Anda di halaman 1dari 19

Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan

(SPPIP) Kabupaten Lahat

2.1 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH

A. Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Lahat


Berdasarkan konsep pengembangan tata ruang mikro maka rencana pengembangan
sistem pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Lahat akan mengacu pada Peraturan
Pemerintah No. 47 tahun 1997 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) khususnya pasal 14 ayat 3 menjelaskan bahwa pusat-pusat permukiman yang
dikembangkan saling terkait dengan tingkatan fungsi kota sebagai berikut Pusat
Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal.
Rencana pengembangan Sistem Pusat Kegiatan di Kabupaten Lahat adalah sebagai
berikut :
1. Ibukota Kecamatan Lahat diarahkan pengembangannya sebagai Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) yaitu daerah perkotaan atau kota yang mempunyai wilayah
pelayanan yang mencakup beberapa kawasan atau kabupaten yang diarahkan
pengembangannya sebagai kota besar dan kota sedang yang setara dengan kota
orde I dengan wilayah pelayanan hingga provinsi.
2. Ibukota Kecamatan Tebing Tinggi dan Pendopo diarahkan pengembangannya
sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yaitu yang mempunyai wilayah pelayanan
beberapa kawasan dalam lingkup kabupaten dan umumnya merupakan kota kecil.
3. Ibukota Kecamatan Ulu Musi, Kikim Timur, Tanjung Sakti, Mulak Ulu, Pulau
Pinang, Jarai, Pajar Bulan, Muara Pinang, Lintang Kanan, Kota Agung, Pasemah Air

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 1


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Keruh, Talang Padang, Kikim Barat, Kikim Tengah, Kikim Selatan dan Ibukota
Kecamatan Merapi diarahkan pengembangannya sebagai Sub Pusat Kegiatan
Lokal (PKL) I.

Kawasan prioritas adalah kawasan yang dianggap perlu diprioritaskan pengembangan


atau penanganannya serta memerlukan dukungan rencana rinci dan program sebagai
upaya untuk mewujudkan rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah
kabupaten.

Berdasarkan potensi dan permasalahannya, kawasan prioritas di wilayah Kabupaten


Lahat terdiri dari: kawasan tumbuh cepat, kawasan kritis lingkungan, kawasan
perbatasan (dengan kabupaten lain), dan kawasan tertinggal (kawasan yang perlu
dipacu perkembangannya).

Kawasan prioritas Kota Lahat dalam hal ini adalah kawasan perbatasan, sehingga perlu
segera/mendesak ditangani untuk mengurangi persoalan sosial dan politik bagi kedua
wilayah. Lokasi kawasan perbatasan di Kabupaten Lahat yang perlu diprioritaskan
diantaranya adalah:
 Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas.
 Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.
 Kawasan perbatasan dengan Kota Pagar Alam.
 Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 2


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Gambar 2.1
Konsep Struktur Ruang Kabupaten Lahat

B. Tujuan dan Sasaran Pengembangan Kabupaten Lahat


Tujuan dari perencanaan tata ruang wilayah kabupaten adalah mewujudkan ruang
wilayah kabupaten yang memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa
berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan
acuan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan
masyarakat.
Sasaran dari perencanaan tata ruang wilayah kabupaten adalah :
1. Terkendalinya pembangunan di wilayah kabupaten Lahat baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat;
2. Terciptanya keserasian antara kawasan lindung dan kawasan budidaya;
3. Tersusunnya rencana dan keterpaduan program-program pembangunan di
wilayah kabupaten;
4. Terdorongnya minat investasi masyarakat dan dunia usaha di wilayah kabupaten.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 3


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

5. Terkoordinasinya pembangunan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.


C. Arahan Pengembangan Struktur Ruang Wilayah
Pembagian sistem perwilayahan pembangunan di wilayah Kabupaten Lahat didasarkan
pada batas administrasi kecamatan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
pengelolaannya dan masing-masing kecamatan juga merupakan wilayah
pembangunan. Berdasarkan batas administrasi kecamatan yang ada dan hirarki
tingkat pelayanan kota-kota kecamatan yang telah dilakukan, maka Kabupaten Lahat
dibagi menjadi empat Wilayah Pembangunan, yaitu :
1. Wilayah Pembangunan (WP) I, dengan pusat WP di Kota Lahat yang melayani
daerah belakangnya yaitu meliputi 46 desa dan 12 kelurahan yang ada di
Kecamatan Lahat dan desa-desa yang ada di Kecamatan Merapi, Pulau Pinang,
Pajar Bulan, Mulak Ulu dan Kecamatan Kota Agung.
2. Wilayah Pembangunan (WP) II, dengan pusat WP di Kota Ps. Tebing Tinggi yang
melayani daerah belakangnya yaitu meliputi 32 desa dan 2 kelurahan yang ada di
Kecamatan Tebing Tinggi dan desa-desa yang ada di Kecamatan Talang Padang,
Kikim Barat, Kikim Selatan, Kikim Tengah dan Kecamatan Kikim Timur.
3. Wilayah Pembangunan (WP) III, dengan pusat WP di Kota Pendopo yang
melayani daerah belakangnya yaitu meliputi 25 desa yang ada di Kecamatan
Pendopo dan desa-desa yang adea di Kecamatan Pasemah Air Keruh, Ulu Musi,
Muara Pinang, Lintang Kanan dan Kecamatan Jarai.
4. Wilayah Pembangunan (WP) IV, dengan pusat WP di Kota Tanjung Sakti yang
melayani daerah belakangnya meliputi 32 desa. Perkembangan WP ini
dipengaruhi oleh perkembangan Kota Pagar Alam yang letaknya secara georafis
relatif dekat. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 4


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Gambar 2.2
Konsep Pengembangan Tata Ruang Kabupaten Lahat

D. Fungsi Wilayah Pembangunan


Fungsi kegiatan untuk masing-masing Wilayah Pembangunan ditetapkan berdasarkan
hasil kajian potensi eksisting yang ada serta arah kebijakan pengembangan wilayah ke
depan.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 5


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Tabel 2.1
Fungsi Wilayah Pembangunan di Kabupaten Lahat
Berdasarkan Batas Administrasi Kecamatan
Wilayah Pusat WP dan
Luas (Ha) Fungsi Kegiatan
Pembangunan Wilayah Pelayanan
Wilayah 242.937  Pusat WP :  Kegiatan Primer
Pembangunan Lahat  Pertambangan Batu Bara dan
(WP) I  Wilayah Minyak Bumi
Pelayanan : Kecamatan Lahat,  Pertanian lahan basah
meliputi 5 kecamatan yaitu  Perkebunan
Kecamatan Merapi, Pulau  Hutan Produksi
Pinang, Pajar Bulan, Mulak  Kegiatan Sekunder
Ulu dan Kecamatan Kota  Industri pengolahan Batu bara
Agung. dan Minyak Bumi
 Industri pengolahan hasil
pertanian dan hutan
 Kegiatan Tersier
 Pusat Pemerintahan Kabupaten
Lahat
 Jasa perbankan, Hotel dan
Restoran
 Pusat Perdagangan Regional dan
Transportasi
 Wisata Lokal
Wilayah 195.868  Pusat WP :  Kegiatan Primer
Pembangunan Ps.Tebing Tinggi  Pertanian lahan basah
(WP) II  Wilayah  Perkebunan Palawija dan
Pelayanan : Kecamatan Holtikultura
Tebing Tinggi, Talang Padang,  Hutan Produksi
Kikim Barat, Kikim Selatan,  Kegiatan Sekunder
Kikim Tengah dan Kecamatan  Industri pengolahan hasil
Kikim Timur. pertanian dan hutan
 Kegiatan Tersier
 Pusat Perdagangan Lokal dan
jasa
 Wisata Lokal
Wilayah 172.963  Pusat WP :  Kegiatan Primer
Pembangunan Pendopo  Pertanian lahan basah
(WP) III  Wilayah  Perkebunan Palawija dan
Pelayanan : Kecamatan Holtikultura
Pendopo, Pasemah Air Keruh,  Hutan Produksi
Ulu Musi, Muara Pinang,  Kegiatan Sekunder

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 6


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Lintang Kanan dan Kecamatan  Industri pengolahan hasil


Jarai. pertanian dan hutan
 Kegiatan Tersier
 Pusat Perdagangan Lokal dan
jasa
 Wisata Lokal
 Peribadatan
Wilayah 50.059  Pusat WP :  Kegiatan Primer
Pembangunan Tanjung Sakti  Pertanian lahan basah
(WP) IV  Wilayah  Kegiatan Sekunder
Pelayanan : Kecamatan  Industri pengolahan hasil
Tanjung Sakti meliputi 32 pertanian dan hutan
desa.  Kegiatan Tersier
 Pusat Penelitian Pertanian
 Pusat Perdagangan Lokal dan
Jasa
Sumber : RPIJM Kab. Lahat 2010-2014

E. Konsep Pembangunan Kabupaten Lahat


Berdasarkan konsep pengembangan tata ruang mikro maka rencana pengembangan
sistem pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Lahat akan mengacu pada Peraturan
Pemerintah No. 47 tahun 1997 mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) khususnya pasal 14 ayat 3 menjelaskan bahwa pusat-pusat permukiman yang
dikembangkan saling terkait dengan tingkatan fungsi kota sebagai berikut Pusat
Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 7


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Gambar 2.3
Rencana Sistem Perwilayahan Kabupaten Lahat

2.2 PROFIL WILAYAH

Secara Administratif, Kabupaten Lahat berdasarkan tahun 2007 dibagi dalam 17 wilayah
kecamatan. Jumlah penduduk Kabupaten Lahat Tahun 2007 berjumlah 339,332 orang dengan
kepadatan penduduk sebesar 78,7575 penduduk per kilometer persegi. Kecamatan terpadat
adalah kecamatan Kota Lahat dengan kepadatan penduduk 105,144 penduduk per kilometer
persegi sedangkan kecamatan yang memiliki kepadatan paling rendah adalah kecamatan Kikim
Tengah dengan Kepadatan 6,706 penduduk per kilometer persegi. Kabupaten Lahat beriklim
tropis dengan rata-rata suhu udara maksimum 30,47 derajat dan ratarata suhu udara
minimum 22,16 derajat.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 8


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

1) Profil Geografi
Ketinggian wilayah Kabupaten Lahat dari atas permukaan laut bervariatif mulai dari 100 meter
sampai dengan 1.000 meter. Kecamatan yang paling rendah dari permukaan laut adalah
kecamatan Merapi dengan ketinggian 100 meter sampai dengan 150 meter sedangkan
kecamatan yang paling tinggi adalah kecamatan Tanjung Sakti dengan ketinggian 900 meter
sampai dengan 1000 meter.

Kabupaten Lahat dengan wilayah seluas 3929,05 kilometer persegi. atau 3.922.905 Ha Yang
mempunyai 17 (tujuh belas) kecamatan. Secara geografis Kabupaten Lahat terletak antara 3,25
derajat sampai dengan 4,15 derajat Lintang Selatan, 102,37 derajat sampai dengan 103,45
derajat bujur timur.

Kabupaten Lahat dengan wilayah seluas 6.618,27 kilometer persegi dengan batasan wilayah
sebagai berikut:
 Sebelah Utara : dengan Kabupaten Muara Enim dan Musi Rawas
 Sebelah Selatan : dengan Kota Pagaralam dan Kabupaten Bengkulu
Selatan Propinsi Bengkulu.
 Sebelah Timur : Kabupaten Muara Enim
 Sebelah Barat : Kabupaten Rejang Lebaong Propinsi Bengkulu.

Topografi
Kondisi topografi wilayah Kabupaten Lahat dilihat dari ketinggiannya sangat bervariasi yaitu
ketinggian antara 25 – 100 meter dpl seluas 1.156 Km 2 (17,47 %), ketinggian antara 100 – 500
meter dpl seluas 2.520,90 Km 2 (38,09 %) , ketinggian 500 – 1.000 meter dpl seluas 1.532,22
Km2 (23,15 %), dan ketinggian diatas 1.000 meter dpl adalah seluas 1.409,15 Km 2 (21,29 %).
Jadi secara umum wilayah Kabupaten Lahat tergolong kedalam dataran tinggi, yang termasuk
pada alur Bukit Barisan dengan puncaknya yang tertinggi yaitu Bukit Serelo dengan ketinggian
lebih kurang 600 meter dpl dan Gunung Dempo dengan ketinggian lebih kurang 3.159 meter
dpl. Daerah dataran tinggi meliputi daerah-daerah Kecamatan Kota Agung, Tanjung Sakti
Pumi , Jarai dan sebagian Kecamatan Pulau Pinang dan Merapi.

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Lahat dilihat dari kemiringan lerengnya didominsi oleh
kemiringan lereng > 40 % yaitu seluas 2.729,38 Km 2 atau sekitar 41,24 % dari luas wilayah

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 9


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Kabupaten Lahat. Kemiringan lereng pada masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten


Lahat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu 0 – 3 %, 3- 12 %, 12 – 40 % dan 40 % ke atas. Daerah
yang mempunyai kemiringan lereng 0 – 3 % terbesar terdapat di Kecamatan Kikim dengan luas
537,39 Km2, sementara untuk Kecamatan Pulau Pinang sama sekali tidak mempunyai lahan
dengan kemiringan tersebut. Untuk kemiringan antara 3 – 12 % juga paling banyak terdapat di
Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dengan luas 22,77 Km 2.

Geologi dan Jenis Tanah


Jenis – jenis tanah yang dijumpai di wilayah Kabupaten Lahat meliputi jenis tanah aluvial,
regosol, andosol, latosol, litosol, asosiasi litosol dan latosol serta komplek tanah podsolik dan
litosol yang tersebar disetiap kecamatan.
 Tanah Aluvial
Jenis tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija dan tanaman tahunan lainnya. Jenis
tanah ini terdapat di Kecamatan Kikim, Pulau Pinang dan Tebing Tinggi. Penggunaan
jenis tanah ini di wilayah Kabupaten Lahat umumnya untuk sawah, kebun campuran,
tegalan, alang-alang/semak belukar.
 Tanah Regosol
Jenis tanah ini dijumpai di Kecamatan Merapi, Tanjung Sakti, Jarai, Tebing Tinggi dan Ulu
Musi. Jenis tanah ini terbentuk dari bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier.
Bentuk wilayahnya berombak sampai bergunung. Tanah regosol belum jelas
menampakkan perbedaan horizon-horizon. Tekstur tanah ini biasanya kasar, tanpa
adanya struktur tanah, konsistensi lepas sampai gembur dan keasaman tanah pH = 6 – 7.
 Tanah Andosol
Jenis tanah ini banyak dijumpai di Kecamatan Merapi, Pulau Pinang, Kota Agung, Muara
Pinang. Pengusahaan tanah pada jenis tanah ini umumnya untuk kebun kopi dan berupa
semak belukar serta hutan.
 Tanah Latosol
Jenis tanah ini banyak dijumpai di Kecamatan Lahat, Merapi, Pulau Pinang, Kota Agung,
dan Jarai. Jenis tanah ini cocok digunakan untuk tanaman padi, jagung, kopi, coklatm
karet, buah-buahan dan umbi-umbian.
 Asosiasi Litosol dan Latosol
Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Merapi adalah Jenis tanah litosol mempunyai
tanah yang dangkal dan mudah erosi, oleh karena itu sebaiknya diusahakan untuk

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 10


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

hutan. Sedangkan Jenis tanah latosol baik diusahakan untuk tanaman tahunan maupun
tanaman semusim.
 Kompleks Podsolik dan Litosol
Merupakan gaubungan dari sifat masing-masing jenis tanah podsol dan litosol.
Pengusahaan jenis tanah ini di wilayah Kabupaten Lahat umumnya untuk kebun kopi
dan hutan lebat.

Iklim
Kabupaten Lahat mempunyai iklim tropis basah dengan rata-rata suhu udara maksimum
30,47º dan rata-rata suhu udara minimum 22,16º. Sedangkan rata-rata curah hujan di wilayah
Kabupaten Lahat 251,27 mm/bulan dengan kelembaban udara 78,50 % dan rata-rata
kecepatan angin 4,66 km/jam. Musim kemarau berlangsung pada bulan April sampai dengan
bulan Oktober, sedangkan musim penghujan berlangsung pada bulan Oktober sampai dengan
bulan April.

Hidrologi
Kabupaten Lahat banyak mempunyai anak-anak sungai, sekangkan sungai yang besar adalah
sungai Lematang, Sungai Kikim, Sungai Lintang dan sungai Endikat. Kebanyakan sungai-sungai
itu bermata air dari Bukit Barisan, dan pemanfaatan sumber daya air ini belum memadai
sebagai sumber penciptaan ekonomi rakyat.

2) Profil Demografi
Kabupaten Lahat yang luasnya 3929,05 Km 2 dengan jumlah penduduk terbesar tarjadi pada
Kecamatan Kota Lahat yaitu sebesar 105.144 jiwa dengan mendiami luas daerah 213,66 Km 2,
sedanngkan Kecamatan Kikim Tengah merupakan jumlah penduduk terkecil yaitu 6.706 jiwa
yang mandiami luasan daerah 265,60 Km 2, hal menunjukan ketidak-merataan penyebaran
penduduk pada Kabupaten Lahat.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 11


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk dan Luas Daerah Perkecamatan
Kabupaten Lahat
Kepadatan
Kecamatan Luas ( KM2 ) Jumlah Penduduk
Penduduk Per KM 2
1 2 3 4
1 Tanjung Sakti Pumi 271.00 28,710 57.35
2 Tanjung Sakti Pumi 229.59 *) *)
3 Kota Agung 197.57 17,190 87.01
4 Mulak Ulu 222.58 17,905 80.44
5 Pulau Pinang 251.67 25,543 71.51
6 Pagar Gunung 105.51 *) *)
7 Jarai 205.02 25,666 125.19
8 Pajar Bulan 201.34 18,226 90.52
9 Kikim Barat 272.00 14,387 52.89
10 Kikim Timur 564.45 24,575 43.54
11 Kikim Selatan 124.80 14,131 113.23
12 Kikim Tengah 265.60 6,706 25.25
13 Lahat 213.52 105,144 138.83
14 Pseksu 267.56 *) *)
15 Gumay Talang 276.29 *) *)
16 Merapi Timur 260.55 41,138 59.33
17 Merapi Barat 432.78 *) *)
Sumber : Lahat Dalam Angka, 2007

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 12


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

3) Profil Ekonomi
Laju pertumbuhan Pendapatan Daerah Regional Bruto Kabupaten Lahat tahun 2004 sampai
dengan 2006, menunjukan peningkatan yang besar terhadap kemajuan ekonomi masyarakat.

Tabel 2.3
Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2004 – 2006
Kabupaten Lahat
Lapangan Usaha 2004 2005 2006
No.
1 3 4 5
1. Pertanian / Agriculture 1,276,40 1,464,105 1,615,086
a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Grops 78,465 430,632 463,011
b. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 654,505 766,365 864,630
c. Perternakan / Livestock 8,517 84,357 89,689
d. Kehutanan / Forestry 7,840 40,168 42,170
e. Perikanan / Fishery 27,013 142,554 155,605

2. Pertambangan & Penggalian / Mining & Quarrying 829,772 1,066,311 1,197,122


a. Migas / Crude petroleum & Natural Gas 323,830 506,318 551,595
b. Non Migas / Non Crude petroleum Refinery 85,830 424,662 491,177
c. Penggalian / Quarrying 20,589 135,331 154,350

3. Industri Pengolahan / Manufacturing Industry 73,458 305,495 337,106


a. Industri Migas / Crude Oil & Natural Gas industry
1. Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery - - -
2. Gas Alam Cair / Liquid Natural Gas - - -
b. Industri Tanpa Gas / Non Crude Oil & Natural - - -
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 274,458 305,495 337,106
2. Tekstil, Brg, Kulit, & Alas kaki 69,694 194,222 218,481
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan Lainya - - -
4. Kertas dan Barang Cetakan 70,335 74,121 78,443
5. Pupuk, Kimia dan Brg. Dari Karet 350 370 396
6. Semen & Brg. Galian Bukan Logam 2,124 2,422 2,961
7. Logam Dasar Besi & Baja 19,978 22,687 24,713
8. Alat Angkut, Mesin & Peralatannya - - -
9. Barang Lainnya 10,977 11,673 12,112
- - -
Listrik, Gas & Air Bersih / Electric, Gas & Water Supply
4. a. Listrik / Electricity ,555 7,619 8,203
b. Gas / Gas 5,849 6,766 7,242
c. Air Bersih / Water Supply - - -
706 853
Bangunan / Contruction
298,512
5. Perdagangan, Hotel & Restoran / Trade, Restaurant & 327,964 354,384
Hotel 359,914
6. a. Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale & Retail Trade 384,457 419,601
b. Hotel / Hotels 334,700
c. Restoran / Rumah Makan / Restaurant 1,302 357,774 39,185
23,912 1,432 1,505
Pengangkutan & Komunikasi / Transportation & 25,252 26,239
Communication
a. Angkutan / Transpotation
7. 1. Peng. Kereta Api / Railway Transportation
2. Peng. Jalan Raya (Darat) / Road Transpotation 73,719
3. Peng. Laut / Sea Transpotation 51,971 91,891 98,836
4. Peng. Sungai / Inland Water Transpotation 482 66,874 70,992

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 13


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Lapangan Usaha 2004 2005 2006


No.
1 3 4 5
5. Peng. Udara / Air Transportation 51,026 530 565
6. Jasa Penunjang Angkutan / Service Allied - 65,826 69,869
Transpotation - - -
b. Komunikasi / Communication - - -
1. Telkom & Pos Giro / Post & Communication 464 - -
2. Jasa Penunjang Komunikasi / Service Allied 21,758 518 558
Communication 1,420 25,017 27,844
328 24,620 27,351
Keuangan Persewaan & Jasa Perusahaan / Financial of 397 493
Building &
Busines Service 138,850
8. a. Bank / Banking 8,447 152,014 165,173
b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank / Non Bank 3,192 10,226 11,795
c. Jasa Penunjang Keuangan - 3,471 3,771
d. Sewa Bangunan / Property 120,391 - -
e. Jasa Perusahaan / Business Service 5,821 132,166 143,236
6,152 6,371
Jasa – Jasa / Service
a. Pemerintahan Umum / Public Adm & Defence 366,778
1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 269,456
9. 2. Jasa Pemerintah Lainnya 269,456 401,574 475,284
b. Swasta / Private - 293,245 359,752
1. Sosial Kemasyarakatan 97,322 293,245 359,752
2. Hiburan & Rekreasi 50,048 - -
3. Perorangan & Rumah tangga 285 108,329 115,532
46,989 56,141 60,651
301 315
51,887 54,567
PDRB dengan Migas / GRDP with Oil & Gas 3,623,900 4,201,431 4,670,796
PDRB dengan Migas / GRDP without Oil & Gas 3,300,070 3,695,113 4,119,201
Sumber : Lahat Dalam Angka, 2007
*) : Data masih gabung Kecamatan Induk

4) Profil Sosial Budaya


Pendidikan
Mengingat bahwa penduduk Kabupaten Lahat masih tergolong penduduk muda, berarti
mereka umumnya berada pada usia sekolah. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 maka dibutuhkan
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, terlebihlebih dalam rangka mensukseskan
progran wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Pada tingkat pendidikan SD jumlah sekolah
negeri yang ada di Kabupaten Lahat berjumlah 473 buah dengan jumlah murid 81.084 orang
dan tenaga guru sebanyak 4.373 orang. Untuk SD swasta jumlah sekolah yang ada berjumlah
20 buah dengan jumlah murid 6.186 orang dan tenaga guru berjumlah 164 orang. Jumlah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri sebanyak 5 (lima) buah dan swasta 22 buah

Kesehatan

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 14


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Untuk melakukan pelayanan kesehatan di sarana kesehatan tersebut, tersedia tenaga


kesehatan yang terdiri dari 25 orang dokter umum, 6 (enam) orang dokter spesialis, 4 (empat)
orang dokter gigi, 259 orang bidan, 4 (empat) orang apoteker, 126 orang perawat, 127 tenaga
non perawat serta 113 tenaga non medis. 29 orang sarjana kesehatan lainnya dan 13 orang
sarjana non medis. Dengan sarana kesehatan yang ada diharapkan dapat memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam berobat.

Agama
Kabupaten Lahat adalah merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku bangsa dengan
memeluk agama yang berbeda-beda. Sarana ibadah di Kabupaten Lahat terdiri dari 686 buah
masjid/langgar, 6 (enam) buah gereja, 1 (satu) buah pura, dan 2 (dua) Wihara. Berdasarkan
agama yang dipeluknya 531.262 penduduk memeluk agama Islam, 992 memeluk agama
Kristen, 1.444 memeluk agama Katolik, 1.013 memeluk agama Hindu, dan 184 pemeluk agama
Budha.

5) Kondisi Umum Prasarana Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Lahat


Sub Bidang Air Bersih
Prasarana air bersih, banyaknya air yang disalurkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Lahat tahun 2006 sebesar 1.252.366 m 3, sedangkan banyaknya air yang
terjual adalah sebesar 932.539 m3 atau 74,46% dari total air yang disalurkan. Jumlah pelanggan
yang dilayani oleh PDAM Kebupaten Lahat pada tahun 2006 sebanyak 4.616 pelanggan.

Tabel 2.4
Pelanggan Air bersih

Pelanggan Jumlah Pelanggan Ket.


Rumah Tangga 4.177
Sosial 45
Instansi Pemerintah 120
Perusahaan/Pertokoan 257
Sumber : RPJPD Kab. Lahat 2005-2015

Berdasarkan penggunaan air terbesar PDAM yaitu pelanggan rumah tangga sebesar 771.943
m3 atau sebesar 82,78%. Permasalahan air bersih saat ini adalah masih rendahnya tingkat
layanan dan rendahnya kualitas air sehingga menyediaan air bersih dan pengelolaan jaringan
air brsih menjadi tantangan Kabupaten Lahat. Sampai dengan tahun 2006 rasio pelanggan
PDAM terhadap jumlah rumah tangga masih sangat rendah sekali yaitu 3,37%.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 15


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Sub Bidang Persampahan


Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA dilakukan oleh armada angkutan sampah dalam Kota
Lahat berupa Dump Truck dan Armroll yang rata – rata 2 sampai dengan 3 rit per unit
kendaraan setiap harinya. Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah pada lokasi
tertentu dilakukan pengambilan/pengangkutan sampah oleh pihak kecamatan/kelurahan
terutama pada lokasi yang tidak ada jalur angkutan sampah. Tabel dibawah ini menunjukan
produksi sampah pada beberapa kecamatan dalam kabupaten Lahat.

Tabel 2.5
Data Umum Sampah Kabupaten Lahat Tahun 2007
NO URAIAN JUMLAH KET
2
1. Volume Sampah Harian 44 M Perhari
- Tidak Terangkut 25 % M3

2. Jenis TPS 2
- TPS Sedang 34 buah
- TPS / Depo 3 buah

3. Jumlah TPA 1
- Lokasi TPA di Desa Sukarami Kec. Gumay Talang 1 Lokasi

4. - Status Lahan TPA Sertifikat


- Akses Jalan baik
- Masuk dari jalan Lintas Sumatera 1,5 km

5. Jumlah Pemulung 15 Orang

6. Pendataan sampah yang masuk TPA berjalan dengan baik

7. Prasarana di TPA
- Luas 10 ha
- Rumah Jaga 2 Unit
- Garasi Buldozer 1 Unit
- Mushollah 1 Unit
- Alat Berat / Buldozer 2 Unit 1 unit rusak
- Pemantauan berjalan baik mengingat sekarang sudah ada pejabat berat
structural yang menangani langsung TPA

8. Daur ulang sampah sudah ada

- Realisasi Retribusi Sampah TA. 2008 s/d bulan November 2008 Rp. 153.571.500,-
- Perda Retribusi Sampah No. 37 Tahun 2006
(terlampir)

9. Partisipasi masyarakat sampai saat ini terhadap pengelolahan sampah


sangat kurang

10. Alat Transportasi / pengangkutan Sampah sampai saat ini

11. Fasilitas pengelolahan sampah sampai saat ini yang ada hanya mesin yang 11 Unit 6 Unit sudah
sangat sederhana untuk alat pembuatan pupuk kompos diatas 15
tahun
12. Perda tentang Persampahan belum ada yang ada Perda tentang Retribusi 1 Unit
Sampah

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 16


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Sub Bidang Air Limbah


Sistem pembuangan air limbah yang saat ini umum diterapkan di Kota Lahat adalah sistem
pembuangan setempat (on-site sanitation). Sebagian besar masyarakat di Kota Lahat telah
menggunakan jamban pribadi dengan sub sistem berupa cubluk atau tangki septik, sedangkan
sebagian kecil masyarakat (terutama yang tinggal dibantaran sungai) masih menggunakan
sungai yang ada sebagai tempat membuang limbahnya. Selain di daerah perumahan, sistem
on-site dengan sub sistem tangki septik digunakan juga ditempat-tempat fasilitas umum
seperti perkantoran, pertokoan, terminal, pendidikan dan lain-lain.

Tabel 2.6
Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Lahat Tahun 2006
Jml. Jml.
Jml. RT Dg. Jml. RT Tanpa
Kecamatan RT.Dg. Jml. MCK Mobil
No. Tangki Septik Tangki Septik
Cubluk Tinja
1 2 3 4 5 6 7
1 Tanjung Sakti Pumi *) *) *) *) *)
2 Tanjung Sakti Pumi *) *) *) *) *)
3 Kota Agung *) *) *) *) *)
4 Mulak Ulu *) *) *) *) *)
5 Pulau Pinang *) *) *) *) *)
6 Pagar Gunung *) *) *) *) *)
7 Jarai *) *) *) *) *)
8 Pajar Bulan *) *) *) *) *)
9 Kikim Barat *) *) *) *) *)
10 Kikim Timur *) *) *) *) *)
11 Kikim Selatan *) *) *) *) *)
12 Kikim Tengah *) *) *) *) *)
13 Lahat *) *) *) *) *)
14 Pseksu *) *) *) *) *)
15 Gumay Talang *) *) *) *) *)
16 Merapi Timur *) *) *) *) *)
17 Merapi Barat *) *) *) *) *)
Jumlah
*) : Dalam Proses Pendataan

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 17


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

Sub Bidang Drainase


Secara umum sistem di kota Lahat terdiri dari sungai-sungai alami dan saluran buatan. Sungai-
sungai alami (Natural Drainage) yang melintas di dalam wilayah kota Lahat terdiir dari sungai
utama dan anak-anak sungainya yang mengalir menuju ke sungai Lematang. Adapun saluran-
saluran drainase buatan (Artifical Drainage) dibangun dengan arah aliran menuju kesaluran
alami (sungai utama atau anak sungai) terdekat. Jenis saluran drainase buatan terdiri atas
saluran kolektor, saluran tersier, saluran sekunder dan primer.
Sungai Lematang merupakan sungai utama yang mengalir di wilayah kota Lahat yang membagi
dan memisahkan kota Lahat menjadi 2 (dua) bagian. Sungai Lematang ini merupakan
pembuangan akhir dari keseluruhan sistem drainase kota Lahat dan merupakan potensi
pariwisata/tempat rekreasi setempat.

Sistem drainase yang ada di kota Lahat baru sebagian yang terlayani jaringan Drainase,
sehingga terjadi akumulasi air permukaan yang berlebihan akibat hujan lebat pada daerah
setempat sehingga diperlukan sarana saluran drainase permukaan yang memadai.

Dengan kondisi fisik topografi setempat dan sistem saluran alami yang ada maka didalam
penyusunan master plan drainase kota Lahat dapat dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah pengaliran
drainase. Pembagian dan penentuan ketiga wilayah pengaliran diatas dibentuk dari pertinggian
punggung topografi (Redge) dan arah pengaliran dari sistem drainase setempat. Berdasarkan
analisa peta topografi luas masing-masing wilayah pengaliran

Tabel 2.7
Pembagian Wilayah Perencanaan
Berdasarkan Wilayah Pengaliran
Luas
No. Wilayah Pengaliran
(Ha) (%)
1. WP. I 183,00 21,85
2. WP. II 536,00 64,00
3. WP. III 118,50 14,15
Total 837,50 100,00
Sumber : Analisis Peta Topografi

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 18


Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) Kabupaten Lahat

2.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Masalah Struktur Ruang


 Belum terbentuknya sistem pelayanan yang diharapkan mampu melayani masyarakat
Desa maupun masyarakat sekitamya.
 Jaringan jalan yang terbentuk pada dasarnya belum mampu berfungsi eksternal untuk
memperluas struktur ruang dan struktur pelayanannya.
Masalah Fisik
 Kondisi topografinya Kabupaten Lahat sebagian besar merupakan daerah tinggi, dan
memiliki tebing-tebing bukit yang curang.
 Kondisi hidrologinya dengan curah hujan yang cukup tinggi, dan system drainase yang
ada semua bermuara pada sungai Lematang.
Masalah Kependudukan
 Kurangnya kreativitas dan pengetahuan masyarakat untuk mengolah hasil-hasil
pertanian menjadi produk lain yang lebih berdaya guna sehingga mempunyai nilai jual
tinggi.
Masalah Perekonomian
 Belum berkembangnya sektor-sektor perekonomian secara maksimal.
 Kurangnya pengembangan sarana dan prasarana pemasaran yang mampu
menampung dan memasarkan hasil perkebunnan, perikanan dan penyediaan
kebutuhan sehari-hari.
Masalah Infrastruktur
 Belum meratanya sarana komunikasi yang diharapkan mampu menjadikan masyarakat
tersebut mengetahui perkembangan dan penukaran informasi dan teknologi.

LAPORAN PENDAHULUAN Bab II Halaman - 19

Anda mungkin juga menyukai