MATERI 2:
Kelembagaan Perencanaan Tata Ruang di Pusat
dan Daerah
Disampaikan oleh
Oswar Mungkasa (Direktur Tata Ruang dan Pertanahan)
pada
Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana (FPP) Madya Spasial
Kerjasama Pusbindiklatren Bappenas dengan Program Magister Perencanaan
Kota dan Daerah (MPKD) UGM
Yogyakarta 13 Oktober, 2015
OUTLINE PEMBAHASAN 2
Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian PPN/Bappenas
Penyelenggaraan Penataan
Ruang
Tugas dan Wewenang Penyelenggaraan Penataan
Ruang..(1) 4
TUR, BIN, dan WAS terhadap :
- LAK PR wilayah Nasional, provinsi, &
kabupaten/kota,
- LAK PR kws. strategis nasional, provinsi, &
NEGARA kabupaten/kota
PENGATURAN
Penetapan ketentuan peraturan per-UU-an
melalui bidang penataan ruang (termasuk pedoman
Ps.12
bidang penataan ruang
PEMBINAAN
PELAKSANAAN
Ps.12
mengamati &
Pemantauan
Pelaporan
memeriksa kesesuaian Evaluasi
Ps. 55 ayat (2)
antara penyelenggaraan
penataan ruang dgn dilaksanakan oleh
ketentuan peraturan
per-UU-an Pemerintah dan Ps. 55 ayat (4)
Ps. 56 ayat (1)
pemerintah daerah Masyarakat
Ps. 55 ayat (3) melibatkan
dilakukan dengan
terbukti terjadi
penyimpangan menyampaikan laporan dan/atau
administratif pengaduan kepada Pemerintah
dan pemerintah daerah Ps. 55 ayat (5)
Kementerian PPN/Bappenas
Menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang Ps. 14 ayat (1)
RTRW NASIONAL RTR KWS STRA. NASIONAL a. rencana umum tata ruang
belum dapat dijadikan dasar
dalam pelaksanaan
WILAYAH
Hasil :
Dilaporkan
Perda RTRWP
Gubernur
Menetapkan
Raperda menjadi
Perda
MEKANISME PENETAPAN PERDA RTRW KABUPATEN/KOTA
(BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO.23 TAHUN 2014)
13
Konsultasi
GUBERNUR C.q.
BKPRD Provinsi
PENYUSUNAN
- Permendagri; Dihasilkan
- Permen PU; Surat
- Permen Kelautan dan KONSULTASI Reko- INSTANSI
Persetujuan
Perikanan; mendasi PUSAT YANG Dihasilkan
Substansi Teknis MEMBIDANGI Substansi
- Dll. Atas Dasar Surat
URUSAN TATA Teknis
Rekomendasi Dikoordinasi RUANG
oleh BKPRN
RAPERDA YANG
KONSULTASI KEPADA MENTERI, TELAH DISETUJUI
Pasal 245 DAN SELANJUTNYA MENTERI
DPRD DIAJUKAN OLEH
ayat (4) BERKOORDINASI DENGAN MENTERI
YANG MEMBIDANGI URUSAN BUPATI/WALIKOTA
TATA RUANG
Evaluasi Dilakukan
Penyelesaian
A. OLEH MENTERI ATR proses
kehutanan
Permintaan Perda
Penyiapan Pembahasan Persetujuan Penetapan
Persetujuan RRTR
Raperda Substansi Raperda
RRTR oleh
Substansi RRTR di RRTR oleh bersama
Provinsi/
ke Menteri BKPRN Kabupaten/
Daerah Menteri ATR DPRD
ATR Kota
Diperlukan
rekomendasi
Gubernur Evaluasi
untuk RRTR Kemendagri
Kab/Kota
Mekanisme Penetapan Perda RRTR 15
Provinsi/Kabupaten/Kota..(2)
Kementerian PPN/Bappenas
B. OLEH GUBERNUR
Persetujuan Substansi 16
Kementerian PPN/Bappenas
RRTR Kabupaten/Kota..(1)
Kementerian PPN/Bappenas
RRTR Kabupaten/Kota..(2)
Kementerian PPN/Bappenas
DAPAT DITARIK
KEMBALI melalui
ditetapkan Desember minggu pertama
Ketetapan
atau setelah ditetapkannya Perpres
Menteri
Rincian Anggaran Belanja Pemerintah
Pusat
Pelimpahan Kewenangan Persub 20
RRTR Kabupaten/Kota..(4)
Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian PPN/Bappenas
Penataan Ruang
Kementerian PPN/Bappenas
BKPRN BKPRD
• Menyiapkan kebijakan Wadah koordinasi penataan ruang di daerah
penataan ruang nasional Menjamin terselenggaranya penataan ruang di daerah
• Pelaksanaan RTRWN secara Menserasikan dan mensinergikan penyelenggaraan
terpadu penataan ruang nasional dengan daerah
• Penanganan dan penyelesaian BKPRD Provinsi BKPRD Kab/Kota
masalah tata ruang Perencanaan pada Perencanaan tata ruang
• Pemaduserasian tata ruang tingkat provinsi kab/kota
• Fasilitasi kerjasama penataan Pemanfaatan ruang kab/kota
Operasionalisasi
ruang antar provinsi (keterpaduan pelaksanaan
pemanfaatan lintas
pembangunan)
• Sinkronisasi rencana umum kabupaten dan
dan rencana rinci tata ruang pengelolaan kawasan Mekanisme perizinan
strategis (nasional) (investasi)
• Peningkatan kapasitas
kelembagaan penataan ruang Pengendalian dalam Pengawasan (pemantauan &
bentuk pengawasan evaluasi)
dan penertiban Penertiban (melalui sanksi)
pemanfaatan ruang
Sumber: Keppres 4/2009 tentang BKPRN; Permendagri 50/2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang di Daerah
Mekanisme Koordinasi 24
Kementerian PPN/Bappenas
Penataan Ruang
LEMBAGA
OPERASIONAL PERENCANAAN PEMANFATAN PENGENDALIAN LEMBAGA
STRUKTURAL KOORDINASI
GUBERNUR RTRW Provinsi • Strategi Perwujudan Struktur Lintas • Arahan peraturan BKPRD
RTR Kaw Strategis Kab/Kota zonasi Provinsi
Provinsi • Arah Pengembangan Wilayah/ • Perizinan MASY
Kawasan lintas Kab/Kota • Insentif &
• Pelaksanaan indikasi program Disinsentif
pembangunan sektor lintas • Sanksi
Kab/Kota
SISTEM INFORMASI
Hubungan Kerja BKPRN-BKPRD
25
Kementerian PPN/Bappenas
Kementrian SKPD
Struktur Masih sering bersifat sektoral bukan bergerak/berjalan
/Badan/ Provinsi/
Organisasi atas nama satu kelembagaan BKPRN/BKPRD
Wasekab Kab/Kota
Perencanaan, Belum adanya mekanisme baku yang mengatur hubungan
pemanfaatan Internal Internal kerja antara BKPRN dengan BKPRD, sehingga
dan BKPRN BKPRD perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
pengendalian pemanfaatan ruang masih belum optimal.
Forum Rakernas Rakerda Masih kurangnya realisasi dan implementasi (tindak lanjut)
Koordinasi BKPRN BKPRD dari hasil keputusan Rakernas/Rakerda.
26
Kementerian PPN/Bappenas
• Total: 34 Provinsi
• Per 25 September 2015 RTRW Provinsi
yang Sudah ditetapkan: 27 RTRW
27 Provinsi Provinsi
68 Kabupaten
• Total: 415 Kabupaten
• Per 25 September 2015, RTRW Kab.
yang Sudah ditetapkan: 347 RTRW
Kab
347 Kabupaten
RTRW KOTA 29
87 Kota
30
TERIMA KASIH
Situs BKPRN: www.bkprn.org
Situs TRP: www.trp.or.id
Portal TRP:
www.tataruangpertanahan.com
Pustaka virtual TRP:
www.scribd.com/Tata Ruang dan
Pertanahan
Milis TRP:
http://groups.google.com/d/forum/tata-
ruang-dan pertanahan
Portal Geospasial: portal.ina-sdi.or.id