BAB VI
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
WILAYAH KABUPATEN JEMBER
3. Kawasan strategis kabupaten/kota (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya Secara umum, rencana pengembangan kawasan ekonomi potensial
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup diarahkan pada :
kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan Strategis yang memungkinkan pada wilayah kabupaten ini meliputi : 1. Peningkatan potensi budidaya tanaman pangan dan perkebunan;
Aspek Ekonomi 2. Pengembangan sentra-sentra agribisnis pertanian dan perkebunan;
Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Alam, 3. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan dan peternakan melalui
Aspek Sosial Budaya pengembangan kawasan/sentra komoditas perikanan dan peternakan;
Aspek Daya Dukung Lingkungan 4. Peningkatan penggunaan teknologi untuk peningkatan produksi dan nilai tambah;
Aspek Teknologi Tinggi 5. Pengembangan kemitraan yang saling menguntungkan antara swasta dengan
Aspek Pertahanan dan Keamanan masyarakat petani sebagai wujud pemberdayaan masyarakat;
Berdasarkan pengertian tersebut, serta arahan pengembangan kawasan kegiatan 6. Optimalisasi pemanfaatan hasil tambang dengan memperhatikan aspek
utama dari kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang Kabupaten Jember yang kelestarian lingkungan hidup;
telah ditetapkan sebelumnya, maka terdapat beberapa kawasan yang merupakan 7. Peningkatan jaringan infrastruktur dan sarana prasarana yang menunjang
kawasan strategis. kegiatan perekonomian wilayah;
8. Pengembangan sarana informasi pemasaran hasil-hasil pertanian.
6.2 KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DAN PROVINSI DI KABUPATEN JEMBER
Dengan pertimbangan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi secara
Kawasan Strategi Provinsi yang terdapat di Kabupaten Jember adalah meliputi :
menyeluruh, maka kawasan ekonomi potensial ditetapkan untuk satu kecamatan
1. Kawasan Taman Nasional Meru Betiri dengan sudut kepentingan fungsi dan daya
minimal satu produk unggulan yang diharapkan menjadi pemicu (trigger effect) bagi
dukung lingkungan;
pertumbuhan masing-masing wilayah. Tidak semua kecamatan mempunyai produk
2. Kawasan Perkotaan Jember dan sekitarnya dan sistem Agropolitan Ijen dengan sudut
unggulan terutama kawasan pusat kota, yaitu Kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan
kepentingan pertumbuhan ekonomi; dan
Patrang, karena wilayah ini akan dikembangkan menjadi kawasan perkotaan dimana
3. Kawasan Pengendalian Ketat di pesisir selatan Pantai Nusa Barong
lahan terbangun lebih mendominasi area kawasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
6.3 KAWASAN STRATEGIS UNTUK KEPENTINGAN PERTUMBUHAN EKONOMI dalam tabel berikut ini :
b. Fungsi WP adalah kawasan pendidikan, kesehatan, perumahan, pertanian tanaman d. Pada Perkotaan Balung terdapat Kecamatan Puger yang memiliki industri
pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perdagangan dan industri kecil perikanan laut dan keberadaan pelabuhan perikanan. Sedangkan perkotaan
c. Fungsi pusat pengembangan/perkotaan adalah pusat pemerintahan, perdagangan, Kencong berkembang karena posisinya di jalur alternatif regional menuju Perkotan
jasa, industri kecil dan pariwisata. Balung.
III. Perkotaan Ambulu pertumbuhan sektor pertanian, pertambangan dan pariwisata di kawasan selatan
untuk mendukung penyerasian pertumbuhan pembangunan dan pemeratan
a. PKLp : Kecamatan Ambulu
pendapatan.
b. Fungsi WP adalah kawasan pendidikan, kesehatan, perumahan, perdagangan,
pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, Pengembangan kawasan strategis Jalan Lintas Selatan dapat dilakukan
pariwisata dan industri kecil melalui pengembangan potensi-potensi alam di wilayah selatan yang dulunya kurang
c. Fungsi pusat pengembangan/perkotaan adalah pusat pemerintahan, perdagangan, berkembang, yang meliputi potensi pertanian dan perkebunan di seluruh Kecamatan
jasa, perikanan dan pariwisata yang terlewati Jalan Lintas Selatan; pengembangan wilayah akan diarahkan sebagai
d. Pada Perkotaan Ambulu terdapat sector pariwisata yaitu Pantai Watu Ulo dan Tanjung sub pusat koleksi dan distribusi serta sub pusat pengembangan pariwisata di
Papuma, yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Jember. Kecamatan Ambulu. Sub-sub pusat ini akan melayani wilayah yang termasuk pada
wilayah pengembangan Jember Selatan Timur. Strategi pengembangan wilayah akan
IV. Perkotaan Balung
diarahkan sebagai sub pusat koleksi dan distribusi serta sub pusat industri
a. PKLp : Kecamatan Balung
pengolahan di Kecamatan Balung. Secara langsung perekonomian jalur selatan ini
b. Fungsi WP adalah kawasan pendidikan, kesehatan, perumahan, pertanian tanaman
akan melayani wilayah yang termasuk pada wilayah pengembangan Jember Utara
pangan, perkebunan, kehutanan, industri, pertambangan, peternakan, perikanan dan
Barat.
pariwisata
c. Fungsi pusat pengembangan/perkotaan adalah pusat pusat pemerintahan,
perdagangan dan kesehatan.
6.3.3 KAWASAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN Kawasan tersebut kedepan diharapkan dapat menjadi kawasan pendukung
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember.
Kawasan pengembangan agropolitan di Kabupaten Jember diarahkan pada
Kawasan Strategis Provinsi yaitu Kawasan Agropolitan Ijen yang meliputi Kawasan 6.4 KAWASAN ST RAT EGIS PENGEMBANG AN PENDAYAG UNAAN SUMBER
Agropolitan Garahan dan Agro wisata Gunung Gambir yang terletak ± 60 km arah barat DAYA AL AM DAN T EKNOLOGI TINGGI.
dari Kota Jember. Agrowisata Garahan berada pada jalur propinsi yang menghubungkan Kawasan tersebut di atas berada di kawasan pengembangan panas bumi
kota Jember dengan kota Banyuwangi, tepatnya di desa Garahan, Kecamatan Silo Argopuro di Kecamatan Panti, Sukorambi dan Bangsalsari.
berada pada ketinggian ± 1000 m dpl. 6.5 KAWASAN STRATEGIS SOSIAL DAN BUDAYA
Pengembangan Kawasan Agropolitan Garahan ini bertujuan untuk Kawasan Strategis Sosial Budaya yang terdapat di Kabupaten Jember adalah
mengembangkan agribisnis pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, berupa kegiatan kebudayaan masyarakat Jember yang sudah ada sejak zaman
peternakan, dan perikanan yang berwawasan lingkungan guna meningkatkan nilai nenek moyang yaitu :
tambah dan daya saing, mendayagunakan sumber daya agribisnis Kawasan Agropolitan a. Egrang di Kecamatan Ledokombo;
Garahan, meningkatkan pendapatan masyarakat agribisnis di sekitar kawasan, b. Pegon, Reog dan Wayang di Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Wuluhan; dan
meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan pendapatan asli daerah, melakukan re- c. Sarchopagus berada di Kecamatan Sukowono dan Kecamatan Arjasa.
positioning pemasaran daerah Kabupaten Jember di pasar nasional maupun global. Keberadaan benda purba seperti Sarchopagus sebagai kawasan strategis
Rencana pengembangan Kawasan Agropolitan Garahan dapat berupa : sosio kultural di Kabupaten Jember memerlukan studi tersendiri dan kelayakan
1. Pengembangan agribisnis komoditas unggulan tembakau, kopi, sayur-sayuran, sapi mengenai perlindungan dan pelestariaannya terutama pada 3 tahapan yaitu : (1)
perah, kayu jati; Eksplorasi atau penelitian, (2) Preservasi, konservasi, dan restorasi, (3) Sarchopagus
2. Pengembangan taman Kupu-kupu; ditetapkan sebagai kawasan strategis sosio-kultural karena memiliki nilai budaya
3. Peningkatan peran serta swasta (investor) dan masyarakat dalam pengembangan yang tinggi dan perlu dilestarikan sebagai salah satu potensi utama dalam
agribisni di Kawasan Agropolitan; mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Jember. Untuk pembangunan di
4. Perbaikan dan peningkatan kondisi jalan-jalan yang rusak; sekitar lokasi tersebut diperlukan adanya pembatasan pembangunan yang
5. Pembangunan terminal dan sub terminal; didasarkan pada peraturan mengenai pengelolaan kawasan budaya.
6. Pembangunan sistem jaringan listrik secara bertahap;
6.6 KAWASAN ST RAT EGIS KEPENT INGAN PERT AHANAN DAN KEAMANAN
7. Perencanaan penataan dan pengembangan fasilitas agroawisata, objek wisata yang
Kawasan strategis Hankam yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Jember
dapat dikembangkan di Kawasan Agropolitan meliputi wana wisata, rest area,
homestay, gardu pandang, pemancingan dan restoran apung; adalah : Pulau Nusa Barong di Kecamatan Puger. Pulau Nusa Barong merupakan
pulau terluar Kabupaten Jember yang menghadap laut lepas dan merupakan
8. Pembangunan lembaga penelitian pengembangan teknologi pertanian untuk ap
penanganan hama. kawasan strategis Nasional.
Disamping kawasan agropolitan Ijen sebagai KSP, di Kabupaten Jember juga telah Fungsi kawasan strategis pertahanan dan keamanan diperuntukan bagi :
ditetapkan Kawasan Agropolitan Ambulu – Balung (AMBAL), Minapolitan di Kecamatan a. Kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan Negara berdasarkan
Puger, Jember Sport Garden di Kecamatan Ajung sebagai kawasan strategis Kabupaten. geostrategi nasional; dan
b. Basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan Banyuwangi. Didalam kawasan TNMB terdapat dua enclave perkebunan seluas
pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau 2.155 Ha yaitu PT. Sukamade Baru seluas 1.098 Ha dan PT. Bandealit seluas 1.057
kawasan industri sistem persenjataan. Ha.
6.7 KAWASAN STRATEGIS KEPENTINGAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG Aksesibilitas menuju ke kawasan TNMB dapat dicapai melalui 4 jalur jalan
LINGKUNGAN HIDUP darat baik dari Jember maupun dari Banyuwangi yaitu:
Kawasan Strategis untuk Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan di a. Jalur Jember – Ambulu – Curahnongko –Bandealit (Pintu Gerbang ke Meru Betiri
Kabupaten Jember diarahkan pada Kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Cagar Alam bagian Barat) sepanjang 64 km dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 – 2 jam
Nusa Barong dan Pesisir Pantai Selatan. dengan kendaraan roda dua maupun roda empat;
b. Jalur Jember – Glenmore – Sarongan – Sukamade (Pintu Gerbang ke Meru Betiri
a. Taman Nasional Meru Betiri
bagian Timur) sepanjang 103 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5 – 4 jam
Kawasan Strategis Penyelamatan Lingkungan Hidup di Kabupaten Jember
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat;
diarahkan pada Kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Kawasan TNMB secara geografis
c. Jalur Jember – Genteng – Jajag – Pesanggaran – Sarongan – Sukamade
0 0 0 0
terletak pada 113 58’38” – 113 58’30” BT dan 8 20’48” – 8 33’48” LS sedangkan secara
sepanjang 109 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5 – 4 jam dengan kendaraan
administratif terletak di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Jember dan Kabupaten
roda dua maupun roda empat;
Banyuwangi, dengan batas-batas wilayah meliputi :
d. Jalur Banyuwangi – Jajag – Pesanggaran – Sarongan – Sukamade sepanjang
a. Sebelah Utara, berbatasan dengan kawasan PT. Perkebunan Treblasala dan
137 km dapat ditempuh dalam waktu 5 jam dengan kendaraan bermotor.
Perum Perhutani RPH Curahtakir.
b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa b. Kawasan Cagar Alam Nusa Barong
Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Cagar Alam Nusa Barong berada di pesisir selatan Kabupaten Jember
Kabupaten Banyuwangi dan kawasan PTPN tepatnya di Samudera Hindia, yang berlokasi di kecamatan Puger. Luas keselurahan
XII Sumberjambe. Cagar Alam Nusa Barong adalah 6.100 Ha. Dasar penetapan kawasan cagar alam
c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Nusa Barung adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
Samudera Indonesia 110/VIII/1957
d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Aksesibilitas menuju ke kawasan Cagar Alam Nusa Barong dapat dicapai
Curahnongko, Andongrejo,Sanenrejo melalui Surabaya - Jember - Desa Puger - Cagar Alam yaitu 219,5 km. Potensi yang
Kecamatan Tempurejo Kabupat Jember, terdapat pada Cagar Alam Nusa Barong adalah :
kawasan PTPN XII Kalisanen PTPN XII Kota Flora
Blater dan Perum Perhutani RPH Sabrang. Jenis-jenis tumbuhan di kawasan Cagar Alam Nusa Barong yang diketahui
sebanyak 46 jenis. Beberapa jenis yang mudah dijumpai diantaranya Endog-endogan
Luas seluruh kawasan TNMB adalah 58.000 Ha, yang terdiri atas 57.155 Ha luas
(Xanthophyiium excelsum), Klampok hutan (Eugenia sp), Bogem (brugeura sp), Kalak
daratan dan 845 Ha perairan. Sedangkan secara administratif, 37.585 Ha kawasan
(Mitrophora javanica), Laban (Vitex pubesecens), Salakan (Palmae sp).
TNMB termasuk dalam kawasan Kabupaten Jember dan 20.415 Ha termasuk Kabupaten