++
5-1
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5-2
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5-3
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5-4
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5-5
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5-6
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
1. Sistem Perkotaan
5-7
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5-8
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5-9
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 10
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 11
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 12
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 13
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
A KAWASAN LINDUNG
1. Kawasan Hutan Lindung Penatapan tapal batas hutan lindung
Melakukan Reboisasi pada lahan-lahan krisis
Kegiatan rehabilitasi, redelianiasi kawasan hutan
Menghentikan dan mengendalikan pembangunan
akses jalan yang melewati kawasan hutan lindung
2. Kawasan Resapan Air Penetapan kawasan dengan kemiringan di atas
40% sebagai kawasn lindung
Identifikasi dan klasifikasi lahan
Rehabilitasi lahan kritis dengan program yang
masif dan partisipatif
Rehabilitasi lahan kritis dengan tanaman produktif
Pelestarian daerah rawa sebagai kawasan
resapan
3. Kawasan lindung setempat Penyusunan Peraturan bupati tentang rencana
penetapan ruang sempadan sungai, sempadan
kolong/mata air dan sempadan pantai
Pengembangan jalan inspeksi pada sungai-sungai
di perkotaan
Rehabilitasi ruang sempadan sungai sebagai
ruang terbuka hijau
4. Kawasan Suaka alam dan cagar alam Penetapan batas kawasan suaka alam dan cagar
laut budaya laut
Pengendalian pemanfaatan ruang di darat yang
akan mempengaruhi kelestarian kawasan suaka
alam dan cagar alam laut
Menjadikan kawasan suaka alam dan cagar alam
laut sebagai kawasan penelitian
Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan
habitat penyu bertelur dan habitat ikan napoleon
5. Kawasan Rawasn bencana Penguatan lereng rawan lingsor di sepanjang sisi
jalan raya yang rawan longsor
Rehabilitasi dan reboisasi daerah-daerah
penyangga dan resapan air terutama di wilayah
hutan lindung
Pengendalian penebangan dan pemanfaatan
lahan di daerah penyangga dan resapan air
Investarisasi dan pengawasan ketaat daerah-
daerah rawan longsor
Penyusunan program mitigasi bencana putong
beliung dan gelombang pasang
5 - 14
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 15
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 16
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 17
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 18
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 19
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 20
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 21
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Tabel 5.5. : Arahan RTRW Kabupaten Natuna Untuk Bid. Cipta Karya
Arahan Struktur Ruang Arahan Pola Ruang
AIR MINUM KAWASAN LINDUNG
Pengembangan folder penampungan air di Penetapan Kawasan yang memberikan
Pulau Sedanau, Pulau Serasan, Pulau Subi perlindungan terhadap kawasan
dan Pulau Midai bawahannya yaitu kawasan resapan air dan
Pembangunan dan peningkatan sarana kawasan rawa
reservoir air baku Sungai Ranai Kawasan perlindungan setempat yang
Pembangunan dan peningkatan sarana meliputi : Ruang sempadan waduk dan
reservoir Sungai Ulu kawasan sekitar mata air
Pembangunan instalasi pengolahaan air Perlestarian daerah rawa sebagai kawasan
bersih kawasan perkotaan ranai resapan
Peningkatan pelayanan air bersih perpipaan Konservasi hutan pada kawasan tangkapan
di perkotaan kelarik air sekitar bendung Kelarik dan Tapau
Penetapan Kawasan dengan kemiringan di
atas 40 % sebagai kawasan lindung
AIR LIMBAH KAWASAN RAWAN BENCANA
Pembangunan sarana isntalasi pengolahan Investarisasi dan pengawasan ketaat
air limbah di Pulau Bunguran daerah-daerah rawan longsor
Pengembangan sanitasi masyarakat di Penyusunan program mitigasi bencana
pesisir dan pulau-pulau kecil puting beliung dan gelombang pasang
Pengadaan truk pengangkut air limbah Penguatan lereng rawan longsor di
Penyusunan masterplan pengelolaan air sepanjang sisi jalan raya yang rawan
limbah longsor
Pengendalian permukiman di daerah
penyanggaa resapan air, dan daerah rawan
longsor
DRAINASE KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN
Penataan bangunan sepanjang tepi sungai Penyediaan dan perbaikan PSU (Prasarana
agar kapasitas alur sungai tidak berkurang Sarana dan Utilitas)
(tidak terjadi penyempitan) Urban Renewal permukiman kumuh
Pengendalian sungai agar tidak menjadi Peningkatan pengelolaan sampah dan
tempat sampah bagi masyarakat perbaikan lingkungan permukiman
Melakukan perbaikan dan normalisasi Penyiapan Kasiba dan Lisiba
saluran-saluran drainase yang sudah ada Penyusunan RPIJM (Cipta Karya)
untuk meningkatkan kapasitas saluran Pemetaan (digitasi) kawasan perkotaan
Perbaikan dan normalisasi sungai yang
mengalir di kawasan perkotaan yang
menyebabkan genangan
PERSAMPAHAN KAWASAN PERMUKIMAN PEDESAAN
Pembangunan TPA Sebayar di Desa Pengembangan Kawasan mina pedesaan di
Sungai Ulu Kecamatan bunguran Timur Kecamatan Bunguran Utara
Penanganan TPST di Pulau Laut Pembangunan infrastruktur kawasan pusat
5 - 22
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 23
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 24
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 25
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
D. Indikasi Program
5 - 26
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Sumber
Indikasi Program Lokasi Instansi Pelaksana
Pendanaan
Pembangunan dan peningkatan sarana reservoir
Pulau Midai APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
mata air Gunung Teledu, di Pulau Midai
Pembangunan dan peningkatan sarana reservoir
Pulau Midai APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
mata air Sabang Muduk di Pulau Midai
Pembangunan dan peningkatan sarana reservoir
Sumur Limau Kecil, Sumur Air Putih 1 dan Sumur Pulau Midai APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
Air Putih 2 di Pulau Midai
Pembangunan dan peningkatan sarana reservoir
pengolahan air baku dari Sungai Air Bunga, Sungai
Sebelat Laut, Sungai Sabang Muduk, Sungai Air Pulau Midai APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
Salor, Sungai Cabang Sungai Abit, Sungai Air
Pancur di Pulau Midai
Pembangunan intalasi pengolahan air bersih
Pulau Bunguran APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
kawasan perkotaan Ranai
Peningkatan pelayanan air bersih perpipaan di
Pulau Bunguran APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
perkotaan Kelarik
Peningkatan pelayanan air minum bagi masyarakat
Seluruh Kecamatan APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
pesisir
Pembangunan sarana pelayanan air bersih di Pulau
Pulau Tiga APBD Kab Dinas PU Kab, PDAM
Tiga dan Selat Lampa
B. Sistem Jaringan Drainase
Penyusunan masteran drainase kawasan perkotaan APBD Kab Dinas PU Kab
dan melakukan pemetaan kawasan kawasan yang
memerlukan sistem drainase konvensional dan Seluruh Kecamatan
kawasan kawasan yang memerlukan sistem
resapan air
Perbaikan dan normalisasi sungai yang mengalir di APBD Prov, Dinas PU Prov, Dinas
Seluruh Kecamatan
kawasan perkotaan yang menyebabkan genangan APBD Kab PU Kab
Melakukan perbaikan dan normalisasi saluran- APBD Kab Dinas PU Kab
saluran drainase yang sudah ada untuk Seluruh Kecamatan
meningkatkan kapasitas saluran
Pengendalian sungai agar tidak menjadi tempat APBD Kab Dinas PU Kab
Seluruh Kecamatan
sampah bagi masyarakat
Penataan bangunan sepanjang tepi sungai agar APBD Kab Dinas PU Kab
kapasitas alur sungai tidak berkurang (tidak terjadi Seluruh Kecamatan
penyempitan)
Pembangunan sumur resapan di kawasan APBD Kab, Dinas PU Kab,
Seluruh Kecamatan
perkotaan masyarakat masyarakat
C. Pengelolaan Air Limbah
Penyusunan masterplan pengelolaan air limbah Seluruh Kecamatan APBD Kab Dinas PU Kab
Pembangunan sarana Intalasi pengolahan air APBD Prov, Dinas PU Prov, Dinas
Seluruh Kecamatan
limbah di Pulau Bunguran APBD Kab PU Kab,
Pengembangan sanitasi masyarakat di pesisir dan APBN, APBD Kab Kementerian PU, Dinas
Seluruh Kecamatan
pulau-pulau kecil PU Kab,
Pengadaan truk pengangkut air limbah APBN, APBD Kementerian PU , Dinas
Seluruh Kecamatan
Prov, APBD Kab PU Prov, Dinas PU Kab,
D. Pengembangan Kinerja Sistem Pengelolaan Persampahan
Penyusunan masterplan persampahan Kabupaten Bappeda Kab, Dinas PU
Seluruh Kecamatan APBD Kab
Natuna Kab, BLH Kab
Pembangunan TPA Sebayar di Desa Sungai Ulu Kementerian PU, Dinas
Pulau Bunguran APBN, APBD Kab
Kecamatan Bunguran Timur PU Kab, BLH Kab
Pembangunan TPST di Pulau Serasan Bappeda Kab, Dinas PU
Pulau Serasan APBD Kab
Kab, BLH Kab
Pembangunan TPST Pulau Sedanau Bappeda Kab, Dinas PU
Pulau Sedanau APBD Kab
Kab, BLH Kab
Pembangunan TPST Pulau Subi Bappeda Kab, Dinas PU
Pulau Subi APBD Kab
Kab, BLH Kab
Pembangunan TPST Pulau Midai Bappeda Kab, Dinas PU
Pulau Midai APBD Kab
Kab, BLH Kab
Pembangunan TPST di Pulau Tiga Bappeda Kab, Dinas PU
Pulau Tiga APBD Kab
Kab, BLH Kab
Pembangunan TPST di Pulau laut Bappeda Kab, Dinas PU
Pulau Laut APBD Kab
Kab, BLH Kab
Penanganan sampah di pedesaan melalui Bappeda Kab, Dinas PU
Seluruh Kecamatan APBD Kab
komposting Kab, BLH Kab
Peyediaan sarana pengangkutan sampah di Kementerian PU, Dinas
Seluruh Kecamatan APBN, APBD Kab
perkotaan PU Kab, BLH Kab
pengembangan energi gas metan di TPST Sedanau Kementerian PU, Dinas
Sedau dan Serasan APBN, APBD Kab
dan TPST Serasan PU Kab, BLH Kab
Sumber : RTRW Kabupaten Natuna
5 - 27
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Merupakan
Sumber Instansi
No Usulan Program Utama Lokasi KSK
Pendanaan Pelaksana
(Ya/Tidak)
APBN, APBD Kementrian PU,
Penyediaan air bersih dan
1 Ranai Ya Prov, Dinas PU Prov,
air baku
APBD Kab Dinas PU Kab
Kementrian PU,
Dinas PU Prov,
Peningkatan Pengelolaan APBN, APBD
Dinas PU Kab,
2 Sampah dan perbaikan Ranai Ya Prov,
Badan
lingkungan permukiman APBD Kab
Lingkungan
Hidup Kab
Penataan mata air
Pulau
sumber air baku di
Bunguran, Kementerian
Gugusan APBN, APBD
Pulau PU, Dinas PU
3 Pulau Bunguran, Ya Prov,
Serasan, Prov, Dinas PU
Gugusan Pulau Serasan , APBD Kab
Pulau Midai, Kab, PDAM
Gugusan Pulau Midai dan
Pulau Subi
Gugusan Pulau Subi
Pembangunan Bendung
4 Kelarik Ya APBN Kementrian PU
Kelarik untuk irigasi
Peningkatan bendung Dinas PU Kab,
5 Tapau Ya APBD Kab
Tapau untuk irigasi PDAM
P. Serasan,
P. Subi Besar,
Pengembangan embung Dinas PU Prov,
P. Subi Kecil, APBD Prov,
6 penampungan air di Ya Dinas PU
P. Sedanau, APBD Kab
Pulau-pulau Kab
P. Laut dan
Pulau Tiga
Pembangunan TPA Kementerian
Bunguran APBN, APBD
7 Sebayar di Desa Sungai Ya PU, Dinas PU
Timur Kab
Ulu Kec. Bunguran Timur Kab, BLH Kab
Peyediaan sarana Kementerian
APBN, APBD
8 pengangkutan sampah di Ranai Ya PU, Dinas PU
Kab
perkotaan Kab, BLH Kab
Pembangunan dan
peningkatan sarana Dinas PU Kab,
9 Ranai Ya APBD Kab
reservoir PDAM
air baku Sungai Ranai
Sungai Ulu, Air
Pembangunan dan Hijau, Semata,
Dinas PU Kab,
10 peningkatan sarana Air Terjun Air Ya APBD Kab
PDAM
reservoir Lengit,
Kupang, Kimak
5 - 28
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Merupakan
Sumber Instansi
No Usulan Program Utama Lokasi KSK
Pendanaan Pelaksana
(Ya/Tidak)
Pembangunan sarana
pelayanan air bersih di Dinas PU Kab,
11 Pulau Tiga Ya APBD Kab
Pulau Tiga dan Selat PDAM
Lampa
Pembangunan sarana APBD Prov,
Pulau Dinas PU Prov,
12 Intalasi pengolahan air Ya APBD
Bunguran Dinas PU Kab,
limbah di Pulau Bunguran Kab
Melakukan perbaikan dan
normalisasi saluran
saluran drainase yang Seluruh
13 Ya APBD Kab Dinas PU Kab
sudah ada untuk Kawasan
meningkatkan kapasitas
saluran
Sumber : RTRW Kabupaten Natuna
5 - 29
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Visi Kabupaten Natuna 2011-2016 merupakan visi dan misi dari Bupati
yang terpilih pada saat pemilu kada yang merupakan gambaran
kondisi masa depan yang dicita-citakan dari Bupati dapat terwujud
dalam kurun waktu 2011-2016. Adapun Visi pembangunan Kabupaten
Natuna adalah : Menjadikan Natuna Sejahtera, Merata dan
Seimbang. Visi tersebut memberikan arti :
Sejahtera : Sejahtera, Secara sederhana, sejahtera mudah dipahami
sebagai perasaan: aman sentosa, makmur, dan selamat atau terlepas
dari segala macam gangguan. Dengan pendekatan yang lain, sejahtera
juga dapat dikaitkan dengan terbebasnya masyarakat dari “rasa lapar”
dan “rasa takut”. Di sini, kesejahteraan dikaitkan tidak saja pada konsep
lahiriah, tapi juga menjangkau segi batin. Kesejahteraan yang
dihubungkan dengan pelaksanaan otonomi daerah juga dimaknai oleh
terselenggaranya kehidupan demokrasi di tingkat lokal sebagai salah
satu pilar penyangga pencapaian kesejahteraan masyarakat secara
lebih fundamental.
Merata : Kesejahteraan sebagai visi utama pembangunan jangka
menengah mutlak dibarengi dengan pemerataan. Merata maksudnya
adalah bahwa pembangunan dan pelayanan publik dilaksanakan ke
seluruh pelosok dengan memerhatikan karakteristik wilayah dan
masyarakat. Pemerataan ingin arah pembangunan tidak saja bertumpu
pada pengembangan ibukota kabupaten, namun sarana dasar harus
dapat menjangkau ke seluruh kecamatan guna menjaga keadilan
dalam pembangunan daerah. Pemerataan juga diarahkan agar
pembangunan dapat menjangkau lapisan masyarakat paling bawah
agar kebijakan dalam pembangunan dapat menjadi stimulus yang
signifikan bagi perbaikan kualitas hidup mereka.
Seimbang Pembangunan dalam dimensi yang banyak menitikberatkan
pada perbaikan aspek sosial-ekonomi sebagai salah satu basis dalam
mewujudkan kesejahteraan yang nyata dapat dirasakan masyarakat
harus didukung dengan perwujudan “keseimbangan”. Pembangunan
masyarakat Natuna juga mengembangkan kehidupan yang seimbang
5 - 30
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
antara dunia dan akhirat. Tercipta kerukunan umat beragama dan hidup
bermasyarakat, dengan dukungan lingkungan yang aman dan tertib.
Keseimbangan sebagai visi pembangunan juga menjadi daya dukung
bagi pembangunan itu sendiri. Pengembangan aspek rohani dapat
menciptakan kondusifitas pelaksanaan berbagai agenda pembangunan
di berbagai bidang.
5 - 31
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 32
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 33
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 34
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
C. Strategi
5 - 35
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 36
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 37
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 38
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
D. Arah Kebijakan
5 - 39
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 40
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 41
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
a. Kerangka Penerimaan
b. Kerangka Belanja
5 - 42
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Total Penerimaan
(Dana Tersedia) 1.215.451.855 1.336.997.040 1.470.696.744 1.617.766.419 1.779.543.061
Jumlah Belanja Gaji & Tujangan PNS 144.977.464 166.724.084 191.732.696 220.429.601 230.789.801
Belanja wajib dan mengikat 331.319.902 335.245.148 344.587.625 334.367.394 344.605.494
5 - 43
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 44
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Indikator kinerja daerah dibagi dalam 3 (tiga) aspek meliputi (i) aspek
kesejahteraan masyarakat, (ii) aspek pelayanan umum, dan (iii) aspek
daya saing daerah. Gambaran lengkap kondisi dan rencana capaian
kinerja selama 5 (lima) tahun Pemerintah Kabupaten Natuna dapat dilihat
pada tabel berikut.
5 - 45
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Kondisi Target
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Saat Ini 2016
Meningkatkan Meningkatnya kualitas - Umur Harapan Hidup 68,10 thn 70,7 thn
derajat kesehatan pelayanan kesehatan - Angka Gizi Buruk 0,29% 0,05%
masyarakat masyarakat - Angka Kematian Ibu (AKI) 486,75/100.00 260/100.0
0KH 00KH
- Angka Kematian Bayi (AKB) 7,03/1.000KH 3/1.000
KH
Mewujudkan Terciptanya tenaga kerja - Tingkat pengangguran terbuka 8,14% *
masyarakat yang yang kompetitif dan
produktif dan produktif
berkesetaraan Terselenggaranya - Indeks Pembangunan Gender * *
gender pembangunan yang (IDG)
berkesetaraan gender - Indeks Pemberdayaan Gender * *
(IPG)
Meningkatkan Terwujudnya tatanan - Persentase anak lulus SMP * *
kualitas kehidupan sosial kemasyarakatan yang mampu baca tulis qur’an
beragama yang beriman dan
bertaqwa
4) Mengembangka Menumbuhkembang Tercapainya optimalisasi - Produktifitas sektor kelautan * *
n, meningkatkan kan ekonomi sektor unggulan daerah dan perikanan
dan kerakyatan dan - Kunjungan wisata 131.616 187.704
memanfaatkan industri berbasis - Kontribusi sektor kelautan dan Rp. 523.853 Jt *
potensi sumber daya alam perikanan terhadap PDRB
unggulan - Kontribusi subsektor hotel, Rp. 11.062 Jt *
sumber daya restoran & rumah makan, dan
alam hiburan dan rekreasi terhadap
PDRB
Terwujudnya sentra- - Persentase penduduk miskin 4,84% 2,5%
sentra ekonomi rakyat - Jumlah industri rumah tangga 284 568
- Persentase koperasi aktif 47,88% 52,88%
- Jumlah BPR 0 1
- Jumlah lembaga keuangan 3 7
mikro
- Jumlah pasar tradisional di 0 3
daerah perbatasan
- Laju pertumbuhan ekonomi 6,25 *
Berkembangnya industri - Produksi industri 5,52% 13,70%
berbasis SDA - Jumlah Perusahaan Industri 30 60
Besar
Terjaminnya distribusi - Persentase hasil olahan industri 25% 75%
dan pemasaran hasil yang terdistribusi dan
pengelolaan industri dipasarkan
5) Meningkatkan Mewujudkan Meningkatnya kulitas - Persentase aparatur yang 84, 39% 95%
profesionalisme aparatur pemerintah aparatur pemerintah memiliki kompetensi sesuai
pemerintah yang bersih dan bidangnya
memiliki kineja prima Terwujudnya tata kelola - Opini Audit BPK: WTP (Wajar WDP WTP
pemerintahan yang Tanpa Pengecualian
transparan dan akuntabel - Jumlah SKPD yang 0 Seluruh
menerapkan SPM daerah SKPD
yang
memiliki
SPM dari
Pusat
Sumber: RPJMD Kabupaten Natuna
5 - 46
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
(1) Bangunan gedung fungsi hunian dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia tinggal dapat berbentuk: bangunan rumah tinggal tunggal;
bangunan rumah tinggal deret; bangunan rumah tinggal susun; dan
bangunan rumah tinggal sementara.
(2) Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utama
sebagai tempat manusia melakukan ibadah keagamaan dapat
berbentuk: bangunan masjid, mushalla, langgar, surau; bangunan
gereja, kapel; bangunan pura; bangunan vihara; bangunan kelenteng;
dan bangunan keagamaan dengan sebutan lainnya.
(3) Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan usaha dapat berbentuk:
a. bangunan gedung perkantoran seperti bangunan perkantoran non
pemerintah dan sejenisnya;
5 - 47
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 48
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
e. Lokasi meliputi:
1. bangunan gedung di lokasi renggang;
2. bangunan gedung di lokasi sedang, dan;
3. bangunan gedung di lokasi padat.
5 - 49
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
g. Kepemilikan meliputi:
1. bangunan gedung milik Negara/Daerah;
2. bangunan gedung milik perorangan, dan;
3. bangunan gedung milik badan usaha.
5 - 50
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 51
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 52
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Perencanaan Teknis
Pelaksanaan Konstruksi
5 - 53
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 54
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Perpanjangan SLF
Perpanjangan SLF bangunan gedung diberlakukan untuk
bangunan gedung yang telah dimanfaatkan sesuai dengan
ketentuan:
5 - 55
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 56
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 57
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Penetapan Pembongkaran
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah mengidentifikasi
bangunan gedung yang akan ditetapkan untuk dibongkar
berdasarkan hasil pemeriksaan dan/atau laporan dari masyarakat.
Bangunan gedung yang dapat dibongkar meliputi:
a. bangunan gedung yang tidak laik fungsi dan tidak dapat
diperbaiki lagi;
b. bangunan gedung yang pemanfaatannya menimbulkan bahaya
bagi pengguna, masyarakat, dan lingkungannya;
c. bangunan gedung yang tidak memiliki IMB; dan/atau
d. bangunan gedung yang pemiliknya menginginkan tampilan baru.
Pemerintah Daerah menyampaikan hasil identifikasi kepada
pemilik/pengguna bangunan gedung yang akan ditetapkan untuk
dibongkar. Berdasarkan hasil identifikasi, pemilik/
pengguna/pengelola bangunan gedung harus melakukan
pengkajian teknis dan menyampaikan hasilnya kepada Pemerintah
Daerah. Apabila hasil pengkajian tersebut sesuai dengan
ketentuan, Pemerintah Daerah menetapkan bangunan gedung
tersebut untuk dibongkar dengan surat penetapan pembongkaran
atau surat pesetujuan pembongkaran dari Bupati yang memuat
batas waktu dan prosedur pembongkaran serta sanksi atas
pelanggaran yang terjadi. Jika pemilik/pengguna/pengelola
bangunan gedung tidak melaksanakan perintah pembongkaran,
pembongkaran akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah atas beban
biaya pemilik/pengguna/ pengelola bangunan gedung, kecuali bagi
pemilik bangunan rumah tinggal yang tidak mampu, biaya
pembongkarannya menjadi beban Pemerintah Daerah.
5 - 58
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Pelaksanaan Pembongkaran
Pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan oleh pemilik
dan/atau pengguna bangunan gedung atau menggunakan
penyedia jasa pembongkaran bangunan gedung yang memiliki
sertifikat keahlian yang sesuai.
5 - 59
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 60
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 61
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 62
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 63
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 64
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 65
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
distribusi merata 12 “ , maka terlihat aliran air dan pergerakan air ke setiap
jaringan. Metoda ini memasukkan juga faktor elevasi setiap persimpangan
dan menjadikan pergerakan air ini berjalan berdasarkan sistem Gravitasi
(tidak memerlukan pompa) . untuk penambahan jaringan SR yang baru,
disarankan memindahkan bak penampung 1 yang berperan sebagai
sumber air ke arah yang lebih tinggi elevasinya, sehingga akan
mempunyai tekanan yang cukup. Di tabel dibawah ini akan dijelaskan
mengenai Kebutuhan Pemasangan Sambungan Rumah Berdasarkan
Zona Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum.
Zona 1 adalah Ibukota Kabupaten Natuna dan sudah ada jaringan PDAM
eksisting, sehingga termasuk kategori In Field , pengembangan
selanjutnya ke Zona 2 yang diutamakan pada wilayah yang berbatasan
langsung dengan Zona 1. Pada Zona 2 ini sedang dikembangkan sumber
air Baku dari Air terjun Batu Hiu Desa Ceruk.
5 - 66
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
L = 6 m
D = 12"
Q =
Sumber Air Baku Air Terjun
Batuhiu Desa Ceruk
(Elevasi = 78 m)
IPA
L = 6 m
D = 12"
Q =
Rencana IPA (Instalasi
Pengelolaan Air) sekitar
L = 6 m
D = 12"
Desa Ceruk (Elevasi = 72 m)
Reservoir
Q =
Rencana Reservoir sekitar
D = 8"
Desa Ceruk (Elevasi = 66 m) Tank
Q =
L =
Rencana Tangki sekitar Wilayah Pelayanan Bunguran Timur
Desa Ceruk (Elevasi = 60 m) Laut (Jumlah SR = 1077 Sambungan )
Gambar 5.5
Rencana Pengembangan Zona 1 dan Zona 2
Sistem Pengelolaan Air Minum
Keterangan
L=6m
D = 12"
Q=
P = Panjang Pipa
Sumber Air Baku Mata Air
Hijau (Elevasi = 189 m)
IPA Q = Debit Air
L=6m
D = 12"
Q=
D = Diameter Pipa
Rencana IPA (Instalasi
Pengelolaan Air) sekitar Kantor
L=6m
D = 12"
(Elevasi = 177 m)
Gambar 5.6
Rencana Pengembangan Zona 3, Zona 4 dan Zona 5
Sistem Pengelolaan Air Minum
5 - 67
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Tahap I (Mendesak)
Pada tahap I ini diupayakan untuk menjadikan sumber air hijau berada
dalam satu pengelolaan manajemen, sehingga upaya diutamakan
untuk mengakuisisi pengelolaan Air Minum Masyarakat mulai dari
sumber air dan jaringan perpipaan yang telah ada dan terpasang.
Pengembangan air minum pada rencana induk SPAM Kawasan
Kelurahan Ranai Sistem Gravitasi dengan kapasitas 30 l/detik yang
dibagi ke dalam 1 tahap :
5 - 68
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 69
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Dalam upaya mengurangi kehilangan air secara non fisik maka harus
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Inventarisasi pelanggan meliputi: lokasi, tipe/kelas, dimensi meteran
dan pemakaian airnya
Data teknis meteran pelanggan: jenis/tipe, tahun pembuatan, tahun
pemasangan, informasi perbaikan/kalibrasi yang pernah dilakukan
Pembacaan meteran pelanggan secara cermat dan teratur
5 - 70
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 71
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 72
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 73
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 74
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 75
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 76
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 77
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 78
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
A. Air Limbah
5 - 79
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
B. Persampahan
5 - 80
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
C. Drainase
5 - 81
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 82
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Fasilitas olah raga dan ruang terbuka hijau biasanya dalam kawasan
permukiman terletak menyatu. Di kawasan perencanaan RTBL Kota
Ranai tersedia satu lapangan/ruang terbuka hijau tanpa fasilitas olah
raga, seperti : lapangan voli ataupun lapangan bola kaki. Berdasarkan
rencana pengembangan kawasan RTBL Kota Ranai dengan daya
dukung penduduk 15.107 Jiwa maka diperlukan penyediaan fasilitas
olah raga dan ruang terbuka hijau seluas 17,28 Ha yang tersebar baik
dikawasan permukiman dan juga di kawasan perdagangan. Secara
5 - 83
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Jaringan Drainase
Jaringan drainase belum tersedia dengan memadai di Kota Ranai,
termasuk di wilayah perencanaan. Hanya sebagian kecil jaringan jalan
yang sudah dilengkapi jaringan drainase, yaitu : di Jalan Pramuka,
5 - 84
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Pengelolaan Sampah
Di Kota Ranai juga sudah tersedia sistem pengelolaan sampah, walau
hanya masih berupa sistem pengumpulan, pengangkutan dan
selanjutnya di buang ke TPA. Belum ada pengelolaan sampah di TPA.
Setelah dilakukan perhitungan maka Kota Ranai membutuhkan 3.021
unit tong sampah dan 16 unit TPS (150 KK/Unit).
Rencana umum dan panduan rancangan pada RTBL Kota Ranai yang
telah tersusun, diuraikan sebagai berikut :
5 - 85
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Tata Bangunan
5 - 86
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
D. Rencana Investasi
5 - 87
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 88
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 89
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 90
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
1. Urgenitas penanganan
2. Kontribusi dalam penanganan masalah permukiman
3. Kontribusi dalam stimulasi pembangunan dan pengembangan kawasan
4. Kesesuaian dengan arah kebijakan dan strategi pengembangan
kawasan permukiman.
5. Dominasi permasalahan yang terkait bidang permukiman dan
infrastruktur permukiman perkotaan
6. Dominasi Penanganan Kawasan Permukiman terhadap Penyelesaian
Permasalahan
5 - 91
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
5 - 92
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
f. RTBL Kawasan
g. Arahan lainnya
5 - 93
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Penyusunan RDTR
Kecamatan Ranai
Kawasan Perkotaan PBL
Ranai
Kawasan Penyusunan RDTR
Strategis Kawasan perkotaan Pulau Sedanau PBL
Kabupaten/Kota Sedanau
Penyusunan
Rencana Tata Kecamatan
RDTRKawasan PBL
1. Ruang Wilayah Serasan
Ada perkotaan Serasan
Kabupaten Peningkatan Terminal Kecamatan
Natuna Bankim
Type C Sungai Pauk bunguran Timur
Peningkatan Kecamatan
Bankim
Pelabuhan Sedanau Bunguran Barat
Perluasan layanan Seluruh
Bankim
listrik kecamatan
Pembangunan TPA
Kecamatan
Indikasi Sebayar di Desa PLP
Bunguran Timur
Program Bidang Sungai Ulu
Cipta Karya Pembangunan dan
peningkatan sarana AM
Kecamatan Ranai
reservoir air baku
Sungai Ranai
Peningkatan areal Seluruh
AM
layanan PAM kecamatan
Pembangunan dan
peningkatan sarana Kecamatan
AM
reservoir Sungai Bunguran Bara
Semala
Peningkatan
pelayanan air bersih AM
Perkotaan Kelarik
perpipaan
Pembangunan sarana
Intalasi pengolahan Pulau Bunguran PLP
air limbah
P. Bunguran,
P. Serasan ,
Penataan mata air
Pulau Midai dan AM
sumber air baku
Gugusan Pulau
Subi
Pengembangan
embung Seluruh Kawasan AM
Rencana Induk penampungan air
SPAM jaringan
Sistem Pengembangan
2. Perpipaan (Unit
Penyediaan Air Ada sumber air baku untuk
Air Baku, Unit
Minum (RI- keperluan air bersih
Distribusi dan
SPAM) pelayaran di Air
Unit Pelayanan) Kecamatan Ranai AM
Terjun Gunung Ranai,
Air Terjun Bukit
Berangin dan
Bendung Lampa
Pengembangan
embung Seluruh Wilayah AM
penampungan air
5 - 94
Bab 5 : Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Natuna Laporan Akhir
Peningkatan
pelayanan air bersih
Kelarik AM
perpipaan di
perkotaan Kelarik
Pembangunan sarana Pulau Tiga dan
AM
pelayanan air bersih Selat Lampa
SPAM Bukan
Jaringan
Perpipaan
Pembangunan sarana Pulau Bunguran
Intalasi pengolahan PLP
Sektor Air
airlimbah
Limbah
Domestik Pengadaan truk
pengangkut air limbah Seluruh Wilayah PLP
Strategi Sanitasi
3. Ada
Kota (SSK) Penanganan sampah
Sektor
di pedesaan melalui Seluruh Wilayah PLP
Persampahan
komposting
Pelestarian daerah
Sektor Drainase
rawa sebagai kawasn Seluruh Wilayah PLP
Lingkungan
resapan air
Kel Sei Lakam
Timur, Kel Baran
Penyusunan RTBL PBL
Barat & Timur, Kel
Meral Kota
Pembangunan
Kel. Sei Lakam
Rumah Deret &
Barat, Kel. Sei Bankim
Rencana Infrastruktur
Lakam Timur
Pembangunan Pendukung
Kawasan
dan Kel Sei Lakam
4. Tidak Ada Permukiman Pengadaan dan
Pengembangan Timur, Kel Baran
Prioritas pemasangan pipa AM
Kawasan Barat & Timur, Kel
distribusi & SR
Permukiman Meral Kota
Pembangunan IPAL Kel. Sei Lakam
PLP
Rusunawa Barat
Kel Sei Lakam
Pembangunan
Timur, Kel Baran
Drainase PLP
Barat & Timur, Kel
Meral Kota
Sumber : Hasil Kajian Terhadap Beberapa Kebijakan di Kabupaten Natuna
5 - 95