Anda di halaman 1dari 9

Bab VI-1

BAB VI
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
WILAYAH KABUPATEN JEMBER

6.1 KRITERIA KAWASAN STRATEGIS


Yang dimaksud dengan kawasan strategis menurut Undang-Undang No. 26
tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah Kawasan strategis merupakan kawasan
yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap :
1. Tata ruang di wilayah sekitarnya;
2. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Kawasan strategis kabupaten (KSK) adalah kawasan yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting terhadap perkembangan
daerah, yang mencakup aspek kepentingan nasional, pertahanan dan keamanan,
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan strategis berdasarkan sudut kepentingan, meliputi kawasan strategis
dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial dan
budaya, pendayagunaan sumber daya alam, dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan strategis dibedakan berdasarkan kewenangannya yaitu kawasan
strategis nasional, provinsi dan kabupaten. Untuk lebih jelasnya mengenai
kewenangan pada tiap-tiap wilayah tersebut dapat dilihat di bawah ini :
1. Kawasan strategis nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional
terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai
warisan dunia.
2. Kawasan strategis provinsi (KSP) adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-2

3. Kawasan strategis kabupaten/kota (KSK) adalah wilayah yang penataan ruangnya Secara umum, rencana pengembangan kawasan ekonomi potensial
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup diarahkan pada :
kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan Strategis yang memungkinkan pada wilayah kabupaten ini meliputi : 1. Peningkatan potensi budidaya tanaman pangan dan perkebunan;
 Aspek Ekonomi 2. Pengembangan sentra-sentra agribisnis pertanian dan perkebunan;
 Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Alam, 3. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya perikanan dan peternakan melalui
 Aspek Sosial Budaya pengembangan kawasan/sentra komoditas perikanan dan peternakan;
 Aspek Daya Dukung Lingkungan 4. Peningkatan penggunaan teknologi untuk peningkatan produksi dan nilai tambah;
 Aspek Teknologi Tinggi 5. Pengembangan kemitraan yang saling menguntungkan antara swasta dengan
 Aspek Pertahanan dan Keamanan masyarakat petani sebagai wujud pemberdayaan masyarakat;
Berdasarkan pengertian tersebut, serta arahan pengembangan kawasan kegiatan 6. Optimalisasi pemanfaatan hasil tambang dengan memperhatikan aspek
utama dari kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang Kabupaten Jember yang kelestarian lingkungan hidup;
telah ditetapkan sebelumnya, maka terdapat beberapa kawasan yang merupakan 7. Peningkatan jaringan infrastruktur dan sarana prasarana yang menunjang
kawasan strategis. kegiatan perekonomian wilayah;
8. Pengembangan sarana informasi pemasaran hasil-hasil pertanian.
6.2 KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DAN PROVINSI DI KABUPATEN JEMBER
Dengan pertimbangan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi secara
Kawasan Strategi Provinsi yang terdapat di Kabupaten Jember adalah meliputi :
menyeluruh, maka kawasan ekonomi potensial ditetapkan untuk satu kecamatan
1. Kawasan Taman Nasional Meru Betiri dengan sudut kepentingan fungsi dan daya
minimal satu produk unggulan yang diharapkan menjadi pemicu (trigger effect) bagi
dukung lingkungan;
pertumbuhan masing-masing wilayah. Tidak semua kecamatan mempunyai produk
2. Kawasan Perkotaan Jember dan sekitarnya dan sistem Agropolitan Ijen dengan sudut
unggulan terutama kawasan pusat kota, yaitu Kecamatan Kaliwates, Sumbersari dan
kepentingan pertumbuhan ekonomi; dan
Patrang, karena wilayah ini akan dikembangkan menjadi kawasan perkotaan dimana
3. Kawasan Pengendalian Ketat di pesisir selatan Pantai Nusa Barong
lahan terbangun lebih mendominasi area kawasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
6.3 KAWASAN STRATEGIS UNTUK KEPENTINGAN PERTUMBUHAN EKONOMI dalam tabel berikut ini :

Kawasan Ekonomi Potensial berperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi


kawasan di sekitarnya dan dapat mewujudkan pemerataan pemanfaatan ruang. Kawasan
tersebut ditentukan berdasarkan potensi yang ada, serta memiliki aglomerasi terhadap
pusat permukiman perkotaan dan kegiatan produksi dengan pertimbangan dapat
memberikan dampak perkembangan pada suatu wilayah.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-3

Tabel 6. 1 Kecamatan Produk Arahan Pengembangan


Arahan pengembangan ekonomi unggulan Setiap kecamatan Unggulan
Kecamatan Produk Arahan Pengembangan Kelapa, Ikan komoditas perikanan
Unggulan Laut
Kencong Kedelai  Peningkatan sentra agribisnis Ambulu Jagung,  Peningkatan sentra agribisnis
tanaman hortikultura Tembakau tanaman perkebunan
 Peningkatan pemanfaatan Na Oogst,  Pengembangan sentra
teknologi pengolahan hasil Kelapa, Ikan komoditas perikanan
pertanian Laut  Peningkatan pemanfaatan
Gumukmas Padi,  Sentra padi teknologi pengolahan hasil
Jagung,  Peningkatan intensifikasi perikanan
Ayam, Itik, pertanian Tempurejo Jagung, Sapi  Peningkatan sentra agribisnis
Ikan Gurami,  Peningkatan pemanfaatan tanaman hortikultura
Ikan Lele teknologi pengolahan hasil  Pengembangan sentra
pertanian komoditas peternakan
 Pengembangan sentra  Peningkatan pemanfaatan
komoditas perikanan dan teknologi pengolahan hasil
peternakan peternakan
Puger Jagung,  Peningkatan sentra agribisnis Silo Kopi, Sapi,  Peningkatan sentra agribisnis
Tembakau tanaman perkebunan Domba tanaman hortikultura
Na Oogst,  Pengembangan sentra  Pengembangan sentra
Kelapa, Ikan komoditas perikanan komoditas peternakan
Lele, Ikan  Peningkatan pemanfaatan  Peningkatan pemanfaatan
Laut, Batu teknologi pengolahan hasil teknologi pengolahan hasil
Kapur perikanan peternakan
 Pengembangan sentra Mayang Kangkung  Peningkatan sentra agribisnis
industri pengolahan hasil tanaman hortikultura
tambang  Peningkatan pemanfaatan
Wuluhan Jagung,  Peningkatan sentra agribisnis teknologi pengolahan hasil
Tembakau tanaman perkebunan pertanian
Na Oogst,  pengembangan sentra Mumbulsari Padi,  Sentra padi

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-4

Kecamatan Produk Arahan Pengembangan Kecamatan Produk Arahan Pengembangan


Unggulan Unggulan
Kambing,  Pengembangan sentra  Peningkatan sentra agribisnis
Domba komoditas peternakan tanaman buah
 Peningkatan pemanfaatan  Peningkatan pemanfaatan
teknologi pengolahan hasil teknologi pengolahan hasil
peternakan pertanian
Jenggawah Padi  Sentra padi Jombang Itik, Ikan Lele  Pengembangan sentra
 Peningkatan intensifikasi komoditas peternakan dan
pertanian perikanan
Ajung Padi  Sentra padi  Peningkatan pemanfaatan
 Peningkatan intensifikasi teknologi pengolahan hasil
pertanian peternakan dan perikanan
Rambipuji Tembakau  Peningkatan sentra agribisnis Sumberbaru Padi, Ubi  Sentra padi
Voor Oogst tanaman hortikultura kayu  Peningkatan intensifikasi
White Burley  Peningkatan pemanfaatan pertanian
teknologi pengolahan hasil  Peningkatan sentra agribisnis
pertanian tanaman hortikultura
Balung Ayam  Pengembangan sentra Tanggul Kacang  Peningkatan sentra agribisnis
komoditas peternakan Tanah tanaman hortikultura
 Peningkatan pemanfaatan  Peningkatan pemanfaatan
teknologi pengolahan hasil teknologi pengolahan hasil
peternakan pertanian
Umbulsari Ikan Gurami,  Pengembangan sentra Bangsalsari Padi,  Sentra padi
Ikan Lele komoditas perikanan Kedelai,  Peningkatan intensifikasi
 Peningkatan pemanfaatan Kambing pertanian
teknologi pengolahan hasil  Peningkatan sentra agribisnis
perikanan tanaman hortikultura
Semboro Itik, Ikan  Pengembangan sentra  Pengembangan sentra
Gurami, Ikan komoditas peternakan dan komoditas peternakan
Lele, Jeruk perikanan Panti Kencur,  Peningkatan sentra agribisnis

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-5

Kecamatan Produk Arahan Pengembangan Kecamatan Produk Arahan Pengembangan


Unggulan Unggulan
Jahe, Kopi tanaman hortikultura dan Ledokombo Kopi  Peningkatan sentra agribisnis
perkebunan tanaman perkebunan
 Peningkatan pemanfaatan  Peningkatan pemanfaatan
teknologi pengolahan hasil teknologi pengolahan hasil
pertanian pertanian
Sukorambi Domba,  Peningkatan pemanfaatan Sumberjambe Kopi, Sapi,  Peningkatan sentra agribisnis
teknologi pengolahan hasil Ayam. Itik tanaman perkebunan
peternakan  Pengembangan sentra
 Pengembangan sentra komoditas peternakan
komoditas peternakan  Peningkatan pemanfaatan
Arjasa Ubi Kayu,  Peningkatan sentra agribisnis teknologi pengolahan hasil
Buah Naga tanaman hortikultura dan pertanian
perkebunan Sukowono Ubi Jalar,  Peningkatan sentra agribisnis
 Peningkatan pemanfaatan Ayam, Itik tanaman hortikultura
teknologi pengolahan hasil  Pengembangan sentra
pertanian komoditas peternakan
Pakusari Tembakau  Peningkatan sentra agribisnis  Peningkatan pemanfaatan
Na Oogst tanaman perkebunan teknologi pengolahan hasil
 Peningkatan pemanfaatan pertanian
teknologi pengolahan hasil Sumber; Rencana 2010

pertanian 6.3.1. KAWASAN STRATEGIS PERKOTAAN PKLp


Kalisat Tembakau  Peningkatan sentra agribisnis Kawasan perkotaan PKLp adalah pusat pelayanan kawasan yang
Voor Oogst tanaman perkebunan dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL. PKLp memiliki fungsi
Kasturi,  Peningkatan pemanfaatan utama terutama pada perekonomian yaitu bidang pemerintahan, perdagangan dan
Batu Piring teknologi pengolahan hasil jasa, industri. Adapun kawasan perkotaan PKLp di Kabupaten Jember, meliputi :
pertanian
I. Perkotaan Tanggul
 Pengembangan sentra
a. PKLp : Kecamatan Tanggul
industri hasil tambag
berorientasi ekspor

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-6

b. Fungsi WP adalah kawasan pendidikan, kesehatan, perumahan, pertanian tanaman d. Pada Perkotaan Balung terdapat Kecamatan Puger yang memiliki industri
pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perdagangan dan industri kecil perikanan laut dan keberadaan pelabuhan perikanan. Sedangkan perkotaan
c. Fungsi pusat pengembangan/perkotaan adalah pusat pemerintahan, perdagangan, Kencong berkembang karena posisinya di jalur alternatif regional menuju Perkotan
jasa, industri kecil dan pariwisata. Balung.

II. Perkotaan Kalisat 6.3.2 KAWASAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KAWASAN PEREKONOMIAN


a. PKLp : Kecamatan Kalisat JALUR LINTAS SELATAN
b. Fungsi WP adalah kawasan pendidikan, kesehatan, perumahan, pertanian tanaman Kawasan strategis pengembangan perekonomian di kawasan selatan
pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan industri kecil Kabupaten Jember diarahkan di daerah-daerah yang dilalui pembangunan Jalur
c. Fungsi pusat pengembangan/perkotaan adalah pusat pemerintahan, perdagangan, Lintas Selatan, meliputi wilayah kecamatan, dengan ruas jalan Kencong – Puger –
kesehatan dan pertambangan. Watu Ulo – Sabrang – Terate – Kalisanen – Dam Mandilis – Tangki Nol. Dengan
d. Adanya pasar Kalisat dan rumah sakit berpotensi mendorong pembentukan adanya Jalur Lintas Selatan (JLS), peluang masuknya investasi dari luar untuk
permukiman-permukiman baru. Perkotaan Mayang berkembang karena posisi di jalur mengembangkan potensi kawasan selatan menjadi semakin terbuka. Selain itu
regional ke arah Banyuwangi. kawasan selatan juga dapat menjadi perluasan wilayah pemasaran pusat

III. Perkotaan Ambulu pertumbuhan sektor pertanian, pertambangan dan pariwisata di kawasan selatan
untuk mendukung penyerasian pertumbuhan pembangunan dan pemeratan
a. PKLp : Kecamatan Ambulu
pendapatan.
b. Fungsi WP adalah kawasan pendidikan, kesehatan, perumahan, perdagangan,
pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, Pengembangan kawasan strategis Jalan Lintas Selatan dapat dilakukan
pariwisata dan industri kecil melalui pengembangan potensi-potensi alam di wilayah selatan yang dulunya kurang
c. Fungsi pusat pengembangan/perkotaan adalah pusat pemerintahan, perdagangan, berkembang, yang meliputi potensi pertanian dan perkebunan di seluruh Kecamatan
jasa, perikanan dan pariwisata yang terlewati Jalan Lintas Selatan; pengembangan wilayah akan diarahkan sebagai
d. Pada Perkotaan Ambulu terdapat sector pariwisata yaitu Pantai Watu Ulo dan Tanjung sub pusat koleksi dan distribusi serta sub pusat pengembangan pariwisata di
Papuma, yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Jember. Kecamatan Ambulu. Sub-sub pusat ini akan melayani wilayah yang termasuk pada
wilayah pengembangan Jember Selatan Timur. Strategi pengembangan wilayah akan
IV. Perkotaan Balung
diarahkan sebagai sub pusat koleksi dan distribusi serta sub pusat industri
a. PKLp : Kecamatan Balung
pengolahan di Kecamatan Balung. Secara langsung perekonomian jalur selatan ini
b. Fungsi WP adalah kawasan pendidikan, kesehatan, perumahan, pertanian tanaman
akan melayani wilayah yang termasuk pada wilayah pengembangan Jember Utara
pangan, perkebunan, kehutanan, industri, pertambangan, peternakan, perikanan dan
Barat.
pariwisata
c. Fungsi pusat pengembangan/perkotaan adalah pusat pusat pemerintahan,
perdagangan dan kesehatan.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-7

6.3.3 KAWASAN STRATEGIS PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN Kawasan tersebut kedepan diharapkan dapat menjadi kawasan pendukung
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember.
Kawasan pengembangan agropolitan di Kabupaten Jember diarahkan pada
Kawasan Strategis Provinsi yaitu Kawasan Agropolitan Ijen yang meliputi Kawasan 6.4 KAWASAN ST RAT EGIS PENGEMBANG AN PENDAYAG UNAAN SUMBER
Agropolitan Garahan dan Agro wisata Gunung Gambir yang terletak ± 60 km arah barat DAYA AL AM DAN T EKNOLOGI TINGGI.
dari Kota Jember. Agrowisata Garahan berada pada jalur propinsi yang menghubungkan Kawasan tersebut di atas berada di kawasan pengembangan panas bumi
kota Jember dengan kota Banyuwangi, tepatnya di desa Garahan, Kecamatan Silo Argopuro di Kecamatan Panti, Sukorambi dan Bangsalsari.
berada pada ketinggian ± 1000 m dpl. 6.5 KAWASAN STRATEGIS SOSIAL DAN BUDAYA
Pengembangan Kawasan Agropolitan Garahan ini bertujuan untuk Kawasan Strategis Sosial Budaya yang terdapat di Kabupaten Jember adalah
mengembangkan agribisnis pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, berupa kegiatan kebudayaan masyarakat Jember yang sudah ada sejak zaman
peternakan, dan perikanan yang berwawasan lingkungan guna meningkatkan nilai nenek moyang yaitu :
tambah dan daya saing, mendayagunakan sumber daya agribisnis Kawasan Agropolitan a. Egrang di Kecamatan Ledokombo;
Garahan, meningkatkan pendapatan masyarakat agribisnis di sekitar kawasan, b. Pegon, Reog dan Wayang di Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Wuluhan; dan
meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan pendapatan asli daerah, melakukan re- c. Sarchopagus berada di Kecamatan Sukowono dan Kecamatan Arjasa.
positioning pemasaran daerah Kabupaten Jember di pasar nasional maupun global. Keberadaan benda purba seperti Sarchopagus sebagai kawasan strategis

Rencana pengembangan Kawasan Agropolitan Garahan dapat berupa : sosio kultural di Kabupaten Jember memerlukan studi tersendiri dan kelayakan

1. Pengembangan agribisnis komoditas unggulan tembakau, kopi, sayur-sayuran, sapi mengenai perlindungan dan pelestariaannya terutama pada 3 tahapan yaitu : (1)
perah, kayu jati; Eksplorasi atau penelitian, (2) Preservasi, konservasi, dan restorasi, (3) Sarchopagus

2. Pengembangan taman Kupu-kupu; ditetapkan sebagai kawasan strategis sosio-kultural karena memiliki nilai budaya
3. Peningkatan peran serta swasta (investor) dan masyarakat dalam pengembangan yang tinggi dan perlu dilestarikan sebagai salah satu potensi utama dalam

agribisni di Kawasan Agropolitan; mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Jember. Untuk pembangunan di
4. Perbaikan dan peningkatan kondisi jalan-jalan yang rusak; sekitar lokasi tersebut diperlukan adanya pembatasan pembangunan yang

5. Pembangunan terminal dan sub terminal; didasarkan pada peraturan mengenai pengelolaan kawasan budaya.
6. Pembangunan sistem jaringan listrik secara bertahap;
6.6 KAWASAN ST RAT EGIS KEPENT INGAN PERT AHANAN DAN KEAMANAN
7. Perencanaan penataan dan pengembangan fasilitas agroawisata, objek wisata yang
Kawasan strategis Hankam yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Jember
dapat dikembangkan di Kawasan Agropolitan meliputi wana wisata, rest area,
homestay, gardu pandang, pemancingan dan restoran apung; adalah : Pulau Nusa Barong di Kecamatan Puger. Pulau Nusa Barong merupakan
pulau terluar Kabupaten Jember yang menghadap laut lepas dan merupakan
8. Pembangunan lembaga penelitian pengembangan teknologi pertanian untuk ap
penanganan hama. kawasan strategis Nasional.

Disamping kawasan agropolitan Ijen sebagai KSP, di Kabupaten Jember juga telah Fungsi kawasan strategis pertahanan dan keamanan diperuntukan bagi :
ditetapkan Kawasan Agropolitan Ambulu – Balung (AMBAL), Minapolitan di Kecamatan a. Kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan Negara berdasarkan
Puger, Jember Sport Garden di Kecamatan Ajung sebagai kawasan strategis Kabupaten. geostrategi nasional; dan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-8

b. Basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan Banyuwangi. Didalam kawasan TNMB terdapat dua enclave perkebunan seluas
pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau 2.155 Ha yaitu PT. Sukamade Baru seluas 1.098 Ha dan PT. Bandealit seluas 1.057
kawasan industri sistem persenjataan. Ha.

6.7 KAWASAN STRATEGIS KEPENTINGAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG Aksesibilitas menuju ke kawasan TNMB dapat dicapai melalui 4 jalur jalan
LINGKUNGAN HIDUP darat baik dari Jember maupun dari Banyuwangi yaitu:
Kawasan Strategis untuk Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan di a. Jalur Jember – Ambulu – Curahnongko –Bandealit (Pintu Gerbang ke Meru Betiri
Kabupaten Jember diarahkan pada Kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Cagar Alam bagian Barat) sepanjang 64 km dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 – 2 jam
Nusa Barong dan Pesisir Pantai Selatan. dengan kendaraan roda dua maupun roda empat;
b. Jalur Jember – Glenmore – Sarongan – Sukamade (Pintu Gerbang ke Meru Betiri
a. Taman Nasional Meru Betiri
bagian Timur) sepanjang 103 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5 – 4 jam
Kawasan Strategis Penyelamatan Lingkungan Hidup di Kabupaten Jember
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat;
diarahkan pada Kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Kawasan TNMB secara geografis
c. Jalur Jember – Genteng – Jajag – Pesanggaran – Sarongan – Sukamade
0 0 0 0
terletak pada 113 58’38” – 113 58’30” BT dan 8 20’48” – 8 33’48” LS sedangkan secara
sepanjang 109 km dapat ditempuh dalam waktu 3,5 – 4 jam dengan kendaraan
administratif terletak di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Jember dan Kabupaten
roda dua maupun roda empat;
Banyuwangi, dengan batas-batas wilayah meliputi :
d. Jalur Banyuwangi – Jajag – Pesanggaran – Sarongan – Sukamade sepanjang
a. Sebelah Utara, berbatasan dengan kawasan PT. Perkebunan Treblasala dan
137 km dapat ditempuh dalam waktu 5 jam dengan kendaraan bermotor.
Perum Perhutani RPH Curahtakir.
b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa b. Kawasan Cagar Alam Nusa Barong
Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Cagar Alam Nusa Barong berada di pesisir selatan Kabupaten Jember
Kabupaten Banyuwangi dan kawasan PTPN tepatnya di Samudera Hindia, yang berlokasi di kecamatan Puger. Luas keselurahan
XII Sumberjambe. Cagar Alam Nusa Barong adalah 6.100 Ha. Dasar penetapan kawasan cagar alam
c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Nusa Barung adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
Samudera Indonesia 110/VIII/1957
d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Aksesibilitas menuju ke kawasan Cagar Alam Nusa Barong dapat dicapai
Curahnongko, Andongrejo,Sanenrejo melalui Surabaya - Jember - Desa Puger - Cagar Alam yaitu 219,5 km. Potensi yang
Kecamatan Tempurejo Kabupat Jember, terdapat pada Cagar Alam Nusa Barong adalah :
kawasan PTPN XII Kalisanen PTPN XII Kota  Flora
Blater dan Perum Perhutani RPH Sabrang. Jenis-jenis tumbuhan di kawasan Cagar Alam Nusa Barong yang diketahui
sebanyak 46 jenis. Beberapa jenis yang mudah dijumpai diantaranya Endog-endogan
Luas seluruh kawasan TNMB adalah 58.000 Ha, yang terdiri atas 57.155 Ha luas
(Xanthophyiium excelsum), Klampok hutan (Eugenia sp), Bogem (brugeura sp), Kalak
daratan dan 845 Ha perairan. Sedangkan secara administratif, 37.585 Ha kawasan
(Mitrophora javanica), Laban (Vitex pubesecens), Salakan (Palmae sp).
TNMB termasuk dalam kawasan Kabupaten Jember dan 20.415 Ha termasuk Kabupaten

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035
Bab VI-9

 Fauna Gambar 6.1


Berbagai jenis satwa liar yang terdapat di kawasan Cagar Alam Nusa Barong Peta Rencana Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten Jember
diantaranya terdiri dari jenis-jenis mamalia, aves, reptil. Jenis Mamalia yang sering
dijumpai yaitu Kera (Macaca fascicularis), Babi hutan (Sus scropa) dan Tupai (Scewius
notakas). Jenis-jenis Burung antara lain Pecuk ular (Antinga rufa), Kuntul (Egrelta sp),
Iblis hitam (Plenadis falsinallus), Elang (Elanus sp) dan Burung Rangkong (Aceros
undulatus).
 Panorama
Kawasan Cagar Alam Nusa Barong
memiliki panorama alam berupa pantai
pasir putih yang terdapat dibagian utara.
Selain suasana alam pantai yang indah, di
pantai ini sering didatangi Rusa (Cervus
timorensis) bermain dipantai dan Kera
(Macaca Fascicularis) yang mencari
makan.

c. Kawasan Pesisir Pantai Selatan


Kawasan pesisir pantai selatan Kabupaten Jember terletak sepanjang pantai yang
berada di Kecamatan Kencong, Kecamatan Gumukmas, Kecamatan Wuluhan,
Kecamatan Puger, Kecamatan Ambulu dan Kecamatan Tempurejo
Pada kawasan tersebut terdapat gumuk pasir yang merupakan tanggul alami untuk
menahan gelombang tsunami dan menjaga keberlanjutan ekosistem biota laut yang ada.

RENCANA TATA RUANG WILAYAH JEMBER


TAHUN 2015-2035

Anda mungkin juga menyukai