Anda di halaman 1dari 6

PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

SAMBUTAN KEPALA PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KP


PADA ACARA SILATURAHIM DAN RAPAT KERJA
PENYULUH PERIKANAN SWADAYA KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020
Jakarta, 15 Agustus 2020

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Yang saya hormati:


1. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor.
2. Kepala Satminkal BRPBATPP Bogor.
3. Koordinator dan Penyuluh Perikanan Kabupaten Bogor.
4. Ketua Forkomnas P2MKP.
5. Penyuluh Perikanan Swadaya Kabupaten Bogor.
6. Para undangan

Mengawali laporan kegiatan ini, saya mengajak kita semua, marilah


kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nyalah pada hari ini, kita masih diberikan kesehatan dan
kekuatan sehingga dapat menghadiri Acara Silaturahim dan Rapat Kerja
Penyuluh Perikanan Swadaya Tahun 2020.

Terima kasih atas undangan silaturahmi Paguyuban Penyuluh


Perikanan Swadaya Kabupaten Bogor dan dukungan Dinas Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Bogor. Mohon maaf kami hadir melalui daring
semoga dilain waktu dapat bertemu secara fisik. Alhamdulllah wakil BRSDM
KP hadir dalam pembukaan Kepala BRPBATPP Bogor (Nurhidayat) dan
Kepala Subbid Sarana Prasarana dan Kelembagaan Puslatluh KP.

Saudara - Saudara yang berbahagia

Beberapa pointer yang kami akan sampaikan:

1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan juncto


Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 mengamanahkan pengembangan
sumber daya manusia dilakukan melalui pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan perikanan. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
mengamanahkan ketenagaan Penyuluh terdiri atas Penyuluh PNS,
Penyuluh Swasta dan Penyuluh Swadaya,. Demikian juga Peraturan
Pemerintah Nomor 62 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan,
Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Penyuluh Perikanan terdiri atas
1
Penyuluh Perikanan PNS, Penyuluh Perikanan Swasta, Penyuluh
Perikanan Swadaya dan Penyuluh Perikanan Bantu.
2. Dalam rangka memenuhi kebutuhan layanan penyuluhan dan
pendampingan kepada pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan
perikanan, telah ditetapkan Keputusan Kepala BRSDM KP Nomor:
33/KEP-BRSDM/2020 tentang Pedoman Umum Penyuluh Perikanan
Swadaya. Pemenuhan kebutuhan tenaga Penyuluh Perikanan antara lain
dilakukan dengan mengangkat Penyuluh Perikanan Swadaya dari pelaku
utama dan/atau pelaku usaha yang yang berhasil dalam usahanya dan
yang dengan kesadaran sendiri mau dan mampu menjadi Penyuluh
Perikanan Swadaya yang meliput pelaku utama kelompok kelas Madya
dan kelas Utama serta Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan
(P2MKP).
3. BRSDM KP telah menetapkan tentang Penetapan Penyuluh Perikanan
Swadaya tanggal 2 Juli 2020. Penyuluh Perikanan Swadaya yang
dikukuhkan tahap I tahun 2020 sejumlah 421 orang (70 kabupaten/kota 18
provinsi) yang meliputi Laki-laki 350 orang dan perempuan 71 orang.
Keahlian dari Penyuluh Perikanan Swadaya yang dikukuhkan didominasi
budidaya, selanjutnya pengolahan. Selain itu juga keahlian penangkapan
dan garam serta kerajinan berbahan baku sumber daya laut.
4. Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor yang telah ditetapkan
dalam Keputusan Kepala BRSDM KP Nomor 88/KEP-BRSDM/2020
sejumlah 53 orang dan telah dikukuhkan pada tanggal 6 Juli 2020 yang
lalu.
5. Penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya
dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadarannya sendiri mau
dan mampu menjadi Penyuluh. (UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Keberadaan
penyuluh penyuluh swadaya bersifat mandiri untuk memenuhi kebutuhan
pelaku utama dan pelaku usaha.
6. Dasar Hukum keberadaan Penyuluh Perikanan Swadaya
a. UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
b. PP Nomor 62 Tahun 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan
Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan
c. Permen KP No 31/PERMEN-KP/2014 tentang Tentang Pedoman
Pemberdayaan Penyuluh Swasta dan Penyuluh Perikanan Swadaya
d. Per Ka.BRSDMKP No.34/PER-BRSDM/2020 tentang Tata Kerja
Penyuluh Perikanan PNS, Penyuluh Perikanan Bantu, dan Penyuluh
Perikanan Swadaya
7. Persyaratan Penyuluh Perikanan Swadaya

2
a. Warga Negara Indonesia;
b. Pelaku utama dan pelaku usaha Kelautan dan Perikanan yang berhasii
dalam usahanya yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu
menjadi penyuluh;
c. Memiliki keterampilan dan keahlian teknis dalam bidang Kelautan dan
perikanan;
d. Mempunyai kesempatan, kesediaan, kemauan, kemampuan dan
perhatian untuk menyebarluaskan keahliannya kepada pelaku utama
dan pelaku usaha melalui kegiatan perikanan;
e. Mampu berkomunikasi dengan pelaku utama dan pelaku usaha;
f. Mampu bekerja sama dengan Penyuluh Perikanan PNS dan/atau
Penyuluh Perikanan Bantu dalam melakukan kegiatan penyuluhan di
bidang perikanan;
g. Diutamakan dari kelompok pelaku utama kelas madya, kelas utama
dan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKp); dan
h. Diutamakan bagi pelaku utama atau pelaku usaha yang telah memiliki
sertifikat kompetensi teknis kelautan dan perikanan.

8. Kedudukan Penyuluh Perikanan Swadaya setara dengan Penyuluh


Perikanan PNS dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan perikanan,
baik sendiri-sendiri maupun kerja sama yang terintegrasi dalam programa
penyuluhan perikanan
9. Tugas Penyuluh Perikanan Swadaya adalah melakukan kegiatan
penyuluhan perikanan kepada pelaku utama dan pelaku usaha sektor
kelautan dan perikanan sesuai dengan rencana kerja penyuluhan
perikanan yang disusun.
10. Fungsi Penyuluh Perikanan Swadaya:
a. menyusun rencana kerja penyuluhan perikanan yang dikoordinasikan
dengan Koordinator Penyuluh Perikanan PNS;
b. melaksanakan kegiatan penyuluhan perikanan sesuai dengan rencana
kerja yang telah disusun;
c. mendampingi dan membina sekurang-kurangnya 1 (satu) kelompok
yang belum di dampingi oleh Penyuluh perikanan lain di wilayah kerja;
d. melaksanakan koordinasi dengan penyuluh perikanan lainnya, pelaku
utama dan pelaku usaha dalam rangka mewujudkan sinergitas kerja;
e. berperan aktif dalam menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku
utama dan pelaku usaha;
f. menjalin kemitraan dengan pelaku utama dan pelaku usaha;
g. menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku
utama dan pelaku usaha;

3
h. menyampaikan informasi dan teknologi kepada pelaku utama dan
pelaku usaha;
i. melaksanakan proses pembelajaran secara partisipatif melalui
berbagai media penyuluhan; dan
j. menyusun laporan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.

11. Kewajiban Penyuluh Perikanan Swadaya:


a. melakukan kegiatan penyuluhan perikanan;
b. bekerja atas dasar sukarela dan tidak menuntut insentif;
c. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penyuluh perikanan
PNS dan kelembagaan penyuluhan perikanan dan dinas teknis di
bidang kelautan dan perikanan di wilayahnya; dan
d. membuat laporan.
12. Hak Penyuluh Perikanan Swadaya:
a. menerima pengakuan resmi dari Pemerintah dan pemerintah
daerah;
b. diutamakan untuk mendapatkan pelatihan teknis dan penyuluhan
kelautan dan perikanan;
c. dapat memanfaatkan sarana dan prasarana peny'uluhan perikanan
yang dimiliki oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. dapat menerima bantuan biaya kegiatan penyuluhan sepanjang
tersedia anggaran Pemerintah dan/atau pemerintah daerah;
e. dapat memperoleh penghargaan atas tugas pengabdian dan
prestasinya;
f. dapat mengikuti berbagai kegiatan peny.uluhan perikanan yang
difasilitasi oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah; dan
g. dapat difasilitasi dalam kemitraan usaha dengan stakeholder dalam
rangka mengembangkan prinsip partisipatif dan kemandirian dalam
Usaha Sektor Kelautan Dan Perikanan.
13. Optimalisasi Pembinaan Penyuluh Perikanan Swadaya
a. Ikut Serta dalam Program dan Kebijakan Pengembangan SDM
KP
b. Pengembangan Kompetensi
14. Harapan pada Penyuluh Perikanan Swadaya
a. Berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat pelaku utama perikanan;
b. Tumbuhnya jejaring kerja hulu hingga hilir sektor Kelautan dan
Perikanan;

4
c. Tumbuhnya Keberdayaan dan Kemandirian Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha Perikanan;
d. Terwujudnya Kemitraan Usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha
Perikanan yang saling menguntungkan;
e. Meningkatnya Produktifitas Bisnis Perikanan;
f. Terwujudnya Akses Pelaku Utama dan Pelaku Usaha Perikanan ke
Lembaga Keuangan, Informasi, Sarana Produksi dan Kelembagaan
Lainnya terkait upaya yang Mendorong Perubahan Pola Kehidupan;
g. Tumbuhnya kelembagaan bisnis perikanan mendukung diversifikasi
usaha perikanan atas kemampuan sendiri.

Hadirin yang berbahagia....


Kami berharap melalui kegiatan ini akan terbangun sinergi yang
semakin baik dalam optimalisasi Penyuluh Perikanan dalam pembangunan
kelautan dan perikanan.
Selanjutnya, mohon berkenan Bapak Kepala BRSDM KP untuk
menyampaikan salinan Keputusan Kepala BRSDM KP dan Sertifikat
Pengukuhan Penyuluh Perikanan secara simbolis kepada wakil Penyuluh
Perikanan Swadaya yang diwakili Bu Sri Sulastri Penyuluh Perikanan
Swadaya dari Kab Tangerang Selatan dan Bapak H. Drs. Didi Supendi
Penyuluh Perikanan Swadaya dari Bekasi dilanjutan dengan arahan pada
kegiatan ini sekaligus mengukuhkan Penyuluh Perikanan Swadaya.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Jakarta, 6 Juli 2020

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP

Lilly Aprilya Pregiwati

5
3

Anda mungkin juga menyukai