1) Pusat Pelayanan Kota (PPK), yang melayani seluruh wilayah kota dan/atau
regional,
2) Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK), yang melayani sub-wilayah kota,
3) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), yang melayani skala lingkungan wilayah
kota.
Pusat Pelayanan Kota dipilih dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a) Memiliki potensi sebagai pusat kegiatan jasa dan perdagangan utama yang
melayani seluruh Wilayah Kota Tebing Tinggi dan wilayah sekitarnya
b) Berada dalam simpul transportasi regional
Sub Pusat Pelayanan Kota memiliki kriteria:
Terminal sebagai titik pertemuan dari sub sistem transportasi atau jenis
angkutan memungkinkan penumpang atau barang berpindah dari satu jenis
angkutan ke jenis angkutan lain atau dari rute yang satu ke rute yang lain untuk
dapat melanjutkan perjalanan ke tempat yang dituju.
a. Koridor Utara – Tengah – Barat Daya (Terminal Bandar Kajum – pusat kota
– Pabatu)
b. Koridor Barat – Tengah – Timur – Tenggara (Halte Persimpangan Bulian –
pusat kota – Halte Syech Beringin)
c. Koridor Utara – Selatan (Terminal Bandar Kajum – Halte Stasiun KA – Halte
Syech Beringin)
d. Koridor Lingkar Tebing Tinggi (Halte Pabatu – AMD – Halte Bulian – Gn
Lauser – Terminal Bandar Kajum – Yos Sudarso – Soekarno Hatta –
Tambangan – Jalan Baja – Halte Syech Beringin).
4.1.4.4 Jembatan
Rencana Pengembangan Fly Over atau jalan layang yang dibangun tidak
sebidang melayang, bertujuan untuk untuk menghindari daerah/ kawasan yang
selalu menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas atau melewati persilangan
kereta api untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan efisiensi, mengatasi
hambatan karena konflik dipersimpangan, melalui kawasan kumuh yang sulit
ataupun melalui rawa-rawa.
b) Jaringan Bergerak
1. Jaringan Bergerak Terestrial
Jaringan bergerak terestrial adalah suatu media komunikasi yang
menggunakan transmisi dalam bentuk gelombang radio yang
perambatannya atau ditentukan berdasarkan frekuensi/panjang
gelombang yang dihasilkan untuk layanan telekomunikasi bergerak
tertentu meliputi antara lain jasa radio trunking dan jasa radio panggil
untuk umum.
Rencana jaringan bergerak terestrial di Kota Tebing Tinggi merupakan
pemancar radio yang berada di Kecamatan Padang Hulu dan Kecamatan
Rambutan.
a. Jaringan primer adalah seluruh jaringan sungai yang berada di Kota Tebing
Tinggi
b. Jaringan sekunder di sepanjang jalan arteri, kolektor dan lokal yang terdapat
pada pusat di seluruh kecamatan dalam wilayah kota
c. Jaringan tersier berada pada kawasan perumahan dan kawasan perkantoran
di seluruh kecamatan dalam wilayah Kota
a. Jalur evakuasi bencana yang melalui Kecamatan Padang Hilir, Padang Hulu,
Rambutan, dan Tebing Tinggi Kota
b. Ruang evakuasi bencana, merupakan ruang evakuasi bencana banjir yang di
tetapkan di Kecamatan Padang Hilir, Bajenis, Rambutan, dan Tebing Tinggi
Kota
Rencana konservasi SDA dan pendayagunaan sumber daya air pada sungai-sungai utama
di Kota Tebing Tinggi adalah dengan membuat kesepakatan dengan Pemerintah
Kabupaten Serdang Bedagai dalam pengendalian standar baku mutu air Sungai Padang
untuk dijadikan sumber air baku dalam pengelolahan Instalasi Pengolahan Air Minum.
Penetapan Kawasan Badan Air di Kota Tebing Tinggi ditetapkan seluas 53,83 Ha yang
tersebar di seluruh Kecamatan di Kota Tebing Tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini
a. Rencana pemenuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Tebing Tinggi didasarkan pada
hirrarki dan fungsi RTH
b. Peningkatan kualitas rimba kota di Kecaman Padang Hilir;
c. Peningkatan kualitas taman Kota di Kecamatan Tebing Tinggi Kota;
d. Peningkatan dan pengembangan taman kecamatan di masing-masing kecamatan;
e. Peningkatan dan pengembangan taman kelurahan dan lingkungan di masing-
masing kelurahan di setiap kecamatan
f. Pengembangan ruang terbuka hijau pada kawasan peruntukan industri dan
pergudangan
g. Pengembangan ruang terbuka hijau pada kawasan peruntukan industri dan
pergudangan
h. Pengembangan ruang terbuka hijau pada kawasan transportasi umum (terminal
dan stasiun kereta api) dan kawasan TOD
i. Pengembangan ruang terbuka hijau privat direncanakan memanfaatkan halaman
pekarangan bangunan rumah tinggal, perkantoranm perdagangan dan jasa dan
kawasan peruntukan industri dan pengembangan rooftop garden pada bangunan
bertingkat seperti ruko, supermarket, apartemen, hotel, dan penginapan.
j. Pengembangan jalur hijau di sepanjang jalur jalan yang memungkinkan, untuk
dikembangkan dapat berupa bentuk pot-pot bunga maupun bentuk ruang tanam
taman pribadi masing-masing pemilik bangunan.
k. Pembatasan pendirian bangunan-bangunan, kecuali yang memiliki fungsi sangat
vital atau bangunan-bangunan yang merupakan penunjang dan menjadi bagian
dari kawasan ruang terbuka hijau.
l. Pengembangan kawasan ruang terbuka hijau sebagai pembatas antara kawasan
industri dengan kawasan fungsional lain di sekitarnya, terutama kawasan
permukiman.
m. Pada pengembangan perumahan baru perlu adanya taman yang mampu
memenuhi kebutuhan ruang terbuka bagi masyarakat.
n. Pengembangan jalur hijau sempadan SUTET dan SUTT di Kelurahan Brohol dan
Pinang Mancung Kecamatan Bajenis
o. Pembatasan kegiatan budidaya pada jalur SUTET/SUTT
p. Pengembangan ruang terbuka hijau dengan konsep vertical garden (taman
vertikal) untuk menyiasati keterbatasan lahan di Kota Tebing Tinggi. Dalam jurnal
yang berjudul Vertical Garden: Penghijauan Untuk Mendukung Smart Living Di
Kota Yogyakarta, Vertical garden atau vertical greenery menurut Blanc (2008)
adalah tanaman yang disusun berbentuk vertical untuk keseimbangan lingkungan
sehingga mampu menciptakan iklim mikro yang spesifik di sekitarnya. Vertical
garden dapat digunakan sebagai ide untuk membuat sebuah lingkungan
perkotaan menjadi tampak alami. Manfaat konsep taman vertikal antara lain:
1. Lingkungan menjadi lebih indah dan alami.
2. Menciptakan ruang hijau di lahan terbatas.
3. Mengurangi panas dari luar dan polusi udara.
4. Membantu meredam kebisingan suara.
5. Meningkatkan produksi oksigen.
Rencana Pola Ruang Kawasan Ruang Terbuka Hijau di Kota Tebing Tinggi direncanakan
seluas 183,57 Ha. Rencana Kawasan Ruang Terbuka Hijau di Kota Tebing Tinggi terdiri
atas Rimba Kota, Taman Kota, Taman Kecamatan, Taman Kelurahan, Pemakaman dan
Jalur Hijau. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
a. Pelestarian dan Peningkatan kualitas kawasan cagar budaya Tebing Tinggi Lama
Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi Kota
b. Pelestarian dan peningkatan kualitas cagar budaya Makam Datuk Bandar Kajum di
Kelurahan Satria Kecamatan Tebing Tinggi Kota
c. Pelestarian dan peningkatan kualitas cagar budaya koridor Bangunan Bersejarah
Jalan T. Imam Bonjol-Dr. Sutomo-Lapangan Merdeka-Letjen Suprapoto-Kapten
Tandean;
d. Pelestarian dan peningkatan kualitas kawasan cagar budaya kompleks bangunan
bersejarah di Kelurahan Sri Padang Kecamatan Rambutan
1 Bajenis 2,5
4 Rambutan 12,18
Total 23,84
1 Bajenis 192,21
2 Padang Hilir -
4 Rambutan 8,63
5 Tebing Tinggi -
Kota
Total 230,29
1 Bajenis 1,94
2 Padang Hilir -
3 Padang Hulu -
4 Rambutan -
5 Tebing Tinggi -
Kota
Total 1,94
1. Memperhatikan kondisi lahan dari aspek daya dukung lahan, potensi terhadap
ancaman bencana dan topografi
2. Memperhatikan status dan pola guna lahan dari aspek pertanahan dan penataan
ruang
3. Memenuhi ketentuan luas lahan sesuai dengan ketentuan pertaruran perundang-
undangan
Kegiatan yang ada di KPI mencakup kegiatan industri yang berada di dalam
kawasan industri dan/atau sentra IKM, dan/ atau perusahaan-perusaan industri
beserta kegiatan-kegiatan pendukungnya yang muncul sebagai multiplier effect
kegiatan industri. Lahan KPI harus memenuhi kriteria luas :
a. Dalam hal KPI yang akan dikembangkan menjadi lokasi kawasan industri,
luas lahan paling sedikit 50 ha dalam satu hamparan
b. Dalam hal KPI yang akan dikembangkan menjadi lokasi kawasan industri
yang peruntukannya untuk industri kecil dan industri menengah, luas lahan
paling sedikit 5 ha dalam satu hamparan
4. Mempunyai aksesibilitas yang dapat mempermudah pengangkutan bahan baku
dan logistik, pergerakan tenaga kerja dan distribusi hasil produksi
5. Terdapat sumber air baku
6. Teradapat tempat pembuangan air limbah
Penggunaan lahan pada kawasan industri terdiri dari penggunaan kaveling industri jalan
dan saluran, ruang terbuka hijau, dan fasilitas penunjang. Kriteria umum dan kaidah
perencanaan:
1 Bajenis 24,58
3 Padang Hulu -
4 Rambutan 5,85
5 Tebing Tinggi -
Kota
Total 99,44
a. Wisata buatan
b. Wisata khusus
Arahan pengembangan untuk Kawasan Pariwisata di Kota Tebing Tinggi adalah :
A. Kawasan Perumahan
Kawasan perumahan merupakan kawasan yang terdiri atas kelompok rumah tinggal
yang mewadahi kehidupan dan penghidupan masyarakat yang dilengkapi dengan
fasilitasnya. Pengembangan kawasan perumahan di Kota Tebing Tinggi diarahkan di
seluruh Kecamatan dengan luas sebesar 2.140,82 ha.
Kawasan Ruang
Kawasan
N Kawasan Fasilitas Umum Non
Kecamatan Infrastruktur Jumlah
o Perumahan dan Fasilitas Terbuka
Perkotaan
Sosial Hijau
Kawasan campuran/ mixed use adalah Salah satu konsep yang diterapkan dalam
pengembangan kota satelit di pinggiran sebuah kota besar adalah dengan pembangunan
melebar secara horizontal, dimana ketersediaan tanah yang ada masih cukup besar.
Akan tetapi dengan semakin berkurangnya land bank dan adanya kesadaran untuk
melakukan optimalisasi lahan, perlu dilakukan pengembangan kota dengan konsep-
konsep baru yang lebih efektif dan efisien.
Superblok/ mixed use pada dasarnya adalah suatu kawasan urban yang dirancang secara
terintegrasi (integrated development), dengan kepadatan bangunan yang cukup tinggi
dan merupakan kombinasi fungsi lahan yang bersifat campuran (mixed used), dimana
kunci terpenting dalam keberhasilannya adalah berjalannya fungsi mekanisme kontrol
yang merupakan implementasi dari regulasi-regulasi pengembangan kawasan superblok
itu sendiri. (https://id.wikipedia.org/wiki/Mixed_use)
1 Bajenis 9,58
4 Rambutan 45,16
Total 225,91
Arahan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa di Kota Tebing Tinggi adalah :
a. Pengembangan infrastruktur perkotaan yang memadai pada kawasan intensitas
tinggi
b. Penataan dan penyedian ruang parkir pada kawasan perdagangan dan jasa di
pusat Kota Tebing
c. Penataan pedagang kaki lima pada daerah-daerah pengembangan perdagangan
dan jasa di semua kecamatan di Kota Tebing Tinggi;
d. Penataan papan reklame sesuai dengan ketentuan berlaku untuk menciptakan
ruang yang nyaman, aman dan bernilai estetis
e. Pengembangan sarana istirahat pada kawasan perdagangan dan jasa di semua
kecamatan di Kota Tebing Tinggi
f. Pengembangan penghijauan pada kawasan perdagangan dan jasa di semua
kecamatan
g. Penataan pasar tradisional dan pengembangan pasar modern
1 Bajenis 180,84
4 Rambutan 105,64
Total 662,12
1 Bajenis 1,06
4 Rambutan 12,44
Total 20,23
1 Bajenis 0,35
3 Padang Hulu -
4 Rambutan 5,18
5 Tebing Tinggi -
Kota
Total 6,18
Rencana kawasan pertahanan dan keamanan terdiri dari kantor Polsek Padang Hulu,
Polsek Padang Hilir, Polsek, Rambutan Polres Kota Tebing Tinggi, markas Brimob,
Komando Distrik Militer 0204 Deli Serdang, Pos Polisi Simpang Beo dan kantor Dit
Lantas Polda Sumut Satuan PJR Unit 4 Tebing Tinggi.
1 Bajenis 9,63
Total 12,44