Disusun Oleh :
HALAMAN PERSETUJUAN
Rahmayu Sari
1909001
Pembimbing
Penguji I Penguji II
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa karena atas
berbagai pihak baik materi maupun sumbangan pemikiran. Dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
Demikian makalah ini kami susun, semoga bermanfaaat bagi para pembaca.
PENULIS
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
2. 2.Bahan
Makanan ........................................................................................... 11
ii
3.2 Bahan Yang Digunakan ...............................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN
pernah terjadi sebelumnya bagi otoritas yang bertanggung jawab atas sistem
Di banyak negara, sebagian besar staf otoritas yang berwenang bekerja dari
rumah, teleworking menjadi praktik normal, dan semua pertemuan tatap muka
produk, bahan, atau bahan mentah tidak tersedia atau sulit didapatkan. (WHO,
2020)
satu bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ruang lingkupnya meliputi
pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, penelitian dan
di rumah sakit terdiri dari kegiatan pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan
makanan, dan penyajian makanan. Instalasi gizi merupakan bagian atau unit kerja
di Rumah Sakit yang tidak kalah pentingnya dengan pelayanan lain di rumah
1
Penyelenggaraan makanan Rumah Sakit merupakan rangkaian kegiatan mulai
Adanya beberapa kasus penyakit dan keracunan makanan serta terakhir adanya
issue keamanan pangan (food safety) di negara-negara maju, maka sejak tahun
1987 konsep HACCP ini berkembang, banyak dibahas dan didiskusikan oleh para
pengamat, pelaku atau praktisi pengawasan mutu dan keamanan pangan serta oleh
para birokrat maupun kalangan industriawan dan ilmuanpangan. Oleh karena itu
Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical Control Point
/HACCP) yang merupakan suatu tindakan preventif yang efektif untuk menjamin
Kita pahami bahwa pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk.
Oleh karena itu, Badan POM sebagai lembaga pemerintah yang memiliki mandat
Nomor:
secara konsisten termasuk pada masa status keadaan tertentu darurat bencana
wabah
2
COVID-19 di Indonesia. (BADANPOM, 2020)
makanannya dikelola oleh instalasi gizi, untuk itu perlu diterapkan HACCP dalam
diberikan kepada pasien atau konsumen. Saat ini RSUD Langsa merupakan
Rumah sakit Rujukan Pasien COVID-19. Selain itu RSUD Langsa juga melayani
Pasien umum baik rawat jalan maupun rawat inap, dimana terdapat beragam usia
pasien yang dirawat inap dan rawat jalan diantaranya ada pasien Lansia, Dewasa,
mempunyai kewajiban menjaga keamanan pangan (food safety) bagi pasien. Cara
Produksi Pangan Olahan yang Baik dalam produksi pangan olahan dilaksanakan
tertentu, penerapan cara yang baik juga dilaksanakan sesuai ketentuan antara lain
Cara Produksi yang Baik untuk Pangan Steril Komersial, Cara Produksi yang
Baik untuk Formula Bayi dan Cara Produksi yang Baik untuk Makanan
olahan. Selain itu, prinsip Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
juga diterapkan untuk pangan tertentu yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
(BADANPOM, 2020)
Pada masa pandemi Covid-19 makanan yang memenuhi syarat tidak hanya
sekedar untuk memenuhi syarat gizi, menarik, serta rasa yang enak, akan tetapi
juga harus bebas dari bahaya mikroorganisme yang dapat membuat makanan
3
menjadi rusak atau busuk dan bahkan terkontaminasi. Selain itu yang paling
makanan menggunakan masker dan sarung tangan plastik sekali pakai. Untuk
proses pengemasan makanan dibuat lebih rapi dan lebih ketat dengan
disajikan selama rawat inap khususnya bagi balita dimana COVID-19 menjadi
tolak ukur keberhasilan instalasi gizi rumah sakit. Untuk melihat hasil tingkat
dilakukan uji kuesioner terhadap orang tua yang memiliki anak balita yang sedang
makanan dan pemberian kuesioner kepada orangtua yang memiliki anak balita
penerapan HACCP pada menu makanan untuk pasien balita rumah sakit sudah
sesuai standar.
a. Tujuan Umum
4
Mengetahui proses produksi pada pengolahan ikan tuna goreng dan sayur
sop (brokoli+wortel+tahu)
b.Tujuan Khusus
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Kampus
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
kesadaran atau perhatian bahwa bahaya (hazard) akan timbul pada berbagai titik
Critical Control Point (CCP atau titik pengendalian kritis), adalah langkah
dapat dihilangkan
dikurangi.
Secara umum terdapat tujuh prinsip dasar yang dikembangkan dalam HACCP,
5
pangan mulai dari pemeliharaan, penanganan, pemilihan bahan baku dan
konsumsi
1. Identifikasi bahaya
asing terkait, dan untuk dapat melakukan ini, harus memeriksa terlebih
tidak aman untuk dikonsumsi, yaitu hazard fisik, kimia, dan biologi.
6
perlukaan pada saluran pencernakan. Bahaya kimia antara lain pestisida,
mempengaruhi bahaya.
pertumbuhan mikroorganisme
atau mengurangi bahaya. CCP ditetapkan pada setiap tahap proses mulai
dengan nilai yang tidak dapat diterima pada setiap CCP. Titik
7
pengendalian kritis (CCP) dapat merupakan bahan mentah/baku, sebuah
penting
batas kritis tertentu atau nilai target tertentu atau ketika hasil pemantauan
8
6. Aktivitas sistem verivikasi
instalasi, modikasi, dan operasi sitem akan dapat diperoleh oleh siapapaun
yang terlibat proses, juga dari pihak luar (auditor). Penyimpanan data
jangka panjang.
didesain dan ditujukan untuk kelompok berisiko (bayi, lanjut usia, orang
sakit, ataupun orang dengan daya tahan tubuh rendah) menjadi tidak steril.
mikrobiologi.
berbahaya.
9
Hazard D: produk terkontaminasi ulang setelah pengolahan dan sebelum
pengepakan.
jika dikonsumsi.
Hazard F: tidak ada proses pemanasan akhir setelah proses pengepakan atau
hazard(B,C,D,E,F).
(antara B -F).
(antara B -F).
(antara B -F).
(antara B -F).
10
2.2 BAHAN MAKANAN
pascapanen, sebab ikan merupakan komoditi yang sifatnya mudah rusak dan
tambah
(value added) produk tersebut. Ikan tuna adalah salah satu andalan ekspor hasil
Tuna adalah ikan laut pelagik yang termasuk bangsa Thunnini, terdiri dari
beberapa spesies dari famili skombride, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah
perenang andal. Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna
putih, daging tuna berwarna merah muda sampai merah tua, serta tuna adalah ikan
Kolesterol 60 mg
Natrium 47 mg
Kalium 522 mg
Jumlah Karbohidrat 0 g
Serat pangan 0 g
Protein 28 g
11
Vitamin A 60 IU Vitamin C 1 mg
Kalsium 37 mg Zat besi 1,6 mg
Vitamin D 0% Vitamin B6 1 mg
Vitamin B12 2,2 µg Magnesium 44 mg
Sumber : USDA (U.S DEPARTEMENT OF ALGRICULTURE)
asam amino yang dibutuhkan tubuh. Asam amino yaitu molekul terkecil
penyusun protein.
EPA dan DHA. Jenis asam lemak esensial tersebut mampu mencegah berbagai
3. Berpotensi mencegah anemia, tuna kaya akan vitamin B6, terlebih dari jenis
merah ini menyumbang berbagai fungsi penting untuk tubuh. Salah satunya
2.2.2 Brokoli
dalam spesies Brassica oleracea var. italica. Brokoli memiliki senyawa fitokimia
yang berperan mengurangi risiko kanker, yaitu glukosinolat dan lutein, senyawa
karotenoi. Adapun kandungan lutein pada brokoli segar sekitar 0,0283 mg/g
sayuran. Kandungan lutein pada brokoli juga memiliki efek antikanker dan dapat
bekerja secara efektif jika brokoli tidak terlalu matang karena pemanasan yang
12
parah dapat menghancurkan senyawa. Lutein bekerja dengan baik dengan β-
antitumornya.
Devisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica
Lemak jenuh 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 33 mg
Kalium 316 mg
Jumlah Karbohidrat 7 g
Gula 1,7 g
Protein 2,8 g
13
Kalsium 47 mg Zat besi 0,7 mg
Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0,2 mg
Vitamin B12 0 µg Magnesium 21 mg
Sumber : USDA (U.S DEPARTEMENT OF ALGRICULTURE)
1. Rendah kalori
Brokoli merupakan salah satu sayuran yang memiliki kalori yang sangat
rendah, yaitu hanya 33 kalori per 100 g. Namun demikian, brokoli kaya serat,
Brokoli yang masih segar adalah gudang nutrisi nabati seperti tiosianat,
lain dari kepala brokoli adalah vitamin A. 100 gram brokoli segar
mengandung Vitamin A 623 IU, atau 21% dari tingkat kebutuhan harian
14
yang direkomendasikan. Pro-vitamin lainnya pada brokoli seperti
retina pada lanjut usia. Daun Brokoli (pucuk hijau) merupakan sumber
karotenoid dan vitamin A; (16000 IU vitamin A per 100 g), senyawa ini
Brokoli segar adalah sumber folat yang sangat baik, mengandung sekitar
B5), piridoksin (Vitamin B6), vitamin B-12, dan riboflavin. Bunga brokoli
2.2.3 Wortel
berbentuk semak. Wortel merupakan jenis sayuran yang menyehatkan untuk tubuh
15
manusia. Konsumsi wortel dapat menurunkan kolesterol dan meningkatkan
pencernaan karena mengandung unsur senyawa asam folat, asam pantotenat dan
elemen penting lainnya K, Na, Ca, Mg, P, S, Mn, Fe, Cu dan Zn. Wortel sudah
sangat dikenal tetapi banyak yang tidak tahu kandungan di dalam wortel selain
vitamin A untuk kesehatan mata, wortel juga mengandung pigmen beta karoten.
Dimana beta karoten merupakan pigmen pemberi warna orange pada buah dan
sayuran. Jumlah beta karotein 100 gram tanaman wortel hibrida sebanyak 19.6
mg.
Kalori (kcal) 41
Jumlah Lemak 0,2 g
Lemak jenuh 0 g
Lemak trans 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 69 mg
Kalium 320 mg
Jumlah Karbohidrat 10 g
Gula 4,7 g
Protein 0,9 g
16
Manfaat Wortel yaitu:
1. Kesehatan Mata.
Wortel kaya betakaroten (vitamin A), zat gizi penting yang diperlukan
2. Kanker
Penelitian yang dilakukan Marilyn Menkes, Ph.D di State University New
3. Sembelit
Serat yang terkandung pada wortel menaikkan volume feses hingga 25%
2.2.4 Tahu
pangan, terutama dalam bentuk tempe dan tahu, dimana kandungan kacang
kedelai yang kaya akan protein dan isoflavon sebagai antioksidan. (Yulifianti, 2012)
Tahu yang kaya akan protein, sudah sejak lama dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia sebagai lauk. Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang
kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Tahu adalah kata serapan dari
17
bahasa Hokkian (tauhu) hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai
yang
difermentasi".
empuk, bentuk seragam, saat dimakan terasa halus, dan berasa netral. Sementara
orang mempersepsikan tahu dengan wama putih, bentuk kotak, permukaan halus,
padat tidak mudah pecah, dan tidak mengandung bahan pengawet. (Rahmawati,
2013)
Kandungan GiziTahu
Natrium 7 mg
Kalium 121 mg
Protein 8 g
18
bertindak sebagai agen antioksidan. Dalam 100 gram tahu mengandung
kesehatan jantung.
3. Tinggi protein, salah satu zat gizi yang sangat penting untuk pertumbuhan
dapat akibatkan tubuh anak terasa lemas dan cepat alami pusing serta
2.2.5 Garam
Garam merupakan salah satu bahan kimia yang sering dimanfaatkan oleh
sarana fortifikasi zat iodium, menjadi garam konsumsi beriodium dalam rangka
penanggulangan GAKI. Garam merupakan salah satu sumber sodium dan klorida
merupakan salah satu mineral yang essensial sehingga keadaan kekurangan akan
Kekurangan Iodium pada ibu hamil dapat berakibat abortus, lahir mati, kelainan
19
bawaan pada bayi, meningkatkan angka kematian perinatal, melahirkan bayi
sendok teh setiap hari. Cara mengkonsumsi garam biasanya digunakan sebagai
20
BAB III PELAKSANAAN HACCP
1.1 Produk
a. Nama Produk :
b. Nilai komposisi gizi dalam 1 porsi makan (ikan Tuna 100gr, tahu 50gr,
sayur 75gr)
c. Konsumen : Pasien
21
g. Konsumsi : Sebagai Lauk Hewani makanan lunak dan biasa
➢ Ikan tuna
➢ Brokoli
➢ Wortel
➢ Tahu
➢ Garam
Sendok goreng
Pisau
Teleman
Piring lauk
Magkuk sayur
berikan garam dan asam jeruk untuk menghilangkan bau amis pada
ikan
22
➢ Setelah matang, angkat ikan tuna dari kuali dan sajikan di piring
(penyajian)
2. Sop sayur
➢ Cuci dahulu semua sayuran dan tahu yang tersedia dengan air yang
untuk dikonsumsi.
➢ Rebus air pada panci. Tunggu hingga air mendidih. Setelah air
23
c. Cemaran Logam
• Arsen (As) mg/kg mg/kg Maks 1,0
• Kadmium (Cd) mg/kg mg/kg Maks 0,1
mg/kg mg/kg Maks 0,5** Maks
• Merkuri (Hg) mg/kg mg/kg 0,5
Maks 1,0**
Maks 40,0
• Timah (Sn) Maks 0,3
• Timbal (Pb) Maks 0,4
d. Kimia*
• Hitamin*** Mg/kg Maks 100
e. Residukimia*
• Kloramfenikol**** - Tidak ada
• Malachite green dan - Tidak ada
• Leuchomalachite green**** - Tidak ada
• Nitrofuran (SEM, AHD, - Tidak ada
AOZ, AMOZ)****
f. Racun hayati*
• Ciguatoksin**** - Tidak ada
g. Parasit* - Tidak ada
Sumber: SNI 2729:2013
Brokoli
Wortel
24
Tabel Persyaratan Mutu dan Keamanan Wortel Segar
syarat
karakteristik Cara pengujian
Mutu I Mutu II
Kesamaan sifat varietas Segaram Segaram Organoleptik
Kekerasan Keras Keras Organoleptik
Warna Normal Normal Organoleptik
Kerataan permukaan Cucup rata Cucup rata Organoleptik
Tekstur Tidak mengayu Tidak mengayu Organoleptik
Kerusakan %
5 10 SP-SMP-310-1981
(jumlah/jumlah) maks
Sumber: SNI 01-3163-1992
Tahu
Tabel syarat Mutu Tahu menurut SNI 01-3142-1998 dan SII No. 0270-1990
Kriteria uji Satuan Persyaratan
Keadaan
1.1 Bau Normal
1.2 Rasa Normal
1.3 Warna Putih normal atau kuning normal,
tidak berlendir dan tidak
1.4 penampakan berjamur
Abu % b/b Maks 1,0
Protein % b/b Min 9,0
Lemak % b/b Min 0,5
Serat kasar % b/b Maks 0,1
BTP % b/b Sesuai SNI 0222-M dan peraturan
Menkes No 777.Menkes/Per/IX/88
Cemaran logam
1.1 Timbal (Pb) mg/kg Maks 2,0
1.2 Tembaga (Cu) mg/kg Maks 30,0
1.3 Seng (Zn) mg/kg Maks 40,0
1.4 Timah (Sn) mg/kg Maks 40,0/250,0
1.5 Arsen (As) mg/kg Maks 1,0
Cemaran mikroba
8.1 Escherichia coli APM/g Maks 10
8.2 Salmonella
8.3 Angka lempeng /25g Negatif
total Koloni/g Maks 1,0 x 106
SII. 1990 Badan Standarisasi Nasional, 1998
Garam
25
Tabel Syarat Mutu Garam Konsumsi Beryodium
No Jenis uji Satuan Persyaratan
1 Kadar Air (H2O) (b/b) % Maks 7
2 Kadar NACL (Natrium Klorida) % Min 94
dihitung dari jumlah klorida (Cl)
(b/b) adbk
3 Bagian yang tidak larut dalam air
% Maks 0,5
(b/b) adbk
4 Yodium dihitung sebagai kaliaum
mg/kg Min 30
iodat (KIO3) adbk
5 Cemaran logam
1.1 kadmium (Cd) mg/kg Maks 0,5
1.2 timbal (Pb) mg/kg Maks 10,0
1.3 raksa (Hg) mg/kg Maks 0,1
6 Cemaran Arsen (As) mg/kg Maks 0,1
Sumber: SNI 3556:2010
Minyak Goreng
26
3.6 Analisa Biaya
no Nama bahan banyak Harga
1 Ikan Tuna ½ kg Rp.17.500,-
2 Brokoli 2 Rp.16.000,-
3 Wortel ½ kg Rp.4.000,-
4 minyak ½ kg Rp.8.000,-
5 Garam ½ bks Rp.1.000,-
6 Gas - Rp.5.000,-
Total Rp. 51.500,-
3.7 Perencanaa
Mempersiapkan bahan baku yang akan diolah ( ikan tuna, tahu, brokoli dan
wortel). Persiapkan semua alat yang akan digunakan untuk melakukan proses
pengolahan ikan tuna goreng dan syaur sop + tahu (panci, pisau, telenan,
sendok goreng, kuali, dan sendok sop). Persiapkan tempat atau wadah setelah
Nama masakkan : Pengolahan Ikan Tuna Goreng dan Sayur Sop + Tahu
27
2 Garam F Kotoran sortir sebelum digunaakan
dan Simpan ditempat yang
kering dan tertutup.
F Kotor
2 Pisau B Kontaminasi silang Sebelum digunakan alat
dari penggunaan dicuci dengan sabun dan
sebelumnya dikeringkan setelah
digunakan dicuci kembali
F Kotor
3 Talenan B Kontaminasi silang Sebelum digunakan alat
dari penggunaan dicuci dengan sabun dan
sebelumnya dikeringkan setelah
digunakan dicuci kembali
F Kotor
4 Sendok goreng B Kontaminasi silang Sebelum digunakan alat
28
dari penggunaan dicuci dengan sabun dan
sebelumnya dikeringkan setelah
digunakan dicuci kembali
F Kotor
5 kuali B Kontaminasi silang Sebelum digunakan alat
dari penggunaan dicuci dengan sabun dan
sebelumnya dikeringkan setelah
digunakan dicuci kembali
F Kotor
F Kotor
1 Ikan Tuna √ √ - √ √ √ VI
2 Tahu √ √ - √ √ √ VI
2 Garam √ √ - √ √ √ VI
3 wortel √ √ - √ √ √ VI
3 Brokoli √ √ - √ √ √ VI
4 air √ √ - √ √ √ VI
5 minyak √ √ - √ √ √ VI
Keterangan :
29
E = Kemungkinan penanganan yang salah selama ditribusi/konsumen
F = tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen
Kategori Resiko :
A. Persiapan
membersihkan Ikan tuna, mencuci sayuran dengan air mengalir, dan pemotongan
sayuran.
B. Pembuatan Bumbu
Persiapan lainnya juga dapat dilakukan pada bumbu sop, diberi garam
C. Pengolahan
Setelah itu pengolahan sop sayur + tahu. Air direbus menggunakan panci, air yang
30
digunakan juga harus terjaga kebersihan nya agar terhindar dari bakteri.Setelah
itu, masukan sayur dan tahu ke dalam panci.dan tunggu hingga sayur matang.
D. Penyimpanan
Setelah Pengolahan Ikan tuna goreng dan sop sayur + tahu matang menu
dan sop sayur + tahu yang telah matang disimpan dalam wadah yang tertutup agar
terhindar dari kontaminasi. Dan disajikan kepada pasien dalam wadah makok kaca
dan piring kecil yang ditutup dengan wrapping plastik. E. Pendistribusian dan
Penyajian.
pramusaji makanan menyajikan ikan tuna goreng dan sop sayur + tahu yang sudah
matang kedalam piring kecil dan mangkok kaca yang sudah di wrapping plastik
dan diberikan kepada pasien. Penjamah dan pramu saji saat pemorsian bahan
makanan itu tidak boleh bercerita dan harus menggunakan masker untuk
menggunakan sarung tangan plastik saat memorsi sayuran dan yang lainnya
kedalam mangkok atau plato Hal ini untuk mengurangi kontaminasi silang
3.10 Pembahasan
Bahan makanan yang akan di gunakan untuk mengolah Ikan tuna dan sop
Bahan makanan yang telah di ambil di catat dan di timbang penggunaan, sisa stok
dan pencatatan di nota taupun di buku stok gudang kering. System penyimpanan
31
yang dilakukan adalah system FIFO selain itu stok bahan makanan terutama bahan
makanan yang basah tidak terlalu banyak sehingga dapat mengurangi resiko
B. Persiapan
jangan dibiarkan dalam ruang terbuka sehingga hal ini dapat menimbulkan
telah dipersiapkan dan ditimbang harus segerah diolah agar mengurangi resiko
C. Pengolahan
Untuk pengolahan menu Ikan Tuna Goreng dan sop sayur + tahu bahan
harus dicuci dengan air mengalir hingga bersih. Lalu ketika proses pemasakan,
juru masak harus menggunakan masker, handscoon, topi, dan celemek. Namun
proses pengolahan Ikan tuna goreng dan sop sayur + tahu yang merupakan menu
siang dilakukan pada pagi hari sehingga jarak antara waktu makanan dengan
1. Penyajian sementara
Waktu tunggu untuk penyajian makanan ke pasien tidak lama, sehingga makanan
32
2. Pendistribusian
Penjamah dan pramu saji harus menggunakan masker, saat pemorsian juga tidak
dari bakteri.
yaitu sebanyak 5 orang, mereka berpendapat bahwa makanan yang dimasak dapat
diterima dengan rasa yang cukup baik. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil
kuesioner yang diperoleh pada skor 100 yang menyatakan bahwa makanan
tersebut dapat diterima baik dalam segi tekstur, aroma, rasa, dll.
1. Saran
Saran yang diberikan para ibu adalah pada menu Ikan Tuna goreng bisa
dengan ikan tuna sebelum dilakukan penggorengan, dan pada sop sayur +
tahu bisa diberikan tambahan seperti daging atau bakso. Selain itu, ada juga
yang
33
menyarankan agar membuat menu yang disukai anak-anak namun
sayur.
2. Tanggapan
Tanggapan yang diberikan adalah para ibu dapat menerima dengan baik,
dan senang. namun lebih baik apabila menggunakan wadah yang lebih
3. Kebersihan Penyajian
harus dipastikan wadah tersebut bersih. Hal itu dapat dilakukan dengan
tersebut.
4. Tekstur
BAB IV PENUTUP
34
4.1 Kesimpulan
b. Beberapa titik kritis (critical point) dalam pembuatan ikan tuna goreng dan
sop sayur + tahu ini sudah dikendalikan yaitu dengan pencucian ikan tuna
(CCP 2), pencucian sayuran dan tahu dengan air mengalir serta dengan
c. Hidangan yang kita berikan mengandung gizi yang baik bagi balita
4.2 Saran
a. Sayur harus dicuci bersih sebelum dipotong, proses ini perlu dilakukan
c. Sebaiknya ikan yang sudah dibersihkan dan diberikan asam garam, segera
digoreng tau jangan dibiarkan terlalu lama di wadah yang tebuka dan
d. Pastikan makanan yang sudah matang disimpan dalam wadah tertutup dan
sesuai dengan suhu penyimpanan makanan yang telah matang agar dapat
35
e. Tangapan ibu yang telah memberikan masakan kepada anak responnya baik
dan dapat di terima baik dari rasa, aroma, tekturs dan porsinya pun pas
Diharapkan ikan goreng tuna yang kita masak agar sedikit ditambahkan variasi
sedikit dengan penambahan bumbu halus seperti ketumbar halus dan bawang
36
DAFTAR PUSTAKA
Nurbaya, et.al. (2020). Perubahan Sistem Pelayanan Makanan Pada Usaha Kuliner
Selama Masa Pandemi Covid-19 Dan Era Kebiasaan Baru Di Kota
Makassar. Jurnal Kesehatan Manarang. Volume 6, Nomor Khusus, Oktober.
Nyoman Sutresni. et.al. (2016). Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point
(Haccp) Pada Proses Pengolahan Produk Ikan Tuna Beku Di Unit
Pengolahan Ikanpelabuhan Benoa – Bali. ECOTROPHIC•VOLUME 10
NOMOR 1
WHO. (2020). COVID-19 dan Keamanan Pangan: Panduan untuk otoritas yang
berwenang atas sistem pengawasan keamanan pangan nasional. Panduan
Interim
Mentari O. dan Dian Isti Anggraini. Efektivitas Brokoli (Brassica Oleracea var.
Italica) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Obesitas.
Majority, Volume 6 Nomor 1
Lien Maulina Cartwright dan Diah Latifah. (2010). Hazard Analysis Critical
Control Point(Haccp) Sebagai Model Kendali Dan Penjaminanmutu
Produksi
Pangan. INVOTEC, Volume VI No. 17
Tri W. Nurani, et.al. (2013). Upaya Penanganan Mutu Ikan Tuna Segar Hasil
Tangkapan Kapal Tuna Longline Untuk Tujuan Ekspor. Marine Fisheries 4
(2): 153-162
Ade Neni Laismina. et.al. (2014). Kajian Mutu Ikan Tuna (Thunus albacares)
Segar di Pasar Bersehtai Kelurahan Calaca Manado. Jurnal Media teknologi
Hasil Perikanan. Vol. 2 No.2
Zaenul Gafari. et.al. (2015). Kemampuan Adaptasi, Pengaruh Pupuk Dan
Kandungan Gizi Berbagai Kultivar Brokoli (Brassica Oleraceal. Var.
Italica) Introduksi Di Kopang, Lombok Tengah. JURNAL
METAMORFOSA II (2):
72‐81
Ranni Resnia . et.al. (2015). Kesesuaian Sni Dengan Standar Internasional Dan
Standar Mitra Dagang Pada Produk Ekspor Perikanan Tuna Dan Cakalang.
Jurnal Standardisasi Volume 17 Nomor 2
Dewi Arziyah et.al. (2019). Analisis Mutu Tahu Dari Beberapa Produsen Tahu Di
Kota Padang. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol. 23, No.2
Rahmi Yulifianti dan Erliana Ginting. (2012). Karakteristik Tahu Dari Bahan
Baku Beberapa Varietas Unggul Kedelai. Prosiding Seminar Hasil
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
Gambar Manu
Nama :
Usia :
Angket Menu
Berilah tanda chek (√) pada setiap kolom yang telah disediakan Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Aspek Penilaian Skala Penilaian
SS S TS STS
1 Rasa makanan yang disajikan
2 Aroma makanan yang disajikan
3 Tekstur makanan yang disajikan
4 Porsi makanan yang disajikan sesuai
standart
5 Tingkat kematangan
6 Variasi warna makanan
Identitas Responden
Pilihlah jawaban yang anda anggap paling tepat dengan memberikan tanda (X) !
1. Pemberian makanan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan .....
a. usia dan kebutuhan gizi anak
b. kesenangan anak
c. kesenangan ibu
9. Sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning, merah, dan hijau tua sangat
baik dikonsumsi untuk anak-anak karena banyak mengandung ....
a. retinol
b. vitamin C
c. karoten
10. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi hilangnya vitamin
larut dalam air saat proses pengolahan adalah ..... a. mencuci bahan makanan
setelah dipotong
b. memasak bahan dalam keadaan utuh lalu dipotong sesaat sebelum disajikan
c. memasukkan bahan yang akan dimasak sebelum cairan mendidih
11. Kekurangan vitamin D pada anak dapat menyebabkan ......
a. tulang dan gigi keropos
b. rabun senja
c. kulit kusam
12. Sumber zat besi dapat ditemukan pada bahan pangan berikut, kecuali.....
a. telur, hati, daging
b. bayam, kangkung, seledri
c. tomat, pepaya, wortel
13. Jenis mineral yang sangat berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi
adalah....
a. zat besi
b. iodium
c. fosfor
14. Kekurangan protein pada anak-anak dalam jangka waktu lama akan
menyebabkan penyakit...
a. kwashiokor
b. beri – beri
c. marasmus
Berilah tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan untuk pernyataan di bawah
ini sesuai dengan yang anda lakukan!
NO. PERNYATAAN SELALU SERING KADANG- TIDAK
KADANG PERNAH
A. Penyusunan Menu