1. Kegiatan ekonomi yang tidak memerlukan dukungan Kebijakan sistem perkotaan di Kabupaten Pacitan adalah sebagai
lahan relatif luas; berikut:
2. Pengembangan lahan di wilayah Utara hendaknya 1. Kawasan perkotaan dengan kegiatan utama bukan
dikendalikan secara ketat karena terkait dengan fungsi pertanian diarahkan untuk memiliki pelayanan jasa
sebagai kawasan perlindungan bagi wilayah bawahnya; pemerintahan, pelayanan sosial, pelayanan
3. Kondisi lahan di wilayah Tengah yang rawan longsor, perekonomian, pelayanan infrastruktur dengan skala
menyebabkan wilayah ini relatif kurang berkembang, perkotaan.
sehingga interaksi antara wilayah Utara dan Selatan relatif
Adapun strategi bagi sistem perkotaan di Kabupaten Pacitan
rendah;
adalah sebagai berikut:
4. Wilayah Karst Pacitan Barat yang terletak di wilayah
1. Menyiapkan kawasan perkotaan memiliki rencana tata
Selatan – Barat merupakan kawasan Karst kelas 1,
ruang yang terpadu, sehingga tidak terjadi ketimpangan
sehingga di wilayah ini tidak boleh dilakukan kegiatan
perkembangan wilayah.
pertambangan;
2. Meningkatkan pelayanan sistem prasarana wilayah di
kawasan perkotaan dalam rangka meningkatkan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN
3-1
hubungan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan dan 1. Pembangunan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
pemerataan ekonomi wilayah. dilakukan secara terpadu untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Pacitan, pemerataan pembangunan,
3. Pengembangan kawasan perkotaan diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
memanfaatkan semaksimal mungkin potensi sumber daya
kawasan perdesaan sebagai daerah penyangga sesuai 2. Pembangunan prasarana harus mampu mendukung
dengan fungsi/tipologi kawasan perdesaan. perkembangan kawasan strategis agropolitan dengan
fungsi didalamnya sebagai sentra produksi dan pusat
pengumpul, kemudian juga mendukung perkembangan
3.2.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI SISTEM
kawasan strategis pariwisata dan kawasan strategis
PERDESAAN
teknologi tinggi.
Kebijakan dan strategi sistem perdesaan disusun untuk menunjang 3. Meningkatkan pelayanan publik yang kondusif serta
kebijakan dan strategi sistem perkotaan serta program mengalokasikan berbagai fasilitas dan sarana kegiatan
pembangunan yang berkelanjutan. pelayanan kota ke seluruh wilayah kabupaten secara
terstruktur.
Kebijakan sistem perdesaan di Kabupaten Pacitan adalah sebagai
Strategi penataan sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten
berikut:
Pacitan adalah sebagai berikut:
1. Kawasan perdesaan dengan kegiatan utama pertanian,
1. Meningkatkan kemudahan hubungan antar lokasi,
diarahkan untuk memiliki pelayanan jasa pemerintahan,
kawasan, dan antar wilayah dengan membangun jalan,
pelayanan sosial, pelayanan perekonomian, pelayanan
meningkatkan fungsi dan peran jalan, kuantitas, kualitas,
infrastruktur dengan skala perdesaan yang diharapkan
dan tingkat pelayanan jalan, penyediaan pedestrian,
dapat mendukung kegiatan utama di kawasannya.
fasilitas terminal, pelabuhan laut dan penyediaan sarana
Adapun strategi bagi sistem perdesaan di Kabupaten Pacitan angkutan umum
adalah sebagai berikut: 2. Menyediakan fasilitas pelayanan dan fasilitas penunjang
1. Menyiapkan semua kawasan perdesaan memiliki rencana kegiatan budidaya di wilayah laut, seperti pelabuhan
tata ruang yang terpadu, sehingga tidak terjadi pendaratan ikan (PPI), tempat pelelangan ikan (TPI),
ketimpangan perkembangan wilayah. stasiun bahan bakar, sarana pelayanan industri kelautan,
dan sarana wisata bahari
2. Meningkatkan pelayanan sistem prasarana wilayah di
kawasan perdesaan dalam rangka meningkatkan 3. Menyediakan fasilitas pelayanan fasilitas penunjang
hubungan ekonomi yang kondusif dengan kawasan pariwisata pada masing-masing obyek wisata guna
perkotaan. mendukung perkembangan objek wisata yang ada.
3. Pengembangan kawasan perdesaan diarahkan untuk 4. Mengembangkan Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) guna
menunjang dan mendukung pengembangan kawasan menghubungkan sistem perdesaan antar wilayah dan
perkotaan. mendorong pertumbuhan wilayah.
3-2
7. Menjaga kelestarian badan-badan air serta mata air-mata dalam konsepsi pemanfaatan ruang yang mudah
air dan meningkatkan sediaan air tanah melalui dilaksanakan (realistis).
pemantapan perlindungan kawasan-kawasan resapan air
4. Potensi dan kendala fisik alam mengamankan kawasan
bagi pemenuhan kebutuhan air bersih di kawasan
lindung Kebijakan-kebijakan khusus bagi wilayah Kabupaten
perdesaan, serta kawasan-kawasan lain yang belum atau
Pacitan .
tidak terlayani oleh sistem perpipaan
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka
8. Pengembangan sistem jaringan drainase air hujan, sistem
kegiatan-kegiatan yang akan dikembangkan dan membentuk
pembuangan limbah domestik, limbah industri, dan
pola ruang di Kabupaten Pacitan meliputi :
persampahan secara terpadu, terencana dan terprogram
1. Pelestarian Kawasan Lindung, yang berupa kawasan yang
untuk seluruh wilayah Kabupaten Pacitan dalam rangka
memberikan perlindungan kawasan bawahannya, termasuk
penanggulangan banjir dan penyehatan lingkungan
didalamnya adalah kawasan hutan lindung dan kawasan karst
permukiman kota.
kelas 1 yang berfungsi sebagai kawasan konservasi dan
9. Peningkatan pengembangan sistem pelayanan energi resapan; kawasan perlindungan setempat yang terdiri atas
listrik dengan, perluasan jaringan distribusi pelayanan, dan sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar mata air,
peningkatan kualitas pelayanan. kawasan SUTT, dan kawasan terbuka hijau; kawasan suaka
alam laut serta kawasan rawan bencana alam, yang terdiri
10. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan
atas kawasan rawan tanah longsor, kawasan konservasi
sistem telekomunikasi dan informasi dengan
budaya kawasan rawan banjir, kawasan rawan gelombang
mempertimbangkan kemajuan teknologi di bidang
pasang dan tsunami.
telekomunikasi dan informasi.
2. Pengembangan Kawasan Budidaya, yang merupakan tempat
aktivitas kegiatan penduduk Kabupaten Pacitan, baik berupa
3.3 K E B I JA K A N D A N S T R A T E G I P O L A kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan
R U A N G W I L A Y A H K A B U P A TE N pertanian, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan
1. Keserasian rencana tata ruang Kabupaten Pacitan dengan 1. Pengelolaan kawasan lindung secara terpadu dengan
rencana tata ruang wilayah yang lebih luas. memperhatikan hubungan keterkaitan dan dampak
kegiatan di ruang darat, ruang bumi, ruang laut, dan
2. Peran dan fungsi Kabupaten Pacitan sesuai struktur tata
ruang udara terhadap ekosistem.
ruang wilayahnya.
2. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan di kawasan
3. Pola penggunaan lahan eksisting dan kecenderungan
lindung, baik permasalahan yang menyangkut status
perkembangannya, baik fisik, sosial, maupun ekonomi ke
hukum kawasan maupun pemantapan fungsi kawasan.
3-3
Strategi pengelolaan bagi kawasan lindung adalah sebagai 4. Meningkatkan laju pertumbuhan sektor/sub-sektor ekonomi
berikut: yang produk-produknya telah mampu bersaing dan
mengisi pasar diluar Kabupaten Pacitan serta
1. Memantapkan status hukum dan penegasan batas
mengamankan dan memantapkan pasar domestik untuk
kawasan lindung.
meningkatkan ketahanan ekonomi wilayah kota.
2. Mengembangkan ruang hijau kota untuk menunjang
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah agar
fungsi lindung, mencakup hutan kota, jalur hijau kota,
dapat mengisi peluang usaha.
taman kota, taman lingkungan, dan zona penyangga
hijau kota (buffer zone). Strategi pengembangan kawasan budidaya di Kabupaten Pacitan
adalah sebagai berikut:
3. Menekan seoptimal mungkin dampak negatif
pembangunan dan perkembangan kawasan terhadap 1. Mengoptimalkan pengembangan segenap potensi yang
lingkungan ada dengan menekankan pengembangan pada
sektor/subsektor unggulan dan sektor strategis, baik
4. Mengembalikan fungsi kawasan lindung yang mengalami
pariwisata, pertanian, pertambangan maupun industri,
kerusakan melalui kegiatan reboisasi, konservasi tanah dan
yang mampu memberi nilai tambah ekonomi yang tinggi
air, serta upaya-upaya pemulihan lainnya.
tanpa harus merusak lingkungan
Kawasan rawan bencana, terdiri atas kawasan kawasan rawan
2. Menyiapkan pembangunan kawasan strategis dengan
tanah longsor, kawasan rawan banjir, kawasan rawan gelombang
menyediakan prasarana dan sarana pelayanan dasar.
pasang dan tsunami. Pada kawasan rawan bencana ini sedapat
mungkin untuk tidak digunakan sebagai kawasan permukiman 3. Meningkatkan keterkaitan kawasan permukiman
maupun kawasan budidaya lainnya, hingga batas-batas yang perkotaan dengan kawasan permukiman perdesaan,
diperbolehkan. Kemudian dalam rangka persiapan menghadapi terutama antara sentra-sentra produksi di kawasan
kemungkinan datangnya bencana, maka perlu disusun suatu perdesaan dengan pusat-pusat kegiatan pelayanan kota.
rancangan mitigasi bencana.
4. Mengembangkan potensi ekonomi rakyat dan potensi
perekonomian daerah dengan mengkaitkan ekonomi
3.3.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN antara pusat-pusat pertumbuhan dengan daerah
KAWASAN BUDIDAYA hinterland-nya.
Strategi pengembangan kawasan budidaya disusun dengan tujuan 5. Meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten
untuk meningkatkan keterkaitan fungsi, sinergi potensi, daya Pacitan, Masyarakat dan Swasta dalam pelaksanaan
dukung, keselarasan, keseimbangan, dan keterpaduan pembangunan.
pengembangan kawasan budidaya.
3-4
Strategi pengembangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau
meliputi: lingkungan. Kawasan strategis memerlukan upaya penanganan
dan pengembangan secara terpadu (integrated development).
1. Strategi Perencanaan dilakukan dengan pendekatan
Salah satu kriteria penetapan kawasan strategis didasarkan atas
pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu, dengan arah
kriteria yang mencakup kawasan potensial tumbuh cepat dan
menuju pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau-
berfungsi sebagai pusat bisnis terpadu untuk menunjang
pulau kecil yang berkelanjutan, dengan memadukan
pertumbuhan ekonomi kawasan, merangsang perkembangan
kepentingan pembangunan ekonomi dengan pelestarian
kawasan sekitarnya dan memerlukan perlakuan secara khusus, dan
sumberdaya pesisir.
dapat juga merupakan kawasan yang dinyatakan strategis secara
2. Strategi Pengelolaan dilaksanakan dilakukan dengan nasional.
pemberian izin pemanfaatan sesuai peraturan perundang-
Kawasan strategis di Kabupaten Pacitan, terdiri atas kawasan
undangan dan kewenangan masing-masing instansi terkait
strategis sosio-kultural (kawasan pariwisata), kawasan strategis
dan Hak Pengusahaan Perairan Pesisir (HP3) bagi kawasan
ekonomi (kawasan agropolitan) dan kawasan strategis teknologi
perairan budidaya atau zona perairan pemanfaatan
tinggi. Adapun kebijakan dan strategi untuk masing-masing
umum.
kawasan strategis adalah sebagai berikut:
Strategi pengelolaan wilayah pesisir, pantai dan laut
Kebijakan bagi kawasan strategis sosio-kultural (kawasan
diarahkan untuk:
pariwisata) terdiri atas:
− meningkatkan pelestarian fungsi ekosistem pantai dan
1. Pengembangan sistem keruangan wisata terpadu melalui
laut;
pembentukan kawasan pengembangan pariwisata
− mengendalikan kerusakan lingkungan pantai dan laut
dengan tema-tema khusus.
dan;
− meningkatkan kemampuan masyarakat pantai dalam 2. Pengembangan fasilitas layanan wisata terpadu dalam
pengelolaan pantai dan laut. rangka pembentukan simpul-simpul pusat pelayanan skala
regional dan lokal.
Strategi Pengelolaan lingkungan wilayah pesisir, pantai
dan laut ditujukan untuk: 3. pengembangan produk kepariwisataan mengacu pada
pendekatan koridor wisata terpadu lintas batas wilayah
− mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan
(borderless tourism).
secara terpadu dengan mengembangkan
infrastruktur, kemampuan SDM, 4. pengembangan sistem dan jaringan aksesibilitas yang
− pengendalian pemanfaatan sumberdaya perikanan, handal antar wilayah.
− peningkatan produktifitas tambak melalui budidaya
Strategi bagi kawasan strategis sosio-kultural (kawasan pariwisata)
tumpangsari, dan
terdiri atas:
− rehabilitasi kawasan mangrove.
1. Pengembangan kepariwisataan Kabupaten Pacitan
3. Strategi pengawasan dan pengendalian dilakukan sebagai
melalui pengembangan dan peran objek wisata unggulan
upaya antisipasi terhadap penyimpangan dalam
sebagai sumbu atau poros pengembangan dan objek
pelaksanaan rencana dan implikasinya terhadap
potensial sebagai jaring-jaring pengembangan.
perubahan kualitas ekosistem pesisir. Didalam
pelaksanaannya, strategi pengawasan dan pengendalian 2. pengembangan produk kepariwisataan Kabupaten
meliputi penetapan dan pemberian sanksi terhadap Pacitan melalui strategi pengembangan tematik
penyimpangan yang terjadi. kepariwisataan terpadu dalam satu kesatuan kawasan
pengembangan pariwisata
3-5
4. pengembangan kepariwisataan Kabupaten Pacitan yang melakukan perencanaan, pengelolaan, pengendalian dan
berwawasan lingkungan melalui sinergi pengelolaan pengawasan yang terpadu bagi kegiatan pertanian, kegiatan
lingkungan secara terpadu dan berkesinambungan pertambangan, kegiatan industri dan kegiatan lainnya.
3-6
Adapun skema kedudukan RTRW Kabupaten Pacitan dalam lingkungan hidup, serta pencegahan dampak negatif
kebijakan makro dapat dilihat pada Gambar 3.1. kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup.
Gambar 3. 1
Kedudukan RTRW Kabupaten Pacitan Dalam Kebijakan Makro b. kebijakan pengembangan kawasan budidaya; meliputi
perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan
RTRW Nasional
keterkaitan antarkegiatan budidaya, serta pengendalian
perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui
RTRWP JAWA BALI daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Pacitan ditetapkan berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah ¾ pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya
(PKW) Pengembangan Baru bersama dengan Jember, Blitar, bangsa; pelestarian dan peningkatan nilai kawasan
Pamekasan dan Bojonegoro. lindung yang ditetapkan sebagai warisan dunia,
cagar biosfer, dan ramsar; dan;
Adapun kebijakan pengembangan struktur ruang sebagaimana
dimaksud dalam RTRWN meliputi: ¾ pengembangan kawasan tertinggal untuk
mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan
peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat
antar kawasan.
pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan
berhierarki; Disamping itu, didalam penetapan wilayah Madiun dan sekitarnya
(termasuk didalamnya wilayah Pacitan) sebagai salah satu
peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan
kawasan andalan nasional, pengembangan sektor unggulan yang
jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi,
diarahkan adalah sebagai berikut:
dan sumber daya air yang terpadu dan merata di
seluruh wilayah nasional. Tabel 3. 1
Penetapan Kawasan Andalan Nasional Wilayah Madiun dan
Sedangkan kebijakan pola ruang yang digunakan sebagai acuan Sekitarnya
untuk melakukan pengembangan bagi wilayah Kabupaten Kode
Sektor
Pacitan adalah: No Kawasan Keterangan
Unggulan
Andalan
a. kebijakan pengembangan kawasan lindung; meliputi
1 (III/A/2) pertanian Pengembangan Kawasan
pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi Andalan untuk Pertanian
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN
3-7
2 (II/D/2) industri Pengembangan Kawasan lindung dan mempertahankan sumber-sumber air dan daerah
Andalan untuk Industri resapannya untuk menjaga ketersediaan air sepanjang tahun.
Pengolahan
3 (III/F/2) perikanan Pengembangan Kawasan
Andalan untuk Perikanan 3.7.3 KEBIJAKAN BERDASARKAN RTR KORIDOR
4 (III/B/2) perkebunan Pengembangan Kawasan PANTAI SELATAN JAWA (PANSELA)
Andalan untuk Perkebunan
5 (III/E/2) pariwisata Pengembangan Kawasan
Berdasarkan Hasil Studi terhadap Percepatan Pembangunan di
Andalan untuk Pariwisata
Sumber: RTRW Nasional 2008-2027 Koridor Pantai Selatan Pulau Jawa, maka diperoleh gambaran
mengenai kondisi yang terjadi di wilayah koridor Pansela Jawa
secara keseluruhan yang menonjol, yaitu terjadinya kesenjangan
3.7.2 KEBIJAKAN BERDASARKAN RTRW JAWA-
ekonomi, yaitu sumberdaya alam yang melimpah belum
B A LI
berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Kabupaten Pacitan dalam sistem Penataan Ruang Pulau Jawa Bali, Dengan kata lain, sumberdaya alam yang dimiliki belum
merupakan bagian dari sub Koridor Pantai Selatan Jawa (Segmen sepenuhnya terdistribusi secara menyeluruh pada masyarakat.
Tengah). Koridor Pantai Selatan Jawa merupakan Koridor yang Distribusi manfaat masih terkonsentrasi pada daerah-daerah
diprioritaskan untuk dikembangkan di Pantai Selatan Jawa. Hal ini tertentu yang menjadi pusat pelayanan wilayah. Untuk itu
terkait erat dengan upaya untuk mengatasi beberapa Kabupaten Pacitan dijadikan sebagai salah satu kabupaten yang
permasalahan mendasar yang dihadapi dalam pengembangan terpilih sebagai kawasan prioritas yang akan ditangani.
tata ruang Pulau Jawa – Bali.
Beberapa fenomena Pulau Jawa – Bali yang berimplikasi terhadap 3.7.4 KEBIJAKAN BERDASARKAN RTRW JAWA
permasalahan tata ruang Pulau Jawa – Bali adalah sebagai T I M UR
berikut:
Dalam fungsi wilayah dan perkotaan Propinsi Jawa Timur,
1. Pulau Jawa – Bali sebagai tulang punggung ekonomi
Kabupaten Pacitan merupakan bagian dari SWP Madiun dan
nasional (Industri, perdagangan dan jasa, keuangan,
sekitarnya. Kabupaten Pacitan memiliki rencana fungsi wilayah
pariwisata, tanaman pangan) menyebabkan pesatnya
sebagai pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan,
perkembangan kegiatan ekonomi di Pulau Jawa-Bali.
pertambangan, pendidikan, kesehatan dan pariwisata.
2. Pertumbuhan penduduk di Jawa-Bali sangat pesat
dengan kosentrasi penduduk rata-rata 60 % dari jumlah Berdasarkan pola pengelompokan perekonomian dan dominasi
penduduk nasional kegiatannya, bahwa dalam sistem perwilayahan Jawa Timur,
terjadi pemusatan kota-kota yang terlalu ke Utara, maka perlu
3. Munculnya gejala “urban primacy” yang dikhawatirkan
adanya upaya untuk menyeimbangkan pertumbuhan dengan
dapat mematikan perkembangan kota-kota hinterland-
mengembangkan wilayah Selatan Jawa Timur dan Kabupaten
nya. Besaran Kota Metropolitan Jabodetabek hampir tiga
Pacitan merupakan wilayah yang harus diprioritaskan
kali lebih besar daripada kota terbesar kedua, yaitu
pengembangannya melalui Konsep Pengembangan Selatan-
Surabaya
Selatan yaitu jalur Pacitan – Trenggalek – Tulungagung -
Meningkatnya luas kawasan terbangun untuk kegiatan perkotaan Banyuwangi.
(permukiman, industri dan perdagangan) yang memberikan
Kedudukan Kabupaten Pacitan dalam konstelasi wilayah Koridor
dampak terhadap menurunnya daya dukung lingkungan dan tata
pantai selatan Jawa tidak lepas dari sistem kota-kota yang ada.
air Pulau Jawa-Bali.
Kota Pacitan merupakan pusat kegiatan lokal bagi daerah-daerah
Berdasarkan Review terhadap RTRW Jawa – Bali, maka Kabupaten lain di sekitar. Sebagai pusat kegiatan lokal wilayah pacitan
Pacitan sebagai bagian dari wilayah selatan Jawa yang menjadi wilayah penghubung antar kota-kota sekitar baik di
merupakan wilayah yang harus didorong pembangunannya dan wilayah Jawa Timur (Citragung) maupun Jawa Tengah dan DIY
dalam kebijakan hirarki kota akan dikembangkan sebagai Pusat (Pawonsari). Letak Kabupaten Pacitan yang berada di wilayah
Kegiatan Lokal (PKL), namun demikian hendaknya tetap dalam visi perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadikan peran
untuk mempertahankan kawasan lindung dan yang berfungsi Pacitan sebagai pintu masuk Jawa Timur di wilayah pantai selatan
3-8
Jawa. Pengembangan koridor pantai selatan akan berdampak Strategi mengembangkan kawasan lindung sebagai salah satu
pada pola penggunaan lahan dan perkembangan kegiatan di unsur pembentukan pola ruang adalah dengan:
wilayah Kabupaten Pacitan. menetapkan kawasan lindung di ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi;
mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung
3.8 S T R A TE G I P E N G E M B A N G A N P A C I T A N yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan
B E R D A SA R K A N K E B I JA K A N M A K R O budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara
keseimbangan ekosistem wilayah.
3.8.1 STRATEGI PENGELOLAAN RUANG menyelenggarakan upaya terpadu untuk melestarikan
KABUPATEN PACITAN DALAM WILAYAH fungsi lingkungan hidup;
NASIONAL melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan
Sesuai dengan strategi Ruang yang telah ditetapkan didalam perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan
RTRWN dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung
Tahun 2008, maka Strategi Pengembangan Wilayah yang harus perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;
diakomodasi dalam Pengembangan Wilayah Pacitan berkaitan melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap
dengan peran dan fungsinya dalam RTRWN tersebut adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke
sebagai berikut. dalamnya;
Strategi untuk mengembangkan struktur ruang dilakukan dengan: mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara
menjaga keterkaitan antarkawasan perkotaan, antara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan
kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, serta sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan
antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya; hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan
yang berkelanjutan;
mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan
yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan; mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara
bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini
mengendalikan perkembangan kota-kota pantai; dan
dan generasi masa depan;
mendorong kawasan perkotaan dan pusat
mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk
pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan
dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.
sumber daya alam yang terbarukan untuk menjamin
meningkatkan kualitas jaringan prasarana
kesinambungan ketersediaannya dengan tetap
danmewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi
memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta
darat, laut, dan udara;
keanekaragamannya;
mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi
mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai
terutama di kawasan terisolasi;
daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana.
meningkatkan jaringan energi untuk memanfaatkan
Strategi untuk mengembangkan Pola Ruang berdasarkan
energi
pengembangan kawasan budidaya adalah dengan:
terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta
mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga menetapkan kawasan budi aya yang memiliki nilai
listrik; strategis nasional untuk pemanfaatan sumber daya alam
di ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk
meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta
ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan
mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya
keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah;
air; dan
mengembangkan kegiatan budi daya unggulan di
meningkatkan jaringan transmisi dan distribusi minyak dan
dalam kawasan beserta prasarana secara sinergis dan
gas bumi, serta mewujudkan sistem jaringan pipa minyak
berkelanjutan untuk mendorong pengembangan
dan gas bumi nasional yang optimal.
perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;
3-9
mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang 7. Mempertahankan dan memelihara kapasitas pelayanan
aspek politik, pertahanan dan keamanan, sosial prasarana wilayah dalam mendukung keberlangsungan
budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi; sentra-sentra produksi, pusat-pusat pelayanan dan
mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya kegiatan-kegiatan perkotaan lainnya.
pertanian pangan untuk mewujudkan ketahanan 8. Mendorong pembangunan di selatan Jawa dan utara Bali
pangan nasional; secara selektif dan berhati-hati.
mengembangkan kegiatan pengelolaan sumber daya
kelautan yang bernilai ekonomi tinggi di Alur Laut
3.8.3 STRATEGI PENGELOLAAN RUANG
Kepulauan Indonesia (ALKI), Zona Ekonomi Ekslusif
KABUPATEN PACITAN DALAM WILAYAH
Indonesia, dan/atau landas kontinen untuk meningkatkan
CITRAGUNG
perekonomian nasional.
Strategi Pengembangan Wilayah yang harus diakomodasi dalam
membatasi perkembangan kegiatan budi daya
Pengembangan Wilayah Pacitan berkaitan dengan peran dan
terbangun di kawasan rawan bencana untuk
fungsinya dalam Kawasan Citragung (Pacitan-Trenggalek-Tulung
meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi
Agung) adalah sebagai berikut:
kerugian akibat bencana;
mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas 1. Meningkatkan daya saing sektor ekonomi potensial
paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas kawasan 2. Meningkatkan daya tarik kawasan di mata investor antara
perkotaan; lain dengan cara menyediakan prasarana dan sarana
penunjang.
3. Memperbaiki sistem pemasaran produk yang dihasilkan
3.8.2 STRATEGI PENGELOLAAN RUANG kawasan
KABUPATEN PACITAN DALAM PULAU JAWA- 4. Pemasaran produk yang dihasilkan tidak diorientasikan
B A LI kepada jalur lalu lintas ekonomi dan perdagangan Jawa
Kebijakan dan Strategi Ruang Pulau Jawa – Bali sebagai upaya Timur.
mengatasi permasalahan tata ruang yang dihadapi oleh Pulau 5. Membatasi pembangunan di wilayah-wilayah yang rawan
Jawa - Bali yang terkait dengan kedudukan Kabupaten Pacitan di bencana alam.
Pulau Jawa adalah sebagai berikut: 6. Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat dengan
mengembangkan sektor ekonomi potensial.
1. Mempertahankan kawasan lindung dan yang berfungsi
7. Mengurangi jumlah pengangguran dengan menciptakan
lindung khususnya untuk Pulau Jawa bagian selatan.
lapangan pekerjaan baru di sektor Pertanian, yaitu di Sub
2. Mempertahankan sumber-sumber air dan daerah sektor Perkebunan, Peternakan, Perikanan Laut, serta di
resapannya untuk menjaga ketersediaan air sepanjang Sektor Pertambangan dan Penggalian.
tahun.
3 - 10
2. Pengembangan Kawasan Perikanan dan Kelautan.
3. Pemantapan Fungsi Lindung.
4. Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada Fungsi-fungsi
Lindung Sempadan Sungai, Danau, Pantai.
5. Pemantapan Mekanisme Perijinan Pemanfaatan Ruang.
6. Pengembangan Jaringan Jalan/Aksesibilitas.
7. Pengembangan Prasarana Wilayah Penunjang Fungsi
Sektoral.
8. Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Kabupaten.
9. Pengembangan Jalur Angkutan.
10. Pengembangan Jaringan Jalan Lintas Propinsi.
11. Konservasi Sumberdaya Air: Pembangunan, Pengelolaan
dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya.
3 - 11