Anda di halaman 1dari 51

II-1

Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi


Kabupaten Indramayu

2.1
2.1.1

TINJAUAN RTRW KABUPATEN INDRAMAYU 2011-2031


Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Indramayu

Rencana Tata Ruang Wilayah diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh


pemangku

kepentingan

dalam

pelaksanaan

sektor/bidang, serta mengakomodasikan


kabupaten/kota

dan

bersifat

pembangunan

pembagian

di

berbagai

peran

dengan

saling melengkapi serta selaras dengan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Seluruh masyarakat


Kabupaten Indramayu dapat menikmati sarana dan prasarana baik dasar
maupun

yang

bersifat

pelayanan

wilayah

perkotaan

dan

perdesaan.

Penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan melalui koordinasi yang mantap


dan

sistematis

baik

dalam

pengaturan,

pembinaan,

pelaksanaan,

dan

pengawasan penataan ruang, di semua tingkat pemerintahan didukung dengan


infrastruktur data spasial yang mutakhir.
Peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan infrastruktur transportasi yang
handal dan terintegrasi, mantapnya pemenuhan kebutuhan air baku untuk
berbagai

keperluan,

tersedianya

jaringan

telekomunikasi,

mantapnya
irigasi

terpenuhinya

yang

pengendalian
berkelanjutan,

kebutuhan

air

banjir

dan

kekeringan,

mantapnya

bersih

dan

pelayanan

sanitasi

serta

terpenuhinya kebutuhan rumah bagi masyarakat diharapkan dapat diwujudkan


pada akhir tahun rencana. Hal ini dibutuhkan untuk penciptaan Kabupaten
Indramayu sebagai daerah tujuan utama investasi skala nasional dan
internasional.
Penataan

ruang

diarahkan

untuk

mewujudkan

penataan

ruang

yang

berkelanjutan, mendukung daya saing daerah, dan berkeadilan, serasi, serta

LAPORAN PENDAHULUAN

II-2
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
mampu mewadahi perkembangan wilayah dan aktivitas perekonomiannya
dengan tetap menjaga keseimbangan daya dukung dan daya tampung
lingkungan. Hal tersebut diarahkan untuk mengendalikan perkembangan
kabupaten menjadi berkelanjutan melalui penerapan manajemen perkotaan
yang

meliputi

optimasi

dan

pengendalian

pemanfaatan

ruang

serta

pengamanan zona lindung, penciptaan aktivitas ekonomi melalui penyediaan


ruang-ruang investasi beserta dukungan sistem transportasi yang efisien dan
ramah lingkungan. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,
tantangan dan peluang, serta harapan penataan ruang Kabupaten Indramayu 20
tahun ke depan, maka tujuan penataan ruang Kabupaten Indramayu 2031
adalah :
Penataan ruang di wilayah Daerah bertujuan Mewujudkan pemerataan
pembangunan terintegrasi di seluruh wilayah Daerah berbasis
pertanian, perikanan, kehutanan, serta industri
Pernyataan tersebut di atas
memiliki makna :

Penataan

ruang

wilayah

Kabupaten

Indramayu

dapat

mewujudkan

pembangunan terpadu dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu


dengan berbasis sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan industri di dalam
pengembangan ekonomi wilayah sesuai dengan arahan pemanfaatan ruang
yang telah ditetapkan.
Menyikapi hal tersebut di atas, maka tujuan penataan ruang Kabupaten
Indramayu tersebut hanya dapat dicapai melalui upaya membenahi dan
membangun ruang Kabupaten indramayu. Membenahi ruang dimaksudkan untuk
melakukan

pengendalian

pemanfaatan

ruang

pada

kawasan

dengan

pertumbuhan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampungnya serta
melakukan upaya-upaya pelestarian dan rehabilitasi terhadap pemulihan kondisi
lingkungan

yang

ada.

Membangun

ruang

dimaksudkan

untuk

mengoptimalkan sumber daya ruang yang ada dalam rangka meningkatkan


nilai tambah sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Indramayu dengan tetap memperhatikan kaidah pembangunan berkelanjutan.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-3
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
2.1.2

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang disusun dalam rangka


mewujudkan rencana tata ruang ruang berkelanjutan dan operasional, serta
mengakomodasi paradigma baru dalam perencanaan. Kebijakan dan strategi
perencanaan tata ruang, terdiri dari :
1. Pengendalian dan pengembangan pemanfaatan lahan pertanian.
Kebijakan

ini

bertujuan

untuk

mengendalikan

dan

mengembangkan

pemanfaatan lahan pertanian sesuai dengan kaidah penataan ruang.


Strategi :
a. Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian.
b. Mengembangkan produktivitas pertanian.
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertanian.
d. Mengembangkan irigasi pertanian.
e. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan basah.
f. Mengoptimalkan kawasan pertanian lahan kering.
g. Menetapkan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
h. Mengembangkan kawasan pusat pengembangan agropolitan.
2. Pengoptimalan produktivitas kawasan peruntukan perikanan.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas kawasan
peruntukan perikanaan sehingga menjadi lebih berdaya guna dan berhasil
guna.
Strategi:
a. Mengembangkan perikanan tangkap dan budidaya.
b. Mengoptimalkan produktivitas kawasan peruntukan perikanan
c. Mengembangkan minapolitan.
d. Mengembangkan industri pengolahan hasil perikanan
3. Pengelolaan dan pemanfaatan potensi hutan.
Kebijakan

ini

bertujuan

untuk

merinci

arahan

pengelolaan

dan

pemanfaatan potensi hutan.


Strategi :
a. Mengelola potensi sumber daya hutan.
b. Meningkatkan produksi mutu dan tanaman perkebunan.
c. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.
4. Pengembangan kawasan industri.
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi. Strategi :
a. Mengembangkan kawasan peruntukkan industri.
b. Mengembangkan industri kecil dan menengah.
c. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan
menengah.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-4
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
5. Pengembangan kawasan pariwisata terpadu berbasis potensi alam.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan peruntukkan
pariwisata. Strategi :
a. Mengembangkan obyek wisata unggulan.
b. Mengembangkan zona wisata terpadu di bagian utara wilayah kabupaten.
c. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.
6. Pengembangan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.
Kebijakan

ini

bertujuan

mengoptimalkan,

menata,

dan

mengendalikan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.


Strategi :
a. Mengoptimalkan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas bumi.
b. Menata dan mengendalikan usaha pertambangan mineral, minyak dan gas
bumi.
7. Pengembangan kawasan permukiman. Kebijakan ini bertujuan menyediakan
sarana dan prasarana permukiman, meningkatkan kualitas, menata kawasan,
serta mengendalikan pertumbuhannya.
Strategi :
a. Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana permukiman.
b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana permukiman.
c. Menata kawasan permukiman.
d. Mengendalikan pertumbuhan permukiman.
8. Pengembangan pusat-pusat pelayanan. Kebijakan ini bertujuan membentuk
pusat

kegiatan

yang

terintegrasi

dan

berhirarki serta meningkatkan

interaksi yang sinergis antara pusat kegiatan perkotaan dan perdesaan.


Strategi :
a. Membentuk pusat kegiatan yang terintegrasi dan berhirarki.
b. Meningkatkan interaksi antara pusat kegiatan perdesaan

dan

perkotaan secara sinergis menjamin ketersediaan sarana dan prasarana


permukiman.
9. Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah.
Kebijakan ini bertujuan mengembangkan sistem jaringan
prasarana wilayah.
Strategi :
a. Mengembangkan prioritas jaringan sarana dan prasarana wilayah dalam
mendukung kegiatan pertanian, perikanan, kehutanan dan industri.
b. Mengembangkan
dan
memantapkan
jaringan
jalan
dalam
mendukung

sistem

perkotaan,

mendorong

pertumbuhan

pemerataan wilayah.
c. Mengembangkan infrastruktur pendukung pertumbuhan wilayah.
d. Mengoptimalkan dan mengembangkan jaringan kereta api.

LAPORAN PENDAHULUAN

dan

II-5
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
e. Meningkatkan

jangkauan

pelayanan

dan

mutu

sistem

jaringan

telekomunikasi.
f. Meningkatkan sistim dan optimalisasi sistem jaringan sumber daya air.
g. Mengembangkan pelayanan prasarana energi.
h. Mengembangkan prasarana pengelolaan lingkungan.
i. Menetapkan jalur evakuasi kawasan rawan bencana.
10. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung. Kebijakan ini bertujuan
mengendalikan dan dan melestarikan kawasan lindung. Strategi :
a. Memulihkan fungsi lindung.
b. Mencegah perkembangan kegiatan budidaya di kawasan lindung.
c. Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat,

dan

swasta dalam pengelolaan kawasan.


d. Menghindari kawasan yang rawan bencana sebagai kawasan terbangun.
11. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan fungsi daya dukung
lingkungan.
Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan
fungsi daya dukung lingkungannya.
Strategi :
a. Meningkatkan kegiatan yang mendorong pengembalian
b.
c.
d.
e.

fungsi lindung.
Menjaga kawasan lindung dari kegiatan budidaya.
Mempertahankan luasan kawasan lindung.
Meningkatkan keanekaragaman hayati kawasan lindung.
Mengembangkan ruang terbuka hijau pada kawasan
perlindungan setempat dan ruang evakuasi bencana

alam.
12. Pengembangan kawasan strategis sesuai kepentingan pertumbuhan ekonomi
Kebijakan ini bertujuan mengembangkan kawasan strategis sesuai dengan
kepentingan pertumbuhan ekonominya.Strategi :
a. Mengembangkan kegiatan ekonomi skala besar.
b. Menyediakan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.
c. Menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah.
d. Mengembangkan kerjasama dalam penyediaan tanah.
e. Memanfaatkan potensi tanah terlantar dan lahan kritis.
13. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
Kebijakan ini bertujuan meningkatkan fungsi kawasan untuk pertahanan dan
keamanan negara.
Strategi :
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi
khusus Pertahanan dan Keamanan.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-6
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di
sekitar kawasan strategis nasional untuk menjaga fungsi pertahanan dan
keamanan.
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan strategis nasional yang mempunyai fungsi
khusus pertahanan dan keamanan
d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan
keamanan
2.1.3

Rencana Struktur Ruang

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang


wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang
berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana
wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.
A. Rencana Sistem Perkotaan
Sistem perkotaan adalah kerangka tata ruang yang tersusun atas konstelasi
pusat- pusat kegiatan sosial, ekonomi dan budaya yang satu sama lain saling
berkaitan membentuk sistem pelayanan perkotaan secara berjenjang. Sistem
perkotaan di kabupaten Indramayu terdiri atas :
Tabel 2. 1 Sistem Perkotaan Kabupaten Indramayu
No.

Kecamatan

PKW

PKL

PKLp

PPK

Indramayu

Sindang

Balongan

Cantigi

Cantigi

Arahan

Arahan

6
7

Pasekan
Jatibarang

Widasari

Bangodua

10

Tukdana

11

Sliyeg

12

Kedokanbunder

13

Juntinyuat

14

Karangampel

15

Krangkeng

Indramayu

LAPORAN PENDAHULUAN

Pasekan
Jatibarang
Widasari
Bangodua
Tukdana
Sliyeg
Kedokanbunder
Juntinyuat
Karangampel
Krangkeng

II-7
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
16

Lohbener

17

Losarang

18

Lelea

19

Cikedung

20

Terisi

21

Kroya

22

Kandanghaur

23

Gabuswetan

24

Bongas

25

Patrol

26

Anjatan

27

Haurgeulis

28

Gantar

29

Sukra

30

Kertasemaya

31

Lohbener
Losarang
Lelea
Cikedung
Terisi
Kroya
Kandanghaur
Gabuswetan
Bongas
Patrol
Anjatan
Haurgeulis
Gantar
Sukra
Kertasemaya

Sukagumiwang

Sukagumiwang

Sumber : Perda No 1 Tahun 2012 ttg RTRWK Indramayu Tahun 2011-2031

B. Rencana Sistem Perdesaan


Sistem perdesaan di Kabupaten Indramayu berupa Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL) yang meliputi pusat-pusat permukiman di berbagai desa.
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) maksudnya pusat pelayanan yang hanya
melayani lingkup desa. PPL di Kabupaten Indramayu meliputi :
1.
2.
3.
4.

Pusat permukiman Desa Sanca berada di Kecamatan Gantar.


Pusat permukiman Desa Sukaslamet berada di Kecamatan Kroya.
Pusat permukiman Desa Jayamulya berada di Kecamatan Kroya.
Pusat permukiman Desa Babakanjaya berada di Kecamatan

Gabuswetan.
5. Pusat permukiman

Desa

Kedokangabus

berada

di

Kecamatan

Gabuswetan.
6. Pusat permukiman Desa Loyang berada di Kecamatan Cikedung.
7. Pusat permukiman Desa Karangasem berada di Kecamatan Terisi
8. Pusat permukiman Desa Manggungan berada di Kecamatan Terisi.
9. Pusat permukiman Desa Telagasari berada di Kecamatan Lelea.
10. Pusat permukiman Desa Tempel Kulon berada di Kecamatan Lelea.
11. Pusat permukiman Desa Wanasari berada di Kecamatan Bangodua.
12. Pusat permukiman Desa Tenajar berada di Kecamatan Kertasemaya.
13. Pusat permukiman Desa Bondan berada di Kecamatan Sukagumiwang.
14. Pusat permukiman Desa Singakerta berada di Kecamatan Krangkeng.
15. Pusat permukiman Desa Kapringan berada di Kecamatan Krangkeng.
16. Pusat permukiman Desa Dukuhjati berada di Kecamatan Krangkeng.
17. Pusat permukiman Desa Kedokanbunder Wetan berada di Kecamatan
Kedokanbunder.
18. Pusat permukiman Desa Segeran berada di Kecamatan Juntinyuat.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-8
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
19. Pusat permukiman Desa Dadap berada di Kecamatan Juntinyuat.
20. Pusat permukiman Desa Tugu berada di Kecamatan Sliyeg.
21. Pusat permukiman Desa Lobener berada di Kecamatan Jatibarang.
22. Pusat permukiman Desa Panyingkiran Lor berada di Kecamatan
Cantigi.
23. Pusat permukiman Desa Karanganyar berada di Kecamatan Pasekan.
24. Pusat permukiman Desa Kiajaran Kulon berada di Kecamatan
Lohbener.
25. Pusat permukiman Desa Cidempet berada di Kecamatan Arahan.
26. Pusat permukiman Desa Jumbleng berada di Kecamatan Losarang.
27. Pusat permukiman Desa Wirakanan berada di Kecamatan
Kandanghaur.
28. Pusat permukiman Desa Kertamulya berada di Kecamatan Bongas.
29. Pusat permukiman Desa Cipedang berada di Kecamatan Bongas.
30. Pusat permukiman Desa Kedungwungu berada di Kecamatan Anjatan.
31. Pusat permukiman Desa Sumuradem berada di Kecamatan Sukra.
32. Pusat permukiman Desa Bugel berada di Kecamatan Patrol.
Tabel 2. 2 Sistem Perdesaan Kabupaten Indramayu

8.

Kecamata
n
Pasekan
Cantigi
Arahan
Jatibarang
Bangodua
Sliyeg
Kedokanbunde
r
Juntinyuat

9.

Krangkeng

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

10. Lohbener
11. Losarang
12. Lelea
13. Cikedung
14. Terisi
15. Kroya
16. Kandanghaur
17. Gabuswetan
18. Bongas
19. Patrol

LAPORAN PENDAHULUAN

Pusat Permukiman Desa


Karanganya
r
Panyingkiran
Lor
Cidempe
t
Lobener
Wanasar
i
Tugu
Kedokanbunder Wetan
Segeran
Dadap
Singakert
a
Kapringa
n
Dukuhjat
i
Kiajaran
Kulon
Jumbleng
Telagasar
i
Tempelkulo
n
Loyang
Karangase
m
Manggunga
n
Sukaslame
t
Jayamuly
a
Wirakana
n
Babakanjay
a
Kedokangabu
s
Kertamuly
a
Cipedan
g
Bugel

II-9
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
20.
21.
22.
23.
24.

Anjatan
Gantar
Sukra
Kertasemaya
Sukagumiwang

Kedungwung
u
Sanca
Sumurade
m
Tenajar
Bondan

Sumber : Perda No 1 Tahun 2012 ttg RTRWK Indramayu Tahun 2011-2031

Gambar 2. 1 Peta Rencana Sistem Pelayanan

LAPORAN PENDAHULUAN

II-10
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu

C. Rencana Jalan
Sistem jaringan jalan terbagi menjadi sistem jaringan jalan primer dan
sistem jaringan jalan sekunder. Sistem jaringan jalan primer merupakan
sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa
untuk

pengembangan

semua

wilayah

di

tingkat

nasional,

dengan

menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat


kegiatan. Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan
dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di
dalam kawasan perkotaan. Rencana pengembangan jaringan jalan dapat
dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2. 3 Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
NO.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN

NAMA RUAS JALAN

1.

Arteri primer, status Nasional

1.
2.
3.
4.

Ruas Sewo Lohbener;


Ruas Lohbener Jatibarang;
Ruas Jatibarang Langut; dan
Ruas Jatibarang Cadangpinggan (batas
Indramayu-Cirebon).

2.

Kolektor primer
Nasional

1.
2.
3.
4.
5.

Ruas Lohbener Batas Kota Indramayu;


Jalan Soekarno-Hatta;
Jalan Mulia Asri;
Ruas Lingkar Indramayu Karangampel; dan
Ruas Karangampel Singakerta (batas
Indramayu-Cirebon).

(1),

status

LAPORAN PENDAHULUAN

II-11
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.
3.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN
Kolektor
Provinsi

primer

(2),

status

NAMA RUAS JALAN


1. Ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani (dalam
Perkotaan Jatibarang);
2. Ruas Jalan Mayor Dasuki (dalam Perkotaan
Jatibarang);
3. Ruas Jalan Siliwangi (dalam Perkotaan
Jatibarang);
4. Ruas Jalan Letnan Joni (dalam Perkotaan
Jatibarang);
5. Ruas Jalan Karangampel Jatibarang;
6. Ruas Jalan Bodas (batas Majalengka) Widasari (Jatibarang);
7. Ruas Jalan Cijelag Cikamurang; dan
8. Ruas Jalan Bantarwaru - Cikamurang (batas
Sumedang-Indramayu).

4.

Kolektor
Provinsi

primer

(3),

status

5.

Kolektor sekunder (1) dalam


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

6.

Kolektor sekunder (2) dalam


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

1. Ruas Jalan Pahlawan; dan


2. Ruas Jalan Laksamana Yos Sudarso.

7.

Kolektor sekunder (3) dalam


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

Jalan Oto Iskandardinata.

LAPORAN PENDAHULUAN

Jalan Jangga Cikamurang.

Ruas Jalan Letjend. MT. Haryono;


Ruas Jalan Letjend. S. Parman;
Ruas Jalan R.A Kartini;
Ruas Jalan Jend. Sudirman;
Ruas Jalan Ir. H. Djuanda;
Ruas Jalan Letjend. Suprapto;
Ruas Jalan Jend. A. Yani; dan
Ruas Jalan Jend. Gatot Subroto.

II-12
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.
8.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN
Lokal sekunder (1) dalam Perkotaan 1.
Indramayu, status Kabupaten
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA RUAS JALAN


Ruas Jalan R.E Martadinata;
Ruas Jalan Veteran;
Ruas Jalan Tanjung Pura;
Ruas Jalan Kapten Arya;
Ruas Jalan Letnan Purbadi;
Ruas Jalan Pasarean;
Ruas Jalan Pendidikan;
Ruas Jalan Golf;
Ruas Jalan Mayjend. Sutojo;
Ruas Jalan Mayor Sastra Atmaja;
Ruas Jalan Kapten Piere Tendean;
Ruas Jalan Wiralodra;
Ruas Jalan Letnan Wargana;
Ruas Jalan Lemahabang;
Ruas Jalan Tembaga Raya;
Ruas Jalan Pembangunan;
Ruas Jalan Kerukunan;
Ruas Jalan Siapem I;
Ruas Jalan Siapem II;
Ruas Jalan Siapem III;
Ruas Jalan Sudibyo;

II-13
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN

NAMA RUAS JALAN


22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.

LAPORAN PENDAHULUAN

Ruas Jalan Kopral Dali;


Ruas Jalan Tridaya I;
Ruas Jalan Tridaya II;
Ruas Jalan Tridaya III;
Ruas Jalan Pasar Baru;
Ruas Jalan Istiqomah;
Ruas Jalan Pahlawan I;
Ruas Jalan Pahlawan II;
Ruas Jalan Pahlawan III;
Ruas Jalan Pahlawan IV;
Ruas Jalan Karya;
Ruas Jalan Letnan Sutejo;
Ruas Jalan Letnan Sutejo I;
Ruas Jalan Telepon;
Ruas Jalan Karangsawah I;
Ruas Jalan Karangsawah II;
Ruas Jalan Sasak Kembar;
Ruas Jalan Kirancang;
Ruas Jalan Anggasara;
Ruas Jalan Ki Gendis;
Ruas Jalan Sidomukti;
Ruas Jalan Sidamulya;
Ruas Jalan Sidoasri;
Ruas Jalan Stasiun;
Ruas Jalan Poaman Utara;
Ruas Jalan Kopral Yahya;
Ruas Jalan Paoman Asri Raya;
Ruas Jalan Kalen Yamin;
Ruas Jalan Rasamala;
Ruas Jalan Gardu;
Ruas Jalan Cimanuk Timur;
Ruas Jalan Islamic Centre;
Ruas Jalan Cimanuk Barat;
Ruas Jalan Murah Nara;
Ruas Jalan Singalodra;
Ruas Jalan Endang Darma Ayu;
Ruas Jalan P. Dharma Kusuma;
Ruas Jalan KH. Agus Salim;
Ruas Jalan Manunggal;
Ruas Jalan KH. Ahmad Dahlan;
Ruas Jalan Nyi Resik;
Ruas Jalan Marngali;
Ruas Jalan Rumah Sakit;
Ruas Jalan Sindang Citra Raya;
Ruas Jalan Babar Layar;
Ruas Jalan Sampurna;
Ruas Jalan Bojongsari;
Ruas Jalan Pepabri Utama;
Ruas Jalan Griya Ayu Utama;
Ruas Jalan Griya Asri Utama I;

II-14
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN

NAMA RUAS JALAN


72. Ruas Jalan Griya Asri Utama II;
73. Ruas Jalan Bumi Mekar Raya;
74. Ruas Jalan Cinde Raya Utama;
75. Ruas Jalan Citra Dharma Ayu Raya;
76. Ruas Jalan Pabean Kencana Raya;
77. Ruas Jalan Pabean;
78. Ruas Jalan Wirapermoda;
79. Ruas Jalan Jaka Mukamad;
80. Ruas Jalan Radio;
81. Ruas Jalan Pekandangan Jaya;
82. Ruas Jalan Sutajaya;
83. Ruas Jalan Pasar Lama;
84. Ruas Jalan Prajagumiwang; dan
85. Ruas Jalan Tanggul Terusan.

9.

Lokal sekunder (2) dalam


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

1. Ruas Jalan Ir. Sutami;


2. Ruas Jalan Siliwangi; dan
3. Ruas Jalan Bima Basuki.

10.

Lokal sekunder (3) dalam


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

11.

Lokal sekunder (1) dalam Perkotaan


Jatibarang, status Kabupaten

1. Ruas Jalan Mayor Sangun;


2. Ruas Jalan Jukri;
3. Ruas Jalan Sindupraja;
4. Ruas Jalan Kebulen;
5. Ruas Jalan Ampera;
6. Ruas Jalan Jatibarang Indah Raya;
7. Ruas Jalan Suci;
8. Ruas Jalan Pendowo;
9. Ruas Jalan Dariah;
10. Ruas Jalan Kulit;
11. Ruas Jalan PDAM; dan
12. Ruas Jalan Tanggul Kali Sojar.

12.

Lokal sekunder (3) dalam


Perkotaan Jatibarang, status
Kabupaten

1.
2.
3.
4.

Ruas Jalan Serma Jubaedi;


Ruas Jalan Klasi Daim;
Ruas Jalan Praka Aan; dan
Ruas Jalan Sojar.

13.

Lokal sekunder (1) dalam


Perkotaan Haurgeulis, status
Kabupaten

1.
2.
3.
4.
5.

Ruas Jalan Siliwangi Dalam;


Ruas Jalan Terusan KH. A. Dahlan;
Ruas Jalan Manggungan;
Ruas Jalan KH. Dewantara;
Ruas Jalan Sukajadi;

LAPORAN PENDAHULUAN

Ruas Jalan Tentara Pelajar;


Ruas Jalan Tambak Raya;
Ruas Jalan Cimanuk;
Ruas Jalan Letjend. D.I Panjaitan;
Ruas Jalan Perjuangan;
Ruas Jalan Olahraga; dan
Ruas Jalan Mayor Dasuki.

II-15
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN

NAMA RUAS JALAN


72. Ruas Jalan Griya Asri Utama II;
73. Ruas Jalan Bumi Mekar Raya;
74. Ruas Jalan Cinde Raya Utama;
75. Ruas Jalan Citra Dharma Ayu Raya;
76. Ruas Jalan Pabean Kencana Raya;
77. Ruas Jalan Pabean;
1. Ruas Jalan Ir. Sutami;
2. Ruas Jalan Siliwangi; dan
3. Ruas Jalan Bima Basuki.

9.

Lokal sekunder (2) dalam


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

10.

Lokal sekunder (3) dalam


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

11.

Lokal sekunder (1) dalam Perkotaan


Jatibarang, status Kabupaten

1. Ruas Jalan Mayor Sangun;


2. Ruas Jalan Jukri;
3. Ruas Jalan Sindupraja;
4. Ruas Jalan Kebulen;
5. Ruas Jalan Ampera;
6. Ruas Jalan Jatibarang Indah Raya;
7. Ruas Jalan Suci;
8. Ruas Jalan Pendowo;
9. Ruas Jalan Dariah;
10. Ruas Jalan Kulit;
11. Ruas Jalan PDAM; dan
12. Ruas Jalan Tanggul Kali Sojar.

12.

Lokal sekunder (3) dalam


Perkotaan Jatibarang, status
Kabupaten

1.
2.
3.
4.

Ruas Jalan Serma Jubaedi;


Ruas Jalan Klasi Daim;
Ruas Jalan Praka Aan; dan
Ruas Jalan Sojar.

13.

Lokal sekunder (1) dalam


Perkotaan Haurgeulis, status
Kabupaten

1.
2.
3.
4.
5.

Ruas Jalan Siliwangi Dalam;


Ruas Jalan Terusan KH. A. Dahlan;
Ruas Jalan Manggungan;
Ruas Jalan KH. Dewantara;
Ruas Jalan Sukajadi;

Ruas Jalan Tentara Pelajar;


Ruas Jalan Tambak Raya;
Ruas Jalan Cimanuk;
Ruas Jalan Letjend. D.I Panjaitan;
Ruas Jalan Perjuangan;
Ruas Jalan Olahraga; dan
Ruas Jalan Mayor Dasuki.

6. Ruas Jalan Cipancuh Kertanegara; dan


7. Ruas Jalan Sumur Bandung.
14.

Lokal sekunder (3) dalam Perkotaan


Haurgeulis, status Kabupaten

LAPORAN PENDAHULUAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ruas Jalan KH. Ahmad Dahlan;


Ruas Jalan Alun-alun Barat;
Ruas Jalan Alun-alun Selatan;
Ruas Jalan Kauman Raya;
Ruas Jalan KH. Agus Salim;
Ruas Jalan Panggoro;
Ruas Jalan Lengkeng;
Ruas Jalan Kehutanan; dan

II-16
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN

15.

Kolektor primer (4) luar


Perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

16.

Lokal primer (1) luar Perkotaan


Indramayu, status Kabupaten

LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA RUAS JALAN


1. Ruas Jalan Patrol Haurgeulis;
2. Ruas Jalan Haurgeulis Karangtumaritis;
3. Ruas Jalan Haurgeulis Bantarwaru;
4. Ruas Jalan Sanca Pasirangin;
5. Ruas Jalan Tulungagung Ciranggong; dan
6. Ruas Jalan Bondan Kedungdongkal.
1. Ruas Jalan Kopyah Bugis;
2. Ruas Jalan Bugis Salamdarma;
3. Ruas Jalan Sukra Bugis;
4. Ruas Jalan Bugis Wanguk;
5. Ruas Jalan Haurgeulis Gantar;
6. Ruas Jalan Gantar Bantarhuni;
7. Ruas Jalan Gabuskulon Wanguk;
8. Ruas Jalan Babakan Dampyang Gantar;
9. Ruas Jalan Plawangan Lempuyang;
10. Ruas Jalan Kroya Sukaslamet;
11. Ruas Jalan Sukaslamet Gantar;
12. Ruas Jalan Anjatan Cilandak;
13. Ruas Jalan Cipancuh Jayamulya;
14. Ruas Jalan SP. Sukra SP Cilandak;
15. Ruas Jalan Bugel Arjasari;
16. Ruas Jalan Baleraja Kiarakurung;
17. Ruas Jalan Patrol Baru Mekarsari;
18. Ruas Jalan Sukra Bogor;
19. Ruas Jalan Legok Margamulya;
20. Ruas Jalan Margamulya Cipedang;
21. Ruas Jalan Karangsinom Gabuskulon;
22. Ruas Jalan Muntur Manggungan;
23. Ruas Jalan Manggungan Kedokangabus;
24. Ruas Jalan Rajasinga Kroya;
25. Ruas Jalan Gabuskulon Kroya;
26. Ruas Jalan Cipedang Jayamulya;
27. Ruas Jalan Kertajaya Cipedang;
28. Ruas Jalan Gembreng Sidamulya;
29. Ruas Jalan Drunten Wetan Kedungdawa;
30. Ruas Jalan Kandanghaur Curug

II-17
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN

NAMA RUAS JALAN


Kandanghaur;
31. Ruas Jalan Pejaten Temiyangsari;
32. Ruas Jalan Manggungan Gabuswetan;
33. Ruas Jalan Ciberang Manggungan;
34. Ruas Jalan Wirakanan Rancamulya;
35. Ruas Jalan Margamulya Nyamplung;
36. Ruas Jalan Sukaslamet SP. Cikamurang;
37. Ruas Jalan Kertamulya Bongas;
38. Ruas Jalan Terisi Tugu;
39. Ruas Jalan Cikedung Jatimulya;
40. Ruas Jalan Jatisura Rawabolang;
41. Ruas Jalan Larangan Tugu;
42. Ruas Jalan Telagasari SP. Terisi;
43. Ruas Jalan Widasari Telakop;
44. Ruas Jalan SP. Cikedung Mundakjaya;
45. Ruas Jalan Wanasari Tugu;
46. Ruas Jalan Curug Bangodua;
47. Ruas Jalan Bangodua Tukdana;
48. Ruas Jalan Sukaperna Rancajawat;
49. Ruas Jalan Kerticala SP. Tugu;
50. Ruas Jalan Kerticala Sumber;
51. Ruas Jalan SP. Tukdana SP. Sukamulya;
52. Ruas Jalan Lobener Majasih;
53. Ruas Jalan Pekandangan Jatibarang;
54. Ruas Jalan Tegalurung Tambi;
55. Ruas Jalan Sudikampiran Gadingan;
56. Ruas Jalan SP Sudikampiran Kliwed;
57. Ruas Jalan Kertasemaya Jayawinangun;
58. Ruas Jalan SP. Gadingan Segeran;
59. Ruas Jalan Lobener Tanggul;
60. Ruas Jalan Kalensari Malangsari;
61. Ruas Jalan Sudimampir Tinumpuk;
62. Ruas Jalan Sambimaya Tugu;
63. Ruas Jalan SP. Kliwed Sukawera;
64. Ruas Jalan Gunungsari Ujunggebang;
65. Ruas Jalan Kedaton Purwajaya;
66. Ruas Jalan Panyindangan Kidul
Lamarantarung;
67. Ruas Jalan SP. Balongan Kali Manggis;
68. Ruas Jalan Cangkingan Kedokanbunder;
69. Ruas Jalan Kedokanbunder Tanjungsari;
70. Ruas Jalan Mundu Gopala;
71. Ruas Jalan SP. Cangkingan Segeran;
72. Ruas Jalan Segeran SP. Mundu;
73. Ruas Jalan Lombang Segeran;
74. Ruas Jalan SP. Juntinyuat SP. Juntikebon;
75. Ruas Jalan Juntikebon SP. Segeran;
76. Ruas Jalan Juntinyuat Pondoh;
77. Ruas Jalan Pringgacala Tanjakan;
78. Ruas Jalan SP. Bencirong Luwunggesik;

LAPORAN PENDAHULUAN

II-18
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO.

KLASIFIKASI
FUNGSI/STATUS JALAN

NAMA RUAS JALAN


79. Ruas Jalan Bencirong Srengseng;
80. Ruas Jalan Srengseng Kapringan;
81. Ruas Jalan Srengseng Kedokanbunder;
82. Ruas Jalan Singakerta Kapringan;
83. Ruas Jalan Kiajaran Kulon Cangkring;
84. Ruas Jalan Bangkir Cemara;
85. Ruas Jalan Panyingkiran Cantigi Kulon;
86. Ruas Jalan SP. Bangkir Telukagung;
87. Ruas Jalan Sindangkerta Tawangsari;
88. Ruas Jalan Legok Lelea;
89. Ruas Jalan Sindang Pecuk;
90. Ruas Jalan Pagirikan Totoran;
91. Ruas Jalan Pasekan Karanganyar;
92. Ruas Jalan SP. Kenanga Rambatan;
93. Ruas Jalan Rambatan Wetan Pecuk;
94. Ruas Jalan Pekandangan Sukaurip;
95. Ruas Jalan Singaraja Balongan;
96. Ruas Jalan Balongan SP. Wisma Jati;
97. Ruas Jalan Tanjakan Kalianyar;
98. Ruas Jalan Totoran Karanganyar;
99. Ruas Jalan Curug Kandanghaur Drunten
Wetan; dan
100. Ruas Jalan SP. Kertamulya SP. Kertajaya.

17.

Lokal primer (2) luar Perkotaan


Indramayu, status Kabupaten

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ruas Jalan Sukra Tegaltaman;


Ruas Jalan Ujunggebang TPI;
Ruas Jalan Eretan Wetan TPI;
Ruas Jalan TPI Glayem TPI;
Ruas Jalan Lingkar Tirtamaya;
Ruas Jalan Karangampel Juntikebon;
Ruas Jalan Benda Tegalagung; dan
Ruas Jalan Cangkring TPI.

18.

Kolektor sekunder (1) luar


perkotaan Indramayu, status
Kabupaten

Ruas Jalan Singaraja Majakerta

19.

Jalan lingkungan

Tersebar pada setiap kecamatan

20.

Jalan bebas hambatan

Ruas Cikopo Palimanan

Sumber : Perda No 1 Tahun 2012 ttg RTRWK Indramayu Tahun 2011-2031

LAPORAN PENDAHULUAN

II-19
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu

Gambar 2. 2 Peta Rencana Jalan Kabupaten Indramayu

Jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan terdiri atas:

LAPORAN PENDAHULUAN

II-20
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
a. Jaringan trayek angkutan penumpang meliputi :
1. Layanan angkutan umum antar kota antar provinsi (AKAP) dengan trayek
Indramayu Jakarta.
2. Layanan angkutan umum antar kota dalam provinsi (AKDP) meliputi:
Trayek Indramayu Cirebon.
Trayek Indramayu Pamanukan.
Trayek Indramayu Bandung.
3. Layanan angkutan umum lokal dikembangkan di setiap
wilayah layanan PKL.
4. Layanan angkutan umum perkotaan dikembangkan di PKW.
b. Jaringan lintas angkutan barang.
Jaringan lintas angkutan barang berada pada jaringan jalan primer meliputi
jalan arteri, kolektor, dan lokal. Setiap pengembangan suatu kawasan yang
menimbulkan bangkitan dan tarikan lalu lintas harus disertai dengan dokumen
analisa dampak lalu lintas.
D. Rencana Perkeretaapian
Rencana sistem jaringan perkeretaapian terdiri atas:
a. Pengembangan jaringan rel kereta api jalur lintas utara yang menghubungkan
Cirebon Jakarta meliputi:
1. Kecamatan Haurgeulis;
2. Kecamatan Kroya;
3. Kecamatan Terisi;
4. Kecamatan Cikedung;
5. Kecamatan Lelea;
6. Kecamatan Widasari;
7. Kecamatan Jatibarang; dan
8. Kecamatan Kertasmaya.
b. Pengembangan stasiun kereta api meliputi :
1. Stasiun kereta api Haurgeulis berada di Kecamatan Haurgeulis;
2. Stasiun kereta api Cilegeh berada di Kecamatan Kroya;
3. Stasiun kereta api Kedokangabus berada di Kecamatan Gabuswetan;
4. Stasiun kereta api Terisi berada di Kecamatan Terisi;
5. Stasiun kereta api Telagasari berada di Kecamatan Lelea;
6. Stasiun kereta api Jatibarang berada di Kecamatan Jatibarang; dan
7. Stasiun kereta api Kertasemaya berada di Kecamatan Kertasmaya.
c. Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA (kereta api) lintas
utara-selatan yang menghubungkan Kecamatan Indramayu Kecamatan
Jatibarang;
d. Pembangunan jaringan jalur KA meliputi:
1. Terminal Khusus Batubara Kecamatan Sukra; dan
2. Pelabuhan Pengumpul Kecamatan Losarang.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-21
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
e. Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA (kereta api) lintas
utara-selatan yang menghubungkan Perkotaan Jatibarang Bandara Udara
Kertajati yang melewati:
1. Kecamatan Jatibarang;
2. Kecamatan Widasari;
3. Kecamatan Bangodua; dan
4. Kecamatan Tukdana.
E. Rencana Tranportasi Laut
Rencana sistem jaringan transportasi laut meliputi :
a. Tatanan kepelabuhan.
Tatanan Kepelabuhanan adalah suatu sistem kepelabuhanan yang memuat
peran, fungsi, jenis, hierarki pelabuhan, Rencana Induk Pelabuhan, dan lokasi
pelabuhan serta keterpaduan intra-dan antarmoda serta keterpaduan dengan
sektor lainnya.
Tatanan kepelabuhan di Kabupaten Indramayu meliputi:
1. Pengembangan terminal khusus.
Terminal Khusus adalah terminal yang terletak di luar Daerah Lingkungan
Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan yang merupakan
bagian dari pelabuhan terdekat untuk melayani kepentingan sendiri sesuai
dengan usaha pokoknya.
Terminal khusus di Kabupaten Indramayu meliputi :

Terminal khusus minyak dan gas bumi berada di Kecamatan Balongan;

dan
Terminal khusus batubara berada di Kecamatan Sukra.
2. Pembangunan pelabuhan pengumpul.
Pelabuhan pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani
kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri
dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang
dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan
pelayanan antar provinsi. Pembangunan pelabuhan pengumpul di
Kabupaten Indramayu berada di Kecamatan Losarang.
F. Rencana Jaringan Energi
Rencana sistem jaringan energi di Kabupaten Indramayu terdiri atas:
1. Pengembangan jaringan pipa minyak dan gas bumi meliputi :
a. Kecamatan Balongan;
b. Kecamatan Juntinyuat;

LAPORAN PENDAHULUAN

II-22
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
c. Kecamatan Karangampel;
d. Kecamatan Kertasemaya;
e. Kecamatan Kedokanbunder;
f. Kecamatan Lohbener;
g. Kecamatan Losarang;
h. Kecamatan Kandanghaur;
i. Kecamatan Gabuswetan;
j. Kecamatan Kroya;
k. Kecamatan Bongas;
l. Kecamatan Anjatan;
m. Kecamatan Haurgeulis;
n. Kecamatan Patrol; dan
o. Kecamatan Sukra.
2. Pembangunan dan pengembangan pembangkit tenaga listrik meliputi :
a. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang telah ada
berada di Desa Sumuradem Timur Kecamatan sukra.
b. Pembangunan PLTU Tahap II berada di Kecamatan Patrol meliputi :
1. Desa Mekarsari;
2. Desa Patrol; dan
3. Desa Patrol Lor;
c. Pengembangan gardu induk (GI) listrik meliputi :
1. GI berada di Desa Singajaya Kecamatan Indramayu;
2. GI berada di Desa Tambi Kecamatan Sliyeg;
3. GI berada di Desa Plosokerep Kecamatan Terisi; dan
4. GI berada di Desa Cipancuh Kecamatan Haurgeulis.
d. Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri dan pembangkit
listrik.
e. Pengembangan instalasi dan jaringan distribusi listrik melalui desa mandiri
f.

energi untuk meningkatkan pasokan listrik ke seluruh wilayah; dan


Pengembangan sumber energi alternatif.

3. Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik meliputi :


a. Jaringan listrik untuk penyediaan energi listrik di setiap kecamatan untuk
kebutuhan rumah tangga dan non rumah tangga;
b. Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt dan sistem
distribusinya 20 kilovolt;
c. Jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) berada di
Kecamatan Sukra;
d. Jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan lokasi meliputi :
1. Kecamatan Sukagumiwang;
2. Kecamatan Kertasemaya;
3. Kecamatan Jatibarang;
4. Kecamatan Indramayu;
5. Kecamatan Widasari;
6. Kecamatan Lelea;
7. Kecamatan Cikedung;
8. Kecamatan Terisi;
9. Kecamatan Gabuswetan;
10. Kecamatan Kroya; dan
11. Kecamatan Haurgeulis;

LAPORAN PENDAHULUAN

II-23
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
e. Jaringan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) berada di setiap
kecamatan; dan
f.

Areal konservasi pada jaringan SUTT meliputi kurang lebih 20 meter pada
setiap sisi jaringan.
G. Rencana Jaringan Telekomunikasi

Sistem jaringan telekomunikasi terdiri atas jaringan teresterial dan jaringan


satelit. Jaringan terseterial berupa kabel telepon yang tersebar di setiap
kecamatan sedangkan jaringan satelit untuk menjangkau telekomunikasi di
kawasan hutan atau kabupaten yang terpencil. Menara telekomunikasi berupa
menara BTS, menara radio udara, dan menara radio komunikasi udara
keberadaannya diperlu ditata dan dikendalikan keberadaannya.
Pertumbuhan menara telekomunikasi yang pesat, tanpa adanya penataan yang
baik akan berdampak pada lingkungan sekitar, seperti terganggunya fungsi
resapan air, berkurangnya nilai estitika pada kawasan yang memiliki nilai estitika
tinggi, dampak sosial, lingkungan dan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat,
kawasan perkotaan akan terlihat semrawut oleh menara telekomunikasi jika
dilihat secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah sebagai regulator harus sigap dalam
menanggapi fenomena tersebut. Rencana pengaturan lokasi dan struktur, serta
dapat mengendalikan pertumbuhan jumlah menara tersebut. Tentu saja
kebijakan yang dimaksudkan tidak bertentangan dengan kebijakan lain yang
tingkatannya lebih tinggi, dan juga tidak mengganggu layanan telekomunikasi
yang semestinya dapat diterima oleh masyarakat luas.
H. Rencana Sistem Jaringan Sumberdaya Air
Peningkatan pengelolaan wilayah sungai diarahkan untuk pengembangan
prasarana pengendalia daya rusak air, jaringan irigasi, waduk dalam rangka
konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air dan rehabilitasi kawasan hutan
dan lahan kritis di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis dan sangat kritis.
Peningkatan pengelolaan wilayah sungai meliputi wilayah sungai lintas provinsi
yaitu Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, wilayah sungai lintas kabupaten
yaitu Wilayah Sungai Citarum, wilayah sungai satu kabupaten yang meliputi 73
aliran sungai kecil, waduk yaitu waduk Cipancuh dan waduk Bojongsari, dan situ
yaitu Situ Brahim, Situ Jangkar, Situ Sindang, Situ Bolang, Situ Buburgadung,
serta Situ Kesambi.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-24
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Peningkatan pengelolaan Cekungan Air Tanah (CAT) diarahkan untuk penataan
dan penyusunan sistem informasi air tanah, peningkatan prasarana dan sarana
konservasi air tanah, serta penataan dan peningkatan prasrana dan sarana
pendayagunaan air tanah. Peningkatan pengelolaan Cekungan Air Tanah (CAT)
tersebut berupa Cekungan Air Tanah (CAT) lintas kabupaten yang meliputi
Cekungan Air Tanah (CAT) Subang, Cekungan Air Tanah (CAT) Indramayu, dan
Cekungan Air Tanah (CAT) Sumber Cirebon.
Peningkatan pengelolaan sistem jaringan irigasi dilakukan dengan cara
meningkatkan kualitas saluran irigasi, melakukan perlindungan terhadap daerah
aliran air, melakukan pembangunan dan perbaikan pintu-pintu air, dan mencegah
terjadinya pendangkalan terhadap saluran irigasi. Pemanfaatan sumber daya air
untuk kepentingan irigasi dilakukan dengan cara pengaturan dalam bentuk
kerjasama dengan proporsi yang seimbang, dan pengaturan kebutuhan irigasi
dan komposisi antar wilayah.
Tabel 2. 4 Jaringan Irigasi di Wilayah Kabupaten Indramayu
No.

1
2

Kewenangan

PEMERINTAH
PROVINSI

KABUPATEN

Daerah Irigasi (DI)

Luas
(ha)

DI. Rentang

66.692

DI. Jatiluhur

24.511

DI. Cipancuh

6.319

DI. Cipanas I

3.963

DI. Cipanas II

3.265

DI. Cipanas II

2.855

DI. Pedati

1.499

DI. Cibelerang

325

DI. Cilalanang

597

DI. Cipapan

240

DI. Cipondoh

700

DI. Lebiah

217

DI. Legeh

408

DI. Niwo

173

DI. Sangkep
DI. Situbolang

98
365

DI. Sumber mas

382

Sumber : Perda No 1 Tahun 2012 ttg RTRWK Indramayu Tahun 2011-2031

LAPORAN PENDAHULUAN

II-25
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu

Gambar 2. 3 Peta Jaringan Prasarana

LAPORAN PENDAHULUAN

II-26
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu

I.

Rencana Jaringan Prasarana Lainnya

Sistem jaringan prasarana wilayah lainnya dalam hal ini berupa jaringan
prasarana lingkungan. Jaringan prasarana lingkungan tersebut terdiri atas sistem
jaringan persampahan, sistem jaringan limbah, sistem jaringan drainase, sistem
jaringan air minum perkotaan, serta jalur dan ruang evakuasi bencana. Sistem
jaringan prasarana lingkungan dapat dilihat pada gambar 2.4.
Sistem jaringan persampahan meliputi pengembangan sistem pengangkutan
diprioritaskan pada kawasan permukiman perkotaan dan pusat kegiatan
masyarakat, pengembangan sistem composting pada kawasan perdesaan dan
permukiman berkepadatan rendah, pengembangan Tempat Pengolahan dan
Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS), dan peningkatan sistem pengelolaan

sanitary landfill pada TPPAS dan dengan sistem 3R.


Pengelolaan persampahan di permukiman dapat dilakukan melalui konsep
pengelolaan 3 R, yaitu reduce (mengurangi volume), reuse (menggunakan
kembali) dan recycle (mendaur ulang). Konsep 3 R ini bersifat melengkapi atau
menyempurnakan konsep pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Kombinasi konsep 3 R dapat
mengembangkan paradigma pengelolaan sampah menjadi meminimalkan,
mengumpulkan, memilah, mengangkut dan membuang sisanya. Lokasi Tempat
Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) yang ada di Kabupaten
Indramayu dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2. 5 Lokasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS)
NO.

TPPAS

LUAS (HA)

LAPORAN PENDAHULUAN

LOKASI

II-27
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu

TPPAS Pecuk

Desa Panyindangan Kulon


Kecamatan Sindang

TPPAS Kebulen

Desa Kebulen
Kecamatan Jatibarang

TPPAS
Kertawinangun

Desa Kertawinangun
Kandanghaur

TPPAS Mekarjati

Desa Mekarjati
Kecamatan Haurgeulis

Sumber : Perda No 1 Tahun 2012 ttg RTRWK Indramayu Tahun 2011-2031

Tabel 2. 6 Peta Rencana Jaringan Prasarana Lingkungan

LAPORAN PENDAHULUAN

II-28
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu

Sistem jaringan air limbah meliputi sistem jaringan air limbah non domestik dan
domestik. Sistem jaringan air limbah non domestik berupa pembangunan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja
(IPLT) pada kegiatan industri, rumah sakit, hotel, dan restoran yang berada di
seluruh wilayah kabupaten. Sistem jaringan air limbah domestik berupa
pembangunan jamban umum dan mandi cuci kakus (MCK) pada kawasan
permukiman.
Sistem jaringan drainase dilakukan dengan cara mengembangkan saluran
drainase pada kawasan terbangun, melakukan pemeliharaan dan pembangunan
saluran-saluran primer, sekunder dan tersier, mengoptimalkan dan memadukan
fungsi saluran besar, sedang dan kecil, mengembangkan sistem drainase yang
terintegrasi dengan sistem DAS dan sub DAS untuk kawasan perdesaan,
mengembangkan sistem drainase terpadu untuk kawasan perkotaan yang rentan
banjir, menangani sistem mikro, menangani sistem makro yang dilakukan melalui
perbaikan dan normalisasi badan air dari endapan lumpur dan sampah, serta
pengelolaan drainase yang diprioritaskan di sepanjang sisi jalan kolektor dan
lokal.
Penanganan sistem mikro jaringan drainase meliputi :
1. Pembangunan tanggul penahan banjir dan saluran baru.
2. Perbaikan inlet saluran air hujan dari jalan ke saluran.
3. Perbaikan dan normalisasi saluran dari endapan lumpur dan sampah.
4. Memperlebar dimensi saluran.
Sistem jaringan air minum perkotaan meliputi pengembangan jaringan perpipaan
air minum, pengembangan jaringan non air minum, dan pemberdayaan

LAPORAN PENDAHULUAN

II-29
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
kelompok pengelola air minum sendiri. Pengembangan jaringan perpipaan air
minum meliputi 25 perkotaan di wilayah kabupaten, sedangkan pengembangan
jaringan non perpipaan air minum meliputi 6 perkotaan di wilayah kabupaten
yang belum memiliki jaringan perpipaan air minum. Pelayanan sistem jaringan
perpipaan air minum perkotaan dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel 2. 7 Pelayanan Sistem Jaringan Perpiaan Air Minum Perkotaan
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Indramayu

PERKOTAAN

KETERANGAN
Terlayani

Sindang
Balongan
Pasekan
Arahan
Cantigi
Lohbener
Juntinyuat
Karangampel
Krangkeng
Kedokanbunder
Sliyeg
Jatibarang
Kertasemaya
Sukagumiwang
Widasari
Bangodua
Tukdana
Lelea
Losarang
Kandanghaur
Patrol
Sukra
Anjatan
Gabuswetan
Haurgeulis
Gantar
Cikedung
Terisi
Bongas
Kroya

Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Terlayani
Belum terlayani
Belum terlayani
Belum terlayani
Belum terlayani
Belum terlayani
Belum terlayani

Sumber : Perda No 1 Tahun 2012 ttg RTRWK Indramayu Tahun 2011-2031

Jalur dan ruang evakuasi bencana di wilayah kabupaten Indramayu meliputi jalur
evakuasi rawan bencana banjir dan gelombang pasang, serta ruang evakuasi
bencana alam. Jalur evakuasi rawan bencana banjir dan gelombang pasang
diarahkan pada jaringan jalan terdekat menuju ruang evakuasi bencana meliputi

LAPORAN PENDAHULUAN

II-30
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
28 ruas jalan yang tersebar lokasinya. Ruang evakuasi bencana alam meliputi
ruang terbuka yang terkonsentrasi di suatu wilayah, gedung pemerintah, gedung
sekolah, gedung pertemuan, gedung olahraga, dan bangunan lainnya yang
memungkinkan sebagai ruang evakuasi bencana pada daerah rawan bencana.
Jalur dan ruang evakuasi bencana dapat dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2. 8 Jalur dan Ruang Evakuasi Bencana
NO

JALUR EVAKUASI
BENCANA

DAERAH RAWAN
BENCANA

KETERANGAN
BENCANA

1.

Ruas Sewo Lohebener

Kecamatan
Sukra,
Patrol, Banjir dan gembang
Kandanghaur, Losarang, dan pasang
Lohbener.

2.

Ruas Lohbener Batas Kota


Indramayu

Kecamatan
Lohbener,
Sindang, dan Indramayu

3.
4.

Jalan Mulia Asri


Ruas Lingkar Indramayu
Karangampel

Kecamatan Indramayu
Banjir
Kecamatan Indramayu, Sliyeg, Banjir
Juntinyuat, dan Karangampel

5.

Ruas
Karangampel
Singakerta

Kecamatan
Karangampel
dan Krangkeng

Gelombang
dan banjir

6.

Ruas
Karangampel
Jatibarang

Kecamatan
Jatibarang,
Sliyeg, dan Karangampel

Banjir

7.

Ruas Jangga Cikamurang

Banjir

8.

Ruas Jalan Jend. Gatot


Subroto
Ruas Jalan Laksamana Yos
Sudarso

Kecamatan Losarang dan


Terisi
Kecamatan Indramayu
Kecamatan Indramayu dan
Pasekan

Banjir

9.

Banjir

Banjir

10.
11.

Ruas Jalan R.E Martadinata


Ruas Jalan Patrol Haurgeulis

Kecamatan Indramayu
Kecamatan Patrol, Anjatan,
dan Haurgeulis

Banjir
Banjir

12.

Ruas Jalan
Gantar

Haurgeulis

Kecamatan Haurgeulis

Banjir

13.

Ruas Jalan
Wanguk

Gabuskulon

Kecamatan
Gabuswetan,
Kroya, dan Bongas

Banjir

14.

Ruas
Jalan
Legok

Margamulya
Ruas Jalan Margamulya
Cipedang
Ruas
Jalan Karangsinom
Gabuskulon
Ruas Jalan Muntur
Manggungan
Ruas
Jalan Rajasinga Kroya
Ruas Jalan Terisi Tugu
Ruas Jalan Larangan Tugu
Ruas Jalan Pekandangan
Jatibarang
Ruas
Jalan Bangkir Cemara
Ruas Jalan Kiajaran Kulon
Cangkring
Ruas
Jalan Sindang Pecuk

Kecamatan Bongas dan


Kandanghaur
Kecamatan Bongas
Kecamatan Kandanghaur
dan
Gabuswetan
Kecamatan
Losarang dan
Terisi
Kecamatan
Terisi dan Kroya
Kecamatan Terisi dan
Cikedung Lelea
Kecamatan
Kecamatan Indramayu dan
Jatibarang
Kecamatan
Lohbener,
Arahan,
dan
Cantigi
Kecamatan Cantigi dan
Lohbener Sindang
Kecamatan

Banjir

15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

LAPORAN PENDAHULUAN

Banjir
Banjir
Banjir
Banjir
Banjir
Banjir
Banjir
Banjir
Banjir
Banjir

pasang

II-31
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
NO
25.
26.
27.
28.

JALUR EVAKUASI
BENCANA

DAERAH RAWAN
BENCANA

Ruas Jalan Pagirikan


Totoran Jalan Pasekan
Ruas
Karanganyar
Ruas Jalan Tanjakan
Karanganyar
Ruas
Jalan
Sukra

Tegaltaman

Kecamatan Pasekan
Kecamatan Pasekan
Kecamatan Krangkeng
Kecamatan Sukra

KETERANGAN
BENCANA
Banjir dan gelombang
pasang
Banjir
Gelombang pasang
Gelombang pasang

Sumber : Perda No 1 Tahun 2012 ttg RTRWK Indramayu Tahun 2011-2031

2.1.4

Rencana Pola Ruang

A. Rencana Kawasan Lindung


Pengembangan kawasan lindung di Kabupaten Indramayu bertujuan untuk
mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung
lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antar wilayah guna
mendukung proses pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan jenis dan kriteria kawasan lindung tersebut, maka rencana pola
ruang kawasan lindung Kabupaten Indramayu adalah :
1. Menetapkan kawasan lindung Daerah sebesar 14 (empat belas) persen dari
luas seluruh wilayah Daerah yang meliputi kawasan lindung berupa kawasan
hutan dan kawasan lindung di luar kawasan hutan, yang ditargetkan untuk
dicapai pada tahun 2031.
2. Mempertahankan kawasan hutan minimal 30 (tiga puluh) persen dari luas
Daerah Aliran Sungai (DAS).
3. Mempertahankan kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi
hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumberdaya air.
4. Mengendalikan pemanfaatan ruang kawasan lindung yang berada di luar
kawasan hutan sehingga tetap berfungsi lindung.
Tabel 2. 9 Kriteria dan Lokasi Kawasan Lindung
Fungsi

Jenis/Tipe

1. Kawasan Hutan Lindung


Kawasan hutan
Hutan
berfungsi lindung
lindung

Kriteria

Klasifikasi
Fisik

Lokasi

Kawasan
Hutan
Kecamatan
pantai berhutan
Losarang,
bakau
Cantigi dan
sesuai SK Menhut
Pasekan
No. 419/Kpts
II/1999
2. Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya

LAPORAN PENDAHULUAN

Luas

8.023 Ha

II-32
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi
Kawasan
resapan air

Jenis/Tipe

Kriteria

Klasifikasi
Fisik
Kawasan dengan Non Hutan
curah hujan ratarata lebih dari 1000
mm/tahun.
Lapisan tanahnya
berupa pasir halus
berukuran minimal
1/16 mm.

Mempunyai
kemampuan
meluluskan
air

3. Kawasan perlindungan setempat


3.1 Sempadan
Daratan sepanjang
pantai
tepian pantai yang
lebarnya proporsional
dengan bentuk dan
kondisi fisik pantai,
sekurang-kurangnya
100 meter dari titik
pasang tertinggi ke
arah darat.

3.2 Sempadan
sungai

Sekurangkurangnya 5 meter
di sebelah luar
sepanjang kaki
tanggul di luar
kawasan perkotaan
dan 3 meter di
sebelah luar
sepanjang kaki
tanggul di dalam
kawasan
perkotaan.
Sekurangkurangnya 100
meter di kanan kiri
sungai besar dan
50 meter di kanankiri sungai kecil
yang tidak
bertanggul diluar
kawasan
perkotaan.
Sekurangkurangnya 10
meter dari tepi
sungai untuk yang
mempunyai

LAPORAN PENDAHULUAN

Lokasi

Luas

Kecamatan Gantar,
Kroya, Terisi,
Cikedung, Lelea,
Widasari,
Bangodua dan
Tukdana

8.805 Ha

Non Hutan

Kecamatan
Krangkeng,
Karangampel,
Juntinyuat,
Balongan,
Indramayu, Cantigi,
Pasekan,
Losarang,
Kandanghaur,
Patrol dan Sukra.

7.458Ha

Non Hutan

Sungai
Cimanuk,
Cipanas,
Cipunegara,
Cilalanang,
Pangkalan,
Kumpulkuista,
Pamengkang dan
Cimanis.

1.917 Ha

II-33
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi

Jenis/Tipe

Kriteria

Klasifikasi
Fisik

Lokasi

Non Hutan

Situ Bolang di
kecamatan
Cikedung
Situ
Buburgadung
berada
di
Kecamatan
Cikedung
Rawa Bedahan
di Kecamatan
Cikedung
Rawa Cirakit di
Kecamatan
Cikedung
Rawa Sinang di
Kecamatan
Cikedung
Rawa Bacin di
Kecamatan Tukdana
Waduk
Bojongsari
di
Kecamatan
Waduk Cipancuh
di Kecamatan
Haurgeulis

Luas

kedalaman tidak
lebih besar dari 3
meter.
Sekurangkurangnya 15
meter dari tepi
sungai untuk
sungai yang
mempunyai
kedalaman lebih
dari 3 meter - 20
meter.
Sekurangkurangnya 20
meter dari tepi
sungai untuk
sungai yang
mempunyai
kedalaman lebih
dari 20 meter.
Sekurangkurangnya 100
meter dari tepi
sungai untuk
sungai yang
terpengaruh oleh
pasang surut air
laut, dan berfungsi
sebagai jalur hijau
3.3 Kawasan
sekitar
waduk
dan situ

Daratan sepanjang
tepian waduk dan
situ yang lebarnya
proporsional dengan
bentuk dan kondisi
fisik waduk dan situ
sekurang-kurangnya
50 meter dari titik
pasang tertinggi ke
arah darat.

LAPORAN PENDAHULUAN

738 Ha

II-34
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi
3.4 Kawasan
sempadan
jaringan irigasi

Jenis/Tipe

Kriteria
Garis
sempadan air
untuk bangunan,
diukur dari tepi
atas
samping
saluran atau dari
luar kaki tangkis
saluran
atau
bangunannya
dengan jarak : 5
meter
untuk
saluran irigasi
dan pembuangan
dengan
kemampuan
4
m3/detik atau
lebih,
3
meter untuk
saluran irigasi
dan
pembuangan
dengan
kemampuan
1
sampai 4 m3/detik,
2 meter untuk
saluran irigasi
dan
pembuangan
dengan
saluran dengan

Klasifikasi
Fisik
Non Hutan

Lokasi

Luas

Lokasi tersebar di
Kabupaten/Kota

21.406 Ha

Lokasi tersebar di
setiap kecamatan

1.722 Ha

lebar jalan
minimum 3 meter.
3.5 RTH
Perkotaan

Lahan dengan
luas paling sedikit
2.500
meter persegi.
Berbentuk
satu hamparan,
berbentuk
jalur,
atau kombinasi
dari bentuk
satu hamparan
dan jalur.
Didominasi
komunitas
tumbuhan.

4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya

LAPORAN PENDAHULUAN

II-35
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi

Jenis/Tipe

Kriteria

4.1 Kawasan
suaka
margasatwa

Kawasan
yang ditunjuk
merupakan tempat
hidup dan
perkembangan dari
suatu jenis satwa
yang perlu
dilakukan upaya
konservasi.
Memiliki
keanekaraga-man
dan/atau keunikan
satwa.
Memiliki luas
yang cukup
sebagai habitat
jenis satwa yang
bersangkutan.

4.2 Kawasan
cagar budaya
dan ilmu
pengetahuan

Benda buatan
manusia, bergerak
atau tidak bergerak
yang berupa
kesatuan atau
kelompok, atau
bagian-bagiannya
atau sisa-sisanya,
yang berumur
sekurangkurangnya 50
tahun atau
mewakili masa
gaya yang khas
dan sekurangkurangnya 50
tahun serta
dianggap
mempunyai nilai
penting bagi
sejarah, ilmu
pengetahuan, dan
kebudayaan.
Lokasi yang
mengandung atau
diduga
mengandung
benda cagar
budaya

LAPORAN PENDAHULUAN

Klasifikasi
Fisik
Hutan

Non Hutan

Lokasi

Luas

Suaka
Margasatwa di
Desa Bulak
Kecamatan
Jatibarang

4 Ha

Kawasan Pulau
Biawak di
Kecamatan
Pasekan
Kawasan situs
yang tersebar di
Kecamatan
Sindang,
Indramayu,
Karanganpel,
Krangkeng,
Jatibarang,
Sliyeg, dan
Sukagumiwang.

15.540
Ha
12 Ha

II-36
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi

Jenis/Tipe

Kriteria

Klasifikasi
Fisik

Lahan dengan
luas paling sedikit
2.500
meter persegi.
Berbentuk
satu hamparan,
berbentuk
jalur,
atau kombinasi dari
bentuk
satu
hamparan
dan
jalur.
Didominasi
komunitas
tumbuhan.
4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
4.1 Kawasan
Kawasan
Hutan
suaka
yang ditunjuk
merupakan tempat
margasatwa
hidup dan
perkembangan dari
suatu jenis satwa
yang perlu
dilakukan upaya
konservasi.
Memiliki
keanekaraga-man
dan/atau keunikan
satwa.
Memiliki luas
yang cukup
sebagai habitat
jenis satwa yang
bersangkutan.
3.5 RTH
Perkotaan

4.2 Kawasan
cagar budaya
dan ilmu
pengetahuan

Benda buatan
manusia, bergerak
atau tidak bergerak
yang berupa
kesatuan atau
kelompok, atau
bagian-bagiannya
atau sisa-sisanya,
yang berumur
sekurangkurangnya 50
tahun atau
mewakili masa
gaya yang khas
dan sekurangkurangnya 50

LAPORAN PENDAHULUAN

Non Hutan

Lokasi

Luas

Lokasi tersebar di
setiap kecamatan

1.722 Ha

Suaka
Margasatwa di
Desa Bulak
Kecamatan
Jatibarang

4 Ha

Kawasan Pulau
Biawak di
Kecamatan
Pasekan
Kawasan situs
yang tersebar di
Kecamatan
Sindang,
Indramayu,
Karanganpel,
Krangkeng,
Jatibarang,
Sliyeg, dan
Sukagumiwang.

15.540
Ha
12 Ha

II-37
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi

Jenis/Tipe

Kriteria

Klasifikasi
Fisik

Lokasi

tahun serta
dianggap
mempunyai nilai
penting bagi
sejarah, ilmu
pengetahuan, dan
kebudayaan.
Lokasi yang
mengandung atau
diduga
mengandung
benda cagar
budaya
5. Kawasan rawan bencana alam
5.1. Kawasan
Kawasan sekitar
Non Hutan
gelombang
pantai yang rawan
pasang
terhadap
gelombang pasang
dengan kecepatan
antara 10 sampai
dengan 100
kilometer per jam
yang timbul akibat
angin kencang atau
gravitasi bulan atau
matahari.
Kawasan yang
diidentifikasi sering
dan berpotensi
tinggi mengalami
bencana
gelombang pasang.
5.2 Kawasan
Kawasan yang
Non Hutan
rawan banjir
diidentifikasi sering
dan berpotensi tinggi
mengalami bencana
banjir.

Kecamatan
Sukra, Patrol,
Kandanghaur,
Losarang,
Cantigi, Pasekan,
Indramayu,
Balongan,
Juntinyuat,
Karangampel, dan
Krangkeng.

Kecamatan Sukra,
Patrol,
Kandanghaur,
Losarang, Cantigi,
Arahan, Lohbener,
Sindang,
Indramayu,
Balongan,
Juntinyuat,
Karangampel,
Krangkeng,
Pasekan, Cikedung,
Terisi,
Bongas,
Gabuswetan, Lelea,
Widasari,
Bangodua,
Tukdana, Gantar,
Haurgeulis dan
Jatibarang.

6. Kawasan lindung geologi

LAPORAN PENDAHULUAN

Luas

II-38
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi

Jenis/Tipe

Kriteria

6.1 Kawasan rawan bencana alam geologi


a. Kawasan
Pantai yang
rawan
berpotensi memiliki
abrasi
kerentanan terjadinya
abrasi dan/atau
pernah mengalami
abrasi.

b. Kawasan
rawan
gerakan
tanah

6.2 Kawasan yang


Memberikan
perlindungan
terhadap air
tanah

Kawasan dengan
kerentanan tinggi
untuk terpengaruh
gerakan tanah,
terutama jika
kegiatan manusia
menimbulkan
gangguan pada
lereng di kawasan ini.
Meliputi kriteria
kawasan imbuhan air
tanah :
Memiliki jenis
fisik batuan tanah
dengan
kemampuan
meluluskan air
dengan jumlah
yang berarti.
Memiliki
lapisan penutup
tanah berupa
pasir sampai
lanau.
Memiliki
hubungan
hidrogeologis yang
menerus dengan
daerah lepasan;
dan/atau
Memiliki muka
air tanah tidak
tertekan yang
tinggi daripada muka
air tanah yang
tertekan.

7. Kawasan lindung lainnya

LAPORAN PENDAHULUAN

Klasifikasi
Fisik
Non Hutan

Non Hutan

Hutan dan
Non hutan

Lokasi

Kecamatan
Sukra, Patrol,
Kandanghaur,
Losarang, Cantigi,
Pasekan,
Indramayu,
Balongan,
Juntinmyuat,
Karangampel, dan
Krangkeng.
Kecamatan Gantar

Luas

1.653 Ha

14 Ha

Kecamatan
29.890 Ha
Indramayu,
Sindang, Pasekan,
Cantigi,
Arahan,
Lohbener, Widasar,
Jatibarang,
Bangodua,
Tukdana, Cikedung,
Terisi, Kroya dan
Gantar.

II-39
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Fungsi

Jenis/Tipe

Kriteria

7.1 Kawasan
perlindungan
plasma nutfah

Areal yang
ditunjuk memiliki
jenis plasma nutfah
tertentu yang
belum terdapat di
dalam kawasan
konservasi yang
telah ditetapkan.
Merupakan
areal tempat
pemindahan satwa
yang merupakan
tempat kehidupan
baru bagi satwa
tersebut
mempunyai luas
cukup dan
lapangannya tidak
membahayakan.
Kawasan
perlindungan
plasma nutfah
adalah kawasan di
luar kawasan
suaka alam dan
pelestarian alam
yang
diperuntukkan bagi
pengembangan
dan pelestarian
pemanfaatan
plasma nutfah
tertentu.

7.2 Kawasan
terumbu
karang

Berupa
kawasan yang
berbentuk dari
koloni masif dari
hewan kecil
yang secara
bertahap
membentuk
terumbu karang.
Terdapat di
sepanjang pantai
dengan kedalaman
paling dalam 40
meter.
Dipisahkan
oleh laguna
dengan
kedalaman antara
40 sampai dengan
75 meter

LAPORAN PENDAHULUAN

Klasifikasi
Fisik
Non Hutan

Perairan
Laut

Lokasi
Muara Cimanuk
di Kecamatan
Pasekan.
Pulau Biawak
di
Kecamatan
Pasekan.

Pantai
Majakerta di
Kecamatan
Balongan.
Kawasan
Pulau Biawak
di Kecamatan
Pasekan.

Luas

II-40
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Gambar 2. 4 Peta Rencana Kawasan Lindung

LAPORAN PENDAHULUAN

II-41
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
B. Rencana Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya di Kabupaten Indramayu
berupa kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan hutan rakyat,
kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan
peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan
pariwisata, kawasan peruntukan permukiman dan kawasan peruntukan budidaya
lainnya.
A. Rencana Hutan Produksi
Hutan Produksi adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan
dan berfungsi untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan konsumsi
masyarakat, industri dan ekspor. Kawasan peruntukan hutan produksi di
Kabupaten Indramayu yaitu berupa hutan produksi tetap seluas 32.004 Ha yang
berlokasi di Kecamatan Haurgeulis, Gantar, Terisi, Kroya, Cikedung, dan
Tukdana. Dengan memperhatikan kriteria kawasan budidaya hutan produksi
yang

terdapat

dalam

RTRWN

dan

RTRWP

Jawa

Barat

maka

arah

pengembangan kawasan budidaya hutan produksi adalah :


1. Meningkatkan pembangunan lintas sektor dan subsektor, serta kegiatan
2.
3.
4.
5.
6.

ekonomi sekitarnya.
Meningkatkan fungsi lindung.
Meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya hutan.
Meningkatkan pendapatan masyarakat terutama di daerah setempat.
Meningkatkan kesempatan kerja terutama masyarakat setempat.
Mendorong perkembangan usaha dan peran serta masyarakat terutama di
daerah setempat.

Kawasan peruntukan hutan produksi memiliki fungsi antara lain:


1.
2.
3.
4.

Penghasil kayu dan bukan kayu.


Sebagai daerah resapan air hujan untuk kawasan sekitarnya.
Membantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Sumber pemasukan dana bagi Pemerintah Daerah (dana bagi hasil)
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Kriteria umum dan kaidah perencanaan kawasan peruntukan hutan produksi


antara lain :

LAPORAN PENDAHULUAN

II-42
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
1. Penggunaan kawasan peruntukan hutan produksi untuk kepentingan
pembangunan di luar kehutanan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Tidak mengubah fungsi pokok kawasan peruntukan hutan produksi.
b. Penggunaan kawasan peruntukan hutan produksi untuk kepentingan
pertambangan dilakukan melalui pemberian ijin pinjam pakai oleh Menteri
terkait dengan memperhatikan batasan luas dan jangka waktu tertentu
serta kelestarian hutan/lingkungan.
c. Penggunaan kawasan peruntukan hutan produksi untuk kepentingan
pertambangan terbuka harus dilakukan dengan ketentuan khusus dan
secara selektif.
2. Kegiatan pemanfaatan kawasan peruntukan hutan produksi mencakup
tentang

kegiatan

pemanfaatan

kawasan,

kegiatan

pemanfaatan

jasa

lingkungan, kegiatan pemanfaatan hasil kayu dan atau bukan kayu, dan
kegiatan pemungutan hasil kayu dan atau bukan kayu.
3. Kegiatan pemanfaatan kawasan peruntukan hutan produksi harus terlebih
dahulu memiliki kajian studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
yang diselenggarakan oleh pemrakarsa yang dilengkapi dengan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).
B. Rencana Hutan Rakyat
Kawasan peruntukan hutan rakyat di Kabupaten Indramayu seluas kurang lebih
38.516 Ha berada di setiap kecamatan. Pengembangan kawasan peruntukan
hutan rakyat dapat memanfaatkan kawasan lain berdasarkan daya dukung
lingkungan dan nilai ekonomis. Kawasan lain tersebut meliputi:
a. Kawasan sempadan pantai.
b. Kawasan sempadan sungai.
c. Kawasan sekitar waduk dan situ.
Melalui pembangunan hutan rakyat berkelanjutan dari tahun ke tahun serta
pengelolaannya diarahkan sebagai usaha kelompok tani secara mandiri,
diharapkan akan mempercepat upaya rehabilitasi lahan, perbaikan lingkungan,
pemenuhan kebutuhan kayu sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat
perdesaan disekitar hutan. Sasaran lokasi hutan rakyat adalah lahan milik rakyat,
tanah adat atau lahan di luar kawasan hutan yang memiliki potensi untuk untuk
pengembangan hutan rakyat dapat berupa lahan tegalan dan lahan pekarangan
yang luasnya memenuhi syarat sebagai hutan rakyat dalam wilayah DAS
Prioritas.
C. Rencana Kawasan Pertanian

LAPORAN PENDAHULUAN

II-43
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Kawasan peruntukan pertanian di Kabupaten Indramayu meliputi :
1. Kawasan tanaman pangan seluas 92.370 Ha berada di setiap kecamatan.
Selanjutnya Kawasan tanaman pangan tersebut akan ditetapkan sebagai
lahan pertanian pangan berkelanjutan.
2. Kawasan hortikultura seluas 3.407 Ha berada di setiap kecamatan.
3. Kawasan perkebunan seluas 1.155 Ha berada di setiap kecamatan.
4. kawasan peternakan meliputi :
a. Itik tersebar di wilayah Daerah dengan sentra pengembangan komoditas
itik meliputi: Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Krangkeng, Kecamatan
Jatibarang, Kecamatan Sindang, Kecamatan Anjatan, Kecamatan Gantar,
Kecamatan Terisi, Kecamatan Cikedung, Kecamatan Widasari, Kecamatan
Kertasemaya, Kecamatan Karangampel, dan Kecamatan Pasekan.
b. Kambing dan domba tersebar di wilayah Daerah dengan sentra
pengembangan

komoditas

kambing-domba

meliputi

Kecamatan

Haurgeulis, Kecamatan Gantar, Kecamatan Kroya, Kecamatan Cikedung,


Kecamatan Tukdana, Kecamatan Cantigi, Kecamatan Anjatan, dan
Kecamatan Kandanghaur.
c. Sapi potong tersebar di wilayah Daerah dengan daerah pengembangan
komoditas sapi potong meliputi : Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan
Gantar, Kecamatan Cikedung, Kecamatan Terisi, Kecamatan Lelea,
Kecamatan Tukdana, Kecamatan Kertasemaya, Kecamatan Juntinyuat,
dan Kecamatan Anjatan.
d. Kerbau tersebar di wilayah Daerah dengan daerah pengembangan
komoditas kerbau meliputi : Kecamatan Gantar, Kecamatan Cikedung, dan
Kecamatan Terisi.
e. Kuda tersebar di wilayah Daerah dengan daerah pengembangan
komoditas kuda meliputi : Kecamatan Cikedung, Kecamatan Lelea,
f.

Kecamatan Widasari, dan Kecamatan Kandanghaur.


Ayam ras pedaging di wilayah Daerah dengan sentra pengembangan
komoditas
Kecamatan

ayam

ras

Gantar,

pedaging

meliputi

Kecamatan

Kroya,

Kecamatan

Kecamatan

Haurgeulis,
Gabuswetan,

Kecamatan Terisi, Kecamatan Lelea, Kecamatan Kertasemaya, Kecamatan


Sukagumiwang,
Kecamatan

Kecamatan

Kedokanbunder,

Krangkeng,

Kecamatan

Kecamatan

Lohbener,

Kandanghaur, Kecamatan Bongas, dan Kecamatan Anjatan.


g. Ayam buras pedaging tersebar di setiap kecamatan.
h. Ayam buras petelur tersebar di setiap kecamatan
D. Rencana Kawasan Perikanan

LAPORAN PENDAHULUAN

Karangampel,
Kecamatan

II-44
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Kawasan perikanan budidaya air payau di Kabupaten Indramayu adalah seluas
14.083 Ha yang berlokasi di Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Juntinyuat,
Balongan, Indramayu, Sindang, Pasekan, Cantigi, Kandanghaur, Patrol, Sukra,
dan Losarang. Sedangkan perikanan budidaya air tawar berlokasi tersebar di
setiap kecamatan dengan luas 405 Ha. Sementara itu kawasan perikanan
budidaya laut meliputi kawasan pesisir dikabupaten Indramayu yang mencakup
38 desa dan 11 kecamatan dengan laut sejauh 4 mil. Adapun kawasan perikanan
budidaya laut ini juga meliputi kawasan peruntukan pelabuhan
pendaratan ikan yaitu :
1. Pelabuhan samudera Karangsong yang dilengkapi tempat pelelangan ikan
berada di Kecamatan Indramayu.
2. Pelabuhan perikanan pantai Dadap dan tempat pelelangan ikan Dadap
berada diKecamatan Juntinyuat.
3. Pelabuhan pendaratan ikan Eretan Wetan dan Eretan Kulon yang dilengkapi
tempat pelelangan ikan berada di Kecamatan Kandanghaur.
4. Pelabuhan pendaratan ikan Glayem yang dilengkapi tempat pelelangan ikan
berada di Kecamatan Juntinyuat.
5. Pelabuhan pendaratan ikan Tegalagung yang dilengkapi tempat pelelangan
ikan berada di Kecamatan Sukra.
6. Pelabuhan pendaratan ikan Ujunggebang yang dilengkapi tempat pelelangan
ikan berada di Kecamatan Sukra.
7. Pelabuhan pendaratan ikan Bugel berada di Kecamatan Patrol.
8. Pelabuhan pendaratan ikan Cemara berada di Kecamatan Losarang.
9. Pelabuhan pendaratan ikan Cangkring berada di Kecamatan Cantigi.
10. Pelabuhan pendaratan ikan Majakerta berada di Kecamatan Balongan.
11. Pelabuhan pendaratan ikan Lombang yang dilengkapai tempat pelelangan
ikan berada di Kecamatan Juntinyuat.
12. Pelabuhan pendaratan ikan Limbangan yang dilengkapi tempat pelelangan
ikan berada di Kecamatan Juntinyuat.
13. Pelabuhan pendaratan ikan Juntinyuat berada di Kecamatan Juntinyuat.
Kawasan pengolahan di Kabupaten Indramayu berupa industri pengolahan hasil
perikanan yang berlokasi di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat, Desa
Limbangan Kecamatan Juntinyuat, Desa Karangsong Kecamatan Indramayu,
Desa Kenanga Kecamatan Sindang, Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu,
Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur, Desa Eretan Kulon Kecamatan
Kandanghaur, dan Desa Ujunggebang Kecamatan Sukra. Kawasan minapolitan
di Kabupaten Indramayu terdiri dari 4 kawasan minapolitan, yaitu minapolitan
garam berada di Desa Santing Kecamatan Losarang, minapolitan perikanan
tangkap berada di Desa Karangsong Kecamatan Indramayu, minapolitan

LAPORAN PENDAHULUAN

II-45
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
perikanan budidaya di Desa Karanganyar Kecamatan Pasekan dan Desa Krimun
Kecamatan Losarang serta minapolitan pengolahan hasil perikanan berada di
Desa Kenanga Kecamatan Sindang.
E. Rencana Kawasan Pertambangan
Kawasan peruntukan pertambangan di Kabupaten Indramayu meliputi kawasan
pertambangan mineral dan kawasan pertambangan minyak dan gas bumi.
Kawasan pertambangan mineral terdiri atas mineral bukan logam dan batuan,
dimana mineral bukan logam adalah berupa tanah liat yang berlokasi tersebar di
setiap kecamatan. Sedangkan batuan berupa sirtu yang berlokasi di Desa
Bantarwaru Kecamatan Gantar dan pasir urug yang berada di Kecamatan
Gantar, Lohbener, Arahan dan Sukagumiwang.
Kawasan pertambangan minyak dan gas bumi di Kabupaten Indramayu berlokasi
di Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Sliyeg, Kedokanbunder, Kertasemaya,
Jatibarang, Losarang, Lohbener, Kandanghaur, Sukra, Anjatan, Bongas, Kroya,
Gabuswetan, Patrol, Haurgeulis dan Balongan.
F. Rencana Kawasan Perindustrian
Kawasan peruntukan industri di Kabupaten Indramayu terdiri atas
1. Industri besar seluas 1.000 Ha berada di Kecamatan Balongan.
2. Industri menengah seluas 1.000 Ha berada di Kecamatan Losarang,
Kecamatan Kandanghaur, Kecamatan Patrol, dan Kecamatan Sukra.
3. Industri kecil dan makro tersebar di wilayah Daerah meliputi :
a. Industri krupuk ikan dan udang berada di Desa Kenanga Kecamatan
Sindang.
b. Industri batik yang berlokasi di Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu,
Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu, Desa Penganjang Kecamatan
Sindang, Desa Terusan Kecamatan Sindang dan Desa Babadan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Kecamatan Sindang.
Industri gitar mini berada di Desa Lelea Kecamatan Lelea.
Industri kain bordir berada di Desa Sukawera Kecamatan Kertasemaya.
Industri dodol berada di Kecamatan Karangampel.
Industri keripik melinjo berada di Kecamatan Karangampel.
Industri gerabah/keramik berada di Kecamatan Kandanghaur.
Industri kerajinan topeng berada di Kecamatan Sliyeg.
Industri tenun gedogan dan waring berada di Kecamatan Juntinyuat.
Industri ayaman bambu dan pandan yang berada di Kecamatan Sliyeg,
Arahan dan Lelea.

k. Industri kecap berada di Kecamatan Lohbener, Jatibarang dan Juntinyuat.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-46
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
G. Rencana Kawasan Pariwisata
Pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Indramayu diarahkan kepada :
1. Pariwisata budaya.
Pariwisata budaya di Kabupaten Indramayu berupa Situs Sejarah Wiralodra
Indramayu seluas kurang lebih 2 Ha berada di Desa Sindang Kecamatan
Sindang dan Cagar budaya Batu Wadon, Batu Lanang, dan rumah adat kayu
seluas kurang lebih 3 Ha berada di Desa Cikawung Kecamatan Terisi.
2. Pariwisata alam.
Pariwisata alam di Kabupaten Indramayu meliputi:
a. Situ Bolang berada di Kecamatan Cikedung.
b. Taman wisata alam laut Kawasan Pulau Biawak seluas kurang lebih 15.540
Ha yang berada di Kecamatan Pasekan.
c. Pantai Tirtamaya seluas kurang lebih 9 Ha berada di Kecamatan
d.
e.
f.
g.

Juntinyuat.
Pantai Glayem berada di Kecamatan Juntinyuat.
Pantai Ujunggebang berada di Kecamatan Sukra.
Pantai Balongan berada di Kecamatan Balongan.
Agrowisata mangga seluas kurang lebih 110 Ha yang berada di Kecamatan

Jatibarang dan Widasari.


h. Minawisata sentra garam seluas kurang lebih 1.576 Ha yang berada di
i.

Kecamatan Krangkeng, Losarang dan Kandanghaur.


Wisata flora Rafflesia Arnoldi berada di Desa Pawidean Kecamatan

Jatibarang.
3. Pariwisata buatan.
Pariwisata buatan di Kabupaten Indramayu yaitu Waterboom Bojongsari dan
Waduk Bojongsari seluas kurang lebih 15 Ha yang berada di Kelurahan
Bojongsari Kecamatan Indramayu dan Kampung Wisata Air seluas kurang
lebih 10 Ha yang berada di Desa Wanantara Kecamatan Sindang.
4. Pariwisata minat khusus.
Pariwisata minat khusus meliputi:
a. Pondok Pesantren Al-Zaytun seluas kurang lebih 1.200 (seribu dua ratus)
hektar berada di Kecamatan Gantar.
b. Mangrove centre seluas kurang lebih 5 (lima) hektar berada di Desa
Pabean Ilir Kecamatan Pasekan.
c. Kerajinan batik di Kelurahan Paoman Kecamatan Indramayu.
d. Upacara adat istiadat yaitu:
Upacara Ngarot berada Kecamatan Lelea.
Pesta laut Nadran di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur,
Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur, Desa Karangsong
Kecamatan Indramayu, Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat, Desa

LAPORAN PENDAHULUAN

II-47
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Lombang

Kecamatan

Juntinyuat

dan

Desa

Dadap

Kecamatan

Juntinyuat.
Pesta Sedekah Bumi tersebar di setiap kecamatan.
Pesta Ngunjungan tersebar di setiap kecamatan.
Jaringan berada di Kecamatan Kandanghaur.
Pesta Mapag Tamba tersebar di setiap kecamatan;.
Pesta adat Mapag Sri tersebar di setiap kecamatan.

e. Wisata kuliner dan wisata tempat pemancingan yang berlokasi tersebar di


setiap kecamatan.
H. Rencana Kawasan Permukiman
Kawasan peruntukan permukiman di Kabupaten Indramayu seluas kurang lebih
17.837 Ha yang terdiri dari :
1. Permukiman perkotaan seluas kurang lebih 5.249 Ha yang meliputi 81
desa/kelurahan dan kelurahan tersebar di PKW, PKL, PKLp, dan PPK.
2. Permukiman perdesaan seluas kurang lebih 12.590 Ha yang meliputi 235
desa.
Arahan pengembangan kawasan permukiman perkotaan :
1. Mengembangkan kawasan permukiman vertikal pada kawasan perkotaan
dengan intensitas pemanfaatan ruang menengah hingga tinggi.
2. Mengendalikan kawasan permukiman horizontal pada kawasan perkotaan
3.
4.
5.
6.
7.

dengan intensitas pemanfaatan ruang menengah.


Penataan permukiman kumuh perkotaan.
Pembangunan Rumah Sakit Tipe B di PKW dan Rumah Sakit Tipe C di PKL.
Pembangunan dan pengembangan Puskesmas di PKL, PKLp dan PPK.
Pembangunan pusat kebudayaan di PKW.
Pembangunan kawasan olahraga terpadu di PKW dan sarana olahraga di

PKL, PKLp, dan PPK.


8. Pembangunan dan pengembangan Pasar Induk Beras Regional berada di
Kecamatan Losarang.
9. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa di PKW, PKL, PKLp, dan
PPK.
10. Pengembangan kegiatan perdagangan modern berada di PKW, PKL, dan
PKLp.
11. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di
PKW, PKL, PKLp, dan PPK.
12. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana peribadatan di
PKW, PKL, PKLp, dan PPK.
13. Pengembangan pemakaman umum sebagai ruang terbuka hijau.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-48
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Sementara arahan pengembangan kawasan permukiman perdesaan diarahkan
pada :
1. Pengembangan ruang permukiman horizontal mencakup kegiatan pertanian,
kehutanan, perikanan, pengelolaan sumberdaya alam, pelayanan jasa
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.


Penataan permukiman kumuh perdesaan.
Pembangunan dan pengembangan Puskesmas Pembantu.
Pembangunan dan pengembangan Pasar Lingkungan.
Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana peribadatan.
Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dasar.
Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana lapangan olahraga.
Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana peribadatan.
Pembangunan dan pengembangan taman bermain.

10. Pengembangan pemakaman umum sebagai ruang terbuka hijau.


I.

Rencana Kawasan Budidaya Lainnya

Kawasan peruntukan budidaya lainnya di Kabupaten Indramayu adalah berupa


kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara. Rencana kawasan \
pertahanan keamanan mencakup penetapan lokasi yang digunakan untuk
kepentingan pertahanan dan keamanan, yang bertujuan mengamankan dan
menjaga fungsi kawasan pertahanan keamanan. Sedangkan sasaran rencana
pengamanan tersebut adalah agar terkendalinya kegiatan pembangunan di
kawasan pertahanan keamanan, serta terjaminnya kepentingan pertahanan
keamanan.
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan Negara di kabupaten
Indramayu
adalah:
1. Markas Batalion Tempur Tentara Nasional Indonesia Arhanudse Batere R
berada di Desa Sukamelang Kecamatan Kroya.
2. Markas satuan teritorial Komando Distrik Militer 0616/Indramayu berada di
Kecamatan Indramayu.
3. Markas satuan teritorial Komando Rayon Militer yang berlokasi tersebar di 17
(tujuh belas) kecamatan, meliputi :
a. Kecamatan Indramayu.
b. Kecamatan Sindang.
c. Kecamatan Lohbener.
d. Kecamatan Jatibarang.
e. Kecamatan Bangodua.
f. Kecamatan Kertasemaya.
g. Kecamatan Sliyeg.
h. Kecamatan Karangampel.
i. Kecamatan Krangkeng.

LAPORAN PENDAHULUAN

II-49
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
j. Kecamatan Juntinyuat.
k. Kecamatan Losarang.
l. Kecamatan Lelea.
m. Kecamatan Anjatan.
n. Kecamatan Cikedung.
o. Kecamtan Haurgeulis.
p. Kecamatan Kandanghaur.
q. Kecamatan Gabuswetan.
4. Markas Sub Detasemen Polisi Militer III/3-3 yang berlokasi di Kecamatan
Indramayu.
5. Markas Sub Detasemen Zeni Bangunan 073/III Indramayu berada di
Kecamatan Indramayu.
6. Markas Polisi Resor Indramayu berada di Kecamatan Indramayu.
7. Markas Polisi Sektor tersebar di setiap kecamatan.
8. Pos TNI Angkatan Laut Dadap berada di Kecamatan Juntinyuat.
9. Pos TNI Angkatan Laut Eretan berada di Kecamatan Kandanghaur.
10. Sub Pos Polair Dadap berada di Kecamatan Juntinyuat.
11. Sub Pos Polair Eretan berada di Kecamatan Kandanghaur.

Gambar 2. 5 Peta Rencana Pola Ruang

LAPORAN PENDAHULUAN

II-50
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu

2.2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)


2011-2015

Visi dalam RPJMD merupakan penjabaran visi Bupati/Wakil Bupati terpilih hasil
Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara langsung pada tahun 2010.
Visi

Bupati/Wakil

Bupati

Kabupaten

Indramayu

adalah

Mewujudkan

Masyarakat Religius, Maju, Mandiri, Sejahtera (Indramayu Remaja) dengan


pengertian sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Religius bermakna mampu menerapkan ajaran agama


Maju bermakna mampu menerapkan ilmu pengetahuan
Mandiri bermakna mampu menerapkan prinsip kemandirian.
Sejahtera bermakna mampu memenuhi segenap kebutuhan hidup secara

layak yang mencakup aspek sosial-budaya, ekonomi dan fisik.


5. Pencapaian taraf kesejahteraan merupakan perwujudan dari penerapan
ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kemandirian.
Visi tersebut akan diwujudkan melalui 7 (tujuh) misi yang terangkum dalam
SAPTA KARYA MULIH HARJA. Ketujuh misi itu adalah :

LAPORAN PENDAHULUAN

II-51
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Terisi
Kabupaten Indramayu
Misi Pertama, Mengembangkan SDM Bermutu berbasis Ajaran Agama, Ilmu
Pengetahuan dan Budaya Lokal. Tujuan : Meningkatkan Mutu Sumber Daya
Manusia. Sasaran : taraf pendidikan, derajat kesehatan, aksebilitas informasi,
apresiasi budaya lokal, prestasi olahraga, intensitas wisata/rekreasi, laju
pertumbuhan penduduk serta penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Misi Kedua, Mengelola Wilayah secara Selaras, Lestari dan Optimal Tujuan :
Menyelaraskan tata ruang, keamanan dan kelestarian lingkungan serta
meningkatkan kelayakan permukiman dan keparasaranaan. Sasaran : Tata
ruang, lingkungan hidup, bencana alam dan permukiman dan prasarana wilayah.
Misi Ketiga, Meningkatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
Berbasis

Kesetaraan

Gender

Tujuan

Meningkatkan

Kualitas

Hidup,

Perlindungan dan Partisipasi Perempuan. Sasaran : kualitas hidup perempuan,


perlindungan perempuan serta partisipasi perempuan.
Misi Keempat, Menguatkan Struktur Perekonomian Masyarakat Tujuan :
Meningkatkan kemakmuran masyarakat Sasaran : Pelaku wirausaha, serapan
tenaga kerja, Produk Domestik Regional Brutto (PDRB), ketahanan pangan serta
Neraca Perdagangan Daerah
Misi Kelima, Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Tujuan : Meningkatkan
sumber dan nilai pendapatan asli daerah Sasaran : Nilai Pendapatan Asli Daerah
dan sumber pendapatan asli daerah.
Misi Keenam, Menegakkan Keamanan dan Ketertiban umum Tujuan :
Mewujudkan suasana aman dan tertib
Sasaran : Keamanan dan ketertiban umum.
Misi Ketujuh, Memantapkan Pemerintahan yang Baik Tujuan : meningkatkan
pelayanan umum serta kepartisipatifan pembangunan Sasaran : Pelayanan
umum

prima,

kepatisipatifan

pembangunan.

LAPORAN PENDAHULUAN

pembangunan

dan

inovasi

manajemen

Anda mungkin juga menyukai