Anda di halaman 1dari 37

PENGETAHUAN

KEPASIFIKAN
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DI KAWASAN PASIFIK

Oleh
Ir. Albert R. Reo, M.Si, M.Sc
TOPIK PEMBELAJARAN
1. Pengertian Sumber Daya Perikanan
2. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
3. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Berkelanjutan
4. Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
5. Jenis dan Persebaran Sumber Daya Perikanan di Indonesia
6. Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan
7. Implikasi kebijakan Pemanfaatan SD Perikanan dan Kelautan
PENGERTIAN
TOPIK PEMBELAJARAN
• Kegiatan manusia yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
hayati perairan.
PERIKANAN
• Mencakup ikan, amfibi, berbagai avertebrata,
dan wilayah yang berdekatan, serta
lingkungannya

• Kegiatan yang termasuk dalam perikanan


dimulai dari praproduksi, produksi,
KEGIATAN pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis
perikanan (UU RI No. 45 tahun 2009)
PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN

 Semua upaya termasuk proses yang terintegrasi dalam


pengumpulan informasi, analisis, perencanaan,
konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumber daya
ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari
peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang
dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang
diarahkan yang bertujuan agar sumberdaya ikan dapat
dimanfaatkan secara optimal dan mencapai kelangsungan
produktivitas sumberdaya hayati perairan yang terus
menerus.
PENANGKAPAN IKAN:
bertujuan untuk memperoleh
ikan di perairan yang tidak
dalam keadaan
dibudidayakan dengan alat
atau cara apapun.
PENGELOLAAN SUMBER
DAYA PERIKANAN
PEMBUDIDAYAAN IKAN:
bertujuan untuk memelihara,
membesarkan, atau
membiaskan ikan, dan
memanen hasilnya dalam
lingkungan yang terkontrol
Berhubungan dengan kelestarian
lingkungan perairan

EKOLOGI

Berhubungan dengan isu


penegakkan hukum dan
pelaku usaha SOSIAL EKONOMI

Berhubungan dengan daya saing produk


perikanan tangkap dan permodalan
KONSEP PEMBANGUNAN PERIKANAN BERKELANJUTAN
DARI FAO →DOKUMEN KODE ETIK PERIKANAN YANG
BERTANGGUNG JAWAB ATAU CODE OF CONDUCT FOR
RESPONSIBLE FISHERIES (CCRF).
Dipelajari di rumah tentang CCRF
MASALAH UTAMA BIDANG
SOSIAL
Lemahnya
Lemahnya
sistem Pelaku usaha
penegakan
pengelolaan perikanan
hukum
perikanan
MASALAH UTAMA BIDANG
EKONOMI
Kurang
Akses untuk
berkembangnya pasar
Daya saing produk permodalan bagi
domestik untuk produk
perikanan tangkap pengembangan usaha
perikanan tangkap dan
yang masih rendah perikanan tangkap
pengamanan kualitas
terbatas.
ikan
MASALAH UTAMA BIDANG
EKOLOGI
Merosotnya kemampuan Eksploitasi SD Perairan yang
lingkungan perairan untuk tidak bertanggung jawab
menyangga ketersediaan (penggunaan alat tangkap
sumber daya ikan illegal, illegal fishing, dll)
PENGENDALIAN UPAYA
PENANGKAPAN
•Pengurangan upaya atau kapasitas
penangkapan ikan yang berlebihan.
•Penentuan jumlah unit penangkapan ikan yang
diperbolehkan melalui pengaturan perijinan
Maximum Sustainable Yield (MSY)
Konsep ini dikembangkan dari kurva biologi
MSY adalah hasil tangkapan terbesar yang yang menggambarkan yield sebagai fungsi dari
Konsep MSY didasarkan atas populasi ikan
dapat dihasilkan dari tahun ke tahun oleh suatu effort dengan suatu nilai maksimum yang jelas,
yang dianggap sebagai unit tunggal.
perikanan. terutama bentuk parabola dari model Schaefer
yang paling sederhana.

KEUNTUNGAN MSY
MSY ditentukan dengan suatu ukuran fisik yang sederhana, yakni berat
Konsep ini didasarkan pada gambaran yang sederhana dan mudah
atau jumlah ikan yang ditangkap, sehingga menghindarkan perbedaan-
dimengerti atas reaksi suatu stok ikan terhadap penangkapan. Setiap
perbedaan dalam wilayah suatu negara ataupun antar negara,
nelayan akan memahami bahwa dari stok berukuran kecil, dan demikian
dibandingkan dengan kriteria lainnya (misalnya harga hasil tangkapan
juga sebaliknya.
atau penurunan biaya operasi).
Maximum Economic Yield (MEY)
Pengkajian secara teoritis telah menyimpulkan untuk mengganti MSY Maximum Rent. Net Economic Yield cenderung menjadi nol (0) dalam
dengan pendekatan Maximum Economic Yield (MEY) suatu sumber daya perikanan yang tidak dikelola

KEUNTUNGAN
Model Ini sangat fleksibel dan dapat di adaptasikan untuk analisis cost and
Konsep ini dapat diaplikasikan terhadap setiap model biologi, dan berbeda
benefit bagi nelayan komersial, rekreasional, para pengolah, konsumen,
dengan konsep MSY, MEY tidak berdasarkan konsep ekuilibrium.
dan lain-lain, yang kegiatan usahanya berkaitan dengan perikanan.

KELEMAHAN
Model ini tergantung pada harga ikan yang tertangkap serta satuan biaya penangkapan yang bervariasi dari tahun ke tahun, dari negara ke negara
Optimum Sustainable
Yield (OSY)
Suatu usaha untuk
mempertimbangkan segala Pertimbangan sosial menjadi
keuntungan dan kerugian yang salah satu kunci dalam tujuan
sering digolongkan ke dalam pengelolaan dengan
biologi, ekonomi, hukum pendekatan ini.
(legal), sosial dan politik.
PERIKANAN
PANTAI

PERIKANAN PERIKANAN
DARAT LAUT DALAM
JENIS PERIKANAN

• Nelayan tradisional
• Perahu motor kecil/ perahu dayung
• Luas daerah tangkapannya relatif sempit
• Menggunakan peralatan tradisional
PERIKANAN • Hasil tangkapan kurang maksimal
• Hasil tangkapan DIPENGARUHI FAKTOR CUACA

PANTAI • Kurang lebih 90 persen nelayan tradisonal di Indonesia merupakan


nelayan berskala kecil
• Masalah: kekurangan modal, masalah cuaca & eksploitasi
berlebihan
• JENIS HASIL TANGKAPAN: Teri, petek, lemuru, dan beberapa jenis
moluska, seperti cumi dan ubur-ubur
JENIS PERIKANAN
PERIKANAN • WILAYAH KEGIATAN: samudera atau laut lepas
LAUT • PELAKU: nelayan modern atau perusahan perikanan besar
• HASIL: rumput laut, ikan tuna dan cakalang, mutiara
DALAM
• WILAYAH KEGIATAN: sungai, danau, empang atau kolam,
PERIKANAN sawah dan bendungan
• HASIL: udang, lobster, ikan lele, mujair, mas, bawal, belut
DARAT dan lainnya
• JENIS: perikanan air payau dan air tawar
Ikan, Kerang, Rumput laut
• Jenis SDI di perairan Indonesia yi: ikan pelagis kecil (36 %) dan
ikan pelagis besar (25 %) sisanya ikan air tawar dll
• Potensi sumber daya ikan di perairan Indonesia adalah sebesar
9,931 juta ton per tahun

Garam
• 2010 – 2019 rata-rata produksi garam nasional 1,6 juta ton/tahun.
• Kebutuhan garam nasional 3,5 juta ton/tahun.
• Indonesia mengimpor garam 2,3 juta ton/tahun, senilai 90 juta
dolar AS/ tahun
Transportasi
• Sebagian besar kargo dunia (60%) diangkut melalui
kapal laut, 40% nya lewat di perairan Indonesia
• 636 pelabuhan yang terdiri dari 28 pelabuhan utama,
164 pelabuhan pengumpul, 166 pelabuhan pengumpan
regional, dan 278 pelabuhan pengumpan lokal

Tempat wisata
• Wisata pantai
• Wisata bawah laut
Bakau
• Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3 juta
hektar
• Tersebar di sepanjang 95.000 kilometer pesisir Indonesia

Pertambangan
• Minyak bumi, gas alam, timah

Obat-obatan
• Bahan baku obat Kanker, Malaria, dll
Potensi Sumber daya dapat pulih (ikan dan biota lainnya,
terumbu karang, hutan mangrove, pulau-pulau kecil)
sumber
daya Sumber daya tidak dapat pulih (minyak dan gas,
kelautan bahan tambang dan mineral)

Energi kelautan (gelombang, pasang surut, Ocean


Thermal Energy Conversion, angin)

Jasa lingkungan (media transportasi, komunikasi,


iklim, keindahan alam, penyerap limbah).
KEBIJAKAN PEMANFAATAN
SUMBER DAYA LAUT
Potensi lestari (maximum sustainable yield/
MSY) sumber daya perikanan tangkap
diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun.

Potensi yang dapat dimanfaatkan (allowable


catch) sebesar 80% dari MSY yaitu 5,12 juta ton
per tahun
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
WILAYAH PESISIR

Upaya untuk meminimalkan jarak


Memaksimumkan akses
Mensejahterakan masyarakat khususnya pesisir
Menjaga ekosistem tetap lestari
KEBIJAKAN KEMENTERIAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN RI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai