Anda di halaman 1dari 56

Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan

Kabupaten Indramayu

I.1 Latar Belakang


Menurut Undang – Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
disebutkan bahwa setiap Pemerintah Daerah Kabupaten memiliki wewenang untuk
menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang berfungsi untuk
pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang
wilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten. Wewenang tersebut
meliputi perencanaan tataruang wilayah kabupaten; pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten; dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten yang


penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan.
Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam
rencana tata ruang kawasan strategis. Kawasan strategis kabupaten berfungsi:
a) mengembangkan, dan mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai
strategis kawasan Agropolitan yang bersangkutan dalam mendukung
penataan ruang wilayah kabupaten;

Executive Summary 1
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

b) sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan


kegiatan pertumbuhan ekonomi yang dinilai mempunyai pengaruh sangat
penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan;
c) untuk mewadahi penataan ruang kawasan strategis Agropolitan yang tidak
bisa terakomodasi di dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang
pada rencana yang lebih makro;

Pengembangan kawasan Agropolitan dirasakan begitu penting, mengingat


pengembangannya yang memanfaatkan dan mengusung konsep sesuai dengan
keunikan, keunggulan, dan keandalan lokal. Dengan demikian, pemerataan
pembangunan dapat ditingkatkan serta menjamin kelangsungan perkembangan
kawasan sehingga memiliki keunggulan yang berdaya saing.

Kawasan Agropolitan memungkinkan pembangunan dengan tetap berbasis pada


sektor pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi desa yang dipadukan
dengan pembangunan sektor industri melalui pengembangan prasarana dan sarana
layaknya perkotaan yang disesuaikan dengan lingkungan perdesaan.
Pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan penguatan sentra-sentra produksi
pertanian yang berbasiskan pada kekuatan internal sehingga perdesaan menjadi
kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya kompetensi, baik secara
interregional maupun intraregional. Perda No. 1/2012 Tentang RTRW Kabupaten
Indramayu Tahun 2011-2031, telah menetapkan bahwa KSK Agropolitan Kabupaten
Indramayu berfungsi utamanya sebagai wilayah usaha berbasis pertanian,
perkebunan, dan peternakan meliputi:
1. Agropolitan Widasari berada di Kecamatan Widasari;
2. Agropolitan Kerticala berada di Kecamatan Tukdana; dan
3. Agropolitan Cipancuh berada di Kecamatan Haurgeulis .

Keberhasilan pembangunan Kawasan Agropolitan membutuhkan komitmen dan


tanggung jawab dari segenap aparatur pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Dengan demikian, pembangunan kawasan ini dapat berlangsung secara ter-
integrasi, terarah, efektif, dan efisien sehingga tercipta keterpaduan dengan
pembangunan sektor lainnya dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Executive Summary 2
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Dengan program yang terfokus pada penyediaan dan kemajuan infrastruktur


perdesaan, yaitu berupa prasarana dan sarana yang memadai dan mendukung
pengembangan sistem dan usaha agribisnis, diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi pembangunan Kawasan Agropolitan, khususnya masyarakat
perdesaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pada Tahun Anggaran 2019,
maka Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang melakukan Penyusunan Renana Tata Ruang Kawasan Strategis
Agropolitan Kabupaten Indramayu yang bersumber dari APBD Tahun 2019.

I.2 Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Manfaat

Executive Summary 3
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

I.3 Deliniasi Kawasan KSK Agropolitan Kabupaten


Indramayu

Executive Summary 4
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Executive Summary 5
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Executive Summary 6
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Executive Summary 7
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

I.4 Referensi Hukum

Executive Summary 8
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

II.1 Tujuan Penataan dan Pengembangan Kawasan


Strategis Agropolitan Indramayu
Sesuai Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu No. 1 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu disebutkan
bahwa Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Indramayu yaitu “Terciptanya
ruang wilayah Kabupaten Indramayu yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan”.

Berdasarkan potensi, masalah, dan isu-isu strategis KSK Agropolitan Kabupaten


Indramayu serta tujuan penataan ruang RTRW Kabupaten Indramayu, maka Tujuan
pengembangan KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut:

“Mewujudkan Kawasan Agropolitan Indramayu Sebagai Pusat Pelayanan dan


Pengembangan Kegiatan Pertanian yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan melalui sistem agribisnis”

Adapun muatan-muatan yang terkandung didalamnya diantaranya:

1) Penetapan produk unggulan, yaitu merupakan produk unggulan yang sudah


berkembang dan didukung oleh sektor hilirnya, kegiatan agribisnis yang

Executive Summary 9
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

banyak melibatkan pelaku dan masyarakat yang paling besar dan mempunyai
skala ekonomi yang memungkinkan untuk dikembangkan dengan orientasi
ekspor.
2) Penetapan unit-unit kawasan pengembangan yang berfungsi sebagai pusat
produksi pertanian, pusat pendapatan pedesaan dan permintaan untuk
barang-barang dan jasa non pertanian dan produksi pertanian siap jual.
3) Penetapan pusat Agropolitan yang berfungsi sebagai pusat perdagangan dan
tranportasi pertanian, penyedia jasa pendukung pertanian, pasar konsumen
produk non pertanian, pusat industri pertanian, penyedia pekerjaan non
pertanian dan pusat Agropolitan serta hinterlandnya terkait dengan sistem
permukiman nasional, provinsi dan kabupaten.
4) Dukungan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang berfungsi
untuk meningkatkan nilai jual produk.
5) Dukungan pengembangan SDM, penelitian dan pengembangan teknologi
dalam pengembangan kawasan Agropolitan.
6) Dukungan infrastruktur yang membentuk struktur ruang yang mendukung
pengembangan kawasan Agropolitan diantaranya jaringan jalan, sumber-
sumber air dan jaringan utilitas (listrik dan telekomunikasi).
7) Dukungan sistem kelembagaan, yaitu dukungan kelembagaan pengelola
pengembangan kawasan Agropolitan yang merupakan bagian dari pemerintah
daerah dengan fasilitasi pemerintah pusat dan pengembangan sistem
kelembagaan insentif dan disinsentif pengembangan kawasan Agropolitan.

II.2 Kebijakan dan Strategi Kawasan Strategis Agropolitan


Indramayu
Untuk mencapai hasil tersebut maka beberapa arah kebijakan pengembangan
Kawasan Agropolitan Kabupaten Indramayu adalah:
1. Pengembangan kawasan Agropolitan Indramayu dengan menggerakkan sistem
agribisnis produksi unggulan kawasan dengan berorientasi pada hasil pertanian
yang berkualitas,
2. Menetapkan kawasan pusat pelayanan agropolitan dan sub pusat pelayanan.

Executive Summary 10
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

3. Pengembangan zona produksi atau lahan budidaya,


4. Penguatan Sektor Pertanian yang mendukung Agribisnis,
5. Penguatan Industri yang Mendukung Sektor Pertanian,
6. Pengembangan Prasarana Sarana seperti transportasi, komunikasi, air bersih
untuk mendukung pengembangan kawasan agropolitan dan agribisnis
Indramayu
7. Pengembangan lembaga perekonomian dan pemberdayaan masyarakat

Strategi yang dikembangkan dalam pengelolaan kawasan adalah:


a. Strategi Pengembangan lahan budidaya
Pengembangan lahan budidaya didasarkan pada usaha pemenuhan komoditas
untuk menjaga kontinuitas hasil pertanian yang bermutu, jumlah produksi
yang dihasilkan terkendali sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar.

b. Strategi Pengembangan kawasan sub pusat pelayanan


Pengembangan kawasan sub pusat pelayanan ditujukan bagi usaha untuk
mendukung kontinuitas produksi bagi lahan budidaya dengan penyediaan
prasarana sarana yang diperlukan dan pengembangan jaringan pasar di
dalam kawasan agropolitan. Usaha untuk mendukung kontinuitas produksi
bagi kawasan hinterland seperti pengembangan toko/koperasi saprotan,
pedagang/pengumpul produksi pertanian dan agribisnis ditingkat sub pusat
pelayanan, pelatihan-pelatihan bagi peningkatan mutu produksi maupun
teknologi.

c. Strategi Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan (kawasan inti)


Pengembangan kawasan inti ditujukan bagi usaha yang mendukung
kontinuitas produksi di kawasan hinterland dan pengembangan jaringan
pasar di luar kawasan agropolitan. Usaha untuk mendukung kontinuitas
kawasan hinterland adalah dengan pengembangan toko/koperasi saprotan
tingkat pusat pelayanan, pelatihan-pelatihan bagi peningkatan mutu
produksi maupun teknologi. Usaha pengembangan jaringan pasar agropolitan
dilakukan dengan pembangunan terminal agro dan melakukan kerja sama
dengan jaringan pasar diluar Kawasan Agropolitan Indramayu.

Executive Summary 11
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

d. Strategi pengembangan prasarana sarana kawasan


Pengembagan penyediaan prasarana sarana bagi Kawasan Agropolitan
Indramayu disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap tahapan
pengembangan, sehingga dapat mendukung usaha yang maksimal bagi
program yang diharapkan pada setiap tahap pengembangan.
 Tahap I : pengembangan prasarana sarana bagi peningkatan produksi
pertanian
 Tahap II : pengembangan prasarana sarana bagi pengembangan jaringan
pasar, seperti peningkatan jaringan irigasi, jaringan jalan, jaringan
telekomunikasi.
 Tahap III : pengembangan prasarana sarana bagi pengembangan usaha
industri yang didukung sektor pertanian atau usaha agribisnis, seperti
mengusahakan teknologi yang menunjang kegiatan produksi industri dan
juga melalui pelatihan-pelatihan pengembangan agribisnis.

e. Strategi Peningkatan Nilai Tambah Produk


Peningkatan nilai tambah produk yang dihasilkan dilakukan melalui upaya
penelitian terhadap produk yang telah dihasilkan maupun pengembangan
produk baru, pelatihan-pelatihan pengembangan usaha pertanian maupun
pengolahan hasil pertanian, pengembangan teknologi yang digunakan serta
usaha pelabelan dari produk yang dihasilkan sehingga meningkatkan daya
saing produk dipasaran.

f. Strategi Pengembangan Lembaga Perekonomian


Pengembangan lembaga perekonomian dilakukan untuk memenuhi
pengembangan Kawasan Agropolitan Indramayu, seperti adanya BPR,
koperasi simpan pinjam dengan sistem jangka waktu dan bunga yang rendah.

g. Strategi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat


Pengembangan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan
penelitian, pelatihan dan penyuluhan yang diadakan melalui Poktan maupun
Gapoktan dan dikoordinasikan dengan dinas pertanian Kabupaten
Indramayu.

Executive Summary 12
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

III.1 Sistem Pusat Pelayanan Agropolitan


III.1.1 Konsep Strutur Kawasan Agropolitan
Pengembangan Kawasan Agropolitan dirancang secara bottom up difasilitasi oleh
pemerintah. Sistem pusat desa menggunakan standar yang beragam. Setiap pusat
perdesaan mencakup suatu radius area pelayanan. Hirarki sistem pusat perdesaan
meliputi pusat desa dan kota. Standar dan norma dalam sistem hirarki pusat-pusat
pengembangan perdesaan juga didasarkan populasi penduduk. Komponen dasar
Kawasan Agropolitan dan model struktur Kawasan Agropolitan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 1. Konsep Struktur Kawasan Agropolitan

Executive Summary 13
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

III.1.2 Sistem Pusat Kegiatan RTRW Kabupaten Indramayu


Berdasarkan Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Indramayu Tahun 2017,
Kabupaten Indramayu hanya terdapat sistem perkotaan yang terdiri atas 1 (satu)
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan 1 Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu terletak
di Kecamatan Indramayu, 11 (sebelas) Pusat Kegiatan Lokal (PKL), 2 (dua) Pusat
Kegiatan Lokal promosi (PKLp) dan 15 (lima belas) Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK).
Sistem pusat kegiatan di Kabupaten Indramayu untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel dan gambar berikut ini.
Tabel 1. Sistem Pusat Kegiatan Kabupaten Indramayu

NO KECAMATAN PKN PKW PKL PKLp PPK


1 Haurgeulis Haurgeulis
2 Gantar Gantar
3 Kroya Kroya
4 Gabuswetan Gabuswetan
5 Cikedung Cikedung
6 Terisi Terisi
7 Lelea Lelea
8 Bangodua Bangodua
9 Tukdana Tukdana
10 Widasari Widasari
11 Kertasemaya Kertasemaya
12 Sukagumiwang Sukagumiwang
13 Krangkeng Krangkeng
14 Karangampel Karangampel
15 Kedokanbunder Kedokanbunder
16 Juntinyuat Juntinyuat
17 Sliyeg Sliyeg
18 Jatibarang Jatibarang
19 Balongan
20 Indramayu Indramayu Indramayu
21 Sindang
22 Cantigi Cantigi
23 Pasekan Pasekan
24 Lohbener Lohbener
25 Arahan Arahan
26 Losarang Losarang
27 Kandanghaur Kandanghaur
28 Bongas Bongas
29 Anjatan Anjatan
30 Sukra Sukra

Executive Summary 14
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

NO KECAMATAN PKN PKW PKL PKLp PPK


31 Patrol Patrol
Sumber : Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Indramayu Tahun 2017

III.1.3 Penetapan Sistem Pusat Pelayanan KSK Agropolitan Kabupaten


Indramayu
Dalam menentukan kawasan pusat pelayanan KSK agropolitan di Kabupaten
Indramayu ditentukan beberapa variabel penentuan kawasan pusat pelayanan
agropolitan yang didasarkan pada tinjauan teoritis dan ketentuan peraturan.

Berdasarkan variabel-variabel penilaian kawasan pusat pelayanan KSK agropolitan


di Kabupaten Indramayu maka dapat diketahui tingkat kelayakan masing-masing
kecamatan di Kabupaten Indramayu sebagai kawasan inti (pusat pelayanan) dan
kawasan penyangga (sub pusat pelayanan) KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu.

Gambar 2. Peta Rencana Sistem Pusat Pelayanan KSK Agropolitan Indramayu

Untuk lebih jelasnya mengenai hasil penilaian setiap kecamatan dalam penentuan
pusat pelayanan KSK Agropolitan Indramayu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Executive Summary 15
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tabel 2. Sistem Pusat Pelayanan KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu


Arah Kebijakan RTRW Interpretasi Penilaian kriterian Kawasan Inti
Sarana Arahan Pengembangan Struktur
No Nama Kecamatan Koleksi dan Jumlah Fasos-
KSK Kaw.Perkotaan Aksesibilitas Subsistem KSK Agropolitan
Distribusi Penduduk Fasum
Agribisnis
1 Haurgeulis Agropolitan PKL Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Pusat Pelayanan Agropolitan
2 Gantar Wanapolitan PKL Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sub Pusat Pelayanan Agropolitan
3 Kroya PPK Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Penghasil Bahan Baku
4 Gabuswetan PPK Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah Penghasil Bahan Baku
5 Cikedung PPK Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
6 Terisi Wanapolitan PKL Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Rendah Sub Pusat Pelayanan Agropolitan
7 Lelea PPK Rendah Tinggi Rendah Rendah Sedang Penghasil Bahan Baku
8 Bangodua PPK Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
9 Tukdana Agropolitan PKL Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sub Pusat Pelayanan Agropolitan
10 Widasari Agropolitan PPK Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Pusat Pelayanan Agropolitan
11 Kertasemaya PPK Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Penghasil Bahan Baku
12 Sukagumiwang PPK Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
13 Krangkeng PKLp Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang Penghasil Bahan Baku
14 Karangampel PKL Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sub Pusat Pelayanan Agropolitan
15 Kedokanbunder PPK Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
16 Juntinyuat Minapolitan PKLp Sedang Tinggi Sedang Rendah Sedang Penghasil Bahan Baku
17 Sliyeg PPK Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
18 Jatibarang PKL Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Sub Pusat Pelayanan Agropolitan
19 Balongan Sedang Tinggi Tinggi Rendah Sedang Penghasil Bahan Baku
20 Indramayu Minapolitan PKN/PKW Sedang Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Penghasil Bahan Baku
21 Sindang Sedang Tinggi Tinggi Rendah Sedang Penghasil Bahan Baku
22 Cantigi Minapolitan PPK Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
23 Pasekan PPK Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Penghasil Bahan Baku
24 Lohbener PKL Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sub Pusat Pelayanan Agropolitan

16
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Arah Kebijakan RTRW Interpretasi Penilaian kriterian Kawasan Inti


Sarana Arahan Pengembangan Struktur
No Nama Kecamatan Koleksi dan Jumlah Fasos-
KSK Kaw.Perkotaan Aksesibilitas Subsistem KSK Agropolitan
Distribusi Penduduk Fasum
Agribisnis
25 Arahan PPK Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
26 Losarang PKL Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sub Pusat Pelayanan Agropolitan
27 Kandanghaur Minapolitan PKL Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Pusat Pelayanan Agropolitan
28 Bongas PPK Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
29 Anjatan PPK Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Penghasil Bahan Baku
30 Sukra Minapolitan PKL Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Penghasil Bahan Baku
31 Patrol PKL Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sub Pusat Pelayanan Agropolitan
Keterangan :
Kawasan Inti
Kawasan Penyangga
Sumber : Materi Teknis Revisi RTRW Kabupaten Indramayu Tahun 2017

17
III.2 Sistem Prasarana Dan Sarana
III.2.1 Sistem Prasarana Dan Sarana Lingkungan
Sistem Prasarana dan Sarana Lingkungan terdiri atas:
 penyediaan RTH dan taman bermain
 penyediaan sarana olah raga
 penyediaan fasilitas pejalan kaki

A. penyediaan RTH dan taman bermain


Proporsi RTH kawasan perkotaan sebagai pusat pelayanan kawasan Agropollitan
adalah paling sedikit 30% dari luas wilayah, yang diisi oleh tanaman baik yang
tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja di tanam. Pembagian RTH ini terdiri
dari RTH publik paling sedikit 20% dan RTH privat 10%. Distribusi RTH disesuaikan
dengan sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan memperhatikan rencana
struktur dan pola ruang wilayah. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 05/PRT/M/2008 tipologi RTH.

Gambar 3. Ilustrasi Ruang Terbuka Hijau dan taman Bermain


B. penyediaan sarana olah raga
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Sarana Olahraga adalah peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
budi daya yang dikembangkan untuk menampung sarana olahraga baik dalam
bentuk terbuka maupun tertutup sesuai dengan lingkup pelayanannya dengan
hierarki dan skala pelayanan yang disesuaikan dengan jumlah penduduk. Sarana
olahraga yang dikembangkan dalam satu zona tersendiri adalah sarana olahraga
tingkat pelayanan kecamatan yang meliputi gedung olahraga, kolam renang,
gelanggang olahraga, stadion mini. Sarana olahraga dengan skala pelayanan lebih
rendah dari tingkat kecamatan tidak dikembangkan dalam satu zona tersendiri
namun merupakan satu kesatuan dengan permukiman (bagian dari fasilitas
perumahan) dan akan diatur lebih lanjut dalam peraturan zonasi.

Gambar 4. Ilustrasi Sarana Olah Raga

C. penyediaan fasilitas pejalan kaki

Executive Summary 19
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Rencana pengembangan jalur pejalan kaki KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu


akan direncanakan pada setiap jaringan jalan yang terdapat KSK Agropolitan
Kabupaten Indramayu, khususnya pada jaringan jalan lokal primer dan jalan
lingkungan.

Kawasan yang diprioritaskan sebagai Jalur Pejalan Kaki antara lain sebagai
berikut:
 Jalan-jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap;
 Kawasan yang memiliki aktivitas yang tinggi, seperti pasar dan kawasan
bisnis/komersial dan jasa; dan
 Lokasi-lokasi dengan tingkat mobilitas tinggi dan periode pendek, seperti
stasiun, terminal, sekolah, rumah sakit dan lapangan olah raga.

Gambar 5. Ilustrasi Fasilitas Pejalan Kaki

Executive Summary 20
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

III.2.2 Sistem Jaringan Energi Dan Kelistrikan


Listrik merupakan salah satu prasarana wilayah
yang dibutuhkan dalam kehidupan penduduk
terutama kaitannya dengan kegiatan pertanian.
Tersedianya prasarana listrik yang memadai akan
memacu pertumbuhan dan perkembangan suatu
wilayah. Sebaliknya, kekurangan energi listrik
akan menghambat pertumbuhan dan
perkembangan wilayah. Hal ini disebabkan berbagai aktivitas sosial dan ekonomi
membutuhkan energi listrik. Berdasarkan hasil survey dan observasi lapangan,
diketahui bahwa sebagian besar permukiman pada KSK Agropolitan Indramayu
sudah dialiri listrik.

Masyarakat memanfaatkan ketersediaan listrik tersebut tidak hanya untuk


keperluan umum dan rumah tangga, tetapi juga untuk berusaha (perkantoran,
perdagangan, jasa, pertanian dan industri). Pada umumnya pengembangan
jaringan listrik mengikuti pola jaringan jalan, kecuali jaringan SUTT (Saluran
Udara Tegangan Tinggi). Pengembangan jaringan listrik oleh PLN didasarkan oleh
adanya permintaan dari masyarakat, sehingga apabila akan direncanakan suatu
kawasan yang membutuhkan jaringan listrik baru, PLN akan mengembangkan
jaringan listrik baru di kawasan tersebut apabila ada permintaan. Rencana
penangan jaringan listrik antara lain :
 Distribusi tenaga listrik Saluran udara tegangan menengah (SUTM), berupa
pengembangan jaringan transmisi 20 (dua puluh) KV.
 Distribusi tenaga listrik Saluran udara tegangan rendah (SUTR), berupa
pengembangan jaringan transmisi kurang dari 1 000 (seribu) V.
 Rehabilitasi sistem jaringan distribusi listrik.
 Pembangunan gardu induk, gardu distribusi dan gardu hubung.

III.2.3 Sistem Jaringan Telekomunikasi


Kemajuan teknologi menciptakan satu inovasi baru yang memudahkan seseorang
untuk melakukan komunikasi tanpa terbatas oleh dimensi spasial yang berbeda.
Perkembangan telekomunikasi memiliiki arti bagi pertumbuhan dan

Executive Summary 21
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

perkembangan suatu wilayah. Kemudahan melakukan komunikasi didukung


dengan tersedianya prasarana telekomunikasi yang memadai.

Rencana pengembangan jaringan telepon KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu


dilakukan untuk membuka dan mengurangi keterisolasian wilayah serta
meningkatkan produktivitas pada wilayah yang memiliki sumberdaya potensial ini.
Pada masa datang, rencana pengembangan jaringan telepon ini akan diarahkan
dengan prioritas utama pada kawasan jasa komersial, industri dan permukiman.
Penyediaan telekomunikasi ini direncanakan tidak hanya menggunakan sistem
jaringan kabel dan jaringan tanpa kabel (nirkabel). Pengembangannya akan
banyak membutuhkan tower telekomunikasi dari berbagai penyedia layanan
telekomunikasi nirkabel.

Pengembangan jaringan telekomunikasi dengan sistem BTS berupa tower/menara


telekomunikasi di KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu diarahkan pada lokasi-
lokasi yang sesuai dengan arahan Peraturan meteri Komunikasi dan Informatika
No.02/PER/M.KOMINFO/3/2008 dan Surat Edaran Menteri PU No. 06/SE/Dr/2011.

Pendirian menara komunikasi yang diperbolehkan dibangun pada zona menara


disyaratkan memenuhi kriteria dasar sebagai berikut:
1. Diperuntukkan bagi menara bersama beserta ketentuannya. Pengecualian
terhadap ketentuan tersebut mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Dalam
Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika, dan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 18 Tahun 2009,
No.07/PRT/M/2009, No.19/PER/M.KOMINFO/03/2009, No.3/P/2009 tentang
Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi;
2. Sedapat mungkin memanfaatkan struktur menara yang sudah ada dan
memenuhi kriteria keamanan serta keselamatan bangunan menara;
3. Jika tidak terdapat menara yang memenuhi ketentuan seperti pada point 2,
maka dapat memanfaatkan struktur bangunan yang ada yang memenuhi
kriteria keamanan dan keselamatan bangunan, dengan ketentuan tinggi
menara rooftop tidak melebihi selubung bangunan yang diizinkan;

Executive Summary 22
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

4. Mempunyai luas lahan minimal yang cukup untuk mendukung pendirian menara
dan akses pelayanan/pemeliharaan menara sesuai peraturan perundang-
undangan terkait lingkungan hidup dan petunjuk teknis ini;
5. Jarak minimal antar menara disesuaikan dengan kemampuan teknologi
telekomunikasi yang digunakan oleh tiap penyelenggara telekomunikasi dan
kondisi fisiografis tiap daerah dengan memperhatikan zona menara yang telah
ditetapkan. Jarak minimal antarmenara ditetapkan oleh pemerintah
daerahbersama penyelenggara telekomunikasi;
6. Ketinggian menara yang didirikan harus mengikuti rencana tata ruang yang
berlaku pada masing-masing daerah (tidak melebihi amplop bangunan);
memperhatikan peraturan perundang-undangan terkait (contoh: ketentuan
terkait kawasan cagar budaya); dan memperhatikan kearifan lokal; dan
7. Radius keselamatan ruang di sekitar menara dihitung 125 (seratus dua puluh
lima) % dari tinggi menara, untuk menjamin keselamatan akibat kecelakaan
menara. Tinggi menara tersebut diukur dari permukaan tanah atau air tempat
berdirinya menara. Radius keselamatan ruang di sekitar menara tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik menara terkait.

Ada 3 (tiga) jenis menara komunikasi yang yang dapat dikembangkan di KSK
Agropolitan Kabupaten Indramayu, yaitu :
a. Menara Mandiri

Executive Summary 23
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

b. Menara Teregang

c. Menara Tunggal

Adapun rencana pengembangan jaringan telekomunikasi di Kawasan Perkotaan


Kandanghaur adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan Jaringan Telepon Sistem Kabel;
a. Sistem jaringan telepon yang akan dikembangkan memanfaatkan sentral
telepon otomat (STO) yang sudah ada; dan
b. Jaringan telepon primer direncanakan melalui jalan-jalan utama,
sedangkan jaringan sekunder melalui akses dalam yang melalui sub pusat
pelayanan dan pusat-pusat aktivitas kegiatan pertanian.
2. Pengembangan Jaringan Telekomunikasi Seluler.
Pengembangan jaringan telekomunikasi Seluler, diarahkan dengan sistem
penggunaan menara bersama, yaitu pada satu menara BTS untuk beberapa
operator telepon seluler dengan pengelolaan secara bersama pula (diarahkan
agar satu tower untuk empat operator).

Executive Summary 24
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

III.2.4 Sistem Jaringan Transportasi


Sistem jaringan transportasi KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu terdiri atas :
sistem jaringan transportasi darat, sistem jaringan perkeretaapian, dan sistem
jaringan transportasi laut.

A. Sistem Jaringan Transportasi Darat

Sistem jaringan transportasi darat berupa jaringan lalu lintas dan angkutan jalan
yang terdiri atas sistem jaringan jalan, jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan
jalan, dan jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan.

Sistem jaringan jalan terbagi menjadi sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder. Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan
jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan
semua wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa
distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan. Sistem jaringan jalan sekunder
merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan
jasa untuk masyarakat di dalam kawasan pusat pelayanan agropolitan. Rencana
pengembangan jaringan jalan meliputi:

 Peningkatan Jaringan Jalan Lokal Antar Sub Pusat Pelayanan

 Pengebangan Jaringan Jalan yang menghubungkan desa hinterland.

 Pengembangan Jaringan Jalan Usaha Tani


Berikut ini prototipe rencana jaringan jalan arteri, lokal dan lingkungan dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6. Prototipe Tipikal Potongan Jaringan Jalan Arteri Primer

Executive Summary 25
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Gambar 7. Prototipe Tipikal Potongan Jaringan Jalan Lokal Primer

Gambar 8. Prototipe Tipikal Potongan Jaringan Jalan Lingkungan

Sedangkan untuk rencana pengembangan jalan usaha tani dapat dilakukan


berdasarkan konsep pedoman teknis pengembangan jalan pertanian yang telah
dikeluarkan oleh Dirjen Prasarana Dan Sarana Pertanian dari Kementerian
Pertanian pada tahun 2012.

Executive Summary 26
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Standar teknis Pembangunan Jalan Usaha Tani


 Panjang jalan usaha tani antara 50-100m/ha (tergantung kondisi lahan)
 Jalan usaha tani utama lebar atas 3 m dan lebar bawah 4 m sedangkan jalan
usaha tani cabang lebar lebar atas 2 m dan lebar bawah 3 m
 Tinggi jalan antara 0,25-0,70 m di atas permukaaan lahan
 Konstruksi tanah diperkeras batuan dan disebelah bahu jalan (kiri dan
kanan) dibuat saluran pembuangan air.
 Lebar saluran pembuangan air (drainase) antara 40-60 cm dengan
kedalaman ± 50 cm

Lebar Jalan Usaha tani

Tata Letak Jalan Usaha tani


Gambar 9. Prototipe Tipikal Potongan Jaringan Jalan Usaha Tani

Adapun rencana pembangunan simpul transportasi angkutan darat pada kawasan


psuat pelayanan agropolitan Kabupaten Indramayu meliputi:
 Pembangunan Terminal Agribisnis di Kawasan Inti KSK Widasari
 Pembangunan Terminal Agribisnis di Kawasan Inti KSK Kandanghaur
 Pembangunan Terminal Agribisnis (Stasiun Barang) di Kawasan Inti KSK
Haurgeulis

Executive Summary 27
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

28
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

III.2.5 Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Sistem jaringan sumber daya air meliputi peningkatan pengelolaan wilayah sungai,
cekungan air tanah (CAT), dan sistem jaringan irigasi serta pengembangan
jaringan air baku untuk air bersih, jaringan air minum kepada kelompok pengguna
serta sistem pengendalian daya rusak air.

Peningkatan pengelolaan wilayah sungai diarahkan untuk pengembangan


prasarana pengendalia daya rusak air, jaringan irigasi, waduk dalam rangka
konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air dan rehabilitasi kawasan hutan dan
lahan kritis di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis dan sangat kritis. Peningkatan
pengelolaan wilayah sungai meliputi wilayah sungai lintas provinsi yaitu Wilayah
Sungai Cimanuk-Cisanggarung, wilayah sungai lintas kabupaten yaitu Wilayah
Sungai Citarum, wilayah sungai satu kabupaten yang meliputi 73 aliran sungai
kecil, waduk yaitu waduk Cipancuh dan waduk Bojongsari, dan situ yaitu Situ
Brahim, Situ Jangkar, Situ Sindang, Situ Bolang, Situ Buburgadung, serta Situ
Kesambi.

Peningkatan pengelolaan sistem jaringan irigasi dilakukan dengan cara


meningkatkan kualitas saluran irigasi, melakukan perlindungan terhadap daerah
aliran air, melakukan pembangunan dan perbaikan pintu-pintu air, dan mencegah
terjadinya pendangkalan terhadap saluran irigasi. Pemanfaatan sumber daya air
untuk kepentingan irigasi dilakukan dengan cara pengaturan dalam bentuk
kerjasama dengan proporsi yang seimbang, dan pengaturan kebutuhan irigasi dan
komposisi antar wilayah.

Beberapa rencana pengembangan saluran irigasi antara lain:


1. Rehabilitasi saluran irigasi dan optimalisasi fungsi sawah yang ada di kawasan
Agropolitan Kabupaten Indramayu
2. Pembuatan Saluran jaringan irigasi Sekunder.
3. Peningkatan Saluran jaringan irigasi Primer.
4. Peningkatan Saluran jaringan irigasi Sekunder.
5. Peningkatan Saluran jaringan irigasi Tersier.
6. Normalisasi Sungai, dan
7. Pembangunan dan rehabilitasi tanggul kritis.

Executive Summary 29
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

30
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

III.2.6 Sistem Penyediaan Air Minum


Pengembangan jaringan air minum kepada kelompok pengguna berupa
peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum yang dilakukan melalui
peningkatan kapasitas sambungan langganan dengan lokasi 25 kecamatan serta
pemasangan sambungan langganan baru untuk wilayah kecamatan yang belum
terlayani meliputi Kecamatan Cikedung, Terisi, Bongas, Kroya, Haurgeulis, dan
Gantar.

III.2.7 Sistem Persampahan


Sistem jaringan persampahan meliputi pengembangan sistem pengangkutan
diprioritaskan pada kawasan permukiman perkotaan dan pusat kegiatan
masyarakat, pengembangan sistem composting pada kawasan perdesaan dan
permukiman berkepadatan rendah, pengembangan Tempat Pengolahan dan
Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS), dan peningkatan sistem pengelolaan sanitary
landfill pada TPPAS dan dengan sistem 3R.
Tabel 3. Lokasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS)

Perencanaan jaringan persampahan di Kawasan Agropolitan Indramayu, antara


lain berupa pembangunan TPS diwilayah perencanaan yang belum ada dan
penambahan TPS dibeberapa lokasi yang diperkirakan akan mendatangkan banyak
aktivitas yang berkaitan dengan agribisnis, misalnya: di pasar agribisnis (STA), dan
pasar-pasar pengumpul.

Dalam mengelola sampah ada beberapa hal pokok yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lainnya, yaitu hal-hal yang menyangkut dengan masalah organisasi dan
manajemen teknik operasional, pembiayaan dan retribusi pengaturan (legalisasi)
serta aspek peran serta masyarakat.

Executive Summary 31
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

III.2.8 Sistem Jaringan Air Limbah


Sistem jaringan air limbah meliputi sistem jaringan air limbah non domestik dan
domestik. Sistem jaringan air limbah non domestik berupa pembangunan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) pada
kegiatan industri, rumah sakit, hotel, dan restoran yang berada di seluruh wilayah
kabupaten. Sistem jaringan air limbah domestik berupa pembangunan jamban
umum dan mandi cuci kakus (MCK) pada kawasan permukiman. Rencana
pengembangan jaringan air limbah dikawasan agropolitan Indramayu diarahkan
sebagai berikut :
- Pengembangan jaringan air limbah secara terpadu terutama diarahkan pada
kawasan – kawasan yang paling potensial menghasilkan air limbah seperti
pasar, terminal, pertokoan dan fasilitas-fasilitas sosial lainnya. Sementara
air limbah rumah tangga masih dapat dibuang secara langsung kesaluran
drainase, atau dibuang ke masing - masing jamban keluarga yang ada, atau
bahkan masing - masing rumah tangga dapat membuat penampungan sendiri
berupa kolam retensi atau dapat juga berupa sumur resapan.
- Untuk pengolahan air limbah dikawasan agropolitan Indramayu perlu
dibangun bangunan pengolahan air limbah atau unit pengolahan limbah
(UPL).

III.2.9 Sistem Jaringan Drainase


Rencana pengembangan jaringan drainase dikawasan agropolitan Indramayu
diarahkan sebagai berikut :
- Pengembangan jaringan drainase dengan betonisasi terutama diarahkan
ditepi jalan, baik berupa jaringan sekunder maupun tersier, sekaligus untuk
menyalurkan air hujan dari lahan-lahan terbangun disekitarnya, kearah
sungai-sungai terdekat yang difungsikan sebagai saluran primer.

- Untuk pematusan air hujan dilahan - lahan tak terbangun, aliran air tersebut
diarahkan ke lahan - lahan pertanian yang ada sebagai air irigasi sekaligus
resapan air tanah, dimana dalam pembangunannya cukup berupa saluran
tanah.

Executive Summary 32
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

IV.1 Umum
Rencana pola ruang dapat terdiri atas:
a) kawasan inti merupakan kawasan pengembangan potensi unggulan yang dapat
mendorong investasi sesuai dengan daya tampung dan daya dukung
lingkungannya. Kawasan inti dapat dilengkapi dengan kawasan publik yang
dapat dimanfaatkan sesuai dengan prinsip-prinsip fungsi utama kawasan inti
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan;
b) kawasan penyangga merupakan kawasan penunjang yang dapat menjadi
pendorong pengembangan kegiatan pada kawasan inti. Kawasan penyangga
dapat dilengkapi dengan kawasan publik yang berada pada kawasan di luar
kawasan inti yang diperbolehkan untuk mendukung fungsi utama kegiatan
pada kawasan inti seperti perdagangan dan jasa.
c) pola ruang kawasan inti dan kawasan penyangga yang berada pada kawasan
lindung, mengikuti ketentuan pola ruang pada RTRW;
d) pola ruang kawasan inti dan kawasan penyangga yang berada pada kawasan
budi daya harus memuat pola ruang kawasan budi daya yang lebih rinci
daripada pola ruang kawasan budi daya yang termuat dalam RTRW provinsi
atau RTRW kabupaten; dan

Executive Summary 33
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

e) pola ruang kawasan inti dan kawasan penyangga harus mencantumkan lokasi
relokasi akibat bencana alam serta jalur evakuasi dan tempat evakuasi
sementara jika terjadi bencana alam.

IV.2 Pola Ruang Kawasan Inti


Berdasarkan kebutuhan ruang, secara garis besar rencana pola ruang di Kawasan
inti KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu terdiri atas rencana pola ruang kawasan
lindung dan rencana pola ruang kawasan budidaya. Rencana pola ruang tersebut
dirinci menjadi zona dan sub zona peruntukan sebagaimana terlihat pada Tabel di
bawah berikut ini.

Tabel 4. Klasifikasi Zona dan Sub Zona di Kawasan Inti Agropolitan


Kabupaten Indramayu

Zona Sub Zona


Jalan Jalan
Sungai Sungai
Kawasan Lindung
Sempadan Irigasi
Perlindungan Setempat
Sempadan Sungai
Ruang Terbuka Hijau Taman Pemakaman Umum
Kawasan Budidaya
Pasar Agropolitan
Perdagangan dan Jasa Perbengkelan Alsintan
Perdagangan dan Jasa
Balai Pelatihan
Perkantoran Balai Penelitian
Perkantoran
Kesehatan
Olahraga
Pendidikan
Sarana Pelayanan Umum
Peribadatan
Stasiun Kereta Api Barang
Terminal Agropolitan
Industri SIKM
Peruntukan Lainnya Pergudangan
Perdagangan Jasa dan Perkantoran
Campuran Perdagangan Jasa dan Perumahan
Perkantoran dan Perdagangan Jasa
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Executive Summary 34
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

IV.2.1 Rencana Pola Ruang Zona Inti Kawasan Agropolitan Widasari


Selain dari zona lindung dan zona budidaya tersebut adapula kebutuhan ruang
yang lebih spesifik pada zona inti kawasan agropolitan Widasari. Berikut ini
kebutuhan sarana penunjang kegiatan pertanian pada zona inti kawasan
agropolitan Widasari dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Kebutuhan Sarana penunjang kegiatan pertanian pada zona inti


kawasan agropolitan Widasari
No Kebutuhan Sarana
1 penyediaan sarana pengeringan untuk pertanian hortikultur
2 Perlu dibangun sarana pengawetan/pendinginan (cold storage) untuk
hasil pertanian hortikultura
3 Perlu dibangun sarana pengemasan, tempat pencucian dan sortir
4 perlu di bangun terminal agribisnis
5 perlu dibangun Terminal, pelataran, tempat parkir serta bongkar muat
barang, termasuk sub terminal agrinisnis (STA).
6 Perlu dibangun Sarana promosi dan pusat informasi pengembangan
agribisnis.
7 perlu penguatan kelembagaan dan pelayanan
8 peningkatan jaringan jalan penghubung antar desa hinterland dan jalan
usaha tani
9 pengembangan sarana pendidikan kejuruan bidang pertanian
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan ruang tersebut maka rencana pola ruang
pada zona inti kawasan agropolitan Widasari adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Rencana Pola Ruang Zona Inti Kawasan Agropolitan Widasari


KSK Agropolitan Zona Sub Zona Luas (Ha)
Perdagangan Jasa dan Perumahan 34,62
Campuran
Perkantoran dan Perdagangan Jasa 18,89
Industri SIKM 2,67
Jalan Jalan 4,28
Kawasan Pusat
Perdagangan dan Jasa Perbengkelan Alsintan 3,96
Pelayanan Agropolitan
Balai Pelatihan 0,73
Widasari Perkantoran
Balai Penelitian 3,64
Peruntukan Lainnya Pergudangan 21,52
Pendidikan 3,33
Sarana Pelayanan Umum
Terminal Agropolitan 24,96
Luas Total 118,60
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Executive Summary 35
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

36
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

IV.2.2 Rencana Pola Ruang Zona Inti Kawasan Agropolitan Kandanghaur


Selain dari zona lindung dan zona budidaya tersebut adapula kebutuhan ruang
yang lebih spesifik pada zona inti kawasan agropolitan Kandanghaur. Berikut ini
kebutuhan sarana penunjang kegiatan pertanian pada zona inti kawasan
agropolitan Kandanghaur dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Kebutuhan Sarana penunjang kegiatan pertanian pada zona inti


kawasan agropolitan Kandanghaur
No Kebutuhan Sarana
1 penyediaan sarana pengeringan untuk pertanian hortikultur
2 Perlu dibangun sarana pengawetan/pendinginan (cold storage) untuk hasil
pertanian hortikultura
3 Perlu dibangun sarana pengemasan, tempat pencucian dan sortir
4 Pengembangan pasar tradisional menjadi terminal agribsinis
5 perlu dibangun Terminal, pelataran, tempat parkir serta bongkar muat
barang, termasuk sub terminal agrinisnis (STA).
6 Perlu dibangun Sarana promosi dan pusat informasi pengembangan agribisnis.
7 perlu penguatan kelembagaan dan pelayanan
8 peningkatan jaringan jalan penghubung antar desa hinterland dan jalan usaha
tani
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan ruang tersebut maka rencana pola ruang
pada zona inti kawasan agropolitan Kandanghaur adalah sebagai berikut:

Tabel 8. Rencana Pola Ruang Zona Inti Kawasan Agropolitan Kandanghaur


KSK Agropolitan Zona Sub Zona Luas (Ha)
Perdagangan Jasa dan Perkantoran 0,89
Campuran
Perdagangan Jasa dan Perumahan 13,51
Jalan Jalan 1,64
Pasar Agropolitan 0,55
Perdagangan dan Jasa Perbengkelan Alsintan 5,40
Perdagangan dan Jasa 1,08
Kawasan Pusat
Balai Pelatihan 1,88
Pelayanan Agropolitan Perkantoran
Perkantoran 0,83
Kandanghaur
Peruntukan Lainnya Pergudangan 5,40
Ruang Terbuka Hijau Taman Pemakaman Umum 1,38
Kesehatan 0,42
Olahraga 1,26
Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan 2,80
Peribadatan 1,13
Luas Total 38,15
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Executive Summary 37
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

38
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

IV.2.3 Rencana Pola Ruang Zona Inti Kawasan Agropolitan Haurgeulis


Selain dari zona lindung dan zona budidaya tersebut adapula kebutuhan ruang
yang lebih spesifik pada zona inti kawasan agropolitan Haurgeulis. Berikut ini
kebutuhan sarana penunjang kegiatan pertanian pada zona inti kawasan
agropolitan Haurgeulis dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Kebutuhan Sarana penunjang kegiatan pertanian pada zona inti


kawasan agropolitan Haurgeulis
No Kebutuhan Sarana
1 penyediaan sarana pengeringan untuk pertanian hortikultur
2 Perlu dibangun sarana pengawetan/pendinginan (cold storage) untuk hasil
pertanian hortikultura
3 Perlu dibangun sarana pengemasan, tempat pencucian dan sortir
4 perlu dibangun stasiun kereta api barang sebagai terminal agro
5 Perlu dibangun Sarana promosi dan pusat informasi pengembangan agribisnis.
6 perlu penguatan kelembagaan dan pelayanan
7 peningkatan jaringan jalan penghubung antar desa hinterland dan jalan usaha tani
8 pengembangan sarana pendidikan kejuruan bidang pertanian
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan ruang tersebut maka rencana pola ruang
pada zona inti kawasan agropolitan Haurgeulis adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Rencana Pola Ruang Zona Inti Kawasan Agropolitan Haurgeulis
KSK Agropolitan Zona Sub Zona Luas (Ha)
Perdagangan Jasa dan Perumahan 34,62
Campuran
Perkantoran dan Perdagangan Jasa 18,89
Industri SIKM 2,67
Jalan Jalan 4,28
Kawasan Pusat
Perdagangan dan Jasa Perbengkelan Alsintan 3,96
Pelayanan Agropolitan
Balai Pelatihan 0,73
Widasari Perkantoran
Balai Penelitian 3,64
Peruntukan Lainnya Pergudangan 21,52
Pendidikan 3,33
Sarana Pelayanan Umum
Terminal Agropolitan 24,96
Luas Total 118,60
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Untuk lebih jelasnya mengenai peta rencana pola ruang zona inti kawasan
agropolitan Haurgeulis dapat dilihat pada gambar Peta Rencana Pola Ruang Zona
Inti Kawasan Agropolitan Haurgeulis berikut ini.

Executive Summary 39
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

40
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

IV.3 Pola Ruang Kawasan Penyangga


Rencana pola ruang kawasan penyangga KSK agropolitan Kabupaten Indramayu
secara umum mengikuti rencana pola ruang RTRW Kabupaten Indramayu, namun
dalam hal pengembangan kawasan agropolitan maka lebih spesifik kawasan
penyangga Agropolitan Kabupaten Indramayu di kelompokan kedalam empat zona
yaitu zona hutan produksi, zona hutan rakyat, zona KP2B dan zona perkebunan.

Tabel 11. Rencana Pola Ruang Zona Penyangga Kawasan Agropolitan Kabupaten Indramayu
Rencana Pola Ruang
KSK Agropolitan Kecamatan Kawasan Pertanian Pangan Grand Total
Hutan Produksi Hutan Rakyat Perkebunan
Bekelanjutan (KP2B)
Anjatan 0,11 6.504,85 6.504,96
Bongas 11,00 1.974,67 1.985,67
Gabus Wetan 8,37 909,75 918,13
Gantar 8.795,82 498,48 3.363,64 12.657,94
Kawasan Agropolitan
Haurgeulis 11,78 160,70 4.293,11 4.465,60
Haurgeulis
Kroya 470,78 200,98 4.158,55 4.830,31
Patrol 910,43 910,43
Sukra 781,70 781,70
Trisi 8.363,96 15,04 8.379,00
Anjatan 0,00 0,00
Arahan 348,68 348,68
Bongas 0,37 1.759,79 1.760,16
Cantigi 92,31 681,35 773,66
Cikedung 5.467,64 775,95 2.375,21 398,85 9.017,65
Kawasan Agropolitan Gabus Wetan 3,90 5.194,02 5.197,92
Kandanghaur Kandanghaur 4.773,73 4.773,73
Kroya 3.818,56 65,93 1.727,08 5.611,56
Lelea 0,00 0,00 0,00
Losarang 3,99 3.951,23 3.955,22
Patrol 993,92 993,92
Trisi 2.205,30 93,38 3.948,80 6.247,47
Arahan 17,19 1.526,86 1.544,05
Balongan 25,03 852,12 877,15
Bangodua 53,86 128,04 3.403,64 252,35 3.837,90
Cantigi 95,07 95,07
Cikedung 0,00 1.312,48 1.312,48
Indramayu 119,80 987,93 1.107,73
Jatibarang 279,99 2.373,06 2.653,05
Juntinyuat 17,10 3.179,17 3.196,27
Karangampel 9,17 2.024,52 2.033,69
Kedokanbunder 0,33 2.328,40 2.328,73
Kawasan Agropolitan
Kertasemaya 150,74 2.698,51 2.849,25
Widasari
Krangkeng 11,50 2.275,63 2.287,14
Lelea 21,58 185,19 4.749,22 76,51 5.032,50
Lohbener 59,33 1.936,88 1.996,21
Losarang 0,00 0,00
Pasekan 32,60 512,04 544,64
Sindang 51,02 1.320,20 1.371,22
Sliyeg 45,70 4.217,31 4.263,01
Sukagumiwang 197,14 2.150,91 2.348,05
Tukdana 1.588,40 142,02 2.976,88 602,24 5.309,54
Widasari 106,31 2.535,34 2.641,65
KSK Agropolitan Indramayu 30.797,69 3.508,71 92.106,70 1.329,95 127.743,05
Sumber: hasil analisis, tahun 2019

Executive Summary 41
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

42
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

V.1 Program Pemaanfaatan Ruang


Rencana program pengembangan RTR KSK Agropolitan Indramayu ini
merupakan rencana pengembangan agropolitan yang lebih mengedepankan
potensi-potensi komoditas yang ada di wilayah pengkajian. Rencana ini
menerapkan keterpaduan dari beberapa aspek yang antara lain adalah
sumberdaya alam yang dimiliki, teknologi yang akan digunakan, kesiapan
sumberdaya manusianya, ekonomi, social budaya, dan kelembagaan adalah
suatu hubungan sinergi yang sangat prioritas.

Pembangunan dan pengembangan RTR KSK Agropolitan Indramayu bersifat


komprehensif dan melibatkan berbagai sektor kehidupan serta membutuhkan
sumberdaya modal yang besar. Di sisilain, keterbatasan modal pembangunan
(baik dalam pengertian dana, sumberdaya manusia, maupun bahan baku
pembangunan merupakan masalah umum yang dihadapi dalam proses
pelaksanaan pembangunan. Dengan adanya keterbatasan tersebut
menyebabkan pengembangan RTR KSK Agropolitan Indramayu tidak dapat
dikerjakan sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap.

Pembangunan dan pengembangan RTR KSK Agropolitan Indramayu bersifat


komprehensif dan melibatkan berbagai sektor kehidupan serta membutuhkan
sumberdaya modal yang besar. Di sisilain, keterbatasan modal pembangunan

Executive Summary 43
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

(baik dalam pengertian dana, sumberdaya manusia, maupun bahan baku


pembangunan merupakan masalah umum yang dihadapi dalam proses
pelaksanaan pembangunan. Dengan adanya keterbatasan tersebut
menyebabkan pengembangan RTR KSK Agropolitan Indramayu tidak dapat
dikerjakan sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap.

Berikut tahap-tahap pelaksanaan pembangunan yang ditentukan berdasarkan


skala prioritas tertentu, antara lain:
1 Pengembangan dan pemantapan sentra industri pengolahan komoditas
unggulan KSK Agropolitan Indramayu sebagai penunjang agroindustri.
2 Pemantapan kawasan usaha tani hortikultura, peternakan, dan
perkebunan sebagai sentra industri primer.
3 Pengembangan dan pemantapan prasarana agropolis yang terintegrasi
dengan prasarana wilayah.
4 Pengembangan dan pemantapan sarana agropolis.
5 Pengembangan agrowisata.
6 Pemantapan dan pelestarian kawasan lindung.
7 Pengembangan permodalan dan kelembagaan ekonomi rakyat melalui
sistem agribisnis.
8 Pengembangan kawasan permukiman.
9 Optimalisasi peranan Pasar Agropolitan Indramayu.

V.2 Indikasi Program


Berdasarkan rencana pengembangan KSK yang terdiri dari rencana struktur
ruang dan pola ruang kawasan, dapat disusun suatu indikasi program
pengembangan KSK Agropolitan Indramayu yang terdiri dari banyak program
dan seluruhnya dilakukan secara bertahap dan bersifat saling mendukung antar
program yang satu dengan program lainnya untuk mewujudkan tujuan-tujuan
rencana pengembangan KSK Agropolitan Indramayu. Untuk lebih jelas
mengenai indikasi program dapat dilihat pada tabel berikut:

Executive Summary 44
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tabel 12. Indikasi Program Pemanfaatan Ruang KSK Agropolitan Kabupaten Indramayu
Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG
Pengembangan Pusat Pelayanan KSK
1
Agropolitan
APBN, APBD
Prov, APBD Dinas Pekerjaan
Penguatan Fungsi Pusat Pelayanan Zona Inti Kawasan
1 Kab, APBD Umum dan Dinas
Kawasan Agropolitan Agropolitan
Desa, dan terkait lainnya
Swadaya
KSK Widasari, KSK
APBD Kab, Dinas Pekerjaan
Penetapan Sentra Produksi, Haurgeulis, KSK
2 APBD Desa, Umum dan Dinas
Distribusi, dan Pemasaran Jatibarang, KSK
Swasta terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Pengembangan Kawasan Haurgeulis, KSK
3 APBD Kab Umum dan Dinas
Hinterland Agropolitan Jatibarang, KSK
terkait lainnya
Kandanghaur
APBD Kab, Dinas Pekerjaan
Pengembangan Kawasan Penghasil Zona Hinterland
4 APBD Desa Umum dan Dinas
dan Pengumpul Bahan Baku Kawasan Agropolitan
dan Swadaya terkait lainnya
KSK Widasari, KSK
Penyediaan sarana dan prasarana APBD Kab, Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK
5 Kawasan Inti dan Kawasan APBD Desa Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK
Penyangga agropolitan dan Swadaya terkait lainnya
Kandanghaur
2 Pengembangan Jaringan Transportasi
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK APBD Prov,
1 Pengembangan jalan kolektor Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK APBD Kab
terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK
2 Pengembangan jalan Lokal APBD Kab Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK
terkait lainnya
Kandanghaur

45
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
KSK Widasari, KSK APBD Kab,
Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK APBD Desa,
3 Pengembangan Jalan Usaha Tani Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK PNPM,
terkait lainnya
Kandanghaur Swadaya
Dinas Pekerjaan
Pembangunan Stasiun Kereta Api APBN dan
4 KSK Haurgeulis Umum dan Dinas
Barang APBD Prov
terkait lainnya
Dinas
APBD Prov, Perhubungan
9 Pembangunan Terminal Tipe C KSK Widasari
APBD Kab dan Dinas terkait
lainnya
Dinas
APBD Kab, Perhubungan
10 Pengembangan Terminal Agro KSK Widasari
Swasta dan Dinas terkait
lainnya
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Pengembangan tempat parkir dan Haurgeulis, KSK APBD Kab,
10 Umum dan Dinas
Bongkar Muat Jatibarang, KSK Swasta
terkait lainnya
Kandanghaur
3 Pengembangan Jaringan Prasarana
Pengembangan Jaringan
3.1
Energi/Kelistrikan
KSK Widasari, KSK
Penambahan daya listrik dan Haurgeulis, KSK APBD Prov, PLN dan Dinas
1
sistem listrik pra bayar Jatibarang, KSK APBD Kab. terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Peningkatan Jangkauan Pelayanan Haurgeulis, KSK PLN dan Dinas
2 APBD Kab.
Listrik (100% teraliri) Jatibarang, KSK terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Haurgeulis, KSK PLN dan Dinas
3 Peningkatan pelayanan listrik APBD Kab.
Jatibarang, KSK terkait lainnya
Kandanghaur
Pengembangan Jaringan
3.2
Telekomunikasi

46
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
KSK Widasari, KSK
Telkom dan
Peningkatan kapasitas Satuan Haurgeulis, KSK
1 Swasta Dinas terkait
Sambungan Telepon (SST) Jatibarang, KSK
lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Pembangunan BTS Bersama untuk Haurgeulis, KSK
2 Swasta Swasta
menjangkau daerah blank spot Jatibarang, KSK
Kandanghaur
Pengembangan Jaringan Sumber Daya
3.3
Air
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Pelestarian fungsi hidrologis Haurgeulis, KSK APBD Kab,
1 Umum dan Dinas
sumberdaya air dan daerah hulu Jatibarang, KSK APBDesa
terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Pemanfaatan potensi sumber daya Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK APBD Kab,
2 air yang ada untuk penyediaan Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK APBDesa
bahan Irigasi terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK APBD Kab,
3 Pengembangan jaringan irigasi Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK APBDesa
terkait lainnya
Kandanghaur
3.4 Pengembangan Jaringan Air Bersih
KSK Widasari, KSK
Peningkatan pelayanan jaringan Haurgeulis, KSK APBD Kab, PDAM dan Dinas
1
distribusi yang ada Jatibarang, KSK APBDesa terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Pengembangan upaya penyediaan Haurgeulis, KSK APBD Kab, PDAM dan Dinas
2
air minum non PDAM Jatibarang, KSK APBDesa terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Pelayanan Air Bersih Sistem Haurgeulis, KSK APBD Kab, PDAM dan Dinas
3
Perpipaan Jatibarang, KSK APBDesa terkait lainnya
Kandanghaur
3.5 Pengembangan Jaringan Drainase

47
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
Perencanaan, pengembangan, KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
serta peningkatan pelayanan Haurgeulis, KSK
1 APBD Kab Umum dan Dinas
drainase secara terintegrasi hingga Jatibarang, KSK
terkait lainnya
ke saluran pembuangan primer Kandanghaur
3.6 Pengembangan Jaringan Air Limbah
KSK Widasari, KSK
Dinas Lingkungan
Perbaikan dan sosialisasi Haurgeulis, KSK
1 APBD Kab Hidup dan Dinas
pembuangan air limbah Jatibarang, KSK
Terkait
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Lingkungan
Percontohan pembangunan sistem Haurgeulis, KSK APBD Kab,
2 Hidup dan Dinas
pengolahan air limbah komunal Jatibarang, KSK APBDesa
Terkait
Kandanghaur
3.7 Pengembangan Jaringan Persampahan
KSK Widasari, KSK
Dinas Lingkungan
Penanganan persampahan secara Haurgeulis, KSK APBD Desa,
1 Hidup dan Dinas
terkoordinir & ramah lingkungan Jatibarang, KSK Swasta
Terkait
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Swasta/ Dinas Lingkungan
Haurgeulis, KSK
2 Pengolahan sampah 3R pengembang/ Hidup dan Dinas
Jatibarang, KSK
masyarakat Terkait
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Lingkungan
Pengelolaan sampah Sanitary Haurgeulis, KSK APBD Prov,
3 Hidup dan Dinas
Landfill Jatibarang, KSK APBD Kab.
Terkait
Kandanghaur
B PERWUJUDAN POLA RUANG
1 Kawasan Lindung
1.1 Zona Perlindungan Setempat
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Perencanaan dan Penataan Haurgeulis, KSK APBD Prov,
1 Umum dan Dinas
kawasan sempadan Irigasi Jatibarang, KSK APBD Kab.
terkait lainnya
Kandanghaur
Perencanaan dan Penataan Dinas Pekerjaan
KSK Widasari, KSK
2 kawasan sempadan sungai APBD Kab. Umum dan Dinas
Haurgeulis, KSK
bertanggul dan tidak bertanggul terkait lainnya

48
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
Jatibarang, KSK
Kandanghaur
1.2 Zona Ruang Terbuka Hijau
KSK Widasari, KSK APBD Kab,
Dinas Pekerjaan
Perencanaan, Penataan dan Haurgeulis, KSK APBD Desa,
1 Umum dan Dinas
pembangunan RTH Jatibarang, KSK PNPM,
terkait lainnya
Kandanghaur Swadaya
2 Kawasan Budidaya
2.1 Kawasan Permukiman
KSK Widasari, KSK
Penataan ruang dan Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK APBD Kab.
1 pengembangan kawasan Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK Dan Swasta
permukiman perkotaan kecamatan terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Penataan ruang dan Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK APBD Kab.
2 pengembangan kawasan Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK Dan Swasta
permukiman perdesaan terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Pengendalian pertumbuhan Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK APBD Kab.
3 pembangunan permukiman pada Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK Dan Swasta
lahan pertanian produktif terkait lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
pembangunan utilitas, prasarana Haurgeulis, KSK APBD Kab.
4 Umum dan Dinas
dan sarana kawasan permukiman Jatibarang, KSK Dan Swasta
terkait lainnya
Kandanghaur
2.2 Kawasan Perdagangan dan Jasa
Dinas Pekerjaan
APBD Prov,
1 Pembangunan Pasar Agro KSK Jatibarang Umum dan Dinas
APBD Kab.
terkait lainnya
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Pengembangan Kawasan Haurgeulis, KSK APBD Prov,
2 Umum dan Dinas
Perbengkelan Alsintan Jatibarang, KSK APBD Kab.
terkait lainnya
Kandanghaur
Dinas Pekerjaan
Pengembangan Kawasan Lembaga KSK Widasari, KSK APBD Prov,
3 Umum dan Dinas
Keuangan Haurgeulis, KSK APBD Kab.
terkait lainnya

49
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
Jatibarang, KSK
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Pengembangan perdagangan dan Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK
4 jasa skala regional di koridor jalan APBD Kab Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK
nasional (perdagangan grosir) terkait lainnya
Kandanghaur
2.3 Kawasan Perkantoran
KSK Widasari, KSK
Pembangunan Kantor Dinas Pekerjaan
Haurgeulis, KSK
1 Pemerintahan untuk melayani APBD Kab. Umum dan Dinas
Jatibarang, KSK
Kawasan Agropolitan terkait lainnya
Kandanghaur
2.4 Kawasan Sarana Pelayanan Umum
Dinas
Perhubungan
1 Pengembangan Terminal Agro KSK Widasari APBD Kab
dan Dinas
Terkait
Dinas Pekerjaan
Pembangunan Stasiun Kereta Api APBD Kab,
2 KSK Haurgeulis Umum dan Dinas
Barang Swasta
terkait lainnya
KSK Widasari, KSK
Dinas Kesehatan
Pembangunan Balai Pelatihan dan Haurgeulis, KSK APBD Prov,
3 dan Dinas terkait
Penelitian sektor pertanian Jatibarang, KSK APBD Kab
lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Pekerjaan
Penyediaan fasilitas umum dan Haurgeulis, KSK APBD Kab,
4 Umum dan Dinas
Fasilitas sosial Jatibarang, KSK Swasta
terkait lainnya
Kandanghaur
2.4 Kawasan Industri (Agroindustri)
Dinas Pekerjaan
Penetapan sentra produksi Zona Inti Kawasan
1 APBD Kab Umum dan Dinas
sekunder Agropolitan
terkait lainnya
Pengembangan kawasan sentra Dinas Pekerjaan
Zona Inti Kawasan APBD Kab,
2 industri pengolahan hasil Umum dan Dinas
Agropolitan Swasta
pertanian Tanaman Pangan terkait lainnya

50
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
Pengembangan kawasan sentra Dinas Kesehatan
Zona Inti Kawasan APBD Prov,
3 industri pengolahan hasil dan Dinas terkait
Agropolitan APBD Kab
pertanian Hortikultura lainnya
Dinas
Pengembangan industri pupuk Zona Inti Kawasan APBD Kab, Peternakan dan
4
kendang Agropolitan Swasta Dinas terkait
lainnya
Dinas
Pengembangan industri pakan Zona Inti Kawasan APBD Kab, Peternakan dan
5
ternak Agropolitan Swasta Dinas terkait
lainnya
Dinas Pekerjaan
Pembuatan DED pengolahan Zona Inti Kawasan APBD Kab,
6 Umum dan Dinas
limbah sentra industri Agropolitan Swasta
terkait lainnya
2.5 Zona Pertanian
Dinas Pertanian
Pengembangan kawasan pertanian Zona Hinterland APBD Prov,
1 dan Dinas terkait
tanaman pangan berkelanjutan Kawasan Agropolitan APBD Kab.
lainnya
KSK Widasari, KSK
Dinas Pertanian
Pengembangan sarana pembenihan Haurgeulis, KSK APBD Prov,
2 dan Dinas terkait
bibit unggul Jatibarang, KSK APBD Kab.
lainnya
Kandanghaur
KSK Widasari, KSK
Dinas Pertanian
Pengembangan prasarana pra Haurgeulis, KSK APBD Prov,
3 dan Dinas terkait
produksi pertanian Jatibarang, KSK APBD Kab.
lainnya
Kandanghaur
Dinas Pertanian
Pengembangan sarana prasarana Zona Inti Kawasan APBD Prov,
4 dan Dinas terkait
usaha tani pertanian Agropolitan APBD Kab.
lainnya
Dinas Pertanian
Pembangunan balai informasi Zona Inti Kawasan APBD Prov,
5 dan Dinas terkait
usaha tani Agropolitan APBD Kab.
lainnya
KSK Widasari, KSK
Dinas Pertanian
Bantuan alat-alat pertanian dan Haurgeulis, KSK
6 APBD Kab dan Dinas terkait
modal pertanian Jatibarang, KSK
lainnya
Kandanghaur

51
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

Tahun Perencanaan
Intansi
No. Indikasi Program Lokasi Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Sumber Dana
Pelaksana
2019 2020 2021 2022 2023 2024-2029 2030-2034 2035-2040
KSK Widasari, KSK
Dinas Pertanian
Pelatihan dan penyuluhan di Haurgeulis, KSK
7 APBD Kab dan Dinas terkait
bidang pertanian Jatibarang, KSK
lainnya
Kandanghaur
2.6 Zona Peternakan
KSK Widasari, KSK Dinas
Pembangunan kawasan peternakan Haurgeulis, KSK APBD Prov, Peternakan dan
1
terpadu modern Jatibarang, KSK APBD Kab. Dinas terkait
Kandanghaur lainnya
KSK Widasari, KSK Dinas
Pengembangan sarana pembenihan Haurgeulis, KSK APBD Prov, Peternakan dan
2
bibit unggul ternak Jatibarang, KSK APBD Kab. Dinas terkait
Kandanghaur lainnya
KSK Widasari, KSK Dinas
Pengembangan sarana prasarana Haurgeulis, KSK APBD Prov, Peternakan dan
3
kegiatan peternakan Jatibarang, KSK APBD Kab. Dinas terkait
Kandanghaur lainnya
2.7 Zona Pariwisata (Agrowisata)
Dinas Pariwisata
APBD Prov,
1 Pengembangan pasar wisata KSK Widasari dan Dinas terkait
APBD Kab.
lainnya
Dinas Pariwisata
2 Pengembangan Agrowisata KSK Widasari APBD Kab dan Dinas terkait
lainnya
Pengembangan usaha sarana
pariwisata (penginapan/homestay, Dinas Pariwisata
APBD Kab,
3 rumah makan, persewaan KSK Widasari dan Dinas terkait
APBDesa
kendaraan, toko peralatan lainnya
pendakian, dan lainnya)
Sumber: Hasil Rencana, 2019

52
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

VI.1 Kelembagaan
VI.1.1 Lembaga Formal Pemerintah
Pada tingkat provinsi, lembaga formal pemerintahan yang menangani penataan
ruang KSK Agropolitan Indramayu adalah Bappeda dan Dinas PU Cipta Karya
Provinsi Jawa Barat. Kedua lembaga ini mempunyai pembagian kewenangan untuk
menangani kegiatan penataan ruang di Provinsi Jawa Barat. Pada tingkat
kabupaten, lembaga formal yang menangani penataan ruang KSK Agropolitan
Indramayu adalah Bappeda dan SKPD yang terkait dengan tata ruang masing-
masing kabupaten disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah.

A. Lembaga Fungsional
Selain adanya lembaga formal pemerintah, diperlukan pula suatu lembaga
fungsional untuk mengkoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang KSK
Agropolitan Indramayu dan kerjasama antar sektor/antar daerah bidang penataan
ruang, Lembaga fungsional yang dimaksud yaitu Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah yang selanjutnya disebut BKPRD, yang bersifat ad hoc. Pada tingkat
kabupaten Indramayu, Tugas, susunan organisasi, dan tata kerja BKPRD diatur
dengan Peraturan Bupati dan disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah.

Executive Summary 53
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

 BKPRD Kabupaten Indramayu


Susunan keanggotaan BKPRD Kabupaten Indramayu terdiri atas:
Penanggung jawab : Bupati dan Wakil Bupati
Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten
Sekretaris : Kepala Bappeda Kabupaten
Anggota : SKPD terkait penataan ruang yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan daerah.

Dalam kondisi tertentu yang berkaitan dengan penyesuaian pelaksanaan


program perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan KSK
Agropolitan Indramayu, ketetapan mengenai susunan dari BKPRD dapat
berubah sesuai dengan kebutuhan program yang disesuaikan dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

B. Kelompok Kerja (POKJA) Pengembangan KSK Agropolitan Indramayu


Mengingat pengembangan KSK Agropolitan Indramayu melibatkan berbagai unsur
dan membutuhkan sinergi dan keterkaitan berbagai kegiatan dalam
pengembangan potensi yang ada, maka perlu pengelolaan dengan manajemen
yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing daerah. Untuk
hal tersebut maka diperlukan Kelompok Kerja di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/kota yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

 Kelompok Kerja Kawasan Agropolitan Provinsi Jawa Barat, meliputi:


Ketua : Bappeda Provinsi Jawa Barat, sebagai ketua Tim POKJA,
Anggota :
a. Dinas PU Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
b. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat
c. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
d. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
e. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat
f. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
g. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Jawa Barat
h. Dinas Koperasi daerah UMKM Provinsi Jawa Barat

Executive Summary 54
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

i. Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Barat


j. Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
k. Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat
l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat
m. Biro Administrasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Barat
n. Bidang Pengembangan Regional Bappeda Provinsi Jawa Barat
o. Bidang Praswil Bappeda Provinsi Provinsi Jawa Barat
p. Bidang Pemas Bappeda Provinsi Provinsi Jawa Barat

 Kelompok Kerja Kawasan Agropolitan Kabupaten, meliputi:


Ketua : BAPPEDA Kabupaten
Anggota :
a. Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu
b. Dinas PU Penataan Ruang Kabupaten Indramayu
c. Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Indramayu
d. Dinas PU Bina Marga Kabupaten Indramayu
e. Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Indramayu
f. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Indramayu
g. Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu
h. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Indramayu
i. Bagian Perekonomian Bappeda Kabupaten Indramayu
j. Bidang Praswil Bappeda Kabupaten Indramayu
k. Bidang Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Indramayu

VI.1.2 Kelembagaan dalam Sistem Usaha Tani (SUT)


Kelembagaan yang berkaitan dengan sistem usaha tani, antara lain:
a. Kelompok tani
b. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
c. Pedagang Pengumpul/tengkulak
d. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
e. Koperasi Tani
f. Koperasi Unit Desa
g. Kios Saprodi

Executive Summary 55
Penyusunan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) Agropolitan
Kabupaten Indramayu

h. Pasar
i. Jasa Angkutan
j. Lembaga Swadaya Masyarakat.

VI.2 Peran Serta Masyarakat


Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dan PP No.26 Tahun
2007 tentang Tata Cara peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang,
masyarakat mempunyai peran sebagai berikut:
a. Pemanfaatan ruang baik darat, laut, maupun udara;
b. Bantuan pemikiran dan pertimbangan;
c. Menjaga, memelihara, dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup;
d. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang.

Hak masyarakat dalam penataan ruang adalah :


1. Mengetahui rencana tata ruang;
2. Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;
3. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian akibat pelaksanaan
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;
4. Mengajukan keberatan terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah;
5. Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yang
tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah;
6. Mengajukan gugatan ganti rugi kepada pemerintah dan atau pemegang izin
apabila pembangunannya tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

Adapun kewajiban masyarakat :


1. Mentaati rencana tata ruang yang ditetapkan;
2. Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat
yang berwenang;
3. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfatan
ruang;
4. Memberikan akses terhadap Kawasan yang oleh ketentuan peraturan
perundangundangan dinyatakan sebagai milik umum.

Executive Summary 56

Anda mungkin juga menyukai