BAB – II
Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota dirumuskan berdasarkan:
3. Isu strategis,
Visi :
Misi :
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Nagari.
2. Menegakkan Supremasi Hukum dalam kehidupan masyarakat, pemerintahan dan
pembangunan.
3. Meningkatkan aktualisasi adat dan budaya daerah dalam kehidupan masyarakat
4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan kualitas kesehatan,
pendidikan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa.
5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
6. Meningkatkan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana pemerintahan dan publik.
7. Melaksanakan pembangunan berkesetaraan dan berkelanjutan.
8. Meningkatkan kerjasama pembangunan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah.
9. Meningkatkan pendapatan daerah melalui pendekatan yang lebih profesional.
Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Lima Puluh Kota ke Perkotaan Sarilamak akan
memacu perkembangan bagian tengah Kabupaten Lima Puluh Kota terutama
(Emas dan Biji Besi) , serta Kawasan Blok Nort Kuantan (Migas dan Geothermal)
Kesenjangan perkembangan wilayah (Utara, Barat dan Selatan), dimana
perkembangan wilayah cenderung terpusat di bagian tengah wilayah Kabupaten
Lima Puluh Kota sedangkan wilayah Utara (Kapur IX, Pangkalan Koto Baru)
wilayah Barat ( Gunuang Omeh, Bukik Barisan dan Suliki) wilayah Selatan
(Situjuah Limo Nagari, Lareh Sago Halaban) kurang berkembang dibanding
wilayah tengah.
Dengan kondisi diatas, maka disusunlah Tujuan dari Penyusunan Revisi Rencana Tata
Ruang di Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota yang dirumuskan sebagai berikut :
Kebijakan dan strategi dari penataan ruang wilayah Kabupaten Lima Puluh kota dapat
dijelaskan sebagai berikut:
A. Kebijakan
Kebijakan : PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN SECARA
BERHIRARKI DAN BERSINERGIS ANTARA PUSAT
PENGEMBANGAN DI PERKOTAAN SARILAMAK DAN
PERKOTAAN KECAMATAN SERTA PENGEMBANGAN
SISTEM PERMUKIMAN NAGARI BERBASIS AGRIBISNIS DAN
PARIWISATA;
B. Strategi
A. Kebijakan
Kebijakan : PENDISTRIBUSIAN PERSEBARAN PENDUDUK SESUAI
DENGAN KEBIJAKAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN.
B. Strategi
1. Mendistribusikan persebaran penduduk dengan pengembangan prasarana –
sarana pada kawasan pusat pertumbuhan baru; dan
2. Memeratakan persebaran penduduk dengan perbaikan sarana-prasarana dan
infrastruktur di kawasan nagari atau kawasan kurang berkembang guna
mengurangi urbanisasi.
Strategi: I-
4
1. Mengembangkan kawasan sesuai potensinya yang dihubungkan dengan
pusat kegiatan untuk mendukung agribisnis melalui penetapan agropolitan,
2. Mengembangkan kawasan agribisnis melalui kawasan agropolitan untuk
mendorong pertumbuhan kawasan nagari di wilayah Kabupaten Lima Puluh
Kota meliputi seluruh kecamatan
3. Mengembangkan kawasan sentra perkebunan gambir dan mendorong
terbentuknya industri pengolahan gambir terutama di Kec. Kapur IX, Bukik
Barisan, Pangkalan Koto Baru, Lareh Sago Halaban dan Mungka
4. Mengembangkan sumberdaya manusia pada kawasan agribisnis;
5. Menekan pengurangan luasan lahan sawah beririgasi teknis;
Strategi :
1. Mengembangkan sistem transportasi secara intermoda sampai ke pusat
produksi pertanian, industri yang berbasis pertanian dan pelayanan
pariwisata;
2. Meningkatkan jaringan energi dan pelayanan secara interkoneksi bagian dari
Provinsi Sumbar dan Provinsi Riau dan pelayanan sampai pelosok nagari;
3. Mendayagunakan sumber daya air dan pemeliharaan jaringan untuk
pemenuhan kebutuhan air baku dan sarana dan prasarana pengairan
kawasan pertanian;
4. Meningkatkan jumlah, mutu dan jangkauan pelayanan komunikasi serta
kemudahan mendapatkannya yang diprioritaskan untuk mendukung
pengembangan industri pertanian dan perkebunan, pariwisata
5. Mengoptimalkan tingkat penanganan dan pemanfaatan persampahan guna
menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
Strategi:
1. Memantapkan fungsi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan dan hutan
lindung lainnya melalui peningkatan kelestarian hutan untuk keseimbangan
tata air dan lingkungan hidup;
2. Meningkatkan kualitas kawasan yang memberi perlindungan di bawahnya
berupa kawasan resapan air untuk perlindungan fungsi lingkungan;
Strategi :
1. Mengembangkan kawasan hutan produksi guna meningkatkan produktivitas
lahan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan; I-
4
2. Menetapkan dan mengembangkan kawasan hutan rakyat dalam mendukung
penyediaan hutan oleh rakyat;
3. Mengamankan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) dan menjaga
suplai pangan nasional;
4. Mengembangkan komoditas-komoditas unggul perkebunan khususnya gambir
dan mendorong terwujudnya industri pengolahan gambir guna memberikan
nilai tambah ekonomi;
5. Mengembangkan kawasan pertambangan yang berbasis pada teknologi yang
ramah lingkungan;
A. Kebijakan
Kebijakan (7) : PENGEMBANGAN PEMANFAATAN RUANG PADA KAWASAN
STRATEGIS BAIK UNTUK FUNGSI PENGEMBANGAN
WILAYAH MAUPUN GUNA PERLINDUNGAN KAWASAN
SESUAI FUNGSI UTAMA KAWASAN
B. Strategi
1. Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan Strategis
Kabupaten di Kabupaten Lima Puluh kota yang terinterintegrasi dengan
Kawasan. Strategi Provinsi Sumbar maupun Kawasan. Strategis Nasional:
2. Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis
sosial dan budaya dengan memperkuat kelembagaan adat nagari;
3. Meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis
ekonomi untuk menunjang perkembangan perekonomian Kabupaten Lima
Puluh Kota.
I-
4