Anda di halaman 1dari 9

NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

TATA RUANG PROVINSI BALI

Gambar 1. Peta Pulau Bali


Kondisi tata ruang digambarkan oleh 2 aspek utama, yaitu pola pemanfaatan ruang dan struktur ruang. Pola pemanfataan ruang memperlihatkan sebaran kawasan
budidaya beserta sector-sektor di dalamnya, sedangkan struktur ruang digambarkan oleh pusat-pusat permukiman atau perkotaan dan jaringan infrakstruktur
pendukung pusat perkotaan.
Regulasi Rincian Lokasi Alokasi
RTRW A. Muatan: 1. Kawasan Barat 1.1 Ekonomi (perdagangan internasional), pertanian,
Nasional  Tujuan nasional dari pemanfaatan ruang wilayah Indonesia (KBI): Jawa transportasi lebih baik di kawasan KBI, Permukiman
negara dan Sumatra dan perkotaan lebih berpusat di KBI
 Struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah 2. Kawasan Timur 2.1 Tanaman keras, budi daya kelautan, dan kegiatan
nasional Indonesia (KTI) pertambangan, lebih lanjut bisa dikembangkan, karena
 Kriteria dan pola pengelolaan kawasan lindung, luasan wilayah KTI lebih besar dibanding KBI
budi daya, kawasan tertentu
B. Isi:
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

 Penerapan kawasan hutan lindung, kawasan budi


daya, dan kawasan tertentu yang ditetapkan
secara nasional
 Norma dan kriteria pemanfaatan ruang
 Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang
C. Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasinal pada
Pembangunan Jangka Panjang (PJP) I
D. Arah pembangunan PJP II
E. Startegi dan Arahan Kebijaksanaan Pemanfaatan
Ruang Wilayah Nasional
F. Kriteria dan Pola Pengelolaan Kawasan

RTRW A. Kawasan lindung (kawasan perlindungan plasma 1. Bali Utara 1.1 Bali utara dengan pusat pelayanan kawasan perkotaan
Provinsi nutfah, terumbu karang, dan kawasan koridor atau 2. Bali Timur Singaraja yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan
alur migrasi bagi jenis satwa atau biota laut yang 3. Bali Selatan Wilayah (PKW)  untuk melayani kegiatan skala
dilindungi); budidaya (hutan produksi, hutan rakyat, 4. Bali Barat provinsi atau beberapa kabupaten/kota.
pertanian, perikanan, pariwisata, industri, 5. Rencana  Mendorong pengembangan kawasan andalan di
permukiman, pertambangan); dan kawasan strategis pengembangan Kawasan Singaraja dan sekitarnya (Bali Utara)
provinsi (pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial kawasan lindung untuk sebagai kawasan sentra produksi sektor pariwisata,
budaya, pendayagunaan SDA, fungsi dan daya komponen kawasan aneka industri, pertanian, dan perikanan
dukung lingkungan hidup) lindungyang dapat 2.1 Bali Timur dengan pusat pelayanan Kawasan Perkotaan
B. Mencangkup ruang darat, laut, dan udara dipetakan dan dihitung Semarapura yang berfungsi sebagai PKW
C. Secara administrasi terdiri dari 9 wilayah seluas 175.577 ha atau  Mendorong pengembangan kawasan andalan Bali
kabupaten/kota 31,2% dari luas Daerah Timur sebagai kawasan sentra produksi sektor
D. Sistem perkotaan PKN, PKW, PKL, PPK Provinsi Bali. pariwisata, pertanian dan perikanan.
6. Rencana 3.1 Bali Selatan dengan pusat pelayanan Kawasan
pengembangan Perkotaan Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan
kawasan budidaya (Sarbagita) yang berfungsi sebagai Pusat Kegiatan
untuk komponen Nasional yang selanjutnya disebut PKN untuk
kawasan budidaya yang melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau
dapat dipetakan dan beberapa provinsi.
dihitung seluas 388.089  Mendorong pengembangan kawasan andalan di
ha atau 68,9% dari luas Kawasan Denpasar–Ubud–Kintamani (Bali Selatan)
Daerah Provinsi Bali. sebagai kawasan sentra produksi sektor pariwisata,
industri kecil, pertanian dan perikanan;
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

7. Kawasan Strategis 4.1 Bali Barat dengan pusat pelayanan kawasan perkotaan
Provinsi Negara yang berfungsi sebagai PKW.
(a) Pertahanan keamanan:  Mendorong pengembangan kawasan andalan Laut
(buleleng) Bali dan sekitarnya (Bali Barat) sebagai kawasan
(b) Ekonomi: Pelabuhan, sentra produksi sektor pariwisata, perikanan dan
Bandar udara, terminal pertambangan lepas pantai
(c) Sosial budaya: tempat 5.1 PKN terdiri dari Kawasan Perkotaan Denpasar–
suci (Sad Kahyangan, Badung–Gianyar–Tabanan (Sarbagita)
besakih, dll. 6.1 PKW terdiri dari Kawasan Perkotaan Singaraja,
(d) Pendayagunaan sumber Kawasan Perkotaan Semarapura dan Kawasa Perkotaan
daya alam dan/atau Negara
teknologi tinggi: 7.1 PKL terdiri dari Kawasan Perkotaan Bangli, Kawasan
Bedugul (Tabanan) Perkotaan Amlapura, dan Kawasan Perkotaan Seririt
(e) Fungsi dan daya dukung 8.1 PPK terdiri dari atas: kawasan-kawasan perkotaan
lingkungan hidup: Gilimanuk, Baturiti, Nusa Dua, Tampaksiring,
seluruh kawasan pesisir Tegalalang
pantai di bali, seluruh
danau alam di bali,
seluruh taman wisata
alam di bali (Sangeh di
Badung)

RTRW A. RTRWK meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang Denpasar 1.1 Luas kawasan lindung kurang lebih 1.200 hektar dari
Kabupate udara termasuk ruang di dalam bumi wilayah kota
n/Kota B. Wilayah Kota Denpasar memiliki luas daratan 2.1 Luas kawasan budidaya kurang lebih 11.577 hektar
12.778 Ha, secara administrasi terbagi menjadi 4 atau 90 % dari luas wilayah kota.
wilayah kecamatan, 27 Desa dan 16 Kelurahan 3.1 Kawasan strategis kota: kepentingan ekonomi (sanur,
C. Kawasan lindung, budidaya, dan kawasan strategis ubung kaja, pulau serangan), kepentingan nilai histori
(art centre), pelayanan sosial dan public tinggi (sanglah,
kota
pusat kota
A. Mencangkup ruang darat, ruang laut, dan ruang Badung 1.1 Luas seluruhnya Kab. Badung 41.852 ha atau 7,43%
udara termasuk ruang di dalam bumi dari luas Wilayah Provinsi Bali
B. Wilayah administrasi Kabupaten terdiri atas 6 2.1 Kawasan Lindung dengan luas kurang lebih 2.882,57
Wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Petang, Ha atau 6,89% dari luas Wilayah Kabupaten.
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara, Kuta dan Kuta 3.1 Kawasan Budidaya dengan luas kurang lebih 38.969,43
Selatan Ha atau 93,11% dari luas Wilayah Kabupaten.
C. Kawasan lindung, budidaya, dan kawasan strategis 4.1 Kawasan Strategis Nasional yang terdapat di Wilayah
(nasional, provinsi, dan kabupaten) Kabupaten adalah Kawasan Perkotaan Sarbagita.
5.1 Kawasan Strategis Provinsi yang terdapat di Wilayah
Kabupaten: Bandar udara ngurah rai, nusa dua, kuta,
jimbaran, taman ayun, uluwatu, sangeh.
6.1 Kawasan Strategis Kabupaten: Kawasan strategis dari
sudut kepentingan pertahanan dan keamanan; Kawasan
strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi;
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan
budaya; dan Kawasan strategis dari sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

A. RTRWK meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang Gianyar 1.1 Kawasan Lindung dengan luas kurang lebih 7.444
udara termasuk ruang di dalam bumi hektar
B. Wilayah administrasi Kabupaten terdiri atas 2.1 Kawasan Budidaya dengan luas kurang lebih 29.356
Wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan sukawati, hektar
blahbatuh, gianyar, tampaksiring, ubud, tegallalang, 3.1 Kawasan Strategis Nasional: KSN Sarbagita (kawasan
dan payangan. perkotaan dps, badung, gianyar, dan tabanan)
C. Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana 4.1 Kawasan Strategis Provinsi: kepentingan ekonomi,
kawasan lindung (perlingdungan setempat, cagar sosial budaya, kepentingan dan daya dukung ling.hidup
budaya dan ilmu pengetahuan, rawan bencana alam,
5.1 Kawasan Strategis Kabupaten: kepentingan ekonomi,
geologi, dan lainnya) dan kawasan budidaya, dan
sosial budaya, kepentingan dan daya dukung ling.hidup
kawasan strategis (provinsi, kabupaten)
D. Ketentuan umum peraturan zonasi: ketentuan umum
penataan ruang (penggunaan tanah, air, udara, SDA
lainnya), pertraturan zonasi u/ struktur ruang (system
perkotaan, pedesaan, prasarana utama, prasarana
lainnya), peraturan zonasi u/ pola ruang (kawasan
lindung dan budidaya), peraturan zonasi u/ kawasan
strategis
A. RTRWK meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang Karangasem 1.1 Total seluruh kawasan yang dimantapkan sebagai
udara termasuk ruang di dalam bumi kawasan lindung adalah 14.220,23 Ha
2.1 Kawasan budidaya:
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

B. Wilayah administrasi Kabupaten terdiri atas  Kawasan peruntukan hutan rakyat diarahkan
Wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan Rendang, keseluruh daerah yang memiliki potensi untuk
Sidemen, manggis, karangasem, abang, bebandem, dihijaukan dengan luasan kurang lebih 51.656,43 Ha
selat, dan kubu atau sekitar 67 % dari luas lahan kering.
C. Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana  Kawasan hutan Produksi terbatas terdapat di
kawasan lindung dan kawasan budidaya, dan Kecamatan Kubu pada kawasan hutan produksi
kawasan strategis (provinsi, kabupaten) Gunung Abang Agung (RTK 8) dengan luasan
kurang lebih 204,11 Ha.
 Kawasan pertanian lahan basah (sawah) tersebar di
Kecamatan Rendang, Kecamatan Sidemen,
Kecamatan Selat, Kecamatan Bebandem,
Kecamatan Karangasem, Kecamatan Manggis dan
Kecamatan Abang dengan luas 7.154 Ha. Kawasan
pertanian lahan kering (tegalan) tersebar di seluruh
wilayah Kabupaten Karangasem dengan luas 22.389
Ha
 Kesesuaian lahan untuk perkebunan seluas kurang
lebih 27.428 Ha.
 Kawasan peruntukan perikanan tangkap terdapat di
wilayah perairan laut Kabupaten Karangasem sejauh
sejauh 4 mil atau 1/3 dari wilayah laut provinsi.
3.1 Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten:
pelabuhan padang bai, tanah ampo, candidasa, ujung,
tulamben, amed, besakih, lempuyang luhur, andakasa.
4.1 Kawasan Strategis Kabupaten: telaga waja (selat),
terpadu ban (rendang), kawasan ibukota kecamatan
(manggis, selat, kubu, bebandem, sidemen, abang)
A. RTRWK meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang Klungkung 1.1 Luas ruang daratan wilayah kabupaten mencakup
udara termasuk ruang di dalam bumi 31.500 hektar atau 5,59%) dari luas wilayah Provinsi
B. Jumlah kecamatan 4 (Kecamatan Banjarangkan, Bali.
Kecamatan Klungkung, Kecamatan Dawan, dan 2.1 Rencana pengembangan kawasan lindung, seluas
Kecamatan Nusa Penida) kurang lebih 2.822 hektar atau 8,96% dari luas wilayah
C. Kawasan lindung, budidaya, dan kawasan strategis kabupaten
(provinsi dan kabupaten)
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

3.1 Rencana pengembangan kawasan budidaya seluas


kurang lebih 28.677,8 hektar atau 91,04% dari luas
wilayah kabupaten
4.1 Kawasan Strategis Provinsi yang ada di Kabupaten:
kawasan perkotaan semarapura, pelabuhan nusa penida,
kawasan pura sad kahyangan goa lawah
6.1 Kawasan Strategis Kabupaten: kepentingan ekonomi,
sosial budaya, kepentingan dan daya dukung ling.hidup
A. RTRW Kabupaten Tabanan meliputi ruang darat, Tabanan 1.1 Ruang daratan wilayah kabupaten seluas kurang lebih
ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam 83.933 hektar atau kurang lebih 14,89 % dari luas
bumi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- wilayah Provinsi Bali
undangan. 2.1 Rencana pengembangan kawasan lindung seluas
B. Wilayah Kabupaten Tabanan secara administrasi kurang lebih 11.134 hektar atau kurang lebih 13% dari
terdiri atas 10 wilayah kecamatan meliputi: luas wilayah kabupaten.
Kecamatan Pupuan, Selemadeg Barat, Selemadeg, 3.1 Rencana pengembangan kawasan budi daya seluas
Selemadeg Timur, Kerambitan, Tabanan, Kediri, kurang lebih 72.799 hektar atau kurang lebih 87% dari
Marga, Penebel, dan Baturiti luas wilayah kabupaten.
C. Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana 4.1 Kawasan strategis nasional yang terdapat di wilayah
kawasan lindung dan kawasan budidaya, dan kabupaten meliputi Kawasan Strategis Nasional (KSN)
kawasan strategis (nasional, provinsi, dan Perkotaan Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-
kabupaten) Tabanan).
5.1 Kawasan Strategis Provinsi: kepentingan ekonomi,
sosial budaya, kepentingan dan daya dukung ling.hidup
6.1 Kawasan Strategis Kabupaten: kepentingan ekonomi,
sosial budaya, kepentingan dan daya dukung ling.hidup
A. RTRWK meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang Bangli 1.1 Rencana pengembangan kawasan lindung, seluas
udara termasuk ruang di dalam bumi kurang lebih 10.672 hektar atau 20,5% dari luas
B. Jumlah kecamatan 4 (Kecamatan tembuku, bangle, wilayah
susut, kintamani) 2.1 Rencana pengembangan kawasan budidaya seluas
C. Rencana struktur ruang wilayah meliputi system kurang lebih 41.409 hektar atau 79,5% dari luas
perkotaan, system jaringan prasarana wilayah wilayah
3.1 Kawasan Strategis Kabupaten: kepentingan ekonomi
(perkotaan bangle, perkotaan kintamani), sosial budaya
(pura ulun danu batur, desa pekraman trunyan, desa
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

D. Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana penglipuran), kepentingan dan daya dukung ling.hidup
kawasan lindung dan kawasan budidaya, dan (kawasan gunung batur, danau batur)
kawasan strategis kabupaten
A. RTRWK meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang Jembrana/Negara 1.1 Luas ruang daratan wilayah kabupaten mencakup
udara termasuk ruang di dalam bumi 84.180 Ha atau 14,94% dari luas wilayah Provinsi Bali.
B. Wilayah administrasi Kabupaten terdiri atas 2.1 Rencana pengembangan kawasan lindung seluas
Wilayah kecamatan, meliputi Kecamatan kurang lebih 41.164,70 Ha atau kurang lebih 48,90%
Kecamatan Melaya, Kecamatan Negara, Kecamatan dari luas wilayah kabupaten
Jembrana, Kecamatan Mendoyo, dan Kecamatan 3.1 Rencana pengembangan kawasan budidaya seluas
kurang lebih 43.015,30 Ha atau kurang lebih 51,10%
Pekutatan.
dari luas wilayah kabupaten
C. Rencana struktur ruang wilayah meliputi pusat-pusat
4.1 Kawasan strategis provinsi: kawasan perkotaan Negara,
kegiatan, system jaringan prasarana utama
pelabuhan gilimanuk, taman nasional bali barat
(transportasi), system jaringan prasarana lainnya. 5.1 Kawasan strategis kabupaten: kawasan perkotaan
D. Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana gilimanuk, Malaya, mendoyo, yeh emnag, kawasan
kawasan lindung dan kawasan budidaya, dan pura rambut siwi
kawasan strategis (provinsi, kabupaten)
A. RTRWK meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang Buleleng/Singaraja 1.1 Luas ruang daratan wilayah kabupaten adalah 136.588
udara termasuk ruang di dalam bumi Ha atau 24,25% (dua puluh empatkoma dua puluh lima
B. Jumlah kecamatan 9 (Gerokgak, Seririt, Busungbiu, persen) dari luas wilayah Provinsi Bali
Banjar, Sukasada, Buleleng, Sawan, 2.1 Kawasan lindung seluas 46.994,33 Ha atau 34,41% dari
Kubutambahan,dan Tejakula) luas wilayah kabupaten
A. Kawasan lindung, budidaya, dan kawasan strategis 3.1 Kawasan budidaya seluas seluas 89.593,67 Ha atau
(provinsi dan kabupaten) 65,59% dari luas wilayah kabupaten
4.1 Kawasan strategis provinsi: latihan militer pulaki,
taman nasional bali barat, danau buyan-tamblingan
5.1 Kawasan strategis kabupaten: kawasan perkotaan
fungsi PKL Kawasan Perkotaan Seririt, Kawasan
Agropolitan Banjar di Kecamatan Banjar
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

MASALAH-MASALAH YANG TERKAIT DENGAN TATA RUANG


A. DENPASAR
Lokasi : Jalan Teuku Umar Denpasar
Masalah : Ijin pembangunan gedung di sepanjang ruas Jalan Teuku Umar  Bangunan–bangunan berbagai fungsi komersial seperti gerai telepon
seluler, toko, hotel, rumah makan, rumah sakit, sarana pendidikan, perbankan, dan lain–lainnya tidak memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi dalam
peraturan tata
ruang dan tata bangunan
 Sempadan jalan yang minimal 18 meter (dihitung dari as jalan) dilanggar dan dialih fungsikan demi kepentingan ekonomis
 Terjadinya transformasi fungsi trotoar dari yang sebenarnya
 Untuk fasilitas parkir tidak terpenuhinya persyaratan luas parkir minimal yang dipersyaratkan, untuk bangunan satu lantai luas minimal untuk parkir
yaitu 20% dari luas lahan, dua lantai 30% dari luas lahan dan tiga lantai 40%, dan seterusnya.
 Pelanggaran dalam hal tampak bangunanpun  Ada tampak/tampilan depan bangunan yang tidak sesuai dengan ijin yang disetujui (bangunan nuansa
Bali) dan ada pula bangunan yang sudah mengadopsi nuansa Bali namun dikomersialkan sehingga khas Balinya menjadi hilang (tertutupi) oleh
iklan/merk dagang/nama toko.

B. TABANAN
Lokasi : Kawasan Bedugul, Tabanan
Masalah : Eksplorasi Geothermal Bedugul
Upaya Kementerian ESDM tolak eksplorasi hutan lindung bedugul  khawatir eksplorasi tersebut bisa merusak daerah tutupan hutan, daerah resapan air
yang mengairi tiga kabupaten di Bali  melakukan pengeboran di 3 titik, pengembangan Geothermal Bedugul telah menyebabkan 48 hektar hutan di
kawasan Bedugul mengalami kerusakan akibat pembabatan hutan.

C. GIANYAR
Lokasi : Pura Dalem Ubud
Masalah : Alih fungsi dari kawasan suci menjadi kawasan komersil
Pura Dalem difungsikan sebagai tempat persembahyangan dan kegiatan komersil pementasan tari yang dilakukan secara berkala. Pembiaran terjadinya
tumpang tindih penetapan kawasan seperti dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali, dapat berdampak pada kesimpang siuran pemanfaatan
ruang dan ketidak pastian dalam pengendalian ruang di kabupaten atau kota.

D. BADUNG
Lokasi : Kawasan Pesisir Canggu, Kuta Utara, Badung
Masalah : Pembangunan fasilitas wisata di kawasan pesisir Canggu
NAMA : NI PUTU DIAH UNTARI NINGSIH / 17702251037

Kawasan Suci Pantai (kawasan cagar budaya)  adanya Pura Batu Bolong dan Pura Batu Mejan  ditetapkan oleh pemerintah Kab.Badung sbg Kawasan
Daya Tarik Wisata (DTW)  Memudahkan investor membangun fasilitas/membeli lahan pasir pesisir Canggu  Di sisi lain penetapan fungsi cagar
budaya bagi pesisir Canggu memerlukan sebuah upaya konservasi terhadap pura kahyangan jagat. Sejauh mana batas-batas area cagar budaya, belum
diatur secara tegas  Adanya dua fungsi dalam satu kawasan ini, membuat pemerintah daerah maupun pemerintah desa saling lempar tanggung jawab
dalam menentukan kebijakan perkembangan kawasan  kondisi ini membuat investor dengan leluasa membangun fasilitas wisata dan memanfaatkan
Kawasan Pesisir Canggu  konflik antara masyarakat dengan investor.

*LAINNYA:

 Pemanfaatan kawasan sempadan pantai untuk fasilitas pariwisata di Kuta Kabupaten Badung, di padang Galak Kota Denpasar, di pantai Lebih Kabupaten
Gianyar, di Candidasa Kabupaten Karangasem dan di pantai Lovina Kabupaten Buleleng
 Alih fungsi lahan sawah irigasi teknis di Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar. Penyusutannya mencapai
sekitar 1.000 hektar per tahun untuk Bali secara keseluruhan
 Berubahnya fungsi kawasan lindung Hutan Wisata Pancasari (di Kabupaten Buleleng) dan Bedugul (di Kabupaten Tabanan) menjadi vila/akomodasi
wisata untuk kasus Villa Bukit Berbunga

Anda mungkin juga menyukai