Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TIDUNG

INSPEKTORAT
Alamat : Jalan Perintis KM 1, RT. VI Tideng Pale Kode Pos: 77152

Tideng Pale, 23 Agustus 2022


Nomor : 700/408/ INSP-KTT/VIII/2022 Kepada
Lampiran : Yth. Inspektur Tana Tidung
Perihal : Resume Hasil Rapat Koordinasi Di -
Pengendalian Inflasi Daerah
Tempat

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Membentuk Tim Inflasi (TPID Kab/Kota), TPID


Kabupaten ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah, dengan susunan,:
1. Ketua, Bupati sebagai pelaksana harian tugas TPID oleh sekretariat daerah
2. Wakil Ketua, Pejabat Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Provinsi
3. Sekretaris, Asisten Sekretariat Daerah Kabupaten yang membidangi perekonomian
4. Anggota, Perangkat daerah di Kabupaten yang membidangi urusan, perdagangan,
pertanian, perhubungan, ESDM, dan perangkat daerah lainnya yang dianggap perlu
Pembiayaan pelaksana tugas TPID dibebankan pada APBD Kabupaten

TIM PENGENDALI INFLASI DAERAH (TPID) BERDASARKAN KEPMENDAGRI NOMOR 500.05-


8135 TAHUN 2017 (DITETAPKAN 2 OKTOBER 2017)
Tugas TPID Kabupaten/Kota :
1. Melakukan pengumpulan data dan informasi perkembangan harga barang
kebutuhan pokok dan penting, barang lainnya, serta jasa pada tingkat
Kabupten/Kota
2. Menyusun Kebijakan pengendalian inflasi pada tingkat /Kota dengan
memperhatikan kebijakan pengendalian inflasi nasional
3. Memperkuat sistem logistik pada tingkat Kab/Kota
4. Melakukan koordinasi dengan TPIP dan TPID Provinsi
5. Melakukan langkah lainnya dalam penyelesaiaan hambatan/permasalahan
Pengendalian Indflasi pada tingkat Kab/Kota
Pengawasan Pengendalian Inflasi Daerah oleh Inspektur Daerah Provinsi/Kota/Kabupaten
OPTIMALISASI FUNGSI TPID
 Monitoring harian stabilitas harga dan ketersediaan pasokan sembilan bahan pokok dan
barang penting
 Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kerja sama/kontrak jual beli kebutuhan bahan
pokok antar daerah untuk menjamin ketersediaan bahan pokok pada daerah penghasil
KETERJANGKAUAN HARGA
 Pelaksanaan operasi pasar/ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH)
KETERSEDIAAN PASOKAN
 Pengembangan dan optimalisasi food estate (cabai, bawang merah dan putih) dan/atau
Penanggulanan PMK
KELANCARAN DISTRIBUSI
 Kerja Sama Antar Daerah dalam mendukung kelancaran distribusi
 Transportasi distribusi pangan terjaga sehingga tidak menyebabkan kenaikan harga
KOMUNIKASI EFEKTIF
 Inspeksi ke pasar-pasar dan pergudangan untuk memastikan ketersediaan stok aman
dan tidak ada penimbunan)
DUKUNGAN ANGGARAN
 Realisasi Belanja Daerah
 Alokasi Belanja Operasi Pasar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
 Alokasi BTT
 Realisasi BTT untuk dukungan Pengendalian Inflasi
 Penyaluran bansos/jaring pengaman sosial termasuk menggunakan BTT

ATENSI Kepada Inspektur Daerah:


1. Inspektur Daerah melakukan pengawasan secara harian dan manyampaikan laporannya
kepada Menteri Dalam Negeri melalui Inspektur Jenderal
2. Dalam melakukan pengawasan tersebut agar Inspektorat Daerah berkoordinasi dengan
TPID
3. Melaksanakan pengawasan pengendalian inflasi secara cermat dan tanggung jawab
serta menyampaikan permasalahan dan langkah- langkah penyelesaiannya.

Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 511.2/3149/SJ tentang
Pembentukan Satuan Tugas Ketahanan Pangan di Daerah tanggal 14 Mei 2020, sebagai
bentuk dukungan untuk harga pangan
 Membentuk Satgas Ketahanan Pangan di Daerah yang bertugas untuk memastikan
dan memonitoring ketersediaan, kelancaran distribusi serta fluktuasi harga 11
bahan pangan di daerah yakni : a) Beras; b) Jagung; c) Bawang Merah; d) Bawang
putih; e) Cabai besar; f) Cabai rawit; g) daging sapi/kerbau; h) Daging ayam ras; i)
Telur ayam ras; j) Gula Pasir; dan k) Minyak Goreng
 Satgas diketuai oleh Sekda (Provinsi, /Kota) yang beranggotakan unsur Bappeda,
Dinas Pangan, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanian, dan
TNI/Polri serta Bulog Daerah. Satgas masing-masing bertangggung jawab kepada
Gubernur, Bupati, dan Walikota
 Satgas melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara harian kepada Gubernur. Hasil
laporan rekapitulasi Kab/Kota oleh Gubernur disampaikan kepada Menteri Dalam
Negeri
SURAT EDARAN NOMOR 500/4825/SJ TENTANG PENGGUNAAN BELANJA TIDAK
TERDUGA DALAM RANGKA PENGENDALIAN INFLASI DI DAERAH

1. Dalam melaksanakan tugas kepala daerah antara lain mengambil tindakan tertentu
dalam keadaan yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat
2. Dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian di daerah dan mengatasi
permasalahan ekonomi sektor riil serta menjaga stabilitas harga barang dan jasa
yang terjangkau oleh masyarakat, Pemerintah Daerah menyediakan anggaran
untuk:
a. Mendukung tugas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Pemerintah Daerah
menyediakan alokasi anggaran dalam APBD Tahun Anggaran 2022 sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan terkait
b. Pengendalian harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat,
seperti penyediaan 9 (sembilan) bahan pokok, melalui belanja tidak terduga
yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
3. Gubernur/Bupati/Wali kota melakukan optimalisasi anggaran dalam APBD yang
terkait dengan pengendalian inflasi daerah
4. Dalam hal alokasi belum tersedia, dapat menggunakan alokasi Belanja Tidak
Terduga melalui pergeseran anggaran kepada perangkat daerah

ATENSI KEPADA PEMERINTAH DAERAH


 Melibatkan berbagai Stakeholder terkait seperti kepolisian, kejaksaan, TNI, BPKP,
Tim Penggerak PKK) dalam melaksanakan upaya pengendalian inflasi di daerah
 Melakukan inovasi dalam menjaga ketersediaan bahan pangan di daerah melalui
berbagai kegiatan misalnya swadaya masyarakat Gerakan menanam tanaman
pangan, gerakan hemat energi dan pangan
 Melakukan Kerjasama dengan Pemerintah Daerah yang memiliki surprus komoditas
pangan dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan di daerah
 Melaksanakan monitoring langsung lapangan untuk mengecek harga, ketersediaan,
produksi dan distribusi kebutuhan bahan pangan
 Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif serta cepat dengan berbagai
stakeholder melalui pemanfaatan teknologi dan informasi misalnya membuat group
Whatsapp untuk memberikan laporan secara rutin yang bertingkat dan berjenjang
 Mengalokasikan Dana BTT dan Dana Bansos sebagai dukungan pedistribusian atau
pengangkutan kebutuhan bahan pokok

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan pertimbangan dalam


pelaksanaan kegiatan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai