Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN KEHUTANAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hutan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting dalam


pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), tidak saja
dalam ruang lingkup lokal, tetapi juga nasional bahkan global; menjadi salah
satu cerminan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat dan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Manfaat secara langsung yang dapat dirasakan
dari keberadaan hutan adalah sebagai sumber penghasil kayu yang memiliki
nilai ekonomi tinggi, sedangkan manfaat tidak langsung berupa pengatur
tata air, pencegah erosi, kesehatan, pariwisata, pertahanan dan keamanan,
tenaga kerja, penelitian dan pendidikan.

Begitu pentingnya peranan hutan dalam pelestarian lingkungan hidup,


hingga badan dunia yang bernaung dalam PBB turut serta menyoroti
kelestarian lingkungan global demi terciptanya kesetimbangan ekosistem
global untuk kelangsungan hidup di muka bumi, (Deklarasi PBB di Rio de
Jenario, ). Bagi setiap Negara dibebankan untuk senantiasa
mempertahankan kondisi hutannya masing-masing; semua negara harus
terlibat dan berpartisipasi demi terciptanya keseimbangan lingkungan yang
baik bagi seluruh kehidupan di atas bumi.

Indonesia salah satu paru-paru dunia di daerah tropis; sampai dengan


dekade terakhir ini memiliki telah memiliki 131.279.115,98 Ha hutan, yang
terdiri dari 21.232.007,27 Ha kawasan suaka alam dan pelestarian alam;
32.211.814,72 Ha kawasan hutan lindung; 22.818.159,26 Ha hutan
produksi tidak tetap; 34.142.045,73 Ha kawasan hutan produksi tetap; dan
20.875.089,00 Ha kawasan hutan dapat dikonversi (Kementrian Kehutanan,
2012: 11). Pemertahanan hutan yang lestari telah ditempuh dengan
berbagai kebijakan, hingga mendapatkan kepastian secara legalistic fomil
melalui berbagai proses menjadi Undang-undang, yang berlaku secara
universal dan berbagai peraturan-peraturan pendukung lainnya.

Pemerintah daerah turut serta ambil bagian dalam memperhatahankan


hutan dan kawasan hutan yang sangat penting ini, dari sektoral hingga
lintas sektoral dalam proses pengkajiannya. Pelibatan masyarakat secara
luas dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan hidup yang perlu
untuk dipertahankan dan dilestarikan.

Daerah Kabupaten Toba Samosir, merupakan bagian dari kawasan


ekosistem Danau Toba di punggung pengunungan Bukit Barisan pada
dataran tinggi yang memiliki aneka flora dan fauna yang beaneka ragam dan
mempunyai cirri khas tersendiri karena tidak dimiliki daerah lainnya. Demi
pelaksanaan pembangunan yang tetap berlangsung di segala bidang dan
terjadi secara terus menerus, dan akan semakin mendesak terhadap
kebutuhan ruang lainnya, dikawatirkan bahwa kondisi aneka flora dan fauna
tersebut akan semakin terdegradasi bial tidak diberi ruang yang cukup dan
memadai demi kelestariannya.

Momentum atas inisyatif daerah dalam memanfaatkan berbagai potensi


daerah dapat dipikirkan dan diperbuat bersama-sama dengan stake holder
member ruang yang semakin besar dalam pelestarian lingkungan dengan
pembangunan Taman Hutan yang bernilai Strategis dan dapat menghasilkan
devisa daerah yang tidak sedikit, karena juga memadukan dengan berbagai
keindahan alam dan panorama alam disamping potensi flora dan fauna yang
penting untuk dilestarikan. Perpaduan antara pegunungan dan ekosistem
danau di dataran tinggi akan menawarkan nilai tersendiri yang tidak
diketemukan di tempat lainnya.
2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan ini adalah menyiapkan perwujudan dan keserasian


linkungan, dengan tujuan untuk melindungi dan menjaga kelestarian dan
menjamin pemanfaatan potensi kawasan dan berfungsi sebagai wilayah
untuk koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli
atau bukan asli yang dapat dipergunakan untuk kepentingan penelitian,
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi di
wilayah Kabupaten Toba Samosir sekitarnya.

1. Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan


2. Menciptakan kelestarian lingkungan kabupaten Toba Samosir
3. Meningkatkan daya guna dan hasil pelayanan pembangunan
4. Mengarahkan pembangunan wilayah yang lebih tegas dalam rangka
pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan
Sementara manfaat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Toba Samosir
adalah:
1. Sebagai pedoman untuk memberikan ijin
2. Sebagai pedoman pelaksanaan program pembangunan.

3. Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah terwujudnya kawasan
taman hutan raya kabupaten Toba Samosir yang serasi dan optimal sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan daya dukung lingkungan, kondisi social
masyarakat serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.

4. Lokasi

Lokasi pekerjaan ini terdapat di Kawasan Hutan Lindung Dolok Tolong dan
Kawasan Hutan Lindung Sipalihutu Kecamatan Balige dan Tampahan
Kabupaten Toba Samosir.
5. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Toba Samosir.

6. Nama dan Organisasi Pengguna Barang/ Jasa

Nama dan Organisasi Pengguna Barang/ Jasa adalah Dinas Lingkungan


Hidup Kabupaten Toba Samosir.

II. Data Penunjang

7. Data Dasar

Kabupaten Toba Samosir merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di


Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis terletak pada koordinat 2o03’–
2o40’’ Lintang Utara dan 98o56’’–99o40’ Bujur Timur, yang dikelilingi oleh 5
(lima) daerah kabupaten lainya, yakni , berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Simalungun,


Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara,
Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Labuhan Batu
Sebelah Barat : Kabupaten Samosir dan Danau Toba.

Kabupaten Toba Samosir mempunyai luas wilayah ± 2.021,80 Km²atau 3,28


% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara, terdiri dari 16 kecamatan dan
231 desa serta 31 kelurahan.

8. Standar Teknis

Beberapa standar teknis yang digunakan dalam menyusun rencana taman


hutan raya ini adalah:
9. Studi Terdahulu:

1. RTRW Kabupaten Toba Samosir

10. Referensi Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 41 tahun 1999 tentang


Kehutanan.
2. Peraturan Pemerintah No.3 tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No.6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan.
3. Peraturan Pemerintah No.8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah No.44 tahun 2004 tentang Perencanaan
Kehutanan.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.32 tahun 1990 tentang
Pengelolaan Kawsan Lindung.

III. Ruang Lingkup Pekerjaan

11. Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan perencanaan ini adalah area yang memiliki cirri
khas dan memiliki flora dan fauna yang sudah turun-temurun merupakan
bagian dari habitat dan pengembangannya sehingga merupakan zona
pelestarian dan dalam satu hamparan.Adapun lingkup pekerjaan dalam
pekerjaan ini terdiri dari:

a. Persiapan; Pada tahap ini pelaksanaan pekerjaan melakukan persiapan


yang berkaitan dengan pekerjaan persiapan meliputi:
 Persiapan Administrasi
 Persiapan teknis
b. Survey;
c. Kompilasi Data;
d. Tahap Analisa;
e. Penyusunan Laporan.

12. Keluaran

Keluaran dari kegiatan ini adalah berupa dokumen Kawasan Perencanaan


Taman Hutan Raya di Kabupaten Toba Samosir.

13. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultan.

a. Instrumen Survey
Paling sedikit terdiri dari:
1. GPS ( Global Positioning System)
2. Haga (Mengukur Tinggi Pohon)
3. Klinometer (Mengukur Kemiringan)
4. Altimeter (Mengukur ketinggian Permukaan Laut)
5. Kompas (Sebagai Petunjuk Arah)

b. Alat-alat Presentasi
Paling sedikit terdiri dari:
1. Laptop
2. Infokus

Apabila Instrumen Survey dan alat persentasi disewa dilengkapi


dengan surat perjanjian sewa barang dan apabila milik sendiri
dilengkapi dengan bukti kepemilikan barang( kwitansi Pembelian)

14. Lingkup Penyedia Jasa Konsultan

Lingkup penyedia Jasa Konsultan Perencanaan Bidang Kehutanan.


15. Tenaga Ahli

Untuk melakukan pekerjaan ini, konsultan dituntuk untuk menyediakan


tenaga ahli:

Jumlah Orang
No. KEAHLIAN/Posisi Kualifikasi Bulan
TENAGA AHLI
A. PROFESIONAL:
Ahli Perencanaan Wilayah
dan Pedesaaan Min. (S-2)
Perencanaan Pembangunan
Wilayah dan
1 org x 1,5 Bulan
Kota, memiliki pengalaman
profesional selama 1 tahun,
serta memiliki sertifikat
1 Team Leader/ PWD keahlian SKA.
Latar belakan pendidikan
minimal (S-1) Kehutanan,
1 org x 1,5 Bulan
memiliki pengalaman
2 Ahli Kehutanan professional selama 1 tahun
Latar belakan pendidikan
minimal (S-1) Teknik
geodesi/geografi/Perencana
an
Wilayah/Kehutanan/Teknik
1 org x 1 Bulan
Sipil/Teknik
Arsitektur/Teknik
Komputer, memiliki
pengalaman professional
3 Ahli GIS selama 1 tahun
B. TENAGA PENDUKUNG
Min. S-1 ( Bidang
Kehutanan atau yang
2 org x 1 Bulan
berkaitan dengan bidang
1 Surveyor kehutanan)
2 Sekretaris Min. S-1 (Semua Jurusan) 1 org x 1,5 Bulan
3 Operator Komputer Min. Tamat SMA sederajat 2 org x 1,5 Bulan
16. Jangka Waktu Pekerjaan 45 (empat puluh lima) hari kalender.

No Tahapan Pekerjan Bulan I Bulan II


1 Persiapan
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
3 Survey dan Kompilasi Data
4 Penyusunan Laporan Data dan Analisa
5 Penyusunan Laporan Rencana

IV. Laporan

17. Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan memuat : laporan tahap awal pekerjaan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat belas hari
kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (empat) eksemplar.

18. Laporan Bulanan


Laporan Bulanan memuat : Laporan kemajuan data dan analisa hasil
survey.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 hari kalender/bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (empat) eksemplar.

19. Laporan Antara


Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan: Jasa
Konsultansi Perencanaan Kehutanan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak: 4 (empat) eksemplar.

20. Laporan Akhir


Laporan Akhir memuat hasil akhir (output) pekerjaan jasa konsultansi
perencanaan kehutanan ( naskah/dokumen perencanaan kehutanan)
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 45 (enam puluh lima
hari) kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (empat) eksemplar
buku laporan dan cakram padat (compact disc)
V. Syarat Kualifikasi

20. Izin Usaha

Kualifikasi Izin Usaha

1. IUJK : Jasa Konsultansi Perencanaan yang masih berlaku

2. TDP : Bidang Usaha sesuai bidang yang masih berlaku

3. SBU : Sesuai pekerjaan yang dilelangkan dan masih berlaku

21. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir

23. Menyampaikan Referensi Pekerjaan ataupun Curiculum Vitae terkait


perusahaan penyedia jasa konsultan perencanaan

VI. Hal-hal Lain

20. Produksi Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan


di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapka lain dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

21. Persyaratan Kerjasama

Kaera ruang lingkup pekerjaan merupakan pekerjaan sederhana dan tidak


memerlukan teknologi tinggi maka tidak ada persyaratan kerjasama.

22. Alih Pengetahuan

Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil Kuasa Pengguna Anggaran.
23. Tambahan

Dalam penyusunan laporan maka laporan dituliskan pada kertas A4, dengan
spasi 1,5 dan margin 3 cm, dengan tulisan standart.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai bahan acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN TOBA SAMOSIR

Ir. MINTAR MANURUNG


PEMBINA Tk. I
NIP. 19631129 199402 1 001

Anda mungkin juga menyukai