Anda di halaman 1dari 19

A.

PROFIL KABUPATEN KOLAKA UTARA


Kabupaten Kolaka Utara adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi
Sulawesi Tenggara, Indonesia dengan ibukota Kecamatan Lasusua. Kabupaten ini
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka yang disahkan dengan UU
Nomor 29 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003.

1. Letak Geografi
Daratan Kabupaten Kolaka Utara berada di daratan Tenggara Pulau Sulawesi
dan secara geografis terletak pada bagian barat. Kabupaten Kolaka Utara
memanjang dari utara ke selatan berada dianatara 2°46’45”-3°50’50” lintang
selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 120°41’16”-121°26’31”
bujur timur.
Batas Wilayah
- Utara: berbatasan dengan Kabupaten Luwu Timur (Provinsi Sulawesi
Selatan).
- Timur: berbatasan dengan Kecamatan Uluwoi Kabupaten Kolaka dan
Kabupaten Konawe Utara (Provinsi Sulawesi Tenggara).
- Barat: berbatasan dengan Pantai Timur Teluk Bone
- Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka (Provinsi
Sulawesi Tenggara).Permukaan tanah.
Kabupaten Kolaka Utara mencakup jazirah daratan dan kepulauan yang
memiliki wilayah daratan seluas ± 3.391,62 km² dan wilayah perairan laut
membentang sepanjang Teluk Bone seluas ± 12.376 km².
Permukaan wilayah terdiri dari gunung, bukit, lembah, dan laut. Diantara
jenis permukaan tersebut terdapat lahan yang merupakan daerah potensial untuk
pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan dengan tingkat
kemiringan sebagai berikut :
- Lahan dengan lereng antara 0°-2° seluas 1.017,49 km2 (30%) layak untuk
pemukiman, pertanian, perikanan dan kegiatan lainnya.
- Lahan dengan lereng antara 20 – 150 seluas 678,32 km2.(20%) layak untuk
pemukiman, pertanian dan perkebunan.

1
- Lahan dengan lereng antara 15°-4° seluas 339,16 km2 (10%) layak untuk
pemukiman, pertanian dan perkebunan.
- Lahan dengan lereng antara 40° keatas seluas 1.356,65 km2 (40%)
adalah wilayahyang perlu dijaga kelestariannya.
Kabupaten Kolaka Utara memiliki beberapa sungai yang tersebar pada 15
kecamatan. Sungai tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat
dijadikan sebagai sumber tenaga listrik, pertanian, perikanan, kebutuhan
industri, kebutuhan rumah tangga dan pariwisata. Beberapa sungai telah
digunakan untuk keperluan irigasi pertanian teknis, setengah teknis maupun
irigasi sederhana.
Adapun sungai yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Sungai Ranteangin terdapat di Kecamatan Ranteangin.
- Sungai Latawaro terdapat di Kecamatan Lambai.
- Sungai Indewe dan Rante Limbong terdapat di Kecamatan Lasusua.
- Sungai Katoi terdapat di Kecamatan Katoi.
- Sungai Mala-Mala dan Sungai Awo terdapat di Kecamatan Kodeoha.
- Sungai Lapai dan Sungai Puurau , keduanya terdapat di Kecamatan Ngapa
- Sungai Watunohu terdapat di Kecamatan Watunohu
- Sungai Kosali dan Sungai Mikuasi, keduanya terdapat di Kecamatan Pakue
- Sungai Latali dan Sungai Pasampang, keduanya terdapat di Kecamatan
Pakue Tengah.
- Sungai Pakue terdapat di Kecamatan Pakue Utara.
- Sungai Batu Putih dan Sungai Latowu terdapat di Kecamatan Batu Putih.
- Sungai Larui terdapat di Kecamatan Porehu.
Kabupaten Kolaka Utara memiliki wilayah perairan (laut) yang sangat luas
sepanjang pantai timur Teluk Bone yang diperkirakan mencapai ± 12.376 km2.
Karakteristik dasar perairan yang landai, terjal dan sangat terjal dengan pesisir
pantai terdiri dari paparan batuan, teluk dan muara sungai serta daerah
estuaria yang kaya dengan organisme planton. Kondisi ini sangat menjanjikan
untuk kegiatan perikanan, perhubungan dan pariwisata.

2
Tabel dibawah ini merupakan Presentase Luas Wilayah Kabupaten Kolaka
Utara Menurut Kecamatan, 2015.

Persentase Luas Wilayah Kabupaten


Kolaka Utara Menurut Kecamatan, 2015
Porehu
11% 19% Tolola
6%
4% 5% Ranteangin
9% 6% Lambai
3% 5% Wawo
4%
2% 7% Lasusua
7% 9%
3%
Katoi
Kodeoha
Tiwu

2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kolaka Utara tahun 2010 sebanyak 121.340 jiwa. Angka
ini terus meningkat setiap tahunnya hingga pada tahun 2015 mencapai
140.706 jiwa (naik 15.96 persen). Selama periode 2014- 2015 tingkat
pertumbuhan penduduk tercatat menurun menjadi 2,79 persen. Dengan luas
wilayah sekitar 3.391,62 km2, rata-rata setiap km2 di Kolaka Utara ditempati
41 orang, dengan rata-rata 4 orang per rumah tangga.
Jika dirinci menurut kecamatan, laju pertumbuhan penduduk tercepat terjadi
di Kecamatan Tolala (6.76%) dan paling lambat di Kecamatan Watunohu
(0.36%). Kecamatan Ngapa memiliki tingkat kepadatan penduduk jauh di atas
rata-rata Kolaka Utara yaitu 144 Jiwa per km 2. Disusul Kecamatan Lasusua
dan Katoi dengan kepadatan penduduk masing- masing 98 jiwa per km2 dan 82
jiwa per km2.
Kecamatan Ngapa hanya memiliki luas 149,18 km2 (tidak sampai 5
persen dari luas total Kolaka Utara), tetapi didiami 15 persen penduduk Kolaka

3
Utara. Sebaliknya, Kecamatan Porehu yang luasnya sekitar 19 persen dari luas
Kolaka Utara hanya didiami 12 jiwa per km2.
Secara umum jumlah penduduk laki- laki lebih banyak (51,51 persen)
dibandingkan jumlah penduduk perempuan (48,49 persen). Hal ini dapat
ditunjukkan dengan sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100 yakni 106. Hal
ini berarti pada tahun 2015, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat
106 laki-laki.
Berikut merupakan Diagram Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten
Kolaka UtaraTahun 2015.
120

48
100
40
80
32
60 60 Perempuan
24
50 Laki-Laki
40 40
16
30
20 8 20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Dibawah ini merupakan Tabel dari Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan
Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara Pada Tahun 2013,
2014, 2015.

Kecamatan Penduduk Laju Pertumbuhan

2013 2014 2015 2013-2014 2014-2015


Ranteangin 5.586 5.665 5.747 1.41 1.45
Wawo 5.844 5.901 5.960 0.98 1.00
Lambai 5.782 5.929 6.071 2.54 2.40
Lasusua 25.575 26.899 28.270 5.18 5.10

4
Katoi 6.396 6.600 6.806 3.19 3.12
Kodeoha 11.025 11.117 11.199 0.83 0.74
Tiwu 4.203 4.243 4.282 0.95 0.92
Ngapa 19.837 20.669 21.514 4.19 4.09
Watunohu 6.357 6.383 6.406 0.41 0.36
Pakue 9.682 9.764 9.838 0.85 0.76
Pakue Tengah 6.301 6.337 6.366 0.57 0.46
Pakue Utara 7.694 7.924 8.152 2.99 2.88
Batu Putih 8.158 8.409 8.664 3.08 3.03
Porehu 7.453 7.609 7.765 2.09 2.05
Tolala 3.208 3.434 3.666 7.04 6.76
Jumlah 133.101 136.883 140.706 2.84 2.79

3. Produktifitas
a. Sumber Daya Manusia
Jumlah PNS lingkup Pemda Kolaka Utara pada tahun 2015 sebanyak
3.664 orang atau bertambah sebanyak 12,43 persen dari tahun sebelumnya.
Menariknya, jumlah PNS yang bertambah semuanya berjenis kelamin laki-
laki. Banyaknya PNS perempuan masih tetap sebanyak 1.844 orang,
sedangkan PNS laki-laki bertambah menjadi 1.820 orang.
Ditinjau dari tingkat pendidikan, kualitas pendidikan, sebagian besar
PNS Kolaka Utara merupakan lulusan S2/S1/DIV sebanyak 2.506 orang,
kemudian disusul dengan lulusan DIII sebanyak 481 orang, lulusan DI/DII
sebanyak 238 orang, lulusan SMA/sederajat sebanyak 428 orang, lulusan
S2 sebanyak 3,25 persen, dan sisanya lulusan SMP/ sederajat sebanyak 11
orang.
Peta perpolitikan di parlemen Kolaka Utara pada periode 2014-2019
berubah dari kepemimpinan periode sebelumnya. Jika pada tahun 2009-
2014 anggota DPRD Kolaka Utara didominasi oleh PNBK, pada periode
sekarang didominasi oleh PDIP sebanyak 6 orang (24 persen) dan tidak ada

5
lagi wakil PNBK dalam parlemen. Sementara itu, Partai Demokrat,
PKB, Gerindra, Golkar, dan PAN masing-masing memiliki 3 orang wakil di
parlemen.
Berikut merupakan Tabel Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan
Kepangkatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kolaka Utara 2015.

Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir Jumlah
Laki-Laki Perempuan
I/A (Juru Muda) - - -
I/B (Juru Muda Tingkat I) - - -
I/C (Juru) 26 9 35
I/D (JuruTingkat I) 4 28 32
Golongan I 30 37 67
II/A (Pengatur Muda) 191 238 429
II/B (Pengatur Muda Tingkat I) 158 119 277
II/C (Pengatur) 73 140 213
II/D (Pengatur Tingkat I) 46 307 353
Golongan II 468 804 1272
III/A (Penata Muda) 325 265 590
III/B (Penata Muda Tingkat I) 257 325 582
III/C (Penata) 212 231 443
III/D (Penata Tingkat I) 179 207 386
Golongan III 973 1028 2001
IV/A (Pembina Muda) 174 75 249
IV/B (Pembina Muda Tingkat I) 44 7 51
IV/C (Pembina) 22 1 23
IV/D (Pembina Tingkat I) 1 - 1
Golongan IV 241 83 324
Jumlah 1712 1952 3664

6
Berikut merupakan Tabel Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kolaka Utara
2015.
Jenis Kelamin
Partai Politik Jumlah
Laki-Laki Perempuan
PDIP 5 1 6
P. Demokrat 3 - 3
PKB 3 - 3
P. Gerindra 3 - 3
P. Golkar 3 - 3
PAN 3 - 3
PPP 2 - 2
PKS 1 - 1
PBB 1 - 1
Jumlah 24 1 25

b. Sumber Daya Alam


Secara umum, produktivitas tanaman pangan di Kolaka Utara
mengalami peningkatan pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena
pengaruh perluasan lahan yang terjadi pada keseluruhan komoditas pangan
di Kolaka Utara.
Produksi padi (padi sawah dan padi lading) mengalami peningkatan
sebesar 25,09 persen menjadi 10.578 ton pada tahun 2015. Peningkatan
cukup tinggi dialami oleh komoditas jagung sebesar 74 persen menjadi
1.698 ton. Begitu pula dengan ubi jalar yang mengalami peningkatan
sebesar 82 persen menjadi 1.100 ton.
Peningkatan sangat signifikan terjadi pada komoditas ubi kayu, kacang
tanah, kacang kedelai, dan kacang hijau. Komoditas kacang tanah
meningkat sebesar 238 persen menjadi 125 ton. Sementara ubi kayu
meningkat 151 persen menjadi 2.407 ton. Selanjutnya kacang hijau
mengalami peningkatan sebesar 96 persen menjadi 47 ton. Terakhir,

7
kacang kedelai mengalami peningkatan sebesar 133,3 persen menjadi 7
ton pada tahun 2015.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa Kolaka Utara tidak terkena dampak
el nino yang sempat menyerang beberapa wilayah di kabupaten lain. Justru
yang terjadi di Kolaka Utara malah sebaliknya yaitu produktivitas lahan
meningkat seiring dengan peningkatan luas panen komoditas tanaman
pangan.
kabupaten penyangga bagi perkebunan di Sulawesi Tenggara. Jenis
tanaman perkebunan rakyat yang diusahakan cukup banyak, diantaranya
kelapa dalam, kopi, kapuk, lada, pala, cengkeh, jambu mete, kemiri,
kakao, enau/aren, sagu, dan nilam. Komoditi tanaman kakao masih menjadi
penyumbang terbesar bagi produksi tanaman perkebunan di Kolaka Utara.
Pada tahun 2015 produksi komoditi tanaman kakao mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya menjadi 51.297,72 ton. Produksi terbesar kedua
ditempati oleh cengkeh yang mencapai 6.034,3 ton. ton Komoditas kelapa,
lada, pala, dan kopi masing-masing produksinya sebesar 3.550,35 ton,
453,89 ton, 259,21 ton, dan 97 ton.
Di subsektor perikanan, perairan laut menghasilkan ikan sebanyak
36.515,17 ton dan perairan darat sebanyak 27.780,450 ton pada tahun 2015.
Jumlah ini mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya.
Luas hutan di Kabupaten Kolaka Utara pada tahun 2015 sebesar
340.129,82 hektar. Hutan produksi di wilayah Kolaka Utara tercatat
memproduksi dua jenis kayu yaitu kayu bulat dan kayu gergajian. Kayu bulat
meningkat 22,8 persen. Namun, produksi kayu gergajian mengalami
penurunan produksi yang signifikan dari 758,79 m3 menjadi 172,15 m3 pada
tahun 2015.
Sumber daya energi di Kabupaten Kolaka Utara yaitu:
(a) Industri
Pada tahun 2015 jumlah perusahaan industri logam meningkat sebesar
125,20 persen, tenaga kerja meningkat sebesar 122,36 persen. Industri
aneka mengalami pertumbuhan sebesar 38,48 persen, dengan tenaga

8
kerja mencapai 1247 orang. Perusahaan industri hasil pertanian dan
kehutanan selama tahun 2015 berjumlah 817 perusahaan atau bertambah
sebanyak 154 perusahaan, penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar
22,72 persen.
(b) Energi
Di Kabupaten Kolaka Utara berdiri 4 unit sumber pembangkit listrik,
yaitu PLTD Ranteangin, PLTD Lasusua, PLTD Lahabaru dan PLTD
Olo-Oloho. Pada tahun 2015 nilai penjualan listrik mengalami kenaikan
8,21 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan listrik
PLN di Kabupaten Kolaka Utara tahun 2015 tercatat sebanyak 17.502
pelanggan atau meningkat 6,15 persen.
(c) Pertambangan
Sektor pertambangan di Kabupaten Kolaka Utara mengalami
peningkatan yang didominasi oleh subsektor penggalian. Jumlah
produksi subsektor penggalian pada tahun 2015 sebesar 7.939.716,63
m3/metrik ton.

c. Sumber Daya Ruang


Idealnya tingkat kepadatan penduduk 75 jiwa per hektar. Dengan demikian
kepadatan penduduk Kabupaten Kolaka Utara tahun 2015 mencapai 41
jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang.
Kepadatan penduduk di 15 Kecamatan cukup beragam dengan kepadatan
penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Ngapa dengan kepadatan sebesar
144 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Porehu sebesar 13 jiwa/km2.
Melihat kenyataan tersebut, dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk
Kabupaten Kolaka Utara masih sangat ideal. Dengan kata lain, luas
wilayahnya masih dapat mendukung segala aktivitas penduduk yang tingggal
di Kabupaten Kolaka Utara.

4. Pemasaran
a. Pariwisata

9
Di bidang pariwisata, Kolaka Utara telah memiliki 38 objek wisata pada
tahun 2015. Dari keseluruhan objek wisata yang tercatat, sudah ada delapan
objek wisata yang dikelola secara komersial yaitu danau biru, pantai pasir
putih danau biru, gua danau biru, pantai watutoru, pasir putih tanjung toli-
toli, wisata kuliner by pass lasusua, pantai tanjung tobaku, dan wisata
bawah laut tanjung tobaku. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah
daerah dalam mengelola potensi pariwisatanya untuk mendongkrak
pertumbuhan ekonomi.
Sarana penunjang lainnya dalam kegiatan ekonomi maupun kegiatan
sosial adalah tersedianya fasilitas penginapan yang cukup memadai
sebagai alternatif tempat tinggal sementara maupun tempat beristirahat
bagi para wisatawan. Di Kolaka Utara, akomodasi (hotel) yang ada baru hotel
tidak berbintang atau hotel melati.
Pada tahun 2015, jumlah hotel tidak berbintang bertambah tiga unit dari
tahun sebelumnya menjadi 27 hotel. Jumlah kamar dan tempat tidur pun
ikut meningkat. Secara rata-rata tiap hotel di Kabupaten Kolaka Utara
memiliki 12 kamar dan 18 tempat tidur. Peningkatan jumlah hotel ini
dibarengi dengan peningkatan jumlah tamu. Jumlah tamu yang menginap di
hotel tahun 2015 meningkat menjadi 14.561 tamu domestik dan 8 tamu
asing.
Berikut merupakan daftar nama-nama objek wisata di Kabupaten Kolaka
Utara yang dikomersilkan tahun 2015.

No Nama Objek Wisata Lokasi Status Komersial


1 Danau Biru Desa Walasiho, Kec. Dikomersilkan
Wawo
2 Pasir Putih Danau Biru Desa Walasiho, Kec. Dikomersilkan
Wawo
3 Goa Danau Biru Desa Walasiho, Kec. Dikomersilkan
Wawo
4 Pantai Watutoru Desa Walasiho, Kec. Dikomersilkan

10
Wawo
5 Pasir Putih Tanjung Toli-Toli Desa Pitulua, Kec Lasusua Dikomersilkan
6 Wisata Kuliner Bypass Desa Ponggiha, Kec. Dikomersilkan
Lasusua Lasusua
7 Pantai Tanjung Tobaku Desa Tobaku, Kec. Katoi Dikomersilkan
8 Wisata Bawah Laut Tanjung Desa Tobaku, Kec. Katoi Dikomersilkan
Tobaku

b. Transportasi dan Komunikasi


Jalan memegang peranan penting dalam memperlancar hubungan
kegiatan perekonomian baik antar kota, antara kota dengan desa, ataupun
antar desa. Panjang jalan di Kabupaten Kolaka Utara tahun 2015
meningkat menjadi 729,28 km. Panjang jalan tersebut terdiri dari 181,35
km jalan negara, 51 km jalan provinsi, dan 496,93 km jalan kabupaten.
Sebagian besar permukaan jalan di Kolaka Utara berupa aspal dan kerikil
yaitu masing-masing sepanjang 339,23 km dan 282,21 km.
Berikut merupakan Tabel Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan
dan Pemerintahan yang Berwenang Megelolanya di Kabupaten Kolaka Utara
(km), 2015

Pemerintahan yang Berwenang Mengelola


Keadaan
Negara Provinsi Kab/Kota Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Permukaan
1 Aspal 181.35 8.00 149.88 339.23
2 Kerikil 43.00 239.21 282.21
3 Tanah 104.97 104.97
4 Tidak Dirinci 2.88 2.88
Jumlah/Total
2015 181.35 51.00 496.93 729.28

11
2014 181.35 51.00 496.93 729.28

Berikut merupakan Tabel Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan dan


Pemerintahan yang Berwenang Megelolanya di Kabupaten Kolaka Utara
(km), 2015.

Pemerintahan yang Berwenang Mengelola


Keadaan Negara Provinsi Kab/Kota Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
Jenis Permukaan
1 Baik 120.090 93.83 214.73
2 Sedang 75.86 75.86
3 Rusak 215.27 215.27
4 Rusak Berat 60.45 51.00 111.97 223.42
Jumlah/Total
2015 181.35 51.00 496.93 729.28
2014 181.35 51.00 496.93 729.28

Sarana transportasi laut juga memegang peranan penting dalam arus


bongkar muat barang serta penumpang yang menghubungkan antar pelabuhan
siwa di Wajo dan Pelabuhan Tobaku di Lasusua. Banyaknya penumpang
yang masuk ke Kolaka Utara menurun selama tahun 2015 menjadi 76.005
orang. Sama halnya dengan penumpang yang keluar Kolaka Utara juga
menurun menjadi 104.940 orang. Sementara itu, barang yang diangkut
masuk meningkat seberat 53.298,98 ton sedangkan barang yang keluar
menurun seberat 24.982,6 ton.

Salah satu media komunikasi adalah pos dan giro. Hingga tahun 2015
terdapat satu unit Kantor Pos dan tiga rumah pos. Pada tahun 2015 terjadi
peningkatan jumlah surat/paket yang dikirim melalui kantor pos dari
20.454 surat/paket menjadi 24.520 surat/paket. Begitu halnya dengan

12
pengiriman pos wesel dan penjualan materai yang meningkat dari tahun ke
tahun.
Pada tahun 2015, terlihat peningkatan jumlah benda pos baik yang dikirim
maupun yang diterima untuk semua jenis benda pos. Banyaknya benda pos
yang dikirim (dalam negeri) tercatat 3.453.116 buah. Benda pos yang
diterima dari dalam negeri juga mengalami peningkatan sebesar 13,35 persen.
Sedangkan benda pos yang diterima dan dikirim keluar negeri mengalami
penurunan.
Berikut merupakan Tabel Jumlah Benda yang Dikirim dan Diterima dari
Dalam dan Luar Negeri di Kabupaten Kolaka Utara, tahun 2013-2015.

Dikirim Diterima
Tahun Luar Luar
Dalam Negeri Dalam Negeri
Negeri Negeri
2015 3.453.116 824 18.730.200 10.212
2014 2.210.714 1.528 16.526.115 21.545
2013 14.312 4.967 12.741.215 13.411

Jumlah Benda Pos yang Dikirim dan Diterima di Kabupaten Kolaka Utara,
tahun 2013-2015.

Tahun
Benda Pos Perincian
2013 2014 2015
Surat Pos/Pos Kirim 17.340 20.454 24.520
Paket Terima 14.231 20.124 254.100
Kirim 11.641 12.174 14.700
Pos Wesel
Terima 3.412 6.752 7.563
Materai 18.000.000 21.722.500 26.522.500

13
5. Sosial
a. Pendidikan
Ada beberapa indikator pencapaian pendidikan antara lain Harapan
Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Angka Partisipasi
Sekolah (APS). Penghitungan angka buta huruf sudah tidak digunakan
dengan pertimbangan bahwa di masa sekarang angka buta huruf sudah
jenuh, karena hampir semua penduduk sudah mengenyam pendidikan,
kecuali orang tua yang masa kecilnya tidak pernah bersekolah. Dari data
susenas didapatkan bahwa masih ada sekitar 8, 79 persen penduduk 5
tahun keatas yang tidak atau belum pernah bersekolah.
Berdasar Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada tahun 2015, hampir
semua penduduk usia sekolah Kolaka Utara telah menikmati sarana
pendidikan. Secara umum telah terjadi peningkatan APS pada semua
kelompok umur. Peningkatan APS tertinggi pada kelompok umur 16-18
tahun yaitu dari 62.09 tahun 2014 menjadi 68.93 pada tahun 2015.
Berbeda dengan APS, Angka Partisipasi Murni (APM) dapat melihat
persentase penduduk kelompok usia tertentu bersekolah pada jenjang
pendidikan yang sesuai dengan kelompok usianya. Pada tahun 2015, APM
tingkat SD di Kolaka Utara mencapai 98.62 persen, mengalami kenaikan
dari tahun sebelumnya. Selain APM SD, APM tingkat SMP juga mengalami
peningkatan menjadi 75,45 persen. Sama halnya dengan APM untuk tingkat
SMA mengalami peningkatan menjadi 60.46 persen.
Berikut merupakan Grafik Statistik Pendidikan Kolaka Utara Pada Tahun
2015.
120
98.85 95.28
100 99.12
91.91
80 98.84 68.93
2015
60 79.34 62.09
2014
40 55.54
2013
20 5.65
8.16
0 11.51
7-12thn 13-15thn 16-18 Category 4

14
Pada tahun 2015 Kolaka Utara memiliki 109 SD, 34 SMP, 6 SMA, 6
SMK, dan 2 Perguruan Tinggi/Akademi, serta ditambah sekolah di bawah
Kementrian agama meliputi 13 MI, 16 MTs, dan 10 MA. Pada tiap jenjang
pendidikan di Kolaka Utara tahun ajaran 2015/2016, seorang guru rata-
rata mengajar 11 hingga 12 murid. Sementara itu, daya tampung sekolah
pada tiap jenjang pendidikan di Kolaka Utara, rata-rata mencapai 158
hingga 159 murid per sekolah.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, rata-rata lama sekolah penduduk
pada tahun 2010 sekitar 6,74 tahun hingga menjadi 7,46 tahun pada
tahun 2014 (meningkat 0,72 tahun). Hal ini berarti bahwa pada tahun
2010 rata-rata penduduk Kolaka Utara hanya bersekolah hingga lulus SD,
sedangkan pada tahun 2014 sudah meningkat hingga kelas 1 SMP.
Angka ini masih di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara yang
bersekolah hingga kelas 2 SMP.
Berdasarkan ijazah tertinggi, sebagian besar penduduk Kolaka Utara hanya
tamat SD/sederajat (31,34 persen), tidak tamat (22,71 persen), tamat
SMP/sederajat (20,62 persen), tamat SMA/sederajat (17,96 persen), dan
tamat akademi/universitas (7,38 persen).

b. Kesehatan
Pembangunan kesehatan di Kolaka Utara didukung dengan adanya
Rumah Sakit Umum Daerah ditambah 16 puskesmas, 21 pustu, 104
polindes, dan 148 posyandu. Tenaga kesehatannya terdiri dari 29 dokter, 9
dokter gigi, 26 apoteker, 241 perawat, dan 204 bidan. Mayoritas penduduk
sering berobat ke puskesmas (63.51 persen), selanjutnya ke rumah sakit
(20,68 persen) dan praktek dokter (19,07 persen).
Lebih dari separuh balita di sana ditolong kelahirannya oleh bidan
(60 persen) yang berdampak postif pada peningkatan angka harapan
hidup. Mayoritas balita disusui selama dua tahun/lebih dan telah mendapat
imunisasi.

15
Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah
melalui program KB. Jumlah klinik KB tahun 2015 sama dengan tahun
sebelumnya yaitu 21 klinik. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) meningkat
1.91 persen. Sementara itu, realisasi KB aktif mencapai 24.053 atau 100
persen dari jumlah yang ditargetkan. Mayoritas penduduk menggunakan
suntik (41,83 persen) kemudian pil (38,42 persen) sebagai alat KB.
Berikut merupakan tabel Statistik Kesehatan Kolaka Utara Tahun 2013-
2015.
Uraian 2013 2014 2015
Tempat Berobat (%)
Rumah Sakit 9,05 22,95 20,68
Praktek Dokter 8,95 14,54 19,07
Puskesmas/pustu 81.64 48,98 63,51
Tenaga Kesehatan 1,77 7,92 4,33
Lainnya 0,51 13,01 2,84
Penolong Kelahhiran (%)
Dokter 8,56 11,69 15,9
Bidan 46,26 56,89 60
Dukun 39,31 27,45 24,1
Famili 4,39 3,23 0
Lainnya 1,49 0,74 0
Angka Harapan Hidup (tahun) 69,15 69,19 *)
*) : Data Belum Tersedia

6. Pendapatn Regional
Anggaran Pendapatan Daerah pada tahun 2015 sebesar Rp. 749.382.697,28
atau meningkat sebesar 19,19 persen dibandingkan dengan tahun 2014. Demikian
halnya dengan anggaran belanja juga mengalami peningkatan sebesar 20,11
persen atau menjadi Rp. 754.081.027,98 pada tahun 2015.

16
Realisasi pendapatan daerah tahun 2015 lebih besar 2,21 persen dari anggaran
pendapatan daerah. Sedangkan anggaran belanja terlihat bahwa realisasi lebih
kecil 6,68 persen dari pada rencana belanja daerah.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp.
39.693 miliar, namun realisasinya sebesar Rp. 41.892 miliar. Adapun total dana
perimbangan pada anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 601.333 miliar. Dari
sejumlah dana penerimaan daerah sebanyak 53,91 persen bersumber Dari Dana
Alokasi Umum (DAU), dan sisanya bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD), Dana Alokasi Khusus (DAK) serta dari bagi hasil pajak dan bukan pajak.
Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara Menurut Jenis
Pendapatan (ribu rupiah), tahun2015.
No. Jenis Pendapatan 2015
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 41.892.132.82
1.1 Pajak Daerah 6.845.493.78
1.2 Retribusi Daerah 2.628.316.15
Hasil Perusahaan Milik Daerah dan
1.3 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang 8.812.487.31
Dipisahkan
1.4 Lain-Lain PAD Yang Sah 23.605.835.58
2 Dana Perimbangan 601.333.212.94
2.1 Bagi Hasil Pajak 13.229.948.65
2.2 Bagi Hasil Bukan Pajak 28.134.982.29
2.3 Dana Alokasi Umum 451.597.322.00
2.4 Dana Alokasi Khusus 108.370.960.00
3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 106.157.351.53
3.1 Pendapatan Hibah 6.615.493.00
3.2 Dana Darurat 0.00
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
3.3 9.557.196.32
Pemerintah Daerah Lainnya
3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah 87.684.860.00

17
Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau
3.5 2.257.158.00
Pemerintah Daerah Lainnya
3.6 Lainnya 42.644.21
Jumlah 749.382.697.28

B. Masalah dan Solusi di Kabupaten Kolaka Utara


Terdapat beberapa masalah dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten
Kolaka Utara. Diantaranya yaitu:
 Jumlah dan Kualitas SDM yang Minim Sektor pertambangan dan energi
merupakan salah satu sektor yang memerlukan Sumber Daya Manusia
pengetahuan dan keterampilan tersendiri. Jumlah tenaga teknis saat ini masih
perlu penambahan termasuk pengangkatan tenaga teknis lain yang belum ada.
Disamping jumlah yang masih kurang kualitas tenaga yang ada perlu
ditingkatkan dengan pelatihan teknis termasuk didalamnya pelatihan
penggunaan alat-alat pertambangan, kegeologian dan kelistrikan.
a) Kegiatan Pertambangan yang Berpotensi Merusa Lingkungan
 Kegiatan pertambangan secara teoritis memang sangat erat kaitannya dengan
pengelolaan lingkungan. Kita tidak dapat menutup mata bahwa hamper
seluruh kegiatan pertambangan sangat berpotensial untuk menimbulkan
kerusakan lingkungan. Oleh karena itulah pemerintah menerapkan aturan yang
cukup ketat berkaitan dengan kegiatan pertambangan sehingga disatu sisi
dapat memberikan manfaat yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat
tetapi juga sedapat mungkin meminimalkan dampak kerusakan yang
ditimbulkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. “Kabupaten Kolaka Utara”. 8 Juni 2017.


https://id.wikipedia.org/wiki/K abupaten_Kolaka_Utara

BPS Kab. Kolaka Utara. "Kabupaten Wakatobi Dalam Angka 2016". 8 Juni
2017.
https://kolutkab.bps.go.id/index.php/publikasi/index?publikasi%5BtahunJud
ul%5D=2016&Publikasi%5BkataKunci%5D=Kolaka+utara+dalam+angka
&yt0=Tampilkan
BPS Kab. Kolaka Utara. "Kabupaten Kolaka Utara Dalam Angka 2016". 5 Juni
2017.
https://wakatobikab.bps.go.id/index.php/publikasi/index?publikasi%5Btahu
nJudul%5D=2016& Publikasi%5BkataKunci%5D=Wakatobi
&yt0=Tampilkan

19

Anda mungkin juga menyukai