Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN TAHUNAN KEGIATAN PENANDAAN DAN PENDATAAN

TERNAK DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI


SUMATERA BARAT TAHUN 2022

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN


PROVINSI SUMATERA BARAT
Jl. Rasuna Said No. 68 Telp. 0751- 28077, 28060, Fax. 28060 Padang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor
500.01/KPTS/PK.300/M/06/2022 tentang Penetapan Daerah Wabah
Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) yang telah diubah
dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
513/KPTS/PK.300/M/07/2022, Sumatera Barat telah ditetapkan sebagai
Daerah Wabah PMK. Selanjutnya secara nasional Mulut dan Kuku (Foot
and Mouth Disease) yang selanjutnya disingkat PMK di Indonesia telah
ditetapkan sebagai status Keadaan Tertentu Darurat PMK sebagaimana
tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Nasional Nomor 47 Tahun 2022, dan di tingkat Provinsi ditetapkan melalui
Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 360 – 671 – 2022 tentang
Penetapan Status Keadaan Darurat Tertentu Wabah Penyakit Mulut dan
Kuku (Foot and Mouth Disease) di Wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Dalam rangka pengendalian penyebaran PMK, pemberian vaksin
sebagai upaya sebagai upaya peningkatan kekebalan hewan rentan agar
tidak terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku, serta mencegah
penyebaran yang lebih luas sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor
510/KPTS/PK/300/M/6/2022 tentang Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disesase).
Untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan vaksinasi terhadap hewan
rentan PMK diperlukan penandaan dan pendataan hewan yang belum,
sudah dan yang tidak divaksinasi.
Dengan penandaan dan pendataan identitas hewan dan jumlah
populasi hewan rentan PMK yang telah divaksinasi dan akan divaksinasi
akan dapat disajikan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
559/KPTS/PK.300/M/7/2022 tentang Penandaan dan Pendataan Hewan
dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and
Mouth Disease) dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
9621/KPTS/TI.040/F/09/2022 tentang Petunjuk Teknis Kegiatan
Penandaan dan Pendataan Hewan Tahun Anggaran 2022. Dengan
demikian, kedepannya penandaan dan pendataan hewan ini sebagai
salah satu upaya untuk menyajikan data by name by address seluruh
populasi ternak, khususnya berkuku belah, status reproduksi dan
mobilisasi atau distribusi ternak dengan penerapan Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Dengan digilisasi ternak akan mendorong peternakan
Sumatera Barat yang lebih modern.

Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan petujuk pelaksanaan


penandaan dan pendataan ternak sebagai acuan bagi tim pelaksana
provinsi, tim pelaksana kabuapaten/kota dan petugas penandaan dan
pedataan hewan yang ditetapkan oleh Kepala Perangkat Daerah Provinsi.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5015) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 41
Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5619);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian
dan Penanggulangan Penyakit Hewan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5543);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
85);
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Pearturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 63);
5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/OT.140/1/2010
tentang Pedoman Identifikasi dan Pengawasan Ternak Ruminansia
Besar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 78);
6. Keputusan Menteri Pertanian 510/KPTS/PK.300/M/6/2022 tentang
Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku
(Foot and Mouth Disease) sebagaimana diubah terakhir dengan
Keputusan Menteri Pertanian 517/KPTS/PK.300/M/7/2022 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian
510/KPTS/PK.300/M/6/2022 Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mout Disease);

7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 559/KPTS/PK.300/M/7/2022


tentang Penandaan dan Pendataan Hewan Dalam Rangka
Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth
Disease);Keputusan Menteri Pertanian Nomor
9621/KPTS/TI.040/F/09/2022 tentang Petunjuk Teknis Kegiatan
Penandaan dan Pendataan Hewan Tahun Anggaran 2022;
8. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 360 – 671 – 2022 tentang
Penetapan Status Keadaan Darurat Tertentu Wabah Penyakit Mulut dan
Kuku (Foot and Mouth Disease) di Wilayah Provinsi Sumatera Barat.

C. Maksud dan Tujuan


Petunjuk Pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan penandaan dan pendataan hewan bagi pelaksana di tingkat
Provinsi/Kabupateb/Kota dan Stakeholder lainnya serta optimalisasi
penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui jumlah populasi hewan ternak;
2. Mengetahui jumlah unit usaha dan pemilik hewan
3. Menyediakan informasi status vaksinasi PMK pada ternak, dan data
medis lainnya;

D. Keluaran dan Sasaran


Keluaran dari kegiatan ini adalah terdatanya 506.570 ekor hewan/ternak
target dan mengalami realokasi target sebesar 101.570 ekor
hewan/ternak.

Sasaran kegiatan terdiri :


a. Hewan
Hewan yang dimaksud adalah hewan rentan PMK yaitu hewan
berkuku belah diantaranya sapi, kerbau, kambing, domba dan babi.
Hewan yang diberi penandaan meliputi:
1) Telah divaksinasi;
2) Belum divaksinasi; dan
3) Tidak divaksinasi.
b. Pemilik
Pemilik hewan merupakan Peternak, Kelompok Peternak, Koperasi,
Pelaku Usaha Perbibitan dan/atau penggemukan, Perguruan Tinggi,
Yayasan dan/atau Lembaga Keagamaan.

PELAKSANAAN
A. UNSUR PELAKSANA KEGIATAN
1) Unsur Pelaksana Pusat
Unsur pelaksana pusat adalah Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI.

2) Unsur Pelaksana Daerah


Unsur Pelaksana Daerah terdiri dari :
a. Tim Pelaksana dan Pembina Provinsi dilaksanakan oleh Dinas
Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Barat.
b. Tim Pelaksana Teknis Kabupaten/Kota adalah Perangkat Daerah
yang melaksanakan fungsi peternakan dan kesehatan hewan di
Kabupaten/Kota.
c. Petugas Penandaan dan Pendataan Hewan petugas yang
melaksanakan penandaan dan pendataan yang berasal dari unsur
perangkat daerah provinsi/kabupaten/kota yang mempunyai
kewenangan, bekerjasama dengan TNI/POLRI, Perguruan tinggi,
penyuluh, asosiasi dan/ atau unsur-unsur lainnya di wilayah
kabupaten/kota.
B. PERSIAPAN
1) Rencana Pelaksanaan
Tabel 1. Jadwal Palang Kegiatan

Bulan
No Uraian
7 8 9 10 11 12
1 Sosialisasi, Koordinasi dan konsolidasi
situasi PMK Daerah
2 Penetapan Tim Pelaksana Provinsi
3 Pengusulan Petugas Penandaan dan
Pendataan, dan Recorder
4 Penetapan Petugas Penandaan dan
Pendataan, dan Recorder Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
5 Penyediaan Sarana Pendukung
penandaan dan pendataan hewan
6 Sosialisasi, Koordinasi dan Bimtek
Penandaan dan Pendataan
7 Pelaksanaan Penandaan dan Pendataan
8 Pembayaran BOP Penandaan dan
Pendataan
9 Monitoring dan Evaluasi
10 Pelaporan
2) Sosialisasi Kegiatan

Kegiatan sosialisasi pertama kali di Provinsi Sumatera Barat,


dilakukan via zoom meeting pada tanggal 12 Agustus 2022 kemudian
pada tanggal 17 Agustus 2022 Launching Penandaan dan Pendataan
Hewan ternak dengan QR Code di Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Sumatera Barat yang dilanjutkan pada tanggal 18
Agustus di UPTD Ternak Ruminansia di Air Runding Pasaman Barat.
Kegiatan sosialisasi kedua dilaksanakan di Kota Payakumbuh pada
tanggal 22 - 24 Agustus 2022 dengan melakukan Launching
Penandaan dan Pendataan Hewan ternak dengan QR Code yang
dihadiri oleh seluruh Kab/Kota di Sumatera Barat. Kegiatan berupa
sosialisasi dan penandaan langsung di lapangan pada 4 ekor sapi
yang ada di UPTD BPTSD Tuah Sakato Payakumbuh, yang
disaksikan oleh Tim Pusat, Peruri dan Petugas Dinas yang
membidangi fungsi peternakan Kab/Kota di Sumatera Barat dan
didampingi oleh Sekretaris dan Kepala Bidang Produksi dan Teknologi
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat.
Selain secara offline, kegiatan sosialisasi juga dilakukan secara online
yang dilaksanakan bagi Kab/Kota yang tidak bisa hadir secara
langsung. Pembahasan dalam sosialisasi meliputi : Teknis
Penandaan, Identifikasi masalah dan perumusan strategi serta
prioritas target hewan yang sudah divaksin dan akan ditandai, review
petugas yang sukses dan gagal login serta jadwal distribusi.
3) Distribusi Ear Tag

Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2022 mendapat alokasi eartag


scure QR code sebanyak 506.570 unit dan aplikator eartag sebanyak
716 unit. Pengiriman scure QR code ke Provinsi Sumatera Barat
dilakukan 4 tahap. Pengiriman pertama sebanyak 500 unit yang sudah
datang pada tanggal 3 Agustus 2022. Pengiriman eartag scure QR
code tahap 2 pada tanggal 19 Agustus 2022 di Provinsi Sumatera
Barat sebanyak 6.800 unit. Sedangkan distribusi aplikator pada
tanggal 26 September 2022 sebanyak 716 unit.
Barang-barang tersebut telah dibuatkan dokumen berita acara
serah terima dan khusus untuk aplikator eartag APBN telah dibuatkan
dokumen hibah yang di tandatangani oleh kepala dinas dan
selanjutnya akan ditandatangani oleh Direktur jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan, mengingat barang tersebut merupakan barang
hibah yang diserahkan ke masyarakat/pemda dengan kode akun 526.

Provinsi Sumatera Barat mendapatkan alokasi biaya operasional


(BOP) kegiatan penandaan hanya sebanyak 4 % dari total target.
Besaran BOP sama dengan provinsi lainnya di 23 provinsi yang sudah
terlebih dahulu melaksanakan kegiatn penandaan dan pendataan
ternak yaitu sebesar Rp 20.00 per ekor. Dilakukan secara simbolis
penyerahan eartag dan aplikator dari Dinas Provinsi ke seluruh
Kab/Kota pada saat acara Sosialisasi dan Bimtek di Balai Latihan
BPTSD Tuah Sakato Payakumbuh. Setelah pelaksanaan bimtek
selesai langsung dilanjutkan dengan praktik pelaksanaan penandaan
dan pendataan ternak di BIBD Tuah Sakato dan telah berhasil
dilakukan penandaan pada sapi Simentsl dan FH sebanyak 6 ekor.
Selanjutnya dilakukan praktik dengan model petugas menyebar di
beberapa kecamatan di Kabupaten/Kota, dengan perolehan
penandaan di kecamatan yang didampingi oleh TNI/Polri. Jumlah
Penandaan sampai dengan Desember 2022 Wib adalah 33.664 Unit.

Eartag tahap 3 sebanyak 10.400 tgl 31 Agustus 2022, tahap 4


sebanyak 488.870 unit 22 Sept 2022 Hingga 29 Desember 2022,
eartag yang telah didistribusikan sebanyak 67.800 unit dari total
eartag sebanyak 506.570 unit dengan jumlah aplikator sebanyak
716 unit serta jumlah jarum aplikator sebanyak 3.240 unit.
Tabel 2. Rincian Distribusi Eartage per Kabupaten/Kota

Distribusi Jumlah Penandaan Jumlah Sisa


No. Kabupaten / Kota Eartag Yang Sudah Penandaan di Selisih Eartag
(Unit) Dicairkan (ekor) aplikasi (ekor) (Unit)
1 Kep. Mentawai 500 195 195 - 305
2 Pesisir Selatan 14.800 7.550 7.652 102 7.148
3 Solok 4.400 1.480 1.480 - 2.920
4 Sijunjung 4.300 3.764 3.773 9 527
5 Tanah Datar 5.500 1.555 1.596 41 3.904
6 Padang Pariaman 4.300 1.601 1.601 - 2.699
7 Agam 4.400 622 666 44 3.734
8 50 Kota 10.200 5.404 5.625 221 4.575
9 Pasaman 1.100 1.024 1.081 57 19
10 Solok Selatan 1.200 723 737 14 463
11 Dharmasraya 3.500 1.705 1.706 1 1.794
12 Pasaman Barat 3.530 2.793 2.857 64 673
13 Padang 7.400 3.274 3.288 14 4.112
14 Kota Solok 600 210 214 4 386
15 Sawahlunto 600 120 120 - 480
16 Padang Panjang 200 195 195 - 5
17 Bukittinggi 100 52 59 7 41
18 Payakumbuh 870 573 573 - 297
19 Pariaman 300 245 246 1 54
JUMLAH 67.800 33.085 33.664 579 34.136

4) Progress Kegiatan

Per 31 Desember 2022, Total Ternak yang sudah ditandai sebanyak


33.664 ekor yang terdiri dari 8.168 ekor ternak jantan (24%) dan
25.496 ekor ternak betina (76%). Dari 33.664 ekor ternak, sebanyak
32.329 ekor sapi, 779 ekor kerbau, 16 ekor kambing, dan 11 ekor
babi. dengan jangkauan jumlah 19 Kabupaten/Kota, di 158
Kecamatan, 631 Desa,, dan jumlah peternak sebanyak 9.613
orang.
Tabel 3. Rincian Penandaan dan Pendataan Ternak per Kab
Jumlah ternak
No. Kabupaten/Kota
(ekor)
1. Kep. Mentawai 195
2. Pesisir Selatan 7.652
3. Solok 1.480
4. Sijunjung 3.773
5. Tanah Datar 1.596
6. Padang Pariaman 1.601
7. Agam 666
8. 50 Kota 5.625
9. Pasaman 1.081
10. Solok Selatan 737
11. Dharmasraya 1.706
12. Pasaman Barat 2.857
13. Padang 3.288
14. Kota Solok 214
15. Sawahlunto 120
16. Padang Panjang 195
17. Bukittinggi 59
18. Payakumbuh 573
19. Pariaman 246

Total Ternak yang ditandai dan didata 33.664

Dari target realokasi sebanyak 101.570 ekor, maka jumlah ternak


yang sudah ditandai dan didata oleh petugas telah mencapai 33,13%
(33.085 ekor).
Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Barat mengalami
berbagai kendala salah satunya adalah telah teridentifikasi tidak
terserapnya anggaran BOP Penandaan dan Pendataan Ternak seperti
terlihat pada table dibawah ini :
Tabel 4. Realisasi Keuangan BOP Penandaan dan Pendataan Ternak

Volume (ekor) Anggaran (Rp) Realisasi


HARGA Pemotongan
Semula Menjadi Semula Menjadi Anggaran
SATUAN Anggaran
BOP
(per Des)

506.570 101.570 20.000 10.131.400.000 2.031.400.000 661.700.000 1.369.700.000

5) Kendala yang dihadapi :

Selama kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak yang dilakukan


oleh 19 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat, beberapa kendala
yang dihadapi bersifat teknis antara lain : Akses menuju lokasi target
ternak yang akan ditandai berjauhan, lokasi ternak menyebar, pola
pemeliharaan sebagian ekstensif, integrasi sapi-sawit sehingga
menyulitkan saat pemasangan/penandaan yang tidak dilengkapi tali
keluh serta peternak tidak berada di lokasi saat tim penandaan
datang.

Demikian Laporan Kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak ini


disusun dan dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN

D O K U M ENT A S I

Anda mungkin juga menyukai