Anda di halaman 1dari 70

BAB VII

RENCANA INDUK DAN PRA DESAIN PENGEMBANGAN SPAM

7.1 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten adalah arahan


pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten
guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Halmahera Utara
dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.

7.1.1 Kebijakan Tata Ruang

Dalam rangka pencapaian tujuan penataan ruang wilayah kabupaten,


maka rumusan kebijakan penataan ruang Kabupaten Halmahera Utara adalah
sebagai berikut:

1. Peningkatan peran dan fungsi perkotaan dan perkampungan sebagai


pusat permukiman, pelayanan sosial, dan pelayanan pemerintah secara
berimbang dan berhirarki
2. Peningkatan sistem sarana dan prasarana wilayah ke seluruh wilayah
kabupaten berbasis eko-konstruksi
3. Pengembangan pertanian, kehutanan dan pariwisata sebagai sektor
unggulan kabupaten dengan mengedepankan prinsip kelestarian
lingkungan
4. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan hidup
5. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui
daya dukung dan daya tampung lingkungan

Bab VII| 1
6. Pengembangan kawasan tertinggal dan kawasan cepat tumbuh secara
terintegrasi dan harmonis untuk menciptakan pemerataan perkembangan
antarkawasan
7. Pengembangan sistem mitigasi bencana terpadu untuk melindungi
manusia dan kegiatannya dari bencana alam
8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.
Dengan pertimbangan bahwa strategi adalah turunan dari kebijakan yang
dijabarkan secara lebih operasional yang dapat dituangkan dalam bentuk ruang,
maka strategi penataan ruang adalah sebagai berikut :
1. Strategi peningkatan peran dan fungsi perkotaan dan Perdesaan sebagai
pusat permukiman, pelayanan sosial, dan pelayanan pemerintah secara
berimbang dan berhirarki terdiri atas:
a. Meningkatkan dan memantapkan peran pusat-pusat kegiatan yang
sudah ada dan mengembangkan pusat-pusat kegiatan baru yang
melayani daerah sekitarnya;

b. Mengakomodasi dan memantapkan sistem permukiman perkotaan dan


perdesaan sebagai representasi keberadaan masyarakat;

c. Mengembangkan keterkaitan antar kecamatan dan antar pusat


permukiman secara fungsional, melalui pengembangan fungsi
kecamatan dan pusat-pusat permukiman; dan

d. Mengembangkan pusat-pusat permukiman dan Perdesaan yang


terisolasi melalui peningkatan aksesibilitas dan penyediaan fasilitas
kebutuhan dasar sebagai bagian dari upaya pemberdayaan
masyarakat lokal.

2. Strategi Peningkatan sistem sarana dan prasarana wilayah ke seluruh


wilayah kabupaten berbasis eko-konstruksi terdiri atas:

a. Meningkatkan sarana permukiman perkotaan dan perdesaan ;

Bab VII| 2
b. Meningkatkan sarana pelayanan publik khususnya pendidikan dan
kesehatan;

c. Meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan mewujudkan keterpaduan


pelayanan transportasi darat (termasuk transportasi sungai) dan udara
dengan skala prioritas terkait dengan daya dukung lingkungan;

d. Meningkatkan kualitas pelayanan jaringan energi sesuai dengan daya


dukung lingkungan;

e. Meningkatkan kualitas jaringan telekomunikasi dengan skala prioritas


pengembangan jaringan nirkabel dan satelit untuk membuka
keterisolasian wilayah;

f. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya air dengan memperhatikan


kuantitas dan kualitas sumber-sumber air baku yang ada; dan

g. Meningkatkan jaringan pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan daya


dukung wilayah

3. Strategi Pengembangan pertanian, kehutanan dan pariwisata sebagai sektor


unggulan kabupaten dengan mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan
terdiri atas:

a. Mewujudkan kawasan agroforestri untuk meningkatkan kualitas hasil


perikanan, perkebunan dan pertanian;

b. Mengembangkan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan;

c. Meningkatkan produktivitas dan pengolahan hasil perikanan, pertanian


dan perkebunan secara lestari;

d. Meningkatkan sarana produksi perikanan, pertanian dan pekerbunan,


serta pembinaan nelayan dan petani;

e. Meningkatkan usaha pengembangan peternakan secara terintegrasi


dengan sektor perikanan dan pertanian;

Bab VII| 3
f. Meningkatkan kepariwisataan kabupaten dengan mengedepankan
ekowisata disertai dengan peningkatan prasarana dan sarana
pendukung, pengelolaan objek wisata yang lebih profesional serta
pemasaran yang lebih agresif dan efektif; dan

g. Melestarikan sekaligus mempromosikan wisata budaya lokal

4. Strategi pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup


serta pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup terdiri atas:

a. Menetapkan dan memantapkan fungsi kawasan lindung;

b. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah


menurun dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan
ekosistem wilayah;

c. Membatasi kegiatan di sekitar kawasan lindung yang dapat memberikan


dampak terhadap penurunan fungsi lindung kawasan; dan

d. Memelihara nilai pemanfaatan dari kawasan lindung yang ada.

5. Strategi pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak


melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan terdiri atas:

a. Mengelola sumber daya alam tak terbarukan secara bijaksana dan


meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang terbarukan

b. Memantapkan kegiatan permukiman yang terintegrasi di pusat-pusat


kegiatan wilayah;

c. Mewujudkan kawasan budidaya yang sesuai dengan daya dukung dan


daya tampung serta mampu menjaga keseimbangan ekosistem
wilayahnya; dan

d. Mengendalikan kegiatan sektor pertambangan.

Bab VII| 4
6. Strategi pengembangan kawasan tertinggal dan kawasan cepat tumbuh
secara terintegrasi dan harmonis untuk menciptakan pemerataan
perkembangan antar kawasan terdiri atas:

a. Membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan


tertinggal dan pusat pertumbuhan wilayah;

b. Menetapkan kawasan strategis kabupaten bagi kawasan tertinggal dan


kawasan cepat tumbuh serta mengembangkannya secara harmonis; dan

c. Mengembangkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.

7. Strategi pengembangan sistem mitigasi bencana terpadu untuk melindungi


manusia dan kegiatannya dari bencana alam terdiri atas:

a. Mengidentifikasi kawasan Risiko bencana berdasarkan kriteria yang


telah ditetapkan berdasarkan norma, peraturan, standar, dan ketentuan;

b. Menetapkan rencana pengelolaan kawasan Risiko bencana alam sebagai


sebuah acuan yang harus digunakan dalam pemanfaatan ruang pada
kawasan Risiko bencana; dan

c. Memberikan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pendidikan kepada


semua stakeholder menyangkut kebencanaan dari mulai tindakan
pencegahan, tindakan pada saat bencana terjadi, dan tindakan setelah
bencana terjadi.

8. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan


Negara terdiri atas:

a. Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan


negara;

Bab VII| 5
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di
sekitar kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan untuk menjaga
fungsi dan peruntukannya; dan

c. Menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan kemananan negara

7.1.2 Struktur Tata Ruang


o Rencana Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan

Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Halmahera Utara adalah :

1. PKW meliputi Kecamatan Tobelo


2. PKL meliputi :
a. Kecamatan Galela
b. Kecamatan Kao
c. Kecamatan Malifut
3. PPK/PKLp meliputi :
a. Kecamatan Tobelo Selatan
b. Kecamtan Galela Utara
c. Kecamatan Loloda Utara
d. Kecamatan Kao Teluk
e. Kecamatan kao Barat
f. Kecamatan Galela Barat
4. PPK meliputi :
a. Kecamatan Kao Utara
b. Kecamatan Tobelo Utara
c. Kecamatan Galela Selatan
d. Kecamatan Tobelo Tengah
e. Kecamatan Loloda Kepulauan
f. Kecamatan Tobelo Barat
g. Kecamatan Tobelo Timur

Bab VII| 6
Tabel 7. 1 Sistem Perkotaan Kabupaten Halmahera Utara
HIRARKI SISTEM IBUKOTA
KECAMATAN FUNGSI PERKOTAAN
KOTA PERKOTAAN KECAMATAN

1 PKW TOBELO Gamsungi Perdagangan dan Jasa


PKL GALELA Soasio Perikanan, pertanian, dan pariwisata
PKL KAO Kao Perdagangan dan Jasa, pertanian dan kehutanan
PKL MALIFUT Ngofakiaha Pertanian, kehutanan, dan pertambangan
PPK/ PKLp TOBELO SELATAN Kupa Kupa Pariwisata, Industri dan Hutan lindung
2 PPK/ PKLp GALELA UTARA Salimuli Perikanan, pertanian, dan Pertambangan
PPK/ PKLp LOLODA UTARA Dorume Pariwisata, perikanan, Pertanian dan pertambangan
PPK/ PKLp KAO TELUK Dum Dum Pertanian dan kehutanan
PPK/ PKLp KAO BARAT Tolabit Industri bahan baku hutan, pertanian dan kehutanan
PPK/ PKLp GALELA BARAT Dokulamo Perikanan, pertanian, pariwisata, dan Pertambangan
PPK KAO UTARA Daru Industri pertanian, kehutanan
PPK TOBELO UTARA Gorua Hutan Produksi, Hutan Lindung, Pertanian
3
PPK GALELA SELATAN Soakonora Perikanan, pertanian, pariwisata
PPK TOBELO TENGAH Pitu Kehutanan, pertanian dan pariwisata
PPK LOLODA KEPULAUAN Dama Pariwisata, perikanan, dan pertambangan
4 PPK TOBELO BARAT Kusuri Pertanian dan kehutanan
PPK TOBELO TIMUR Mawea Pertanian dan Perikanan
Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Halmahera utara Tahun 2012 - 2032

o Rencana Sistem Jaringan prasarana

 Rencana Jaringan Jalan


Rencana jaringan jalan meliputi:
a. Peningkatan jaringan jalan nasional (JKP-1):
1) Lapangan Terbang – Galela
2) Galela – Tobelo
3) Tobelo - Dermaga Ferry
4) Tobelo - Pelabuhan
5) Tobelo - Podiwang
6) Podiwang - Kao
7) Kao – Boso
b. Peningkatan jaringan jalan provinsi (K2):

Bab VII| 7
1) Lapter – Galela Kedi
2) Kao – Toliwang
3) Toliwang – Tolabit
4) Toliwang – Kusuri
5) Sp. Tobe Katana
6) Ngidoho – Lapi
7) Lapi – Darume

Perubahan status pada status ruas nomor 624 dari Dokulamo sampai ke
Najam yang statusnya Jalan Provinsi diusulkan beralih statusnya ke Jalan
Kabupaten. Sedangkan untuk rencana jalan prioritas Jalan alternatif ke arah
utara yaitu dari Kawasan Pemerintahan - Mede – Dokulamo dan arah Selatan
dari Kawasan Pemerintahan – Pale – Kusuri – Bandara Kuabang Kao.
Selanjutnya pengembangan jalan lokal di kawasan perkotaan berupa
pembangunan jalan dan pembangunan jalan lingkar dalam kota di Tobelo,
Galela Barat dan Loloda Utara untuk mengurangi volume jalan pada jalur
utama kawasan perkotaan, serta pembangunan jalan pesisir (Scinic Road).

 Rencana Pengembangan Terminal

1. Rencana pembangunan dan/atau peningkatan terminal, meliputi:


a. Peningkatan terminal penumpang tipe B di Tobelo (Wosia)
b. Peningkatan terminal penumpang tipe C di Malifut dan Galela
c. Pembangunan terminal penumpang tipe C, antara lain:
1) Loloda Utara (Dorume)
2) Tobelo (Wari Ino)
3) Tobelo Barat (Kusuri)
4) Galela Utara (Salimuli)
2. Rencana peningkatan trayek angkutan penumpang:
1) Sofifi – Galela;
2) Sofifi – Tobelo;

Bab VII| 8
3) Tobelo – Jailolo;
4) Tobelo – Darume;
5) Tobelo – Subaim .
3. Peningkatan trayek angkutan barang:
1) Ternate – Tobelo;
2) Ternate – NHM;
3) Ternate – Galela;
4) Tobelo – Morotai;
5) Tobelo – Subaim;
6) Tobelo – Galela;
7) Tobelo – Kao;
8) Tobelo – Kao Barat;
9) Tobelo – Malifut;
10) Tobelo – Kupa-Kupa;
11) Galela - Loloda; dan
12) Tobelo - Bitung

 Rencana Pengembangan Transportasi udara

Rencana pengembangan transportasi udara meliputi:

1. Peningkatan fasilitas pelayanan bandar udara pengumpan di Bandar


Udara Kuabang di Kecamatan Kao dan Bandar Udara Gamarmalamo di
Kecamatan Galela
2. Peningkatan fasilitas pelayanan bandar udara khusus yaitu Bandar udara
Kobok di Kecamatan Kao Teluk

 Rencana Pengembangan Transportasi Laut

Rencana pengembangan transportasi laut meliputi:

1. Pelabuhan pengumpul berupa pelabuhan Tobelo di Kecamatan


Tobelo;

Bab VII| 9
2. Pelabuhan pengumpan, meliputi:

a. Pelabuhan Salimuli di Kecamatan Galela Utara;

b. Pelabuhan Tolonuo di Kecamatan Tobelo Utara;

c. Pelabuhan Pediwang di Kecamatan Kao Utara;

d. Pelabuhan Bobale di Kecamatan Kao Utara;

e. Pelabuhan Daru di Kecamatan Kao Utara;

f. Pelabuhan Bobane Igo di Kecamatan Kao Teluk;

g. Pelabuhan Kao di Kecamatan Kao;

h. Pelabuhan Jere di Kecamatan Galela Utara;

i. Pelabuhan Dama di Kecamatan Loloda Kepulauan;

j. Pelabuhan Ngajam di Kecamatan Loloda Utara;

k. Pelabuhan Galela di Kecamatan Galela;

l. Pelabuhan Meti di Kecamatan Tobelo Timur;

m. Pelabuhan Dorume di Kecamatan Loloda Utara; dan

n. Pelabuhan Mawea di Kecamatan Tobelo Timur.

3. Pelabuhan penyeberangan: Loloda – Bitung – Tobelo, lokasi di


Dama Kecamatan Loloda Kepulauan

4. Terminal khusus, meliputi:

a. Terminal khusus Perusahan Pisang Galela di Kecamatan Galela;

b. Terminal khusus Tanjung Barnabas di Kecamatan Malifut;

c. Terminal khusus Pertamina di Kecamatan Tobelo Selatan;

d. Terminal khusus Bimoli di Kecamatan Tobelo Selatan; dan

e. Terminal khusus PPI di Kecamatan Tobelo Tengah

Bab V I I | 10
o Rencana Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan

Pengembangan sistem kelistrikan di Kabupaten Halmahera Utara


direncanakan sebagai berikut:
(1) Sistem Pembangkit Tenaga Listrik di Halmahera Utara dan
Kondisinya

a. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

Di Kabupaten Halmahera Utara hanya ada 2 sistem pembangkit tenaga


listrik, yaitu pembangkit listrik tenaga diesel. Di Kecamatan Tobelo stasiun
pembangkit dengan tenaga diesel (1,2 MW x 4 unit) dengan daya terpasang
5,9 MW dan daya mampu 3,4 MW, termasuk kantor jaga di Kecamatan Galela.
Di Kecamatan Malifut stasiun pembangkit dengan tenaga diesel (4 KW x 2 unit)
dengan daya terpasang 1,96 MW dan daya mampu 1,2 MW. Dan Kecamatan
Tobelo Desa Kumo 80 kva dan Tolonuo 50 kva, Loloda Utara Kapa-kapa dan
Pacao masing-masing 50 kva, Loloda Kepulauan Dama 120 kva cera 40 kva.
b. PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

Sistem pembangkit listrik tenaga Surya Di Kabupaten Halmahera Utara


Terdapat Di Kecamatan Tobelo ( Kawasan Pemerintahan-PJU, Desa Kumo,
Kakara, Tagalaya.), Kecamatan Tobelo Utara ( Desa Tolonuo ), Kecamatan
Tobelo Timur ( Desa Meti, Gonnga ), Kecamatan Tobelo Barat ( Desa
Wangongira, Sukamaju dan UPT Togoliua ) dan Kecamatan Kao Barat ( Desa
Kai, Pitago, Bailengiet, Somaetek, Toboulamo,Tuguis Parseba, Soahukum, dan
Takimo ).

(2) Konsumsi dan Pertumbuhan Kebutuhan Energi di Kabupaten


Halmahera Utara

Konsumsi energi listrik dan pertumbuhan dari tahun 2005 sampai


dengan tahun 2010 di Ranting Tobelo meningkat dari 3,3 MW tahun 2005
meningkat menjadi 4,8 MW tahun 2006 dan meningkat lagi menjadi 5,2 MW
tahun 2008, dan sekarang ini pada tahun 2010 meningkat menjadi 8 MW

Bab V I I | 11
Peningkatan konsumsi energi dan beban puncak di Kabupaten Halmahera
Utara terjadi karena pada saat itu terjadi pemekaran kabupaten dan juga
situasi masyarakat yang sudah stabil. Kekurangan pasokan listrik saat ini harus
diantisipasi, karena kebutuhan energi merupakan salah satu syarat penting
untuk meningkatkan investasi.

(3) Rasio Penggunaan Listrik

Kabupaten Halmahera Utara sampai dengan bulan Juni 2006 telah


terjadi pemekaran kecamatan maupun desa, dari 9 kecamatan menjadi 22
kecamatan dan jumlah desa menjadi 260 desa, kemudian pada tahun 2009.
Setelah terbentuknya Kabupaten Pulau Morotai Maka Kabupaten Halmahera
Utara menjadi 17 kecamatan dan 196 desa. Masih ada sekitar 10 persen desa
yang belum merasakan aliran listrik ataupun sudah pernah ada aliran listrik
namun rusak akibat terjadi kerusuhan atau kerusakan lainnya. Pelayanan 100
persen desa-desa terjadi pada daerah perkotaan yang mempunyai aktivitas
ramai seperti kecamatan Tobelo, Galela, ataupun kecamatan yang desa-desa
terletak pada jalan Trans Halmahera.

Suplai tenaga listrik di Kabupaten Halmahera Utara masih dalam kondisi


kritis dan banyak kekurangan sekarang ini. Untuk itu perlu adanya upaya dari
pemerintah Kabupaten Halmahera Utara dalam mencarikan pemikiran dan
solusi menghadapi krisis listrik saat ini. Belum lagi masih ada sekitar 10 persen
dari desa-desa yang belum ada jaringan listrik meminta pelayanan listrik serta
peningkatan layanan listrik dari 12 jam menjadi 24 jam di sebagian besar desa
di luar Tobelo dan sekitarnya. Perhitungan rencana pengembangan energi
listrik perlu dilakukan untuk memperkirakan kebutuhan listrik dalam jangka
kurun waktu 20 tahun ke depan dengan memperhatikan klaster pertumbuhan
wilayah di Kabupaten Halmahera Utara. Orde I adalah sebagai pusat
pengembangan Central Business District (CBD) dan pusat pemerintahan

Bab V I I | 12
kabupaten serta daerah perkotaan yang cenderung sangat besar kebutuhan
energi listriknya. Orde II adalah wilayah hinterland yang akan menjadi daerah
pengembangan industri berat dan sedang jadi kebutuhan energi listrik lebih
kearah industri dan permukiman. Orde III dipertahankan sebagai daerah rural
yang akan lebih mengutamakan pembangunan pariwisata dan pertambangan
serta sebagai pintu terdepan wilayah utara.

Proyeksi kebutuhan listrik di Kabupaten Halmahera Utara sampai dengan


tahun 2025 adalah 120,416 MW dengan rata-rata pertumbuhan pertahun 7
persen.

Pertumbuhan permintaan energi listrik yang terus meningkat setiap


tahunnya mengharuskan pemerintah Kabupaten Halmahera Utara menyediakan
alternatif pembangkit energi listrik selain dari PT. PLN supaya kekurangan
energi yang saat ini terjadi dapat diatasi. Ada beberapa sumberdaya alam yang
dapat didayagunakan oleh pemerintah kabupaten untuk menjadi sumber
alternatif energi listrik, yaitu: pembangkit listrik tenaga batu-bara, pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan pembangkit listrik hydro power.

(4) Rencana Pembangunan Kelistrikan

Terdapat beberapa rencana pembangunan kelistrikan di Kabupaten


Halamhera Utara. Pertama, rencana pembangunan dan penambahan
pembangkit listrik PLN. Rencana pembangunan dan penambahan pembangkit
listrik di wilayah Kabupaten Halmahera Utara tersebar di 10 desa dengan
jumlah mesin 36 unit mesin. Secara rinci rencana pembangunan dan
penambahan pembangkit listrik tersebut disajikan pada tabel di bawah ini.

Bab V I I | 13
Tabel 7. 2 Rencana Pembangunan dan Penambahan Pembangkit Listrik di Kabupaten
Halmahera Utara.
Daya Jumlah
Jenis
No Desa Mampu Mesin Koordinat
Pembangkit
(KW) (Unit)
1 Dama PLTD 250 3 2*13'21.28"U & 127*47'28.64"T
2 Dagasuli PLTD 140 4 2*11'13.75"U & 127*45'5.66"T
3 Darume PLTD 800 4 2*5'33.67"U & 127*50'54.60"T
4 Tagalaya PLTD 60 3 2*44'15.53"U & 128*3'57.66"T
5 Kakara PLTD 60 3 2*44'51.98"U & 128*2'56.33"T
6 Tolonuo PLTD 80 4 2*46'19.70"U & 128*0'32.76"T
7 Bobale PLTD 60 3 2*13'21.28"U & 127*47'28.64"T
8 Mamuya PLTMG 1.0000 2
9 Malifut PLTD 5.000 5
10 Tobelo PLTD 5.000 5
Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Halmahera utara Tahun 2012 - 2032

Rencana penambahan gardu dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) di 17


(tujuh belas) desa di Kecamatan Tobelo dan 2 (dua) desa di Kecamatan
Malifut. Tujuh belas desa di Kecamatan Tobelo tersebut yaitu: Desa Gura
Buaele, Desa Gamsungi, Desa Wosia, Desa Mamuya, Desa Leleoto, Desa
MKCM, Desa Mahia, Desa Gura, Desa Gosoma, Desa Tobe, Desa Brinoa, Desa
Togoliua, Desa Lina Ino, Desa Mawea, Desa Paca, Desa, dan Desa Yaro. Dua
desa di Kecamatan Malifut yaitu Desa Tabobo dan Wangeotak.
Rencana Pengembangan jaringan BBM

Rencana pengembangan jaringan BBM di wilayah Halmahera Utara


meliputi pembangunan:

 Instalasi Produksi, yang berfungsi untuk menyalurkan minyak dan gas


bumi dari fasilitas produksi ke kilang pengolahan dan/atau tempat
penyimpanan; serta
 Jaringan Pipa Distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan minyak dan
gas bumi dari kilang pengolahan atau tempat penyimpanan ke konsumen.

Bab V I I | 14
Rencana Pengembangan Sistem Energi Alternatif

Besarnya energi gelombang laut yang dihasilkan dan lamanya angin


yang bertiup secara kontinyu selama tenggang waktu yang lama di wilayah
perairan/pesisir Kabupaten Halmahera Utara, merupakan aset utama sumber
energi potensial pembangkit tenaga listrik, selain energi yang dihasilkan oleh
arus pasang-surut. Pengembangan sistem energi alternatif di Kabupaten
Halmahera Utara direncanakan sebagai berikut :
 Pembangkit Listrik Tenaga Batubara

Kabupaten Halmahera Utara mempunyai cadangan tambang batubara


yang belum diekplorasi sebagai bahan baku. Sedangkan harga pasar
internasional produk batubara relatif konstan dan stabil. Sebagai tambahan,
pembangkit listrik tenaga batubara yang konvensional mempunyai kandungan
polusi tinggi dan merusak lingkungan. Hasil pembakaran batubara melepaskan
polusi gas di atmosfir antara lain SO2, CO2, NO2 dan zat besi yang berbahaya
dan material sampah debu lainnya.

 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal)

Pembangkit Listrik Panas Bumi di Kabupaten Halmahera Utara


rencananya dibangun di Hamiding Kecamatan Tobelo Barat.

 Pembangkit Listrik Hydropower

Seperti dalam catatan, konstruksi pembangkit listrik tenaga air lebih baik
segera dimulai. Selama ini PLN dan sektor swasta sedikit lebih mampu
melakukan investasi proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) skala besar,
sebaiknya menerapkan proyek tersebut dalam bentuk skema kemitraan swasta
masyarakat (Private Public Partnership / PPP).

o Rencana Sistem Jaringan Air Bersih


 Rencana Pengembangan Sistem Air Minum

Bab V I I | 15
Adapun pusat-pusat pertumbuhan yang perlu mendapat layanan
jaringan di wilayah Halmahera Utara dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Wilayah potensial pengembangan wisata;
2. Wilayah potensial pengembangan perikanan sekitar pesisir;
3. wilayah potensial pengembangan kawasan industri;
4. Kawasan sentra produksi yang tersebar;
5. Sentra pengembangan kerajinan;
6. Sentra pengembangan produk pertanian;
7. Sentra pengembangan pertambangan dan energi.

Pemenuhan kebutuhan air minum dititikberatkan kepada peningkatan


pemanfaatan sumber-sumber yang ada dan kualitas pelayanan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meningkatkan usaha-usaha pelestarian sumber-sumber air minum;
2. Pendistribusian air minum dengan sistem gravitasi dan pelayanan dengan
sistem pompa;
3. Perbaikan jaringan perpipaan;
4. Perluasan jaringan air minum ke seluruh ibu kota kecamatan;
5. Peningkatan jumlah kran-kran umum;
6. Peningkatan cakupan area pelayanan air minum
7. Peningkatan koordinasi pengembangan air minum
8. Optimalisasi dan pengembangan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan
pengembangan pipa jaringan distribusi dari IPA Telaga Paca untuk
melayani Tobelo kota .
9. Optimalisasi dan pengembangan IPA Malifut dengan sumber air
permukaan Balisosang dan pengembangan pipa jaringan distribusi untuk
melayani Kecamatan Malifut.
10. Optimalisasi dan pengembangan sumber air permukaan Wawongira dan
pengembangan pipa jaringan distribusi untuk melayani Kecamatan Tobelo
Barat

Bab V I I | 16
11. Pengembangan cakupan layanan non perpipaan untuk melayani
kecamatan Kao Barat

o Rencana Penanganan Sampah

Rencana Pengembangan penanganan sampah di Kabupaten Halmahera


Utara sebagai berikut:

a. Pembangunan TPST di kawasan TPA Gosoma

b. Pembangunan TPS 3R: Di setiap ibukota kecamatan

c. Pembangunan Bank Sampah di setiap ibukota kecamatan

d. Sosialisasi terhadap pengelolaan bank sampah dan pelatihan daur ulang


sampah di setiap ibukota kecamatan

e. Sosialisasi dan edukasi komposting skala Rumah Tangga di setiap


kecamatan.

f. Sosialisasi dan edukasi pemilahan sampah dimulai dari sumber sampah di


setiap kecamatan

g. Penyediaan tempat sampah terpilah di sepanjang jalan dilokasi permukiman

o Rencana Sistem Air Limbah

Rencana pengembangan penanganan air limbah di Kabupaten


Halmahera Utara yaitu dengan pengolahan air limbah sistem terpusat (off site)
dengan membangun IPAL komunal di kawasan permukiman padat penduduk
di Tobelo kota dan di kawasan komersil. Pembangunan sarana pengolahan air
limbah bagi pelaku usaha industri dan Rumah Sakit.

o Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi

Rencana pengembangan pada telekomunikasi di Kabupaten Halmahera


Utara antara lain meliputi:

Bab V I I | 17
a. Untuk meningkatkan pelayanan dengan terus menurunkan/ mengurangi
area blank spot dengan membangun tower Base Transceiver Station
(BTS).

b. Pengembangan dan peningkatan jaringan telepon umum: Seluruh Desa

c. Pembangunan Tower Bersama sebagai BTS: Seluruh Desa

d. Pembangunan Jaringan Kabel Laut Optik antar Pulau dengan


memanfaatkan Jaringan Saluran Kabel Komunikasi Laut (SKKL) Nasional di
Galela dan Tobelo

o Rencana Sistem Jaringan Drainase

Rencana sistem jaringan drainase meliputi:

a. Pembangunan drainase ramah lingkungan (ecodrain) dengan meresapkan


sebanyak-banyaknya air hujan ke dalam tanah

b. Pembangunan sumur biopori

c. Pembangunan saluran drainase sekunder di kedua sisi jalan disetiap


kecamatan

d. Normalisasi sungai – sungai sebagai saluran buangan akhir air permukaan


di setiap kecamatan

Akses air minum penduduk Ibukota Kecamatan (SPAM IKK) yang


dikelola oleh PDAM Kabupaten Halmahera Utara berpusat di kota Kecamatan
seperti Unit Pelayanan Kali Pitu dan Unit Pelayanan Lina Uno di Kecamatan
Tobelo Tengah, Unit Pelayanan Ruko dan Popilo di Kecamatan Tobelo Utara,
IKK Tobelo Selatan, IKK Galela dan IKK Kao.

7.1.3 Pola Pemanfaatan Ruang

Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi


peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan

Bab V I I | 18
ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi
daya. Kawasan lindung dalam lingkup wilayah kabupaten Halmahera Utara
mencapai total luas 90.174 Ha (25,49 %) dan selebihnya termasuk dalam
kawasan budidaya, yaitu 263.543 Ha (74,51%)

Tabel 7. 3 Luas Kawasan Lindung Menurut Setiap Kecamatan di Kabupaten Halmahera


Utara.
Kawasan Lindung
Kawasan
Kecamatan Hutan Sempadan Sempadan Sempadan Tubuh
Ekosistem
Lindung Danau Pantai Sungai Air
Mangrove
Danau - - 0 - - 360
Galela 2,365 138 4 139 21 70
Galela Barat 2,299 - 66 - 11 135
Galela Selatan 6,931 - 34 - - 10
Galela Utara 4,557 27 - 442 18 73
Kao - 347 - 200 28 44
Kao Barat 16,096 - - - 8 49
Kao Teluk 5,893 139 - 380 39 60
Kao Utara 55 - - 309 42 37
Loloda Kepulauan 733 32 - 80 - -
Loloda Utara 3,183 - - 579 64 101
Malifut 7,430 357 - 140 90 211
Tobelo 9,095 1 - 78 - -
Tobelo Barat 6,378 - - - 21 86
Tobelo Selatan 870 - 10 127 32 524
Tobelo Tengah 6,759 - - 68 - 56
Tobelo Timur 333 5 - 234 49 36
Tobelo Utara 10,519 - - 178 10 18
Jumlah 83,495 1,085 114 3,173 435 1,870
% 23.6 0.3 0.0 0.9 0.1 0.5

Bab V I I | 19
Tabel 7. 4 Luas Kawasan Budidaya Menurut Setiap Kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara.
Kawasan budidaya
Kawasan
Kawasan hutan Kawasan Kawasan
Kawasan Kawasan Kawasan
Kecamatan Hutan hutan Produksi Kawasan Pengo- Permuki- Kawasan Kawasan Jumlah
Perikanan Perke- Permuki- Sawah Tpa
Produksi Produksi yang Industri lahan man Pertanian Bandara
Budidaya bunan man
Terbatas dapat Ikan Perkotaan
Dikonversi
Danau - - - - - - - - - - - - - 360
Galela - 1,989 2,035 - 708 - 1,578 230 - 239 - - - 9,516
Galela - 3,255 2,867 - - - 1,242 204 - 585 - 63 - 10,726
Barat
Galela - 1,831 1,159 - - - - 139 - 906 - - - 11,009
Selatan
Galela 2,927 10,279 3,792 - - - 444 126 - 3,968 - - - 26,654
Utara
Kao 4,552 - 1,985 4,023 - 20 - 465 - 4,218 - 102 - 15,984
Kao Barat 4,304 24,019 14,280 - - - - 471 - 6,124 1,349 - - 66,701
Kao Teluk 2,728 140 3,463 - - - - 323 - 5,896 - - - 19,061
Kao Utara 690 - 8,134 6,122 - - - 194 - 8,859 - - - 24,444
Loloda - 2,570 1,657 - - - - 56 - 194 - - - 5,321
Kepulauan
Loloda 3,516 4,709 7,427 - - - - 97 - 8,771 - - - 28,446
Utara
Malifut 1,733 8,655 9,691 - - - - 364 - 6,691 - 25 - 35,387
Tobelo - 771 230 - - - - - 897 1,319 - - 750 13,141
Tobelo - 6,378 16,544 - - - - 206 - 10,281 - - - 39,894
Barat
Tobelo 1,438 2,243 4,681 - - - - 318 - 3,149 - - - 13,392
Selatan
Tobelo 0 2,380 351 - - - - 515 - 906 - - - 11,036
Tengah
Tobelo - - - - - - - 90 - 6,505 - - - 7,252
Timur
Tobelo - 817 1,028 - - - - 173 - 2,183 - - - 14,925
Utara
Jumlah 21,887 70,035 79,324 10,145 708 20 3,263 3,972 897 71,003 1,349 190 750 353,717
% 6.2 19.8 22.4 2.9 0.2 0.0 0.9 1.1 0.3 20.1 0.4 0.1 0.2 100

Sumber : Revisi RTRW Kabupaten Halmahera utara Tahun 2012 - 2032

Kawasan hutan lindung di Kabupaten Halmahera Utara mencakup


wilayah Kecamatan Galela, Galela Barat, Galela Selatan, Galela Utara, Kao
Barat, Kao Teluk, Kao Utara, Loloda Kepulauan, Loloda Utara, Malifut, Tobelo,
Tobelo Barat, Tobelo Selatan, Tobelo Tengah, Tobelo Timur, Tobelo Utara
dengan luas kurang lebih 83.495 Ha.

Bab V I I | 20
7.2 Pengembangan wilayah / Daerah pelayanan Zonasi

Pembagian wilayah zonasi pelayanan Sistim Distribusi SPAM


PDAM Kabupaten Halmahera Utara akan didasarkan kepada zona yang
sudah terbentuk selama ini yaitu System Zonasi Wilayah Pelayanan Perkotaan
dan IKK yang merupakan wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Halmahera
Utara, di mana terdapat sistem SPAM ibukota Kabupaten yang melayani
wilayah kota serta 3 SPAM IKK yang melayani wilayah kecamatan. Selain itu
beberapa pertimbangan teknis dan operasional antara lain :

 Mempertimbangkan wilayah administrasi dan sentra pemukiman


 Mempertimbangkan potensi air baku
 Mempertimbangkan kondisi geologi dan morfologi wilayah

Pembagian wilayah zonasi pelayanan Sistim Distribusi SPAM


PDAM Kabupaten Halmahera Utara akan memberikan beberapa manfaat
antara lain :

 Sebagai dasar dalam perhitungan kebutuhan kapasitas sistem rencana dan


penambahan SR baru;
 Rencana pengendalian dan pemerataan tekanan hidrolis pada zona
pelayanan yang dibentuk, dengan dibuat sistem distribusi tertutup/ loop
tiap zona. Dalam operasionalnya harus dibuat sedemikian rupa sehingga
sistem distribusi antar zonasi ini, satu sama lain harus bisa saling mensuply
kebutuhan air, apabila ada gangguan distribusi pada salah satu zona
dengan cara membuka dan menutup sistem isolasi valve induk nya yang
juga akan dilengkapi dengan meter induk sebagai kontrol pemakaian air;
 Rencana Pengendalian NRW;
 Kemudahan monitoring operasional dan pemeliharaan

Bab V I I | 21
7.2.1 Pembagian Wilayah Zonasi Pelayanan

pembagian wilayah zonasi pelayanan sistem distribusi akan disesuaikan


dengan pembagian wilayah pelayanan PDAM Kabupaten Halmahera Utara ,
sebagai berikut:

Wilayah Pelayanan Perkotaan

SPAM PDAM wilayah perkotaan terdiri dari 4 Pusat Operasi yaitu Pusat
Operasi I, Pusat Operasi II, Pusat Operasi III dan Pusat Operasi IV dan 2 unit
pelayanan yaitu Unit Pelayanan Ruko dan Unit Pelayanan Popilo. Pusat operasi
I dan II ini melayani masyarakat di wilayah ibukota kabupaten yang secara
keseluruhan berada di Kecamatan Tobelo dan sebagian di Kecamatan Tobelo
Tengah dan Kecamatan Tobelo Utara. Berikut ini adalah rincian wilayah yang di
layani oleh PO I dan PO II :

Kecamatan Tobelo : Desa Gamsungi, Desa Gosoma, Desa Gura,


Desa Rawa Jaya, Desa Dufa Dufa, Desa
MKCN, Desa Wari
Kecamatan Tobelo Tengah : Desa Wosia/WKO, Desa Mahia,
Kecamatan Tobelo Utara : Desa Gorua, Gorua Utara, Gorua Selatan

 PO III Unit Pel.Kali Pitu : Kecamatan Tobelo Tengah (Desa Kali Pitu)
 PO IV Unit Pel. Lina Uno : Kecamatan Tobelo Tengah (Desa
Sadada/Mahia, Desa pitu, Desa Lina Uno,
Desa Tanjung Niara
 Unit Pelayanan Ruko : Kecamatan Tobelo utara (Desa Ruko, Desa
kokota Jaya)
 Unit Pelayanan Popilo : Kecamatan Tobelo Utara (Desa Popilo, Desa
Popilo Utara, Desa Mede)

Bab V I I | 22
Wilayah Pelayanan Ibukota Kecamatan (IKK)

 PDAM IKK Tobelo Selatan


 Unit Pelayanan Tobelo Selatan : Kecamatan Tobelo Selatan (Desa Kupa
Kupa)
 Unit Pelayanan Togoliua : Kecamatan Tobelo Barat (Desa Togoliua)
 PDAM IKK Galela :
 Unit Pelayanan Soakonora : Kecamatan Galela Selatan (Desa
Soakonora)
 Unit Pelayanan Dokulamo : Kecamatan Galela Barat (Desa Dokulamo)
 PDAM IKK Kao :
 Unit pelayanan Tabanoma : Kecamatan Kao Teluk (Desa Akelamo Baru,
Desa Gamsungi, Desa Akesahu, Desa
Tabanoma)
 Unit Pelayanan Kuntum Mekar : Kecamatan Kao Teluk (Desa Barumadehe,
Desa Tiowor, Desa Kuntuk Mekar, Desa
Dum Dum, Desa Makaeling, dan Desa
Takome)
 Unit Pelayanan Desa Daru : Kecamatan Kao Utara (Desa Daru)
 Unit Pelayanan Bori : Kecamatan kao (Desa Bori)

Selain sistem pelayanan SPAM oleh PDAM, pelayanan SPAM oleh


swadaya masyarakat atau SPAM Pedesaan terdapat di Desa Teru Teru
Kecamatan Loloda Utara, Desa Kailupa Kecamatan Loloda Utara, Desa Salube
dan Desa Dama Kecamatan Loloda Kepulauan dan Desa Tolabit dan Makarti
Kecamatan Kao Barat. Program Pamsimas tersebar di beberapa desa di
Kecamatan Loloda Utara, Loloda Kepulauan dan Kao barat.

Bab V I I | 23
Gambar 7. 1 Peta wilayah Pelayanan SPAM Sistem Perkotaan, SPAM IKK, SPAM Pedesaan dan
Program Pamsimas Kabupaten Halmahera Utara.

Bab V I I | 24
Gambar 7. 2 Peta Zona Rencana Pengembangan SPAM Kabupaten Halmahera Utara.

Bab V I I | 25
Pembagian zonasi pelayanan SPAM Kabupaten dapat di rinci sebagai
berikut :

 Zona Pelayanan I Tobelo Utara (Ibukota Kabupaten) melayani


wilayah kota kabupaten yang mencakup 3 wilayah kecamatan
yaitu Kecamatan Tobelo, Kecamatan Tobelo Utara dan Kecamatan
Tobelo Tengah.
 Zona Pelayanan II Kao melayani wilayah Kecamatan Kao Teluk
 Zona pelayanan III Kao Barat melayani wilayah Kecamatan Kao
Barat
 Zona Pelayanan IV Loloda Utara melayani wilayah Kecamatan
Loloda Utara.
 Zona Pelayanan V Loloda Kepulauan melayani wilayah Kecamatan
Loloda Kepulauan.

7.3 Tingkat Pelayanan

Implementasi RPJMN 2015-2019 dengan di bentuknya BPPSPAM oleh


pemerintah sebagai wujud dan upaya keras negara mewujudkan 100 persen
akses air minum yang aman dan dapat di nikmati seluruh masyarakat
Indonesia. Hal ini sejalan pula dengan target Sustainable Development
Goals (SDGs) tahun 2030. Sementara program 100-0-100 merupakan sebuah
program menuju pemenuhan target tiga sektor antara lain pemenuhan 100
persen akses layak air minum, pengurangan kawasan kumuh menjadi 0 persen,
dan pemenuhan 100 persen akses sanitasi layak.

Tingkat pelayanan dalam wilayah pelayanan teknis PDAM Kabupaten


Halmahera Utara juga sejalan dengan program pencapaian 100% akses air
minum. RPJMD Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara yang ditetapkan
dengan Perda Nomot 5 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Bab V I I | 26
Daerah Kabupaten Halmahera Utara periode 2016 sampai dengan 2021
sebagaimana telah di ubah dengan perda nomor 2 tahun 2019 tentang
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Halmahera Utara periode 2016 sampai dengan 2021 dengan taret persentasi
rumah tangga berakses air bersih di akhir tahun 2020 adalah 57,5 %. Sampai
dengan tangal 31 Desember 2020 PDAM Kabupaten Halmahera Utara memiliki
18.431 pelanggan aktif. Berdasarkan data jumlah penduduk yang terlayani di
wilayah administrasi sebanyak 103.458 jiwa atau 52,34% dari jumlah
penduduk sebanyak 197.550 jiwa. Sedangkan penduduk di wilayah teknis yang
telayani sebanyak 82.582 jiwa atau 51,44 %. Trend peningkatan pelayanan
tiga tahun trakhir sebesar 2,18 %.
Tabel 7. 5 Rencana Tingkat Pelayanan SPAM Sistem Perkotaan.
Tahun Tingkat Pelayanan
2020 (Eksisting) 52,34 %
2026 60 %
2031 70 %
2036 80 %
2041 100 %
Sumber : Hasil Analisis, 2021

Tabel 7. 6 Rencana Tingkat Pelayanan SPAM IKK dan Pedesaan.


Tahun Tingkat Pelayanan
2020 (Eksisting) 0-50%
2026 15 – 60%
2031 60 – 70%
2036 70 – 80 %
2041 90 – 100%
Sumber : Hasil Analisis, 2021

Rencana tingkat pelayanan SPAM pada tahun 2041 ditargetkan menjadi


100%. Dari gambaran tingkat pelayanan eksisting masih terdapat banyak
permasalahan di setiap wilayah pelayanan sehingga perlu perencanaan untuk
mengatasi hal tersebut. Berikut ini rincian rencana zonasi pelayanan SPAM :
1. Zona Pelayanan I Kecamatan Tobelo Utara (Termasuk dalam pelayanan
Wilayah ibuKota Kabupaten)

Bab V I I | 27
SPAM Ibukota Kabupaten melayani wilayah di ibukota kabupaten antara
lain Gamsungi, Gosoma, Gura, Wosia/WKO, Rawa Jaya, Mahia, Dufa Dufa,
MKCN, Wari, Gorua, Kali Pitu, Sadada/Mahia, Pitu, Lina Uno dan Tanjung
Niara. Yang termasuk dalam wilayah Kecamatan tobelo utara adalah Desa
Gorua, Popilo, Luari, popilo Utara, Tolonou, Gorua Selatan, Gorua Utara,
Kokota Jaya, Ruko dan Tolonou Selatan, namun 3 desa yang belum sama
sekali terlayani oleh SPAM adalah Desa Luari, Tolonuo dan Tolonuo
Selatan.
2. Zona pelayanan II Kec Kao Teluk
Zona Pelayanan II Kecamatan Kao Teluk termasuk dalam SPAM PDAM IKK
Kao yang terdiri dari Unit Pelayanan Tabanoma, Unit Pelayanan Kuntum
Mekar, Unit Pelayanan Desa Daru dan Unit Pelayanan Bori. yang termasuk
di dalam Zona Pelayanan II kao Teluk adalah Unit Pelayanan Kuntum
Mekar dengan desa yang di layani adalah Desa Kuntum mekar, Tiowor,
Makaeling, Barumadehe, Dum Dum, Akesahu, Akelamo Baru dan Takome,
dan Unit Pelayanan Tabanoma melayani Desa Tabanoma dan Gamsungi.
Beberapa desa dalam zona ini yang belum terlayani oleh SPAM PDAM
antara lain Desa Pasir Putih, Bobaneigo, Tetewang, Akelamo Kao, Toigo
dan Akelamo Kao Cibok.
3. Zona Pelayanan III Kao Barat
Zona Pelayanan III Kao Barat di rencanakan mencakup wilayah Kecamatan
Kao Barat yang terdiri dari desa Tolabit, Gaga Apok, Ngoali, Momoda,
Toliwang, Lelesang, Soa Hukum, Soa Maetek, Bailengit, Tuguis, Parseba,
Pitago, Kai, Toboulamo, Torawat, Makarti, Sangaji Jaya, Takimo, Wonosari,
Beringing Agung dan Margomulyo. Di Zona III ini sudah ada SPAM
Desa/SPAM Mandiri yang terdapat di Desa Tolabit melayani beberapa desa
yaitu Desa Tolabit dan Desa Makarti, Desa Toliwang, Desa Beringing
Agung dan Desa Margo Mulyo. Namun karena kendala teknis sehingga
hanya 2 desa yang teraliri air yaitu Desa Tolabit dan sebagian Desa

Bab V I I | 28
Makarti. Beberapa desa sudah terlayani oleh program Pamsimas antara lain
Desa Momoda, Desa Gagaapok, Desa Sangaji Jaya, Desa Soa Hukum, Desa
lelesang, Desa Soamaetek, Desa Bailengit, Desa Parseba dan Desa
Torawat. Sedangkan desa desa yang belum terlayani SPAM antara lain
Desa Ngoali, Desa Tuguis, Desa kai, Desa Pitago, Desa Takimo dan Desa
wonosari.
4. Zona Pelayanan IV Loloda Utara
Zona Pelayanan IV Loloda Utara di rencanakan mencakup wilayah
Kecamatan Loloda Utara yang terdiri dari Desa Dorume, Kailupa, Apule,
Asimiro, Doitia, Ngajam, Gisik, Kapa Kapa, Pacao, Tate, Posi Posi, Supu,
Igo, Galao, Teru Teru, Wori Moi, Podol dan Momujiu. Di zona IV ini
terdapat SPAM Desa/Mandiri yaitu di Desa kailupa dan Desa Teru Teru.
Beberapa desa juga telah dilayani oleh program Pamsimas antara lain Desa
Momojiu, Desa Dorume, Desa Gisik, Desa Kapa Kapa, Desa pacao, Desa
Posi Posi dan Desa Igo. Sedangkan Desa yang belum terlayani SPAM
antara lain Desa Apulea, Desa Asimiro, Desa Doitia, Desa Worimoi, Desa
Ngajam, Desa Galau, Desa Tate, Desa Supu dan Desa Podol.
5. Zona Pelayanan V Loloda Kepulauan
Zona Pelayanan V Loloda Kepulauan di rencanakan mencakup Kecamatan
Loloda Kepulauan yang terdiri dari Desa Dama, desa Salube. Dowonggila,
Tuakara, Jikolamo, Dagasuli, Dedeta, Fitako, Tobo Tobo dan Cera. Di zona
ini terdapat pelayanan SPAM Desa/Mandiri yaitu di Desa Salube yang
melayani 2 desa yakni Desa Salube dan Desa Dama. Beberapa desa yang
telah terlaksana program Pamsimas antara lain Desa Dedeta, Desa
Dagasuli, Desa Dowonggila dan Desa Cera. Sedangkan dese yang belum
tersentuh program SPAM antara lain Desa tobo Tobo, Desa Fitako, Desa
Jikolama dan Desa Tua Kara.

Bab V I I | 29
7.4 Rencana Pentahapan Pengembangan

Secara garis besar pentahapan pengembangan RISPAM Kabupaten


Halmahera Utara akan di kembangkan mengikuti kondisi dan kebutuhan
kapasitas sistem. Standar kriteria yang di perlukan sebagai dasar pertimbangan
perencanaan antara lain :
1. Optimalisasi, Pembangunan dan Pengembangan sistem baru (peningkatan
dan perluasan sistem)
2. Pemanfaatan kapasitas belum terpakai atau ‘idle capacity’
3. Pengurangan air tak berekening (ATR)

Rencana pentahapan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap I – Jangka Pendek (2022 – 2026)


2. Tahap II – Jangka Menengah (2027 – 2031)
3. Tahap III – Jangka Panjang (2032 - 2041

7.4.1 Sistem Zona Pelayanan I Tobelo Utara


 Tahap I – Program Jangka Pendek
o Unit Air Baku
 Optimalisasi intake PO I
 Pembangunan intake Desa Tolonuo dan Tolonuo Selatan
 Optimalisasi Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Pembangunan IPA Kapasitas 10 lt/dt
o Unit Distribusi
 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Ruko
 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Popilo
 Reservoir (Desa Tolonuo dan tolonuo Selatan)
 Pembangunan jaringan Pipa Distribusi (Ds.Luari)

Bab V I I | 30
 Pembangunan jaringan Pipa Distribusi (Ds.Tolonuo dan Tolonuo
Selatan)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Gorua Selatan)
 Sambungan Rumah (Ds Gorua)
 Sambungan Rumah (Desa Gorua Utara)
 Sambungan Rumah (Unit Pel. Ruko)
 Sambungan Rumah (Unit Pel. Popilo)
 Tahap II – Program Jangka Menengah
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Distribusi
 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Ruko
 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Popilo
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Tolonuo dan Tolonuo
Selatan)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Luari)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Gorua Selatan)
 Sambungan Rumah (Ds Gorua)
 Sambungan Rumah (Desa Gorua Utara)
 Sambungan Rumah (Unit Pel. Ruko)
 Sambungan Rumah (Unit Pel. Popilo)
 Sambungan Rumah (Ds Luari)
 Sambungan Rumah (Ds.Tolonuo dan Tolonuo Selatan)
 Tahap III – Program Jangka Panjang
o Unit Air Baku

Bab V I I | 31
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Distribusi
 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Ruko
 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Popilo
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Tolonuo dan Tolonuo
Selatan)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Luari)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Gorua Selatan)
 Sambungan Rumah (Ds Gorua)
 Sambungan Rumah (Desa Gorua Utara)
 Sambungan Rumah (Unit Pel. Ruko)
 Sambungan Rumah (Unit Pel. Popilo)
 Sambungan Rumah (Ds Luari)
 Sambungan Rumah (Ds.Tolonuo dan Tolonuo Selatan)

7.4.2 Sistem Zona Pelayanan II Kao Teluk


 Tahap I – Program Jangka Pendek
o Unit Air Baku
 Optimalisasi intake Unit Kuntum Mekar
 Pemasangan PLN Daya 10.600 VA Unit Kuntum Mekar
 Pembangunan Intake (Ds Makaeling)
 Pembangunan Intake (Ds Pasir Putih)
 Pembangunan Intake (Ds Bobaneigo)
 Pembangunan Intake (Ds Tetewang)
 Pembangunan Intake(Ds Akelamo)
o Unit Produksi
 Pembangunan IPA Kapasitas 10 lt/dt

Bab V I I | 32
o Unit Distribusi
 Reservoir (Desa Kuntum Mekar)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Gamsungi)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Dum Dumi)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Tiowor)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Tabanoma)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Kuntum Mekar )
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Barumadehe)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Makaeling)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Akelamo Baru)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Barumadehe)
 Sambungan Rumah (Ds Dum Dum)
 Sambungan Rumah (Ds Makaeling)
 Sambungan Rumah (Ds Tiowor)
 Sambungan Rumah (Ds Gamsungi)
 Sambungan Rumah (Desa Tabanoma)
 Tahap II – Program Jangka Menengah
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Distribusi
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Unit Kuntum Mekar)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Unit Tabanoma)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Pasir Putih)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Bobaneigo)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Tetewang)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Akelamo Kao)

Bab V I I | 33
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Barumadehe)
 Sambungan Rumah (Ds Dum Dum)
 Sambungan Rumah (Ds Makaeling)
 Sambungan Rumah (Ds Tiowor)
 Sambungan Rumah (Ds Gamsungi)
 Sambungan Rumah (Desa Tabanoma)
 Sambungan Rumah (Ds Pasir Putih)
 Sambungan Rumah (Ds Bobaneigo)
 Sambungan Rumah (Ds Tetewang)
 Sambungan Rumah (Ds Akelamo Kao)
 Tahap III – Program Jangka Panjang
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Distribusi
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Unit Kuntum Mekar)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Unit Tabanoma)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Pasir Putih)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Bobaneigo)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Tetewang)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Akelamo Kao)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Barumadehe)
 Sambungan Rumah (Ds Dum Dum)
 Sambungan Rumah (Ds Makaeling)
 Sambungan Rumah (Ds Tiowor)
 Sambungan Rumah (Ds Gamsungi)

Bab V I I | 34
 Sambungan Rumah (Desa Tabanoma)
 Sambungan Rumah (Ds Pasir Putih)
 Sambungan Rumah (Ds Bobaneigo)
 Sambungan Rumah (Ds Tetewang)
 Sambungan Rumah (Ds Akelamo Kao)

7.4.3 Sistem Zona Pelayanan III Kao Barat


 Tahap I – Program Jangka Pendek
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake (Ds Tolabit)
 Optimalisasi Pipa Transmisi (Ds Tolabit)
 Pembangunan Intake (Ds Ngoali)
 Pembangunan Intake (Ds Tuguis)
 Pembangunan Intake (Ds Kai)
 Pembangunan Intake (Ds Pitago)
 Pembangunan Intake (Ds Takimo)
 Pembangunan Intake (Ds Wonosari)
o Unit Produksi
 Pembangunan IPA Kapasitas 10 lt/dt
o Unit Distribusi
 Pembangunan Reservoir (Ds Tolabit)
 Pembangunan Reservoir (Ds Makarti)
 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Makarti
 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Toliwang
 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Beringing Agung
 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Margo Mulyo
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Momoda)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Gagaapok)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Sangaji Jaya)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Soa Hukum)

Bab V I I | 35
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Lelesang)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Soamaetek)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Baelengit)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Parseba)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Toboulamo)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Torawat)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Tolabit)
 Sambungan Rumah (Ds Makarti)
 Sambungan Rumah (Ds Toliwang)
 Sambungan Rumah (Ds Beringin Agung)
 Sambungan Rumah (Ds Margo Mulyo)
 Tahap II – Program Jangka Menengah
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Distribusi
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Ngoali)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Tuguis)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Kai)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Pitago)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Takimo)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Wonosari)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Tolabit)
 Sambungan Rumah (Ds Makarti)
 Sambungan Rumah (Ds Toliwang)
 Sambungan Rumah (Ds Beringin Agung)

Bab V I I | 36
 Sambungan Rumah (Ds Margo Mulyo)
 Sambungan Rumah (Ds Momoda)
 Sambungan Rumah (Ds Gagaapok)
 Sambungan Rumah (Ds Sangaji Jaya)
 Sambungan Rumah (Ds Soa Hukum)
 Sambungan Rumah (Ds Lelesang)
 Sambungan Rumah (Ds Soamaetek)
 Sambungan Rumah (Ds Bailengit)
 Sambungan Rumah (Ds Parseba)
 Sambungan Rumah (Ds Toboulamo)
 Sambungan Rumah (Ds Torawat)
 Tahap III – Program Jangka Panjang
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Tolabit)
 Sambungan Rumah (Ds Makarti)
 Sambungan Rumah (Ds Toliwang)
 Sambungan Rumah (Ds Beringin Agung)
 Sambungan Rumah (Ds Margo Mulyo)
 Sambungan Rumah (Ds Momoda)
 Sambungan Rumah (Ds Gagaapok)
 Sambungan Rumah (Ds Sangaji Jaya)
 Sambungan Rumah (Ds Soa Hukum)
 Sambungan Rumah (Ds Lelesang)
 Sambungan Rumah (Ds Soamaetek)
 Sambungan Rumah (Ds Bailengit)

Bab V I I | 37
 Sambungan Rumah (Ds Parseba)
 Sambungan Rumah (Ds Toboulamo)
 Sambungan Rumah (Ds Torawat)

7.4.4 Sistem Zona Pelayanan IV Loloda Utara


 Tahap I – Program Jangka Pendek
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake (Ds Teru Teru)
 Optimalisasi Intake (Ds Kailupa)
 Optimalisasi Pipa Transmisi (Ds Teru Teru)
 Optimalisasi Pipa Transmisi (Ds Teru Teru)
 Pembangunan Intake (Ds Apulea)
 Pembangunan Intake (Ds Asimiro)
 Pembangunan Intake (Ds Doitia)
 Pembangunan Intake (Ds Worimoi)
 Pembangunan Intake (Ds Ngajam)
 Pembangunan Intake (Ds Galao)
 Pembangunan Intake (Ds Tate)
 Pembangunan Intake (Ds Supu)
 Pembangunan Intake (Ds Podol)
o Unit Produksi
 Pembangunan IPA Kapasitas 10 lt/dt
o Unit Distribusi
 Optimalisasi Reservoir (Ds Teru Teru)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Teru Teru)
 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Kailupa)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Momojiu)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Dorume)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Gisik)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Kapa Kapa)

Bab V I I | 38
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Pacao)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds posi Posi)
 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Igo)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Kailupa)
 Sambungan Rumah (Ds Teru Teru)
 Sambungan Rumah (Momojiu)
 Sambungan Rumah (Ds Dorume)
 Sambungan Rumah (Ds Gisik)
 Sambungan Rumah (Ds Kapa Kapa)
 Sambungan Rumah (Ds Pacao)
 Sambungan Rumah (Ds Posi Posi)
 Sambungan Rumah (Ds Igo)
 Tahap II – Program Jangka Menengah
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Distribusi
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Apulea)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Asimiro)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Doitia)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Worimoi)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Ngajam)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Galao)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Tate)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Supu)
 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Podol)
o Unit Pelayanan

Bab V I I | 39
 Sambungan Rumah (Ds Kailupa)
 Sambungan Rumah (Ds Teru Teru)
 Sambungan Rumah (Momojiu)
 Sambungan Rumah (Ds Dorume)
 Sambungan Rumah (Ds Gisik)
 Sambungan Rumah (Ds Kapa Kapa)
 Sambungan Rumah (Ds Pacao)
 Sambungan Rumah (Ds Posi Posi)
 Sambungan Rumah (Ds Igo)
 Tahap III – Program Jangka Panjang
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi
o Unit Produksi
 Optimalisasi IPA
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Kailupa)
 Sambungan Rumah (Ds Teru Teru)
 Sambungan Rumah (Momojiu)
 Sambungan Rumah (Ds Dorume)
 Sambungan Rumah (Ds Gisik)
 Sambungan Rumah (Ds Kapa Kapa)
 Sambungan Rumah (Ds Pacao)
 Sambungan Rumah (Ds Posi Posi)
 Sambungan Rumah (Ds Igo)
 Sambungan Rumah (Ds Apulea)
 Sambungan Rumah (Ds Asimiro)
 Sambungan Rumah (Ds Doitia)
 Sambungan Rumah (Ds Worimoi)
 Sambungan Rumah (Ds Galao)

Bab V I I | 40
 Sambungan Rumah (Ds Tate)
 Sambungan Rumah (Ds Supu)
 Sambungan Rumah (Ds Podol)

7.4.5 Sistem Zona Pelayanan V Loloda Kepulauan


 Tahap I – Program Jangka Pendek
o Unit Air Baku
 Optimalisasi Intake Mata Air Sungai Lajuku (Air Terjun) Ds
Salube
 Optimalisasi Intake Mata Air ngamene Ds Salube
 Optimalisasi Pipa Transmisi Mata Air Sungai Lajuku Desa Salube
 Pembangunan Intake (Ds tobo Tobo)
 Pembangunan Intake (Ds Fitako)
 Pembangunan Intake (Ds Jikolamo)
 Pembangunan Intake (Ds Tua Kara)
o Unit Produksi
 Pembangunan IPA Kapasitas 10 lt/dt
o Unit Distribusi
 Optimalisasi Reservoir (Ds Salube)
 Pembangunan Reservoir (Ds dama)
 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Dema
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Dedeta)
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Dagasuli)
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Dowonggila)
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Cera)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Salube)
 Sambungan Rumah (Ds Dama)
 Tahap II – Program Jangka Menengah
o Unit Distribusi

Bab V I I | 41
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Tobo Tobo)
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Fitako)
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Jikolamo)
 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Tua Kara)
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Salube)
 Sambungan Rumah (Ds Dama)
 Sambungan Rumah (Ds Dedeta)
 Sambungan Rumah (Ds Dagasuli)
 Sambungan Rumah (Ds Dowonggila)
 Sambungan Rumah (Ds Cera)
 Sambungan Rumah (Ds Tobo Tobo)
 Sambungan Rumah (Ds Fitako)
 Sambungan Rumah (Ds Jikolamo)
 Sambungan Rumah (Ds Tua Kara)
 Tahap III – Program Jangka Panjang
o Unit Pelayanan
 Sambungan Rumah (Ds Salube)
 Sambungan Rumah (Ds Dama)
 Sambungan Rumah (Ds Dedeta)
 Sambungan Rumah (Ds Dagasuli)
 Sambungan Rumah (Ds Dowonggila)
 Sambungan Rumah (Ds Cera)
 Sambungan Rumah (Ds Tobo Tobo)
 Sambungan Rumah (Ds Fitako)
 Sambungan Rumah (Ds Jikolamo)
 Sambungan Rumah (Ds Tua Kara)

Bab V I I | 42
7.5 Kebutuhan Air

7.5.1 Klasifikasi Pelanggan


Klasifikasi pelanggan di Kabupaten Halmahera Utara di bagi menjadi
pelanggan domestik dan non domestik, dengan rincian sebagai berikut :

1. Golongan Domestik
Pelanggan golongan domestik terdiri dari :
 Rumah Tangga
 Sosial
2. Golongan Non Domestik
Pelanggan golongan non domestik terdiri dari :
 Perkantoran
 Fasilitas Umum
 Industri
 Komersial
 Sarana dan Prasarana Lainnya

7.5.2 Kebutuhan Air Domestik


1. Kebutuhan air domestik zona Pelayanan I
Kebutuhan pelayanan zona I meliputi wilayah Kecamatan Tobelo Utara.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona I pada tahun 2026 adalah 8,52
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 10,60 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah
12,98 ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 15,70 ltr/dtk.
Tabel 7. 7 Kebutuhan Air Domestik Zona Pelayanan I
Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Domestik
Jumlah SR Unit 1.690 2.299 2.861 3.504 4.240
Pemakaian Per Orang ltr/hari 80 80 80 80 80
Kebutuhan Air SR ltr/dtk 1,57 2,13 2,65 3,24 3,93
Kebutuhan Domestik ltr/dtk 6,26 8,52 10,60 12,98 15,70
Sumber : Hasil Analisis, 2021

Bab V I I | 43
2. Kebutuhan air domestik zona Pelayanan II
Kebutuhan pelayanan zona II meliputi wilayah Kecamatan Kao Teluk.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona II pada tahun 2026 adalah 13,15
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 47,68 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 113,43
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 266,54 ltr/dtk.

Tabel 7. 8 Kebutuhan Air Domestik Zona Pelayanan II


Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Domestik
Jumlah SR Unit 694 2.840 6.865 16.334 38.382
Pemakaian Per Orang ltr/hari 80 80 80 80 120
Kebutuhan Air SR ltr/dtk 0,64 2,63 9,54 22,69 53,31
Kebutuhan Domestik ltr/dtk 3,21 13,15 47,68 113,43 266,54
Sumber : Hasil Analisis, 2021
3. Kebutuhan air domestik zona Pelayanan III
Kebutuhan pelayanan zona III meliputi wilayah Kecamatan Kao Barat.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona III pada tahun 2026 adalah 8,10
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 9,70 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 11,45
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 13,34 ltr/dtk.

Tabel 7. 9 Kebutuhan Air Domestik Zona Pelayanan III


Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Domestik
Jumlah SR Unit 1.369 1.749 2.096 2.473 2.881
Pemakaian Per Orang ltr/hari 80 80 80 80 80
Kebutuhan Air SR ltr/dtk 1,27 1,62 1,94 2,29 2,67
Kebutuhan Domestik ltr/dtk 6,34 8,10 9,70 11,45 13,34
Sumber : Hasil Analisis, 2021
4. Kebutuhan air domestik zona Pelayanan IV
Kebutuhan pelayanan zona I meliputi wilayah Kecamatan Loloda Utara.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona I pada tahun 2026 adalah 10,44

Bab V I I | 44
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 13,88 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 18,16
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 23,48 ltr/dtk.

Tabel 7. 10 Kebutuhan Air Domestik Zona Pelayanan IV.


Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Domestik
Jumlah SR Unit 1.450 2.254 2.997 3.923 5.071
Pemakaian Per Orang ltr/hari 80 80 80 80 80
Kebutuhan Air SR ltr/dtk 1,34 2,09 2,78 3,63 4,70
Kebutuhan Domestik ltr/dtk 6,71 10,44 13,88 18,16 23,48
Sumber : Hasil Analisis, 2021
5. Kebutuhan air domestik zona Pelayanan V
Kebutuhan pelayanan zona I meliputi wilayah Kecamatan Loloda Kepulauan.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona I pada tahun 2026 adalah 9,47
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 14,51 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 21,87
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 32,58 ltr/dtk.

Tabel 7. 11 Kebutuhan Air Domestik Zona Pelayanan V


Pelayanan Air Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Bersih
Kebutuhan Domestik
Jumlah SR Unit 1.398 2.046 3.133 4.725 7.036
Pemakaian Per Orang ltr/hari 80 80 80 80 80
Kebutuhan Air SR ltr/dtk 1,29 1,89 2,90 4,37 6,52
Kebutuhan Domestik ltr/dtk 6,47 9,47 14,51 21,87 32,58
Sumber : Hasil Analisis, 2021

7.5.3 Kebutuhan Air Non Domestik


1. Kebutuhan air non domestik zona Pelayanan I
Kebutuhan pelayanan zona I meliputi wilayah Kecamatan Tobelo Utara.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air non
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona I pada tahun 2026 adalah 1,28
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 1,59 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 1,95
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 2,36 ltr/dtk.

Bab V I I | 45
Tabel 7. 12 Kebutuhan Air Non Domestik Zona Pelayanan I
Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Non Domestik
15% Dari Kebutuhan Ltr/dtk 0,94 1,28 1,59 1,95 2,36
Domestik
Sumber : Hasil Analisis, 2021
2. Kebutuhan air non domestik zona Pelayanan II
Kebutuhan pelayanan zona II meliputi wilayah Kecamatan Kao Teluk.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air non
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona II pada tahun 2026 adalah 1,97
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 7,15 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 17,01
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 39,98 ltr/dtk.

Tabel 7. 13 Kebutuhan Air Non Domestik Zona Pelayanan II


Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Non Domestik
15% Dari Kebutuhan Ltr/dtk 0,48 1,97 7,15 17,01 39,98
Domestik
Sumber : Hasil Analisis, 2021
3. Kebutuhan air non domestik zona Pelayanan III
Kebutuhan pelayanan zona III meliputi wilayah Kecamatan Kao Barat.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air non
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona III pada tahun 2026 adalah 1,21
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 1,46 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 1,72
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 2,00 ltr/dtk.
Tabel 7. 14 Kebutuhan Air Non Domestik Zona Pelayanan III
Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Non Domestik
15% Dari Kebutuhan Ltr/dtk 0,95 1,21 1,46 1,72 2,00
Domestik
Sumber : Hasil Analisis, 2021
4. Kebutuhan air non domestik zona Pelayanan IV
Kebutuhan pelayanan zona IV meliputi wilayah Kecamatan Loloda Utara.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air non
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona IV pada tahun 2026 adalah 1,57

Bab V I I | 46
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 2,08 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 2,72
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 3,53 ltr/dtk.

Tabel 7. 15 Kebutuhan Air Non Domestik Zona Pelayanan IV


Pelayanan Air Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Bersih
Kebutuhan Non Domestik
15% Dari Kebutuhan Ltr/dtk 1,01 1,57 2,08 2,72 3,52
Domestik
Sumber : Hasil Analisis, 2021
5. Kebutuhan air non domestik zona Pelayanan V
Kebutuhan pelayanan zona V meliputi wilayah Kecamatan Loloda Kepulauan.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh kebutuhan air non
domestik untuk wilayah Pelayanan Zona V pada tahun 2026 adalah 1,42
ltr/dtk, pada tahun 2031 adalah 2,18 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 3,28
ltr/dtk dan pada tahun 2041 adalah 4,89 ltr/dtk.

Tabel 7. 16 Kebutuhan Air Non Domestik Zona Pelayanan V


Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kebutuhan Non Domestik
15% Dari Kebutuhan Ltr/dtk 0,97 1,42 2,18 3,28 4,89
Domestik
Sumber : Hasil Analisis, 2021

7.5.4 Kehilangan Air


1. Kehilangan air untuk zona Pelayanan I
Wilayah zona pelayanan I di Kecamatan Tobelo Utara. Berdasarkan hasil
analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh tingkat kehilangan air untuk wilayah
Pelayanan Zona I pada tahun 2026 adalah 1,96 ltr/dtk, pada tahun 2031
adalah 2,44 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 3,99 ltr/dtk dan pada tahun 2041
adalah 3,61 ltr/dtk.

Bab V I I | 47
Tabel 7. 17 Kehilangan Air Pada Zona Pelayanan I
Pelayanan Air Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Bersih
Kehilangan Air
Jumlah Kehilangan Ltr/dtk 1,44 1,96 2,44 2,99 3,61
Air
Sumber : Hasil Analisis, 2021

2. Kehilangan air untuk zona Pelayanan II


Wilayah zona pelayanan II di Kecamatan Kao Teluk. Berdasarkan hasil analisis
proyeksi kebutuhan air, diperoleh tingkat kehilangan air untuk wilayah
Pelayanan Zona II pada tahun 2026 adalah 3,02 ltr/dtk, pada tahun 2031
adalah 10,91 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 26,09 ltr/dtk dan pada tahun
2041 adalah 61,30 ltr/dtk.

Tabel 7. 18 Kehilangan Air Pada Zona Pelayanan II


Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kehilangan Air
Jumlah Kehilangan Air Ltr/dtk 0,74 3,02 10,97 26,09 61,30
Sumber : Hasil Analisis, 2021
3. Kehilangan air untuk zona Pelayanan III
Wilayah zona pelayanan III di Kecamatan Kao Barat. Berdasarkan hasil
analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh tingkat kehilangan air untuk wilayah
Pelayanan Zona III pada tahun 2026 adalah 1,86 ltr/dtk, pada tahun 2031
adalah 2,23 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 2,63 ltr/dtk dan pada tahun 2041
adalah 3,07 ltr/dtk.
Tabel 7. 19 Kehilangan Air Pada Zona Pelayanan III
Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kehilangan Air
Jumlah Kehilangan Air Ltr/dtk 1,46 1,86 2,23 2,63 3,07
Sumber : Hasil Analisis, 2021
4. Kehilangan air untuk zona Pelayanan IV
Wilayah zona pelayanan IV di Kecamatan Loloda Utara. Berdasarkan hasil
analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh tingkat kehilangan air untuk wilayah
Pelayanan Zona IV pada tahun 2026 adalah 2,40 ltr/dtk, pada tahun 2031

Bab V I I | 48
adalah 3,19 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 4,18 ltr/dtk dan pada tahun 2041
adalah 5,40 ltr/dtk.

Tabel 7. 20 Kehilangan Air Pada Zona Pelayanan IV


Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kehilangan Air
Jumlah Kehilangan Air Ltr/dtk 1,54 2,40 3,19 4,18 5,40
Sumber : Hasil Analisis, 2021
5. Kehilangan air untuk zona Pelayanan V
Wilayah zona pelayanan V di Kecamatan Loloda Kepulauan. Berdasarkan hasil
analisis proyeksi kebutuhan air, diperoleh tingkat kehilangan air untuk wilayah
Pelayanan Zona V pada tahun 2026 adalah 2,18 ltr/dtk, pada tahun 2031
adalah 3,34 ltr/dtk, pada tahun 2036 adalah 5,03 ltr/dtk dan pada tahun 2041
adalah 7,49 ltr/dtk.
Tabel 7. 21 Kehilangan Air Pada Zona Pelayanan V
Pelayanan Air Bersih Satuan 2020 2026 2031 2036 2041
Kehilangan Air
Jumlah Kehilangan Air Ltr/dtk 1,49 2,18 3,34 5,03 7,49
Sumber : Hasil Analisis, 2021

7.6 Alternatif Rencana Pengembangan

7.6.1 Sistem Zona Pelayanan I


Wilayah Zona Pelayanan I mencakup Kecamatan Tobelo Utara. Sumber
air baku di zona ini berasal dari Sistem SPAM PDAM Kabupaten Halmahera
Utara yaitu Pusat Operasi II Tobelo, Unit Pelayanan Ruko dan Unit Pelayanan
Popilo. Sumber Air Baku pada zona ini baik PO II, Unit Pelayanan Popilo
maupun Unit Pelayanan Ruko berasal dari pemboran air tanah dalam.
Alternatif rencana pengembangan untuk zona pelayanan I pada tahapan
sebagai berikut :
Tahap I :
 Optimalisasi dan Pengembangan kapasitas intake
 Pembangunan Intake pada daerah yang belum terlayani SPAM
 Optimalisasi jaringan transmisi

Bab V I I | 49
 Pembangunan IPA untuk pengolahan air
 Optimalisasi dan pengembangan jaringan distribusi
 Pembangunan reservoir
 Pembangunan jaringan pipa distribusi
 Penambahan Sambungan rumah
Tahap II :
 Optimalisasi Intake dan Jaringan Transmisi
 Optimalisasi dan Pengembangan IPA
 Optimalisasi dan pengembangan jaringan distribusi
 Penambahan sambungan rumah.
Tahap III
 Optimalisasi dan pengembangan jaringan distribusi
 Penambahan sambungan rumah.

7.6.2 Sistem Zona Pelayanan II


Wilayah Zona Pelayanan II mencakup Kecamatan Kao Teluk. Sumber air
baku di zona ini berasal dari Sistem SPAM PDAM Kabupaten Halmahera Utara
yaitu Unit Pelayanan Kuntum Mekar dan Unit Pelayanan Tabanoma/Gamsungi.
Air Baku kedua unit pelayanan ini berasal dari pemboran air tanah dalam. Di
zona ini terdapat mata air dan Ake Dum Dum (Sungai Dum Dum) yang bisa
merupakan alternatif pengembangan sumber air baku zona II.
Tahap I :
 Optimalisasi dan Pengembangan Intake
 Pembangunan intake
 Pembangunan IPA
 Pembangunan Reservoir
 Peningkatan jaringan distribusi
 Penambahan sambungan rumah
Tahap II :
 Optimalisasi Jaringan Transmisi

Bab V I I | 50
 Optimalisasi IPA
 Optimalisasi dan Pengembangan Jaringan distribusi
 Pembangunan Jaringan Distribusi
 Penambahan sambungan rumah.
Tahap III
 Penambahan sambungan rumah

7.6.3 Sistem Zona Pelayanan III


Wilayah Zona Pelayanan III mencakup Kecamatan Kao Barat. Sumber air
baku di zona ini berasal dari Sistem SPAM Pedesaan/Mandiri Desa Tolabit dan
SPAM Program Pamsimas Kabupaten Halmahera Utara. Sumber air SPAM Desa
Tolabit berasal dari mata air Sungai Tigiuk, sedangkan sumber air untuk
program Pamsimas berasal dari pemboran air tanah dalam.
Tahap I :
 Optimaslisasi dan Pengembangan kapasitas intake
 Optimalisasi pipa transmisi
 Pembangunan Intake
 Pembangunan IPA
 Pembangunan reservoir
 Optimalisasi Pipa distribusi
 Pembangunan jaringan pipa unit distribusi
 Penambahan sambungan rumah
Tahap II :
 Optimalisasi jaringan transmisi
 Optimalisasi IPA
 Pembangunan jaringan pipa unit distribusi
 Penambahan sambungan rumah.
Tahap III
 Optimalisasi Intake dan jaringan transmisi
 Optimalisasi IPA

Bab V I I | 51
 Penambahan sambungan rumah

7.6.4 Sistem Zona Pelayanan IV


Wilayah Zona Pelayanan IV mencakup Kecamatan Loloda Utara. Akses air
minum masyarakat di zona ini berasal dari Sistem SPAM Pedesaan/Mandiri dan
Program Pamsimas Kabupaten Halmahera Utara. Sumber air baku berasal dari
mata air dan sungai yang banyak terdapat di zona ini.
Tahap I :
 Optimalisasi dan Pengembangan kapasitas intake
 Optimalisasi pipa transmisi
 Pembangunan intake
 Pembangunan IPA
 Optimalisasi reservoir
 Optimalisasi jaringan distribusi
 Pembangunan jaringan pipa distribusi
 Penambahan sambungan rumah
Tahap II :
 Optimalisasi jaringan pipa transmisi
 Optimalisasi IPA
 Pembangunan jaringan pipa distribusi
 Penambahan sambungan rumah.
Tahap III
 Penambahan sambungan rumah

7.6.5 Sistem Zona Pelayanan V


Wilayah Zona Pelayanan V mencakup Kecamatan Loloda Kepulauan.
Akses air minum masyarakat di zona ini berasal dari Sistem SPAM
Pedesaan/Mandiri Desa Salube dan SPAM Program Pamsimas Kabupaten
Halmahera Utara. Sumber air baku berasal dari mata air dan sungai serta
pemboran air tanah dalam.

Bab V I I | 52
Tahap I :
 Optimalisasi dan Pengembangan kapasitas intake
 Optimalisasi jaringan pipa transmisi
 Pembengunan intake
 Pembangunan IPA
 Optimalisasi reservoir
 Pembangunan reservoir
 Optimalisasi jaringan pipa distribusi
 Pembangunan jaringan pipa distribusi
 Penambahan sambungan rumah
Tahap II :
 Optimalisasi dan pengembangan jaringan transmisi
 Optimalisasi IPA
 Pembangunan jaringan pipa distribusi
 Penambahan sambungan rumah.
Tahap III
 Optimalisasi intake dan jaringan transmisi
 Optimalisasi IPA
 Penambahan sambungan rumah

7.7 Penurunan Tingkat Kebocoran


Kebocoran pipa transmisi maupun distibusi serta kesalahan administrasi
merupakan permasalahan yang selalu di jumpai dalam sistem SPAM. Sehingga
dampaknya menyebabkan terjadinya Kehilangan air, baik teknis maupun non
teknis, dan sangat berpengaruh pada kinerja sistem SPAM secara keseluruhan
karena menyangkut pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian tingkat
kehilangan air yang masih bisa ditoleransi menurut Kementerian PUPR adalah
maksimum 20%, dengan distribusi sebagai berikut:

Bab V I I | 53
Tabel 7.22 Batas Toleransi Kehilangan Air.

7.7.1 Penurunan Kehilangan Air Teknis


Kehilangan air teknis atau kehilangan air fisik adalah kebocoran nyata
berupa keluarnya air dari jaringan pipa atau terjadi kebocoran pada jaringan pipa
dan kebocoran ataupun luapan air pada reservor. Kebocoran dan kehilangan air
dapat terjadi pada proses produksi maupun distrbusi. Pada proses produksi,
kehilangan umumnya disebabkan oleh adanya proses filterisasi atau pencucian
media filter, penggunaan bahan kimia untuk menghilangkan kekeruhan,
pengurasan sedimentasi pada bak penampungan, dan kerusakan pada pipa
transimisi dari bangunan intake ke IPA. Pada proses distribusi, kehilangan
disebabkan oleh kondisi pipa yang sudah tua, atau rusak karena tidak mampu
menahan beban dari tanah jalur pipa yang berbatu dan keras, kerusakan meter
air pelanggan, dan luapan pada tangki reservoir.
Beberapa langkah penanganan atau strategi dapat dilakukan untuk mengatasi
kebocoran air teknis antara lain :

Bab V I I | 54
 Langkah pertama adalah penanganan kebocoran yang tampak. Penanganan
ini bersifat situasional, dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun.
Apabila terdapat laporan mengenai kebocoran pipa yang tampak,
Penyelenggara SPAM dapat langsung turun lapangan untuk melakukan
perbaikan, atau penggantian pipa yang rusak.
 Langkah kedua adalah menemukan lokasi dan menghitung kebocoran melalui
alat bantu dengar kebocoran, seperti Leak Correlator, atau disebut juga
dengan Metode Leak Correlation. Metode ini digunakan sebagai pendekatan
dalam pencarian kebocoran dengan tujuan untuk mendapatkan korelasi
antara indikator-indikator kebocoran yang ada pada suatu jalur pipa sehingga
posisi kebocoran dapat diperkirakan. Kegiatan ini dapat dilakukan satu kali
dalam setahun.
 Langkah ketiga adalah mendeteksi dan menghitung kebocoran melalui
penurunan aliran dan tekanan secara sistematik dengan pendekatan District
Meter Area (DMA). Kegiatan ini dapat dilakukan setiap 5 tahun. Alat yang
dibutuhkan adalah Water Meter Induk, Gate valve/PRV, Ultrasonic Flow Meter
dan Logger, Leak Correlator, dan Pressure Logger.
Sedangkan dalam rangka pencegahan kehilangan air dapat
direkomendasikan program sebagai berikut:
 Pelaksanaan SOP pemeliharaan jaringan pipa.
 Peningkatan kapasitas SDM dengan melakukan pelatihan mengenai teknologi
pipa, standar, dan pengawasan.
 Pembuatan jaringan perpipaan berbasis sistem informasi geografis, termasuk
informasi mengenai dimensi, jenis, tahun pemasangan, dan aksesoris yang
terpasang.

7.7.2 Penurunan Kehilangan Air Non Teknis


Kehilangan air non teknis atau kehilangan air komersial adalah kebocoran
tidak nyata yang menyebabkan air tidak terukur dengan tepat sehingga tidak
menjadi pendapatan Pengelola SPAM. Kehilangan air non teknis dapat diketahui

Bab V I I | 55
melalui perhitungan jumlah air yang didistribusikan kepada pelanggan. Berikut
adalah rekomendasi kegiatan/ program untuk menangani kehilangan air non
teknis berdasarkan faktor-faktor penyebabnya:

Konsumsi ilegal dan sambungan liar


Konsumsi ilegal sering dilakukan dengan cara merusak water meter
pelanggan sehingga membuat water meter tidak berfungsi atau tidak akurat.
Pelacakan konsumsi ilegal dapat dilakukan dengan survei meter air 0 m3 dan
survei meter di bawah pemakaian 10 m3. Penanganan sambungan liar dapat
dilakukan dengan melakukan pemeriksaan, khususnya pada rumah bekas
pelanggan yang tutup, baik sementara maupun permanen. Begitu pun pada
pelanggan dengan pemakaian yang tidak wajar, serta pelanggan dengan nol
pemakaian.

Meter induk dan meter pelanggan


Permasalahan yang muncul adalah tidak adanya meter induk, masalah
akurasi pada meter air pelanggan, dan kesalahan bacaan meter air pelanggan.
Penanganan dapat dilakukan dengan cara :
- Pengadaan alat meter induk yang akurat.
- Penggantian meter pelanggan yang mengalami kerusakan
- Pelatihan pembacaan dan pencatatan meter oleh petugas
- Melakukan evaluasi terhadap petugas pencatat meter.
- Menera ulang meter air setiap 3 tahun
Kesalahan administratif
Kesalahan administratif, meliputi:
- Kesalahan administrasi pembaca meter
- Kesalahan pembuatan rekening
- Kesalahan database pelanggan
- Kesalahan pengumpulan dan transfer data

Bab V I I | 56
Penanganan dapat dilakukan melalui manajemen administrasi yang
terstandar. Sumber daya di bidang data dan administrasi perlu ditingkatkan.
Adapun sebagai langkah pencegahan pada masa akan datang, dapat dilakukan
kegiatan atau program sebagai berikut:
 Sosialisasi mengenai tindakan pencurian air. Sosialisasi ini dapat bekerja
sama dengan tokoh agama atau tokoh masyarakat agar dapat dipahami oleh
warga dan pelanggan. Kegiatan dapat dilakukan lewat berbagai sarana atau
media-media kreatif.
 Kerja sama dengan aparat penegak hukum dalam rangka menangani
pencurian air.
 Pengawasan secara berkala pada jaringan pipa dan meteran air pelanggan.
 Pembuatan software aplikasi utamanya SPAM yang dikelola oleh PDAM yang
dapat diunduh oleh pelanggan di smart phone. Aplikasi ini sangat bermanfaat
untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada PDAM, dan sebagai
media PDAM untuk membagikan informasi-informasi penting kepada
pelanggan. Selain itu, data yang terhimpun akan lebih rapi dan akurat.

7.8 Potensi Sumber Air Baku


Rekomendasi sumber air baku yang digunakan di tiap zonasi adalah
sebagai berikut :

Tabel 7. 22 Rekomendasi Sumber Air Baku.


Zona Sumber Air Rata – Rata Debit Debit Minimun
(ltr/dtk) (ltr/dtk)
Zona Pelayanan I Sumur Dalam 30 - 50 3
(Tobelo Utara) mumulati
Zona Pelayanan II Sumur Dalam desa 4,5 3
(Kao Teluk) Gamsungi
Sumur Dalam 6 3
Desa kuntum
Mekar

Zona Pelayanan III Mata Air Kali 20 5

Bab V I I | 57
(Kao Barat) Tigiuk
Sumur Dalam 5 3
Zona Pelayanan IV Mata Air Pedesaan 15 5
(Loloda Utara) Sungai 30 – 50 5
Zona Pelayanan V Mata Air S. Lajuku 15 5
(Loloda Mata Air Ngamene 5 3
Kepulauan) Mata Air Dadayon 1 1
Sungai Lajuku 50 30

7.9 Keterpaduan Sarana Dan Prasarana Sanitasi

Sampai saat ini belum ada unit SPAM di kabupaten Halmahera Utara
yang menggunakan IPA. Hampie semua sistem spam dari sumber air baku
dialirkan ke reservoir dan didistribusikan langsung ke masyarakat. Dan sebagian
pula dari sumber air baku langsung di distribusikan ke masyarakat tanpa melalui
unit produksi (IPA). Namun alternatif rencana pengembangan akan ada
pembangunan IPA untuk unit SPAM yang membutuhkan.

Pengolahan air minum di IPA akan menghasilkan buangan (limbah),


seperti lumpur dan bahan kimia yang harus dikelola agar tidak merusak
lingkungan di sekitarnya. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah:

 Pengentalan secara gravitasi. Proses pengentalan bertujuan untuk


meningkatkan kekentalan atau kandungan padatan dalam lumpur dengan
cara mengeluarkan air. Pengentalan secara gravitasi memanfaatkan gaya
gravitasi untuk kemudian melalui proses pengasaman, pemisahan
konsentrat, dan pencampuran kapur lalu dikeringkan ke dalam mesin
pengering. Limbah yang dihasilkan akan berbentuk padat dan tidak
berbahaya.
 Drying Bed. Metode ini memanfaatkan penguapan sinar matahari untuk
mengeringkan lumpur.

Bab V I I | 58
7.9.1 Potensi Pencemaran Air Baku

 Sumber Air Permukaan

Potensi pencemaran air baku pada sumber air permukaan seperti mata
air, sungai dan danau cukup besar. Pencemaran dapat terjadi dari bagian hulu
sampai ke hilir oleh pengaruh pengolahan pertanian dan perkebunan terutama
yang menggunakan zat kimia pestisida. Selain itu pencemaran dapat pula
disebabkan oleh aktifitas pertambangan yang berada di sekitar sumber air.
 Sumber Air Tanah

Potensi pencemaran air baku pada sumber air tanah dalam atau sumur
dalam dapat dipengaruhi oleh air tanah yang di pengaruhi oleh intrusi air laut
ataupun pengaruh batuan reservoir di area pemboran air tanah tersebut.

7.9.2 Rekomendasi Pengamanan Sumber Air Baku

Pengamanan sumber air baku sangat penting dilakukan oleh pemerintah


daerah mengingat kebutuhan air adalah kebutuhan utama setiap penduduk.
Segala sarana dan prasarana air minum yang selama ini dibangun akan
menjadi sia-sia apabila sumber air baku mengalami masalah. Oleh karena itu,
berikut langkah yang dapat dilakukan pemerintah Kabupaten dalam rangka
pengamanan sumber air baku:

 Meningkatkan koordinasi antarlembaga seperti PDAM, Dinas Kehutanan


dan Lingkungan Hidup, Diinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas
Permukiman, Dinas Perindustrian, dan lainnya untuk bersatu dalam
komitmen pengamanan sumber air baku.
 Melakukan pengaturan secara ketat terhadap peningkatan aktivitas industri
di wilayah Boalemo agar limbah yang dihasilkan telah melalui pengolahan
sesuai standar nasional yang berlaku.

Bab V I I | 59
 Melakukan pengendalian terhadap alih fungsi lahan yang berlangsung
secara masif dari tanaman lindung ke tanaman produktif, seperti jagung
dan sawit.
 Penataan sistem sanitasi, dimulai dari daerah perkotaan dan daerah padat
penduduk agar tidak menimbulkan pencemaran air tanah.

7.10 Perkiraan Kebutuhan Biaya

Rekapitulasi kebutuhan biaya dan rincian investasi pengembangan SPAM


Kabupaten Halmahera Utara dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 7. 23 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Kabupaten Halmahera Utara.

No Uraian Tahap I Tahap II Tahap III Jumlah


1 Unit Air Baku 5.077.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00 10.077.000,00
2 Unit Produksi 8.500.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00 13.500.000,00
3 Unit Distribusi 11.140.000,00 10.000.000,00 500.000,00 21.640.000,00
4 Unit Pelayanan 7.542.000,00 10.147.500,00 59.488.500,00 77.178.000,00
5 Non Fisik 6.800.000,00 6.800.000,00
Total 39.059.000,00 25.147.500,00 64.988.500,00 129.195.000,00
PPN 10% 12.919.500,00
Total 142.114.500,00

Bab V I I | 60
Tabel 7. 24 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan I Kecamatan Tobelo
Utara program Tahap I Jangka Pendek Kabupaten Halmahera Utara.

Harga Satuan
No Uraian Satuan Volume Jumlah (Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimaslisasi Intake PO II Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Pembangunan Intake (Desa tolonuo dan Tolonuo Selatan) Paket 1,00 245.000,00 245.000,00
3 Optimalisasi Jaringan Transmisi Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 345.000,00
II Unit Produksi
1 Pembangunan IPA Kap 10 lt/dt unit 1,00 2.500.000,00 2.500.000,00
Sub total 2.500.000,00
III
Unit Distribusi
1 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Ruko Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Popilo Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3 Reservoir (Desa Tolonuo dan tolonuo Selatan) Paket 1,00 245.000,00 245.000,00
4 Pembangunan jaringan Pipa Distribusi (Ds.Luari) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Pembangunan jaringan Pipa Distribusi (Ds.Tolonuo dan
5
Tolonuo Selatan) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 445.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 609,00 1.500,00 913.500,00
Sub total 913.500,00
Jumlah 4.203.500,00
PPN 10% 420.350,00
Grand Total 4.623.850,00

Tabel 7. 25 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan I Kecamatan Tobelo Utara
program Tahap II Jangka Menengah Kabupaten Halmahera Utara.
Harga Satuan
No Uraian Satuan Volume Jumlah (Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 -
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Ruko Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Popilo Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Tolonuo dan Tolonuo
3
Selatan) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Luari) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 200.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 562,00 1.500,00 843.000,00
Sub total 843.000,00
Jumlah 1.043.000,00
PPN 10% 104.300,00
Grand Total 1.147.300,00

Bab V I I | 61
Tabel 7. 26 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan I Kecamatan Tobelo
Utara program Tahap III Jangka Panjang Kabupaten Halmahera Utara.
Harga Satuan
No Uraian Satuan Volume Jumlah (Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 -
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Ruko Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Popilo Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Tolonuo dan Tolonuo
3
Selatan) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds.Luari) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 200.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah (Ds Gorua Selatan) SR 1.379,00 1.500,00 2.068.500,00
Sub total 2.068.500,00
Jumlah 3.268.500,00
PPN 10% 326.850,00
Grand Total 3.595.350,00

Tabel 7. 27 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan II Kecamatan Kao


Teluk program Tahap I Jangka Pendek Kabupaten Halmahera Utara.
Harga Satuan Jumlah
No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 optimalisasi Intake Unit Kuntum mekar paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Pemasangan PLN Daya 10.600 VA Unit Kuntum Mekar paket 1,00 42.000,00 42.000,00
3 Pembangunan Intake (Ds Makaeling) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
4 Pembangunan Intake (Ds Pasir Putih) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
5 Pembangunan Intake (Ds Bobaneigo) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
6 Pembangunan Intake (Ds Tetewang) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
7 Pembangunan Intake(Ds Akelamo Kao) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
Sub total 1.317.000,00
II Unit Produksi
1 Pembangunan IPA Kap 10 lt/dt unit 1,00 2.500.000,00 2.500.000,00
Sub total 2.500.000,00
III Unit Distribusi
1 Reservoir (Desa Kuntum Mekar) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
2 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Gamsungi) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Dum Dumi) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Tiowor ) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
5 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Tabanoma) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
6 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Kuntum Mekar ) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
7 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Barumadehe) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
8 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Makaeling) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
9 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Akelamo Baru) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 100.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah (Ds Barumadehe) SR 2.147,00 1.500,00 3.220.500,00
Sub total 3.220.500,00
Jumlah 7.137.500,00
PPN 10% 713.750,00
Grand Total 7.851.250,00

Bab V I I | 62
Tabel 7. 28 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan II Kecamatan Kao Teluk
program Tahap II Jangka Menengah Kabupaten Halmahera Utara.
Harga Satuan Jumlah
No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Kuntum mekar Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Tabanoma Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Pasir Putih) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Bobaneigo) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
5 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Tetewang) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
6 Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Akelamo Kao) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 300.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 4.025,00 1.500,00 6.037.500,00
Sub total 6.037.500,00
Jumlah 6.337.500,00
PPN 10% 633.750,00
Grand Total 6.971.250,00

Tabel 7. 29 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan II Kecamatan Kao Teluk
program Tahap III Jangka Panjang Kabupaten Halmahera Utara.
Harga Satuan Jumlah
No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Kuntum mekar Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Optimalisasi Jaringan Distribusi Unit Tabanoma Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Pasir Putih) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Bobaneigo) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
5 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Tetewang) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
6 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Akelamo Kao) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 300.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 31.517,00 1.500,00 47.275.500,00
Sub total 47.275.500,00
Jumlah 48.575.500,00
PPN 10% 4.857.550,00
Grand Total 53.433.050,00

Bab V I I | 63
Tabel 7. 30 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan III Kecamatan Kao
Barat program Tahap I Jangka Pendek Kabupaten Halmahera Utara.

Harga Satuan Jumlah


No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Intake (Ds Tolabit) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Optimalisasi Pipa Transmisi (Ds Tolabit) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3 Pembangunan Intake (Ds Ngoali) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
4 Pembangunan Intake (Ds Tuguis) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
5 Pembangunan Intake (Ds Kai) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
6 Pembangunan Intake (Ds Pitago) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
7 Pembangunan Intake (Ds Takimo) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
8 Pembangunan Intake (Ds Wonosari) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
Sub total 1.570.000,00
II Unit Produksi
1 Pembangunan IPA Kapasitas 10 lt/dt unit 1,00 2.500.000,00 2.500.000,00
2 unit -
Sub total 2.500.000,00
III Unit Distribusi
1 Pembangunan Reservoir (Ds Tolabit) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Pembangunan Reservoir (Ds Makarti) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
3 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Makarti paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Toliwang paket 1,00 50.000,00 50.000,00
5 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Beringing Agung paket 1,00 50.000,00 50.000,00
6 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Margo Mulyo paket 1,00 50.000,00 50.000,00
7 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Momoda) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
8 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Gagaapok) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
9 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Sangaji Jaya) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
10 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Soa Hukum) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
11 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Lelesang) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
12 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Soamaetek) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
13 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Baelengit) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
14 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Parseba) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
15 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Toboulamo) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
16 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Torawat) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 5.495.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 380,00 1.500,00 570.000,00
Sub total 570.000,00
Jumlah 10.135.000,00
PPN 10% 1.013.500,00
Grand Total 11.148.500,00

Bab V I I | 64
Tabel 7. 31 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan III Kecamatan Kao
Barat program Tahap II Jangka Menengah.
Harga Satuan Jumlah
No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Ngoali) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Tuguis) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
3 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Kai) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
4 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Pitago) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
5 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Takimo) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
6 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Wonosari) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 3.000.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 347,00 1.500,00 520.500,00
Sub total 520.500,00
Jumlah 3.520.500,00
PPN 10% 352.050,00
Grand Total 3.872.550,00

Tabel 7. 32 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan III Kecamatan Kao
Barat program Tahap III Jangka Panjang.

Harga Satuan Jumlah


No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1
Sub total -
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 785,00 1.500,00 1.177.500,00
Sub total 1.177.500,00
Jumlah 1.177.500,00
PPN 10% 117.750,00
Grand Total 1.295.250,00

Bab V I I | 65
Tabel 7. 33 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan IV Kecamatan
Loloda utara program Tahap I Jangka pendek.

Harga Satuan Jumlah


No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Intake (Ds Teru Teru) paket 1,00 100.000,00 100.000,00
2 Optimalisasi Intake (Ds Kailupa) paket 1,00 100.000,00 100.000,00
3 Optimalisasi Pipa Transmisi (Ds Teru Teru) paket 1,00 100.000,00 100.000,00
4 Optimalisasi Pipa Transmisi (Ds Kailupa) paket 1,00 100.000,00 100.000,00
5 Pembangunan Intake (Ds Apulea) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
6 Pembangunan Intake (Ds Asimiro) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
7 Pembangunan Intake (Ds Doitia) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
8 Pembangunan Intake (Ds Worimoi) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
9 Pembangunan Intake (Ds Ngajam) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
10 Pembangunan Intake (Ds Galao) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
11 Pembangunan Intake (Ds Tate) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
12 Pembangunan Intake (Ds Supu) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
13 Pembangunan Intake (Ds Podol) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
Sub total 100.000,00
II Unit Produksi
1 Pembangunan IPA Kapasitas 10 lt/dtk paket 1,00 2.500.000,00 2.500.000,00
2 paket -
Sub total 2.500.000,00
III Unit Distribusi
1 Optimalisasi Reservoir (Ds Teru Teru) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Teru Teru) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3 Optimalisasi Jaringan Distribusi (Ds Kailupa) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Momojiu) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
5 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Dorume) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
6 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Gisik) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
7 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Kapa Kapa) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
8 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Pacao) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
9 Pembangunan Unit Distribusi (Ds posi Posi) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
10 Pembangunan Unit Distribusi (Ds Igo) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 1.500.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 804,00 1.500,00 1.206.000,00
Sub total 1.206.000,00
Jumlah 5.306.000,00
PPN 10% 530.600,00
Grand Total 5.836.600,00

Bab V I I | 66
Tabel 7. 34 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan IV Kecamatan Loloda
utara program Tahap II Jangka Menengah.

Harga Satuan Jumlah


No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 -
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 -
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Apulea) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Asimiro) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Doitia) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Worimoi) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Ngajam) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Galao) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Tate) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Supu) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Pembangunan Jaringan Distribusi (Ds Podol) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 4.500.000,00
IV Unit Pelayanan
Sambungan Rumah SR 743,00 1.500,00 1.114.500,00
Sub total 1.114.500,00
Jumlah 6.614.500,00
PPN 10% 661.450,00
Grand Total 7.275.950,00
Tabel 7. 35 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan IV Kecamatan Loloda
utara program Tahap III Jangka Panjang.
Harga Satuan Jumlah
No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 -
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 -
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 -
2 -
Sub total -
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 2.074,00 1.500,00 3.111.000,00
Sub total 3.111.000,00
Jumlah 4.111.000,00
PPN 10% 411.100,00
Grand Total 4.522.100,00

Bab V I I | 67
Tabel 7. 36 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan V Kecamatan Loloda
Kepulauan program Tahap I Jangka Pendek.
Harga Satuan Jumlah
No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
Optimalisasi Intake Mata Air Sungai Lajuku (Air Terjun) Ds
1 paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Salube
2 Optimalisasi Intake Mata Air ngamene Ds Salube paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Optimalisasi Pipa Transmisi Mata Air Sungai Lajuku Ds
3 paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Salube
4 Pembangunan Intake (Ds tobo Tobo) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
5 Pembangunan Intake (Ds Fitako) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
6 Pembangunan Intake (Ds Jikolamo) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
7 Pembangunan Intake (Ds Tua Kara) paket 1,00 245.000,00 245.000,00
Sub total 1.745.000,00
II Unit Produksi
1 Pembangunan IPA kap 10 ltr/dtk paket 1,00 2.500.000,00 2.500.000,00
2
Sub total 2.500.000,00
III Unit Distribusi
1 Optimalisasi Reservoir (Ds Salube) paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Pembangunan Reservoir (Ds dama) paket 1,00 1.500.000,00 1.500.000,00
1 Optimalisasi Pipa Distribusi ke Ds Dema paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Dedeta) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
3 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Dagasuli) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
4 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Dowonggila) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
5 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Cera) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 3.600.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 647,00 1.500,00 970.500,00
Sambungan Rumah 970.500,00
Jumlah 8.815.500,00
PPN 10% 881.550,00
Grand Total 9.697.050,00

Bab V I I | 68
Tabel 7. 37 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan V Kecamatan Loloda
Kepulauan program Tahap II Jangka Menengah.

Harga Satuan Jumlah


No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
1 Optimalisasi Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Tobo Tobo) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
2 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Fitako) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
4 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Jikolamo) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
5 Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi (Ds Tua Kara) paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 2.000.000,00
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah SR 1.088,00 1.500,00 1.632.000,00
Sub total 1.632.000,00
Jumlah 4.632.000,00
PPN 10% 463.200,00
Grand Total 5.095.200,00

Tabel 7. 38 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Zona Pelayanan V Kecamatan


Loloda Kepulauan program Tahap III Jangka Panjang.

Harga Satuan Jumlah


No Uraian Satuan Volume
(Rp. 000,-) (Rp. 000,-)
I Unit Air Baku
Optimalisasi Intake Dan Jaringan Transmisi Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
II Unit Produksi
1 Optimalisasi IPA Paket 1,00 500.000,00 500.000,00
Sub total 500.000,00
III Unit Distribusi
1 -
Sub total -
IV Unit Pelayanan
1 Sambungan Rumah (Ds Salube) SR 3.904,00 1.500,00 5.856.000,00
Sub total 5.856.000,00
Jumlah 6.856.000,00
PPN 10% 685.600,00
Grand Total 7.541.600,00

Bab V I I | 69
Tabel 7. 39 Rekapitulasi Kebutuhan Biaya SPAM Non Fisik Kabupaten Halmahera Utara.

Harga Satuan
No Uraian Satuan Volume Jumlah (Rp. 000,-)
(Rp. 000,-)
I STUDI
1 Penyusunan Studi kelayakan dan DED Paket 1,00 800.000,00 800.000,00
2 Identifikasi Air Baku Metode Geolistrik Paket 1,00 300.000,00 300.000,00
3 DED Pengembangan Jaringan Paket 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
4 Studi golongan, Kemauan dan Kemampuan Pelanggan (RDS) Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
5 Penyusunan Peningkatan Billing System Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
6 RISPAM Paket 1,00 700.000,00 700.000,00
7 DED Air Baku, IPA dan Pipa Transmisi Paket 1,00 800.000,00 800.000,00
8 Penyusunan Kebijakan Strategi Daerah (JAKSTRADA SPAM) Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
9 Penyusunan Studi Lingkungan (AMDAL) Paket 1,00 1.000.000,00 1.000.000,00
10 penyusunan Business Plan Paket 1,00 200.000,00 200.000,00
11 Penyusunan Tariff FCR Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
12 Penyusunan proposal Penyesuaian Golongan Pelanggan dan Tarif Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
13 Peningkatan Manajemen dan Organisasi Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
14 Peningkatan manajemen PDAM Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
15 Program Penurunan Kehilangan Air Paket 1,00 200.000,00 200.000,00
16 Penyusunan RPAM Paket 1,00 200.000,00 200.000,00
Sub total 5.900.000,00
II PELATIHAN, CAPACITY BUILDING, ON THE JOB TRAINAING
A Bidang Keuangan Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
1. Pelatihan Penyusunan laporan Keuangan Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
B Bidang Teknik Operasi Paket 1,00 100.000,00 100.000,00
1. Pelatihan Pengoperasian pompa & Genset Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2. Pelatihan dan pendampingan Penerapan Energi Saving Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3. Pelatihan Petugas pembacaan dan Penerapan Meter Air pelanggan Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4. Pelatihan dan Pendampingan dalam pelaksanaan JAR Tes dan QC Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
5. Pendidikan dan Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan Jaringan
Serta Sarana dan Prasarana SPAM Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
6. Pelatihan pembuatan Sistem Hidrolisis Air Minum dan pembuatan
Gambar Sistem Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
7. Pelatihan Audit Teknis unit Produksi Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
8. Pelatihan Operator pengolahan (IPA) Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 650.000,00
III OPTIMALISASI PENDAPATAN
1 Program Penggantian Meter Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
2 Pendampingan penyusunan kriteria program reklasifikasi pelanggan Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
3 Melakukan Survey Pelanggan Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
4 Penertiban Sambungan Liar Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
5 Restrukturisasi struktur organisasi PDAM dan Rasionalisasi Pegawai Paket 1,00 50.000,00 50.000,00
Sub total 250.000,00
Jumlah 6.800.000,00
PPN 10% 680.000,00
Grand Total 7.480.000,00

Bab V I I | 70

Anda mungkin juga menyukai