BAB 2
TINJAUAN KEBIJAKAN
A. TINJAUAN KEBIJAKAN TATA RUANG
1. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Nasional
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional dibentuk dengan tujuan agar terciptanya ruang wilayah yang aman,
nyaman produktif dan berkelanjutan, untuk mewujudkan tujuan – tujuan
tersebut maka disusunlah beberapa kebijakan yang diharapkan mampu
menopang serta dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan arah
pengembangan wilayah. Adapun beberapa kebijakan dan strategi dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang
1) Kebijakan pengembangan struktur ruang nasional dalam rencana
tata ruang wilayah nasional meliputi:
a) Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan
ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki; dan
b) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan
prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya
air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah nasional.
2) Strategi untuk peningkatan akses pelayanan perkotaan dan
pertumbuhan ekonomi wilayah meliputi:
a) Menjaga dan mewujudkan keterkaitan antarkawasan perkotaan,
antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta antara
kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;
b) Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang
belum terlayani oleh pusat pertumbuhan;
c) Mengembangkan pusat pertumbuhan kota maritim yang
berkelanjutan;
II-1
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-2
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-3
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-4
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-5
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-6
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-7
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-8
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-9
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-10
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-11
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-12
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-13
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-14
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-15
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-16
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-17
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
Parangia Kec.Bontomatene:
Onto Kec.Bontomatene;
Jinato Kec.Takabonerate;
Tambuna Kec.Takabonerate;
Rajuni Kec.Takabonerate;
Karumpa Kec.Pasilambena
Pulo Madu Kec.Pasilambena;
Lembang Mate’ne Kec.Pasilambena;
Lambego Kec.Pasi’marannu;
Bontobulaeng Kec.Pasi’masunggu Timur
Bonto Baru Kec.Pasimasunggu Timur
Batangmata Sapo Kec.Bontomatene
Sumber: Dokumen RTRW Kabupaten Kepulauan Selayar, Tahun 2018
II-18
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-19
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-20
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-21
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-22
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
2) Kawasan Budidaya
Rencana pola ruang kawasan budidaya di Kabupaten Kepulauan
Selayar yang dituangkan dalam RTRW Kabupaten Kepulauan
Selayar meliputi:
a) Kawasan Hutan.
(1) Kawasan hutan produksi, Kabupaten Kepulauan Selayar
mempunyai kawasan hutan produksi seluas 4.016,01 Ha dan
hutan produksi terbatas sebesar 71,07 Ha, berada di Pulau
Selayar yakni di Kecamatan Bontosikuyu dan Pasimarannu.
(2) Kawasan hutan rakyat, Kabupaten Kepulauan Selayar
mempunyai kawasan hutan rakyat berada di Pulau Selayar
yakni di sebagian wilayah Kecamatan Bontomatene, sebagian
wilayah Kecamatan Buki, sebagian wilayah Kecamatan
Bontomanai, sebagian wilayah Kecamatan Bontoharu,
sebagian wilayah Kecamatan Bontosikuyu, sebagian wilayah
Kecamatan Takabonerate, sebagian wilayah Kecamatan
Pasimasunggu, sebagian wilayah Kecamatan Pasimasunggu
Timur, sebagian wilayah Kecamatan Pasimarannu dan
sebagian wilayah Kecamatan Pasilambena.
b) Kawasan Pertanian.
(1) Pertanian tanaman pangan, pertanian holtikultura.
Kawasan pertanian pangan terdiri atas sawah lahan basah
dan lahan kering serta palawija dan hortikultura. Fungsi
kawasan peruntukan pertanian yaitu menghasilkan bahan
pangan, daerah resapan air hujan, dan sumber mata
pencaharian penduduk bagi masyarakat. Kawasan pertanian
di Kabupaten Kepulauan Selayar terbagi atas pertanian
II-23
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-24
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-25
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-26
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-27
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-28
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-29
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
Gambar 2.1: Keterkaitan Visi RPJPN, RPJPD Provinsi Sulawesi Selatan, RPJPD
dan
RPJMD Kabupaten Kepulauan Selayar
Demikian pula dengan Misi sebagai cara untuk mewujudkan Visi yang telah
ditetapkan, harus tergambar sinkronisasi dan keterkaitannya sebagai upaya
tetap menjaga kesinambungan apa yang akan dilakukan mulai rencana
jangka panjang sampai rencana jangka menengah. Berikut disajikan
keterkaitan antara Misi RPJPD dan Misi RPJMD Kabupaten Kepulauan
Selayar :
Tabel 2.6
Keterkaitan Misi RPJPD Kab. Kepulauan Selayar dengan Misi RPJMD
No Misi RPJPD Misi RPJMD
Mengotimalkan pengelolaan potensi Mengotimalkan pengelolaan potensi
1
sumberdaya kemaritiman. sumberdaya kemaritiman.
Meningkatkan kualitas hidup
2 Meningkatkan kualitas SDM.
masyarakat ( Misi – 3 ).
Mengembangkan tata kelola
Mendorong terwujudnya daya saing dan
3 pemerintahan yang akuntabel dan
kemandirian daerah.
transparan ( Misi – 1 )
Meningkatkan kualitas pembangunan
perdesaan (Misi – 2).
Meningkatkan pembinaan kehidupan
sosial dan keagamaan (Misi – 5).
Meningkatkan pengelolaan lingkungan
4 Melestarikan fungsi lingkungan hidup.
hidup (Misi – 6).
Sumber : Naskah PERDA Kab. Kepulauan Selayar No. 2 Tahun 2021
Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator RPJMD yang akan
mendukung pencapaian Misi Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri atas 7
tujuan, 11 sasaran dengan rumusan indikator sebanyak 8 indikator tujuan dan
17 indikator sasaran, sehingga total indikator yang digunakan untuk mengukur
capaian Misi Kabupaten Kepulauan Selayar sebanyak 25 indikator.
Tujuan dan sasaran yang terdapat pada RPJMD 2021-2026 ini juga diarahkan
untuk mendukung sasaran yang telah ditetapkan pada RPJPD 2005– 2025.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat 7 uraian sasaran pokok RPJPD
2005–2025 yang didukung oleh 7 tujuan dan 11 sasaran yang terdapat dalam
RPJMD 2021-2026.
II-31
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-32
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
masing strategi. Sementara itu untuk pencapaian visi, misi, tujuan, dan
sasaran agar lebih berkesinambungan, maka ditentukan tema atau fokus
pembangunan setiap tahun RPJMD.
Penetapan tema atau fokus tahunan tidak berarti mengabaikan kondisi lain
yang memang harus dikerjakan terus menerus setiap tahun. Alokasi
program rutin dan penyelenggaraan layanan publik terus menerus ada dan
dialokasikan anggarannya. Hal ini didasari pada prinsip perencanaan
strategik teknokratis. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan
aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan
menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan secara baik,
termasuk di dalamnya upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi,
sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Tema
pembangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar selama Tahun 2022 - 2026
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 2.7
Tema Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar
II-33
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-34
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-35
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
zona pemberdayaan, zona industri ikan hidup, zona distribusi ikan beku,
zona industri produk akhir, dan zona industri berbahan baku ikan.
Sementara itu tahapan pengembangan dibagi kedalam 3 (tiga) tahapan
besar, masing-masing tahapan pembentukan, tahapan pembangunan,
dan tahapan pengelolaan.
Setiap tahapan berisi seperangkat kegiatan yang saling mendukung untuk
mewujudkan KIPT yang pendanaannya terurai selama 5 (lima) tahun ke
depan sejalan dengan periodesasi RPJMD ini. Setiap kegiatan dan
pendanaan diberikan tanggungjawab kepada masing-masing Perangkat
Daerah teknis untuk menganggarkan dalam Rencana Strategis Perangkat
Daerahnya, mendasari skenario pembangunan yang telah disusun dan
disepakati bersama. pembiayaan dari skenario pembangunan tersebut
juga bersumber dari APBN, APBD Provinsi, dan Swasta/ Badan Usaha.
Secara kewilayahan, Kawasan Industri Perikanan Terpadu (KIPT) di
Hangkoang, didukung oleh 5 (lima) sub sentra, yaitu :
1) Sub Sentra Utama pada Kawasan TPI Bonehalang.
2) Sub Sentra 1 pada Kawasan Pelabuhan Kayuadi.
3) Sub Sentra 2 pada Kawasan Pelabuhan Benteng – Jampea.
4) Sub Sentra 3 pada Kawasan Pelabuhan Bonerate.
5) Sub Sentra 4 pada Kawasan Pelabuhan Kalaotoa.
Gambaran kondisi daerah yang diinginkan pada tahun 2026, ditandai
dengan keluaran terbentuknya dasar pembangunan Kawasan Industri
Perikanan Terpadu (KIPT) di Hangkoang Kecamatan Bontosikuyu,
berupa:
1) Tersedianya kajian dan kelengkapan administrasi pembentukan
Kawasan KIPT;
2) Dimulainya pembangunan non fisik KIPT;
3) Dimulainya pembangunan prasarana umum (utilitas) KIPT;
4) Dimulainya pembangunan prasarana pada zona pemberdayaan
masyarakat dalam KIPT;
5) Dimulainya pembangunan pelabuhan perikanan Hangkoang;
6) Masuknya investasi pada program pembangunan KIPT; dan
7) Dimulainya pembangunan Sub Sentra KIPT.
d) Gerakan Membangun Desa Mandiri (Gerbang Sari).
II-36
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-37
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-38
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-39
Penyusunan Master Plan Kawasan Industri Selayar (KIS)
Kabupaten Kepulauan Selayar
II-40