Anda di halaman 1dari 27

BUKU PANDUAN KEGIATAN PRAKTIKUM

BI-440: CRYPTOGAMAE

Disusun Oleh:

Tim Pengampu Praktikum Cryptogamae

Dr. Wahyu Surakusumah


Dr. Topik Hidayah
Prof. Dr.H. Suroso Adi Yudianto
Sarna Suryana, M.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI-FPMIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2017

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 1


TUJUAN:

Setelah mengikuti kegiatan praktikum cryptogamae, diharapkan mahasiswa dapat:


1. Melakukan observasi karakteristik/ciri-ciri tumbuhan cryptogamae
2. Melakukan mengelompokan tumbuhan cryptogamae berdaarkan
karakteristik/ciri-cirinya
3. Dapat membuat bagan klasifikasi dikotomi dan kunci determinasi
4. Dapat mengidentifikasi jenis tumbuhan cryptogamae berdasarkan
karateristik/ciri-cirinya
5. Mampu berpikir sistematis dan logis
6. Mampu berkerja sama dalam kelompok
7. Mampu menyusun solusi untuk pemecahan masalah.

ATURAN KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Wajib menggunakan jas lab


2. Membawa tool kit dan modul
3. Sudah mengerjakan tugas pra praktikum
4. Keterlambatan di toleransi 15 menit
5. Tidak ikut pre test akibat terlambat dianggap nilai 0
6. Pengumpulan harus tepat waktu
7. Bekerja dalam kelompok
8. Apabila merusakan spesimen harus mengganti
9. Selalu mengisi log book peminjaman spesiemen, alat atau mikroskop
10. Ada kelompok piket bergiliran

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 2


PHAEOPHYTA

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 3


Phaeophyta (berasal dari bahasa Yunani, phaios yang berarti gelap),
merupakan alga multiseluler yang dikenal dengan nama alga coklat. Warna
coklatnya berasal dari pigmen fukosantin yang dimilikinya. Selain pigmen
coklat, pada Phaeophyta ditemukan juga pigmen lainnya berupa klorofil a dan c,
serta pigmen karotin. Oleh karena keberadaan klorofil ini, Phaeophyta bersifat
autotrof. Fotosintesisnya terjadi pada helaian yang menyerupai daun. Hasil
fotosintesisnya berupa karbohidrat yang yang disebut laminarin. (Estiati B,
Hidayat. 1995).
Sebagian besar Phaeophyceae hidup di air laut dan beberapa macam
hidup di air tawar. Ukuran dan bentuk talusnya sangat besar di lautan dengan
iklim sedang atau dingin. Phaeophyceae tergolong ke dalam ganggang bentik
yang melekat pada batu-batu atau kayu. Sebagian besar bersifat epifit bahkan ada
yang endofitik. Phaeophyceae merupakan ganggang multiseluler dan berwarna
pirang. Inti selnya terdiri atas kromatofora yang mengandung: klorofil-a, karotin
dan santofil yang tertutup oleh fikosantin. Kelompok phaeophyceae mengalami
pergantian keturunan. Ganggang ini terdiri atas isomorfi (Dictyota) maupun
heteromorfi (Laminaria, Cutleria). Fase perkembangannya yaitu zoospora dan
gameta. Zoospora terdiri atas dua bulu cambuk yang heterokont dan terletak di
samping tubuhnya. Saat bergerak bulu cambuk yang panjang menghadap ke
depan dan yang pendek ke belakang. (Tjitrosoepomo, 2005).
Cadangan utama dari ganggang coklat adalah laminarian, manitol,
sukrosa dan gliserol. Dinding sel Phaeophyta umumnya tersusun atas selulosa di
bagian dalam dan lapisan yang kotor atau bergetah di bagian luar, dan asam algin
adalah bagian dari struktur dinding sel. (Estiati B, Hidayat. 1995).
Pembiakan generatif alga coklat ini hampir serupa dengan tumbuhan
tinggi. Pada ujung atau ketiak cabang dibentuk reseptakel, yaitu badan yang
mengandung alat pembiakan. Di dalam reseptakel terdapat terdapat konseptakel
berisi gamet, berupa sel telur atau spermatozoid. Bila didalam konseptakel
terdapat sel telur atau spermatozoid, maka disebut homothallus. (Yudianto,
1992).

Pembiakan aseksualnya yaitu dengan zoospora atau aplonospora tanpa


dinding, sedangkan pembiakan seksualnya dengan isogami, anisogami, atau
oogami. Dalam daur hidupnya sebagian besar generasi terdapat pergantian

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 4


keturunan antara sporofit yang hidup bebas dengan gametofit, pergiliran ini
mungkin isomorfik atau heteromorfik. (Yudianto, 2016).
Menurut Yudianto, dkk (2016) Berdasarkan sifat pergiliran keturunannya,
Phaeophyta dibagi 3 anak kelas, yaitu :
1. Isogegeneratea, (iso = sama, generation = turunan)
Alga coklat yang bentuk pergiliran keturunan gametofit dan sporofitnya sama,
contoh: Ectocarpus
2. Heterogenerenata, (hetero = berbeda, generatio = turunan)
Alga coklat yang bentuk bergiliran turunan gametofitnya lebih kecil dari
sporofitnya, contoh: Laminaria
3. Cyclosporae
Alga coklat yang bentuk vegetatif yang dominannya adalah fase sporofit (2n)
dan tidak memiliki bentuk vegetatif yang haploid (n). Generasi haploid hanya
dalam bentuk vegetatif sel-sel gamet yang dihasilkan di dalam
konseptakelnya, Contoh: Fucules (meliputi: Fucus, Sargassum dan
Turbinaria)

Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu kelas saja yaitu klas
phaeophyceae. Thallus dari jenis golongan phaeophyceae bersel banyak
(multiseluler), umumnya mikroskopik dan mempunyai bentuk tertentu. Sel
mengandung promakropora yang berwarna coklat kekuning-kuningan karena
adanya kandungan fukoxontin yang melimpah. Cadangan makanan berupa
laminarin yang beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian
besar tersusun oleh tiga macam polimer yaitu selulosa asam alginat, fukan dan
fuoidin. (Irfani, 2011).
1. Fucus sp.
Fucus sp. memiliki bentuk thallus silindris, memiliki filoid berbentuk
lembaran, memiliki gelembung udara, letak reseptakel pada terminal,
percabangan thallusnya dikotom, memiliki ciri khas bagian thallusnya memiliki
bagian sayap (ala), serta mirip dengan lumut hati dan alat pengembangbiakan di
bagian ujung percabangan thallus.
2. Hormophyra triquesta
Spesies ini memiliki bentuk thallus mirip tumbuhan tinggi, memiliki
filoid berbentuk lembaran, tidak memiliki gelembung udara, letak reseptakel
pada aksilar, percabangan thallusnya tidak berpola, memiliki ciri khas sayatan

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 5


melintang thallus segitiga, memiliki duri serta mirip dengan tumbuhan kaktus.
Thallus tegak berbentuk penampang segitiga (triquetra) permukaan licin warna
coklat-kuning atau coklat hijau, membentuk rumpun yang rimbun tinggi dapat
mencapai 60 cm. Percabangan tumbuh pada segmen-segmen thallus secara
berseling-seling.
3. Padina australis
Padina australis merupakan salah satu spesies dalam divisi Phaeophyta
yang memiliki bentuk thalus menyerupai kipas. Pada thalusnya ditemukan alur
yang tidak jelas terlihat dan tidak ditemukan embelan atau appendages apapun.
Spesies ini termasuk ke dalam kelas isogeneratae. Padina merupakan alga yang
memiliki bentuk pipih, tipis, dengan permukaan lembut dengan ukuran yang
dapat mencapai 15-20cm pada tingginya (Tanpa Nama, 2012).
Warna dari alga ini adalah coklat terang dan biasa ditemukan pada
bebatuan atau koral di pantai yang sedang surut. Padina australis memiliki
kemiripan seperti jamur kuping dari bentuk thalusnya.
4. Padina javanica
Padina javanica merupakan salah satu alga coklat dari genus Padina.
Alga ini memiliki bentuk thalus lembaran yang menyerupai kipas. Warna dari
alga ini adalah coklat terang dengan alur yang terlihat jelas pada thalusnya.
Alga ini termasuk ke dalam kelas isogeneratae karena bentuk pergiliran
keturunan pada gametofit dan sporofitnya sama. Ukuran dari alga ini lebih
besar jika dibandingkan dengan Padina australis namun memiliki kemiripan
yang sama yaitu seperti jamur kuping.
5. Palmaria sp.
Palmaria sp. memiliki thallus berupa lembaran dengan percabangan
bebas, yakni menjari. Spesies ini hanya memiliki embelan atau appendages
berupa filoid yang berbentuk lembaran, tidak memiliki kantung udara maupun
ala. Biasanya hidup di atas batu-batuan di daerah pantai dengan warna coklat
kemerahan. Ketika masih muda, biasanya spesies ini teksturnya licin. Ciri khas
Palmaria sp. terletak pada bentuknya yang menjari seperti telapak tangan.
6. Sargassum crassifolium
Seperti spesies dari genus Sargassum lainnya, Sargassum crassifolium
memiliki thallus yang berbentuk gilig dengan percabangan bebas. Spesies ini
memiliki embelan atau appendages berupa kantung udara dan filoid yang
berbentuk lembaran. Kantung udara terletak di ketiak cabangnya. Perbedaan
spesies ini dengan spesies dari genus sargassum lain yang diamati terletak pada

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 6


filoidnya yang keras dan juga berduri. Hal tersebut menjadi ciri khas dari
Sargassum crassifolium.
7. Sargassum enerve
Sargassum enerve termasuk ke dalam kelas Cyclosporae karena memiliki
siklus turunan dimana fase sporofit (2n) lebih dominan. Sargassum enerve
memiliki bentuk thallus mirip tumbuhan tinggi dengan bentuk gilig. Filoid
berbentuk lembaran dengan bentuk elips, memiliki gelembung udara, dan
reseptakel terletak di ketiak cabang. Percabangan thallusnya tidak berpola/bebas,
memiliki ciri khas jarak antar phyloid berdekatan, serta mirip dengan tumbuhan
kormus.
8. Sargassum longifolium
Sargassum longifolium termasuk ke dalam kelas Cyclosporae karena
memiliki siklus turunan dimana fase sporofit (2n) lebih dominan. Sargassum
longifolium memiliki bentuk thallus mirip tumbuhan tinggi dengan bentuk gilig.
Filoid berbentuk lembaran dan lanset, memiliki gelembung udara, dan
reseptakel terletak di ketiak cabang. Percabangan thallusnya tidak berpola/bebas,
memiliki ciri khas ukuran phyloidnya panjang (long), serta mirip dengan
tumbuhan kormus.
9. Sargassum peron
Sargassum Peron memiliki bentuk thallus silindris atau gepeng, memiliki
cabang rimbun seperti pohon di darat. Bentuk daunnya lebar dan lonjong. Dan
memiliki gelembung udara/kantung udara yang umumnya soliter. Ciri-ciri
khusus yang dimilikinya memiliki thallus licin, pipih, batang utama bulat agak
kasar, dan memiliki holdfast (bagian yang digunakan untuk melekat) berbentuk
cakram. Rumput laut jenis ini mampu tumbuh pada substrat batu karang di
daerah berombak.
10. Turbinaria decurent
Turbinaria decurrens memiliki daun mengasing, melebar hingga distal
akhir, membentuk batas helaian mahkota melalui barisan gigi. Vesikula berada
di tengah mahkota. Daur hidup diplon. Memiliki reseptakel sebagai alat
kelamin. Dimana cabangnya berada di tangkai daun tidak jauh dari ujung utama.
Dan memiliki konseptakel (gametangia berongga) yang terletak pada permukaan
receptakel.
Turbinaria decurrens dapat tumbuh hampir seluruh bagian Indonesia sampai
batas kedalamaan kurang lebih 200 meter dibawah permukaan laut, dimana
batas syarat hidupnya masih memungkinkan. Rumput laut ini hidup sebagai

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 7


fitobentos dengan meletakan rumput tersebut pada substrat lumpur, karang,
fragmen karang mati, kulit kerang, batu ataupun kayu. Selain itu ada pula yang
bersifat epifitik yaitu melekat pada tanaman lain.
11. Turbinaria ornata
Turbinaria ornata Memiliki struktur thalus agak keras atau kaku, tebal,
serta tubuh yang tegak. Perbedaan dengan jenis lainnya, jenis ini memiliki
blade yang umumnya seperti corong dengan pinggir bergerigi. Karakteristik
jenis ini adalah pinggir bladeya membentuk bibir dengan bagian tengah blade
melengkung ke dalam. Merupakan alga yang hidup pada karang Rhizoid pada
Turbinaria ornata akan terlihat menyebar pada permukaan karang di zona
intertidal. Dapat hidup dalam kelompok kecil maupun ada dalam kelompok
yang penyebarannya sangat luas. Sebagian besar berwarna cokelat kekuningan
sampai cokelat tua dengan bintik-bintik cokelat tua. memiliki bentuk thallus
mirip tumbuhan tinggi, memiliki filoid berbentuk turbin, memiliki gelembung
udara, letak reseptakel pada aksilar, percabangan thallusnya tidak berpola,
memiliki ciri khas tepi phyloid tumbuh bergerigi, serta mirip dengan terompet
dan memliki embelan
Manfaat dari Turbinaria ornata antara lain adalah dalam bidang farmasi
alginate digunakan dalam patologi pencernaan. Turbinaria ornata juga
dimanfaatkan untuk bahan cetakan gigi dan bahan pembersih gigi. Alginat yang
terkandung dalam Turbinaria ornata tidak mengandung racun. Jadi biasa
digunakan pada industri makanan seperti pada pembuatan es krim sebagai
stabilisator dan mencegah terjadinya kristal es.

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 8


PENGAMATAN PHAEOPHYTA

A. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan


Hari, Tanggal:
Waktu :
Tempat: Lab. Struktur Tumbuhan
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FPMIPA)
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung.
B. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu
1. Mengidentifikasi ciri-ciri umum Phaeophyta
2. Mengelompokan Alga Phaeophytaberdasarkan persamaan dan
pertidaksamaan
3. Membuat kunci determinasi Alga Phaeophyta

C. Alat dan Bahan

Nama Jumlah

Mikroskop Binokuler 1 buah

Kamera/ handphone 1buah

Nama Bahan Jumlah

BioplastikFucus sp. 1 buah

Bioplastik Hormophyra triquesta 1 buah

Bioplastik Padina australis 1 buah

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 9


Bioplastik Padina javanica 1 buah

Bioplastik Palmaria sp. 1 buah

Bioplastik Sargassum crassifolium 1 buah

Bioplastik Sargassum enerve 1 buah

Bioplastik Sargassum longifolium 1 buah

Bioplastik Sargassum peron 1 buah

BioplastikTurbinaria decurent 1 buah

Bioplastik Turbinaria ornata 1 buah

D. Langkah Kerja (Tuliskan langkah kerja!)

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 10


E. Tugas Pra praktikum
Lengkapilah Tabel di bawah ini!

No. Klasifikasi Karakteristik/Ciri-Ciri


1. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 11


Familia : Fucaceae
Genus : Fucus
Spesies :Fucus sp.
2. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Hormophysa
Spesies : Hormophysa triquesta
3. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Familia : Dictyotaceae
Genus : Padina
Spesies : Padina australis
4. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Familia : Dictyotaceae
Genus : Padina
Spesies : Padina javanica

5. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Palmariales
Familia : Palmariaceae
Genus : Palmaria
Spesies : Palmaria sp.
6. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum crassifolium
7. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 12


Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum enerve
8. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum longifolium
9. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum peron

10. Regnum : Plantae


Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Turbinaria
Spesies : Turbinaria decurent
11 Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Turbinaria
Spesies : Turbinaria ornata

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 13


F. Tabel Hasil pengamatan
Keterangan: Tugas pra praktikum tempelkan gambar literatur

No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual


1. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Fucaceae
Genus : Fucus
Spesies :Fucus sp.
Gambar 1.b. Fucus sp
(Stemonitis, 2006)
2. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Hormophysa
Spesies : Hormophysa triquesta
Gambar 2.b. Hormophysa triquesta
(Frika, 2015)

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 14


3. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Familia : Dictyotaceae
Genus : Padina
Spesies : Padina australis
Gambar 3.b. Padina australis
(Kitayama, Taiju. 2011)
4. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Dictyotales
Familia : Dictyotaceae
Genus : Padina
Spesies : Padina javanica
Gambar 4.b. Padina javanica
(Datum,2009)

5. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Palmariales
Familia : Palmariaceae
Genus : Palmaria
Spesies : Palmaria sp.
Gamba 5.b. Plamaria sp.
(Kinsman, Ted. 2013)
6. Regnum : Plantae

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 15


Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum crassifolium
Gambar 6.b. Sargassum
crassifolium
(Jessica, 2013)
7. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum enerve
Gambar 7.b. Sargassum enerve
(Delta, 2013)

8. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum Gambar 8.b. Sargassum
longifolium
Spesies : Sargassum longifolium (Nicky, 2012)

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 16


9. Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum peron

Gambar 9.b. Sargassum peron


(Carey, 2007)

10. Regnum : Plantae


Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Turbinaria
Spesies : Turbinaria decurent

Gambar 10.b. Turbinaria


decurent
(Henning, 2011)

11 Regnum : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Classis : Phaeophyceae

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 17


Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Turbinaria
Spesies : Turbinaria ornata

Gambar 11.b. Turbinaria ornata


(Agardh,2012)

G. Karakteristik (Buat tabel karakteristik dan lengkapi!)

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 18


H. Bagan Dikotomi

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 19


Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 20
I. Kunci Determinasi

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 21


Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 22
J. Pembahasan

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 23


K. Kesimpulan

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 24


DAFTAR PUSTAKA

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 25


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.b. Fucus sp.

Stemonitis, 2006. Fucus sp. [Online]. Tersedia :


https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Fucus_vesiculosus_Wales.jpg

Gambar 2.b. Hormophysa triquetra

Frika. 2015. Hormophysa triquetra. [Online]. Tersedia:

http://www.daunafrika.com/index.php/rumput-laut-alga/alga-coklat/892 hormophysa-triquetra-c-
agardh.

Gambar 3.b. Padina australis

Kitayama, Taiju. 2011. Padina australis. [Online]. Tersedia :


http://www.tbg.kahaku.go.jp/research/database/seaweedworld/html/ousou/usubaumiutiw
a2.html

Gambar 4.b. Padina javanica

Datum. 2009. Padina javanica. [Online]. Tersedia :

http://botany.natur.cuni.cz/algo/praktika/05.html. [6 Oktober 2015]

Gambar 5.b. Palmaria sp.

Kinsman, Ted. 2013. Palmaria sp. [Online]. Tersedia:


https://fineartamerica.com/featured/dulse-palmaria-palmata-ted-kinsman.html

Gambar 6.b. Sargassum crassifolium

Jessica, 2013. Sargassum crassifolium. [Online]. Tersedia :


https://natureinfocus.blog/2013/04/16/queensland-seaweed-sargassum-crassifolium/

Gambar 7.b. Sargassum enerve

Delta. 2013. Sargassum enerve. [Online]. Tersedia :

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 26


http://www.agrowastevietnam.com/news/dried-lemongrassleaves/517.html.

Gambar 8.b. Sargassum longifolium

Nicky. 2012. Sargassum longifolium. [Online]. Tersedia :


http://www.ispotnature.org/node/487588. [6 Oktober 2015]

Gambar 9.b. Sargassum peron

Carey. 2007. Sargassum peron. [Online]. Tersedia :

http://www.botany.unimelb.edu.au/ugcourses/606302/302photos/Sargassu m.html.

Gambar 10.b. Turbinaria decurrens

Henning. 2011. Turbinaria decurrens. [Online]. Tersedia:

http://meerwasserwiki.de/w/index.php?title=Turbinaria_decurrens

Gambar 11b. Turbinaria ornate

Agardh. (2012). Turbinaria ornata. [Online]. Tersedia:


http://university.uog.edu/botany/474/hetero/turbinaria.html.

Panduan Praktikum Cryptogamae Halaman ke- 27

Anda mungkin juga menyukai