PENDAHULUAN
lingkungan), dimana sektor kelautan dan perikanan merupakan bagian integral dari
langkah-langkah terobosan yang bukan merupakan upaya terpisah dari kebijakan lain atau
kebijakan sebelumnya, tetapi merupakan upaya integrasi yang saling memperkuat dalam
sumber daya manusia kelautan dan perikanan. Sumber daya manusia kelautan dan
perikanan harus dipersiapkan menjadi SDM yang handal dan mampu maju dalam
beradaptasi dengan setiap perubahan dalam sektor kelautan dan perikanan.Hal tersebut
didasari kenyataan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang terbelakang dalam
pendidikan dan lemah dalam ekonomi, dan ternyata hal ini dominan terjadi pada
masyarakat pesisir. Sementara potensi kelautan dan perikanan yang ada di pesisir begitu
besar sehingga diperlukan SDM kelautan dan perikanan yang berkualitas dan siap pakai.
Kelautan dan Perikanan. BRSDMKP dibentuk sebagai sebuah bagian dari langkah konkrit
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam membangun, sebagai bentuk harapan bagi
akselerasi dan revitalisasi pembangunan kelautan dan perikanan. Dibentuk dalam rangka
mewujudkan manusia kelautan dan perikanan yang bermoral, profesional dan berjiwa
bahari, juga meningkatkan profesionalisme aparatur kelautan dan perikanan dalam rangka
memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat kelautan dan perikanan. Untuk tujuan
itu maka BRSDM kelautan dan perikanan dilengkapi dengan unit kerja Pusat Pelatihan dan
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan yang bertugas memberikan pelatihan kepada aparatur
dan non aparatur kelautan dan perikanan. Untuk memudahkan distribusi pelatihan secara
nasional maka Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan dibantu oleh unit pelaksana teknis
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Medan pada akhirnya melebur dengan
bidang penyuluhan sebagai dampak dari PerMen KP. No.6 Tahun 2017. Sehingga
berdasarkan PerMen KP No.27 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan maka Balai Diklat Perikanan Resmi berganti nama
menjadi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan. BPPP Medan
merupakan salah satu UPT Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan yang
bertugas melaksanakan pelatihan kelautan dan perikanan untuk wilayah kerja di bagian
barat Indonesia. Di wilayah bagian barat Indonesia, dengan rata-rata kedalaman 75 meter
terdapat banyak potensi sumber daya kelautan, salah satunya adalah ikan. Ikan yang
banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Selain ikan tangkap (ikan yang tersedia di
lautan), penduduk Indonesia juga melakukan budi daya ikan di daerah pesisir. Banyak
penduduk yang mengembangkan usaha tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan adalah
ikan bandeng, lele, nila, dan jenis ikan tawar lainnya yang memiliki nilai gizi yang tinggi.
target maju yang terukur maka BPPP Medan perlu menyusun rencana strategis dengan
suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dengan memperhitungkan
berbagai kekuatan, kelemahan, peluang maupun tantangan yang ada termasuk di dalamnya
visi, misi, tujuan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis
Pelatihan Kelautan dan Perikanan sebagai amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
penyusunan Renstra BPPP Medan perlu membangun komitmen dan kesepakatan dari
semua seluruh program yang bernaung di BPPP Medan termasuk dukungan lintas sektor
dan dunia usaha melalui proses yang transparan, demokratis, terpadu dan akuntabel. Tanpa
mencapai tujuannya.
1.2 TUJUAN
Medan adalah adanya acuan untuk mendorong optimalisasi peran dan fungsi Balai yang
telah ditetapkan dan terencana dalam bentuk sasaran, kebijakan, program dan kegiatan
serta sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan program kerja dan anggaran selama
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan merupakan salah satu unit eselon
30 September 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja BPPP Medan, unit ini mempunyai
tugas melaksanakan bimbingan serta pelatihan teknis dan manajerial di bidang usaha
(1) Perencanaan kegiatan pelatihan; (2) Pelatihan teknis dan manejerial di bidang usaha
teknis dan manajerial dibidang perikanan; (5) Pengelolaan sarana pelatihan; (6)
Tugas pokok dan fungsi tersebut diarahkan untuk melayani sumberdaya manusia
di wilayah kerja Balai, sesuai dengan SK. Kepala BRSDM Nomor. 27/PERMN-KP/2017,
tentang organisasi dan Tata kerja Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan tanggal
Untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, BPPP Medan
perikanan dan sarana prasarana atau fasilitas yang tersedia. Masing-masing bagian
mempunyai tugas pokok dan uraian tugas tersendiri. Sub Bagian Tata Usaha dengan
urusan rumah tangga serta pengelolaan sarana dan Prasarana pelatihan dan penyuluhan
perikanan. Seksi Program, monitoring dan Evaluasi dengan tugasnya melakukan penyiapan
bahan kebijakan, penyusunan program dan Anggaran, pengelolaan kinerja, monitoring dan
evaluasi pelatihan dan penyuluhan serta penyusunan laporan. Seksi Pelatihan dengan tugas
dan swasta Sedangkan kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan kegiatan pelatihan dan
penyuluhan serta kegiatan lainnya yang sesuai dengan keahlian dan kebutuhan serta tugas
KEPALA BALAI
SubbagTU
Jabatan Fungsional
Medan setelah adanya PerMen KP No.27 tahun 2017 dapat dilihat pada bagan berikut :
KEPALA BALAI
Subbag TU
Jabatan Fungsional
Widyaiswara Instruktur
Kinerja yang berisikan tentang Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
serta target dalam kurun waktu satu tahun anggaran yang telah disepakati antara
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dengan Kepala Balai
Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan. Perjanjian Kinerja ini menjadi acuan kinerja
BPPP Medan dan sebagai tolak ukur atas keberhasilan kerja selama satu tahun anggaran.
akuntabel dan berorientasi pada hasil, maka Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan
NO. TARGET
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
1. Terwujudnya kesejahteraan 1 Jumlah pelaku utama / pelaku usaha yang kompeten 1.344
masyarakat KP dan inovatif meningkat produksinya (orang)
CUSTUMER PERSPECTIVE
NO. TARGET
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
STAKEHOLDERS PERSPECTIVE
1. Terwujudnya kesejahteraan 1 Jumlah pelaku utama / pelaku usaha yang kompeten dan 1.109
masyarakat KP inovatif meningkat produksinya (orang)
2 Jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang meningkat 119
kelasnya dari jumlah kelompok pelaku utama/usaha yang
disuluh (kelompok)
CUSTUMER PERSPECTIVE
2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan 3 Jumlah UMK dan koperasi sektor KP yang ditumbuhkan 1.007
Riset dan SDM yang mendukung dan dibentuk
produktivitas usaha dan pendapatan 4 Jumlah ASN KP yang ditingkatkan kompetensinya melalui 120
negara dari sektor KP pelatihan KP (orang)
5 Jumlah masyarakat yang ditingkatkan kompetensinya 1.710
melalui pelatihan KP (orang))
6 Nilai PNBP (Rp) 63.945.000
INTERNAL PROCESSS PERSPECTIVE
4. Terselenggaranya program riset dan 7 Jumlah sarana dan prasarana serta kelembagaan Pusat 1
pengembangan SDM mendukung Pelatihan dan Penyuluhan KP yang diringkatkan
terwujudnya kedaulatan dan kapasitasnya (paket)
keberlanjutan 8 Jumlah lembaga pelatihan KP yang terstandar (lembaga) 1
9 Proporsi fungsional Balai Pelatihan dan Penyuluhan 90
Perikanan Medan dibandingkan total pegawai Balai
Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan (%)
10 Jumlah SDM KP yang dilatih dan disuluh untuk mendukung 49.050
tata kelola pemanfaatan sumerdaya Kelautan dan
Perikanaan yang adil berdaya saing dan berkelanjutan
(Orang)
11 Jumlah Penyuluh Perikanan yang melakukan kegiatan 240
pendataan listing dan samplingobyek kelautan dan
perikanan (Orang)
12 Jumlah penyuluh yang melakukan fasilitas pelaku utama 240
dan pelaku usaha kelautan dan perikanan dalam
belakang, beserta tujuan dari penyusunan Renstra BPPP Medan, dan organisasi
BPPP Medan.
Bab 2, merupakan bab yang membahas kondisi BPPP Medan saat ini, baik yang
bersifat internal seperti tantangan dan kelemahan dari sistem kelembagaan BPPP
Medan.
perubahan ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang dengan
memanfaatkan segala kondisi yang bersifat eksternal seperti peluang dan kekuatan.
perubahan apa saja yang perlu dilakukan didalam rangka mencapai kondisi yang
diinginkan.
Bab 5, merupakan bab yang membahas gambaran kondisi yang ingin dicapai
Bab 6, merupakan bab yang membahas strategi pencapaian target melalui kebijakan
yang didukung oleh program dan kegiatan apa saja yang diperlukan pada masa
Bab 7, merupakan bab penutup yang berisi kondisi ideal yang diharapkan dengan
Pada tahun 2015 apabila AEC (Asean Economic Community) tercapai, maka Asean
akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa,
investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara
negara Asean. Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka
peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar dikawasan Asean. Ini juga
berarti sejak saat itu persaingan tenaga kerja akan menjadi terbuka, sehingga tenaga kerja
khususnya SDM kelautan dan perikanan Indonesia harus mampu bersaing dengan tenaga
kerja kelautan dan perikanan asing dari berbagai Negara. Jika tidak maka tenaga kerja
(SDM kelautan dan perikanan) Indonesia akan tersisihkan oleh tenaga kerja asing dari
Laos, Myanmar dan sebagainya. Oleh karena itu semua pihak harus ikut serta memecahkan
masalah ini.
Kondisi sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang basis utamanya adalah
masyarakat nelayan saat ini masih sangat membutuhkan penanganan yang serius. Dua
mata rantai yang harus dibenahi secara bersamaan, dan menggunakan berbagai pendekatan.
Pada saat yang sama potensi sumberdaya alam perairan yang melimpah membutuhkan
berkelanjutan.
antara dunia pendidikan dan dunia kerja, negara-negara berkembang dan negara maju
pembaharuan sistem pendidikan nasional ini salah satu strategi yang ditempuh adalah
Kebijakan KKP dalam pengembangan SDM kelautan dan perikanan tertuang dalam
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah konsep manusia sebagai subyek atau pelaku
di muka bumi atau manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini. Dengan konsep ini
manusia diharapkan memiliki ilmu dan bermartabat tinggi. Jadi pada hakikatnya
pengembangan SDM termasuk menuntut ilmu adalah diwajibkan bagi setiap manusia
manakala ingin menjadi manusia seutuhnya atau subyek di muka bumi ini.
Tabel berikut ini merupakan gambaran SDM yang dimiliki oleh BPPP Medan
Status Kepegawaian
Tingkat Persentase
NO. PNS + Tenaga Jumlah
Pendidikan Honorer (%)
CPNS Kontrak
2. S 1/D IV 29 - 2 31 40.26
3. D III 9 - 3 12 15.58
4. DI - - 1 1 1.30
5. SLTA 17 - 3 20 25.97
6. SLTP - - 3 3 3.90
7. SD 1 - 3 4 5,19
Jumlah 62 - 15 77 100
Tabel di atas merupakan gambaran kualitatif SDM BPPP Medan. Dari keseluruhan
jumlah staf, 63.64 % merupakan pelaksana utama pelatihan dimana mereka berasal dari
jenjang pendidikan DIII, DIV, S1 dan S2. Komposisi tersebut menunjukkan bahwa BPPP
Medan memiliki SDM yang memadai untuk melakukan pelatihan. Disisi lain jumlah
pegawai yang berlatar belakang SLTA, SLTP sebanyak 36.36 % berpotensi untuk
BPPP Medan dalam fungsi kediklatan sudah berjalan secara optimal. Namun demikian
tetap diperlukan usaha yang maksimal kuat untuk melakukan peningkatan kapasitas SDM
dengan mengikutkan staf pada pendidikan formal kejenjang yang lebih tinggi dan
pendidikan informal seperti BIMTEK, Magang, Pelatihan dan Studi banding baik di dalam
Tabel berikut ini merupakan gambaran SDM yang dimiliki oleh BPPP Medan berdasarkan
Status Kepegawaian
Tingkat Persentase
NO. PNS + Tenaga Penyuluh Jumlah
Pendidikan (%)
CPNS Kontrak Perikanan
1. S2 6 - 8 14 3.37
3. D III 9 3 35 47 11.30
5. SLTA 16 3 49 68 16.35
6. SLTP - 3 3 0.72
7. SD 1 3 4 0.96
jumlah SDM ini karena adanya penambahan penyuluh perikanan yang masuk ke Satminkal
(Satuan Administrasi Pangkalan ) Medan yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
sampai saat ini, BPPP Medan melakukan pembenahan internal staf dan fasilitas pendukung
kegiatan Balai, dan secara eksternal berupa peningkatan kualitas lulusan pelatihan yang
Balai dengan mengikutkan stafnya pada berbagai pelatihan, magang dan studi banding
dalam dan luar negeri. Tercatat data terakhir tahun 2014 sebanyak 35 orang staf mengikuti
kegiatan pengembangan diri dalam negeri dan 4 orang mengikuti studi banding luar negeri
(Vietnam, Philipina, dan Malaysia). Selain itu, BPPP Medan juga menugaskan dan
memberi ijin kepada stafnya untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi. Data
2014 untuk rentang waktu 2015 s/d 2019 menunjukkan pegawai yang merencanakan
yang terdiri dari 3 orang staf struktural dan 3 orang fungsional. Per tahun 2018 pegawai
maka BPPP Medan melakukan penambahan jumlah tenaga fungsional. Jumlah instruktur
bertambah 1 orang di tahun 2014 dan 1 orang di tahun 2015 sehingga tercatat jumlah
instruktur menjadi 16 orang dan jumlah widyaiswara seluruhnya berjumlah 10 orang. Pada
tahun 2015 s/d 2019 terjadi pengurangan jumlah fungsional karena memasuki masa
purnabakti sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1 orang instruktur dan 2 orang widyaiswara.
peningkatan sarana dan prasarana antara lain melengkapi peralatan administrasi kantor
dengan pengadaan komputer dan laptop. Untuk sarana pelatihan tersedia workshop mesin,
makan, ruang belajar, sarana olahraga dan seni dan tempat ibadah.
Pelatihan sebagai kegiatan utama BPPP Medan dalam setiap tahun anggaran
senantiasa dilaksanakan dengan mengambil peserta dari aparatur dan non aparatur. Dalam
usaha pengembangan kualitas keluaran hasil latihan BPPP Medan mengirimkan tenaga
kuantitas yang terus meningkat. Data dari tahun 2015 yang sudah dilatih sebanyak 3.582
purnawidya, tahun 2016 sebanyak 3.570 purnawidya, tahun 2017 sebanyak 1.080
purnawidya yang sudah dilatih dari tahun 2015 sampai dengan 2018 sebanyak 9.072
purnawidya, sedangkan untuk PNS yang sudah di Latih sebanyak 120 orang
Sistem pelatihan yang dilaksanakan di luar kampus Balai (Mobile Training) atau
safari pelatihan dengan mengunjungi sasaran daerah pelatihan sehingga lebih efektif dan
perikanan dan Dinas Kelautan Perikanan setempat. BPPP Medan juga melakukan pelatihan
di dalam kampus BPPP Medan (In House Training) dengan cara memanggil para peserta
untuk nantinya menginap di asrama kampus BPPP Medan selama mengikuti kegiatan
pelatihan. Kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan BPPP Medan berada di wilayah kerjanya
di delapan provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar, Kepri, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka
BPSDM KP dalam melakukan pelatihan bagi masyarakat di bawah binaan BPPP Medan,
P2MKP binaan BPPP Medan sampai tahun 2014 sebanyak 62 P2MKP yaitu :
BST adalah latihan keselamatan dasar bagi para pelaut pemula yang bertujuan untuk
memberikan pembekalan dan pemahaman serta antisipasi apabila suatu saat terjadi
kecelakaan atau keadaan darurat di laut sehingga para pelaut dapat menolong dirinya
sendiri maupun orang lain dan dapat mengurangi resiko sekecil apapun.
D. Teaching Factory
pegawai khususnya pegawai fungsional bidang pengolahan hasil perikanan. Bangunan ini
memiliki fungsi sebagai sarana pembelajaran dan praktek pengolahan hasil perikanan.
Nantinya tefa akan difungsikan untuk sentra pengolahan hasil perikanan dan oleh-oleh
Kelautan dan Perikanan, maka Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan telah
memenuhi syarat sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur LSP Kelautan dan Perikanan Nomor : 15/LSP-KP/VI/2009, tentang Tempat Uji
2018.
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan akan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan skill SDM untuk mampu mengelola sumberdaya alam kelautan dan perikanan
yang ada pada wilayah kerja bahkan pada skala nasional. Selain itu juga akan membangun
sangat melimpah, terlebih lagi karena kawasan barat terdiri dari banyak pulau dan dengan
dengan sebagian besar tinggal di daerah pesisir dengan mata pencaharian penduduk
maka distribusi pengetahuan dan keterampilan di wilayah ini akan cepat merata, dan
fungsional juga cukup memadai untuk melaksanakan tupoksi Balai dengan baik.Selain itu
yang akan mengelola daerah juga merupakan peluang bagi BPPP Medan dalam rangka
menyiapkan SDM siap pakai tersebut. Apalagi mengingat bahwa daerah-daerah di wilayah
barat Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, membutuhkan SDM terampil di bidang
dari SDM-nya. Namun demikian potensi dan peluang strategis untuk meningkatkan
pengelolaan sektor kelautan dan perikanan melalui peningkatan kapasitas SDM-nya masih
dan perikanan penting dilakukan mengingat situasi persaingan dewasa ini sangat tinggi.
Hal ini juga terutama karena kita harus bisa memenangkan persaingan di pasar lokal
maupun global. Daya saing yang bisa diunggulkan adalah kemampuan SDM kelautan
perikanan untuk lebih produktif menghasilkan produk yang lebih bermutu. Sehingga bisa
kelautan dan perikanan yang tangguh, profesional, mandiri, inovatif, dan memiliki
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan sebagai salah satu elemen yang
memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pelatihan teknis dan manajerial di bidang
kelautan dan perikanan. Untuk itu perlu suatu pemahaman dan penjelasan atas kondisi
ideal yang ingin dicapai. BPPP Medan melalui Rencana Strategis ini merumuskan bahwa
kondisi ideal tersebut secara umum tercapai bila SDM yang terlibat, dalam hal ini aparatur
SDM kelautan dan perikanan non aparatur adalah SDM yang bekerja di sektor
kelautan dan perikanan, yang terdiri atas SDM perikanan tangkap, pembudidaya ikan,
pengolah ikan, permesinan kapal serta keluarganya dan pelaku-pelaku lainnya yang
terlibat.
Sesuai yang diamanatkan oleh Badan Riset SDM Kelautan dan Perikanan tentang
jumlah SDM non aparatur yang ditargetkan terlatih pada tahun 2015, maka sasaran
keterampilan masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan serta keluarganya.
Jumlah SDM non aparatur yang dikembangkan tersebut diharapkan dalam setahun
konsep pikiran bahwa upaya pencapaiannya dilaksanakan melalui kegiatan safari pelatihan,
P2MKP, dan kerjasama pelatihan dengan instansi terkait, sektor swasta dan sektor lain
Pencapaian kuantitas pelatihan non aparatur dalan jumlah tersebut secara angka
memungkinkan untuk tercapai, hanya saja secara kualitas perlu evaluasi dan monitoring
SDM kelautan dan perikanan aparatur meliputi pegawai negeri sipil di lingkungan
lainnya. Upaya peningkatan kapasitas aparatur kelautan dan perikanan pada dasarnya
berkaitan dengan banyak hal seperti aspek sosial, ekonomi, ekologi, dan politik. Itu
kapasitas staf baik struktural untuk fungsi manajemen maupun fungsional melalui
pelatihan, magang, Kaji Widya, studi komparatif, maupun tugas belajar/ijin belajar. Usaha
ini diharapkan akan meningkatkan keandalan dari BPPP Medan dalam melaksanakan
fungsi pelatihan. Hal tersebut dituangkan dalam bentuk kebijakan dan program BPPP
Medan. Secara eksternal BPPP Medan melakukan pelatihan terhadap aparatur KKP dari
berbagai UPT, juga aparatur daerah yang berasal dari dinas kelautan dan perikanan
wilayah, dan kabupaten/kota. Target pelatihan aparatur yang ingin dicapai adalah minimal
pengetahuan, sikap, etos kerja dan motivasi dari orang-orang yang bekerja dalam
organisasi.
Administrasi dan manajemen adalah salah satu faktor yang sangat memegang
peranan penting dalam keberhasilan upaya melaksanakan tupoksi organisasi. Hal ini
produktif untuk mencapai tujuan. Untuk itu, administrasi dan manajemen melaksanakan
dan pengawasan. Dalam hubungan ini, admnistrasi dan manajemen diharapkan dapat
2. Menyusun sistem dan mekanisme kerja yang jelas, baik di masing-masing unit
Dalam melakukan analisa untuk menentukan strategi, sasaran dan program selama
lima tahun kedepan, Renstra ini menggunakan analisis SWOT. Telaahan ini menganalisis
c. Sarpras Memadai
e. Lemahnya publikasi
f. Fokus networking
b. Administrasi lemah
a. Kerjasama Pelatihan
d. Sertifikasi kompetensi
4.2 ANALISA
sebagai berikut :
e. Memaksimalkan potensi website untuk publikasi hasil kajian dan kegiatan Balai,
Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan merupakan salah satu unsur
penting dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan SDM Kelautan Perikanan
pada umumnya khususnya diwilayah barat Indonesia (wilayah kerja BPPP Medan). Untuk
baik bagi sumberdaya manusianya maupun bagi organisasi itu sendiri. Harapan tersebut
mengaju pada lingkungan strategis pembangunan SDM kelautan dan perikanan , maka
“ Menjadikan Balai sebagai lembaga diklat yang mampu meningkatkan kualitas SDM
dalam menunjang pembangunan Kelautan dan Perikanan yang berwawasan
lingkungan”
dan non aparatur. Terampil berarti kondisi mampunya SDM yang bersangkutan melakukan
aktifitas yang dibutuhkan secara benar, tepat dan terukur. Mampu bersaing berarti kondisi
mampunya SDM yang bersangkutan untuk berkompetisi dengan orang lain dalam
melakukan aktifitas yang berbeda dan senantiasa berubah dalam setiap perkembangan
zaman.
di wilayah kerja
5.2 TUGAS
Penjabaran visi dan misi Balai Pendididkan dan Pelatihan Perikanan Medan serta
didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, maka ditetapkan tugas BPPP Medan adalah
perikanan.
5.3
FUNGSI
Selaras dengan tugas yang telah ditetapkan, maka fungsi Balai Pelatihan dan
kondisi wilayah,
6.1 KEBIJAKAN
a. Bidang Pelatihan
kebutuhan pelatihan
pelatihan
4. Mendorong tersedianya kurikulum dan media belajar bagi pelatihan teknis dan
manajerial
bertahap
10. Memberikan informasi yang jelas dan tepat kepada stakeholder dan instansi terkait
BPPP Medan melalui kerjasama Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota di wilayah
kerja.
13. Mengoptimalkan peran dan fungsi TUK untuk percepatan sertifikasi kompetensi
kinerja
6.2 PROGRAM
Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran maka perlu ditetapkan program kerja
yang operasional sebagai implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program-
program BPPP Medan untuk kurun waktu tahun 2015 sampai dengan 2019 dirumuskan
4. Penyelenggaraan pelatihan
Serangkaian kegiatan pokok dari program BPPP Medan merupakan kegiatan yang
berkesinambungan yang dibagi dalam 2 bidang utama yaitu bidang pelatihan dan bidang
6.3.1.Bidang Pelatihan
10. Meningkatkan kualitas tenaga pelatih melalui program magang, TOT/TOC dan
19. Pengembangan kapasitas tenaga kepelatihan serta sarana dan prasarana P2MKP
5. Pembinaan dan pelaksanaan urusan tata usaha rumah tangga dan pengelolaan
perlengkapan
laksana
manusia adalah langkah yang tidak bisa ditawar saat ini.Persaingan global sebagai sebuah
kemestian dari kemajuan peradaban harus disikapi secara tepat. Seiring dengan itu, potensi
sumberdaya alam semakin membutuhkan penanganan yang serius dan profesional agar
bisa lestari dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesejahteraan di masa yang
akan datang. Oleh karenanya membangun kualitas sumberdaya manusia adalah langkah
strategis yang harus senantiasa ditingkatkan melalui perencanaan setiap organisasi yang
terlibat di dalamnya.
agar mampu menjawab tantangan zaman untuk bias bertahan dan mampu bersaing dari
waktu ke waktu. Harapan akhirnya adalah semoga rancangan ingin bisa dilaksanakan
dengan baik sehingga kekhawatiran akan kondisi yang tidak ideal bisa terhindarkan bahkan
mampu mencapai kondisi ideal yang dicita-citakan. Renstra ini akan menjadi panduan bagi
setiap rencana kinerja BPPP Medan selama lima tahun yang akan datang.
Pengawasan dan evaluasi adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dalam setiap fungsi
manajemen.Demikian pula dalam penerapan rencana strategis ini. Sehingga selain menjadi
panduan pelaksanaan kegiatan BPPP Medan, Renstra ini sekaligus menjadi tolak ukur
sejauh mana capaian pengembangan, dan seberapa besar target yang akan ditingkatkan
Semoga dengan adanya Renstra ini percepatan pembangunan sektor kelautan dan
perikanan terkhusus dalam pembangunan SDM yang dititikberatkan pada pelatihan akan
terlaksana dengan baik. Harapan akhirnya adalah percepatan pembangunan bangsa bisa