Identifikasi Potensi Kawasan heritage Kelurahan Tanjung Sari dan Sekanak Raya untuk
pengembangan pariwisata diKecamatan Belakang Padang Kota Batam
Latar belakang
• Belakang Padang secara historis merupakan Ibu Kota Kecatamatan Batam
1. Apakah Kawasan Belakang
ketika masih berada dibawah Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Riau Padang telah memenuhi
( Asisten Wedana ) dan merupakan Kecamatan tertua yang hampir sebagai Kawasan pusat
terlupakan dari gerak pembangunan Kota Batam. kegiatan orientasi kegiatan
• Perkembangan suatu kota tidak akan lepas dari kehadiran kawasan kota (nodes) sebagaimana
lama. Kota lama dalam suatu kota bernilai positif dan sebagai titik karakteristik urban heritage?
referensi (Rossi:1982). 2. Bagaimana upaya-upaya yang
• Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983 tanggal 24 harus ilakukan dalam
meningkatkan vitalitas
Desember 1983 Wilayah Kecamatan terpecah menjadi tiga bagian
kawasan urban heritage?
Kecamatan yaitu : Kecamatan Batam Barat, Kecamatan Batam Timur dan
Kecamatan Belakang Padang sendiri, sesuai Peraturan Daerah Kota Batam
Nomor 4 Tahun 2002 tentang perubahan status Desa menjadi Kelurahan
(Lembaran Daerah Kota Batam tahun 2002 Nomor 20 Seri D )
Tujuan
• Permukiman multi etnis dikecamatan Belakang Padang berdekatan dengan
Pelabuhan yang berbatasan dengan negara Singapura dan Malaysia, cikal Merumuskan panduan
revitalisasi Kawasan pusat
bakal perkembangan multi etnis. (Kawasan segitiga perdagangan Batam-
orientasi (nodes) sebagai
Singapur-Johor).
karakteristik kawasan kota tua
• Dapat menjadi suatu pembentuk citra Kawasan dan asset yang dapat
serta meningkatkan vitalitas
dikembangkan menjadi komoditas melalui pengembangan Kawasan urban heritage
Belakang Padang sebagai Pulau Penawar Rindu dan Budaya heritage.
Latar belakang
RekomendasiPemerintahRekomendasi Terkait Kondisi Ekonomi Dari hasil
penelitian, rekomendasi yang dapat diberikan terkait kondisi ekonomi 1. Apakah Kawasan Belakang
adalah :Dalam pengembangan pariwisata diperlukan kerjasama Padang telah memenuhi
‘partnerships' antara pemerintah, pelaku usaha wisata, dan masyarakat
sebagai Kawasan pusat
lokal untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi lokal agar disamping
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang merata juga dapat kegiatan orientasi kegiatan
mengurangi tingkat pengangguran.MasyarakatHendaknya masyarakat (nodes) sebagaimana
turut berpartisipasi aktif dalam pengembangang pariwisata karena karakteristik urban heritage?
partisipasi masyarakat sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan 2. Bagaimana upaya-upaya yang
pariwisata itu sendiri. Pariwisata merupakan potensi yang harus harus ilakukan dalam
dikembangkan dan dijaga kelestariannya tidak hanya oleh pemerintah,
meningkatkan vitalitas
tetapi masyarakat juga harus turut mengambil bagian dalam upaya
tersebut agar kemanfaatannya dapat dirasakan bersama. kawasan urban heritage?
Tujuan
Merumuskan panduan
revitalisasi Kawasan pusat
orientasi (nodes) sebagai
karakteristik kawasan kota tua
serta meningkatkan vitalitas
urban heritage
Pengertian PariwisataBerikut ini pengertian pariwisata menurut para ahli dan undang-undang:
Latar belakang
Menurut Kodyat (1998) pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara,
dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu
Sedangkan Gamal (2002), pariwisata didefinisikan sebagai bentuk. suatu proses kepergian sementara dari 1. Apakah Kawasan Belakang
seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya Padang telah memenuhi
Sedangkan menurut Undang - Undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa
sebagai Kawasan pusat
pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan kegiatan orientasi kegiatan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan (nodes) sebagaimana
daya tarikwisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. karakteristik urban heritage?
2. Bagaimana upaya-upaya yang
Aspek Strategis Kota Batam
harus ilakukan dalam
1. Kawasan segitiga perdagangan Batam-Singapur-Johor meningkatkan vitalitas
2. Belakang Padang sebagai “Pulau Penawar Rindu” kawasan urban heritage?
3. Budaya heritage
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama terhadap kehidupan
masyarakat lokal dilihat dari aspek ekonomi yang meliputi perubahan mata
Tujuan
pencarian, pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja.
Sasaran Merumuskan panduan
1. Mendeskripsikan kondisi masyarakat Desa Banten sebelum adanya
revitalisasi Kawasan pusat
pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama dilihat dari aspek
ekonomi yang meliputi Perubahan mata pencarian, Pendapatan dan orientasi (nodes) sebagai
kesempatan kerja. karakteristik kawasan kota tua
2. Mendeskripsikan kondisi masyarakat Desa Banten sesudah adanya serta meningkatkan vitalitas
pengembangan pariwisata di Kawasan Banten Lama dilihat dari aspek urban heritage
ekonomi yang meliputi Perubahan mata pencarian, Pendapatan dan
kesempatan kerja.
3. Analisis Pengaruh pengembangan pariwisata terhadap kehidupan
masyarakat lokal di Kawasan Banten Lama dilihat dari aspek ekonomi
Latar belakang
Cohen dalam (Pitana dan Diarta, 2009), secara
teoritis mengemukakan dampak pariwisata 1. Apakah Kawasan Belakang
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal Padang telah memenuhi
sebagai Kawasan pusat
dikelompokan ke dalam delapan kelompok, yaitu:
kegiatan orientasi kegiatan
1. Dampak terhadap penerimaan devisa (nodes) sebagaimana
2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat karakteristik urban heritage?
3. Dampak terhadap kesempatan kerja 2. Bagaimana upaya-upaya yang
4. Dampak terhadap harga dan tarif harus ilakukan dalam
meningkatkan vitalitas
5. Dampak terhadap distribusi manfaat kawasan urban heritage?
keuntungan
6. Dampak terhadap kepemilikan dan
pengendalian
7. Dampak terhadap pembangunanDampak
Tujuan
terhadap pendapatan pemerintah
Merumuskan panduan
revitalisasi Kawasan pusat
Sedangkan menurut Ritchie (1987), pariwisata juga orientasi (nodes) sebagai
menimbulkan beberapa dampak sosial ekonomi karakteristik kawasan kota tua
masyarakat, diantaranya adalah: serta meningkatkan vitalitas
8. Ketidaktergantungan ekonomi individu urban heritage
Indonesia
wilayah perairan.
60,51% LAHAN TERBANGUN
Bangunan perumahan, perdagangan dan jasa/sarana
perekonomian, sarana peribadatan, kesehatan,
pendidikan, perkantoran, olahraga dan kegiatan
perikanan
Sumber:
www.tropenmuseum.nl (Chinese Junk at Sambu Island)
www.loc.gov (Nieuwe kaart van het Eyland Sumatra)
arsipskpd.batam.go.id (Profil Kecamatan Belakang Padang)
Gambaran umum wilayah studi
Pada tahun 1897 Belanda mendirikan
pangkalan minyak di Pulau Sambu, pulau
yang terletak persis di sebelah timur pulau
Belakang Padang. Pulau Sambu sebagai
penghasil minyak bumi membuatnya
menjadi pulau penting bagi Belanda.
Pulau Sambu
B
C
B
A
C A
kehadiran gaya
50 hingga 1960-
rbagai wilayah A
ef Prijotomo,
a adalah lulusan
aannemer (ahli
elanda.
Morfologi
Kondisi kawasan : • Wujud
tata guna lahan ; spasial • Dimensi dan proporsi
bentuk dan massa bangunan • Warna dan tekstur
sirkulasi (pedestrian, Typologi Posisi dan orientasi
kendaraan, jalan, blok, parkir) Kondisi bangunan : Skala
ruang terbuka (open space, • Arsitektural • Irama
green space) jaringan sarana • Kultural
infrastruktur • Estetika
Komponen yang • Kejamakan
mengalami penurunan • Kelangkaan
Kondisi Non fisik :
vitalitas kawasan • Peranan sejarah
• Nilai sosial
• Nilai budaya
• Memperkuat
• Nilai ekonomi kawasan
• Keistimewaan
Identifikasi upaya peningkatan vitalitas
kawasan
Kondisi Kawasan Kondisi Bangunan
Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif , Variabel muncul kemudian ; membuka jalan agar dapat menginterpretasikan realitas dari kehidupan sosial
dengan memberi pemahaman akan pengalaman hidup seseorang. Strategi kualitatif berusaha untuk merakit bersama data yang
mendalam (in-depth account) ttg konteks sosial dengan menggunakan berbagai taktik (Wang, 2002).
Pengumpulan data
Data Primer : (data yang diperoleh langsung dari lapangan)
Observasi : pengamatan langsung, data, gambar, sketsa, dll.
Materi Visual : foto, video
Wawancara : terstruktur dan tidak tersturktur
Studi Literatur :
Buku, jurnal, karya ilmiah, dokumen terkait
Instansi : peraturan, standar
Analisis SWOT
Selanjutnya alat yang dipakai dalam analisis data pada penelitian ini adalah Analisis SWOT. Analisis ini
dilandasi oleh keyakinan terhadap asumsi bahwa strategi efektif akan mampu memaksimalkan kekuatan dan
mengeksploitasi peluang serta disaat bersamaan mampu memaksimalkan kelemahan dan meminimalisir berbagai
ancaman.
D. Peluang/Opportunies (O)
Mars Mercury
Venus
PREFERRED LOCATIONS
70%
60%
1st
2n
Saturn
Jupiterd
3r
20-40
40-60
80% d
Neptune
THANKS Teguh Eko Raharjo
deguher@gmail.com