BAB VII
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
7.1.1 Kebijakan
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
3) mampu menjawab isu strategis, baik yang ada sekarang maupun yang
diperkirakan akan timbul di masa yang akan datang; dan
4) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Hierark Skala
No Lokasi Fungsi Utama
i Pelayanan
perkebunan kelapa sawit, pertanian, kecamatan
perikanan, dan peternakan;
kegiatan industri pengolahan hasil
perkebunan kelapa sawit, pertanian,
dan perikanan;
kegiatan pariwisata;
simpul transportasi darat dan laut.
Sarjo Kec. permukiman perkotaan;
Sarjo pusat pemerintahan kecamatan;
pusat kegiatan jasa perdagangan;
pusat koleksi dan distribusi komoditas
perkebunan kelapa dalam dan kakao,
pertanian, dan perikanan;
industri pengolahan hasil perkebunan
kelapa dalam dan kakao, pertanian,
dan perikanan;
kegiatan pariwisata;
simpul transportasi darat.
3. PPK Sarudu Kec. permukiman perkotaan; kecamatan
Sarudu pusat pemerintahan kecamatan; atau
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Hierark Skala
No Lokasi Fungsi Utama
i Pelayanan
simpul transportasi darat dan laut.
Bambalamotu permukiman perkotaan;
Kec. pusat pemerintahan kecamatan;
Bambalamotu pusat kegiatan jasa perdagangan;
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Hierark Skala
No Lokasi Fungsi Utama
i Pelayanan
pusat koleksi dan distribusi komoditas
perkebunan kakao, pertanian jagung,
dan perikanan;
industri pengolahan hasil perkebunan
kakao, pertanian, dan perikanan.
Lilimori Kec permukiman perdesaan;
Bulu Taba pusat pemerintahan kecamatan;
pusat kegiatan jasa perdagangan;
pusat koleksi dan distribusi komoditas
durian, pertanian jagung, dan
perikanan;
industri pengolahan hasil perkebunan
durian, pertanian jagung, dan
perikanan.
Parabu Kec permukiman perdesaan;
Lariang pusat pemerintahan kecamatan;
pusat kegiatan jasa perdagangan;
pusat koleksi dan distribusi komoditas
jeruk, durian, jagung, dan perikanan;
industri pengolahan hasil perkebunan
jeruk, durian, jagung, dan perikanan.
Malei Kec. permukiman perdesaan;
Pedongga pusat pemerintahan kecamatan;
pusat kegiatan jasa perdagangan;
pusat koleksi dan distribusi komoditas
kelapa dalam, kelapa sawit, jeruk, dan
perikanan;
industri pengolahan hasil perkebunan
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Hierark Skala
No Lokasi Fungsi Utama
i Pelayanan
kelapa dalam, kelapa sawit, jeruk, dan
perikanan.
Bambaira permukiman perdesaan;
Kec. pusat pemerintahan kecamatan;
Bambaira pusat kegiatan jasa perdagangan;
pusat koleksi dan distribusi komoditas
padi, kakao, kelapa dalam, dan
perikanan;
industri pengolahan hasil perkebunan
padi, kakao, kelapa dalam, dan
perikanan.
Tamarunang permukiman perdesaan;
Kec. pusat pemerintahan kecamatan;
Duripoko pusat kegiatan jasa perdagangan;
pusat koleksi dan distribusi komoditas
kakao, jagung, dan perikanan;
industri pengolahan hasil perkebunan
kakao, jagung, dan perikanan.
Sumber: Rumusan Tim Penyusun RTRW, 2011
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
4) merupakan media penyaluran tenaga listrik adalah kawat saluran udara dan
kabel bawah tanah.
Rencana pengembangan jaringan sumber daya air terdiri atas Wilayah Sungai
(WS), Cekungan Air Tanah (CAT), jaringan irigasi, jaringan air baku untuk air
minum, sistem pengendali banjir, sistem pengendalian erosi/longsor, dan
sistem pengamanan pantai. Rencana pengembangan jaringan sumber daya air
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
meliputi aspek konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air,
dan pengendalian daya rusak air secara terpadu (integrated).
Cekungan Air Tanah (CAT) yang terdapat di Kabupaten Mamuju Utara adalah
CAT Pasangkayu yang merupakan CAT lintas provinsi dan CAT Dapuran yang
merupakan CAT lintas kabupaten (Kepres No. 26 Tahun 2011).
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Atas dasar di atas kebijakan penataan ruang yang telah dirumuskan dan dalam
rangka mencapai tujuan penataan ruang, strategi penataan ruang wilayah
Kabupaten Mamuju Utara meliputi:
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Tabel 7.1. Keterkaitan Tujuan Penataan Ruang dengan Kebijakan dan Strategi
Penataan Ruang
Tujuan Kebijakan Strategi
mewujudkan 1.pengembangan dan a. mengembangkan sistem pusat-
Kabupaten peningkatan fungsi pusat kegiatan yang merata dan
Mamuju Utara pelayanan sosial berjenjang sesuai dengan skala
sebagai pusat ekonomi yang pelayanannya;
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Kecamatan: Pasangkayu
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Tingkat pelayanan adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani dari total
jumlah penduduk pada daerah cakupan layanan, dimana besarnya tingkat
pelayanan diambil berdasarkan survey yang dilakukan oleh PDAM terhadap jumlah
permintaan air minum oleh masyarakat atau dapat juga dilihat berdasarkan
kemampuan yang dimiliki oleh PDAM dalam pemenuhan kebutuhan air minum.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Proyeksi tingkat pelayanan PDAM pada akhir periode (2021) mengacu pada target
MDG’s, yakni sebesar 80% tingkat pelayanan Kabupaten Mamuju utara, dengan
tingkat pelayanan per-5 tahun secara bertahap seperti di tabel berikut:
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Tahap I atau disebut Tahap Mendesak (2011 – 2015), target pelayanan % dari
kondisi eksisting 16,63%. Untuk Tahap II (Program Jangka Panjang), sesuai
dengan kebutuhan air sebesar 1.200 l/det, target pelayanan meningkat menjadi
% dari cakupan wilayah pelayanan.
Berdasarkan Rencana SPAM IKK PDAM untuk periode mendesak, maka ada 5
program pengembangan, yaitu:
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Sesuai penambahan debit kebutuhan air sebesar 1.200 l/det sumber yang
akan dikembangkan adalah:
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas dapat dijabarkan dalam bentuk grafik
pentahapan kapasitas sistem Rencana Induk SPAM untuk Sistem Mamuju
Utara Pasangakayu Tahun 2011-2030 seperti pada Gambar 7. sebagai
berikut:
Gambar 7.2 Peta skematik Sistem Mamuju Utara berdasarkan Tirta Dharma
Pasangkayu
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
7.3.2.2 Jaringan 3
Pentahapan serta target pelayanan Sistem Mamuju Utara adalah sebagai berikut
:
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Tahap I ada pelayanan untuk Sistem Mamuju Utara - Selatan, karena lebih
banyak sumber air baku yang dapat dimanfaatkan dan akan dilayani pada tahap
II. Untuk Tahap II (2016 - 2020), target pelayanan 76% dari kondisi eksisting
15%. Untuk periode tahun 2021–2030 tingkat pelayanan terus meningkat
menjadi 91%.
Sumber air baku yang akan dimanfaatkan untuk pelayanan Sistem Mamuju Utara
Selatan hingga tahun 2030 yang akan memfasilitasi Jaringan 3, adalah :
Total debit andalan Bendung tersebut adalah 4.762 l/det dapat memenuhi
kebutuhan pada Sistem Mamuju Utara-Selatan sebesar 4.200 l/det pada
tahap II (2016 – 2020) nanti. Masih ada sisa supply dari Bendung
Kalukunangka sebesar 562 l/det yang direncanakan untuk pelayanan tahap
III. Untuk jatah Kabupaten Mamuju Utara dialokasikan sebesar 454.53 l/det.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Untuk lebih jelasnya dari uraian diatas dapat dijabarkan dalam bentuk grafik
pentahapan kapasitas sistem Rencana Induk SPAM untuk Sistem PDAM
Mamuju Utara Tahun 2010-2030 seperti pada Gambar 7.4 sebagai berikut:
Berdasarkan rencana SPAM IKK PDAM untuk periode mendesak, ada 1 program
pengembangan, yaitu SPAM IKK Bambaira dengan daerah pelayanan Kasoloang
dan sekitarnya.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Berdasarkan rencana SPAM IKK PDAM untuk periode mendesak, ada 1 program
pengembangan, yaitu IKK Bambaira dengan daerah pelayanan Kasoloang,
Kalukunagka, Bambaira dan Tampaure.
Sistem mandiri per-kecamatan ini menggunakan alokasi air yang berasal dari
mata air. Namun, keterbatasan jumlah mata air dan debit yang dihasilkan
menyebabkan tidak semua wilayah kecamatan yang bisa terlayani. Tercatat
hanya 6 kecamatan yang memiliki sumber mata air sendiri. Dan tidak
keseluruhan 12 kecamatan tersebut memiliki debit mata air yang cukup.
Lokasi Sumber Air Baku Salo Gabo terletak pada koordinat (S. 1º 11’ 28” – E.
119º 22’ 59”). Pada tahap mendesak direncanakan adanya Pengembangan
Jaringan Pipa Distribusi PDAM Tirta Dharma Pasangkayu serta Pengoperasian
IPA PDAM Kota Pasangkayu.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Gb. Peta Master Plan Jaringan Pipa PDAM Tirta Dharma Pasangkayu
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
2. Kecamatan Bambaira
Sumber Air Baku (SAB) Desa Kalukunangka
Lokasi Sumber Air Baku Desa Kalukunangka terletak pada koordinat (S. 0º 59’
47” – E. 119º 32’ 42”). Pada tahap mendesak direncanakan adanya pemasangan
Jalur Pipa Transmisi sebagai penambahan kapasitas air baku PDAM Tirta
Dharma Pasangkayu untuk pelayanan dalam kota. Adapun rencana penangkap
mata air direncanakan Bendung Sungai Kalukunangka yang terletak pada
koordinat (S. 00º 59’ 935” – E. 119º 32’ 243”) memiliki debit air sebesar 60 lt/dt,
berada pada Elevasi awal = 144 m, Elevasi Akhir = 34 m, tetapi untuk sementara
direncanakan menggunakan sumber air baku yang ada. Mata air ini tercatat
sebelumnya belum pernah dimanfaatkan kapasitasnya. Setelah itu dibangun
jaringan perpipaan yang meliputi daerah ibukota Kecamatan Bambaira.
Sumber
Elevasi = 144 M
Energy Line
HGL
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Lokasi SAB
S = 0° 59’ 47”
E = 119° 32’ 243” 42”
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
3. Kecamatan Bambalamotu
Sumber Air Baku (SAB) Desa Polewali
Lokasi Sumber Air Baku Desa Polewali terletak pada koordinat (S. 1º 08’ 22,8” –
E. 119º 26’ 50,8”). Pada tahap mendesak direncanakan di Dusun Lelumpang
salah satu Dusun yang tergolong sangat kekeringan air untuk keperluan rumah
tangga. Untuk itu perlu pemasangan Jalur Pipa Transmisi pada pemasangan
jaringan distribusi (lateral pipe). Adapun rencana penangkap mata air
direncanakan Bronkaptering yang memiliki debit air sebesar 35 lt/dt, berada pada
Elevasi awal = 54 m, Elevasi Akhir = 16 m, tetapi untuk sementara direncanakan
menggunakan sumber air baku yang ada. Mata air ini tercatat sebelumnya belum
pernah dimanfaatkan kapasitasnya.
Sumber
Elevasi = 54 M
Energy Line
HGL
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Lokasi SAB
S = 0° 59’ 47”
E = 119° 32’ 50,8” 335005042”
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
4. Kecamatan Sarjo
Sumber Air Baku (SAB) Desa Letawa
Lokasi Sumber Air Baku Desa Letawa terletak pada koordinat (S. 00º 55’ 135” –
E. 119º 33’ 145”). Pada tahap mendesak direncanakan penambahan Intake
untuk pengembangan jalur pipa transmisi dan masih memiliki anak sumber air
baku yang saling berdekatan dan sangat menunjang untuk penambahan jaringan
distribusi bagi rumah penduduk. Adapun rencana penangkap mata air
direncanakan Bronkaptering yang memiliki debit air sebesar 46 lt/dt, berada pada
Elevasi awal = 82 m, Elevasi Akhir = 19 m, tetapi untuk saat ini sudah
menggunakan 1 Intake tetapi belum sempat difungsikan, sehubungan masih
kurangnya pipa distribusi.
Sumber
Elevasi = 82 M
Energy Line
HGL
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Lokasi SAB
S = 00° 55’ 135”
E = 119° 33’ 145” 335005042”
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Lokasi Sumber Air Tanah Desa Sarjo terletak pada koordinat (S. 01º 52’ 375” –
E. 119º 32’ 594”). Pada tahap mendesak direncanakan penambahan SPAM
Kawasan Pesisir untuk Nelayan. Desa Sarjo adalah salah satu Desa yang
memiliki perkampungan kawasan pesisir nelayan dan sangat membutuhkan
sarana air bersih yang bisa menunjang aktifitas para nelayan. Adapun rencana
penangkap mata air adalah dengan menggunakan Sumur Bor Sistem Reservoir,
berada pada Elevasi Titik Sumur Bor = 14 m
5. Kecamatan Bulutaba
Sumber Air Baku (SAB)/Air Terjun Bamba Desa Bukit Harapan
Lokasi Sumber Air Baku/Air Terjun Bamba secara administratif terletak di Desa
Bukit Harapan yang terletak pada koordinat (S. 1º 29’ 28” – E. 119º 26’ 15”).
Pada tahap 2 direncanakan di bangun IPA sebagai kelanjutan pengembangan
SPAM. Untuk itu perlu pemasangan Jalur Pipa Transmisi pada pemasangan
jaringan distribusi (lateral pipe). Mata air ini tercatat sebelumnya belum pernah
dimanfaatkan kapasitasnya.
Lokasi Sumber Air Baku/Air Terjun Bamba secara administratif terletak di Desa
Bukit Harapan yang terletak pada koordinat (S. 1º 30’ 43” – E. 119º 27’ 56”).
Pada tahap 2 direncanakan di bangun IPA sebagai kelanjutan pengembangan
SPAM. Untuk itu perlu pemasangan Jalur Pipa Transmisi pada pemasangan
jaringan distribusi (lateral pipe). Mata air ini tercatat sebelumnya belum pernah
dimanfaatkan kapasitasnya.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Lokasi SAB
S = 00° 55’ 135”
E = 119° 33’ 145” 335005042”
Lokasi SAB
S = 00° 55’ 135”
E = 119° 33’ 145” 335005042”
Gb. Peta Letak Posisi Sumber Air Baku/Air Terjun Bukit Harapan
Desa Air Terjun Bamba
Intake
Pondasi dinding/tembok bagian kanan sepanjang ± 6 meter air yang
seharusnya tertampung pada sumuran tidak berfungsi dengan baik
Fleksibel joint tdk pada posisi simetri, perlu pembenahan.
(Kap pompa air baku ster lalu besar)
Running test pompa & kelengkapan diuji.coba lagi,
Perlu pembenahan / kebersihan lokasi sumber.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Instalasi Pengolahan
Pagar pengaman lingkungan & pintu pagar rusak.
Jalan akses instalasi perlu dibuat
Silo pada proses Sidementasi, plat settlernya rusak sebagian ( agak turun
scoring).
Cover man hole tidak ada
Reservoir perlu pembenahan / pembersihan
Bangunan intalasi proses pembubuhan / dosing rusak / pintu + jendala
Pompa dosing rusak (dirusak), rangkaian kabel hilang
Box panel operation dirusak;rangkaian circuit hilang
Pipa Distribusi
Pipa PVC sepanjang ± 700 m, rusak / bocor yang dibangun oleh Pemda
Matra (PU), akibat pekerjaan pemasangan. Pipa distribusi oleh/ propinsi
thn anggaran 2011.
Perlu perbaikan / penggantian.
Begitu pula halnya yang trjadi pada SPAM IKK yang berlokasi di Kecamatan
Baras, banyak hal-hal yang mengakibatkan IPA tidak berfungsi secara
maksimal, sehingga tingkat fluktuasi air semakin meningkat. Adapun
permasalahan yang jumpai dilokasi sistem IPA yakni ;
Intake
Sumuran tempat pompa benam jebol / rusak ( air tidak optimal masuk ).
Panel pompa rusak ( tidak ada rumah panel), pagar + tangga sumuran
rusak.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Instalasi Pengolahan
Keseluruhan komp.intalasi perlu perbaikan + pembersihan
Bangunan pembubuhan ruang operasional perlu perbaikan pintu / kosen.
Instalasi ( Silo Proses Sidementasi ). Perlu perbaikan / pembersihan
Instalasi Sand Filter perlu perbaikan
IPA perlu running test bersama.
Pipa distribusi pvc 6 “ ada bag yang rusak / pecah
Pipa distribusi pvc 4” ( yang dibangun oleh / PU Matra Rusak Sepanjang
± 1.080 M )
Dari tabel tersebut terlihat bahwa sumber air baku yang paling menguntungkan
untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku dalam SPAM adalah mata air,
diikuti oleh air tanah. Air permukaan dan waduk merupakan pilihan yang terakhir.
Namun demikian, unumnya pemilihan air baku sangat tergantung pada
ketersediaan air baku.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Melihat pada sisi ketersediaan air baku, maka satu-satunya alternatif sebagai
sumber air baku di Kabupaten Mamuju utara adalah air permukaan. Pilihan
sumbernya adalah dari sungai utama dan waduk yang ada. Sesuai dengan
ketersediaan sarana dan prasaran SPAM eksisting serta kebutuhan air hingga air
perencanaan maka direkomendasikan menggunakan sumber air sebagai berikut:
Perhitungan kebutuhan air minum didasarkan pada jumlah penduduk, jumlah dan
jenis kegiatan perkotaan yang memerlukan air, dan standar pemakaian air.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Hotel -
Rumah Penduduk 19
III Kel. Pasangkayu Sekolah 2
Tempat Ibadah 1
Kesehatan -
Perkantoran 12 1,15 Lt/det
Hotel 1
Rumah Penduduk 153
IV Kel. Pasangkayu Sekolah -
Tempat Ibadah -
Kesehatan -
Perkantoran 1 0,35 Lt/det
Hotel 1
Rumah Penduduk 65
V Kel. Pasangkayu Sekolah 1
Tempat Ibadah -
Kesehatan -
Perkantoran - 0,56 Lt/det
Hotel -
Rumah Penduduk 112
VI Kel. Pasangkayu Sekolah 1
Tempat Ibadah 2
Kesehatan -
Perkantoran 3 1,10 Lt/det
Hotel -
Rumah Penduduk 196
VII Kel. Pasangkayu Sekolah -
Tempat Ibadah 1
Kesehatan -
Perkantoran - 1,56 Lt/det
Hotel -
Rumah Penduduk 309
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
a. Domestik
b. Non Domestik
c. Pengairan
d. Industri Besar
1. Jaringan 1
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Kebutuhan Air Non Domestik adalah kebutuhan air untuk kegiatan penunjang
kota, yang terdiri dari kegiatan komersial yang berupa industri, perkantoran dan
lain – lain, maupun kegiatan sosial seperti sekolah, ruman sakit dan tempat
ibadah.
1. Jaringan 1
a. Tahun 2015, kebutuhan total 1.62 l/det
- Kecamatan Sarudu : 0.38 l/det
- Kecamatan Dapurang : 0.36 l/det
- Kecamatan Doripoku : 0.15 l/det
- Kecamatan Bulutaba : 0.73 l/det
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
2. Jaringan 2
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
3 Jaringan 3
a. Tahun 2015, kebutuhan air total 1.91 l/det
- Kecamatan Pasangkayu : 0.71 l/det
- Kecamatan Bambalamotu : 0.50 l/det
- Kecamatan Bambaira : 0.44 l/det
- Kecamatan Sarjo : 0.26 l/det
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
a. Proses Pra-sedimentasi
Proses ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel kasar yang
dapat mengendap sendiri tanpa bantuan bahan kimia. Dengan demikian
kebutuhan pemakaian koagulan dapat dikurangi.
b. Proses Koagulasi Flokulasi
Kekeruhan air yang banyak dijumpai pada air permukaan seperti air
sungai atau air saluran irigasi yang dapat dihilangkan dengan cara
pengendapan atau penyaringan secara langsung dan ada yang tidak
dapat dihilangkan dengan kedua cara tersebut. Kekeruhan yang tidak
dapat dihilangkan dengan kedua cara tersebut disebabkan oleh partikel-
partikel koloid yang hanya dapat dipisahkan / diendapkan dengan
proses koagulasi - flokulasi kimia.
c. Proses Sedimentasi
Proses sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan flok-flok yang
terbentuk pada proses koagulasi - flokulasi.
d. Proses Filtrasi
Proses ini berfungsi untuk memisahkan sisa-sisa flok yang tidak dapat
terendapkan pada proses sedimentasi, terutama flok-flok dengan ukuran
yang lebih kecil.
e. Proses Desinfeksi
Pembubuhan kaporit (desinfeksi) diperlukan untuk membunuh bakteri
patogen yang masih terdapat dalam air agar diperoleh air yang
memenuhi syarat bakteriologis.
Tabel 7.5
Rencana Kebutuhan Air Bersih Kota Pasangkayu Mamuju Utara Pada Tahun 2031
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
d. Untuk beberapa daerah yang kurang mempunyai sumber air baku, maka
kebutuhan air bersih dipenuhi dari air tanah atau air hujan yang
ditampung berupa Penampungan Air Hujan (PAH).
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
A. Aspek Operasional
Aspek operasional menjadi salah satu aspek penting yang harus
diperhatikan oleh penyedia pelayanan air bersih di Kota Pasangkayu,
karena semangkin tinggi tingkat keberhasilan kegiatan operasional, maka
akan semangkin tinggi pula tingkat pelayanan yang dirasakan oleh
pelanggan/konsumen. Tetapi untuk kondisi yang terjadi di Kota
Pasangkayu persentase pelayanan air bersih masih sangat rendah.
Tabel 7.6
Jumlah Pelanggan PDAM Tirta Dharma Pasangkayu pada Tahun 2011
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Niaga Besar
Industri Menengah
Industri Besar
Sumber : Tirta Dharma PDAM Pasangkayu
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Biaya Perencanaan
Dana Instalasi Pipa Dinas
Biaya Jaminan Langganan
Material pipa dinas
Upah Kerja Pipa Dinas
e. Setelah surat bukti persetujuan selesai di sepakati, pihak
PDAM mengajukan surat bukti persetujuan pembiayaan
instalasi sambungan baru (BPPI).
f. Pihak PDAM memberikan surat perintah kerja kepada
personil bidang teknis untuk melakukan pemasangan
sambungan langganan baru.
g. Petugas PDAM melakukan survey lapangan, untuk mengecek
apakah peralatan yang dibutuhkan sudah dipersiapkan oleh
calon pelanggan.
h. Pemasangan sambungan langganan dilakukan.
i. Setelah pemasangan, dibuat berita acara sambungan
langganan baru.
j. Pada akhirnya dibuat bukti serah terima, bahwa pemasangan
sambungan langganan baru sudah selesai, dan calon
pelanggan siap untuk berlangganan.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
B. Aspek Tarif
Tarif yang diberlakukan merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh untuk keberlanjutan penyedia pelayanan air bersih di Kota
Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara. Apabila manajemen
pengelolaannya baik, maka Perusahaan Daerah Air Minum di Kota
Pasangkayu berhasil melayani pelanggan/masyarakat.
C. Aspek Administrasi
1. Kelengkapan Dokumen Dasar
Dalam penyelenggaraan administrasi di dalam kegiatan kerja
perusahaan, terutama PDAM Kota Pasangkayu, harus adanya
pedoman/dokumen-dokumen dasar yang dimiliki, supaya kegiatan
administrasi di dalam perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
Adapun dokumen dasar yang harus dimiliki oleh PDAM Kota
Mpasangkayu adalah sebagai berikut:
Tabel 7.8
Dokument Dasar Yang Harus Dimiliki & Dipedomani PDAM Kota Pasangkayu
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Kebocoran atau kehilangan air didefinisikan sebagai air yang tidak memberikan
pendapatan bagi PDAM. Besarannya dinyatakan dalam presentase antara air
yang hilang dengan air yang didistribusikan, dihitung dengna formula sebagai
berikut:
KA =( Ad−At )/ Ad
Dimana:
KA = Kehilangan Air
Ad = Air Terdistribusi
At = Air Terjual (memberikan revenue)
Sesuai dengan definisi bahwa kehilangan air adalah air yang tidak memberikan
pendapatan bagi PDAM. Maka pada dasarnya terdapat kebocoran air yang
sebenarnya tidak hilang secara fisik. Air tersebut tetap dimanfaatkan oleh
masyarakat tetapi tidak memberikan pendapatan bagi PDAM. Oleh karena itu,
sifat kehilangan air dalam suatu SPAM dapat dibedakan dalam dua kategori,
yaitu kehilangan air secara berupa air yang benar-benar hilang tidak
termanfaatkan, serta kehilangan air secara non fisik berupa kehilangan
pendapatan PDAM akibat adanya pemakaian air yang tidak tertagih. Kehilangan
jenis kedua ini biasa juga disebut kehilangan air komersial. Ilustrasi kehilangan
air dalam suatu SPAM disajikan pada Gambar .
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Gambar 7.7 Diagram kehilangan air dalam sistem penyediaan air minum
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan kebutuhan air baku untuk Kabupaten
Mamuju Utara, diperoleh kebutuhan air baku sebagai berikut:
1. Jaringan 1
a. Tahun 2015, kebutuhan total 10.75 l/det
- Kecamatan Sarudu : 2.51 l/det
- Kecamatan Dapurang : 2.38 l/det
- Kecamatan Doripoku : 1.01 l/det
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
2. Jaringan 2
a. Tahun 2015, kebutuhan total 8.28 l/det
- Kecamatan Baras : 3.17 l/det
- Kecamatan Lariang : 1.24 l/det
- Kecamatan Tikke Raya : 2.85 l/det
- Kecamatan Pedongga : 1.02 l/det
b. Tahun 2020, kebutuhan total 27.96 l/det
- Kecamatan Baras : 10.47 l/det
- Kecamatan Lariang : 4.10 l/det
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
3. Jaringan 3
a. Tahun 2015, kebutuhan air total 12.80 l/det
- Kecamatan Pasangkayu : 4.73 l/det
- Kecamatan Bambalamotu : 3.36 l/det
- Kecamatan Bambaira : 2.97 l/det
- Kecamatan Sarjo : 1.74 l/det
b. Tahun 2020, kebutuhan air total 42.25 l/det
- Kecamatan Pasangkayu : 15.62 l/det
- Kecamatan Bambalamotu : 9.87 l/det
- Kecamatan Bambaira : 8.62 l/det
Kecamatan Sarjo : 8.14 l/det
c. Tahun 2025, kebutuhan air total 73.11 l/det
- Kecamatan Pasangkayu : 25.23 l/det
- Kecamatan Bambalamotu : 17.94 l/det
- Kecamatan Bambaira : 15.95 l/det
Kecamatan Sarjo : 13.99 l/det
d. Tahun 2030, kebutuhan air total 121.39 l/det
- Kecamatan Pasangkayu : 43.66 l/det
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Untuk lebih jelasnya rekapitulasi kebutuhan air baku untuk Jaringan 1, Jaringan
2, Jaringan 3 dan sistem mandiri dapat dilihat di Tabel 7.9
Karena ketersediaan air tanah tidak dapat diandalkan dalam hal kualitas, maka
air baku yang akan digunakan untuk SPAM Kabupaten Mamuju utara adalah dari
air permukaan dari 2 sungai besar yang ada, yaitu Lariang dan Sungai Baloli
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
serta mata air-mata air lainnya. Berkaitan dengan masalah kualitasnya, potensi
pencemaran bagi kedua sumber air baku tersebut adalah sebagai berikut:
Mengenai buangna sampah dan peningkatan kekeruhan air baku akibat kegiatan
masyarat, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengadakan
penyuluhan dan pengawasan agar kegiatan masyarakat tersebut dapat
terkendali, dilaksanakan dengan yang benar sehingga dampaknya dapat
dieliminasi.
Area perlindungan air baku dari Sungai Lariang dan Sungai Baloli adalah daerah
hulu yang menjadi tangkapan kedua sungai tersebut selain daerah dalam
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
Kabupaten Mamuju utara sendiri. Untuk melestarikan ketersediaan air baku yang
memenuhi kualitas dan kuantitas maka perlu dilakukan kegiatan antara lain
reboisasi terhadap lahan yang sudah gundul, penyuluhan perlindungan hutan.
Buangan dari IPA berupa lumpur hasil sedimentasi dan suspended solid dalam
air baku. Kuantitas l umpur tergantung dari tingkat kekeruhan atau banyaknya
padatan terlarut dalam air baku. Sesuai dengan data yang ada, kuantitas lumpur
buangan dari semua IPA di area Kabupaten Mamuju utara cukup banyak. Hal ini
disebabkan tingkat kekeruhan air dari Sungai Lariang dan Sungai Baloli cukup
tinggi.
Jaringan 1 dan 2
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
- Sungai Kalukunagka Intake Bambaira dengan debit Idle SIPA 350 l/det
- Waduk Wulai, sebesar 800 l/det
Besarnya perkiraan biaya untuk Jaringan 1 dan 2 Tahap II (tahap mendesak) dan
Jangka Panjang tersebut disajikan dengan perkiraan biaya air curah/Non SR
Jaringan 3
Sistem Mandiri
Besarnya perkiraan biaya untuk Sistem Mandiri Tahap II (tahap mendesak) dan
Jangka Panjang tersebut disajikan dengan perkiraan biaya air curah/Non SR.
VII - 87
DRAFT RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KAB. MAMUJU UTARA
VII - 87