APBD TA.2019
KabupatenJombang
0
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH
KABUPATEN JOMBANG
”Penyusunan ActionPlan Kawasan Pertanian”
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pegembangan Kawasan pertanian kabupaten merupakan satu
kesatuan dari pengembangan kawasan pertanian nasional dan juga
pengembangan kawasan pertanian provinsi. Pengembangan kawasan
pertanian dimaksudkan untuk menjamin ketahanan pangan nasional,
pengembangan dan penyediaan bahan baku bioindustri, serta
penyediaan bahan bahan nabati melalui peningkatan produksi
komoditas pertanian serta berkelanjutan, berdaya saing dan mampu
mensejahterakan semua pelaku usaha yang terlibat didalamnya
secara berkeadilan. Disamping itu, pengembangan kawasan pertanian
yang dimaksudkan untuk mendukung keterkaitan pembangunan antara
desa dan kota.
Dalam pelaksanaan pembangunan pertanian dengan pendekatan
kawasan dihadapkan berbagai permasalahan baik permasalahan teknis
seperti perubahan iklim, bencana alam, eksplosi organism
pengganggu tanaman serta perbedaan kapasitas sumber daya antara
wilayah maupun permasalahan manajemen pembangunan pertanian yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kinerja membutuhkan adanya pedoman penyelenggaraan yang
dapat menjadi acuan bersama dalam menyelaraskan arah kebijakan
pembangunan nasional dan daerah dengan aspirasi perencanaan
masyarakat serta menggalang dukungan komitmen antar instansi
lintas sektor, wilayah dan jenjang pemerintah.
Kementrian pertanian telah menetapkan keputusan menteri
pertanian nomor 56/PERMENTAN/RC.040/11/2016 tentang pedoman
pengembangan kawasan pertanian sebagai pedoman perencanaan dan
pelaksanaan pengembangan kawasan pertanian dengan ruang lingkup
pengaturan sesuai rambu-rambu keterpaduan perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan program kegiatan serta menjamin
keberlanjutan program dan kegiatan pelaksanaan pengembangan
kawasan pertanian. Dalam pasal 4 ayat (2) dan (3) disebutkan
bahwa gubernur dan bupati/walikota mensinergikan arah kebijakan,
tujuan program dan sasaran kegiatan pertanian nasional dengan
kawasan pertanian provinsi dan kawasan pertanian kabupaten/kota,
dan harus memperhatikan rencana tata ruang wilayah, kelestarian
sumber daya alam, sosial budaya masyarakat dan selaras dengan
rencana pembangunan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut maka
pemerintah kabupaten/kota wajib menyusun actionplan kawasan
pertanian sebagai acuan teknis dalam penyusunan rencana dan
melaksanakan kegiatan pengembangan kawasan pertanian di tingkat
kabupaten/kota.
Actionplan kawasan pertanian adalah dokumen rencana
operasional pengembangan kawasan pertanian di tingkat
kabupaten/kota yang merupakan penjabaran rinci dari masterplan
untuk mengarahkan implementasi pengembangan dan pembinaan kawasan
pertanian di tingkat kabupaten/kota. Actionplan pengembangan
kawasan pertanian berisi antara lain program yang ingin dicapai
selama kurun waktu lima tahun dengan analisis pemecahan masalah
yang dihadapi pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya dalam
kawasan pertanian. Substansi kegiatan dalam actionplan kawasan
pertanian menjadi rujukan utama dalam perencanaan teknis
khususnya yang terkait dengan program/kegiatan yang didanai dari
APBN maupun DAK.
4. Dasar Hukum
- undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495)
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
- Undang-undang Nomor 13 tahun 2010 tentang hortikultura;
- Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan
pertanian pangan berkelanjutan
- Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5103);
- Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan
dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5185);
- Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011—
2025;
- Keputusan menteri pertanian RI 03/kpts/PD 120/1/2015 tentang
penetapan kawasan padi, jagung, kedelai dan ubi kayu
nasional;
- Keputusan menteri pertanian nomor 45/kpts/PD.120/1/2015
tentang penetapan kawasan cabai, bawang merah dan jeruk
nasional;
- Permentan No. 41/permentan/OT.140/9/2009 tentang kriteria
teknis kawasan peruntukan pertanian;
- Pementan No. 56/PERMENTAN/RC.040/11/2016 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian, penetapan lokasi kawasan
pertanian Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/ Wali Kota;
- Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Kabupaten
Jombang Tahun 2005 – 2025
- Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 21 Tahun 2009
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang
- Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun 2018
Tentang Anggaran Pendapatan da Belanja Daerah Tahun 2019.
5. SumberPendanaan
Seluruh kegiatan Penyusunan ActionPlan Kawasan Pertanian
didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2019.
6. Ruang Lingkup
Sistematika atau outline actionplan disusun dengan mengacu
pada Lampiran Permentan No 50 tahun 2012 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian dan lampiran penjelasan
umumnya, yaitu sebagai berikut :
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar Rencana Aksi
1.2 Kerangka Dasar
1.3 Alur Penyusunan Rencana Aksi
II. MATRIK PROGRAM RENCANA AKSI
2.1 Sasaran Program dan Kegiatan
2.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
a. Lokasi (Kec/Desa)
b. Waktu
c. Satker Pelaksana
d. Rencana Pembiayaan
2.3 Indikator Output dan Outcome
III. MANAJEMEN PENGEMBANGAN KAWASAN
3.1 Implementasi/Operasionalisasi
3.2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
LAMPIRAN
Matrik Program Rencana Aksi
Rekapitulasi Matrik Program Rencana
8.Jadwal Kegiatan
Kegiatan Penyusunan Kawasan Pertanian dilaksanakan selama 5
(lima) bulan kalender, terhitung sejak surat penjanjian kerja
ditandatangani. Pelaksana pekerjaan diwajibkan menyusun jadwal
rinci pelaksanaan setiap komponen pekerjaan dan jadwal
pelibatan masing-masing personil tim pelaksana pekerjaan.
Jombang, 2019
Mengetahui
Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen