Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dalam rangka percepatan pelaksanaan Program Food Estate, Tim Sekretariat Kabinet
bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekononomian dan Kementerian
Pertanian melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Peningkatan
Penyediaan Pangan Nasional Melalui Pengembangan Kawasan Food Estate pada 5
(lima) provinsi. Pada tanggal 16 – 19 Juni 2021, kegiatan monitoring dan evaluasi
dilakukan dengan mengunjungi Provinsi Kalimantan Tengah untuk mengidentifikasi
permasalahan program terkait penetapan AOI (Area of Interest) di masing-masing
lokasi, perkembangan pelaksanaan, hingga perkembangan model bisnis yang
diterapkan saat ini. Kunjungan tersebut memfokuskan pembahasan pada pengawalan
penetapan Rancangan Peraturan Presiden tentang Food Estate, Rencana Induk Food
Estate, konsep bentuk kelembagaan pengelola Kawasan Food Estate Kalimantan
Tengah, tindak lanjut hasil survey IP4T, serta penajaman rencana kerja Kementerian
dan Lembaga tahun 2021-2022 dalam lahan Eks-PLG Blok A seluas 43.503 Ha. Dalam
kesempatan tersebut, Kepala Bidang Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Tengah
Irpan Rianto menyampaikan progres kegiatan pelaksanaan Program Food Estate
Provinsi Kalimantan Tengah berupa realisasi kegiatan sementara tahun 2021 sebesar
32,89% meliputi intensifikasi seluas 13.519 Ha (95%), ekstensifikasi seluas 1.368 Ha
(6,08%), dan Survey Investigasi Design (SID) ekstensifikasi seluas 4.563 Ha (20,28%)
pada Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Selanjutnya, Kepala Balai
Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II Dwi Cahyo Handono Setyawan menyampaikan
bahwa fokus kegiatan BWS Kalimantan II adalah pada Infrastruktur Sumber Daya Air,
terutama rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau serta
pembangunan pintu air pada Daerah Irigasi Rawa (DIR) Dadahup dengan luasan
21.226 Ha di Kabupaten Kapuas. Pembangunan pintu air pada DIR Dadahup ini
termasuk dalam rencana fokus pengembangan Kawasan Food Estate tahun 2021
hingga 2022 pada Blok A seluas 43.503 Ha. Monitoring lapangan Program Food Estate
Provinsi Kalimantan Tengah selanjutnya dilakukan dengan mengunjungi Belanti Siam,
Kabupaten Pulang Pisau, yang terletak dalam Blok D, AOI Food Estate.

Konsultan Perencana 1|Page


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Riyanto, pada
kesempatan itu menyampaikan bahwa optimalisasi pertanian Belanti Siam masih
membutuhkan penguatan koordinasi antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat,
petani, hingga stakeholders. Selanjutnya juga disampaikan kerja sama yang telah
dilakukan dalam penerapan teknologi pertanian dalam upaya percepatan pengelolaan
lahan. Rangkaian kegiatan juga dengan melakukan kunjungan lapangan ke Blok A5,
DIR Dadahup, Kabupaten Kapuas. Kondisi rehabilitasi jaringan irigasi telah mencapai
lebih dari 90%, progres rehabilitasi ini telah berhasil mengurangi dampak pasang surut
DIR Dadahup yang sebelumnya mengakibatkan rendaman lahan pertanian sekitar.
Pelaksanaan konstruksi pintu air direncanakan selesai tahun 2021, yang nantinya
memiliki fungsi utama sebagai pembentukan jaringan irigasi tertutup dan lebih
terkendali. (dep6/frh/fsr/hls). Pemerintah telah menetapkan wilayah Kalimantan
Tengah tepatnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas sebagai lokasi
program food estate. Ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk menjaga
ketahanan pangan jangka panjang. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga
Hartarto mengatakan, program ini merupakan konsep pengembangan pangan yang
dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, peternakan di suatu
kawasan yang dikembangkan di beberapa wilayah di Kalimantan Tengah "Pemerintah
akan mendorong pertanian di wilayah Kalimantan Tengah ini, khususnya Kabupaten
Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, yang akan menjadi lumbung padi nasional,"
ujarnya melalui keterangan resmi yang dikutip Jumat (3/7/2020). Airlangga
menjelaskan, pemerintah telah mengalokasikan 30.000 hektare pada tahap pertama di
dua kabupaten tersebut. Berikutnya, pemerintah akan mendorong sisanya, yaitu
sekitar 110.000 hektare untuk tahap kedua pada 2022-2023. "Untuk itu, pemerintah
akan terus melakukan rehabilitasi di lokasi lebih dari 600.000 hektare," kata dia.
Persiapan beberapa skema realisasi food estate akan dilakukan oleh Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Kantor Wilayah
BPN Kalimantan Tengah. Adapun skema yang telah disiapkan dalam rangka
pengembangan food estate ada beberapa tahapan. Diawali dengan sosialisasi dan
bimbingan teknis di minggu pertama bulan Juli, kemudian penyuluhan dan
pengambilan data apangan mulai dari 6 Juli sampai 6 Agustus 2020, dan tahap
pengolahan data dan penyusunan laporan tanggal 7 sampai 19 Agustus 2020.

Konsultan Perencana 2|Page


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Sebagai informasi, lokasi food estate terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya
di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas dengan Area of Interest (AOI)
seluas 165.319,12 hektare. Lokasi yang akan dikerjakan pada tahap pertama seluas
74.808,77 hektare dengan lokasi di Kabupaten Pulang Pisau terletak di Desa Pandih
Batu dan Desa Anjir Serapat/Pulau Kupang Kec. Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas.
Gambaran Umum Lokasi Kunjungan di Kalimantan Tengah
Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Kalimantan Tengah mulai terlihat
dengan negatifnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II dan triwulan III tahun
2020. Perekonomian Kalimantan Tengah tercatat mengalami koreksi pada triwulan II
dan triwulan III yakni sebesar -3,15 persen dan -3,12 persen (year on year). Pada
triwulan I, perekonomian Kalimantan Tengah belum terpengaruh dampak Covid-19.
Hal ini terjadi karena kasus pertama pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi di
wilayah Kalimantan Tengah baru ada di tanggal 20 Maret 2020. Tak heran bila pada
triwulan I, ekonomi Kalimantan Tengah masih tumbuh sebesar 2,95 persen (year on
year). Meski pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan III tercatat
terkontraksi, namun bila dibandingkan dengan triwulan II, pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah pada triwulan III tumbuh sebesar 1,69 persen. Selain itu,
pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah masih terlihat jauh lebih baik dari pada
pertumbuhan ekonomi tingkat nasional pada triwulan III 2020. Dalam struktur
ekonomi Kalimantan Tengah triwulan III, terdapat tiga lapangan usaha yang paling
mendominasi. Pertama, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
memberi kontribusi terbesar, yakni 22,31 persen. Kedua, Lapangan Usaha Industri
Pengolahan sebesar 15,22 persen, dan disusul Lapangan Usaha Perdagangan Besar-
Eceran, Reparasi Mobil Sepeda Motor sebesar 13,23 persen. Ada hal menarik yang
dapat kita cermati dari data Badan Pusat Statistik (BPS) triwulan III 2020. Diantara
ketiga lapangan usaha yang paling mendominasi dan menyerap tenaga kerja di
Kalimantan Tengah, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
memberikan sinyal rebound yang terbesar. Tercatat laju pertumbuhan Lapangan
Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap triwulan II bahkan mencapai
3,29 persen. Angka ini mengalahkan laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah
yang hanya 1,69 persen bila dibandingkan dengan triwulan II. Rebound-nya Lapangan
Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ini didominasi oleh sektor Perkebunan
dengan produk utama Kelapa sawit.
Konsultan Perencana 3|Page
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS mencatat Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan di wilayah


Kalimantan Tengah memberikan sumbangsih 7.921,7 milyar pada triwulan II dan
meningkat menjadi 8.480,1 milyar pada triwulan III. Peningkatan ini terjadi seiring
dengan peningkatan harga kelapa sawit dunia. Dalam laporan Bank Indonesia,
dibandingkan Januari 2020 harga kelapa sawit tercatat tumbuh 17,7 persen pada
Agustus 2020. Kondisi ini ternyata langsung direspon cepat oleh para pelaku pasar
kelapa sawit. Tak heran bila produksi minyak mentah (CPO) dan turunannya terus
mengalami peningkatan. Pada Agustus 2020 misalnya, CPO di Kalimantan Tengah
tercatat mengalami peningkatan sebesar 13,74 persen atau senilai 4,8 juta ton. Tren
produksi yang meningkat seiring dengan peningkatan tren harga CPO menjadi
kesempatan untuk Sektor Pertanian di Kalimantan Tengah meningkatkan nilai ekspor
kelapa sawit. Kondisi ini tentu sangat baik bagi perekonomian Kalimantan Tengah. Di
tengah pandemi yang belum berakhir, adanya peningkatan harga komoditas kelapa
sawit berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah
Masyarakat Kalimantan Tengah mengalami trauma terhadap kegagalan proyek PLG
(Pengembangan Lahan Gambut) karena di periode sebelumnya juga mengalami
kegagalan. Sejak 1998, Proyek PLG terabaikan dan munculnya izin baru untuk
perkebunan kelapa sawit (terdapat sembilan perusahaan perkebunan kelapa sawit di
lahan eks PLG). Adanya arahan dari Presiden RI terkait dengan pemanfaatan ex-PLG
di Kalimantan Tengah yang akan dijadikan program food estate menimbulkan berbagai
pertanyaan terkait dengan pembangunannya karena banyaknya kementerian dan
lembaga yang terlibat namun tidak ada suara dari pemerintah daerah. Berdasarkan
informasi yang diperoleh, Presiden memanfaatkan ex-PLG untuk food estate guna
menyiapkan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional.
Pembangunan food estate yang dijalankan merupakan respon cepat dari Pemerintah
dalam mengatasi peringatan yang dikeluarkan oleh FAO bahwa krisis pangan akan
melanda dunia karena Pandemi Covid-19. Pembangunan Food Estate dilakukan untuk
menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan, menjaga kelestarian lingkungan
(moratorium penebangan hutan, restorasi gambut), dan pelibatan
masyarakat/merevitalisasi perekonomian lokal/desa. Disamping itu, peran lainnya

Konsultan Perencana 4|Page


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

adalah untuk mengembangkan korporasi petani agar dapat terintegrasi dalam sektor
pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan.

Pembangunan food estate dengan mencetak sawah baru di lahan bekas PLG di
Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas dilakukan secara bertahap, Tahun 2020
rencananya akan dikembangkan seluas 30 ribu Ha dan 2 tahun berikutnya seluas
148 ribu Ha. Tahun 2020, Pemerintah telah memprioritaskan untuk dapat mengejar
musim tanam dengan tahap awal seluas 28.321 Ha diantaranya 8.747 Ha di kawasan
eks PLG dan 19.574 Ha di luar kawasan eks PLG. Dari luasan 28.321 Ha tersebut,
lahan seluas 19.103 Ha sudah memiliki irigasi yang baik dan 9.218 Ha lainnya perlu
dilakukan perbaikan irigasi. Terdapat dua model food estate yang akan dijalankan oleh
Pemerintah. Pertama, fokus dalam pengembangan padi dengan leading sector
Kementerian Pertanian. kedua, fokus dalam pengembangan singkong dengan leading
sector Kementerian Pertahanan. Target pengembangan kawasan food estate di lahan
rawa Kalimantan Tengah seluas 164.598 ha. Pada TA 2020 telah dilaksanakan
aktivitas budidaya pertanian melalui program intensifikasi lahan pada lahan sawah
eksisting seluas 30.000 ha. Pada TA 2021 target kegiatan intensifikasi lahan pada
luasan Daerah Irigasi yang mengalami perbaikan dengan luas wilayah DI seluas
55.456 ha dan ekstensifikasi pada luasan Daerah Irigasi yang mengalami peningkatan
jaringan irigasi dengan luas wilayah DI seluas 73.500 ha dengan komoditas utama
adalah padi, sedangkan komoditas lain seperti hortikultura (sayuran/buah buahan),
peternakan (Itik), dan perkebunan adalah sebagai komoditas pendukung.
Rencana Kegiatan Food Estate Tahun Anggaran 2021
Pemerintah akan melakukan intensifikasi lahan seluas 14.641 Ha di Kabupaten Kapuas
(13.461 Ha) dan Kabupaten Pulang Pisau (1.180 Ha) dengan cara pengolahan lahan
dan pemberian sarana produksi. Disamping itu, Pemerintah juga akan melakukan
ekstensifikasi lahan seluas 22.992 Ha diantaranya Kabupaten Kapuas sebesar 19.899
Ha dan Kabupaten Pulang Pisau seluas 3.094 Ha dengan jenis kegiatan Survey
Investigasi Desain (SID), Konstruksi fisik, dan pemberian bantuan sarana produksi.
Tantangan Pelaksanaan Kegiatan Food Estate di Kalimantan Tengah
a. Budaya dan kebiasaan petani pada sebagian lokasi masih tradisional (masih
ragu dalam mencoba inovasi/teknologi baru);
b. Memasuki fase tanam menggunakan varietas lokal, petani saat ini sudah
menyemai dan menanam padi varietas lokal;
Konsultan Perencana 5|Page
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

c. Dalam upaya penanganan tinggi muka air di lahan sawah yang tinggi di musim
hujan, perlu dilakukan rehabilitasi sistem tata air makro dan mikro di sekitar
lokasi;
d. Perlu diintensifkan kembali keberlanjutan pembentukan koorporasi di tingkat
petani yang progres saat ini sudah terbentuk GAPOKTAN Bersama di tiap
klaster; dan
e. Perlu dicermati kondisi lahan saat ini, khususnya untuk percepatan kegiatan
Intensifikasi Lahan TA. 2021. Saat ini mulai bulan Maret 2021 pada sebagian
lokasi sudah melakukan pertanaman lokal. Hal ini akan berpengaruh terhadap
efektifitas pelaksanaan penyiapan/pengolahan lahan dan distribusi saprodi.
Program Food Estate di Kalimantan Tengah, dinilai layak sebagai role model. Sebab,
program tersebut mampu menaikkan produktivitas padi secara signifikan per
Hektarenya. Artinya, mampu memberikan kesejahteraan kepada petaninya secara
optimal. "Food Estate ini bisa menjadi model bagi semua. Harapannya, nantinya
masyarakat mau melanjutkannya. Untuk itu, Food Estate tetap perlu didukung
dengan distribusi kebijakan menyeluruh untuk kesejahteraan. Lokasinya berada di
lahan milik Elompok Tani Sang Hyang Seri di Desa Petak Batuah (A2), Dadahup,
Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. Selain berdialog, agenda ini juga menjadi program
panen raya padi Impari 42 dengan luas lahan 50 Hektare. Adapun luas totalnya
mencapai 320 Hektare dengan produktivitas 4,5-5,3 Ton/Hektare. "Kami tentu ingin
melihat langsung perkembangan Food Estate secara langsung, bukan hanya sekedar
mendengarnya saja. Yang jelas, ada banyak hal menarik yang harus dikaji lebih
dalam dan dikembangkan lagi," terang Anggia lagi. Program Food Estate mampu
memberikan optimalisasi atas potensi lahan. Sebab, lahan Food Estate di Dadahup
merupakan program transmigrasi 1.000 Hektare. "Food Estate program yang bagus
karena mampu menaikkan produktivitas lahan dengan signifikan. Kami ucapkan
terima kasih karena Food Estate digulirkan di Kalimantan Tengah. Mampu menaikkan
semangat para petani untuk terus berkarya. Menjadi program unggulan, Food Estate
Kalimantan Tengah menempati lahan dengan luas 30 Ribu Hektare. Selain Kuala
Kapuas, lokasi lainnya berada di Pulang Pisau. Untuk wilayah Kuala Kapuas memiliki
total luas lahan Food Estate 20 Ribu Hektare dan sudah ditanami 17 Ribu Hektare.
Konsultan Perencana 6|Page
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Adapun Food Estate di Pulang Pisau memiliki luas 10 Ribu Hektare dan mayoritas
sudah ditanami. "Program Food Estate menjadi ide Presiden Joko Widodo.

Progressnya bagus karena sudah ditanami dan mulai menghasilkan seperti di


Dadahup ini. Kalaupun masih ada lahan yang belum ditanami karena kondisinya
tertutup banjir. Untuk lahan yang sudah ditanami mampu menaikkan produktivitas
rata-rata 3 Ton/Hektare. Produktivitas maksimal memang diberikan program Food
Estate. Sebelum program ini digulirkan, produktivitas lahan sawah di Dadahup hanya
memberikan angka 1,5-2 Ton/Hektare. Mengacu lahan milik kelompok tani Sang
Hyang Seri, program Food Estate pun memberikan banyak bantuan. Terkait
optimalisasi lahan, petani mendapatkan bantuan 7,5 Kuintal/Getar. "Ada banyak
kemajuan dari program. Food Estate karena mereka kini bisa menanam 2 kali. Tentu
akan ditingkatkan lagi menjadi 3 kali setahun. Kalau produksinya naik, maka
provisitas dan produktivitasnya tentu akan naik juga. Kalimantan Tengah akan
menjadi penyangga pangan untuk wilayah timur. Jadi, Presiden Joko Widodo sangat
fokus dengan Food Estate ini.
Bangun Dermaga di Beberapa Lokasi Sebagai Sarana Jalur Logistik Program
Nasional Food Estate
Bertujuan untuk kelancaran program food estate yang mana Kalimantan Tengah telah
ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai daerah Lumbung Pangan Nasional, Balai
Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah XVI Provinsi Kalimantan Tengah memiliki
agenda program dalam upaya kelancaran akses transportasi melalui pembangunan
dermaga pendukung food estate di wilayah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
Tahun ini ada delapan lokasi dermaga yang akan dibangun secara berpasangan
ataupun tunggal yaitu di Kabupaten Pulang Pisau seperti dermaga Mintin – Anjir
Sampit, Bakau- Palampahen, Maliku- Badirih. Sedangkan di Kapuas yaitu dermaga
Selat-Murung Keramat, Dermaga Mantangai, dermaga Lupak -Lupak Dalam,dermaga
Sei Kampar dan dermaga Terusan Karya. Dalam tahun 2021 ini ada tujuh dermaga
yang dibangun di wilayah Kapuas, dan enam dermaga atau tiga pasang Dermaga di
Pulang Pisau. Pihaknya mengharapkan dengan dibangunnya dermaga ini bertujuan
untuk mempermudah distribusi logistik pangan dari kawasan food estate di
Kalimantan Tengah. Pihak BPTD saat ini juga sedang membangun lima (5) dermaga di
Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat yang merupakan program pembangunan
lanjutan di tahun 2020 yang lalu ,yaitu di Kotim ada tiga(3) dermaga masing-masing
Konsultan Perencana 7|Page
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

berada di Sei Ijum, dermaga Bapinang dan Basirih, dan di Kobar ada dua(2) dermaga
yaitu di dermaga Kumai dan dermaga Kumai Seberang atau Sei Kapitan.

Pelabuhan dermaga adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan sistem bisnis yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, dan
/atau bongkar muat yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang lainnya.
Pembangunan pelabuhan dermaga sungai tersebut harus direncanakan secara
tepat, memenuhi persyaratan teknis kepelabuhanan, kelestarian lingkungan dan
memperhatikan keterpaduan intra dan antarmoda transportasi. Pembangunan
pelabuhan dermaga sungai dilaksanakan sebagai pengembangan dari fasilitas yang
sudah ada untuk mendukung perkembangan ekonomi setempat, maupun pada lokasi
yangt baru untuk membuka jalan bagi kegiatan transportasi warga sehari-hari yang
bersifat mendasar. Adapun fungsi pelabuhan perikanan dapat berupa :
1. Pelayanan Tambat Dan Labuh Kapal;
2. Pelayanan Bongkar Muat;
3. Pemasaran Dan Distribusi hasil pertanian;
4. Tempat Pelaksanaan Penyuluhan Dan Pengembangan Masyarakat;
5. Pelaksanaan Kegiatan Operasional Kapal;
6. Tempat Pelaksanaan Pengawasan Dan Pengendalian;
7. Pelaksanaan kesyahbandaran;
8. Publikasi Hasil Pelayanan Sandar Dan Labuh Kapal Dan Kapal Pengawas
Kapal;
Oleh karena itu pembangunan pelabuhan dermaga sungai di indonesia dalam lingkup
sub sektor terus dilaksanakan dalam rangka menunjang beberapa Tujuan tersebut
diatas. Pada hakekatnya pelabuhan dermaga sungai merupakan basis utama kegiatan
industri yang harus dapat menjamin suksesnya aktivitas usaha masyarakat.
Pelabuhan dermaga sungai berperan sebagai terminal yang menghubungkan kegiatan
usaha di sungai dan di darat ke dalam suatu sistem usaha dan berdayaguna tinggi.
Informasi tentang data harga dari kebutuhan ikan di pelabuhan perlu
dikomunikasikan dengan cepatdari pelabuhan ke kapal di sungai. Setelah selesai
melakukan pekerjaan di sungai kapal akan kembali dan masuk ke dermaga untuk
membongkar dan menjual hasil usahanya. Dalam rangka menunjang kegiatan
Konsultan Perencana 8|Page
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

pembangunan dermaga sungai, diperlukan sebuah aktifitas studi yang mampu


memberikan gambaran secara lebih komprehensif tentang detail engineering design.

Dokumen DED akan menjadi acuan dalam proses pembangunan pelabuhan dermaga
sungai. Pemerintah terutama dalam hal ini diaplikasikan program pengembangan
sarana prasarana dermaga sungai. Dengan rencana kegiatan pengembangan
Pelabuhan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat menampung
kebutuhan akan fasilitas Pelabuhan dermaga sungai. Untuk mewujudkan hal tersebut
dipandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan Perencana melakukan kajian
teknis dan arsitektur guna menghasilkan produk teknis yang sesuai dengan
kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku

I.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari penyusunan “DED Peningkatan Pelabuhan KTM Lamunti –
Lamunti di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah” adalah untuk memberikan :
a. Masukan rencana dan program pembangunan fisik berupa DED bagi
pemerintah daerah dalam pembangunan pelabuhan.
b. Masukan teknis bagi pemerintah daerah dalam bentuk rincian teknis
perwujudan bangunan dan lingkungan pada kawasan pelabuhan sesuai dengan
kriteria teknis.
c. Adapun tujuan dari penyusunan “DED Peningkatan Pelabuhan KTM
Lamunti – Lamunti di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah” adalah
untuk memberikan :
 Mewujudkan penyelenggaraan pelabuhan yang baik dan terpadu;
 Mewujudkan pembangunan pelabuhan yang sesuai dengan kriteria teknis;
 Tersedianya dokumen perencanaan teknis pelabuhan sebagai
dasarpembangunan prasarana dan sarana pelabuhan sesuai dengan
kebutuhan dan tidak merugikan pihak manapun. Dengan penugasan ini
diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

Konsultan Perencana 9|Page


LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

I.3 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah tersusunnya desain/perencanaan teknis pelabuhan dan
terbangunnya pelabuhan sesuai kriteria teknis. Secara terperinci, sasaran kegiatan ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Menganalisa pembangunan pelabuhan berdasarkan hasil survey lapangan dan
hasil kajian;
b. Melakukan perhitungan secara akurat mengenai kebutuhan sarana prasarana
pelabuhan;
c. Menyajikan suatu program secara komprehensi mengenai rencana teknis
pembangunan dan pengembangan pelabuhan untuk saat ini dan
pengembangan kedepan.

I.4 Ruang Lingkup Kegiatan


Konsultan harus menyediakan dan memobilisasi semua tenaga ahli,
berbagai peralatan dan sarana yang lainnya yang diperlukan dalam
penyusunan DED Peningkatan Pelabuhan KTM Lamunti – Lamunti di Kabupaten Kapuas
Provinsi Kalimantan Tengah. Secara garis besar lingkup pekerjaan penyusunan DED
Peningkatan Pelabuhan KTM Lamunti – Lamunti di Kabupaten Kapuas Provinsi
Kalimantan Tengah adalah penyiapan dokumen teknis untuk acuan pelaksanaan
pekerjaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan, serta pekerjaan reklamasi.
Untuk pelaksanaan penyusunan DED Peningkatan Pelabuhan KTM Lamunti – Lamunti
di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah, Konsultan minimal harus melakukan
pekerjaan antara lain :
a. Pengumpulan data data yang meliputi, studi literatur dan standar pere
ncanaan teknis pelabuhan, data lingkungan kawasan, persyaratan kawasan
pelabuhan, informasi kawasan meliputi kondisi dermaga, bathimetry kawasan,
kontur, hasil pengujian tanah, tinggi dan panjang gelombang, kecepatan
arus dll);
b. Identifikasi permasalahan dan kriteria desain pelabuhan, perumusan gagasan
dan konsep desain;
c. Menghitung kebutuhan sarana prasarana pelabuhan saat ini dan
Konsultan Perencana 10 | P a g e
LAPORAN PENDAHULUAN
DED PENINGKATAN PELABUHAN KTM LAMUNTI – LAMUNTI DI KABUPATEN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

kebutuhan pengembangan kedepan;

d. Pengembangan desain dengan berbagai aspek disiplin ilmu, yang meliputi


gambar kerja, outline material dan pembiayaan pembangunan (RAB);
e. Dokumen teknis yang meliputi gambar kerja, syarat-syarat pelaksanaan
pekerjaan/metodhologi dan spesifikasi material dan rencana anggaran biaya
dan analisa harga satuan.

I.5 Nilai Kontrak Perencanaan DED


Sesuai dengan surat perintah Kerja pada pekerjaan DED terndapat Nilai Kontrak
sebesar Rp. 99.935.000,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah).

I.6 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Sesuai dengan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk pekerjaan ini
maka waktu pelaksanaan pekerjaan ini ditentukan 44 (empat puluh empat) hari
kalender.

I.7 Lokasi Kegiatan


Kegiatan yang dilaksanakan berlokasi di KTM Lamunti Kecamatan Mantangai
Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.

Konsultan Perencana 11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai