Kota Palopo adalah kota yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Ibukota
Kabupaten Luwu sebagai pusat pelayanan wilayah yang berjarak 390 km² dari Kota
Makassar. Secara astronomis terletak 2°53’15’’- 3°04’08’’ Lintang Selatan dan 12°03’10’’ -
Secara administrasi kota ini memiliki luas 247, 52 km² atau sekitar 0,53% dari luas
wilayah Sulawesi Selatan yang terdiri dari 9 kecamatan dan terbagi atas 48 kelurahan.
Ditinjau dari segi luas Kecamatan Wara Barat merupakan Kecamatan terluas dengan luas
wilayah sebesar 54,13 km² atau 21, 87% dari luas kota. Sedangkan kecamatan terkecil yaitu
kecamatan Wara Utara dengan luas wilayah sebesar 10,58 km² atau 4,27% dari luas kota.
Untuk mengetahui luasan masing- masing kecamatan di Kota Palopo dapat dilihat pada tabel
berikut.
terluas di Kota Palopo yaitu 54,13 km² atau sekitar 21,87 % dari luas Kota Palopo.
Sedangkan Wara Utara termasuk kecamatan yang memiliki luas wilayah terendah yaitu
10,58 km² atau sekitar 4,27% dari luas keseluruhan Kota Palopo.
Kondisi topografi Kota Palopo berada pada ketinggian 0-1.500 meter dari
permukaan laut, dengan bentuk permukaan datar hingga berbukit dan pegunungan.
Tingkat kemiringan lereng wilayah cukup bervariasi yaitu 0-2%, 2-15%, 15-40%, dan
kemiringan diatas 40%. Kondisi topografi (ketinggian dan kemiringan lereng) tersebut
dipengaruhi oleh letak geografi kota yang merupakan daerah pesisir pada bagian timur,
Sebagian besar wilayah Kota Palopo merupakan dataran rendah, sesuai dengan
keberadaannya sebagai daerah yang terletak di pesisir pantai. sekitar 62,85 % dari luas
Kota Palopo merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 0–500 m dari
permukaan laut, 24,00 % terletak pada ketinggian 501– 1000 m dan sekitar 14,00 % yang
terletak diatas ketinggian lebih dari 1000 m. Keadaan permukaan tanah bergunung dan
berbukit terutama pada sebelah Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Toraja
Utara. Daerah dengan kondisi topografi relatif rendah dan berbukit pada bagian Utara,
sedangkan pada bagian timur merupakan daerah pantai yang membujur dari Utara ke
Selatan dengan panjang pantainya kurang lebih 25 Km. Bagian Selatan berbukit terutama
bagian Barat, sedangkan bagian lainnya merupakan dataran rendah yang datar dan
bergelombang.
Barat, sedangkan enam kecamatan lainnya sebagian besar wilayahnya merupakan dataran
rendah. Selanjutnya dari segi luas nampak bahwa kecamatan terluas adalah Kecamatan
Wara Barat dengan luas 54,13 km2 dan yang tersempit adalah Kecamatan Wara Utara
Kemiringan lereng Kota Palopo dilihat dari titik ketinggiannya di atas permukaan
air laut. antara 0-25, 26-100, 101-500, 501-1000 dan 1000+. Adapun ketinggian daerah di
terhadap kondisi jenis tanah di Kota Palopo dapat diindentifikasi bahwa jenis tanah
yang ada pada umumnya merupakan jenis tanah alluvial yang dapat ditemukan
penyebarannya sepanjang pantai dari Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Wara
Selatan dan Kecamatan Telluwanua. Selain jenis tanah alluvial juga terdapat jenis
tanah tergolong mediteran coklat yang merupakan jenis yang produktif dengan
tingkat kedalaman efektif tanah antara 20-60 cm dengan tekstur tanah kasar terdiri
atas batuan yang secara umum berlokasi di daerah pinggiran Kota Palopo
Struktur batuan di Kota Palopo pada umumnya terdiri dari 3 jenis batuan
beku. Batuan metamorf, batuan vulkanik dan endapan alluvial yang hampir
mendominasi seluruh wilayah Kota Palopo. Batuan beku yang dijumpai secara
umum terdiri dari intrusi batuan beku granit dan gebro serta beberapa intrusi kecil
lainnya. Kemudian dijumpai pula batua beku yang merupakan jejak aliran larva yang
telah membeku yang bersusunan balstik hingga andesitik. Batuan sedimen yang
dijumpai meliputi batu gamping, batu pasir, dan konglomerat, sedangkan batuan
metamorf yang dijumpai meliputi batuan meta sedimen. Batuan vulkanik yang
dijumpai terdiri dari tufa dan breksi vulkanik. Sedangkan endapan-endapan alluvial
lempung, kondisi geologi ini akan menunjukkan potensi lahan yang dapat digunakan
c. Klimatologi
Karakteristik iklim di Kota Palopo memperlihatkan jumlah curah hujan yang cukup
tinggi dalam setahun. 330,25 mm3, dengan rata-rata hari hujan sebanyak 20 hari per
bulan. Untuk mengetahui rentang jumlah curah hujan menurut bulan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Palopo Pada
Tahun 2020
Jumlah Curah Jumlah Hari Penyinaran
Bulan
Hujan (mm) Hujan(hari) Matahari(%)
Januari 326 20 52
Februari 421 16 56
Maret 543 25 49
April 313 24 67
Mei 269 26 33
Juni 374 24 40
Juli 377 22 38
Agustus 92 13 45
September 311 21 47
Oktober 375 14 62
November 375 16 70
Desember 187 18 52
Sumber :Kota Palopo dalam Angka 2021
Kecamatan Mungkajang memiliki luas wilayah sebesar 53, 80 km² atau meliputi
21,74% dari luas Kota Palopo. Jarak ibukota kecamatan yang berada di Kelurahan
Mungkajang yaitu :
Kecamatan ini memiliki 4 desa yang merupakan wilayah bukan pesisir. Dari segi
luas wilayah, Desa Latuppa merupakan desa terluas di Kecamatan Mungkajang dengan
luas wilayah 18,33 km². Sedangkan desa terkecil yaitu Desa Kambo dengan luas wilayah
11,42 km².
Gambar Peta Administrasi Kecamatan Mungkajang Kota Palopo
a. Transportasi
Transportasi Darat
Akses jalan menuju lokasi kawasan wisata dalam bentuk jalan beraspal dengan
b. Tempat Parkir
karena tempat parkir yang disediakan kapasitasnya kurang luas, untuk kendaraan
bermobil bisa menampung sekitar 10 mobil dan kendaraan bermotor hanya bisa
c. Listrik
Meskipun wisata highland kambo ini terletak di daerah dataran tinggi tetapi
d. Akses komunikasi
e. Fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan berupa puskesmas atau rumah sakit sudah ada di kawasan
belum ada.
kawasan objek wisata highland cukup belum meskipun ada yang belum memadai
seperti tempat parkir yang kurang luas. Karena sarana dan prasana adalah alat
unutk penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan didalam
pelayanan publik, karena apbila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan
yang dilakukan tidak dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan
rencana.
satu wilayah dataran tinggi yang ada di Kecamatan Mungkajang yang terletak pada
ketinggian 531 mdpl. Bentuk lahan kawasan kambo adalah wilayah perbukitan-
kambo. Kawasan kambo dilihat dari segi kemiringan lerengnya berada pada 21-55%
dengan beda tinggi 200 hingga 500 m, sehingga wilayah ini termasuk kategori
perbukitan-pegunungan.
pedesaan.
Wilayah ini pada umumnya berada pada kawasan bukan pesisir, dengan
ketinggian 0- 531 mdpl. Desa dengan ketinggian tertinggi yaitu desa kambo dengan
ketinggian 531 mdpl, sedangkan desa dengan ketinggian terendah adalah Desa
Pada umumnya kondisi klimatogi yang ada di Desa Kambo sama dengan daerah
lainnya yang ada di Kecamatan Mungkajang. Berdasarkan data pada tahun 2021, suhu
udara maksimum di wilayah ini dapat mencapai 34°C dan suhu udara minimum datap
mencapai 23,40°C. Kondisi kelembapan udara yaitu 70% hingga 84% dengan kecepatan
angin mencapai 0.50-17,00 knot, serta jumlah hari hujan yaitu 239 hari dengan jumlah
Kondisi hidrologi di Desa Kambo yaitu menggunakan air dari hulu yang
dipengaruhi oleh keberadaan sungai latuppa dengan sistem perpipaan yang kemudian
PAMSIMAS.
Keberadaan Air dari hulu yang masih jernih dan tidak berbau tersebut
dimanfaatkan oleh penduduk untuk mandi, mencuci, juga dikonsumsi. Pemanfaatan air
hulu sudah berlangsung cukup lama dan turun temurun sebelum adanya air PAMSIMAS.
Meskipun begitu ada bebrrapa penduduk yang lebih memilih air PAMSIMAS untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih mereka. Berikut tabel pemanfaatan air Hulu Desa
memanfaatkan air hulu dengan presentase dan tidak memanfaatkan air hulu untuk
c. Penggunaan Lahan
dataratan tinggi. Hal ini mempengaruhi luasan jenis penggunaan lahan di Kecamatan
dari penggunaan lahan terbangun dan tidak terbangun, sebagian besar lahan yang ada
adalah lahan yang tidak terbangun berupa kebun, huma, hutan rakyat, dan perkebunan
8.279 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.819 kk yang terbagi ke dalam
4 kelurahan yaitu Kelurahan Mungkajang, Kelurahan Murante, Kelurahan Latuppa,
dan Kelurahan Kambo. Penduduk yang berada di Desa Kambo 100% beragama
Islam. Kondisi sosial masyarakat salah satunya dapat dilihat dari pendidikan
masyarakat yang itu sendiri yang kebanyakan tamatan SMP dan SMA.
Wisata Highland Kambo Kota Palopo dikelolah secara pribadi oleh seorang
pemuda yang bernama Muhammad Firmansyah Agus Putra (putra) yang wisata ini
dibangun pada tahun 2018 dengan melihat potensi alam yang ada. Kondisi pengelolahan
wisata sangat terkelolah dengan baik terbukti dengan pelayanan yang diberikan oleh
karyawan wisata yang sangat ramah. Standar pelayanan eksisting juga baik terlihat dari
fasilitas yang terawat dan pelayanan yang sangat baik bagi para pengunjung yang datang.
Menurut pemilik dari wisata ini beliau sedang merencanakan untuk pembangunan
ekowisata yang lebih luas lagi agar makin banyak wisatawan yang tertarik dan bisa go
internasional. Dari aspek promosi wisata, pengelolah mengandalkan sosial media seperti
3. Pemerintah
Untuk saat ini pemerintah tidak terlibat dalam proses pembangunan dan
pengembangan wisata highland kambo itu sendiri, dikarenakan wisata ini dibangun dan
dikembangkan secara pribadi. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada
pemerintah setempat mengatakan bahwa untuk saat ini dinas pariwisata hanya sekedar
mendukung kegiatan wisata highland kambo yaitu dengan mensupport wisata tersebut.
Untuk aspek sarana dan prasarana, untuk saat ini pemerintah diharapkan untuk
4. Keterlibatan Masyarakat
highland kambo menyatakan bahwa masyarakat juga ikut terlibat dalam pengelolahan
bagi mereka khususnya untuk pemuda. Masyarakat lokal juga terlibat dalam usaha
wisata seperti kios dan warung yang berada di luar kawasan wisata yang tentunya hal
ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup serta
memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat yang ada di sekitar kawasan wisata
tersebut.
Potensi daya tarik wisata dapat diketahui dengan cara melakukan penilaian
tambahan.
a. Atraksi
yang memiliki daya tarik wisata alam yang cukup menarik. Tentunya daya tarik
wisata yang paling menonjol yakni memiliki bentuk bangunan unik seperti
lumbung yang ada di papua dan memiliki pemandangan alam yang sangat indah.
dikarenakan wisata ini berada dekat dengan perkebunan penduduk. Adapun jenis
didominasi oleh buah rambutan, mangga, durian, nangka. Selain itu terdapat pula
berenang merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan oleh wisatawan
yang berada di kawasan wisata karena wisata ini menyediakan 3 kolam renang
yang kedalamannya berbeda-beda. Selain itu pengunjung yang datang dapat juga
menginap bersama keluarga, teman, atau pun kerabat lainnya, wisata ini
spot foto yang unik dan menarik di kawasan wisata highland kambo juga
menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang senang dengan kegiatan
b. Fasilitas
tembuh sekitar ±. Akses jalan yang dapat dilalui menuju ke wisata ini adalah jalanan
beraspal dengan kondisi baik. Ketersediaan sarana angkutan menuju kawasan wisata
saat ini hanya menggunakan grab/ojek online atau dengan menggunakan milik
pribadi. Sarana kendaraan umum seperti bus atau minibus hanya melewati jalur lintas
provinsi sehingga bila ingin ke kawasan wisata harus melanjutkan menggunakan jasa
dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif, yang artinya
Data yang dimaksud yaitu wawancara yang dilakukan pada pihak-pihak yang
berikut .
Lingkungan fisik lokasi wisata Highland Kambo, karena wisata ini berada di
daerah pegunungan maka lingkungan wisatanya sangat sejuk, tenang, bersih dan
damai.
datang yaitu sekitar 500-800 orang perhari dan lebih banyak lagi dihari libur.
Karena banyaknya pengunjung yang datang baik dari dalam kota maupun luar
kota yang kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi yang mengakibatkan
lahan parkir yang tersedia jadi penuh yang berakibat pengunjung lain sebagian
Waktu kerja, wisata ini dibuka setiap hari yaitu pukul 08.00-18.00 untuk
infrastruktur,
sekitar yang bekerja sebagai penjaga kios yang berada disekitar kawasan
adanya wisata ini, karena wisata ini menggunakan air daerah hulu yang
dipergunakan untuk mengisi air kolam wisata, yang pada awalnya air hulu
tersebut digunakan hanya untuk warga, dan setelah adanya wisata ini maka
air yang digunakan untuk warga sedikit berkurang, tercemarnya mata air
didaerah latuppa akibat air buangan dari wisata tersebut karena pihak wisata
belum menggunakan pipa sebagai pembuangan air kolam yang berada diluar
kawasan wisata yang berakibat air buangannya tidak terbuang dengan baik
yang sehingga terkadang air buangan terus mengalir ke jalan raya dan
berlanjut ke mata air yang berada dibawah kawasan wisata, menurut warga
sekitar air tersebut dahulunya dapat langsung diminum tanpa harus dimasak
terlebih dahulu tetapi saat ini air tersebut sudah tidak bisa dikonsumsi lagi
secara langsung karena mata air tersebut sudah tercemar oleh buangan air
kolam wisata.
Jarak Jumlah
Nama
No Umur Pekerjaan Lokasi Anggota
Responden
Wisata Keluarga
1 Wisra 35 Tahun IRT 10 Meter 7 orang
2 Rahmat 50 Tahun Ketua RT 200 meter 4 orang
3 Narsi 16 Tahun Pelajar 40 meter 5 orang
4 Erni 24 Tahun IRT
5 Anti 41 Tahun IRT 50 meter 4 Orang
6 Ropiq Nawir 32 Tahun Petani
7 Nurul 21 Tahun IRT 150 Meter 6 Orang
8 Panji Pratama 22 Tahun Mahasiswa 60 Meter 3 Orang
9 Welen 52 Tahun Petani 50 Meter 2 Orang
Tabel Pengunjung
Nama Umur
No Pekerjaan
Responden 15-20 21-25 26-30 ≤ 30
1 Cobel √ Karyawan
2 Andri √ Mahasiswa
3 Mona √ -
4 Cica √ Mahasiswa
5 Amar Andi Kunna √ Pelajar
6 Dimas √ Karyawan
7 Natasha M √ -
8 Marsenia √ Mahasiswa
9 Muh.Razak √ Pelajar
10 Hayyu √ Pelajar
11 Rafiqah Muhajir √ Belum
Bekerja
12 Sisca R √ Karyawan
13 Apriati Wahyu √ Wiraswasta
Ningsih
14 Nilam Sari √ Karyawan
15 Dilla Patandung √ Pelajar
16 Thoyyibah √ Pelajar
17 Hikmah √ Pelajar
18 Nur Ainun Mardiah √ Pelajar
19 Maharani √ Pelajar
20 Ria Tyvani √ Wiraswasta
21 Irianti √ Karyawan
22 Andi Fitri B.I √ Belum
Bekerja
23 Sudirman √ Wiraswasta
24 Dewi Sinta √ Pelajar
25 Nur Hikmah √ Pelajar
Dachrul
26 Samuel A.L √ Karyawan
27 Irwati Baslan √ Pelajar
28 Shofi √ IRT
29 Nurul √ -
30 Wynne √ Karyawan
31 Wulandari √ Wiraswasta
32 Andi Misma Ullab √ Karyawan
33 Fadly Lyurang √ Karyawan
Ahmadi
34 Santoso Haris √ Wiraswasta
35 Nurmutaharah √ Guru
36 Dewa Muh. Fatwa √ Wiraswasta
Japari
37 Reza √ Wiraswasta
38 Akbar Azis √ Pelajar
39 Fitraun Nafsiah √ Pelajar
40 Mita √ Pelajar
41 Nur Widia Ningsih √ Pelajar
42 Nurhaiti √ Pelajar
43 Nur Abdillah √ Pelajar
Makmur
44 Supiani Pasae √ Pelajar
45 Lis √ Wiraswasta
Sumber : Peneliti, 2021