UNIVERSITAS MATARAM
2020/2021
Menganalisis Proses Pembuatan Kebijakan
Saya akan menganalisis salah satu kebijakan yang berkaitan dengan perilaku masyarakat
disekitar kita yaitu “PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 2
TAHUN 2012, (Pembukaan Lahan Pertanian)”
Hakikat
Produksi jagung menjadi permintaan tinggi dipasar nasional dan internasional
Pembukaan lahan pertanian merupakan salah satu bentuk aktivitas masyarakat
pedesaan sebagai mata pencaharian,lahan pertanian yang biasa digunakan merupakan
kawasan hutan dan persawahan. Banyak lahan non pertanian yanh dijadikan lahan
pertanian oleh masyarakat, hal ini juga didorong oleh pemerintah yang mendukung
pembukaan lahan pertanian terutamanya jagung bagi masyarakat, hal ini dikarenakan
tingginya permintaan masyarakat terkait dengan lapangan pekerkaan, oleh sebab itu
pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk pembukaan lahan dari lahan non pertanian
mmenjadi lahan pertanian.
Sebab-akibat
2. Penentuan Tujuan
Perumusan
Seiring dengan hal tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan Peraturan Daerah
Kabupaten Dompu Nomor 2 Tahun 2012, (Pembukaan Lahan Pertanian)
a. mengelola lahan pertanian pangan berkelanjutan sesuai dengan ketentuan
perundangundangan;
b. lahan-lahan produktif dilarang dialihfungsikan kecuali untuk kepentingan umum;
c. mengamankan dan memelihara asset nasional dan provinsi;
d. menetapkan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan dengan peraturan;
e. pengawasan yang dilakukan agar tidak terjadi perubahan fungsi lahan pada lahan-lahan
yang produktif;
f. diizinkan untuk kegiatan terbangun yang menunjang kegiatan pertanian; dan
g. pada lahan kurang produktif dapat dialih fungsikan dengan tetap mempertahankan
tingkat produktifitas lahan.
Tuntutan
Namun dalam beberapa hal, peraturan tersebut juga mendapatkan sorotan dan
pertentangan dari berbagai pihak, dengan berbagai alasan seperti :
- Pembukaan lahan secara besar-besaran mengakibatkan hilangnya satwa alam
yang terlindungi pada kaawasan hutan yang dikonversi menjadi lahan
pertanian
- Banyak pihak yang durugikan akibat dampak dari oembukaan lahan jagung
ini, seperti misalnya ketika banjir datang, air yang seharusnya diserap oleh
hutan dan pepohonan besar dikawasan lindung tidak dapat diserap lagi karena
hutan yang seharusnya menjadi penyerap air hilang akibat dikonversi menjadi
lahan pertanian jagung.
1. Perumusan Alternatif
●Upaya yang harus dilakukan oleh pemmerintah terkait dengan dampak yang terlah terjadi
akibat pembukaan lahan pertanian yang mengakibatkan banjir , yaitu berupa penanamam
kembali atau reboisasi untuk mengembalikan kondisi alam akibat penanaman jagung.
Paragraf 3
Kawasan Peruntukan Pertanian
Pasal 31
(1) Kawasan peruntukan pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf c,
terdiri atas :
a. kawasan peruntukan tanaman pangan;
b. kawasan peruntukan hortikultura;
c. kawasan peruntukan perkebunan; dan
d. kawasan peruntukan peternakan.
(2) Kawasan peruntukan tanaman pangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, terdapat di seluruh kecamatan dengan luas kurang lebih19.194 ha.
(3) Kawasan peruntukan hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, terdapat di seluruh kecamatan dengan luas kurang lebih 11.500 ha.
(4) Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
terdiri atas :
a. kawasan peruntukan perkebunan Jambu Mente, terdapat di seluruh kecamatan
dengan luas kurang lebih 18.895,90 ha;
b.awasan peruntukan perkebunan Kelapa, terdapat diseluruhkecamatan dengan luas
kurang lebih 6.361 ha;
c. kawasan peruntukan perkebunan Kopi, terdapat di Kecamatan Pekat, kecamatan
Kilo dan kecamatan Dompu dengan luas dengan luas kurang lebih 1.661,62 ha;
d. kawasan peruntukan perkebunan Jarak Pagar, terdapat di seluruh Kecamatan
dengan luas kurang lebih 5.859,89 ha; dan
e. kawasan peruntukan perkebunan Kakao terdapat di kecamatan Pekat dan Kempo
dengan luas kurang lebih 1.060,35 ha.
2. Penentuan Kriteria
Penentuan kriteria : sosial dan budaya Sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Dompu Nomor 2 Tahun 2012, (Pembukaan Lahan Pertanian) dan hal
tersebut masuk kedalam kriteria sosial,Ekonomi dan budaya.
Sanksi administrasi : dapat berupa denda, peringatan tertulis, pencabutan izin tertentu
dan lain-lainnya. Sesuai Peraturan daerah kota mataram nomor 2 tahun 2015
tentang pengendalian dan pengawasan minuman beralkohol. Tentan sanksi
adminitratif sebagai berikut :
Perda Kabupaten Dompu Nomor 2 Tahun 2012, ( Paragraf 10)
Peraturan Zonasi Untuk Kawasan Lindung
Pasal 56
1. zonasi hutan lindung terdiri atas zona perlindungan, dan zona lainnya;
2. zona perlindungan adalah untuk pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan, dan
pemungutan hasil hutan bukan kayu yang tidak mengurangi fungsi utama kawasan dan tidak
merusak lingkungan;
3. zona pemanfaatan adalah untuk pemanfaatan kawasan meliputi usaha budidaya tanaman
obat (herbal), usaha budidaya tanaman hias, usaha budidaya jamur, usaha budidaya
perlebahan, usahabudidaya penangkaran satwa liar atau usaha budidaya sarang burung walet,
pemanfaatan jasa lingkungan, dan pemungutan hasil hutan bukan kayu.
Nilai ekomomi
Dilihat dari kebijakan tentang pembukaan lahan jagung dan dilakukan secara
berlebihan olleh masyarakat dompu mengakibatkan produksi jagung dkkawasan
dompu meningkat secara ekonomis dan menguntungkan para petani jangung disetiap
musim panen.