Anda di halaman 1dari 3

Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten Juga Perlu Pedoman

Oleh: Siti Fatimah Danisah Putri


08211440000084

Kawasan strategis kabupaten kabupatennya. Namun, dalam


merupakan bagian wilayah kabupaten yang penyusunanannya secara substansi rencana
penataan ruangnya diprioritaskan, karena yang telah dibuat oleh kabupaten di Jawa
mempunyai pengaruh sangat penting dalam Timur belum memenuhi ketentuan yang
lingkup kota di bidang ekonomi, sosial, telah ditetapkan pada peraturan menteri
budaya dan/atau lingkungan. Dalam rangka yang baru, sehingga perlu adanya peninjauan
optimalisasi pengelolan kawasan strategis kembali. Hal ini disebabkan karena masih
kabupaten menerapkannya dalam bentuk belum adanya perangkat operasional
penyusunan rencana tata ruang kawasan mekanisme evaluasi dan persetujuan
strategis kabupaten. substansi Rencana Tata Ruang Kawasan
Perencanaan kawasan strategis Strategis Kabupaten, sehingga masih
merupakan upaya awal dalam mengelola menggunakan Peraturan Gubernur No 34
wilayah dengan tetap mempertahankan Tahun 2013 Tentang Mekanisme Evaluasi
kestrategisan wilayah yang dimiliki. Dalam Persetujuan Substansi RDTR. Sehingga
penyusunan dokumen rencana kawasan adanya perbedaan persepsi antara konsultan,
strategis perlu mengacu pada ketentuan pemerintah kabupaten, dan pemerintah
penyusunan rencana tata ruang kawasan provinsi dalam proses penyusunan Rencana
strategis yang tertuang dalam Peraturan Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Pada saat proses analisis mekanisme
Badan Pertanahan Nasional Republik perizinan pemanfaatan ruang kawasan
Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 Tentang strategis masih mengadopsi dari peraturan
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang pemerintah nomor 15 tahun 2010 tentang
Kawasan Strategis Provinsi dan Rencana Tata penyelenggaraan pemanfaatan ruang,
Ruang Kawasan Strategis Kabupaten. karena mekanisme perizinan pemanfaatan
Dalam peraturan menteri ini ruang kawasan strategis belum memiliki
diamanatkan bahwa setiap wilayah provinsi dasar hukum.
maupun kabupaten perlu menyusun rencana Dalam artikel ini akan dibahas
tata ruang kawasan strategis provinsi atau mengenai hasil kajian rancangan peraturan
gubernur yang memuat mekanisme oleh pemerintah daerah kabupaten. Kawasan
perizinan pemanfaatan ruang kawasan strategis terdiri dari kawasan inti dan kawasan
strategis, mekanisme persetujuan substansi penyangga. Kawasan inti yang memiliki skala
rapergub, serta mekanisme evaluasi Rencana kedetailan rencana 1:10.000 hingga 1:5.000,
Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten dapat menjadi dasar untuk pemberian Izin
yang dituangkan dalam matriks muatan Mendirikan Bangunan pada kawasan inti,
substansi. namun dengan syarat dilengkapi peraturan
Dalam menganalisis menggunakan zonasinya. Sedangkan pada kawasan
pendekatan yuridis normatif serta penyangga yang memiliki skala kedetailan
pendekatan undang-undang (statute rencana 1:25.000, dapat menjadi dasar untuk
approach). Dengan dilakukan komparasi pemberian izin prinsip, izin lokasi, dan IPPT
terhadap hasil kajian beberapa kebijakan pada kawasan penyangga, namun tidak bisa
terkait pedoman penyusunan rencana menjadi dasar pemberian IMB.
kawasan strategis kabupaten berdasarkan Dengan skala kedetailan perencanaan
Permen ATR Nomor 37 Tahun 2016, kawasan inti dan kawasan penyangga yang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor berbeda, menimbulkan perbedaan pendapat
20/PRT/M/2011 tentang Pedoman mengenai skala kedetailan dari rencana
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan kawasan strategis, RTRW dan RDTR. Apakah
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota serta rencana tata ruang kawasan strategis
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum kabupaten memiliki skala kedetailan setara
No.16/PRT/M/2009 Tentang Pedoman dengan RTRW, ataukah setara dengan
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah RDTRK. Sehingga diambil kesimpulan bahwa
Kabupaten yang saling dikombinasikan. skala kedetailan perencanaan kawasan
Adanya perbedaan pendapat para strategis kabupaten dapat disesuaikan
ahli perencanaan dalam memaknai dengan kebutuhannya. Perencanaan
mekanisme perizinan kawasan strategis kawasan inti dengan skala kedetailan setara
kabupetan. Secara umum, izin pemanfaatan dengan RDTRK, sedangkan perencanaan
ruang dapat berupa izin prinsip, izin lokasi, izin kawasan penyangga dengan skala kedetailan
penggunaan pemanfaatan tanah, izin yang setara dengan RTRW.
mendirikan bangunan, dan izin lain Sebagai contohnya yaitu Kabupaten
berdasarkan ketentuan peraturan perundang- Banyuwangi yang menyusun RTR Kawasan
undangan. Izin pemanfaatan ruang diberikan Strategis Blimbingsari tidak sesuai dengan
pedoman penyusunan yang baru, adanya
kesalahan persepsi terkait skala kedetailan
perencanaan kawasan strategis. Dalam
rencana kawasan strategis kabupaten tidak
perlu kedetailan hingga seperti RDTRK yang
menetapkan kawasan prioritas pada tingkat
BWP atau Sub BWP, serta belum dijabarkan
pembagian kawasan inti dan kawasan
penyangga dari kawasan strategis wilayah di
blimbingsari.

Anda mungkin juga menyukai