oleh:
Ir. Agus Dermawan, M.Si
Sekretaris Ditjen Pengelolaan Ruang Laut
1. VISI DAN MISI KKP
2. ORGANISASI DAN TUSI DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT
3. KEKUATAN POTENSI SUMBERDAYA KELAUTAN UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA
SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
4. PERMASALAHAN
5. KEBIJAKAN DAN REGULASI :
a. KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA
b. REGULASI DAN PRINSIP PENGELOLAAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
6. PROGRAM AKSI :
1) PEMBANGUNAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
2) PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL
3) SENTRA KELAUTAN PERIKANAN TERPADU
LAUT MISI KKP
ADALAH
MASA DEPAN 1. Kedaulatan
BANGSA 2. Keberlanjutan
3. Kesejahteraan
TRISAKTI & NAWA CITA
12%
PDB Perikanan
VISI KKP (2019)
VISI KKP
Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang
mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional
1 MISI
PSDKP Keberlanjutan
: (Sustainabiltiy)
Pengawasan 6 BPSDMKP :
sumberdaya
kelautan SDM Aparatur dan
dan masyarakat
2 BKIPM : 3
DJPRL :
Perkarantinaa
Penataan ruang laut,
7 BALITBANG KP :
Inovasi iptek kelautan dan perikan
n ikan,
pengendalian konservasi dan
keanekaragaman hayati laut, BRSDMKP :
mutu,
keamanan pendayagunaan Riset dan
SDM
hasil 4
pesisir DAN
DJPT dan DJPB
PPK, :Jasa Aparatur,
perikanan, K5eberlanjutan
dan keamanan Kelautan usaha Masyarakat
perikanan tangkap dan
hayati ikan Kelautan
dan
DJPDS :
5
Daya saing dan sistem
logistik hasil kelautan
ISU PENGELOLAAN SUMBER DAYA
KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-
PULAU KECIL
Kedaulatan
Belum selesaiannya Penamaan PPK;
Konflik pemanfaatan tanah di pulau-pulau kecil;
Pelanggaran Peraturan Pertanahan, Pemberian Hak Atas Tanah (SHM) secara perorangan di pulau-pula
Keberlanjutan
Kerusakan ekosistem terumbu karang, mangrove, erosi/abrasi pantai
yang merusak ekosistem pesisir dan laut
Reklamasi wilayah pesisir yang belum sesuai dengan aturan.
Kesejahteraan
Rendahnya produksi dan kualitas garam rakyat;
Belum dilakukan pengangkatan Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) secara optimal;
Kemiskinan masyarakat di wilayah Pesisir dan PPK.
DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT
MENDUKUNG SINERGI KEBERLANJUTAN (SUSTAINABILITY)
PERATURAN PERUNDANGAN
KONDISI KONDISI YANG
INTERVENSI
EKSISTING DIHARAPKAN
Tertatanya
pemanfaatan
Belum Konservasi ruang laut
tertatanya Perencanaan Ruang Laut
dan Keanekaragaman Hayati Laut
pemanfaatan Tersedianya
ruang laut sarana dan
prasarana di
Terbatasnya pulau-pulau
sarana dan kecil/Terluar
prasarana di Penataan dan Pendayagunaan menuju
pulau-pulau Pemanfaatan Jasa Kelautan
Pesisir dan kemandirian
kecil/Terluar Pulau-Pulau
Kecil Rendahnya
Tingginya tingkat
tingkat degradasi degradasi
habitat dan habitat dan
sumberdaya ikan, sumberdaya
pesisir dan laut ikan, pesisir dan
Peran Pemerintah Peran Masyarakat Peran Swasta laut
Regulasi Investasi
Fasilitasi dan bimbingan Partisipasi
Pengelolaan konservasi
Kerjasama
(Perencanaan, Pemanfaatan Pengelolaan
dan Pengawasan)
dan PPKT CSR
Data dan informasi
Infrastruktur, sarana dan prasarana
Pelayanan perijinan
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PEMANFAATAN AIR LAUT DAN
TATA RUANG LAUT NASIONAL RESTORASI PENATAAN KAWASAN KONSERVASI
BIOFARMAKOLOGI
SUBIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
MITIGASI BENCANA DAN PELINDUNGAN DAN PELESTARIAN
KAWASAN STRATEGIS BANGUNAN DAN INSTALASI
ADAPTASI JENIS IKAN
LAUT
PERUBAHAN IKLIM
SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
PEMANFAATAN KAWASAN DAN
ZONASI DAERAH SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
JENIS IKAN
MASYARAKAT HUKUM ADAT WISATARA BAHARI DAN BMKT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG KONVENSI DAN JEJARING
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
LAUT KONSERVASI
PULAU-PULAU KECIL TERLUAR REKLAMASI
KELOMPO
K
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DITJEN PRL
Landasan Undang-Undang:
1. UU No. 31/2004 jo UU No. 45 / 2009 tentang Perikanan
2. UU No. 27/2007 jo UU No. 1 / 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
3. UU No. 32/2015 tentang Kelautan
KEKUATAN POTENSI SUMBERDAYA KELAUTAN
UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
• Jumlah Pulau: 17.504 pulau (16.056 telah memiliki nama dan dikukuhkan di
PBB, Agustus 2017)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 |
Indonesia sebagai negara
Mega Marine Bio-diversity
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 |
POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN INDONESIA
ISU PERMASALAHAN
Ekonomi Kelautan • Masih banyak pulau-pulau kecil yang belum terkelola dan
dimanfaatkan secara optimal
• Peraturan tentang perijinan.investasi pulau-pulau kecil dan
pesisir untuk wisata bahari belum memadai
• Belum adanya pengaturan tata kelola mineral dasar laut
• Pengaturan kabel dan pipa dasar laut
• Pengembangan ekonomi kelautan lainnya, biodiversity,
wisata bahari, dll
Tata kelola laut • Tata ruang laut belum diatur dan rencana zonasi pesisir
(amanat UU No. 27/2007) belum tuntas
Batas laut dengan negara • Perundingan batas laut dengan beberapa Negara tetangga
tetangga dan keamanan laut masih belum selesai
• Masih maraknya praktek illegal fishing
ISU PERMASALAHAN
Konektivitas antar pulau • Sarana dan prasarana pelabuhan perintis yang belum
memadai, terutama di wilayah timur
• Rute dan jumlah moda angkutan perintis yang masih
terbatas
Bencana dan pencemaran • Aturan untuk pencemaran laut dari pelayaran Internasional
laut dan pesisir • Kelembagaan dan mekanisme penanganan – penegakan
hukumnya
SDM dan Iptek Kelautan • Kualitas dan kuantitas SDM Kelautan yang belum optimal,
sebagai contoh sebagian besar ABK kapal perikanan >60T
dari luar
• Kelembagaan pendidikan dan pelatihan
• Masih kurangnya inovasi dan sosialisasi iptek kelautan yang
tepat guna
• Masih belum berkembangnya wawasan kebangsaan
Indonesia sebagai negara kepulauan
1. Perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) meliputi:
a. perencanaan tata ruang Laut nasional;
b. perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan
c. perencanaan zonasi kawasan Laut.
2. Perencanaan tata ruang Laut nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan
proses perencanaan untuk menghasilkan rencana tata ruang Laut nasional.
3. Perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
4. Perencanaan zonasi kawasan Laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan
perencanaan untuk menghasilkan rencana zonasi kawasan strategis nasional, rencana
zonasi kawasan strategis nasional tertentu, dan rencana zonasi kawasan antarwilayah.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
PP No. 62 Tahun 2014 tentang Pemanfaatan PPKT
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 |
Kondisi Eksisting Pulau-pulau Kecil
2. Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi dengan Kementerian ATR, Kanwil BPN Provinsi, BPN Kabupaten/Kota, Pemda
(Kabupaten/Kota & Provinsi) hingga Kecamatan & Desa
Transplantasi Terumbu Karang & Penanaman Mangrove di Pulau Weh, Kota Sabang
Rehabilitasi dan Mitigasi Bencana
Sabuk Pantai di Tuban
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur Kelautan
Kementerian No. 16, Jakarta 10041 |Republik Indonesia
dan Perikanan
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 | www.kkp.go.id 32
Penataan Ruang di Kawasan Strategis Nasional Tertentu
(RZ KSNT)
Strategi Penyelesaian RZ KSNT PPKT 2017-2018 (31 PPKT)
Industri Pengolahan
Hasil Perikanan
PPEERRIKIKAANNAANN
TANGKAP
TANGKAP AN
BER KELANJUT
BERKELANJUTAN Memenuhi Kebutuhan Energi Untuk Armada
Melengkapi Sarpras Pelabuhan Perikanan
KKP – KEMENKUM
Minimalisasi risikoHAM – KEMENKEU
keamanan – KEMENKOP
untuk industri – TNI
perikanan POLRIterluar
di pulau – LKPP
Sumber:
Lokasi 12 SKPT
- Rute Tol Laut: Kementerian Perhubungan,
2016
Tahun 2017
- SKTP 2017: KKP, 2016
1. Natuna
2. Saumlaki
3. Merauke
4. Mentawai
5. Nunukan
6. Talaud
7. Morotai
8. Biak Numfor
9. Mimika
10. Rote Ndao
11. Sumba Timur
12. Sabang
Speedboat Pengawasan
Operasionalisasi Kapal SKPT
Paket Integrated cold storage skala besar Kapasitas 200 Ton di Desa Daeo
Majiko, sumber anggran APBN (TP) Tahun 2016, progress capaian 9 %
infrastruktur terbangun dari total item kegiatan, (Progres tanggal 12 Oktober 2016)
Kator UPT PPI Daruba Di Desa Daeo Majiko, sumber dana APBD (DAK-IPD) dengan nilai Rp.
331.900.000,- jangka waktu pelaksanaan 90 Hari, tanggal kontrak 12 September 2016dengan progress
fisik 3 % Infrastruktur Terbangun dari total item pekerjaan, (Progres tanggal 12 Oktober 2016)
i Desa Daeo Majiko, pagu anggaran Rp. 2.847.800.000,- jangka waktu kontrak 90 Hari terhitung mulai kontrak tanggal 24 September Tahun 2016 dengan progress fisik 0,5% dari item p
SebelumKelautan
Kementerian Kator UPT PPI Daeo
dan Perikanan Majiko
Republik di bangun
Indonesia ( Sebelum Bangunan Eksisting)
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 | 47
SKPT SEBATIK
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu
Foto Finishing Siring/Turap, Tahap Akhir (5 Oktober 2016) Siring/Turap, Tahap Akhir (5 Oktober 2016)
Foto Finishing
PARIWISATA BAHARI
• Hotel • Toko Souvenir
• Resort • Dive Center
• Homestay • Penyewaan Kendaraan
• Motel • Restoran / Cafe / Kedai Kopi
KJT Lobster KJA Kerapu Pabrik Es Kapal Nelayan • Titik Labuh Yacht
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10041 | www.kkp.go.id 49
Kerjasama KKP, TNI dan POLRI