KELAUTAN DAN
PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
2022
PRAKTIK PEMASARAN
IKAN YANG BAIK
(GOOD MERKETING PRACTICES)
Tim Penyusun:
Innes Rachmania
Nur Eko Widyanto
Cecep Iman Sobari
Direktorat Logistik
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan
Tim Penyusun:
Innes Rahmania
Nur Eko Widyanto
Cecep Iman Sobari
ISBN: 978-623-95279-7-6
Editor:
Uju
Penyunting:
Indah Kusharyanti
Penerbit:
Direktorat Logistik, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
Redaksi:
Jl. Medan Merdeka Timur No.16 Jakarta Pusat 10110
Gedung Mina Bahari III Lt.12
Tel./Fax: 021-3500 163
Email: ditlogistik.pds@kkp.go.id
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan
dan kemudahan sehingga penyusunan buku praktik pemasaran ikan yang baik ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan buku ini menggunakan
beberapa acuan/standar peraturan perundang-undangan, beberapa standar, seperti
SNI, dan referensi. Buku ini dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan,
antara lain; pelaku usaha perikanan, pelaku usaha pemasaran ikan, praktisi mutu, dan
pembina mutu sesuai dengan kepentinganya serta untuk memastikan pelaksanaan
kegiatan distribusi ikan berjalan dengan baik dan benar.
Harapan kami, buku ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi kebijakan dalam
penyusunan pedoman atau NSPK lainnya sehingga implementasi cara pemasaran ikan
yang baik dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Ikan sebagai bahan pangan mengandung gizi tinggi seperti Protein, Lemak,
Vitamin dan garam-garam, Mineral dan Omega 3 merupakan kandungan zat dan
sumber protein yang menjaga kesehatan dan mencerdaskan anak bangsa. Ikan
merupakan produk yang bersifat high perishable atau mudah busuk, Penanganan ikan
jika tidak dijaga dengan baik, akan menyebabkan ikan cepat rusak. Untuk menjaga
mutu ikan dari pemanenan/penangkapan agar sampai ke konsumen dan tujuan produksi
sesuai dengan standar dan aman dikonsumsi maka diperlukan pembinaan mutu.
Penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi terciptanya
kesempurnaan dalam pedoman ini.
(Penyusun)
ii
DAFTAR ISI
iv
I. PENDAHULUAN
Melalui penerapan Cara Pemasaran Ikan yang Baik atau Good Marketing
Practices diharapkan dapat memastikan mutu hasil perikanan dan menjamin tingkat
kelayakan dasar pengendalian keamanan hasil perikanan serta meminimalisir
kontaminasi/bahaya pada rantai pemasaran hasil perikanan.
Adapun tujuan disusunnya Pedoman Cara Pemasaran Ikan Yang Baik ini
adalah sebagai acuan bagi para pelaku usaha di bidang pemasaran hasil perikanan
dalam menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan baik di pasar
tradisional dan pasar modern.
1
1.2 Acuan Normatif
a. Cara Pemasaran Ikan yang Baik adalah pedoman dan tata cara
Pemasaran Ikan yang baik untuk memenuhi persyaratan jaminan mutu dan
keamanan Hasil Perikanan;
2
selanjutnya dibekukan hingga suhu pusat mencapai -18oC (minus delapan
belas derajat celcius) atau lebih rendah;
g. Bahan baku adalah ikan termasuk bagian-bagiannya yang berasal dari hasil
tangkapan maupun budidaya yang dapat dimanfaatkan sebagai faktor
produksi pengolahan hasil perikanan;
h. Ikan Segar adalah: ikan yang belum mengalami perlakuan pengawetan
kecuali pendinginan (chilling);
i. Pejabat Fungsional Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan yang
selanjutnya disebut Pembina Mutu Hasil Kelautan dan
Perikanan adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan
hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk melaksanakan tugas
pembinaan mutu hasil kelautan dan perikanan pada Instansi Pusat dan
Instansi Daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3
II. MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SELAMA PEMASARAN
Setiap pelaku usaha pemasaran hasil perikanan mengetahui bahwa ikan yang
baru ditangkap dari laut dan dipanen dari hasil budidaya adalah ikan hidup, segar,
beku atau kering yang memiliki kualitas terbaik. Oleh karena itu, untuk mencapai
konsumen yang menginginkan hasil perikanan dalam kualitas terbaik dimaksud, harus
segera ditangani dengan seksama, hati-hati dan cepat.
Menangani ikan secara seksama sesegera mungkin adalah hal yang penting
pertama kali perlu diketahui oleh pelaku usaha perikanan. Proses kemunduran mutu
ikan segar diawali dengan proses perombakan oleh aktivitas enzim yang secara alami
terdapat didalamnya sehingga tahap tertentu dan disusul dengan makin
berkembangnya aktivitas mikroba pembusuk. Proses ini terjadi setelah ikan tersebut
mati, yaitu terjadinya proses perubahan di dalam jaringan otot. Ikan tropis setelah
dipanen, jika tidak cepat didinginkan pada suhu yang diharapkan, maka bakteri
pembusuk yang berada di insang, isi perut, serta permukaan daging ikan akan tumbuh
dan berkembang biak untuk menyerang daging ikan, dan kualitas ikan akan menurun
oleh senyawa-senyawa yang dapat menghilangkan rasa dan bau spesifik ikan segar.
Selanjutnya, tahap-tahap perubahan yang terjadi setelah ikan mati dapat dibagi
menjadi tiga fase menurut tingkat kesegarannya, yaitu fase sangat segar, fase segar,
fase ambang batas kesegaran (tanda-tanda pembusukan).
Keamanan hasil perikanan adalah prasyarat penting yang harus melekat pada
pangan yang hendak dikonsumsi oleh manusia. Pada proses pemasaran ikan harus
memperhatikan aspek keamanan hasil perikanan antara lain dengan cara:
mempertahankan kondisi ikan tetap segar (suhu antara 2 – 5oC, khusus untuk ikan
jenis scombroid tetap dipertahankan pada suhu 0oC – 4,4oC). Selama proses
pemasaran ikan, praktek bekerja dilakukan secara higienis, bersih dan sehat, untuk
mencegah tercemarnya ikan oleh bahaya cemaran biologis, kimia dan benda lain yang
berasal dari udara, tanah, air, dirinya sendiri atau bahan kimia lain yang digunakan
4
dalam penanganan ikan segar, yang mengganggu, merugikan dan membahayakan
kesehatan manusia.
Bahaya-bahaya biologi, fisik, dan kimia mungkin terjadi pada aspek keamanan
pangan selama penanganan ikan di pasar ikan yang dapat mempengaruhi kesehatan
dan keamanan konsumen meliputi:
- Bahaya biologis terdiri dari bahaya yang tidak nampak seperti bakteri
kontaminan: Salmonella, E. Coli, Vibrio parahaemolyticus, Staphylococcus, dan
virus; serta yang nampak seperti parasit, lalat, tikus, kecoa.
- Bahaya kimia, seperti: Residu deterjen, oli, disinfektan, bahan kimia tambahan
yang dilarang, kimia pembersih, dan bahan tambahan berlebihan.
- Bahaya fisik, seperti: paku, serpihan kayu, plastik, kaca, kaki serangga/kecoa,
bulu tikus, rambut, pasir, rokok.
Syarat mutu ikan hidup, segar, beku, kaleng dan asin/ering memiliki beberapa
parameter yang harus dipenuhi sesuai standar sebagaimana terlampir.
5
III. IKAN HIDUP
- Tempat Pemasaran Ikan harus dibangun di lokasi yang tidak tercemar dan
menjamin tersedianya ikan yang bermutu baik;
- Lokasi sekitar area Tempat Pemasaran Ikan harus saniter, higienis, dan tidak
menjadi sumber kontaminan (bersih dari sampah, semak-semak, tanaman dan
rumput liar, genangan air yang bisa menarik binatang pengganggu/dipelihara
dan dijaga untuk mencegah serangga, tikus dan binatang pengganggu
lainnya);
- Tidak boleh ada binatang peliharaan (kucing, anjing burung, dan lain lain); dan
6
2. Pintu
- Terbuat dari bahan yang halus, kedap air, mudah dibersihkan, dan didesinfeksi,
didesain membuka keluar (Swing) atau kesamping (Sliding), dapat dibuka dan
ditutup dengan baik sesuai kebutuhan;
3. Lantai
4. Dinding
- Permukaan dinding kedap air, tidak mudah mengelupas, halus, rata, tanpa
retak, tidak bercelah, tidak berjamur, mudah dibersihkan dan didesinfeksi;
5. Langit-langit/Atap
- Tidak ada pengelupasan cat, bebas dari bocor, retak dan celah;
7
- Permukaan halus, dan mudah dibersihkan;
7. Ventilasi
- Ventilasi mencukupi untuk sirkulasi udara agar udara mengalir dengan baik dari
area bersih ke area kotor;
8. Penerangan
9. Saluran Pembuangan
8
- Disediakan tempat sampah tertutup dengan sistem injak untuk sampah padat
dan selalu dibersihkan dan disanitasi sehingga tidak menjadi sumber
kontaminasi terhadap dan lingkungan; dan
- Fasilitas IPAL yang dimiliki tempat pemasaran ikan harus memadai dan dapat
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan; dan
Pada proses pemasaran ikan hidup, persyaratan sanitasi dan higienis harus
memenuhi pada fasilitas pemasaran ikan sebagai berikut:
1. Air
- Air yang digunakan sebagai media pemasaran ikan hidup disesuaikan dengan
karakteristik komoditas ikan, dari sumber yang tidak berbahaya seperti air
tanah, air PDAM dan lain-lain.
- Pemberian obat pada media air untuk pemasaran ikan hias khususnya
memperhatikan dosis dan waktu pemberian yang tepat;
- Air laut yang digunakan selama pemasaran adalah air laut bersih yang
memenuhi persyaratan, diantaranya bebas dari kontaminasi mikrobiologi,
bahan-bahan yang berbahaya dan/atau plankton laut beracun dalam jumlah
tertentu yang dapat mempengaruhi keamanan dan mutu hasil perikanan.
2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan ikan hidup
- Sarana pemasaran harus dirancang dengan konstruksi sedemikian rupa,
tahan karat, tidak beracun, tidak menyerap air, mudah dibersihkan dan tidak
menyebabkan kontaminasi terhadap hasil perikanan;
9
- Peralatan pemasaran harus dirawat secara rutin, dibersihkan, dan dipelihara
secara higienis;
- Pemasaran ikan hidup tidak boleh dicampur dengan produk lain yang dapat
mengakibatkan kontaminasi atau mempengaruhi higiene, kecuali produk
tersebut dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu melindungi produk
tersebut;
- Apabila sarana pemasaran digunakan untuk mengangkut produk lain secara
bersamaan, harus dipisahkan dan dijamin kebersihannya agar tidak
mengkontaminasi hasil perikanan.
4. Fasilitas pencuci tangan dan sanitasi
- Pada sarana pemasaran, harus memiliki sarana cuci tangan atau hand
sanitizer. Untuk membersihkan bagian yang kotor pada sarana pemasaran,
pelaku usaha menyiapkan peralatan dan bahan sanitasi;
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
- Bahan kimia, pembersih, dan disinfektan diberi label dengan jelas. Bahan
tersebut disimpan pada salah satu tempat terpisah pada sarana angkutan;
10
3.3 Persyaratan Operasional
1. Penerimaan Ikan
- Sumber asal ikan yang dipasarkan berasal dari perairan yang tidak tercemar,
tidak berasal dari jenis ikan yang dilarang;
2. Pemajangan (Display)
- Peralatan harus tidak digunakan untuk tujuan lain serta harus ditempatkan
sedemikain rupa sehingga memudahkan penggunaan dan pengecekan;
11
4. Penyiangan
- Tempat atau lokasi penyimpanan bersih, bebas dari serangga, bebas dari
binatang pengerat, dan/atau bebas dari binatang lain;
- Suhu penyimpanan harus sesuai dengan jenis produk yang dipasarkan, dan
dilakukan monitoring suhu secara berkala.
12
- Pekerja yang melakukan kegiatan pemasaran ikan hidup harus sehat, tidak
sedang mengalami luka, tidak menderita penyakit menular seperti demam, batuk,
pilek, sakit tenggorokan, atau menyebarkan kuman penyakit menular;
- Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang bersih dan tutup kepala
sehingga menutupi rambut secara sempurna dan mencuci tangan sebelum
memulai pekerjaan;
- Tidak diperbolehkan merokok, meludah, makan dan minum di area penanganan
produk.
13
IV. IKAN SEGAR
- Tempat Pemasaran Ikan harus dibangun di lokasi yang tidak tercemar dan
menjamin tersedianya ikan yang bermutu baik;
- Lokasi sekitar area Tempat Pemasaran Ikan harus saniter, higienis, dan tidak
menjadi sumber kontaminan (bersih dari sampah, semak-semak, tanaman
dan rumput liar, genangan air yang bisa menarik binatang
pengganggu/dipelihara dan dijaga untuk mencegah serangga, tikus dan
binatang pengganggu lainnya);
- Tidak boleh ada binatang peliharaan (kucing, anjing burung, dan lain lain); dan
14
2. Pintu
- Terbuat dari bahan yang halus, kedap air, mudah dibersihkan, dan
didesinfeksi, didesain membuka keluar (Swing) atau kesamping (Sliding),
dapat dibuka dan ditutup dengan baik sesuai kebutuhan;
- Akses tempat muat barang pada kendaraan dapat diberi tirai plastik atau
sejenisnya, dilengkapi dengan alat pencegah serangga;
3. Lantai
4. Dinding
- Permukaan dinding kedap air, tidak mudah mengelupas, halus, rata, tanpa
retak, tidak bercelah, tidak berjamur, mudah dibersihkan dan didesinfeksi;
15
5. Langit-langit/Atap
- Tidak ada pengelupasan cat, bebas dari bocor, retak dan celah;
7. Ventilasi
- Ventilasi mencukupi untuk sirkulasi udara agar udara mengalir dengan baik
dari area bersih ke area kotor;
8. Penerangan
16
9. Saluran Pembuangan
- Disediakan tempat sampah tertutup dengan sistem injak untuk sampah padat
dan selalu dibersihkan dan disanitasi sehingga tidak menjadi sumber
kontaminasi terhadap dan lingkungan; dan
- Fasilitas IPAL yang dimiliki tempat pemasaran ikan harus memadai dan dapat
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan;
Pada proses pemasaran ikan segar, persyaratan sanitasi dan higienis harus
memenuhi fasilitas pemasaran ikan sebagai berikut:
1. Air
- Air yang digunakan untuk kepentingan penanganan ikan segar dari sumber
yang tidak berbahaya seperti air tanah, air PDAM dan lain-lain.
- Air laut yang digunakan selama pemasaran adalah air laut bersih yang
memenuhi persyaratan, diantaranya bebas dari kontaminasi mikrobiologi,
bahan-bahan yang berbahaya dan/atau plankton laut beracun dalam jumlah
tertentu yang dapat mempengaruhi keamanan dan mutu hasil perikanan.
2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan ikan segar
17
- Sarana pemasaran harus dirancang dengan konstruksi sedemikian rupa,
tahan karat, tidak beracun, tidak menyerap air, mudah dibersihkan dan tidak
menyebabkan kontaminasi terhadap hasil perikanan;
- Pemasaran ikan hidup tidak boleh dicampur dengan produk lain yang dapat
mengakibatkan kontaminasi atau mempengaruhi higiene, kecuali produk
tersebut dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu melindungi produk
tersebut;
- Pada sarana pemasaran, harus memiliki sarana cuci tangan atau hand
sanitizer. Untuk membersihkan bagian yang kotor pada sarana pemasaran,
pelaku usaha menyiapkan peralatan dan bahan sanitasi;
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
- Bahan kimia, pembersih, dan disinfektan diberi label dengan jelas. Bahan
tersebut disimpan pada salah satu tempat terpisah pada sarana angkutan;
18
- Terdapat petugas khusus yang ditunjuk dan bertanggung jawab dalam
penanganan bahan kimia.
1. Penerimaan Ikan
- Sumber asal ikan yang dipasarkan berasal dari perairan yang tidak tercemar,
tidak berasal dari jenis ikan yang dilarang;
- Peralatan harus tidak digunakan untuk tujuan lain serta harus ditempatkan
sedemikain rupa sehingga memudahkan penggunaan dan pengecekan;
19
4. Penyiangan
- Tempat atau lokasi penyimpanan bersih, bebas dari serangga, bebas dari
binatang pengerat, dan/atau bebas dari binatang lain;
- Pekerja yang melakukan kegiatan pemasaran ikan segar harus sehat, tidak
sedang mengalami luka, tidak menderita penyakit menular seperti demam, batuk,
pilek, sakit tenggorokan, atau menyebarkan kuman penyakit menular;
20
- Pekerja yang menangani produk tidak diperbolehkan menggunakan asesoris,
kosmetik, obat-obat luar, atau melakukan tindakan yang dapat mengkontaminasi
produk;
- Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang bersih dan tutup kepala
sehingga menutupi rambut secara sempurna dan mencuci tangan sebelum
memulai pekerjaan;
- Tidak diperbolehkan merokok, meludah, makan dan minum di area penanganan
produk;
21
V. IKAN BEKU
- Tempat Pemasaran Ikan harus dibangun di lokasi yang tidak tercemar dan
menjamin tersedianya ikan yang bermutu baik;
- Lokasi sekitar area Tempat Pemasaran Ikan harus saniter, higienis, dan tidak
menjadi sumber kontaminan (bersih dari sampah, semak-semak, tanaman
dan rumput liar, genangan air yang bisa menarik binatang
pengganggu/dipelihara dan dijaga untuk mencegah serangga, tikus dan
binatang pengganggu lainnya);
- Tidak boleh ada binatang peliharaan (kucing, anjing burung, dan lain lain); dan
22
2. Pintu
- Terbuat dari bahan yang halus, kedap air, mudah dibersihkan, dan
didesinfeksi, didesain membuka keluar (Swing) atau kesamping (Sliding),
dapat dibuka dan ditutup dengan baik sesuai kebutuhan;
- Akses tempat muat barang pada kendaraan dapat diberi tirai plastik atau
sejenisnya, dilengkapi dengan alat pencegah serangga;
3. Lantai
4. Dinding
- Permukaan dinding kedap air, tidak mudah mengelupas, halus, rata, tanpa
retak, tidak bercelah, tidak berjamur, mudah dibersihkan dan didesinfeksi;
23
5. Langit-langit/Atap
- Tidak ada pengelupasan cat, bebas dari bocor, retak dan celah;
7. Ventilasi
- Ventilasi mencukupi untuk sirkulasi udara agar udara mengalir dengan baik
dari area bersih ke area kotor;
8. Penerangan
24
9. Saluran Pembuangan
- Disediakan tempat sampah tertutup dengan sistem injak untuk sampah padat
dan selalu dibersihkan dan disanitasi sehingga tidak menjadi sumber
kontaminasi terhadap dan lingkungan; dan
- Fasilitas IPAL yang dimiliki tempat pemasaran ikan harus memadai dan dapat
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan;
25
- Monitoring kondisi dan kebersihan peralatan yang digunakan untuk kegiatan
pemasaran hasil perikanan, pemantauan jadwal pencucian dan sanitasi
harian peralatan dan pelaksanaan uji swab pada permukaan peralatan.
Dokumen monitoring yang harus tersedia diantaranya rekaman
perawatan/pemantauan kondisi permukaan peralatan, prosedur dan rekaman
swab test, prosedur pencucian peralatan, dan rekaman sanitasi harian.
2. Pencegahan kontaminasi silang
- Pemasaran ikan beku tidak boleh dicampur dengan produk lain yang dapat
mengakibatkan kontaminasi atau mempengaruhi higiene, kecuali produk
tersebut dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu melindungi produk
tersebut;
- Apabila sarana pemasaran digunakan untuk mengangkut produk lain secara
bersamaan, harus dipisahkan dan dijamin kebersihannya agar tidak
mengkontaminasi hasil perikanan.
3. Fasilitas pencuci tangan dan sanitasi
- Pada sarana pemasaran, diupayakan memiliki sarana cuci tangan atau hand
sanitizer. Untuk membersihkan bagian yang kotor pada sarana pemasaran,
pelaku usaha menyiapkan peralatan dan bahan sanitasi;
4. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
- Bahan kimia, pembersih, dan disinfektan diberi label dengan jelas. Bahan
tersebut disimpan pada salah satu tempat terpisah pada sarana angkutan;
1. Penerimaan Ikan
- Sumber asal ikan yang dipasarkan berasal dari perairan yang tidak tercemar,
tidak berasal dari jenis ikan yang dilarang;
26
- Bebas dari bahaya biologi, kimia, dan fisik;
2. Pemajangan (Display)
- Peralatan harus tidak digunakan untuk tujuan lain serta harus ditempatkan
sedemikain rupa sehingga memudahkan penggunaan dan pengecekan;
4. Penyimpanan
27
(freezer display) yang cukup untuk mempertahankan suhu pusat ikan pada -
18oC (minus delapan belas derajat celcius).
- Tempat atau lokasi penyimpanan bersih, bebas dari serangga, bebas dari
binatang pengerat, dan/atau bebas dari binatang lain;
- Pekerja yang melakukan kegiatan penanganan ikan beku harus sehat, tidak
sedang mengalami luka, tidak menderita penyakit menular atau menyebarkan
kuman penyakit menular;
- Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang bersih dan tutup kepala
sehingga menutupi rambut secara sempurna dan mencuci tangan sebelum
memulai pekerjaan;
- Tidak diperbolehkan merokok, meludah, makan dan minum di area penanganan
dan pengolahan produk;
- Personel yang terlibat dalam proses distribusi ikan profesional, berakal sehat,
tidak sedang sakit dan memahami prinsip distribusi ikan yang baik. Prinsip
Personel higiene dan kesehatan personel dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan berlaku. Setiap personel harus memantau kesehatan diri pribadinya
secara sukarela.
- Personil yang kontak langsung dengan ikan beku dengan kondisi kesehatan
terganggu seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan lain sebagainya
dilarang untuk bekerja.
28
VI. IKAN KALENG, KERING/ASIN
- Tempat Pemasaran Ikan harus dibangun di lokasi yang tidak tercemar dan
menjamin tersedianya ikan yang bermutu baik;
- Lokasi sekitar area Tempat Pemasaran Ikan harus saniter, higienis, dan tidak
menjadi sumber kontaminan (bersih dari sampah, semak-semak, tanaman
dan rumput liar, genangan air yang bisa menarik binatang
pengganggu/dipelihara dan dijaga untuk mencegah serangga, tikus dan
binatang pengganggu lainnya);
- Tidak boleh ada binatang peliharaan (kucing, anjing burung, dan lain lain); dan
29
2. Pintu
- Terbuat dari bahan yang halus, kedap air, mudah dibersihkan, dan
didesinfeksi, didesain membuka keluar (Swing) atau kesamping (Sliding),
dapat dibuka dan ditutup dengan baik sesuai kebutuhan;
- Akses tempat muat barang pada kendaraan dapat diberi tirai plastik atau
sejenisnya, dilengkapi dengan alat pencegah serangga;
3. Lantai
4. Dinding
- Permukaan dinding kedap air, tidak mudah mengelupas, halus, rata, tanpa
retak, tidak bercelah, tidak berjamur, mudah dibersihkan dan didesinfeksi;
30
5. Langit-langit/Atap
- Tidak ada pengelupasan cat, bebas dari bocor, retak dan celah;
7. Ventilasi
- Ventilasi mencukupi untuk sirkulasi udara agar udara mengalir dengan baik
dari area bersih ke area kotor;
8. Penerangan
31
9. Saluran Pembuangan
- Disediakan tempat sampah tertutup dengan sistem injak untuk sampah padat
dan selalu dibersihkan dan disanitasi sehingga tidak menjadi sumber
kontaminasi terhadap dan lingkungan; dan
- Fasilitas IPAL yang dimiliki tempat pemasaran ikan harus memadai dan dapat
mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan;
Pada proses pemasaran ikan kaleng atau ikan asin/kering harus memenuhi
persyaratan fasilitas pemasaran ikan sebagai berikut:
1. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan ikan kaleng atau
asin/kering
- Sarana pemasaran harus dirancang dengan konstruksi sedemikian rupa,
tahan karat, tidak beracun, tidak menyerap air, mudah dibersihkan dan tidak
menyebabkan kontaminasi terhadap hasil perikanan;
32
- Pembersihan dan sanitasi sarana pemasaran sebelum, dan sesudah kegiatan
jual beli ikan secara periodik dan ada prosedurnya;
- Pemasaran ikan beku tidak boleh dicampur dengan produk lain yang dapat
mengakibatkan kontaminasi atau mempengaruhi higiene, kecuali produk
tersebut dikemas sedemikian rupa, sehingga mampu melindungi produk
tersebut;
- Apabila sarana pemasaran digunakan untuk mengangkut produk lain secara
bersamaan, harus dipisahkan dan dijamin kebersihannya agar tidak
mengkontaminasi hasil perikanan.
3. Fasilitas pencuci tangan dan sanitasi
- Pada sarana pemasaran, diupayakan memiliki sarana cuci tangan atau hand
sanitizer. Untuk membersihkan bagian yang kotor pada sarana pemasaran,
pelaku usaha menyiapkan peralatan dan bahan sanitasi;
4. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
- Bahan kimia, pembersih, dan disinfektan diberi label dengan jelas. Bahan
tersebut disimpan pada salah satu tempat terpisah pada sarana angkutan;
33
6.3 Persyaratan Operasional
1. Penerimaan Ikan
- Sumber asal ikan yang dipasarkan berasal dari perairan yang tidak tercemar,
tidak berasal dari jenis ikan yang dilarang;
2. Pemajangan (Display)
- Peralatan harus tidak digunakan untuk tujuan lain serta harus ditempatkan
sedemikain rupa sehingga memudahkan penggunaan dan pengecekan;
34
menghilangkan kotoran/debu yang melekat pada kemasan ikan kaleng,
asin/kering;
- Tempat atau lokasi penyimpanan bersih, bebas dari serangga, bebas dari
binatang pengerat, dan/atau bebas dari binatang lain;
Dalam alam pemasaran ikan yang baik, melibatkan pekerja yang memenuhi
persyaratan antara lain:
35
- Pekerja yang menangani produk tidak diperbolehkan menggunakan asesoris,
kosmetik, obat-obat luar, atau melakukan tindakan yang dapat mengkontaminasi
produk;
- Menggunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang bersih dan tutup kepala
sehingga menutupi rambut secara sempurna dan mencuci tangan sebelum
memulai pekerjaan;
- Tidak diperbolehkan merokok, meludah, makan dan minum di area penanganan
produk.
36
VII. PENUTUP
37
DAFTAR PUSTAKA
Nitibaskara R, Wibowo S dan Uju. 2006. Penanganan dan Transportasi Ikan Hidup
untuk Konsumsi. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Riki R. Martono. 2015. Manajemen Logistik Terintegrasi. PPM Manajemen. Jakarta.
Bakri, B., intiyati, A., & Widartika. (2018). Sistem Penyelenggara Makanan Institusi.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Abbas, Salim. 2000. Manajemen Transportasi. Cetakan Pertama. Edisi Kedua.
Jakarta: Ghalia Indonesia
38
Lampiran
39
Parameter Uji Satuan Persyaratan
- ALT Koloni/g 5 2 105 106
- E. Coli APM/g 5 2 1 10
- Salmonella Per 25 g 5 0 Neg. Td
e. Cemaran logam2)
- Merkuri (Hg) mg/kg Maksimal 0,5
mg/kg Maksimal 1,04)
- Timbal (Pb) mg/kg Maksimal 0,2
mg/kg Maksimal 0,44)
- Kadmium (CD) mg/kg Maksimal 0,1
mg/kg Maksimal 0,34)
mg/kg Maksimal 0,055)
- Timah (Sn) mg/kg Maksimal 40,0
f. Cemaran fisik
- Filth Potongan 0
g. Parasit 6)
- Parasite Ekor/g Maksimal 17)
3)
h. Histamin
- Histamin mg/kg Maksimal 100
Keterangan
1)
untuk setiap parameter sensori
2)
jika diperlukan
3)
untuk ikan scombroidae (scromboid), clupaidae, pomatomidae, choryphaenedae.
4)
untuk ikan predator
5)
untuk ikan yang dibudidayakan
6)
parasite tidak dipersyaratkan untuk ikan beku yang digunakan sebagai bahan baku
industri
pengalengan dan industri pemindangan
7)
berbentuk kapsuler/ kista dengan diameter >3 mm atau parasit non kapsuler
(cacing) yang
panjangnya > 10 mm
Untuk pengujian kuantitatif yang persyaratannya jumlah koloni atau nilai APM
menggunakn 3 kelas samping. Persyaratan adalah diperbolehkan sejumlah tertentu
berada pada nilai marginal (antara m dan M) tetapi tidak diperbolehkan satu sampel
pun melebihi nilai hasil uji maksimal (M) dengan keterangan sebagai berikut:
40
Parameter Uji Satuan Persyaratan
m nilai hasil uji minimal pada nilai marginal (sesuai parameter uji)
M nilai hasil uji maksimal pada nilai marginal (sesuai parameter uji)
Td tidak diperbolehkan
Maks. Maksimum
Min. Minimum
Catatan
*Untuk setiap parameter sensori
n Jumlah sampel
c 2 kelas sampling : jumlah maksimum sampel yang diperbolehkan melebihi
batas persyaratan maksimum yang dicantumkan pada m
3 kelas sampling : jumlah maksimum sampel yang dipersyaratannya berada
antara m dan M dan tidak boleh satupun sampel melebihi batas persyaratan
maksimum yang tercantum pada M serta sampel yang lain harus kurang dari
nilai m
m (2 kelas sampling): batas persyatan maksimum
M (3 kelas sampling): batas persyaratan maksimum
41
Tabel 4. Persyaratan mutu rumput laut coklat segar
Catatan
*Untuk setiap parameter sensori
** bila diperlukan
Tabel 5. Persyaratan mutu ikan hias red nose dan media air
Parameter Uji Satuan Persyaratan
1. Visual - Minimal 7
2. Media Air
o
a. Fisika C 24 -27
- Suhu
b. Kimia
- pH - 5–7
- Oksigen terlarut mg/L Minimum 6
- Amonia mg/L Maksimum 1
- Nitrit mg/L Maksimum 0.2
- Nitrat mg/L Maksimum 50
42
Lampiran
43
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
dan dijaga untuk
mencegah serangga,
tikus dan binatang
pengganggu lainnya)
Lokasi Muat/ Loading
4 Dalam kondisi, saniter,
higienis (bersih dari
sampah, semak,
tanaman rumput liar,
genangan air)
5 Ruangan yang
digunakan untuk
penanganan dan
pengolahan ikan
memadai dan
memenuhi
persyaratan
6 Terdapat Dokumen
yang diperlukan untuk
monitoring kondisi
bangunan dan fasilitas
Tempat Pemasaran
Ikan antara lain: tata
letak Tempat
Pemasaran Ikan,
rekaman sanitasi
harian, hasil audit
internal, rekaman
perawatan kondisi
bangunan dan fasilitas
Tempat Pemasaran
Ikan, dan lain lain
Pintu
11 Terbuat dari bahan
yang halus, kedap air,
mudah dibersihkan,
dan didesinfeksi,
didesain membuka
keluar (Swing) atau
kesamping (Sliding),
dapat dibuka dan
ditutup dengan baik
sesuai kebutuhan
12 Dapat mencegah
genangan air dan
memudahkan
pembuangan
air/kotoran lainnya
44
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
Pintu/akses
penerimaan dan
pemuatan diupayakan
dipisah agar tidak
terjadi kontaminasi
silang antara bahan
baku dengan produk
akhir di pintu
penerimaan. Apabila
pintu bersamaan,
maka bisa dipastikan
bahwa proses
penerimaan tidak
bersamaan dengan
pemuatan
Lantai
13 Permukaan lantai
halus, tanpa retak,
mudah dibersihkan
dan didesinfeksi,
terbuat dari bahan
yang kedap air, tahan
garam, asam, basa,
dan bahan kimia
lainnya serta tidak
mudah pecah
14 Konstruksi lantai
mencegah adanya
genangan air, memiliki
kemiringan yang
cukup dan dirancang
untuk memudahkan
pembuangan air atau
kotoran lainnya
Dinding
16 Permukaan dinding
kedap air, tidak mudah
mengelupas, halus,
rata, tanpa retak, tidak
bercelah, tidak
berjamur, mudah
dibersihkan dan
didesinfeksi
17 Pertemuan antar
dinding dengan lantai
diupayakan tidak
membentuk sudut mati
45
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
sehingga mudah
dibersihkan
18 Berwarna terang
sehingga
memudahkan
pengawasan
kebersihannya
Dinding
19 Permukaan dinding
kedap air, tidak mudah
mengelupas, halus,
rata, tanpa retak, tidak
bercelah, tidak
berjamur, mudah
dibersihkan dan
didesinfeksi
20 Pertemuan antar
dinding dengan lantai
diupayakan tidak
membentuk sudut mati
sehingga mudah
dibersihkan
21 Berwarna terang
sehingga
memudahkan
pengawasan
kebersihannya
Langit-langit/Atap
22 Didesain untuk
mencegah akumulasi
kotoran, kondensasi,
dan pertumbuhan
jamur
23 Tidak ada
pengelupasan cat,
bebas dari bocor,
retak dan celah
24 Permukaan halus, dan
mudah dibersihkan
25 Langit-langit atau
sambungan atap
mudah dibersihkan
26 Berwarna terang,
sehingga
memudahkan
pengawasan
kebersihannya
46
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
Jendela dan bagian
terbuka
27 Didesain untuk
mencegah akumulasi
kotoran/debu
28 Dilengkapi dengan
kasa pencegah
masuknya serangga
dan binatang
pengganggu lainnya
29 Mudah dirawat dan
dibersihkan
Ventilasi
30 Ventilasi mencukupi
untuk sirkulasi udara
agar udara mengalir
dengan baik dari area
bersih ke area kotor
31 Dapat meminimalisir/
menghilangkan debu,
uap, asap, panas yang
mengganggu
kesehatan dan dapat
mengkontaminasi
produk
32 Mencegah kondensasi
dan mampu
mencegah masuknya
kontaminan ke dalam
ruang proses
33 Mudah dirawat dan
dibersihkan
Penerangan
34 Penerangan memadai
dan lampu di seluruh
ruang proses
dilengkapi dengan
pelindung yang aman
35 Lampu harus tersedia
secara memadai di
semua area
pemasaran
Saluran Pembuangan
36 Saluran pembuangan
dikontruksi untuk
mencegah
47
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
kontaminasi dan
memadai untuk
mengalirkan kotoran
(limbah cair)
37 Saluran pembuangan
diberi penutup untuk
mencegah binatang
penggangu masuk
38 Disediakan tempat
sampah tertutup
dengan sistem injak
untuk sampah padat
dan selalu dibersihkan
dan disanitasi
sehingga tidak
menjadi sumber
kontaminasi terhadap
dan lingkungan
39 Sampah di dalam
langsung dibuang dan
tidak dibiarkan lama di
ruang pemasaran
karena bisa menarik
binatang pengganggu
dan menimbulkan bau
Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL)
40 Fasilitas IPAL yang
dimiliki tempat
pemasaran ikan harus
memadai dan dapat
mencegah terjadinya
pencemaran terhadap
lingkungan
41 Khusus untuk tempat
pemasaran tradisional
minimal tersedia IPAL
dengan treatment
pengolahan air limbah
yang sederhana
misalnya dengan
sistem filterisasi air
limbah yang
sederhana dibuat
sendiri
Persyaratan Sanitasi dan
Higienis
Air
48
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
1 Dari sumber air
bersih/minum yang
aman
2 Pemberian obat pada
media air sesuai
ketentuan
3 Air laut yang
digunakan adalah air
laut bersih yang
memenuhi
persyaratan
Kondisi dan
kebersihan permukaan
yang kontak dengan
ikan
4 Dirancang dengan
konstruksi sedemikian
rupa, tahan karat,
tidak beracun, tidak
menyerap air, mudah
dibersihkan dan tidak
menyebabkan
kontaminasi terhadap
hasil perikanan
5 Dirawat secara rutin,
dibersihkan, dan
dipelihara secara
higienis
6 Dilakukan
pembersihan sebelum
dan setelah
pemasaran secara
periodik dan terdapat
prosedurnya
7 Terdapat dokumen
monitoring yang
tersimpan dengan baik
meliputi perawatan
kondisi peralatan,
prosedur, dan sanitasi
harian
Pencegahan
Kontaminasi silang
8 Pemasaran dikemas
sedemikian rupa
dengan baik untuk
satu tujuan dan satu
jenis produk
49
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
9 Apabila no 8 dicampur
dengan produk lain,
kemasan mampu
melindungi produk
dimaksud sehinggan
tidak terjadi
kontaminasi
Fasilitas pencuci
tangan dan sanitasi
10 Tersedian sarana
pencuci tangan
dan/atau hand
sanitizer
Proteksi dari bahan-
bahan kontaminan
11 Bahan kimia,
pembersih, dan
disinfektan yang
digunakan adalah
bahan–bahan yang
diizinkan, aman, dan
diperoleh dari
pemasok yang
bersertifikat untuk
produk pangan sesuai
ketentuan
12 Bahan kimia,
pembersih dan
disinfektan diberi label
dengan jelas dan
mudah dibaca
13 Penyimpanan bahan –
bahan tersebut pada
tempat khusus
14 Terdapat petugas
khusus yang ditunjuk
dan bertanggung
jawab dalam
pemakaiannya
Persyaratan Operasional
ikan hidup
Penerimaan Ikan
1 Sumber asal ikan yang
dipasarkan berasal
dari perairan yang
tidak tercemar, tidak
50
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
berasal dari jenis ikan
yang dilarang
2 Bebas dari bahaya
biologi, kimia, dan fisik
3 Memenuhi
persyaratan mutu ikan
hidup
4 Pengangkutan ikan
menggunakan alat
angkut yang
memenuhi
persyaratan
5 Dilakukan dengan
cepat, saniter,
terlindung, dan
mencegah
kontaminasi
Pemajangan (Display)
6 Tidak diperbolehkan
mencampur produk
lain ke tempat
pemajangan/display
7 Tidak terkontaminasi
oleh asap kendaraan
8 Peralatan harus tidak
digunakan untuk
tujuan lain serta harus
ditempatkan
sedemikain rupa
sehingga
memudahkan
penggunaan dan
pengecekan
9 Suhu dan kondisi
pemajangan/display
dipertahankan sesuai
dengan karakteristik
ikan hidup dalam bak
penampungan,
diberikan suplai
oksigen yang cukup
Pengemasan
10 Dilakukan pada
tempat yang higienis
untuk menghindari
kontaminasi pada
Hasil Perikanan
51
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
11 Semua tahapan
proses pengemasan
dilakukan dengan
cepat, saniter dan
dalam kondisi higienis
yang dapat mencegah
terjadinya kontaminasi
pada ikan
12 Kemasan harus
disimpan dalam
tempat/ruang
tersendiri, terlindung
dari debu dan
kontaminasi, serta
tempat/ruang dalam
kondisi kering
13 Bahan kemasan
melindungi dan
mempertahankan
mutu dari pengaruh
luar dan tidak menjadi
sumber kontaminasi
Penyiangan
14 Pembersihan
dilakukan dengan
mencucinya memakai
air dingin. Tingkat
penyiangan dilakukan
sesuai dengan
kebutuhan pasar
Penyimpanan
15 Suhu dan kondisi
penyimpanan
dipertahankan sesuai
dengan karakteristik
ikan hidup yang dijual.
Ikan hidup disimpan
dalam bak
penampungan dengan
suplai oksigen yang
cukup
16 Tempat atau lokasi
penyimpanan bersih,
bebas dari serangga,
bebas dari binatang
pengerat, dan/atau
52
Pemeriksaan Mandiri Hasil Verifikasi
No Persyaratan
Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Keterangan
bebas dari binatang
lain
17 Tempat penyimpanan
harus terawat, bersih,
dan saniter serta
dilakukan monitoring
pemeliharaan secara
berkala
18 Suhu penyimpanan
harus sesuai dengan
jenis produk yang
dipasarkan, dan
dilakukan monitoring
suhu secara berkala
Persyaratan Personel
1 Setiap personel harus
memantau kesehatan
diri pribadinya secara
sukarela
2 Pekerja yang
melakukan kegiatan
pengangkutan ikan
sehat, tidak sedang
mengalami luka, tidak
menderita penyakit
menular seperti
demam, batuk, pilek,
sakit tenggorokan,
atau menyebarkan
kuman penyakit
menular
3 Pekerja tidak
menggunakan
aksesori, obat-obat
luar yang dapat
mengkontaminasi ikan
4 Menggunakan pakaian
kerja yang bersih
sesuai ketentuan
5 Melaksanakan
protokol kesehatan
selama pengangkutan
6 Tidak merokok,
meludah, makan dan
minum di area
penanganan ikan
53
Direktorat Logistik
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk
Kelautan dan Perikanan DITJEN PDSPKP
Penerbit:
Jl. Merdeka Timur No. 16 Gedung Mina Bahari III Lt.12 Jakarta Pusat #Logistics4competitiveness
#KITAPDS