Anda di halaman 1dari 17

3.

1 Visi dan Misi Kota Manado


3.1.1 Visi Tata Ruang Kota Manado
Mewujudkan pemanfaatan ruang Kota Manado yang bersinergis antara
setiap fungsi kawasan untuk mendorong pengembangan pariwisata dan
pertumbuhan sektor jasa dan komersial; meningkatkan kualitas
lingkungan dan pelayanan kota yang sesuai dengan karakter dan potensi
kawasan; mengarahkan dan menyeimbangkan pertumbuhan wilayah
dengan mengintegrasikan penataan ruang daratan, pesisir dan pulau-
pulau melalui sistem transportasi darat, laut dan udara secara
menyeluruh.

III - 1
3.1.2 Visi dan Misi Pembangunan Kota Manado 1. Terlaksananya sistem pemerintahan dan pelayanan publik yang
Visi dan Misi pembangunan Kota Manado mengacu pada apa yang efisien dan efektif.
tertuang di dalam RPJMD Kota Manado Tahun 2005 – 2010. 2. Terwujudnya tata ruang kota berbasis pariwisata.
3. Terbangunnya infrastruktur perkotaan bertaraf internasional.
a. Visi Kota Manado 4. Terciptanya lingkungan perkotaan yang menyenangkan.

“Manado Kota Pariwisata Dunia Tahun 2010 menuju Upaya-upaya proaktif, reproaktif, dan antisipatif dalam kerangka
terwujudnya masyarakat Kota Manado yang aman, implementasi dan perwujudan visi ke depan, merupakan syarat
berdaya saing, sejahtera, berkeadilan dan bermartabat” mutlak guna mencapai sasaran pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan dalam jangka panjang dan menengah. Hal ini
Penetapan visi ini mengacu pada berbagai potensi dan sumber daya dikaitkan dengan isyarat-isyarat yang mewarnai proses
yang dimiliki oleh Kota Manado (sumber daya alam, manusia, modal, perkembangan Kota Manado secara interdepedensi, baik dalam skala
teknologi, budaya, nilai dan daya juang masyarakatnya) terutama nasional, regional, maupun internasional.
dengan taman laut Bunaken yang telah mendunia, dikaitkan dengan
berbagai issue baik internal maupun eksternal. c. Tujuan RPJMD Kota Manado 2005-2010
Adapun tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
b. Misi (RPJMD) Kota Manado 2005-2010 ini adalah sebagai berikut :
Untuk mewujudkan Visi tersebut dirumuskan Misi : 1. Merupakan pedoman bagi setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah
(SKPD) Kota Manado dalam menyusun Rencana Strategis
“Menciptakan lingkungan perkotaan yang (Renstra) SKPD 2005-2010.
menyenangkan dimana setiap orang dapat 2. Digunakan sebagai pedoman dalam proses perencanaan tahunan
mewujudkan potensi dan impiannya“. daerah yaitu penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), yang selanjutnya diacu dalam penetapan Arah dan
Dalam melaksanakan Misi tersebut telah ditetapkan 4 (empat) Kebijakan Umum (AKU) APBD serta penyusunan RAPBD.
sasaran strategis yaitu : 3. Sebagai pedoman bagi para stakeholders/pemangku kepentingan
dalam melaksanakan pembangunan di Kota Manado.
4. Menjadi dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja lima
tahunan dan tahunan.

III - 2
d. Sasaran Dan Strategi Pembangunan Kota Manado b. Terwujudnya tata ruang kota berbasis pariwisata, dimana
a. Terlaksananya sistem pemerintahan dan pelayanan publik yang strategi-strategi untuk mewujudkan sasaran ini meliputi :
efisien dan efektif. Untuk mencapai sasaran ini dilakukan strategi-  Menciptakan kawasan dan lokasi pariwisata yang bernilai jual
strategi sebagai berikut : internasional dan berwawasan lingkungan dalam mewujudkan
 Menerapkan sistem penyelenggaraan pemerintahan, Manado sebagai kota pariwisata dunia.
pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat yang  Mewujudkan struktur perkotaan yang efisien dan lingkungan
efisien dan efektif. perkotaan yang nyaman.
 Menciptakan tertib administrasi pemerintah kota, kecamatan  Menciptakan penataan ruang yang bersinergis dan mampu
dan kelurahan. memfasilitasi setiap kegiatan masyarakat sesuai dengan
 Mewujudkan sumber daya aparatur pemerintah kota yang rencana tata ruang.
profesional.
 Menciptakan sistem pelayanan publik yang maksimal bagi c. Terbangunnya infrastruktur perkotaan bertaraf internasional,
masyarakat yang mencakup : dimana infrastruktur perkotaan bertaraf internasional akan
1) Memastikan tersedianya kebutuhan pokok dengan harga diwujudkan melalui strategi-strategi pembangunan :
terjangkau bagi masyarakat kota.  Infrastruktur transportasi yang mencakup :
2) Memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya 1) Transportasi darat yang mampu menghubungkan seluruh
melalui pemberian subsidi pendidikan bagi masyarakat pelosok kota Manado dan lokasi-lokasi pariwisata dengan
yang kurang mampu. aman dan lancar.
3) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 2) Transportasi udara dan laut yang mampu menjembatani
4) Mewujudkan sumber daya manusia dibidang pelayanan kota Manado dengan kota-kota di Indonesia dan
umum dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mancanegara.
5) Meningkatkan kesempatan berusaha, kesempatan kerja 3) Bandara, pelabuhan dan terminal yang tertata rapi,
dan kesejahteraan pekerja. nyaman dan informatif.
6) Mewujudkan pelayanan satu atap (one stop service).  Infrastruktur Drainase yang meminimalisasi terjadinya bahaya
7) Menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi dunia banjir.
usaha melalui kepastian hukum, pelayanan cepat dan  Infrastruktur Air bersih yang layak minum.
biaya yang rendah.  Infrastruktur Sanitasi lingkungan memenuhi standar.
 Infrastruktur Persampahan yang membuat kota bebas sampah.

III - 3
 Infrastruktur Telekomunikasi dan Informasi yang handal dan  Melakukan bimbingan sosial bagi anak jalanan, pengemis,
mampu menghubungkan masyarakat kota Manado dengan premanisme, pengangguran dan WTS.
dunia internasional.  Menjadikan masyarakat Manado sadar hukum dalam
 Infrastruktur Kelistrikan yang memenuhi kebutuhan kota dalam menunjang supremasi hukum.
jangka panjang.
 Infrastruktur Penanggulangan Bencana. 3.2 Tujuan Pemanfaatan Ruang Kota
 Utilitas kota yang mendukung kegiatan kepariwisataan antara Ada tiga hal penting dari hasil akhir yang diharapkan diperoleh dengan
lain : adanya Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado, yaitu :
1) Pasar dan pusat perbelanjaan yang modern dan bersih.  Terwadahi berbagai inspirasi pembangunan dan aspirasi masyarakat
2) Pusat makanan yang tertata dengan teratur dan sehat. yang ada pada setiap wilayah kecamatan dan kawasan di Kota
3) Pusat hiburan, rekreasi dan olah raga yang nyaman dan Manado.
memiliki karakteristik budaya daerah.  Terwujudnya pemanfaatan ruang wilayah kota yang memenuhi
4) Rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang bertaraf kebutuhan pembangunan yang senantiasa berwawasan lingkungan,
internasional. efisiensi dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan
5) Pusat pariwisata yang memiliki daya tarik tinggi dan dalam penyusunan program pembangunan untuk tercapainya
dikelola dengan sistem manajemen yang profesional. kesejahteraan masyarakat.
 Terciptanya keseimbangan, keharmonisan, keselarasan dan
d. Terciptanya lingkungan perkotaan yang menyenangkan, dalam keterpaduan pembangunan pada seluruh wilayah Kota Manado.
suasana kebersamaan masyarakatnya yang beragam, yang  Terbentuknya image Manado sebagai Kota Pariwisata yang tercermin
tergambar dalam “Manado Kota Tinutuan”, diwujudkan melalui dari kualitas pemanfaatan lahan dan sistem pelayanan kota yang baik
strategi-strategi : serta keterpaduan berbagai fungsi secara efektif dan efisien.
 Menciptakan Kota Manado sebagai kota yang indah, aman,
rukun dan damai. 3.3 Prediksi Jumlah Penduduk dan Permukiman
 Mewujudkan lingkungan perkotaan yang berwawasan 3.3.1 Prediksi Jumlah Penduduk
lingkungan, bersih dan nyaman bagi setiap orang. Perhitungan proyeksi penduduk Kota Manado sampai dengan Tahun 2016
 Meningkatkan peran institusi dan masyarakat dalam menjaga dengan metode perhitungan Regresi Linear berjumlah 521.308 jiwa
citra kota Manado sebagai kota yang menyenangkan. Dengan demikian telah terjadi penambahan penduduk sekitar 103.429
 Memantapkan kerukunan antar umat beragama. jiwa dari jumlah penduduk pada tahun 2005 (417.879 jiwa), atau sebesar
19,84%. Bertambahnya penduduk sejalan dengan meningkatnya
III - 4
permintaan ketersediaan lahan untuk dijadikan sebagai kawasan
terbangun, khususnya kawasan permukiman masyarakat dengan sarana
dan prasarana penunjangnya.

Dari hasil kajian prediksi penduduk sampai tahun 2016 diperoleh


gambaran akan tingkat kepadatan penduduk dari masing-masing
kecamatan di Kota Manado. Angka kepadatan yang tinggi terdapat di
Kecamatan Sario, Wenang, Tuminting dan Singkil yang luas wilayah
adminitrasinya rata-rata sangat kecil.

Angka kepadatan penduduk yang rendah terdapat pada Kecamatan


Mapanget, Bunaken dan Malalayang, yaitu kecamatan yang memiliki luas
wilayah administrasi cukup besar.

III - 5
Tabel 3.1
Proyeksi Penduduk Kota Manado sampai dengan Tahun 2016

EKSISTING TAHUN 2005 PREDIKSI/ PROYEKSI

Luas Kepadata Tahun 2007 Tahun 2009 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
NO Kecamatan Jumlah Ket.
Wilaya n
Penduduk Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
h (Jiwa/ Kepad Kepad Kepad Kepad Kepad Kepad Kepad Jumlah Kepadata
(Jiwa) Pendudu Pendud Pendud Pendudu Pendud Pendud Pendud
(Ha) Ha) k
atan
uk
atan
uk
atan
k
atan
uk
atan
uk
atan
uk
atan Penduduk n

1.720,7
1. MALALAYANG 56.477 5
32,82 58.793 34,16 61.205 35,57 63.716 37,03 65.010 37,78 66.330 38,55 67.677 39,33 69.051 40,13 70.453 40,94

143,5 149,4 155,6 158,7 161,9 165,2 168,6


2. SARIO 26.651 193,25 137,91 27.745
7
28.884
6
30.070
0
30.681
6
31.304
9
31.940
8
32.589
4
33.251 172,06

3. WANEA 59.000 785,25 75,14 61.420 78,22 63.940 81,43 66.563 84,77 67.915 86,49 69.294 88,24 70.701 90,04 72.137 91,87 73.602 93,73

103,8 108,0 112,5 114,8 117,1 119,5 121,9


4. WENANG 39.792 398,95 99,74 41.425
4
43.124
9
44.894
3
45.806
2
46.736
5
47.685
3
48.653
5
49.641 124,43

5. TIKALA 68.291 1.511,8 45,17 71.093 47,03 74.010 48,95 77.046 50,96 78.610 51,99 80.206 53,05 81.835 54,13 83.497 55,23 85.192 56,31

5.820,9
6. MAPANGET 46.874 5
8,05 48.797 8,38 50.799 8,73 52.884 9,09 53.958 9,27 55.054 9,46 56.172 9,65 57.313 9,85 58.477 10,05

108,0 112,4 117,0 119,4 121,9 124,3 126,9


7. SINGKIL 48.547 467,75 103,79 50.540
5
52.613
8
54.771
9
55.883
7
57.018
0
58.176
7
59.357
0
60.562 129,48

124,3 129,4 134,7 137,4 140,2 143,1


8. TUMINTING 51.467 431,0 119,41 53.578
1
55.776
1
58.065
2
59.244
6
60.447
5
61.674
0
62.926 146,0 64.204 148,97

9. BUNAKEN 20.780 4.396,3 4,73 21.633 4,92 22.521 5,12 23.446 5,33 23.922 5,44 24.408 5,55 24.904 5,66 25.410 5,78 25.926 6,12

452.83 471.45 481.02 490.79 500.76 510.93


Total/ Rata-rata 417.879 15.726 26,57 435.024 27,66
6
28,80
5
29,98
9
30,59
7
31,21
4
31,84
3
32,49 521.308 33,14

Sumber: Hasil Analisis.

III - 6
3.3.2 Prediksi Jumlah Perumahan dan Permukiman
Ketersediaan perumahan dan permukiman sebagai dampak dari adanya
pertumbuhan dan peningkatan jumlah penduduk di tiap-tiap kecamatan, Tabel 3.2
Ketersediaan Rumah Pada Kondisi Eksisting Tahun 2003
akan berpengaruh terhadap angka kepadatan bangunan secara umum
pada masing-masing kecamatan tersebut. Dengan demikian kesesuaian Jumlah Jumlah
No Kecamatan Backlog
fungsi lahan dan ketersediaan lahan untuk pengembangan perumahan dan Penduduk Rumah
1. Malalayang 54.251 8.048 2.802
permukiman berperan penting dalam menghasilkan konsep-konsep 2. Sario 25.600 3.766 1.354
3. Wanea 56.675 9.190 2.145
rencana pemanfaatan dan pengelolaan ruang (khususnya untuk 4. Tikala 65.600 10.623 2.497
perumahan dan permukiman). 5. Wenang 38.224 5.257 2.388
6. Singkil 46.634 6.230 3.097
7. Tuminting 49.439 7.846 2.042
8. Mapanget 45.027 8.326 679
Secara ideal diasumsikan bahwa 1 rumah dihuni oleh 5 orang maka 9. Bunaken 19.960 3.874 118
jumlah kebutuhan rumah di Kota Manado pada Tahun 2016 berdasar Total 401.410 63.160 17.122
Sumber: RP4D Kota Manado dan Hasil Analisis.
angka pertumbuhan penduduk 119.898 jiwa adalah sebanyak 23.980
rumah.
Dari hasil kajian, angka backlog tertinggi terdapat di Kecamatan Singkil
yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Malalayang dan Kecamatan Tikala.
Ketersediaan rumah di Kota Manado sesuai data terakhir (Tahun 2003)
Sedangkan angka backlog terendah terdapat di Kecamatan Bunaken dan
adalah 63.160 rumah dengan jumlah penduduk 401.410 jiwa. Untuk
Kecamatan Mapanget.
memenuhi kebutuhan rumah pada tahun 2016 maka perlu dibangun
rumah baru sebanyak 41.102 rumah. Jumlah 41.102 rumah diperoleh dari
Berbeda dengan jumlah angka backlog, untuk jumlah rumah baru yang
jumlah kekurangan rumah pada tahun 2003 (17.122 rumah) ditambahkan
harus disediakan atau dibangun baru, maka kebutuhan rumah tertinggi
dengan jumlah rumah yang harus disediakan pada tahun 2016 (selisih dari
terdapat di Kecamatan Tikala yang kemudian diikuti oleh Kecamatan
jumlah penduduk 2003-2016 adalah 119.898) 23.980 rumah.
Malalayang. Sedangkan untuk kebutuhan pembangunan rumah baru
terendah terdapat di Kecamatan Bunaken dan Kecamatan Sario.

III - 7
Kebutuhan lahan untuk permukiman diasumsikan dari kebutuhan rumah
Tabel 3.3
Distribusi Penduduk dan Kebutuhan Pembangunan Rumah Baru pada Tahun 2016 sebanyak 41.102 rumah maka lahan permukiman yang
di Kota Manado Tahun 2016
dibutuhkan (jika diasumsi satu rumah memiliki halaman minimal seluas
Jumlah Pertamba Jumlah Jumlah 100M2) adalah 4.110.200 M2 atau sekitar 411,02 Ha.
Jumlah
Pendudu han Rumah Rumah Baru
Kecamata Penduduk
No k Jumlah Yg Harus yang Harus
n Tahun
Tahun Pendu- Disedia- Disediakan
2003
2016 duk kan Backlog + (6)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Malalayang 54.251 70.453 16.202 3.241 6.043

2. Sario 25.600 33.251 7.651 1.530 2.884


3. Wanea 56.675 73.602 16.927 3.386 5.531
4. Wenang 38.224 49.641 11.417 2.283 4.671
5. Tikala 65.600 85.192 19.592 3.918 6.415
6. Mapanget 45.027 58.477 13.450 2.690 3.369
7. Singkil 46.634 60.562 13.928 2.786 5.883
8. Tuminting 49.439 64.204 14.765 2.953 4.995
9. Bunaken 19.960 25.926 5.966 1.193 1.311

Jumlah 401.410 521.308 119.898 23.980 41.102


Sumber: Hasil Analisis.

3.4 Kebutuhan Pengembangan Lahan Perkotaan


Kebutuhan pengembangan lahan perkotaan yang dimaksud disini adalah
kebutuhan lahan untuk permukiman dan pengembangan prasarana dan
sarana baru yang seharusnya disediakan dalam jangkauan 10 (sepuluh)
tahun ke depan untuk menciptakan suatu sistem pelayanan yang baik
bagi seluruh masyarakat Kota Manado.

Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan dilakukan dengan


dasar kajian kebutuhan lahan untuk permukiman dan kebutuhan
prasarana dan sarana/fasilitas sosial dan pelayanan umum.

III - 8
Tabel 3.4
Prediksi Kebutuhan Fasilitas di Kota Manado s/d Tahun 2016

Prediksi Kebutuhan Tahun 2003 dan Tahun 2016


(Jumlah Penduduk Tahun 2005: 417.879 Jiwa; Tahun 2016: 521.308 Jiwa)
Luas Kebutuhan Lahan
Kondisi Eksisiting 2005 Tahun 2016
Jenis Fasilitas (M2) Keterangan
Eksisting
Standar Perhitungan
Jumlah Kebutuhan Jumlah Kebutuhan
Eksisiting Tahun 2015
Kebutuhan Fasilitas Baru Kebutuhan Fasilitas Baru

Satu TK untuk 1.000


TK 129 penduduk 418 289 522 393 34,94 Ha 50,3 Ha
@ 1.280 m2
Satu SD untuk 1.800
SD 262 penduduk, 232 - 290 28 - 6,72 Ha
@ 2.400 m2
Fasilitas
Satu SMP untuk 6.000
Pendidikan
SMP/ SLTP 78 penduduk 70 - 87 9 - 1,62 Ha
(Negeri &
@ 1.800 m2
Swasta)
Satu SMA untuk 6.000
SMA/ SLTA/
71 penduduk 70 - 87 16 - 2,88 Ha
SMK
@ 1.800 m2
Perguruan Disesuaikan
Tinggi dan 8 - - - - - - - dengan
sejenisnya perkembangan
Satu rumah sakit wilayah
Rumah Sakit 7 untuk 240.000 penduduk 2 - 3 - - - Mencukupi
@ 8,64 Ha
Puskesmas/ Satu puskesmas untuk
Puskesmas 18 30.000 penduduk @ 14 - 18 - - - Mencukupi
Pembantu 2.400 m2
Fasilitas
Apotik/ Toko Satu apotik untuk 10.000
Kesehatan 87 41 - 53 - - - Mencukupi
Obat penduduk @ 350 m2
Satu Dokter untuk 6.000 Mencukupi
Praktek Dokter 98 67 - 87 - - -
penduduk @ 100 m2 (Dokter Ahli)
Satu posyandu/ balai
Posyandu 259 pengobatan untuk 3.000 134 - 174 - - - Mencukupi
penduduk @ 300 m2
Satu pusat perbelanjaan/
pasar untuk 30.000
Pasar 5 14 9 18 13 9 Ha 13 Ha
penduduk
Fasilitas
@ 10.000 M2 atau 1 Ha
Perdagangan
Tidak ada data yg
Satu warung untuk 300
Toko/ Warung ? 1.338 - 1.738 - - - pasti namun
penduduk @ 100 m2
mencukupi
Mesjid 140
Satu tempat ibadah
Fasilitas Gereja 355 Disesuaikan
untuk 2.500 penduduk - - - - - -
Peribadatan Pura 2 dengan kebutuhan
@ 300 m2
Klenteng 5
Sumber: Hasil Analisis

III - 9
Berdasarkan perhitungan sampai Tahun 2016, maka luas kebutuhan lahan 3.5 Rencana Dan Strategi Pengembangan Ekonomi Wilayah Kota
untuk pengembangan prasarana dan sarana baru (fasilitas sosial dan Manado
pelayanan umum) adalah : 3.5.1 Pengelolaan Sumber Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah Kota Manado yang diperoleh dari Pendapatan Asli
Sarana Perdagangan luas keseluruhan: 130.000 M2 Daerah (PAD), Dana Perimbangan (DP) dan Lain-lain Pendapatan Daerah
Sarana Pendidikan luas keseluruhan : 615.200 M2 (LPD) yang sah merupakan sumber untuk membiayai penyelenggaraan
Sarana Kesehatan luas keseluruhan : --- M2 urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, termasuk
Luas Total : 745.200 M2 atau 74,52 Ha penyediaan layanan publik dan pembangunan prasarana kota. Realisasi
pendapatan daerah Kota Manado dari ketiga sumber tersebut pada tahun
Selain kebutuhan pengembangan lahan perkotaan yang dapat diprediksi, 2000-2004 adalah masing-masing sebesar Rp 71,16 milyar, Rp 173,94
terdapat juga tuntutan lahan akibat perkembangan dinamis yang sukar milyar, Rp 231,12 milyar, Rp 264,39 milyar dan Rp 279,44 milyar. Data ini
dipekirakan. Untuk mengantisipasi perkembangan yang dinamis maka menunjukkan adanya peningkatan pada realisasi pendapatan daerah dari
kebutuhan akan permintaan lahan/ketersediaan tetap diperhatikan tahun ke tahun. Kenaikan pendapatan daerah tertinggi terjadi pada tahun
dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan macam kepentingan, 2001 sebesar 144,43% dan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2004
baik dari sisi ekonomi, lingkungan dan sosial budaya dan kepentingan sebesar 5,69%. Secara rata-rata, pada periode 2001-2004, kenaikan
umum. pendapatan daerah mencapai 49,35% per tahun.

Ada beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan sehubungan dengan Realisasi PAD dari tahun ke tahun merupakan salah satu indikator
penyediaan lahan bagi tuntutan pengembangan penggunaan lahan yang perkembangan daerah otonom. Realisasi PAD Kota Manado pada periode
dinamis, yaitu : tahun 2000-2004 adalah masing-masing sebesar Rp 14,07 milyar, Rp
- Kepentingan investor yang sangat jeli melihat peluang yang ada 22,45 milyar, Rp 27,16 milyar, Rp 30,39 milyar dan Rp 34,58 milyar. Data
berdasarkan potensi dan memberikan keuntungan timbal balik bagi ini menunjukkan adanya peningkatan pada realisasi PAD dari tahun ke
kota; tahun. Kenaikan PAD tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar 59,57%
- Investasi yang mampu meningkatkan ekonomi perkotaan secara dan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar 11,89%. Secara
cepat; rata-rata, pada periode 2001-2004, kenaikan PAD mencapai 26,55% per
- Proyek yang cukup ’prestisius’, dan dapat mengangkat citra Kota tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan PAD Kota Manado telah
Tomohon; terselenggara dengan cukup baik, khususnya pengelolaan pajak daerah
- Tuntutan akibat kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak. dan retribusi daerah.

III - 10
Selanjutnya, kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah cenderung pemerintahan daerah dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
menurun dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 2004 yang agak Untuk tahun anggaran 2006, Pemerintah Kota Manado dan DPR Kota
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Secara rata-rata, kontribusi Manado telah menetapkan target penerimaan PAD sebesar Rp 47
PAD terhadap pendapatan daerah pada periode tahun 2001-2004 milyar. Sementara itu, target penerimaan PAD pada tahun 2005
mencapai 13,66%, sedangkan kontribusi DP pada periode tahun yang adalah sebesar Rp 37,5 milyar. Dengan estimasi kenaikan sebesar
sama mencapai 81,33%. Karena relatif kecilnya kontribusi PAD tersebut, rata-rata 12% per tahun, PAD Kota Manado pada tahun 2010
maka DP yang merupakan transfer pemerintah pusat masih merupakan diproyeksikan sebesar Rp 73,96 milyar dan pada tahun 2015
komponen yang sangat dominan dari pendapatan daerah Kota Manado. diproyeksikan sebesar Rp 130,33 milyar.

 Tujuan dan Sasaran  Rencana Pengelolaan


Dengan berlakunya otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, Pengelolaan PAD untuk mewujudkan stabilitas fiskal mensyaratkan
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan perlunya perencanaan yang baik. Peningkatan PAD normalnya dapat
daerah dibiayai sepenuhnya dengan menggunakan sumber dicapai apabila dunia usaha semakin berkembang melalui peningkatan
pendapatan daerah. Karena itu, tujuan pengelolaan pendapatan investasi dan masyarakat menjadi semakin sadar sebagai wajib pajak.
daerah adalah memantapkan dan mengembangkan sumber-sumber Selanjutnya, investasi akan meningkat apabila iklim usaha semakin
pendapatan daerah melalui berbagai upaya agar dapat diperoleh kondusif, dan masyarakat akan semakin sadar sebagai wajib pajak
pendapatan daerah yang optimal dan berkesinambungan, sedangkan apabila akuntabilitas pemerintah kualitas layanan publik juga
sasaran yang hendak dicapai adalah : meningkat.

1. Peningkatan penerimaan PAD, yang mencakup pajak daerah, Disamping itu, upaya ekstensifikasi untuk menemukan dan meregulasi
retribusi daerah, dan lain-lain PAD. sumber-sumber pendapatan baru yang potensial dan sah serta upaya
2. Peningkatan penerimaan DP dari pemerintah pusat, khususnya intensifikasi untuk mengoptimalkan penagihan pajak dan retribusi
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). daerah akan meningkatkan PAD di waktu yang akan datang. Namun
demikian, upaya untuk meningkatkan PAD perlu dilaksanakan dengan
Karena realisasi DP tergantung sepenuhnya tergantung pada kondisi berpedoman pada prinsip-prinsip pengelolaan pendapatan, yaitu
keuangan pemerintah pusat, maka pencapaian target penerimaan bahwa pengelolaan pendapatan harus: (1) berbasis pada kepentingan
PAD perlu menjadi prioritas untuk mewujudkan stabilitas fiskal publik, (2) rasional, (3) transparan dan akuntabel, (4) dilaksanakan
daerah, khususnya dalam memberikan ketersediaan sumber secara efektif dan profesional, serta (5) efisien dari segi biaya.
pembiayaan dalam mempertahankan kelancaran penyelenggaraan

III - 11
Beberapa upaya yang dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Kota 3.5.2 Pengelolaan Belanja Daerah
Manado untuk mengoptimalkan penerimaan PAD meliputi : Realisasi belanja daerah (belanja rutin dan belanja pembangunan) di Kota
1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk menarik minat Manado pada tahun 2000-2004 mencapai masing-masing sebesar Rp 70,5
investor domestik dan investor asing untuk menanamkan milyar, Rp 170,8 milyar, Rp 228,1 milyar, Rp 257,7 milyar dan Rp 274,3
modalnya di Kota Manado. milyar. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan realisasi belanja
2. Mengkaji sumber-sumber pendapatan asli daerah yang baru, daerah dari tahun ke tahun. Tetapi porsi belanja daerah yang dialokasikan
khususnya dari sektor tersier yang memiliki potensi yang besar. untuk pembangunan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yaitu
3. Meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah terkait yang mulai 22,50% pada tahun 2000 menjadi hanya 4,11% pada tahun 2004
mengelola pendapatan daerah. dengan rata-rata sebesar 15,43%. Dengan demikian, belanja daerah
4. Melaksanakan pelayanan satu atap untuk memperpendek selama lima tahun terakhir lebih banyak diserap oleh kepentingan rutin
prosedur penerimaan pajak dan retribusi daerah. penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini seiring dengan makin
5. Melaksanakan sosialisasi tentang peraturan daerah yang banyaknya kewenangan dan urusan yang dikelola oleh pemerintah daerah
mengatur penerimaan PAD dan prosedur penerimaannya untuk sehingga sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah pegawai dan
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban belanja rutin.
membayar pajak daerah dan retribusi daerah.
6. Meningkatkan penerimaan daerah yang bersumber dari laba Pengelolaan belanja daerah, khususnya alokasi untuk belanja rutin dan
BUMD melalui pengelolaan BUMD yang lebih profesional. belanja pembangunan perlu mendapat perhatian yang lebih besar lagi,
7. Menegakkan hukum dengan menindak tegas wajib pajak yang karena hal tersebut dapat digunakan sebagai parameter pelaksanaan
sengaja melalaikan kewajibannya. pembangunan dan instrumen untuk membangun tingkat kepercayaan
8. Meningkatkan profesionalisme aparatur yang bertanggung jawab masyarakat kepada pemerintah. Dengan demikian, alokasi anggaran
mengelola pendapatan daerah. belanja daerah yang tepat dapat dipandang sebagai tindakan strategis
9. Meningkatkan ketersediaan sarana penunjang, termasuk pemerintah daerah untuk menangani permasalahan yang aktual serta
teknologi informasi untuk membuat basis data pengelolaan untuk mengatasi tantangan di masa depan.
pendapatan daerah.
10. Memberikan penghargaan dalam bentuk insentif kepada pengelola Beberapa permasalahan aktual yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pendapatan daerah yang telah bekerja dengan baik sehingga pengelolaan belanja daerah di Kota Manado adalah: (1) kondisi prasarana
kinerjanya melampaui target yang ditetapkan. jalan raya yang buruk di beberapa bagian wilayah kota, (2) persentase
keluarga prasejahtera dan sejahtera 1 masih cukup tinggi, yaitu sekitar
39,26% pada tahun 2004, (3) disparitas pembangunan antar bagian

III - 12
wilayah kota cukup signifikan, (4) tingkat pengangguran masih cukup 3. Peningkatan kualitas pengelolaan untuk memenuhi kebutuhan
tinggi, dan (5) kualitas pendidikan dan kesehatan masih relatif rendah. dasar masyarakat, khususnya air minum, persampahan,
Disamping itu, tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Manado di transportasi, pasar, perparkiran dan penerangan jalan umum.
masa depan meliputi: (1) perkembangan perekonomian global dan 4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penanggulangan
perekonomian regional yang semakin dinamis, (2) tuntutan masyarakat kemiskinan dan pembukaan lapangan kerja baru untuk
yang semakin kuat untuk mendapatkan pelayanan publik yang semakin mengurangi tingkat pengangguran.
baik, dan (3) gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, termasuk 5. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat.
isu-isu terorisme yang semakin marak belakangan ini. 6. Peningkatan kualitas pelayanan publik lainnya, termasuk
pengadaan sarananya.
 Tujuan dan Sasaran
Tujuan pengelolaan belanja daerah sesuai amanat UU No. 32 Tahun  Rencana Pengelolaan
2004 adalah untuk memenuhi kewajiban daerah dalam melindungi Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pengelolaan belanja
dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Perlindungan dan daerah, Pemerintah Kota Manado perlu melaksanakan berbagai upaya
peningkatan kehidupan masyarakat tersebut diwujudkan dalam sebagai berikut :
bentuk: (1) peningkatan pelayanan dasar, (2) penyediaan fasilitas 1. Bersama-sama dengan DPRD Kota Manado, menetapkan alokasi
dan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, (3) penyediaan anggaran belanja pembangunan yang lebih besar dari tahun-
fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak, dan (4) pengembangan tahun sebelumnya dengan minimum sebesar 20% dan secara
sistem jaminan sosial. bertahap mencapai besaran ideal 40% dari total anggaran belanja
daerah per tahun.
Mengacu pada tujuan tersebut di atas dan kondisi aktual di Kota 2. Memantapkan alokasi belanja daerah untuk meningkatkan
Manado, maka belanja daerah perlu diprioritaskan pada pencapaian investasi, menggerakkan ekonomi masyarakat dan memperluas
sasaran : kesempatan kerja melalui kegiatan penyusunan skala prioritas
1. Peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan proyek-proyek pembangunan prasarana dan sarana berdasarkan
agar dapat memperlancar arus lalu lintas dan meningkatkan pada studi kelayakan proyek.
kenyamanan penumpang kendaraan. 3. Memantapkan alokasi belanja daerah untuk mempercepat
2. Peningkatan aksesibilitas fasilitas pendidikan dan kesehatan serta pengentasan kemiskinan dan penurunan kesenjangan antar
peningkatan kualitas layanannya. wilayah dan antar kelompok masyarakat melalui kegiatan
peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan yang murah atau
bebas biaya, khususnya kepada kelompok-kelompok sasaran

III - 13
yang tergolong miskin, serta memberikan fasilitasi pembiayaan tersebut merupakan penyedia sebagian besar lapangan kerja di Kota
dan informasi pasar terhadap usahawan kecil untuk mendorong Manado. Pada tahun 2003 tercatat 120.876 orang penduduk bekerja di
pengembangan usaha mereka. sektor tersier dan jumlah tersebut mencapai 76,67% dari total
4. Memantapkan alokasi belanja daerah untuk meningkatkan kesempatan kerja di Kota Manado.
kualitas sumberdaya manusia dan kinerja aparatur Pemerintah
Kota Manado melalui pelatihan teknis dan manajerial serta Dalam periode 10 tahun ke depan, kontribusi sektor tersier terhadap PDRB
pengembangan deskripsi kerja dan sistem insentif yang Kota Manado diperkirakan tidak akan mengalami perubahan yang
transparan. signifikan. Dari keempat sektor yang masuk dalam kategori sektor tersier
tersebut, sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang
3.5.3 Pengembangan Ekonomi Wilayah Dan Peluang Investasi paling dominan. Tersedianya obyek wisata di Pulau Bunaken, Bandar
Hasil analisis basis ekonomi menunjukkan bahwa hanya sektor pertanian Udara Sam Ratulangi, dan pusat-pusat perbelanjaan yang modern
dan sektor pertambangan dan penggalian yang masuk dalam kategori semakin memantapkan visi Kota Manado untuk menjadi Kota Pariwisata
sektor non-basis, sedangkan tujuh sektor lainnya termasuk dalam kategori Dunia pada tahun 2010.
sektor basis. Sektor-sektor basis tersebut yang diurut berdasarkan LQ
mulai dari yang tertinggi hingga terendah adalah: (1) sektor keuangan, Tingkat perkembangan ekonomi Kota Manado cenderung cepat dan stabil.
persewaan, dan jasa perusahaan (LQ = 3,37), (2) sektor bangunan (LQ = Sektor yang memberi kontribusi terbesar pada PDRB Kota Manado adalah
2,37), (3) sektor jasa-jasa (LQ = 2,10), (4) sektor listrik, gas dan air sektor jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor
bersih (LQ = 1,81), (5) sektor perdagangan, hotel dan restoran (LQ = angkutan dan komunikasi. Berdasarkan karakteristik ekonomi dan
1,80), (6) sektor pengangkutan dan komunikasi (LQ = 1,65), dan (7) tersedianya obyek wisata di Pulau Bunaken, Bandar Udara Sam Ratulangi,
sektor industri pengolahan (LQ = 1,19). Hal ini menunjukkan besarnya dan pusat-pusat perbelanjaan, maka Kota Manado mendapat citra sebagai
peranan perekonomian Kota Manado dalam pengembangan perekonomian kota wisata dan kota perdagangan.
Provinsi Sulawesi Utara.
Hasil analisis pola persebaran ekonomi, tingkat kesejahteraan penduduk
Dari segi struktur ekonomi wilayah, perekonomian Kota Manado dan tingkat pengangguran menunjukkan adanya disparitas antar bagian
didominasi oleh tiga sektor, yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran, wilayah di Kota Manado. Tiga kecamatan di bagian Utara, yaitu Kecamatan
sektor angkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasa. Kontribusi ketiga Singkil, Kecamatan Tuminting dan Kecamatan Bunaken relatif tertinggal
sektor tersebut secara rata-rata pada periode tahun 2000-2004 mencapai dalam pembangunan ekonomi dibandingkan dengan kecamatan-
73,92%. Ditambah dengan sektor keuangan, persewaan dan jasa, total kecamatan lain yang terletak di bagian Tengah, Selatan dan Timur.
kontribusi sektor tersier mencapai 78,22%. Disamping itu, sektor tersier

III - 14
Investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh swasta sama-
Tabel 3.5
sama berdampak meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Manado.
Perkiraan Kebutuhan Investasi di Kota Manado Tahun 2006-2016
Investasi diperlukan untuk meningkatkan stok modal dengan cara (Jutaan Rupiah)

mengganti aset-aset fisik yang rusak atau usang dan menambah aset-aset Investasi
Tahun PDRB
fisik yang telah ada agar kuantitasnya bertambah. Stok modal bersama- Pemerintah Swasta Total
2006 5.623.649 980.762 1.821.416 2.802.178
sama dengan tenaga kerja dan teknologi menentukan kapasitas
2007 6.557.174 1.143.569 2.123.771 3.267.340
perekonomian untuk menghasilkan output. Dengan demikian, semakin 2008 7.645.665 1.333.401 2.476.317 3.809.718
2009 8.914.845 1.554.746 2.887.385 4.442.131
tinggi investasi yang berakibat pada bertambahnya stok modal, maka 2010 10.394.710 1.812.834 3.366.691 5.179.525
semakin tinggi pula output, sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi. 2011 12.120.232 2.113.764 3.925.562 6.039.326
2012 14.132.190 2.464.649 4.577.205 7.041.855
2013 16.478.134 2.873.781 5.337.022 8.210.802
Perkiraan kebutuhan investasi di Kota Manado dapat dihitung berdasarkan 2014 19.213.504 3.350.828 6.222.967 9.573.796
2015 22.402.946 3.907.066 7.255.980 11.163.046
data dan asumsi-asumsi sebagai berikut : 2016 26.121.835 4.555.639 8.460.472 13.016.111

1. PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2004 adalah sebesar Rp
3.871.025 juta. Dengan estimasi pertumbuhan riil sebesar 4,7% dan  Tujuan dan Sasaran

tingkat inflasi sebesar 19%, maka perkiraan PDRB atas dasar harga Tujuan pengembangan ekonomi wilayah dan pemanfaatan peluang-

berlaku pada tahun 2005 mencapai Rp 4.823.026 juta. peluang investasi di Kota Manado adalah untuk: (1) meningkatkan

2. Pertumbuhan riil PDRB pada tahun 2006-2016 adalah sebesar 6%. pertumbuhan ekonomi wilayah melalui kegiatan investasi pemerintah

Perkiraan ini adalah berdasarkan pertumbuhan ekonomi rata-rata dan mendorong investasi swasta di sektor-sektor yang potensial, (2)

pada tahun 2000-2004 yang mencapai 5,61%. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mengurangi

3. ICOR bersifat konstan dengan nilai 3,5. persentase penduduk yang tergolong miskin, (3) mengurangi tingkat

4. Tingkat inflasi pada tahun 2005-2010 diperkirakan sebesar 10%. Hal ini pengangguran, (4) mengurangi kesenjangan atau disparitas antar

mengacu pada tingkat inflasi pada tahun 2000-2004 dengan rata-rata wilayah, dan (5) untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang

sebesar 9,06% dan inflasi pada tahun 2005 yang mencapai sekitar potensial tetapi belum dikelola secara optimal.

19%.
5. Investasi pemerintah adalah sebesar 35% dari kebutuhan investasi Mengacu pada tujuan tersebut di atas dan kondisi aktual di Kota

total; sisanya sebesar 65% merupakan investasi swasta. Manado, maka sasaran yang hendak dicapai dalam 10 tahun ke depan
adalah :

III - 15
1. Peningkatan prasarana dan sarana publik seiring dengan 1. Meningkatkan ketersediaan dan mempertahankan terpeliharanya
bertambahnya penduduk Kota Manado, khususnya prasarana prasarana jalan, jembatan, terminal dan drainase demi
jalan dan jembatan serta sarana pendidikan dan kesehatan. tercapainya kelancaran transportasi penumpang dan barang.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi (6% per tahun) untuk 2. Meningkatkan pemberian informasi mengenai peluang-peluang
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi tingkat usaha dan memberikan kemudahan kepada calon investor yang
pengangguran, dan sekaligus mengurangi persentase jumlah mengurus perizinan melalui pelayanan satu atap dengan biaya
penduduk yang tergolong miskin hingga di bawah 10%. yang wajar dalam waktu yang cepat sesuai peraturan yang
3. Distribusi pembangunan ekonomi melalui kegiatan investasi berlaku.
pemerintah dan swasta yang lebih merata untuk mengurangi 3. Menerapkan pendekatan terpadu dengan melibatkan pihak-pihak
disparitas antar bagian wilayah kota. yang terkait dalam membuat perencanaan pengembangan
4. Berkembangnya sektor tersier untuk mendukung visi Kota pariwisata di wilayah-wilayah yang potensial, termasuk di
Manado menjadi Kota Pariwisata Dunia pada tahun 2010. dalamnya fasilitas rekreasi dan hiburan, hutan kota dan taman
5. Berkembangnya sektor sekunder, khususnya sektor industri kota.
pengolahan dan sektor bangunan. 4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban melalui kerjasama antar
intansi terkait dan mengajak peran serta masyarakat.
 Rencana Pengembangan 5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui perbaikan
Mengingat relatif kecilnya anggaran investasi atau belanja fasilitas dan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan serta
pembangunan yang bersumber dari APBD Kota Manado, maka meningkatkan ketrampilan tenaga kerja melalui pelatihan kerja.
ketergantungan pada investasi pemerintah pusat dan swasta 6. Memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
sangatlah besar. Ketergantungan tersebut perlu dikurangi secara khususnya golongan masyarakat yang paling miskin, dengan
bertahap dengan meningkatkan anggaran belanja pembangunan pada meningkatkan bantuan bagi mereka serta mengawasi pembagian
APBD Kota Manado sebagaimana telah dikemukakan pada bagian BTL (bantuan tunai langsung) yang diberikan oleh pemerintah
sebelumnya. Hal ini penting agar kesinambungan investasi dan pusat agar tepat sasaran.
pembangunan di Kota Manado tetap dapat dipertahankan. 7. Mengembangkan kawasan industri kecil dan menengah yang yang
tidak berpotensi mencemari lingkungan serta mendirikan pusat
Untuk mengembangkan perekonomian Kota Manado dan memacu percontohan agroindustri yang potensial dan bernilai tambah
investasi swasta di sektor tersier dan sektor-sektor lain yang diminati tinggi, seperti pembuatan VCO (virgin coconut oil).
oleh para investor, maka Pemerintah Daerah Kota Manado perlu
melaksanakan beberapa hal sebagai berikut :

III - 16
8. Membina kelompok-kelompok usaha kecil andalan sampai mereka
berhasil agar selanjutnya dapat dijadikan contoh oleh kelompok-
kelompok usaha kecil yang lain.
9. Menata kembali lokasi atau merelokasi pedagang kaki lima (PKL)
yang saat ini telah bertumbuh secara tidak terkendali sehingga
telah menurunkan kenyamanan masyarakat dalam berbelanja,
khususnya di wilayah pusat kota.
10. Meningkatkan kebersihan kota dan mengelola persampahan
secara efektif dan efisien, termasuk membangun TPA yang layak
dari segi lingkungan dan sosial.

III - 17

Anda mungkin juga menyukai