Keruh, Talang Padang, Kikim Barat, Kikim Tengah, Kikim Selatan dan Ibukota
Kecamatan Merapi diarahkan pengembangannya sebagai Sub Pusat Kegiatan
Lokal (PKL) I.
Kawasan prioritas Kota Lahat dalam hal ini adalah kawasan perbatasan, sehingga perlu
segera/mendesak ditangani untuk mengurangi persoalan sosial dan politik bagi kedua
wilayah. Lokasi kawasan perbatasan di Kabupaten Lahat yang perlu diprioritaskan
diantaranya adalah:
Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas.
Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.
Kawasan perbatasan dengan Kota Pagar Alam.
Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Gambar 2.1
Konsep Struktur Ruang Kabupaten Lahat
Gambar 2.2
Konsep Pengembangan Tata Ruang Kabupaten Lahat
Tabel 2.1
Fungsi Wilayah Pembangunan di Kabupaten Lahat
Berdasarkan Batas Administrasi Kecamatan
Wilayah Pusat WP dan
Luas (Ha) Fungsi Kegiatan
Pembangunan Wilayah Pelayanan
Wilayah 242.937 Pusat WP : Kegiatan Primer
Pembangunan Lahat Pertambangan Batu Bara dan
(WP) I Wilayah Minyak Bumi
Pelayanan : Kecamatan Lahat, Pertanian lahan basah
meliputi 5 kecamatan yaitu Perkebunan
Kecamatan Merapi, Pulau Hutan Produksi
Pinang, Pajar Bulan, Mulak Kegiatan Sekunder
Ulu dan Kecamatan Kota Industri pengolahan Batu bara
Agung. dan Minyak Bumi
Industri pengolahan hasil
pertanian dan hutan
Kegiatan Tersier
Pusat Pemerintahan Kabupaten
Lahat
Jasa perbankan, Hotel dan
Restoran
Pusat Perdagangan Regional dan
Transportasi
Wisata Lokal
Wilayah 195.868 Pusat WP : Kegiatan Primer
Pembangunan Ps.Tebing Tinggi Pertanian lahan basah
(WP) II Wilayah Perkebunan Palawija dan
Pelayanan : Kecamatan Holtikultura
Tebing Tinggi, Talang Padang, Hutan Produksi
Kikim Barat, Kikim Selatan, Kegiatan Sekunder
Kikim Tengah dan Kecamatan Industri pengolahan hasil
Kikim Timur. pertanian dan hutan
Kegiatan Tersier
Pusat Perdagangan Lokal dan
jasa
Wisata Lokal
Wilayah 172.963 Pusat WP : Kegiatan Primer
Pembangunan Pendopo Pertanian lahan basah
(WP) III Wilayah Perkebunan Palawija dan
Pelayanan : Kecamatan Holtikultura
Pendopo, Pasemah Air Keruh, Hutan Produksi
Ulu Musi, Muara Pinang, Kegiatan Sekunder
Gambar 2.3
Rencana Sistem Perwilayahan Kabupaten Lahat
Secara Administratif, Kabupaten Lahat berdasarkan tahun 2007 dibagi dalam 17 wilayah
kecamatan. Jumlah penduduk Kabupaten Lahat Tahun 2007 berjumlah 339,332 orang dengan
kepadatan penduduk sebesar 78,7575 penduduk per kilometer persegi. Kecamatan terpadat
adalah kecamatan Kota Lahat dengan kepadatan penduduk 105,144 penduduk per kilometer
persegi sedangkan kecamatan yang memiliki kepadatan paling rendah adalah kecamatan Kikim
Tengah dengan Kepadatan 6,706 penduduk per kilometer persegi. Kabupaten Lahat beriklim
tropis dengan rata-rata suhu udara maksimum 30,47 derajat dan ratarata suhu udara
minimum 22,16 derajat.
1) Profil Geografi
Ketinggian wilayah Kabupaten Lahat dari atas permukaan laut bervariatif mulai dari 100 meter
sampai dengan 1.000 meter. Kecamatan yang paling rendah dari permukaan laut adalah
kecamatan Merapi dengan ketinggian 100 meter sampai dengan 150 meter sedangkan
kecamatan yang paling tinggi adalah kecamatan Tanjung Sakti dengan ketinggian 900 meter
sampai dengan 1000 meter.
Kabupaten Lahat dengan wilayah seluas 3929,05 kilometer persegi. atau 3.922.905 Ha Yang
mempunyai 17 (tujuh belas) kecamatan. Secara geografis Kabupaten Lahat terletak antara 3,25
derajat sampai dengan 4,15 derajat Lintang Selatan, 102,37 derajat sampai dengan 103,45
derajat bujur timur.
Kabupaten Lahat dengan wilayah seluas 6.618,27 kilometer persegi dengan batasan wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara : dengan Kabupaten Muara Enim dan Musi Rawas
Sebelah Selatan : dengan Kota Pagaralam dan Kabupaten Bengkulu
Selatan Propinsi Bengkulu.
Sebelah Timur : Kabupaten Muara Enim
Sebelah Barat : Kabupaten Rejang Lebaong Propinsi Bengkulu.
Topografi
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Lahat dilihat dari ketinggiannya sangat bervariasi yaitu
ketinggian antara 25 – 100 meter dpl seluas 1.156 Km 2 (17,47 %), ketinggian antara 100 – 500
meter dpl seluas 2.520,90 Km 2 (38,09 %) , ketinggian 500 – 1.000 meter dpl seluas 1.532,22
Km2 (23,15 %), dan ketinggian diatas 1.000 meter dpl adalah seluas 1.409,15 Km 2 (21,29 %).
Jadi secara umum wilayah Kabupaten Lahat tergolong kedalam dataran tinggi, yang termasuk
pada alur Bukit Barisan dengan puncaknya yang tertinggi yaitu Bukit Serelo dengan ketinggian
lebih kurang 600 meter dpl dan Gunung Dempo dengan ketinggian lebih kurang 3.159 meter
dpl. Daerah dataran tinggi meliputi daerah-daerah Kecamatan Kota Agung, Tanjung Sakti
Pumi , Jarai dan sebagian Kecamatan Pulau Pinang dan Merapi.
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Lahat dilihat dari kemiringan lerengnya didominsi oleh
kemiringan lereng > 40 % yaitu seluas 2.729,38 Km 2 atau sekitar 41,24 % dari luas wilayah
hutan. Sedangkan Jenis tanah latosol baik diusahakan untuk tanaman tahunan maupun
tanaman semusim.
Kompleks Podsolik dan Litosol
Merupakan gaubungan dari sifat masing-masing jenis tanah podsol dan litosol.
Pengusahaan jenis tanah ini di wilayah Kabupaten Lahat umumnya untuk kebun kopi
dan hutan lebat.
Iklim
Kabupaten Lahat mempunyai iklim tropis basah dengan rata-rata suhu udara maksimum
30,47º dan rata-rata suhu udara minimum 22,16º. Sedangkan rata-rata curah hujan di wilayah
Kabupaten Lahat 251,27 mm/bulan dengan kelembaban udara 78,50 % dan rata-rata
kecepatan angin 4,66 km/jam. Musim kemarau berlangsung pada bulan April sampai dengan
bulan Oktober, sedangkan musim penghujan berlangsung pada bulan Oktober sampai dengan
bulan April.
Hidrologi
Kabupaten Lahat banyak mempunyai anak-anak sungai, sekangkan sungai yang besar adalah
sungai Lematang, Sungai Kikim, Sungai Lintang dan sungai Endikat. Kebanyakan sungai-sungai
itu bermata air dari Bukit Barisan, dan pemanfaatan sumber daya air ini belum memadai
sebagai sumber penciptaan ekonomi rakyat.
2) Profil Demografi
Kabupaten Lahat yang luasnya 3929,05 Km 2 dengan jumlah penduduk terbesar tarjadi pada
Kecamatan Kota Lahat yaitu sebesar 105.144 jiwa dengan mendiami luas daerah 213,66 Km 2,
sedanngkan Kecamatan Kikim Tengah merupakan jumlah penduduk terkecil yaitu 6.706 jiwa
yang mandiami luasan daerah 265,60 Km 2, hal menunjukan ketidak-merataan penyebaran
penduduk pada Kabupaten Lahat.
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk dan Luas Daerah Perkecamatan
Kabupaten Lahat
Kepadatan
Kecamatan Luas ( KM2 ) Jumlah Penduduk
Penduduk Per KM 2
1 2 3 4
1 Tanjung Sakti Pumi 271.00 28,710 57.35
2 Tanjung Sakti Pumi 229.59 *) *)
3 Kota Agung 197.57 17,190 87.01
4 Mulak Ulu 222.58 17,905 80.44
5 Pulau Pinang 251.67 25,543 71.51
6 Pagar Gunung 105.51 *) *)
7 Jarai 205.02 25,666 125.19
8 Pajar Bulan 201.34 18,226 90.52
9 Kikim Barat 272.00 14,387 52.89
10 Kikim Timur 564.45 24,575 43.54
11 Kikim Selatan 124.80 14,131 113.23
12 Kikim Tengah 265.60 6,706 25.25
13 Lahat 213.52 105,144 138.83
14 Pseksu 267.56 *) *)
15 Gumay Talang 276.29 *) *)
16 Merapi Timur 260.55 41,138 59.33
17 Merapi Barat 432.78 *) *)
Sumber : Lahat Dalam Angka, 2007
3) Profil Ekonomi
Laju pertumbuhan Pendapatan Daerah Regional Bruto Kabupaten Lahat tahun 2004 sampai
dengan 2006, menunjukan peningkatan yang besar terhadap kemajuan ekonomi masyarakat.
Tabel 2.3
Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2004 – 2006
Kabupaten Lahat
Lapangan Usaha 2004 2005 2006
No.
1 3 4 5
1. Pertanian / Agriculture 1,276,40 1,464,105 1,615,086
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Grops 78,465 430,632 463,011
b. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 654,505 766,365 864,630
c. Perternakan / Livestock 8,517 84,357 89,689
d. Kehutanan / Forestry 7,840 40,168 42,170
e. Perikanan / Fishery 27,013 142,554 155,605
Kesehatan
Agama
Kabupaten Lahat adalah merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku bangsa dengan
memeluk agama yang berbeda-beda. Sarana ibadah di Kabupaten Lahat terdiri dari 686 buah
masjid/langgar, 6 (enam) buah gereja, 1 (satu) buah pura, dan 2 (dua) Wihara. Berdasarkan
agama yang dipeluknya 531.262 penduduk memeluk agama Islam, 992 memeluk agama
Kristen, 1.444 memeluk agama Katolik, 1.013 memeluk agama Hindu, dan 184 pemeluk agama
Budha.
Tabel 2.4
Pelanggan Air bersih
Berdasarkan penggunaan air terbesar PDAM yaitu pelanggan rumah tangga sebesar 771.943
m3 atau sebesar 82,78%. Permasalahan air bersih saat ini adalah masih rendahnya tingkat
layanan dan rendahnya kualitas air sehingga menyediaan air bersih dan pengelolaan jaringan
air brsih menjadi tantangan Kabupaten Lahat. Sampai dengan tahun 2006 rasio pelanggan
PDAM terhadap jumlah rumah tangga masih sangat rendah sekali yaitu 3,37%.
Tabel 2.5
Data Umum Sampah Kabupaten Lahat Tahun 2007
NO URAIAN JUMLAH KET
2
1. Volume Sampah Harian 44 M Perhari
- Tidak Terangkut 25 % M3
2. Jenis TPS 2
- TPS Sedang 34 buah
- TPS / Depo 3 buah
3. Jumlah TPA 1
- Lokasi TPA di Desa Sukarami Kec. Gumay Talang 1 Lokasi
7. Prasarana di TPA
- Luas 10 ha
- Rumah Jaga 2 Unit
- Garasi Buldozer 1 Unit
- Mushollah 1 Unit
- Alat Berat / Buldozer 2 Unit 1 unit rusak
- Pemantauan berjalan baik mengingat sekarang sudah ada pejabat berat
structural yang menangani langsung TPA
- Realisasi Retribusi Sampah TA. 2008 s/d bulan November 2008 Rp. 153.571.500,-
- Perda Retribusi Sampah No. 37 Tahun 2006
(terlampir)
11. Fasilitas pengelolahan sampah sampai saat ini yang ada hanya mesin yang 11 Unit 6 Unit sudah
sangat sederhana untuk alat pembuatan pupuk kompos diatas 15
tahun
12. Perda tentang Persampahan belum ada yang ada Perda tentang Retribusi 1 Unit
Sampah
Tabel 2.6
Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lahat Tahun 2006
Jml. Jml.
Jml. RT Dg. Jml. RT Tanpa
Kecamatan RT.Dg. Jml. MCK Mobil
No. Tangki Septik Tangki Septik
Cubluk Tinja
1 2 3 4 5 6 7
1 Tanjung Sakti Pumi *) *) *) *) *)
2 Tanjung Sakti Pumi *) *) *) *) *)
3 Kota Agung *) *) *) *) *)
4 Mulak Ulu *) *) *) *) *)
5 Pulau Pinang *) *) *) *) *)
6 Pagar Gunung *) *) *) *) *)
7 Jarai *) *) *) *) *)
8 Pajar Bulan *) *) *) *) *)
9 Kikim Barat *) *) *) *) *)
10 Kikim Timur *) *) *) *) *)
11 Kikim Selatan *) *) *) *) *)
12 Kikim Tengah *) *) *) *) *)
13 Lahat *) *) *) *) *)
14 Pseksu *) *) *) *) *)
15 Gumay Talang *) *) *) *) *)
16 Merapi Timur *) *) *) *) *)
17 Merapi Barat *) *) *) *) *)
Jumlah
*) : Dalam Proses Pendataan
Sistem drainase yang ada di kota Lahat baru sebagian yang terlayani jaringan Drainase,
sehingga terjadi akumulasi air permukaan yang berlebihan akibat hujan lebat pada daerah
setempat sehingga diperlukan sarana saluran drainase permukaan yang memadai.
Dengan kondisi fisik topografi setempat dan sistem saluran alami yang ada maka didalam
penyusunan master plan drainase kota Lahat dapat dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah pengaliran
drainase. Pembagian dan penentuan ketiga wilayah pengaliran diatas dibentuk dari pertinggian
punggung topografi (Redge) dan arah pengaliran dari sistem drainase setempat. Berdasarkan
analisa peta topografi luas masing-masing wilayah pengaliran
Tabel 2.7
Pembagian Wilayah Perencanaan
Berdasarkan Wilayah Pengaliran
Luas
No. Wilayah Pengaliran
(Ha) (%)
1. WP. I 183,00 21,85
2. WP. II 536,00 64,00
3. WP. III 118,50 14,15
Total 837,50 100,00
Sumber : Analisis Peta Topografi