Anda di halaman 1dari 13

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 3 NO. 1

EKSPRESI ARSITEKTUR BERWAWASAN EKOWISATA DI


KAWASAN BOULEVARD
Disusun Oleh :

Ronald A. Lumempouw1
Linda Tondobala2
Prof. Sangkertadi3
Mahasiswa Program Studi S2 Arsitektur, Pasca Sarjana
Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT)
INDONESIA
irronaldlumempouw@yahoo.com1
t_ sangkertadi@yahoo.com3

ABSTRAK

Perkembangan Kota Manado sebagai kota jasa dan perdagangan yang merupakan pintu
gerbang serta beranda provinsi Sulawesi Utara saat ini sedang berpacu dengan pengaruh
pertumbuhan ekonomi di kawasan pasifik, yang merupakan pertumbuhan ekonomi salah satu yang
berkembang pesat di dunia.
Kejelasan fungsi bangunan di Kawasan BOB melalui ekspresi arsitektur, dapat
memperkuat tingkat kejelasan suatu wilayah kota dimana bangunan tersebut berada. Kawasan
BOB ini berpeluang menjadi Landmark kota Manado karena menjadi pusat tujuan masyarakat
manado khususnya, Sulawesi Utara umumnya dan para wisatawan nasional dan manca negara.
Hasil dari penelitian ini dengan mempertimbangkan parameter penelitian, diharapkan
dapat menjadi dasar pertimbangan dan masukan dalam konsep proses perencanaan dan penataan
bangunan (guide lines) di Kota Manado agar sesuai dengan Branded Kota Manado yaitu Kota
Model Ekowisata. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Manado Tahun 2005-2025, Visi Kota Manado adalah: “Manado Pariwisata Dunia”

Keywords : Manado Pariwisata Dunia, Guide Lines.

PENDAHULUAN dicanangkan pemerintah Kota Manado


dalam RPJMD th. 2005-2010 sebagai Kota
Perkembangan Kota Manado sebagai Pariwisata Dunia tahun 2010. Reklamasi
kota jasa dan perdagangan yang merupakan pantai sepanjang kawasan boulevard dan
pintu gerbang serta beranda provinsi kemudian dibangunnya pusat-pusat
Sulawesi Utara saat ini sedang berpacu perbelanjaan maupun rekreasi di lahan
dengan pengaruh pertumbuhan ekonomi di reklamasi ini membuat perkembangan kota
kawasan pasifik, yang merupakan Manado menjadi pesat terutama di kawasan
pertumbuhan ekonomi salah satu yang Business on Boulevard (BOB), julukan yang
berkembang pesat di dunia. diberikan untuk kawasan Boulevard
Kota Manado sebagai kota yang sedang tersebut.
berkembang dengan dinamika pembangunan Agar dapat mencapai visi dan misi Kota
yang dinamis terus berusaha meningkatkan Manado dalam RPJMD maka harus ada
kesejahteraan masyarakatnya, oleh sebab itu langkah-langkah perencanaan dari
Pemerintah Kota Manado telah menetapkan pemerintah kota manado yang tertera dalam
Grand Strategy dengan mengedepankan Visi prinsip kota hijau.
: “Manado Kota Model Ekowisata” dan Kota manado telah mulai melaksanakan
Misi : “Menjadikan Manado Sebagai Kota beberapa kebijakan kota sesuai dengan Visi
Yang Menyenangkan” dalam melaksanakan dan Misi Kota Manado dengan tersedianya
pembangunan daerah Kota Manado untuk RDTRK ( Rencana Detail Tata Ruang Kota),
tahun 2010 s/d 2015. Visi Kota Manado Zoning Regulation, RTBL (Rencana Tata
sebagai Kota Wisata pertama kali Bangunan dan Lingkungan) di harapkan
pembangunan dapat menunjang menuju visi

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 141
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

tersebut. Seperti diketahui pembangunan dalam arsitektur, aspek pengamatan obyek


kawasan reklamasi pantai manado ini lebih pandangan, dan aspek pengamatan manusia
dahulu ada dari pada grand strategi dan terhadap lingkungan. Tahap selanjutnya
kondisi ini merupakan tantangan ditarik hipotesa yang dapat memberikan
pembangunan Kota Model Ekowisata, pandangan, dasar pengetahuan dan arah
berdasarkan kondisi ini maka saya ingin untuk menjalankan proses penelitian
melakukan penelitian tentang Ekspresi selanjutnya.
Arsitektur Berwawasan Ekowisata pada
kawasan Business On Boulevard (BOB) dan 2.1. Tinjauan Pustaka
berharap prinsip-prinsip visi kota manado ini Penelitian yang akan dilakukan peneliti
dapat terwujud. adalah Ekspresi Arsitektur dengan study
Menurut The Ecotourism Society (1990), kasus di Kawasan Reklamasi Boulevard.
“Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan Sampai saat ini saya belum menemukan
wisata ke area alami yang dilakukan dengan hasil penelitian ekspresi Arsitektur di Kota
tujuan mengkonservasi lingkungan dan Manado, tetapi sudah ada yang melakukan
melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penelitian mengenai Bentuk Makna Ekspresi
penduduk setempat”. Kota Manado yang Arsitektur Kawasan Koridor (Ariko
memiliki kekayaan alam seperti pesisir Ratnatami, 2005)
pantai yang panjang dan Taman Nasional Visi Kota Manado sejalan dengan Visi
Laut Bunaken sangat cocok untuk memiliki Pemerintahan Kota. Penetapan visi mengacu
visi seperti ini. Ekowisata ini kemudian pada berbagai potensi dan sumber daya yang
merupakan suatu perpaduan dari berbagai dimiliki oleh Kota Manado, terutama
minat yang tumbuh dari keprihatinan sumber daya alam, manusia, modal,
terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. teknologi, budaya, nilai dan daya juang
Oleh karenanya, ekowisata disebut sebagai masyarakatnya.
bentuk perjalanan wisata bertanggungjawab. Berdasarkan Rencana Pembangunan
Wilayah Kota Manado merupakan suatu Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
destinasi, destinasi untuk menjadi wisata Manado Tahun 2005-2025, Visi Kota
ekologis dan dapat dimungkinkan dengan Manado adalah:
dukungan berbagai aspek seperti ekologis, “Manado Pariwisata Dunia”
sosial budaya dan ekonomi bagi masyarakat, Dalam visi ini, Kota Manado
pengelola, dan pemerintah. Ekowisata ditetapkan sebagai Kota Pariwisata Dunia.
merupakan suatu bentuk wisata yang sangat Disini, selain Taman Nasional Laut Bunaken
erat dengan prinsip konservasi, sementara yang telah mendunia menjadi andalan juga
konservasi merupakan upaya menjaga peningkatan potensi kota lainnya, baik
kelangsungan pemanfaatan sumberdaya lingkungan alamiah dan buatan untuk
alam untuk waktu kini dan masa mendatang. mendukung pencapaian visi tersebut.
Dengan demikian ekowisata sangat tepat dan Untuk mewujudkan Visi Kota Manado
berdayaguna dalam mempertahankan tersebut di atas, maka di dalam RPJPD juga
keberlanjutan lingkungan dalam telah dirumuskan Misi yang hendak
pembangunan. dilakukan untuk mencapai Visi Kota
Manado Tahun 2005 – 2025, yaitu:
KERANGKA TEORITIS  Mewujudkan Pemerintah Pelayanan
Yang Baik, Bersih Serta Demokratis
Menurut Kerlinger (dalam Erna Widodo, Yang Berorientasi Kepariwisataan;
2000) definisi teori adalah seperangkat  Mewujudkan Masyarakat Kota
konstruk (konsep) yang saling berhubungan, Manado Berdaya Saing Yang
yang mempunyai definisi dan dalil yang Mendukung Kepariwisataan;
dipresentasikan melalui pandangan  Mewujudkan Lingkungan Asri Dan
sistematik dan fenomena-fenomena Lestari Yang Menopang
spesifikasi yang saling berhubungan di Kepariwisataan.
antara variabel-variabel dengan maksud Dari Visi-Misi Kota Manado ini
menjelaskan dan memprediksi memiliki Branded yang dikenal dengan
fenomena/gejala tersebut. nama ”Manado Kota Model Ekowisata”
Adapun pembahasan teori-teori yang
terkait pada penelitian ini antara lain 2.2. Kerangka Teoritis
mengenai bentuk visual bangunan dalam 2.2.1. Kota dan Ekosistem Perkotaan
ekspresi arsitektural, aspek komunikasi (Urban Ecosystem)

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 142
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Menurut Haughton, G & C (1994) peruntuhan. Praktik ini memperluas dan


dalam Veronica A. Kumurur (2010), kota melengkapi desain bangunan klasik dalam
adalah suatu wilayah di mana di dalamnya hal ekonomi, utilitas, durabilitas, dan
terdapat orang-orang dan kegiatannya yang kenyamanan.
secara terus-menerus meningkatkan alam, Meski teknologi baru terus
lingkungan buatan dan lingkungan sosial di dikembangkan untuk melengkapi praktik
wilayah mereka dari skala wilayah yang penciptaan struktur hijau saat ini, tujuan
kecil sampai dengan skala regional, dan utamanya adalah bahwa bangunan hijau
selalu mendukung tujuan dari pembangunan dirancang untuk mengurangi dampak
berkelanjutan secara global. lingkungan bangunan terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan alami dengan:
Paradigma Kota Berkelanjutan  Menggunakan energi, air, dan sumber
Perkotaan atau kota sangat memiliki daya lain secara efisien
berbagai arti, definsi dan kriteria, tergantung  Melindungi kesehatan penghuni dan
dari ahli apa yang memandangnya. Menurut meningkatkan produktivitas karyawan
Zahnd (1999:3), apabila seorang berprofesi  Mengurangi limbah, polusi
bidang geografi, akan menekankan pada dan degradasi lingkungan
permukaan kota dan bentuk serta fungsi
kota. Jika seorang ekonom, maka akan lebih
mementingkan perdagangan kota yang
METODE PENELITIAN
berhubungan dengan kegiatan dan potensi
Tujuan penelitian yang akan
kota secara finansial. Lain lagi dengan
dilakukan adalah untuk meneliti ekspresi
antropolog, memandang kota lebih kepada
arsitektur di kawasan Business On
lingkup sejarah dan budaya. Seorang
Boulevard (BOB) apakah sudah berwawasan
politikus akan menekankan, bagaimana
Ekowisata dan berpeluang mendukung Kota
mengurus kota dan hubungannya dengan
Manado sebagai model kota ekowisata.
pihak pemerintah dan swasta. Sedangkan
Metode penelitian yang digunakan
seorang sosialog akan berfokus pada
yaitu : kualitatif rasionalistik dengan study
klasifikasi pemukiman kota dari semua
kasus, yang dilakukan melalui wawancara
aspek tabiatnya. Seorang ahli kesehatan
mendalam (Deep Interview) dan dipadukan
masyarakat akan memperhatikan kota dari
dengan observasi yang melibatkan
kondisi lingkungan kesehatan pemukiman
responden dan peneliti agar dapat tercapai
kota. Para ahli hukum akan fokus
tujuan diatas. Menurut Muhajir (1996,10),
perhatiannya pada hubungan peraturan dan
metode penelitian kualitatif rasionalistik
keputusan dengan perencanaan kota serta
adalah metode penelitian yang didasarkan
pelaksanaanya. Seorang ahli konstruksi
pada rasionalisme yang berarti bahwa semua
(insiyur) akan memfokuskan pada sistem
ilmu itu berasal dari pemahaman intelektual
prasarana kota dan pembangunannya serta
yang didasarkan pada kemampuan
struktur anatomi kota dan perencanaannya.
berargumentasi secara logis, yang tentunya
Akhirnya bagi para arsitek, mereka memiliki
harus didukung data yang relevan.
beberapa sudut pandang yang sama dengan
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang
para insinyur, namun dia akan lebih
perlu dipertimbangkan :
menekankan aspek-aspek kota secara fisik
1. Bahan penelitian seluruhnya
dengan memperhatikan hubungan antara
memiliki muatan interpretasi.
ruang dan massa perkotaan serta bentuk dan
2. Fenomena yang diteliti
polanya, dan bagaimana semua itu dapat
berkondisi masa saat ini.
tercapai.
3. Penelitian dilakukan bersifat
rasionalistik.
Green Building.
Green Building atau bangunan
hijau (juga dikenal sebagai konstruksi Pendekatan Kualitatif :
Penelitian dianggap selesai setelah tidak ada
hijau atau bangunan berkelanjutan)
yang dianggap baru/jenuh.
mengarah pada struktur dan pemakaian
Kepercayaan terhadap hasil penelitian :
proses yang bertanggung jawab terhadap
- Pengujian kredibilitas, proses dan hasil
lingkungan dan hemat sumber daya
penelitian.
sepanjang siklus hidup bangunan tersebut,
mulai dari pemilihan tempat sampai desain, Rasionalistik :
konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 143
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

1. Realitas bersifat holistik (utuh), terhadap bentuk -bentuk lain


dinamis (tidak tetap), kompleks, disekelilingnya.
salingmempengaruhi, penuh makna  Irama, adalah suatu pola tertentu
dan terikat nilai. yang tampak pada bidang fasade
2. Memahami makna realitas yang bangunan, yang dapat
kompleks, mengkonstruksi fenomena. memperkuat karakter bangunan
tersebut.
Paradigma yang digunakan bersifat  Tekstur, adalah karakter
kualitatif yang berorientasi pada makna permukaan suatu bentuk. Tekstur
(Meaning Oriented) dalam melihat masalah mempengaruhi baik perasaan
penelitian. Penelitian ini tidak semata-mata seseorang pada waktu menyentuh
untuk menguji hipotesis yang ada tetapi maupun kualitas pemantulan
adalah bagaimana berusaha menemukan cahaya menimpa permukaan
sesuatu yang berarti sebagai alternatif dalam bentuk tersebut.
mengatasi sebuah masalah penelitian melalui  Warna, adalah corak, intensitas dan
prosedur ilmiah (Mukhtar & Erna Widodo, nada pada permukaan suatu
2000) Rancangan penelitian ini mencakup bentuk. Warna adalah atribut
aspek definisi operasional penelitian, yang paling membedakan suatu
variabel penelitian, penentuan sampel bentuk terhadap lingkungannya.
penelitian, lokasi penelitian, langkah- Warna juga mempengaruhi bobot
langkah penelitian, metode pengumpulan visual suatu bentuk.
data dan metoda analisis data.  Orientasi dan Posisi, Orientasi
adalah posisi relatif suatu bentuk
ANALISA DAN HASIL terhadap bidang dasar, arah mata
PENELITIAN angin, atau terhadap pandangan
seseorang melihatnya; Posisi
Analisa Ekspresi dan Fungsi Bangunan adalah letak relatif suatu bentuk
Pada proses analisi ekspresi fungsi terhadap suatu lingkungan atau
bangunan dari masing-masing bangunan medan visual.
obyek penelitian ini,digunakan aspek-aspek  Lingkungan Visual, adalah tampak
variabel penelitian berupa ciri-ciri visual situasi lingkungan sekitar obyek
bentuk/unsur-unsur bentuk bangunan (Teori yang dapat ditangkap oleh
DK. Ching, 1979). Adapun penjelasan untuk pandangan mata pengamat.
masing-masing unsur-unsur bentuk Berikut ini akan dianalisa untuk
bangunan tersebut, antara lain : masing-masing bangunan yang menjadi
 Wujud Arsitektur, merupakan ciri- obyek penelitian di kawasan Business On
ciri pokok yang menunjukkan Boulevard (BOB), melalui unsur-unsur
bentuk. Wujud arsitektur adalah bentuk bangunannya, sehingga ditemukan
hasil konfigurasi dari permukaan- ekspresi bangunan dari masing-masing
permukaan dan sisi suatu bentuk. bangunan tersebut.
 Dimensi dan Skala & Proporsi,
dimensi suatu bentuk adalah Penelitian Ekspresi Arsitektur
panjang, lebar dan tinggi; Obyek Penelitian : Kawasan
Skalanya di tentukan oleh Bahu Mall
perbandingan ukuran relatifnya

Gambar 4.1. Foto-foto Kawasan Bahu Mall


Sumber : Pribadi (2014)

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 144
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Scoring Indikator Ekspresi Bangunan Ruko Mega Mas

VARIABEL INDIKATOR SCORING INDIKATOR SCORING


Bent uk - bent uk yang mengkonservasi T ampilan bangunan yang berorient asi
energi 2,3 locus dan menampilkan karakt er 1,0
masyarakat lokal:
Fasade yang bermain dengan t inggi
rendah agar dapat menaungi bukaan Desain fasade yang sesuai dengan
dibawahnya, agar dapat mereduksi sinar 2 perkembangan budaya dan seni 1
mat ahari langsung masyarakat lokal
Wujud Arsitektur Massa bangunan yang diat ur agar Massa bangunan yang memiliki sat u
mereduksi sinar mat ahari yang masuk 1 kesat uan dengan bangunan 1
secara langsung disekelilingnya
Bent uk bangunan yang t erbuka
t erhadap dat angnya cahaya sert a Desain bent uk bangunan yang meng-
bent uk bangunan yang dapat 4 gunakan corak khas dari masyarakat 1
mengalirkan arah angin dengan baik. lokal
Dimensi bangunan yang mempert im- Berskala manusia, mempert imbangkan
bangkan kondisi lingkungan : 3,3 st at us sosial ekonomi masyarakat 3,0
Desain fasade bangunan yang t idak
Dimensi fasade proporsi t erhadap 5 t impang dengan proporsi lingkungan 3
bent ukan fasade lingkungan sekit ar sekit arnya.
P enat aan massa bangunan yang
Dimensi/Skala mempert imbangkan dimensi ruang Desain keseluruhan kawasan massa
dan Proporsi t erbuka dan jarak dengan bangunan 4 bangunan mempert imbangkan aspek 3
sekit ar. ekonomi masyarakat pesisir.
Dimensi bent uk bangunan yang
proporsi dan serasi dengan bent ukan- Bent ukan bangunan t idak t erlalu massif,
bent ukan bangunan yang ada 1 besar dan megah agar bisa menarik orang 3
disekit arnya, t anpa t umpang t indih. dari st at us sosial yang beragam.
Bent uk bangunan yang t erbuka Animasi kawasan sebagai m elting pot
t erhadap dat angnya cahaya namun berbagai lapisan masyarakat
dengan penat aan massa, cahaya dapat 4,7 3,3
direduksi agar radiasi mat ahari t idak
maksimal masuk ke dalam ruangan.
Irama fasade yang dinamis dengan
Walaupun bangunan modern t api permainan bent uk yang
penat aan fasade yang dinamis dan 4 merepresent asikan keberagaman 3
Irama bermain dengan bent uk dan warna. manusia yang akan ada disana.
P enat aan massa bangunan yang
senant iasa mempert imbangkan
P enempat an massa yang sesuai dengan 5 keberagaman masyarakat yang akan 4
orient asi wat erfront building. menggunakannya.
P ermainan bent uk at ap dengan
kemiringan yang cukup unt uk 5 Irama bent uk bangunan yang selaras 3
mengalirkan air hujan. dengan kearifan masyarakat lokal.
P enggunaan mat erial alami dan bahan - Mempert imbangkan lingkungan alami,
bahan ramah lingkungan 2,7 kondisi lokal dan lingkungan binaan baru 3,0
Memaksimal penggunaan mat erial Menggunakan mat erial alami yang
alami dan konst ruksi yang t epat pada 4 bert ekst ur senada dengan fasade di 3
set iap fasade bangunan kawasan sekit ar
Menggunakan mat erial yang berasal Massa bangunan senant iasa
Tekstur dari produksi lokal, dalam penat aan 3 mempert imbangkan kondisi alami dan 2
massa bangunan. lokal masyarakat sekit ar
Bent ukan bangunan yang walaupun
dengan gaya modern namun t et ap
T ekst ur bent ukan bangunan yang 1 mempert imbangkan kearifan lokal 4
dibent uk dari mat erial daur ulang. masyarakat .
Warna yang t idak menyilaukan dan Warna - warni lokal yang sering
memant ulkan panas 4,3 digunakan masyarakat 2,0
 Warna – warna yang serasi dengan
Fasade yang menggunakan warna yang 5 lingkungan laut , yait u gradasi warna biru, 1
soft, t idak menyilaukan. at au kuning (mat ahari).
 Warna – warna kayu yang sering
digunakan sebagai mat erial dalam
Warna Warna massa yang dinamis t api senada 4 bangunan khas masyarakat Sulawesi 4
t erhadap keseluruhan massa bangunan ut ara, yait u gradasi warna coklat .
 Warna – warna yang
merepresent asikan warna yang sering
Warna bangunan yang dipakai dalam kost um t ari kabasaran dan
mempert imbangkan desain dan warna 4 t arian maengket yait u warna merah 1
dari bangunan sekit arnya agar sebagai simbol keberanian masyarakat
t ercipt anya keserasian suat u kawasan. Minahasa.
Orient asi bangunan yang ramah Mempert imbangkan lokasi keberadaan
lingkungan (t ermasuk t anggap ben- akt ivit as masyarakat lokal
cana); kejelasan orient asi dalam 2,3 3,7
kawasan
Fasade bangunan yang berorient asi  P osisi bangunan yang t erbuka dan
t erhadap arah ut ara selat an agar t idak memberikan akses penuh t erhadap
menangkap radiasi mat ahari yang 5 masyarakat sekit ar. 3
berlebihan
Orientasi/Posisi P enat aan massa bangunan yang sesuai  Orient asi kawasan dan bangunan yang
dengan sempadan pant ai dan sempadan 1 berada pada t epi laut (waterfront ). 5
jalan.
 Karena merupakan kawasan
Bent ukan bangunan yang t anggap reklamasi maka perlunya disediakan
t erhadap bencana, sepert i akses bagi masyarakat nelayan dan
menggunakan area lant ai dasar sebagai 1 adanya t ambat an perahu bagi mereka 3
daerah parkir, agar bangunan bisa agar bisa t erus melanjut kan pekerjaan
t anggap t erhadap bencana t sunami. mereka di kawasan boulevard.

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 145
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Penilaian Atas Hasil Penelitian

Rekapitulasi Rata-rata Atas Hasil Penelitian


Hasil Penilaian
Rata-rata (%)
KAWASAN BAHU MALL 52,96%
KAWASAN MCC 49,44%
KAWASAN MANTOS 49,72%
KAWASAN MEGA MAS 57,13%
Penilaian Rata-Rata Kawasan
52,31%
BOB

Data Hasil Wawancara visual bentuk bangunan dalam ekspresi


Kawasan Bahu Mall bangunan melalui tampilan bentuk arsitektur
 Freshmart Superstore bangunannya. Ini bisa terlihat melalui grafik
Dari hasil wawancara responden, berikutini
diperoleh gambaran keterlibatan unsur-unsur
.

55.5 47.5 49
60 42
40 20
20 3
0

Grafik 01. Jumlah responden terhadap Peran Unsur Visual Bentuk pada bangunan Freshmart
Superstore

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 146
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Dari kesan yang tertangkap oleh – unsur visual bentuk bangunan dalam
responden, 100% dari jumlah responden ekspresi bangunan melalui tampilan bentuk
membaca bentuk bangunan tersebut sebagai arsitektur bangunannya. Ini bisa terlihat
bangunan Supermarket. melalui grafik berikut ini.
 Bahu Mall
Dari hasil wawancara responden,
diperoleh gambaran keterlibatan unsur-unsur

60 41.5
40
7.5 11 12 6 8
20
0

Grafik 02. Jumlah responden terhadap Peran Unsur Visual Bentuk pada bangunan Bahu Mall

Dari kesan yang tertangkap oleh visual bentuk bangunan dalam ekspresi
responden, 100% dari jumlah responden bangunan melalui tampilan bentuk arsitektur
membaca bentuk bangunan tersebut sebagai bangunannya. Ini bisa terlihat melalui grafik
bangunan mall. berikut ini.
 Ruko Bahu Mall
Dari hasil wawancara responden,
diperoleh gambaran keterlibatan unsur-unsur

60 48 45
40
31.5
40 13
20 7.5
0

Grafik 03. Jumlah responden terhadap Peran Unsur Visual Bentuk


pada bangunan Ruko Bahu Mall

Dari kesan yang tertangkap oleh visual bentuk bangunan dalam ekspresi
responden, 100% dari jumlah responden bangunan melalui tampilan bentuk arsitektur
membaca bentuk bangunan tersebut sebagai bangunannya. Ini bisa terlihat melalui grafik
bangunan Ruko. berikut ini.
 Hotel Formosa
Dari hasil wawancara responden,
diperoleh gambaran keterlibatan unsur-unsur

60
40 30.5 32 29.5
18 23 22.5
20
0

Grafik 04. Jumlah responden terhadap Peran Unsur Visual Bentuk pada bangunan Hotel Formosa

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 147
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Adapun kesan bangunan yang  Apartemen Lagoon


tertangkap melalui pengamatan terhadap Dari hasil wawancara responden,
unsur-unsur visual bentuk bangunannya diperoleh gambaran keterlibatan unsur-unsur
antara lain seperti tergambar melalui grafik visual bentuk bangunan dalam ekspresi
berikut. bangunan melalui tampilan bentuk arsitektur
Dari kesan yang tertangkap oleh bangunannya. Ini bisa terlihat melalui grafik
responden, 100% dari jumlah responden berikut ini.
membaca bentuk bangunan tersebut sebagai
bangunan Hotel.

60 37
40 29 29 26,5
18
20 8
0

Grafik 05. Jumlah responden terhadap Peran Unsur Visual Bentuk


pada bangunan Apartemen Lagoon

Dari kesan yang tertangkap oleh awancara responden, diperoleh


responden, 100% dari jumlah responden gambaran keterlibatan unsur-unsur visual
membaca bentuk bangunan tersebut sebagai bentuk bangunan dalam ekspresi bangunan
Apartemen melalui tampilan bentuk arsitektur
 Café Bahu Mall bangunannya. Ini bisa terlihat melalui grafik
Dari hasil w berikut ini.

60
33 38 41,5 37,5
30
40
9,5
20
0

Grafik 06. Jumlah responden terhadap Peran Unsur Visual Bentuk pada bangunan Café Bahu Mall
Dari kesan yang tertangkap oleh membaca bentuk bangunan tersebut sebagai
responden, 100% dari jumlah responden Rumah Makan

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 148
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Rekapitulasi Hasil Wawancara


Freshmart Superstore Ya Tidak Jumlah ya tidak
Apakah pengunjung merasakan bahwa
bentuk bangunan sudah mengkonservasi
energy?
35 25 60
Apakah masyarakat sekitarnya 20 40 wujud
merasakan tampilan bangunannya
berorientasi locus dan menampilkan
karakter masyarakat
Apakah lokal?
pengunjung merasakan bahwa 5 55 60 60
dimensi bangunan yang
mempertimbangkan kondisi
lingkungan?
Apakah bangunan arsitektur di kawasan 29 31 60
BOB dirasakan berskala manusia,
42 18 dimensi
mempertimbangkan status sosial
ekonomi masyarakat ? 55 5 60 60
Apakah pengunjung merasakan irama
bangunannya dinamis, sesuai kondisi
geografis dan klimatologi ? 54 6 60
Apakah pengunjung merasakan animasi
55,5 4,5 irama
kawasan sebagai melting pot berbagai
lapisan masyarakat? 57 3 60 60
Apakah penggunaan bahan bangunan
menggunakan material alami dan bahan
- bahan ramah lingkungan ?
50 10 60
47,5 12,5 tekstur
Apakah bangunannya
mempertimbangkan lingkungan alami,
kondisi lokal dan lingkungan binaan 45 15 60 60
baru ?
Apakah warna bangunannya tidak
menyilaukan dan memantulkan panas 49 11 warna
serta yang sering digunakan masyarakat 49 11 60 60
Apakah Orientasi bangunan yang
ramah lingkungan (termasuk tanggap
bencana) dan kejelasan orientasi dalam 1 59 60
kawasan 3 57 orientasi
Apakah ? bangunannya sudah
mempertimbangkan lokasi keberadaan
aktivitas masyarakat lokal ? 5 55 60 60
36,2 23,8 60 org

Bahu Mall Ya Tidak Jumlah ya tidak


Apakah pengunjung merasakan bahwa
bentuk bangunan sudah mengkonservasi
energy?
4 56 60
Apakah masyarakat sekitarnya 7,5 52,5 wujud
merasakan tampilan bangunannya
berorientasi locus dan menampilkan
karakter masyarakat
Apakah lokal?
pengunjung merasakan bahwa 11 49 60 60
dimensi bangunan yang
mempertimbangkan kondisi
lingkungan?
Apakah bangunan arsitektur di kawasan 20 40 60
BOB dirasakan berskala manusia,
11 49 dimensi
mempertimbangkan status sosial
ekonomi masyarakat ? 2 58 60 60
Apakah pengunjung merasakan irama
bangunannya dinamis, sesuai kondisi
geografis dan klimatologi ? 47 13 60
Apakah pengunjung merasakan animasi
41,5 18,5 irama
kawasan sebagai melting pot berbagai
lapisan masyarakat? 36 24 60 60
Apakah penggunaan bahan bangunan
menggunakan material alami dan bahan
- bahan ramah lingkungan ?
21 39 60
12 48 tekstur
Apakah bangunannya
mempertimbangkan lingkungan alami,
kondisi lokal dan lingkungan binaan 3 57 60 60
baru ?
Apakah warna bangunannya tidak
menyilaukan dan memantulkan panas 6 54 warna
serta yang sering digunakan masyarakat 6 54 60 60
Apakah Orientasi bangunan yang
ramah lingkungan (termasuk tanggap
bencana) dan kejelasan orientasi dalam 15 45 60
kawasan 8 52 orientasi
Apakah ? bangunannya sudah
mempertimbangkan lokasi keberadaan
aktivitas masyarakat lokal ? 1 59 60 60
14,3 45,7 60 org

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 149
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Ruko Bahu Mall Ya Tidak Jumlah ya tidak


Apakah pengunjung merasakan bahwa
bentuk bangunan sudah mengkonservasi
energy?
26 34 60
Apakah masyarakat sekitarnya 13 47 wujud
merasakan tampilan bangunannya
berorientasi locus dan menampilkan
karakter masyarakat
Apakah lokal?
pengunjung merasakan bahwa 0 60 60 60
dimensi bangunan yang
mempertimbangkan kondisi
lingkungan?
Apakah bangunan arsitektur di kawasan 39 21 60
BOB dirasakan berskala manusia, 40 20 dimensi
mempertimbangkan status sosial
ekonomi masyarakat ? 41 19 60 60
Apakah pengunjung merasakan irama
bangunannya dinamis, sesuai kondisi
geografis dan klimatologi ? 51 9 60
Apakah pengunjung merasakan animasi 48 12 irama
kawasan sebagai melting pot berbagai
lapisan masyarakat? 45 15 60 60
Apakah penggunaan bahan bangunan
menggunakan material alami dan bahan
- bahan ramah lingkungan ?
32 28 60
31,5 28,5 tekstur
Apakah bangunannya
mempertimbangkan lingkungan alami,
kondisi lokal dan lingkungan binaan 31 29 60 60
baru ?
Apakah warna bangunannya tidak
menyilaukan dan memantulkan panas
45 15 warna
serta yang sering digunakan masyarakat 45 15 60 60
Apakah Orientasi bangunan yang
ramah lingkungan (termasuk tanggap
bencana) dan kejelasan orientasi dalam 10 50 60
kawasan 7,5 52,5 orientasi
Apakah ? bangunannya sudah
mempertimbangkan lokasi keberadaan
aktivitas masyarakat lokal ? 5 55 60 60
30,8 29,2 60 org
Hotel Formosa Ya Tidak Jumlah ya tidak
Apakah pengunjung merasakan bahwa
bentuk bangunan sudah mengkonservasi
energy?
24 36 60
Apakah masyarakat sekitarnya 18 42 wujud
merasakan tampilan bangunannya
berorientasi locus dan menampilkan
karakter masyarakat
Apakah lokal?
pengunjung merasakan bahwa 12 48 60 60
dimensi bangunan yang
mempertimbangkan kondisi
lingkungan?
Apakah bangunan arsitektur di kawasan 37 23 60
BOB dirasakan berskala manusia, 23 37 dimensi
mempertimbangkan status sosial
ekonomi masyarakat ? 9 51 60 60
Apakah pengunjung merasakan irama
bangunannya dinamis, sesuai kondisi
geografis dan klimatologi ? 40 20 60
Apakah pengunjung merasakan animasi 22,5 37,5 irama
kawasan sebagai melting pot berbagai
lapisan masyarakat? 5 55 60 60
Apakah penggunaan bahan bangunan
menggunakan material alami dan bahan
- bahan ramah lingkungan ?
33 27 60
30,5 29,5 tekstur
Apakah bangunannya
mempertimbangkan lingkungan alami,
kondisi lokal dan lingkungan binaan 28 32 60 60
baru ?
Apakah warna bangunannya tidak
menyilaukan dan memantulkan panas
32 28 warna
serta yang sering digunakan masyarakat 32 28 60 60
Apakah Orientasi bangunan yang
ramah lingkungan (termasuk tanggap
bencana) dan kejelasan orientasi dalam 21 39 60
kawasan 29,5 30,5 orientasi
Apakah ? bangunannya sudah
mempertimbangkan lokasi keberadaan
aktivitas masyarakat lokal ? 38 22 60 60
25,9 34,1 60 org

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 150
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Café Bahu Mall Ya Tidak Jumlah ya tidak


Apakah pengunjung merasakan bahwa
bentuk bangunan sudah mengkonservasi
energy?
40 20 60
Apakah masyarakat sekitarnya 33 27 wujud
merasakan tampilan bangunannya
berorientasi locus dan menampilkan
karakter masyarakat
Apakah lokal?
pengunjung merasakan bahwa 26 34 60 60
dimensi bangunan yang
mempertimbangkan kondisi
lingkungan?
Apakah bangunan arsitektur di kawasan 36 24 60
BOB dirasakan berskala manusia, 38 22 dimensi
mempertimbangkan status sosial
ekonomi masyarakat ? 40 20 60 60
Apakah pengunjung merasakan irama
bangunannya dinamis, sesuai kondisi
geografis dan klimatologi ? 46 14 60
Apakah pengunjung merasakan animasi 41,5 18,5 irama
kawasan sebagai melting pot berbagai
lapisan masyarakat? 37 23 60 60
Apakah penggunaan bahan bangunan
menggunakan material alami dan bahan
- bahan ramah lingkungan ?
33 27 60
37,5 22,5 tekstur
Apakah bangunannya
mempertimbangkan lingkungan alami,
kondisi lokal dan lingkungan binaan 42 18 60 60
baru ?
Apakah warna bangunannya tidak
menyilaukan dan memantulkan panas
30 30 warna
serta yang sering digunakan masyarakat 30 30 60 60
Apakah Orientasi bangunan yang
ramah lingkungan (termasuk tanggap
bencana) dan kejelasan orientasi dalam 10 50 60
kawasan 9,5 50,5 orientasi
Apakah ? bangunannya sudah
mempertimbangkan lokasi keberadaan
aktivitas masyarakat lokal ? 9 51 60 60
31,6 28,4 60 org
Apartement Lagoon Ya Tidak Jumlah ya tidak
Apakah pengunjung merasakan bahwa
bentuk bangunan sudah mengkonservasi
energy?
31 29 60
Apakah masyarakat sekitarnya 18 42 wujud
merasakan tampilan bangunannya
berorientasi locus dan menampilkan
karakter masyarakat
Apakah lokal?
pengunjung merasakan bahwa 5 55 60 60
dimensi bangunan yang
mempertimbangkan kondisi
lingkungan?
Apakah bangunan arsitektur di kawasan 7 53 60
BOB dirasakan berskala manusia, 8 52 dimensi
mempertimbangkan status sosial
ekonomi masyarakat ? 9 51 60 60
Apakah pengunjung merasakan irama
bangunannya dinamis, sesuai kondisi
geografis dan klimatologi ? 52 8 60
Apakah pengunjung merasakan animasi 37 23 irama
kawasan sebagai melting pot berbagai
lapisan masyarakat? 22 38 60 60
Apakah penggunaan bahan bangunan
menggunakan material alami dan bahan
- bahan ramah lingkungan ?
33 27 60
29 31 tekstur
Apakah bangunannya
mempertimbangkan lingkungan alami,
kondisi lokal dan lingkungan binaan 25 35 60 60
baru ? warna bangunannya tidak
Apakah
menyilaukan dan memantulkan panas
29 31 warna
serta yang sering digunakan masyarakat 29 31 60 60
Apakah Orientasi bangunan yang
ramah lingkungan (termasuk tanggap
bencana) dan kejelasan orientasi dalam 21 39 60
kawasan 26,5 33,5 orientasi
Apakah ? bangunannya sudah
mempertimbangkan lokasi keberadaan
aktivitas masyarakat lokal ? 32 28 60 60
24,6 35,4 60 org

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 151
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Penilaian Atas Hasil Penelitian


Ya Tidak % (menjawab Ya) % (menjawab Tidak)
Wujud Arsitektur 18,25 41,75 30,42 69,58
Dimensi / Skala dan Proporsi 27 33 45,00 55,00
Irama 41 19 68,33 31,67
Tekstur 31,33 28,67 52,22 47,78
Warna 31,83 28,17 53,05 46,95
Orientasi / Posisi 14 46 23,33 76,67
Total 45,39 54,61

KESIMPULAN DAN SARAN di rata-rata dari variable dan


indikator penelitian kawasan BOB
Kesimpulan ini belum memenuhi kawasan yang
Setelah mencermati hasil analisa berwawasan ekowisata karena
dan penelitian dapat diambil beberapa hanya mencapai kriteria sebagian
kesimpulan dan menjawab beberapa memenuhi unsur (52,31 %),
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sedangkan hasil wawancara
pada Bab III yaitu Metode Penelitian, yaitu mencapai sedikit memenuhi unsur
: (45,3 %)
a) Dari hasil wawancara responden e) Pada pengamatan ekspresi
dan observasi di lokasi penelitian, arsitektur di kawasan BOB melalui
maka diketahui bahwa unsur-unsur aspek kualitas bentuk arsitektur
visual bentuk sangat berperan pada sesuai fungsi bangunan kurang
setiap proses ekspresi arsitektur terlihat nyata dikarenakan
setiap bangunan yang menjadi bangunan berbentuk ruko, tetapi
obyek penelitian di Kawasan ada yang sudah direnofasi sesuai
Bussines On Boulevard (BOB). dengan fungsinya.
b) Dari hasil wawancara responden f) Ekspresi arsitektur di Kawasan
masyarakat umum kurang mengerti BOB relatif kuat terbaca sebagai
mengenai variabel dan indikator kawasan perniagaan. Dari total
ekspresi arsitektur sehingga responden yang ada semua setuju
pertanyaan diarahkan agar bahwa kawasan BOB memiliki
jawabannya ya atau tidak, untuk ekspresi arsitektur fungsi kawasan
responden masyarakat akademisi perniagaan sangat kuat.
dan profesional dapat memberikan
jawaban yang lebih mengena pada Saran
ekspresi arsitektur. Kejelasan fungsi bangunan di
c) Dari hasil analisa penelitian bahwa Kawasan BOB melalui ekspresi arsitektur,
tampilan bangunan yang dapat memperkuat tingkat kejelasan suatu
berorientasi locus dan menampilkan wilayah kota dimana bangunan tersebut
karakter masyarakat lokal sangat berada. Kawasan BOB ini berpeluang
lemah sehingga pengunjung tidak menjadi Landmark kota Manado karena
merasakan berada di kota Manado menjadi pusat tujuan masyarakat manado
khususnya dan Sulawesi Utara khususnya, Sulawesi Utara umumnya dan
Umumnya. para wisatawan nasional dan manca negara.
d) Aspek-aspek yang berpengaruh Hasil dari penelitian ini dengan
terhadap ekspresi arsitektur di mempertimbangkan parameter penelitian,
Kawasan Bussines On Boulevard diharapkan dapat menjadi dasar
(BOB) yang terbaca antara lain : pertimbangan dan masukan dalam konsep
variabel dimensi/ skala dan proporsi proses perencanaan dan penataan bangunan
bangunan serta orientasi/posisi (guide lines) di Kota Manado agar sesuai
bangunan relatif sedikit memenuhi dengan Branded Kota Manado yaitu Kota
unsur. Variabel irama dan warna Model Ekowisata.
bangunan sudah cukup sedangkan Berkaitan dengan hal tersebut maka
variabel tekstur, warna, sudah diusulkan :
sebagian memenuhi unsur. Apabila a) Perlu dibuatkan guide lines dan
diperdakan sesuai dengan Branded

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 152
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Kota Manado yaitu Kota Model


Ekowisata.
Selama belum adanya Perda Kota Manado
yang sesuai branded Kota Manado maka
dibuatkan SK Walikota dalam ijin
membangun agar sudah mewajibkan
pemenuhan unsur-unsur variabel dan
indikator penelitian.

[Ekspresi Arsitektur Berwawasan Ekowisata.............. : Ronald A. Lumempouw, Linda Tondobala, Prof. Sangkertadi ] 153

Anda mungkin juga menyukai