Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minapolitan adalah konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis

manajemen ekonomi kawasan dengan motor penggerak sektor kelautan dan

perikanan dalam rangka peningkatan pendapatan rakyat. Pembangunan ekonomi

kelautan dan perikanan dengan konsepsi minapolitan dikembangkan melalui

peningkatkan efisiensi dan optimalisasi keunggulan komparatif dan kompetitif

daerah sesuai dengan eksistensi kegiatan pra produksi, produksi, pengolahan dan/

atau pemasaran, serta jasa pendukung lainnya, yang dilakukan secara terpadu,

holistik, dan berkelanjutan (Arsyad et al. 2016).

Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Peraturan

27/MEN/2012, industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem

produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi,

produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumber daya kelautan dan perikanan.

Minapolitan sendiri masuk ke dalam kategori agropolitan yang dimana hal

tersebut dijelaskan bahwa kawasan agropolitan/minapolitan adalah kawasan yang

terdiri dari satu atau lebih pusat kegitan pada wilayah pedesaan sebagai sistem

produksi pertanian/perikanan dan pengelolaan sumber daya tertentu yang

ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hirearki keruangan satuan

sistem permukiman dan sistem agrobisnis (Dede, 2018).

Kecamatan Loa Kulu merupakan salah satu kawasan Minapolitian sebagai

penghasil perikanan air tawar di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kecamatan Loa


2

Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki posisi yang strategis karena dilintasi

oleh DAS Mahakam dan dilintasi jalan raya, dimana sebagian besar

masyarakatnya adalah nelayan mencari ikan dan membudidayakan ikan air tawar

atau tambak. Kecamatan Loa Kulu memiliki luas wilayah 1.045,7 km² dengan

kondisi daerah perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian daerah dari

permukaan laut sampai dengan 2.150 m. Adapun kegiatan budidaya ikan yang

dikembangkan dengan model minapolitan adalah budidaya ikan air tawar di

keramba dan kolam. (BPS Kukar Dalam Angka, 2020).

Sektor Perikanan di Kecamatan Loa Kulu didominasi oleh perikanan

budidaya yaitu kolam dan keramba yang terletak di Kecamatan Loa Kulu

Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai satu di antaranya dari tujuh Kabupaten di

Provinsi Kalimantan Timur yang terpilih sebagai kawasan minapolitan melalui

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 32/MEN/2010. Kemudian

ditindak lanjuti dengan Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 234/SK-

BUP/HK/2011 menetapkan lokasi pengembangan kawasan minapolitan di

Kecamatan Loa Kulu sebagai pusat pertumbuhan

Budidaya ikan air tawar di Desa Sepakat Kecamatan Loa Kulu merupakan

upaya pemanfaatan sumber daya yang ada di sekitar untuk mencapai tujuan

bersama dalam kelompok. Akuakultur merupakan salah satu bentuk intervensi

manusia dalam meningkatkan produktivitas perairan. Kegiatan ini dilakukan

dalam rangka menghasilkan ikan dalam wadah atau media yang terkontrol dan

berorientasi pada keuntungan.

Budidaya ikan air tawar di Desa Sepakat Kecamatan Loa Kulu merupakan

salah satu upaya untuk meningkatkan produksi perikanan melalui perluasan lahan
3

perikanan dengan memanfaatkan kolam tanah. Budidaya air tawar merupakan

salah satu bisnis yang memiliki prospek cerah. Bila dilihat dari segi ekonomi,

bisnis ini memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Budidaya ikan air tawar di Desa Sepakat Kecamatan Loa Kulu salah

satunya adalah budidaya ikan nila. Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) merupakan

ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cichlidae dan merupakan ikan asal

Afrika (Boyd, 2004). Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) adalah ikan air tawar

yang banyak dibudidayakan dan merupakan salah satu komoditas ekspor.

Produktivitas sektor agribisnis budidaya ikan harus selalu ditingkatkan,

yakni melalui peningkatan kompetensi SDM agribisnis. Kompetensi SDM

agribisnis dapat ditempuh dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

melalui penyuluhan dan latihan. Jika didukung SDM agribisnis yang mumpuni

tidak menutup kemungkinan sektor agribisnis akan memberikan sumber

kehidupan sebagai sumber kesejahteraan bangsa ini.

Tenaga kerja yang bergerak pada budidaya ikan harus memiliki

kompetensi, yaitu mampu bertindak cerdas dan bertanggung jawab menyelesaikan

pekerjaannya dalam kondisi penuh kendala sesuai dengan standar kompetensi

pada bidang tersebut. Kompetensi adalah karakterisik yang mendasari seseorang

mencapai kinerja tinggi dalam pekerjaannya. Karakterisik itu muncul dalam

bentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap mental.

Kompetensi merupakan kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan

suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan

setiap pekerja/ karyawan. Kompetensi merupakan bentuk perilaku pekerja yang

menggambarkan motif, karakteristik pribadi, konsep diri, nilai-nilai, pengetahuan


4

atau keahlian pekerja sehingga mampu berkinerja unggul (superior performer)

dalam organisasinya. Kompetensi merupakan bentuk kemampuan, keterampilan,

pengetahuan, motivasi dan sikap seseorang dalam melakukan pekerjaan, sehingga

produktivitas kerja dapat terwujud.

Kelompok Tani Budidaya Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri Kecamatan

Loa Kulu merupakan salah satu kelompok budidaya perikanan air tawar yang

menyerap tenaga kerja lokal. Untuk mencapai tujuan produksi yang baik,

kompetensi dan produktivitas dari sumber daya manusia yang ada pada kelompok

budidaya perikanan harus maksimal.

Permasalahan para petani budi daya ikan di Kelompok Tani Budidaya

Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri Kecamatan Loa Kulu umumnya masih lemah

dalam peningkatan kemampuan (skill) budidaya ikan maupun pengembangan

usaha, karena lemahnya sumber daya manusia. Keamamapuan dan keahlian para

petani masih minim khususnya dalam peningkatan kualitas pakan. Dalam hal ini

pakan yang digunakan umumnya berasal dari toko dengan kualitas yang beragam,

oleh karena minimnya penghasilan, pakan yang dipilih adalah yang kualitasnya

paling rendah karena harganya murah.

Permasalahan lainnya yang dihadapi oleh Kelompok Tani Budidaya

Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri Kecamatan Loa Kulu dalam pemasaran hasil

panen belum bekerjasama dengan pihak BUMDES Desa Sepakat. Para petani

budidaya ikan lebih memilih memasarkan sendiri hasil panennya kepada para

pengepul atau tengkulak, sehingga harga jual rendah karena harga ditentukan oleh

pengepul atau tengkulak, sehingga penghasilan para petani tidak memenuhi target

penjualan yang seharusnnya.


5

Kompetensi yang baik akan berdampak terhadap produktivitas Kelompok

Tani Budidaya Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri Kecamatan Loa Kulu.

Menurut pendapat Palan (2008) kompetensi seorang petani dalam berusaha tani

merupakan perwujudan perilaku untuk merencanakan serangkaian aktivitas untuk

mecapai target. Kompetensi merujuk pada kemampuan petani secara umum untuk

menjalankan usahatani atau mengerjakan tugas-tugas tani secara kompeten

sehingga produktivitas menjadi meningkat.

Produktivitas sumber daya manusia merupakan cara meningkatkan

kemampuan Kelompok Tani Budidaya Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri

Kecamatan Loa Kulu untuk mencapai hasil kerja yang diharapkan berdasarkan

potensi sumber daya yang ada. Produktivitas merupakan pendayagunaan secara

terpadu sumber daya manusia, keterampilan, inovasi teknologi, manajemen,

informasi komunikasi dan sumber-sumber lain menuju kepada kemajuan,

peningkatan dan pengembangan organisasi.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dan menganalisis secara lebih lanjut mengenai

budidaya ikan air tawar dengan menetapkan judul penelitian sebagai berikut

“Kompetensi dan Produktivitas Sumber Daya Manusia Pada Kelompok Tani

Budidaya Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri di Desa Sepakat Kecamatan

Loa Kulu”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut:


6

1. Bagaimanakah kompetensi pada Kelompok Tani Budidaya Perikanan Pemuda

Sepakat Mandiri Kecamatan Loa Kulu ?

2. Bagaimanakah produktivitas sumber daya manusia pada Kelompok Tani

Budidaya Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri Kecamatan Loa Kulu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah yang telah dibahas, maka tujuan

penulis melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kompetensi pada Kelompok Tani Budidaya Perikanan

Pemuda Sepakat Mandiri Kecamatan Loa Kulu

2. Untuk mengetahui produktivitas sumber daya manusia pada Kelompok Tani

Budidaya Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri Kecamatan Loa Kulu

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada berbagai pihak yakni:

1. Bagi Pelaku Usaha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi

Kelompok Tani Budidaya Perikanan Pemuda Sepakat Mandiri di Desa

Sepakat Kecamatan Loa Kulu dalam menetapkan kebijakan dan untuk

mencapai hasil usaha yang maksimal.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu

pengetahuan dan diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi peneliti

selanjutnya.
7

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan implementasi dalam menerapkan teori-teori yang

diperoleh selama menempuh pendidikan di bangku kuliah ke dalam praktik

nyata di lapangan

Anda mungkin juga menyukai