PERTAMBANGAN PASIR SILIKA DI KECAMATAN GEDUNG MENENG DAN DENTE TELADAS, KABUPATEN TULANG BAWANG, PROVINSI
LAMPUNG OLEH PT AUTUM INDO SILICA – KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
RAPAT PENILAIAN KA-ANDAL KEGIATAN RENCANA KEGIATAN PERTAMBANGAN PASIR SILIKA DI KECAMATAN GEDUNG MENENG
DAN DENTE TELADAS, KABUPATEN TULANG BAWANG, PROVINSI LAMPUNG
DESKRIPSI
Lokasi usaha berada di desa gunung tapa, gunung tapa hilir, gunung
tapa tengah, tapa udik, dente Makmur, dente, kelurahan dente
Makmur, kecamatan dente teladas, kabupaten tulang bawang;
Berdasarkan hasil overlay Terhadap RTRW Provinsi Lampung
No.12 Tahun 2019, lokasi usaha berada di:
Kawasan pertambangan
Kawasan pertanian; dan
Kawasan permukiman
Sesuai dengan ketentuan umum peraturan zonasi RTRW Provinsi
Lampung No.12 Tahun 2019:
Kawasan pertambangan
Indikasi arahan peraturan zonasi kawasan pertambangan dan
energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141M huruf d,
meliputi:
a. pengembangan kawasan pertambangan dan energi dilakukan
dengan mempertimbangkan potensi dan kondisi geologi, dan
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
geohidrologi dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan;
b. pengajuan perizinan harus berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. pengelolaan kawasan bekas penambangan dan energi
melalui rehabilitasi dengan tujuan lahan dapat digunakan
kembali sebagai kawasan hijau, ataupun kegiatan budi daya
lainnya dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian
lingkungan hidup;
d. kegiatan usaha pertambangan dan energi dapat dilakukan
pada Kawasan perkebunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Kawasan pertanian:
a. kawasan tanaman pangan;
b. kawasan pertanian pangan berkelanjutan; dan
c. kawasan perkebunan
Indikasi arahan peraturan zonasi kawasan tanaman pangan,
Kawasan pertanian pangan berkelanjutan, dan kawasan perkebunan
meliputi:
a. kegiatan budi daya pertanian tanaman pangan lahan basah dan
lahan kering tidak diperkenankan menggunakan lahan yang
dikelola dengan mengabaikan kelestarian lingkungan, misalnya
penggunaan pupuk yang menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan, dan pengolahan tanah yang tidak memperhatikan
aspek konservasi;
b. pada kawasan budi daya pertanian diperkenankan adanya
bangunan prasarana wilayah dan bangunan yang bersifat
mendukung kegiatan pertanian;
c. dalam kawasan pertanian masih diperkenankan dilakukan
kegiatan wisata alam secara terbatas, penelitian dan pendidikan;
dan
d. pada kawasan perkebunan diperkenankan adanya kegiatan
pertambangan sepanjang sesuai dan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Kawasan permukiman
Indikasi arahan peraturan zonasi kawasan peruntukan permukiman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141M huruf g, meliputi:
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
a. pada kawasan permukiman diperkenankan adanya kegiatan yang
bersifat mendukung kegiatan permukiman;
b. dalam kawasan permukiman tidak diperkenankan dikembangkan
kegiatan yang mengganggu fungsi permukiman dan
kelangsungan kehidupan social masyarakat; dan
c. pengembangan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku di bidang perumahan dan
permukiman
7 B. Hasil Overlay Rencana Kegiatan Pertambangan Pasir Lampiran Teh Apri
Silica Terhadap Perda Kabupaten Tulang Bawang
Nomor 5 Tahun 2013 tentang RTRW Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2012-2032:
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
DESKRIPSI
1. Berdasarkan hasil overlay Terhadap Perda RTRW Kabupaten
Tulang Bawang Nomor 5 Tahun 2013, lokasi usaha berada di:
Kawasan perkebunan
Kawasan pertanian lahan basah
Kawasan lindung resapan air
Kawasan pertanian lahan kering
Kawasan rawan banjir
2. Kawasan Peruntukan Pertambangan (Pasal 37) untuk
Pertambangan Pasir meliputi Kecamatan Menggala, Kecamatan
Menggala Timur, Kecamatan Gedung Meneng, Kecamatan
Dente Teladas dan Kecamatan Rawajitu Selatan;
3. Sesuai dengan ketentuan umum peraturan zonasi RTRW
Kabupaten Tulang Bawang Nomor 5 Tahun 2013:
Kawasan Perkebunan
- intensitas alih fungsi lahan perkebunan diizinkan
maksimum 5% dari luasa lahan perkebunan dengan
ketentuan KDB 30%, KLB 0,3, KDH 0,5 sesuai dengan
rencana detail tata ruang;
- ketentuan lain-lain meliputi perubahan penggunaan
lahan perkebunan untuk kegiatan yang lain diizinkan
selama tidak mengganggu produksi perkebunan dan
merusak lingkungan hidup.
Kegiatan yang dilarang meliputi:
pengembangan kawasan terbangun pada lahan yang
ditetapkan sebagai lahan perkebunan yang
produktivitasnya tinggi; dan
kegiatan yang memiliki potensi pencemaran
Kawasan pertanian lahan basah
Kegiatan yang dilarang meliputi:
- pengembangan kawasan terbangun pada lahan basah
beririgasi;
- Lahan pertanian pangan berkelanjutan (baik beririgasi
Teknik maupun non teknik) tidak boleh dialih
fungsikan, kecuali untuk pembangunan sistem jaringan
prasarana utama dan untuk kepentingan umum.
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
Kawasan lindung resapan air
Belum diatur dalam KUPZ Perda RTRW Kabupaten
Tulang Bawang Nomor 5 Tahun 2013
Kawasan pertanian lahan kering
Tidak diatur dalam KUPZ Perda RTRW Kabupaten Tulang
Bawang Nomor 5 Tahun 2013
Kawasan rawan banjir
Kegiatan yang dilarang meliputi:
- seluruh kegiatan berupa kawasan terbangun; dan
- merubah fungsi hutan, perkebunan, dan pertanian
tanaman tahunan
8 HASIL Overlay Terhadap Lahan Pertanian Pangan Lampiran Lokasi iup PT AIS akan dioverlay dg dengan LP2B
Berkelanjutan (LP2B) Kabupaten Tulang Bawang dengan luas sebesar ±2036,59 Ha
Berdasarkan SK LP2B Tahun 2022
KETERANGAN:
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B)
1.
I Dr. Gregorius Nugroho Susanto, M.Sc (Pakar Biologi)
6 Penjelasan batas tapak proyek rencana kegiatan berbatasan dengan Batas Umum/All
apa saja? Batas administrasi, batas ekologis, batas sosial ekonomi, wilayah studi
batas administrasi dan batas wilayah studi? Selain perairan laut,
L-96 – L-98
apakah ada aliran air, selain Sungai Tulang Bawang di sekitar
penambangan, terutama ke arah pemukiman penduduk?
7 Kesesuaian lokasi kegiatan dengan RTRW Kabupaten Tulang I-20-21 Teh Apri
Bawang dan pola ruang Provinsi Lampung, perlu dicantumkan
Lampiran 1 –
dasar rencana strategisnya dan diperjelas peruntukannya sebagai
L-3
kawasan penambangan (peta overlay).
Gambar 3
8 Penjelasan tentang penyediaan kawasan ruang terbuka hijau (RTH) Tarmizi
belum dicantumkan pada dokumen. Berapa % dari tapak kegiatan
proyek dan lokasi penyebaran nya? Mengingat lokasi kegiatan
penambangan juga merupakan kawasan resapan air, perkebunan,
pertanian dan daerah rawan banjir.
Penghijauan pada area RTH perlu dipilih jenis tanaman pohon
dengan system perakaran yang kuat, pohon peneduh, peredam suara
dan penyerap polutan!
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
11 Penggunaan rumus-rumus dalam metode pengumpulan data dan Bab 3. Sudah diperbaiki dan ditambahkan (Pak agus) Bab 3
analisis data untuk prakiraan dampak, dicantumkan sumber Metode studi
acuan/referensinya? Hal 3-1 s.d.
3-11
K Dr. Ir. Zainal Abidin, M.E.S (Pakar Sosekbud)
2 Status lahan masih tidak jelas. Berapa yang sudah dimiliki I-9 Status lahan akan di urus setelah dokumen amdal
disetujui, sementara dasar kami menyusun amdal adalah
dalam bentuk HGU, berapa yang akan diakuisisi, persebaran
berdasarkan IUP yang dimiliki oleh PT AIS
permukiman termasuk jumlahnya.
Data tentang penggarap atau pemilik lahan dalam areal yang
diclaim tidak jelas
5 Jalan tambang apakah menggunakan jalan umum 7sepanjang. I-11 Umum/All
Satuannya jalan tambang 0,5 ha?
10 Dari ringkasan ada beberapa poin yang penti, (2ng yang harus Hasil Pak Hendri
diselesaikan oleh PT. AIS yaitu (1) kejelasan batas areal tambang, Pelibatan
(2) kuatnya resistensi/penolakan (3) bagaimana proses perizinan
Masyarakat
sehingga muncul areal izin konsesi BKPM seluas itu, (4) harus
melakukan peretemuan bulanan à apakah sudah dilaksanakan? halaman 1-22
Dalam uraian konsultasi public baru dilaksanakan 2 kali yaitu
September dan Desember 2022
11 Banyak perizinan yang belum ada tapi dimasukkan sebagai DTPH. 2-4 Pak Hendri
Justru tanpa ada izin, perusahaan ini bisa bermasalah
14 Jarak 1-5 km? jelaskan secara pasti jalan public/tambang yang akan 2-61 Umum/All
digunakan?
17 Demobilisasi atau mobilisasi (halaman 2-80). - Paradha
Dalam evaluasi dampak disebutkan mobilisasi bukan demobilisasi
18 Tidak dijelaskan poin arahan mana yang menjelaskaan dari SK Halaman L-3 Umum/All
MenLH dan Kehutanan yang menyebutkan penggunaan APL untuk
PoinL.1.1.2
kegiatan pertambangan. Jelaskan secara sepesifik pasal dan point
nya Kesesuai an
arahan APL
20 Bukaan lahan satuannya ha. Bisakah juga disajikan volume bukaan Tabel 17 Umum/All
dan akan diletakkan dimana? Pemanfaatan kayu untuk land clearing
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
apakah sudah direncanakan dan mendapatkan perizinannya? halaman L-55
L Dr. Rinawati, S.Si, M.Si. (Pakar Kimia)
3 Kegiatan penambangan menggunakan lahan yang luas yang Hal 2-20, 2- Telah ditambahkan parameter logam berat
berpotensi menimbulkan penurunan kualitas air maka parameter 44, 2-48
yang digunakan perlu diperbanyak tidak hanya TSS, pH, COD,
BOD tp juga hal lain seperti logam berat yg mungkin jadi ikutan.
4 Mengingat luas lahan yang digunakan maka metode perkiraan Hal 3-6 Pak Ahmad
dampak untuk kualitas air permukaan sebaiknya tidak hanya
dengan membMas Andingkan dengan baku mutu, tapi juga dengan
menggunakan software untuk membuat simulasi persebaran dan
perkiraan polutan yang mungkin timbul.
5 Penanambangan pasir pada tahap pelingkupan tidak mempengaruhi Hal 2-48 Rohmadi
bentang alam dan menjadi DTPH, namun dalam tulisan lainnya
kegiatan ini akan menyebabkan void dengan kedalaman tertentu
dan dalam skala yang tidak kecil. Mohon dipertimbangkan
Kembali.
8 Cap instansi dalam Berita Acara tidak terlihat Cap instansi Umum/All
M Dr. Mohammad Syafrizal, ST.,M.Si (Anggota KPA Prov. Lampung)
6 Revegetasi lahan 2-74 Tarmidzi
Saran: ada data sebelum kegiatan berlangsung, sebagai pembMas
Anding saat kegiatan berlangsung dan pasca penutupan tambang
N Febian Toni Z., SKM (Anggota KPA Prov. Lampung)
2 Sumber data kesmas harus dari data profil kesehata yg terbaru - Data kesehatan sudah diupdate
O Ariya Sari, S. Sos., MH (Dinas Lingkungan Hidup Kabupate Tulang Bawang)
2 Mohon dilampirkan peta kawasan pertanian pangan - Teh Apri
berkelanjutan untuk menjelaskan ada/tidak adanya lahan
pertanian didalam WIUP pada KP2B
3 Terkait pemetaan seyogyanya merujuk pada Surat Edaran Planologi - Teh Apri
Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Nomor :
SE.1/PKTL-/pdiuk/Pla.4/2/2019
P Aris Evanda, ST., MT (DInas ESDM Provinsi Lampung)
3 Untuk mendapatkan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan - Rekomendasi tata ruang akan diurus perusahaan dan
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
ruang akan berkoordinasi dengan PUPR Kabupaten tulang
bawang
4 Untuk memperoleh ijin dari pemegang ha katas tanah - Proses ini akan dilakukan setelah penyusunan dokumen
amdal selesai
Q Andrie (Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang)
1 Bahwa dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaalan Ruang (KKP Lampiran Mas Andi/Perusahaan
R) yang diperoleh pemerakarsa adalah Surat Pernyataan Halaman
Usaha Mikro Atau Usaha Kecil (UMKM) Terkait Tata Ruang,
210
dokumen ini merupakan pernyataan mMas Andiri dari pelaku usaha
yang memilik modal usaha tidak lebih dari 5M tanpa melalui
penilaian/ pembahasan melalui Forum Penataan Ruang (FPR)
Kabupaten Tulang Bawang. Berdasarkan hal tersebut, Dinas
PUPR selaku Sekertariat FPR belum dapat memberikan
tanggapan/ penilaian terkait kesesuaian kegiatan pemanfaatan
ruang dengan RTRW kabupaten Tulang Bawang sampai dengan
dilakukan penilaian/ pembahasan melalui Forum Penataan
Ruang Kabupaten Tulang Bawang berdasarkan mekan.isme yang
telah diatur oleh peraturan perundang undangan yang
berlaku.
Kami sarankan Tim Penilai Komisi Amdal Provinsi
Lampung untuk dapat melalrukan berkoordinasi ke BKPM/ Instansi
terkait apakah perusabaan Pertambangan PT. Autum Indo Silica ini
masuk dalam katagori UMKM
3 Diterangkan dalam Risalah Analisa Penatagunaan Tanah dari Lampiran Mas Andi/Perusahaan
Kantor Pertanahan Kabupaten Tulang Bawang bahwasanya Iokasi Halaman 91
yang dimohonkan merupakan kawasan Resapan Air sebanyak 50%; dan Halaman
Perkebunan 20%, Pertanian Lahan Basah 1%; Pertanian lahan 212
kering I% dan Kawasan Rawan Banjir 15%; Kawasan Resapan Air
dan kawasan rawan Banjir masuk dalam kawasan Lindung
berdasarkan RTRW Kabupaten Tulang Bawang pasal 29.
Selanjutnya di dalam tabel bagan alir pelingkupan menerangkan
bahwa pada tahap konstruksi; tahap operasi dan tahap pasca
operasi peningkatan air larian (Run Off) menjadi dampak pealing
hipotetik. Melihat hal ini TIM Teknis Amdal Provinsi Lampung
harus mengkaji lebih dalam.
NO SARAN/PENDAPAT/TANGGAPAN HALAMAN PERBAIKAN/TANGGAPAN PEMRAKARSA HALAMAN
R Resi Roisah Hamidiah, S.Hut (BPKH Wilayah XX Bandar Lampung
2 Agar melengkapi pertek dan/atau rintek terkait dengan limbah Pertek Rintek Dalam proses penyusunan dokumen pertek
(limbah cair, limbah padat domestik dan limbah B3) dan andalalin
(jika diperlukan).
Terkait dengan adanya kegiatan di pelabuhan, untuk melampirkan
bukti kesesuaian ruang laut.
4 Untuk dilengkapi : Kelengkapan 1. Surat pernyataan masih tahap perencanaan sudah
lainnya dilampirkan pada lampiran
1. Surat pernyataan di atas materai bahwa tidak melaksanakan
2. Penyusunan AMDAL berdasarkan Penunjukan
kegiatan di lapangan sebelum seluruh perizinan dipenuhi
langsung dari Perusahaan, yg terdiri dari Ketua
2. Tanda bukti registrasi kompetensi bagi Lembaga Penyedia Jasa
&anggota yang sudah tersertifikasi
Penyusunan (LPJP) dokumen Amdal, bila penyusunan Amdal
3. Terima kasih atas saran dan masukannya
dilakukan oleh LPJP
4. Saran dan masukan telah diakomodir dialam
3. Surat penunjukan Tim Penyusun Amdal oleh Direktur LPJP,
lampiran …..
bila penyusunan Amdal dilakukan oleh LPJP
5. Surat pernyataan tim penyusun sudah diakomodir
4. Surat penunjukan Tim Penyusun Amdal oleh Pelaku Usaha
didalam lampiran 8 halaman L-249
5. Surat pernyataan di atas materai yang menyatakan bahwa ketua
6. Sudah ditambahkan L-311
dan masing-masing anggota tim benar-benar menyusun
dokumen Amdal dimaksud
6. Bukti dokumentasi pengumuman pada media massa
S Formulir Kerangka Acuan
2 Saran/masukan: BAB 2. Umum/All
Pelingkupan
A. Tertulis :
2-1
Saran/masukan:
Sedangkan pada lampiran halaman L-89 terkait kriteria penetapan
DPH berdasarkan justifikasinya, tertulis :
Saran/masukan:
Sedangkan pada lampiran halaman L-89 terkait kriteria penetapan
DPH berdasarkan justifikasinya, tertulis :
Saran/masukan:
L 100
2 Belum dilengkapi dengan foto-foto rona lingkungan hidup yang Lampiran FOTO2 rona akan di tambahkan dalam lampiran foto Lampiran
dapat menggambarkan tapak proyek. rona LH foto