkungan strategis pembangunan SDM kelautan dan perikanan , maka

dirumuskan Visi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan :

“ Menjadikan Balai sebagai lembaga diklat yang mampu meningkatkan kualitas SDM
dalam menunjang pembangunan Kelautan dan Perikanan yang berwawasan
lingkungan”

Sumber daya Manusia Perikanan berarti sumberdaya manusia perikanan aparatur

dan non aparatur. Terampil berarti kondisi mampunya SDM yang bersangkutan melakukan

aktifitas yang dibutuhkan secara benar, tepat dan terukur. Mampu bersaing berarti kondisi

mampunya SDM yang bersangkutan untuk berkompetisi dengan orang lain dalam

melakukan aktifitas yang berbeda dan senantiasa berubah dalam setiap perkembangan

zaman.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, BPPP Medan mengembang tugas untuk

melakukan langkah-langkah pelatihan SDM Perikanan secara terpadu dengan

mengembangkan misi untuk :

1. Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial SDM Perikanan melalui diklat

2. Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial serta kelembagaan nelayan,

pembudidaya ikan danpengolah ikan melalui penyuluhan

3. Meningkatkan profesionalisme SDM Balai

4. Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana Balai

5. Mewujudkan Balai sebagai sentra pengembangan tenaga kerja dibidang perikanan

di wilayah kerja

5.2 TUGAS

Penjabaran visi dan misi Balai Pendididkan dan Pelatihan Perikanan Medan serta

didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, maka ditetapkan tugas BPPP Medan adalah

menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan Teknis dan Manajerial di Bidang usaha

perikanan.

5.3
FUNGSI
Selaras dengan tugas yang telah ditetapkan, maka fungsi Balai Pelatihan dan

Penyuluhan Perikanan Medan adalah :

1. Perencanaan kegiatan pelatihan,

2. Pelatihan teknis dan manajerial di bidang perikanan,

3. Penyusunan materi, metodologi dan penyelenggaraan penyuluhan sesuai dengan

kondisi wilayah,

4. Pemantauan kebutuhan pembentukan jaringan pengembangan tenaga kerja teknis

dan manajerial di bidang perikanan,

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


5. Pengelolaan sarana pelatihan,

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


VI. KEBIJAKAN DAN PROGRAM

6.1 KEBIJAKAN

Kebijakan umum BPPP Medan adalah mengembangkan SDM kelautan dan

perikanan melalui pelatihan kelautan dan perikanan. Sedangkan kebijakan operasional

BPPP Medan meliputi :

a. Bidang Pelatihan

1. Mengupayakan perencanaan kegiatan pelatihan yang sesuai dengan hasil analisa

kebutuhan pelatihan

2. Membuat kebijakan berdasarkan hasil rekomendasi, hasil, evaluasi dan monitoring

pelatihan

3. Pengembangan jenis dan metode pelatihan sesuai dengan kebutuhan

4. Mendorong tersedianya kurikulum dan media belajar bagi pelatihan teknis dan

manajerial

5. Penambahan tenaga fungsional

6. Meningkatkan profesionalisme SDM kepelatihan

7. Mengupayakan terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai standar pelatihan secara

bertahap

8. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana BPPP Medan untuk

peningkatan kapasitas SDM kelautan dan perikanan

9. Menyelenggarakan pelatihan sesuai kebutuhan

10. Memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada stakeholder dan instansi terkait

11. Mendorong pencapaian sasaran pelatihan dengan memanfaatkan anggaran di luar

BPPP Medan melalui kerjasama Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota di wilayah

kerja.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


12. Memberikan ruang dan peran bagi P2MKP untuk melaksanakan kegiatan pelatihan

sesuai dengan tugas dan fungsi P2MKP.

13. Mengoptimalkan peran dan fungsi TUK untuk percepatan sertifikasi kompetensi

masyarakat kelautan dan perikanan.

b. Bidang Administrasi dan Manajemen

1. Mengembangkan sistem perencanaan terpadu dan pengalokasian anggaran berbasis

kinerja

2. Mengembangkan sistem informasi manajemen keuangan, perlengkapan dan

kepegawaian BPPP Medan

3. Melaksanakan peningkatan profesionalisme aparatur BPPP Medan

4. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan

5. Mengembangkan sistem informasi dan data berbasis teknologi

6. Mengembangkan kerjasama pengembangan SDM BPPP Medan

6.2 PROGRAM

Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran maka perlu ditetapkan program kerja

yang operasional sebagai implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program-

program BPPP Medan untuk kurun waktu tahun 2015 sampai dengan 2019 dirumuskan

dalam 6 program prioritas yaitu :

1. Peningkatan standar kualifikasi pelatihan

2. Peningkatan SDM kepelatihan yang kompeten dan terstandarisasi

3. Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana pelatihan

4. Penyelenggaraan pelatihan

5. Peningkatan kerja sama dengan stakeholder dan instansi terkait

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


6.3 KEGIATAN

Serangkaian kegiatan pokok dari program BPPP Medan merupakan kegiatan yang

berkesinambungan yang dibagi dalam 2 bidang utama yaitu bidang pelatihan dan bidang

administrasi dan manajemen BPPP Medan.

6.3.1.Bidang Pelatihan

1. Analisis kebutuhan pelatihan

2. Pembakuan format analisis kebutuhan pelatihan

3. Menyusun standar kualifikasi peserta pelatihan dan system pendaftaran

4. Meningkatkan kualitas SDM kepelatihan melalui TOT/TOC

5. Menyusun standarisasi kurikulum kepelatihan

6. Penyusunan rancang bangun jenis dan metode pelatihan

7. Pelaksanaan kaji widya

8. Moitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan

9. Rekruitmen tenaga fungsional sesuai kebutuhan

10. Meningkatkan kualitas tenaga pelatih melalui program magang, TOT/TOC dan

pendidikan S1, S2 dan S3

11. Pengadaan sarana pelatihan

12. Pembangunan prasarana pelatihan

13. Pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana pelatihan

14. Penyelenggaraan pelatihan aparatur di kampus BPPP Medan

15. Penyelenggaraan pelatihan non-aparatur di kampus BPPP Medan

16. Safari pelatihan aparatur di wilayah kerja BPPP Medan

17. Safari pelatihan non-aparatur di wilayah kerja BPPPMedan

18. Penyelenggaraan pelatihan melalui P2MKP

19. Pengembangan kapasitas tenaga kepelatihan serta sarana dan prasarana P2MKP

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


20. Pengembangan fungsi TUK

21. Kerjasama pelatihan

22. Pengembangan perangkat lunak pelatihan BPPP Medan

23. Media komunikasi dan informasi

24. Pembuatan flatform Kerjasama pelatihan

25. Monitoring dan evaluasi kerjasama pelatihan

6.3.2.Administrasi dan Manajemen BPPP Medan

1. Melakukan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi perencanaan program kegiatan

dan anggaran BPPP Medan

2. Kerjasama antara instansi pemerintah dan swasta

3. Penyusunan data dan informasi

4. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan

5. Pembinaan dan pelaksanaan urusan tata usaha rumah tangga dan pengelolaan

perlengkapan

6. Pembinaan dan pengelolaan kepegawaian dan pengembangan organisasi dan tata

laksana

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


VII. PENUTUP

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan melalui pembangunan sumberdaya

manusia adalah langkah yang tidak bisa ditawar saat ini.Persaingan global sebagai sebuah

kemestian dari kemajuan peradaban harus disikapi secara tepat. Seiring dengan itu, potensi

sumberdaya alam semakin membutuhkan penanganan yang serius dan profesional agar

bisa lestari dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan di masa yang

akan datang. Oleh karenanya membangun kualitas sumberdaya manusia adalah langkah

strategis yang harus senantiasa ditingkatkan melalui perencanaan setiap organisasi yang

terlibat di dalamnya.

Rencana Strategis Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan ini

merupakan upaya konkrit dalam mengemban amanah mencerdaskan kehidupan bangsa

agar mampu menjawab tantangan zaman untuk bias bertahan dan mampu bersaing dari

waktu ke waktu. Harapan akhirnya adalah semoga rancangan ingin bisa dilaksanakan

dengan baik sehingga kekhawatiran akan kondisi yang tidak ideal bisa terhindarkan bahkan

mampu mencapai kondisi ideal yang dicita-citakan. Renstra ini akan menjadi panduan bagi

setiap rencana kinerja BPPP Medan selama lima tahun yang akan datang.

Pengawasan dan evaluasi adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dalam setiap fungsi

manajemen.Demikian pula dalam penerapan rencana strategis ini. Sehingga selain menjadi

panduan pelaksanaan kegiatan BPPP Medan, Renstra ini sekaligus menjadi tolak ukur

sejauh mana capaian pengembangan, dan seberapa besar target yang akan ditingkatkan

pada masa selanjutnya.

Semoga dengan adanya Renstra ini percepatan pembangunan sektor kelautan dan

perikanan terkhusus dalam pembangunan SDM yang dititikberatkan pada pelatihan akan

terlaksana dengan baik. Harapan akhirnya adalah percepatan pembangunan bangsa bisa

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019


dilaksanakan, sehingga kita bisa keluar dari kondisi kurang ideal menjadi kondisi yang

ideal di masa mendatang.

RENCANA STRATEGIS BPPP MEDAN 2015-2019

Anda mungkin juga menyukai