Anda di halaman 1dari 16

Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)

Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Tabel 1.22. Ringkasan Proses Pelingkupan

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Tahap Pra-konstruksi
1. Sosialisasi Rencana Peraturan Menteri Sosial budaya Perubahan sikap dan Kegiatan sosialisasi rencana pertambangan, jalan angkut, dan terminal Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Pada tahap pra kontruksi
Kegiatan Negara Lingkungan masyarakat persepsi masyarakat khusus batubara beserta fasilitas pendukungya akan dilakukan oleh PT. menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4
Hidup Nomor 17/ 2012 GAS dan PT. KIIS sebelum melakukan kegiatan konstruksi dan operasi, Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
tentang Pedoman untuk menyampaikan informasi seluruh rencana kegiatan pertambangan, dalam Kabupaten Kotawaringin
Keterlibatan jalan angkut, dan terminal khusus batubara beserta fasilitas pendukungya Timur, yang berada di wilayah
Masyarakat dalam akan dilakukan oleh PT. GAS dan PT. KIIS temasuk hasil-hasil kajian studi AMDAL
Proses Analisis AMDAL. Tujuan sosialisasi agar masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
Dampak Lingkungan mengetahui dan dapat ikut serta berpartisipasi dengan PT. GAS dan PT.
Hidup Dan Izin KIIS untuk melakukan penambangan batubara yang ada di wilayah
Lingkungan mereka.
Kegiatan ini akan berpengaruh terhadap sikap dan persepsi masyarakat
terhadap kegiatan pertambangan, jalan angkut, dan terminal khusus
batubara beserta fasilitas pendukungya akan dilakukan oleh PT. GAS dan
PT. KIIS sehingga dikategorikan sebagai Dampak Penting Hipotetik
(DPH)
2. Perolehan lahan  UU No. 2 Tahun Status kepemilikan Perubahan pendapatan Pembebasan lahan yang akan digunakan disesuaikan dengan status Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan Selama kegiatan
2012 lahan oleh masyarakat masyarakat lahannya. Lahan hutan produksi diperoleh dengan cara pengurusan Izin menjadi DPH dalam Kabupaten Katingan pembebasan lahan
Pinjam Pakai Kawasan Hutan. Sedangkan areal APL dengan cara dan 4 Desa 2 dusun di 3
 Peraturan Gubernur pemberian kompensasi. Kecamatan dalam
Kalimantan Tengah Umumnya masyarakat menggarap lahan untuk kegiatan pertanian di Kabupaten Kotawaringin
Nomor 13 Tahun pinggir sungai dan pinggir jalan logging dengan sistim ladang berpindah. Timur, yang berada di
2009 Jo Pergub Masyarakat juga memanfaatkan sungai dan hutan untuk menambang emas, wilayah studi AMDAL
Provinsi mencari gaharu, damar, rotan, madu hutan dan lain-lain.
Kalimantan Tengah Dengan demikian pengadaan lahan tersebut akan mengakibatkan:
Nomor 4 Tahun perubahan pendapatan masyarakat, lahan pertanian dan hutan sangat
2012 tentang Tanah memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena menjadi
Adat dan Hak-hak sumber kehidupan mereka.
Adat di Atas Tanah
di Provinsi
Kalimantan Tengah
Status kepemilikan Perubahan Pembebasan lahan akan mengakibatkan perubahan kepemilikan lahan Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan Selama kegiatan
lahan oleh masyarakat kepemilikan lahan yang dapat mengakibatkan hilangnya sumber mata pencaharian menjadi DPH dalam Kabupaten Katingan pembebasan lahan
masyarakat yang sebelumnya sebagai petani. Umumnya lahan yang dan 4 Desa 2 dusun di 3
dibebaskan merupakan lahan pertanian dan perkebunan. Kecamatan dalam
Status kepemilikan lahan Perubahan Potensi lahan masyarakat yang terkena dampak adalah : kebun karet, Disimpulkan Kabupaten Kotawaringin Selama kegiatan
oleh masyarakat norma/nilai sosial rotan, buah- buahan; hutan keramat; dan situs-situs budaya. menjadi DPH Timur, yang berada di pembebasan lahan
Berdasarkan Pergub Kalimantan Tengah No.13/2009 jo No. 04 Tahun wilayah studi AMDAL
2012 tentang Tanah Adat dan Hak-Hak Masyarakat Adat atas Tanah,
dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum terhadap hak-hak
masyarakat adat melalui kegiatan Identifikasi, verifikasi dan pemetaan
hak-hak masyarakat adat, sampai dengan dikeluarkannya Surat Keterangan
tanah Adat oleh damang Kepala Adat.
Hutan Adat dan Situs-situs budaya bukan hanya kepemilikan komunal,
juga merupakan identitas dari komunitas lokal. Masyarakat masih
mempertahankan dan menjaga keberadaan tempat-tempat yang
dikeramatkan. Pada saat konsultasi publik terdapat saran dan masukan
masyarakat agar perusahaan tetap menjaga tempat keramat dan situs
budaya yang ada.
Potensi dampak tersebut merupakan wilayah sensitivitas masyarakat lokal.

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 111
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Status kepemilikan lahan Perubahan interaksi Maraknya penduduk dari luar desa yang menggarap lahan di sekitar areal Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
oleh masyarakat sosial tambang dengan harapan mendapat ganti rugi dari perusahaan berpotensi menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 pembebasan lahan
menyebabkan perubahan interaksi sosial masyarakat. Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
Proses penguasaan lahan hutan yang relatif mudah dan menimbulkan dalam Kabupaten Kotawaringin
spekulan tanah. Adanya spekulan berpotensi menimbulkan perubahan Timur, yang berada di wilayah
interaksi sosial, baik interaksi masyarakat dengan pendatang maupun studi AMDAL
interaksi masyarakat dengan perusahaan.
Status kepemilikan lahan Perubahan sikap dan Perubahan persepsi masyarakat akibat kegiatan pengadaan lahan, baik Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
oleh masyarakat persepsi masyarakat persepsi positif maupun persepsi negatif diprakirakan terjadi. Persepsi menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 pembebasan lahan
positif akan meningkat bila masyarakat puas dengan kompensasi yang Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
mereka peroleh. dalam Kabupaten Kotawaringin
Tetapi bisa berubah menjadi persepsi negatif bila proses musyarawah yang Timur, yang berada di wilayah
tidak memuaskan. Kegiatan pembebasan lahan cukup sensitif dalam hal studi AMDAL
terjadinya complain masyarakat walaupun dilakukan beberapa upaya
pengelolaan
Tahap Konstruksi
1. Penerimaan dan  Undang-Undang Kesempatan kerja Peningkatan Kegiatan konstruksi akan menyerap tenaga kerja sekitar ± 250 orang Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
pelepasan tenaga Nomor 13 Tahun kesempatan kerja (tergantung tahap konstruksi dan tahapnya), dimana diprioritaskan menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 konstruksi berlangsung
kerja konstruksi 2003 Tentang penerimaan tenaga kerja lokal dari Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
Ketenagakerjaan Timur selama memenuhi kualifikasi yang ditentukan perusahaan. dalam Kabupaten Kotawaringin
 Keputusan Menteri Berdasarkan hasil konsultasi publik muncul harapan masyarakat bahwa Timur, yang berada di wilayah
Tenaga Kerja No. kehadiran perusahaan akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat studi AMDAL
KEP-15A/MEN/ sekitar. Kesempatan kerja memegang peranan penting dalam kehidupan
1994 tentang masyarakat di Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur.
Petunjuk
Penyelesaian
Perselisihan
Hubungan Industrial
dan Pemutusan
Hubungan Kerja Di
Tingkat Perusahaan
dan Pemerantaraan.
Penduduk yang terpilih Perubahan pendapat Perubahan pendapatan merupakan dampak turunan dari perubahan Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
sebagai tenaga kerja masyarakat kesempatan kerja. Terdapat harapan yang cukup besar akan timbulnya menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 konstruksi berlangsung
peningkatan pendapatan masyarakat bilamana tahap konstruksi rencana Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
kegiatan pertambangan dilaksanakan. komponen lingkungan pendapatan
masyarakat tersebut memberikan arti yang sangat penting bagi masyarakat dalam Kabupaten Kotawaringin
Timur, yang berada di wilayah
studi AMDAL
Sosial Budaya Perubahan norma/nilai Dorongan yang besar menjadi tenaga kerja pada perusahaan tambang Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
Masyarakat sosial maupun kontraktornya berpotensi menyebabkan para penduduk desa menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 konstruksi berlangsung
melepaskan mata pencaharian tradisionalnya seperti hasil-hasil hutan non Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
kayu : damar, daharu, jelutung, tengkawang dan rotan; produktivitas
ladang menurun, harga karet yang tidak stabil, serta larangan terhadap dalam Kabupaten Kotawaringin
penambangan dan ilegal loging. Timur, yang berada di wilayah
Ketika masyarakat mempunyai harapan yang besar terhadap perusahaan studi AMDAL
untuk mengangkat keadaan keterpurukan mereka sementara fakta
dilapangan belum bisa terpenuhi, maka kelompok masyarakat tersebut
sangat mudah terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan dari luar

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 112
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Sosial Budaya Perubahan interaksi Masyarakat lokal memiliki adat istiadat yang kuat seperti mempertahankan Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
Masyarakat sosial dan menghormati tempat-tempat keramat dan adanya larangan menebang menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 konstruksi berlangsung
pohon tertentu, Pekerja pendatang umumnya belum memahami hal-hal Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
sensitif dalam kehidupan masyarakat lokal. Kehadiran pekerja pendatang dalam Kabupaten Kotawaringin
dengan membawa adat istiadat yang berbeda dengan penduduk lokal Timur, yang berada di wilayah
berpotensi menimbulkan perubahan interaksi sosial. Masyarakat lokal studi AMDAL
khawatir jika pekerja pendatang melanggar hal-hal tabu atau pantangan
yang dianut masyarakat seperti memasuki tempat keramat tanpa
koordinasi dengan Damang atau mantir adat
Sikap dan persepsi Perubahan sikap dan Berdasarkan hasil konsultasi publik muncul harapan masyarakat bahwa Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
masyarakat persepsi masyarakat kehadiran perusahaan akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 konstruksi berlangsung
sekitar. Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
Baik masyarakat umum maupun aparat pemerintah mengharapkan agar dalam Kabupaten Kotawaringin
proporsi tenaga kerja lokal bisa mencapai presentase yang cukup tinggi. Timur, yang berada di wilayah
Jika dalam perekrutan tenaga kerja, perusahaan kurang mengakomodir studi AMDAL
harapan masyarakat dan pemerintah daerah, maka akan terjadi perubahan
sikap dan persepsi masyarakat terhadap perusahaan.
2. Mobilisasi Peralatan, Kualitas Perubahan kualitas Mobilisasi material dari pelabuhan ke lokasi tambang menggunakan truk- Disimpulkan Pemukiman pada desa-desa Selama kegiatan
Barang dan Bahan udara ambien udara ambien truk pengangkut berpotensi menurunkan kualitas udara terutama debu. Hal menjadi DPH yang dilewati jalan konstruksi berlangsung
partikulat/debu dan ini dapat menurunkan kualitas udara di pemukiman sepanjang jalan pengangkutan
polutan NO2, SO2, CO mobilisasi maka rencana kegiatan tersebut diperkirakan menimbulkan
dampak penting hipotetik.
 Kebisingan di Perubahan tingkat Lalulintas truk pengangkut material dan peralatan konstruksi merupakan Tidak DPH - -
pemukiman kebisingan sumber bising. Mengingat rendahnya frekuensi lalu lintas kendaraan
maksimum 55 dB pengangkut material dan peralatan konstruksi, maka rencana kegiatan
 Kebisingan pajanan tersebut diperkirakan menimbulkan dampak kurang penting terhadap
tenaga kerja 85 dB bising.
utk pajanan 8/hari
Gangguan dan Gangguan lalulintas Kegiatan mobilisasi akan meningkat jumlah kendaraan yang melalui jalan. Tidak DPH - -
kemacetan lalu lintas darat Penambahan jumlah kendaraan untuk kegiatan mobilisasi ini akan (Namun akan
serta potensi terjadinya menyebabkan gangguan lalulintas darat, namun hal ini dapat dikelola tetap dikelola
kecelakaan lalu lintas dengan menjadwalkan dan mengatur kegiatan sehingga tidak mengganggu dan dipantau)
lalulintas darat saat ini. Dampak kegiatan ini tidak hipotetik namun
membutuhkan pengelolaan.
Kesehatan Masyarakat Perubahan pola Mobilisasi peralatan mulai dari pelabuhan sampai ke lokasi tambang Tidak DPH - -
penyakit masyarakat menggunakan truk-truk pengangkut berpotensi menurunkan kualitas
udara terutama debu. Hal ini dapat menurunkan kualitas udara di
pemukiman sepanjang jalan mobilisasi. Penurunan kualitas udara dapat
menimbulkan penyakit, terutama pada saluran pernafasan, karena
masyarakat menghirup debu secara terus- menerus namun suatu penyakit
dapat timbul bukan hanya dari satu faktor saja, beberapa faktor lain
misalnya daya tahan tubuh dan status gizi sesorang juga menentukan
terkena penyakit atau tidaknya seseorang .
3. Pembersihan Lahan Kualitas Penurunan kualitas Pembukaan lahan dan pembersihan vegetasi merupakan kegiatan yang Disimpulkan Area rencana tambang dan Selama kegiatan
udara ambien udara ambien dimaksudkan untuk mempersiapkan lahan baik yang akan digunakan untuk menjadi DPH Terminal khusus batubara serta konstruksi berlangsung
partikulat/debu dan kegiatan penambangan itu sendiri maupun untuk keperluan lainnya seperti fasilitas penunjangnya
polutan NO2, SO2, CO lokasi stockpile, sarana dan prasarana dan rencana jalan tambang.

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 113
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Pembukaan dan pembersihan dilakukan secara bertahap. Pembukaan lahan
dan pembersihan vegetasi akan dibatasi sesuai dengan luas lahan yang
diperlukan untuk penambangan,. Area yang terbuka ini merupakan sumber
debu. Mengingat luasan area terbuka yang besar maka ada potensi
peningkatan debu
Kebisingan pajanan Peningkatan Alat-alat berat yang digunakan dalam pembukaan lahan akan Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB utk kebisingan meningkatkan kebisingan. Namun kegiatan sepenuhnya berada dalam area
pajanan 8/hari tambang, jauh dari pemukiman. Dengan demikian tidak ada penduduk
yang akan terganggu oleh bising.
Tanah dan badan air Potensi erosi dan Kegiatan pembukaan lahan atau hutan mengakibatkan terbukanya Disimpulkan Area rencana tambang dan Selama kegiatan
yang ada disekitar lokasi sedimentasi permukaan tanah sehingga dengan adanya hujan akan mempercepat laju menjadi DPH Terminal khusus batubara serta konstruksi berlangsung
kegiatan erosi Kegiatan pembukaan lahan berpotensi menyebabkan erosi dan akan fasilitas penunjangnya
menimbulkan dampak turunan berupa kerusakan tanah. Hal ini akan
menyebabkan kondisi tanah alami akan rusak.Dimana pada kondisi tanah Sungai Katingan, Kelanaman,
tanpa vegetasi penutup akan menyebabkan struktur tanah menjadi rusak Jahawe, Sekam, Sekam Kiri
dan tingkat kemantapan agregatnya menjadi menurun. Sehingga apabila dan Sekam Kanan, Batur, dan
terkena butiran hujan secara langsung menyebabkan partikel tanah Bamban
menjadi mudah lepas dan sangat rentan terjadinya erosi. Dengan demikian
kegiatan pembukaan lahan dikategorikan berdampak negatif penting.
Fisik-Kimia Tanah Perubahan kualitas Selain menurunnya kesuburan tanah akibat terjadinya peningkatan laju Disimpulkan Area rencana tambang dan Selama kegiatan
tanah erosi,kegiatan penambangan bahan-bahan yang mengandung mineral menjadi DPH Terminal khusus batubara serta konstruksi berlangsung
sulfide seperti batubara dapat memicu membentukan asam. Penggalian fasilitas penunjangnya
menyebabkan terangkatnya bahan-bahan sulfidik tersebut ke permukaan
sehingga oksidasi terhadap mineral sulfida seperti pirit akan melepaskan
asam-asam sulfat yang berdampak pada penurunan pH tanah secara
drastis. Menurunnya pH akan menyebabkan meningkatnya kelarutan
unsur-unsur yang berbahaya bagi tanaman serta meningkatnya kelarutan
logam-logam berat yang berbahaya bagi kehidupan. Pada umumnya lahan
lahan bekas penambangan memiliki kandungan hara makro yang sangat
rendah, terutama kandungan N, P, K, Na, dan Ca, serta tingkat kemasaman
tanah (pH) dan kapasitas tukar kation (KTK) yang rendah. Selain itu
mikroorganisme tanah yang sangat membantu dalam stabilisasi struktur
tanah, sumbangan mineral-mineral inorganik, ataupun sumbangannya
dalam zat pengatur pertumbuhan juga sangat rendah.
Peningkatan tingkat Perubahan kualitas air Penurunan Kualitas Air merupakan dampak lanjutan dari erosi dan Disimpulkan Sungai Katingan, Kelanaman, Selama kegiatan
kekeruhan dan permukaan sedimentasi. Erosi permukaan akan membawa butiran partikel tanah menjadi DPH Jahawe, Sekam, Sekam Kiri konstruksi berlangsung
parameter TSS dan TDS yang pada akhirnya akan meningkatkan kekeruhan dan parameter TSS dan dan Sekam Kanan, Batur, dan
TDS. Penurunan kualitas air berpengaruh terhadap pemanfaatan air bagi Bamban
kebutuhan masyarakat yang masih memanfaatkan air sungai sebagai
sumber air bersih dan MCK. Dengan demikian maka perlu dikaji lebih
lanjut dalam ANDAL
Biologi (Flora Darat) Perubahan Pembukaan lahan secara bertahap akan memperluas kawasan hutan yang Disimpulkan Area rencana tambang dan Selama kegiatan
kelimpahan dan terdegradasi dan menganggu fungsi ekologis ekosistem hutan. Perubahan menjadi DPH Terminal khusus batubara serta konstruksi berlangsung
keanekaragaman bentang alam dari daerah berbukit menjadi datar akan menghilangkan tipe fasilitas penunjangnya
flora darat vegetasi tertentu atau merubah komunitas tumbuhan dan hewan yang ada.
Beberapa jenis tumbuhan dan hewan endemik lokal setempat yang rentan
kerusakan hutan akan terancam keberadaannya atau sulit dijumpai.
Begitu pula, tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai sumber pangan, sandang, papan dan obat- obatan akan punah.

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 114
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Mengingat pentingnya eksistensi hutan bagi kehidupan dan fungsi
ekologisnya secara nyata berpengaruh dalam seluruh aspek ekonomi dan
sosial budaya bagi masyarakat luas secara global, regional dan lokal
setempat, maka kegiatan tersebut merupakan Dampak Penting Hipotetik
Biologi (Fauna Darat) Perubahan habitat Perubahan fisik bentang alam dari kawasan berhutan menjadi terbuka atau Disimpulkan Area rencana tambang dan Selama kegiatan
fauna darat daerah berbukit menjadi datar akan merubah hábitat flora dan fauna secara menjadi DPH Terminal khusus batubara serta konstruksi berlangsung
drastis. Perubahan tersebut akan mereduksi kapabilitas hábitat dalam fasilitas penunjangnya
mendukung keberlangsungan populasi tumbuhan dan hewan, akibatnya
jenis tumbuhan dan hewan tertentu tidak akan bertahan hidup di daerah
tersebut. Berkurangnya atau hilangnya fungsi ekologis suatu tipe
ekosistem akan berdampak pada keberlangsungan hidup manusia sehingga
aktivitas pembukaan lahan secara bertahap pada área pertambangan
merupakan Dampak Penting Hipotetik.
Keanekaragaman Perubahan Dengan meningkatnya TSS dan kekeruhan sungai maka akan mengganggu Disimpulkan Sungai Katingan, Kelanaman, Selama kegiatan
plankton, bentos dan keanekaragaman biota ekosistem bio-akuatik sungai yang berdampak lanjut terhadap plankton, menjadi DPH Jahawe, Sekam, Sekam Kiri konstruksi berlangsung
nekton air tawar bentos dan nekton. Sebaran TSS dan kekeruhan sungai berpengaruh dan Sekam Kanan, Batur, dan
terhadap bio-akuatik, sehingga dampak terhadap komponen lingkungan Bamban
bio-akuatik sungai kemungkinan tergolong dampak penting.
Sikap dan persepsi Perubahan sikap dan Perubahan sikap dan persepsi masyarakat juga merupakan dampak turunan Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan
masyarakat persepsi masyarakat dari menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 konstruksi berlangsung
penurunan kalitas air permukaan, khususnya air sungai. Penurunan Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
kualitas air sungai akibat pembersihan lahan berpotensi menimbulkan dalam Kabupaten Kotawaringin
complain masyarakat pengguna air sungai. Adanya kompalin atau protes Timur, yang berada di wilayah
masyarakat akan menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan persepsi studi AMDAL
masyarakat terhadap perusahaan. Air sungai masih memegang peranan
penting dalam kehidupan masyarakat karena menjadi sumber kehidupan
mereka
Badan air yang ada Perubahan sanitasi Sanitasi lingkungan berhubungan erat dengan kualitas air bersih. Pada Tidak DPH - -
disekitar lokasi kegiatan lingkungan daerah sekitar penambangan, sumber utama masyarakat dalam
memperoleh air bersih adalah berasal dari air permukaan (sungai).
Pembukaan lahan menyebabkan perubahan kualitas air sungai yang juga
akan berpengaruh terhadap kualitas air bersih yang akan di gunakan dan
dikonsumsi oleh warga. Namun karena jauh dari pemukiman dan tidak
menggunakan dan membuang bahan berbahaya sehingga tidak
menimbulkan dampak perubahan sanitasi yang serius.
4. Pembangunan Kualitas Perubahan kualitas Lahan yang terbuka merupakan sumber debu fugitif. Namun luas bukaan Tidak DPH - -
Sarana dan udara ambien udara ambien terbatas dan dilakukan secara bertahap. Potensi sebaran debu juga terbatas
Prasarana partikulat/debu dan dalam radius 200 m dan jauh dari pemukiman. Dengan kata lain sebaran
polutan NO2, SO2, CO debu hanya terjadi dalam lingkungan kerja yang hanya berdampak
terhadap tenaga kerja tambang Dengan demikian rencana kegiatan tersebut
berdampak kurang penting terhadap kualitas udara ambien.
Kegiatan pembangunan meliputi kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana. Di samping itu ada penggunaan alat-alat berat seperti dump
truck, dan peralatan berat lain dan genset akan menimbulkan peningkatan
kadar debu,dan akan timbul emisi gas-gas pencemar NO2, SO2, CO.
Sebaran gas hanya berlangsung di dalam batas rencana
kegiatan/lingkungan kerja.

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 115
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Kebisingan pajanan Perubahan tingkat Kegiatan pembangunan meliputi kegiatan pembangunan sarana dan Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB utk kebisingan prasarana, pemasangan mesin-mesin dan uji coba. Di samping itu ada
pajanan 8/hari penggunaan alat-alat berat seperti dump truck, dan peralatan berat lain dan
genset yang merupakan sumber kebisingan. Namun kebisingan ini terbatas
dalam lokasi kegiatan.
Peningkatan tingkat Perubahan kualitas air Dengan terbukanya lahan areal tambang dan adanya pekerjaan tanah Disimpulkan Sungai Katingan, Kelanaman, Selama kegiatan
kekeruhan dan permukaan maka akan mengakibatkan meningkatnya erosi yang membawa muatan menjadi DPH Jahawe, Sekam, Sekam Kiri konstruksi berlangsung
parameter TSS dan TDS sedimen masuk ke dalam sungai, sehingga berdampak terhadap kualitas dan Sekam Kanan, Batur,
fisik – kimia – biologi air sungai, karena meningkatnya TSS dan Bamban, Hapatung, dan
kekeruhan sungai. Mentaya
Muatan sedimen maupun dispersi TSS dan kekeruhan di sungai
kemungkinan melebihi baku mutunya, sehingga kegiatan tersebut
kemungkinan berdampak penting
Badan air yang ada Perubahan sanitasi Sanitasi lingkungan berhubungan erat dengan kualitas air bersih. Pada Tidak DPH - -
disekitar lokasi kegiatan lingkungan daerah sekitar penambangan, sumber utama masyarakat dalam
memperoleh air bersih adalah berasal dari air permukaan (sungai).
Pembukaan lahan menyebabkan perubahan kualitas air sungai yang juga
akan berpengaruh terhadap kualitas air bersih yang akan di gunakan dan
dikonsumsi oleh warga. Namun karena jauh dari pemukiman dan tidak
menggunakan dan membuang bahan berbahaya sehingga tidak
menimbulkan dampak perubahan sanitasi yang serius.
5. Pembangunan Kualitas Penurunan kualitas Kegiatan konstruksi pembangunan terminal khusus batubara memerlukan Tidak DPH - -
Terminal Khusus udara ambien udara ambien pembukaan lahan, pengoperasian alat-alat berat seperti dump truck dan
Batubara partikulat/debu dan genset yang merupakan sumber debu baik fugitif maupun emisi peralatan.
polutan NO2, SO2, CO Mobilitas alat berat untuk pekerjaan tanah maupun pekerjaan ME
(Mechanical Electrical) diperkirakan menimbulkan dampak kurang
penting.
 Kebisingan pajanan Peningkatan Kegiatan pembangunan meliputi kegiatan pemasangan tiang pancang, Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB Kebisingan pembangunan sarana dan prasarana, pemasangan mesin-mesin dan uji
utk pajanan 8/hari coba. Di samping itu ada penggunaan alat-alat berat seperti dump truck,
 Kebisingan di genset dan mesin las akan menimbulkan dampak kebisingan. Rona
pemukiman kebisingan tercatat sudah cukup tinggi berkisar 54,2-61,9 dBA. Rambatan
maksimum 55 dB bising dapat mencapai permukiman penduduk di sekitar pelabuhan.
Namun masyarakat di situ telah terbiasa menerima paparan bising seperti
itu, sehingga tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat. Dengan
demikian bising dari peralatan konstruksi bukan merupakan dampak
penting.
Transportasi sungai Gangguan lalulintas Terminal khusus batubara terletak di Desa Simpur tepi Sungai Mentaya. Di Tidak DPH - -
sungai dekat pelabuhan khusus terdapat Pelabuhan CPO PT. Tunas Agro Sawit
Kencana. Operasi pelabuhan sudah berlangsung lama dan tidak
mengganggu transportasi sungai Mentaya. Frekuensi lalulintas sungai
sangat rendah dan alur pelayaran sungai di depan pelabuhan cukup lebar.
Peningkatan tingkat Perubahan kualitas air Dengan terbukanya lahan areal terminal khusus dan adanya pekerjaan Disimpulkan Sungai Mentaya dan Hapatung Selama kegiatan
kekeruhan dan permukaan tanah, maka akan mengakibatkan meningkatnya erosi yang membawa menjadi DPH konstruksi berlangsung
parameter TSS dan TDS muatan sedimen masuk ke dalam sungai, sehingga berdampak terhadap
kualitas fisik – kimia – biologi air sungai, karena meningkatnya TSS dan
kekeruhan sungai. Muatan sedimen maupun dispersi TSS dan kekeruhan
di sungai kemungkinan melebihi baku mutunya, sehingga kegiatan
tersebut kemungkinan berdampak penting

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 116
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.


Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan
yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Keanekaragaman Perubahan Dengan meningkatnya TSS dan kekeruhan sungai maka akan mengganggu Disimpulkan Sungai Mentaya dan Hapatung Selama kegiatan
plankton, bentos dan keanekaragaman biota ekosistem bio-akuatik sungai yang berdampak lanjut terhadap plankton, menjadi DPH konstruksi berlangsung
nekton air tawar bentos dan nekton. Sebaran TSS dan kekeruhan sungai berpengaruh
terhadap bio-akuatik, sehingga dampak terhadap komponen lingkungan bio-
akuatik sungai kemungkinan tergolong dampak penting.
Sikap dan persepsi Perubahan sikap dan Perubahan sikap dan persepsi masyarakat juga merupakan dampak Disimpulkan Desa Simpur, Pamalian dan Selama kegiatan
masyarakat persepsi masyarakat turunan dari penurunan kalitas air permukaan, khususnya air sungai. menjadi DPH Dusun Pamadauan Luar, Dusun konstruksi berlangsung
Penurunan kualitas air sungai akibat pembangunan terminal khusus Pamadauan Dalam, Kecamatan
batubara berpotensi menimbulkan keluhan masyarakat pengguna air Kota Besi, Kabupaten
sungai. Adanya kompalin atau protes masyarakat akan menyebabkan Kotawaringin Timur
terjadinya perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap
perusahaan. Air sungai masih memegang peranan penting dalam
kehidupan masyarakat karena menjadi sumber kehidupan mereka.
Tahap Operasi
1. Penerimaan  Undang-Undang Kesempatan kerja Peningkatan Kegiatan operasi akan menyerap tenaga kerja dengan jumlah maksimal Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan operasi
tenaga kerja Nomor 13 Tahun kesempatan kerja 1.498 orang, dimana diprioritaskan penerimaan tenaga kerja lokal dari menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 berlangsung
operasi 2003 Tentang Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur selama memenuhi Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
Ketenagakerjaan kualifikasi yang ditentukan perusahaan. Namun peningkatan dalam Kabupaten Kotawaringin
 Keputusan Menteri kesempatan kerja tersebut memberikan arti yang sangat penting bagi Timur, yang berada di wilayah
Tenaga Kerja No. masyarakat. Pengertian kesempatan kerja termasuk peluang kerja yang studi AMDAL
KEP-15A/MEN/ terbentuk oleh adanya multiplier effect ekonomi dari investasi tambang
1994 tentang tersebut. Berdasarkan hasil konsultasi publik muncul harapan
Petunjuk masyarakat bahwa kehadiran perusahaan akan membuka lapangan kerja
Penyelesaian bagi masyarakat sekitar. Terdapatharapan yang tinggi pada masyarakat,
Perselisihan agar kehadiran perusahaan dapat membuka kesempatan kerja bagi
Hubungan Industrial masyarakat. Kesempatan kerja memegang peranan penting dalam
dan Pemutusan kehidupan masyarakat Kabupaten Katingan dan Kotawaringin Timur.
Hubungan Kerja Di
Tingkat Perusahaan
dan Pemerantaraan.
Tingkat pendapatan Perubahan Perubahan pendapatan merupakan dampak turunan dari peningkatan Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan operasi
masyarakat pendapatan kesempatan kerja. Terdapat harapan masyarakat yang cukup besar akan menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 berlangsung
masyarakat timbulnya peningkatan pendapatan masyarakat pada kegiatan Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
operasional tambangan, jalan angkut, dan terminal khusus batubara dalam Kabupaten Kotawaringin
beserta fasilitas pendukungya PT. GAS dan PT. KIIS. Komponen Timur, yang berada di wilayah
lingkungan pendapatan masyarakat tersebut memberikan arti yang studi AMDAL
sangat penting bagi masyarakat.
Sosial budaya Perubahan Dorongan yang besar menjadi tenaga kerja pada perusahaan akibat Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan operasi
nilai/norma kehilangan sumber mata pencaharian, yaitu hasil-hasil hutan non kayu : menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 berlangsung
masyarakat damar, daharu, jelutung, tengkawang dan rotan; produktivitas ladang Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
menurun, harga karet yang tidak stabil, serta larangan terhadap dalam Kabupaten Kotawaringin
penambangan dan ilegal loging. Sementara disisi kualifikasi tenaga Timur, yang berada di wilayah
kerja belum memenuhi standar seperti rendahnya pendidikan dan studi AMDAL
ketrampilan serta etos kerja yang belum sesuai. Rendahnya kemampuan
menangkap peluang peluang dan menciptakan kerja mandiri di luar
perusahaan. Ketika masyarakat mempunyai harapan yang besar terhadap
perusahaan untuk mengangkat keadaan keterpurukan mereka, sementara
sementara fakta dilapangan belum bisa terpenuhi, maka kelompok
masyarakat tersebut sangat mudah terprovokasi oleh kepentingan-
kepentingan dari luar yang dapat mengganggu ketertiban. Oleh karena
itu termasuk dalam dampak penting hipotetik
Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 117
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.


Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan
yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Sosial budaya Perubahan interaksi Masyarakat lokal memiliki adat istiadat yang kuat seperti mempertahankan Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan operasi
sosial dan menghormati tempat-tempat keramat dan adanya larangan menebang menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 berlangsung
pohon tertentu, Pekerja pendatang umumnya belum memahami hal-hal Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
sensitive dalam kehidupan masyarakat lokal. Kehadiran pekerja pendatang dalam Kabupaten Kotawaringin
dengan membawa adat itiadat yang berbeda dengan penduduk lokal akan Timur, yang berada di wilayah
berpotensi menimbulkan perubahan interaksi sosial. Masyarakat lokal studi AMDAL
khawatir jika pekerja pendatang melanggar hal-hal tabu atau pantangan yang
dianut masyarakat seperti memasuki tempat keramat tanpa koordinasi
dengan Damang atau mantir adat. Tingginya harapan masyarakat untuk
bekerja di perusahaan juga berpotensi menimbulkan komplain/tuntutan
masyarakat yang tdak terserap sebagai pekerja. Hal ini juga berpotensi
menimbulkan perubahan interaksi sosial.
Sikap dan persepsi Perubahan sikap dan Berdasarkan hasil konsultasi publik muncul harapan masyarakat bahwa Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama kegiatan operasi
masyarakat persepsi masyarakat kehadiran perusahaan akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 berlangsung
sekitar. Terdapat harapan yang tinggi pada masyarakat, agar kehadiran Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
perusahaan dapat membuka kesempatan kerja bagi masyarakat. Jika dalam dalam Kabupaten Kotawaringin
perekrutan tenaga kerja, perusahaan kurang mengakomodir harapan Timur, yang berada di wilayah
masyarakat dan pemerintah daerah, maka akan terjadi perubahan sikap dan studi AMDAL
persepsi masyarakat.
2. Pengupasan, Kualitas Penurunan kualitas Kegiatan pemindahan dan penyimpanan tanah pucuk merupakan sumber Tidak DPH - -
Penimbunan dan/atau udara ambien udara ambien debu. Kegiatan ini berpotensi meningkatkan debu. Namun area sebaran
Pengelolaan Tanah partikulat/debu terbatas dan berada di wilayah kerja tambang, tidak ada masyarakat yang
Pucuk akan terkena dampak.
 Kebisingan pajanan Perubahan tingkat Alat-alat berat yang digunakan dalam pengolahan tanah pucuk akan Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB kebisingan meningkatkan kebisingan. Namun kegiatan sepenuhnya berada dalam area
utk pajanan 8/hari tambang, jauh dari pemukiman. Dengan demikian tidak ada penduduk
 Kebisingan di yang akan terganggu. Selain itu bising terjadi di dalam lingkungan kerja
pemukiman tambang, sehingga rencana kegiatan tersebut berdampak kurang penting
maksimum 55 dB terhadap bising.
Pengelolaan tanah Sifat fisik-kimia tanah Perubahan Pengupasan tanah pucuk dilakukan terlebih dulu dengan menggunakan Tidak DPH - -
pucuk yang akan kualitas tanah kombinasi alat gali-muat (Excavator) dan alat angkut (Dump Truck) dan (Namun akan
dilakukan mengacu ditempatkan terpisah terhadap batuan penutup (overburden), agar pada tetap dikelola dan
pada Peraturan saat pelaksanaan reklamasi dapat dimanfaatkan kembali. Pengelolaan dipantau)
Menteri Kehutanan tanah pucuk yang akan dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri
Nomor : P.4/Menhut- Kehutanan Nomor : P.4/Menhut-II/2011 Tentang Pedoman Reklamasi
II/2011 Tentang Hutan yaitu :
Pedoman Reklamasi  Menempatkan tanah pucuk sedemikian rupa sehingga tanah pucuk tidak
Hutan tercampur dengan tanah/batuan penutup;
 Menanami tanah pucuk dengan tanaman penutup, untuk mencegah
terjadinya erosi;
 Mengamati profil tanah dan mengidentifikasi per lapisan tanah tersebut
sampai endapan bahan galian;
 Mengatur timbunan tanah pucuk agar tidak melebihi dari 2 meter;
 Pembentukan lahan sesuai dengan susunan lapisan tanah semula, tanah
pucuk ditempatkan paling atas dengan ketebalan paling sedikit 0,15
meter;
 Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang mengandung racun
akan lebih tebal dari yang tidak beracun atau dilakukan perlakuan
khusus dengan cara mengisolasi dan memisahkannya
Berkenaan dengan rencana pengelolaan yang telah dilakukan di atas,
maka dampak kerusakan tanah dari kegiatan Pengupasan, Penimbunan
dan Pengelolaan Tanah Pucuk bukan merupakan dampak penting
hipotetik, namun tetap dikelola sesuai yang telah direncanakan
Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 118
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
3. Pemberaian, Kualitas Penurunan kualitas Kegiatan pemberaian, pengupasan, penimbunan dan pengelolaan tanah/ Tidak DPH - -
Pengupasan, udara ambien udara ambien batuan penutup merupakan sumber debu. Namun area sebaran terbatas dan
Penimbunan dan partikulat/debu berada di wilayah kerja tambang, tidak ada masyarakat yang akan terkena
Pengelolaan Tanah/ dampak.
Batuan Penutup
 Kebisingan pajanan Peningkatan Alat-alat berat yang digunakan dalam pemberaian, pengupasan, Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB kebisingan penimbunan dan pengelolaan tanah/ batuan penutup akan meningkatkan
utk pajanan 8/hari kebisingan. Namun kegiatan sepenuhnya berada dalam area tambang, jauh
 Kebisingan di dari pemukiman. Dengan demikian tidak ada penduduk yang akan
pemukiman terganggu. Selain itu bising terjadi di dalam lingkungan kerja tambang,
maksimum 55 dB sehingga rencana kegiatan tersebut berdampak kurang penting terhadap
bising.
Geologi Perubahan bentang Perubahan bentang alam pada tahap operasi ini diakibatkan oleh kegiatan Disimpulkan Rencana area tambang/pit Selama kegiatan operasi
alam pemberaian, pengupasan, penimbunan dan pengelolaan tanah/ batuan menjadi DPH tambang berlangsung
penutup. Operasi penggalian tanah penutup menggunakan alat excavator
yang dikombinasikan dengan dump truk akan memungkinkan peletakan
selektif, sehingga memungkinkan pengendalian terhadap konstruksi
timbunan in-pit dan out-of-pit.
Banyaknya batuan yang digali akan menimbulkan perubahan bentang
alam, sehingga rencana kegiatan tersebut berdampak penting terhadap
geo-morfologi areal tambang. Dengan demikian perubahan bentang
alam tersebut merupakan dampak penting hipotetik
Peningkatan tingkat Perubahan kualitas air Pada saat hujan tumpukan batuan penutup kemungkinan tererosi masuk ke Tidak DPH - -
kekeruhan dan permukaan dalam parit penangkap lumpur. Kemudian lumpur ditampung dalam Catch
parameter TSS pond, lalu limpasan air mengalir masuk ke sungai sehingga berdampak
terhadap kualitas air sungai oleh adanya kenaikan TSS. Muatan sedimen
dapat saja melebihi Baku Mutunya, tetapi debitnya kecil, sehingga
kemungkinan berdampak kurang penting
4. Penambangan Kualitas Penurunan kualitas Kegiatan penambangan dan penimbunan batubara merupakan sumber debu. Disimpulkan Rencana area tambang/pit Selama kegiatan operasi
batubara udara ambien udara ambien Volume saat puncak produksi akan mencapai 11 juta ton per tahun. menjadi DPH tambang, CPP dan Area sarana berlangsung
partikulat/debu Kapasitas stockpile di area CPP mencapai 200.000 ton. Kegiatan ini prasarana
berpotensi meningkatkan debu melebihi baku mutu.
Kebisingan pajanan Peningkatan Kegiatan penambangan dan penimbunan batubara merupakan sumber Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB utk kebisingan kebisingan.
pajanan 8/hari Namun area terdampak terbatas dan berada di wilayah kerja tambang,
tidak ada masyarakat yang akan terkena dampak.
Geologi Perubahan bentang Sumber daya batubara PT . GAS dan PT. KIIS memiliki karakteristik multi- Disimpulkan Rencana area tambang/pit Selama kegiatan operasi
alam seam deposit yang terdiri dari sejumlah lapisan batubara individual yang menjadi DPH tambang berlangsung
tipis dan memiliki ketebalan lapisan bebatuan yang beragam.
Volume saat puncak produksi akan mencapai 11 juta ton per tahun
dengan total batuan penutup yang diambil mencapai 738,806,976.15
Mbcm selama kurang lebih 20 tahun sehingga berpotensi menimbulkan
perubahan bentang alam dari kondisi alaminya.
Dengan demikian penggalian ROM batubara dari pit tambang dapat
mengubah bentang alam sehingga berdampak penting terhadap geo-
morfologi areal tambang.

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 119
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.


Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan
yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Hidrologi Perubahan kuantitas Penggalian batubara dimulai setelah lapisan penutup (overburden) sudah Tidak DPH - -
air permukaan dipindahkan ke tempat penimbunan (disposal area). Batubara digali
langsung dengan menggunakan hydraulic excavator, setelah terlebih dahulu
dibersihkan permukaannya dari tanah penutup agar batubara yang diperoleh
berupa batubara bersih (clean coal) tidak tercampur dengan material
overburden. Operasi penggalian batubara dilakukan dengan menggunakan
excavator dibantu dengan bulldozer. Banyaknya batuan yang akan
ditambang akan menimbulkan perubahan bentang alam dari kondisi
alaminya, sehingga dapat mempengaruhi jumlah aliran permukaan karena
untuk kawasan tambang sebagian besar masuk dan tertahan dalam kawasan
penambangan. Namun dengan backfilling lubang-lubang bekas tambang
akan terisi kembali. Dalam penambangan juga akan dilakukan pengendalian
air tambang. Pengendalian dilakukan untuk menjamin kelangsungan operasi
penambangan dari pengaruh adanya air serta menjamin bahwa aliran air
tambang tidak akan berdampak pada wilayah sekitar tambang
5. Pengolahan Batubara Kualitas Penurunan kualitas Aktiitas peremukan dan pencucian batubara merupakan sumber debu baik Tidak DPH - -
udara ambien udara ambien karena proses peremukannya maupun karena aktivtas pemindahan
partikulat/debu batubara. Meningat volume batubara yang ditangani besar, maka kegiatan
ini berpotensi meningkatkan debu melebihi baku mutu. Namun sebaran
debu ini hanya terjadi di dalam lingkungan kerja CPP sehingga kegiatan
CPP berdampak kurang penting terhadap kualitas udara.
Kebisingan pajanan Peningkatan Pengoperasian peralatan dalam pekerjaan peremukan dan pencucian Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB utk kebisingan batubara merupakan sumber kebisingan. Namun intensitas yang
pajanan 8/hari ditimbulkan terbatas dalam wilayah kerja. Dengan kata lain rambatan
bising hanya terjadi di dalam lingkungan kerja CPP sehingga kegiatan
CPP berdampak kurang penting terhadap bising
Hidrologi Perubahan kuantitas CPP membutuhkan tambahan air pencuci batubara (total water make up) Tidak DPH - -
air permukaan sebesar 378 m3/jam dan debit tersebut tidak mengganggu debit Sungai
Kalanaman dan Sungai Katingan. Sehingga kegiatan CPP berdampak
kurang penting terhadap debit air.
Pengelolaan Air Limbah Peningkatan kadar TSS, Perubahan kualitas air Air bekas cucian akan digunakan kembali (recycle) setelah melalui proses Tidak DPH - -
berdasarkan Lampiran pH, Mn, Fe permukaan sedimentasi dan netralisasi dalam Settling pond. Air bekas cucian yang telah
II. Keputusan Menteri terolah, ditambah dengan water make up akan digunakan kembali sebagai
Negara Lingkungan air pencuci batubara. Dengan demikian CPP tidak menimbulkan air limbah,
Hidup Nomor 113 sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap kualitas air
Tahun 2003
6. Pengangkutan Kualitas Penurunan kualitas Pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan dilakukan Disimpulkan Pemukiman pada desa-desa Selama kegiatan operasi
batubara dari udara ambien udara ambien dengan dump truck berukuran 28,8 ton, dengan jumlah 509 unit. Mobilitas menjadi DPH yang dilewati jalan berlangsung
tambang ke partikulat/debu dump truck menimbulkan emisi fugitive debu dan sebaran debu kearah pengangkutan
pelabuhan permukiman penduduk di sepanjang jalan angkut. Aktivitas truk ini akan
menimbulkan debu yang intensitasnya besar. Dispersi debu tersebut
diperkirakan berdampak penting terhadap kualitas udara ambien di
permukiman penduduk yang terletak dijalur angkut batubara dari tambang
ke pelabuhan khusus batubara.
Kebisingan di Peningkatan Beroperasinya truk pengangkut batubara juga merupakan sumber Disimpulkan Pemukiman pada desa-desa Selama kegiatan operasi
pemukiman maksimum kebisingan kebisingan. menjadi DPH yang dilewati jalan berlangsung
55 dB Dengan tingginya jumlah truk yang beroperasi per hari maka akan timbul pengangkutan
gangguan kebisingan terhadap pemukiman penduduk yang dilewati jalur
pengangkutan batubara. Dengan demikian lalu lintas dump truck
pengangkut batubara berdampak penting terhadap bising yang dapat
mengganggu permukiman penduduk di sepanjang jalan angkut

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 120
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Transportasi darat Gangguan lalulitas Produksi puncak batubara sebesar 13 juta ton per tahun. Pengangkutan akan Tidak DPH - -
darat menggunakan dump truck berkapasitas 28,8 ton melewati jalan perusahaan (Namun akan
perkebunan kelapa sawit dan juga melintas/memotong jalan provinsi, tetap dikelola dan
dimana jalan tersebut juga digunakan oleh masyarakat yang bermukim di dipantau)
sekitar jalan. Peningkatan jumlah kendaraan yang menggunakan jalan
berpotensi menimbulkan kemacetan, namun hal ini dapat dikelola dengan
menjadwalkan dan mengatur kegiatan sehingga tidak mengganggu lalulintas
darat saat ini.

Sosial Budaya Perubahan interaksi Merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara dan peningkatan Disimpulkan Pemukiman pada desa-desa Selama kegiatan operasi
Masyarakat sosial kebisingan serta gangguan lalulintas darat. Mulai dari lokasi tambang menjadi DPH yang dilewati jalan berlangsung
sampai terminal/pelabuhan khusus, terdapat 3 desa yang dilewati kendaraan pengangkutan
pengangkut batubara. Pemukiman penduduk terletak di sisi kiri kanan jalan
angkut. Masyarakat sudah terbiasa dengan lalulalang kendaraan pengangkut
TBS/CPO. Tetapi frekuensi pengankutan batubara yang sangat tinggi akan
berpotensi menimbulkan complain masyarakat, baik karena debu, bising
maupun karena potensi kerusakan jalan dan kecelakaan lalulintas
Sikap dan persepsi Perubahan sikap dan Perubahan sikap dan persepsi masyarakat juga merupakan dampak turunan Disimpulkan Pemukiman pada desa-desa Selama kegiatan operasi
masyarakat persepsi masyarakat dari penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan serta gangguan menjadi DPH yang dilewati jalan berlangsung
lalulintas darat. Peningkatan debu dan kebisingan serta kerusakan jalan pengangkutan
akibat pengangkutan batubara berpotensi menimbulkan keluhan masyarakat
yang bermukim di kiri kanan jalan angkut. Adanya keluhan masyarakat akan
menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap
perusahaan.
Jalan angkut memegang peranan penting dalam aktifitas perusahaan
perkebunan dan masyarakat.

Kesehatan masyarakat Perubahan pola Pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan dilakukan Disimpulkan Pemukiman pada desa-desa Selama kegiatan operasi
penyakit masyarakat dengan dump truck. Aktivitas truk ini akan menimbulkan debu yang menjadi DPH yang dilewati jalan berlangsung
intensitasnya besar. Debu batubara mengandung bahan kimiawi yang dapat pengangkutan
mengakibatkan terjadinya penyakit pada saluran pernafasan. Penyakit
tersebut muncul bila masyarakat yangberada di kawasan lalu-lintas
pengangkutan batubara, menghirup debu batubara secara terus-menerus.
Berbagai faktor berpengaruh dalam timbulnya penyakit atau gangguan
pada saluran nafas akibat debu. Faktor itu antara lain adalah faktor debu
yang meliputi ukuran partikel, bentuk, konsentrasi, daya larut dan sifat
kimiawi, serta lama paparan.
Mulai dari lokasi CPP sampai terminal/pelabuhan khusus, terdapat 3 desa
yang dilewati kendaraan pengangkut batubara. Pemukiman penduduk
terletak di sisi kiri kanan jalan angkut.
7. Reklamasi Lahan Geologi Perubahan bentang Pada saat penambangan berlangsung maka akan dilakukan reklamasi dan Disimpulkan Area tambang/pit tambang Selama kegiatan operasi
Bekas Tambang alam revegetasi progresif terhadap lubang tambang, jalan angkut dalam lokasi menjadi DPH berlangsung
tambang yang tidak terpakai, area stockpile dan struktur pengelolaan air
akan direhabilitasi dan direvegetasi bertahap selama masa operasi.
Dengan dilakukan reklamasi dan revegetasi progresif akan membentuk
kembali dan menstabilkan semua daerah terganggu sesuai dengan
rancangan bentuk lahan.
Rancangan bentuk lahan akan dilakukan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari operasi tambang. Pelevelan dan pemadatan area akan
dilakukan dengan bulldozers.

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 121
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Pola saluran air akan dibangun kembali sehingga saluran tersebut akan
serupa dengan kondisi sebelum pertambangan dilakukan. Sejauh bentang
alam praktikal sesuai dengan bentang alam sekitarnya. Pertimbangan
tertentu akan diberikan untuk meletakan material PAF untuk menghindari
terbentuknya air asam tambang (ARD). Dengan demikian perubahan
bentang alam merupakan dampak penting yang perlu dikelola lebih lanjut
Tanah Potensi erosi dan Pada tahap penambangan, kegiatan pembukaan lahan dampak penting yang Disimpulkan Sungai Katingan, Kelanaman, Selama kegiatan operasi
sedimentasi muncul adalah terjadinya perubahan bentang alam akibat pengupasan atau menjadi DPH Jahawe, Sekam, Sekam Kiri berlangsung
penggalian tanah pucuk, tanah penutup dan batubara. dan Sekam Kanan, Batur, dan
Kemungkinan terjadinya air asam tambang jika air limpasan bereaksi Bamban
dengan lapisan tanah penutup yang berpotensi membentuk asam,
kemungkinan terjadinya longsoran pada penimbunan tanah penutup baik
diluar areal tambang maupun bekas tambang. Reklamasi lahan bekas
tambang selain merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan
pasca tambang, agar menghasilkan lingkungan ekosistem yang baik dan juga
diupayakan menjadi lebih baik dibandingkan rona awalnya.
Parameter yang diprakirakan dampaknya adalah penurunan tingkat laju erosi
dan sedimentasi yang merupakan dampak langsung (primer) akibat kegiatan
reklamasi dan revegetasi.Reklamasi dan revegetasi yang berhasil secara
signifikan akan menurunkan laju erosi. Sebagai akibatnya laju erosi pun
akan menurun dan tingkat sedimentasi juga pun ikut menurun. Reklamasi
dan revegetasi akan dilakukan secara bertahap sesuai rencana kemajuan
penambangan. Dengan mengacu kepada kriteria dampak, maka sifat dampak
terhadap penurunan laju erosi dan sedimentasi tanah akibat kegiatan
reklamasi dan revegetasi bersifat dampak penting hipotetik.
Sifat fisik-kimia tanah Perubahan kualitas Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai laju erosi dan Disimpulkan Area tambang/pit tambang dan Selama kegiatan operasi
tanah sedimentasi akan meningkat akibat pembukaan lahan untuk kegiatan menjadi DPH area sarana prasarana berlangsung
pertambangan batubara jika lahan masih dalam keadaan terbuka tanpa
vegetasi penutup. Untuk memperbaiki kondisi lahan, maka perusahaan
mengadakan reklamasi dan revegetasi lahan. Kegiatan reklamasi dan
revetasi lahan ini akan memberikan dampak positif terhadap kondisi
populasi vegetasi penutup lahan yang juga berpengaruh terhadap
penurunan tingkat bahaya erosi dan sedimentasi. Kegiatan reklamasi dan
revegetasi lahan biasanya didahului dengan pematangan lahan, yaitu
mengembalikan tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (sub soil) pada
lubang bekas penambangan dengan metodecontouring. Kegiatan ini
bertujuan untuk memulihkan kondisi lahan sehingga mendekati kondisi
awal sebefum penambangan dilakukan, sehingga diharapkan dapat
mengembalikan fungsi lahan sebagai kawasan hutan yang salah satu
fungsinya dalam mengurangi laju erosi disamping sebagai habitat yang
baik bagi satwa-satwa yang ada.
Reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang batubara dilakukan
setelah penambangan dimulai pada pit tambang berikutnya. Dengan
adanya revegetasi akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah.
Upaya peningkatan kandungan organik tanah merupakan langkah awal
dalam rangka pemulihan kesehatan dan kesuburan tanah. Selain itu
kegiatan revegetasi akan menurunkan tingkat laju erosi dan sedimentasi.
Peningkatan kesuburan tanah merupakan dampak langsung akibat
kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan, dikategorikan sebagai dampak
positif penting

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 122
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.


Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan
yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Flora darat Perubahan kelimpahan Kegiatan reklamasi dan revegetasi merupakan upaya pengembalian Disimpulkan Area tambang/pit tambang dan Selama kegiatan operasi
dan keanekaragaman komponen vegetasi pada area tambang. Awal penanaman, PT. GAS dan PT. menjadi DPH area sarana prasarana berlangsung
flora darat KIIS akan menggunakan spesies pioneer yang cepat tumbuh dan adaptif
pada kondisi pasca penambangan.
Vegetasi pioneer berfungsi sangat penting dalam proses suksesi karena
akan memperbaiki habitat tempat tumbuh untuk vegetasi.Vegetasi
alamidapat tumbuh apabila kondisi abiotiknya pulih kembali.Oleh
karena itu revegetasi menimbulkan dampak penting terhadap
biodiversitas flora darat
Fauna darat Perubahan habitat Area rehabilitasi akan menjadi habitat baru bagi fauna. Penggunaan vegetasi Disimpulkan Area tambang/pit tambang dan Selama kegiatan operasi
fauna darat pakan akan menarik fauna kembali pada area yang sebelumnya telah menjadi DPH area sarana prasarana berlangsung
rusak.Selain itu, tumbuhnya vegetasi menyediakan tempat berlindung dan
shelter, khususnya untuk burung dan spesies herpetofauna. Oleh karena itu
revegetasi menimbulkan dampak penting terhadap habitat fauna
8. Operasional Peningkatan kadar debu, Perubahan kualitas Pengoperasian stockpile sebagai bagian pengoperasian pelabuhan khusus Disimpulkan Desa Simpur, Pamalian dan Selama kegiatan operasi
Terminal Khusus dan gas pencemar udara ambien batubara merupakan sumber debu. Luas dan volume tumpukan batubara menjadi DPH Dusun Pamadauan Luar, Dusun berlangsung
Batubara seperti SO2, CO dan yang besar dan berlangsung terus menerus sehingga berpotensi Pamadauan Dalam, Kecamatan
NO2 meningkatkan debu melebihi baku mutu. Selain itu di pelabuhan khusus Kota Besi, Kabupaten
juga akan beroperasi genset/generator, dengan kapasitas 2 x 1.000 KVA Kotawaringin Timur
berbahan bakar solar yang kemungkinan menimbulkan emisi dan
dispersi TSP, SO2, CO dan NO2 . Permukiman penduduk berada dekat
dengan areal stockpile produk batubara. Dengan demikian sebaran debu
stockpile maupun dispersi gas dari genset/generator kemungkinan
berdampak penting terhadap kualitas udara ambien.
 Kebisingan pajanan Peningkatan Pengoperasian peralatan untuk pemindahan batubara merupakan sumber Tidak DPH - -
tenaga kerja 85 dB kebisingan kebisingan. Namun intensitas relatif kecil dan terbatas dalam area kerja.
utk pajanan 8/hari Dengan demikian operasi pelabuhan menimbulkan dampak kurang
 Kebisingan di penting terhadap bising.
pemukiman
maksimum 55 dB
Transportasi sungai Gangguan lalulintas Terminal khusus batubara terletak di Desa Simpur tepi Sungai Mentaya. Di Tidak DPH - -
sungai dekat pelabuhan khusus terdapat Pelabuhan CPO PT. Tunas Agro Sawit
Kencana. Operasi pelabuhan sudah berlangsung lama dan tidak mengganggu
transportasi sungai Mentaya. Frekuensi lalulintas sungai sangat rendah dan
alur pelayaran sungai di depan pelabuhan cukup lebar. Frekuensi
berlabuhnya kapal yang memuat batubara relatif rendah sehingga tidak
mengganggu alur pelayaran sungai.
Kesehatan masyarakat Perubahan pola Luas dan volume tumpukan batubara yang besar dan berlangsung terus Tidak DPH - -
penyakit masyarakat menerus sehingga berpotensi meningkatkan debu melebihi baku mutu.
Namun potensi timbulnya penyakit masih bergantung pada banyak faktor
lain yang mempengaruhi misalnya saja lama paparan, status gizi dan
kekebalan tubuh seseorang
9. Program Sikap dan persepsi Perubahan Sikap dan Dalam undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Tidak DPH - -
Pemberdayaan masyarakat Persepsi Masyarakat pada Pasal 74 ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa “Perseroan yang (Namun akan
Masyarakat menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan tetap dikelola dan
sumberdaya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan dipantau)
Lingkungan” dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ini merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 123
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.


Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan
yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat,
baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya. Harapan-harapan masyarakat terkait dengan program
pengembangan harus menjadi perhatian utama. Bilamana ini terlaksana
dengan baik dan dapat memuaskan semua pihak maka harapan
masyarakat terhadap perusahaan akan semakin baik.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka dampak perubahan sikap dan
persepsi masyarakat dari kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat
bukan merupakan dampak penting hipotetik, namun tetap dikelola
Tahap Pasca Operasi sesuai yang telah direncanakan
1. Penanganan Lalulintas darat Gangguan lalulintas Penutupan infrastruktur tambang akan meningkat jumlah kendaraan yang Tidak DPH - -
Sarana dan darat menggunakan jalan untuk pengangkutan material. Penambahan jumlah (Namun akan
Prasarana kendaraan untuk kegiatan mobilisasi ini akan menyebabkan gangguan tetap dikelola
lalulintas darat, namun hal ini dapat dikelola dengan menjadwalkan dan dan dipantau)
mengatur kegiatan sehingga tidak mengganggu lalulintas darat saat ini.
Dampak kegiatan ini tidak hipotetik namun membutuhkan pengelolaan.
2. Reklamasi dan Geologi Perubahan bentang Kegiatan usaha pertambangan pada suatu wilayah merupakan kegiatan Disimpulkan Area tambang dan Selama tahap pasca
Pasca Tambang alam eksploitasi terhadap suatu sumberdaya batubara. Mengingat bahan galian menjadi DPH Terminal khusus batubara serta operasi berlangsung
Lanjutan batubara merupakan sumberdaya yang tidak terbarukan, maka operasi fasilitas penunjangnya
tambang akan berhenti beroperasi setelah 20 tahun ditambah masa
pascatambang selama ± 5 tahun karena cadangan tersebut sudah habis
ataupun sudah tidak lagi ekonomis. Tahap ini lebih dikenal sebagai
kegiatan pascatambang.
Reklamasi akhir akan dilakukan pada lokasi tambang dan fasilitas
penunjang yang tersisa pada saat penutupan tambang. Hal-hal yang
diperlukan seperti re-contouring dan/atau re-gradingakan dilakukan
kembali kemudian akan diatur untuk memungkinkan air dan akar tanaman
dapat menembus ke dalam tanah, dan untuk mendukung tumbuhnya
tanaman. Tanah pucuk akan diperoleh dari cadangan yang tersisa dan
akan disebar menggunakan mesin kecil untuk meminimalisir pemadatan.
Pada akhir pascatambang ini diprakirakan akan terjadi perbaikan
perubahan bentang alam kembali ke kondisi yang mendekati rona awal.
Terkait dengan hal tersebut, maka dampak perubahan bentang alam
merupakan Dampak Penting Hipotetik.
Tanah Potensi erosi dan Metode penambangan tambang terbuka (Surface Mine), memungkinkan Disimpulkan Area tambang dan Selama tahap pasca
sedimentasi areal bekas tambang dilakukan reklamasi dan revegetasi dilakukan pada menjadi DPH Terminal khusus batubara serta operasi berlangsung
bagian yang sudah dinyatakan selesai ditambang (mined out) selama proses fasilitas penunjangnya
penambangan berlangsung. Reklamasi dan revegetasi yang berhasil secara
signifikan akan menurunkan laju erosi. Faktor-faktor erosi yang diperbaiki
adalah lereng (LS) dan faktor tanaman (CP). Penurunan laju erosi dan
sedimentasi pada tahap pasca operasi terjadi secara langsung sebagai akibat
kegiatan reklamasi dan revegetasi lanjutan, dikategorikan sebagai dampak
positif. Pengaruh vegetasi dalam memperkecil laju erosi dapat dijelaskan
sebagai berikut : Vegetasi mampu menangkap (intersepsi) butir air hujan
sehingga energi kinetiknya terserap oleh tanaman dan tidak menghantam
langsung pada tanah;

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 124
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Tanaman penutup mengurangi energi aliran, meningkatkan kekerasan
sehingga mengurangi kecepatan aliran permukaan untuk melepas dan
mengangkut pertikel sedimen; Perakaran tanaman meningkatkan stabilitas
tanah dengan meningkatkan kekuatan tanah, granularitas dan porositas;
Aktifitas biologi yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman
membuktikan dampak positif pada porositas tanah;
dan Tanaman mendorong proses transpirasi air, sehingga lapisan tanah
menjadi kering dan memadatkan lapisan dibawahnya.
Sifat fisik-kima tanah Perubahan kualitas Kegiatan reklamasi merupakan akhir dari kegiatan pertambangan yang Disimpulkan Area tambang dan Selama tahap pasca
tanah diharapkan dapat mengembalikan lahan kepada keadaan semula, menjadi DPH Terminal khusus batubara serta operasi berlangsung
bahkan jika memungkinkan dapat lebih baik dari kondisi sebelum fasilitas penunjangnya
penambangan. Kegiatan reklamasi meliputi pemulihan lahan bekas
tambang untuk memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya dan
mempersiapkan lahan bekas tambang yang sudah diperbaiki ekologinya
untuk pemanfaatan selanjutnya. Sasaran akhir dari reklamasi adalah
untuk memperbaiki lahan bekas tambang agar kondisinya aman, stabil
dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali.
Penanaman covercrop (tanaman penutup) merupakan usaha untuk
memulihkan kualitas tanah dan mengendalikan erosi.
Peningkatan kesuburan secara perlahan akan terperbaiki seiring dengan
perkembangan tanaman revegetasi. Kesuburan tanah yang semula sangat
rendah dapat meningkat menjadi rendah sampai sedang. Peningkatan
kesuburan tanah ini disebabkan membaiknya siklus hara yang bervegetasi
penutup kembali akibat revegetasi. Dampak dikatagorikan sebagai dampak
positif
Flora darat Perubahan kelimpahan Reklamasi tahap akhir merupakan kegiatan rehabilitasi pada area yang telah Disimpulkan Area tambang dan Selama tahap pasca
dan keanekaragaman dimanfaatkan kembali, seperti jalan, fasilitas penunjang dan sisa lubang menjadi DPH Terminal khusus batubara serta operasi berlangsung
flora darat tambang. PT. GAS dan PT. KIIS akan menggunakan spesies pioneer fasilitas penunjangnya
yang cepat tumbuh dan adaptif pada kondisi pasca penambangan.
Vegetasi pioneer berfungsi sangat penting dalam proses suksesi karena
akan memperbaiki habitat tempat tumbuh untuk vegetasi. Vegetasi alami
dapat tumbuh apabila kondisi abiotiknya pulih kembali.
Fauna darat Perubahan habitat Selain menciptakan habitat baru, upaya pemulihan kembali dengan Disimpulkan Area tambang dan Selama tahap pasca
fauna darat merehabilitasi kawasan akan menciptakan habitat koridor. Habitat koridor menjadi DPH Terminal khusus batubara serta operasi berlangsung
untuk beberapa fauna mempunyai fungsi yang sangat penting. Kelompok fasilitas penunjangnya
primate membutuhkan pohon untuk berpindah. Kegiatan rehabilitasi
termasuk dampak hipotetik.
3. Penanganan  Undang-Undang Kesempatan kerja Perubahan kesempatan Dengan telah habisnya cadangan batubara, maka secara otomatis seluruh Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama tahap pasca
Tenaga Kerja Nomor 13 Tahun kerja komponen kegiatan pertambangan akan terhenti dan terhadap semua menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 operasi berlangsung
2003 Tentang karyawan akan dilakukan penanganan tenaga kerja atau pemutusan Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
Ketenagakerjaan hubungan kerja. Dengan demikian anggota masyarakat yang bekerja pada dalam Kabupaten Kotawaringin
pertambangan batubara ini akan kehilangan pekerjaannya. Di sisi lain dari Timur, yang berada di wilayah
penanganan tenaga kerja akan menghilangkan berbagai bidang usaha baik studi AMDAL
sebagai kontraktor/subkontraktor pelaksana dan vendor kebutuhan
logistik bagi karyawan PT. GAS dan PT. KIIS yang telah dilakukan oleh
para usahawan wilayah setempat.
Sehingga dampak hilangnya kesempatan kerja & peluang berusaha akibat
penanganan tenaga kerja pasca operasi merupakan dampak penting
hipotetik (DPH).

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 125
BAB I
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Kegiatan Pertambangan, Jalan Angkut, dan Terminal Khusus Batubara beserta Fasilitas Pendukungnya 2016

Lanjutan Tabel 1.22.

Rencana Kegiatan Pengelolaan Pelingkupan


yang Berpotensi Lingkungan yang Sudah Komponen Dampak
Menimbulkan Direncanakan Sejak Lingkungan Terkena Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial Penting Wilayah Studi AMDAL Batas Waktu Kajian
Dampak Lingkungan Awal Sebagai Bagian Dampak Hipotetik AMDAL
dari Rencana Kegiatan
Tingkat pendapatan Perubahan tingkat Bagi anggota masyarakat di sekitar lokasi pertambangan batubara sebagai Disimpulkan 10 Desa di 3 Kecamatan dalam Selama tahap pasca
masyarakat pendapatan tenaga kerja untuk operasi tambang serta anggota masyarakat yang menjadi DPH Kabupaten Katingan dan 4 operasi berlangsung
melakukan usaha karena kegiatan pertambangan batubara, maka akan Desa 2 dusun di 3 Kecamatan
kehilangan kesempatan kerja dan peluang berusaha yang merupakan dalam Kabupaten Kotawaringin
bagian dari mata pencaharian yang sekaligus merupakan sumber Timur, yang berada di wilayah
pendapatan. Hilangnya kesempatan kerja dan peluang berusaha studi AMDAL
menimbulkan dampak turunan penurunan pendapatan masyarakat.
Sehingga dampak penurunan pendapatan akibat penanganan tenaga kerja
pasca tambang merupakan dampak penting hipotetik (DPH)
Keputusan Menteri Sikap dan persepsi Perubahan sikap dan Dengan melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan dan Tidak DPH - -
Tenaga Kerja No. masyarakat persepsi masyarakat perundang-undangan yang berlaku, maka diperkirakan masyarakat
KEP-15A/MEN/ 1994 akan dapat menerima, sehingga sikap masyarakat tidak dilakukan
tentang Petunjuk kajian lebih lanjut dalam ANDAL
Penyelesaian
Perselisihan Hubungan
Industrial dan
Pemutusan Hubungan
Kerja Di Tingkat
Perusahaan dan
Pemerantaraan

Final/ANDAL
PT. GAS DAN PT. KIIS I - 126
BAB I

Anda mungkin juga menyukai