Anda di halaman 1dari 60

BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH (BPIW)

KEMENTERIAN PUPR

SIGAP
MEMBANGUN
NEGERI

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW)


Kementerian PUPR
Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 11210
Email: hkkompu.bpiw@pu.go.id Telp. +6221-2751-5802
Salam Sinergi
Tim Penyusun

Pengarah: Pembaca yang terhormat.


Rachman Arief Dienaputra

Penanggung Jawab: Menjaga ketahanan pangan Indonesia untuk jangka


Iwan Nurwanto panjang menjadi upaya yang dilakukan pemerintah.
Guna menjaga ketahanan pangan tersebut, pemerintah
Penasihat: mengembangkan program food estate. Hal ini akan
Benny Hermawan dikupas secara mendalam pada Topik Utama Buletin
Hari Suko Setiono Sinergi BPIW edisi 53.
Kuswardono
Manggas Rudy Siahaan Tema food estate dibahas lebih lanjut dalam rubrik
Wawancara yang menghadirkan Dirjen Prasarana dan
Pemimpin Redaksi: Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Ir. Ali Jamil,
Hari Suharto Diyaksa MP, Ph.D. Rubrik tersebut membahas beberapa hal
seperti harapan kedepan dari program food estate dalam
Redaktur Pelaksana: memenuhi kebutuhan pangan nasional dan kolaborasi
Tiara Titi Kartika yang diharapkan dengan Kementerian PUPR terkait
program tersebut.
Staf Editor :
Indra Maulana Sudut pandang dari berbagai pihak mengenai food estate
Azim Al Haqy Hakim ini akan diulas pada rubrik Perspektif yang menampilkan
Hendra Djamal narasumber dari dalam dan luar BPIW. Dari BPIW
Mutri Batul Aini menampilkan pemikiran dari Luhur Selo Baskoro, SE,
MSE., MPP, Subkoodinator Pengembangan Infrastruktur
Fotografer: Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Daris Anugrah Kalimantan Selatan, Bidang I C Pusat Pengembangan
Infrastruktur PUPR Wilayah I. Sedangkan dari luar BPIW,
Sekretariat: ulasan terkait food estate akan diulas Prof. Dr. Nunung
Untung Priyono Nuryartono, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Nur Wahyu Institut Pertanian Bogor (IPB).

Diterbitkan oleh: Rubrik-rubrik reguler tetap mewarnai buletin edisi ini,


Badan Pengembangan Infrastruktur diantaranya Kilas Peristiwa, Plesiran, Bidik Lensa, Info
Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Pengembangan wilayah, Review, Serba-serbi, dan Sorot.
Kami berharap Buletin Sinergi edisi kali ini dapat
Design Grafis: memenuhi harapan pembaca serta memperkaya
Rasyid Pranawa pengetahuan dan informasi pembangunan infrastruktur
sektor PUPR.
Alamat Redaksi:
Gedung G, BPIW Lantai 1 Salam hormat,
Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Email: hkkompu.bpiw@pu.go.id,
Website: bpiw.pu.go.id
No. Telp. 0838-0874-7276 Pemimpin Redaksi
6

10

14

28

36

56
Topik Utama:
daftar isi
Edisi 53 Juli - Agustus 2021

Infrastruktur PUPR Dukung


Program Food Estate

Wawancara:
Ir. Ali Jamil, MP, Ph.D
Pembangunan Food Estate Mesti Terintegrasi, Demi
Indonesia Terlepas dari Ancaman Krisis Pangan

Perspektif:
Prof. Dr Nunung Nuryartono
Infrastuktur dan Food Estate : Dua sisi
mata uang yang tidak terpisahkan

Info Pengembangan Wilayah:


Sri Murdiati Rin Permata Sari
Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan
sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Sorot:
Akhyar Farizal, ST. M.Eng
Infrastruktur PUPR Sebagai Katalisator Kebanggaan
Terhadap Tanah Air, Seperti Apa Wujudnya?

Kerabat Perencana:
Tim Kompu BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat
Tol Cisumdawu, Mendongkrak Roda Ekonomi Jawa Barat
Topik Utama

Lahan Food Estate di Kalimantan

Infrastruktur PUPR Dukung Program


Food Estate
Pemerintah mengembangkan program food estate untuk meningkatkan ketahanan
pangan. Kementerian PUPR turut memberi kontribusi dengan memberi dukungan
infrastruktur pada program food estate tersebut.

I ndonesia dihadapkan pada permasalahan ketahanan


pangan. Ada dua isu yang berkembang terkait hal
itu, yakni isu global dan nasional. Isu global seperti
transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri berbasis
pertanian, perikanan, dan tambang untuk menciptakan
nilai tambah.
gangguan suplai pangan, penurunan permintaan
produk pertanian, ancaman krisis pangan, dan restriksi Arahan lainnya dari RPJMN tersebut adalah
atau pembatasan dalam lapangan produksi seperti mengoptimalkan manfaat pembangunan jalan tol Trans
ekspor pangan global. Sumatera, bandara, dan pelabuhan. Kemudian, arahan
RPJMN terkait pengembangan kawasan ekonomi
Sedangkan isu nasional seperti terganggunya produksi di sepanjang koridor pesisir timur Sumatera untuk
pertanian, penurunan daya beli, terganggunya hilirisasi komoditas unggulan dan pusat pertumbuhan
distribusi pangan nasional, potensi terjadinya krisis yang berorientasi ekspor (hub internasional di Kuala
pangan, dan ancaman ketersediaan stok pangan Tanjung). RPJMN tersebut memberikan arahan
nasional yang bersumber dari impor. terhadap 36 kabupaten/kota potensi pangan lumbung
pangan dan satu food estate.
Terkait sektor pertanian tersebut, pemerintah telah
memiliki konsep pengembangannya yang tertuang Kebijakan food estate atau Program Peningkatan
pada Arahan Rencana Pembangunan Jangka Penyediaan Pangan Nasional ini diatur lebih lanjut
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Di periode dalam Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia
tersebut, pemerintah menargetkan beberapa hal Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga
seperti lumbung energi nasional dan lumbung pangan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang
nasional. Selain itu, pemerintah mempercepat Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

6 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Sumber: Birkom PUPR

"Untuk tugas pembangunan jaringan irigasi dan air


Sinergi perencanaan infrastruktur
baku pada tahun 2020 sudah selesai dilaksanakan
irigasi dan pertanian yang dilakukan untuk irigasi pada kawasan seluas 50 Ha dari total
antara Kementerian PUPR bersama lahan 200 ha yang sudah diolah," kata Menteri Basuki
Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator
bertujuan untuk mengembangkan food Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan
secara daring bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin
estate yang modern dan terintegrasi dari
Limpo, dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, 8
hulu ke hilir.
Juli 2021 lalu.

Dikatakannya juga bahwa pada 2021 pembangunan


Food estate merupakan konsep pengembangan intake dan jaringan air baku untuk irigasi dilakukan pada
pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup lahan yang sudah diolah seluas 150 ha, sedangkan
pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu sekitar 785 ha terdapat lahan yang belum dilakukan
kawasan. Presiden RI Joko Widodo pada Rapat land clearing. "Jadi total sekitar 37,36 persen untuk
Terbatas 23 September 2020 di Istana Negara Jakarta pembangunan intake dan irigasinya," tutur Menteri
memberikan arahan bahwa food estate dilaksanakan Basuki.
antara lain di Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah.
Kementerian PUPR pun memberikan dukungan Menteri Basuki juga mengatakan telah dilakukan
infrastruktur terkait program tersebut. diskusi dengan para pakar dari Institut Pertanian Bogor

Seperti dikutip pu.go.id, Menteri PUPR Basuki


Hadimuljono mengatakan kunci dari program Kementerian PUPR melakukan
pengembangan food estate adalah ketersediaan pembangunan Jalan Akses Kawasan
air untuk irigasi yang didukung dengan teknologi Food Estate 1.000 ha sepanjang 8,59 Km
pertaniannya. Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi
yang dilaksanakan pada Maret – Agustus
dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian
PUPR bersama Kementerian Pertanian (Kementan)
2021 dengan progres saat ini mencapai
bertujuan untuk mengembangkan food estate yang 27,6 persen.
modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 7


Topik Utama

Sub Blok D
KE SIDIKALANG
Sub Blok C
Sub Blok B

Sub Blok A

Lahan 1.000 Ha

KASI LAHAN 1.000 HA


OD ESTATE SUMATERA UTARA
 Lokasi Food Estate di Sumatera Utara seluas 30.000 Ha
yang tersebar di Kabupaten Humbang Hasundutan,
Sub Blok D Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah ,dan
Kabupaten Pakpak Bharat.
Sub Blok C
ub Blok B
 Rencana Pengembangan Super Prioritas 1.000 Ha di Blok
KE SIBOLGA DOLOKSANGGUL 2 (Desa Ria-Ria, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan)
Sub Blok A

n 1.000 Ha KE SIBORONGBORONG - PARAPAT


 Lokasi Food Estate di Sumatera Utara seluas 30.000 Ha Lokasi Desa
Luas
(Ha)
yang tersebar di Kabupaten Humbang Hasundutan,
Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah ,dan Blok 1 Parasingguran 1 724

Kabupaten Pakpak Bharat. Blok 2* Ria-ria 1.738

 Rencana Pengembangan Super Prioritas 1.000 Ha di Blok Blok 3 Pandumaan 263


2 (Desa Ria-Ria, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan) Blok 4 Parsingguran 2 106
Blok 5 Si Batu-Batu 253
Keterangan:
Blok 6 Parasingguran 2 710
* Pengembangan Super
(IPB) terkait penggunaan
Lokasi Desa
teknologi
Luas irigasi yang tepat Blok 7 Ria-ria 40 Prioritas (1.000 Ha)
(Ha)
pada kawasan food estate Humbang Hasundutan di Blok 8 136 dilaksanakan di Blok 2
Blok 1 Parasingguran 1 724 Pansur Batu
Sumatera Utara. Pembangunan infrastruktur PUPR Blok 9 47 Jalan Nasional
Blok 2* Ria-ria 1.738
untuk pengembangan food estate di daerah itu, TOTAL 4.016
Blok 3 Pandumaan 263
dilakukan secara bertahap mulai 2020 hingga 2023.
Blok 4 Parsingguran 2 106
Air Baku Kawasan food estate Kabupaten Humbang
Blok 5 Si Batu-Batu 253
OLGA
TUR WILAYAH
PERUMAHAN RAKYAT
DOLOKSANGGUL
Food
Blok 6Estate di Sumatera
Parasingguran 2 Utara
710
Keterangan:
KE SIBORONGBORONG-PARAPAT Hasundutan seluas 20 ha dan 30 ha.
* Pengembangan Super
Lokasi
Blok 7 food estate di Sumatera 40
Ria-ria Utara seluas
Prioritas 30.000
(1.000 Ha) ha
yang
Blok 8 tersebar di Kabupaten 136Humbangdilaksanakan di Blok 2
Hasundutan, Menteri Basuki mengatakan, terkait dukungan land
Pansur Batu
Kabupaten
Blok 9 Tapanuli Utara, 47KabupatenJalanTapanuli Nasional clearing atau pembukaan lahan pada lokasi Taman
TOTAL dan Kabupaten Pakpak
Tengah, 4.016 Bharat. Sains-Teknologi Herbal (TSTH) seluas 200 Ha di
Kabupaten Humbang Hasundutan, Kementerian
Pada 2020, dukungan infrastruktur PUPR difokuskan PUPR telah melakukan lelang dengan progres saat
ONG-PARAPAT pada Sektor Sumber Daya Air (SDA) seperti Penyediaan ini sudah tahap penentuan pemenang dan akan

8 SINERGI / Juli - Agustus 2021


segera melakukan pekerjaan di lapangan. "Akhir Juli Sedangkan untuk tahun depan, ada beberapa arahan
sudah mulai bekerja di lapangan untuk land clearing," program prioritas dari Hasil Konsultasi Regional
tukasnya. Selain itu juga dilakukan pembangunan (Konreg) yang sudah dilaksanakan beberapa bulan
Jalan Akses TSTH sepanjang 9 km yang dilaksanakan yang lalu. Arahan program prioritas sektor Bina Marga
pada Maret hingga Desember 2021 dan progres saat ini tersebut yakni Pembangunan Jalan dan Jembatan
mencapai 23,4 persen. dalam Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH) dan
Pembangunan Jalan dan Jembatan Dalam Kawasan
Kementerian PUPR melakukan pembangunan jalan 3000 ha dan Kebun Raya seluas 1120 ha.
akses kawasan food estate 1.000 ha sepanjang 8,59 Km
yang dilaksanakan pada Maret – Agustus 2021 dengan Food Estate Kalimantan Tengah
progres saat ini mencapai 27,6 persen. Program food estate di Kalimantan Tengah dilaksanakan
di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas
Selanjutnya juga dilakukan pembangunan Jembatan dengan luas lahan potensial mencapai 165.000 ha.
Akses TSTH dan kawasan food estate 1.000 ha Pada 2020 pembangunan di kawasan difokuskan pada
sepanjang 50 meter yang dilaksanakan pada Maret - rehabilitasi daerah irigasi seluas 2.650 ha. Kemudian
September 2021 dan progres saat ini mencapai 38,1 pada tahun ini dilakukan rehabilitasi irigasi seluas
persen. Sementara untuk rencana Pembangunan 54.514 ha dan peningkatan irigasi seluas 79.385 ha.
Jalan Akses TSTH sepanjang 5,7 Km akan dialokasikan
melalui usulan program Pemulihan Ekonomi Nasional Penguatan cadangan dan logistik pangan dalam
(PEN) yang masih dalam proses pembahasan dengan kaitannya dengan food estate di daerah ini dilakukan
Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu). dengan pengembangan lahan rawa untuk komoditas
padi, dengan perluasan lahan pertanian di Kabupaten
"Infrastruktur jalan kawasan sudah berjalan dengan Gunung Mas untuk komoditas singkong.
baik. Untuk jalan akses TSTH kami sudah ajukan
ke Dirjen Anggaran Kemenkeu untuk dilaksanakan Pada simulasi perhitungan yang dilakukan BPIW
melalui program PEN. Sedangkan untuk rencana Kementerian PUPR menunjukkan, pada 2023, produksi
pembangunan gedung riset, Ibu Dirjen Cipta Karya padi sebesar 825 ribu ton dapat memenuhi kebutuhan
Kementerian PUPR sudah bertemu dengan perwakilan beras bagi sekitar 7,5 juta penduduk per tahun.
BPPT, dan desainnya selesai akhir Juli atau Agustus Produksi padi tersebut dapat memenuhi kebutuhan
2021, setelah itu kami akan lelangkan pekerjaannya," pangan bagi Provinsi Kalimantan Tengah sekaligus
ungkap Menteri Basuki. provinsi lainnya di Pulau Kalimantan.

Oleh karena itu, diperlukan pembangunan infrastruktur


Program Food Estate di Kalimantan untuk mendukung produktivitas lahan agar jumlah
produksi padi dapat dioptimalkan. Adapun dukungan
Tengah dilaksanakan di Kota Palangkaraya
infrastruktur yang dibutuhkan berupa dukungan
Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten infrastruktur irigasi (rehabilitasi dan peningkatan
Kapuas dengan luas lahan potensial jaringan irigasi), peningkatan konektivitas melalui
mencapai 165.000 ha. Pada 2020 peningkatan kapasitas jalan, peningkatan sarana
pembangunan di kawasan difokuskan pada prasarana, serta peningkatan kualitas rumah tidak
rehabilitasi daerah irigasi seluas 2.650 layak huni (RTLH). (Redaksi)

ha. Kemudian pada tahun ini dilakukan


rehabilitasi irigasi seluas 54.514 ha dan
peningkatan irigasi seluas 79.385 ha.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 9


Wawancara

Pembangunan
Food Estate Mesti
Terintegrasi,
Demi Indonesia
Terlepas dari
Ancaman Krisis
Pangan

Sejumlah food estate sedang disiapkan oleh


Pemerintah, antara lain di Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, dan
Papua. Hal ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya
krisis pangan di Indonesia. Bagaimana pandangan
Bapak terhadap Pengembangan food estate
Ir. Ali Jamil, MP, Ph.D tersebut?
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian
Kementerian Pertanian
Di tengah tantangan peningkatan laju pertumbuhan
penduduk, alih fungsi lahan pertanian dan pandemi
COVID-19 sementara ketersediaan stok pangan
Pembangunan Food Estate yang tengah nasional harus dapat dipastikan cukup dan aman,
dilakukan pemeritah, diyakini bisa pengembangan food estate menjadi salah satu
membantu menjaga pertumbuhan kegiatan yang dipandang sangat relevan untuk
ekonomi nasional di masa pandemi dilaksanakan. Konsep pengembangan Food Estate
Covid-19 yang menekan laju dirancang melalui pendekatan aspek hulu dan hilir
perekonomian nasional. Sebab, Food dimana kegiatan penyediaan infrastruktur pertanian,
Estate bisa meningkatkan ketahanan irigasi, aplikasi teknologi pada aktifitas budidaya,
pangan pokok dalam negeri, penciptaan pengelolaan dan pemasaran hasil panen, penguatan
lapangan kerja, kegiatan usaha pertanian kelembagaan serta jaminan pasar (off-taker) harus
dan lainnya. Bagaimana idealnya dapat terlaksana dengan baik.
pembangunan Food Estate dilaksanakan,
Buletin Sinergi BPIW Kementerian PUPR Terkait hal ini, pengembangan Food Estate harus
telah melakukan wawancara dengan Ir. dilakukan melibatkan seluruh Kementerian/
Ali Jamil, MP, Ph.D, Dirjen Prasarana dan Lembaga dan stakeholder terkait dimana pelaksanaan
Sarana Pertanian Kementerian Pertanian. kegiatannya dilaksanakan secara sinergi yang
Berikut hasil wawancaranya. dikordinasikan oleh instansi setingkat Kementerian
koordinator.

10 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Ali Jamil memantau pengembangan Food Estate di Kalimantan Barat Sumber: Koleksi Pribadi

Selanjutnya konsep pengembangan food estate pola pendekatan yang berbeda disesuaikan dengan
dilakukan melalui pendekatan diversifikasi pertanian spesifikasi dan karakteristik wilayah masing-masing.
juga, komoditas yang dikembangkan tidak hanya fokus Terhadap lokasi lokasi yang memiliki karakteristik
pada komoditas tanaman pangan, namun sudah mulai tertentu tersebut, pemerintah pusat dan pemerintah
dikembangkan juga komoditas komoditas perkebunan daerah wajib melakukan pendampingan dan
(kelapa genjah), hortikultura (buah buahan dan pengawalan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,
sayuran) serta peternakan (ternak itik) yang dipandang sehingga lokasi wilayah tersebut ke depannya akan
mampu mendukung peningkatan nilai tambah dari bisa sejajar dengan lokasi lokasi/daerah yang sudah
pengembangan komoditas utama (tanaman pangan). lebih maju.
Melalui konsep pengambangan Food Estate ini
diharapkan Indonesia bisa terlepas dari ancaman krisis Dengan kehadiran food estate ini, kedepannya
pangan. pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri akan
seperti apa? Dapat dijelaskan juga untuk kondisi saat
Salah satu konsep pengembangan food estate yakni ini.
di Kalimantan Tengah menggunakan pendekatan
hulu-hilir yang diarahkan untuk membangun Diharapkan melalui program Food Estate, kedepannya,
sistem produksi pangan pertanian modern dan kebutuhan pangan nasional baik itu kebutuhan
berkelanjutan. Menurut Bapak, apakah pendekatan pokok dan stok cadangan pangan nasional dapat
hulu-hilir ini dapat diterapkan disemua lokasi food terpenuhi secara mandiri dari wilayah wilayah yang
estate di Indonesia? Ataukah masing-masing wilayah dikembangkan. Pemenuhan kebutuhan pangan,
memiliki keunikan tersendiri sehingga pendekatan dapat dipenuhi oleh wilayah/regional/propinsi
yang akan diterapkan juga berbeda? atau bahkan kabupaten masing masing yang sudah
dikembangkan kawasan food estatenya. Tidak perlu
Di era modernisasi saat ini, setiap pengembangan lagi mendatangkan beras dari lokasi/propinsi sentra
pertanian idealnya harus dilaksanakan secara beras seperti Jawa dan Sulawesi.
terintegrasi dari aspek hulu sampai dengan hilir yang
berbasiskan kawasan. Tentunya pada wilayah-wilayah Selanjutnya melalui dorongan untuk menciptakan
yang memiliki keunikan tersendiri akan dilakukan wilayah pengembangan kawasan secara mandiri,

SINERGI / Juli - Agustus 2021 11


Wawancara

jalan usaha tani dalam kondisi baik, selain itu aktivitas


budidaya pertanian memerlukan jaminan ketersediaan
air, sehingga kondisi infrastruktur irigasi mulai dari
bendung, jaringan irigasi primer sampai dengan
kwarter, pintu air dan infrastruktur pendukung irigasi
lainnya harus dapat dipastikan baik kondisinya.
Selanjutnya dalam upaya penyediaan tenaga kerja/
petani pelaksana kegiatan pada lokasi lokasi yang
belum ada petaninya, apabila dimungkinkan ada
kebijakan program transmigrasi, Kementerian PUPR
diharapkan dapat membantu dalam penyediaan
infrastruktur perumahan sederhana.

Kemudian, dukungan dari Pemerintah Daerah


diharapkan seperti apa?

Keterlibatan serta dukungan penuh dari Pemerintah


Daerah dapat diwujudkan melalui antara lain:
Ali Jamil turun langsung ke kawasan Food Estate
Sumber: Istimewa a.
Penyiapan regulasi di tingkat daerah yang fokus
mendukung kegiatan pengembangan Food Estate.
kelebihan stok pangan di wilayah tersebut dapat b. Dukungan ketersediaan SDM pemerintah di tingkat
digunakan membantu mencukupi stok cadangan daerah dalam mendukung kelancaran kegiatan
pangan nasional, bahkan lebih jauh kalau sudah program prioritas nasional.
surplus kita bias melakukan ekspor ke negara lain. c. Penyediaan SDM Petani/pengelola lahan pertanian
di masing masing wilayah yang menjadi lokus
Dalam pengembangan food estate tentunya pengembangan Food Estate.
membutuhkan sinergitas dan partisipasi banyak d. Pemerintah Daerah melakukan pendampingan,
pihak, termasuk Kementerian PUPR. Kalau dari pengawalan pelaksanaan kegiatan di masing
Kementerian PUPR, menurut Bapak dukungan yang masing lokasi
perlu diprioritaskan di food estate mana dan berupa e. Mensinergikan rencana kegiatan pembangunan
apa saja? pertanian di masing-masing daerah yang bersumber
dari dana APBD dengan program Food Estate.
Pengembangan Food Estate memerlukan keterlibatan f. Menjamin kemudahan perijinan bagi investor yang
instansi dan stake holder terkait, dikarenakan konsep akan bersinergi dalam pengembangan kawasan
pengembangan Food Estate adalah penanganan Food Estate. (Daris)
seluruh komponen kegiatan pada aspek hulu sampai
dengan hilir. Kunci keberhasilan program Food Estate
adalah kondisi ketersediaan infrastruktur pendukung
pengembangan pertanian dalam kondisi baik, dimana
Kementerian PUPR selaku instansi yang ditugaskan
untuk menyiapkan infrastruktur dapat bersinergi
dengan seluruh instansi/stake holder terkait.

Dalam mendukung efisiensi dan efektivitas usaha


pertanian dengan meminimalkan biaya usaha tani,
diperlukan antara lain infrastruktur jalan/jembatan,

12 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Segenap Keluarga Besar BPIW Kementerian PUPR

Selamat dan Sukses atas Dilantiknya

Ir. Rachman Arief Dienaputra, M.Eng


Sebagai Kepala BPIW Kementerian PUPR

Pelantikan Telah Dilakukan pada 13 Agustus 2021 oleh


Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan,
kesuksesan, dalam amanah dan pengabdiannya

SINERGI / Juli - Agustus 2021 13


Perspektif

Prof. Dr Nunung Nuryartono


Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Infrastruktur dan Food Estate : Dua sisi


mata uang yang tidak terpisahkan
Food Estate atau Kawasan Sentra Produksi Pangan yang merupakan salah satu strategi
implementasi Prioritas Nasional merupakan konsep pengembangan produksi pangan
yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, peternakan
bahkan kelautan dan perikanan serta kehutanan yang berada di suatu kawasan lahan
yang sangat luas, khususnya untuk memperkuat dan pemerataan cadangan pangan
nasional melalui pengembangan lumbung pangan di luar Jawa (Kementerian PPN/
Bappenas, 2021; Kementerian Pertanian, 2021).

S elain itu, tujuan dari dikembangkannya Food


Estate adalah untuk meningkatkan food security
dan food resilience, meningkatkan pendapatan
"Mendorong terjadinya keterpaduan/
koneksi antar wilayah yang lebih baik
dan kesejahteraan masyarakat di perdesaan serta
khususnya antara desa dan kota,"
menciptakan daerah-daerah pertumbuhan ekonomi
yang baru. Masterplan pengembangan Food Estate ini optimal. Pengembangan food estate pada komoditas-
menggunakan pendekatan Social-Ecological System komoditas pangan tertentu yang sesuai dengan
(SES) sebagai fondasi prinsip keberlanjutan, integratif, agroekologi dan permintaan pasar, disertai dengan
resilient, inklusif, serta maju dan modern. Selain kegiatan peningkatan nilai tambah di sektor hilir (agro-
intergrasi antar sektor, pengembangan Food Estate processing), selain dapat mendorong daya saing
juga memastikan integrasi hulu-hilir yang mencakup produk pangan namun juga mendorong terjadinya
tiga aspek utama, yaitu aspek geospasial, aspek pengembangan ekonomi wilayah setempat dan lebih
on-farm, dan aspek off-farm dapat berjalan secara lanjut lagi akan mendorong terjadinya keterpaduan/

14 SINERGI / Juli - Agustus 2021


koneksi antar wilayah yang lebih baik khususnya antara terutama di daerah rawan pangan. Salah satu
desa dan kota. rekomendasi yang diusulkan adalah perbaikan
sistem distribusi pangan perlu dilakukan untuk
Merujuk pada artikel “3 Reasons Why Food Estate Does menghindari terjadinya kelangkaan pangan yang
Not Answer Food Security and Nutrition Agenda” dari dapat mengakibatkan penimbunan oleh sekelompok
WRI-Indonesia yang diterbitkan pada bulan Januari konsumen dan kelangkaan bagi kelompok lain.
tahun 2021, dinyatakan bahwa: salah satu alasan
mengapa program food estate tidak mensasar agenda Belajar dari fakta tersebut, untuk mendukung
kebijakan ketahanan pangan dan gizi di Indonesia pengembangan food estate dan terintegrasinya hulu-
karena food estate tidak mensasar masalah distribusi hilir hingga distribusi pangan ke konsumen diperlukan
pangan di Indonesia. infrastruktur yang memadai. Pada prinsipnya,
infrastruktur mencakup dua kelompok kriteria yaitu
Artikel tersebut menyampaikan bahwa distribusi infrastruktur sosial seperti bank dan rumah sakit dan
pangan sudah lama menjadi masalah di Indonesia, infrastruktur fisik seperti jaringan air, listrik, jalan dan
dan kondisi ini semakin memburuk dengan adanya irigasi. Tulisan ini akan fokus pada bagaimana peran
pandemi COVID-19. Masalah dalam distribusi meliputi dari infrastruktur fisik seperti jalan dan irigasi dalam
biaya logistik yang tinggi, manajemen barang yang pengembangan food estate dan pencapaian agenda
lemah, dan rantai pasok yang panjang. Penelitian nasional untuk food security dan food resilience.
menunjukkan bahwa biaya logistik yang tinggi
memperparah masalah kemiskinan dan gizi, misalnya Analisis korelasi yag menghubungkan antara data
kasus tingginya biaya kebutuhan di Indonesia Timur indeks ketahanan pangan dan indeks infrastruktur tahun
karena biaya logistik. Selanjutnya, pada tahun 2019, 2018 dapat diperoleh gambaran bagaimana hubungan
Indeks Ketahanan Pangan Global menilai Indonesia antara infrastruktur dan ketahanan pangan. Dalam
memiliki masalah dalam infrastruktur pertaniannya, hal ini, indeks infrastruktur dibangun dari beberapa
termasuk infrastruktur untuk distribusi pangan. kriteria yaitu kondisi jalan, akses terhadap air minum
Lemahnya distribusi pangan dapat menyebabkan layak, sanitasi, dan listrik serta kondisi telekomunikasi
terjadinya kelangkaan pangan di berbagai daerah, (sinyal telepon dan internet). Gambar 1 korelasi berikut

Tabel Hubungan Indeks Ketahanan Pangan dan Indeks Infrastruktur Sumber: IPB

SINERGI / Juli - Agustus 2021 15


Perspektif

menunjukkan bahwa indeks infrastruktur memiliki Kondisi ini terutama dicapai dari dimensi ketersediaan
hubungan yang searah atau positif dengan indeks dan keterjangkauan. Hal ini antara lain karena Jawa
ketahanan pangan, artinya, semakin baik infrastruktur merupakan salah satu daerah penghasil pangan
yang tersedia, ketahanan pangan juga semakin baik. utama, sehingga apabila dibandingkan dengan
Selain itu, Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa daerah lain, ketersediaan pangan di Jawa dapat
sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia (46,65% dikatakan lebih baik. Dengan infrastruktur yang juga
dari 508 kabupaten/kota) memiliki indeks infrastruktur memadai serta sistem distribusi yang baik, maka aspek
dan indeks ketahanan pangan diatas rata-rata. Namun keterjangkauan di Pulau Jawa juga relative baik.
demikian, masih terdapat sekitar 72 kabupaten/kota

Tabel Hasil Analisis Regresi Sederhana Sumber: IPB

"Food estate sebagai sarana


Implikasi lebih lanjut bagi food estate sebagai sarana
untuk mencapai food security dan food untuk mencapai food security dan food resilience adalah
resilience," perlunya dibangun sistem yang terintegrasi mulai dari
produksi, distribusi hingga menjamin ketersediaan
(14,17%) yang memiliki indeks infrastruktur dan indeks
pasokan pangan di setiap kabupaten dan kota. Hal
ketahanan pangan dibawah rata-rata.
ini membutuhkan lebih dari sekedar pengembangan
logistik dan infrastruktur fisik untuk sistem distribusi, hal
Selanjutnya, dengan analisis regresi sederhana
ini juga menyiratkan pentingnya keterlibatan seluruh
diketahui bahwa indeks infrastruktur secara positif
pemangku kepentingan terkait. Dengan infrastruktur
dan signifikan mempengaruhi indeks ketahanan
yang lebih baik: 1) koneksi antara daerah produsen
pangan. Hal ini memberikan indikasi pentingnya
dan konsumen juga meningkat yang selanjutnya akan
infrastruktur dalam pengembangan food estate secara
mendorong integrasi daerah pedesaan sebagai basis
komprehensif termasuk aspek distribusi pangan
produksi pangan dengan daerah perkotaan; 2) memiliki
hingga ke konsumen.
potensi untuk meningkatkan ketahanan baik untuk
aspek produksi maupun konsumsi; 3) memungkinkan
Dengan mengambil contoh kasus di Pulau Jawa, data
daerah pedesaan untuk menarik investor internal dan
selama ini menunjukkan bahwa pusat-pusat produksi
eksternal.
pangan didukung oleh ketersediaan sumber daya
alam serta infrastruktur pertanian yang memadai,
dianataranya irigasi. Selain itu, dalam konteks
ketahanan pangan, sebagian besar kabupaten/
kota di Jawa masuk kedalam wilayah dengan indeks
ketahanan pangan yang tinggi (kelompok 5 dan 6).

16 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Keluarga Besar BPIW Kementerian PUPR

Mengucapkan
Dirgahayu ke-76
Republik Indonesia

Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh

SINERGI / Juli - Agustus 2021 17


Perspektif

Memperkuat Ketahanan
Pangan Nasional Melalui
Program Food Estate.
Kawal!
Oleh
Luhur Selo Baskoro, SE., MSE., MPP.
Subkoodinator Pengembangan Infrastruktur
Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Bidang I C
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I
BPIW Kementerian PUPR

Pangan merupakan hak asasi manusia yang juga merupakan salah satu dari kebutuhan
pokok manusia bersama dengan sandang dan papan yang wajib dipenuhi. Indonesia
sebagai negara dengan penduduk mencapai 272,2 juta jiwa di tahun 2021 (BPS, 2021) tentu
memiliki tantangan yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.
Ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19, di mana pemenuhan kebutuhan dasar rakyat
terkendala dengan melambatnya perputaran ekonomi nasional seakan mengganduli
langkah pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

D alam merespon tantangan tersebut pemerintah


terus mendorong kebijakan ketahanan pangan,
diantaranya melalui Undang-undang nomor 18 tahun
Upaya mencapai kedaulatan pangan
terkini diwujudkan dalam bentuk
2012 tentang Pangan yang mengartikan ketahanan pelaksanaan program pengembangan
pangan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi food estate di berbagai daerah
negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin
yang diharapkan menjadi lumbung
dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
pangan baru demi memenuhi urgensi
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, penyediaan bahan pangan nasional yang
keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup terus meningkat.
sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Definisi pangan dalam undang-undang ini adalah Dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,
segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati World Health Organization (WHO) mendefinisikan
produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan
maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai pangan. Ketersediaan pangan merupakan kemampuan
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, untuk memiliki sejumlah persediaan pangan yang
termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan diartikan
pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam sebagai kemampuan untuk memiliki sumber daya
proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan secara ekonomi maupun fisik untuk menjangkau
makanan atau minuman. bahan pangan bernutrisi.

18 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Sementara itu, pemanfaatan pangan adalah lahan yang ada diperkirakan mampu memenuhi
kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan kebutuhan beras hingga 7,5 juta jiwa di tahun 2023
dengan benar dan tepat secara proporsional. (BPIW, 2021).
Selain tiga komponen utama tersebut, The Food
and Agriculture Organization (FAO) menambahkan Memandang manfaatnya yang demikian besar, upaya
komponen keempat, yaitu stabilnya pemenuhan ketiga mencapai kedaulatan pangan terkini diwujudkan
komponen tersebut dalam kurun waktu yang panjang dalam bentuk pelaksanaan program pengembangan
sebagai ukuran ketahanan pangan di suatu negara. food estate di berbagai daerah yang diharapkan
Untuk itu, dalam rangka mencapai kedaulatan pangan, menjadi lumbung pangan baru demi memenuhi
Negara Indonesia menghadapi tantangan penyediaan urgensi penyediaan bahan pangan nasional yang terus
produksi pangan yang mencukupi, distribusi pangan meningkat.
yang merata di seluruh wilayah, peningkatan akses
pangan rakyatnya, serta pemanfaatan pangan yang Pelaksanaan Program Food Estate
optimal yang mempengaruhi kualitas hidup rakyat. Program Food estate merupakan konsep
pengembangan pangan yang dilakukan secara
Program ketahanan pangan yang didominasi oleh terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan
sektor pertanian dianggap menjadi sektor yang “paling peternakan di suatu kawasan. Program ini menjadi
dekat” dengan rakyat dalam hal memenuhi kebutuhan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-
pangan, penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan 2024 yang direncanakan dilaksanakan di lima provinsi
kualitas hidup masyarakat khususnya dalam masa yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan
pemulihan ekonomi (Isbah, Ufira, Iyan, Rita Yani, 2016). Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Sebagai gambaran, pada tahun 2021 lahan produksi di
Provinsi Kalimantan Tengah seluas 29.510 Ha dengan Dalam mendukung program prioritas
jumlah produksi padi sebesar 147.550 ton yang mampu food estate, Kementerian PUPR berupaya
memenuhi kebutuhan beras penduduk sebanyak 1,3 membangun dan mengembangkan
juta jiwa. infrastruktur terpadu dengan pendekatan
pengembangan wilayah untuk
Saat ini tingkat produktivitas padi di provinsi ini
hampir mencapai 3,5 ton/ Ha, namun dengan tingkat
mengoptimalkan efisiensi, kinerja, dan
produktivitas optimis 5 ton/ Ha pemanfaatan potensi manfaat infrastruktur itu sendiri.

Lokasi Lahan Program Food Estate di Provinsi Sumatera Utara Sumber: BPIW 2021

SINERGI / Juli - Agustus 2021 19


Perspektif

Lokasi Pelaksanaan Program Food Estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau Sumber: BPIW 2021
Beberapa lokasi sudah disiapkan dan mulai dikerjakan Pembangunan infrastrastruktur lainnya yakni di
secara paralel melibatkan koordinasi berbagai Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, dan
kementerian dan lembaga. Desain pengembangan Kabupaten Gunung Mas di Provinsi Kalimantan Tengah.
food estate ini dirancang untuk jangka panjang Lokasi rencana pengembangan program food estate
dan berkelanjutan berdasarkan pendekatan di Provinsi Sumatera Utara tersebar di Kabupaten
pengembangan wilayah, pendekatan integrasi sektor Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara,
dan sub sektor, pendekatan lingkungan berkelanjutan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Pakpak
dan pendekatan pemberdayaan masyarakat lokal. Bharat, dengan rencana pengembangan super
prioritas 1.000 di Blok 2 (Desa Ria-Ria, Kecamatan
Untuk itu, kerja sama antar pemangku kepentingan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan).
sangat diperlukan dalam hal penyediaan lahan,
peningkatan mutu dan produktivitas pertanian, Saat ini Kementerian Pertanian sebagai leader sedang
serta layanan infrastruktur produksi seperti air, listrik, membangun lahan pertanian hortikultura pada lahan
jalan, dan telekomunikasi, serta sarana prasarana seluas 215 Ha di Blok B yang telah diresmikan Presiden
pendukung lainnya. yang menjadi fokus pembangunan untuk tahun ini.
Komoditas yang dihasilkan yakni bawang merah,
Dalam mendorong program food estate ini Kementerian bawang putih dan, kentang dengan segala produk
PUPR berperan aktif dalam pembangunan fisik turunan dan olahannya.
diantaranya dalam menyediakan infrastruktur air
baku, irigasi, pengendali banjir, jalan dan jembatan. Sedangkan isu pengembangan kawasan food
Kemudian juga ada infrastruktur pelayanan dasar estate Sumatera Utara yang memerlukan dukungan
seperti air minum, air bersih, sanitasi, dan perumahan. infrastruktur PUPR khususnya pada lahan prioritas
Saat ini, ada empat kabupaten yang sudah dikerjakan adalah kebutuhan jalan akses dan jalan kawasan, serta
pembangunan infrastrukturnya yaitu Kabupaten kebutuhan penyediaan dan distribusi air.
Humbang Hasundutan di Provinsi Sumatera Utara.

20 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Pengelolaan komoditas pertanian di lokasi ini
dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian, khususnya
Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan,
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
sebagai leader dalam pelaksanaan di lapangan.

Beberapa isu strategis yang muncul dalam


pengembangan food estate di lahan eks-PLG ini
diantaranya kebutuhan penyediaan dan pengelolaan
irigasi dan air baku yang optimal dalam memenuhi
kebutuhan pertanian, serta kebutuhan dukungan
konektivitas jalan dan jembatan yang baik yang
mampu mengakomodasi lalu lintas logistik, bahan
baku, produksi, distribusi, maupun sumber daya
manusia. Selain itu juga muncul isu terkait peningkatan
infrastruktur sosial ekonomi di wilayah pengembangan,
dan pemenuhan kebutuhan perumahan beserta
sarana prasarananya.

Program food estate juga dilaksanakan di Kabupaten


Gunung Mas dengan singkong sebagai komoditas
unggulannya. Pengembangan program di lokasi ini,
sering disebut sebagai singkong estate yang dikelola
oleh Badan Cadangan Logistik Strategis, Kementerian
Pertahanan.
Lokasi Pelaksanaan Program Food Estate di Kabupaten
Gunung Mas
Sumber: Kementerian Pertahanan, 2021 Peran Kementerian Pertahanan berlandaskan
Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2021 tentang
Di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau,
Kebijakan Umum Pertahanan Negara yang memuat
pelaksanaan program food estate akan memanfaatkan
implementasi penguatan sistem pertahanan negara,
lahan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG)
kemampuan daya tangkal strategis, kemampuan
dengan potensi pengembangan total seluas 165.000
pertahanan nirmiliter, Undang-undang nomor 23
hektar (Kementerian PUPR, 2020). Lahan ini akan
tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
dimanfaatkan untuk penanaman komoditas padi dan
Nasional Untuk Pertahanan Negara yang mendorong
mengerahkan tenaga kerja lokal serta tenaga kerja dari
luar pulau Kalimantan.

Dari 165.000 hektar lahan tersebut, seluas 85.500 Dalam menyusun perencanaan
hektar diantaranya merupakan lahan fungsional yang pengembangan infrastruktur PUPR
sudah digunakan untuk produksi setiap tahunnya.
berbasis pengembangan wilayah di
Sedangkan sisa lahan sebanyak 79.500 Ha berupa
lokasi food estate, BPIW berkoordinasi
lahan potensial yang memerlukan pembersihan (land
clearing) serta upaya peningkatan lahan lainnya. dengan instansi di luar Kementerian
Sementara itu, dari 85.500 hektar lahan fungsional, PUPR seperti Kementerian Pertanian,
sekitar 28.300 hektar yang kondisi irigasinya baik dan Kementerian Pertahanan, dan Pemerintah
57.200 hektar lahan lainnya diperlukan rehabilitasi Daerah, serta unit organisasi (unor)
jaringan irigasi dan upaya peningkatan kondisi lahan
internal Kementerian PUPR.
lainnya.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 21


Perspektif

Foto udara sinkronisasi kegiatan tanam Kementerian Sumber: BPIW 2021


Pertanian dengan Sektor irigasi Kementerian PUPR
Kementerian PUPR mendorong
pengelolaan sumber daya nasional baik sumberdaya pemenuhan kebutuhan infrastruktur
alam, manusia, maupun sumberdaya buatan untuk ketahanan pangan berkoordinasi
kepentingan pertahanan negara. dengan berbagai instansi penanggung
jawab diantaranya melalui Forum Rapat
Komoditas singkong menjadi salah satu produk
pangan yang dipandang mampu menjadi cadangan
Koordinasi Keterpaduan Pembangunan
pangan, cadangan biomedis, dan cadangan energi Infrastruktur dan Pengembangan
dalam mendukung kedaulatan pangan nasional. Lokasi Wilayah (Rakorbangwil)
singkong estate di Kabupaten Gunung Mas memiliki
potensi pengembangan lahan seluas sekitar 31.046
hektar yang dibagi menjadi tiga blok pengelolaan
(Kementerian Pertahanan, 2021). Dibutuhkan perencanaan yang kuat dalam
mensinergikan pengembangan wilayah dengan kinerja
Lahan di lokasi ini sudah mulai dibuka dan dikerjakan berbagai pihak untuk memenuhi empat komponen
oleh Kementerian Pertahanan sejak tahun 2020, serta ketahanan pangan dan mewujudkan kedaulatan
penanaman sudah dilaksanakan sejak awal 2021. pangan nasional yang kuat. Penyusunan kebijakan
Direncanakan pada akhir tahun 2021 pabrik pengolahan teknis dan perencanaan pembangunan infrastruktur
singkong sudah dapat beroperasi dan awal tahun 2022 terpadu tersebut diwujudkan oleh Kementerian PUPR
panen perdana sudah dapat dicapai dan operasional melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
pabrik serta produksi sudah mulai dapat dilaksanakan. (BPIW).

Beberapa isu strategis yang muncul terkait singkong Dalam menyusun perencanaan pengembangan
estate ini diantaranya kebutuhan dukungan jalan akses infrastruktur PUPR berbasis pengembangan
utama (main road) dan jalan pengumpul (collecting wilayah di lokasi food estate, BPIW berkoordinasi
road) di dalam kawasan perkebunan, kebutuhan irigasi, dengan instansi di luar Kementerian PUPR seperti
air baku perkebunan dan pabrik, serta kebutuhan Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, dan
rumah khusus dan barak beserta sarana dan Pemerintah Daerah, serta unit organisasi (unor) internal
prasarananya yang layak. Kementerian PUPR.

Penguatan Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Pada pelaksanaan di lapangan, permasalahan seperti


PUPR Mendukung Food Estate sinergi penyediaan air dan masa tanam pertanian perlu
Dalam mendukung program prioritas food estate, diselesaikan. Demikian pula dengan dukungan jalan
Kementerian PUPR berupaya membangun dan yang baik untuk menghemat waktu distribusi produk
mengembangkan infrastruktur terpadu dengan dan logistik serta pergerakan pekerja yang akhirnya
pendekatan pengembangan wilayah untuk akan menurunkan biaya produksi dan menentukan
mengoptimalkan efisiensi, kinerja, dan manfaat harga produk pertanian yang layak.
infrastruktur itu sendiri.

22 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Pelaksanaan Konsultasi Regional Kementerian PUPR 2021

Pelaksanaan program prioritas food Sumber: BPIW 2021


estate ini perlu dikawal bersama dalam
rangka mencapai target yang ditentukan Dukungan Pembangunan Infrastruktur PUPR
dan memaksimalkan manfaatnya, serta Terhadap Pengembangan Food Estate
memperkuat kemandirian pangan Kementerian PUPR mendorong pemenuhan kebutuhan
nasional seperti yang dicita-citakan. infrastruktur ketahanan pangan berkoordinasi dengan
berbagai instansi penanggungjawab diantaranya
melalui Forum Rapat Koordinasi Keterpaduan
Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan
Konektivitas yang baik juga akan memudahkan Wilayah (Rakorbangwil) Bidang Pekerjaan Umum dan
ekspansi pemasaran produk bahkan hingga ke Perumahan Rakyat, Februari lalu.
provinsi tetangga maupun outlet pemasaran ke luar
Pulau Kalimantan. Selain sinkronisasi di lapangan, Dalam pertemuan tersebut diidentifikasi isu
harmonisasi dokumen masing-masing pihak terkait strategis food estate terkait infrastruktur diantaranya
juga menjadi aspek penting dalam pengembangan kebutuhan untuk meningkatkan dan mempertahankan
wilayah khususnya dalam mendorong program ketersediaan air di tingkat usaha tani sebagai suplesi air
prioritas nasional ini. irigasi untuk komoditas tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan dan peternakan melalui rehablitasi
Penyelarasan perencanaan antar K/L diantaranya jaringan irigasi, pengembangan sumber daya air, dan
diwujudkan melalui sinergi rencana pembangunan pembangunan embung pertanian serta peningkatan
infrastruktur sarana prasarana permukiman di fungsi jaringan irigasi pada irigasi tersier melalui
Kementerian PUPR dengan Rencana Teknis Satuan kegiatan rehabilitasi dan peningkatan fungsi saluran
Permukiman (RTSP) Kementerian Desa, Pembangunan (terbuka/tertutup).
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam hal
penyediaan kebutuhan perumahan layak pekerja Berikutnya muncul juga isu mengenai kebutuhan
sektor pertanian dan perkebunan. konektivitas berupa jalan akses, jalan dalam kawasan
pertanian, maupun dukungan kualitas jalur logistik
Koordinasi serupa juga dibutuhkan terhadap dokumen logistik yang baik. Beberapa penanganan yang sudah
Rencana Induk Program Food Estate yang saat ini dilakukan sejak tahun 2020 dan direncanakan hingga
disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan 2024 diantaranya program penyelesaian sisa target 46
Nasional (Bappenas), rencana induk maupun rencana bendungan, pembangunan bendungan baru, embung,
aksi Kementerian Pertanian, serta Grand Design revitalisasi danau dan penanganan situ.
Pengelolaan Cadangan Pangan Strategis untuk
Pertahanan Negara dari Kementerian Pertahanan, Penyediaan air baku, pembangunan dan penanganan
dengan Rencana Induk Pengembangan Infrastruktur irigasi dan rawa, serta pengendalian daya rusak
PUPR yang sedang disusun. khususnya banjir juga menjadi perhatian Kementerian
PUPR yang disepakati dalam forum. Dukungan
infrastruktur konektivitas juga telah dan terus
diupayakan dalam mendukung major project ini.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 23


Perspektif

BPIW juga berkoordinasi dengan unor dan Biro yang dicita-citakan. Selain pembangunan fisik di
Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri lapangan, implementasi pelaksanaan perencanaan
dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur terpadu perlu dijaga dari
infrastruktur dari K/L lain dan kesiapan teknis sisi timing operasional dan pemanfaatannya.
pembangunan melalui penajaman di forum Konsultasi
Regional (Konreg) maupun Rapat Kerja Teknis Infrastruktur harus terbangun tepat waktu dan
(Rakertek). termanfaatkan secara optimal seiring dengan kinerja
stakeholders lain agar tidak mangkrak. Oleh karena itu,
Melalui forum ini, dilakukan pendalaman urgensi food sinkronisasi perencanaan dan implementasi kegiatan
estate dalam pengembangan wilayah dan kesiapan serta monitoring dan evaluasi kedua aspek tersebut
teknis pembangunan diantaranya berupa ketersediaan perlu terus dilaksanakan oleh semua pihak, dan
lahan, dokumen kelayakan, kesiapan pendanaan, serta Kementerian PUPR melalui BPIW memiliki potensi
readiness criteria lainnya. Output dari pembahasan untuk menjadi konduktor di dalam proses tersebut.
tersebut diantaranya berupa program dan kegiatan
pembangunan dan pengembangan infrastruktur PUPR Dengan berjalannya keterpaduan perencanaan dan
yang diproyeksikan mampu menjawab permasalahan pembangunan fisik infrastruktur PUPR berbasis
di lapangan dan memberikan dukungan optimal pengembangan wilayah dan sinergi yang baik antar
terhadap program food estate. pemangku kepentingan, pemenuhan kebutuhan
pangan nasional, pengurangan impor, serta
Beberapa program dan kegiatan pembangunan peningkatan ekspor komoditas pangan bukan lagi
infrastruktur PUPR tahun anggaran 2022 yang menjadi mimpi yang mustahil dicapai.
disepakati dalam mendukung food estate di
Provinsi Sumatera Utara diantaranya penyediaan
air baku kawasan food estate Kabupaten Humbang
Hasundutan, pembangunan jaringan perpipaan Blok
2 Humbang Hasundutan, pembangunan jalan akses Referensi
dan jalan dalam kawasan serta jembatan pertanian di 1. bps.go.id, 2021, “Jumlah Penduduk Pertengahan
Humbang Hasundutan. Tahun (Ribu Jiwa), 1960-2021”, diunduh pada
tanggal 22 Juli 2021, dari https://www.bps.
Sementara itu beberapa program dan kegiatan go.id/indicator/12/1975/1/jumlah-penduduk-
yang disepakati untuk Provinsi Kalimantan Tengah pertengahan-tahun.html
diantaranya rehabilitasi dan peningkatan jaringan 2. e-monitoring PUPR, 2021, http://emonitoring.pu.go.
irigasi rawa, pembangunan pintu air, saluran id/, Juni 2021
pembuang, peningkatan jalan dan jembatan kawasan, 3. Isbah, Ufira, Iyan, Rita Yani, 2016, “Analisis Peran
peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA), Sektor Pertanian Dalam Perekonomian Dan
peningkatan kualitas rumah, dan pembangunan rumah Kesempatan Kerja Di Provinsi Riau”, Jurnal Sosial
khusus untuk petani, di lokasi eks-PLG. Untuk Lokasi Ekonomi Pembangunan , 2017, https://jsep.ejournal.
singkong estate di Gunung Mas, beberapa kegiatan unri.ac.id/index.php/JSEP
telah disepakati diantaranya pembangunan saluran 4. Kementerian Pertahanan, 2021, “Bahan Informasi
pembuang dan pembangunan jalan akses menuju Kepala PCLS mengenai Perkebunan Singkong
perkebunan (sikonreg PUPR, 2021). Cadangan Logistik Strategis di Kalimantan Tengah,
4 Juni 2021”, Jakarta.
Kesimpulan dan Rekomendasi 5. Kemeterian PUPR, 2020, “Bahan Informasi Menteri
Pelaksanaan program prioritas food estate ini perlu PUPR dalam Rapat Koordinasi dengan Kemenko
dikawal bersama dalam rangka mencapai target yang Marinves, 11 Juni 2020”, Jakarta.
ditentukan dan memaksimalkan manfaatnya, serta 6. Kementerian PUPR, 2021, “Hasil Pembahasan”,
memperkuat kemandirian pangan nasional seperti sikonreg.pu.go.id

24 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Segenap Keluarga Besar BPIW Kementerian PUPR

Selamat dan Sukses atas Dilantiknya


Dr.Ir. Hari Suko Setiono, M.Eng.Sc
Sebagai Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I

Pelantikan Telah Dilakukan pada 13 Agustus 2021 oleh


Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Semoga Sukses dalam Menjalankan Amanah yang Diberikan

SINERGI / Juli - Agustus 2021 25


Warta BPIW

A da kabar baik bagi masyarakat di kawasan timur


Indonesia. Ya, saat ini pemerintah berencana
membangun Istana Negara di Jayapura, Papua.
Pembangunan Istana Negara tersebut merupakan
tindak lanjut dari pertemuan Presiden Joko Widodo
dengan 61 tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh
agama Papua pada 9 Oktober 2019 lalu. Kepala
Pusat Pengembangan infrastruktur PUPR Wilayah
III BPIW Kementerian PUPR Manggas Rudy Siahaan
mengatakan, pembangunan Istana Negara termasuk
dalam klasifikasi bangunan khusus, sebagaimana yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Kota Jayapura pada siang hari dan Perumahan Rakyat Nomor 45/PRT/M/2007
Sumber: Istimewa Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.

“Oleh karena itu diperlukan pendekatan khusus seperti


pembagian zona keamanan dalam pembangunannya

Papua akan termasuk infrastruktur pendukung, sehingga protokol


keselamatan Presiden tetap terjaga serta zona

Miliki Istana
pengaruhnya ke lingkungan agar dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat Papua,” ujar Rudy saat
memberikan paparan pada Rapat Koordinasi Rencana

Negara, Icon Pembangunan Istana Negara di Papua, Rabu, 28 Juli


2021.

Pengembangan Rapat yang digelar Kementerian Koordinator Bidang

Kawasan Timur
Politik, Hukum, dan Keamanan ini dilaksanakan melalui
Video Conference. Menurut Rudy pembangunan Istana
Negara seluas 10 ha tersebut merupakan pengungkit
perekonomian dan kesejahteraan rakyat Papua dan
memberikan dampak sebagai icon nasional pada
pengembangan kewilayahan di Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) Jayapura dan sekitarnya.
Beragam upaya dilakukan pemerintah
untuk mewujudkan pemerataan Namun luas lahan 10 ha tersebut terasa kurang dan
pembangunan di seantero negeri. disesuaikan dengan kebutuhan luas sesuai dengan
Salah satunya memacu percepatan kepentingan Presiden. Sehubungan dengan hal itu,
pembangunan di Papua, diantara sudah terbit SK KLHK No. 351/2020 tentang Izin Pinjam
pembangunan jalan Trans Papua, Pakai Kawasan Hutan (IPPK) untuk Istana Kepresidenan
sarana olahraga untuk Pekan Olahraga dengan luas 52,53 ha.
Nasional (PON), jembatan, Pos Lintas
Batas Negara (PLBN). Selain itu, ada juga Dijelaskannya juga perencanaan utama pada
rencana pembangunan Istana Negara. pembangunan Istana Negara meliputi tiga zona
Hadirnya Istana negara diharapkan dapat dalam Kawasan Istana Negara yaitu zona inti dengan
semakin memacu pembangunan di Pulau radius sekitar tiga kilometer, zona pendukung dengan
Cendrawasih ini radius sekitar 10 Km dan zona pengaruh sekitar 17-20

26 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Kota Jayapura pada malam hari Sumber: Istimewa

Km. “Ketiga zona ini akan menjadi area khusus yang sudah memiliki enam Istana Kepresidenan yakni Istana
perlu diatur pengembangannya terutama dari segi Negara Jakarta, Istana Merdeka Jakarta, Istana Cipanas
infrastrukturnya,” ucap Rudy. Kementerian PUPR kata Jawa Barat, Istana Bogor Jawa Barat, Istana Yogyakarta,
Rudy telah memberi dukungan infrastruktur pada dan Istana Tampak Siring Bali.
lokasi di sekitar rencana pembangunan Istana Negara
yakni Kawasan Perbatasan Skouw dan Kota Baru Kegiatan yang dimoderatori Kolonel Sugeng dari
Jayapura. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan ini diikuti para pejabat dari berbagai
Dikatakannya juga kolaborasi bersama antar instansi. Dari Kementerian PUPR antara lain diikuti
Kementerian/Lembaga termasuk TNI-Polri dan Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Kepala Subdit
pemerintah daerah merupakan kunci dalam Pengadaan Tanah Ditjen Bina Marga Sri Sadono, dan
pengembangan wilayah yang komprehensif, efisien Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III
dan efektif, sehingga pembangunan infrastruktur C BPIW Doedoeng Zenal Arifin.
saling sinkron dan terintegrasi pada pembangunan
tersebut. Sedangkan dari instansi terkait antara lain dihadiri oleh
Staf Ahli Menteri PPN/ Bappenas Bidang Pemerataan
Jarak dari Istana Negara di Papua ini menuju Jembatan dan Kewilayahaan Oktorialdi, Direktur Pengembangan
Youtefa sekitar 12 km dari dan sekitar 18 Km menuju Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Pelabuhan Jayapura. Sedangkan jarak Istana Negara Kreatif Wawan Gunawan, dan Staf Ahli Bidang Politik,
menuju Kompleks Istora Papua Bangkit sekitar 34 km Hukum, dan Keamanan Kementerian Luar Negeri Tri
dan sekitar 34 km menuju PLBN Skouw. Tharyat. Selain itu juga diikuti perwakilan dari Kasad
TNI, Mabes Polri, Kodam XVII Cendrawasih, dan Polda
Istana Negara di Papua ini akan menjadi Istana Papua. (Hendra/infobpiw)
Kepresidenan yang ketujuh. Sebelumnya Indonesia

Zoom meeting untuk


perubahan Papua
Sumber: Dokumentasi BPIW

SINERGI / Juli - Agustus 2021 27


Info Pengembangan Wilayah

Gedung SKOUW Sumber: BIrkom PUPR

Percepatan Pembangunan
Kawasan Perbatasan sebagai
Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Oleh
Sri Murdiati Rin Permata Sari
Jafung Perencana Ahli Pertama
Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah III C
Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah III
BPIW Kementerian PUPR
Kawasan perbatasan telah memasuki era paradigma baru, kawasan yang dulunya
terpinggirkan dan sering luput dari perhatian pemerintah, sejak tahun 2015 dengan
adanya Nawacita Presiden RI butir ke-3 yaitu “Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”
mengubah fokus pembangunan kawasan perbatasan menjadi serambi terdepan yang
merupakan cerminan/wajah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta
etalase bangsa sehingga perlu dikembangkan dan dibangun.

Instruksi untuk pengembangan dan pembangunan


kawasan perbatasan kemudian berlanjut dengan
dikeluarkannya Inpres No. 6 tahun 2015 tentang
Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk,
Motaain, dan Skouw.

Percepatan Pembangunan Tujuh Pos Lintas Batas Menindaklanjuti arahan-arahan tersebut,


Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang Kementerian PUPR bersama dengan Kemenko
di Kawasan Perbatasan; Perpres No.3 tahun 2016, Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri,
Perpres No 58 tahun 2017, dan Perpres No 56 tahun
2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Pengembangan kawasan perbatasan
Nasional; Arahan Presiden 14 Maret 2017 pada Rapat diarahkan untuk dapat menjadi halaman
Terbatas Mendorong Percepatan Pembangunan Pusat depan negara yang berfungsi sebagai
Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sekitar PLBN; Inpres
garda terdepan, pintu gerbang aktivitas
No. 1 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11
ekonomi dan perdagangan dengan
Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana
Penunjang di Kawasan Perbatasan; dan Inpres No.1 negara tetangga.
tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan

28 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, perbatasan saling bersinergi untuk melakukan
Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, pengembangan dan pembangunan di kawasan
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian BUMN, perbatasan, khususnya 38 Pusat Kegiatan Strategis
Sekretariat Kabinet, BNPP, Kementerian Perindustrian, Nasional (PKSN) yang merupakan kawasan perkotaan
Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, yang ditetapkan untuk mendorong pengembangan
Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo, kawasan perbatasan negara (PP No. 13 tahun 2017 dan
Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan RPJMN 2020-2024) dan 18 Pos Lintas Batas Negara
Perikanan, Kementerian Desa PDTT, Kementerian (PLBN) gelombang 1 dan gelombang 2 (Inpres No.6
Koperasi UMKM dan Pemerintah Daerah di kawasan tahun 2015 dan Inpres No.1 tahun 2019).

Sebaran 38 Pusat Kegiatan Strategis Nasional 2020-2024 Sumber: PP No.13 tahun 2017 dan RPJMN 2020-2024

Sebaran 18 lokasi PLBN Tahap 1 dan II Sumber: Inpres No.6 tahun 2015 dan Inpres No.1 tahun 2019

SINERGI / Juli - Agustus 2021 29


Info Pengembangan Wilayah

penting antara lain sebagai wajah terdepan NKRI,


Sebagai dukungan dan pengembangan pemerkuat postur HANKAM, minimalisir kegiatan
di kawasan perbatasan, pada tahun illegal, sentra ekonomi masyarakat perbatasan dan
2015-2020 Kementerian PUPR telah gerbang internasional ekspor-impor.
selesai membangun tujuh PLBN tahap I
Sebagai dukungan dan pengembangan di kawasan
(PLBN Entikong, PLBN Aruk, PLBN Nanga
perbatasan, pada tahun 2015-2020 Kementerian
Badau, PLBN PLBN Motaain, PLBN
PUPR telah selesai membangun tujuh PLBN tahap
Motamasin, PLBN Wini, PLBN Skouw) I (PLBN Entikong, PLBN Aruk, PLBN Nanga Badau,
yang meliputi zona inti, zona sub inti, PLBN PLBN Motaain, PLBN Motamasin, PLBN Wini,
pendukung serta sarana dan prasarana PLBN Skouw) yang meliputi zona inti, zona sub inti,
penunjang. pendukung serta sarana dan prasarana penunjang.
Sedangkan untuk pembangunan 11 PLBN tahap II
Kementerian PUPR telah selesai membangun PLBN
Sota yang berada di Provinsi Papua sedangkan untuk
Dukungan Kementerian PUPR 10 lainnya dalam proses persiapan dan pembangunan.
Kawasan perbatasan memiliki arti strategis dan Selain itu, sebagai dukungan dalam pengembangan
kompleksitas tersendiri baik di sisi pertahanan perekonomian, kesejahteraan dan pertahanan
keamanan, sosial budaya, serta ekonomi. Maka dari itu keamanan Kementerian PUPR juga membangun
pengembangan kawasan perbatasan diarahkan untuk infrastruktur lainnya di kawasan perbatasan seperti
dapat menjadi halaman depan negara yang berfungsi jalan paralel dan akses perbatasan, intake air baku,
sebagai garda terdepan, pintu gerbang aktivitas pengaman pantai, prasarana infrastruktur permukiman,
ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. dan rumah khusus perbatasan.
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) sendiri memiliki arti

Penyusunan Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi


Sumber: Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara

30 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Pembangunan tidak berhenti pada zona inti di PLBN Menteri Koordinator bidang Perekonomian diminta
saja, sesuai dengan amanat dari Presiden RI pada Presiden untuk dapat mengkoordinir pelaksanaan
Ratas 14 Maret 2017 untuk mendorong percepatan arahan Presiden tersebut dan setelah proses panjang
pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi pembahasan Rancangan Inpres, Masterplan, dan
baru di sekitar PLBN, bahwa pembangunan perlu Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Ekonomi
dilanjutkan dengan pembangunan zona pendukung di Kawasan Perbatasan pada 11 Januari 2021
dan memperlancar jalur konektivitas, selain itu dikeluarkanlah Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan
sistem pengelolaan kawasan perbatasan yang lebih Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan
terintegrasi juga perlu disiapkan sehingga kawasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
sekitar PLBN dapat dikembangkan sebagai pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi baru. Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kementerian PPN/ Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw
Bappenas, Kementerian PUPR dan Badan Nasional Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan
Pengelola Perbatasan (BNPP) telah menyusun Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk,
Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Motaain, dan Skouw merupakan langkah pemerintah
sekitar kawasan PLBN baik di tujuh PLBN tahap 1 dan dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan
11 PLBN tahap 2. ekonomi dan peningkatan kesejahteraan dengan tiga
lokasi perbatasan tersebut sebagai pilot project.
Selanjutnya pada 22 Oktober 2018 dalam pembahasan
terkait kawasan perbatasan, Sekretariat Kabinet Tujuan percepatan pembangunan ekonomi tersebut
mengusulkan yakni sekaligus untuk pengesahan hasil antara lain:
masterplan perlu disiapkan untuk Intruksi Presiden. 1. Terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru
di kawasan perbatasan negara
Sesuai dengan surat Sekretariat Kabinet kepada 2. Penyerapan tenaga kerja di kawasan perbatasan
Menteri Koordinator bidang Perekonomian tanggal 2 negara terutama masyarakat lokal dan masyarakat
Juni 2020 perihal Penyampaian Risalah Arahan Presiden yang terdampak Covid-19
pada Rapat Internal tentang Pembangunan Ekonomi di 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan
Kawasan Perbatasan Negara, bahwasannya Presiden perbatasan negara, dan
menyetujui untuk dilakukan pembangunan ekonomi 4. Pemerataan pembangunan dan ekonomi di kawasan
di Kawasan perbatasan negara Aruk, Motaain, dan perbatasan negara.
Skouw, agar pimpinan K/L fokus pada penyempurnaan
regulasi, market intelligence dan penyederhanaan Dalam Inpres 1 Tahun 2021 mengamanatkan kepada
komoditas utama. K/L untuk melaksanakan dan menyelesaikan program
kegiatan percepatan pembangunan ekonomi pada
Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Kawasan perbatasan negara di Aruk, Motaain, dan
Skouw yang tercantum sesuai dengan Konsep
Pembangunan Ekonomi pada Kawasan
Percepatan Pembangunan Ekonomi pada masing-
Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan
masing Masterplan yang telah disusun (Aruk oleh
Skouw merupakan langkah pemerintah BNPP, Motaain oleh Bappenas, dan Skouw oleh BPIW
dalam mewujudkan percepatan Kementerian PUPR) dan dikaji kembali.
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan dengan tiga lokasi
perbatasan tersebut sebagai pilot project.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 31


Info Pengembangan Wilayah

Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi di


Kawasan Perbatasan Negara Aruk
Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat
mewakili kawasan perbatasan negara di Kalimantan.
Deleniasi kawasan perencanaan untuk Kawasan
Perbatasan Negara Aruk terdiri dari 4 kecamatan
dan 35 desa di Kabupaten Sambas, yaitu: Kecamatan
Paloh (8 Desa), Kecamatan Sajingan Besar (5 Desa),
Kecamatan Sejangkung (12 Desa), dan Kecamatan
Galing (10 Desa) dengan luas sebesar 2.672,71 km2. Isu
strategis kawasan adalah mendorong sektor unggulan
di Kawasan Perbatasan Negara Aruk, dengan sektor
unggulannya meliputi pertanian (padi), perkebunan
(lada, kelapa, jeruk), perikanan dan pariwisata. Rencana
pengembangan ekonomi yaitu mewujudkan Kawasan
Perbatasan Negara Aruk sebagai pusat produksi
peningkatan hasil dan pemasaran dari pertanian,
perkebunan, perikanan dan pariwisata.

Deleniasi Kawasan Perbatasan Negara Aruk


Sumber: Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di
Kawasan Perbatasan Negara Aruk, 2018

Konsep Pengembangan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara Aruk


Sumber: Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Aruk, 2018

32 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi di
Kawasan Perbatasan Negara Motaain

Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tengara timur


mewakili kawasan perbatasan negara di Nusa
Tenggara. Deleniasi kawasan perencanaan meliputi
Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN) Atambua,
(Atambua Kota, Atambua Selatan, dan Atambua
Barat), PLBN Motaain dan tujuh Lokpri di sekitarnya
terutama Tasifeto Barat dan Tasifeto Timur dan lokasi
pengembangan kawasan PLBN di Kabupaten Belu
dengan luas 1.284,94 km2.

Isu strategis kawasan adalah mendorong sektor


unggulan di Kawasan Perbatasan Negara Motaain
yaitu pengembangan peternakan sapi dan pertanian.
Dibutuhkan dukungan sarana berupa penyediaan
air bersih, sistem transportasi dan logistik, sistem
perdagangan online (e-commerce). Rencana
pengembangan ekonomi yaitu mewujudkan Kawasan
Perbatasan Negara Motaain sebagai pusat pelayanan
Deleniasi Kawasan Perbatasan Negara Motaain dan pusat distribusi barang dan jasa yang berbasis
Sumber: Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan pertanian dan peternakan terpadu.
Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Motaain, 2017

Isu strategis kawasan


adalah mendorong
pengembangan sektor
pertanian, perikanan dan
pariwisata di Kawasan
Perbatasan Negara Skouw.
Dibutuhkan dukungan
infrastruktur kelistrikan,
pengembangan pusat-
pusat perdagangan
serta penataan kawasan
pariwisata.

Konsep Pengembangan Ekonomi Kawasan


Perbatasan Negara Motaain
Sumber: Dokumen Masterplan Percepatan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan
Perbatasan Negara Motaain, 2017

SINERGI / Juli - Agustus 2021 33


Info Pengembangan Wilayah

Konsep Percepatan Pembangunan Ekonomi di


Kawasan Perbatasan Negara Skouw
Kota Jayapura, Provinsi Papua mewakili kawasan
perbatasan negara di Papua. Deleniasi kawasan
perencanaan terdiri dari dua distrik dan delapan
Kampung dan tiga Kelurahan, yaitu Distrik Muara
Tami (lima Kampung dan tiga Kelurahan), Distrik
Abepura (tiga Kampung) di Kota Jayapura dengan luas
718,1 km2. Isu strategis kawasan adalah mendorong
pengembangan sektor pertanian, perikanan dan
pariwisata di Kawasan Perbatasan Negara Skouw.

Dibutuhkan dukungan infrastruktur kelistrikan,


pengembangan pusat-pusat perdagangan
serta penataan kawasan pariwisata. Rencana
Deleniasi Kawasan Perbatasan Negara Skouw pengembangan ekonomi yaitu mewujudkan Kawasan
Sumber: Dokumen Masterplan Percepatan Perbatasan Negara Skouw sebagai pusat pertumbuhan
Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan baru berbasis pada pengembangan klaster pangan
Negara Skouw, 2018 dan sabuk wisata perbatasan

Konsep Pengembangan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara Skouw


Sumber:Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Skouw, 2018

34 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Rincian program/kegiatan Kementerian/Lembaga pada Lampiran Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan
Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw

Sumber: Lampiran Inpres 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan
Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw

Sumber :
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Peraturan Presiden RI No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2020-2024
Instruksi Presiden (Inpres) No. 6 tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh Pos Lintas Batas Negara
Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan
Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pambangunan 11 (Sebelas) Pos Lintas Batas
Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang Dikawasan Perbatasan
Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan
Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Aruk, 2018
Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Motaain, 2017
Dokumen Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara Skouw, 2018

SINERGI / Juli - Agustus 2021 35


Sorot

Infrastruktur PUPR sebagai Katalisator


Kebanggaan Terhadap Tanah Air, Seperti
Apa Wujudnya?
Oleh
Akhyar Farizal, ST. M.Eng
Subkoordinator Data Informasi Bagian Hukum, Kerja Sama, dan
Komunikasi Publik BPIW Kementerian PUPR/ Generasi Muda
BPIW PUPR Angkatan 2010
Karya Tulis ini adalah Juara 1 pada Lomba Karya Tulis Populer dalam rangka
Peringatan HUT RI ke - 76 yang diselenggarakan Kementerian PUPR

Infrastruktur di Indonesia khususnya pada era tidak harus secara langsung mengintervensi nilai
pemerintahan Bapak Joko Widodo telah menjadi sektor indikator ekonomi akan tetapi harus mampu secara
utama yang difokuskan dalam rangka meningkatkan langsung dan signifikan merespon nilai kebutuhan dari
konektivitas dan merangsang pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
pelbagai wilayah tanah air. Pembangunan Infrastruktur
yang terkait dengan Pekerjaan Umum dan Perumahan Hal yang menjadi pertanyaan mendasar adalah apakah
Rakyat terus mengalami peningkatan dan tersebar di infrastruktur yang dibangun di negara Indonesia ini
seluruh Indonesia. mampu memberikan rasa kebanggaan bagi warganya?.
Tentu ada berbagai parameter yang bisa digunakan
Berdasarkan neraca infrastruktur Sumber Daya Air untuk dapat menangkap isu tersebut. Perwujudan
tahun 2021 (data.pu.go.id per tanggal 14/8/2021) rasa bangga terhadap infrastruktur seharusnya dapat
diperoleh capaian pembangunan 232 bendungan, 505 menjadi fokus perhatian karna berkaitan dengan asas
bendung dan 2.795 embung. Selain itu sesuai dengan kebermanfaatan terhadap infrastruktur yang dibangun.
neraca infrastruktur Bina Marga tahun 2021 telah dicapai Hal lain yang perlu menjadi indikator didalam
3.197 jalan nasional sepanjang 47.090 km, dan 19.114 pembangunan infrastruktur adalah wujud keterlibatan
jembatan nasional sepanjang 527.319 m. Beberapa masyarakat sehingga tumbuh rasa kebanggaan
data tersebut dapat dijadikan sebagai informasi yang terhadap tanah air.
merepresentasikan bahwa pembangunan infrastruktur
secara nyata dilakukan untuk dapat menumbuhkan Infrastruktur sesungguhnya dapat dijadikan sebagai
perekonomian. katalisator mewujudkan rasa kebanggaan masyarakat
terhadap tanah airnya. Langkah konkrit yang dapat
Infrastruktur yang dibangun terkadang tidak langsung dilakukan antara lain telah dinyatakan oleh Bapak
diapresiasi secara positif oleh masyarakat. Ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR),
beberapa pemikiran pesimis yang beranggapan bahwa Basuki Hadimuljono yang menegaskan bahwa
pembangunan infrastruktur yang dilakukan hanya pembangunan infrastruktur dan bangunan tidak
menambah hutang negara, tidak efektif atau bahkan hanya harus memenuhi aspek teknis konstruksi dan
membebani anggaran dan belanja negara. Seyogyanya aspek fungsional, namun juga memperhatikan aspek
secara prinsip, pembangunan infrastruktur tidak estetika yang bersumber dari seni dan kearifan budaya
semata-mata berorientasi pada pusat pertumbuhan lokal. Sentuhan seni dalam infrastruktur dan bangunan
tapi berorientasi pada pusat kehidupan. Dimana ada Gedung akan memberi nilai tambah, membangun
kehidupan disitu harus ada infrastruktur. Pemikiran ikatan sosial dengan penggunanya, serta memperkuat
tersebut seharusnya dapat menjadi pencerahan bagi rasa memiliki dan kebanggaan terhadap infrastruktur.
kita bahwa pembangunan infrastruktur memang Kementerian PUPR telah melakukan pekerjaan

36 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Penulis, Akhyar Farizal (kanan) saat berdialog dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) setelah dinyatakan
sebagai Pemenang I Lomba Karya Tulis, pada peringatan HUT RI, di Aditorium PUPR, Selasa, 17 Agustus 2021
Sumber: Dokumentasi BPIW

infrastruktur yang merepresentasikan hal tersebut untuk membangun kawasan IKN yang ideal di negara
antara lain 1) pembangunan Jembatan Youtefa di Indonesia tercinta. Kontribusi tersebut merupakan
Papua, 2) penataan kawasan Labuan Bajo di Nusa suatu energi yang luar biasa yang perlu dikelola
Tenggara Timur, 3) penataan Saribu Rumah Gadang secara berkelanjutan di dalam proses pembangunan
di Sumatera Barat, dan 4) pembangunan underpass di infrastruktur di Indonesia.
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kementerian PUPR memiliki program pengembangan
Hal yang menarik dari pernyataan Bapak Basuki infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah (PISEW).
Hadimuljono dalam konteks yang lebih luas bahwa Program tersebut bertujuan meningkatkan
sesungguhnya pertimbangan aspek yang bersifat non pengembangan sosial ekonomi wilayah berbasis
fisik dapat memberikan nilai tambah dari pembangunan pada potensi sumberdaya lokal untuk mengurangi
suatu infrastruktur. Dalam hal ini, skenario pelibatan kesenjangan antar wilayah melalui pembangunan
masyarakat yang dimulai dari proses perencanaan infrastruktur wilayah dalam rangka meningkatkan
sampai dengan proses implementasi dari suatu kesejahteraan sosial masyarakat. Program ini
pembangunan infrastruktur dapat dimaksimalkan merupakan salah satu instrumen yang memberikan
potensinya sebagai upaya mewujudkan rasa kesempatan kerja bagi masyarakat berpenghasilan
kebanggaan masyarakat terhadap tanah air. rendah yang terdampak pandemi COVID-19 dengan
wujud program Padat Karya Tunai (PKT). Penulis
Penulis melihat ada suatu peluang yang bisa melihat bahwa pekerjaan PKT ini seharusnya tidak
diwujudkan secara berkala dan merupakan suatu upaya hanya sebatas mendukung produktivitas masyarakat
yang mampu merangkul potensi anak bangsa dengan akan tetapi justru dapat menjadi instrumen untuk
menciptakan wadah aspirasi di bidang infrastruktur. merangsang kebanggaan terhadap tanah air karna
Kementerian PUPR dapat mengakomodasi ide terlibat didalam pembangunan infrastruktur yang
ataupun aspirasi positif dari masyarakat yang terkait bermanfaat bagi lingkungannya. Potensi ini seharusnya
dengan konsep atau desain struktur atas rencana dapat dikembangkan secara berkelanjutan, dimana
pembangunan infrastruktur. Penyaluran aspirasi bisa Kementerian PUPR tetap dapat menginisiasi program
dilakukan dalam bentuk sayembara desain secara PKT pasca Pandemi COVID-19. Hari kemerdekaan
berkala atas beberapa pekerjaan infrastruktur PUPR bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus seharusnya
yang akan dibangun pada 1 tahun sampai 2 tahun dapat dijadikan sebagai suatu momentum untuk kita
kedepan. Setiap warga tentu akan memiliki rasa selalu melakukan evaluasi disetiap tahunnya. Kita
kebanggaan tersendiri atas terakomodasinya aspirasi perlu melakukan kontemplasi sampai sejauh mana
yang bermanfaat bagi negaranya. Salah satu langkah rasa kebanggaan kita terhadap tanah air sampai
positif yang pernah dilakukan dan dapat dijadikan dengan 76 tahun Indonesia merdeka. Para pemangku
sebagai rujukan adalah upaya merangsang ide anak yang berkuasa, memiliki peranan penting untuk dapat
bangsa didalam mendesain Kawasan Ibukota Negara mengupayakan kebijakan yang mampu merangsang
(IKN). Terdapat 755 peserta sayembara yang berkreasi rasa kebanggaan warga terhadap tanah airnya.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 37


BIDIK LENSA
Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Infrastuktur Wilayah (BPIW) melakukan
perencanaan pembangunan infrastruktur PUPR terpadu dalam pengembangan suatu kawasan dan
wilayah di Tanah Air. Program yang disiapkan antara lain pembangunan jalan nasional, rehabilitasi
jalan, pembangunan jembatan, pembangunan sarana dan prasarana penunjang, pembangunan
rumah khusus serta pemenuhan pelayanan dasar infrastruktur permukiman.

Pada edisi ini rubrik Bidik Lensa memotret penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat sesuai
momentum Hari Perumahan Nasional (Hapernas) yang dirayakan setiap 25 Agustus. Melalui
Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR pada 2020, telah selesai dibangun 823 unit rusun
dan dilanjutkan pada TA 2021 sebanyak 9.799 unit.

Berikut beberapa rusun yang selesai dibangun Kementerian PUPR pada tahun 2021 di Provinsi
Yogyakarta.

Rumah susun Pondok Pesantren Ali Maksum


yang dibangun dengan tipe barak santri
sebanyak 1 tower terdiri atas 8 unit.
Pekerjaan pembangunan sejak September
2020 hingga Maret 2021

Rumah susun Asrama Mahasiswa Universitas


Negeri Yogyakarta (UNY) sebanyak 1 Tower
terdiri atas 43 unit. Pembangunan dimulai sejak
Februari 2020 dan selesai pada Maret 2021.

38 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Rumah susun Asrama Mahasiswa PIAT
UGM dibangun sebanyak 1 Tower yang
terdiri atas 43 unit. Pekerjaan
pembangunan dimulai sejak September
2020 hingga April 2021.

Rumah Susun Aparatur Sipil Negara (ASN) Balai


Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak sebanyak
1 Tower terdiri atas 68 unit yang diperuntukan para
ASN yang bertugas dari luar daerah dan belum
memiliki tempat tinggal. Pembangunan sendiri
dimulai sejak September 2020 dan selesai pada Juli
2021.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 39


Kilas Peristiwa

BPIW Susun Kegiatan Strategis untuk Tahun Depan

BPIW dan Komisi V DPR RI menggelar


rapat dengar pendapat (RDP) di
gedung DPR RI Senayan. RDP
membahas Evaluasi Pelaksanaan
APBN Tahun Anggaran (TA) 2021
dan Rencana Kegiatan TA 2022.
Didepan para anggota DPR RI, Plt.
Kepala BPIW Kementerian PUPR M.
Zainal Fatah mengakui, BPIW telah
melaksanakan beberapa kegiatan
strategis, seperti Rapat Koordinasi
Keterpaduan Pembangunan
Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah (Rakorbangwil) Bidang PUPR
yang diikuti 13 Kementerian/ Lembaga
(K/L). Dalam forum tersebut dihasilkan
Sumber: KompuBPIW kawasan strategis prioritas untuk
ditangani bersama di 2022.(**)

NTB dan NTT Didorong Berkembang

BPIW saat ini melakukan


penyusunan rencana
pengembangan infrastruktur
PUPR Jangka Menengah (RPJIM)
untuk Kepulauan Nusa Tenggara,
meliputi dua provinsi, yakni Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa
Tenggara Timur (NTT). Hal itu
terungkap dalam Focus Group
Discussion (FGD) Penyusunan
RPJIM Kepulauan Nusa Tenggara
yang dibuka Kepala Bidang
Pengembangan Infrastruktur
Sumber: KompuBPIW Wlayah II.C, Bernadi Haryawan, 5-9
Juli 2021.(**)

40 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Rachman Arief Dienaputra Pimpin BPIW

BPIW Kementerian PUPR memiliki


pemimpin baru. Kepala BPIW
Kementerian PUPR kini dijabat, Rachman
Arief Dienaputra setelah sebelumnya
dijabat Pelaksana tugas (Plt) Kepala
BPIW, Mohammad Zainal Fatah.
Rachman Arief sebelumnya menjabat
Kepala Biro Perencanaan Anggaran
dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN)
Sekretariat Jenderal Kementerian PUPR.
Sumber: KompuBPIW Pelantikan dan pengambilan sumpah
jabatan dilakukan Menteri PUPR, Basuki
Hadimuljono di Jakarta, Jumat (13/8). (**)

BPIW Susun Rencana Pengembangan Jawa Tengah

BPIW Kementerian PUPR mendukung


pengembangan infrastruktur di
Provinsi Jawa Tengah. Menurut
Kepala Pusat Pengembangan
Infrastruktur Wilayah Nasional BPIW,
Benny Hermawan dukungan BPIW
tersebut dilakukan dengan menyusun
Rencana Pengembangan Infrastruktur
PUPR Jangka Panjang Nasional
dan Pengumpulan Data. Hal itu
disampaikannya saat membuka Focus
Sumber: KompuBPIW Group Discussion (FGD) terkait hal itu,
beberapa waktu lalu. (**)

SINERGI / Juli - Agustus 2021 41


Review

Membangun Kota
Berketahanan Bencana

Judul Buku : The State of Indonesian Cities 2019: Membangun Kota


Berketahanan Bencana
Hariyadi, et.all
Pengarang : Tim Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Penerbit : Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tahun Terbit : 2019

Jumlah Halaman : 77 Hal

Buku ini adalah serial kedua dari buku The State of Indonesian Cities 2017:
Transformasi Menuju Kota Layak huni yang terbit tahun 2017. Pada buku State
of Indonesian Cities (SOIC) edisi 2019 ini, Badan Pengembangan Infrastruktur
Wilayah (BPIW) mencoba untuk membahas bagaimana mengelola kota
yang memiliki ketahanan terhadap bencana.

H al ini dilatarbelakangi dengan kondisi Indonesia


yang merupakan wilayah rentan bencana,
ditambah lagi terjadinya berbagai bencana alam dalam
tuntutan kemudahan mobilitas. Potensi bencana alam
di Indonesia membuat kota-kota dengan kawasan
terbangun dan jumlah penduduk yang tinggi harus
kurun 2017-2018 termasuk gempa bumi dan likuifaksi memiliki kemampuan meminimalisir potensi kerugian
di daerah Palu dan sekitarnya. Sementara sebagai yang mungkin ditimbulkan oleh bencana alam
negara berkembang, Indonesia sampai saat ini masih tersebut.
menghadapi fenomena urbanisasi yang tinggi. Pada
tahun 2019 tingkat urbanisasi di Indonesia mencapai Buku ini terdiri dari tujuh bab. Bab pertama membahas
angka 56% dan diperkirakan akan terus mengalami tentang data-data perkotaan yang terdiri dari profil
peningkatan. perkotaan dan demografi, pemerataan pertumbuhan
kota, mograsi dan mobilitas penduduk kota, aglomerasi
Fenomena urbanisasi menimbulkan berbagai perkotaan, dan bagaimana mengidentifikasi
dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya kerentanan bencana di Indonesia.
misalnya meningkatkan potensi ekonomi dan kualitas
pembangunan, dan menimbulkan kebutuhan akan Bab kedua mulai memaparkan poin-poin mengenai
perumahan yang meningkat pesat. Dampak negatifnya bagaimana menyiapkan masyarakat kota yang
antara lain permasalahan persampahan, sanitasi serta berketahanan bencana. Diawali dengan identifikasi

42 SINERGI / Juli - Agustus 2021


kelompok masyarakat yang rentan seperti lansia, Bab kelima mulai mengemukakan sinergi
anak-anak, wanita hamil, penyandang disabilitas dan pembangunan pada infrastruktur perkotaan. Dijelaskan
lain-lain seperti tertuang dalam UU 39/1999 tentang bahwa untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur
Hak Azazi Manusia. Kelompok rentan di perkotaan yang terintegrasi, maka diperlukan pertimbangan yang
harus dibuatkan ruang dan fasilitas khusus agar matang pada tahap perencanaan dan perlu dituangkan
terakomodir kebutuhannya. Pembahasan dilanjutkan dalam Rencana Tata Ruang.
dengan kelompok yang bekerja pada sektor informal di
perkotaan yang menyebabkan tumbuhnya kampung Bab keenam fokus pada pembahasan tata kelola
kota. Pembahasan dilanjutkan dengan bagaimana kota yang efektif dan inklusif. Dalam mengupayakan
membangun budaya perkotaan, membangun hal ini, pemerintah kota perlu menitikberatkan pada
masyarakat tanggap bencana, memperkuat era upaya sinkronisasi kebijakan, kerjasama Kota-Daerah,
masyarakat digital, dan mengukur kohesi sosial pelibatan stakeholder, dan juga variasi pembiayaan.
perkotaan. Dijelaskan juga beberapa standar kota dengan tata
kelola yang baik.
Bab ketiga membahas bagaimana meningkatkan
kemampuan ekonomi kota. Beberapa hal yang Bab terakhir adalah bab kesimpulan, bahwa untuk
diulas adalah upaya peningkatan layanan perkotaan, mewujudkan kota yang berketahanan bencana, tidak
stabilisasi harga properti di perkotaan, pemanfaatan bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Berbagai upaya
ekonomi global, menumbuhkan ekonomi digital, dan harus dilakukan dengan semua komponen yang
mendorong kota-kota dengan kemampuan ekonomi berkaitan dengan kota, baik itu pemerintah, pelaku
optimal. bisnis, hingga masyarakatnya sendiri. Semua aspek
pun perlu diperhatikan sesuai porsinya dari mulai
Bab keempat bertajuk Mewujudkan Kota Berwawasan lingkungan, pembiayaan, tata kelola dan lain-lain. Yan
Lingkungan dan Berketahanan. Permasalahan pasti kota-kota di Indonesia banyak yang berkembang
lingkungan menjadi isu yang sangat krusial di di daerah rawan bencana, maka sudah menjadi
perkotaan, mengingat wilayah perkotaan biasanya kewajiban untuk menyediakan infrastruktur yang
sangat padat. Beberapa isu yang dibahas di sini antara tangguh dengan memperhatikan kondisi sekitar.
lain adanya konversi guna lahan dan tata ruang, (Mutri)
penanggulangan dampak lingkungan perkotaan,
identifikasi resiko bencana kota, dan banyak lagi sudut
pandang lingkungan yang dibahas dalam bab ini.

SINERGI / Juli - Agustus 2021 43


Plesiran

Curug Leuwi Hejo,


Salah Satu Wisata yang Diminati
Saat Pandemi

Curug Leuwi Hejo


Sumber: Eka Prastica nativeindonesia.com

Pandemi Covid-19 membuat berbagai kegiatan terpaksa di’rumah’kan dalam rangka


pembatasan sosial. Mengisolasi diri dan mengurangi kegiatan yang bertemu banyak
orang selama 10 bulan memang terasa membosankan. Oleh karena itu, masyarakat
mencari berbagai alternatif kegiatan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stres
dan rasa jenuh akibat pandemi berwisata. Wisata alam terbuka seperti ke Curug Leuwi
Hejo di Bogor, salah satu kawasan wisata yang diminati atau yang sering di kunjungi
wisatawan di masa pandemi Covid 19.

L euwi Hejo atau yang kerap disebut sebagai Green


Canyon-nya Bogor itu, menjadi destinasi yang
paling terkenal serta menjadi favorit wisatawan.
hanya 30 menit saja.
Jalur tracking cukup landai, ada tanjakan ringan dan
menyeberangi sungai yang relatif aman. Kamu juga
Curug ini cukup unik, karena memiliki air terjun yang bakal disuguhkan dengan pemandangan pegunungan
kecil dengan kolamnya yang luas. Dalam bahasa hijau dan gemericik aliran sungai. Rasa lelah bakal
Sunda, kata leuwi berarti kolam dan hejo berarti hijau. langsung hilang. Setelah berjalan cukup jauh, sudah
Memang benar adanya, warna air kolam terlihat sangat suatu kewajiban untuk berendam dan bermain air
kehijauan. di kolam. Airnya yang berwarna biru kehijauan bakal
Walaupun hanya menyuguhkan pemandangan curug, membuatmu terpana. Belum lagi kolam ini berada di
bukan berarti bakal membosankan. Pemandangan antara pepohonan hijau, bikin suasana makin magis.
tracking sederhana saat berjalanan menuju Curug (Hendra/dari berbagai sumber)
Leuwi Hejo terasa menenangkan. Waktu tempuhnya

44 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Curug Leuwi Hejo
Sumber: investor.id

Rute Dari Jakarta


Naik mbil masuklah Tol Jagorawi - Jalur ke Sentul Selatan- keluar
Pintu Tol Sentul Selatan- kompleks Sentul Nirwana (sampai terlihat
bundaran dan wahana Jungle Land) - memasuki pedesaan hingga
ke Curug Leuwi Hejo.
Waktu perjalanan dari Jakarta ke Curug Leuwi Hejo
Sekitar 1 jam 39 menit (75 km)

Lokasi
Desa Sukamakmur, Kecamatan Cibadak, Bogor, Jawa
Barat
Jam operasional Curug Leuwi Hejo.
Setiap hari pukul 07.00-18.00 WIB
Harga tiket masuk
Rp 20 ribu

SINERGI / Juli - Agustus 2021 45


Pesan Pembaca

Pesan Pembaca

Kementerian PUPR Perlu Memprioritaskan Pembangunan


Infrastruktur yang dapat Dirasakan Masyarakat

Destriana
Jakarta

Jamaluddin Perlu Perencanaan yang Tepat Untuk Membenahi Kawasan Kumuh


Setahu saya, Kementerian PUPR punya gerakan untuk membenahi kawasan
Jakarta Barat
kumuh di perkotaan di Indonesia. Namun saya melihat di beberapa kota, terutama

di Jakarta, masih banyak kawasan kumuh. Mestinya Kementerian PUPR punya

perencanaan yang tepat, sehingga setiap tahun terlihat kawasan kumuh yang

dibenahi. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah juga harus terus dilakukan

secara terus menerus, sehingga dapat diketahui secara jelas kawasan kumuh yang

diprioritaskan untuk dibenahi.

Bagi sahabat Sinergi yang ingin menyampaikan saran dan masukan dapat di kirim ke
email hkkompu.bpiw@pu.go.id atau Whatsapp 0838-0874-7276

46 SINERGI / Juli - Agustus 2021


BPIW Muda

Turut Meriahkan Hari Kemerdekaan,


BPIW Muda Berkontribusi dalam Penyusunan
Buku PUPR Tangguh, PUPR Tumbuh; Bergerak Cepat Atasi COVID-19
Oleh
Alis Listalatu, S.T., M.Sc., Perencana Ahli Muda, Sekretariat BPIW
Nabiilatul Arifah, S.PWK., Perencana Ahli Pertama, Sekretariat BPIW

Pada Puncak Peringatan HUT RI ke-


76, BPIW Muda mewakili Generasi
Muda PUPR menyerahkan Buku
‘PUPR Tangguh, PUPR Tumbuh;
Bergerak Cepat Atasi COVID-19’
kepada Menteri dan Wakil Menteri
PUPR. Buku yang diselesaikan
selama tiga minggu tersebut
merupakan hasil kolaborasi tim
BPIW, Pusat Data dan Teknologi
Informasi, Pusat Analisis
Pelaksanaan Kebijakan, dan Biro
Komunikasi Publik, serta kontribusi
dari seluruh Unit Organisasi PUPR
lainnya.

S ejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia


diumumkan Maret 2020, virus menyebar cepat
dan berdampak pada berbagai sektor perekonomian.
maka berbagai kebijakan dan respon adaptasi
dilakukan Kementerian PUPR di tengah wabah ini.

Terlebih di pertengahan tahun ini, perkembangan kasus Penyusunan Buku ‘PUPR Tangguh, PUPR Tumbuh;
positif menunjukkan peningkatan akibat masuknya Bergerak Cepat Atasi COVID-19’ disiapkan oleh Tim
varian Delta. Untuk itu, Pemerintah mengerahkan Generasi Muda PUPR sesuai dengan arahan Sekretaris
seluruh tenaga dan kekuatan, termasuk Kementerian Jenderal Kementerian PUPR. Dalam prosesnya, tim
PUPR untuk mengatasi Pandemi ini. penulis diberikan pengarahan dan bimbingan oleh
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan
Pembangunan infrastruktur PUPR sebagai sektor Lingkungan; Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar
andalan dalam menopang perekonomian nasional Lembaga; dan Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan
dan menyerap banyak tenaga kerja harus dipastikan Investasi. Tim penyusun gabungan berasal dari BPIW,
terus berjalan di masa Pandemi. Oleh karena itu, Pusat Data dan Teknologi Informasi, Pusat Analisis
Menteri PUPR mengeluarkan kebijakan di sektor Pelaksanaan Kebijakan, dan Biro Komunikasi Publik.
konstruksi yang menyumbang 10 persen PDB (Produk Pengumpulan data penanganan Pandemi di seluruh
Domestik Bruto) Nasional untuk tetap dilaksanakan perkantoran PUPR dari Papua hingga Aceh juga dibantu
sesuai protokol kesehatan. Selain itu, dalam upaya melalui kontribusi para sekretaris unit organisasi serta
untuk melindungi ASN PUPR yang tangguh dan tetap PIC unit kerja dan unit pelaksana teknis/balai.
produktif memberikan pelayanan kepada masyarakat,

SINERGI / Juli - Agustus 2021 47


BPIW Muda

Kunjungan Presiden ke Fasilitas Isolasi Asrama Haji Pondok Gede


Sumber: Birkom PUPR

Sorot Utama Penanganan Pandemi di PUPR 3T (testing, tracing, treatment) menjadi kunci utama
Buku ‘PUPR Tangguh, PUPR Tumbuh; Bergerak Cepat pengendalian Pandemi.
Atasi COVID-19’ terdiri atas tiga bagian yang menjadi
sorot utama penanganan Pandemi di Kementerian Selain itu, bagian ini juga membahas pelaksanaan
PUPR. vaksinasi PUPR yang telah melampaui target herd
immunity nasional (81,31% hingga akhir Juli 2021) serta
Bagian Pertama: Kebijakan dan Respon Cepat Atasi dukungan penyediaan fasilitas Isolasi Mandiri Terpusat
COVID-19 (ISOTER) bagi pegawai PUPR. Di sisi lain, transformasi
Bagian awal buku ini menunjukkan milestones langkah digital juga dilakukan melalui pemanfaatan virtual
sigap PUPR di masa Pandemi dengan mengeluarkan workspace.
berbagai pengaturan yang selaras dengan
kebijakan nasional. Respon ini diantaranya melalui Bagian Ketiga: Kontribusi PUPR untuk Indonesia
pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Tangguh dan Tumbuh
Penyebaran COVID-19 di Kementerian PUPR, kebijakan Kementerian PUPR terus berupaya membantu
penyelenggaraan jasa konstruksi, penyesuaian sistem Indonesia keluar dari Pandemi Covid-19. Dalam bagian
kerja, dan pembatasan mobilitas ke luar daerah.

Pada bagian kebijakan ini juga disampaikan tiga


pesan/maklumat Menteri untuk Keluarga Besar PUPR
agar senantiasa bersatu, disiplin, dan berperan aktif
dalam pencegahan penyebaran Virus Corona.

Bagian Kedua: Vaksinasi dan Protokol Kesehatan:


Resep Utama untuk Selamat
Sebagai upaya mitigasi Pandemi, pada bagian kedua
ini menyajikan data pelaksanaan penerapan protokol
kesehatan di lingkungan PUPR. Strategi 5M (mencuci
tangan, menggunakan masker, menjaga jarak aman,
membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan) dan
Kunjungan Presiden ke RS KI Galang
Sumber: Birkom PUPR

48 SINERGI / Juli - Agustus 2021


ini disampaikan beberapa dukungan PUPR berupa PUPR kepada Menteri dan Wakil Menteri PUPR.
pembangunan fasilitas kesehatan menghadapi Keseriusan dan komitmen Kementerian PUPR dalam
gelombang pertama Pandemi, penyaluran bantuan menangani Pandemi terekam dalam Buku tersebut.
sosial sebagai wujud kepedulian PUPR dengan Hal ini dibuktikan dengan pelbagai langkah sigap
sesama, serta penambahan fasilitas isolasi/observasi Kementerian PUPR dalam mencegah transmisi virus
menghadapi gelombang kedua. dan menangani dampak Pandemi baik di lingkup
internal PUPR maupun kontribusinya untuk pemulihan
Di samping itu, Kementerian PUPR juga melaksanakan Indonesia.
program Padat Karya Tunai (PKT) di sektor sumber daya
air, jalan dan jembatan, permukiman, dan perumahan Pada Pidato 16 Agustus 2021, Presiden mengatakan,
dengan tujuan menyediakan lapangan pekerjaan perekonomian Indonesia pada tahun 2022 masih
yang berkontribusi pada pengurangan angka dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi seiring
pengangguran serta menjaga daya beli masyarakat. Pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir. Oleh
Selain itu, dukungan kebijakan lainnya yang diberikan karena itu, Menteri PUPR senantiasa mengingatkan
seperti penundaan penyesuaian tarif tol dan insentif untuk bersama kita cegah penyebaran dan atasi
PPN Perumahan. dampaknya agar kita segera keluar dari masa
Pandemi. Semangat ini sejalan dengan tema utama
Launching Buku Sekaligus Pengingat Terus Berikhtiar Kemerdekaan ke-76 yaitu Indonesia Tangguh,
Tangani COVID-19 Indonesia Tumbuh yang mendeskripsikan nilai-nilai
Pada Puncak Peringatan HUT RI ke-76 di Kementerian ketangguhan dan semangat pantang menyerah untuk
PUPR, telah dilaksanakan launching Buku ‘PUPR terus maju bersama dalam menempuh jalan penuh
Tangguh, PUPR Tumbuh; Bergerak Cepat Atasi tantangan, agar dapat mencapai masa depan yang
COVID-19’. Pada sesi tersebut dilakukan penyerahan lebih baik.
Buku dari BPIW Muda yang mewakili Generasi Muda

Launching Buku “PUPR Tangguh, PUPR Tumbuh; Bergerak Cepat Atasi COVID-19”
17 Agustus 2021 Sumber: Dokumentasi BPIW

SINERGI / Juli - Agustus 2021 49


Serba-Serbi

Belajar dari Bencana untuk


Perencanaan Infrastruktur yang
Lebih Baik
Oleh
Indra Maulana, S.T., M.T.
Subkoordinator Pengembangan Infrastruktur Wilayah 1.B
Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I
BPIW Kementerian PUPR

Intensitas bencana alam yang melanda Indonesia menyadarkan


para pengambil kebijakan untuk lebih memperhatikan aspek
mitigasi bencana dalam perencanaan pembangunan. Biaya yang
harus dikeluarkan untuk perencanaan pembangunan infrastruktur
jauh lebih sedikit dibanding dengan dampak yang diakibatkan
oleh bencana, baik secara ekonomi maupun sosial.

B erturut-turut kita menyaksikan dalam tiga tahun


terakhir saja muncul beberapa bencana seperti
gempa bumi di Lombok, Palu, Selat Sunda, dan
Data yang dikutip dari situs Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Maret
Sulawesi Barat yang telah menimbulkan kerugian 2021, tercatat sebanyak 8.658 warga mengungsi di
triliyunan rupiah dengan korban jiwa menyentuh dua kabupaten/kota yang tersebar di 53 titik, yaitu
hampir 5000 jiwa. Gempa bumi perlu menjadi 7.885 warga Kota Mamuju mengungsi di 48 titik pos
perhatian khusus karena tidak dapat diprediksi kapan pengungsian, sedangkan di Kabupaten Majene,
waktu terjadinya, dimana, dan pada kedalaman berapa sebanyak 773 warga mengungsi di 5 titik. BPBD
episentrum dari kejadian tersebut. Sementara dampak Provinsi Sulbar mencatat total kerusakan bangunan
yang diakibatkan sangatlah besar. sektor pemukiman berjumlah 15.522 unit (sumber:
bnpb.go.id).
Mengawali tahun 2021, gempa bumi tektonik yang
terjadi di Sulawesi Barat membuka kembali ingatan Banyaknya bangunan yang rusak merupakan
Gempa Sulawesi Tengah tahun 2018 yang sampai cerminan dari belum diterapkannya standar dalam
sekarang belum selesai masa rekonstruksinya. Kota pembangunan untuk bangunan dan gedung.
Mamuju dan Majene diguncang 6,2 SR atau setara VII Dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi, sudah
Modified Mercalli Intensity (MMI) di tengah penduduknya selayaknya bangunan dan gedung di Sulawesi Barat
masih terlelap jam 01.28 WITA tanggal 15 Januari 2021. terutama yang terletak di pesisir barat, mengikuti
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk
sempat memberikan sinyal peringatan dini tsunami bangunan tahan gempa. Beberapa infrastruktur vital
yang kemudian dinyatakan aman satu jam kemudian. yang rusak termasuk diantaranya Gedung Gubernur
Rangkaian peristiwa gempa Sulawesi Barat masih Sulawesi Barat, Hotel Maleo, dan akses jalan poros
terus berlangsung hingga beberapa hari setelah Mamuju-Majene yang sempat putus akibat adanya
gempa utama tersebut (main shock). longsoran maupun kerusakan di badan jalan.

50 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Intensitas bencana alam yang melanda
Tsunami dan gempa di Donggala Sulawesi Tengah 2018
lalu mengakibatkan sebuah kapal naik ke darat Indonesia menyadarkan para pengambil
Sumber: Antara foto kebijakan untuk lebih memperhatikan
aspek mitigasi bencana dalam
Pengetahuan tentang resiko berada di lintasan ring
perencanaan pembangunan. Biaya yang
of fire telah diyakini oleh masyarakat dan pemerintah harus dikeluarkan untuk perencanaan
Indonesia, utamanya sejak gempa dan tsunami di pembangunan infrastruktur jauh lebih
Aceh tahun 2004. Kebijakan nasional pasca kejadian sedikit dibanding dengan dampak yang
tersebut melahirkan Undang-undang Nomor 24 diakibatkan oleh bencana, baik secara
tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
ekonomi maupun sosial.
yang disertai dengan pembentukan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) di tahun 2010.
BNPB sejak berdirinya, telah mengkoordinasikan
kebijakan dan program penanggulangan bencana 1. Analisis dampak kerusakan terhadap infrastruktur
yang sebelumnya lebih berjalan secara parsial di dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat;
instansi-instansi pusat dan daerah. 2. Analisis geologi dan geofisika untuk memastikan
area yang akan dibangun kembali aman dari potensi
Selain dari sisi kelembagaan, tentunya kebijakan dalam gempa, tsunami, dan likuefaksi. Hasil dari analisis
rangka mengurangi resiko bencana perlu dilakukan ini berupa Peta Zonasi Ruang Rawan Bencana yang
secara komprehensif termasuk diantaranya dalam menjadi referensi untuk rekonstruksi infrastruktur
perencanaan infrastruktur di kawasan-kawasan rawan maupun revisi RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota;
bencana. Belajar dari kejadian di Palu (2018), kota yang 3. Penyiapan masterplan rumusan program
dibangun tepat di lintasan Sesar Palu Koro, sehingga pengembangan kawasan dan infrastruktur
menyebabkan kerusakan bangunan yang sangat masif pendukungnya; dan
dan korban jiwa yang besar. Pasca kejadian tersebut, 4. Penyiapan rencana pemanfaatan tapak perumahan
dilakukan beberapa langkah sebagai berikut: serta fasum fasos pendukung dengan menerapkan

SINERGI / Juli - Agustus 2021 51


Serba-Serbi

Kondisi Kantor Gubernur Sulbar sebelum dan setelah gempa


Sumber : ANTARA/ Akbar Tado

Kondisi RS Mitra Manakara Mamuju sebelum dan setelah gempa


Sumber : detik.com dan gatra.com

Kondisi Hotel Maleo Mamuju sebelum dan setelah gempa


Sumber : suarasulsel.id

Selain dari sisi kelembagaan, tentunya Kerangka ini bertujuan untuk mencegah risiko bencana
kebijakan dalam rangka mengurangi baru dan mengurangi risiko bencana yang sudah ada
dengan fokus pada empat prioritas yaitu memahami
resiko bencana perlu dilakukan secara
risiko bencana, penguatan tata kelola risiko, investasi
komprehensif termasuk diantaranya dalam
pengurangan risiko bencana, dan meningkatkan
perencanaan infrastruktur di kawasan- manajemen risiko.
kawasan rawan bencana.
Kerangka ini menjadi dasar kebijakan bagi banyak
prinsip dan teknologi bangunan tahan bencana gempa negara dengan resiko bencana untuk lebih bersiap
dan likuefaksi. diri dalam menghadapi kemungkinan munculnya
bencana. Dalam perencanaan infrastruktur, BPIW
Keseluruhan dari proses-proses tersebut berlangsung telah memasukan unsur analisis kebencanaan
dengan melibatkan multi stakeholder yaitu pemerintah sebagai bagian penting metodologi perencanaan
pusat, pemerintah daerah, kelompok masyarakat, dan pemrograman dalam rangka menghasilkan
lembaga donor, dan mitra kerja internasional. Kejadian rencana induk kawasan. Analisis ini disertai dengan
Palu (2018) menjadi pembelajaran bagi banyak pihak adanya rekomendasi untuk melakukan pendekatan
dengan mengusung build back better. pembangunan infrastruktur berbasisi mitigasi bencana
melalui pembangunan rumah tahan gempa, desain
Kebijakan internasional dalam menghadapi bendungan tahan gempa, maupun bangunan-
kebencanaan saat ini memang terus bergeser bangunan pengaman pantai di sekitar daerah yang
mengarah pada upaya pengurangan risiko bencana memiliki potensi gelombang tsunami seperti di pesisir
sebagaimana tertuang dalam Sendai Framework for barat Sumatera, pesisir Selatan Jawa, maupun di Nusa
Disaster Risk Reduction 2015-2030 yang merupakan Tenggara, Sulawesi dan Maluku.
tindak lanjut atas munculnya gempa dan tsunami
Sendai di Jepang pada tahun 2011.

52 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Kuis
UI

Z
1.Kebijakan food estate atau Program Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional ini
diatur lebih lanjut dalam peraturan apa ?
a. Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2019
b. Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020
c. Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2021

2. Sebutkan daerah mana yang menjadi fokus Pemerintah dalam mengembangkan


Program Food Estate dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional ?
a. Sumatera Barat dan Kalimantan Timur
b. Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara
c. Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat

3. Di Kabupaten mana sajakah lokasi food estate yang ada di Sumatera Utara ?
a. Kabupaten Humbang Hasundutan dan Pakpak Bharat
b. Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah
c. Semua benar

Jawaban Kuis Edisi 52 Mei – Juni 2021


A. Bagian Hukum, Kerjasama dan Komunikasi Publik, Sekretariat BPIW
C. Episode 3
B. Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Pulau Papua

Pemenang Kuis Edisi 52 Mei – Juni 2021


Sri Murdiati Rin Permata Sari – Jakarta
Ardi Sudibyo – Jakarta

Dua orang pemenang akan mendapatkan souvenir menarik dari BPIW. Jawaban
disampaikan melalui email : hkkompu.bpiw@pu.go.id Jawaban juga dapat disampaikan
melalui WhatsApp No: 0838-0874-7276 disertakan scan KTP, nomor kontak, dan alamat
pengiriman souvenir. Jawaban dan nama pemenang akan diumumkan pada edisi 54,
September-Oktober 2021

SINERGI / Juli - Agustus 2021 53


Tips

Pelaksanaan registrasi Vaksin Covid-19 di Kementerian PUPR Sumber: Dokumentasi BPIW

Hal yang Perlu Diperhatikan


setelah Vaksin Covid-19
Pemerintah telah banyak memberikan Vaksin Covid-9 terhadap masyarakat, terutama
untuk mereka yang memiliki risiko tinggi terpapar. Vaksin ini bertujuan untuk mengurangi
risiko infeksi virus corona yang bisa menimbulkan gejala penyakit.
Setelah disuntik vaksin, akan sangat mungkin bermunculan sejumlah efek samping, dan
tiap orang bisa merasakan gejala yang berbeda-beda.

Vaksin Covid-19 disuntikkan untuk mendorong tubuh membentuk antibodi yang berguna
dalam melawan infeksi virus corona. Meski begitu, dibutuhkan waktu sebelum antibodi
terbentuk dan bisa berfungsi dengan maksimal. Umumnya, antibodi terbentuk dalam satu
bulan setelah vaksin corona dosis pertama. Namun, kinerja antibodi baru akan maksimal
pada 28-35 hari setelah suntikan kedua vaksin corona.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan usai vaksin, yaitu:

Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan


Tampaknya keinginan pemerintah Indonesia dalam membentuk kekebalan kelompok tidak akan terjadi dalam
waktu dekat. Oleh karena itu, jangan menganggap sudah kebal virus corona setelah mendapatkan vaksin. Jadi,
tetap patuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan rajin
mencuci tangan.

Monitor Kondisi Kesehatan


Penting untuk mengetahui apa saja efek samping vaksin dan kapan harus mewaspadai gejala yang muncul. Meski
normal terjadi, efek samping dan gejala yang muncul tetap harus kamu monitor. Jika mengalami demam, bisa
mengonsumsi obat penurun demam yang diresepkan dokter.

54 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Tahap Scanning setelah melakukan registrasi Sumber: Dokumentasi BPIW

Segera Temui Dokter untuk Efek Samping Berbahaya


Vaksin ini juga bisa memicu efek samping berupa gejala alergi, namun perlu diwaspadai sebab ada kemungkinan
gejala alergi akan muncul belakangan (delayed allergic reaction). Jika muncul reaksi alergi parah dalam beberapa
hari atau beberapa minggu setelah vaksin pertama, disarankan untuk segera temui dokter atau pergi ke rumah
sakit. Sebab, ada kemungkinan reaksi alergi akan bertambah parah dan bisa memicu masalah.

Persiapkan Diri untuk Dosis Kedua


Sebagian besar vaksin Covid-19 membutuhkan 2 dosis untuk bekerja. Ini berarti kamu perlu divaksinasi dua kali,
dengan jeda 4 hingga 12 minggu antara dosis pertama dan kedua. Pastikan kamu mengetahui tanggal dosis yang
kedua diberikan. Selain itu, penting untuk mendapatkan dosis kedua, bahkan jika mengalami efek samping dari
yang pertama, kecuali jika petugas vaksinasi, atau dokter, memberitahu kamu untuk tidak mendapatkan dosis
kedua.

Pelaksanaan Vaksin di halaman Kementerian PUPR Sumber: Dokumentasi BPIW

Bagikan Pengalaman
Mendapatkan vaksin bisa menjadi momen besar dan sangat melegakan. Oleh karena itu, nikmati dan syukuri
momen ini. Selain itu, bicaralah dengan orang lain tentang pengalaman. Dorong orang lain untuk mau melakukan
vaksinasi dan bicarakan prosesnya dan bagaimana perasaan Anda setelahnya.(*/berbagai sumber)

SINERGI / Juli - Agustus 2021 55


Kerabat Perencana

Foto terowongan jalan tol Cisumdawu Sumber: Birkom PUPR

Tol Cisumdawu, Mendongkrak


Roda Ekonomi Jawa Barat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat
pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) agar bisa selesai di
akhir tahun ini. Tol Cisumdawu sepanjang 60,10 kilometer ini akan terhubung dengan
Jalan Tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan diharapkan tuntas
seluruhnya pada akhir 2021 untuk mendukung fungsi bandara tersebut.

U ntuk mempercepat pengadaan lahan, persen dengan progres lahan 97,74 persen. Selanjutnya
Kementerian PUPR melalui Satker Pembangunan Seksi II Rancakalong - Sumedang sepanjang 17,35 km
Tol Cisumdawu, Ditjen Bina Marga, terus meningkatkan progres konstruksinya 91,13 persen dengan capaian
koordinasi dengan instansi lain yaitu Pemerintah lahan 95,93 persen.
Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang,
Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepolisian Daerah, Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang
Kejaksaan Tinggi, dan instansi terkait lainnya. 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen.
Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka-Legok
Berdasarkan data untuk Seksi I Cileunyi - Rancakalong sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok - Ujungjaya
sepanjang 11,45 km konstruksinya mencapai 71,59 sepanjang 14,9 km saat ini telah dimulai pekerjaan site
clearing dengan progres lahan masing-masing 39,71
persen dan 38.00 persen.
Tol Cisumdawu sepanjang 60,10
kilometer ini akan terhubung dengan Tol Cisumdawu dalam pembangunannya
Jalan Tol Akses Bandara Internasional menggunakan 2 skema. Pertama, menggunakan
Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan anggaran pemerintah dan skema kedua adalah badan
diharapkan tuntas seluruhnya pada akhir usaha jalan tol PT CKJT (Citra Karya Jabar Tol). Dua
skema ini dilakukan agar badan usaha tidak terlalu
2021 untuk mendukung fungsi bandara
besar menanggung ongkos pembangunan yang
tersebut.
memang sangat mahal dan beresiko tinggi.

56 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Dukungan pemerintah yaitu pembangunan 2 seksi Tol Cisumdawu dalam pembangunannya
sepanjang 29 km dari total 6 seksi. Sebagai jalan tol menggunakan 2 skema. Pertama,
swasta yang dibantu pemerintah, pengembaliannya menggunakan anggaran pemerintah dan
melalui tarif pengguna jalan. Karena biaya konstruksi
skema kedua adalah badan usaha jalan
terlalu besar, apabila diserahkan seluruhnya kepada
tol PT CKJT (Citra Karya Jabar Tol). Dua
swasta maka tarif yang dibebankan ke masyarakat
akan sangat besar. Itulah mengapa ada dana dari skema ini dilakukan agar badan usaha
APBN dan Bank Exim. tidak terlalu besar menanggung ongkos
pembangunan yang memang sangat
Satuan Kerja (satker) Tol Cisumdawu, Vidi Ferdian mahal dan beresiko tinggi.
menjelaskan kalau jaringan jalan tol ini terhubung
dengan Tol Padaleunyi dan Lingkar Luar Bandung.
“Pas di Cirebon nanti terhubung ke Bandara Kertajati
dan juga jalan Tol Cipali. Sehingga arus lalu lintas
barang, orang dari Cirebon ke Bandung menjadi lebih
cepat. Dari awalnya 3 jam menjadi di bawah satu jam.
Karena, apabila 60 km jalannya dengan kecepatan 80
maka dapat kita tempuh kurang lebih 45-50 menit,”
jelas Vidi.

Vidi yakin, apabila jalan tol ini terwujud, terutama saat


tersambung ke Kertajati dan mengakses Pelabuhan
Patimban ekonomi sekitar Bandung, Sumedang,
dan Cirebon secara otomatis akan membantu
meningkatkan perekonomian Jawa Barat.

Kawasan ini, terutama Cileunyi memang dikenal


sangat ramai. Di seksi I, ada pembangunan Interchange
Cileunyi. Saat di Cileunyi, semua akses lalu lintas
bertemu, baik yang mengarah ke Garut, Sumedang,
Cibiru.

“Jadi kami melakukan penataan di simpang Cileunyi. Di


situ ada simpang 4 yang sangat ramai, begitu keluar tol
lalu lintas harus berhadapan dengan arah Sumedang,
lalu dengan lalin arah Garut. Sehingga, ada banyak
titik konflik. Untuk mengurangi titik konflik kita bangun
underpass. Jadi dari arah tol dari arah Garut akan
melalui underpass dan juga bangun elevated dari arah
Sumedang nanti belok kiri ke arah simpang sebelum
sampai simpang kita alihkan ke arah atas sehingga
tidak ada konflik di simpang Cileunyi,” ujar Vidi
Foto dari atas areal terowongan dan pembangunan
jalan tol Cisumdawu
Pembebasan Lahan Sengketa
Sumber: Birkom PUPR
Sementara soal pembebasan lahan, kata Vidi, saat ini
ada yang sudah divalidasi BPN, musyawarah, verifikasi

SINERGI / Juli - Agustus 2021 57


Apabila jalan tol ini terwujud, terutama
saat tersambung ke Kertajati dan
mengakses Pelabuhan Patimban
ekonomi sekitar Bandung, Sumedang,
dan Cirebon secara otomatis akan
membantu meningkatkan perekonomian
Foto Pembangunan jalan tol Cisumdawu
Jawa Barat.
Sumber: Birkom PUPR

dan pembayaran sudah ke masyarakat. Pihaknya kata dari badan jalan kita. Luas lahannya 2,2 hektar yang
Vidi fokus pada titik lokasi kritis. “Apabila lokasi ini tidak akan dibebaskan untuk rumah-rumah warga tersebut,”
dibebaskan, maka penyelesaian Desember itu tidak ujarnya.
mungkin. Jadi kami harus melakukan pendekatan
persuasif, juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” Vidi menjelaskan, pihaknya juga membangun tunnel
jelasnya. atau terowongan. Info yang ia dapat, ini adalah yang
pertama di Indonesia. Panjangnya 472 meter dengan
Selain itu, masih ada juga lokasi-lokasi yang masih tipe 2 tunnel. Jadi, 1 tunnel untuk 1 arah. Ini sudah
menjadi lahan sengketa dan sedang bersidang di selesai di tahun 2019. Sementara untuk yang longsoran
pengadilan. Menurut Vidi, pembangunan jalan tol tadi, pihaknya membuat 4 baris bore pile dengan
memang selalu ada kendala teknis, salah satunya soal kedalaman 40-50 meter.
pembebasan lahan yang latar belakangnya sangat
beragam, misalnya pemiliknya meninggal dan ahli “Bidang longsor yang menyebabkan tanahnya turun
warisnya meninggal. itu kita potong dengan struktur yang namanya bore
pile. Ini asumsinya menahan bidang longsornya
Sedangkan untuk daerah seksi 2 ini ada terjadi bencana sehingga tanahnya tidak bergerak ke bawah sehingga
longsor. Kontur tanah yang tinggi dan banyaknya rumah tidak mengganggu konstruksi jalan tol. Itu saja paling
di atas seringkali mengakibatkan longsor. Terlebih lagi teknologinya,” jelas Vidi.
jika hujan besar, seperti yang terjadi di bulan Oktober
2020 membuat sebagian rumah tersebut amblas. Saat Sedangkan jembatan, kata Vidi hanya menggunakan
itu, kata Vidi, Bupati minta mereka diamankan. Terlebih girder. Hanya untuk Interchange Cileunyi saja ada
lagi, longsoran itu berbatasan dengan jalan, dan pekerjaannya yang nantinya akan menggunakan
longsornya juga mempengaruhi jalan. steel box girder. Saat pengerjaan itu, jalan tol akan
ditutup sekitar setengah jam. Itu pun dilakukan tengah
“Jadi kita relokasi rumah itu dan bebaskan sehingga malam, karena akan ada pengangkatan 4 box girder.
menjadi lingkup tambahan pekerjaan kita. Padahal Waktu tengah malam dipilih agar tidak mengganggu
tidak masuk dalam lingkup jalan tol kita. Nah yang masyarakat. (Tim Kompu BBPJN DKI Jakarta-Jawa
tadinya galiannya 50 meter menjadi 65 meter galiannya Barat)

58 SINERGI / Juli - Agustus 2021


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 11210
SINERGI / Juli - Agustus 2021 59
Posisi duduk yang benar saat
kerja di rumah
Posisi duduk yang baik sangat penting untuk
menjaga kesehatan tulang belakang.

Duduk tegak. Telinga, bahu dan


pinggul ada dalam posisi yang
sejajar
Siku Lutut, Pergelangan kaki
menekuk 90 derajat
Posisi monitor sejajar dengan
mata dan leher tidak menunduk

@pupr_bpiw @pupr_bpiw PUPR_BPIW BPIW Kementerian PUPR www.bpiw.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai