Nomor :
Tanggal :
b. Pusat Pelayanan
Pusat Pelayanan Kawasan
Kawasan (PPK) (3) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK),
(PPK) Penamaannya Sesuai
Dengan Wilayah meliputi:
Administrasi Kecamatan, a. Kamaru di Kecamatan Lasalimu; dan
Yaitu b. Ambuau Indah di Kecamatan
- Kelurahan Kamaru di Lasalimu Selatan.
Kecamatan Lasalimu dan
- Kelurahan Ambua Indah di
Kecamatan Lasalimu
Selatan
f.
lintas
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1) Terminal penumpang Terletak di perkotaan Pasal 10, ayat (3) huruf a Terminal Tipe B sesuai
pasarwajo dengan Perda RTRW Provinsi
(3) Jaringan prasarana lalu lintas
Sulawesi Tenggara
sebagaimana pada ayat (1) huruf a, terdiri
atas: Disesuaikan dengan
a. terminal penumpang terdiri atas : perkembangan dan
1) rencana terminal kebutuhan wilayah
penumpang tipe B di Kecamatan
Pasarwajo; dan
2) terminal penumpang tipe C
terdiri atas :
a) terminal penumpang tipe C di
Kecamatan Pasarwajo; dan
b) rencana terminal penumpang
tipe C di Kelurahan
Watumotobe Kecamatan
Kapontori, Desa Ambua Indah
Kecamatan Lasalimu Selatan
dan Kelurahan Kamaru
Kecamatan Lasalimu.
5) jaringan angkutan
sungai dan
penyeberangan
b. pelabuhan Terletak di Kelurahan Pasal 10, ayat (5) huruf b Di cek kembali di Kepmen KP
penyeberangan Kamaru Kecamatan
lintas b. pelabuhan penyeberangan lintas 901/2016 ada pelabuhan
Lasalimu laut untuk melayani
antarkabupaten/k antarkabupaten/kota yaitu
ota pelabuhan penyeberangan Kamaru angkutan penyeberangan
di Kecamatan Lasalimu. yaitu Pelabuhan Tolandona,
Pelabuhan Labuan ini belum
masuk di pelabuhan
penyeberangan maupun di
pelabuhan laut. Mohon
diklarifikasi.
b. Alur pelayaran
2. Alur pelayaran
Pasal 11 ayat (3), huruf b
angkutan
penumpang dan b. alur pelayaran pada angkutan
barang penumpang dan barang yang
menghubungkan antardermaga
pelayaran rakyat dengan daerah
lainnya
b. Pasal 12
(3) Ruang udara untuk penerbangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, terdiri atas :
a. Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan (KKOP) meliputi:
1. kawasan ancangan pendaratan
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
dan lepas landas;
2. kawasan kemungkinan bahaya
kecelakaan;
3. kawasan di bawah permukaan
transisi;
4. kawasan di bawah permukaan
horizontal dalam;
5. kawasan di bawah permukaan
kerucut; dan
6. kawasan di bawah permukaan
horizontal luar.
b. ruang udara yang ditetapkan
sebagai jalur penerbangan.
1. Pembangkit tenaga Kepmen ESDM Nomor PLTM terletak di Desa Pasal 14 Disesuaikan dengan
listrik 1415/K/20/MEM/201 Wining Kecamatan Pasarwajo kebutuhan dan dalam
(2) Pembangkit tenaga listrik sebagaimana
7 tentang Pengesahan dan PLTD Kelurahan rangka mendukung
dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri
Rencana Usaha Pasarwajo pelayanan berbagai sektor
atas :
Penyediaan Tenaga kegiatan produksi.
Listrik (RUPTL) PT a. Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
Perusahaan Listrik (PLTM) yaitu PLTM Wining di
Negara (Persero) Tahun Kecamatan Pasarwajo; dan
2017 s.d. 2025 b. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) 5 MW Kelurahan Pasarwajo di
Kecamatan Pasarwajo
c. Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) terdiri atas :
1. rencana PLTS Terpusat di Desa
Tuangila Kecamatan Kapontori
dan Desa Lawele Kecamatan
Lasalimu; dan
2. rencana PLTS Independent
Power Producer (IPP) 2 MWp di
Kecamatan Wabula.
d. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) melalui pengembangan
jaringan listrik desa (Lisdes) yaitu
PLTD Desa Todanga di Kecamatan
Kapontori.
1. Sistem jaringan kabel Stasiun telepon otomat di (2) Sistem jaringan kabel sebagaimana Disesuaikan dengan
Kelurahan Pasarwajo dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri kebutuhan dan dalam
atas: rangka mendukung
pelayanan informasi di
a. rencana jaringan serat optik yang
daerah
menghubungkan Kota Baubau
dengan Kecamatan Pasarwajo; dan
b. Stasiun Telepon Otomat (STO) terdiri
atas :
1) stasiun telepon otomat di
Kecamatan Pasarwajo; dan
2) rencana stasiun telepon ototmat
di Kecamatan Kapontori
2. Sistem jaringan nirkabel Terletak di setiap wilayah
(3) Sistem jaringan nirkabel sebagaimana
Kecamatan di Kabupaten
Buton dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri
atas :
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
a. jaringan seluler berupa
pengembangan menara
telekomunikasi Base Transceiver
Station (BTS) untuk penguatan sinyal
yang menjangkau seluruh wilayah di
daerah terdiri atas :
1. menara BTS, meliputi:
a) Desa Ambuau Indah di
Kecamatan Lasalimu
Selatan;
b) Desa Wasuamba dan
Kelurahan Kamaru di
Kecamatan Lasalimu;
c) Desa Wabula 1 di Kecamatan
Wabula;
d) Desa Matanauwe di
Kecamatan Siotapina;
e) Desa Banabungi, Lapodi,
Warinta, Waangu-angu,
Dongkala, Kelurahan Saragi
dan Awainulu di Kecamatan
Pasarwajo;
f) Desa Wolowa di Kecamatan
Wolowa; dan
g) Desa Watumotobe dan
Mabulugo di Kecamatan
Kapontori.
2. rencana pengembangan menara
BTS yang diarahkan dalam
bentuk pembangunan menara
telekomunikasi bersama.
b. sistem jaringan stasiun
radio lokal direncanakan
menjangkau hingga ke seluruh
pelosok perdesaan dengan rencana
stasiun pemancar di Kecamatan
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
Pasarwajo dan Kecamatan Lasalimu.
3. Sistem Jaringan Satelit (4) Sistem jaringan satelit, berupa Disesuaikan dengan
pemanfaatan jaringan satelit untuk kebutuhan dan dalam
pengembangan telekomunikasi dan rangka mendukung
internet, dengan rencana pengembangan pelayanan informasi di
jaringan satelit di Kecamatan Pasarwajo. daerah
1. Wilayah sungai (WS) Wilayah sungai (WS) WS Buton sebagai WS lintas Pasal 16 DAS Malaoge dan DAS
dan daerah aliran kabupaten/kota dengan DAS WInto Wining tidak
(3) WS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sungai (DAS) dalam dalam daerah meliputi DAS tercantum dalam
huruf a, yaitu WS Buton sebagai WS lintas
daerah mengacu pada Kakenauwe, DAS Lasalimu, Peraturan Menteri
kabupaten/kota dengan DAS dalam
Peraturan Menteri DAS Toruku, DAS Dongkala, Pekerjaan Umum dan
daerah meliputi DAS Kakenauwe, DAS
Pekerjaan Umum dan DAS Lawele, DAS Perumahan Rakyat
Lasalimu, DAS Toruku, DAS Dongkala,
Perumahan Rakyat Mompenga, DAS Suandala, Republik Indonesia Nomor
DAS Lawele, DAS Mompenga, DAS
Republik Indonesia DAS Tadoompure, DAS 04/PRT/M/2015 tentang
Suandala, DAS Tadoompure, DAS Wonco,
Nomor Wonco, DAS Sawa, DAS Kriteria dan Penetapan
DAS Sawa, DAS Balobalo, DAS Rokiro,
04/PRT/M/2015 Balobalo, DAS Rokiro, DAS Wilayah Sungai.
DAS Tiratira, DAS Wasuamba, DAS
tentang Kriteria dan Tiratira, DAS Wasuamba,
Tokulo, DAS Oge, DAS Karya Jaya, DAS Mohon diklarifikasi
Penetapan Wilayah DAS Tokulo, DAS Oge, DAS
Malaoge, DAS Kuraa, DAS Tondo, DAS
Sungai. Karya Jaya, DAS Malaoge,
Wahalaka, DAS Winto Wining, DAS
DAS Kuraa, DAS Tondo, DAS
Kabungka, DAS Wasaga, DAS Wakoko,
Wahalaka, DAS Winto
DAS Wandoke, DAS Wakalambe, DAS
Wining, DAS Kabungka, DAS
Labelago, DAS Lisuwasini, DAS Laseba
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
Wasaga, DAS Wakoko, DAS dan DAS Rawasa.
Wandoke, DAS Wakalambe,
DAS Labelago, DAS
Lisuwasini, DAS Laseba dan
DAS Rawasa.
2. Cekungan Air Tanah Cekungan Air Tanah CAT dalam kabupaten Buton Pasal 16 Sudah sesuai dengan
(CAT) (CAT) dimaksud dan CAT lintas kabupaten Keputusan Presiden
(4) CAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu pada Buton dengan Republik Indonesia Nomor
huruf b, terdiri atas :
Keputusan Presiden Kabupaten/Kota berbatasan 26 Tahun 2011 tentang
Republik Indonesia yakni Kabupaten Buton a. CAT dalam satu kabupaten meliputi Penetapan Cekungan Air
Nomor 26 Tahun 2011 Utara dan Kota Baubau. CAT Kaliwinto dan CAT Lasalimu; dan Tanah.
tentang Penetapan b. CAT lintas kabupaten/kota yaitu :
Cekungan Air Tanah. 1. CAT Baubau yang terdapat di
Kabupaten Buton dan Kota
Baubau;
2. CAT Lebo yang terdapat di
Kabupaten Buton dan Buton
Utara; dan
3. CAT Konde yang terdapat di
Kabupaten Buton dan Buton
Utara.
3. Jaringan Irigasi Daerah irigasi di DI kewenangan propinsi Pasal 16 Sudah sesuai dengan
daerah mengacu pada terletak di Kecamatan Peraturan Menteri
(5) Jaringan irigasi sebagaimana dimaksud
Peraturan Menteri Kapontori dan DI Pekerjaan Umum dan
pada ayat (1) huruf c, merupakan
Pekerjaan Umum dan kewenangan kabupaten Perumahan Rakyat
pengembangan, peningkatan, rehabilitasi
Perumahan Rakyat terletak di Kecamatan Republik Indonesia Nomor
dan pemeliharaan jaringan irigasi pada
Republik Indonesia Kapontori, Kecamatan 14/PRT/M/2015 tentang
daerah irigasi terdiri atas :
Nomor Lasalimu dan Kecamatan Kriteria dan Penetapan
14/PRT/M/2015 Lasalimu Selatan a. daerah irigasi (DI) yang menjadi Status Daerah Irigasi dan
tentang Kriteria dan wewenang dan tanggung jawab disesuaikan dengan
Penetapan Status pemerintah daerah provinsi berupa kebutuhan dan dalam
Daerah Irigasi. Daerah Irigasi Permukaan lintas rangka mendukung sektor
kabupaten/kota terdiri atas: kegiatan pertanian.
1. D.I Wonco I ditetapkan seluas 834
(delapan ratus tiga puluh empat)
hektar yang terdapat di
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
Kabupaten Buton seluas 213 (dua
ratus tiga belas) hektar dan Kota
Baubau seluas 621 (enam ratus
dua puluh satu) hektar;
2. D.I Wonco II ditetapkan seluas
278 (dua ratus tujuh puluh
delapan) hektar yang terdapat di
Kabupaten Buton seluas 182
(seratus delapan puluh dua)
hektar dan Kota Baubau seluas
96 (sembilan puluh enam) hektar;
dan
3. D.I Wonco III ditetapkan seluas
294 (dua ratus sembilan puluh
empat) hektar yang terdapat di
Kabupaten Buton seluas 127
(seratus dua puluh tujuh) hektar
dan Kota Baubau seluas 167
(seratus enam puluh tujuh)
hektar.
b. daerah irigasi (DI) yang menjadi
wewenang dan tanggung jawab
pemerintah daerah kabupaten/kota
terdiri atas:
1. DI Permukaan ditetapkan seluas
1.197 (seribu seratus sembilan
puluh tujuh) hektar terdiri atas
D.I. Boneatiro, D.I. Kapontori, D.I.
Kinapani, D.I. Lawele, D.I.
Wakalambe, D.I. Ambuau, D.I.
Kaweli, D.I. Lamatano, D.I.
Lasembagi, D.I. Mataompana, D.I.
Tuangila, D.I. Wahope, D.I. Wajah
Jaya dan D.I. Wakuli; dan
2. DI Rawa ditetapkan seluas 420
(empat ratus dua puluh) hektar di
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
Kecamatan Lasalimu.
4. Jaringan Air Baku Bendung terletak di Desa Pasal 16 Disesuaikan dengan
Untuk Air Bersih Lawele dan Desa Lasembangi kebutuhan dan
(6) jaringan air baku untuk air bersih
Kecamatan Lasalimu, mendukung kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pertanian lahan basah
huruf d, merupakan pengembangan
prasarana/jaringan air baku dalam
Bendung terletak di Desa
rangka penyediaan air baku terdiri atas :
Wakangka dan Desa
Mabulugo Kecamatan a. bendung terdapat di :
Kapontori, dan 1. Kecamatan Lasalimu meliputi
Bendung Lasembangi dan
Bendung Lawele;
Bendung terletak di Desa 2. Kecamatan Kapontori meliputi
Kinapani Kecamatan Bendung Wakangka dan Bendung
Lasalimu Selatan Mabulugo; dan
3. Bendung Kinapani di Kecamatan
Lasalimu Selatan.
b. rencana Embung di Kecamatan
Lasalimu Selatan.
1. Sempadan Pantai Ketentuan mengacu Kawasan sempadan pantai (2) Sempadan pantai sebagaimana Belum ada luasan kawasan
pada Kepres No. 32 yang dimaksud terletak pada dimaksud pada ayat (1) huruf a, sempadan pantai yang
Tahun 1990 tentang areal sepanjang pantai yang terdapat di Kecamatan Pasarwajo, ditetapkan, disebabkan
Pengelolaan Kawasan telah di manfaatkan sebagai Kecamatan Wabula, Kecamatan dokumen terknis terkait
Lindung. destinasi wisata Kabupaten. Kapontori dan Kecamatan Lasalimu materi dimaksud belum
Selatan, dengan penetapan batas tersedia, disamping itu
sempadan pantai dilakukan disesuaikan dengan
berdasarkan penghitungan batas masukan rapat pokja
sempadan pantai mengikuti ketentuan : BKPRD Propinsi Sulawesi
a. perlindungan terhadap gempa Tenggara.
dan/atau tsunami;
b. perlindungan pantai dari erosi atau
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
abrasi;
c. perlindungan sumberdaya buatan
di pesisir dari badai, banjir dan
bencana alam lainnya;
d. perlindungan terhadap ekosistem
pesisir seperti lahan basah,
mangrove, terumbu karang,
padang lamun, gumuk pasir,
estuaria dan delta;
e. pengaturan akses publik; dan
f. pengaturan untuk saluran air dan
limbah.
2. Sempadan Sungai Mengacu Permen PUPR daerah aliran sungai (DAS) (3) Sempadan sungai sebagaimana Belum Ada Luasan
No. 63/PRT/M/1993 dalam daerah mengacu pada dimaksud pada ayat (1) huruf b, Kawasan Sempadan Sungai
tentang Garis Peraturan Menteri Pekerjaan terdapat pada sepanjang sungai dan yang ditetapkan,
Sempadan Sungai, Umum dan Perumahan disebabkan dokumen
anak sungai dalam DAS Kakenauwe,
Daerah Manfaat Rakyat Republik Indonesia terknis terkait materi
Sungai, Daerah DAS Lasalimu, DAS Toruku, DAS dimaksud belum tersedia.
Penguasaan Sungai Dongkala, DAS Lawele, DAS Mompenga,
DAS Suandala, DAS Tadoompure, DAS Disamping itu disesuaikan
dan Bekas Sungai.
dengan masukan rapat
Wonco, DAS Sawa, DAS Balobalo, DAS
pokja BKPRD Propinsi
Rokiro, DAS Tiratira, DAS Wasuamba, Sulawesi Tenggara.
Permen Pekerjaan DAS Tokulo, DAS Oge, DAS Karya Jaya,
Umum dan Perumahan Ketentuan garis sempadan
DAS Malaoge, DAS Kuraa, DAS Tondo,
Rakyat No. sungai sudah sesuai
28/PRT/M/2015 DAS Wahalaka, DAS Winto Wining, DAS dengan Permen Pekerjaan
tentang Penetapan Kabungka, DAS Wasaga, DAS Wakoko, Umum dan Perumahan
Garis Sepadan Sungai DAS Wandoke, DAS Wakalambe, DAS Rakyat No.
dan Garis Sempadan Labelago, DAS Lisuwasini, DAS Laseba 28/PRT/M/2015 tentang
Danau. dan DAS Rawasa, tersebar pada Penetapan Garis Sepadan
kawasan perkotaan dan perdesaan di Sungai dan Garis
Permen Pekerjaan
Sempadan Danau.
Umum dan Perumahan seluruh daerah dengan ketentuan :
Rakyat No. a. garis sempadan pada sungai tidak Pendetailan garis sempadan
04/PRT/M/2015 bertanggul di dalam kawasan sungai di kawasan
tentang Kriteria dan perkotaan ditentukan: perkotaan akan dimuat
Penetapan Wilayah 1. paling sedikit berjarak 10 dalam RDTR.
Sungai. (sepuluh) meter dari tepi kiri
dan kanan palung sungai
sepanjang alur sungai, dalam
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
hal kedalaman sungai kurang
dari atau sama dengan 3 (tiga)
meter;
2. paling sedikit berjarak 15
(lima belas) meter dari tepi kiri
dan kanan palung sungai
sepanjang alur sungai, dalam
hal kedalaman sungai lebih
dari 3 (tiga) meter sampai
dengan 20 (dua puluh) meter;
dan
3. paling sedikit berjarak 30 (tiga
puluh) meter dari tepi kiri dan
kanan palung sungai
sepanjang alur sungai, dalam
hal kedalaman sungai lebih
dari 20 (dua puluh) meter.
b. garis sempadan pada sungai tidak
bertanggul di luar kawasan
perkotaan terdiri atas :
1. sungai besar dengan luas DAS
lebih besar dari 500 (lima
ratus) kilometer persegi,
ditentukan paling sedikit
berjarak 100 (seratus) meter
dari tepi kiri dan kanan
palung sungai sepanjang alur
sungai; dan
2. sungai kecil dengan luas DAS
kurang dari atau sama dengan
500 (lima ratus) kilometer
persegi, ditentukan paling
sedikit berjarak 50 (lima
puluh) meter dari tepi kiri dan
kanan palung sungai
sepanjang alur sungai.
c. garis sempadan pada sungai
bertanggul di dalam kawasan
perkotaan, ditentukan paling
sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari
tepi luar kaki tanggul sepanjang
alur sungai;
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
d. garis sempadan sungai bertanggul
di luar kawasan perkotaan
ditentukan paling sedikit berjarak
5 (lima) meter dari tepi luar kaki
tanggul sepanjang alur sungai; dan
e. garis sempadan sungai yang
terpengaruh pasang air laut,
penentuannya dilakukan dengan
cara yang sama yakni diukur dari
tepi muka air pasang rata-rata.
3. Kawasan Sekitar Kepres No. 32 Tahun Kawasan sekitar mata air (4) Kawasan sekitar mata air, terdapat Belum ada luasan kawasan
Mata Air 1990 tentang dimaksud yaitu mata air gua di setiap kecamatan dengan garis sekitar mata air yang
Pengelolaan Kawasan yang terbentuk dalam sempadan mata air ditentukan ditetapkan, disebabkan
Lindung. daerah karst serta mata air mengelilingi mata air paling sedikit dokumen terknis terkait
yang telah dimanfaatkan berjarak 200 (dua ratus) meter dari materi dimaksud belum
Permen Pekerjaan
Umum dan Perumahan sebagai pengelolaan air pusat mata air. tersedia.
Rakyat No. minum Kabupaten.
Disamping itu disesuaikan
28/PRT/M/2015
dengan masukan rapat
tentang Penetapan
Garis Sepadan Sungai pokja BKPRD Propinsi
dan Garis Sempadan Sulawesi Tenggara.
Danau.
4. RTHKP Permendagri No. 1 Ruang terbuka hijau (5) RTHKP sebagaimana dimaksud Disamping itu disesuaikan
Tahun 2007 tentang kawasan perkotaan terletak pada ayat (1) huruf d, terdiri atas : dengan masukan rapat
Ruang Terbuka Hijau di perkotaan Pasarwajo, a. luasan yang harus pokja BKPRD Propinsi
Kawasan Perkotaan diantaranyan RTH Kali dipenuhi ditetapkan paling sedikit Sulawesi Tenggara serta
dan Permen PU No. Lakua di Desa Banabungi, sebesar 30% (tiga puluh persen) sesuai dengan berupan
05/PRT/M/2008 Median Jalan sepanjang dari luas kawasan perkotaan kebutuhan dan
tentang Pedoman jalan Sukarno-Hatta, Pulau- dengan proporsi RTHKP terdiri pengembangan RTHKP
Penyediaan dan Pulau Jalan. atas : perkotaan Pasarwajo
Pemanfaatan Ruang 1. paling sedikit sebesar 20% (dua sebagai Ibukota Kabupaten
Terbuka Hijau di puluh persen) ruang terbuka Buton.
Kawasan Perkotaan. hijau publik; dan
2. paling sedikit sebesar 10%
(sepuluh persen) ruang terbuka
hijau privat.
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
b. penetapan jenis dan
lokasi RTHKP terdiri atas:
1. RTHKP berupa Pemakaman
Umum di Kecamatan
Pasarwajo; dan
2. rencana RTHKP terdiri atas :
a) rencana RTH di Perkotaan
Pasarwajo meliputi RTH
kawasan perkantoran
pemerintah, RTH taman
kota, RTH hutan kota, RTH
jalur hijau jalan dan pulau-
pulau jalan, RTH eks lokasi
penambangan RTH Taman
lingkungan, RTH Kawasan
Perkantoran, dan RTH
fungsi tertentu; dan
b) rencana RTHKP pada pusat-
pusat kegiatan Ibukota
Kecamatan terdapat di
Kecamatan Wabula,
Lasalimu Selatan, Lasalimu
dan Kapontori.
1. Kawasan Suaka Mengacu pada PP No. Cagar Alam Kakenauwe (2) Kawasan suaka alam sebagaimana Sudah sesuai
Alam 13 Tahun 2017 tentang seluas 824,45 (delapan dimaksud pada ayat (1) huruf a,
Perubahan Atas ratus dua puluh empat merupakan kawasan Hutan Konservasi
Peraturan Pemerintah koma empat puluh lima) (HK) ditetapkan seluas 29.320,33 (dua
No. 26 Tahun 2008 hektar yang terdapat di puluh sembilan ribu tiga ratus dua
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
tentang RTRWN Kecamatan Lasalimu; puluh koma tiga tiga) hektar terdiri atas:
a. Cagar Alam Kakenauwe seluas
Suaka Margasatwa
824,45 (delapan ratus dua puluh
Lambusango seluas
empat koma empat puluh lima)
27.301,367 (dua puluh
hektar yang terdapat di Kecamatan
tujuh ribu tiga ratus satu
Lasalimu; dan
koma tiga ratus enam
b. Suaka Margasatwa Lambusango
puluh tujuh) hektar
seluas 27.301,367 (dua puluh tujuh
tersebar di Kecamatan
ribu tiga ratus satu koma tiga ratus
Pasarwajo, Lasalimu,
enam puluh tujuh) hektar tersebar di
Wolowa dan Kapontori.
Kecamatan Pasarwajo, Lasalimu,
Wolowa dan Kapontori.
2. Kawasan Cagar Undang-Undang No. 11 Kawasan cagar budaya yang (3) Kawasan cagar budaya sebagaimana Disesuaikan dengan kondisi
Budaya Tahun 2010 tentang merupakan situs budaya dimkasud pada ayat (1) huruf b, wilayah
Cagar Budaya peninggalan masa lampau meliputi :
kesultanan Buton : a. kawasan banteng Takimpo di
kawasan banteng Kecamatan Pasarwajo,
Takimpo di Kecamatan b. kawasan banteng Wabula di
Pasarwajo, Kecamatan Wabula,
kawasan banteng Wabula c. kawasan banteng Lasalimu di
di Kecamatan Wabula, Kecamatan Lasalimu Selatan dan
kawasan banteng d. kawasan makam Oputa Yii Koo di
Lasalimu di Kecamatan Kecamatan Lasalimu Selatan.
Lasalimu Selatan dan
kawasan makam oputa
Yii Koo di Kecamatan
Lasalimu Selatan
1. Kawasan Rawan (2) Kawasan rawan tanah longsor Rawan bencana merupakan
Tanah Longsor sebagaimana dimaksud pada ayat 1) data bencana yang terekam
huruf a, terdapat di : oleh Badan
a. Desa Ambuau Indah di Kecamatan Penanggulangan Bencana
Lasalimu Selatan; Daerah.
b. Desa Wakaokili di Kecamatan
Pasarwajo; dan
c. Desa Lambusango di Kecamatan
Kapontori.
2. Kawasan rawan (3) Kawasan rawan gelombang pasang Rawan bencana merupakan
gelombang pasang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) data bencana yang terekam
huruf b, terdapat di : oleh Badan
a. Kecamatan Pasarwajo yaitu di Desa Penanggulangan Bencana
Banabungi, Wasaga, Kancinaa, Daerah.
Kelurahan Kahalungaya dan
Pasarwajo;
b. Desa Lasalimu di Kecamatan
Lasalimu Selatan;
c. Kecamatan Siotapina yaitu di Desa
Sampuabalo, Sangia Manuru dan
Kumbewaha; dan
d. Kecamatan Wabula yaitu di Desa
Wasuemba, Wabula, Wasampela
dan Holimombo.
3. Kawasan rawan (4) Kawasan rawan banjir sebagaimana Rawan bencana merupakan
banjir dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdapat data bencana yang terekam
di : oleh Badan
a. Kecamatan Lasalimu Selatan yaitu Penanggulangan Bencana
di Desa Ambuau Indah dan Daerah.
Kinapani Makmur; dan
b. Desa Mataompana di Kecamatan
Kapontori.
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
1. Kawasan Rawan (2) Kawasan rawan bencana alam geologi Rawan bencana alam
Bencana Alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) geologi merupakan
huruf a, terdiri atas: keunikan struktur geologi.
a. kawasan rawan gerakan tanah
terdiri atas:
1. zona kerentanan menengah
tersebar di Kecamatan
Kapontori, Lasalimu,
Pasarwajo, Siotapina, Wabula
dan Wolowa;
2. zona kerentanan rendah
tersebar di Kecamatan
Kapontori, Lasalimu, Lasalimu
Selatan, Pasarwajo, Siotapina
dan Wolowa; dan
3. zona kerentanan sangat rendah
tersebar di Kecamatan
Lasalimu Selatan dan
Siotapina.
b. kawasan rawan abrasi tersebar di
pesisir barat Pulau Buton di
Kecamatan Kapontori.
c. Kawasan hutan seluas 20.006,307 (dua (2) Kawasan hutan produksi terbatas
produksi terbatas puluh ribu enam koma tiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ratus tujuh) hektar huruf a, ditetapkan seluas 20.006,307
(dua puluh ribu enam koma tiga nol
tujuh) hektar yang terdapat di
Kecamatan Kapontori, Lasalimu,
Lasalimu Selatan, Pasarwajo, Siotapina
dan Wolowa.
d. Kawasan hutan seluas 33.565,488 (tiga (3) Kawasan hutan produksi tetap
produksi tetap puluh tiga ribu lima ratus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
empat puluh lima koma huruf b, ditetapkan seluas 33.565,488
empat ratus delapan puluh (tiga puluh tiga ribu lima ratus empat
delapan) hektar puluh lima koma empat delapan
delapan) hektar yang terdapat di
Kecamatan Kapontori, Lasalimu,
Lasalimu Selatan, Pasarwajo, Siotapina
dan Wolowa.
e. Kawasan hutan seluas 175,119 (seratus (4) Kawasan hutan produksi yang dapat
produksi yang dapat tujuh puluh lima koma dikonversi sebagaimana dimaksud pada
dikonversi seratus Sembilan belas ) ayat (1) huruf c, ditetapkan seluas
hektar 175,119 (seratus tujuh puluh lima koma
satu satu sembilan) hektar yang
terdapat di Kecamatan Kapontori dan
Lasalimu.
a. Kawasan Tanaman komoditi padi sawah (2) Kawasan tanaman pangan sebagaimana Disesuaikan dengan
Pangan terdapat di Kecamatan dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri kebutuhan dan
Lasalimu Selatan, atas: pengembangan kawasan
Lasalimu dan Kapontori. a. kawasan tanaman pangan lahan tanaman pangan sesuai
basah dengan komoditi padi sawah dengan rapat BKPRD
komoditi padi ladang dan
yang terdapat di Kecamatan Propinsi Sulawesi Tenggara.
palawija yang terdapat di
Lasalimu Selatan, Lasalimu dan
setiap kecamatan .
Kapontori; dan
b. kawasan tanaman pangan lahan
kering dengan komoditi padi ladang
dan palawija yang terdapat di setiap
kecamatan.
e. Kawasan pertanian Mengacu pada peta (6) Kawasan pertanian pangan Disesuaikan dengan
pangan lahan pertanian berkelanjutan sebagaimana dimaksud kebutuhan dan
berkelanjutan pangan berkelanjutan pada ayat (1) huruf e, terdiri dari atas: pengembangan kawasan
dan lahan pertanian pertanian pangan
a. lahan pertanian pangan
cadangan pangan berkelanjutan sesuai
berkelanjutan, terdiri atas:
pulau sulawesi dengan rapat BKPRD
1. lahan pertanian pangan
Propinsi Sulawesi Tenggara.
beririgasi tersebar di Kecamatan
Kapontori seluas 295,194 (dua
ratus sembilan puluh lima koma
seratus sembilan puluh empat)
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
hektar, Kecamatan Lasalimu
seluas 130,850 (seratus tiga
puluh koma delapan ratus lima
puluh) hektar dan Kecamatan
Lasalimu Selatan seluas 192,348
(seratus sembilan puluh dua
koma tiga ratus empat puluh
delapan) hektar.
2. lahan pertanian pangan tadah
hujan tersebar di di Kecamatan
Kapontori seluas 511,905 (lima
ratus sebelas koma sembilan
ratus lima) hektar, Kecamatan
Lasalimu seluas 245,284 (dua
ratus empat puluh lima koma
dua ratus delapan puluh empat)
hektar dan Kecamatan Lasalimu
Selatan seluas 242,743 (dua
ratus puluh dua koma tujuh
ratus empat puluh tiga) hektar.
b. lahan cadangan pertanian pangan
berkelanjutan, terdiri atas:
1. padi ladang tersebar di
Kecamatan Lasalimu Selatan
seluas 0,314 (nol koma tiga ratus
empat belas) hektar, Kecamatan
Kapontori seluas 11,860 (sebelas
koma delapan ratus enam puluh)
hektar, dan Kecamatan Lasalimu
Selatan seluas 242,748 (dua
ratus empat puluh dua koma
tujuh ratus empat puluh tiga)
hektar.
2. tanah terbuka tersebar di
Kecamatan Kapontori seluas 87,
736 (delapan puluh tujuh koma
tujuh ratus tiga puluh enam)
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
hektar, Kecamatan Siotapina
seluas 15, 588 (lima belas koma
lima ratus delapan puluh
delapan) hektar, Kecamatan
Lasalimu seluas 130,242 (seratus
tiga puluh koma dua ratus empat
puluh dua) hektar, Kecamatan
Kapontori seluas 93,402
(Sembilan puluh tiga koma
empat ratus dua) hektar dan
Kecamatan Lasalimu Selatan
seluas 192,348 (seratus
Sembilan puluh dua koma tiga
ratus empat puluh delapan)
hektar.
3. Pertanian lahan kering tersebar
di Kecamatan Lasalimu Selatan
seluas 14,110 (empat belas koma
seratus sepuluh) hektar
4. Kebun tersebar di Kecamatan
Lasalimu Selatan seluas
1.125,811 (seribu seratus dua
puluh lima koma delapan ratus
sebelas) hektar, Kecamatan
Siotapina seluas 30,554 (tiga
puluh koma lima ratus lima
puluh empat) hektar, Kecamatan
Lasalimu seluas 986,899
(sembilan ratus delapan puluh
enam koma delapan ratus
Sembilan puluh Sembilan) hektar
dan Kecamatan Kapontori seluas
16,650 (enam belas koma enam
ratus lima puluh) hektar.
3. Kawasan Peruntukan Permen PU No Pasal 30 Sudah sesuai
Perikanan 16/PRT/M/2009
(1) Kawasan peruntukan perikanan
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
tentang Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
Penyusunan RTRW huruf c, terdiri atas :
Kabupaten a. kawasan peruntukan perikanan
b. tangkap;
c. kawasan peruntukan perikanan
budidaya; dan
d. kawasan pengolahan ikan.
a. Kawasan Terletak pada perairan laut (2) Kawasan peruntukan perikanan tangkap Disesuaikan dengan
Peruntukan di Kecamatan Pasarwajo, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kebutuhan dan
Perikanan Wabula, Lasalimu Selatan, huruf a, terdiri atas : pengembangan kawasan
Tangkap Siotapina dan Wolowa. a. kawasan peruntukan perikanan peruntukan perikanan
tangkap terdapat pada perairan laut tangkap beserta sarana dan
Pelabuhan Pendaratan
di Kecamatan Pasarwajo, Wabula, prasarana perikanan
Nusantara (PPN) Wagola di
Lasalimu Selatan, Siotapina dan tangkap sesuai dengan
Kelurahan Holimombo
Wolowa; dan rapat BKPRD Propinsi
Kecamatan Pasarwajo; dan
b. sarana dan prasarana perikanan Sulawesi Tenggara.
Pangkalan Pendaratan Ikan tangkap berupa pelabuhan
(PPI) Kamaru di Kecamatan perikanan terdiri atas :
Lasalimu yang berfungsi juga 1. Pelabuhan Pendaratan
sebagai Tempat Pelelangan Nusantara (PPN) Wagola di
Ikan (TPI). Kelurahan Holimombo
Kecamatan Pasarwajo; dan
2. Pangkalan Pendaratan Ikan
(PPI) Kamaru di Kecamatan
Lasalimu yang berfungsi juga
sebagai Tempat Pelelangan
Ikan (TPI).
b. Kawasan Peruntukan Keramba jaring apung (3) Kawasan peruntukan perikanan Disesuaikan dengan
Perikanan Budidaya terdapat di Kecamatan budidaya sebagaimana dimaksud pada kebutuhan dan
Pasarwajo, Wabula, ayat (1) huruf b, berupa budidaya pengembangan kawasan
Kapontori, Lasalimu dan perikanan air laut dengan komoditi peruntukan perikanan
Lasalimu Selatan. terdiri atas : budidaya sesuai dengan
Mutiara lokan terdapat di a. rencana budidaya rumput laut rapat BKPRD Propinsi
Desa Watumotobe terdapat di Kecamatan Pasarwajo, Sulawesi Tenggara.
Kecamatan Kapontori Wabula, Kapontori, Lasalimu dan
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
dan Desa Nambo Lasalimu Selatan;
Kecamatan Lasalimu b. budidaya ikan laut menggunakan
sistem budidaya keramba jaring
apung yang terdapat di Kecamatan
Pasarwajo, Wabula, Kapontori,
Lasalimu dan Lasalimu Selatan;
dan
c. mutiara lokan terdapat di Desa
Watumotobe Kecamatan Kapontori
dan Desa Nambo Kecamatan
Lasalimu.
c. Kawasan Pengolahan Pengolahan ikan di kawasan (4) Kawasan pengolahan ikan sebagaimana Disesuaikan dengan
Ikan Pelabuhan Pendaratan dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri kebutuhan dan
Nusantara (PPN) Wagola. atas : pengembangan kawasan
a. kawasan pengolahan ikan di pengolahan ikan sesuai
kawasan Pelabuhan Pendaratan dengan rapat BKPRD
Nusantara (PPN) Wagola; Propinsi Sulawesi Tenggara.
b. kawasan pengolahan ikan di
Kecamatan Pasarwajo dan
Kecamatan Lasalimu; dan
c. rencana kawasan pengolahan ikan
di Kecamatan Kapontori
a. Kawasan Mengacu pada Perda Industri pengolahan aspal (2) Kawasan peruntukan industri besar Disesuaikan dengan
Peruntukan No. 2 Tahun 2014 terletak di Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kebutuhan dan
Industri Besar tentang Rencana Tata Pasarwajo dan Kecamatan huruf a, merupakan pembangunan pengembangan kawasan
Ruang Wilayah lasalimu kawasan industri terdiri atas : peruntukan industri besar
Propinsi Sulawesi a. rencana kawasan industri sesuai dengan rapat
Tenggara Tahun 2014- pengolahan aspal di : BKPRD Propinsi Sulawesi
2034, terkait dengan 1. Kecamatan Pasarwajo yaitu di Tenggara.
Kabupaten Buton Desa Wining, Mantowu dan
yakni Pusat Kawasan Kancinaa; dan
Industri Pertambangan 2. Kecamatan Lasalimu yaitu di
(PKIP) Kapontori- Desa Lawele, Benteng, Togo
Lasalimu Mangura, Nambo dan Suandala.
b. rencana kawasan industri
pertambangan dalam Pusat
Kawasan Industri Pertambangan
(PKIP) Kapontori – Lasalimu dengan
pusat kawasan di Kecamatan
Lasalimu untuk melayani kegiatan
industri pertambangan di seluruh
daerah.
a. Kawasan Peruntukan Pantai Koguna di Desa (2) Kawasan peruntukan pariwisata alam Disesuaikan dengan
Pariwisata Mopaano Kecamatan laut/bahari sebagaimana dimaksud kebutuhan dan
Alam/bahari Lasalimu Selatan; pada ayat (1) huruf a, terdiri atas : pengembangan kawasan
pantai Posuncui di a. wisata pantai meliputi: peruntukan pariwisata
Kelurahan Awainulu, Pantai 1. pantai Koguna di Desa alam/bahari sesuai dengan
Kasosona di Kelurahan Mopaano Kecamatan Lasalimu rapat BKPRD Propinsi
Wagola, Pantai Kancinaa dan Selatan; Sulawesi Tenggara.
Pantai Hulu Wakoko di 2. pantai Posuncui di Kelurahan
Kecamatan Pasarwajo; Awainulu, Pantai Kasosona di
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
Pantai Topa di Desa Wabula Kelurahan Wagola, Pantai
dan Pantai Lahunduru di Kancinaa dan Pantai Hulu
Desa Wasuemba; di Wakoko di Kecamatan
Kecamatan Wabula;dan Pasarwajo;
Pantai Sukoa di Desa Waole 3. Pantai Topa di Desa Wabula
dan Pantai Sangia Waode di dan Pantai Lahunduru di Desa
Desa Wakantolalo di Wasuemba; di Kecamatan
Kecamatan Wolowa. Wabula;dan
4. Pantai Sukoa di Desa Waole
dan Pantai Sangia Waode di
Desa Wakantolalo di
Kecamatan Wolowa.
b. rencana pengembangan daya tarik
wisata alam yang berbasis potensi
keanekaragaman dan keunikan
lingkungan alam di wilayah
perairan laut berupa bentang
pesisir pantai dan bentang laut.
b. Kawasan Peruntukan air Panas Warede-Rede di (3) Kawasan peruntukan pariwisata alam Disesuaikan dengan
Pariwisata Alam Desa Wining Kecamatan pegunungan/hutan sebagaimana kebutuhan dan
Pegunungan/hutan Pasarwajo; dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri pengembangan kawasan
atas : peruntukan pariwisata
air Panas Kaongkeongkea di
a. wisata alam meliputi: alam pegunungan/hutan
Desa Kaongkeongkea
1. air Panas Warede-Rede di Desa sesuai dengan rapat
Kecamatan Pasarwajo; dan
Wining Kecamatan Pasarwajo; BKPRD Propinsi Sulawesi
permandian Winto di 2. air Panas Kaongkeongkea di Tenggara.
Kecamatan Siotapina. Desa Kaongkeongkea
Kecamatan Pasarwajo; dan
3. permandian Winto di Kecamatan
Siotapina.
b. rencana pengembangan daya tarik
wisata alam yang berbasis potensi
keanekaragaman dan keunikan
lingkungan alam di wilayah daratan
berupa pegunungan dan hutan
alam, perairan sungai, perkebunan,
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
pertanian dan bentang alam.
c. Kawasan Peruntukan kawasan banteng (4) Kawasan peruntukan pariwisata sejarah Disesuaikan dengan
pariwisata Sejarah dan Takimpo di Kecamatan dan budaya sebagaimana dimaksud kebutuhan dan
Budaya Pasarwajo pada ayat (1) huruf c, terdiri atas : pengembangan kawasan
kawasan banteng a. kawasan banteng Takimpo di peruntukan pariwisata
Wabula di Kecamatan Kecamatan Pasarwajo; alam pegunungan/hutan
Wabula b. kawasan banteng Wabula di sesuai dengan rapat
kawasan banteng Kecamatan Wabula; BKPRD Propinsi Sulawesi
Lasalimu di Kecamatan c. kawasan banteng Lasalimu di Tenggara.
Lasalimu Selatan Kecamatan Lasalimu Selatan; dan
kawasan makam Oputa d. kawasan makam Oputa Yii Koo di
Yii Koo di Kecamatan Kecamatan Lasalimu Selatan.
Lasalimu Selatan.
d. Kawasan wisata kali Lakua di Desa (5) Kawasan wisata buatan sebagaimana Disesuaikan dengan
buatan Banabungi Kecamatan dimaksud pada ayat (1) huruf d, terdiri kebutuhan dan
Pasarwajo atas : pengembangan kawasan
a. kali Lakua di Desa Banabungi peruntukan wisata buatan
Kecamatan Pasarwajo; sesuai dengan rapat
b. rencana wisata buatan kawasan BKPRD Propinsi Sulawesi
perkantoran di Kecamatan Tenggara.
Pasarwajo;
a. Kawasan
Permukiman transmigrasi (2) Kawasan permukiman perdesaan Disesuaikan dengan
Pernukiman
terletak di Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kebutuhan dan
Perdesaan
Lasalimu Selatan, huruf a, terdiri atas: pengembangan kawasan
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
Kecamatan Wolowa dan a. permukiman perdesaan di setiap peruntukan permukiman
Kecamatan Siotapina. kecamatan; perdesaan sesuai dengan
b. permukiman transmigrasi terdiri rapat BKPRD Propinsi
Terdapat permukiman atas: Sulawesi Tenggara.
kampung bajo yang terletak 1. permukiman transmigrasi
di Desa Bajo Bahari terdiri atas :
Kecamatan Wabula, Desa a) permukiman transmigrasi
Bahari Makmur Kecamatan di Kecamatan Lasalimu
Siotapina, Desa Balimu Selatan meliputi SP 1
Kecamatan Lasalimu Selatan sampai dengan SP 8, dan
dan Desa Talaga Baru permukiman transmigrasi
Kecamatan Lasalimu nelayan SP-9 di Desa
Mega Bahari;
b) permukiman transmigrasi
di Kecamatan Kapontori
yaitu UPT Todanga Desa
Bukit Asri, UPT Wakuli
Desa Tuangila, UPT
Barangka Desa
Kamelanta, Transmigrasi
Swakarsa Mandiri (TSM)
Desa Wakangka dan Desa
Wakalambe; dan
c) permukiman TSM
Sukamaju di Desa Suka
Maju Kecamatan Wolowa.
2. rencana permukiman
transmigrasi terdiri atas :
a) rencana UPT Lapokamata
di Desa Rejosari
Kecamatan Lasalimu
Selatan;
b) rencana UPT Bungi di
Desa Bungi Kecamatan
Wolowa; dan
c) rencana UPT Kumbewaha
Sistematika Rancangan Kriteria Muatan RTR Kondisi Eksisting Di
No. Muatan Ranperda Penilaian Mandiri
Perda RTRW Berdasarkan NSPK Daerah
di Desa Kumbewaha
Kecamatan Siotapina
c. kawasan permukiman pantai
yaitu Perkampungan Bajo terdapat
di Kecamatan Wabula, Siotapina,
Lasalimu Selatan dan Lasalimu;
dan
d. rencana pengembangan kawasan
permukiman perdesaan di setiap
kecamatan.
Saya yang bertandatangan di bawah ini, selaku Kepala Daerah … menyatakan bertanggung jawab penuh terhadap materi muatan Rancangan Perda Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Buton Tahun 2017 - 2037 apabila terdapat ketidaksesuaian materi muatan dengan peraturan perundang-undangan terkait bidang penataan ruang,
maka persetujuan substansi dinyatakan batal.